Modul 6_teknik2 Asesmen Berbasis Lanjutan

16
MODUL 5 TEKNIK-TEKNIK ASESMEN BERBASIS KELAS LANJUTAN A. ASEMEN PROYEK Proyek merupakan cara yang tepat untuk melibatkan siswa lebih jauh dalam penyelesaian masalah. Proyek dapat melibatkan siswa dalam situasi terbuka yang memberikan hasil yang beragam, atau mengiring murid untuk memikirkan pertanyaan atau hipotesis yang membutuhkan penelusuran (investigasi) lebih jauh. Proyek juga memberi peluang bagi siswa untuk menggali ide ilmiah menggunakan ilmu fisika atau teknologi seperti sensor elektronik, kalkulator grafik dan komputer. Dengan kata lain proyek yang dimaksud berfokus pada konsep dan prinsip inti sebuah disiplin yang memfasilitasi siswa untuk berinvestigasi, pemecahan masalah, dan tugas-tugas bermakna lainnya yang dapat menghasilkan suatu produk nyata. Proyek yang terlibat dalam konsep pemecahan masalah dapat digunakan siswa untuk menggali, belajar, berfikir, dan mencari ide yang mengembangkan pemahaman mareka dalam semua konsep penting dari suatu pembelajaran. Menurut keputusan menteri (Kepmen) No.53/4/2001 tentang Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Minimal Penyelenggaraan Persekolahan Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah (DIKDASMEN), Proyek mempunyai pengertian: 1. Akumulasi tugas yang mencakup beberapa kompetensi dan harus diselesaikan oleh peserta didik (pada akhir semester). 2. Suatu model pembelajaran yang diadopsi untuk mengukur dan menilai ketercapaian kompetensi secara kumulatif. 3. Merupakan suatu model asesmen diharapkan untuk menuju profesionalisme. 4. Lingkup kegiatan yang dilakukan dari membuat proposal, persiapan, pelaksanaan (proses) sampai dengan kegiatan kulminasi (penyajian, pengujian dan pameran). Jadi, Proyek yang dimaksud di sini adalah asesmen proyek yang merupakan kegiatan asesmen terhadap suatu tugas yang mencakup beberapa kompetensi yang harus diselesaikan oleh

Transcript of Modul 6_teknik2 Asesmen Berbasis Lanjutan

Page 1: Modul 6_teknik2 Asesmen Berbasis Lanjutan

MODUL 5

TEKNIK-TEKNIK ASESMEN BERBASIS KELAS

LANJUTAN

A. ASEMEN PROYEK

Proyek merupakan cara yang tepat untuk melibatkan siswa lebih jauh dalam

penyelesaian masalah. Proyek dapat melibatkan siswa dalam situasi terbuka yang memberikan

hasil yang beragam, atau mengiring murid untuk memikirkan pertanyaan atau hipotesis yang

membutuhkan penelusuran (investigasi) lebih jauh. Proyek juga memberi peluang bagi siswa

untuk menggali ide ilmiah menggunakan ilmu fisika atau teknologi seperti sensor elektronik,

kalkulator grafik dan komputer.

Dengan kata lain proyek yang dimaksud berfokus pada konsep dan prinsip inti sebuah

disiplin yang memfasilitasi siswa untuk berinvestigasi, pemecahan masalah, dan tugas-tugas

bermakna lainnya yang dapat menghasilkan suatu produk nyata. Proyek yang terlibat dalam

konsep pemecahan masalah dapat digunakan siswa untuk menggali, belajar, berfikir, dan

mencari ide yang mengembangkan pemahaman mareka dalam semua konsep penting dari suatu

pembelajaran.

Menurut keputusan menteri (Kepmen) No.53/4/2001 tentang Pedoman Penyusunan

Standar Pelayanan Minimal Penyelenggaraan Persekolahan Bidang Pendidikan Dasar dan

Menengah (DIKDASMEN), Proyek mempunyai pengertian:

1. Akumulasi tugas yang mencakup beberapa kompetensi dan harus diselesaikan oleh peserta

didik (pada akhir semester).

2. Suatu model pembelajaran yang diadopsi untuk mengukur dan menilai ketercapaian

kompetensi secara kumulatif.

