MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG...

6
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Abstrak - Keterbatasan lahan dan kegiatan pembangunan yang semakin intensif akhir-akhir ini menyebabkan gedung- gedung bertingkat yang dibangun. Perkembangan teknologi yang semakin meningkat memungkinkan manusia untuk membangun gedung gedung tinggi. Seperti yang telah diketahui bersama bahwa semakin tinggi suatu gedung maka semakin besar juga kekuatan dan beban yang dipikulnya. Hal ini menyebabkan waktu pengerjaan yang diperlukan juga akan semakin lama. Struktur gedung dalam tugas akhir ini gedung perkantoran Telkomsel akan dimodifikasi dan direncanakan ulang dengan menggunakan struktur baja komposit. Struktur komposit antara beton dan balok baja merupakan struktur yang memanfaatkan kelebihan dari beton dan baja yang bekerja bersama-sama sebagai satu kesatuan. Kelebihan tersebut antara lain adalah beton kuat terhadap tekan dan baja kuat terhadap tarik Gedung ini dimodifikasi dari beton konvensional menjadi baja beton komposit. Perancangan gedung ini berdasarkan ”Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung (SNI 03-1729-2002)”, ”Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung (RSNI 03-1726-201x)” dan Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1983. Kata Kunci : Struktur, Baja-Beton Komposit, Modifikasi I. PENDAHULUAN Gedung Telkomsel Surabaya, merupakan gedung perkantoran yang terdiri 9 lantai yang dibangun untuk menunjang kegiatan perkantoran dan pelayanan masyarakat. Gedung Telkomsel ini pada awalnya didesain dengan 9 lantai yang menggunakan sturuktur beton bertulang konvensional, dan akan direncanakan ulang dengan struktur baja beton komposit, untuk memenuhi kebutuhan pelayanan masyarakat yang semakin meningkat. Struktur komposit baja-beton adalah struktur yang terdiri dari profil baja dan beton digabung bersama untuk memikul beban tekan atau beban lentur. Balok komposit merupakan campuran beton dengan baja profil, dimana pada beton bertulang konvensional gaya-gaya tarik yang dialami suatu elemen struktur dipikul oleh besi tulangan, tetapi pada beton komposit gaya-gaya tarik yang terjadi pada suatu elemen struktur dipikul oleh profil baja. Dipilih struktur komposit karena struktur komposit semakin banyak dipakai dalam rekayasa struktur. Keuntungan utama dari perencanaan sistem komposit adalah : 1) Penghematan berat baja ; 2) Penampang balok baja dapat lebih rendah ; 3) kekakuan lantai meningkat ; 4) Panjang bentang untuk bentang tertentu dapat lebih besar ; 5) Kapasitas pemikul beban meningkat. Penghematan berat baja sebesar 20% sampai 30% seringkali dapat diperoleh dengan memanfaatkan semua keuntungan dari sistem komposit. Pengurangan berat pada balok baja ini biasanya memungkinkan pemakaian penampang yang lebih rendah dan juga lebih ringan. [5] Permasalahan Rumusan masalah yang ada dalam modifikasi perencanaan gedung perkantoran Telkomsel Surabaya dengan menggunakan struktur komposit baja beton, adalah sebagai berikut : 1) Bagaimana merencanakan struktur sekunder yang meliputi pelat bondek, balok anak komposit dan tangga? 2) Bagaimana merencanakan struktur primer yang meliputi balok induk komposit dan kolom komposit? 3) Bagaimana menghitung pembebanan setelah dimodifikasi? 4) Bagaimana memodelkan dan menganalisa struktur dengan menggunakan program bantu SAP? 5) Bagaimana merencanakan sambungan yang memenuhi kriteria perencanaan struktur? 6) Bagaimana merencanakan pondasi yang sesuai dengan besar beban yang dipikul dan kondisi tanah dilapangan? 7) Bagaimana menuangkan hasil perhitungan dan perencanaan dalam bentuk gambar teknik? Tujuan Tujuan dari modifikasi gedung perkantoran Telkomsel Surabaya dengan struktur komposit baja beton, yaitu : 1) Dapat merencanakan struktur sekunder yang meliputi pelat bondek, balok anak komposit dan tangga. 2) Dapat merencanakan struktur primer yang meliputi balok induk komposit dan kolom komposit. 3) Dapat menghitung pembebanan setelah dimodifikasi. 4) Dapat memodelkan dan menganalisa struktur dengan menggunakan program bantu SAP 5) Dapat merencanakan sambungan yang memenuhi kriteria perencanaan struktur. 6) Dapat merencanakan pondasi yang sesuai dengan besar beban yang dipikul dan kondisi tanah dilapangan. 7) Dapat menuangkan hasil perhitungan dan perencanaan dalam bentuk gambar teknik. II. TINJAUAN PUSTAKA Sistem struktur komposit terbentuk akibat interaksi antara komponen struktur baja dan beton yang karateristik MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERKANTORAN TELKOMSEL DI SURABAYA BARAT MENGGUNAKAN BAJA-BETON KOMPOSIT Mufdillawati Mursid, dan Ir.Heppy Kristijanto,MS, Ir.R.Soewardojo,MSc Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail: [email protected]

Transcript of MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG...

Page 1: MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27725-3110106016-Paper.pdf · dari profil baja dan beton digabung bersama untuk memikul ... Selain itu

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1

Abstrak - Keterbatasan lahan dan kegiatan pembangunanyang semakin intensif akhir-akhir ini menyebabkan gedung-gedung bertingkat yang dibangun. Perkembangan teknologiyang semakin meningkat memungkinkan manusia untukmembangun gedung – gedung tinggi. Seperti yang telahdiketahui bersama bahwa semakin tinggi suatu gedung makasemakin besar juga kekuatan dan beban yang dipikulnya. Halini menyebabkan waktu pengerjaan yang diperlukan juga akansemakin lama.

