MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN€¦ · MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 3 Sistem Manajemen...
Transcript of MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN€¦ · MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 3 Sistem Manajemen...
MODUL 2
SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN
2 MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN
KATA PENGANTAR
Dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, salah satunya adalah peningkatan
kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Aparatur Sipil Negara (ASN), maka Pusat
Pendidikan dan Pelatihan bidang Jalan, Perumahan, Permukiman dan
Pengembangan Infrastruktur Wilayah bertugas untuk menyiapkan Modul
Pelatihan yang menjadi bidangnya. Tahun 2017 ini, salah satu Modul yang
menjadi prioritas adalah penyiapan Modul untuk Pelatihan tahun 2018 yaitu
Pelatihan Pemeriksaan Jembatan yang merupakan Pelatihan Dasar untuk
penyiapan penanganan pemeliharaan jembatan.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, khususnya
Direktorat Jenderal Bina Marga mempunyai tanggung jawab penyelenggaraan
Jalan dan Jembatan pada ruas jalan Nasional, yang mana jumlah Jembatan yang
termasuk dalam ruas jalan nasional sekitar 16.962 buah dengan panjang
keseluruhan sekitar 325.500 meter panjang, yang terdiri dari bermacam-macam
jenis (Culvert, Gelagar, Rangka dll) dengan bentang bervariasi, yaitu bentang
kurang dari 20 m, 20 – 40 m, 40 - 60 m, 60 – 100 m dan lebih besar dari 100 meter.
Untuk menjaga kondisi dan kestabilan konstruksi jembatan, maka perlu terus
menerus dilakukan penanganan pemeliharaan/preservasi secara rutin dan secara
preventif. Sumber Daya Manusia yang ada di Direktorat Jenderal Bina Marga yang
berpengalaman dalam bidang jembatan masih sangat kurang, sehingga perlu
terus-menerus dilakukan pemahaman dan pendidikan serta pelatihan tentang
pemeriksaan jembatan untuk penanganan pemeliharaan/preservasi jembatan
ini.
Rancang Bangun Pembelajaran Mata Pelatihan (RBPMP) Pemeriksaan
Jembatan yang telah dibuat, kemudian disusun Modul Pelatihan tersebut oleh
Tim yang ditunjuk dan kemudian dilakukan pembahasan dengan para
Narasumber terkait dalam Forum Group Discussion (FGD) dan Lokakarya untuk
mematangkan isi dari materi Pelatihan tersebut.
Modul Pelatihan Pemeriksaan Jembatan ini terdiri dari 7 (tujuh) Sub
Modul atau Mata Pelatihan yang direncanakan diajarkan dalam 54 Jam Pelajaran
(JP), yaitu Pengantar Undang-Undang Jasa Konstruksi (UUJK), Etos Kerja dan
MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 3
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan serta Lingkungan (SMK3L),
Sistem Manajemen Jembatan, Prinsip Dasar Teknik dan Prosedur Pemeriksaan
Jembatan, Prosedur Pemeriksaan Inventarisasi Jembatan, Prosedur Pemeriksaan
Elemen Jembatan, Pemeriksaan Detail Jembatan, dan Pemeriksaan Rutin
Jembatan. Struktur penulisan Modul ini didasarkan pada Peraturan Kepala LAN-
RI No. 5 Tahun 2009, yang antara lain berisi Latar belakang, Tujuan Pembelajaran
yang dirinci dengan kompetensi dasar dan indikator keberhasilan, materi pokok,
latihan dan rangkuman serta kunci jawaban, termasuk juga evaluasi
kePelatihanan, umpan balik dan tindak lanjutnya. Persyaratan Peserta minimal
D3 Bidang Jalan dan Jembatan atau Sarjana Teknik Sipil dalam jabatan
Kasatker/PPK dan staf senior inti Satker.
Setelah selesainya penyusunan modul ini, akan dilakukan uji coba untuk
dilaksanakan Pelatihan, yang kemudian dilakukan evaluasi terhadap isi materi
modul, system pembelajaran, pengajar dan kurikulum Pelatihan, untuk
selanjutnya akan disahkan menjadi modul resmi.
Ucapan terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada Bapak Ir.
Tasripin Sartiyono, MT atas tenaga dan pikiran yang dicurahkan untuk
mewujudkan modul ini. Penyempurnaan, maupun perubahan modul di masa
mendatang senantiasa terbuka dan dimungkinkan mengingat akan
perkembangan teknologi dan peraturan yang terus menerus terjadi. Semoga
modul ini dapat membantu dan bermanfaat bagi peningkatan kompetensi Insan
PUPR dalam bidang pengawasan dan pemeliharaan Jembatan.
Bandung, Desember 2018
Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Jalan, Perumahan, Permukiman, dan
Pengembangan Infrastruktur Wilayah
Ir. Thomas Setiabudi Aden, M.Sc.Eng
NIP. 19640520 198903 1020
4 MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................. 2
DAFTAR ISI ........................................................................................................... 4
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... 6
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ 7
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ..................................................................... 8
BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................... 9
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 10
1.2 Deskripsi Singkat ..................................................................................... 11
1.3 Tujuan Pembelajaran .............................................................................. 12
1.4 Materi Pokok dan Sub Materi Pokok ...................................................... 12
1.5 Estimasi Waktu ....................................................................................... 13
BAB 2 PENGERTIAN SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN ...................................... 14
2.1 Sistem Manajemen ................................................................................. 15
2.2 Sistem Manajemen Jembatan ................................................................. 19
2.3 Latihan Soal ............................................................................................. 24
2.4 Rangkuman ............................................................................................. 24
BAB 3 PEMERIKSAAN JEMBATAN ....................................................................... 26
3.1 Tujuan Pemeriksaan Jembatan ............................................................... 27
3.2 Urutan Pemeriksaan Jembatan ............................................................... 27
3.3 Jenis Pemeriksaan Jembatan .................................................................. 28
3.4 Pemeriksaan Inventarisasi Jembatan ...................................................... 31
3.5 Pemeriksaan Detail Jembatan ................................................................. 32
3.6 Pemeriksaan Rutin Jembatan .................................................................. 33
3.7 Pemeriksaan Khusus Untuk Jembatan .................................................... 34
MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 5
3.8 Pengambilan Data Kondisi Jembatan Berbasis Aplikasi Android ............. 34
3.9 Latihan Soal ............................................................................................. 39
3.10 Rangkuman ........................................................................................... 39
BAB 4 SKRINING DAN PROGRAM PENANGANAN JEMBATAN............................. 41
4.1 Pemasukan (Inputing) Data ..................................................................... 42
4.2 Laporan Hasil Pemeriksaan ..................................................................... 42
4.3 Skrining Hasil Pemeriksaan Jembatan ..................................................... 43
4.4 Rencana dan Program Penanganan ........................................................ 44
4.5 Latihan Soal ............................................................................................. 47
4.6 Rangkuman ............................................................................................. 47
BAB 5 PENUTUP ................................................................................................. 49
5.1 Evaluasi Kegiatan Belajar ......................................................................... 50
5.2 Umpan Balik dan Tindak Lanjut ............................................................... 50
5.3 Kunci Jawaban ......................................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 54
GLOSARIUM ....................................................................................................... 55
6 MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Nilai Kondisi Jembatan ......................................................................... 31
Tabel 2 Kombinasi Nilai Kondisi, Nilai Trafik, Nilai Beban dan Indikasi
Penanganan .......................................................................................... 46
Tabel 3 Kombinasi Nilai Kondisi, Nilai Trafik, Nilai Beban dan Indikasi
Penanganan .......................................................................................... 46
Tabel 4 Indikasi Penanganan Berdasarkan Nilai Kondisi Setiap Elemen ........... 47
MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 7
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Bagan Alir Sistem Manajemen Jembatan Indonesia (SIMAJI) ........... 22
Gambar 2 Diagram Alur Sistem Manajemen Jembatan ..................................... 23
Gambar 3 Urutan Pemeriksaan Jembatan.......................................................... 28
Gambar 4 Bagan Alir Kegiatan Pemeriksaan Jembatan ...................................... 30
8 MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
Petunjuk penggunaan modul ini dimaksudkan untuk mempermudah peserta
Pelatihan Teknis Jabatan Dasar II Bidang Jalan dan Jembatan. Oleh karena itu,
sebaiknya peserta pelatihan memperhatikan beberapa petunjuk berikut ini.
1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan ini, sampai Anda mempunyai
gambaran kompetensi yang harus dicapai, dan ruang lingkup modul ini.
2. Baca dengan cermat bagian demi bagian, dan tandailah konsep-konsep
pentingnya.
