Modul Agama

60
Perguruan Tinggi TEKNOKRAT Bermutu, Kreatif dan Inovatif D A F T A R I S I Bab I STANDAR KOMPETENSI MK PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ……..……………………….. 4 1. Standar Kompetensi ……………………………………………………………………………… 4 2. Deskripsi MK Pendidikan Agama: ………….…………………………………………………. 4 3. Garis Besar Pokok Bahasan Mata Kuliah Agama ………………………………………………… 4 Bab II PENGERTIAN & FALSAFAH AGAMA SECARA UMUM ……………………………………… 5 1. Pengertian AGAMA secara Bahasa ……………………………………………………………… 5 2. Pengertian AGAMA secara Istilah ……………………………………………………………… 5 3. Ciri Umum Agama ……………………………………………………………………………. 6 4. Macam-macam Bentuk Agama ……………………………………………………………………. 6 a. Agama SAMAWI ……………………………………………………………………………… 6 b. Agama WAD’I ……………………………………………………………………………...... 7 Bab III AGAMA DAN MANUSIA ………………………………………………………………………. 8 1. Faedah Agama Bagi Manusia …………………………………………………………………. 8 2. Konsepsi Manusia dalam Islam ……………………………………………………………… 8 3. Potensi dasar manusia …………………………………………………………………………….. 9 4. Hakikat Manusia …………………………………………………………………………………. 9 Empat Karakter Besar Pensiptaan Manusia ………………………………………………………10 5. Kebutuhan manusia akan agama …………………………………………………………… 10 Bab IV KONSEPSI AQIDAH DAN IMAN ……………………………………………………………. 11 Makna Aqidah ………………………………………………………………………………………. 11 1.Keyakinan (Iman) Kepada Allah SWT 2. Keyakinan (Iman) Kepada Malaikat Allah SWT 3. Keyakinan (Iman) Kepada Kitab-kitab Allah SWT 4. Keyakinan (Iman) Kpd Rusul Allah SWT 5. Keyakinan (Iman) Kepada Hari Kiamat 6. Keyakinan (Iman) Kepada Qhodo Dan Qhodar Konsepsi IMAN Bab V Konsepsi & Karakteristik Agama Islam a.Konsepsi Islam dan Konsepsi Muslim b.Karakteristik Agama Islam KONSEPSI ISLAM Islam agama semua Nabi & Rasul Islam agama semua Umat sebelum Nabi Muhammad: Islam agama para Malaikat: Islam agama para Jin: Buku Paket Mata Kuliah 1 Pendidikan Agama Islam

Transcript of Modul Agama

Page 1: Modul Agama

Perguruan Tinggi TEKNOKRAT Bermutu, Kreatif dan Inovatif

D A F T A R I S IBab I STANDAR KOMPETENSI MK PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ……..……………………….. 41. Standar Kompetensi ……………………………………………………………………………… 42. Deskripsi MK Pendidikan Agama: ………….…………………………………………………. 43. Garis Besar Pokok Bahasan Mata Kuliah Agama ………………………………………………… 4Bab II PENGERTIAN & FALSAFAH AGAMA SECARA UMUM ……………………………………… 51. Pengertian AGAMA secara Bahasa ……………………………………………………………… 52. Pengertian AGAMA secara Istilah ……………………………………………………………… 53. Ciri Umum Agama ……………………………………………………………………………. 64. Macam-macam Bentuk Agama……………………………………………………………………. 6 a. Agama SAMAWI ……………………………………………………………………………… 6 b. Agama WAD’I ……………………………………………………………………………...... 7Bab III AGAMA DAN MANUSIA ………………………………………………………………………. 81. Faedah Agama Bagi Manusia …………………………………………………………………. 82. Konsepsi Manusia dalam Islam ……………………………………………………………… 83. Potensi dasar manusia …………………………………………………………………………….. 94. Hakikat Manusia …………………………………………………………………………………. 9 Empat Karakter Besar Pensiptaan Manusia ………………………………………………………105. Kebutuhan manusia akan agama …………………………………………………………… 10Bab IV KONSEPSI AQIDAH DAN IMAN ……………………………………………………………. 11Makna Aqidah………………………………………………………………………………………. 111.Keyakinan (Iman) Kepada Allah SWT2. Keyakinan (Iman) Kepada Malaikat Allah SWT3. Keyakinan (Iman) Kepada Kitab-kitab Allah SWT4. Keyakinan (Iman) Kpd Rusul Allah SWT5. Keyakinan (Iman) Kepada Hari Kiamat6. Keyakinan (Iman) Kepada Qhodo Dan QhodarKonsepsi IMANBab V Konsepsi & Karakteristik Agama Islama.Konsepsi Islam dan Konsepsi Muslimb.Karakteristik Agama IslamKONSEPSI ISLAMIslam agama semua Nabi & RasulIslam agama semua Umat sebelum Nabi Muhammad:Islam agama para Malaikat:Islam agama para Jin:Islam agama Alam Semesta:Islam adalah satu-satunya agama yang diridhoi Alloh:Yang menolaknya dinamakan Kafir:KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM1. Konsepsi sebagai Agama yang Sempurna2. Karakteristik Islam 3. Karakteristik MuslimPokok-pokok Ajaran IslamBab VI Konsep Ibadah (dalam Islam)MAKNA IBADAH

Buku Paket Mata Kuliah 1 Pendidikan Agama Islam

Page 2: Modul Agama

Perguruan Tinggi TEKNOKRAT Bermutu, Kreatif dan Inovatif

Secara Bahasa:Secara Istilah Syariah:HAKIKAT IBADAHTUJUAN IBADAHIntegritas Ibadah dalam IslamSYARAT DITERIMANYA IBADAHBab VII Rg. Lingkup Syariah IslamiyahPengertian Syariah Islamiyah:Prinsip-Prinsip Syariah Islamiyah:Sumber Hukum dan Norma dalam IslamAl-Qur’anAs-sunnah / Al-hadits

Kedudukan As-sunnah terhadap Al-Qur’an Al-ijtihad

Jenis Al-ijtihadBab VIII Konsepsi Akhlaq dalam IslamPENGERTIAN AKHLAQSecara Bahasa:Secara Istilah:AKHLAQ dlm ISLAMURGENSI AKHLAQ bagi MANUSIABERAKHLAQ dalam ISLAM1.Akhlaq terhadap Allah SWT2.Akhlaq terhadap Diri Sendiri3.Akhlaq terhadap Orang-tua & Klg4.Akhlaq terhadap Sesama Manusia5.Akhlaq terhadap Lingkungan Bab IX Pembentukan Keluarga Sejahtera (Sa-Ma-Ra)Pengertian Keluarga SejahteraPembinaan Keluarga SAMARA- Pra Nikah (Pergaulan Sosial)Persiapan Mental /Ruhiyah Persiapan FikriyahPersiapan JasadiyahKIAT MEMILIH JODOH

- Saat PernikahanPelaksanaan PernikahanSyarat Syah PernikahanPilar Pernikahan SuksesPRINSIP KEBAHAGIAN KELUARGA

- Hak & Kewajiban (Pasutri+Anak)Pembinaan Keluarga;dlm aspek Agamadlm aspek Pendidikandlm aspek Ekonomi dan dlm aspek Sosial

Bab X Bimbingan Ketika Sakit & Sakaratul MautIslam sangat memperhatikan Kesehatan:Ajaran Islam seputar Kesehatan:

Buku Paket Mata Kuliah 2 Pendidikan Agama Islam

Page 3: Modul Agama

Kompetensi Dasar:Setelah mempelajari Bab I ini diharapkan peserta didik mampu memahami secara utuh dengan pemahaman global muatan

pada Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

Perguruan Tinggi TEKNOKRAT Bermutu, Kreatif dan Inovatif

AL-QUR’AN t/ SAKITSakit dlm Pand.IslamSikap Diri Saat SAKITAdab Menjenguk Org SAKITSaat Sakaratul MautBab XI Penyelenggaraan Jenazah Mengumumkan Wafatnya kepada Kerabat, Sahabat dan Tetangga

Menyegerakan pengurusannya

Melunasi Hutang-hutangnya

Senantiasa Berdoa dan bersabar

Memandikannya

Mengkafaninya

Menyolatkan

MenguburkanYang Perlu DiperhatikanPenyelenggaraan Pengurusan JenazahBab XII Kebutuhan dan Kewajiban Berdakwaha.Pengertian Dakwahb.Dalil disyari'atkannya Dakwahc.Unsur-unsur Dakwahd.Tahapan-tahapan Dakwah 1)Tabligh =Ceramah, Khutbah dsb2)Taklim 3)Takwin 4)Tanfidz e.Karakteristik Dakwah Islam

Retorika Dakwah a.Pengertian Retorika, Tabligh & Khutbah b.Syarat-syarat Khutbah c.Rukun Khutbah d.Sunnah KhutbahBab XIII Refrensi Refrensi UtamaBuku Anjuran:Bab XIV Kegiatan Perkuliahan Pada MK PAIBab XV Doa Kifarah (Penutup) Majelisم�دك بح� و� م� الل�ه� ان�ك� ب�ح� س�أ�ن�ت� إال� ل�ه� إ ال أ�ن� د� ه� أ�ش�

ل�ي�ك� إ أ�ت�وب� و� ك� ر� ت�غ�ف س�أ�

“Maha Suci Engkau ya Allah dan dengan memanjatkan segala puji kepada-Mu aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Engkau, aku mohon ampun dan bertobat kepada-Mu.”

Bab IStandar Kompetensi

Buku Paket Mata Kuliah 3 Pendidikan Agama Islam

Page 4: Modul Agama

Perguruan Tinggi TEKNOKRAT Bermutu, Kreatif dan Inovatif

Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

1. Standar Kompetensi :

Mata kuliah ini bertujuan membina mahasiswa agar mempunyai Aqidah Islamiyah yang Salim, beribadah yang Shohih, berakhlak mulia agar terjaga dalam berkompetisi di dunia profesinya dengan dasar pemahaman dan pengetahuan yang luas tentang ajaran Islam untuk beramal Sholeh sesuai disiplin ilmu yang ditekuni pada Program studinya..

2. Deskripsi MK Pendidikan Agama:

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM :Peserta didik diharapkan mampu memahami: Prinsip-prinsip Agama yang utama –khususnya prinsip-prinsip urgensi beragama— dengan mengetahui beberapa agama yang diakui di Indonesia Agama dan ajarannya dalam hubungan dengan aktifitas kehidupan (khususnya ajaran agama yang berhubungan dengan Profesi bagi peserta didik)

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM:Secara spesifik Peserta didik diharapkan dapat: Menjelaskan Prinsip-prinsip Agama yang utama –khususnya prinsip-prinsip urgensi beragama— dengan mengetahui beberapa agama yang diakui di Indonesia Agama dan ajarannya dalam hubungan dengan aktifitas kehidupan (khususnya ajaran agama yang berhubungan dengan Profesi bagi peserta didik)

3. Garis Besar Pokok Bahasan MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Prinsip Kaidah Agama

Ajaran Agama yang berhubungan dengan Profesi

Fatwa (Pandangan Agama) terhadap Masalah Kontemporer

Buku Paket Mata Kuliah 4 Pendidikan Agama Islam

Page 5: Modul Agama

Kompetensi Dasar:Setelah mempelajari Bab II ini diharapkan mampu memahami Pengertian, Falsafah dan Ciri Umum beserta Macam-macam

bentuk Agama

Perguruan Tinggi TEKNOKRAT Bermutu, Kreatif dan Inovatif

Bab IIPengertian & Falsafah

dan Falsafah Agama

(secara umum)

1. PENGERTIAN “ AGAMA” secara Bahasa:

Besaral dari Bahasa Sansekerta : Agama, Ugama & Igama;

A-Gam-AA; awal = tidak, atau lawan kata)Gam = pergi atau berjalan, A; akhir = pembentuk kata sifat.--------------------------------------------- Bahasa Bali A= awang2, Ga=genah=berarti, Ma= matahari, terang

Pengertian Agama secara pemahaman Makna pada Bahasa:

Godsdienst atau religie (dari Bahasa Belanda), ad-dien (dari Bahasa Arab untuk sebutan Ad-Dienul Islam),religion (beasal dari Bahasa Inggris) --------------------------------yang kesemuanya merangkum makna = HUBUNGAN antara manusia dan sesuatu kekuasaan luar yang lain dan lebih daripada apa yang dialami manusia

2. PENGERTIAN “ AGAMA” secara Istilah:

Ungkapan manusia pada suatu yang dianggap “SUCI” yang mendatangkan rasa tunduk manusia kepada-NYA dan memperlakukannya dengan penuh khidmat, mencintai-NYA, mempercayai-NYA, dan meminta perlindungan-NYA

PENGERTIAN AGAMA secara Istilah dalam Islam:

Terdapat dalam petikan Al-Qur’an Surat Al-Maidah Ayat 3;

Yang artinya:“…. pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi AGAMA bagimu…….”

