Modul 2 Life Cycle Project

11
MODUL 2 2. PROYEK KONSTRUKSI 2.1 Definisi Proyek Konstruksi Pada dasarnya yang dimaksud dengan proyek adalah suatu usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dibatasi oleh waktu dan sumber daya yang terbatas. Sehingga pengertian proyek konstruksi adalah suatu upaya untuk mencapai suatu hasil dalam bentuk bangunan / infrastruktur. Bangunan ini pada umumnya mencakup pekerjaan pokok yang termasuk didalamnya bidang teknik sipil dan arsitektur, juga tidak jarang melibatkan disiplin lain seperti: teknik industri, teknik mesin, elektro dan sebagainya. Adapun bentuk bangunan tersebut dapat berupa perumahan, gedung perkantoran, bendungan terowongan, bangunan industri dan bangunan pendukung yang banyak digunakan untuk kepentingan masyarakat banyak. 2.2 Karakteristik Proyek Konstruksi Suatu pekerjaan konstruksi tidak selalu dapat dikategorikan sebagai proyek konstruksi, tetapi harus memiliki kriteria- kriteria tertentu seperti dibawah ini.

description

Teknik Sipil

Transcript of Modul 2 Life Cycle Project

MODUL 2

MODUL 2

2. PROYEK KONSTRUKSI

2.1 Definisi Proyek Konstruksi

Pada dasarnya yang dimaksud dengan proyek adalah suatu usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dibatasi oleh waktu dan sumber daya yang terbatas. Sehingga pengertian proyek konstruksi adalah suatu upaya untuk mencapai suatu hasil dalam bentuk bangunan / infrastruktur. Bangunan ini pada umumnya mencakup pekerjaan pokok yang termasuk didalamnya bidang teknik sipil dan arsitektur, juga tidak jarang melibatkan disiplin lain seperti: teknik industri, teknik mesin, elektro dan sebagainya. Adapun bentuk bangunan tersebut dapat berupa perumahan, gedung perkantoran, bendungan terowongan, bangunan industri dan bangunan pendukung yang banyak digunakan untuk kepentingan masyarakat banyak.

2.2 Karakteristik Proyek Konstruksi

Suatu pekerjaan konstruksi tidak selalu dapat dikategorikan sebagai proyek konstruksi, tetapi harus memiliki kriteria-kriteria tertentu seperti dibawah ini.

1.Dimulai dari awal proyek (awal rangkaian kegiatan) dan diakhiri dengan akhir proyek (akhir rangkaian kegiatan), serta mempunyai jangka waktu yang umumnya terbatas.2.Rangkaian kegiatan proyek hanya satu kali sehingga menghasilkan produk yang bersifat unik. Jadi tidak ada dua atau lebih proyek yang identik, yang ada adalah proyek yang sejenis.

llustrasi dari pernyataan tersebut diatas disampaikan pada contoh di bawah ini:

Proyek pembangunan saluran pembuangan air limbah di Bandung, Bogor dan Cirebon dengan spesiflkasi yang sama sepanjang 10 km untuk masing-masing kota, adalah tiga proyek yang sejenis tetapi tidak identik. Hal ini disebabkan karena pelaksanaan proyek tersebut pada lokasi yang berbeda, waktu yang berbeda dan pelaksanaan yang berbeda pula. Ketiga proyek saluran tersebut tidak perlu mempunyai awal dan akhir proyek yang sama dan diakhir proyek semua kegiatan sehubungan dengan proyek tersebut akan berhenti.

Secara umum proyek konstruksi meliputi dua jenis kelompok bangunan, yaitu:

a.Bangunan Gedung, seperti rumah, kantor, pabrik dan lain-lain.b.Bangunan Sipil, seperti jalan, jembatan, bendungan dan infra struktur lainnya.

Adapun ciri-ciri dari kedua kelompok bangunan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

(a)Bangunan Gedung: proyek konstruksi menghasilkan tempat orang bekerja atau tinggal pekerjaan dilakukan pada lokasi yang relatif kecil dan kondisi pondasi umumnya sudah diketahui. manajemen terutama dibutuhkan untuk progressing pekerjaan.