3. Segeralah membuat Ringkasan Materi tentang hal-hal esensial yang
terkandung dalam modul ini
4. Untuk meningkatkan pemahaman Anda tentang isi modul ini, tangkaplah
konsep-konsep penting dengan cara membuat pemetaan keterhubungan
antara konsep yang satu dengan konsep lainnya.
5. Untuk memperluas wawasan Anda, bacalah sumber-sumber lain yang
relevan baik berupa kebijakan maupun subtansi bahan ajar dari media cetak
maupun dari media elektronik.
6. Untuk mengetahui sampai sejauh mana pemahaman Anda tentang isi modul
ini, cobalah untuk menjawab soal-soal latihan secara mandiri, kemudian lihat
kunci jawabannya.
7. Apabila ada hal-hal yang kurang dipahami, diskusikanlah dengan teman
sejawat atau widyaiswara atau catat untuk bahan diskusi pada saat tutorial.
8. Peserta membaca dengan seksama setiap Sub Kegiatan belajar dan
bandingkan dengan pengalaman Anda yang dialami di lapangan.
MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 9
BAB 1 PENDAHULUAN
10 MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Perkembangan jaringan jalan di Indonesia berkembang secara besar-besaran
akibat meningkatnya prasarana dan kebutuhan angkutan darat adalah pada
periode tahun 1980an ke atas, sehingga konstruksi jembatan telah berumur
antara 20 – 35 tahun yang tentunya sangat diperlukan program pemeliharaan
yang lebih serius berdasarkan hasil pemeriksaan kondisi jembatan tersebut,
bersamaan dengan kurangnya sumber daya manusia yang menekuni tentang
pemeriksaan kondisi jembatan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat maupun Pemerintah Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota).
Dan pada saat ini telah banyak terbangun jembatan bentang panjang dan jenis
konstruksi jembatan khusus yang tentunya mempunyai petunjuk/prosedur
standard dan operasi (SOP) serta dilakukan tindakan antisipasi untuk menjaga
kesehatan struktur jembatan dengan memasang sensor-sensor penting yang
kemudian dimonitor dalam suatu sistem khusus.
Di Indonesia dengan berbagai kondisi tanah yang sangat beragam, yaitu daerah
rawa/tanah lembek, datar dan pegunungan yang pada lokasi tertentu belum
dilakukan dilakukan penggandaan jembatan atau kesulitan lahan, sehingga
apabila terjadi permasalahan pada jembatan tersebut, arus lalu lintas mengalami
gangguan yang tidak mempunyai jalur alternatif atau kesulitan dalam membuat
jembatan darurat. Untuk itu, sangat diperlukan pemeriksaan kondisi jembatan
untuk program pemeliharaan jembatan yang lebih baik dan terencana, sehingga
tidak akan terjadi kerusakan yang fatal. Beberapa penyebab terjadi kerusakan
jembatan, antara lain:
a) Lemahnya pemeliharaan rutin;
b) Mutu beton tidak sesuai dengan persyaratan;
c) Pengaruh lingkungan;
d) Adanya beban berlebih/dimensi kendaraan (truk) tidak standar;
e) Perubahan fungsi jalan.
Jumlah jembatan di Indonesia yang terletak pada ruas Jalan Nasional sekitar
16.962 buah dan equivalen dengan panjang 325.500 meter, terdiri atas:
MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 11
a) Jenis jembatan :
1) Culvert : 12 %
2) Gelagar : 51 %
3) Rangka : 10 %
4) Dan lain-lain : 27 %
b) Panjang bentang :
1) Bentang < 20 meter : 77 %
2) Bentang 20 – 40 meter : 14 %
3) Bentang 40 – 60 meter : 5 %
4) Bentang 60 – 100 meter : 2 %
5) Bentang > 100 meter : 2 %
Dalam mempersiapkan sumber daya manusia dalam pemeriksaan kondisi
jembatan untuk program Penanganan/Pemeliharaan Jembatan di Direktorat
Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
maupun Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota, maka telah disusun
Kurikulum Pelatihan dan Rancang Bangun Pembelajaran Mata Pelatihan (RBPMP)
yang diaktualisasikan utk dibuatkan Modul agar Peserta Pelatihan dapat
memahami dan menerapkan tentang Mata Pelatihan yang diberikan.
Modul Pelatihan Pemeriksaan Jembatan ini merupakan modul pemeriksaan
kondisi jembatan, dan disusun berdasarkan literature, modul-modul terkait,
spesifikasi umum dan spesifikasi khusus untuk jembatan, dan pengalaman
pelaksanaan di lapangan oleh para narasumber dan pihak terkait, yang nantinya
dapat dikembangkan oleh pengajar dan para peserta Pelatihan.
1.2 Deskripsi Singkat
Pelatihan Pemeriksaan Jembatan ini mencakup pembelajaran tentang Pengantar
Undang-Undang Jasa Konstruksi (UUJK), Etos Kerja dan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan serta Lingkungan (SMK3L), Sistem Manajemen
Jembatan, Prosedur Pemeriksaan Jembatan, Prosedur Pemeriksaan Inventarisasi
Jembatan, Prosedur Pemeriksaan Elemen-Elemen Jembatan, Pemeriksaan Detail
Jembatan, dan Pemeriksaan Rutin Jembatan.
12 MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN
Khusus untuk modul Sistem Manajemen Jembatan ini mencakup tentang
pengertian sistem manajemen jembatan, sistem informasi manajemen
jembatan, urutan pemeriksaan jembatan, jenis pemeriksaan jembatan, proses
skrining dan program penanganannya.
1.3 Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran terdiri atas hasil belajar dan indikator hasil belajar sebagai
berikut:
1. Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini diharapkan peserta mampu menjelaskan
kepada pihak-pihak yang terkait berdasarkan indikator hasil belajar yang
diharapkan, tentang sistem manajemen jembatan yang telah diajarkan.
2. Indikator Hasil Belajar
Keberhasilan yang diharapkan dari peserta adalah mereka mampu menjelaskan
tentang sistem manajemen jembatan yang terdiri atas pengertian sistem
manajemen jembatan, sistem informasi manajemen jembatan, jenis
pemeriksaan jembatan, urutan pemeriksaan jembatan, proses skrining dan
program penanganannya.
1.4 Materi Pokok dan Sub Materi Pokok
Dari indikator hasil belajar yang terdiri dari 3 (tiga) kelompok dan dijabarkan di
masing-masing materi pokok tersebut ke sub materi pokok sebagai berikut:
1. Pengertian Sistem Manajamen Jembatan, yang terdiri atas pengertian
tentang sistem manajemen dan sistem manajemen jembatan Indonesia.
2. Pemeriksaan jembatan, yang terdiri atas tujuan pemeriksaan jembatan,
urutan pemeriksaan jembatan, jenis pemeriksaan jembatan, pemeriksaan
inventarisasi, pemeriksaan detail, pemeriksaan rutin dan pemeriksaan
khusus.
3. Skrining dan program penanganan jembatan, yang terdiri atas pemasukan
(inputing) data, laporan hasil pemeriksaan, skrining hasil pemeriksaan
jembatan, rencana dan program penanganannya.
MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 13
1.5 Estimasi Waktu
Alokasi waktu yang diberikan untuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
untuk mata Pelatihan “Sistem Manajemen Jembatan” pada peserta Pelatihan
teknis ini adalah 3 (tiga) jam pelajaran (JP) @ 45 menit.
14 MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN
BAB 2
PENGERTIAN SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN
MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 15
Pengertian Sistem Manajemen Jembatan
2.1 Sistem Manajemen
1. Pengertian tentang Sistem
Pengertian tentang “Sistem” menurut para ahli adalah sebagai berikut:
a) Sistem adalah kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang
dirancang untuk mentransformasikan data dalam bentuk informasi yang
berguna (Bodnar dan Hopwood; buku Accounting Information System);
b) Sistem adalah metoda untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan,
menganalisa, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik
(Turban, McLean, dan Waterbe ; buku Information Technology for
Management Making Connection for Strategies Advantages);
c) Sistem merupakan prosedur logis dan rasional guna melakukan atau
merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu sama lain (L.
James Havery);
d) Sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja
sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta
menghasilkan output dalam transformasi yang teratur (O’brien);
e) Sistem adalah kumpulan/group dari sub sistem/bagian/komponen apapun
baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan
berkenaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan
(Azhar Susanto).
Jadi pengertian “sistem” yang terkait dengan modul ini adalah Kelompok elemen
dari suatu struktur jembatan.
Indikator Keberhasilan :
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta Pelatihan
diharapkan mampu menjelaskan tentang pengertian sistem
manajemen jembatan.
