Modul 12
-
Upload
dodi-hegel-februano -
Category
Documents
-
view
21 -
download
1
Transcript of Modul 12
![Page 1: Modul 12](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082606/5572121a497959fc0b900aa0/html5/thumbnails/1.jpg)
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
MODUL
CUSTOMER RETENTION MARKETING (3 SKS)
Oleh : Berliani Ardha, SE. M.Si
POKOK BAHASAN
Strategi Pemulihan Layanan
DESKRIPSI
Memahami penanganan komplain karena setiap konsumen yang merasa tidk puas terhadap
kinerja produk, jasa dan/atau perusahaan tertentu akan bereaksi dengan tindakan yang
berbeda-beda. Ada yang mendiamkan saja dan ada pula yang melakukan complain.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Berliani Ardha SE.M.Si.
CUSTOMER RETENTION MARKETING 1
PERTEMUAN
12
![Page 2: Modul 12](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082606/5572121a497959fc0b900aa0/html5/thumbnails/2.jpg)
Dalam konteks ini setiap perusahaan perlu merancang dan menerapakan secara efektif
sejumlah strategi layanan(service recovery strategy), di antaranya jaminan layanan tanpa
syarat, pemberdayaan karyawan, penyelesaian kegagalan layanan secara cepat, dan strategi
manajemen zero defection.
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Betapapun kerasnya usaha penyedia layanan, tetap saja kekecewaan atau
ketidakpuasan pelanggan tak terhindarkan. Penyebabnya bisa dikarenakan dua sumber
aktivitas yang diperlukan dalam rangka memulihkan layanan pelanggan
Strategi sebuah perusahaan bisa dikelompokkan secara garis besar menjadi dua
kelompok strategi ofensif dan strategi defensive.
Penanganan komplain secara efektif memberikan peluang mengubah seorang
pelanggan yang tidak puas menjadi pelanggan produk/jasa perusahaan yang puas (atau
bahkan menjadi pelanggan abadi).
delapan praktik utama yang diterapkan untuk menangani pemulihan layanan
Penanganan Keluhan (Complaint) Pelanggan
DAFTAR PUSTAKA
1. Cook, Sarah, Customer Care Excellence, Edisi Terjemahan, Lembaga Manajemen
PPM, Jakarta, 2004.
2. Tjiptono, Fandy, Service Management mewujudkan layanan prima, andi jogjakarta Edisi
1, Jakarta 2008
3. Butscher, Stephan A, “Customer Loyalty Programmes and Club” (Membangun Klub
Pelanggan itu mudah; anda juga bisa), Edisi terjemahan cetakan ke 2, Lembaga
Manajemen PPM, Jakarta 2006
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Berliani Ardha SE.M.Si.
CUSTOMER RETENTION MARKETING 2
![Page 3: Modul 12](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082606/5572121a497959fc0b900aa0/html5/thumbnails/3.jpg)
Strategi Pemulihan Layanan
Setidaknya secara teoritis, kunci utama mewujudkan kepuasan pelanggan adalah “melakukan
segala sesuatu secara benar sejak pertama kali”(do the job right the first time). Kalau itu yang
dilakukan, niscaya tidak terjadi kekecewaan dan complain pelanggan. Sayangnya, berbedea
dengan sector manufaktur yang bisa mewujudkan 100% produk tanpa cacat, zero defects
merupakan tujuan yang tidak realistis penyampaian jasa/layanan. Betapapun kerasnya usaha
penyedia layanan, tetap saja kekecewaan atau ketidakpuasan pelanggan tak
terhindarkan. Penyebabnya bisa dikarenakan dua sumber :
(1) faktor internal
yang relatif dapat dikendalikan perusahaan, seperti mperilaku karyawan yang tidak
sopan, “jam karet”, kesalahan pencatatan transaksi, kekeliruan harga, dan seterusnya;
dan
(2) faktor eksternal
di luar kendali perusahaan, seperti cuaca (banjir dan badai), gangguan pada
infrastruktur umum (listrik padam, jalan longsor), aktivitas criminal(pembakaran,
vandalisme, terorisme), dan masalah pribadi pelanggan (misalnya, dompet hilang).
