Modul 4_ Sasaran & Efektivitas Orgs

27
MODUL IV ORGANISASI DAN MANAJEMEN BISNIS SASARAN DAN EFEKTIVITAS ORGANISASI Prof.Dr.Sam’un Jaja Raharja, M.Si PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS PADJADJARAN MEI, 2013

description

Modul 4_ Sasaran & Efektivitas Organisasi

Transcript of Modul 4_ Sasaran & Efektivitas Orgs

  • MODUL IV ORGANISASI DAN MANAJEMEN BISNIS SASARAN DAN EFEKTIVITAS ORGANISASI Prof.Dr.Samun Jaja Raharja, M.Si

    PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS PADJADJARAN MEI, 2013

  • ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 1

    DAFTAR ISI

    1. Daftar Isi

    2. Pengantar

    3. Kegiatan Belajar

    4. Latihan

    5. Daftar Pustaka

  • ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 2

    M O D U L I V SASARAN DAN EFEKTIVITAS ORGANISASI SAMUN JAJA RAHARJA ---------------------------------------------------------------------------------------- PENGANTAR

    Modul ini merupakan modul keempa t dari sembilan modul yang

    akan membahas tentang sasaran dan efektivitas organisasi dimana modul

    ini terbagi dalam 1 kegiatan belajar yang membahas mengenai konsep

    mengenai sasaran, urgensi sasaran bagi organisasi, fungsi sasaran, pihka yang

    menetapkan sasaran, konsep mengenai efektivitas organisasi, pendekatan dalam

    pengukuran efektivitas organisasi dan membandingkan keempat pendekatan

    dalam pengukuran organisasi.

    Secara khusus, setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan mampu:

    1. Menjelaskan mengenai pengertian sasaran

    2. Menguraikan urgensi sasaran bagi organisasi

    3. Menguraikan fungsi sasaran

    4. Menjelaskan mengenai pihak pihak yang menetapkan sasaran

    5. Menjelaskan mengenai sifat sasaran organisasi

    6. Menjelaskan mengenai efektivitas organisasi

    7. Menjelaskan berbagai pendekatan dalam pengukuran efektivitas

    organisasi

    8. Membandingkan keempat pendekatan dalam pengukuran efektivitas

    organisasi.

  • ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 3

    SASARAN DAN EFEKTIVITAS ORGANISASI SAMUN JAJA RAHARJA -------------------------------------------------------------

    A. Konsep Mengenai Sasaran Setiap organisasi memiliki sasaran yang hendak dicapinya, baik itu

    organisasi bisnis ataupun publik ,organisasi berskala besar ataupun kecil serta

    organisasi formal dan informal. Setiap orang terlibat dalam suatu organisasi

    tertentu karena adanya kesamaan antara sasaran yang ingin dicapainya. Sasaran

    organisasi adalah suatu keadaan atau kondisi yang ingin dicapai oleh suatu

    organisasi (Amitai Etzioni, 1964 :64) . Dalam pengertian tersebut, sasaran dapat

    diartikan sebagai tujuan organisasi, baik tujuan jangka panjang ataupun jangka

    pendek, juga mencakup sasaran dari keseluruhan organisasi ataupun sasaran dari

    suatu bagian tertentu dari organisasi misalnya sasaran individu atau kelompok

    kelompok. Dalam arti ini, sasaran itu meliputi misi, maksud, tujuan, target, quota,

    dan batas-waktu (deadlines) (Kast & Rosenzweig, 1991)

    Pengamatan terhadap sasaran dari berbagai jenis organisasi menunjukkan

    beberapa hal berikut:

    1. Suatu organisasi, terutama berukuran besar, bisa mempunyai lebih dari

    satu sasaran pada saat yang bersamaan.

    Contohnya, suatu perusahaan mungkin saja mempunyai keinginan untuk

    meningkatkan mutu produk dan juga mengurangi ongkos pembuatan

    produk pada saat yang sama.

    2. Sasaran-sasaran yang dimiliki oleh suatu organisasi bisa mempunyai sifat

    yang berlawanan. Contohnya, keinginan untuk mendapatkan tingkat

    keuntungan yang tinggi dapat menggagalkan keinginan untuk

    memperbesar volume penjualan.

    3. Sasaran ditetapkan oleh para pimpinan organisasi, yang masing-masing

    dapat mempunyai pandangan yang berlainan mengenai bentuk maupun

    prioritas sasaran. Karena itu, salah satu tugas utama pimpinan organisasi

  • ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 4

    adalah melakukan penilaian dan menetapkan bentuk serta priooritas

    sasaran.

    4. Sasaran saling berkaitan satu sama lain. Suatu sasaran bisa merupakan alat

    untuk mencapai sasaran lainnya. Contohnya, sasaran jangka pendek

    berupa perkenalan produk baru dapat menjadi alat utnuk mencapai sasaran

    jangka panjang, yaitu mencapai pertumbuhan yang tinggi.

    B. Pengertian Sasaran Sasaran organisasi itu mempengaruhi interaksinya dengan supra-sistem

    lingkungan dan subsistem-subsistem lainnya. Usaha-usaha untuk mencapai

    sasaran ini mempengaruhi kesanggupan organisasi untuk menerima masukan

    sumber daya (resource inputs) dari masyarakat yang lebih luas sehingga

    mensahkan legitimasinya. Sasaran memusatkan perhatian para pegawai pada

    tindakan-tindakan yang relevan dengan organisasi. Sasaran menentukan standar-

    standar pengukuran keberhasilan. Sasaran membantu menetapkan teknologi yang

    dibutuhkan dan juga menentukan basis untuk spesialisasi usaha, pola wewenang,

    jaringan kerja komunikasi dan keputusan, dan hubungan-hubungan struktural

    lainnya. Sifat sasaran itu mempengaruhi watak dasar dari organisasi. Perrow

    mengatakan :

    Sasaran itu lebih cepat mencerminkan kekhasan organisasi dan peranan pengaruh tertentu dalam kategori teknologi dan struktural yang lebih umum. Oleh karena sasaran itu adalah produk dari berbagai pengaruh, maka sebagian daripadanya tahan lama dan sebagian lagi bersifat sementara (transient). Pengaruh-pengaruh ini antara lain adalah : kepribadian top executives, sejarah organisasi, lingkungan masyarakatnya, norma-norma dan nilai-nilai organisasi lain dengan siapa ia berurusan (misalnya, mentalitas industri baja), teknologi dan struktur organisasinya, dan akhirnya setting kebudayaannya.