16 MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN
2. Pengertian Manajemen
Pengertian tentang “Manajemen”, secara bahasa atau etimologi manajemen
disadur dari bahasa Perancis Kuno yaitu ménagement yang artinya adalah seni
melaksanakan serta mengatur. Dari asal usul katanya saja sudah dapat kita terka
bahwa sebenarnya manajemen adalah sebuah seni. Mengapa seni? Simple,
karena jika kita sudah memasuki dunia manajemen maka kita akan menemukan
keindahannya. Bukankah seni itu indah? Lalu dimana letak keindahannya? Seni
itu memang relative, tetapi kita memiliki asumsi yang sama bahwa apapun yang
teratur, rapi, dan terstruktur itu indah.
Kata manajemen juga berasal dari “Manage” yang memiliki arti
mengelola/mengurus, mengendalikan, mengusahakan dan juga memimpin.
"Manajemen adalah sebuah proses dalam rangka untuk mencapai suatu tujuan
organisasi dengan cara bekerja secara bersama sama dengan orang - orang dan
sumber daya yang dimiliki organisasi."
Menurut para ahli tentang “Manajemen” adalah sebagai berikut:
a) Manajemen adalah suatu seni, tiap tiap pekerjaan bisa diselesaikan dengan
orang lain (Mary Parker F);
b) Manajemen ialah wadah didalam ilmu pengetahuan, sehingga manajemen
bisa dibuktikan secara umum kebenarannya (George R. Terry);
c) Manajemen merupakan proses dalam membuat suatu perencanaan,
pengorganisasian, pengendalian serta memimpin berbagai usaha dari
anggota entitas/organisasi dan juga mempergunakan semua sumber daya
yang dimiliki untuk mencapai tujuan yang ditetapkan (Stoner).
Sedangkan pengertian “manajemen” yang terkait dengan modul ini adalah
merupakan suatu proses dalam membuat suatu perencanaan, pengorganisasian,
pengendalian serta memimpin berbagai usaha dari anggota entitas/organisasi
dan juga mempergunakan semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai
tujuan yang ditetapkan.
3. Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen adalah mengatur agar mudah untuk mengelolanya. Dalam
teorinya ada 5 fungsi utama manajemen, yaitu:
MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 17
a) Planning (Perencanaan)
Proses ini untuk menentukan tujuan dari perusahaan/organisasi dalam bentuk
visi dan misi baik jangka panjang dan jangka pendek. Selain itu, strategi-strategi
yang harus ditempuh juga sudah harus ditentukan dari awal. Supaya, dalam
pelaksanaannya akan mudah untuk mencapai tujuan perusahaan.
b) Organizing (Mengorganisasi)
Fungsi ini berguna untuk mengorganisasi/mengatur orang-orang yang ada dalam
organisasi/perusahaan tersebut. Supaya, mereka dapat menjalankan peran dan
fungsinya masing-masing dengan maksimal. Istilah kerennya adalah the right
man at the right place.
c) Staffing (Penempatan)
Tidak jauh berbeda dengan organizing, staffing ini lebih luas. Kalau organizing
lebih ke manajemen sumber daya manusia, sedangkan staffing lebih ke sumber
daya secara umum. Misalkan, peralatan dan inventaris yang dimiliki.
d) Coordinating (Mengkoordinasi)
Coordinating ialah fungsi yang bertujuan untuk meningkatkan efisensi dan
efektifitas kinerja, membuat suasana dalam lingkungan kerja menjadi dinamis,
sehat, nyaman, dll. Fungsi ini diemban ditangan manajer, jadi manajer memiliki
fungsi utama untuk mengkoordinasi bawahannya supaya dapat meningkatkan
performa kerja masing-masing.
e) Controlling (Mengkontrol)
Ini adalah fungsi terakhir manajemen, setelah semuanya dilakukan maka langkah
terakhir adalah mengontrolnya. Dalam fungsi ini terdapat elemen-elemen
penting, misalkan evaluasi dan pembuatan kebijakan baru. Fungsi controlling ini
penting, supaya kinerja orang-orang didalamnya tidak menurun minimal
standard kalau bisa ya meningkat.
4. Sistem Informasi Manajemen
a) Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen atau SIM (dalam bahasa Inggris: management
Information system, MIS) adalah sistem perencanaan, bagian dari pengendalian
internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi,
18 MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN
dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis
seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis.
Sistem informasi manajemen dibedakan dengan sistem informasi biasa, karena
SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada
aktivitas operasional organisasi.
Secara akademis, istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk pada kelompok
metode manajemen informasi yang bertalian dengan otomasi atau dukungan
terhadap pengambilan keputusan manusia, misalnya sistem pendukung
keputusan, sistem pakar dan sistem informasi eksekutif.
Manajemen sendiri mencakup proses perencanaan, pengorganisasian,
pengawasan, pengarahan, dan lain-lain, dalam suatu organisasi. Sedangkan
informasi dalam satu organisasi adalah data yang diolah sedemikian rupa
sehingga memiliki nilai dan arti bagi organisasi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Manajemen (SIM)
merupakan sistem yang mengolah serta mengorganisasikan data dan informasi
yang berguna untuk mendukung pelaksanaan tugas dalam suatu organisasi.
b) Perkembangan Sistem Informasi Manajemen
Perkembangan sistem informasi manajemen, pada awal perkembangan
komputerisasi informasi, komputer belum mempunyai program yang berjalan
secara otomatis, melainkan hanya menjalankan komando yang dimasukkan
secara manual ke dalam komputer. Setelah tahun 2000’an, sistem informasi
manajemen mulai berkembang sebagai satu sistem yang terintegrasi pada
berbagai induk perusahaan dan cabang-cabangnya.
Sistem tersebut kemudian dibentuk dalam sistem informasi berbasis komputer
(Computer Based Information System). Hingga kini, sistem informasi berjalan
secara terintegrasi dan berjalan secara otomatis.
SIM sendiri mempunyai elemen-elemen fisik yang dibutuhkan untuk kelancaran
sistem yang digunakan, yaitu perangkat keras komputer, perangkat lunak, yaitu
perangkat lunak sistem umum, perangkat lunak terapan umum, serta program
aplikasi.
MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 19
Selanjutnya, dalam SIM terdapat database dan prosedur pelaksanaan sistem
manajemen perusahaan dan tentunya, petugas yang mengoperasikan semua
sistem tersebut.
c) Fungsi Sistem Informasi Manajemen
Fungsi utama diterapkannya sistem infomasi manajemen dalam suatu organisasi
adalah sebagai berikut:
1) Mempermudah pihak manajemen untuk melakukan perencanaan,
pengawasan, pengarahan dan pendelegasian kerja kepada semua
departemen yang memiliki hubungan komando atau koordinasi
dengannya.
2) Meningkatkan efisiensi dan efektifitas data yang tersaji akurat dan tepat
waktu.
3) Meningkatkan produktifitas dan penghematan biaya dalam suatu
organisasi.
4) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia karena unit sistem kerja
yang terkoordinir dan sistematis.
2.2 Sistem Manajemen Jembatan
1. Umum
a) Jembatan merupakan struktur penghubung antar dua bagian yang
menghambat kelancaran lalu lintas dan juga merupakan bagian yang penting
dalam suatu sistem jaringan jalan serta mempunyai pengaruh yang sangat
penting terhadap fungsi ruas jalan.
b) Jembatan merupakan struktur yang melintasi sungai atau penghalang lalu
lintas lainnya, maka keruntuhan jembatan akan menghambat kelancaran
lalu lintas, yang akibatnya mengganggu kenyamanan masyarakat berlalu
lintas dan terganggunya hubungan kelancaran arus barang dan jasa.
c) Sistem manajemen jembatan berfungsi sebagai alat untuk membuat
rencana kegiatan pelaksanaan pembangunan jembatan yang terdiri atas
perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan berdasarkan kebijaksanaan
secara menyeluruh.
20 MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN
d) Pemeriksaan jembatan bertujuan untuk meyakinkan bahwa jembatan
berada dalam keadaan aman terhadap pemakai jalan serta mengamankan
aset barang milik negara dan nilai investasi jembatan.
e) Pemeriksaan jembatan merupakan suatu proses pengumpulan data fisik dan
kondisi struktur jembatan.
f) Data jembatan dari hasil pemeriksaan digunakan untuk merencanakan suatu
program penanganan jembatan yang terdiri atas pemeliharaan, rehabilitasi,
perkuatan dan penggantian jembatan.
g) Pemeriksaan jembatan dilaksanakan di bawah sistem manajemen jembatan.