Yang dimaksud dengan HARI Ialah: masa, Yaitu: masa haji wada', haji terakhir

yang dilakukan oleh Nabi Muhammad s.a.w.

Pengertian Agama (yang terkandung dalam petikan QS.5 ayat 3 di atas) menurut Islam:

Buku Paket Mata Kuliah 5 Pendidikan Agama Islam

Page 6: Modul Agama

Perguruan Tinggi TEKNOKRAT Bermutu, Kreatif dan Inovatif

Agama adalah apa yang di SYARI’AT kan Q dengan perantara Nabi-Nabi-NYA, berupa perintah-perintah dan larangan-larangan serta petunjuk-petunjuk untuk kebaikan manusia di dunia dan akhirat

3. CIRI UMUM AGAMA1.Percaya kepada Yang Maha Ghaib

2.Ada (ritual) hubungan dengan-NYA

3.Ada Aturan

4.Ada Sikap Hidup yang ditumbuhkan darinya

4. MACAM-MACAM BENTUK AGAMA

A g a m a SAMAWI

Yaitu Agama yang diungkapkan (dengan) Wahyu/ bersumber dari Wahyu Tuhan

Ciri Agama SAMAWI

Konsep ke-TUHAN-annya MONOTEIS

Disampaikan oleh Utusan Tuhan (Rasul)

Mempunyai Kitab Suci (yang dibawa Rasul=Wahyu Tuhan)

Tidak berubah dengan perubahan masyarakat penganutnya (bahkan sebaliknya)

Kebenaran ajaran dasarnya, tahan terhadap kritik akal

Sistem merasa dan berfikir(nya) tak sama dengan sistem merasa dan berfikir masyarakat penganutnya

yang termasuk Agama SAMAWI

1) Islam, 2) Kristen, 3) Katholik

Sekilas tentang Islam Memahami makna الدين dan makna اإلسالم secara benar dan menyeluruh

Memahami selengkapnya bahwa اإلسالم adalah agama Seluruh Alam Semesta

Mendalami Karakteristik اإلسالم sebagai agama yang sempurna

Lebih Khusus lagi memahami Karakteristik اإلسالم dan مسلم

Pokok-pokok Ajaran Islam1) Aqidah, 2) Ibadah, 3) Akhlaq

Buku Paket Mata Kuliah 6 Pendidikan Agama Islam

Page 7: Modul Agama

Perguruan Tinggi TEKNOKRAT Bermutu, Kreatif dan Inovatif

A g a m a WAD’I

Yaitu yang disebut juga Agama Duniawi (natural religon), disebut juga Agama Budaya (yaitu agama yang lahir dari dalam kebudayaan) agama yang dibentuk atau terbentuk oleh filsafat masyarakat, yang dirumuskan oleh filsosof masyarakat yang bersangkutan (pemimpin atau penganjur agama)

Ciri Agama Wad’i

Konsep ke-TUHAN-annya DINAMISME POLITHEISME, bahkan kabur (monotheisme nisbi)

Tidak Disampaikan oleh Utusan Tuhan (Rasul)

Kitab Suci-nya bukan berdasar Wahyu Tuhan

Berubah dengan perubahan masyarakat penganutnya

KEBENARAN ajaran dasarnya, tidak tahan terhadap kritik akal

Sistem merasa dan berfikir(nya) sama dengan sistem merasa dan berfikir masyarakat penganutnya

Yang termasuk Agama Wad’i:

1) HINDU, 2) BUDDHA, 3) KONFUSIUS/ kong hu chu, 4) SHINTO, 5) TAO

Buku Paket Mata Kuliah 7 Pendidikan Agama Islam

Page 8: Modul Agama

Kompetensi Dasar:Setelah mempelajari Bab III ini diharapkan

dapat memahami Faedah Agama bagi Manusia dengan pemahaman dasar tentang hakikat

manusia dan karakternya hingga kebutuhan manusia akan agama

Perguruan Tinggi TEKNOKRAT Bermutu, Kreatif dan Inovatif

Bab IIIFaedah AgamaB a g i M a n

u s i a1. FAEDAH AGAMA BAGI MANUSIA

Sebagai Sarana Pembentukan Pribadi

Memberikan Ketenangan

Dapat Mengatur Kehidupan Manusia Ke arah Yang Lebih Baik Di Dunia

Membentuk Mental Kejiwaan Yang Kokoh

Penyelamat Dari Siksa Akhirat

2. Konsepsi Manusia dalam Islam

Bahwa manusia diciptakan oleh Allah SWT. di alam ‘azali (alam Rahim) melalui dua zat dasar:

1. R u h

“Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan & hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur” (As-Sajadah [32];9)

“Maka apabila aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, Maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud”(QS Al-Hijr [15];29)

Dimaksud dengan sujud di sini bukan menyembah, tetapi sebagai penghormatan.

2. Tanah

“Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina.. (QS. As-Sajadah [32];7-8)

Buku Paket Mata Kuliah 8 Pendidikan Agama Islam

Page 9: Modul Agama

Perguruan Tinggi TEKNOKRAT Bermutu, Kreatif dan Inovatif

Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. (QS Al-Hijr [15]:28)

3. POTENSI DASAR MANUSIA

1. Hati (untuk diisi TEKAD)

Membentuk Kemauan (QS 18:29)

Kehendak (QS 79:24)

Kebebasan Memilih (QS 90:105)

2. Akal (untuk diisi ILMU)

Pemahaman (QS 22:46)

Bentuk Pengetahuan (QS 17:36, 67:10)

3. Jasad (untuk BERAMAL) (QS 9:105)

4. HAKIKAT MANUSIA

Makna Manusia adalah:

“Makhluk Allah SWT yang memiliki akal pikiran dinamis dan berkembang serta mampu mewujudkan segala inspirasi dalam bentuk sosial, bahasa dan mempunyai naluri beragama (bertauhid)”

Pada hakikatnya dalam Islam Manusia diberikan EMPAT KARAKTER, yaitu:

Karakter 1: Sifat Manusia; a. Lemah (QS 4:28), b. Bodoh (QS 33:72), c. Faqir (QS 35:15), d.Keluh Kesah (QS 70:19)

Karakter 2: Manusia dimuliakana.Ditiupkan RUH (32:9), b.Kelebihan Potensi Khusus(17:70), c.Ditundukkannya Alam Manusia (2:29)

Karakter 3: Beban Tugas Manusiaa. Ibadah (QS.51:56), b. Khalifah di bumi (QS 2:30)

Karakter 4: Diberi Kebebasan Memiliha. Pilihan beriman atau, b. Pilihan menjadi Kafir (QS.90:10, 76:3, 18:29)

5. KEBUTUHAN MANUSIA akan AGAMA

Secara mendasar karena FITRAH nya, manusia membutuhkan Agama; yaitu kebutuhan mendasar

sebagai makhluk yang merasa bahwa Sang Khalik adalah sumber segala kebutuhan dalam hidupnya.

Buku Paket Mata Kuliah 9 Pendidikan Agama Islam

Page 10: Modul Agama

Perguruan Tinggi TEKNOKRAT Bermutu, Kreatif dan Inovatif

Karena manusia ingin HIDUP TENANG dalam keteraturan hingga HIDUP TERATUR, sesuai

dengan tata aturan dari ajaran agamanya.

Buku Paket Mata Kuliah 10 Pendidikan Agama Islam

Page 11: Modul Agama

Kompetensi Dasar:

Setelah mempelajari Bab IV ini diharapkan dapat

memahami Konsepsi Islam tentang Aqidah dan Iman dengan sumber-sumber Aqidahnya

hingga hal-hal yang meningkatkan keimanan

Perguruan Tinggi TEKNOKRAT Bermutu, Kreatif dan Inovatif

Bab IVKonsepsi Aqidah

dan Konsepsi

Iman1. Konsepsi AQIDAHMakna Aqidah

Secara Bahasa berasal dari Bahasa Arab: عـقـدة يعـقـد عــقــد عـقـيدةSecara Istilah sepadan dengan makna

1. (ikatan) الربط: Ikatan yg mengikat keyakinan mukmin hingga terjaga dari berbagai keyakinan yang bersifat Khurafat dan Takhayul

2. (keyakinan yg mantap) الجزم: Keyakinan yang mantap kepada Allah SWT. terhadap rezeki-Nya, kekuasaan-Nya maupun keadilan & pertolongan-NYA

3. (Janji) العهد : Janji untuk membela kebenaran dan menegakkan hukum Allah SWT. di dunia ini

Secara Istilah/ Terminologis:

“Sesuatu yang dibenarkan oleh jiwa, hatinya merasa tenang karenanya, menjadi suatu keyakinan bagi pemiliknya & tak dicampuri keraguan sedikitpun”

2. Sumber-sumber Hukum Aqidah Islamiyah

اإلجمع النبوية السنة القرآن3. Pilar-Pilar Aqidah Islamiyah Ada 6 Pilar yang disebut juga dengan 6 Rukun Iman;

Pilar Pertama ialah Keyakinan (Iman) Kepada Allah SWT

Buku Paket Mata Kuliah 11 Pendidikan Agama Islam

Page 12: Modul Agama

Perguruan Tinggi TEKNOKRAT Bermutu, Kreatif dan Inovatif

”Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. mereka Itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka Itulah orang-orang yang bertakwa.” (QS Al-Baqoroh [2]; 177)

“Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian, Maka Sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.” (QS An-Nisaa’ [4]; 136)

Secara Global Keyakinan Kepada Allah SWT dari ayat-ayat di atas bermuatan bahwa: Yakin Allah SWT sebagai PENCIPTA, PEMILIK, PEMBERI RIZQY, PENGUASA, PENGATUR dan PEMBIMBING KITA

Pilar Kedua ialah Keyakinan (Iman) kpd Malaikat Allah

“Katakanlah: "Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, Maka Jibril itu telah menurunkannya (Al Quran) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan

Buku Paket Mata Kuliah 12 Pendidikan Agama Islam

Page 13: Modul Agama

Perguruan Tinggi TEKNOKRAT Bermutu, Kreatif dan Inovatif

apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman.Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, Maka Sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir.” (QS Al-Baqoroh [2]:97-98)

“Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan Kami taat." (mereka berdoa): "Ampunilah Kami Ya Tuhan Kami & kpd Engkaulah tempat kembali."(QS 2:285)

Malaikat adalah Makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT. dari Cahaya (NUR) dan tidak pernah bermaksiat serta selalu taat pada perintah Allah

Pilar Ketiga ialah Keyakinan (Iman) kpd Kitab Allah SWT

”Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. mereka Itulah

Buku Paket Mata Kuliah 13 Pendidikan Agama Islam

Page 14: Modul Agama

Perguruan Tinggi TEKNOKRAT Bermutu, Kreatif dan Inovatif

orang-orang yang benar (imannya); dan mereka Itulah orang-orang yang bertakwa.” (QS Al-Baqoroh [2]; 177)

“Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian, Maka Sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.” (QS An-Nisaa’ [4]; 136)

Iman kepada kitab2 Allah artinya adalah:mengimani KALAM ALLAH yang diwahyukan kepada para Nabi & Rasul untuk disampaikan kepada manusia dan membacanya termasuk IBADAH.

Hikmah Beriman Kepada KITAB ALLAH

1. Menyadari betapa besarnya perhatian dan kasih sayang Allah kepada manusia.2. Mengetahui hikmah Allah dalam penerapan hukum bagi manusia3. Meyakinkan akan kesempurnaan risalah Islam4. Membangunkan kita dari kelalaian dan kemaksiatan

AL-QUR’AN Pengertian secara bahasaQora’a (mengumpulkan) atau Qiro’ah (menghimpun huruf dalam satu ucapan yang

tersusun rapih).

AL-QUR’AN Pengertian Secara ISTILAH Kalam Allah Swt merupakan mu’jizat yang diturunkan kepada Nabi SAW sampai kepada kita secara mutawatir dan menjadi ibadah dengan membacanya.

