Modul 7 Dasar Antena
-
Upload
hamzah-alkatiri -
Category
Documents
-
view
36 -
download
3
description
Transcript of Modul 7 Dasar Antena
MODUL KE VII
DASAR ANTENA
Perkembangan dari antena mikrostrip timbul dari ide untuk memanfaatkan teknologi
printed-circuit jadi dalam produksi yang banyak sekali dapat dicapai dengan harga yang
murah. Susunan dasar geometri dari antena mikrostrip seperti yang ditunjukkan pada
gambar 8.1. dimana sebuah bentuk peradiasi dicetak di atas sebuah bahan dasar
(substrate) dengan bidang pertanahan (ground plane). Bentuk dari patch pada dasarnya
bermacam-macam. Dalam praktek, bentuk segi empat (rectangular), segitiga (triangular)
dan cincin (annular ring) merupakan bentuk yang umum digunakan. Pencatuannya
(feed) dapat berupa pencatuan koaksial (coaxial feed) (Gambar 8.1a) atau pencatuan
saluran mikrostrip (strip line feed) (Gambar 8.1b), yang mengarahkan energi
elektromagnetik dari sumber ke daerah di bawah patch. Bentuk patch dan pencatuan
berkaitan dengan polarisasi, pola pancar, impedansi serta karakteristik-karakteristik
antena yang akan di rancang.
Gambar 8.1 Antena Mikrostip Dengan (a) Pencatuan Koaksial (b) Pencatuan Stripline[3]
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Ahmad Yanuar Syauki MBAT.
DASAR TELEKOMUNIKASI 1
Aplikasi Antena Mikrostrip[1]
Antena mikrostrip memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan antena
microwave convensional dan oleh karena itu beberapa aplikasi dapat bekerja pada
frekuensi dengan range dari 100 MHz sampai 100 GHz. Beberapa keuntungan dari
antena mikrostrip dibandingkan antena microwave convensional adalah :
Berat yang ringan, volume yang kecil dan konfigurasi yang tipis
Biaya fabrikasi yang murah, sangat cocok diproduksi secara besar
Polarisasi linier dan circular adalah yang mungkin dengan feed sederhana
Dapat dengan mudah digabungkan dengan Microwave Integrated Circuits
Feed line dan Matching Network dapat di fabrikasi secara bersama dengan
struktur antena
Bagaimanapun, antena mikrostrip juga memiliki batas dibandingkan dengan antena
microwave convensional, yaitu :
Bandwidth yang sempit
Gain agak kecil (~6 dB)
Fabrikasi antena mikrostrip dengan menggunakan substrate dengan konstanta
dielektrik yang tinggi adalah pilihan yang digunakan untuk digabungkan dengan
Microwave Integrated Circuits. Bagaimanapun, menggunakan substrate dengan
konstanta dielektrik yang tinggi menyebabkan efisiensi yang kecil dan bandwidth
yang sempit
Antena mikrostrip memiliki bandwidth yang sempit, 1 – 5%, yang mana ini adalah batas
faktor utama untuk aplikasi yang tersebar luas dari antena ini. Meningkatkan bandwidth
dari antena mikrostrip ini adalah tujuan utama dari penelitian ini.[2]
Bentuk Antena Mikrostrip Fraktal
Diantara berbagai bentuk dimensi dari antena mirostrip, dapat berupa segiempat
(rectangular), lingkaran (circular), segitiga (triangular) dan cincin (annular ring) telah
banyak diteliti secara luas dan mendalam. Dan dimensi yang simpel dan yang umum
digunakan adalah bentuk rectangular yang akan menjadi subjek penelitian. Bentuk
geometri rectangular tersebut akan dimodifikasi dengan bentuk fraktal dengan berbagai
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Ahmad Yanuar Syauki MBAT.
DASAR TELEKOMUNIKASI 2
perubahan (iterasi) dari fraktal tersebut. Bentuk geometri dari antena tersebut dengan
pencatuan koaksial seperti ditunjukkan pada gambar 2.1. Sebuah penelitian dan
eksperimen dari bentuk fraktal telah dilakukan oleh X.L. Bao dan M. J. Ammann [4]
Gambar 2.2 Bentuk Patch Antena Mikrostrip Fraktal (1) Iterasi 0 (2) Iterasi 1 (3) Iterasi 3
Pencatuan Koaksial (Coaxial Feed)
Cara pencatuan yang akan digunakan pada antena mikrostrip fraktal ini yaitu
dengan cara pencatuan koaksial yang disusun tegak lurus terhadap bidang pertanahan
(Ground Plane) (Gambar 2.2). Inti konduktor pusat dari koaksial memanjang melewati
bahan dielektrikum dan dihubungkan dengan patch. Impedansi masukan tergantung
pada posisi dari titik catu sehingga patch dapat dicocokkan dengan memposisikan titik
catu secara tepat.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Ahmad Yanuar Syauki MBAT.