2. Sistem Informasi Manajemen Jembatan Indonesia
a) Pada saat ini sudah dikembangkan Sistem manajemen jembatan yang
berfungsi sebagai alat untuk membuat rencana kegiatan pelaksanaan
pembangunan jembatan yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan dan
pemantauan berdasarkan kebijaksanaan secara menyeluruh.
b) Sistem Informasi Manajemen Jembatan Indonesia (SIMAJI) merupakan
bagian dari sistem manajemen jembatan. Kegiatan pemeriksaan jembatan
adalah pengelolaan database jembatan, dan data forensik jembatan yang
akan digunakan sebagai dasar dalam penyusunan rencana dan program
dan perencanaan teknis sampai pada pelaksanaan dan preservasi.
c) Dengan sistem informasi manajemen jembatan, kegiatan-kegiatan tersebut
dapat diatur secara sistematik, pelaksanaan pekerjaan pemeriksaan
jembatan secara berkala dan menganalisa data dengan komputer dalam
Sistem Informasi Manajemen Jembatan Indonesia (SIMAJI). Dengan bantuan
sistem ini, kondisi jembatan dapat dipantau dan dapat dilakukan tindakan
yang diperlukan untuk meyakinkan bahwa jembatan dalam keadaan aman
dan nyaman, dengan menggunakan dana yang optimum untuk pekerjaan
jembatan.
d) Sistem ini berisi database jembatan dan beberapa program software dalam
komputer yang sesuai untuk :
1) memasukkan dan mengambil data pemeriksaan dan data lainnya.
2) menyiapkan laporan standar jembatan.
MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 21
3) memeriksa database dan mengambil dalam kombinasi informasi yang
bermacam-macam.
4) skrining dan ranking jembatan serta menyiapkan program penanganan
jembatan.
5) menyiapkan program jembatan jangka pendek, menengah dan panjang
(tahunan tiga, dan lima tahunan).
6) analisa kasus per kasus untuk menentukan strategi penanganan guna
menentukan penanganan yang optimum untuk setiap jembatan.
e) Data lain yang digunakan dari sistem ini adalah data lalu lintas, biaya operasi
kendaraan, data referensi, dasar pertumbuhan lalu lintas dan data lainnya
dari sistem informasi manajemen jalan, untuk melaksanakan rencana dan
program jembatan.
f) Namun hasil database yang dihasilkan pada sistem manajemen jembatan
ini, baru sebatas hasil skrining dan ranking dalam penyiapan program
penanganan jembatan.
22 MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN
Gambar 1 Bagan Alir Sistem Manajemen Jembatan Indonesia (SIMAJI)
BAGIAN KEGIATAN SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN
PEMERIKSAAN Pemeriksaan Inventarisasi Pemeriksaan Detail Pemeriksaan Rutin Pemeriksaan Khusus
TINDAKAN DARURAT
BATASAN MUATAN
DATABASE JEMBATAN
RENCANA DAN PROGRAM
PENYELIDIKAN JEMBATAN DAN DESAIN BAHAN JEMBATAN
PEMELIHARAAN REHABILITASI DAN PERKUATAN
MONITORING
KONSTRUKSI Jembatan Baru Penggantian Penggandaan
Pelebaran
MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 23
Gambar 2 Diagram Alur Sistem Manajemen Jembatan
24 MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN
2.3 Latihan Soal
Untuk menguasai materi tentang pengertian sistem manajemen jembatan, maka
agar diselesaikan soal latihan sebagai berikut :
1. Jelaskan pengertian secara umum tentang sistem dan pengertian tentang
manajemen, yang terkait dengan system manajemen jembatan.
2. Jelaskan pengertian secara umum tentang sistem informasi manajemen.
3. Jelaskan secara umum fungsi dari sistem informasi manajemen.
4. Jelaskan fungsi sistem manajemen jembatan Indonesia (SIMAJI) yang
digunakan dalam persiapan penyusunan program penanganan jembatan
oelh Ditjen Bina Marga.
5. Jelaskan data yang diperlukan pada sistem manajemen jembatan Indonesia
yang digunakan di lingkungan Ditjen Bina Marga.
2.4 Rangkuman
Dari uraian yang telah dibahas dalam bab tentang pengertian sistem manajemen
jembatan, maka dapat dibuat rangkuman sebagai berikut :
1. Pengertian “sistem” yang terkait dengan modul ini adalah kumpulan dari sub
sistem/komponen yang saling berhubungan satu sama lain dan berkenaan,
pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
2. Sedangkan pengertian “manajemen” yang terkait dengan modul ini adalah
merupakan suatu proses dalam membuat suatu perencanaan,
pengorganisasian, pengendalian serta memimpin berbagai usaha dari
anggota entitas/organisasi dan juga mempergunakan semua sumber daya
yang dimiliki untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
3. Secara umum, Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah merupakan sistem
yang mengolah serta mengorganisasikan data dan informasi yang berguna
untuk mendukung pelaksanaan tugas dalam suatu organisasi.
4. Jembatan merupakan struktur penghubung antar dua bagian yang
menghambat kelancaran lalu lintas dan juga merupakan bagian yang penting
dalam suatu sistem jaringan jalan serta mempunyai pengaruh yang sangat
penting terhadap fungsi ruas jalan, apabila terjadi keruntuhan jembatan,
MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 25
maka akan menghambat kelancaran lalu lintas, yang akibatnya mengganggu
kenyamanan masyarakat berlalu lintas dan terganggunya hubungan
kelancaran arus barang dan jasa;
5. Agar kerusakan/keruntuhan suatu jembatan dapat diantisipasi lebih dini,
maka perlu dilakukan pemeriksaan kondisi jembatan. Pemeriksaan
jembatan bertujuan untuk meyakinkan bahwa jembatan berada dalam
keadaan aman terhadap pemakai jalan serta mengamankan aset barang
milik negara dan nilai investasi jembatan. Pemeriksaan jembatan
merupakan suatu proses pengumpulan data fisik dan kondisi struktur
jembatan. Data jembatan dari hasil pemeriksaan digunakan untuk
merencanakan suatu program penanganan jembatan yang terdiri atas
pemeliharaan, rehabilitasi, perkuatan dan penggantian jembatan.
6. Sistem manajemen jembatan berfungsi sebagai alat untuk membuat
rencana kegiatan pelaksanaan pembangunan jembatan yang terdiri atas
perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan berdasarkan kebijaksanaan
secara menyeluruh, dan Sistem Informasi Manajemen Jembatan Indonesia
(SIMAJI) merupakan bagian dari sistem manajemen jembatan;
7. Kegiatan pemeriksaan jembatan adalah pengelolaan database jembatan,
dan data forensik jembatan yang akan digunakan sebagai dasar dalam
penyusunan rencana dan program dan perencanaan teknis sampai pada
pelaksanaan dan preservasi jembatan.
8. Data lain yang digunakan dari sistem ini adalah data lalu lintas, biaya operasi
kendaraan, data referensi, dasar pertumbuhan lalu lintas dan data lainnya
dari sistem informasi manajemen jalan, untuk melaksanakan rencana dan
program jembatan.
9. Dengan bantuan sistem di atas, maka kondisi jembatan dapat dipantau dan
dapat dilakukan tindakan yang diperlukan untuk meyakinkan bahwa
jembatan dalam keadaan aman dan nyaman, dengan menggunakan dana
yang optimum untuk pekerjaan jembatan.
26 MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN
BAB 3
PEMERIKSAAN JEMBATAN
MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 27
Pemeriksaan Jembatan
3.1 Tujuan Pemeriksaan Jembatan
1. Pemeriksaan jembatan merupakan salah satu bagian yang terpenting dalam
sistem informasi manajemen jembatan. Pemeriksaan jembatan mempunyai
hubungan utama antara kondisi jembatan dengan rencana penanganan
pemeliharaan atau peningkatan dalam waktu mendatang.
2. Pemeriksaan jembatan bertujuan untuk meyakinkan bahwa jembatan masih
aman berfungsi dan perlu dilakukan tindakan tertentu untuk pemeliharaan
dan perbaikan secara berkala.
3. Pemeriksaan jembatan mempunyai beberapa tujuan khusus yaitu :
a) memeriksa keamanan jembatan pada saat layan;
b) menjaga agar jembatan tidak ditutup;
c) mencatat kondisi jembatan pada saat pemeriksaan dilakukan;
d) memberikan data untuk personil perencanaan teknis, konstruksi dan
pemeliharaan;
e) memeriksa pengaruh dari beban kendaraan dan jumlah kendaraan;
f) memantau keadaan jembatan secara jangka panjang;
g) memberikan informasi mendasar pembebanan jembatan.
