ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas...

113
ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT VARIABILITAS CUACA DAN PROSES ADAPTASI YANG DILAKUKAN OLEH PETANI (Studi kasus: Kabupaten Indramayu) VYATRA PRATIWI DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015

Transcript of ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas...

Page 1: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT

VARIABILITAS CUACA DAN PROSES ADAPTASI YANG

DILAKUKAN OLEH PETANI (Studi kasus: Kabupaten Indramayu)

VYATRA PRATIWI

DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2015

Page 2: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian
Page 3: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Nilai

Kerugian Petani Padi Akibat Variabilitas Cuaca dan Proses Adaptasi yang

dilakukan oleh Petani (Studi Kasus: Kabupaten Indramayu) adalah benar karya

saya dengan arahan komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa

pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau

dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain

telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian

akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya

kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Agustus 2015

Vyatra Pratiwi

NIM H44110018

Page 4: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian
Page 5: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

ABSTRAK

VYATRA PRATIWI. Analisis Nilai Kerugian Petani Padi Akibat Variabilitas

Cuaca dan Proses Adaptasi yang dilakukan oleh Petani (Studi Kasus: Kabupaten

Indramayu). Dibimbing oleh RIZAL BAHTIAR.

Indramayu merupakan salah satu daerah di Propinsi Jawa Barat yang

sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim.

Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi lingkungan di Kabupaten

Indramayu yang merupakan salah satu sentra produksi pertanian terutama padi di

Provinsi Jawa Barat. Adanya variabilitas cuaca tersebut menyebabkan para petani

melakukan adaptasi terhadap variabilitas cuaca dengan maksud untuk mengurangi

kerugian yang diterima oleh petani. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji

persepsi petani mengenai variabilitas cuaca, mengkaji dan mengidentifikasi

dampak variabilitas cuaca terhadap kegiatan usahatani dan rumah tangga petani

padi di Kabupaten Indramayu, mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi

nilai kerugian petani padi terhadap variabilitas cuaca, serta mengkaji adaptasi

petani dalam menghadapi perubahan variabilitas cuaca. Penelitian ini

menggunakan 4 metode analisis, yaitu: (1) analisis deskriptif dengan metode

likert, (2) analisis deskriptif dan analisis pendapatan rumah tangga usahatani

padi, (3) analisis model regresi berganda, dan (4) analisis deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadinya perubahan pola curah

hujan dalam 10 tahun terakhir dan peningkatan jumlah dan jenis hama penyakit

tanaman sangat dirasakan oleh petani. Total nilai kehilangan hasil padi akibat

variabilitas cuaca di Kabupaten Indramayu tahun 2014 diperkirakan sebesar Rp.

13.174.558 untuk setiap petani. Total nilai kerugian petani padi akibat variabilitas

cuaca tahun 2014 di Kabupaten Indramayu terbesar berada pada kelompok luas

lahan kurang dari 1 hektar yaitu sebesar 58,62%. Pendapatan rumah tangga petani

padi pada kelompok penguasaan lahan yang semakin luas yaitu lebih dari 1,5

hektar terjadi kecenderungan bahwa kontribusi pendapatan rumah tangga disektor

pertanian semakin rendah. Total rata-rata pendapatan rumah tangga petani padi di

Kabupaten Indramayu untuk tahun 2014 yaitu sebesar Rp. 64.551.024. Faktor-

faktor yang berpengaruh nyata pada besarnya nilai kerugian petani padi terhadap

upaya strategi dan adaptasi petani dalam menghadapi variabilitas cuaca adalah

umur tanam, musim dan ketinggian lahan.

Kata Kunci: Variabilitas Cuaca, Nilai Kerugian Petani, Kabupaten Indramayu,

Adaptasi Petani

Page 6: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

ABSTRACT

VYATRA PRATIWI. Economic Losses Analysis of Rice Farmer due to Weather

Variability and Adaptation Process conducted by Farmer (Case Study:

Indramayu Regency). Supervised by RIZAL BAHTIAR.

Indramayu is one of area in West Java which is very susceptible to

weather variability such as extreme weather. Weather variability will affect

environmental conditions in Indramayu, which is one of agricultural center

producers, especially rice production. The variability of weather causes farmers

to adapt towards it in order to reduce economic losses received by farmers. The

objective of this study is to assess farmers' perceptions about weather variability,

to assess and identify the impact of weather variability on farming and household

activities of rice farmers in Indramayu, to identifying the factors was affect the

losses value of the rice yield due to the weather variability, and to review the

adaptation of farmers in facing weather variability that occurs in Indramayu. This

study implies three analysis methods, namely: (1) descriptive analysis with Likert

method, (2) descriptive analysis and household income analysis of rice farmers,

and (3) the multiple regression model analysis and (4) descriptive analysis.

The results of this study shows that the precipitation pattern change in the

last 5 years and the increasing number and type of plant pests and diseases are

suffered by farmers. The total losses value of the rice yield due to the weather

variability in Indramayu for 2014 is estimated at Rp. 13.174.558 for every

farmers. The total economic losses value of farmers due to weather variability in

2014 in Indramayu was the largest in the group of the land area which is less

than 1 hectare equals to 58.62%. Household income of rice farmers in that group

which was more extensive was more than 1.5 hectares with a tendency that the

contribution of household incomes in the agricultural sector became lower. The

total average of household income of rice farmers in Indramayu for 2014 was Rp.

64.551.024. The real factors effected on the losses value of rice farmers toward

the effort and the adaptation strategy in facing weather variability were planting

age, seasons, and land altitude.

Keywords: Economic losses of farmers, farmer adaptation, Indramayu, weather

variability

Page 7: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT

VARIABILITAS CUACA DAN PROSES ADAPTASI YANG

DILAKUKAN OLEH PETANI (Studi kasus: Kabupaten Indramayu)

VYATRA PRATIWI

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi

Pada

Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan

DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2015

Page 8: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian
Page 9: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

Judul Skripsi

Nama NIM

Tanggal Lulus:

Anali sis Ni lai Kerugian Petani Akibat Va1iabilitas Cuaca dan Proses Adaptasi yang dil akukan oleh Petani (Studi Kasus: Kabupaten Indramayu) Vyatra Pratiwi H441 10018

Disetujui oleh

/-----7 \. \_ CJr~ ~

Rizal Bahtiar, S.Pi, M.Si Pembimbing

Diketahui oleh

1 2 AUG 2015

Page 10: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian
Page 11: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

PRAKATA

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala rahmat

dan hidayah-Nya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua orangtua tercinta yaitu Bapak Agus Haryanto dan Ibu Nurmala serta

Kakak Desy, Kakak Yanti, dan Kakak Tian yang selalu memberikan doa,

kasih sayang, semangat, dukungan, dan masukan kepada penulis.

2. Bapak Rizal Bahtiar, S.Pi, M.Si selaku Dosen Pembimbing atas bimbingan,

arahan, dan waktu yang telah diberikan dalam mengerjakan skripsi ini.

3. Seluruh dosen dan staff Departemen ESL yang telah memberikan ilmu,

bantuan, dan dukungan kepada penulis selama menyelesaikan masa studi di

ESL.

4. Seluruh petani Kabuapaten Indramayu.

5. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam pengumpulan data yaitu

Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu, Badan Pusat Statistik

Kabupaten Indramayu, dan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika

Stasiun Jatiwangi

6. Rekan-rekan bimbingan skripsi, yaitu Dian, Finda, Ai Puspa, Munawaroh,

Afri, Fadlan, Denanda atas semangat, saran, dan bantuan selama

menyelesaikan skripsi ini.

7. Septian Dwi Pujiyanto yang telah membantu, memberikan dukungan, doa,

saran, dan semangatnya.

8. Sahabat-sahabat Yuni, Astari, Rani, Nia, Astrid, Vita, Nanda yang selalu

memberikan dukungan, doa, kebersamaan, dan motivasi.

9. Teman-teman di Departemen ESL Bibah, Teguh, Intan, Rayyan, Oci, Uyun,

Adit, Luthfi, dan teman-teman ESL 48 lainnya atas berbagi kebersamaan,

semangat, dan bantuannya.

10. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan skripsi

ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Page 12: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian
Page 13: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat

dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Analisis Nilai Kerugian Petani Padi Akibat Variabilitas Cuaca dan Proses

Adaptasi yang dilakukan oleh Petani (Studi Kasus: Kabupaten Indramayu)”.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai kerugian

ekonomi yang dirasakan petani Kabupaten Indramayu akibat variabilitas cuaca

serta proses adaptasi yang dilakukan oleh petani. Skripsi ini disusun untuk

memenuhi persyaratan agar dapat menyelesaikan Program Sarjana pada Fakultas

Ekonomi dan Manajemen, Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan,

Institut Pertanian Bogor.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam proses penyusunan skripsi ini. Penulis sepenuhnya menyadari

bahwa skripsi ini masih memiliki kekurangan. Oleh karena itu, diharapkam kritik

dan saran untuk kesempurnaannya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

penulis dan semua pihak yang membutuhkan.