DASAR TELEKOMUNIKASI 3
Gambar 2.3 Bentuk Patch Antena Mikrostrip dengan Pencatuan Koaksial (a) Top View
(b) Side View
Di dalam struktur ini, radiator, dan sistem pencatuan ditempatkan pada kedua sisi dari
bidang pertanahan (Ground Plane) dan dipisahkan serta dilindungi satu sama lain.
Bahan dielektrikum pada bagian tengah εr (Gambar 2.2b) dapat dipilih untuk
mengoptimalkan radiasi dari patch pada satu sisi dan struktur pancatuan pada sisi yang
lain. Dua sisi ini dapat dirancang masing – masing, selama ruang tersedia untuk
mencapai kemampuan yang optimal dari kedua sisi rangkaian tersebut dan karakteristik
radiasi.
Kebanyakan pengembangan secara teoritis mempertimbangkan pencatuan koaksial dan
model yang telah dikembangkan untuk karakteristik arus kedalam patch secara tepat.
Radiasi yang sebenarnya dari pencatuan koaksial adalah kecil dan dapat diabaikan
untuk substrate yang tipis akan tetapi akan menjadi penting dengan substrate yang
tebal. Dalam hal ini pencatuan unsur – unsur yang bersebelahan dari suatu array dapat
juga dipasangkan satu sama lain.
Bagaimanapun pencatuan koaksial lebih sulit untuk direalisasikan dalam prakteknya
karena lubang pada bahan harus dilubangi dengan bor, operasi – operasi ini secara
umum harus dihindari. Konduktor harus melalui lubang dan disolder ke patch. Ini adalah
operasi yang sangat membutuhkan penanganan yang sangat hati – hati dan dapat hal
tersebut dapat diatasi dengan menggunakan kontrol mekanik dalam melubangi agar
tidak terjadi kesalahan pengeboran dan juga diameter lubang.
Keuntungan dari pencatuan koaksial adalah karakteristik impedansi yang diinginkan
dapat diperoleh di lokasi yang tepat pada konduktor antena. Kelemahan dari pencatuan
koaksial adalah strukturnya menjadi tidak seimbang dan menjadi sulit untuk dibuat.
Kelemahan tersebut dapat dihindari dengan menggunakan pencatuan saluran
mikrostrip, akan tetapi teknik ini memiliki kelemahan karena saluran tersebut juga
menghasilkan radiasi dan bersifat kurang fleksibel dalam menentukan impedansi
Parameter Antena[5]
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Ahmad Yanuar Syauki MBAT.
DASAR TELEKOMUNIKASI 4
Parameter antena merupakan suatu hal yang penting dalam merancang sebuah antena
dikarenakan parameter antena juga sebagai tolak ukur dari performansi antena itu
sendiri
Dalam perancangan suatu antena, baberapa hal yang harus diperhatikan adalah :
- bentuk dan arah radiasi yang diinginkan
- polarisasi yang dimiliki
- frekuensi kerja,
- lebar band (bandwidth), dan
- impedansi input yang dimiliki.
Bandwidth
Pemakaian sebuah antena dalam sistem pemacar atau penerima selalu dibatasi
oleh daerah frekuensi kerjanya. Pada range frekuensi kerja tersebut antena
dituntut harus dapat bekerja dengan efektif agar dapat menerima atau
memancarkan gelombang pada band frekuensi tertentu. Pengertian harus dapat
bekerja dengan efektif adalah bahwa distribusi arus dan impedansi dari antena
pada range frekuensi tersebut benar-benar belum banyak mengalami perubahan
yang berarti. Sehingga pola radiasi yang sudah direncanakan serta VSWR yang
dihasilkannya masih belum keluar dari batas yang diizinkan. Daerah frekuensi
kerja dimana antena masih dapat bekerja dengan baik dinamakan bandwidth
BW = x 100 % (2.1)
Bandwidth yang dinyatakan dalam prosen seperti ini biasanya digunakan untuk
menyatakan bandwidth antena-antena yang memliki band sempit (narrow band).
Sedangkan untuk band yang lebar (broad band) biasanya digunakan definsi rasio
antara batas frekuensi atas dengan frekuensi bawah.
BW = (2.2)
Suatu antena digolongkan sebagai antena broad band apabila impedansi dan
pola radiasi dari antena itu tidak mengalami perubahan yang berarti untuk f2 / f1
> 1. Batasan yang digunakan untuk mendapatkan f2 dan f1 adalah ditentukan
oleh harga VSWR = 1.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Ahmad Yanuar Syauki MBAT.