Tuntutan Beriman Kepada Al-Qur’an

Selalu berhubungan erat dengannya Mendidik diri dengannya Tunduk pada seluruh hukumnya (QS 4 : 65) Berdakwah kepadanya (QS 16 : 125) Menegakkan hukumnya dimuka bumi (QS 42 : 13)

BAHAYA MELUPAKAN AL-QUR’AN

Kesesatan yang nyata (QS 4 : 60) Dada yang sempit (QS 6 : 125) Kehidupan yang berat (QS 20 : 46) Buta hatinya (QS 22 : 46) Hatinya membatu (QS 57 : 16) Zalim dan Hina (QS 3 : 102) Sahabat setan (QS 25 : 29) Lupa diri (QS 59 : 19) Fasiq (QS 2 : 26-27) Munafiq (QS 4 : 61-63)

Buku Paket Mata Kuliah 14 Pendidikan Agama Islam

Page 15: Modul Agama

Perguruan Tinggi TEKNOKRAT Bermutu, Kreatif dan Inovatif

Pilar Keempat ialah Keyakinan (Iman) kepada Rasul

“Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, Maka Sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir.” (QS Al-Baqoroh [2];98)

“Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian, Maka Sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.” (QS An-Nisaa’ [4]; 136)

Pengertian Rasul adalah :Lelaki yang dipilih Allah SWT yang diutus Allah SWT untuk membawa risalah Islam dan disampaikan kepada manusia (ummatnya).

Tanda-Tanda Ke-Rosul-an1) Sifat-sifatnya; Manusia sempurna, Ma’sum, Siddiq, Fathonah, Amanah, Tabligh2) Mu’jizat3) Berita kenabian dan kedatangannya4) Hasil perbuatannya

Kedudukan Nabi Dan Rasul1) Sebagai hamba, 2) Sebagai Penyampai Risalah, 3) Pemimpin Ummat

Tugas Nabi Dan RasulSECARA UMUM : menyampaikan risalah dalam bentuk :1) Memperkenalkan Khaliq 2) Menjelaskan tata cara ibadah 3) Menjelaskan pedoman hidup

SECARA KHUSUS: menegakkan agama dalam bentuk :1) Menegakkan khilafah, 2) Membina kader, 3) Membuat konsep, 4) Melaksanakan pandangan hidup

Kewajiban Kita Kepada Rasul Mengimaninya Mencintainya Mengagungkannya Membelanya Mencintai para pencintanya Menghidupkan sunnahnya Memperbanyak sholawat Mengikutinya Mewarisi risalahnya

Buah Iman Kepada RasulDi dunia : Dicintai Allah (QS 5:54), Dirahmati Allah (QS 3:132) Mendapat petunjuk (QS 42:53)

Mendapatkan kemuliaan (QS 68:8), Mendapatkan kemenangan (QS 5:56)

Di akhirat : Pembelaan (QS 75:22), Keceriaan wajah, Bersahabat dgn orang sholeh (QS 4 : 69) Mendampingi Rasul (QS 4:69), Mendapatkan keuntungan (QS 58 : 22)

Buku Paket Mata Kuliah 15 Pendidikan Agama Islam

Page 16: Modul Agama

Perguruan Tinggi TEKNOKRAT Bermutu, Kreatif dan Inovatif

Pilar Kelima ialah Keyakinan (Iman) kepada Hari Kiamat Pengertian Hari Kiamat adalah : datangnya suatu peristiwa yang disertai Pemusnahan alam semesta dan diikuti

dengan kebangkitan kembali untuk mendapatkan balasan dari semua perbuatan masing-masing.

Hikmah Keyakinan terhadap Hari Kiamat Timbulnya kebencian kepada kemaksiatan Memperkuat kecintaan & ketaatan kpd Allah Berusaha menahan & menghilangkan niat buruk. Menumbuhkan rasa gembira dan penyejuk

hati bagi mukmin yang sabar.

Unsur-unsur yang harus diimani berkait Dengan hari kiamat1) Fitrah kubur, 4) Kiamat, 6) Kebangkitan (Ba’ats)2) Berkumpul (Hasyr) 5) Perhitungan (Hisab) 7) Jembatan diatas Neraka (shirath)3) Syurga dan neraka

Tanda-Tanda KiamatTanda Kiamat Kecil Banyaknya kebohongan dan kesaksian palsu Meluasnya perzinahan Riba merajalela Munculnya wanita-wanita berpakaian tapi telanjang Punahnya orang-orang sholeh Banyak pembunuhan Orang tua bergaya muda Menginginkan kematian karna beratnya penderitaan Banyak wanita sedikit pria Banyak kebakhilan Banyaknya kemusyrikan ditengah umat Islam Perkataan kotor, pemutusan silaturahim dan

buruknya kehidupan bertetangga.Tanda Kiamat Besar Turunnya/munculnya Imam Mahdi Munculnya Dajjal Turunya Nabi Isa AS Munculnya Asap Terbitnya matahari dari tempat tenggelamnya Tenggelamnya bumi Api yang mengumpulkan manusia Munculnya binatang melata

Pilar Keenam ialah Keyakinan (Iman) kepada Qodho’-Qodar

PENGERTIAN Secara Bahasa Qodho’: Hukum, Perintah, dan kabar Qodar : TakdirPENGERTIAN Secara Istilah

Qodho’: Adalah hukum Allah yang telah ditentukan untuk alam semesta dan Dia jalankan sesuai dengan konsekwensi hukum-Nya.

Qodar : Menentukan atau membatasi ukuran segala sesuatu sebelum terjadinya dan menuliskandi Lauhil Mahfuz.

Konsekwensi Iman Kepada Qodar

Beriman bahwa ilmu Allah itu mencakup segala sesuatu Mengimani bahwa semua yang telah terjadi seluruhnya telah tercatat dengan rinci. Beriman bahwa semua yang ada bersifat fana Beriman bahwa semua yang ada berada dalam kekuasaan Allah SWT.

Konsep Taqdir Allah terbagi dalam 3 kelompok :1) Taqdir ghoib yang tidak diketahui oleh manusia2) Taqdir Allah dalam alam semesta

Buku Paket Mata Kuliah 16 Pendidikan Agama Islam

Page 17: Modul Agama

Perguruan Tinggi TEKNOKRAT Bermutu, Kreatif dan Inovatif

3) Taqdir akibat hasil kerja manusia.

Hikmah Beriman Kepada Taqdir Allah Menjadi pendorong untuk semakin giat beramal sholeh Menimbulkan ketenangan dalam menjalani kehidupan Menghilangkan rasa bangga diri atas keberhasilan yang diraih Bertawakkal atas segala hal kebaikan yang dilakukan Selalu memikirkan hikmah dari yg telah terjadi untuk mempersiapkan diri atas apa yang belum terjadi

4. Konsepsi IMANMakna IMAN Secara bahasa: Pembenaran hati

Makna IMAN Secara Istilah:1) membenarkan dengan hati, 2) diikrarkan dengan lisan dan 3) diamalkan dengan perbuatan

Suatu keyakinan yg tak ada keraguan didalam hatinya yg diwujudkan dalam bentuk ketaatan, ketundukan dan kepatuhan kepada Khaliq-Nya.

Pengaruh Iman Dalam Kehidupan1. Mengendalikan ego seseorang2. Optimis dalam menghadapi kehidupan3. Menghilangkan rasa takut: (takut mati, takut miskin, dsb.)4. Melahirkan akhlaq yang mulia: (Jujur, sabar, amanah, dsb)5. Ketenangan dan ketentraman

Yang Menguatkan Iman1. Ilmu: -Tentang Allah, -Tentang Rasul, - Tentang Al-Qur’an2. Amal3. Dzikir dan Fikir Dzikir : Mengingat, memuji, mensucikan, mengagungkan Allah Fikir : Upaya merenungkan segala bukti-bukti kekuasaan Allah dimuka bumi.

Yang Menghalangi Iman

1. Nafsu, 2. Cinta dunia yang berlebih-lebihan, 3. Syetan, 4. Pemimpin yang zholim

Yang Membatalkan Iman

1. Syirik,

2. Sombong : menolak perintah, Allah & meremehkan orang lain.

3. Mengolok-olok/ mengejek Allah, Rasul dan Al-Qur’an

4. Menjadikan selain Allah sebagai perantara dan pertolongan

5. Ridho terhadap kekufuran

6. Menolak Rasul

Buku Paket Mata Kuliah 17 Pendidikan Agama Islam

Page 18: Modul Agama

Kompetensi Dasar:Setelah mempelajari Bab V ini diharapkan

mampu memahami Konsepsi dan Karakteristik Agama Islam termasuk

Karakteristik seorang Muslim

Perguruan Tinggi TEKNOKRAT Bermutu, Kreatif dan Inovatif

Bab VKonsepsi & Karakteristik

Agama Islam dan Muslim

1. Konsepsi & Karakteristik Agama Islam

Konsepsi Islam

Pengertian 1 :الدين) Shultonul Ulya QS 42:13, 2) Manaahijul Hayaah QS 3:193) Al-Khuduu’ QS 4:146, 4) Al-Jazaa’ QS 37:20

Pengertian 1 :اإلسالم) Menundukkan diri u/ diperintah QS 4:125 2) Suci dan Bersih QS 26:89

3) Pasrah dg hati lapang dan bersih QS 4:65 4) Selamat Sejahtera QS 6:545) Kedamaian QS 2:208, 47:35

Konsepsi IslamIslam agama semua Nabi & Rasul1) Agama Nabi Ibrahim & Ismail QS 2:127-132 2) Agama Nabi Ya’kub QS 2:133, 3) Agama Nabi Ishaq QS 2:136 4) Agama Semua Rasul QS 3:84-85, 5) Agama Nabi Isa QS 19:31 6) Agama Nabi Nuh QS 10:72, 7) Agama Nabi Yusuf QS 12:101, 8) Agama Nabi Zakaria QS 19:11, 8) Agama Nabi Sulaiman QS 27:30-31,38

Islam agama semua Umat sebelum Nabi Muhammad:1) Agama Pengikut Nabi Isa QS 3:52, 2) Agama Maryam QS 19:263) Agama Tukang Sihir Fir’aun QS 7:126 4) Keinginan Fir’aun u/ masuk Islam QS 10:905) Agama Balqis QS 27:42, 6) Agama Luqman QS 31:13, 17

Islam agama para Malaikat QS 7: 206Islam agama para Jin QS 72:2 dan ayat 14-15Islam agama Alam Semesta: 1) Agama Gunung-gunung & burung-burung QS 34:10 2) Agama Petir QS 13:13, 3) Agama Pohon-pohon QS QS 55:6, 4) Agama Bayang-bayang QS 13:155) Agama Langit dan Bumi QS 3:83, 17:44

Konsepsi Islam Islam adalah satu-satunya agama yang diridhoi Allah SWT.: QS 3:19 dan 85Yang menolaknya dinamakan Kafir: QS 5:72-75, 9:30-31, 19:88-93

2. Karakteristik Agama IslamKonsepsi sebagai Agama yang Sempurna

a. Aspek Waktu (masa penyampaian) QS 5:3 dan Nabi terakhir (Penyempurna) 33:40

b. Aspek Ajaran yang Integral QS 14:24-26 -dasarnya = Aqidah (Syahadatain & R.Iman) -bangunannya = Ibadah dan Akhlaq -puncaknya = Dakwah, Amar Ma’ruf Nahyi Munkar & Jihadc. Aspek Wilayah (Universalitas)

Buku Paket Mata Kuliah 18 Pendidikan Agama Islam

Page 19: Modul Agama

Perguruan Tinggi TEKNOKRAT Bermutu, Kreatif dan Inovatif

Karakteristik Islam AGAMA SEMPURNA (QS 5:3) dari yang MAHA SEMPURNA melalui hambaNYA yang PALING SEMPURNA (QS 68:3-4)

3. Karakteristik Muslima. Ikhlas dan Lurus Fitrahnya (tidak musyrik) QS 39:2, 11:14, 7:172 dan 30:30

b. Bermutu dan teratur QS 43:4, 36:1-2 c. Bermoral dan Bijaksana QS 4:36,105

d. Bersih Fisik dan Suci Jiwanya 9:108 e. Berilmu dan Beramal QS 47:19, 2:44

f. Berilmu dan Pemikir QS 9:122 g. Aktivis yang optimis

h. Kuat & Bertanggungjawab (amanah) i. Mulia dan Penyayang 9:128, 49:10

j. Politisi yang ahli Ibadah QS 73:20 k. Aktivis yang teratur QS 9:38-39

l. Mujahid yang Robbani/ ahli ibadah QS 9:111, 3:79

4. 10 Karakter Muslim Ideal

01. Salimul Aqidah (Aqidahnya Kuat)

02. Shahihul Ibadah (Ibadahnya Benar)

03. Matiinul Khuluq (Akhlaqnya Kokoh)

04. Qaadirun alal Kasbi (Mampu bekerja dan berpenghasilan)

05. Mutsaqaful Fikri (Luas Wawasan)

06. Qawiyul Jismi (Tubuh yang Bugar)

07. Mujaahidun Linafsih (Jiwa yang Bersungguh-sungguh)

08. Munazh-zham fi Syu’unihi (Tertata dalam segala urusannya)

09. Haritsun ‘ala Waqtihi (Mengoptimalkan waktu-waktunya)

10. Nafi’un Lighairihi (Berguna bagi Orang lain)

Buku Paket Mata Kuliah 19 Pendidikan Agama Islam

Page 20: Modul Agama

Kompetensi Dasar:Setelah mempelajari Bab VI ini diharapkan mampu

memahami Konsep Ibadah secara menyeluruh dalam Islam termasuk pemahaman ibadah sebagai bagian dari Pokok