Bogor, Agustus 2015

Vyatra Pratiwi

H44110018

Page 14: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv

1. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 5

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................. 7

1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................... 7

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ............................................................... 8

2. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 9

2.1 Ekonomi Variabilitas Cuaca ............................................................ 9

2.2 Pengertian Variabilitas Cuaca ......................................................... 10

2.2.1 Dampak Perubahan Pola Curah Hujan dan Kejadian Cuaca

Ekstrim ................................................................................ 11

2.2.2 Dampak Sumberdaya Lahan dan Air .................................. 12

2.3 Persepsi Petani Terhadap Variabilitas Cuaca .................................. 14

2.4 Dampak Variabilitas Cuaca terhadap Hasil Produksi, Input dan

Pendapatan Rumah Tangga Petani Padi .......................................... 15

2.5 Adaptasi Petani dalam Menghadapi Variabilitas Cuaca ................. 17

2.5.1 Perubahan Pola Tanam Sebagai Upaya Adaptasi terhadap

Variabilitas Cuaca .............................................................. 18

2.6 Penelitian Terdahulu ........................................................................ 19

3. KERANGKA PEMIKIRAN ...................................................................... 21

4. METODE PENELITIAN ........................................................................... 25

4.1 Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 25

4.2 Jenis dan Sumber Data .................................................................... 25

4.3 Metode Pengumpulan Data ............................................................. 26

4.4 Metode Analisis Data ...................................................................... 26

4.4.1 Analisis Persepsi Petani terhadap Variabilitas Cuaca ............. 27

4.4.2 Dampak Variabilitas Cuaca terhadap Kegiatan Usahatani

dan Rumah Tangga Petani Padi ......................................... 28

4.4.2.1 Perubahan Produktivitas Padi Akibat

Variabilitas Cuaca .............................................. 28

4.4.2.2 Nilai Kerugian Petani Padi Akibat

Variabilitas Cuaca ............................................... 29

4.4.2.3 Pendapatan Rumah Tangga Petani Padi

terhadap Variabilitas Cuaca ................................ 30

4.4.3 Strategi dan Adaptasi Petani Dalam Menghadapi

Variabilitas Cuaca ............................................................... 31

4.4.3.1 Model Regresi Berganda ..................................... 31

Page 15: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

4.4.4 Adaptasi Petani dalam Menghadapi Variabilitas Cuaca ....... 37

5. GAMBARAN UMUM PENELITIAN ....................................................... 39

5.1 Keadaam Umum Lokasi Penelitian .................................................. 39

5.2 Karakteristik Usaha Tani Responden ............................................... 40

5.2.1 Tingkat Usia ......................................................................... 41

5.2.2 Lama Pendidikan .................................................................. 42

5.2.3 Luas dan Status Kepemilikan Lahan .................................... 42

5.2.4 Lama Bertani ........................................................................ 43

6. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................. 45

6.1 Persepsi terhadap Variabilitas Cuaca ............................................... 45

6.1.1 Persepsi Petani Padi terhadap Variabilitas Cuaca ................ 45

6.1.2 Persepsi Kerugian Petani Akibat Variabilitas Cuaca ........... 47

6.2 Dampak Variabilitas Cuaca terhadap Kegiatan Usahatani dan

Rumah Tangga Petani Padi .............................................................. 49

6.2.1 Perubahan Produktivitas ...................................................... 50

6.2.2 Nilai Kerugian Petani Padi Akibat Variabilitas Cuaca ........ 50

6.2.3 Struktur Pendapatan Rumah Tangga Petani Padi ................ 51

6.3 Identifikasi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Strategi dan

Adaptasi Petani Padi dalam Menghadapi Variabilitas Cuaca .......... 54

6.3.1 Analisis Regresi Berganda ..................................................... 54

6.4 Adaptasi Petani dalam Menghadapi Variabilitas Cuaca .................. 58

6.4.1 Implikasi Kebijakan Adaptasi .............................................. 60

7. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 63

7.1 Kesimpulan ...................................................................................... 63

7.2 Saran ................................................................................................. 64

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 65

LAMPIRAN ........................................................................................................ 71

RIWAYAT HIDUP ............................................................................................. 97

Page 16: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1 Prediksi penurunan produksi tanaman pangan strategis di Indonesia pada

tahun 2050 .................................................................................................... 3

2 Prediksi penurunan produksi tanaman pangan strategis di Indonesia pada

tahun 2050 ............................................................................................... 4 3 Luas panen, produktivitas dan produksi padi tahun 2011 ....................... 5

4 Klasifikasi penilaian kerusakan akibat dampak anomali iklim dan cuaca

(kekeringan) ............................................................................................ 13

5 Klasifikasi penilaian kerusakan akibat dampak anomali iklim dan cuaca

(banjir) ..................................................................................................... 14

6 Jenis dan sumber data dalam penelitian .................................................. 25

7 Metode pengolahan dan analisis data dalam penelitian .......................... 26

8 Range skala penilaian ............................................................................. 27

9 Jumlah Penduduk Kabupaten Indramayu Tahun 2009-2014 .................. 39

10 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Indramayu Tahun 2011-2013 . 40

11 Wilayah studi penelitian ......................................................................... 41

12 Persepsi terhadap variabilitas cuaca ........................................................ 48

13 Hasil skala likert penilaian responden terhadap persepsi variabilitas

cuaca ....................................................................................................... 48

14 Kehilangan hasil akibat variabilitas cuaca (kekeringan dan kebanjiran)

di Kabupaten Indramayu tahun 2014 ...................................................... 50

15 Total nilai kerugian petani padi akibat variabilitas cuaca di Kabupaten

Indramayu tahun 2014 ............................................................................ 51

16 Struktur pendapatan rumah tangga petani padi menurut kelompok

penguasaan lahan di Kabupaten Indramayu tahun 2014 ......................... 52

17 Struktur pendapatan rumah tangga petani padi menurut kelompok

penguasaan lahan di Kabupaten Indramayu saat kondisi normal ........... 53

18 Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai kerugian petani padi di

Kabupaten Indramayu tahun 2014 .......................................................... 54

19 Adaptasi Petani terhadap Variabilitas Cuaca .......................................... 59

Page 17: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1 Perkembangan luas kekeringan dan kebanjiran di Kabupaten

Indramayu 5 tahun terakhir ...................................................................... 6 2 Pembagian wilayah Indonesia berdasarkan pembagian pola hujan ............. 11

3 Perubahan panjang musim kemarau di seluruh Indonesia ........................... 12

4 Kerangka pemikiran ................................................................................ 23

5 Karakteristik responden berdasarkan tingkat usia ....................................... 41

6 Karakteristik responden berdasarkan lama pendidikan ............................... 42

7 Karakteristik responden berdasarkan luas kepemilikan lahan ................. 43

8 Karakteristik responden berdasarkan status kepemilikan lahan .............. 43

9 Karakteristik responden berdasarkan lama bertani .................................. 44

10 Data curah hujan (mm) MH bulan Okober, November dan Desember

tahun 2004-2013 di Kabupaten Indramayu ............................................. 46

11 Data curah hujan (mm) MH bulan Februari, Maret, dan April tahun

2004-2013 di Kabupaten Indramayu ....................................................... 47

Page 18: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1 Kuesioner penelitian ................................................................................. 73

2 Curah hujan (mm) di Kabupaten Indramayu Tahun 2004-2013 .............. 80

3 Pendapatan rumah tangga petani padi Kabupaten Indramayu tahun

2014 .......................................................................................................... 90

4 Output regresi .......................................................................................... 94

5 Dokumentasi penelitian ............................................................................ 96

Page 19: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Variabilitas cuaca merupakan isu yang menarik perhatian sangat besar dan

sangat luas. Hal ini terjadi karena variabilitas cuaca mempunyai dampak yang

sangat signifikan terutama terhadap berbagai aspek kehidupan makhluk hidup,

baik yang ada di daratan maupun yang hidup dalam air. Bahkan apabila kita tidak

dapat melakukan adaptasi dan mitigasi secara baik, bukan tidak mungkin suatu

saat akan dapat merubah berbagai sendi kehidupan (Riani 2012). Variabilitas

cuaca dapat diidentifikasi melalui penyimpangan atau anomali unsur-unsur iklim

seperti curah hujan, suhu udara, kelembaban udara, tekanan udara dan angin

sebagai akibat pengaruh dari berbagai faktor pengendali iklim dalam skala global,

regional maupun lokal. Variabilitas cuaca dapat disebabkan karena faktor internal

yang lebih dikenal sebagai proses alam dan faktor eksternal sebagai akibat adanya

intervensi dari manusia. Faktor eksternal tersebut adanya perubahan perilaku

manusia yang mempengaruhi komposisi penggunaan lahan dan kondisi ekosistem.