    C. Urgensi Sasaran bagi Organisasi Terdapat dua alasan yang menyebabkan pembahasan mengenai sasaran

    organisasi menjadi penting untuk dilakukan (Hari Lubis & Martani Huseini : 47):

    Pertama, sasaran ataupun tujuan merupakan alasan bagi eksistensi

    organisasi. Tanpa adanya tujuan, sesungguhnya menunjukkan bahwa organisasi

  • ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 5

    tidak diperlukan. Jika tujuan dinyatakan sebagai keadaan yang ingin dicapai oleh

    suatu organisasi di masa datang, sasaran dapat digambarkan sebagai tujuan antara

    yang bersifat lebih operasional. Pada organisasi yang mencari keuntungan, tujuan

    ataupun sasaran ini lebih mudah diukur (misalnya berupa besarnya volume

    penjualan, besarnya keuntungan, dan sebagainya), sehingga alasan bagi eksistensi

    organisasi juga lebih jelas. Pada organisasi yang tidak mencari keuntungan ,

    tujuan atau sasaran seringkali tidak mudah diukur. Karena itu, kejelasan tujuan

    ataupun sasaran menjadi penting, yaitu memberikan alasan yang jelas mengapa

    organisasi perlu dibentuk. Contohnya dapat dilihat pada tujuan ataupun sasaran

    yang hendak dicapai oleh suatu penjara. Penjara dapat didirikan dengan tujuan

    untuk memperbaiki kelakuan para nara pidana, tetapi juga dapat bertujuan untuk

    mengucilkan para penjahat agar tidak lagi mengganggu lingkungannya.

    Kedua, tujuan ataupun sasaran sangat penting bagi proses manajemen yang

    dijalankan dalam suatu organisasi. Adanya tujuan ataupun sasaran memberikan

    pengakuan (legitimacy) terhadap perlunya organisasi berdiri, memberikan

    gambaran mengenai arah pengembangan organisasi, bisa digunakan sebagai

    kriteria untuk mengukur performansi organisasi, dan juga untuk mengurangi

    ketidakpastian, seperti yang dijelaskan berikut:

    1.Memberikan pengakuan (legitimacy)

    Ijin atau akta pendirian merupakan pengakuan resmi (dari pemerintah),

    terhadap tujuan suatu organisasi, yaitu mengenai hak organisasi tersebut untuk

    mencapai tujuannya. Untuk organisasi yang berbentuk ijin usaha, yang merupakan

    pengakuan resmi terhadap hak perusahaan tersebut untuk memperoleh

    keuntungan. Tujuan organisasi yang secara resmi diumumkan menunjukkan

    kepada pihak luar mengenai apa ataupun kondisi yang ingin dicapai oleh

    organisasi. Jika tujuan ini tidak dapat diterima, karena bertentangan dengan norma

    ataupun peraturan yang berlaku, maka organisasi akan mendapat hambatan dan

    hak hidupnya tidak akan mendapat pengakuan. Hambatan ini bisa berupa

    pembubaran organisasi oleh pemerintah, ataupun berupa unjuk-rasa dari

    kelompok-kelompok masyarakat yang tidak menghendaki organisasi itu berdiri.

    Tujuan organisasi juga merupakan bahan pertimbangan bagi seseorang untuk

    memasuki suatu organisasi. Karena itu dapatlah dikatakan bahwa organisasi bisa

  • ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 6

    mendapatkan pengakuan jika organisasi telah mengumumkan tujuannya, baik

    kepada pihak luar maupun terhadap orang-orang yang berada di dalam organisasi.

    Pengakuan organisasi datang dari pihak luar, untuk perusahaan bentuk pengakuan

    ini biasanya berupa pengakuan terhadap barang atau jasa yang diproduksi oleh

    perusahaan sehingga menimbulkan keuntungan bagi perusahaan.

    2.Arah bagi pengembangan organisasi

    Tujuan organisasi memberikan keterangan mengenai arah yang harus

    ditempuh oleh setiap anggota organisasi dalam setiap kegiatan yang mereka

    lakukan. Adanya arah yang jelas dapat memberikan rangsangan bagi

    meningkatnya motivasi anggota organisasi dalam melaksanakan tugasnya,

    terutama pada anggota organisasi yang turut mengambil bagian dalam penetapan

    arah tersebut. Alasan sasaran bagi pengembangan organisasi juga karena setiap

    organisasi terutama organisasi bisnis pasti mentargetkan pertumbuhan setiap

    tahunnya bagi perkembangan usahanya sehingga dibutuhkan sasaran yang jelas.

    3.Kriteria untuk mengukur performansi organisasi

    Tujuan ataupun sasaran memberikan acuan untuk melakukan penilaian

    terhadap organisasi. Pengukuran performansi menuntut adanya suatu dasar untuk

    melakukan evaluasi terhadap organisasi. Contohnya perusahaan menetapkan

    target bagi terjualnya suatu produksi dengan ukuran 1000 unit per bulan, jadi

    ketika perusahaan tersebut mengukur performa perusahaan ternyata penjualan

    terjadi sebesar 1200 maka organisasi tersebut dapat dikatakan dapat mencapai

    sasaran.

    4. Mengurangi ketidakpastian

    Proses penetapan tujuan atau sasaran merupakan kegiatan organisasi di

    mana berbagai elemen maupun pendapat yang berbeda, atau bahkan berlawanan,

    dicoba disatukan untuk mencapai persetujuan mengenai tujuan atau sasaran yang

    mendapat prioritas utama untuk dicapai oleh organisasi. Proses penetapan tujuan

    atau sasaran ini memberikan kesempatan bagi para pimpinan organisasi untuk

    mendiskusikan berbagai pendapat yang berbeda, dan akhirnya menetapkan tujuan

    atau sasaran yang mendapat prioritas utama. Jika tujuan atau sasaran telah berhasil

    ditetapkan, seluruh anggota organisasi akan merasa lega, karena tujuan atau

  • ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 7

    sasaran bagi semua anggota organisasi telah jelas. Proses yang terjadi, di mana

    para pimpinan organisasi dengan pendapat yang saling berbeda, akhirnya bisa

    secara bersama menyepakati tujuan atau sasaran yang hendak dicapai,

    sesungguhnya merupakan proses pengurangan ketidakpastian. Proses perundingan

    yang terjadi pada saat penetapan tujuan atau sasaran memberikan kesempatan

    kepada para pimpinan untuk mempunyai pemahaman yang sama dan menyeluruh

    mengenai permasalahan organisasi.