Ajaran Islam, makna Ibadah, hakikat ibadah, Tujuan Ibadah hingga syarat diterimanya ibadah

1) Barang siapa yg tahu hakikat (penciptaan) dirinya, maka ia telah mengetahui siapa Penciptanya, 2) dan barang siapa mengetahui sipa Penciptanya, maka bertambahlah cintanya, 3) dan barang siapa mengetahui hakikat dunia maka bertambahlah zuhudnya (tidak cinta dunia)

Perguruan Tinggi TEKNOKRAT Bermutu, Kreatif dan Inovatif

Bab VIKonsep Ibadahdalam Agama

Islam

1. Pokok-pokok Ajaran Islam1) Aqidah, 2) Ibadah, 3) Akhlaq

2. Makna Ibadaha. Pengertian Secara Bahasa: (yaitu dengan akar dalam B.Arab dari 2 mufrodat: عبودية dan

عبادة

b. Pengertian Secara Istilah Syariah:

إمتثال أواميره و اجتناب نواهيه“mengerjakan apa-apa yang diperintah Alloh dan meninggalkan apa-apa yang dilarang oleh-Nya”

ى ا الحب إل “kecintaan yang sepenuhnya kepada Alloh”

Al-Hasan Al-Bashry (Ulama Besar Tab’in ): bersyair

نفسه فقد عرف ربه من عرف

عرف ربه فزاد حبه و من

و من عرف الدني فزاد زهده

3. Hakikat Ibadah

Allah menciptakan manusia untuk beribadah. QS 51 :56 ; agara manusia menyadari

a) akan banyaknya nikmat Allah QS 16 : 18 b) merasakan keagungan Allah

4. Tujuan Ibadah

Merendahkan diri (QS 7 : 55) Mendapatkan cinta (QS 2 : 165) Ketundukan (Al hadits)

5. Integritas Ibadah dalam Islam

Buku Paket Mata Kuliah 20 Pendidikan Agama Islam

Page 21: Modul Agama

Perguruan Tinggi TEKNOKRAT Bermutu, Kreatif dan Inovatif

1. Mencakup seluruh persoalan agama (wajib, sunnah, mubah)

2. Mencakup seluruh aspek kehidupan

3. Mencakup seluruh keadaan manusia (hati, akal dan anggota badan)

6. Syarat Diterimanya Ibadah

1) Niat yang benar, 2) Sesuai dengan syariat, 3) Ittiba’

Buku Paket Mata Kuliah 21 Pendidikan Agama Islam

Page 22: Modul Agama

Kompetensi Dasar:Setelah mempelajari Bab VII ini diharapkan mampu

memahami Ruang Lingkup Syari’ah Islamiyah mulai dari Pengertian Syari’ah, Prinsip-prinsip Syari’ah, sumber

hukum hingga penjelasannya masing-masing

Perguruan Tinggi TEKNOKRAT Bermutu, Kreatif dan Inovatif

Bab VIIRuang Lingkup

Syari’ah Islamiyah

1. Pengertian Syariah Islamiyah :

Secara Etimologis, berasal dari bahasa Arab dengan akar kata شرعيشرعDan lebih khusus dalam QS 5: 48 yang berarti: JALAN;

..........

“….Kami berikan aturan dan jalan yang terang. (QS. Al-ma’idah [5]:48)

Secara Terminologis berarti:

Tata Aturan HUKUM yang mengatur;

1) Hub. antara Manusia dg Allah SWT.

2) Hub. Antara Sesama Manusia

3) Hub. Antara Manusia dg Alam Semesta QS. 42:13 dan QS. 3:112

2. Hubungan Syariah dengan aqidahHubungan Syariah dengan aqidah adalah sebagaimana hubungan Iman dengan Amal QS. 16:97 dan QS. 103:3

Bahwa aqidah semua Nabi & Rasul: SAMA QS. 21:25 dan QS. 3:83-84 Sedang Syariah setiap Nabi & Rasul: BERBEDA QS. 5:48 dan QS. 2:286

3. Prinsip-Prinsip Syariah Islamiyah :

a. Selalu Sesuai dengan Fitrah Manusia QS. 30:30

b. Dapat dilaksanakan dalam segala Kondisi QS.2:185

c. Beban yang Ringan sesuai dengan kemampuan manusia, (dengan tujuan untuk kemaslahatan manusia itu sendiri QS.7:157)

d. Penetapannya Bertahap, (yang dimulai dengan Aqidah, kemudian baru ketentuan hukum yang Wajib yang juga bertahap)

e. Diberlakukan secara Adil bagi siapapun yang muslim QS.4:135

Buku Paket Mata Kuliah 22 Pendidikan Agama Islam

Page 23: Modul Agama

Perguruan Tinggi TEKNOKRAT Bermutu, Kreatif dan Inovatif

4. Sumber Hukum dan Norma Berdasarkan Hadits yg diriwayatkan oleh Muadz bin Jabal Ra. bahwa Rasulullah Menegaskan:“Sumber dari segala sumber Norma dan Aturan Islam ialah; 1. Al-Qur’an, 2. As-Sunnah, 3. Al-Ijtihad (HR. ABU DAUD & TIRMIDZI)

4. a. Al-Qur’anPengertian secara bahasaQora’a (mengumpulkan) atau Qiro’ah (menghimpun huruf dalam satu ucapan yang

tersusun rapih).

AL-QUR’AN Pengertian Secara ISTILAH Kalam Allah Swt merupakan mu’jizat yang diturunkan kepada Nabi SAW sampai kepada kita secara mutawatir dan menjadi ibadah dengan membacanya.

Tuntutan Beriman Kepada Al-Qur’an

Selalu berhubungan erat dengannya, interaksi yang kontinyu Mendidik diri dengannya Tunduk pada seluruh hukumnya (QS 4 : 65) Berdakwah kepadanya (QS 16 : 125) Menegakkan hukumnya dimuka bumi (QS 42 : 13)

BAHAYA MELUPAKAN AL-QUR’AN

Kesesatan yang nyata (QS 4 : 60) Dada yang sempit (QS 6 : 125) Kehidupan yang berat (QS 20 : 46) Buta hatinya (QS 22 : 46) Hatinya membatu (QS 57 : 16) Zalim dan Hina (QS 3 : 102) Sahabat setan (QS 25 : 29) Lupa diri (QS 59 : 19) Fasiq (QS 2 : 26-27) Munafiq (QS 4 : 61-63)

4. b. As-Sunnah

Makna As-Sunnah secara bahasa berarti ; Cara / Perjalanan/ Kebiasaan

Pengertian As-Sunnah menurut Istilah Ahli Ushul:“Semua yang disandarkan kepada Rasulullah SAW., baik berupa; Perkataan, Perbuatan maupun Persetujuan Rasulullah SAW.

As-Sunnah bisa berarti Al-Hadits, namun berbeda makna

Yang dimaksud dengan Makna Al-hadits secara bahasa; Kisah/ sesuatu yang baru

Pengertian Al-Hadits menurut Istilah Ahli Ushul:“Semua yang disandarkan kepada Rasulullah SAW., baik berupa; Perkataan, Perbuatan maupun Persetujuan Rasulullah SAW. (ditambah dg Sifat-sifat Rasulullah SAW baik Fisik maupun akhlaqnya)

Tingkatan Al-HaditsA.DARI HUBUNGAN PERIWAYATNYA (ROWI);

1. Mutawattir (tak terbatas jumlahnya); terklasifikasi menjadi ; a.Mutawattir Lafzhiy dan b.Mutawattir Ma’nawiy

2. Hadits Ahad (sanad-nya tak banyak) dengan klasifikasi;

Buku Paket Mata Kuliah 23 Pendidikan Agama Islam

Page 24: Modul Agama

Perguruan Tinggi TEKNOKRAT Bermutu, Kreatif dan Inovatif

a.Masyhur (≥3 perawi) b.’Aziz (2 perawi) dan c.Gharib (hanya 1 perawi)

B.Dari PENERIMAAN ATAS HADITS

1. Hadits Shohih a.Sanad tak terputus, b.Perawi yg adil, c.Perawi yg Kuat hafalan, d.Tak ada cacat, e.Tak Aneh.

2. Hadits Hasan (sama syaratnya dengan Hadits Shohih, tapi hafalan perawinya yang kurang kuat)

3. Hadits Dho’if (Hadits yang tidak memenuhi syarat sebagai Hadits Shohih maupun Hasan)

4. Hadits Maudhu’ (Hadits yang ditolak Ahli Hadits, Tidak dianggap sebagai Hadits, serta sama sekali tidak boleh disandarkan kepada Rasulullah SAW.)

Kedudukan As-sunnah terhadap Al-Qur’an

Pendapat Imam Syafi’i dalam Ar-Risalah, dapat berkedudukan sebagai;

Bayan Taqrir (menetapkan & Memperkuat Hukum)

Bayan Tafsir (menjelaskan & menafsirkan); Tafsir Mujmal (menjelaskan yang global), Taqyidul Muthlaq(membatasi yang luas), Takhshishul Am(mengkhususkan yg umum), Taudhih(memperjelas yg samar)

Bayan Tsabit (menjelaskan hal-hal yang tidak ada dalam Al-Qur’an)

4. c. Al-IjtihadMakna Al-ijtihad; Menggunakan akal untuk menafsirkan Ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits.

atau

Menggunakan akal pada hal-hal yang tidak ada dalam Al-Qur’an dan Hadits

Kedudukan Al-ijtihad

Tidak Mutlak (dapat berubah dan berkembang sesuai situasi dan kondisi)

Berbeda untuk setiap keadaan

Tidak boleh menyalahi Al-Qur’an atau As-Sunnah

Ada Syarat tertentu (untuk berijtihad)

Jenis Al-ijtihad

1) Ijma’ (concencuss) = ijtihad kolektif ulama

2) Qiyas (reasoning by analogy) = karena persamaan hakikat.

3) Istihsan (preference) = menggunakan prinsip-prinsip dasar Islam

> Keadilan, Kasihsayang, perdamaian, kebenaran dsb.