Dampak dari adanya variabilitas cuaca yaitu naiknya permukaan air laut yang

dapat menimbulkan krisis dari berbagai dimensi ekonomi, sosial, lingkungan,

kesehatan masyarakat, dan produksi pangan.

Dampak variabilitas cuaca sudah dirasakan oleh semua lapisan

masyarakat. Namun yang paling merasakan dampaknya adalah masyarakat yang

berada di kalangan bawah. Pertama, sumber nafkah sebagian masyarakat miskin

berada di sektor pertanian dan perikanan, sehingga sumber-sumber pendapatan

mereka sangat dipengaruhi oleh iklim. Kedua, sanitasi yang buruk mengakibatkan

banjir ketika curah hujan lebat, masyarakat akan terkena berbagai macam

penyakit seperti malaria, diare, kolera, demam berdarah, dan lain-lain. Ketiga,

cuaca yang berubah-ubah sering menyebabkan terjadinya gagal panen yang pada

akhirnya menyebabkan kekurangan pangan. Keempat, kekurangan persediaan air

akibat pola hujan yang berubah-ubah (Moediarta dan Stalker 2007).

Terdapat perbedaan antara variabilitas cuaca dengan perubahan iklim.

Perubahan iklim disebabkan oleh pemanasan global. Adanya pemanasan global

tersebut dapat meningkatkan efek gas rumah kaca, yaitu CO2, CH4, N2O dan

Page 20: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

2

CFC. Peningkatan emisi gas rumah kaca tersebut sangat tinggi terjadi pada

negara-negara maju dan berkembang. Indonesia merupakan salah satu negara

berkembang yang merasakan adanya peningkatan emisi gas rumah kaca tersebut.

Perubahan iklim menyebabkan terjadinya variabilitas cuaca, yaitu keadaan

atmosfer dalam waktu singkat dan meliputi wilayah yang sempit. Adanya

variabilitas cuaca tersebut menunjukkan adanya peningkatan suhu udara,

perubahan pola curah hujan, peningkatan permukaan air laut dan peningkatan

frekwensi kejadian ekstrim, yaitu banjir dan kekeringan. Variabilitas cuaca

tentunya dapat merugikan banyak pihak terutama bagi petani yang memiliki usaha

tani di sektor pertanian.

Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang berarti negara yang

mengandalkan sektor pertanian baik sebagai sumber mata pencaharian maupun

sebagai penopang pembangunan. Hal ini dapat dibuktikan melalui kontribusinya

dalam peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dan penyerapan

tenaga kerja. Sektor pertanian meliputi subsektor tanaman bahan makanan,

subsektor holtikultura, subsektor perikanan, subsektor peternakan, dan subsektor

kehutanan. Pertanian merupakan salah satu sektor yang sangat dominan dalam

pendapatan masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia

bekerja sebagai petani (Sukanto 2011). Studi yang dilakukan Olesen dan Bidni

(2002), menunjukkan bahwa produksi pertanian sangat dipengaruhi oleh

temperatur, variabilitas iklim, cuaca, proteksi hasil panen, dan kendala

manajemen. Menurut Handoko et al. (2008) pemanasan global juga berdampak

buruk terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat. Hal ini dibuktikan bahwa

terjadi kenaikan suhu udara dan peningkatan kebutuhan air irigasi secara

signifikan berdampak pada penurunan produksi tanaman pangan strategis di Jawa

Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan wilayah lainnya di Indonesia.

Page 21: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

3

Tabel 1. Prediksi penurunan produksi tanaman pangan strategis di Indonesia pada

tahun 2050

No. Komoditas Produksi (Ton)

Penurunan Produksi Tahun

2050

2006 2010 2014 (ton) (%)

1. Padi 51.647.490 66.469.394 70.607. 231 10.473.764 20,3

2. Jagung 11.609.463 18.327.636 19.127.409 1.574.966 13,1

3. Kedelai 747.611 907.031 921.336 92.503 12,4

Sumber: Handoko et al. (2008), BPS

Berdasarkan Tabel 1, dapat dilihat bahwa Indonesia pada tahun 2050

diduga mengalami penurunan produksi pada komoditas padi sebesar 20,3%,

jagung 13,1%, dan kedelai 12,4%. Hal ini menyebabkan timbulnya biaya dan

risiko lingkungan, ekonomi, sosial, dan politik yang sangat besar jika

dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk mitigasi, adaptasi maupun

antisipasi.

Padi merupakan salah satu jenis sub sektor tanaman bahan pangan.

Produksi padi di Indonesia tahun 2010 mencapai 66,4 juta ton sedangkan pada

tahun 2011 mencapai 65,7 juta ton dengan produktivitas sebesar 4,98 ton/ha. Hal

ini menandakan penurunan produksi padi pada dua tahun tersebut (BPS 2014).

Data juga menunjukkan bahwa peningkatan produksi padi nasional sejak tahun

1970 tidak selalu linier, tetapi ada kalanya fluktuatif. Fluktuasi produksi padi

nasional salah satunya dipengaruhi oleh kondisi cuaca dan iklim. Iklim dan cuaca

di Indonesia sangat dipengaruhi oleh fenomena interaksi lautan-atmosfer yang

terjadi di Samudera Pasifik yang dikenal sebagai fenomena El-Nino Southern

Oscillation (ENSO) (Naylor et al. 2001). Selain itu terdapat pula fenomena

interaksi lautan atmosfer lainnya yang diduga menyebabkan peristiwa kekeringan

di Indonesia, dikenal dengan Indian Ocean Dipole (IOD) yang terjadi di Samudra

Hindia (Saji dan Yamagata 1999). Kemarau panjang yang disebabkan oleh kedua

fenomena iklim berdampak buruk bagi ketahanan pangan di Indonesia. Kejadian

El- Nino yang terjadi pada tahun 1997/1998 menyebabkan menurunnya

produktivitas padi nasional sebesar 2,9 ton Gabah Kering Giling (GKG). Hal ini

menyebabkan meningkatnya impor beras dari 407.000 ton pada tahun 1996

menjadi 2,9 juta ton tahun 1997 dan 1998 (Tabor 2001).

Sejak tahun 1990-an, berbagai kawasan di Indonesia sering dilanda

kekeringan dan kebanjiran. Akibatnya, setiap terjadi kekeringan, ratusan hektar

Page 22: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

4

sawah di Pulau Jawa mengalami gagal panen atau puso (Iskandar 2007).

Diperkirakan pada masa mendatang gejala perubahan iklim global tersebut akan

semakin serius melanda berbagai kawasan dunia. Keadaan tersebut secara

langsung maupun tidak langsung juga akan berdampak terhadap aktivitas

pertanian di Indonesia, khusunya wilayah Kabupaten Indramayu.

Tanaman padi dapat hidup baik di daerah yang berhawa panas dan banyak

mengandung uap air. Curah hujan ideal untuk tanaman padi rata-rata yaitu 200

mm per bulan atau lebih, dengan distribusi 4 bulan, curah hujan yang dikehendaki

per tahun berkisar 1500-2000 mm. Suhu yang baik untuk pertumbuhan tanaman

padi adalah 230 sedangkan untuk tinggi tempat bercocok tanaman padi berkisar

antara 0-1500 mdpl (Yulianto dan Sudibyakto 2012). Kondisi tersebut tentunya

menjadi harapan bagi petani agar hasil panen yang dihasilkan memuaskan.

Indramayu merupakan salah satu daerah di Propinsi Jawa Barat yang

sangat rentan terhadap kejadian cuaca ekstrim. Pengamatan dari 1991-1997

menunjukkan kekeringan di Indramayu umumnya berkaitan dengan kejadian El-

Nino. Dampak terhadap pendapatan masyarakat petani di Indramayu sangat besar.

Jumlah keluarga petani yang berada dibawah garis kemiskinan meningkat secara

nyata pada tahun El-Nino (Boer et al. 2004).

Tabel 2. Produktivitas padi di Kabupaten Indramayu tahun 2011-2014

No. Tahun Kw/Ha

1. 2011 71,20

2. 2012 71,07

3. 2013 70,10

4. 2014 69,43

Sumber : Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu (2014)

Berdasarkan Tabel 2 diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2014

produktivitas padi mencapai 69,43 kw/ha jika dibandingkan tahun-tahun

sebelumnya yang meningkat dengan jumlah 71,20 kw/ha pada tahun 2011. Hal ini

menyebabkan Indramayu kekurangan pasokan padi untuk memenuhi permintaan

pasar domestik pada tahun 2014. Oleh karena itu, Indramayu dipilih menjadi

sampel penelitian ini yang mengangkat topik tentang “Analisis Nilai Kerugian

Petani Padi Akibat Variabilitas Cuaca dan Proses Adaptasi yang dilakukan oleh

Petani (Studi Kasus: Kabupaten Indramayu)”.

Page 23: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

5

1.2 Rumusan Masalah

Indramayu selama ini dikenal dengan lumbung padi Jawa Barat.