(b)Bangunan Sipil proyek konstruksi dilaksanakan untuk mengendalikan alam agar berguna untuk kepentingan manusia pekerjaan dilaksanakan pada lokasi yang luas atau panjang dan kondisi pondasi sangat berbeda satu sama lain dalam suatu proyek. manajemen dibutuhkan untuk memecahkan permasalahan

Kedua kelompok bangunan tersebut sebenarnya saling tumpang tindih, tetapi pada umumnya kedua kelompok bangunan tersebut direncanakan dan dilaksanakan oleh disiplin ilmu, perencana dan pelaksana yang berbeda. Tabel 2.1 dibawah ini menyajikan jenis-jenis pekerjaan konstruksi yang menunjukkan bahwa kata konstruksi meliputi pekerjaan bangunan gedung maupun bangunan sipil.

Tabel 2.1 Jenis-jenis pekerjaan konstruksi.

Kegiatan PembangunanBangunan GedungKeduanyaBangunan Sipil

PertanianBangunan gedungFasilitas pusatIrigasi, misalnya : bendungan, jalan desa, canal, perataan jalan dan saluran

PendidikanSekolahPusat PelatihanPendidikan tinggi

Pembangkit energiBangunan hidro, elektik, pusat tenaga listrik, pipa minyak

Pelayanan MasyarakatPerumahan, klinik dan puskesmasRumah sakitPertahanan dan keamanan

Industri dan PerdaganganPabrik, kantor, took dan gudang

Pengembangan MineralPabrik pengolahanKonstruksi pekerjaan tambang

TurismeHotel, stadion

Transportasi dan KomunikasiBangunan postelBangunan pelabuhan udara, landasan pacuJalan rel KA, pelabuhan, stasiun telekomunikasi

Sumber Daya AirJaringan PDAM dan saluran pembuanganRoil dan sanitasi, bendungan air, sumur artesis

(Sumber : Catatan Kuliah Tata Laksana Proyek, Jurusan Teknik Sipil, FTSP, 1996, Bandung)

2.3 Konstruksi Tahapan Proyek(Life Cycle Project) dan Pihak-Pihak Yang Terlibat. Pengertian tentang tahapan dalam proses proyek konstruksi menjadi penting mengingat bahwa karakteristik suatu proyek konstruksi seperti yang sudah disebutkan dimuka, yaitu ada waktu mulai dan ada waktu selesai. Hal ini menunjukkan bahwa setiap pembagian tahapan perlu dicermati dengan baik agar tujuan dari proyek tersebut dapat tercapai dengan optimal.

Walaupun sifat dari suatu proyek konstruksi itu unik, tetapi ada suatu fungsi lain dari pendataan suatu Life Cycle Project yang dapat dipetik, yaitu memberikan gambaran mengenai unjuk kerja sumber daya (manusia, peralatan, metode, kemampuan manajemen dan finansial) dan kemampuan organisasi dalam mengantisipasi suatu besaran proyek. Ini akan memberikan bantuan informasi dalam merencanakan manajemen proyek (konstruksi) berikutnya. Untuk jelasnya dibawah ini dipetik beberapa konsep Life Cycle Project sebagai berikut :

1) Project management Life cycle (Joseph W Weiss; Robert K Wysocki, 1992)

PLANNINGIMPLEMENTASIIDENTIFIKASIRENCANAORGANISASIKENDALICLOSING

Tentukan PermasalahanIdentifikasi KegiatanTentukan Kebutuhan SDMTentukan Model ManajemenPencapaian Penerimaan

Tentukan Goal ProyekHitung Waktu dan BiayaRekruitmen Proyek ManajerTentukan Alat KontrolCommisioning

Buat Daftar PekerjaanPembagian KegiatanRekrut Tim ProyekPersiapkan Laporan StatusBuat Dokumentasi Proyek

Tentukan sumber daya awalIdentifikasi Kegiatan KritisBuat Organisasi Tim ProyekReview Penjadwalan ProyekBuat Item Utama untuk Laporan Akhir

Identifikasi asumsi dan resikoBuat Proposal ProyekTentukan Paket-paket PekerjaanBuat item-item perubahanArahan Audit Post Serah Terima

DELIVERABLES

2) Process and Project Life Cycle (J Rodney Turner, 1991)

Proposal AndDesign AndExecution AndFinalization And Initiation Appraisal Control Close Out

Perceive Problem Generate Solution Communication Gather DataEvaluate Solution Plan ExecutionMonitor

Define Problem Select Solution Implement

PLAN ORGNZ. IMPLT CONTRL

3) Life Cycle of a project : Strategic and Tactical Issues (Avraham Shtub; Jonathan F. Bard; Globerson, 1994)