Struktur gedung dalam tugas akhir ini gedungperkantoran Telkomsel akan dimodifikasi dan direncanakanulang dengan menggunakan struktur baja komposit. Strukturkomposit antara beton dan balok baja merupakan strukturyang memanfaatkan kelebihan dari beton dan baja yangbekerja bersama-sama sebagai satu kesatuan. Kelebihantersebut antara lain adalah beton kuat terhadap tekan dan bajakuat terhadap tarik

Gedung ini dimodifikasi dari beton konvensionalmenjadi baja beton komposit. Perancangan gedung iniberdasarkan ”Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untukBangunan Gedung (SNI 03-1729-2002)”, ”Tata CaraPerencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur BangunanGedung dan Non Gedung (RSNI 03-1726-201x)” danPeraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1983.

Kata Kunci : Struktur, Baja-Beton Komposit, Modifikasi

I. PENDAHULUANGedung Telkomsel Surabaya, merupakan gedung

perkantoran yang terdiri 9 lantai yang dibangun untukmenunjang kegiatan perkantoran dan pelayanan masyarakat.Gedung Telkomsel ini pada awalnya didesain dengan 9 lantaiyang menggunakan sturuktur beton bertulang konvensional,dan akan direncanakan ulang dengan struktur baja – betonkomposit, untuk memenuhi kebutuhan pelayanan masyarakatyang semakin meningkat.

Struktur komposit baja-beton adalah struktur yang terdiridari profil baja dan beton digabung bersama untuk memikulbeban tekan atau beban lentur. Balok komposit merupakancampuran beton dengan baja profil, dimana pada betonbertulang konvensional gaya-gaya tarik yang dialami suatuelemen struktur dipikul oleh besi tulangan, tetapi pada betonkomposit gaya-gaya tarik yang terjadi pada suatu elemenstruktur dipikul oleh profil baja. Dipilih struktur kompositkarena struktur komposit semakin banyak dipakai dalamrekayasa struktur. Keuntungan utama dari perencanaan sistemkomposit adalah : 1) Penghematan berat baja ; 2) Penampangbalok baja dapat lebih rendah ; 3) kekakuan lantai meningkat ;

4) Panjang bentang untuk bentang tertentu dapat lebih besar ;5) Kapasitas pemikul beban meningkat. Penghematan beratbaja sebesar 20% sampai 30% seringkali dapat diperolehdengan memanfaatkan semua keuntungan dari sistemkomposit. Pengurangan berat pada balok baja ini biasanyamemungkinkan pemakaian penampang yang lebih rendah danjuga lebih ringan. [5]

PermasalahanRumusan masalah yang ada dalam modifikasi

perencanaan gedung perkantoran Telkomsel Surabaya denganmenggunakan struktur komposit baja beton, adalah sebagaiberikut :1) Bagaimana merencanakan struktur sekunder yang meliputi

pelat bondek, balok anak komposit dan tangga?2) Bagaimana merencanakan struktur primer yang meliputi

balok induk komposit dan kolom komposit?3) Bagaimana menghitung pembebanan setelah dimodifikasi?4) Bagaimana memodelkan dan menganalisa struktur dengan

menggunakan program bantu SAP?5) Bagaimana merencanakan sambungan yang memenuhi

kriteria perencanaan struktur?6) Bagaimana merencanakan pondasi yang sesuai dengan

besar beban yang dipikul dan kondisi tanah dilapangan?7) Bagaimana menuangkan hasil perhitungan dan

perencanaan dalam bentuk gambar teknik?

TujuanTujuan dari modifikasi gedung perkantoran Telkomsel

Surabaya dengan struktur komposit baja beton, yaitu :1) Dapat merencanakan struktur sekunder yang meliputi pelat

bondek, balok anak komposit dan tangga.2) Dapat merencanakan struktur primer yang meliputi balok

induk komposit dan kolom komposit.3) Dapat menghitung pembebanan setelah dimodifikasi.4) Dapat memodelkan dan menganalisa struktur dengan

menggunakan program bantu SAP5) Dapat merencanakan sambungan yang memenuhi kriteria

perencanaan struktur.6) Dapat merencanakan pondasi yang sesuai dengan besar

beban yang dipikul dan kondisi tanah dilapangan.7) Dapat menuangkan hasil perhitungan dan perencanaan

dalam bentuk gambar teknik.

II. TINJAUAN PUSTAKASistem struktur komposit terbentuk akibat interaksi

antara komponen struktur baja dan beton yang karateristik

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTURGEDUNG PERKANTORAN TELKOMSEL DI SURABAYA BARAT

MENGGUNAKAN BAJA-BETON KOMPOSIT

Mufdillawati Mursid, dan Ir.Heppy Kristijanto,MS, Ir.R.Soewardojo,MScTeknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111E-mail: [email protected]

Page 2: MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27725-3110106016-Paper.pdf · dari profil baja dan beton digabung bersama untuk memikul ... Selain itu

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 2

dasar masing-masing bahan dimanfaatkan secara optimal.Karateristik penting yang dimiliki oleh struktur baja adalahkekuatan tinggi, modulus elastilitas tinggi, serta daktilitastinggi. Sedangkan karakteristik penting yang dimiliki olehstruktur beton adalah ketahanan api, mudah dibentuk, danmurah. [6]2.1 Balok Komposit

Balok komposit adalah sebuah balok yang kekuatannyabergantung pada interaksi mekanis diantara dua atau lebihbahan. Pada dasarnya aksi komposit pada balok kompositdapat tercapai atau tidaknya tergantung dari penghubunggesernya. Biasanya penghubung geser diletakan disayap atasprofil baja. Hal ini bertujuan untuk mengurangi terjadinya slippada pelat beton dengan balok baja. [4]

Gambar 2.1 Penampang Balok Komposit

2.2 Kolom KompositKolom komposit dapat dibentuk dari pipa baja yang diisi

dengan beton polos atau dapat pula dari profil baja hasil gilaspanas yang dibungkus dengan beton dan diberi tulangan bajaserta sengkang, seperti halnya pada kolom beton biasa. Padajenis kolom ini, digunakan profil baja sebagai pemikul lenturpada kolom. Selain itu tulangan longitudial dan tulanganpengikat juga ditambahkan bila perlu.

Gambar 2.2 Penampang Kolom Komposit

Kolom komposit juga menjadi solusi yang efektif untukberbagai permasalahan yang ada pada disain praktis. Salahstunya yaitu jika beban yang terjadi pada struktur kolomsangatlah besar, maka penambahan material beton padastruktur kolom dapat memikul beban yang terjadi , sehinggaukuran profil baja tidak perlu diperbesar lagi.