Penggerak perekonomian Indramayu berasal dari sektor pertanian. Hal ini dapat

dilihat dari peningkatan lahan panen, produktivitas dan produksi pertanian di

Indramayu. Peningkatan tersebut tentunya dapat dijadikan sebagai kontribusi

dalam perekonomian Indonesia.

Tabel 3. Luas panen, produktivitas dan produksi padi tahun 2011

Kabupaten Luas Panen

(Ha)

Produktivitas (Kg/Ha) Produksi

(Ton)

Indramayu 230.985 61,26 1.415.050

Subang 176.369 60,10 1.059.905

Purwakarta 38.022 57,28 217.805

Karawang 188.769 60,17 1.135.863

Bekasi 98.574 58,31 574.787

Sukabumi 130.312 55,56 724.025

Cianjur 139.932 56,51 790.824

Sumber: Badan Pusat Statistik (2013)

Tabel 3 menunjukkan bahwa Indramayu pada tahun 2011 berada di tingkat

pertama dilihat dari luas panen, produktivitas dan produksinya. Hal ini tentunya

menjadikan petani di Indramayu sejahtera. Peningkatan tersebut juga dipengaruhi

oleh keadaan cuaca di Indramayu yang dinilai normal.

Sektor pertanian merupakan sektor yang rentan terhadap variabilitas

cuaca, terutama tanaman pangan padi. Hasil produksi padi di Kabupaten

Indramayu pada tahun 2012 mengalami penurunan akibat adanya kekeringan yang

melanda lahan persawahan mereka. Kekeringan tersebut timbul dikarenakan

variabilitas cuaca yang menyebabkan fluktuasi curah hujan yang tidak menentu.

Hujan yang tidak turun berdampak pada pasokan air saat memasuki musim

kemarau semakin sulit dan diperkirakan ratusan hektar sawah akan terancam

gagal panen akibat kekeringan. Selain itu pada tahun 2014, Indramayu dilanda

oleh bencana banjir yang sangat besar yang diakibatkan oleh curah hujan tinggi

sehingga berdampak pada hasil produksi padi karena terendamnya lahan

persawahan. Akibat dari bencana tersebut petani harus menangung kerugian yang

cukup besar yaitu penuruan pendapatan dari hasil panen padi tersebut. Berikut

adalah grafik perkembangan luas kekeringan dan kebanjiran di Kabupaten

Indramayu selama lima tahun terakhir.

Page 24: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

6

Sumber : Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu (2014)

Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten

Indramayu, terjadi peningkatan luas kekeringan pada tahun 2012 yaitu sebesar

13.173 hektar dan luas kebanjiran pada tahun 2014 yaitu sebesar 1.920 hektar.

Adanya variabilitas cuaca tersebut menyebabkan para petani melakukan adaptasi

terhadap variabilitas cuaca. Adaptasi yang dilakukan oleh petani di Indramayu

adalah merubah pola tanam, yang sebelumnya berupa tanaman pangan padi

menjadi holtikultura.

Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi lingkungan di Kabupaten

Indramayu yang merupakan salah satu sentra produksi pertanian terutama padi di

Provinsi Jawa Barat. Terbatasnya informasi yang diperoleh petani mengenai

variabilitas cuaca menyebabkan persepsi antar petani mengenai variabilitas cuaca

berbeda. Oleh karena itu, kajian mengenai persepsi petani padi terhadap

variabilitas cuaca tersebut perlu dilakukan. Analisis terhadap dampak variabilitas

cuaca terhadap kegiatan usahatani dan rumah tangga petani padi perlu dilakukan.

Estimasi perubahan pendapatan rumah tangga petani perlu dikaji untuk

mengetahui seberapa besar dampak variabilitas cuaca terhadap pendapatan rumah

tangga petani padi disertai dengan melakukan adaptasi.

Gambar 1. Perkembangan luas kekeringan dan kebanjiran di Kabupaten

Indramayu 5 tahun terakhir. Kebanjiran, Kekeringan

0

4078

13173

163 1920 0 0 0 0

2099

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

2010 2011 2012 2013 2014

Lu

as

(ha

)

Tahun

Page 25: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

7

Berdasarkan uraian diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana persepsi petani mengenai variabilitas cuaca?

2. Bagaimana dampak variabilitas cuaca terhadap usahatani padi dan rumah

tangga petani padi?

3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi nilai kerugian petani padi terhadap

variabilitas cuaca?

4. Bagaimana adaptasi yang dilakukan petani dalam menghadapi perubahan

variabilitas cuaca?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, maka tujuan umum dari penelitian

adalah mengkaji nilai kerugian petani padi akibat variabilitas cuaca di Kabupaten

Indramayu. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Mengkaji persepsi petani mengenai variabilitas cuaca.

2. Mengkaji dampak variabilitas cuaca terhadap kegiatan usahatani padi dan

rumah tangga petani padi di Kabupaten Indramayu.

3. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi nilai kerugian petani padi

terhadap variabilitas cuaca.

4. Mengkaji adaptasi petani dalam menghadapi perubahan variabilitas cuaca.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi mahasiswa sebagai salah satu syarat kelulusan untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi pada Program Studi Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan,

Fakultas Ekonomi dan Manajemen.

2. Bagi akademisi diharapkan penelitian ini menjadi referensi dalam mengkaji

dampak perubahan iklim terhadap sektor pertanian dalam lingkup yang lebih

luas.

3. Bagi Pemerintah Kabupaten Indramayu diharapkan dapat menjadi masukan

dalam menentukan kebijakan untuk mengatasi dampak variabilitas cuaca

khususnya dampak terhadap sektor pertanian.

Page 26: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

8

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Wilayah Penelitian ini adalah Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat

yang merupakan wilayah berpotensi dalam sektor pertanian pangan berupa padi.

Penelitian ini difokuskan pada dampak variabilitas cuaca dilihat dari curah hujan

yang berfluktuatif yang dapat menyebabkan kekeringan dan banjir sehingga

berdampak terhadap kegiatan usahatani padi dan rumah tangga petani padi.

Dampak tersebut dilihat dari hasil produksi, penggunaan input dan pendapatan

rumah tangga usahatani padi. Penelitian ini juga mengkaji adaptasi petani dalam

menghadapi variabilitas cuaca yang terjadi di Kabupaten Indramayu.

Page 27: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Ekonomi Variabilitas Cuaca

Asian Development Bank (ADB) (2010) menuliskan bahwa wilayah

pasifik akan menghadapi kerugian ekonomi yang serius akibat variabilitas iklim

dan cuaca. Negara-negara kecil di dunia yang berada di wilayah Pasifik bisa

terancam karena meningginya permukaan air laut akibat variabilitas cuaca.

Permukaan air laut di beberapa negara ini bisa mencapai 1 meter. Oleh sebab itu,

negara-negara di wilayah ini termasuk Indonesia harus segera mengambil langkah

yang serius1.

Food Agriculture Organisation (FAO) (2010), memprediksikan bahwa

mulai 2030 mendatang, akan terjadi bencana kelaparan global yang yang dialami

oleh beberapa negara berkembang di kawasan Asia, Afrika, dan Amerika latin.

Kondisi tersebut merupakan dampak dari produksi pangan yang lebih rendah dari

permintaan yang diperparah oleh fenomena variabilitas cuaca global.

Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) (2007), juga menambahkan

akan mengalami penurunan curah hujan di kawasan selatan, sebaliknya di

kawasan utara akan mengalami peningkatan curah hujan, artinya kawasan yang

menurun curah hujannya sangat berpotensi merusak sistem tanam pertanian,

khususnya tanaman yang tidak memiliki potensi resistensi terhadap kekeringan.

Kemudian krisis air untuk menopang kehidupan (air bersih) dan infrastruktur

listrik turbin. Di sisi lain, peningkatan curah hujan akan menjadi potensial

ancaman banjir yang merusak sarana dan prasarana pendukung pertanian2.

Variabilitas cuaca dipicu oleh adanya perubahan iklim. Terjadinya

pergeseran musim, akan berpengaruh pada perencanaan aktivitas kegiatan

pertanian, sehingga jadwal tanam akan terganggu yang mengakibatkan

menurunnya angka produksi dan bahkan kegagalan panen. Kemudian munculnya

sumber penyakit-penyakit baru pada tanaman, angin kencang dan badai yang

merusak tanaman.

1http://www.tempo.co/read/news/2013/11/26/095532549/Perubahan-Iklim-Ancam-Ekonomi-

Pasifik [diakses pada 20 januari 2015] 2 http://aceh.tribunnews.com/2013/05/13/adaptasi-perubahan-iklim [diakses pada 20 januari 2015]

Page 28: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

10

2.2. Pengertian Variabilitas Cuaca

Perubahan iklim menyebabkan terjadinya variabilitas cuaca, yaitu

fenomena terkait kondisi cuaca ekstrem yang terjadi dalam rentang waktu tertentu.