    D. Fungsi Sasaran

    Penetapan sasaran yang tepat merupakan salah satu penentu bagi prestasi

    dan pencapaian tujuan yang lebih efektif. Perumusan sasaran ini merupakan hal

    yang vital . Beberapa fungsi dari sasaran dalam organisasi adalah dari Kast &

    Rosenzweig (1991: 257)

    1. Mensahkan aktivitas yang menunjang peranan organisasi dalam

    masyarakat.

    2. Mengidentifikasi berbagai kelompok yang berkepentingan dan bagaimana

    iia menghambat dan mendorong kegiatan organisasi.

    3. Menuntun aktivitas dengan memusatkan perhatian pada perilaku yang

    terarah.

    4. Mengembangkan komitmen dari berbagai individu dan kelompok terhadap

    usaha-usaha organisasi.

    5. Menjadi standar untuk menilai prestasi organisasi.

    6. Mengurangi ketidakpastian dalam proses pengambilan keputusan.

    7. Mengevaluasi perubahan sebagai basis untuk pengetahuan dan

    penyesuaian diri organisasi.

    8. Memberikan basis untuk disain dan setting struktural dari kendala-kendala

    inisial untuk menentukan struktur yang cocok.

    9. Memberikan basis untuk sistem perencanaan dan pengawasan untuk

    menuntun dan mengkoordinasikan tindakan-tindakan organisasi.

    10. Menetapkan basis yang sistematis untuk menggerakkan dan memberi

    hadiah (rewarding) para peserta atas prestasi mereka mencapai tujuan

    organisasi.

  • ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 8

    E. Jenis-jenis Sasaran Organisasi Dalam suatu organisasi biasanya terdapat berbagai jenis sasaran, yang

    masing-masing mempunyai kegunaannya sendiri. Salah satu cara penggolongan

    adalah dengan membedakan sasaran resmi (official goal) dari sasaran yang

    sebenarnya diikuti oleh organisasi (Hari Lubis & Martani Huseini, : 50)

    1. Sasaran Resmi

    Sasaran resmi adalah kondisi yang secara resmi dinyatakan ingin dicapai

    oleh organisasi

    Sasaran ini mengagambarkan secara resmi, kegiatan yang akan dilakukan

    oleh organisasi, alasan pembentukan organisasi, dan nilai-nilai atau

    falsafah yang mendasari berdirinya organisasi.

    Sasaran resmi biasanya berbentuk tertulis, dan dijumpai pada akta

    pendirian organisasi ataupun sering dinyatakan secara lisan pada pidato-

    pidato pimpinan organisasi, terutama yang ditunjukkan kepada pihak di

    luar organisasi. Jika diperhatikan secara cermat, sasaran resmi ini biasanya

    bersifat abstrak dan tidak terlalu tegas. Nilai-nilai atau falsafah yang

    dianut, walaupun dinyatakan, biasanya muncul dalam bentuk yang tidak

    spesifik dan tidak terukur. Sasaran resmi ini berguna untuk mendapatkan

    pengakuan bagi organisasi, karena tertulis secara resmi ataupun sering kali

    dinyatakan dalam pidato-pidato resmi, sehingga dapat dinilai oleh pihak

    lain di organisasi. Dengan demikian sasaran resmi ini merupakan alat

    bantu untuk mengkomunikasi tujuan berdirinya organisasi terhadap pihak-

    pihak tertentu yang dianggap penting di luar organisasi.

    2. Sasaran yang sebenarnya diinginkan (operative goal)

    Sasaran yang sebenarnya dinginkan merupakan tujuan atau sasaran aktual,

    yang dalam praktek diikuti oleh organisasi. Sasaran aktual menunjukkan

    mengenai apa yang sebenarnya dinginkan untuk tercapai oleh oleh

    organisasi, tanpa memperhatikan mengenai apa yang dinyatakan sebagai

    sasaran resmi. Tujuan atau sasaran aktual biasanya menggambarkan tujuan

    ataupun sasaran jangka pendek, dan sering kali berbeda dari arah yang

    ditunjukkan oleh sasaran resmi. Apabila sasaran dapat diartikan sebagai

    keadaan yang ingin dicapai dalam jangka waktu yang lebih pendek

  • ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 9

    daripada tujuan, maka tujuan atau sasaran aktual ini dapatlah secara

    singkat dinyatakan sebagai sasaran aktual saja.

    F. Pihak yang Menetapkan Sasaran Organisasi Pihak yang menetapkan sasaran organisasi dapat dari anggota organisasi

    atau ditetapkan dari pimpinan organisasi, seperti sasaran untuk keseluruhan dari

    organisasi. Chief executives atau Presiden Direktur atau Administrator atau

    Pimpinan puncak biasanya menetapkan sasaran-sasaran umum organisasi yang

    membantu menghubungkan organisasi itu dengan lingkungannya. Manajemen

    kemudian menjabarkan sasaran-sasaran umum ini ke dalam tujuan-tujuan

    operasional dan menyediakan alat-alat pengawasan untuk mengukur pencapaian

    prestasi. (Hari Lubis & Martani Huseini, : 53)

    Pihak-pihak yang dapat menetapkan sasaran dalam organisasi adalah:

    1. Pimpinan tunggal

    Pada beberapa organisasi saja, yang biasanya merupakan pimpinan

    tertinggi dalam organisasi. Hal ini terutama terjadi pada organisasi yang

    berukuran kecil.

    Sasaran pada organisasi besar seringkali dipengaruhi oleh pandangan dari

    seorang pimpinan yang paling berpengaruh, walaupun secara resmi

    sasaran itu ditetapkan oleh beberapa orang yang merupakan kelompok

    pimpinan.

    2. Koalisi

    Koalisi merupakan kerja sama sekelompok anggota pimpinan organisasi,

    untuk mempunyai pandangan yang sama mengenai nilai-nilai yang

    seharusnya diikuti organisasi, yang juga selanjutnya menentukan tujuan

    atau sasaran yang akan dipilih. Pengelompokkan ini disebut koalisi karena

    persetujuan tersebut tidaklah terjadi dengan sendirinya. Para anggota

    pimpinan mempunyai nilai-nilai yang saling berbeda, atau bahkan

    berlawanan, karena setiap bagian memiliki harapan yang berbeda

    mengenai hasil yang seharusnya dicapai organisasi. Karena itu, para

    anggota pimpinan berkumpul dan berusaha mengatasi perbedaan pendapat,

  • ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 10

    untuk menghasilkan pandangan yang dapat disetujui oleh semua pihak,

    melalui koalisi.