2.3 Dek Baja GelombangPerkembangan struktur komposit dimulai dengan

digunakannya dek baja gelombang, yang selain berfungsisebagai bekisting saat pelat beton dicetak, juga berfungsisebagai tulangan positif bagi pelat beton. Penggunaan dek bajajuga dapat dipertimbangkan sebagai dukungan dalam arahlateral dari balok sebelum beton mulai mengeras. Arah darigelombang dek baja biasanya diletakkan tegak lurus balokpenompangnya

Gambar 2.3 Penampang Melintang Dek Baja Gelombang[2]

2.4 Penghubung GeserDesain komposit baja-beton balok sangat tergantung

pada mekanisme transfer geser yang disediakan olehpenghubung geser (shear connector) [1]. Penghubung geserberfungsi untuk menahan geser horisontal yang terjadi selamapembebanan. Supaya didapat penampang yang sepenuhnyakomposit, penghubung geser harus cukup kaku sehingga dapatmenahan geseran (slip) yang terjadi pada bidang pertemuanantara beton dan balok baja. [6]

Gambar 2.4 Jenis – jenis penghubung geser(Sumber :Salmon dkk, 1991)

Secara Mekanis, penghubung geser memiliki dua fungsidasar yaitu mentransfer gaya geser horisontal dan mencegahpemisahan secara vertikal yang terjadi antara pelat beton danbalok baja. [6]

2.5 Sambungan

Baut

profil dobel siku

profil T

BautBalok

Kolom

Baut

profil dobel siku

profil siku

BautBalok

Kolom

Baut

profil dobel siku

BautBalok

Kolom

Sambungan kaku Sambungan semi kaku Sambungan sederhana

Gambar 2.5 Klasifikasi Sambungan

Page 3: MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27725-3110106016-Paper.pdf · dari profil baja dan beton digabung bersama untuk memikul ... Selain itu

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 3

III. METODOLOGI

Pengumpulan Data

Studi Literatur

Preliminary Design

Perencanaan Struktur Sekunder

Perencanaan Pembebanan

Analisa Struktur danPerencanaan Struktur Primer

KontrolDesain

Tidak

PerencanaanPondasi

YA

Penyusunan Laporan Tugas Akhir

Penggambaran hasil Perencanaan

Selesai

Mulai

Gambar 3.1 Diagram Alir Perencanaan Tugas Akhir

Data Umum Bangunan1) Nama Gedung : Gedung Telkomsel2) Lokasi : Surabaya Barat3) Fungsi : Perkantoran4) Jumlah Lantai : 9 Lantai5) Tinggi Bangunan : 45.950 m6) Pondasi : Tiang Pancang

Data Bahan1) Kolom : Baja King cross berselubung beton2) Balok : Wide Flens3) Mutu baja : BJ-414) Mutu Beton : f’c 25 Mpa

IV. ANALISA STRUKTUR SEKUNDER1. Perencanaan Pelat

Tabel 4.1. Penulangan Pelat

2. Perencanaan Balok AnakBalok anak menumpu diatas dua tumpuan sederhana dan

direncanakan menggunakan profil WF dengan mutu baja BJ41

Tabel 4.3. Kapasitas profil balok anak

3. Perencanaan TanggaPerencanaan pelat tangga dan bordesDirencanakan menggunakan bondek dengan beton mutufc’ 25 kg/cm2 dan tebal pelat tangga 9 cm.Perencanaan balok bordesDirencanakan menggunakan profil WF 125.60.6.8Perencanaan balok tanggaDirencanakan Menggunakan profil WF 125.60.6.8

4. Perencanaan LiftDigunakan profil WF 300.200.8.12 sebagai balokpenggantung dan penumpu lift.

V. ANALISA STRUKTUR PRIMER

Gambar. 5.1 Pemodelan struktur gedung yang direncanakan

Kontrol Partisipasi MassaTabel 5.1. Nilai partisipasi massa struktur

JenisBalokanak

Profil WFMn

(kg.m)Vn

(kg)f

(cm)

Atap 400.200.8.13 49695,29 43200 1.11Lantai 400.200.8.13 49695,29 43200 1.487

JenisPelat

BebanBerguna

(kg/m2)

Bentang(m)

TebalPelat(cm)

TulanganNegatif

(cm2/m)

Tulangan

Atap 200 3,25 10 2,7 M8 – 150Lantai 400 3,25 10 3,84 M10- 200

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 3

III. METODOLOGI

Pengumpulan Data

Studi Literatur

Preliminary Design

Perencanaan Struktur Sekunder

Perencanaan Pembebanan

Analisa Struktur danPerencanaan Struktur Primer

KontrolDesain

Tidak

PerencanaanPondasi

YA

Penyusunan Laporan Tugas Akhir

Penggambaran hasil Perencanaan

Selesai

Mulai

Gambar 3.1 Diagram Alir Perencanaan Tugas Akhir

Data Umum Bangunan1) Nama Gedung : Gedung Telkomsel2) Lokasi : Surabaya Barat3) Fungsi : Perkantoran4) Jumlah Lantai : 9 Lantai5) Tinggi Bangunan : 45.950 m6) Pondasi : Tiang Pancang

Data Bahan1) Kolom : Baja King cross berselubung beton2) Balok : Wide Flens3) Mutu baja : BJ-414) Mutu Beton : f’c 25 Mpa

IV. ANALISA STRUKTUR SEKUNDER1. Perencanaan Pelat

Tabel 4.1. Penulangan Pelat

2. Perencanaan Balok AnakBalok anak menumpu diatas dua tumpuan sederhana dan

direncanakan menggunakan profil WF dengan mutu baja BJ41

Tabel 4.3. Kapasitas profil balok anak

3. Perencanaan TanggaPerencanaan pelat tangga dan bordesDirencanakan menggunakan bondek dengan beton mutufc’ 25 kg/cm2 dan tebal pelat tangga 9 cm.Perencanaan balok bordesDirencanakan menggunakan profil WF 125.60.6.8Perencanaan balok tanggaDirencanakan Menggunakan profil WF 125.60.6.8

