modifikasi cuaca

8
Modifikasi cuaca tak selalu bisa diandalkan Kamis, 7 Februari 2013 16:58 WIB | 1568 Views Kondisi awan menentukan keberhasilan upaya modifikasi cuaca untuk mencegah hujan. (ANTARA/Yusran Uccang) Berita Terkait Modifikasi cuaca hanya salah satu cara kendalikan banjir Modifikasi cuaca efektif kurangi hujan Modifikasi cuaca berhasil kurangi curah hujan Jakarta Jakarta cerah berkat modifikasi cuaca Angin musim timur laut membawa banjir ke Jakarta Galeri Terkait Menabur Garam Teknologi Modifikasi Cuaca Video Terkait

description

cuaca

Transcript of modifikasi cuaca

Page 1: modifikasi cuaca

Modifikasi cuaca tak selalu bisa diandalkanKamis, 7 Februari 2013 16:58 WIB | 1568 Views

Kondisi awan menentukan keberhasilan upaya modifikasi cuaca untuk mencegah hujan.(ANTARA/Yusran Uccang)

Berita Terkait Modifikasi cuaca hanya salah satu cara kendalikan banjir Modifikasi cuaca efektif kurangi hujan Modifikasi cuaca berhasil kurangi curah hujan Jakarta Jakarta cerah berkat modifikasi cuaca Angin musim timur laut membawa banjir ke Jakarta

Galeri Terkait

Menabur Garam

Teknologi Modifikasi Cuaca

Video Terkait

Page 2: modifikasi cuaca

Modifikasi Cuaca Kurangi 30 ...

Jakarta (ANTARA News) - Deputi Sains, Pengkajian, dan Informasi Kedirgantaraan Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional, Prof. Dr. Thomas Djamaluddin, mengatakan, teknologi modifikasi cuaca tidak selalu bisa diandalkan untuk mencegah hujan deras.

Ia menjelaskan, penyemaian awan untuk mengurangi massa awan dalam mencegah hujan deras hanya sesuai dilakukan pada awan dengan ketinggian 12.000-15.000 kaki (3,6 sampai 4,5 kilometer).

"Artinya itu hanya untuk awan-awan menengah, untuk awan-awan kumulonimbus (Cb) yang menjulang tinggi lebih dari tujuh kilometer bukan hanya sulit, tetapi sangat berisiko," katanya di Jakarta, Kamis.

"Itulah mengapa modifikasi cuaca gagal mencegah hujan deras mengguyur Jakarta pada Rabu, 6 Februari. Apalagi skala ruang awannya sangat luas dan cepat pertumbuhannya," tambah dia.

Pada Rabu (6/2), Jakarta diliputi awan sangat tebal menjulang yang mengandung massa air besar. Awan-awan bersuhu sekitar (-63) derajat sampai (-80) derajat Celcius dengan ketinggian 8,9 kilometer sampai 10,7 kilometer dan awan yang bersuhu (-47) derajat sampai (-63) derajat Celcius dengan tinggi 7,3 kilometer sampai 8,9 kilometer.

Kemunculan awan-awan kumulonimbus tinggi itu diawali dengan adanya pusaran angin di utara Jakarta serta daerah tekanan rendah di barat Sumatera yang memicu pembentukan awan yang aktif di Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. 

Pada Rabu tengah hari awan-awan itu mulai tumbuh dan bergerak, meliputi wilayah Sumatera dan Jawa, lalu Jakarta.

Awan-awan yang kemudian bertambah tebal dan mengandung massa air besar turun sebagai hujan deras di Jakarta pada Rabu sore hingga malam. "Beruntung awan kemudian buyar pada malam harinya," kata Thomas.

"Tapi kalau itu berulang pada hari-hari berikutnya, .... akan berpotensi menyebabkan banjir besar seperti banjir 17 Januari 2013 lalu, yang selain disebabkan oleh awan Cb menjulang lebih dari 10 kilometer juga karena akumulasi curah hujan beberapa hari sebelumnya," katanya.