3. Merupakan suatu model asesmen diharapkan untuk menuju profesionalisme.

4. Lingkup kegiatan yang dilakukan dari membuat proposal, persiapan, pelaksanaan (proses)

sampai dengan kegiatan kulminasi (penyajian, pengujian dan pameran).

Jadi, Proyek yang dimaksud di sini adalah asesmen proyek yang merupakan kegiatan

asesmen terhadap suatu tugas yang mencakup beberapa kompetensi yang harus diselesaikan oleh

Page 2: Modul 6_teknik2 Asesmen Berbasis Lanjutan

peserta didik dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari

perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data.

Dalam asesmen proyek setidaknya ada 3 (tiga) hal yang perlu dipertimbangkan yaitu:

Kemampuan pengelolaan, Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi

dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan. Relevansi kesesuaian dengan

mata pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahaman dan keterampilan

dalam pembelajaran. Keaslian. Proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil

karyanya, dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap

peserta didik.

Proyek dapat dilakukan siswa selama masa sekolah, dimana siswa dapat berkolaborasi

dengan guru satu atau dua orang, tetapi siswa melakukan investigasi dalam kelompok kolaboratif

antara 4-6 orang. Keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan dan dikembangkan oleh siswa

dalam tim adalah merencanakan, mengorganisasikan, negosiasi, dan membuat konsesus tentang

tugas yang dikerjakan, siapa yang mengerjakan apa, dan bagaimana mengumpulkan informasi

yang dibutuhkan dalam berinvestigasi. Keterampilan yang dibutuhkan dan yang akan

dikembangkan oleh siswa merupakan keterampilan yang esensial sebagai landasan untuk

keberhasilan hidupnya. Oleh karena hakikat proyek ini adalah kolaboratif, maka pengembangan

keterampilan tersebut seyogyanya ditujukan untuk semua tim

Menurut Lacy Snead dan Ed Dickey, jika siswa telah mengatur pelaksanaan proyek,

artinya mereka telah mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menulis gambaran dari proyek

2. Mengidentifikasi prosedur yang diperlukan

3. Menetapkan dalam hal membuat rekaman dari kerja mereka, dan

4. Menyatakan hasil.

Santyasa mengemukakan beberapa karakteristik utama pembelajaran berbasis proyek,

seperti terlihat pada tabel berikut.

Page 3: Modul 6_teknik2 Asesmen Berbasis Lanjutan

Karakteristik Utama Pembelajaran Berbasis Proyek

I Isi

memuat gagasan yang orisinil/asli menyajikan masalah yang kompleks siswa menemukan hubungan antar gagasan yang diajukan siswa berhadapan pada masalah yang ill-defined pertanyaan cenderung mempersoalkan masalah dunia nyata

II Kondisi

mengutamakan otonomi siswa melakukan inquiry dalam konteks masyarakat siswa mampu mengelola waktu secara efektif dan efisien siswa belajar penuh dengan kontrol diri mensimulasikan kerja secara professional.

III Aktivitas

investigasi kelompok kolaboratif siswa berinvestigasi selama periode tertent siswa melakukan pemecahan masalah kompleks siswa memformulasikan hubungan hubungan antar gagasan

orisinilnya untuk mengkonstruksi keterampilan baru siswa menggunakan teknologi otentik dalam memecahkan masalah siswa melakukan umpan balik mengenai gagasan mereka berdasarkan

respon ahli atau dari hasil tes

IV Hasil

produk nyata siswa menunjukkan produk nyata berdasarkan hasil investigasi

mereka siswa melakukan evaluasi diri siswa responsif terhadap segala implikasi dari kompetensi yang

dimilikinya siswa mendemonstrasikan kompetensi sosial, manajemen pribadi,

egulasi belajarnya.

Proyek dapat diterapkan untuk semua bidang studi, dengan implementasi mengikuti 5

langkah utama, sebagai berikut:

1. Menetapkan tema proyek, memenuhi indikator-indikator berikut:

Memuat gagasan umum dan orisinil

Penting dan menarik

Mendeskripsikan masalah kompleks

Mencerminkan hubungan berbagai gagasan, dan

Mengutamakan pemecahan masalah ill-defined.