4. Perencanaan LiftDigunakan profil WF 300.200.8.12 sebagai balokpenggantung dan penumpu lift.

V. ANALISA STRUKTUR PRIMER

Gambar. 5.1 Pemodelan struktur gedung yang direncanakan

Kontrol Partisipasi MassaTabel 5.1. Nilai partisipasi massa struktur

JenisBalokanak

Profil WFMn

(kg.m)Vn

(kg)f

(cm)

Atap 400.200.8.13 49695,29 43200 1.11Lantai 400.200.8.13 49695,29 43200 1.487

JenisPelat

BebanBerguna

(kg/m2)

Bentang(m)

TebalPelat(cm)

TulanganNegatif

(cm2/m)

Tulangan

Atap 200 3,25 10 2,7 M8 – 150Lantai 400 3,25 10 3,84 M10- 200

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 3

III. METODOLOGI

Pengumpulan Data

Studi Literatur

Preliminary Design

Perencanaan Struktur Sekunder

Perencanaan Pembebanan

Analisa Struktur danPerencanaan Struktur Primer

KontrolDesain

Tidak

PerencanaanPondasi

YA

Penyusunan Laporan Tugas Akhir

Penggambaran hasil Perencanaan

Selesai

Mulai

Gambar 3.1 Diagram Alir Perencanaan Tugas Akhir

Data Umum Bangunan1) Nama Gedung : Gedung Telkomsel2) Lokasi : Surabaya Barat3) Fungsi : Perkantoran4) Jumlah Lantai : 9 Lantai5) Tinggi Bangunan : 45.950 m6) Pondasi : Tiang Pancang

Data Bahan1) Kolom : Baja King cross berselubung beton2) Balok : Wide Flens3) Mutu baja : BJ-414) Mutu Beton : f’c 25 Mpa

IV. ANALISA STRUKTUR SEKUNDER1. Perencanaan Pelat

Tabel 4.1. Penulangan Pelat

2. Perencanaan Balok AnakBalok anak menumpu diatas dua tumpuan sederhana dan

direncanakan menggunakan profil WF dengan mutu baja BJ41

Tabel 4.3. Kapasitas profil balok anak

3. Perencanaan TanggaPerencanaan pelat tangga dan bordesDirencanakan menggunakan bondek dengan beton mutufc’ 25 kg/cm2 dan tebal pelat tangga 9 cm.Perencanaan balok bordesDirencanakan menggunakan profil WF 125.60.6.8Perencanaan balok tanggaDirencanakan Menggunakan profil WF 125.60.6.8

4. Perencanaan LiftDigunakan profil WF 300.200.8.12 sebagai balokpenggantung dan penumpu lift.

V. ANALISA STRUKTUR PRIMER

Gambar. 5.1 Pemodelan struktur gedung yang direncanakan

Kontrol Partisipasi MassaTabel 5.1. Nilai partisipasi massa struktur

JenisBalokanak

Profil WFMn

(kg.m)Vn

(kg)f

(cm)

Atap 400.200.8.13 49695,29 43200 1.11Lantai 400.200.8.13 49695,29 43200 1.487

JenisPelat

BebanBerguna

(kg/m2)

Bentang(m)

TebalPelat(cm)

TulanganNegatif

(cm2/m)

Tulangan

Atap 200 3,25 10 2,7 M8 – 150Lantai 400 3,25 10 3,84 M10- 200

Page 4: MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27725-3110106016-Paper.pdf · dari profil baja dan beton digabung bersama untuk memikul ... Selain itu

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 4

Pendekatan periode getar strukturCu = 1,4 (Tabel 14, [3] )Ct = 0,0724 (Tabel 15, [3] )X = 0,8 (Tabel 15, [3] )Hn = 45,95 mTa = Ct x HnX

= 0,0724 x 45,950,8

= 1,54727 detilPeriode getar struktur maksimum yang diijinkan :Tmax < Cu x Ta

< 1,4 x 1,54727 = 2,2662 detikDari hasil analisa Etabs didapat waktu getarT = 2,18 detikTmax < Cu x Ta2,18 < 2,2662 detik

Gaya GeserDasar Gempa DinamikDari hasil analisis struktur didapatkan:Fx = Vxt = 237025,2 kgFy = Vyt = 226929,7 kg

0,85V/Vt (Pasal 7.9.4.1 [3])0,85V = 0,85 248296 kg = 211051,6 kgMaka untuk arah x0.85V = 211051,6 < Vxt = 237025,2 kg ... OKMaka untuk arah y0.85V = 211051,6 < Vyt = 226929,7 kg ... OK

Analisa Struktur Balok IndukBalok induk direncanakan menggunakan profil WF600.200.13.23Kondisi sebelum Komposit

Kondisi balok induk (arah X) sebelum komposit, di B3story 2, Dari hasil output ETABS diperoleh:Mmax (-) = 4 000 599,005 KgcmVu (-) = 21312,92 KgL = 850 cm

Kontrol Lendutan

Lendutan Ijin : δ’= = = 2,36Lendutan yang terjadiδmax output ETABS = 0.585 cm < δ’ = 2.36 cm ... (OK)

Kontrol Kekuatan Penampang (Local Buckling)Untuk Sayap Untuk Badan

fytf

bf 170

2

fytw

h 1680

4,39 < 10,752....ok 22.69 < 106,25...okProfil penampang kompak, maka Mn = Mp

Kontrol Lateral BucklingJarak Penahan Lateral Lb = 283.3 cmBerdasarkan tabel profil untuk BJ 41 profil WF500.200.13.23 didapatkanLp = 214,553 cm, Lr = 545,796 cmJadi, Lp < Lb < Lr → bentang menegahMp = Zx. Fy

= 3778 x 2500 = 9 445 000 kgcm

Mn = 19 106 381 > 9 445 000 kgcmMn = Mp = 9 445 000 kgcmϕMn = 0.9 x 9 445 000 = 8 500 500 kg cmSyarat : ϕMn > Mumax

8 500 500 kg cm > 4 000 599 kgcm ... (OK)

Kontrol Geser

fy

Enk

tw

h .1,1

2500

)610.2(51,1

13

522

=40,15 ≤ 69,57 OK

Vn = 0,6.fy.Aw = 0,6.2500.(61,2 . 1,3) = 119340 kgPersyaratan : Vu ≤ φVn21312,92 Kg < 107406 kg ... (OK)

Kondisi Setelah KompositPerhitungan momen daerah lapangan (M+)

Dari hasil output ETABS didapatkan :Mmax (+) = 2 907 521,169 kgcm (Story 2 B33) Kontrol kriteria penampang

Untuk badan≤ = 40,15 ≤ 106,25

Menentukan momen nominal berdasarkan distribusitegangan plastisC = 0,85.fc’.tplat.beff

= 0,85.250.4,6.212,5 = 207718,75 kgPy = As.fy

= 107,7 . 2500 = 269250 kgKarena C < Py maka garis netral plastis terletak diprofil baja.

