Modul 5 Hak Kewajiban Warga Negara

15
Modul 5 : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Dosen : Gunawan Wibisono SH MSi HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA A. Pengertian Hak dan Kewajiban Warga Negara Kita mengenal beberapa orang dan asal negaranya, seperti Ronan Keating, penyanyi pop dari Inggris, Tom Cruise, bintang film dari Amerika Serikat, dan Dian Sastro, pemain film dari Indonesia. Pada peristiwa olah raga kita juga mengenal David Beckham, pemain sepak bola dari Inggris, Andre Agassi, pemain tenis dari Amerika Serikat, dan Taufik Hidayat, pemain bulu tangkis dari Indonesia. Kita mengenal beberapa nama tersebut dengan prestasinya dan juga mengharumkan nama bangsanya, karena mereka adalah warga negara dari negara tersebut. Pengertian Warga Negara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) adalah penduduk sebuah negara atau bangsa berdasarkan keturunan, tempat kelahiran, dan sebagainya, yang mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai seorang warga dari negara itu. Sementara Dr. A.S. Hikam (2000) mendefinisikan Warga Negara (citizenship) adalah anggota dari sebuah komunitas yang membentuk itu sendiri. Beberapa penelitian tentang warga negara juga diatur oleh Undang- Undang Dasar 1945, Pasal 26 menyatakan “warga negara adalah bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang disahkan undang-undang sebagai warga negara.” Selanjutnya Pasal 1 UU Nomor 22/1958, dan dinyatakan juga dalam UU Nomor 12/2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia, menekankan kepada peraturan yang menyatakan bahwa Warga 1

description

PKn

Transcript of Modul 5 Hak Kewajiban Warga Negara

Modul 5: PENDIDIKAN KEWARGANEGARAANDosen

: Gunawan Wibisono SH MSi

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARAA. Pengertian Hak dan Kewajiban Warga Negara Kita mengenal beberapa orang dan asal negaranya, seperti Ronan Keating, penyanyi pop dari Inggris, Tom Cruise, bintang film dari Amerika Serikat, dan Dian Sastro, pemain film dari Indonesia. Pada peristiwa olah raga kita juga mengenal David Beckham, pemain sepak bola dari Inggris, Andre Agassi, pemain tenis dari Amerika Serikat, dan Taufik Hidayat, pemain bulu tangkis dari Indonesia. Kita mengenal beberapa nama tersebut dengan prestasinya dan juga mengharumkan nama bangsanya, karena mereka adalah warga negara dari negara tersebut.Pengertian Warga Negara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) adalah penduduk sebuah negara atau bangsa berdasarkan keturunan, tempat kelahiran, dan sebagainya, yang mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai seorang warga dari negara itu. Sementara Dr. A.S. Hikam (2000) mendefinisikan Warga Negara (citizenship) adalah anggota dari sebuah komunitas yang membentuk itu sendiri.

Beberapa penelitian tentang warga negara juga diatur oleh Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 26 menyatakan warga negara adalah bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang disahkan undang-undang sebagai warga negara. Selanjutnya Pasal 1 UU Nomor 22/1958, dan dinyatakan juga dalam UU Nomor 12/2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia, menekankan kepada peraturan yang menyatakan bahwa Warga Negara Republik Indonesia adalah orang-orang yang berdasarkan perundangan-undangan dan atau perjanjian-perjanjian dan atau peraturan yang berlaku sejak proklamasi 17 Agustus 1945 sudah menjadi warga Republik Indonesia.