Menurut Winarso dan Paulus (2003) cuaca merupakan bentuk awal yang

dihubungkan dengan penafsiran dan pengertian mengenai kondisi fisik udara

sesaat pada lokasi dan waktu tertentu, sedangkan iklim adalah kondisi lanjutan

yang merupakan kumpulan kondisi cuaca dan disusun serta dihitung dalam bentuk

rata-rata kondisi cuaca dalam kurun waktu tertentu. Variabilitas cuaca ditandai

dengan adanya peningkatan suhu udara, perubahan pola curah hujan, peningkatan

permukaan air laut dan peningkatan frekwensi kejadian ekstrim meliputi banjir

dan kekeringan. Pengaruh variabilitas cuaca terhadap sektor pertanian yang dapat

menimbulkan kerugian secara langsung adalah banjir, kekeringan dan peningkatan

serangan hama dan penyakit.

Menurut Nurdin (2011), sejak revolusi industri dimulai hingga sekarang

telah menyebabkan terjadinya peningkatan suhu udara global. Selain

meningkatkan itu, variabilitas cuaca juga meningkatkan fluktuasi, frekuensi dan

intensitas anomali iklim dalam dasawarsa terakhir yang disebabkan oleh

fenomena ENSO dan IOD yang berdampak pada perubahan pola musim hujan

sehingga awal musim hujan maupun musim kering terlambat. ENSO merupakan

fenomena laut dan atmosfer yang terjadi bersama-sama di Pasifik Tropis. Dalam

kondisi normal, Pasifik Barat Tropis lebih hangat daripada Pasifik Timur.

Akibatnya angin equatorial berhembus ke arah barat membantu konveksi di

Pasifik Barat dan subsidensi di Pasifik Timur.

Perubahan iklim akan memperbesar nilai variabilitas cuaca dan

mempercepat periode terjadinya variabilitas cuaca tersebut. Dengan kata lain,

cuaca ekstrim muncul sebagai wujud dari perubahan iklim. Cuaca ekstrim adalah

suatu kondisi yang sangat jarang terjadi, mengandung resiko bencana dan

parameter yang diukur nilainya sangat besar atau sangat kecil (misalnya pada

curah hujan atau temperatur). Cuaca ekstrim dan berbagai bencana sering kali

muncul sebagai akibat dari perubahan iklim. Jelas terlihat bahwa fluktuasi iklim

ini berdampak pada kehidupan manusia dalam berbagai aspek, diantaranya di

bidang kesehatan, teknologi, sosial, dan ekonomi.

Page 29: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

11

Variabilitas cuaca disebabkan oleh faktor pengendali berupa interaksi

antara atmosfer, lautan dan daratan. Untuk menunjang atau menghambat kegiatan

yang akan ditimbulkan, dapat dilakukan dengan memanfaatkan karakteristik dan

spesifikasi variabilitas cuaca. Indonesia memiliki variabilitas cuaca yang tinggi.

Berdasarkan pola hujan, wilayah Indonesia berdasarkan Gambar 2 dibagi dalam

tiga klasifikasi pola hujan, yaitu monsual, ekuatorial, dan lokal (Syamsuddin

2014).

Sumber: www.bmkg.go.id

Variabilitas cuaca dapat dilihat dari keragaman curah hujan suatu wilayah.

Variabel lain yang dapat menyebabkan variabilitas cuaca adalah suhu udara, suhu

permukaan laut (SPL) dan unsur oseanografi lain seperti ketinggian gelombang.

Suhu udara merupakan energi kinetis rata-rata dari pergerakan molekul udara

(Handoko 1994). As-Syakur (2011) dalam penelitiannya mengatakan bahwa SPL

di wilayah tropis memiliki variasi yang tinggi baik dalam skala ruang maupun

waktu.

2.2.1. Dampak Perubahan Pola Curah Hujan dan Kejadian Cuaca Ekstrim

Badan Litbang Pertanian menuliskan, perubahan pola hujan sudah terjadi

sejak beberapa dekade terakhir di beberapa wilayah di Indonesia, seperti

pergeseran awal musim hujan dan perubahan pola curah hujan. Selain itu terjadi

kecenderungan perubahan intensitas curah hujan bulanan dengan keragaman dan

Gambar 2 Pembagian wilayah Indonesia berdasarkan pembagian pola hujan

Page 30: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

12

deviasi yang semakin tinggi serta peningkatan frekuensi kejadian iklim ekstrim,

terutama curah hujan, angin, dan banjir rob.

Beberapa ahli menemukan dan memprediksi arah perubahan pola hujan di

Wilayah Selatan Jawa dan Bali dengan intensitas curah hujan cenderung

meningkat tetapi dengan periode yang lebih singkat (Naylor et al. 2007). Secara

nasional, tren perubahan secara spasial, di mana curah hujan pada musim hujan

lebih bervariasi dibandingkan dengan musim kemarau (Boer et al. 2009).

Sumber: Boer et al. 2009

Pada Gambar 3, variabilitas cuaca juga berdampak terhadap peningkatan

hujan musiman Desember, Januari, Februari (DJF) secara signifikan di sebagian

besar wilayah di Jawa, Kawasan Timur Indonesia, dan Sulawesi. Sebaliknya,

variabilitas cuaca berdampak terhadap penurunan hujan musiman Juni, Juli,

Agustus (JJA) secara signifikan di sebagian besar wilayah Jawa, Papua, Bagian

Barat Sumatera, dan Bagian Timur Selatan Kalimantan. Variabilitas cuaca

mengakibatkan musim kemarau memanjang di sebagian besar wilayah Jawa,

Bagian Selatan Sumatera, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, dan Nusa

Tenggara.

2.2.2. Dampak Sumberdaya Lahan dan Air

Secara umum, variabilitas cuaca akan berdampak terhadap penciutan dan

degradasi (penurunan fungsi) sumberdaya lahan, air dan infrastruktur terutama

Gambar 3. Perubahan panjang musim kemarau di seluruh Indonesia.

Panjang MK

Memendek

Tetap

Memanjang

Page 31: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

13

irigasi, yang menyebabkan terjadinya ancaman kekeringan atau banjir.

Kekeringan merupakan gangguan keseimbangan hubungan antara tanaman dan air

tanah, yang mengakibatkan persediaan air dalam tanah tidak mampu mencukupi

kebutuhan air tanaman. Menurut Dinas Pertanian Pangan Provinsi Jawa Barat,

penyebab dari kekeringan yaitu menurunnya kapasitas sumber air akibat rusaknya

daerah tangkapan air, rendahnya efisiensi penggunaan air akibat buruknya sistem

pengoperasian/alokasi air, menurunnya kapasitas saluran maupun wadah-wadah

air akibat sedimentasi, tingginya tingkat kehilangan air akibat kerusakan jaringan

irigasi dan lain sebagainya. Wilayah yang rentan terkena kekeringan di Jawa Barat

salah satunya yaitu di Indramayu yang memiliki daerah irigasi namun tidak

memiliki fasilitas waduknya. Untuk menilai kerusakan akibat dampak variabilitas

cuaca pada kekeringan dapat dilihat pada Tabel 4 yang sangat berpengaruh

terhadap hasil produksi tanaman sehingga diperlukan langkah pencegahan

maupun adaptasi untuk menanganinya.

Tabel 4. Klasifikasi penilaian kerusakan akibat dampak anomali iklim dan cuaca

(kekeringan)

No. Klasifikasi Gejala

1 Ringan Ujung daun tanaman kering

2 Sedang Bagian yang mengering berkembang sampai

mencapai 1/4 panjang daun

3 Berat > 1/4 - 2/3 daun mengering

4 Puso Seluruh tanaman mengering/mati

Sumber : Dinas Pertanian Pangan Provinsi Jawa Barat (2012)

Banjir merupakan bencana alam yang memiliki dampak yang sangat besar

terhadap kerusakan di sektor ekonomi dan sosial. Badan Nasional

Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa di Indonesia semenjak

tahun 1815 hingga 2012 bencana banjir terjadi paling banyak yaitu mencapai 38

% dari total bencana yang terjadi. Banjir yang berlangsung di Indonesia

disebabkan oleh empat hal yaitu faktor hujan yang lebat, perubahan tata guna

lahan, kesalahan pembangunan alur sungai dan pendangkalan sungai (Maryono

2005).

Kejadian banjir di Indonesia sangat dipengaruhi oleh kondisi curah hujan

ekstrim yaitu pada saat La Nina maka peningkatan curah hujan dapat membantu

Page 32: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

14

ketersediaan air bagi pertumbuhan padi sawah (Boer et al. 2009). Padi yang

terkena dampak banjir sebagian besar adalah tanaman yang baru ditanam sehingga

bisa segera ditanami kembali ketika pasca banjir. Pada tahun 2013, luas lahan

tanaman padi yang terkena banjir seluas 333.663 ha (2,36% dari luas tanam

14.159.169 ha), di antaranya puso 78.821 ha atau sebesar 0,56% dari luas tanam

14.159.169 ha. Sedangkan luas banjir pada 2013/2014 (Oktober - Desember

2013) seluas 37.928 ha (3,86% dari luas tanam 983.352 ha), di antaranya puso

6.635 ha atau sebesar 0,67% dari luas tanam 983.352 ha3. Untuk menilai

kerusakan akibat dampak anomali iklim dan cuaca pada kondisi banjir dapat

dilihat pada Tabel 5 dibawah ini.