Gambar 5.1 Penampang komposit balok induk Menghitung kekuatan nominal penampang komposit

Mn = C (d1+d2) + Py(d3-d2)= 9 819 741 kg.cm

Syarat : Mu ≤ Mn.2 907 521,2 kgcm ≤ 9819741.85,0 kgcm

2 907 521,2 kgcm ≤ 8 346 780,13 kgcm

Perencanaan Penghubung GeserUntuk penghubung geser yang dipakai adalah tipe stud:ds = 19 mm ; Asc = 283.385 mm2 ; fu = 410 MpaEc = 25041,0.2400'.041,0. 5,15,1 fcw = 24102,979 Mpa

Qn = 0,5.Asc. Ecfc'. = 0,5. 283.385 979,24102.25= 109989.75 N = 10998.975 kg/stud

Syarat : Qn ≤ Asc.fu10998.975 kg/stud ≤ 283.385 . 4110998.975 kg/stud ≤ 11618.785 kg/stud (OK)

Cek koefisien reduksi ґS karena pengaruh platcompodeck yang dipasang tegak lurus terhadap sumbubalok. hr = 54 mm , Wr = 200 mm, Nr = 2

Hs = hr + 75 mm = 54 + 75 = 129 mm MpLpLr

LbLrMrMpMrCbMn

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 4

Pendekatan periode getar strukturCu = 1,4 (Tabel 14, [3] )Ct = 0,0724 (Tabel 15, [3] )X = 0,8 (Tabel 15, [3] )Hn = 45,95 mTa = Ct x HnX

= 0,0724 x 45,950,8

= 1,54727 detilPeriode getar struktur maksimum yang diijinkan :Tmax < Cu x Ta

< 1,4 x 1,54727 = 2,2662 detikDari hasil analisa Etabs didapat waktu getarT = 2,18 detikTmax < Cu x Ta2,18 < 2,2662 detik

Gaya GeserDasar Gempa DinamikDari hasil analisis struktur didapatkan:Fx = Vxt = 237025,2 kgFy = Vyt = 226929,7 kg

0,85V/Vt (Pasal 7.9.4.1 [3])0,85V = 0,85 248296 kg = 211051,6 kgMaka untuk arah x0.85V = 211051,6 < Vxt = 237025,2 kg ... OKMaka untuk arah y0.85V = 211051,6 < Vyt = 226929,7 kg ... OK

Analisa Struktur Balok IndukBalok induk direncanakan menggunakan profil WF600.200.13.23Kondisi sebelum Komposit

Kondisi balok induk (arah X) sebelum komposit, di B3story 2, Dari hasil output ETABS diperoleh:Mmax (-) = 4 000 599,005 KgcmVu (-) = 21312,92 KgL = 850 cm

Kontrol Lendutan

Lendutan Ijin : δ’= = = 2,36Lendutan yang terjadiδmax output ETABS = 0.585 cm < δ’ = 2.36 cm ... (OK)

Kontrol Kekuatan Penampang (Local Buckling)Untuk Sayap Untuk Badan

fytf

bf 170

2

fytw

h 1680

4,39 < 10,752....ok 22.69 < 106,25...okProfil penampang kompak, maka Mn = Mp

Kontrol Lateral BucklingJarak Penahan Lateral Lb = 283.3 cmBerdasarkan tabel profil untuk BJ 41 profil WF500.200.13.23 didapatkanLp = 214,553 cm, Lr = 545,796 cmJadi, Lp < Lb < Lr → bentang menegahMp = Zx. Fy

= 3778 x 2500 = 9 445 000 kgcm

Mn = 19 106 381 > 9 445 000 kgcmMn = Mp = 9 445 000 kgcmϕMn = 0.9 x 9 445 000 = 8 500 500 kg cmSyarat : ϕMn > Mumax

8 500 500 kg cm > 4 000 599 kgcm ... (OK)

Kontrol Geser

fy

Enk

tw

h .1,1

2500

)610.2(51,1

13

522

=40,15 ≤ 69,57 OK

Vn = 0,6.fy.Aw = 0,6.2500.(61,2 . 1,3) = 119340 kgPersyaratan : Vu ≤ φVn21312,92 Kg < 107406 kg ... (OK)

Kondisi Setelah KompositPerhitungan momen daerah lapangan (M+)

Dari hasil output ETABS didapatkan :Mmax (+) = 2 907 521,169 kgcm (Story 2 B33) Kontrol kriteria penampang

Untuk badan≤ = 40,15 ≤ 106,25

Menentukan momen nominal berdasarkan distribusitegangan plastisC = 0,85.fc’.tplat.beff

= 0,85.250.4,6.212,5 = 207718,75 kgPy = As.fy

= 107,7 . 2500 = 269250 kgKarena C < Py maka garis netral plastis terletak diprofil baja.