Page 3: modifikasi cuaca

Menurut dia, operasi penyemaian awan sebaiknya hanya dilakukan kalau operasi tersebut memang akan efektif, jangan dijadikan sebagai operasi rutin harian.

Kepala BPPT Marzan A. Iskandar (kiri ke kanan), Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Syamsul Ma'arif, Kepala Unit Pelaksana Teknis Hujan Buatan

BPPT F. Heru Widodo, saat peresmian pemanfaatan teknologi modifikasi cuaca di Jakarta, Sabtu (26/1).(ANTARA/Ujang Zaelani)

 Mudah-mudahan tanggal 10 Februari nanti tidak ada masalah"

Berita Terkait Dua badai tropis ganggu Riau Modifikasi cuaca hanya salah satu cara kendalikan banjir Modifikasi cuaca tak selalu bisa diandalkan Modifikasi cuaca berhasil kurangi curah hujan Jakarta Jakarta cerah berkat modifikasi cuaca

Galeri Terkait

Curah Hujan Tinggi

Menabur Garam

Video Terkait

Page 4: modifikasi cuaca

Proses Hujan Buatan

Modifikasi Cuaca Kurangi 30 ...

Jakarta (Antara News) - Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Hujan Buatan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Florentinus Heru Widodo mengatakan modifikasi cuaca efektif mengurangi curah hujan di wilayah Jabodetabek.

"Selama 11 hari melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) terbukti hujan di Jakarta sudah jauh berkurang," ujar Heru di Jakarta, Selasa.

Sejak dimulainya TMC, lanjut Heru, pihaknya telah melakukan 22 kali penerbangan dengan menggunakan pesawat Hercules A-1323, dan menghabiskan bahan semai NaCl powder sebanyak 75,8 ton ke awan-awan hujan untuk menjatuhkkan hujan di luar daerah rawan banjir.

"Saat ini pergerakan angin mulai berubah, bukan dari barat lagi melainkan dari timur. Hal ini karena adanya tekanan dari Pulau Sumatera," jelas dia.

Oleh karena itu, penyemaiannya pun dilakukan di utara Bandung, lalu di laut utara dan kemudian di selatan wilayah Sukabumi.

Penyemaian awan bertujuan agar awan-awan yang bergerak menuju Jabodetabek bisa turun menjadi hujan lebih awal sebelum memasuki Jabodetabek.

Menghadapi Imlek --yang biasanya curah hujannya cukup tinggi--menurut Heru pihaknya terus mewaspadai terjadinya hujan.

"Mudah-mudahan tanggal 10 Februari nanti tidak ada masalah," harap dia.

Page 5: modifikasi cuaca

BPPT juga mengoperasikan GBG (Ground Based Generator) di 25 titik di Jakarta secara mobile. GBG itu terpasang memanjang dari daerah hulu (selatan) hingga hilir (utara). Tujuannya adalah untuk mengganggu pertumbuhan awan hujan di dalam wilayah Jabodetabek

BPPT melaksanakan TMC selama 2 bulan, yaitu 26 Januari sampai 25 Maret 2013 dengan biaya Rp13 miliar atas permintaan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo kepada Kepala BNPB.

(*)Editor: Suryanto

Modifikasi Cuaca Jakarta, Penaburan Garam Terus DilakukanPenulis : Andy Riza Hidayat | Minggu, 17 Februari 2013 | 14:39 WIB

Dibaca: 4460

Komentar: 7|

Share:

KOMPAS/IWAN SETIYAWANIlustrasi. Mendung hitam menggelayut di atas langit di kawasan Monumen Nasional, Jakarta, Kamis (14/2/2013). Sebagian wilayah Indonesia harus mewaspadai cuaca ekstrem sebagai dampak bibit badai di utara Australia dan sebelah barat Lampung. Kondisi ini berpotensi menimbulkan hujan deras yang bisa mnegakibatkan banjir dan tanah longsor.TERKAIT:

Skadron Udara 31 Dukung Modifikasi Cuaca Modifikasi Cuaca Solusi Sementara Modifikasi Cuaca Cegah Banjir Basuki Setuju Jakarta Pasang Alat Modifikasi Cuaca Satu Pesawat Untuk Dua Posko Hujan Buatan

Page 6: modifikasi cuaca

JAKARTA, KOMPAS.com - Penarapan teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk mengurangi

dampak buruk pembentukan awan tebal ke Jakarta dengan cara menaburkan garam dapur atau

natrium klorida (NaCl) terus dilakukan. Penaburan dilakukan sesuai dengan keberadaan

pergerakan awan tebal.