Mashalih Mursalah (Utility) = berdasarkan kegunaannya

Buku Paket Mata Kuliah 24 Pendidikan Agama Islam

Page 25: Modul Agama

Kompetensi Dasar:Setelah mempelajari Bab VIII ini diharapkan mampu

memahami Konsepsi Akhlaq dalam Ajaran Islam dengan memahami makna Akhlaq sebagai bagian pokok ajaran Islam hingga macam-macam akhlaq

yang harus dimiliki oleh seorang muslim

Perguruan Tinggi TEKNOKRAT Bermutu, Kreatif dan Inovatif

Bab VIIIKonsepsi Akhlaq

Dalam Ajaran Islam

1. Pengertian Akhlaq

Secara Bahasa: أخالقSuluk, Adat Kebiasaan, Tabiat, Perangai =Budi Pekerti, Sopan Santun, Tata Krama, Etika

Pengertian Akhlaq أخالق Secara Istilah:Imam Ghozali berpendapat: Sifat yang tertanam dalam jiwa seseorang yang timbul dengan mudah/ spontan sehingga menjadi perbuatan

Secara umum bermakna: Seperangkat suluk yang dijadikan landasan pergaulan pribadi dan masyarakat

2. Istilah Akhlaq dalam Islam

أخالق محمودة : AKHLAQ (Budi Pekerti) TERPUJI

أخالق مذمومة : AKHLAQ (Perangai) TERCELA

أخالق كريمة : Akhlaq (Budi Pekerti) Mulia

أخالق سيئة : Akhlaq (Budi Pekerti) Buruk

Akhlaq termasuk sebagai pokok Ajaran Islam;; 1) Aqidah, 2) Ibadah, 3) Akhlaq

3. Urgensi Akhlaq bagi MANUSIA

1.Akhlaq adalah Buah Ibadah

2.Akhlaq adalah Faktor Penentu (derajat) Keislaman dan Keimanan

3.Akhlaq adalah Nilai Amal yang akan ditimbang di Akhirat

4.Akhlaq adalah Sarana mewujudkan Tatanan Masyarakat Madani

4. BERAKHLAQ dalam ISLAM

1.Akhlaq terhadap Allah SWT

2.Akhlaq terhadap Diri Sendiri

Buku Paket Mata Kuliah 25 Pendidikan Agama Islam

Page 26: Modul Agama

Perguruan Tinggi TEKNOKRAT Bermutu, Kreatif dan Inovatif

3.Akhlaq terhadap Orang-tua & Klg

4.Akhlaq terhadap Sesama Manusia

5.Akhlaq terhadap Lingkungan

Akhlaq terhadap ALLAH SWT

1. Mencintai-Nya QS 2:165

2. Cinta & Benci (makhluq) karena (dasar cinta) kepada Allah SWT

3. Melaksanakan Perintah-Nya & Menjauhi apa yang dilarang-Nya QS 2:186

4. Cinta, Ta’zhim & menaati Rosul-Nya QS 24:54, 63 dan 7:157

5. Ikhlash dalam Beramal

6. Taubat

7. Takut (Khouf) dan Harap (Roja’) hanya kepada-Nya

Akhlaq terhadap Diri Sendiri

1. Beribadah Kepada Allah

2. Melaksanakan Aturan Agama

3. Memenuhi Kebutuhan Pribadi

4.Bertanggung-Jawab

5.Tidak Menzholimi diri

6.Menghias diri dengan Perilaku yang Mulia

Akhlaq terhadap Ortu/Keluarga1. Berbakti/ berbuat baik dan hormat kepada orangtua

2. Mengikuti Nasehatnya selama tidak bertentangan dg agama

3. Membina hubungan yang Harmonis (meski ada terzolimi)

4. Menjaga Nama Baik Keluarga

5. Mendo’akannya

Akhlaq terhadap Sesama Manusia

1. Berbuat Ihsan

2. Silatur Rahim

3. Mengucap Salam tiap bersua

4. Saling Hormat & menghargai

5. Menjaga Lisan (kerukunan)

6. Saling Menasehati dalam Kebenaran dan Kebaikan

Akhlaq terhadap Alam

1. Menjaga dan Memeliharanya

Buku Paket Mata Kuliah 26 Pendidikan Agama Islam

Page 27: Modul Agama

Perguruan Tinggi TEKNOKRAT Bermutu, Kreatif dan Inovatif

2. Tidak Merusaknya

3. Berhati-hati membuang Limbah

Buku Paket Mata Kuliah 27 Pendidikan Agama Islam

Page 28: Modul Agama

Kompetensi Dasar:Setelah mempelajari Bab IX ini diharapkan dapat memahami

Kemulyaan Lembaga, Keluarga yang dicita-citakan menjadi Sakinah,

Mawaddah Wa Rahmah

Perguruan Tinggi TEKNOKRAT Bermutu, Kreatif dan Inovatif

Bab IXPembentukan Keluarga

Sejahtera (Sakinah-Mawadaah Wa Rahmah

1. Pembentukan Keluarga Sejahtera

Keluarga dalam Islam adalah sebuah lembaga yang mulya, sehingga sebagai lembaga mulya itu pembentukannya sejak awal pada Mahligai Pernikahan adalah sesuatu yang sakral. Sesuai keputusan MUI bahwa Pernikahan dalam Islam adalah: Sesuatu yang luhur & Sakral, Bermakna Ibadah kepada Alloh, Mengikuti Sunnah Rasul, Dilaksanakan atas dasar Keikhlasan, tangung-jawab dan mengikuti ketentuan yang berlaku.

Dalam Konsep Sosiologi Keluarga adalah Tiang Negara, menyadari Predikat yang Penting itu maka lembaga Keluarga selayaknya perlu dibina sejak persiapan hingga terbentuk keluarga-keluarga yang sukses membina kehidupannya dalam segala aspeknya.

Kampus, sebagai lembaga Pendidikan Tinggi, strata lembaga formal level akhir sebagai pembekal bagi peserta didik. Maka pembekalan tentang Pembentukan Keluarga dengan konsepsi Islam yang sempurna dipandang sangat tepat, ditengah-tengah tingginya intensitas serbuan budaya negatif dan dekadensi moral khususnya di kalangan remaja dan pemuda Indonesia.

Pembentukan Keluarga Sejahtera dalam Islam sangatlah diperhatikan dengan mendalam sejak proses pergaulan Pra Nikah (Pergaulan Sosial antar lawan jenis), hingga pada prosesi Pernikahan yang sesuai dengan syariat Islam bahkan pengetahuan tentang Hak dan Kewajiban (Pasangan Suami Istri hingga Anak), dengan harapan dapat tercapai Pembinaan Keluarga dalam aspek Agama, Pendidikan, Ekonomi dan Sosial.

2. Keluarga Sejahtera

1) Terencana baik/ Pra Nikah,

2) Pelaksanaan Sesuai Tuntunan,

3) Pilar Pernikahan yang Sukses (=menentukan Indikasi keberhasilanSAMARA)

a. Pra Nikah (Pergaulan Sosial)

1) Persiapan Mental /Ruhiyah terutama memahami tentang Karakter (Calon) Pasangan kita

2) Persiapan Fikriyah a) Faham HUKUM & TUJUAN NIKAH bagi kehidupan manusia b) Faham Faedah Menikah:

- Menjaga Kehormatan - Menjaga Pandangan Mata- Syahwat Terkendali - Mengais Pahala yang besar- Melanjutkan Keturunan - Merajut Relasi Sosial- Mengukuhkan Ikatan Cinta - Penenang & Penentram Jiwa- Pelindung Diri (individu) dan masyarakat - Mewujudkan Kemitraan & Persahabatan

Buku Paket Mata Kuliah 28 Pendidikan Agama Islam

Page 29: Modul Agama

Perguruan Tinggi TEKNOKRAT Bermutu, Kreatif dan Inovatif

3. Persiapan Jasadiyah

KIAT MEMILIH JODOH1) Menentukan Karakter Pribadi (calon) yang disukai/ yang tak disukai, 2) Percaya pada diri sendiri,

3) Jujur pada diri sendiri, 4) Jangan berfikir yang macam-macam

b. Pelaksanaan PernikahanMUI: Pernikahan dalam Islam adalah: a. Sesuatu yang luhur & Sakral, Bermakna Ibadah kepada Alloh, Mengikuti Sunnah Rasul, Dilaksanakan atas dasar Keikhlasan, tangung-jawab dan mengikuti ketentuan yang berlaku

b. Syarat Syah Pernikahan: adanya ca-tin Pria & Wanita, adanya dua orang Saksi, Wali, Ijab Kabul serta Mahar (maskawin)

c. Bagi WNI harus mengacu pd UU Perkawinan (UU No.1 thn 1974)

d. Perkawinan Wanita Muslimah dengan Lelaki Non Muslim adalah HARAM HUKUM-nya, sedangkan perkawinan Lelaki Muslim dengan Wanita ahlul Kitab meski terdapat beda pendapat tapi setelah dipertimbangkan bahwa mafasadah (kerusakan)-nya lebih besar maka MUI memfatwakan HARAM.

3. Pilar Pernikahan Suksesa. Realistis

b. Mengetahui Kadar kedekatan dengan Pasangan

c. Mengetahui apa yang disukai dan yang dibenci pasangan

4. Prinsip Kebahagian Keluarga

Pemilihan pasangan yang benar

Tanggung-jawab bersama

Adanya Ketaatan Istri

Sunnah, suami bantu istrinya

Saling menghargai

Komunikatif

Meminimalisir Konflik

5. Kewajiban & Hak

1) Kewajiban & Hak Suami/ Ayah

2) Kewajiban & Hak Istri/ Ibu

3) Kewajiban & Hak Anak.

6. Pembinaan Kesra

Indikasi Keluarga Sejahtera dalam Aspek AGAMA

Indikasi Keluarga Sejahtera dalam Aspek PENDIDIKAN

Buku Paket Mata Kuliah 29 Pendidikan Agama Islam

Page 30: Modul Agama

Perguruan Tinggi TEKNOKRAT Bermutu, Kreatif dan Inovatif

Indikasi Keluarga Sejahtera dalam Aspek SOSIAL

Indikasi Keluarga Sejahtera dalam Aspek EKONOMI

Buku Paket Mata Kuliah 30 Pendidikan Agama Islam

Page 31: Modul Agama

Kompetensi Dasar:Setelah mempelajari Bab X ini diharapkan

mampu memahami Konsepsi Islam tentang Kesehatan dan Adab Ketika Sakit dan

mengurus Orang Sakit hingga membimbing saat menghadapi Sakaratul Maut

Perguruan Tinggi TEKNOKRAT Bermutu, Kreatif dan Inovatif

Bab XADAB Ketika Sakit

Konsepsi Islam tentang Kesehatan

1. Ajaran Islam Tentang Kesehatan

Islam sangat memperhatikan Kesehatan: baik Kesehatan Fisik, Kesehatan Mental, hingga Kesehatan LingkunganAjaran Islam seputar Kesehatan:1 )Tindakan Prefentif

2) Perintah tentang peningkatan kesehatan Jasmani & Rohani,

3) Tindakan Kuratif

Muatan Al-Qur’an Tentang Sakit

Kata Al-Maridh (المرض) = Sakit/ penyakit dengan kata bentukannya disebut sebanyak 15 X

Sedangkan Kata Syifa’ (شفاء) = Obat/ Sembuh dengan kata bentukannya disebut sebanyak 6 X

2. Adab –adab Seputar Sakit dalam Pandangan Islam

Sikap Diri Saat SAKIT

Sunnatullah Penciptaan (Sehat, Sakit, Mati) Sebagai Mushibah/ Ujian agar SIAP

Senantiasa BERSABAR, Tak Mengeluh Pahami Aturan/ Hukum (Fiqh Syariah)

Wajibnya Jaga Kesehatan (Prefentif) Wajibnya Berobat (Kuratif)

Kepada Siapa berobat, Kehalalan OBAT Tetap IBADAH dengan Rukhshoh-nya

Berdo’a mempercepat Sembuh HARAM pakai Penangkal/ Jimat

Boleh berobat dengan Non Muslim Infaq dan Shodaqoh

Memaafkan (Dalam bukunya, Forgive for Good [Maafkanlah demi Kebaikan], Dr. Frederic Luskin menjelaskan sifat pemaaf sebagai resep yang telah terbukti bagi kesehatan dan kebahagiaan. Buku tersebut memaparkan bagaimana sifat pemaaf memicu terciptanya keadaan baik dalam pikiran seperti harapan, kesabaran dan percaya diri dengan mengurangi kemarahan, penderitaan, lemah semangat dan stres. Menurut Dr. Luskin, kemarahan yang dipelihara menyebabkan dampak ragawi yang dapat teramati pada diri seseorang).

Adab Menjenguk Orang SAKIT Luruskan niat Berpenampilan menyenangkan Menasehati untuk kebaikan dan ketakwaan Jangan berlama-lama saat menjenguk Pertimbangkan waktu yang berkunjung, Menjaga Pandangan (terutama dengan lain Jenis)

Buku Paket Mata Kuliah 31 Pendidikan Agama Islam

Page 32: Modul Agama

Perguruan Tinggi TEKNOKRAT Bermutu, Kreatif dan Inovatif

(Hindari waktu si sakit minum obat, Jangan banyak bertanya atau waktu mengganti pembalut luka, Mendoakannya dengan ikhlas waktu tidur, atau waktu istirahat.) Menimbulkan optimisme/ harapan sembuh

Saat Sakaratul Maut

Menalqinkan saat Sakarat

Mengarahkannya ke Kiblat

Memejamkan Kedua-matanya dan Menutupnya

Buku Paket Mata Kuliah 32 Pendidikan Agama Islam

Page 33: Modul Agama

Kompetensi Dasar:Setelah mempelajari Bab XI ini diharapkan mampu memahami Pengurusan Jenazah

dari sejak Sakaratul Maut hingga penguburan yang keselurhannya berdasar

syariat dengan menghindari bid’ah

Perguruan Tinggi TEKNOKRAT Bermutu, Kreatif dan Inovatif

Bab XIPengurusan Jenazah

Yang Sesuai Syariat Islam

1. Penyelenggaraan Pengurusan Jenazah

Mengumumkan Wafatnya kepada Kerabat, Sahabat dan Tetangga

Menyegerakan pengurusannya

Melunasi Hutang-hutangnya

Senantiasa Berdoa dan bersabar

Memandikannya

Mengkafaninya

Menyolatkan

Menguburkan

Yang Perlu Diperhatikan1) Meminta Ampun dan mendoakan si mayit, 2) Meratakan Tanah Kuburnya,

3)Dilarang Mengapur/ Cat dan membangun Kuburan, 4)Dianjurkan Ta’ziyah (melayat-menghibur Klg)5) Ziarah Kubur untuk selalu mengingat MATI

2. Bid’ah-Bid’ah Seputar Penyelenggaraan JenazahPersoalan Bid’ah, kami kemukakan dengan tujuan agar masyarakat –khususnya kaum muslimin-bisa lebih mengetahuinya sehingga mereka bisa menghindarinya. Karena, agama itu ditegakkan berdasar pada dalil bukan pada kebiasaan. Betapapun kebiasaan itu baik dan sudah menjamur, sementara tidak dicontohkan Rasulullah SAW. dan para sahabat, maka hendaknya dihindari.