Warga negara suatu negara merupakan pendukung dan penanggung jawab kemajuan dan kemunduran suatu negara. Oleh sebab itu, seseorang yang menjadi anggota atau warga suatu negara haruslah ditentukan oleh Undang-undang yang dibuat oleh negara tersebut. Sebelum negara menentukan siapa-siapa yang menjadi warga negara, terlebih dahulu negara harus mengakui bahwa setiap orang berhak memilh kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya serta berhak kembali sebagaimana dinyatakan oleh pasal 28E ayat (1) UUD 1945. Pernyataaan ini mengandung makna bahwa orang-orang yang tingga dalam wilayah negara dapat diklasifikasikan menjadi:

a. Warga Negara Indonesia, adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.b. Penduduk, yaitu orang-orang asing yang tinggal dalam negara bersifat sementara sesuai dengan visa (surat izin untuk memasuki suatu negara dan tinggal sementara yang diberikan oleh pejabat suatu negara yang dituju) yang diberikan negara melalui kantor Imigrasi.

Sementara Koerniatmanto, S (2000) menyatakan tentang hak dan kewajiban yang berkaitan dengan warga negara, menekankan pada aspek anggota suatu negara. Warga negara adalah anggota suatu negara, dan sebagai anggota suatu negara, seorang warga negara mempunyai kedudukan khusus terhadap negaranya. Ia mempunyai hubungan hak dan kewajiban yang bersifat timbal balik terhadap negara.

Hak warga negara Indonesia terhadap negara telah diatur dalam Undang-undang Dasar 1945 dan aturan hukum lainnya yang merupakan turunan dari hak-hak umum yang digariskan dalam UUD 1945. Hak warga negara ini adalah sesuatu yang dapat dimiliki oleh warga negara dari negaranya. Hak-hak warga negara yang diperoleh dari negara seperti hak untuk hidup secara layak, dan aman, pelayanan, dan hal lain yang diatur dalam undang-undang.

Selain hak, warga negara juga mempunyai kewajiban terhadap negara selain kewajiban terhadap masyarakat secara keseluruhan dalah kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang ditetapkan dengan undang-undang. Kewajiban warga negara ditentukan oleh undang-undang seperti kewajiban untuk membela negara, menaati undang-undang, dan sebagainya.

Prinsip utama dalam penentuan hak dan kewajiban warga negara adalah terlibatnya warga negara baik secara langsung maupun perwakilan dalam setiap perumusan hak dan kewajiban tersebut sehingga warga sadar dan menganggap hak dan kewajiban tersebut sebagai bagian dari kesepakatan mereka.

B. Asas KewarganeraanAsas kewarganegaraan diperlukan untuk mengatur status kewarganegaraan seseorang. Hal ini penting agar seseorang mendapatkan perlindungan hukum dari negara, serta menerima hak dan kewajibannya. Banyak contoh kasus tentang pentingnya status kewarganegaraan seperti anak yang lahir dari perkawinan yang orang tuanya berbeda kewarganegaraan, atau warga keturunan Tionghoa yang lahir dan besar di Indonesia namun kesulitan mendapatkan kewarganegaraan.

Ketentuan tentang status kewarganeraan penting diatur dalam peraturan perundangan dari negara. Peraturan perundangan inilah yang kemudian dijadikan asas untuk menentukan status kewarganegaraan seseorang. Setiap negara bebas menetapkan asas kewarganegaraan, karena setiap negara memiliki budaya, sejarah, dan tradisi yang berbeda satu sama lain.

Dalam asas kewarganegaraan dalam UU Nomor 12 Tahun 2006, dikenal dua pedoman yaitu: (1) asas kewarganegaraan umum dan (2) asas kewarganeraan khusus.

1. Asas Kewarganeraan Umuma. Asas Kelahiran (Ius Soli)

Ius soli berasal dari bahasa latin; ius berarti hukum atau pedoman, sedangkan soli dari kata solum yang berarti negeri, tanah atau daerah. Jadi ius soli adalah penentuan status kewarganeragaan berdasarkan tempat atau daerah kelahiran seseorang. Jadi, seseorang dapat menjadi warga negara di mana ia dilahirkan, contoh Jepang dan Amerika Serikat.

b. Asas keturunan (Ius Sanguinis)