DASAR TELEKOMUNIKASI 5
Impedansi
Impedansi input suatu antena adalah impedansi pada terminalnya. Impedansi
input akan dipengaruhi oleh antena-antena lain atau obyek-obyek yang dekat
dengannya.
Impedansi antena terdiri dari bagain riil dan imajiner, yang dapat dinyatakan
dengan :
Zin = Rin + j Xin (2.3)
Resistansi input (Rin) menyatakan tahanan disipasi. Daya dapat terdisipasi mellui
dua cara, yaitu karena panas pada srtuktur antena yang berkaitan dengan
perangkat keras dan daya yang meninggalkan antena dan tidak kembali
(teradiasi). Reaktansi input (Xin) menyatakan daya yang tersimpan pada medan
dekat dari antena. Disipasi daya rata-rata pada antena dapat dinyatakan sebagai
berikut :
Pin = ½ R | Iin |2 (2.4)
Dimana :
Iin : arus pada terminal input
2.5.3 VSWR (Voltage Standing Wave Ratio)
Voltage Standing Wave Ratio (VSWR) adalah kemampuan suatu antena untuk
bekerja pada frekuensi yang diinginkan. Pengukuran VSWR berhubungan
dengan pengukuran koefisien refleksi dari antena tersebut. Perbandingan level
tegangan yang kembali ke pemancar (V-) dan yang datang menuju beban (V+) ke
sumbernya lazim disebut koefisien pantul atau koefisien refleksi yang dinyatakan
dengan simbol “ ”
= (2.5)
Hubungan antara koefisien refleksi, impedansi karakteristik saluran (Zo) dan
impedansi beban/ antena (Zl) dapat ditulis :
= (2.6)
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Ahmad Yanuar Syauki MBAT.
DASAR TELEKOMUNIKASI 6
Harga koefisien refleksi ini dapat bervariasi antara 0 (tanpa pantulan/match)
sampai 1, yang berarti sinyal yang datang ke beban seluuhnya dipantulkan
kembali ke sumbernya semula. Maka untuk pengukuran Voltage Standing Wave
Ratio (VSWR), dinyatakan sebagai berikut :
VSWR = (2.7)
Besarnya VSWR yang ideal adalah 1, yang berarti semua daya yang
diradiasikan antena pemancar diterima oleh antena penerima (match). Semakin
besar nilai VSWR menunjukkan daya yang dipantulkan juga semakin besar dan
semakin tidak match. Dalam prakteknya VSWR harus bernilai lebih kecil dari 2
(dua).
Gain
Gain adalah penguatan atau kemampuan pada antena yang berhubungan
dengan directivity dan efisiensi antena. power gain (atau gain saja) didefinisikan
sebagai 4π kali rasio dari intensitas pada suatu arah dengan daya yang diterima
antena, dinyatakan dengan :
G(θ, )= 4π (2.8)
Definisi ini tidak termasuk losses yang disebabkan oleh ketidaksesuaian
impedansi (impedance missmatch ) atau polarisasi. Harga maksimum dari gain
adalah harga maksimum dari intensitas radiasi atau harga maksimum dari
persamaan (2.8), sehingga dapat dinyatakan kembali :
G = 4 π (2.9)
Jadi gain dapat dinyatakan sebagai suatu fungsi dari θ dan , dan juga dapat
dnyatakan sebagai suatu harga pada suatu arah tertentu. Jika tidak ada arah
yang ditentukan dan harga power gain tidak dinyatakan sebagai suatu fungsi dari
θ dan , diasumsikan sebagai gain maksimum.
Direktivatas dapat ditulis sebagai
D = (2.10)
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Ahmad Yanuar Syauki MBAT.
DASAR TELEKOMUNIKASI 7
Direktivitas dapat menyatakan gain suatu antena jika seluruh daya input menjadi
daya radiasi. Dan hal ini tidak mungkin terjadi karena adanya losses pada daya
input. Bagian daya input (Pin) yang tidak muncul sebagai daya radiasi diserap
oleh antena dan struktur yang dekat dengannya. Hal tersebut menimbulkan
suatu definisi baru, yaitu yang disebut dengan efisiensi radiasi, dapat dinyatakan
dalam persamaan sebagai berikut :
e = (8.11)
dengan catatan bahwa harga e diantara nol dan satu ( 0 < e < 1) atau ( 0 < e <
100%).
Sehingga gain maksimum suatu antena sama dengan direktivitas dikalikan
dengan efisiensi dari antena, yang dapat dinyatakan sebagai berikut :
G= e D (8.12)
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Ahmad Yanuar Syauki MBAT.
DASAR TELEKOMUNIKASI 8