2. Menetapkan konteks belajar, memenuhi indikator-indikator berikut:

Pertanyaan-pertanyaan proyek mempersoalkan masalah dunia nyata

Mengutamakan otonomi siswa

Page 4: Modul 6_teknik2 Asesmen Berbasis Lanjutan

Melakukan inquiri dalam konteks masyarakat

Siswa mampu mengelola waktu secara efektif dan efisien

Siswa belajar penuh dengan kontrol diri, dan· Mensimulasikan kerja secara professional.

3. Merencanakan aktivitas-aktivitas, yaitu:

Membaca

Meneliti

Observasi

Interviu

Merekam

Mengunjungi obyek yang berkaitan dengan proyek, dan

Akses internet.

4. Memproses aktivitas-aktivitas, memenuhi indikator-indikator berikut:

Membuat sketsa

Melukiskan analisis

Menghitung

Menggeneralisasi, dan

Mengembangkan prototype.

5. Penerapan aktivitas-aktivitas untuk penyelesaian proyek, yaitu:

Mencoba mengerjakan proyek berdasarkan sketsa

Menguji langkah-langkah yang telah dikerjakan dan hasil yang diperoleh

Mengevaluasi hasil yang telah diperoleh

Merevisi hasil yang telah diperoleh

Melakukan daur ulang proyek yang lain, dan

Mengklasifikasi hasil terbaik.

Adapun dampak positif dari proyek adalah sebagai berikut:

1. Belajar untuk mengartikan masalah dan memimpin tugas mandiri

2. Belajar untuk bekerja dengan yang lain dalam kelompok

3. Belajar bahwa masalah dunia nyata sering tidak mudah tapi membutuhkan usaha yang lebih

dan waktu yang lama.

Page 5: Modul 6_teknik2 Asesmen Berbasis Lanjutan

4. Belajar melihat bahwa matematika sebagai ilmu praktis yang merupakan teknik dalam

penyelesaian masalah

5. Belajar untuk mengatur, merencanakan dalam jangka panjang secara objektif

6. Belajar menulis laporan dari investigasi

Proyek dapat menjadi penting dalam perkembangan kemampuan ilmiah karena dapat memberi

peluang bagi siswa untuk melakukan hal berikut:

1. Mengatasi dan merumuskan masalah dalam matematika dan mengaplikasikannya ke dunia

nyata

2. Menggunakan bahasa matematika dalam mengkomunikasikan ide

3. Menggunakan kemampuan untuk menerapkan keahlian dalam menganalisis

4. Mendemonstrasi pengetahuan konsep, skill dan algoritma

5. Menghubungkan antara matematika dengan disiplin ilmu lainnya.

6. Mengembangkan pemahaman dari alam dan matematika

7. Mengintegrasikan pengetahuan matematika kedalam himpunan konsep yang lebih berarti.

8. Memberi alasan dalam menggambarkan kesimpulan dari investigasi

Adapun contoh proyek (matematika diluar kelas) adalah seperti hal-hal yang berkaitan dengan

Statistika, Geometri, Trigonometri (tinggi gedung, perkiraan luas dan sebagainya).

Contoh 1

Uraian Tugas:

1. Kerjakan tugas ini secara kelompok. Anggota tiap kelompok paling banyak 6 orang. Lakukan

wawancara terhadap paling sedikit lima pedagang kecil di suatu pasar tradisional. Terhadap

setiap pedagang yang diwawacara, dikumpulkan data tentang:

a. modal yang dimiliki,

b. untung yang rata-rata diperoleh setiap hari (atau per minggu), dan rugi yang pernah

dialami dan apa penyebabnya.

2. Siapkan format wawancara yang relevan.

Page 6: Modul 6_teknik2 Asesmen Berbasis Lanjutan

3. Buat laporan secara tertulis tentang kegiatan yang dilakukan sejak perencanaan, pelaksanaan

dan hasil yang diperoleh.

Format laporan mencakup komponen:

Tujuan kegiatan

Persiapan

Pelaksanaan

Hasil yang diperoleh

Kesan dan pesan terhadap tugas.

Laporan tentang hasil yang diperoleh memuat hal-hal berikut:

a. Penyajian data yang diperoleh dalam bentuk tabel sesuai pengelompokan data pada

nomor 2.

b. Penjelasan tentang: Pedagang mana yang rata-rata keuntungan/kerugiannya paling

banyak. Dalam kondisi yang bagaimana keuntungan/kerugian bisa terjadi.