Ius Sanguinis juga berasal dari bahasa latin, ius berarti hukum atau pedoman, sedangkan sanguinis dari sanguis yang berarti darah atau keturunan. Jadi, ius sanguini adalah asas kewarganeraan yang berdasarkan darah atau keturunan. Asas ini menetapkan seseorang mendapatkan kewarganegaraan suatu negara, apabila orang tuanya adalah warga negara suatu negara, sebagai contoh seseorang yang lahir di Indonesia, namun orang tuanya berkewarganegaraan asing, maka ia mendapatkan status kewarganegaraan dari orang tuanya.

c. Asas Kewarganegaraan TunggalAsas ini adalah asas yang menentukan satu kewarganegaraan bagi setiap orang. Setiap orang tidak dapat menjadi warga negara ganda atau lebih dari satu.

d. Asas Kewarganegaraan Ganda Terbatas

Asas ini adalah asas yang menentukan kewarganeraan ganda (lebih dari 1 warga negara) bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam UU. Pada saat anak-anak ini telah mencapai 18 tahun, maka harus menentukan salah satu kewarganegaraannya.Seseorang tidak boleh memengang status dua kewarganegaraan. Oleh sebab itu, apabila seseorang berhak mendapatkan status kewarganegaraan karena kelahiran dan keturunan sekaligus, maka pada saat dewasa, harus memilih salah satu.

2. Asas Kewarganegaraan Khusus

a. Asas Kepentingan Nasional

Adalah asas yang menentukan bahwa peraturan kewarganegaraan mengutamakan kepentingan nasional Indonesia, yang bertekad mempertahankan kedaulatannya sebagai negara kesatuan yang memiliki cita-cita dan tujuannya sendiri.

b. Asas Perlindungan Maksimum

Adalah asas yang menentukan bahwa pemerintah wajib memberikan perlindungan penuh kepada setiap warga negara Indonesia dalam keadaan apapun, baik di dalam maupun di luar negeri.

c. Asas persamaan di dalam hukum dan pemerintahan

Adalah asas yang menentukan bahwa setiap warga negara Indonesia mendapatkan perlakuan yang sama di dalam hukum dan pemerintahan.

d. Asas kebenaran sustantif

Adalah asas dimana prosedur kewarganegaraan seseorang tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga disertai substansi dan syarat-syarat permohonan yang dapat dipertanggungjawabkan keberannya.

e. Asas non-diskriminatif

Adalah asas yang tidak membedakan perlakuan dalam segala hal ikhwal yang berhubungan dengan warga negara atas dasar suku, ras, agama, golongan, jenis kelamin, serta harus menjamin, melindungi, dan memuliakan HAM pada umumnya dan hak warga negara pada khususnya.

f. Asas pengakuan dan penghormatan terhadap HAM

Adalah asas yang dalam segala hal ikhwal yang berhubungan dengan warga negara harus menjamin, melindungi, dan memuliakan HAM pada umumnya, dan hak warga negara pada khususnya.

g. Asas keterbukaanAdalah asas yang menentukan bahwa segala hal ikhwal yang berhubungan dengan warga negara harus dilakukan secara terbuka.

h. Asas publisitas

Adalah asas yang menentukan bahwa seseorang yang memperoleh dan atau kehilangan kewarganegaraan RI akan diumumkan dalam berita nasional RI agar masyarakat mengetahuinya.

C. Masalah Status KewarganegaraanMasalah status kewarganegaraan seseroang akan muncul apabila asas kewarganegaraan tersebut diatas diterapkan secara tegas dalam sebuah negara, sehingga mengakibatkan terjadinya beberapa kemungkinan berikut ini:

1. Apatride adalah seseorang yang tidak memiliki status kewarganegaraan. Hal ini disebabkan karena orang tersebut lahir di negara yang menganut asas ius sanguinis.

2. Bipatride adalah seseorang yang memiliki dua kewarganegaraan. Hal ini dimungkinkan apabila orang tersebut berasal dari orang tua yang negaranya menganut sanguinis.

3. Multipatride seseorang yang memiliki lebih dari dua status kewarganegaraan, yaitu seseorang (penduduk) yang tinggal di perbatasan antara dua negara.