4. Pemeriksaan dilakukan mulai dari awal jembatan tersebut masih baru
selesai dibangun dan secara berkelanjutan selama umur jembatan. Data
yang dikumpulkan betul-betul harus data yang mutakhir, akurat dan
lengkap, sehingga hasil yang dikeluarkan sangat dapat dipercaya.
3.2 Urutan Pemeriksaan Jembatan
1. Secara umum pemeriksaan harus diawali dari sebelah kiri kepala jembatan
1 (A1), seperti terlihat pada Gambar 3.
2. Urutan pemeriksaan ini berlaku untuk jembatan yang berbentang tunggal
atau lebih, bentang awal dan bentang akhir harus diperiksa sebelum
bentang tengah.
Indikator Keberhasilan : Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta Pelatihan diharapkan mampu menjelaskan tentang pemeriksaan jembatan.
28 MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN
Gambar 3 Urutan Pemeriksaan Jembatan
3.3 Jenis Pemeriksaan Jembatan
1. Kegiatan pemeriksaan jembatan adalah mengumpulkan data sebagai
berikut :
a) detail secara administrasi seperti nama jembatan, nomor jembatan dan
tahun pembangunannya.
b) semua dimensi jembatan seperti panjang total dan jumlah bentang.
c) dimensi, jenis konstruksi, dan kondisi komponen-komponen utama
setiap bentang jembatan dan elemen jembatan secara individual.
d) data lainnya.
2. Data jembatan dikumpulkan dari berbagai jenis pemeriksaan yang berbeda
dalam skala dan intensitasnya, frekuensinya dan secara sifat masing-masing
elemen jembatan.
3. Jenis pemeriksaan yang utama dalam sistem informasi manajemen
jembatan adalah sebagai berikut :
a) Pemeriksaan inventarisasi;
b) Pemeriksaan detail;
c) Pemeriksaan rutin;
Dari KM.kecilAwal
Oprit
Akhir
Oprit
Sungai
Sungai
Ke KM. Besar
MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 29
d) Sebagai tambahan, dilakukan juga pemeriksaan khusus.
4. Bagan alir Pemeriksaan Jembatan dalam Gambar 4 memperlihatkan
hubungan antara pemeriksaan dalam Sistem Informasi Manajemen
Jembatan Indonesia (SIMAJI). Sedangkan pengelompokan Nilai kondisi
jembatan diuraikan pada Tabel 1.
30 MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN
DATABASE JEMBATAN
Nilai Kondisi
0 dan 1
Nilai
kondisi 2
Nilai
kondisi 3
Nilai kondisi 4
Nilai
kondisi 5
Gambar 4 Bagan Alir Kegiatan Pemeriksaan Jembatan
Pemeriksaan Inventarisasi
Pemeriksaan Detail
Pemeriksaan Jembatan
Pemeriksaan Rutin
Pemeriksaan khusus
Hanya untuk program peningkatan
kapasitas/ perkuatan
Pemeliharaan rutin
Pemeliharaan berkala
Penggantian Rehabilitasi dan/atau perkuatan
Perkuatan atau
penggantian
MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 31
Tabel 1 Nilai Kondisi Jembatan
Nilai Kondisi
Kriteria Kondisi Jembatan
0 jembatan/elemen dalam kondisi baik sekali dan tanpa kerusakan (baru)
1 jembatan/elemen mengalami kerusakan ringan, hanya memerlukan pemeliharaan rutin
2 jembatan/elemen mengalami kerusakan yang memerlukan pemantauan dan pemeliharaaan berkala
3 jembatan/elemen mengalami kerusakan yang secara struktur memerlukan tindakan secepatnya
4 jembatan/elemen dalam kondisi kritis
5 jembatan/elemen tidak berfungsi atau runtuh
3.4 Pemeriksaan Inventarisasi Jembatan
1. Pemeriksaan inventarisasi dilaksanakan untuk mencatat data administrasi,
dimensi, material, dan kondisi setiap struktur utama dan komponen
jembatan dalam Sistem Informasi Manajemen Jembatan Indonesia
(SIMAJI).
2. Semua jembatan, lintasan kereta api, lintasan basah, lintasan feri, dan
gorong-gorong yang memiliki panjang dua meter atau lebih harus dicatat
dalam formulir pemeriksaan inventarisasi.
3. Pemeriksaan inventarisasi dilakukan pada saat awal untuk mendaftarkan
setiap jembatan ke dalam sistem database.
4. Pemeriksaan inventarisasi dilakukan juga pada jembatan yang tertinggal
pada waktu sistem database dibuat.
5. Jembatan baru yang belum pernah dicatat, pemeriksaan inventarisasi
dilakukan sebagai bagian dari pemeriksaan detil.
6. Perlintasan kereta api, penyeberangan sungai, gorong-gorong dan lokasi
dimana terdapat penyeberangan ferri juga diperiksa dan didaftar.
7. Pemeriksaan inventarisasi melakukan kegiatan dengan mencatat data
dasar administrasi, geometri, material dan data tambahan lainnya pada
32 MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN
setiap jembatan, termasuk lokasi jembatan, panjang bentang dan tipe
struktur utama untuk setiap bentang.
8. Kegiatan selanjutnya adalah, menilai kondisi komponen utama bangunan
atas dan bangunan bawah jembatan secara keseluruhan.
9. Pemeriksaan inventarisasi dilakukan sebagai berikut :
a) mencatat nomor, nama dan lokasi Jembatan;
b) mengukur dan mencatat dimensi jembatan keseluruhan;
c) mencatat jenis jembatan, lintasannya, komponen utama dan tanggal
atau tahun pembangunan;
d) mencatat batas-batas muatan atau pembatasan fungsional lainnya;
e) menafsirkan dan mencatat pengaruh lebar jembatan terhadap lalu
lintas;
f) mencatat data banjir tertinggi yang diketahui, tanggal terjadinya dan
sumber informasi;
g) mencatat apakah terdapat gambar jembatan terlaksana (As-built
drawing) dan apakah jembatan merupakan jenis standar.
3.5 Pemeriksaan Detail Jembatan
1. Pemeriksaan Detail dilakukan untuk mengetahui kondisi jembatan dan
elemennya dalam mempersiapkan strategi penanganan untuk setiap
elemen jembatan dan membuat urutan prioritas jembatan sesuai dengan
jenis penanganannya.
2. Pemeriksaan detail dilakukan paling minimal sekali dalam tiga tahun atau
dengan interval waktu yang lebih pendek tergantung pada kondisi
jembatan. Pemeriksaan Detail juga dilakukan setelah dilaksanakan
pekerjaan rehabilitasi, perbaikan besar, perkuatan, penggantian atau
pembangunan baru jembatan.
3. Untuk melaksanakan pemeriksaan detail, struktur jembatan dibagi dalam
suatu hierarki elemen menjadi 5 level (tingkatan). Level tertinggi adalah
level 1, yaitu jembatan itu sendiri secara keseluruhan. Sedangkan level
yang paling rendah adalah level 5 yaitu elemen dengan lokasi tertentu
seperti tebing sungai sebelah kanan, tiang pancang ke-3 pada pilar ke-2 dan
sebagainya.
MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 33
4. Pemeriksaan detail bertujuan mencatat semua kerusakan yang berarti
pada elemen jembatan, dan menilai kondisinya untuk setiap elemen,
komponen dan struktur utama jembatan. Nilai kondisi jembatan secara
keseluruhan didapat dari nilai kondisi setiap elemen jembatan.
5. Pemeriksaan detail dilaksanakan untuk menilai secara detail kondisi suatu
jembatan. Semua kerusakan komponen dan elemen jembatan diperiksa,
diidentifikasi dan didata.
6. Secara khusus, pemeriksaan detail dilakukan untuk :
a) mengenali dan mendata semua kerusakan penting pada komponen
dan elemen jembatan;
b) menilai kondisi komponen dan elemen jembatan secara obyektif;
c) melaporkan apakah tindakan darurat dibutuhkan dan alasannya;
d) melaporkan apakah diperlukan suatu pemeriksaan khusus dan
alasannya;
e) melaporkan apakah pemeliharaan rutin telah dilaksanakan sesuai
ketentuan.
7. Data dari pemeriksaan detail dimasukkan dalam database yang mampu
memproses data tersebut dan menganjurkan pemeliharaan setiap
jembatan secara keseluruhan yang dapat mengembalikan jembatan
tersebut ke suatu kondisi tertentu dan dalam tingkat layak layan.
8. Untuk pemeriksaan komponen dan elemen tertentu, mungkin harus
dilakukan pembersihan terlebih dahulu.