Project Record (Catatan Proyek)

Nama Kelompok____________________________________________________

Proyek____________________________________________________________

__________________________________________________________________

Deskripsi/Isi___________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

______________________________

Prosedur/Kondisi________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

_____________________________

Aktifitas/Ringkasan______________________________________________________________

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

Page 7: Modul 6_teknik2 Asesmen Berbasis Lanjutan

______________________________________________________________________________

__________________

Hasil_________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________

________________________________________________________________________

KRITERIA DAN SKOR PROYEK

ASPEKKRITERIA DAN SKOR

3 2 1

PERSIAPAN

Jika memuat tujuan, topik, alasan, tempat penelitian, responden, daftar pertanyaan dengan lengkap.

Jika memuat tujuan, topik, alasan, tempat penelitian, responden, daftar pertanyaan kurang lengkap.

Jika memuat tujuan, topik, alasan, tempat penelitian, responden, daftar pertanyaan tidak lengkap

PENGUMPULANDATA

Jika daftar pertanyaan dapat dilaksanakan semua dan data tercatat dengan rapi dan lengkap.

Jika daftar pertanyaan dapat dilaksanakan semua, tetapi data tidak tercatat dengan rapi dan lengkap.

Jika pertanyaan tidak terlaksana semua dan data tidak tercatat dengan rapi.

PENGOLAHANDATA

Jika pembahasan data sesuai tujuan penelitian

Jika pembahasan data kurang menggambarkan tujuan penelitian

Jika sekedar melaporkan hasil penelitian tanpa membahas data

PELAPORAN TERTULIS

Jika sistimatika penulisan benar, memuat saran, bahasa komunikatif.

Jika sistimatika penulisan benar, memuat saran, namun bahasa kurang komunikatif

Jika penulisan kurang sistimatis, bahasa kurang komunikatif, kurang memuat saran

Page 8: Modul 6_teknik2 Asesmen Berbasis Lanjutan

B. ASESMEN INVESTIGASI

Dalam investigasi ini siswa dituntut untuk lebih aktif dalam mengembangkan sikap dan

pengetahuannya tentang matematika sesuai dengan kemampuan masing-masing sehingga

akibatnya memberikan hasil belajar yang lebih bermakna pada siswa. Menurut laporan dari

Cockcroft (dalam Evans, 1987) bahwa investigasi merupakan kegiatan pembelajaran yang

memberikan kemungkinan kepada siswa untuk mengembangkan pemahaman siswa melalui

berbagai kegiatan. Kegiatan belajar dimulai dengan diberikan masalah-masalah yang diberikan

oleh guru, sedangkan kegiatan belajar selanjutnya cenderung terbuka, artinya tidak terstruktur

secara ketat oleh guru, yang dalam pelaksanaannya mengacu pada berbagai teori investigasi.

Menurut Height (dalam Krismanto, 2004), investigasi berkaitan dengan kegiatan

mengobservasi secara rinci dan menilai secara sistematis. Jadi, investigasi adalah proses

penyelidikan yang dilakukan seseorang/kelompok, dan selanjutnya orang tersebut

mengkomunikasikan hasil perolehannya, dapat membandingkannya dengan perolehan orang lain,

karena dalam suatu investigasi dapat diperoleh satu atau lebih hasil. Dengan kata lain bahwa

investigasi adalah kegiatan menyebar (divergen activity) dimana para siswa lebih diberikan

kesempatan untuk memikirkan, mengembangkan, menyelidiki hal-hal menarik yang mengusik

rasa keingintahuan mereka.

Langkah-langkah pembelajaran investigasi menurut Vui (2001):

1. Pendahuluan dengan masalah. Buatlah siswa tertarik dengan memotivasi yang baik dan

membuat situasi yang dapat membangkitkan semangat.

2. Mengklarifikasi masalah. Gunakan pertanyaan untuk menggambarkan pertanyaan

matematika yang pokok yang terdapat dalam masalah.