    G. Sifat Sasaran Organisasi Karena banyaknya macam aktivitas, maka sulit untuk menggariskan

    seperangkat sasaran yang sesuai untuk seluruh organisasi. Dalam organisasi

    bisnis, terdapat trend ke arah perumusan berbagai sasaran yang perlu untuk

    operasi jangka panjang yang efektif dan efisien. Peter Drucker adalah di antara

    tokoh yang pertama-tama menekankan pentingnya managing by objective =

    mengelola menurut tujuan. Ia mengemukakan bahwa penekanan perusahaan pada

    laba jangka pendek saja dapat membawa akibat yang merugikan perusahaan

    dalam jangka panjang. Tujuan dibutuhkan dalam setiap bidang di mana

    pelaksanaan & hasil itu langsung mempengaruhi dan vital bagi survival dan

    kemakmuran perusahaan. Ia menyarankan agar perusahaan menetapkan tujuan

    dalam 8 bidang berikut: (1) pasar, (2) pembaruan, (3) produktivitas, (4) sumber-

    daya fisik dan keuangan, (5) daya-laba (profitability), (6) prestasi &

    pengembangan manager, (7) prestasi & sikap pekerja, dan (8) tanggung jawab

    pada publik.

    Walaupun daftar sasaran sistem yang penting ini cocok untuk kebanyakan

    organisasi bisnis, namun tak mudah mentransfernya ke jenis-jenis organisasi yang

    lain. Sasaran memberikan model umum yang sesuai untuk organisasi-organisasi

    seperti tampak dalam Tabel 1 Daftar ini mengakui bahwa setiap organisasi

    mempunyai banyak sasaran. Karena kesulitan yang nyata dalam pengembangan

    kriteria prestasi (performance) untuk mencapai sasaran yang luas ini, maka

    perlulah menjabarkannya ke dalam sasaran operasional yang lebih spesifik yang

    dapat diukur.

    Tabel ini juga menekankan bahwa perangkat sasaran organisasi itu tak

    sama dengan sasaran masing-masing kelompok peserta, seperti dewan komisaris

    atau trustee, top executives atau pegawai lain. Sebaliknya, daftar ini adalah

    sasaran-sasaran dari organisasi sebagai kumpulan dari semua ini dan kelompok-

    kelompok lain yang menentukan ciri-ciri dan aktivitas primer dari organisasi itu

    sebagai suatu sistem.

  • ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 11

    Tabel 1: Kategori-Kategori Pokok Dari Sasaran Organisasi

    Pemuasan kepentingan. Adanya organisasi adalah untuk memuaskan

    kepentingan (atau kebutuhan, hasrat, atau keinginan) dari berbagai orang, baik

    anggota maupun orang luar. Kepentingan ini banyak, sukar diidentifikasi, dan

    tumpang-tindih. Kepuasan (atau ketidakpuasan) pihak-pihak berkepentingan ini

    mungkin berbeda-beda intensitasnya, lokasinya dan jumlah orangnya. Kategori

    tujuan ini dekat dengan apa yang seringkali disebut sebagai kesejahteraan,

    kegunaan, manfaat, atau hasil.

    Output jasa-jasa atau barang-barang. Keluaran (output) sebuah

    organisasi terdiri dari produk yang disediakannya untuk dipakai oleh kliennya.

    Produk ini mungkin terdiri jasa-jasa atau barang-barang. Kualitas dan kuantitas

    suatu produk kadang-kadang dinyatakan dalam satuan moneter di samping satuan

    fisik. Dari sudut pandangan organisasi secara keseluruhannya, keluaran suatu unit

    atau individu hanya merupakan produk-antara atau produk-sebagian dan bukan

    produk-akhir.

    Efisiensi atau daya-laba (profitability). Jika masukan (input) yang

    tersedia dianggap langka, maka perhatian ditujukkan kepada pemakaian yang

    efisien terhadap masukan itu dibandingkan dengan keluaran (output). Karena ada

    banyak cara kalkulasi masukan itu dan keluaran dan cara perbandingan keduanya,

    maka banyak pula macam tujuan masukan-keluaran. Sebagian orang

    menyebutnya efisien atau produktivitas. Daya-laba (profitability) dipakai jika

    masukan di samping keluaran dinyatakan dalam satuan moneter.

    Investasi dalam daya-hidup (viability) organisasi. Dalam arti sempit,

    viability adalah survival suatu organisasi, tanpa ia tak mungkin ada tujuan lain.

    Dalam arti luas viability itu adalah pertumbuhan organisasi. Dalam kedua arti ini,

    ia membutuhkan pengubahan masukan (input) dari produksi output dan investasi

    mereka dalam aktiva fisik, manusia dan organisasi.

    Pengerahan sumber-daya (Mobilization of resources). Untuk

    menghasilkan jasa-jasa atau barang-barang dan menginvestasi dalam viability,

    suatu organisasi haruslah mengerahkan sumber-daya yang dapat dipakai sebagai

    masukan (input). Karena kesulitan memperoleh sumber-daya yang langka dari

    lingkungan, maka logika pengerahan mungkin berbeda dengan logika

  • ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 12

    pemakaian.

    Kepatuhan pada kode. Kode itu meliputi aturan-aturan formal dan

    informal yang dikembangakan oleh organisasi dan berbagai unitnya dan perilaku

    yang ditentukan oleh hukum, moralitas dan etika profesional terhadap organisasi

    itu. Kode-kode ini mungkin dinyatakan dalam apa yang diharapkan atau apa yang

    dilarang. Dlam hal yang manapun, tujuan kepatuhan kepada kode ini biasanya

    dinyatakan dalam margin penyimpangan yang diperbolehkan.

    Rasionalitas. Rasionalitas adalah pola tindakan yang dianggap

    memuaskan dilihat dari kebaikannya, kemungkinannya dan konsistensinya.

    Rasionalitas teknis menyangkut pemakaian metode terbaik yang dikembangkan

    oleh ilmu dan teknologi. Rasionalitas administratif adalah mengenai penggunaan

    metode terbaik untuk mengatur organisasi.