3.6 Pemeriksaan Rutin Jembatan
1. Pemeriksaan rutin dilakukan setiap tahun sekali, yang bertujuan untuk :
a) memeriksa apakah pemeliharaan rutin dilakukan dengan baik atau tidak;
b) apakah harus dilaksanakan tindakan darurat atau perbaikan untuk
memelihara jembatan supaya tetap dalam kondisi aman dan layak.
2. Pemeriksaan ini dapat dilaksanakan diantara waktu pemeriksaan detail.
3. Pemeriksaan rutin dilaksanakan untuk memastikan bahwa perubahan tiba-
tiba atau tak terduga yang terjadi pada kondisi jembatan secara keseluruhan
di antara dua pemeriksaan detail dapat terdeteksi dan dilaporkan sehingga
dapat diambil tindakan yang tepat.
34 MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN
4. Pemeriksaan rutin dilakukan juga untuk :
a) memastikan bahwa jembatan stabil dan aman;
b) menentukan apakah pemeliharaan rutin dilakukan secara efektif;
c) menentukan apakah diperlukan tindakan darurat.
3.7 Pemeriksaan Khusus Untuk Jembatan
1. Pemeriksaan khusus dilakukan apabila diperlukan pemeriksaan lebih lanjut
dengan menggunakan peralatan khusus, dibawah pengawasan seorang ahli
pemeriksa jembatan.
2. Pelaksanaan pemeriksaan jembatan secara detail merupakan ruang lingkup
dari modul berikutnya dan berpedoman pada Panduan Pemeriksaan
Jembatan.
3.8 Pengambilan Data Kondisi Jembatan Berbasis Aplikasi Android
1. Pendahuluan
a. Validasi/verifikasi nilai kondisi jembatan menggunakan metode
pengambilan data berbasis Aplikasi (perangkat lunak) Android,
membantu Stakeholder mengidentifikasi kerusakan jembatan dan
menyimpan data kondisi jembatan secara online;
b. Model sistem ini merupakan kombinasi dari metode pemeriksaan
dengan cara visual dan instrumentasi yang menggunakan penilaian
kondisi melalui media vibrasi dikemas kedalam sebuah aplikasi
mobile berbasis Android dan Web. Dalam penggunaan aplikasi ini
akan diadakan pada pelatihan tersendiri, yaitu Pelatihan
Pengumpulan Data Jembatan.
2. Tujuan
a. Sebagai pengembangan model pemeriksaan berbasis aplikasi
mobile;
b. Data base kondisi jembatan secara online.
MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 35
3. Sasaran
Meningkatkan kemampuan inspektor dan efektifitas dalam melakukan
penilaian jembatan.
4. Manfaat
a. Memudahkan inspektor jembatan
b. Mempercepat waktu pemeriksaan
c. Penyimpanan database yang lebih mudah (online)
5. Spesifikasi Minimum Peralatan/Perangkat
a. Android Version 5 Lollipop
b. Kamera Belakang 13 MP
c. Sertifikasi IP 68 (Dustproof, Waterproof, Shockproof)
d. GPS Support
e. Accelerometer
f. Memory 4 GB
g. Internal Storage 64 GB
6. Penyiapan Sumber Daya Manusia
a. Inspektor Utama
b. Validator (Pusjatan dan Bina Marga)
c. Inspektor Ahli (PNS)
d. Inspektor Lapangan (PNS dan Profesional)
7. Standard Operation Prosedure (SOP) Aplikasi Pemeriksaan Jembatan
SOP aplikasi Pemeriksaan Jembatan dengan aplikasi tersebut dapat
digambar seperti Gambar dibawah ini beserta proses inputing dan
hasilnya.
36 MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN
MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 37
38 MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN
MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 39
3.9 Latihan Soal
1. Jelaskan tujuan pemeriksaan jembatan baik secara umum maupun secara
khusus.
2. Sebutkan jenis pemeriksaan jembatan dan kapan diperlukan.
3. Dari jenis pemeriksaan jembatan, data apa yang didapatkan dan apa
kegunaan data yang dihasilkan tersebut.
4. Sebutkan jenis kondisi jembatan dan jelaskan kondisi yang dimaksud.
5. Kenapa diperlukan pemeriksaan khusus.
3.10 Rangkuman
1. Pemeriksaan jembatan bertujuan untuk meyakinkan bahwa jembatan masih
aman berfungsi dan perlu dilakukan tindakan tertentu untuk pemeliharaan
dan perbaikan secara berkala.
2. Jenis pemeriksaan yang utama dalam sistem informasi manajemen
jembatan adalah sebagai berikut :
a) Pemeriksaan inventarisasi
b) Pemeriksaan detil
c) Pemeriksaan rutin
d) Sebagai tambahan, dilakukan juga pemeriksaan khusus.
3. Kegiatan pemeriksaan jembatan adalah mengumpulkan data sebagai
berikut :
a) detail secara administrasi seperti nama jembatan, nomor jembatan
dan tahun pembangunannya.
b) semua dimensi jembatan seperti panjang total dan jumlah bentang.
c) dimensi, jenis konstruksi, dan kondisi komponen-komponen utama
setiap bentang jembatan dan elemen jembatan secara individual.
d) data lainnya.
4. Nilai kondisi jembatan terdiri atas 5(lima) kondisi, yaitu:
a) Kondisi 0 : Kondisi Baik sekali (baru)
b) Kondisi 1 : Kondisi Baik
c) Kondisi 2 : Kondisi Sedang perlu pemantauan
40 MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN
d) Kondisi 3 : Kondisi Rusak Struktur
e) Kondisi 4 : Kondisi Kritis
f) Kondisi 5 : Runtuh/Tidak berfungsi
MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 41
BAB 4
SKRINING DAN PROGRAM PENANGANAN
JEMBATAN
42 MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN
Skrining dan Program Penanganan Jembatan
4.1 Pemasukan (Inputing) Data
1. Data hasil pemeriksaan jembatan dilaporkan dalam bentuk laporan standar
pemeriksaan. Pemeriksa harus membuat laporan pemeriksaan jembatan
dan memilah-milah data yang akan dimasukkan ke dalam sistem data base
jembatan, dimana pekerjaan tersebut harus segera dilaksanakan setelah
pemeriksaan. Laporan hasil pemeriksaan jembatan dimasukkan ke dalam
Sistem Informasi Manajemen Jembatan Indonesia (SIMAJI).
2. Setelah data hasil pemeriksaan dimasukkan ke dalam Sistem Informasi
Manajemen Jembatan Indonesia (SIMAJI), laporan pemeriksaan
dimasukkan dalam suatu arsip data jembatan. Data ini berisi tidak hanya
hasil pemeriksaan jembatan, melainkan juga perhitungan perencanaan
teknis, laporan pelaksanaan dan foto-foto, dan semua dokumen lainnya
sebagai data salinan (back up data) disamping yang telah disimpan dalam
Sistem Informasi Manajemen Jembatan Indonesia (SIMAJI).
3. Arsip data jembatan disimpan oleh pihak yang diberi kewenangan dan
terpisah dari data yang lainnya.
4.2 Laporan Hasil Pemeriksaan
1. Setelah pemeriksaan jembatan dan semua data sudah lengkap, laporan
diperiksa oleh penanggung jawab yang berwenang.
Indikator Keberhasilan :
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta Pelatihan diharapkan
mampu menjelaskan proses skrining dan program penanganan
jembatan
MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 43
2. Beberapa laporan, seperti laporan data jembatan yang bersifat umum
berisi:
a) data umum jembatan (untuk semua jembatan)
b) kesimpulan kondisi jembatan (dalam format tabel atau grafik).
3. Laporan lainnya seperti laporan tindakan terhadap suatu jembatan,
merupakan hal yang khusus, dan hanya berisi daftar nama jembatan yang
memerlukan tindakan sebagai berikut :
a) laporan tindakan darurat, berisi daftar nama jembatan yang
memerlukan tindakan darurat, perbaikan atau perkuatan;
b) laporan pemeriksaan khusus, berisi daftar nama jembatan yang
disarankan oleh pemeriksa jembatan untuk dilakukan pemeriksaan
khusus;
c) laporan pemeriksaan rutin, berisi daftar nama jembatan yang
memerlukan pemeliharaan rutin tahunan sesuai dengan format
penilaian visual fisik kondisi jembatan di lapangan.
4.3 Skrining Hasil Pemeriksaan Jembatan
1. Skrining jembatan merupakan langkah awal dalam rencana penanganan
jembatan. Skrining ini mengidentifikasikan dan menyaring kondisi jembatan
sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Bina
Marga untuk jembatan-jembatan yang memerlukan penanganan atau
perhatian.