3. Mendisain Investigasi. Guru membimbing siswa, baik secara individual maupun kelompok

untuk memilih pemecahan masalah yang tepat yang paling memuaskan. Contoh: Apa yang

akan kita cari dari masalah itu? Bagaimana kita dapat mencoba untuk memecahkan masalah?

Apa pemecahan masalah yang tepat yang mungkin berguna?

4. Melaksanakan investigasi. Para siswa membuat dan menguji hipotesis, mendiskusikan dan

guru harus memberi pertanyaanpertanyaan untuk membimbing siswa.

5. Merangkum pembelajaran. Para siswa membutuhkan waktu untuk mempresentasikan temuan

mereka dan menjelaskan beberapa teori yang dimiliki siswa mengenai temuannya.

Page 9: Modul 6_teknik2 Asesmen Berbasis Lanjutan

Catatan: Pertanyaan-pertanyaan dalam kelas mungkin dapat mengikat penemuan ini bersama-sama dan memunculkan proses-proses yang dipakai selama investigasi.

Menurut pendapat Hopkin (1996), langkah-langkah investigasi matematika yang

diterapkan adalah: (1) pertama-tama siswa dihadapkan pada masalah yang problematis; (2) guru

memfasilitasi siswa untuk melakukan eksplorasi/kajian sebagai respon terhadap masalah yang

problematis itu; (3) siswa merumuskan tugas-tugas belajar dan mengorganisasikan kegiatan

belajarnya; (4) siswa melakukan kegiatan belajar baik secara kelompok atau mandiri; (5) siswa

menganalisis kemajuan dan proses yang dilakukan dalam belajar; dan (6) siswa mengecek ulang

hasil belajarnya agar dapat menarik simpulan atau mungkin diperlukan kajian atau eksplorasi

ulang.

Dalam investigasi siswa mungkin:

Membuat pertanyaan sendiri, misalnya:

- bagaimana jika…?

- adakah yang lain?

- adakah suatu keteraturan?

- bagaimana polanya? Dan sebagainya.

Menentukan arah yang dituju dengan memikirkan apa yang terjadi, jika…?, dan sebagainya.

Mengapa digunakan investigasi?

Investigasi mendorong siswa untuk belajar lebih aktif dan lebih bermakana, artinya siswa

dituntut selalu berfikir tentang suatu persoalan dan mereka mencari cara penyelesaiannya,

dengan demikian mereka akan lebih terlatih untuk selalu menggunakan keterampilan

pengetahuan sehingga pengetahuan dan pengelaman belajar mereka akan tertanam untuk jangka

waktu yang cukup lama.

Keuntungan bagi siswa dengan adanya investigasi antara lain:

1. Keuntungan pribadi

dalam proses belajarnya dapat bekerja secara bebas

memberi semangat untuk berinisiatif, kreatif dan aktif

rasa percaya diri dapat lebih meningkat

dapat belajar untuk memecahkan masalah, manangani suatu masalah

Page 10: Modul 6_teknik2 Asesmen Berbasis Lanjutan

mengembangkan antusiasme dan rasa tertarik pada matematika

2. Keuntungan sosial

meningkatkan belajar bekerja sama

belajar berkomunikasi baik dengan teman sendiri maupun dengan guru

belajar berkomuniaksi yang baik secara sistematis

belajar mengahrgai pendapat orang lain

meningkatkan partisipasi dalam membuat suatu keputusan

3. Keuntungan akademis

siswa terlatih untuk mempertanggung jawabkan jawaban yang diberikannya

bekerja secara sistematis

mengembangkan dan melatih keterampilan matematika dalam berbagai bidang

merencanakan dan mengorganisasikan pekerjaannya

mencek kebenaran jawaban yang mereka buat

selalu berfikir tentang cara/strategi yang digunakan sehingga didapat suatu kesimpulan

yang berlaku umum.

Setiawan (2006) menyatakan bahwa fase-fase yang harus ditempuh dalam investigasi adalah:

1. Fase membaca, menerjemah dan memahami masalah,

2. Fase pemecahan masalah, dan

3. Fase menjawab dan mengkomunikasikan jawaban.

Memulai Suatu investigasi

Berikut adalah beberapa saran yang dapat membantu guru untuk melaksanakan pendekatan

investigasi di dalam kelas:

1. Biasakan setiap mengajar untuk menghubungkan matematika dengan kehidupan sehari-hari,

dengan berbagai strategi mangajar yang bervariasi

2. Jelaskan tentang tujuan pengajaran yang diberikan

3. Selalu memberi dorongan

4. Hendaknya memulai pendekatan investigasi dari permasalahan yang mudah dan sederhana

5. Selalu mendiskusikan jawaban-jawaban yang didapat oleh siswa, sehingga siswa yang satu

dapat memahami dan menghargai pendapat siswa lain.