Conceptual designAdvance developmentDetailed designProductionTermination- Goals- Plan- Responsibility- Manage- Close out- Scope- Budget definition- Measure- Document- Baseline- Schedule- Team- Control- Suggest- Requirement- Bid Proposal- Organizational- Update and re plan Improvement- Feasibility- Management structure- Problem solving- Transit- Desirability commitment- Detailed plan- Resign- Kick off- Dissolve Team

4) Life Cycle Project : Project Management for Construction, Second Edition, (Hendrickson, C. 2003)

5) Life Cycle Project : Project Management. Techniques in Planning and Controlling Construction Projects, John Wiley. (Ahuja et al. 1994)

Dari paparan di atas dapat dijabarkan secara sederhana untuk penggunaan dalam proyek konstruksi sebagai berikut, yaitu :

1)Tahap perencanaan (Planning),Tahapan ini merupakan awal dari Life Cycle Project yang merupakan suatu "konsep perencanaan" proyek. Pada tahapan ini meliputi : gagasan dasar yang berawal dari adanya suatu "NEEDS' kemudian ditindak lanjuti dengan pembuatan studi kelayakan yang rnencakup aspek-aspek teknis, ekonomis, lingkungan dan lain-lain. Adapun hasil dari tahapan ini berupa; gagasan dan ide untuk memenuhi "NEEDS", hasil studi kelayakan dan laporan hasil AMDAL,Pada tahapan ini pihak-pihak yang terlibat adalah : Pemilik Proyek dan dapat dibantu oleh Konsultan Perencana dan atau konsultan Manajemen Konstruksi.

2)Tahap Perckayasaan dan Perancangan (Engineering and Design),Tahap ini terdiri dari : tahap pra rancangan, mencakup kriteria desain, skematik desain, estimasi anggaran secara global, tahap pengembangan rancangan, yang merupakan pengembangan dari tahap pra rancangan dengan melakukan perhitungan-perhitungan yang lebih detail, seperti; perhitungan-perhitungan desain, gambar-gambar detail, outline spesifikasi, estimasi anggaran secara terperinci. desain akhir dan penyiapan dokumen pelaksanaan yang merupakan akhir dari tahap perancangan. Hasil dari tahap ini berupa gambar koordinasi, gambar-gambar detail,spesifikasi, daftar volume, estimasi biaya konstruksi, syarat-syarat umum administrasi dan peraturan umum. pada tahap ini pihak-pihak yang mungkin terlibat adalah Konsultan Perencana, Konsultan Manajemen Konstruksi, Konsultan Rekayasa Nilai(Value Engeneering) dan atau Konsultan Quantity Surveyor (QS).

3)Tahap Pengadaan/Pelelangan (Procurement)Tahap ini meliputi dua kegiatan, yaitu pengadaan jasa konstruksi (project procurement) dan pengadaan peralatan serta material yang diperlukan untuk proyek. Untuk pengadaan peralatan dan material dapat dilakukan oleh Pemilik atau oleh pihak Kontraktor. Selain pihak pemilik dan kontraktor, pihak konsultan perencana, MK dan atau QS juga dapat terlibat dalam tahap ini.

4)Tahap Pelaksanaan (Construction)Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan hasil perancangan dan dilakukan setelah Surat Perintah Kerja (SPK) dikeluarkan dan dilanjutkan dengan penandatangan kontrak. Pekerjaan pelaksanaan ini meliputi : perencanaan kegiatan di lapangan, pengorganisasian dan koordinasi sumber daya serta pengendalian proyek yang bertujuan menghasilkan pekerjaan yang tepat waktu, biaya serta memenuhi mutu yang disyaratkan. Pihak-pihak yang mungkin terlibat adalah : Konsultan Pengawas, Konsultan QS, Kontraktor, Supplier serta instansi-instansi terkait.

5)Tahap Test Operasional (Commissioning)Tahap ini merupakan pengujian terhadap fungsi masing-masing bagian sehingga bangunan dapat dioperasikan. Pihak-pihak yang terlibat adalah Konsultan Pengawas, Pemilik, Perencana, Suplier, Sub kontraktor dan instansi-instansi terkait.

6)Tahap Pemanfaatan dan Pemeliharaan (Operational and maintenance)Dalam tahapan ini biaya operasional dan pemeliharaan sangat dipengaruhi oleh tahapan sebelumnya mulai dari tahap perencanaan sampai test operasional. Pihak-pihak yang terlibat adalah Konsultan Pengawas, pemakai (end user) yang dapat diwakili oleh building manager dan sebagian kontraktor specialist.