Gambar 5.1 Penampang komposit balok induk Menghitung kekuatan nominal penampang komposit

Mn = C (d1+d2) + Py(d3-d2)= 9 819 741 kg.cm

Syarat : Mu ≤ Mn.2 907 521,2 kgcm ≤ 9819741.85,0 kgcm

2 907 521,2 kgcm ≤ 8 346 780,13 kgcm

Perencanaan Penghubung GeserUntuk penghubung geser yang dipakai adalah tipe stud:ds = 19 mm ; Asc = 283.385 mm2 ; fu = 410 MpaEc = 25041,0.2400'.041,0. 5,15,1 fcw = 24102,979 Mpa

Qn = 0,5.Asc. Ecfc'. = 0,5. 283.385 979,24102.25= 109989.75 N = 10998.975 kg/stud

Syarat : Qn ≤ Asc.fu10998.975 kg/stud ≤ 283.385 . 4110998.975 kg/stud ≤ 11618.785 kg/stud (OK)

Cek koefisien reduksi ґS karena pengaruh platcompodeck yang dipasang tegak lurus terhadap sumbubalok. hr = 54 mm , Wr = 200 mm, Nr = 2

Hs = hr + 75 mm = 54 + 75 = 129 mm

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 4

Pendekatan periode getar strukturCu = 1,4 (Tabel 14, [3] )Ct = 0,0724 (Tabel 15, [3] )X = 0,8 (Tabel 15, [3] )Hn = 45,95 mTa = Ct x HnX

= 0,0724 x 45,950,8

= 1,54727 detilPeriode getar struktur maksimum yang diijinkan :Tmax < Cu x Ta

< 1,4 x 1,54727 = 2,2662 detikDari hasil analisa Etabs didapat waktu getarT = 2,18 detikTmax < Cu x Ta2,18 < 2,2662 detik

Gaya GeserDasar Gempa DinamikDari hasil analisis struktur didapatkan:Fx = Vxt = 237025,2 kgFy = Vyt = 226929,7 kg

0,85V/Vt (Pasal 7.9.4.1 [3])0,85V = 0,85 248296 kg = 211051,6 kgMaka untuk arah x0.85V = 211051,6 < Vxt = 237025,2 kg ... OKMaka untuk arah y0.85V = 211051,6 < Vyt = 226929,7 kg ... OK

Analisa Struktur Balok IndukBalok induk direncanakan menggunakan profil WF600.200.13.23Kondisi sebelum Komposit

Kondisi balok induk (arah X) sebelum komposit, di B3story 2, Dari hasil output ETABS diperoleh:Mmax (-) = 4 000 599,005 KgcmVu (-) = 21312,92 KgL = 850 cm

Kontrol Lendutan

Lendutan Ijin : δ’= = = 2,36Lendutan yang terjadiδmax output ETABS = 0.585 cm < δ’ = 2.36 cm ... (OK)

Kontrol Kekuatan Penampang (Local Buckling)Untuk Sayap Untuk Badan

fytf

bf 170

2

fytw

h 1680

4,39 < 10,752....ok 22.69 < 106,25...okProfil penampang kompak, maka Mn = Mp

Kontrol Lateral BucklingJarak Penahan Lateral Lb = 283.3 cmBerdasarkan tabel profil untuk BJ 41 profil WF500.200.13.23 didapatkanLp = 214,553 cm, Lr = 545,796 cmJadi, Lp < Lb < Lr → bentang menegahMp = Zx. Fy

= 3778 x 2500 = 9 445 000 kgcm

Mn = 19 106 381 > 9 445 000 kgcmMn = Mp = 9 445 000 kgcmϕMn = 0.9 x 9 445 000 = 8 500 500 kg cmSyarat : ϕMn > Mumax

8 500 500 kg cm > 4 000 599 kgcm ... (OK)

Kontrol Geser

fy

Enk

tw

h .1,1

2500

)610.2(51,1

13

522

=40,15 ≤ 69,57 OK

Vn = 0,6.fy.Aw = 0,6.2500.(61,2 . 1,3) = 119340 kgPersyaratan : Vu ≤ φVn21312,92 Kg < 107406 kg ... (OK)

Kondisi Setelah KompositPerhitungan momen daerah lapangan (M+)

Dari hasil output ETABS didapatkan :Mmax (+) = 2 907 521,169 kgcm (Story 2 B33) Kontrol kriteria penampang

Untuk badan≤ = 40,15 ≤ 106,25

Menentukan momen nominal berdasarkan distribusitegangan plastisC = 0,85.fc’.tplat.beff

= 0,85.250.4,6.212,5 = 207718,75 kgPy = As.fy

= 107,7 . 2500 = 269250 kgKarena C < Py maka garis netral plastis terletak diprofil baja.

Gambar 5.1 Penampang komposit balok induk Menghitung kekuatan nominal penampang komposit

Mn = C (d1+d2) + Py(d3-d2)= 9 819 741 kg.cm

Syarat : Mu ≤ Mn.2 907 521,2 kgcm ≤ 9819741.85,0 kgcm

2 907 521,2 kgcm ≤ 8 346 780,13 kgcm

Perencanaan Penghubung GeserUntuk penghubung geser yang dipakai adalah tipe stud:ds = 19 mm ; Asc = 283.385 mm2 ; fu = 410 MpaEc = 25041,0.2400'.041,0. 5,15,1 fcw = 24102,979 Mpa

Qn = 0,5.Asc. Ecfc'. = 0,5. 283.385 979,24102.25= 109989.75 N = 10998.975 kg/stud

Syarat : Qn ≤ Asc.fu10998.975 kg/stud ≤ 283.385 . 4110998.975 kg/stud ≤ 11618.785 kg/stud (OK)

Cek koefisien reduksi ґS karena pengaruh platcompodeck yang dipasang tegak lurus terhadap sumbubalok. hr = 54 mm , Wr = 200 mm, Nr = 2

Hs = hr + 75 mm = 54 + 75 = 129 mm

Page 5: MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27725-3110106016-Paper.pdf · dari profil baja dan beton digabung bersama untuk memikul ... Selain itu

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 5

ґS =

1

54

129

542

20085,01

85,0

rr

r

h

Hs

hNr

W = 3,1 ≤ 1

Jumlah stud untuk setengah bentang (M = 0 sampai denganMmax), dimana shear connector dipasang 2 buah dalam satubaris :

44.91.975,10998.2

207718,75

..2

rsQn

CN = 10 pasang

Jumlah shear connector stud yang dibutuhkan di sepanjangbentang balok = 2N = 2 x 10 = 20 buah.Jarak seragam (S) dengan stud pada masing-masing lokasi:

cmN

LS 8,23

10

238

Jarak maksimum (Smaks) = 8.tplatbeton

= 8 x 4.6 cm = 36,8 cmJarak minimum = 6.(diameter)

= 6 x 1,9 cm = 11,4 cmJika pada setiap gelombang deck dipasang 1 stud, makajumlah stud sepanjang jarak M=0 sampai dengan Mmax= = 12 ℎ.