Meskipun begitu, perbedaan pokok antara penyedia layanan unggul dan penyedia layanan
yang jelek adalah kemapuan untuk menangani setiap masalah dan belajar dari kegagalan
layanan, serta melakukan perbaikan demi penyempurnaan layanan organisasi. Dalam konteks
ini setiap perusahaan perlu merancang dan menerapakan secara efektif sejumlah strategi
layanan(service recovery strategy), di antaranya jaminan layanan tanpa syarat, pemberdayaan
karyawan, penyelesaian kegagalan layanan secara cepat, dan strategi manajemen zero
defection (Reichheld & Sasser, 1990). Taktik-taktik pemulihan layanan berkontribusi positif pada
minat pembelian ulang, loyalitas dan komitmen pelanggan, trust, komunikasi getok tular positif,
dan persepsi pelanggan terhadap keadilan atau fairness (Hoffman & Kelley, 2000; Mattila,
2001).
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Berliani Ardha SE.M.Si.
CUSTOMER RETENTION MARKETING 3
![Page 4: Modul 12](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082606/5572121a497959fc0b900aa0/html5/thumbnails/4.jpg)
Secara garis besar, aktivitas yang diperlukan dalam rangka memulihkan layanan
pelanggan meliputi (Bowen & Johnston, 1999):
1. Respons : pengakuan bahwa telah terjadi masalah atau kegagalan layanan;
permohonan maaf secara tulus; sikap empati; respons cepat keterlibatan manajemen.
2. Informasi: penjelasan atas kegagalan yang terjadi; mendegarkan pandangan pelanggan
terhadap solusi yang diharapkan; menyepakati solusi; menjamin bahwa masalah yang
sama tidak akan terulang lagi; permohonan maaf tertulis.
3. Tindakan : koreksi atas kegagalan atau kesalahan; mengambil langkah-langkah
perbaikan, seperti mengubah prosedur untuk mencegah terulangnya masalah di
kemudian hari; melakukan tindak lanjut untuk memeriksa dampak setelah pemulihan
layanan.
4. Kompensasi : token compensation, kompensasi ekuivalen atau pengembalian uang atau
“big gesture” compensation.
Berdasarkan hasil beberapa observasi terhadap perusahaan-perusahaan jasa unggul, Heskett,
Sasser & Hart (1990) merangkum delapan praktik utama yang diterapkan untuk menangani
pemulihan layanan, di antaranya:
1. Melakukan aktivitas rekrutmen, penempatan, pelatihan, dan promosi karyawan yang
mengarah pada keunggulan pemulihan layanan secara keseluruhan.
2. Secara aktif mengumpulkan atau menampung keluhan pelanggan yang dipandang
sebagai peluang pemasaran dan penyempurnaan proses layanan.
3. Mengukur biaya primer dan biaya sekunder dari pelanggan yang tidak puas, lalu
melakukan penyesuaian investasi terhadap tingkat biaya tersebut.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Berliani Ardha SE.M.Si.
CUSTOMER RETENTION MARKETING 4
![Page 5: Modul 12](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082606/5572121a497959fc0b900aa0/html5/thumbnails/5.jpg)
4. Memberdayakan karyawan lini depan untuk mengambil tindakan tepat dalam rangka
pemulihan layanan.
5. Mengembangkan jalur komunikasi yang singkat antara pelanggan dan manajer.
6. Memberikan penghargaan kepada setiap karyawan yang menerima dan memecahkan
masalah keluhan pelanggan, serta memperbaiki sumber-sumber masalahnya.
7. Memasukkan keungulan layanan dan pemulihan layananan dan pemulihan layanan
sebagai bagian dari strategi bisnis perusahaan.
8. Komitmen manajemen puncak terhadap dua hal utama, yaitu “melakukan segala
sesuatu secara benar sejak pertama kali” dan mengembangkan program pemulihan
layanan yang efektif.
9. Strategi berkesinambungan
10. Bentuk-bentuk strategi kepuasan pelanggan dalam tipe ini meliputi relationship
marketing and management, superior customer service¸ dan technology infusion
strategy.