Tabel 5. Klasifikasi penilaian kerusakan akibat dampak anomali iklim dan cuaca

(banjir)

Sumber : Dinas Pertanian Pangan Provinsi Jawa Barat (2014)

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (2010) menuliskan,

dampak perubahan iklim terhadap sektor yang berkaitan dengan sumber daya air

antara lain meningkatnya kejadian cuaca dan iklim ekstrim yang berpotensi

menimbulkan banjir, tanah longsor, dan kekeringan. Selain itu daya dukung lahan

juga menurun yang diakibatkan oleh tekanan terjadap lahan.

2.3. Persepsi Petani Terhadap Variabilitas Cuaca

Persepsi menurut Harihanto (2001) merupakan pandangan individu

terhadap waktu objek stimuls sehingga mengakibatkan reaksi terhadap individu

berupa penerimaan ataupun penolakan terhadap stimulus tersebut. Persepsi

berhubungan dengan pendapat dan penilaian individu terhadap suatu stimulus

sehingga berakibat terhadap menurunnya kemauan dan perasaan terhadap

stimulus tersebut. Stimulus bisa berupa benda, isyarat, informasi, maupun situasi

3http://m.tabloidsinartani.com/index.php?id=148&tx_ttnews%5Btt_news%5D=482&cHash=3511

d17896fe2e2669e8d21976d4efff [diakses pada 26 januari 2015]

No. Klasifikasi Gejala

1 Terkena a. Umur tanaman < 2 bulan, tergenang < 3 hari

b. Umur tanaman > 2 bulan, tergenang sampai tidak

menunjukkan kerusakan fisik

2 Puso a. Umur tanaman < 2 bulan, tergenanag > 3 hari dan

menunjukkan kerusakan fisik

b. Umur tanaman > 2 bulan, tergenang sampai menunjukkan

gejala kematian.

Page 33: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

15

dan kondisi tertentu. Persepsi berhubungan dengan pendapatan dan penilaian

individu terhadap suatu stimulus yang akan berakibat terhadap motivasi, kemauan,

dan perasaan terhadap stimulus tersebut.

Menurut Calhoun dan Acocella (1990), persepsi memiliki tiga dimensi

yang menandai konsep diri, yaitu pengetahuan (apa yang individu ketahui tentang

sesuatu hal), pengharapan dan penilaian (pengukuran individu tentang sesuatu hal

dengan apa yang menurutnya dapat dan terjadi dalam rangka memenuhi harapan

individu tentang hal tersebut). Persepsi seseorang menurut Kartono (1987) akan

terjadi melalui indera yang dimiliki, pengetahuan lingkungan yang diperoleh

melalui interpretasi data indera. Terbangunnya persepsi dapat dirasakan melalui

kesejahteraan hidup manusia dan berbagai macam proses dalam usaha manusia

menjalin hubungan dengan lingkungan mereka. Hal tersebut akan mendorong

manusia dalam usaha mendekati atau mencapai suatu kondisi kehidupan sesuai

dengan gambaran hidup sejahtera yang dalam diri manusia (Twikromo 1995).

Salah satu pihak yang terkena dampak variabilitas cuaca adalah petani.

Para petani yang tidak menyadari variabilitas cuaca dan dampak potensialnya

akan berakibat pada kerentanan di tingkat petani yang lainnya, karena kualitas dan

kuantitas padi secara aktual dipengaruhi oleh variabilitas cuaca. Selain itu, dengan

mengabaikan variabilitas cuaca ini memungkinkan dapat mempengaruhi produksi

padi secara signifikan dimasa mendatang bagi petani yang memiliki keterbatasan

informasi.

2.4. Dampak Variabilitas Cuaca terhadap Hasil Produksi, Input dan

Pendapatan Rumah Tangga Petani Padi

Variabilitas cuaca secara langsung mempengaruhi berbagai aspek dari

ketahanan pangan, khususnya dalam hal ketersediaan pangan dan distribusi

pangan. Dampak adanya variabilitas cuaca akan mempengaruhi hasil produksi

(output) dan penggunaan input, sehingga akan mempengaruhi pendapatan rumah

tangga petani. Secara temporal akan terjadi peningkatan curah hujan pada musim

penghujan dan penurunan curah hujan pada musim kemarau di beberapa wilayah

di Indonesia (Handoko et al. 2008). Hal ini sudah banyak dirasakan oleh para

petani di Indonesia dan berpotensi mengganggu produksi pangan strategis

sehingga mengalami kerugian yang besar akibat bencana banjir dan kekeringan.

Page 34: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

16

Indonesia diperkirakan akan mengalami angka penurunan jumlah produksi

pertanian terutama produksi padi dan jagung, yang tercacat angkanya masing-

masing sebesar 1,41 juta ton (1,98%) dan 875, 17 ribu ton (4,51%) dibandingkan

produksi yang dihasilkan pada tahun 2013. Angka pelandaian tingkat produksi

pertanian terutama sumber pangan pokok (staple food), selain secara inherent

disebabkan oleh faktor tingkat kesuburan tanah yang terus mengalami penurunan,

juga disebabkan oleh penyempitan lahan pertanian, serta secara langsung maupun

tidak langsung akibat faktor variabilitas iklim ekstrim (Data Badan Pusat statistik

(BPS) untuk Produksi Tanaman Pangan Angka Ramalan (ARAM) I tahun 2014)4.

Adaptasi petani diperlukan untuk merespon dampak negatif yang diakibatkan oleh

variabilitas cuaca sehingga biaya yang tinggi dapat distabilkan misalnya dengan

meningkatkan sarana irigasi dan pemberian input (bibit, pupuk,

insektisida/pestisida) tambahan.

Variabilitas cuaca juga menyebabkan berkurangnya lapangan pekerjaan

yang berdampak pada pendapatan rumah tangga petani, merubah kalender

tradisional untuk beberapa aktivitas pertanian dan memperpendek waktu

penanaman. Pengukuran pendapatan rumah tangga petani dapat dilakukan dengan

menghitung dari pendapatan hasil pertanian dan non pertanian. Hasil pendapatan

rumah tangga petani didapatkan dari penjumlahan antara pendapatan di sektor

pertanian dan non pertanian.

Pendapatan usaha tani menurut Soeharjo (1972) dapat dilihat berdasarkan

keadaan penerimaan dan pengeluaran selama jangka waktu yang ditetapkan.

Penerimaan usaha tani berwujud tiga hal yaitu (a) hasil penjualan tanaman, ternak,

ikan atau produk yang akan dijual, (b) produk yang dikonsumsi pengusaha dan

keluarganya selama melakukan kegiatan, (c) kenaikan nilai inventaris. Nilai

benda-benda inventaris yang dimiliki petani berubah-ubah setiap tahun, sehingga

ada perbedaan nilai pada awal tahun dengan akhir tahun perhitungan. Jika ada

kenaikan nilai benda-benda inventaris yang dimiliki petani itu, maka selisih nilai

akhir tahun dengan nilai awal tahun perhitungan merupakan penerimaan

usahatani.

4http://old.setkab.go.id/artikel-13497-meski-iklim-berubah-ketahanan-pangan-harus-tetap-

berlanjut.html [diakses pada 28 januari 2015 ]

Page 35: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

17

2.5. Adaptasi Petani dalam Menghadapi Variabilitas Cuaca

Adaptasi adalah suatu upaya pengembangan yang adaptif dengan situasi

yang terjadi akibat dampak variabilitas cuaca terhadap sumberdaya infrastruktur

dan lain-lain melalui (a) reinventarisasi dan redelineasi potensi dan karakteristik

sumberdaya lahan dan air, (b) penyesuaian dan pengembangan infrastruktur

pertanian, terutama irigasi sesuai dnegan perubahan sistem hidrologi dan potensi

sumberdaya air, (c) penyesuaian sistem usahatani dan agribisnis, terutama pola

tanam, jenis tanaman dan varietas, dan sistem pengolahan tanah (Las et al. 2007).

Mulyadi (2005) dalam studinya menyatakan bahwa proses adaptasi

mencakup rangkaian usaha-usaha manusia untuk menyesuaikan diri maupun

memberi respon terhadap perubahan lingkungan fisik maupun sosial secara

temporal. Perubahan lingkungan berupa bencana merupakan perubahan

lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap sistem adaptasi manusia. Untuk

menghadapi perubahan lingkungan akibat bencana tersebut maka manusia

mengembangkan pola adaptasi tingkah laku seperti perubahan strategi mata

pencaharian.