Page 11: Modul 6_teknik2 Asesmen Berbasis Lanjutan

Adapun peran guru adalah sebagai berikut:

1. Memberikan informasi dan instruksi yang jelas

2. Memberikan bimbingan seperlunya dengan menggali pengetahuan siswa yang menunjang

pada pemecahan masalah (buakan menunjukkan cara penyelesaiannya)

3. Memberikan dorongan sehiongga siswa lebih termotivasi

4. Menyiapkan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan oleh siswa

5. Memimpin diskusi pada pengambilan keputusan akhir.

Menurut Lacy Snead dan Ed Dickey, untuk membantu siswa memulai penelitian,

sebaiknya diberi pengarahan dalam penggunaan catatan mereka untuk merumuskan, meneliti dan

menampilkan hasilnya, yaitu sebagai berikut:

1. Siswa sebaiknya menulis gambaran bersih dari penelitiannya

2. Siswa merencanakan langkah-langkah yang diambil dalam penelitian. Apakah hipotesis perlu

dinyatakan atau tidak, apakah pengumpulan data diperlukan, perlukah sumber kepustakaan,

perlukah mengadakan interview, apakah computer diperlukan. Siswa sebaiknya menyatakan

prosedur yang akan mereka jalani dalam bekerja pada penelitian.

3. Siswa sebaiknya menyimpan arsip dari penelitian. Mereka sebaiknya menulis tujuan proses

dan bahan yang digunakan dalam penelitian. Mereka juga harus merekam pertanyaan yang

muncul selama bekerja, menjaga data dan mencatat pemikiran dan ide mereka. Mereka juga

harus memutuskan cara terbaik untuk mennyampaikan hasil: grafik, tabel dan lainnya

4. Siswa sebaiknya menulis simpulan, pertanmyaan, bukti atau apapun dari hasil yang mereka

ambil. Laporan akhir dapat disajikan tertulis ataupun tidak.

Sejalan dengan pendekatan investigasi secara ilmiah, maka bentuk tagihan yang paling

sesuai adalah soal menyangkut pemecahan masalah, sehingga langkah-langkah pembuatan soal

investigasi adalah sebagaimana langkah-langkah baku dalam pembuatan soal pada umumnya,

yaitu:

1. Menetapkan tujuan investigasi

2. Menetapkan ruang lingkup investigasi

3. Perumusan indikator investigasi

4. Penyusunan kisi-kisi

Page 12: Modul 6_teknik2 Asesmen Berbasis Lanjutan

5. Penulisan butir soal investigasi

6. Merakit soal dalam bentuk instrumen tes dan penentuan pedoman pemarkaan (rublik)

7. Mengujikan tes pada siswa

8. Memeriksa tes yang sudah dikerjakan siswa

9. Menganalisis butir dan perangkat soal

10. Merevisi soal-soal dan mendokumentasikan soal.

Menyangkut ranah asesmen soal investigasi kaitannya dengan kisi-kisi soal, baiasanya

berjenjang sebagai berikut:

1. Soal-soal tentang pengetahuan dan penalaran (knowledge dan comprehension).

2. Soal-soal tentang penalaran dan penerapan (reasoning dan application).

3. Soal-soal investigasi (investigation).

(Tim Instruktur PKG Matematika SMU, 1994)

Bersamaan dengan perakitan soal investigasi, maka terlebih dulu diterapkan rublik

(pedoman penskoran) yang untuk itu dapat digunakan rubrik analitik sebagai berikut.