Penanganan Keluhan (Complaint) Pelanggan
1. Menangani secara tatap muka
Usahakan tetap tenang (be calm down),
Perlu diingat, bahwa keluhan dan kekecewaan pelanggan ditujukan kepada
organisasi (perusahaan),
Dengarkan keluhan pelanggan dengan rasa simpati dan usahakan untuk
mempertahankan kontak mata (supaya pelanggan tidak merasa diabaikan),
Fleksibel dan jangan menyalahkan orang lain. Menyalahkan orang lain berakibat
kita dianggap melempar tanggung jawab oleh pelanggan,
Bertanggung jawab terhadap situasi yang terjadi,
Tawarkan kepada pelanggan jalan keluar bagi masalahnya,
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Berliani Ardha SE.M.Si.
CUSTOMER RETENTION MARKETING 5
![Page 6: Modul 12](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082606/5572121a497959fc0b900aa0/html5/thumbnails/6.jpg)
Usahakan jangan berkata “Ini merupakan kebijakan perusahaan” sebagai alasan
untuk tidak merespon pelanggan.
2. Menangani melalui telpon
Mudahkan pelanggan dengan akses nomor telepon bebas pulsa,
Usahakan untuk memesan nomor telepon yang mudah diingat,
Buat kebijakan penanganan keluhan pelanggan melalui telepon untuk
memastikan bahwa panggilan telepon dari pelanggan segera diangkat dan
ditangani secara efisien waktu,
Berikan pelatihan kepada karyawan Call Center dengan ‘be positive’ dan
‘friendly’,
Sebaiknya selalu dimulai dengan menyebutkan nama bagi karyawan Call Center.
3. Menangani melalui surat (konvensional dan e-mail)
Gunakan bahasa yang efektif dan sederhana/simple (langsung pada sasaran),
Berikan penjelasan mengenai apa yang salah dan apa sebabnya,
Berikan permintaan maaf (apology),
Berikan keyakinan bahwa di masa dating hal yang sama tidak akan terulang lagi.
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan untuk menangani keluhan pelanggan, sebagai
berikut:
Jangan berargumentasi dengan pelanggan. The customer is always
right – even when he/she is wrong.
Berikan solusi sebanyak mungkin di tahap awal.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Berliani Ardha SE.M.Si.
CUSTOMER RETENTION MARKETING 6
![Page 7: Modul 12](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082606/5572121a497959fc0b900aa0/html5/thumbnails/7.jpg)
Investasi dalam bentuk pelatihan (training) bagi karyawan lini depan.
Karyawan lini depan di samping mempunyai keahlian teknis juga harus memiliki
keahlian interpersonal.
Pastikan organisasi (perusahaan) telah mengalokasikan sumber daya
yang cukup dalam melayani pelanggan.
Secara formal, catatlah penanganan keluhan pelanggan yang berakhir
dengan kepuasan pelanggan.
Jenis-Jenis Pelanggan
Pelanggan tidak semuanya sama. Setelah berhasil mengakuisi pelanggan baru, Perusahaan
ingin menjual lagi kepada pelanggan tersebut. Tapi untuk dapat melakukan hal itu dengan
efektif, Perusaahaan harus menyadari bahwa ada banyak jenis pelanggan. Oleh karena itu,
membedakan jenis pelanggan sangatlah diperlukan sehingga kampanye komunikasi
pemasaran untuk masing-masing jenis pelanggan dapat ditentukan.
a) Pelanggan yang membeli karena merek
Memiliki informasi tentang pelanggan dalam program kesetiaan sangat membantu.
Penggunaan komputer untuk melacak data produk atau merek yang berulang kali dibeli
pelanggan untuk memastikan merek tersebut terjaga ketersediaannya dan barang baru
ditambahkan.
b) Pelanggan yang datang musiman atau untuk menambah persediaan
Pelanggan jenis ini bisa memiliki pengaruh yang besar meskipun ia tidak sering
membeli. Identifikasi pelanggan yang menguntungkan dapat ditempuh dengan cara
memberinya kartu loyalitas.
c) Pelanggan yang berbelanja hanya pada saat diskon
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Berliani Ardha SE.M.Si.
CUSTOMER RETENTION MARKETING 7