Adaptasi variabilitas cuaca merupakan suatu bentuk penyesuaian untuk

menghadapi dampak negatif dari variabilitas cuaca seperti melakukan upaya untuk

mengurangi dampak tersebut. Upaya untuk melakukan adaptasi terhadap

variabilitas cuaca diantaranya peningkatan sistem teknologi seperti meningkatkan

keamanan laut atau melindungi kawasan pemukiman di sekitar pesisir pantai,

merubah pola pikir seseorang untuk melakukan adaptasi terhadap variabilitas

iklim, mengurangi penggunaan air pada saat terjadi kekeringan, dan menggunakan

insektisida pembasmi hama. Selain itu perlunya upaya perbaikan sistem informasi

mengenai kondisi iklim dan cuaca yang terjadi di suatu wilayah dalam rangka

memperkuat perencanaan dan koordinasi, melakukan investasi pengembangan

teknologi dan menciptakan sistem keuangan yang efektif sebagai upaya antisipasi

variabilitas cuaca (World Bank 2008 dalam Handoko et al. 2008).

Page 36: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

18

2.5.1. Perubahan Pola Tanam Sebagai Upaya Adaptasi terhadap

Variabilitas Cuaca

Pola tanam pertanian merupakan salah satu dampak dari fenomena

variabilitas cuaca akibat perubahan pola curah hujan. Perubahan pola curah hujan

ini akan berdampak pada pergeseran waktu tanam serta perubahan pola tanam

pertanian. Jawa Barat dan Jawa Timur secara umum memiliki pasokan air yang

lebih banyak, memiliki intensitas tanam yang lebih tinggi dibandingkan empat

provinsi lainnya di luar Jawa, namun di Jawa Barat dan Jawa Timur telah terjadi

perubahan pola tanam yang sebelumnya padi-padi-padi menjadi padi-padi-

palawija. Namun perubahan pola tanam ini tidak dilakukan oleh empat provinsi

lainnya, walaupun mereka merasakan adanya variabilitas cuaca, yakni curah hujan

dan penurunan muka air tanah. Dengan begitu, mereka tetap mengusahakan

lahannya hanya dua kali tanam per tahun berupa padi-padi atau padi-palawija

(Kurniawati 2011). Menurut Las et al. (2007) sebagian besar areal tanam padi

menggunakan pola tanam padi-padi dimana pada musim tanam kedua sangat

tergantung pada ketersediaan air irigasi. Kekeringan yang terjadi pada musim

kedua akan mengubah pola tanam petani sehingga mengganggu kesinambungan

stok pangan nasional. Kesinambungan produksi beras dalam beberapa tahun

terakhir sering terganggu akibat dampak ENSO dan IOD.

Naylor et al. (2001, 2007) dalam studinya menyatakan bahwa penetapan

awal musim tanam padi merupakan salah satu strategi penting dalam budidaya

pertanian di Indonesia khususnya tanaman pangan yang berpengaruh dengan

adanya anomali iklim dan cuaca. Kalender tanam digunakan sebagai penetapan

awal musim tanam yang secara tradisional telah lama dikembangkan oleh petani

secara turun temurun dengan istilah berbeda di setiap daerah. Namun demikian,

kalender tanam tidak sepenuhnya dijadikan acuan oleh para petani melihat bahwa

variabilitas cuaca menyulitkan untuk menemukan indikator penanda musim.

Fluktuasi curah hujan yang sangat dinamis akibat adanya anomali cuaca

menyebabkan terjadinya pergeseran awal musim hujan dan musim kemarau.

Dampak tersebut mengakibatkan perubahan pola tanam yang dapat

mempengaruhi maju laju waktu tanam sehingga sangat menyulitkan petani yang

biasanya mengacu pada kalender tanam.

Page 37: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

19

Penyusunan kalender tanam dibutuhkan bagi petani tanaman pangan untuk

mengetahui waktu dan pola tanam di daerahnya selama setahun. Kalender tanam

digunakan untuk memberikan informasi komoditas yang biasa ditanam pada suatu

wilayah dari mulai persiapan lahan sampai dengan panen selama setahun. Melihat

dampak variabilitas cuaca yang sangat mempengaruhi ketahanan pangan di

Indonesia serta untuk mendukung daya tahan sektor pertanian terhadap ancaman

variabilitas cuaca, maka dibutuhkan suatu upaya strategis yang dapat mengatasi

dan mengantisipasi dampak variabilitas cuaca tersebut. Upaya yang sangat

penting dilakukan yaitu dengan memahami karakteristik cuaca wilayah dengan

baik. Dengan cara seperti itu maka dapat diketahui kalender tanam untuk

mengetahui waktu dan pola tanam di sentra-sentra produksi padi di wilayah

Indonesia, baik pada wilayah monsual maupun equatorial (Anwarie 2010).

2.6. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu berfungsi sebagai pendukung untuk melakukan

penelitian dan membandingkan hasil penelitian yang penulis lakukan dengan

hasil-hasil yang telah dilakukan oleh orang lain yang menunjang atau

memperkuat. Banyak penelitian yang menggunakan metode analisis deskriptif

terhadap suatu dampak yang ditimbulkan terutama pada suatu sektor pertanian

pangan. Akan tetapi penelitian tentang Analisis Nilai Kerugian Petani Padi

Akibat Variabilitas Cuaca dan Proses Adaptasi yang dilakukan oleh Petani

memiliki perbedaan dari segi lokasi penelitian, studi kasus, dan metode.

Handoko et al. (2008) melakukan studi mengenai keterkaitan perubahan

iklim dan produksi pangan strategis. Hasil penelitian ini mengungkapkan sepuluh

skenario perubahan iklim dan program adaptasi pertanian yang dikembangkan

bertujuan untuk menganalisis proyeksi surplus (defisit) pangan strategis yang

akan terjadi hingga tahun 2050. Hasilnya menunjukkan bahwa faktor perubahan

suhu udara memiliki potensi dampak negatif lebih besar dibandingkan dengan

faktor perubahan curah hujan dalam mempengaruhi surplus (defisit) pangan

Indonesia.

Osmaleli (2010) melakukan penelitian mengenai analisis dampak

perubahan iklim lokal dan kesejahteraan nelayan, Kecamatan Labuan, Kabupaten

Pandeglang, Propinsi Banten. Dampak perubahan iklim lokal yang terjadi ditandai

Page 38: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

20

dengan perubahan musim yang tidak menentu, musim barat dan timur yang sulit

diprediksi oleh nelayan. Perubahan iklim global saat ini belum berpengaruh

terhadap perubahan iklim lokal Labuan, tetapi model dugaan grafik suhu global

dan suhu lokal hingga tahun 2010 mengalami peningkatan. Hal ini dibuktikan

dengan peningkatan suhu rata-rata bumi selama 150 tahun yang mengindikasikan

peningkatan suhu di Indonesia.

Asikin (2010) melakukan analisis dampak perubahan iklim terhadap

pendapatan petani padi di Kabupaten Cianjur. Perubahan iklim mempengaruhi

kondisi lingkungan di Kabupaten Cianjur yang merupakan salah satu sentra

produksi padi di Jawa Barat. Terbatasnya informasi yang diperoleh petani padi

mengenai perubahan iklim menyebabkan persepsi antar petani mengenai

perubahan iklim menjadi berbeda. Oleh karena itu, kajian mengenai sejauh mana

persepsi petani padi terhadap perubahan iklim tersebut penting untuk dilakukan.

Hal ini untuk mengetahui sejauh mana petani padi mampu bertahan dan merespon

kondisi iklim yang tidak menentu. Penelitian ini juga memberikan informasi

mengenai dampak perubahan iklim terhadap tingkat pendapatan petani padi di

Kabupaten Cianjur.

Berdasarkan penelitian-penelitian di atas rata-rata penelitan menggunakan

analisis pendapatan dan desktiptif. Hal tersebut menjadikan suatu acuan bagi

penelitian ini khususnya dalam alat analisis datanya namun memiliki perbedaan

dari segi lokasi penelitian dan studi kasus. Penelitian ini menganalisis Nilai

Kerugian Petani Padi Akibat Variabilitas Cuaca dan Proses Adaptasi yang

dilakukan oleh Petani. Alat analisis yang akan digunakan yaitu analisis deskriptif

menggunakan metode likert, regresi berganda, dan analisis pendapatan rumah

tangga usahatani.

Page 39: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

21

3. KERANGKA PEMIKIRAN

Variabilitas cuaca Indonesia sangat berkaitan erat dengan El Nino

Southern Oscillation (ENSO) di Samudera Pasifik dan Indian Ocean Dipole

(IOD) di Samudera Hindia. Menurut penelitian dari Allan (2000), penurunan

curah hujan mengakibatkan kekeringan dan pada saat yang lain mengakibatkan

tingginya curah hujan sehingga dapat menimbulkan banjir yang tentunya

merugikan para petani. Munculnya fenomena El Niño kuat sebanyak tujuh kali

sepanjang dua puluh tahun terakhir disertai dengan terjadinya fenomena IOD

positif yang hampir terjadi bersamaan mengakibatkan deraan kekeringan yang

cukup serius.