Kriteria Skor Komentar

A. Pemahaman dan pengorganisasian (C/O)1. Menginterpretasikan tugas2. Memilih pendekatan sistematis, membuat tabel,

mengorganisasikan fakta3. Mengetahui bahwa konjektur perlu dibuktikan

B. Pelaksanaan tugas (C/T)1. Mengenal pola yang sesuai2. Menggunakan lambang untuk membuat dugaan (konjektur)3. menguji dugaan untuk kasus atau membuktikan dugaan

(konjektur)C. Komunikasi (C)

1. Argumen yang jelas dan logis menonjolkan butir-butir yang penting, misalnya dalam menentukan kesimpulan

2. Memberikan alasan yang jelas dan singkat untuk strategi yang digunakan.

(Tim Instruktur PKG Matematika SMU, 1994)

Page 13: Modul 6_teknik2 Asesmen Berbasis Lanjutan

Menurut Lacy Snead dan Ed Dickey rubrik penskoran untuk investigasi (dapat juga

digunakan untuk proyek) adalah sebagai berikut.

Skor Deskripsi

3 (Sangat Memuaskan)

Menunjukkan ketelitian pemahaman (pemahaman yang tinggi) tentang pertanyaan-pertanyaan dan konsep-konsep yang dipelajari

Menggunakan strategi yang patut dicontoh dari investigasi Kesimpulan dipresentasikan secara benar dan diperkuat oleh studi Menulis laporan yang sesuai/patut dicontoh Diagram / tabel / chart / grafik yang dibuat akurat dan tepat (sesuai) Melebihi syarat/kebutuhan dari pembelajaran yang efektif.

2 (Memuaskan) Menunjukkan pemahaman tentang pertanyaan-pertanyaan (permasalahan) dan konsep-konsep pembelajaran

Menggunakan strategi yang sesuai dari investigasi Kesimpulan dipresentasikan secara benar dan sebagian besar

didukung/ diperkuat oleh studi Tulisan laporan yang efektif Diagram / tabel / chart / grafik yang dibuat akurat dan tepat (sesuai) Memenuhi seluruh persyaratan dari pembelajaran yang efektif.

1 (KurangMemuaskan)

Menunjukkan pemahaman dari sebagian besar pertanyaan-pertanyaan dan konsep-konsep pembelajaran

Beberapa strategi investigasi yang digunakan sesuai Presentasi kesimpulan sebagian besar benar tetapi tidak diperkuat

oleh studi Penulisan laporan sebagian besar efektif Diagram / tabel / chart / grafik yang dibuat sebagian besar akurat

tetapi kemungkinan tidak sesuai Memenuhi sebagian besar persyaratan dari pembelajaran yang

efektif.0 (Tidak

Memuaskan) Menunjukkan sedikit atau tidak adanya pemahaman dari pertanyaan-

pertanyaan dan konsep-konsep pembelajaran Sering menggunakan strategi yang tidak sesuai dari investigasi Presentasi kesimpulan sebagian besar tidak benar Penulisan laporan kebanyakan tidak efektif Diagram / tabel / chart / grafik yang dibuat hampir semua/sebagian

besar/kebanyakan tidak akurat dan tidak sesuai Tidak memenuhi syarat/kebutuhan dari suatu pembelajaran yang

efektif.

Page 14: Modul 6_teknik2 Asesmen Berbasis Lanjutan

Contoh 1

1. Misalkan diberikan suatu data yang tersusun dalam daftar distribusi berkelompok lima kelas

interval, masing-masing frekuensinya f1, f2, f3, f4, f5.

2. Gambarkan histogramnya, dengan sudut kanan atas dari histogramfrekuensi sebelum

bersinggungan dengan sudut kiri bawah dari histogram sesudahnya

3. Gambar diagonal yang menghubungkan sudut kiri bawah dengan kanan atas dari tiap

histogram

4. Gambar koordinat titik untuk (Q2,n/2) yang memotong salah satu diagonal histogram

5. Buat diagonal lain pada histogram yang dilalui (Q2, n/2)

6. Hasil perpotongan diagonal dengan titik (Q2/n/2) buat titik P sedamgkan perpotongan titik

(Q2, n/2) dengan sisi bawah histogram adalah Q

7. Beri nama persegi panjang histogram yang dilalui titk PQ adalah TRSU sehingga segitiga

TPQ dan TSR sebangun.