Sampai siang ini tim TMC sudah sudah melakukan 55 kali penerbangan dengan menaburkan

154,3 ton garam dapur. "Sabtu dan hari ini kami tetap terbang menggunakan pesawat hercules

dan casa," Kepala UPT Hujan Buatan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) F

Heru Widodo, Minggu (17/2/2013) kepada Kompas.

Jumat pekan lalu tim bergerak ke pantai utara Lampung, Serang dan tenggara Serang

menyemai 6 ton garam. Sedangkan hari Sabtu dan hari Minggu ini tim menyemai garam di

wilayah Malimping selatan Pandeglang dan selatan Gunung Salak. Modifikasi cuaca ini mulai

dilakukan 26 Januari lalu atas permintaan Pemprov DKI Jakarta bekerjasama dengan Badan

Nasional Penanggulangan Bencana dan BPPT. Kegiatan akan berlangsung sampai Maret

mendatang seiring dengan perkiraan cuaca buruk di sekitar Jakarta.

 

BNPB Akan Modifikasi Cuaca di Gunung MerapiPenulis : Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma | Sabtu, 2 Maret 2013 | 19:59 WIB

Dibaca:

Komentar:|

Share:

Page 7: modifikasi cuaca

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKOMemantau Aliran Banjir Lahar Hujan - Lampu dari mesin back hoe pengeruk pasir dan batu dimanfaatkan untuk memantau aliran banjir lahar hujan di Dam Sabo Kali Gendol, Dusun Bronggang, Desa Argomulyo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Kamis (27/12/2012). Aliran banjir lahar hujan semakin sering terjadi menyusul kian kerapnya hujan deras turun di kawasan lereng Merapi. Hal ini membuat warga penghuni bantaran sejumlah sungai yang berhulu di Gunung Merapi terus meningkatkan kewaspadaan mereka untuk menghindari ancaman bahaya dari banjir lahar hujan tersebut.

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Berhasil mengurangi intensitas hujan di DKI Jakarta, BNPB

akan lakukan program modifikasi cuaca di puncak Gunung Merapi guna mengantisipasi banjir

lahar dingin. Tak tanggung-tanggung dana yang disiapkan untuk program tersebut mencapai Rp

13 Miliar.

Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, dana tersebut bukan hanya untuk program

memodifikasi cuaca di puncak Merapi. Namun, juga untuk daerah lain yang rawan bahaya banjir

seperti sungai Bengawan Solo, Bojonegoro, Tuban, Lamongan dan Gresik.

"Awalnya direncanakan tanggal 3 maret sampai 25 maret. Namun saat ini kita masih

mempertimbangkan faktor-faktor pendukungnya, seperti kesiapan pesawat dan lainnya," ujarnya

Sabtu (02/03) saat dihubungi.

Ia menambahkan, program modifikasi cuaca telah berhasil dilakukan di DKI Jakarta pada 26

Januari - 27 Februari lalu. Dengan 44 sorti penerbangan menggunakan pesawat Hercules  dan

22 sorti penerbangan menggunakan CASA.

Total menghabiskan bahan semai  powder sebanyak 201,8 ton, membakar 486 batang flare dari

14 lokasi Ground Base Generator (GBG) sistem flare dan  GBG sistem larutan di 9 lokasi.

Masing-masing dilakukan selama 158 jam, dengan 66 penyemaian.

"Hingga Maret ancaman banjir (lahar dingin) di Sleman masih tetap ada. Dana tersebut sangat

kecil dibandingkan dengan dampak banjir," ujarnya.