2. Skrining jembatan mencakup beberapa hal sebagai berikut :
a) Kondisi elemen atau jembatan;
b) Lebar dan kapasitas trafik jembatan;
c) Kapasitas beban;
3. Lebar lantai kendaraan jembatan harus dibandingkan dengan lebar
lajur/jalur pada ruas jalan (didapat dari Inter urban Road Management
System, IRMS).
4. Untuk mendapatkan hasil skrining yang dapat dipercaya, diperlukan data
yang mutakhir dan akurat. Hal ini merupakan suatu persyaratan yang
mutlak. Untuk itu diperlukan pemutahiran data yang sudah dikumpulkan.
Selain itu diperlukan juga data yang dapat dipercaya untuk pelaksanaan
skrining jembatan.
44 MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN
4.4 Rencana dan Program Penanganan
1. Umum
a) Salah satu program dalam sistem informasi manajemen jembatan adalah
kegiatan skrining dan ranking jembatan secara teknis, yang menggunakan
data dari hasil pemeriksaan untuk merekomendasi-kan jenis penanganan
untuk setiap jembatan. Hasil rekomendasi penanganan hanya merupakan
suatu usulan dan harus diteliti kembali sebelum dilakukan pelaksanaan
pekerjaan. Untuk jenis pekerjaan yang besar (rehabilitasi atau perkuatan),
usulan penanganan harus diperkuat dengan melakukan pemeriksaan
khusus atau jenis pemeriksaan lapangan lainnya oleh staf dari bagian
perencanaan, sedangkan untuk pekerjaan yang kecil (pemeliharaan berkala
dan rutin), data hasil pemeriksaan harus diperiksa kembali untuk
meyakinkan validitas/kebenaran data tersebut.
b) Kegiatan skrining dilakukan untuk mengidentifikasikan kondisi jembatan
dan kemampuan kapasitas jembatan memikul beban lalu-lintas yang
melaluinya. Sedangkan kegiatan ranking secara teknis bertujuan membuat
urutan prioritas tindakan penanganan terhadap suatu jembatan. Hal ini
tergantung pada kriterianya dan tingkat kepentingan ruas jalan dalam
suatu jaringan jalan. Jembatan-jembatan yang berada pada urutan atas
adalah jembatan yang memerlukan penanganan terlebih dahulu
c) Setelah kegiatan ini selesai (skrining dan ranking teknis), selanjutnya
adalah melakukan penilaian secara ekonomi guna mendapatkan ranking
program pekerjaan jembatan.
d) Jadi data hasil pemeriksaan merupakan suatu data yang penting sekali bagi
rencana dan program jembatan, dipergunakan untuk membantu para
perencana dalam menentukan keputusan yang sesuai dengan jenis
pekerjaan yang diperlukan bagi setiap jembatan.
2. Nilai Kondisi
a) Terdapat 6 level nilai kondisi jembatan pada Bridge Management System
(BMS). Nilai kondisi ini diterapkan pada semua jembatan secara
keseluruhan, pada elemen utama (fondasi, bangunan bawah, bangunan
atas, lantai, daerah aliran sungai dan perlengkapan) dan pada elemen secara
individual.
MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 45
b) Database jembatan pada BMS termasuk nilai kondisi pada setiap level dan
skriningnya merupakan suatu pendekatan top-down. Tujuan untuk
penyaringan pada semua jembatan adalah untuk mendapatkan penanganan
jembatan pada kondisi “mantap”. Kondisi “mantap” telah ditetapkan oleh
Direktorat Jenderal Bina Marga, yaitu untuk semua jembatan dengan nilai
kondisi 2 yaitu untuk elemen utama dan sub elemennya. Jadi, pada skrining
dapat diketahui kondisi jembatan dengan kondisi yang disyaratkan, mana
yang sudah sesuai secara nilai kondisi, trafik dan juga standar bebannya.
c) Nilai kondisi secara umum adalah sebagai berikut :
0 – jembatan/elemen dalam kondisi baik sekali (baru)
1 – kondisi baik
2 – kondisi sedang dan masih dapat dipertanggung jawabkan
3 – kondisi rusak
4 – kondisi kritis
5 – kondisi runtuh
Nilai trafik berdasarkan pada:
0 – lebar jembatan masih sesuai dengan kondisi trafik yang ada
5 – lebar jembatan dalam kondisi sempit untuk trafik yang ada
3. Hasil Skrining
a. Skrining dimulai untuk jembatan dengan nilai kondisi 0 – 2, dan seterusnya
pada nilai kondisi yang lebih besar. Tabel berikut menunjukkan kombinasi
kondisi, trafik dan nilai beban serta indikasi penanganan yang diusulkan
untuk setiap kombinasi.
46 MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN
Tabel 2 Kombinasi Nilai Kondisi, Nilai Trafik, Nilai Beban dan Indikasi Penanganan
Nilai kondisi
jembatan secara
keseluruhan
Nilai trafik Nilai Beban Indikasi penanganan
0 0 0 Pemeliharaan rutin *)
1 0 0 Pemeliharaan rutin *)
2 0 0 Perbaikan/rehabilitasi
3 0 0 Rehabilitasi
4 0 0 Penggantian
5 0 0 Penggantian/ Pembangunan
jembatan baru
*) pada semua jembatan dengan nilai kondisi seacara keseluruhan 0 – 2. Jembatan dengan
sub elemen yang mempunyai nilai kondisi 3 atau lebih harus dilaporkan. Jadi, dalam
skrining ini dilaporkan semua kerusakan yang terjadi pada jembatan, tidak hanya pada
kerusakan yang besar saja.
Tabel 3 Kombinasi Nilai Kondisi, Nilai Trafik, Nilai Beban dan Indikasi Penanganan
Nilai kondisi jembatan
secara keseluruhan
Nilai trafik Nilai Beban Indikasi penanganan
0-2 5 0 Duplikasi/
Pelebaran/penggantian
0-2 0 3 - 5 Perkuatan
0-2 5 3 - 5 Penggantian
3 5 5 Penggantian
3 0 5 Penggantian/Perkuatan
3 5 0 Duplikasi/pelebaran dan
rehabilitasi
4-5 0 -5 0-5 Penggantian/Pembangunan
jembatan baru
MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 47
Untuk jembatan dengan nilai kondisi secara keseluruhan antara 0 – 2 (seperti
skrining untuk pemeliharaan) BMS akan memeriksa kondisi untuk komponen
utama dan elemen pada level 2 dan 3 dalam hierarki elemen, dan akan
memberikan indikasi penanganan untuk elemen tersebut.
Tabel 4 Indikasi Penanganan Berdasarkan Nilai Kondisi Setiap Elemen
Elemen Nilai Kondisi Indikasi penanganan
Daerah aliran sungai 3 – 5 Rehabilitasi daerah aliran sungai
Bangunan Bawah 3 Rehabilitasi bangunan bawah
Bangunan Bawah 4 – 5 Penggantian Jembatan
Bangunan atas 2 – 3 Rehabilitasi Bangunan atas
Bangunan atas 4 – 5 Penggantian jembatan atau Bangunan
atas
Lantai jembatan 3 Rehabilitasi Lantai
Lantai jembatan 4- 5 Penggantian lantai
4.5 Latihan Soal
1. Sebutkan isi laporan secara umum dari hasil pemeriksaan jembatan?
2. Jelaskan langkah-langkah dalam proses skrining jembatan serta sebutkan
cakupannya.
3. Apa tujuan skrining untuk semua jembatan di Indonesia ini?
4. Sebutkan beberapa program penanganan dari jembatan yang didasarkan
pada rekomendasi skrining hasil pemeriksaan jembatan di lapangan.
4.6 Rangkuman
1. Data hasil pemeriksaan jembatan dilaporkan dalam bentuk laporan standar
pemeriksaan. Pemeriksa harus membuat laporan pemeriksaan jembatan
dan memilah-milah data yang akan dimasukkan ke dalam sistem data base
jembatan, dimana pekerjaan tersebut harus segera dilaksanakan setelah
48 MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN
pemeriksaan. Laporan hasil pemeriksaan jembatan dimasukkan ke dalam
Sistem Informasi Manajemen Jembatan Indonesia (SIMAJI).
2. Laporan pemeriksaan dimasukkan dalam suatu arsip data jembatan. Data ini
berisi tidak hanya hasil pemeriksaan jembatan, melainkan juga perhitungan
perencanaan teknis, laporan pelaksanaan dan foto-foto, dan semua
dokumen lainnya sebagai data salinan (back up data).
3. Skrining jembatan merupakan langkah awal dalam rencana penanganan
jembatan. Skrining ini mengidentifikasikan dan menyaring kondisi jembatan
sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh Dit.Jen. Bina Marga untuk
jembatan-jembatan yang memerlukan penanganan atau perhatian.