Untuk memecahkan masalah kewarganegaraan di atas, setiap negara memiliki peraturan sendiri-sendiri yang prinsip-prinsipnya bersifat universal. Untuk mengatasi hal tersebut, di Indonesia dinyatakan dalam UUD 1945 Pasal 28E ayat (4) bahwa setiap orang berhak atas status kewarganegaraan. Oleh sebab itu, melalui UU No 62 Tahun 1958 tentang kewarganegaraan Indonesia dinyatakan bahwa cara memperoleh kewarganegaraan Indonseia adalah: 1) karena kelahiran, 2) karena pengangkatan, 3) karena dikabulkan permohonan, 4) karena kewarganegaraan, 5) karena perkawinan, dan 6) karena pernyataan.

D. Syarat dan Tata Cara Memperoleh Kewarganegaraan Indonesia

Untuk mengatasi masalah kewarganegaraan, maka Indonesia mengatur tata cara memperoleh kewarganegaraan Indonesia dalam UU No. 62 Tahun 1958 dan diperbaharui dalam UU No. 12 Tahun 2006 yang meliputi delapan cara, yaitu:

a. Telah berusia 18 tahun atau sudah kawin.

b. Pada waktu mengajukan permohonan kewarganegaraan telah tinggal di negara RI paling singkat 5 tahun berturut-turut atau paling singkat 10 tahun tidak berturut-turut.

c. Sehat jasmani dan rohani

d. Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila dan UUD negara RI tahun 1945

e. Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 1 tahun atau lebih

f. Jika dengan memperoleh kewarganegaraan RI, tidak menjadi berkewarganegaraan ganda.

g. Mempunyai pekerjaan dan/atau berpenghasilan tetap

h. Membayar uang pewarganegaraan ke Kas Negara

Adapun tata caranya adalah sebagai berikut:

a. Permohonan diajukan di Indonesia oleh pemohon secara tertulis dalam bahasa Indonesia di atas kertas bermeterai cukup kepada Presiden melalui menteri

b. Berkas permohonan tersebut disampaikan kepada pejabat

c. Permohonan disertai dengan pertimbangan kepada Presiden dalam waktu paling lambat 3 bulan terhitung sejak tanggal permohonan diterima

d. Permohonan dikenai biaya yang besarnya diatur dengan peraturan pemerintah

e. Presiden dapat menerima dan menolak permohonan

f. Pengabulan permohonan ditetapkan dengan keputusan Presiden paling lambat 3 bulan terhitung sejak permohonan diterima oleh menteri dan pemberitahuan kepada pemohon paling lambat 14 hari terhitung sejak Keputusan Presiden ditetapkan

g. Penolakan permohonan disertai alasan dan diberitahukan oleh menteri paling lambat 3 bulan sejak tanggal permohonan diterima oleh menteri

h. Keputusan Presiden mengenai pengabulan permohonan berlaku efektif terhitung sejak tanggal pemohon mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia

i. Paling lambat 3 bulan sejak Keputusan Presiden dikirim kepada pemohonan, pejabat memanggil pemohon untuk mengucapkan sumpah dan janji setia

j. Apabila tidak hadir dalam pemanggilan tanpa alasan yang sah, maka Keputusan Presiden batal demi hukum

k. Apabila pelaksanaan sumpah/janji tidak dapat dilakukan karena kelalaian pejabat, maka pemohon dapat menyatakan pengucapan sumpah/janji setia di hadapan pejabat lain yang ditunjuk menteri

l. Pejabat tersebut membuat berita acara pelaksanaan sumpah/janji

m. Paling lambat 14 hari sejak tanggal pengucapan sumpah/janji, pejabat menyampaikan berita acara yang tersebut

n. Setelah pengucapan sumpah/janji, pemohon wajib menyerahkan dokumen keimigrasian atas namanya kepada Kantor Imigrasi paling lambat 14 hari

o. Salinan Keputusan Presiden tentang Pewarganegaraan menjadi bukti sah kewarganegaraan seseorang

p. Menteri mengumumkan nama orang yang telah memperoleh kewarganegaraan dalam berita negara RI.E. Hak dan Kewajiban Warga NegaraHak dan kewajiban warga negara adalah sebagai berikut:

1. Hak Warga Negara Indonesia menurut UUD 1945, adalah:

a. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak

b. Berhak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan

c. Berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan

d. Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang, serta perlindungan terhadap kekerasan dan diskriminasi

e. Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya

f. Berhak mendapatkan pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya dan/atau demi kesejahteraan hidup manusia

g. Setiap orang berhak memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya

h. Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di depan hukum

i. Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapatkan imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja

j. Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan

k. Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan

l. Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadah, menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara, dan meninggalkannya serta berhak kembali

m. Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran, dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya

n. Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat

o. Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memilki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia

p. Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi

q. Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain

r. Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan

s. Setiap orang berhak mendapatkan kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan

t. Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat

u. Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapapunv. Hak untuk hidup, hak untuik tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun

w. Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apapun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat dikriminatif itu

x. Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan perkembangan zaman dan peradaban.

2. Kewajiban warga negara meliputi: a. Wajib membayar pajak sebagai kontrak utama antara negara dengan warga negara dan membela tanah air (Pasal 27)

b. Wajib membela pertahanan dan keamanan negara (Pasal 29)

c. Wajib menghormati hak asasi orang lain dan mematuhi pembatasan yang tertuang dalam peraturan (Pasal 28)

d. Wajib menjunjung hukum dan pemerintah

e. Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara

f. Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain

g. Wajib mengikuti pendidikan dasar.

F. Hak dan Kewajiban Negara/PemerintahHak dan kewajiban negara atau pemerintah adalah sebagai berikut:

1. Hak negara atau pemerintah adalah meliputi:

a. Menciptakan peraturan dan undang-undang yang dapat mewujudkan ketertiban dan keamanan bagi keseluruhan rakyat

b. Melakukan monopoli terhadap sumber daya yang menguasai hajat hidup orang banyak

c. Memaksa setiap warga negara untuk taat pada hukum yang berlaku.

2. Kewajiban negara atau pemerintah sebagaimana yang tersebut dalam tujuan negara dalam pembukaan UUD 1945 (point a, b, c, d) dan kewajiban negara menurut undang-undang serta UUD meliputi:

a. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesiab. Memajukan kesejahteraan umum

c. Mencerdaskan kehidupan bangsa

d. Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial

e. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk memeluk agama dan kepercayaannya

f. Negara atau pemerintah wajib membiayai pendidikan khususnya pendidikan dasar

g. Pemerintah berkewajiban mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional

h. Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari anggaran belanja negara dan belanja daerah

i. Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia

j. Negara memajukan kebudayaan manusia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dengan memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya.

k. Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan kebudayaan nasional

l. Negara menguasai cabang-cabang produksi terpenting bagi negara dan menguasai hidup orang banyak

m. Negara menguasai bumi, air, dan kekayaan alam demi kemakmuran rakyat

n. Negara berkewajiban memelihara fakir miskin dan anak-anak terlantar

o. Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayarakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan

p. Negara bertanggung jawab atas persediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak.

G. Karakteristik Warga Negara yang Bertanggung Jawab

Sejumlah sifat dan karakter warga negara Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Memiliki rasa hormat dan tanggung jawab

2. Bersikap kritis

3. Melakukan diskusi dan dialog

4. Bersikap terbuka

5. Rasional

6. Adil

7. Jujur

Sedangkan karakteristik warga negara yang mandiri meliputi:

1. Memiliki kemandirian

2. Memiliki tanggung jawab pribadi, politik dan ekonomi sebagai warga negara

3. Menghargai martabat manusia dan kehormati pribadi

4. Berpartisipasi dalam urusan kemasyarakatan dengan pikiran dan sikap yang santun

5. Mendorong berfungsinya demokrasi konsitusional yang sehat. 10