Kriteria Skor Investigasi

Skor Deskripsi

3 (Sangat Memuaskan)

Menunjukkan ketelitian pemahaman (pemahaman yang tinggi) tentang pertanyaan-pertanyaan dan konsep-konsep yang dipelajari

Menggunakan strategi yang patut dicontoh dari investigasi Kesimpulan dipresentasikan secara benar dan diperkuat oleh studi Menulis laporan yang sesuai/patut dicontoh Diagram / tabel / chart / grafik yang dibuat akurat dan tepat (sesuai) Melebihi syarat/kebutuhan dari pembelajaran yang efektif.

2 (Memuaskan)

Menunjukkan pemahaman tentang pertanyaan-pertanyaan (permasalahan) dan konsep-konsep pembelajaran

Menggunakan strategi yang sesuai dari investigasi esimpulan dipresentasikan secara benar dan sebagian besar didukung/

diperkuat oleh studi Tulisan laporan yang efektif Diagram / tabel / chart / grafik yang dibuat akurat dan tepat (sesuai) Memenuhi seluruh persyaratan dari pembelajaran yang efektif.

1 (Kurang Memuaskan)

Menunjukkan pemahaman dari sebagian besar pertanyaan-pertanyaan dan konsep-konsep pembelajaran

Beberapa strategi investigasi yang digunakan sesuai Presentasi kesimpulan sebagian besar benar tetapi tidak diperkuat oleh

studi Penulisan laporan sebagian besar efektif

Page 15: Modul 6_teknik2 Asesmen Berbasis Lanjutan

Skor Deskripsi

Diagram / tabel / chart / grafik yang dibuat sebagian besar akurat tetapi kemungkinan tidak sesuai

Memenuhi sebagian besar persyaratan dari pembelajaran yang efektif.0 (Tidak

Memuaskan) Menunjukkan sedikit atau tidak adanya pemahaman dari pertanyaan-

pertanyaan dan konsep-konsep pembelajaran Sering menggunakan strategi yang tidak sesuai dari investigasi Presentasi kesimpulan sebagian besar tidak benar Penulisan laporan kebanyakan tidak efektif Diagram / tabel / chart / grafik yang dibuat hampir semua/sebagian

besar/kebanyakan tidak akurat dan tidak sesuai Tidak memenuhi syarat/kebutuhan dari suatu pembelajaran yang efektif.

Contoh 2

1. Gambarlah sebuah segitiga sama sisi dan sebuah garis tingginya.

2. Ukurlah panjang garis tingginya.

3. Gambarlah sebuah titik dalam segitiga tersebut.

4. Gambarlah garis dari titik tersebut tegak lurus ke ketiga sisi segitiga.

5. Ukurlah panjang masing-masing garis kemudian jumlahkan.

6. Buatlah suatu dugaan, kemudian tuliskan.

7. Ujilah dugaanmu untuk titik-titik lain yang digambar dalam segitiga yang sama.

8. Uji dugaanmu untuk segitiga yang tidak sama sisi.

Tuliskan temuanmu!

Coba pikirkan, aspek-aspek apa saja yang perlu diases dari proses di atas, kemudian rancang

rubrik penskorannya.

C. ASESMEN OBSERVASI DAN BERTANYA

Asesmen dengan menggunakan teknik observasi dan bertanya bukan merupakan hal

baru bagi guru. Akan tetapi, tujuan dalam melakukan observasi atau bertanya di kelas perlu

ditinjau ulang agar lebih efektif dan mencapai sasaran. Untuk itu, observasi atau bertanya yang

dilakukan guru perlu mengacu pada tujuan yang ingin dicapai melalui pembelajaran matematika.

Bentuk pertanyaan yang sebaiknya diajukan guru untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa

adalah pertanyaan “open-ended”, seperti contoh di bawah ini.

Page 16: Modul 6_teknik2 Asesmen Berbasis Lanjutan

- Kesimpulan apa yang dapat kamu ambil dari data yang diberikan?

- Dapatkah kamu memberi contoh penggunaan konsep matematika yang sedang kamu

pelajari?

Untuk mendokumentasikan kegiatan observasi dan bertanya yang dilakukan, guru dapat

membuat lembar observasi atau catatan yang berisi: nama siswa, hal-hal penting yang

ditemukan, tindak lanjut yang perlu dilakukan guru berkaitan dengan temuan, dan lain-lain.