Kami melihat hal ini perlu untuk dikemukakan dan disusun secara tersendiri, agar setiap muslim berhat-hati, dan wasapada serta mengikuti jejak Rasulullah SAW. Seorang sahabat yang bernama Hudzaifah Ibnul Yaman r.a. pernah berkata, “Dahulu orang-orang gemar bertanya kepada Rasulullah SAW. tentang perkara yang baik-baik, sementara aku bertanya kepada beliau tentang keburukan karena rasa takut hal itu akan menimpaku”.

Adapun bid’ah yang kami kemukakan adalah sebagai berikut:1. Setiap Perkara yang menyalahi As-Sunnah, baik berupa ucapan, amalan terlebih masalah-masalah

yang menyangkut keimanan dan aqidah.2. Setiap Perkara yang dijadikan sarana untuk bertaqorrub kepada Allah, sementara Rasulullah SAW

telah melarangnya.3. Adat-adat orang kafir yang dimasukkan ke dalam peribadatan umat Islam.4. Segala sikap berlebih-lebihan (ghuluw) dalam peribadatan.

Buku Paket Mata Kuliah 33 Pendidikan Agama Islam

Page 34: Modul Agama

Perguruan Tinggi TEKNOKRAT Bermutu, Kreatif dan Inovatif

5. Setiap peribadatan yang dimutlakkan oleh syari’at, kemudian dibatasi oleh orang-orang seperti tempat, waktu atau tata cara dan hitungannya.

A. Bid’ah yang ada Sebelum Kematian1. Keyakinan sebagian orang bahwa setan mendatangi orang yang hampir mati dalam sosok kedua

orangtuanya dengan mengenakan pakaian Yahudi dan Nashrani, dengan memakaikan segala bentuk millah (aliran agama) untuk menyesatkan.

2. Meletakkan Mushaf/ Al-Qur'an di atas kepala orang yang sekarat.3. Menalqini orang yang akan mati untuk berikrar atas nama nabi dan para imam dari ahlul bait.

B. Bid’ah yang ada Sesudah Kematian1. Mengeluarkan (menjauhkan) orang yang sedang haid, nifas dan yang dalam keadaan junub dari

orang yang meninggal.2. Meninggalkan pekerjaan hingga tujuh hari bagi orang yang menghadiri keluarnya roh dari orang-

orang yang meninggal.3. Keyakinan orang bahwa roh orang yg mati akan gentayangan di sekitar tempat kematiannya.4. Membiarkan lilin terus menyala di sekitar jenazah sejak kematiannya hingga di pagi harinya.5. Meletakkan lampu penerang di atas kepala si jenazah.6. Meletakkan dahan pohon yang hijau di kamar tempat orang meninggal7. Keluarga jenazah tidak makan hingga jenazah selesai dikubur.8. Menangisi jenazah pada waktu makan siang dan makan malam.9. Merobek baju untuk meratap kematian keluarganya bahkan sampai berteriak histeris.10. Berbela sungkawa selama setahun penuh11. Sebagian kaum laki-laki memanjangkan jenggotnya sebagai tanda kesedihan.12. Membalik Permadani dan sejadah, menutupi kaca-kaca dan cermin-cermin13. Tidak menggunakan air yang ada di rumah, termasuk yang ada di gentong. Mereka menganggap

airnya najis, dengan alasan roh orang yang mati ketika keluar dari badan mencelupkan diri ke dalamnya.

14. Tidak makan daging dan segala yang dipanggang dan dibakar.15. Membiarkan pakaian orang yang sudah mati sampai tiga hari tidak dicuci, dengan keyakinan bahwa

hal itu dapat mencegah adzab kubur.16. Membuang pakaian orang mati ke sungai, karena yakin bahwa rohnya akan mengganggu.17. Membakar kemenyan sebagai sesaji di rumah orang yang meninggal.18. Menyembelih hewan atas nama orang yang mati dan dikorbankan untuknya.19. Mengadakan Kenduri.

C. Bid’ah yang ada Saat Memandikan Jenazah1. Meletakkan sesaji di tempat sang jenzah dimandikan selama tiga malam sesudah kematiannya2. Menyalakan penerangan atau lentera di tempat jenazah dimandikan selama tiga malam, sejak

terbenam matahari hingga terbit fajar bahkan bis lebih dari itu.3. Orang-orang yang memandikan jenazah membaca zikir-zikir dan jampi-jampi tertentu pada tiap-tiap

anggota badan jenazah yang dicuci.4. Membakar kemenyan (sesaji) di tempat pemandian sebelum jenazah dimandikan5. Menunjuk orang tertentu (orang yang dituakan) untuk menentukan tempat pemandian.6. Masuknya para penziarah ke dalam pemandian utk mengambil berkahnya dgn cara membasuh

mukanya dgn air bekas memandikan jenazah, terlebih jika yg mati itu adalah orang terhormat.7. Mengibaskan rambut jenazah perempuan di antara dadanya.

D. Bid’ah yang ada Saat Mengkafani Jenazah1. Menghiasi Jenazah dengan alat-alat perhiasan2. Anggapan sebagian orang bahawa Jenazah-jenazah akan saling membanggakan kain kafannya yang

baik di dalam kuburnya dan yang buruk kain kafannya aan diejek.3. Menulis nama sang Jenazah di atas kain kafannya

Buku Paket Mata Kuliah 34 Pendidikan Agama Islam

Page 35: Modul Agama

Perguruan Tinggi TEKNOKRAT Bermutu, Kreatif dan Inovatif

4. Menulis kalimat syahadat dan berkeyakinan bahw hal itu akan membantunya di alam kubur.5. Menuliskan doa pada kain kafan6. Meletakkan tulisan potongan ayat Al-Qur'an di dalam kain kafan7. Meletakkan serban pada kain kafan

E. Bid’ah yang ada Saat Mensholatkan Jenazah1. Tidak membaca Al-Fatihah ketika melakukan sholat Jenazah2. Tidak melakukan salam (berpeling ke kanan dan ke kiri) di akhir sholat3. Sholat Jenazah disertai dengan ruku’ dan sujud4. Mengharuskan sholat Jenazah di masjid. Jika tidak di masjid, tidak baik bahkan tidak sah.

Membawa panji-panji di depan Jenazah.

F. Bid’ah yang ada Saat Membawa Jenazah1. Membawa mahkota, bunga-bunga dan potret sang Jenazah di depan iring-iringan Jenazah2. Menyembelih dua ekor domba saat Jenazah akan dikeluarkan dari rumah, tempatnya ketika berada

di bawah kusen pintu rumah.3. Membawa roti dan dua ekor domba di depan Jenazah kemudian menyembelihnya seusai

penguburan dan memisahkannya dengan roti4. Bersedekah bersamaan keluarnya Jenazah dari rumah, memberi minum air jeruk & lainya5. Membawa Jenazah dengan sepuluh langkah pada setiap sisi dari ke empat sisinya.6. Melangkah secara perlahan ketika mengusungnya7. Berdesakan dalam memikul Jenazah8. Membaca Al-Qur’an terlebih dahulu secara bersama-sama.

9. Tidak berdiam diri dalam mengiringi Jenazah

10. Berdzikir secara keras-keras(bahkan jadi berteriak)

11. Berteriak dengan kata-kata al-fatihah ketika meliwati kuburan orang yang dianggap saleh dan ketika melewati persimpangan jalan.

12. Keyakinan sebagian orang bahwa apabila Jenazah termasuk orang yang saleh akan terasa ringan Jenazah nya bagi para pengusungnya dan cepat perjalanan mengantarnya.

13. Keyakinan sebagian orang bahwa jika Jenazah itu orangnya soleh maka akan berhenti dengan sendirinya ketika melewati kuburan wali.

14. Keluarga si Jenazah melewati di bawah keranda yang diangkat sebelum di bawa ke kuburan.

15. Membakar kukusan sebelum Jenazah diberangkatkan ke kuburan

16. Memecah panci yang terbuat dari tanah sebelum pemberangkatan ke kuburan

17. Iringan Jenazah dipimpin oleh orang tua yang membawa sapu sambil menapu jalan yang akan dilalui si Jenazah.

18. Membawa baskom yang berisi beras (kuning), bunga dan uang dan disebarkan di jalan-jalan sepanjang perjalanan menuju kuburan.

19. Mengikuti jenazah dengan membawa tempat bara api/ anglo.

G. Bid’ah yang ada Saat Penguburan dan Penyertaannya

1. Menyembelih Kerbau sesampainya Jenazah di kuburan dan membagikan dagingnya kepada yang hadir di kuburan

2. Meletakkan darah hewan sembelihan di atas kuburan ketika Jenazah diusung ke luar rumah.

3. Berdzikir di sekitar keranda sang Jenazah sebelum dikubur.

4. Melakukan adzan ketika Jenazah dimasukkan ke liang lahat

5. Menurunkan Jenazah ke liang lahat dari arah bagian atas liang lahat

6. Menempatkan pasir di bawah Jenazah, sekalipun tanpa kondisi darurat.

Buku Paket Mata Kuliah 35 Pendidikan Agama Islam

Page 36: Modul Agama

Perguruan Tinggi TEKNOKRAT Bermutu, Kreatif dan Inovatif

7. Menyirami sang Jenazah dengan air kembang dikuburnya

8. Orang-orang yang hadir saat penguburan menaburkan tanah dengan menggunakan bagian luar telapak tangan dengan mengucapkan ”Innalillahi wa inna ilaihi raooji’un”

9. Membawa Jenazah sebelum dikuburkan ke tempat-tempat yang dianggap keramat atau setelah dikubur dipindahkan ke sana (tempat keramat)

10. Menolak memasuki rumah setelah mengubur Jenazah, kecuali setelah mencuci bekas-bekas yang bersentuhan dengan Jenazah.

11. Meletakkan makanan dan minuman di atas kuburan agar diambil oleh orang-orang.

12. Menyirami kuburan dengan air dari arah kepala kemudian di sekitarnya, dan sisanya disiramkan di bagian tengahnya

H. Bid’ah yang ada Saat Ziarah Kubur

1. Menziarahi kuburan kedua orangtuanya setiap hari tertentu (mis. Tiap Jumat)

2. Keyakinan sebagian orang bahwa sang Jenazah bila tidak diziarahi pada malam Jumat maka ia akan sedih dihadapan penghuni kubur lainnya. Mereka mengatakan bahwa sang Jenazah dapat melihat orang-orang bila keluar dari tembok batas kota

3. Berdiri di depan makam dgn bersedekap tangan bagai orang yang sedang sholat, lalu duduk.

4. keyakinan orang bahwa doa bisa dikabulkan di kuburan para Nabi dan Orang-orang sholeh.