5. Skrining jembatan mencakup beberapa hal sebagai berikut :
a) Kondisi elemen atau jembatan
b) Lebar dan kapasitas trafik jembatan
c) Kapasitas beban
4. Setelah kegiatan skrining dan ranking teknis selesai, selanjutnya adalah
melakukan penilaian secara ekonomi guna mendapatkan ranking program
pekerjaan jembatan.
5. Program Penanganan jembatan, adalah :
a) Pembangunan baru
b) Penggantian
c) Duplikasi
d) Pelebaran
e) Rehabilitasi/Perbaikan
f) Perkuatan
g) Pemeliharaan berkala
h) Pemeliharaan rutin.
MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 49
BAB 5
PENUTUP
50 MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN
Penutup
5.1 Evaluasi Kegiatan Belajar
Evaluasi kegiatan belajar dilakukan oleh pengajar pada tahap pembelajaran
dengan pengamatan hasil diskusi, dan juga dilakukan pada akhir pembelajaran
berupa tugas perorangan, tugas kelompok dan ujian tertulis secara
komprehensif.
5.2 Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Dari evalusi pada tahap pembelajaran, akan diketahui kemampuan peserta
dalam penyerapan hasil pembelajaran, dan indicator hasil belajar dapat diketahui
secara umum. Apabila masih belum memenuhi target, maka harus dilakukan
tindak lanjut berupa penekatan pada poin-poin penting yang harus dipahami oleh
peserta atau ditekankan kepada peserta untuk mempelajari lebih lanjut dari
materi yang belum dipahami pasca pelatihan.
5.3 Kunci Jawaban Berikut adalah kunci jawaban untuk soal-soal yang ada dalam setiap akhir bab
modul ini.
BAB II : PENGERTIAN SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN
Soal 1 : Jawaban :
Pengertian “sistem” yang terkait dengan modul ini adalah Kelompok elemen dari suatu struktur jembatan.
Pengertian “manajemen” yang terkait dengan modul ini adalah merupakan suatu proses dalam membuat suatu perencanaan, pengorganisasian, pengendalian serta memimpin berbagai usaha dari anggota entitas/organisasi dan juga mempergunakan semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Soal 2 : Jawaban :
Pengertian Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah merupakan sistem yang mengolah serta mengorganisasikan data dan informasi yang berguna untuk mendukung pelaksanaan tugas dalam suatu organisasi.
MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 51
Soal 3 : Jawaban :
Fungsin Sistem Informasi Manajemen secara umum sebagai berikut:
1. Mempermudah pihak manajemen untuk melakukan perencanaan, pengawasan, pengarahan dan pendelegasian kerja kepada semua departemen yang memiliki hubungan komando atau koordinasi dengannya.
2. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas data yang tersaji akurat dan tepat waktu.
3. Meningkatkan produktifitas dan penghematan biaya dalam suatu organisasi.
4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia karena unit sistem kerja yang terkoordinir dan sistematis.
Soal 4 : Jawaban :
Sistem Sistem Informasi Manajemen Jembatan Indonesia (SIMAJI) merupakan bagian dari sistem manajemen jembatan, berfungsi sebagai alat untuk membuat rencana kegiatan pelaksanaan pembangunan jembatan yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan berdasarkan kebijaksanaan secara menyeluruh.
Soal 5 : Jawaban :
Data yang diperlukan pada SIMAJI adalah data dari hasil pemeriksaan jembatan berupa data fisik dan kondisi struktur jembatan. Data lain yang digunakan dari sistem ini adalah data lalu lintas, biaya operasi kendaraan, data referensi, dasar pertumbuhan lalu lintas dan data lainnya dari sistem informasi manajemen jalan.
BAB III : PEMERIKSAAN JEMBATAN
Soal 1 : Jawaban :
Pemeriksaan jembatan bertujuan untuk meyakinkan bahwa jembatan masih aman berfungsi dan perlu dilakukan tindakan tertentu untuk pemeliharaan dan perbaikan secara berkala.
Soal 2 : Jawaban :
Jenis pemeriksaan jembatan adalah :
52 MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN
1. Pemeriksaan inventarisasi
2. Pemeriksaan detil
3. Pemeriksaan rutin
4. Pemeriksaan khusus.
Soal 3 : Jawaban :
Data yang diperoleh dari kegiatan pemeriksaan jembatan
sebagai data masukan untuk database SIMAJI, sebagai
berikut :
1. Data detail secara administrasi seperti nama jembatan, nomor jembatan dan tahun pembangunannya.
2. Data semua dimensi jembatan seperti panjang total dan jumlah bentang.
3. Data dimensi, jenis konstruksi, dan kondisi komponen-komponen utama setiap bentang jembatan dan elemen jembatan secara individual.
4. Data lainnya.
Soal 4 : Jawaban :
Nilai kondisi jembatan terdiri atas 6(enam) kondisi, yaitu : 1. Kondisi 0 : Kondisi Baik sekali (baru) 2. Kondisi 1 : Kondisi Baik 3. Kondisi 2 : Kondisi Rusak ringan/sedang perlu
pemantauan 4. Kondisi 3 : Kondisi Rusak Struktur 5. Kondisi 4 : Kondisi Kritis 6. Kondisi 5 : Runtuh/Tidak berfungsi.
Soal 5 : Jawaban :
Pemeriksaan khusus dilakukan apabila diperlukan pemeriksaan lebih lanjut dengan menggunakan peralatan khusus, dibawah pengawasan seorang ahli pemeriksa jembatan.
BAB IV : SKRINING DAN PROGRAM PENANGANAN JEMBATAN
Soal 1 : Jawaban :
Isi laporan data jembatan yang bersifat umum adalah :
data umum jembatan (untuk semua jembatan)
MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 53
kesimpulan kondisi jembatan (dalam format tabel atau grafik).
Soal 2 : Jawaban :
Langkah-langkah proses skrining jembatan :
Inputing data kedalam database
Identifikasi dan penyaringan kondisi jembatan sesuai dengan kriteria.
Cakupan Skrining jembatan :
Kondisi elemen atau jembatan;
Lebar dan kapasitas trafik jembatan;
Kapasitas beban.
Soal 3 : Jawaban :
Tujuan skrining/penyaringan pada semua jembatan adalah untuk mendapatkan penanganan jembatan pada kondisi “mantap” yang telah ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga.
Soal 4 : Jawaban :
Program Penanganan jembatan, adalah :
1. Pembangunan baru
2. Penggantian
3. Duplikasi
4. Pelebaran
5. Rehabilitasi/Perbaikan
6. Perkuatan
7. Pemeliharaan berkala
8. Pemeliharaan rutin.
54 MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN
DAFTAR PUSTAKA
Republik Indonesia. 2004. UU RI No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan. Sekretariat
Negara. Jakarta.
Republik Indonesia. 2006. PP RI No. 34 Tahun 2006 tentang Jalan. Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia. Jakarta.
Republik Indonesia. 2004. UU RI No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Jalan.
Sekretariat Negara. Jakarta.
Republik Indonesia. 2011. Pedoman Konstruksi dan Bangunan No.005-
1/P/BM/2011 tentang Pedoman Pemeriksaan Jembatan. Direktorat
Jenderal Bina Marga. Jakarta
MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN 55
GLOSARIUM
Jembatan Struktur yang melintasi sungai, jurang/celah, persimpangan lalu lintas, teluk, selat dan rintangan lainnya
Lalu lintas harian rata-rata tahunan (LHRT) / annual average daily traffic (AADT)
Total volume kendaraan lalu lintas di suatu lokasi ruas jalan selama setahun dibagi 365 hari.
Nilai lalu lintas/nilai trafik Nilai yang menentukan apakah suatu jalan cukup sempit atau lebar dilalui oleh lalu lintas berdasarkan data lalu lintas harian rata-rata(LHR).
Pemeriksaan inventarisasi Pemeriksaan yang dilakukan untuk mendata struktur dan elemen jembatan pada saat jembatan selesai dibangun atau setelah rehabilitasi besar.
Pemeriksaan rutin Pemeriksaan yang dilakukan setiap tahun untuk memastikan kondisi jembatan masih aman dilalui kendaraan.
Pemeriksaan detail Pemeriksaan secara mendetail kondisi jembatan dan elemennya yang dilakukan minimal setiap 3 tahun sekali atau interval yang lebih pendek tergantung kondisi jembatan
Pemeriksaan khusus Pemeriksaan dengan menggunakan peralatan khusus setelah pemeriksaan detail
56 MODUL 2-SISTEM MANAJEMEN JEMBATAN