    Sumber : Kast & Rosenzweig, 1991: 256

    H. Efektivitas Organisasi Bagaimana kita menentukan suatu perusahaan berhasil mencapai

    tujuannya? Apakah cukup hanya dengan laba yang meningkat yang diperoleh

    perusahaan saja atau bagaimana jika kita menentukan suatu universitas dikatakan

    berhasil apakah hanya dilihat dari IPK lulusan dan banyaknya lulusan yang

    terserap di dunia kerja.

    Untuk membahas mengenai efktivitas organisasi, kita harus memahami terlebih

    dahulu mengenai tujuan ataupun sasaran dari organisasi, seperti yang telah

    dibahas sebelumnya.

    Sasaran telah didefinisikan sebagai keadaan atau kondisi yang ingin

    dicapai oleh suatu organisasi. Efektivitas organisasi dapat dinyatakan sebagai

    tingkat keberlangsungan organisasi dalam usaha untuk mencapai tujuan atau

    sasarannya. Efektivitas ini sesungguhnya merupakan suatu konsep yang luas,

    mencakup berbagai faktor di dalam maupun di luar organisasi. (Hari Lubis &

    Martani Huseini : 55)

    Efisiensi organisasi, merupakan sebuah konsep yang bersifat lebih

    terbatas, dan menyangkut proses internal yang terjadi dalam suatu organisasi.

    Efisiensi menunjukkan banyaknya input atau sumber yang diperlukan oleh

  • ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 13

    organisasi untuk menghasilkan satu satuan output. Karena itu, efisiensi dapat

    diukur sebagai rasio input terhadap output. Suatu organisasi yang mampu

    menghasilkan satu satuan output dengan menggunakan sumber yang jumlahnya

    lebih sedikit dari yang digunakan oleh organisasi lainnya, dapat dikatakan sebagai

    organisasi yang lebih efisien.

    Pada beberapa organisasi, efektivitas dan efisiensi terkadang dicapai

    dengan tidak bersamaan bisa jadi suatu organisasi dikatakan efektif karena telah

    mencapai hasil yang telah ditetapkan misalnya dapat mencapai tingkat penjualan

    yang sangat tinggi dia atas target yang telah ditetapkan, tapi di sisi lain

    perusahaan itu tidak efisien karena menghabiskan biaya produksi jauh di atas

    biaya yang telah dianggarkan.

    Efektivitas merupakan suatu konsep yang sangat penting dalam teori

    organisasi, karena mampu memberikan gambaran menganai keberhasilan

    organisasi dalam mencapai sasarannya. Tetapi, pengukuran efektivitas organisasi

    bukanlah suatu hal yang sederhana. Banyak organisasi yang berukuran sangat

    besar dengan banyak bagian yang sifatnya saling berbeda. Bagian-bagian ini

    mempunyai sasarannya sendiri yang satu sama lain berbeda, sehingga

    menimbulkan kesulitan dalam melakukan pengukuran efektivitas.

    I. Berbagai Pendekatan dalam Pengukuran Efektivitas Organisasi Terdapat beberapa pendekatan yang dapat digunakan oleh organisasi dalam

    mengukur efektivitas organisasi. Bila kita mengacu pada Robbins, 1994 : 58 - 84

    1. Pendekatan pencapaian tujuan (goal attainment approach) Sebuah organisasi diciptakan untuk mencapai satu atau beberapa tujuan

    yang telah ditetapkan sebelumnya. Oleh karena itu, tidak heran jika kita

    menjumoai bahwa pencapaian tujuan merupakan kriteria yang paling banyak

    digunakan

    untuk menentukan keefektifan. Pada pendekatan ini dinyatakan bahwa

    keefektifan suatu organisasi harus dinilai dari pencapaian tujuan (ensds)

    ketimbang caranya (means). Yang populer dari tujuan terutama tujuan

  • ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 14

    perusahaan adalah memaksimalkan laba dan meningkatkan pertumbuhan

    penjualan.

    Permasalahan yang timbul dalam pendekatan ini adalah (Hari Lubis &

    Martani Huseini, : 57) :

    a.Adanya macam-macam output (multiple outcomes)

    Adanya bermacam-macam output yang dihasilkan menyebabkan

    pengukuran efektivitas organisasi dengan pendekatan ini menjadi sulit untuk

    dilakukan. Pengukuran juga semakin sulit jika ada tujuan organisasi yang saling

    bertentangan dengan tujuan lainnya. Efektivitas organisasi tidak akan dapat

    diukur hanya dengan menggunakan satu indikator saja Efektivitas yang tinggi

    pada suatu tujuan seringkali disertai dengan efektivitas yang rendah pada suatu

    tujuan lainnya. Selain itu, masalah juga muncul karena bagian-bagian organisasi

    mungkin mempunyai tujuan sendiri, yang bisa berbeda dengan tujuan organisasi

    secara keseluruhan.

    Contoh dari macam-macam output ini diperlihatkan dalam suatu penelitian

    yang dilakukan terhadap berbagai perusahaan di Amerika. Penelitian ini

    menunjukkan bahwa para pimpinan perusahaan tersebut mempunyai pandangan

    tertentu mengenai pentingnya setiap jenis tujuan, seperti yang diperlihatkan pada

    Tabel 2 Terdapat 8 jenis tujuan yang dianggap terpenting oleh para pimpinan ini,

    yang satu sama lain seringkali mempunyai sifat yang bertentangan, sehingga sulit

    untuk dicapai secara simultan oleh organisasi.

    Pada Tabel 3 diperlihatkan 14 macam indikator yang paing sering digunakan

    oleh para para peneliti dalam melakukan pengukuran efektivitas organisasi, yang

    dinyatakan dengan frekuensi penggunaannya, dalam penelitian untuk mengukur

    efektivitas.

  • ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 15

    Tabel 2 Sasaran-sasaran yang dianggap Penting oleh Para Pimpinan Organisasi di Amerika

    Sasaran

    % Pimpinan yang

    menganggap sasaran sangat

    penting

    % Pimpinan yang menganggap sasaran

    berpengaruh terhadap keberhasilan

    organisasi Efisiensi organisasi 81 71

    Produktifitas yang tinggi 80 70

    Memaksimumkan keuntungan 72 70

    Pertumbuhan organisasi 60 72

    Kepemimpinan organisasi pada sektornya

    58 64

    Stabilitas organisasi 58 54

    Kesejahteraan karyawan 65 20

    Kesejahteraan sosial di

    lingkungan organisasi

    16 8

    Sumber : Hari Lubis & Martani Huseini : 58

    Gabungan dari keseluruhan indikator yang ditunjukkan pada kedua tabel

    ini boleh dikatakan menunjukkan seluruh sasaran yang biasanya dimiliki oleh

    berbagai macam organisasi. Untuk mengukur performansi organisasi, perlu

    dilakukan pengukuran dengan menggunakan beberapa kriteria tertentu, yang

    pemilihannya disesuaikan dengan pengukuran yang dikehendaki.

  • ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 16

    Tabel 3. Frekuensi Penggunaan Kriteria dalam Pengukuran Efektivitas Organisasi

    Kriteria Frekuensi

    penggunaan (kali)

    Adaptasi dan fleksibilitas organisasi 10

    Produktivitas 6

    Kepuasan karyawan 5

    Tingkat keuntungan 3

    Keberhasilan memperoleh sumber 3

    Keberhasilan dari rasa tertekan pada angggota

    organisasi

    2

    Kontrol terhadap lingkungan 2

    Pengembangan organisasi 2

    Efisiensi organisasi 2

    Kemampuan organisasi untuk mempertahankan

    anggotanya

    2

    Pertumbuhan organisasi 2

    Integrasi dalam organisasi 2

    Keterbukaan komunikasi 2

    Kemampuan memperthankan hidupnya organisasi 2

    Semua kriteria lainnya 1

    Sumber : Hari Lubis & Martani Huseini : 59

    b. Adanya subyektivitas dalam penelitian

    Pengukuran efektivitas organisasi dengan menggunakan pendekatan tujuan

    seringkali mengalami hambatan karena sulitnya mengidentifikasikan tujuan

    organisasi yang sebenarnya, dan juga karena kesulitan dalam pengukuran

    keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan nya. Tujuan yang dipilih sangat

    bergantung pada nilai-nilai yang dianut oleh pimpinannya, sumber informasi yang

    terbaik untuk mengetahui tujuan organisasi adalah para pimpinan organisasi.

  • ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 17

    Tetapi, informasi yang diperoleh dari para pimpinan ini seringkali dipengaruhi

    oleh subyektivitas para pimpinan tersebut. Untuk tujuan yang dinyatakan dalam

    bentuk kuantitatif unsur subyektif itu tidak berpengaruh, tetapi untuk tujuan yang

    harus diidentifikasikan secara kualitatif, informasi yang diperoleh akan sangat

    bergantung pada persepsi para pimpinan tersebut mengenai tujuan organisasi.

    Karena itu, subyektivitas para pimpinan akan berpengaruh terhadap informasi

    yang mereka berikan mengenai sasaran organisasi.

    c.Pengaruh konstektual

    Lingkungan dan keseluruhan elemen-elemen kontekstual berpengaruh

    terhadap performansi organisasi. Pengaruh kontekstual ini dapat memberikan

    kesempatan untuk berprestasi dengan baik bagi organisasi, ataupun sebaliknya.

    Karena itu, perbedaan karakteristik faktor-faktor kontekstual ini perlu

    diperhatikan apabila kita bermaksud mengukur efektivitas beberapa organisasi

    yang terdapat pada lingkungan yang berbeda. Perbedaan itu terlihat, misalnya,

    pada elemen-elemen tertentu dari lingkungan, seperi mutu tenaga kerja,

    kemudahan dalam mendapatkan sumber-sumber yang diperlukan, peraturan

    pemerintah, dan sebagainya.

    Asumsi Asumsi:

    1. Organisasi harus mempunyai tujuan- tujuan akhir

    2. Tujuan tujuan tersebut harus diidentifikasi dan ditetapkan dengan baik

    agar dapat dimengerti.

    3. Tujuan tujuan tersebut harus sedikit saja agar mudah dikelola

    4. Harus ada konsensus atau kesepakatan umum mengenai tujuan

    tersebut

    5. Kemajuan ke arah tujuan tersebut harus dapat diukur.

    Metode manajemen yang terkait dengan pendekatan ini dIkenal dengan

    Manajemen By Objectives. (MBO) yaitu falsafah manajemen yang menilai

    keefektifan organisasi dan anggotanya dengan cara seberapa jauh mereka

    mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan bersama oleh pimpinan dan para

  • ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 18

    bawahannya. Prestasi yang sebenernya kemudian diukur dan dibandingkan

    dengan tujuan yang telah ditetapkan.

    Nilai Bagi Para Manajer

    Organisasi ada untuk mencapai tujuan masalahnya terletak pada identifikasi dan

    pengukurannya. Keabsahan dari tujuan yang diidentifikasi tersebut dapat

    ditingkatkan dengan cara:

    1. Memastikan masukan diterima dari semua orang yang mempunyai

    pengaruh penting dalam merumuskan tujuan tujuan yang resmi

    2. Menyertakan tujuan yang sebenarnya yang diperoleh melalui pengamatan

    perilaku para anggota organisasi

    3. Mengakui bahwa organisasi mengejar tujuan jangka pendek maupun

    jangka panjang

    4. Menekankan tujuan tujuan yang nyata yang dapat diverifikasi dan dapat

    diukur

    5. Melihat tujuan sebagai kesatuan yang dinamis yang berubah dari waktu ke

    waktu ketimbang melihatnya sebagai pernyataan tentang tujuan yang kaku

    dan tetap

    2. Pendekatan sistem.

    Pendekatan ini bahwa suatu organisasi tidak hanya dapat dilihat dari

    pencapain tujuan saja tapi juga kemampunannya memperoleh masukan,

    memporses masukan dan menyalurkan keluarannya sampai mempertahankan

    stabilitasi dan keseimbangan. Dalam pendekatan ini tujaun akhir tidak diabaikan

    namun hanya dipandang sebagai satu elemen di dalam kumpulan kriteria yang

    lebih kompleks, Model-model sistem menekankan kriteria yang akan

    meningkatkan kelangsungan hidup jangka panjang dari organisasi seperti

    kemampuan organisasi untuk memperoleh sumber daya, mempertahankan dirinya

    secara internal sebagai sebuah organisasi social, dan berintegrasi secara berhasil

    dengan lingkungan eksternnya. Jadi, pendekatan sistem berfokus bukan pada

    tujuan akhir tertentu, tetapi pada cara yang dibutuhkan untuk pencapaian tujuan

    akhir itu.

  • ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 19

    Asumsi-asumsi

    Pendekatan sistem terhadap EO mengimplikasikan bahwa organisasi

    terdiri dari sub-sub bagian yang saling berhubungan. Jika salah satu sub bagian ini

    mempunyai performa yang buruk, maka akan timbul dampak yang negatif

    terhadap performa keseluruhan sistem.

    Pandangan sistem melihat kepada faktor-faktor seperti hubungan dengan

    lingkungan untuk memastikan adanya penerimaan yang terus menerus dari

    masukan-masukan serta penerimaan yang menguntungkan dari keluaran-keluaran,

    fleksibilitas respons terhadap perubahan-perubahan lingkungan, efisiensi yang

    digunakan organisasi untuk mengubah masukn menjadi keluaran, kejelasan

    komunikasi intern, tingkat konflik di antara kelompok-kelompok, dan tingkat

    kepuasan kerja para pegawai. Sebagai kebalikan dari pendekatan pencapaian

    tujuan, pendekatan sistem memfokuskan diri pada cara-cara yang diperlukan

    untuk memastikan kelangsungan hidup organisasi yang terus menerus.

    Nilainya bagi Para Manajer

    Para manajer yang menggunakan pendekatan sistem terhadap EO

    cenderung kurang mementingkan hasil yang cepat. Mereka kemungkinan besar

    tidak akan membuat keputusan yang menukar kesejahteraan jangka panjang dan

    kelangsungan hidup organisasi dengan membuat mereka tampak sehat dalam

    jangka pendek. Selain itu, pendekatan sistem meningkatkan kesadaran para

    manajer tentang adanya saling ketergantungan di antara aktivitas-aktivitas

    organisasi. Misalnya, jika manajemen gagal untuk mendapatkan bahan bakau siap

    pakai pada saat dibutuhkan, atau jika kualitas dari bahan baku tersebut jelek, hal

    tersebut akan membatasi kemampuan organisasi untuk mencapai tujuan akhirnya.

    3. Pendekatan Konstituensi-Konstituensi

    Perspektif yang lebih mutakhir terhadap EO pendekatan konstituensi-

    strategis (strategic-constituencies approach), mengemukakan bahwa organisasi

    dikatakn efektif apabila dapat memenuhi tuntutan dari konstituensi yang terdapat

    di dalam lingkungan organisasi tersebut yaitu konstituensi yang menjadi

    pendukung kelanjutan eksistensi organisasi tersebut. Pendekatan ini sama dengan

  • ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 20

    pandangan sistem, tetapi penekanannya berbeda. Keduanya memperhitungkan

    adanya saling ketergantungan, tetapi pandangan konstituensi-strategis tidak

    memperhatikan semua lingkungan organisasi. Pandangan ini hanya memenuhi

    tuntutan dari hal-hal di dalam lingkungan yang dapat mengancam kelangsungan

    hidup organisasi.

    Asumsi-asumsi

    Pendekatan konstituensi-strategis memandang organisasi secara berbeda.

    Organisasi diasumsikan sebagai arena politik tempat kelompok-kelompok yang

    berkepentingan (vested interests) untuk mengendalikan sumber daya. Dalam

    konteks ini, keefektifan organisasi menjadi sebuah penilaian tentang sejauh mana

    keberhasilan sebuah organisasi dalam memenuhi tuntutan konstituensi kritisnya

    yaitu pihak-pihak yang menjadi temapt bergantung, organisasi tersebut untuk

    kelangsungan hidupnya di masa depan.

    Kiasan dari arena politik selanjutnya mengasumsikan bahwa organisasi

    mempunyai sejumlah konstituensi dengan berbagai tingkat kekuasaan, yaitu

    masing-masing mencoba untuk memenuhi kebutuhannya. Tetapi, setiap

    konstituensi juga mempunyai sekumpulan nilai yang unik, sehingga preferensi

    mereka tidak mungkin bisa sesuai.

    Membuat Konstituensi Strategis Menjadi Operasional

    Manajer yang ingin mengaplikasikan pespektif ini dapat mulai dengan

    meminta para anggota dominant coalition untuk mengidentifikasi konstituensi

    yang mereka rasakan kritis bagi kelangsungan hidup organisasi. Masukan ini

    dapat dikombinasikan dan disatukan sehingga akan diperoleh sebuah daftar

    mengenai konstituensi strategis.

    Pendekatan konstituensi-strategis akan diakhiri dengan membandingkan

    berbagai harapan tersebut, menentukan harapan-harapan yang umum dan yang

    tidak sesuai, dan merumuskan sebuah urutan preferensi dari berbagai tujuan bagi

    organisasi secara keseluruhan. Urutan preferensi ini sebetulnya merupakan

    kekuasaan yang relatif dari berbagai konstituensi strategis tersebut. Kemudian,

    keefektifan organisasi akan dinilai berdasarkan kemampuannya untuk memenuhi

    tujaun-tujuan tersebut.

  • ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 21

    Tabel 3 Kriteria EO yang Khas dari Konstituensi Strategis yang Dipilih

    KONSTITUENSI KRITERIA EO YANG KHAS

    Pemilik Pegawai Pelanggan Pemasok Kreditur Serikat buruh Pejabat Masyarakat lokal Lembaga pemerintahan

    Laba atas investasi; pertumbuhan penghasilan Kompensasi; tunjangan tambahan; kepuasan pada kondisi kerja Kepuasan terhadap harga, kualitas, pelayanan Kepuasan terhadap pembayaran; potensi dari penjualan masa datang Kemampuan untuk membayar hutang Upah dan tunjangan tambahan yang bersaing; kondisi kerja yang memuaskan; kesediaan untuk melakukan tawar menawar yang fair Keikutsertaan dari para anggota organisasi dalam masalah lokal; tidak adanya kerusakan pada lingkungan masyarakat Tunduk kepada hukum; menghindari denda dan teguran

    Sumber : Robbins, 1994: 73

    Nilai Bagi Para Manajer

    Jika kelangsungan hidup penting bagi sebuah organisasi, maka adalah

    kewajiban para manajer untuk mengerti kepada siapa (dalam arti konstituensi)

    organisasi itu bergantung untuk kelangsungan hidupnya. Dengan mengoperasikan

    pendekatan konstituensi strategis, para manajer mengurangi kemungkinan bahwa

    mereka mungkin mengabaikan atau sangat mengganggu sebuah kelompok yang

    kekuasaannya dapat menghambat kegiatan-kegiatan sebuah organisasi secara

    nyata. Jika manajemen mengetahui dukungan dari siapa mereka butuhkan supaya

    organisasi dapat mempertahankan kesehatannya, maka mereka dapat

    memodifikasi urutan preferensi tujuan-tujuannya sesuai dengan kebutuhannya

    untuk mencerminkan hubungan kekuasaan yang berubah dengan para konstituensi

    strategisnya.

  • ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 22

    3. Pendekatan Nilai-Nilai Bersaing

    Tema utama yang mendasari pendekatan nilai-nilai bersaing (competing-

    values approach) adalah bahwa kriteria yang anda nilai dan gunakan dalam

    menilai keefektifan organisasi laba atas investasi, pangsa pasar, pembaharuan

    produk, keamanan kerja bergantung kepada siapa sebenarnya anda dan siapa

    yang anda wakili. Tidak mengherankan bahwa para pemegang saham, serikat

    buruh, pemasok, manajemen, atau spesialis intern dalm bidang pemasaran,

    personalia, produksi, atau akuntansi dapat melihat pada organisasi yang sama

    namun menilai keefektifannya sangat berbeda-beda.

    Asumsi-asumsi

    Nilai-nilai bersaing secara nyata melangkah lebih jauh daripada hanya

    pengakuan tentang adanya pilihan yang beraneka ragam. Pendekatan tersebut

    mengasumsikan bahwa berbagai macam pilihan tersebut dapat dikonsolidasikan

    dan diorganisasi. Pendekatan nilai-nilai bersaing mengatakan bahwa ada elemen

    umum yang mendasari setiap daftar kriteria EO yang komprehensif dan bahwa

    elemen tersebut dap dikombinasikan sedemikian rupa sehingga menciptakan

    kumpulan dasar mengenai nilai-nilai bersaing. Masing-masing kumpulan tersebut

    lalu membentuk sebuah model keefektifan yang unik.

    J. Membandingkan Keempat Pendekatan Pada tabel 3 disajikan empat macam pendekatan yang berbeda dalam

    menilai efektivitas organisasi, apa yang digunakannya untuk menetapkan

    keefektifan, dan kemudian mencatat kondisi-kondisi yang di bawahnya setiap

    pendekatan dianggap paling berguna.

  • ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 23

    Tabel 4 Membandingkan Keempat Pendekatan tentang EO

    PENDEKATAN DEFINISI BERGUNA PADA SAAT Pencapaian tujuan Organisasi efektif sampai

    sejauh organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

    Pendekatan lebih disukai pada saat tujuan jelas, dibatasi waktu, dan dapat diukur.

    Sistem Organisasi memperoleh sumber yang dibutuhkan.

    Ada hubungan yang jelas antara masukan dan keluaran.

    Konstituensi strategis

    Semua konstituensi strategis paling tidak dipenuhi.

    Konstituensi mempunyai pengaruh yang kuat terhadap organisai, dan organisasi harus menanggapi tuntutan-tuntutan.

    Nilai-nilai bersaing

    Penekanan organisasi di keempat bidang utama sesuai dengan preferensi dari konstituen.

    Organisasi sendiri tidak jelas mengenai apa yang menjadi penekanannya, atau mengenai minat dalam perubahan kriteria dalam jangka waktu tertentu.

    Diadaptasi dari Kim S. Cameron, The Effectiveness of Ineffectiveness, alam B. M. Staw dan L. L. Cumings, ed. Research in Organizational Behavior, vol. 6 (Greenwich, Conn: JAI Press, 1984), hlm. 276. Dengan izin.

    Sumber : Robbins, 1994: 84

  • ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 24

    RANGKUMAN

    Setiap organisasi memiliki sasaran yang hendak dicapinya. Setiap orang

    terlibat dalam suatu organisasi tertentu karena adanya kesamaan antara sasaran

    yang ingin dicapainya. Sasaran organisasi adalah suatu keadaan atau kondisi yang

    ingin dicapai oleh suatu organisasi. Dalam pengertian tersebut, sasaran dapat

    diartikan sebagai tujuan organisasi, baik tujuan jangka panjang ataupun jangka

    pendek, juga mencakup sasaran dari keseluruhan organisasi ataupun sasaran dari

    suatu bagian tertentu dari organisasi misalnya sasaran individu atau kelompok

    kelompok.

    Efektivitas organisasi dapat dinyatakan sebagai tingkat keberlangsungan

    organisasi dalam usaha untuk mencapai tujuan atau sasarannya. Efektivitas ini

    sesungguhnya merupakan suatu konsep yang luas, mencakup berbagai faktor di

    dalam maupun di luar organisasi. Terdapat beberapa pendekatan yang dapat

    digunakan oleh organisasi dalam mengukur efektivitas organisasi diantaranya

    pendekatan pencapaian tujuan, pendekatan sistem, pendekatan konstituensi

    strategis dan pendekatan nilai nilai bersaing

  • ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 25

    LATIHAN

    Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah

    latihan berikut!

    1. Suatu organisasi, terutama berukuran besar, bisa mempunyai lebih dari satu

    sasaran pada saat yang bersamaan Apa maksud dari penyataan ini, jelaskan

    serta berikan contoh!

    2. Suatu tujuan ataupun sasaran dapat memberikan legitimasi terhadap

    keberadaan organisasi, jelaskan!

    3. Ambillah satu perusahaan, kemudian uraikan sasaran resmi dan sasaran yang

    diinginkan (operative goal) dari perusahaan tersebut

    4. Sebutkan dan jelaskan beberapa pendekatan dalam mengukur efektivitas

    organisasi

    5. Berilah tiga contoh tentang kriteria Efektivitas Organisasi yang konsisten

    dnegan pendekatan sistem

  • ORGANISASI DAN MANAJEMEN Bisnis--------------------------------------------------------- 26

    Daftar Pustaka

    Hari Lubis & Martani Huseini. Teori Organisasi. Jakarta: Pusat Antar Universitas Ilmu Ilmu Sosial Universitas Indonesia

    Kast, Fremont E & James Rosenzweig. 2002. Organisasi dan Manajemen jilid

    2. Diterjemahkan oleh Hasyimi Ali. Jakarta : Bumi Aksara Kusdi. 2009. Teori Organisasi dan Administrasi. Jakarta : Salemba Humanika

    Robbins. 1994. Teori Organisasi : Struktur, Desain & Aplikasi.

    Diterjemahkan oleh : Jusuf Udaya. Jakarta : Arcan