5. keyakinan sebagian orang bahwa kuburan yang terkenal merupakan obat yang mujarrab

6. Mengkultuskan (menganggap suci) apa yang ada di sekitar kuburan wali, berupa pepohonan dan bebatuan dengan keyakinan bahwa siapa saja yang memotongnya akan terkena gangguan

7. Menyirami kuburan istri (wanita) yang mati meninggalkan suaminya. Dengan keyakinan dapat memadamkan kecemburuannya ketika sang suami menikahi wanita lain

8. Rekrasi dengan menziarahi kuburan para nabi dan orang-orang sholeh

9. Memeluk (Nisan) makam dan menciumnya

10. Menempel-nempelkan pipi ke (nisan) makam

11. Mengelilingi (thawaf) kuburan nabi-nabi serta orang-orang sholeh

12. Memotong hewan kurban di kuburan

13. Mengarahkan wajah waktu berdoa ke arah makam orang-orang sholeh

14. Membangun masjid di kuburan dan menjadikan kuburan sebagai tempat keramat

15. keyakinan orang bahwa penghuni makam mampu menyelesaikan masalah selain Allah SWT

16. Menjadikan kuburan sebagai tempat perayaan (hari raya)

17. Menggantungkan lentera di kuburan untuk dikunjungi

18. Memotong Rambut kemudian melemparkannya ke dekat lentera besar yang terletak di dekat Turbah Nabawiyah

19. Mengusap-usap dan atau menciumi dan atau thawaf di makam Nabi SAW

20. Menempelkan perut dan punggung ke tembok makam Nabi SAW.

Buku Paket Mata Kuliah 36 Pendidikan Agama Islam

Page 37: Modul Agama

Kompetensi Dasar:Setelah mempelajari Bab XII ini diharapkan

mampu memahami Pengertian Dakwah Islamiyah (sekaligus perbedaan mendasar antara Dakwah dan Perangkat Dakwah)

Perguruan Tinggi TEKNOKRAT Bermutu, Kreatif dan Inovatif

Bab XIIDakwah Islamiyah

Pengertian, Tahapan & Bentuknya

1. Pengertian Dakwah Islamiyaha. Pengertian Dakwah; tercantum dalam QS. An-Nahl:125:

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.

[845] Hikmah: ialah Perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang hak dengan yang bathil.

b.Dalil disyari'atkannya Dakwah c.Unsur-unsur Dakwahd.Tahapan-tahapan Dakwah : 1) Tabligh = Ceramah, Khutbah dsb, 2) Taklim, 3) Takwin, 4) Tanfidz e.Karakteristik Dakwah Islam

2. Retorika Dakwah Retorika (rhetoric) secara harfiyah artinya berpidato atau kepandaian berbicara. Kini lebih dikenal dengan nama Public Speaking. Dewasa ini retorika cenderung dipahami sebagai “omong kosong” atau “permainan kata-kata” (“words games”), juga bermakna propaganda (memengaruhi atau mengendalikan pemikiran-perilaku orang lain).Teknik propaganda “Words Games” terdiri dari Name Calling (pemberian julukan buruk, labelling theory), Glittering Generalities (kebalikan dari name calling, yakni penjulukan dengan label asosiatif bercitra baik), dan Eufemism (penghalusan kata untuk menghindari kesan buruk atau menyembunyikan fakta sesungguhnya).  Gaya Bahasa Retorika1.      Metafora (menerangkan sesuatu yang sebelumnya tidak dikenal dengan mengidentifikasikannya

dengan sesuatu yang dapat disadari secara langsung, jelas dan dikenal, tamsil); 2.      Monopoli Semantik (penafsir tunggal yang memaksakan kehendak atas teks yang multi-

interpretatif); 3.      Fantasy Themes (tema-tema yang dimunculkan oleh penggunaan kata/istilah bisa memukau

khalayak); 4.      Labelling (penjulukan, audiens diarahkan untuk menyalahkan orang lain),

Buku Paket Mata Kuliah 37 Pendidikan Agama Islam

Page 38: Modul Agama

Perguruan Tinggi TEKNOKRAT Bermutu, Kreatif dan Inovatif

5.      Kreasi Citra (mencitrakan positif pada satu pihak, biasanya si subjek yang berbicara); 6.      Kata Topeng (kosakata untuk mengaburkan makna harfiahnya/realitas sesungguhnya); 7.      Kategorisasi (menyudutkan pihak lain atau skenario menghadapi musuh yang terlalu kuat, dengan

memecah-belah kelompok lawan); 8.      Gobbledygook (menggunakan kata berbelit-belit,  abstrak dan tidak secara langsung menunjuk

kepada tema, jawaban normatif); 9.      Apostrof (pengalihan amanat dengan menggunakan proses/kondisi/pihak lain yang tidak hadir

sebagai kambing hitam yang bertanggung jawab kepada suatu masalah).

Retorika Dakwah dapat dimaknai sebagai pidato atau ceramah yang berisikan pesan dakwah, yakni ajakan ke jalan Tuhan (sabili rabbi) mengacu pada pengertian dakwah dalam QS. An-Nahl:125:“Serulah oleh kalian (umat manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah, nasihat yang baik, dan berdebatlah dengan mereka secara baik-baik…” Ayat tersebut juga merupakan acuan bagi pelaksanaan retorika dakwah. Menurut Syaikh Muhammad Abduh, ayat tersebut menunjukkan, dalam garis besarnya, umat yang dihadapi seorang da’i (objek dakwah) dapat dibagi atas tiga golongan, yang masing-masingnya dihadapi dengan cara yang berbeda-beda sesuai hadits: “Berbicaralah kepada manusia sesuai dengan kadar (takaran kemampuan) akal mereka”.a. Ada golongan cerdik-cendekiawan yang cinta kebenaran, berpikir kritis, dan cepat tanggap. Mereka ini

harus dihadapi dengan hikmah, yakni dengan alasan-alasan, dalil dan hujjah yang dapat diterima oleh kekuatan akan mereka.

b. Ada golongan awam, orang kebanyakan yang belum dapat berpikir kritis dan mendalam, belum dapat menangkap pengertian tinggi-tinggi. Mereka ini dipanggil dengan mau’idzatul hasanah, dengan ajaran dan didikan, yang baik-baik, dengan ajaran-ajaran yang mudah dipahami.

c. Ada golongan yang tingkat kecerdasannya diantara kedua golongan tersebut. Mereka ini dipanggil dengan mujadalah billati hiya ahsan, yakni dengan bertukar pikiran, guna mendorong supaya berpikir secara sehat.

 Retorika (Dakwah) IslamRetorika dakwah sendiri berarti berbicara soal ajaran Islam. Dalam hal ini, Dr. Yusuf Al-Qaradhawi dalam bukunya, Retorika Islam (Khalifa, 2004), menyebutkan prinsip-prinsip retorika Islam sebagai berikut:

1.      Dakwah Islam adalah kewajiban setiap Muslim.2.      Dakwah Rabbaniyah ke Jalan Allah.3.      Mengajak manusia dengan cara hikmah dan pelajaran yang baik.4.      Cara hikmah a.l. berbicara kepada seseorang sesuai dengan bahasanya, ramah, memperhatikan

tingkatan pekerjaan dan kedudukan, serta gerakan bertahap. Secara ideal, masih menurut Dr. Yusuf Al-Qaradhawi, karakteristik retorika Islam a.l.

1.      Menyeru kepada spiritual dan tidak meremehkan material.2.      Memikat dengan Idealisme dan Mempedulikan Realita.3.      Mengajak pada keseriusan dan konsistensi, dan tidak melupakan istirahat dan berhibur.4.      Berorientasi futuristik dan tidak memungkiri masa lalu.5.      Memudahkan dalam berfatwa dan menggembirakan dalam berdakwah.6.      Menolak aksi teror yang terlarang dan mendukung jihad yang disyariatkan.

"Khutbah lebih pendek daripada sholatnya mencerminkan orang yang mengerti agamanya" (Shahih Muslim 822 / Bulughul Maram 476)

Rukun Khutbah:1. Memuji Allah ; Shahih Bukhari 496

Buku Paket Mata Kuliah 38 Pendidikan Agama Islam

Page 39: Modul Agama

Perguruan Tinggi TEKNOKRAT Bermutu, Kreatif dan Inovatif

---Alhamdulillah .... ---Innalhamdalillah ....2. Syahadat ---Asyhadu alla ilahailallah ....3. Sholawat ---Allahuma sholi ala muhammad wa'ala .... 1,2,3 -----> Bulughul Maram 9994. Berwasiat taqwa ---QS 3:103 ; Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali Allah, dan janganlah kamu bercerai

berai, dan ingatlah akan ni'mat Allah kepadamu ketika kamu dahulu bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena ni'mat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.

---QS 4:1 ; Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain , dan hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.

---QS 73: 8 ; Sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadatlah kepada-Nya dengan penuh ketekunan.

5. Materi Khutbah : berkaitan dengan hal-hal yang menjadi perbincangan/yang sedang trend diantara dua jum'at --- Bulughul Maram 475

--- Shahih Muslim 480 ; 482 ; 823 "Jangan humor, harus lantang, memahami materi yang disampaikan

6. Mengakiri Khutbah pertama dengan : Barrokallahuli walakum

KHUTBAH KEDUA7. Memuji Allah8. Kesimpulan dari Khutbah pertama9. Berdo'a (Jangan mengamini khotib yang berdo'a dengan suara ) --- Bulughul Maram 492 QS Ali Imran [3:8] (Mereka berdoa dengan berkata): Wahai Tuhan kami! Janganlah Engkau

memesongkan hati kami sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami dan kurniakanlah kepada kami limpah rahmat dari sisiMu; sesungguhnya Engkau jualah Tuhan Yang melimpah-limpah pemberianNya.

QS Ali Imran [3:9] Wahai Tuhan kami! Sesungguhnya Engkaulah yang akan menghimpunkan sekalian manusia, untuk (menerima balasan pada) suatu hari (hari kiamat) yang tidak ada syak padanya. Sesungguhnya Allah tidak memungkiri janjiNya.

QS Al Hasyr [59:10] Dan orang-orang (Islam) yang datang kemudian daripada mereka (berdoa dengan) berkata: Wahai Tuhan Kami! Ampunkanlah dosa kami dan dosa saudara-saudara kami yang mendahului kami dalam iman dan janganlah Engkau jadikan dalam hati perasaan hasad dengki dan dendam terhadap orang-orang yang beriman. Wahai Tuhan kami! Sesungguhnya Engkau Amat Melimpah belas kasihan dan rahmatMu.

QS. Al Baqarah [2: 201] Dan di antara mereka pula ada yang (berdoa dengan) berkata: Wahai Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari azab Neraka.

Buku Paket Mata Kuliah 39 Pendidikan Agama Islam

Page 40: Modul Agama

Perguruan Tinggi TEKNOKRAT Bermutu, Kreatif dan Inovatif

QS Al Araaf [7: 23] Mereka berdua merayu: Wahai Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan kalau Engkau tidak mengampunkan kami dan memberi rahmat kepada kami, nescaya menjadilah kami dari orang-orang yang rugi.

Akhir khutbah membaca: Walhamdulillah ….. Akimu Sholah atau Walaa dzikrullah hu akbar

Hal yang berkaitan dengan sholat Jum'at:a. Tidak ada dalil yang shahih tentang batasan jumlah jamaah 40 orang ; Bulughul Maram 491 (Dho'if)b. Bagi yang sengaja meninggalkan 3 kali sholat jum'at, akan dibutakan oleh Allah (mata hatinya) ; Sahih Muslim 818 ; Bulughul Maram 469 c. Sebelum berangkat Jum'at, disunahkan mandi ; Shahih Bukhari 467, 473, 483 ; Shahih Muslim 796-797, 799, 801d. Memakai wangi-wangian/harum khusus laki-lakie. Gunakan pakaian yang bagus ; Shahih Bukhari 474, 476-477f. Sholat Tahiyatul masjid, setelah masuk ke dalam masjid Shahih Muslim 824 ; Bulughul Maram 480g. Melakukan Sholat Intizhar sampai Khatib naik mimbar ; Bulughul Maram 486 ; Shahih Muslim 810h. Mendengarkan khutbah : Shahih Bukhari 500 ; Bulughul Maram 478-479

Khutbah Jum’at merupakan salah satu media yang strategis untuk dakwah Islam, karena ia bersifat rutin dan wajib dihadiri oleh kaum muslimin secara berjamaah. Sayangnya, media ini terkadang kurang dimanfaatkan secara optimal. Para khathib seringkali menyampaikan khutbah yang membosankan yang berputar-putar dan itu-itu saja. Akibatnya, banyak para hadirin yang terkantuk-kantuk dan bahkan tertidur.

Di samping itu, para khathib itu juga tak jarang menyampaikan khutbah dengan cara yang kurang sesuai dengan adab khutbah Jum’at yang seharusnya. Misalnya, mereka berkhutbah dengan suara yang lemah lembut. Mungkin dianggapnya itu adalah cara yang penuh “hikmah” dan lebih cocok dengan karakter orang Indonesia yang konon ramah tamah, mencintai harmonisasi kehidupan, serta suka kedamaian dan kelembutan (?). Tentu akibatnya lebih fatal. Sudah materinya membosankan, penyampaiannya malah bikin orang terlena di alam mimpi. Padahal menurut contoh Nabi SAW, beliau berkhutbah secara bersemangat dengan kata-kata yang terucap secara keras dan tegas. Jika para khathib menggunakan cara penyampaian yang diteladankan Nabi ini, dengan materi yang aktual, hangat, dan dinamis, niscaya para hadirin akan bergairah dan penuh semangat, tidak lesu dan mengantuk seperti yang sering kita lihat.