Jadi, shear connector dipasang setiap jarak 20 cm dan jugasekaligus berfungsi sebagai penahan lateral (Lb) pada balok.

Analisa Struktur Kolom Komposit1. Perencanaan Kolom Komposit Lantai 1-5 (Tipe K1)Menggunakan KC 600.200.11.17 & beton 700x700Hasil output Etabs akibat (1,2 DL + 1 LL + 1 RSPY) untuk C9story 1, didapat :Mux = 1982909,63 kgcmMuy = 595772,589 kgcmPu = 516817,06 kg

Zx = 3220,3 cm3

Zy = 3292,27 cm3

Kontrol luas penampang minimum profil baja :6, 5,48 % > 4 % … (OK)

Kuat nominal kolom komposit :

95,461126880. crsn fAP = 1239691,55 kg

Kuat rencana kolom komposit :81,10537371239691,55.85,0. Pn kg

Syarat : Pn. > Pu1053737,81 Kg > 516817,1 Kg … (OK)

Kontrol Interaksi :

2,049,081,1053737

516817,1

.

Pn

Pu

UntukPn

Pu

.> 0,2 rumus 2 SNI 03-1729 ps.12.5-2

0,1..9

8

.

Mny

Muy

Mnx

Mux

Pn

Pu

= 0,66 < 1 ... (OK)2. Perencanaan Kolom Komposit Lantai 6-9 (Tipe K2)

Menggunakan KC 350.175.7.11 & beton 450x450

VI. SAMBUNGAN

Gambar 6.1 Sambungan pada balok anak ke balok induk

Gambar 6.2. Sambungan balok anak dengan balok induk

Gambar 6.3 Sambungan las pada base plate

VII. PERENCANAAN PONDASIPondasi menggunakan tiang pancang dari WIKA.Diameter tiang : 500 mmTebal tiang : 90 mmType : A3Allowable axial : 178,2 TKedalaman tiang : 1

12 - 250

4 D 16

%100700700

8,268

xAc

As

0,13,15270686.9,0

595772,589

3,15116436.9,0

1982909,63

9

849,0

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 5

ґS =

1

54

129

542

20085,01

85,0

rr

r

h

Hs

hNr

W = 3,1 ≤ 1

Jumlah stud untuk setengah bentang (M = 0 sampai denganMmax), dimana shear connector dipasang 2 buah dalam satubaris :

44.91.975,10998.2

207718,75

..2

rsQn

CN = 10 pasang

Jumlah shear connector stud yang dibutuhkan di sepanjangbentang balok = 2N = 2 x 10 = 20 buah.Jarak seragam (S) dengan stud pada masing-masing lokasi:

cmN

LS 8,23

10

238

Jarak maksimum (Smaks) = 8.tplatbeton

= 8 x 4.6 cm = 36,8 cmJarak minimum = 6.(diameter)

= 6 x 1,9 cm = 11,4 cmJika pada setiap gelombang deck dipasang 1 stud, makajumlah stud sepanjang jarak M=0 sampai dengan Mmax= = 12 ℎ.

Jadi, shear connector dipasang setiap jarak 20 cm dan jugasekaligus berfungsi sebagai penahan lateral (Lb) pada balok.

Analisa Struktur Kolom Komposit1. Perencanaan Kolom Komposit Lantai 1-5 (Tipe K1)Menggunakan KC 600.200.11.17 & beton 700x700Hasil output Etabs akibat (1,2 DL + 1 LL + 1 RSPY) untuk C9story 1, didapat :Mux = 1982909,63 kgcmMuy = 595772,589 kgcmPu = 516817,06 kg

Zx = 3220,3 cm3

Zy = 3292,27 cm3

Kontrol luas penampang minimum profil baja :6, 5,48 % > 4 % … (OK)

Kuat nominal kolom komposit :

95,461126880. crsn fAP = 1239691,55 kg

Kuat rencana kolom komposit :81,10537371239691,55.85,0. Pn kg

Syarat : Pn. > Pu1053737,81 Kg > 516817,1 Kg … (OK)

Kontrol Interaksi :

2,049,081,1053737

516817,1

.

Pn

Pu

UntukPn

Pu

.> 0,2 rumus 2 SNI 03-1729 ps.12.5-2

0,1..9

8

.

Mny

Muy

Mnx

Mux

Pn

Pu

= 0,66 < 1 ... (OK)2. Perencanaan Kolom Komposit Lantai 6-9 (Tipe K2)

Menggunakan KC 350.175.7.11 & beton 450x450

VI. SAMBUNGAN

Gambar 6.1 Sambungan pada balok anak ke balok induk

Gambar 6.2. Sambungan balok anak dengan balok induk

Gambar 6.3 Sambungan las pada base plate

VII. PERENCANAAN PONDASIPondasi menggunakan tiang pancang dari WIKA.Diameter tiang : 500 mmTebal tiang : 90 mmType : A3Allowable axial : 178,2 TKedalaman tiang : 1

12 - 250

4 D 16

0,13,15270686.9,0

595772,589

3,15116436.9,0

1982909,63

9

849,0

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 5

ґS =

1

54

129

542

20085,01

85,0

rr

r

h

Hs

hNr

W = 3,1 ≤ 1

Jumlah stud untuk setengah bentang (M = 0 sampai denganMmax), dimana shear connector dipasang 2 buah dalam satubaris :

44.91.975,10998.2

207718,75

..2

rsQn

CN = 10 pasang

Jumlah shear connector stud yang dibutuhkan di sepanjangbentang balok = 2N = 2 x 10 = 20 buah.Jarak seragam (S) dengan stud pada masing-masing lokasi:

cmN

LS 8,23

10

238

Jarak maksimum (Smaks) = 8.tplatbeton

= 8 x 4.6 cm = 36,8 cmJarak minimum = 6.(diameter)

= 6 x 1,9 cm = 11,4 cmJika pada setiap gelombang deck dipasang 1 stud, makajumlah stud sepanjang jarak M=0 sampai dengan Mmax= = 12 ℎ.

Jadi, shear connector dipasang setiap jarak 20 cm dan jugasekaligus berfungsi sebagai penahan lateral (Lb) pada balok.

Analisa Struktur Kolom Komposit1. Perencanaan Kolom Komposit Lantai 1-5 (Tipe K1)Menggunakan KC 600.200.11.17 & beton 700x700Hasil output Etabs akibat (1,2 DL + 1 LL + 1 RSPY) untuk C9story 1, didapat :Mux = 1982909,63 kgcmMuy = 595772,589 kgcmPu = 516817,06 kg

Zx = 3220,3 cm3

Zy = 3292,27 cm3

Kontrol luas penampang minimum profil baja :6, 5,48 % > 4 % … (OK)

Kuat nominal kolom komposit :

95,461126880. crsn fAP = 1239691,55 kg

Kuat rencana kolom komposit :81,10537371239691,55.85,0. Pn kg

Syarat : Pn. > Pu1053737,81 Kg > 516817,1 Kg … (OK)

Kontrol Interaksi :

2,049,081,1053737

516817,1

.

Pn

Pu

UntukPn

Pu

.> 0,2 rumus 2 SNI 03-1729 ps.12.5-2

0,1..9

8

.

Mny

Muy

Mnx

Mux

Pn

Pu

= 0,66 < 1 ... (OK)2. Perencanaan Kolom Komposit Lantai 6-9 (Tipe K2)

Menggunakan KC 350.175.7.11 & beton 450x450

VI. SAMBUNGAN

Gambar 6.1 Sambungan pada balok anak ke balok induk

Gambar 6.2. Sambungan balok anak dengan balok induk

Gambar 6.3 Sambungan las pada base plate

VII. PERENCANAAN PONDASIPondasi menggunakan tiang pancang dari WIKA.Diameter tiang : 500 mmTebal tiang : 90 mmType : A3Allowable axial : 178,2 TKedalaman tiang : 1

12 - 250

4 D 16

Page 6: MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27725-3110106016-Paper.pdf · dari profil baja dan beton digabung bersama untuk memikul ... Selain itu

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 6

Gambar 7.1 Detail Pile Cap

Gambar 7.2. Detail Pancang

VIII. KESIMPULANKesimpulan yang didapat dari hasil modifikasi perencanaan

gedung perkantoran Telkomsel di Surabaya Barat antara lainsebagai berikut:Perencanaan pelatPelat atap = Tebal 10 cm dan tulangan M8 -150Pelat lantai 1-8 = Tebal 10 cm dan tulangan M10 – 200Perencanaan balok anakBalok anak atap = WF 400.200.8.13Balok anak lantai 1-8 = WF 400.200.8.13Perencanaan balok tanggaTebal pelat tangga = 9 cmTebal pelat bordes = 9 cmBalok utama tangga = WF 125.60.6.8Balok balok bordes = WF 125.60.6.8Perencanaan balok liftBalok penggantung lift = WF 300.200.8.12Balok penumpu lift = WF 300.200.8.12Perencanaan balok indukProfil balok induk = WF 600x200x13x23Perencanaan kolomLantai 1-5 :Profil = KC 600x200x11x17

Beton : 700 x 700 cmLantai 6-9 :Profil = KC 350x175x7x11

Beton : 450 x 450 cmPerencanaan pondasi

a. Tiang PancangDiameter tiang pancang = 0,5 mMutu tiang pancang = A3Kedalaman tiang pancang = 16,5 mJumlah tiang pancang tiap poer = 9 buah

b. PoerDimensi = 4 x 4 x 1,0 mTulangan tarik arah x = D25 – 140Tulangan tekan arah x = D25 – 280Tulangan tarik arah y = D25 – 140Tulangan tekan arah y = D25 – 280

c. SloofDimensi = 40x60 cmTulangan utama = 10D25Tulangan sengkang = Ø10 – 200

UCAPAN TERIMA KASIHDalam pengerjaan tugas akhir ini, penulis mendapat

bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalamkesempatanini, penulis ingin menyampaikan terima kasih yangsebesar-besarnya kepada:1. Orang tua, Adik, dan keluarga besar atas segala motivasi,

dukunganan doa yang diberikan2. Bapak Ir. Heppy Kristijanto, Ms dan Bapak Ir. R

Soewardojo, Msc selaku dosen pembimbing yang telahmembimbing dan memberi masukan dalam pengerjaantugas akhir ini,

3. Dosen dan karyawan Jurusan Teknik Sipil Program LintasJalur FTSP – ITS Surabaya

4. Seluruh teman- teman Lintas Jalur dan pihak yang tidakdapat disebutkan satu-persatu yang secara lansung maupuntidak langsung membantu dalam prosen penyelesaian tugasakhir ini.

DAFTAR PUSTAKA[1] Ayoub, Ashraf. 2005. “A force-based model for

composite steel–concrete beams with partialinteraction”. Journal of Constructional SteelResearch 61(2005) : 387 – 414

[2] Badan Standardisasi Nasional. Tata CaraPerencananaan Perhitungan Struktur Baja UntukBangunan Gedung (SNI 03-1729-2002).

[3] Badan Standardisasi Nasional. Tata CaraPerencananaan Ketahanan Gempa Untuk StrukturBangunan Gedung dan Non Gedung (RSNI 03-1726-201x).

[4] Liang, Qing Quan, dkk. 2004. “Strength Analysis ofSteel–Concrete Composite Beams in CombinedBending and Shear”. Journal of StructuralEngineering (10): 1593 - 1600

[5] Salmon C.G dan Johnson, J.E. 1995. Struktur BajaDesain Dan Perilaku Jilid 2 Edisi kedua.Diterjemahkan oleh : Ir. Wira M.S.CE. Jakarta :Erlangga.

[6] Widiarsa, I.B.R dan Putu Deskarta. 2007. “Kuat GeserBaja Komposit dengan Variasi Tinggi Penghubunggeser tipe-T ditinjau dari Uji geser murni”. JurnalTeknik Sipil 1(01) : 74 – 89.