Karena itu, kita harus mempelajari kembali adab-adab khutbah Jumat sebagaimana yang ada dalam tuntunan Syariah Islam yang mulia. Tujuannya adalah agar para khathib dapat menjalankan khutbah Jum’at dengan sebaik-baiknya dan agar khutbah yang disampaikan dapat turut memberikan kontribusi yang lebih positif bagi dinamika dakwah Islam.

Adab Khutbah Jum’at Adab khutbah Jum’at dapat diartikan sebagai sekumpulan tatacara khutbah Jum’at, syarat-syaratnya, rukun-rukunnya, dan hal-hal yang disunnahkan padanya. Dengan pengertian tersebut, maka adab-adab khutbah Jum’at di antaranya adalah sebagai berikut :

A. Disyaratkan bagi khatib pada kedua khutbah untuk berdiri (bagi yang kuasa), dengan sekali duduk di antara keduanya. Kedua khutbah itu merupakan syarat sah jum’atan, demikian menurut seluruh imam madzhab. Menurut Imam Asy Syafi’i, berdiri dalam dua khutbah dan duduk di antara keduanya adalah wajib. Dari Ibnu Umar RA, dia berkata, “Bahwa Nabi SAW berkhutbah pada hari Jum’at dengan berdiri, lalu duduk, lalu berdiri (untuk berkhutbah lagi) seperti yang dikerjakan orang-orang hari ini.” (HR. Jamaah).

Buku Paket Mata Kuliah 40 Pendidikan Agama Islam

Page 41: Modul Agama

Perguruan Tinggi TEKNOKRAT Bermutu, Kreatif dan Inovatif

B. Disunnahkan bagi khatib untuk memberi salam ketika masuk masjid dan ketika naik mimbar sebelum khutbah. Ibnu Umar RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW jika masuk masjid pada hari Jum’at memberi salam pada orang-orang yang duduk di sisi mimbar dan jika telah naik mimbar beliau menghadap hadirin dan mengucapkan salam. (HR. Ath Thabrani)

C. Kedua khutbah wajib memenuhi rukun-rukun dan syarat-syaratnya. Rukun-rukun khutbah dalam madzhab Syafi’i ada 5 (lima) :

(1) Membaca hamdalah pada kedua khutbah, (2) Membaca shalawat Nabi pada kedua khutbah, (3) Wasiat taqwa pada kedua khutbah (meski tidak harus dengan kata “taqwa”, misalnya dengan kata Athiullah/taatilah kepada Allah), (4) Membaca ayat Al-Qur’an pada salah satu khutbah (pada khutbah pertama lebih utama), (5) Membaca do’a untuk kaum muslimin khusus pada khutbah kedua.

Adapun syarat-syaratnya ada 6 (enam) perkara : (1) Kedua khutbah dilaksanakan mendahului shalat Jum’at, (2) Diawali dengan niat, menurut ulama Hanafiyah dan Hanabilah. Menurut ulama Syafi’iyah dan Malikiyah, niat bukan syarat sah khutbah, (3) Khutbah disampaikan dalam bahasa Arab. Ulama Syafi’iyah mengatakan bahwa bagi kaum berbangsa Arab, rukun-rukun khutbah wajib berbahasa Arab, sedang selain rukun tidak disyaratkan demikian. Adapun bagi kaum ‘ajam (bukan Arab), pelaksanaan rukun-rukun khutbah tidak disyaratkan secara mutlak dengan bahasa Arab, kecuali pada bacaan ayat Al Qur’an, (4) Kedua khutbah dilaksanakan pada waktunya (setelah tergelincir matahari). Jika dilaksanakan sebelum waktunya, lalu dilaksanakan shalat Jum’at pada waktunya, maka khutbahnya tidak sah, (5) Khatib disyaratkan mengeraskan suaranya pada kedua khutbah. Ulama Syafi’iyah mengatakan bahwa rukun-rukun khutbah, khatib disyaratkan mengeraskan suaranya, (6) Antara khutbah dan shalat Jum’at tak boleh berselang waktu lama.

D. Disunnahkan bagi khatib untuk berkhutbah di atas mimbar, sebab Nabi SAW dahulu berkhutbah di atas mimbar. E. Disunnahkan bagi khatib untuk duduk pada anak tangga mimbar yang paling atas, sebab Nabi SAW telah mengerjakan yang demikian itu. F. Disunnahkan bagi khatib untuk mengeraskan suaranya pada khutbahnya (selain rukun-rukun khutbah). Diriwayatkan dari Jabir RA, bahwa jika Rasulullah berkhutbah, kedua matanya memerah, suaranya keras, dan nampak sangat marah, sampai beliau seperti orang yang sedang menghasungkan pasukan (untuk berperang) (HR. Muslim dan Ibnu Majah)G. Disunnahkan bagi khatib untuk bersandar / berpegangan pada tongkat atau busur panah. Ini sesuai riwayat Al Hakam bin Hazan RA yang mengatakan bahwa dia melihat Rasulullah SAW berkhutbah seraya bersandar pada busur panah atau tongkat (HR. Ahmad dan Abu Dawud) H. Disunnahkan bagi khatib untuk memendekkan khutbahnya (tidak berpanjang-panjang atau bertele- tele). Diriwayatkan dari Amar bin Yasir RA, dia mendengar Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya lamanya shalat dan pendeknya khutbah seseorang, adalah pertanda kepahamannya (dalam urusan agama). Maka panjangkanlah shalat dan pendekkanlah khutbah !” (HR. Ahmad dan Muslim) I. Dibolehkan bagi khatib untuk memberi isyarat dengan telunjuknya pada saat berdoa mengingat Rasulullah pernah mengerjakannya. Demikian menurut Imam Asy Syaukani J. Kedua khutbah hendaknya memperbincangkan salah satu urusan kaum muslimin, misalnya peristiwa atau kejadian yang sedang terjadi di kalangan kaum muslim dalam berbagai aspeknya. Hal ini mengingat Rasulullah SAW dan para khalifahnya dahulu --yang senantiasa menjadi khatib— sesungguhnya berkedudukan sebagai pemimpin politik (Al Qaid As Siyasi) bagi kaum muslimin.

Buku Paket Mata Kuliah 41 Pendidikan Agama Islam

Page 42: Modul Agama

Perguruan Tinggi TEKNOKRAT Bermutu, Kreatif dan Inovatif

Maka dari itu, perkara khatib saat ini pun seharusnya juga mengaitkan khutbahnya dengan realitas atau problem kontemporer yang ada di kalangan kaum muslimin, dan tidak sekedar mengulang-ulang khutbah yang kurang memberi kesadaran bagi hadirin, dengan tema yang itu-itu saja yang tentu akan membuat hadirin jemu, mengantuk, atau bahkan tertidur. Wallahu a’lam.

RINGKASAN RUKUN DAN SYARAT KHUTBAH JUM’AT Rukun-rukun khutbah Jum’at menurut madzhab Syafi’i ada 5 (lima) perkara : (1) Membaca hamdalah pada kedua khutbah (2) Membaca shalawat Nabi pada kedua khutbah (3) Wasiat taqwa pada kedua khutbah (meski tidak harus dengan kata “taqwa”, misalnya dengan kata Athiullah/taatilah kepada Allah) (4) Membaca ayat Al-Qur’an pada salah satu khutbah (pada khutbah pertama lebih utama) (5) Membaca do’a untuk kaum muslimin khusus pada khutbah kedua. (Lihat Abdurrahman Al Jaziri, Al Fiqih ‘Ala Al Madzahib Al ‘Arba’ah, jilid I/390).

Adapun syarat-syarat khutbah Jum’at ada 6 (enam) perkara : (1) Kedua khutbah dilaksanakan mendahului shalat Jum’at (2) Diawali dengan niat, menurut ulama Hanafiyah dan Hanabilah. Menurut ulama Syafi’iyah dan Malikiyah, niat bukan syarat sah khutbah (3) Khutbah disampaikan dalam bahasa Arab. Ulama Syafi’iyah mengatakan bahwa bagi kaum berbangsa Arab, rukun-rukun khutbah wajib berbahasa Arab, sedang selain rukun tidak disyaratkan demikian. Adapun bagi kaum ‘ajam (bukan Arab), pelaksanaan rukun-rukun khutbah tidak disyaratkan secara mutlak dengan bahasa Arab, kecuali pada bacaan ayat Al Qur’an. (Perhatikan rinciannya dalam Abdurrahman Al Jaziri, Al Fiqih ‘Ala Al Madzahibi Al ‘Arba’ah, jilid I/391-392.) (4) Kedua khutbah dilaksanakan pada waktunya (setelah tergelincir matahari). Jika dilaksanakan sebelum waktunya, lalu dilaksanakan shalat Jum’at pada waktunya, maka khutbahnya tidak sah (5) Khatib disyaratkan mengeraskan suaranya pada kedua khutbah. Ulama Syafi’iyah mengatakan bahwa pada rukun-rukun khutbah, khatib disyaratkan mengeraskan suaranya (6) Antara khutbah dan shalat Jum’at tidak boleh berselang waktu lama (Lihat Abdurrahman Al Jaziri, Al-Fiqih ‘Ala Al Madzahibi Al ‘Arba’ah, jilid I/392)

Buku Paket Mata Kuliah 42 Pendidikan Agama Islam

Page 43: Modul Agama

Kompetensi Dasar:

Setelah mempelajari Bab XIII ini diharapkan dapat membuka refrensi-refrensi sumber yang terkait dengan kajian keilmuannya, khususnya materi-materi seputar

Pendidikan Agama Islam

Perguruan Tinggi TEKNOKRAT Bermutu, Kreatif dan Inovatif

Bab XIIIDaftar Pustaka

Literatur Sumber & Refrensi

DASAR-DASAR AGAMA ISLAM, buku pendidikan agama islam pada perguruan tinggi, oleh tim PT.Bulan Bintang.

Abdul Majid, Filsafat Islam Majlis Tarqih, PPN.

Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan tinggi, Ir. NABIEL FUAD ALMUSAWA, M.Si. PT.Syamil Cipta Media Bandung

Fiqih Sunnah, oleh Sayyid Sabiq, PT. Al-Ma’ruf, Bandung

QUR’AN in Word Ver 1.2.0, created by Mohamad Taufiq; [email protected], taufiqproduct; ym id: mtaufiq.rm

Makalah KH. H. Shiddiq Al-Jawi, Disampaikan dalam Pelatihan Retorika dan Khutbah Jumat, Rabu, 17 Agustus 2005, diselenggarakan DPC HTI Umbul Harjo, Yogyakarta

Makalah ASM. Romli. Makalah pengantar dan pelengkap “Training Retorika Dakwah: Public Speaking untuk Dakwah” yang diselenggarakan Bidang Kajian, Informasi, dan Kemasyarakatan, Pusat Dakwah Islam Jawa Barat (KIK Pusdai Jabar), 12-13 September 2008. Copyrights © ASM. Romli. Referensi : dari berbagai sumber. Bahasan lengkap tentang Public Speaking tertuang dalam buku “Lincah Menulis Pandai Bicara”, terbitan Nuansa Bandung, e-mail: [email protected].*

Buku Paket Mata Kuliah 43 Pendidikan Agama Islam

Page 44: Modul Agama

Kandungan Bab:Harapan kita, semoga dalam setiap kajian kita bermohon ampun beristighfar atas kesalahan, kelalaian, terhindarkan dari perbuatan zalim

Perguruan Tinggi TEKNOKRAT Bermutu, Kreatif dan Inovatif

Bab XIVPenutup

Doa Kifaratul MajlisDoa Kifarah (Penutup) Majelis

م�دك بح� و� م� الل�ه� ان�ك� ب�ح� س�

�ن�ت� أ إال� ل�ه� إ ال أ�ن� د� ه� أ�ش�

ل�ي�ك� إ �ت�وب� أ و� ك� ر� ت�غ�ف أ�س�“Maha Suci Engkau ya Allah dan dengan memanjatkan segala puji kepada-Mu

aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Engkau, aku mohon ampun dan bertobat kepada-Mu.”

Buku Paket Mata Kuliah 44 Pendidikan Agama Islam