Kabupaten Indramayu merupakan daerah yang terkena anomali cuaca

yang berdampak pada sektor pertanian. Variabilitas cuaca yang terjadi beberapa

tahun terakhir telah memberikan dampak yang signifikan pada tanaman pangan

terutama padi. Pada saat yang bersamaan, beberapa dekade terakhir menunjukkan

dampak variabilitas cuaca yang besar pada tanaman pangan padi di Kabupaten

Indramayu, seperti kekeringan dan banjir yang semakin meluas pada waktu-waktu

tertentu. Salah satu dampak akibat terjadinya variabilitas cuaca adalah curah hujan

yang tinggi. Kesalahan strategi dari petani menjadi tidak tepat karena kondisi

cuaca yang tidak dapat diprediksi dan sulit diantisipasi.

Walaupun sektor pertanian penyumbang emisi gas rumah kaca, pertanian

juga merupakan sektor yang paling menderita bahkan terancam akibat adanya

variabilitas cuaca, salah satunya adalah padi. Padi dalam sistem produksinya

sangat rentan dan akan mengalami dampak paling serius akibat variabilitas cuaca.

Adanya variabilitas cuaca tersebut menyebabkan penurunan produktivitas dan

produksi padi akibat suhu udara, kekeringan maupun banjir, serta kualitas gabah

yang menurun. Hal ini terjadi di Kabupaten Indramayu sebagai sentra produksi

lumbung padi terbesar di Jawa Barat. Dasar pemikiran penelitian ini mellihat

hubungan antara tahapan pelaksanaan dengan tujuan penelitian. Potensi dari

adanya variabilitas cuaca menjadi dasar meneliti Analisis Nilai Kerugian Petani

Padi Akibat Variabilitas Cuaca dan Proses Adaptasi yang dilakukan oleh Petani.

Untuk itu, diperlukan kajian secara komprehensif mengenai persepsi para petani

Page 40: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

22

terhadap fenomena gejala-gejala variabilitas cuaca, dampak ekonomi yang

ditimbulkan terhadap padi akibat fenomena variabilitas cuaca, faktor-faktor yang

mempengaruhi nilai kerugian petani padi dan adaptasi yang dilakukan petani.

Berdasarkan penjelasan diatas, penelitian ini akan melihat keterkaitan

antara empat komponen yang terbagi menjadi tiga langkah. Langkah pertama

adalah mengkaji persepsi para petani padi di Kabupaten Indramayu mengenai

variabilitas cuaca. Langkah kedua yaitu mengkaji dan mengidentifikasi dampak

variabilitas cuaca terhadap kegiatan usahatani dan rumah tangga petani padi di

Kabupaten Indramayu. Langkah ketiga adalah mengkaji dan mengidentifikasi

faktor-faktor yang mempengaruhi nilai kerugian petani padi. Langkah keempat

adalah mengkaji adaptasi yang dilakukan oleh petani.

Hipotesis pertama adalah variabilitas cuaca berpengaruh terhadap

produktivitas padi. Namun sampai saat ini banyak para petani yang belum paham

mengenai persepsi terhadap variabilitas cuaca tersebut. Hal tersebut dapat

dilakukan dengan analisis deskriptif melalui wawancara atau kuesioner yang

diberikan kepada para petani. Analisis persepsi petani tersebut menggunakan

analisis deskriptif menggunakan metode likert. Hipotesis kedua adalah mengkaji

dan mengidentifikasi dampak variabilitas cuaca terhadap kegiatan usahatani dan

rumah tangga petani padi di Kabupaten Indramayu. Adanya variabilitas cuaca

akan berdampak terhadap penurunan sumberdaya lahan, air dan infrastruktur

terutama irigasi, yang menyebabkan terjadinya ancaman kekeringan atau banjir.

Ancaman bencana tersebut mengakibatkan kerugian yang diterima oleh petani

padi di Kabupaten Indramayu. Hal itu juga berdampak pada pendapatan rumah

tangga usahatani padi. Analisis yang digunakan adalah menggunakan analisis

deskriptif dan analisis pendapatan rumah tangga usahatani. Hipotesis ketiga

adalah mengkaji dan mengidentifikasi nilai kerugian petani terhadap variabilitas

cuaca dengan menggunakan analisis model regresi berganda. Hipotesis keempat

adalah mengkaji adaptasi yang dilakukan oleh petani dalam menghadapi

variabilitas cuaca dengan menggunakan analisis deskriptif. Untuk lebih jelasnya

mengenai kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.

Page 41: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

23

Gambar 4 Kerangka pemikiran

Hasil penelitian

Variabilitas cuaca akan mempengaruhi sektor

pertanian

Kabupaten Indramayu sebagai salah

satu sentra produksi padi di Jawa Barat

Barat

Dampak variabilitas cuaca

terhadap usahatani padi

Diperlukan kajian secara

komprehensif

Faktor-faktor

yang

mempengaruhi

nilai kerugian

petani padi.

Analisis deskriptif

dan analisis

pendapatan rumah

tangga usahatani

padi

Dampak

variabilitas cuaca

terhadap kegiatan

usahatani dan

rumah tangga

petani padi

Persepsi

petani

mengenai

variabilitas

cuaca

Analisis

model

regresi

berganda

Analisis

deskriptif

dengan

metode

likert

Rekomendasi kebijakan antisipasi variabilitas cuaca terhadap nilai

kerugian petani secara berkelanjutan

Adaptasi

petani dalam

menghadapi

variabilitas

cuaca

Analisis

deskriptif

Page 42: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian
Page 43: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

4. METODE PENELITIAN

4.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di tiga lokasi di Kabupaten Indramayu yaitu di

Kecamatan Losarang, Kecamatan Kandanghaur dan Kecamatan Bongas.

Pemilihan lokasi dilakukan secara purposive dengan alasan di daerah tersebut

sangat rentan dan terkena dampak yang terbilang cukup parah akibat variabilitas

cuaca berupa kekeringan dan banjir. Daerah tersebut merupakan salah satu daerah

sentra penghasil lumbung padi dan yang menjadi salah satu sumber pendapatan

daerah dan sumber penghasilan bagi petani padi di Kabupaten Indramayu.

Penelitian ini dilakukan selama satu bulan yaitu pada bulan Maret 2015 untuk

pengambilan data primer dan sekunder.

4.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan petani di

Kabupaten Indramayu dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) yang

telah disediakan oleh peneliti. Data sekunder diperoleh dari Dinas Pertanian Dan

Peternakan Indramayu, Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Indramayu, Badan

Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dan sumber-sumber yang

relevan dengan topik yang diteliti.

Tabel 6 Jenis dan sumber data dalam penelitian

No.

Tujuan Jenis Data Sumber Data Metode

Analisis

1. Persepsi petani mengenai

variabilitas cuaca

Primer Petani Wawancara

dan kuesioner

2. Dampak variabilitas cuaca

terhadap kegiatan usahatani

dan rumah tangga petani

padi

Primer dan

sekunder

Petani, Dinas

Pertanian dan

Peternakan

Indramayu, BMKG,

BPS Indramayu

Wawancara,

kuesioner dan

studi literatur

3. Mengidentifikasi faktor-

faktor yang mempengaruhi

nilai kerugian petani padi

terhadap variabilitas cuaca.

Primer dan

sekunder

Petani, Dinas

Pertanian dan

Peternakan Indramayu

Wawancara,

kuesioner dan

studi literatur

4. Strategi dan adaptasi petani

dalam menghadapi

variabilitas cuaca yang

terjadi di Kabupaten

Indramayu

Primer Petani Wawancara

dan Kuesioner

Page 44: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

26

4.3 Metode Pengumpulan Data

Pengambilan data dilakukan dengan metode non probability sampling

secara purposive. Secara umum, sampel merupakan bagian kecil dari suatu

populasi. Responden berasal dari tiga kecamatan yang ada di Indramayu yaitu

Kecamatan Losarang, Kecamatan Kandanghaur dan Kecamatan Bongas dengan

total keseluruhan sebanyak 100 responden. Alasan jumlah responden mengacu

pada analisis data statistik yaitu sampel paling minimum adalah 30 responden

(Walpole 1992). Petani yang akan menjadi responden adalah petani yang telah

bekerja kurang lebih 10 tahun, sehingga dapat diketahui informasi yang lebih

mendalam mengenai variabilitas cuaca terhadap tanaman pangan padi.

4.4 Metode Analisis Data

Menganalisis data merupakan suatu proses lanjutan setelah dilakukannya

pengumpulan data. Menganalisis data ditujukan agar data yang telah dikumpulkan

dapat lebih berarti serta dapat memberikan informasi. Adanya hasil analisis

terhadap data ini dapat memberikan jawaban atas perumusan masalah yang

terdapat dalam perumusan ini. Langkah awal sebelum menganalisis data adalah

dengan mengelompokkan data yang diperoleh dari sampling menjadi dua, yaitu

data kuantitatif dan data kualitatif. Pengolahan dan analisis data akan dilakukan

secara manual dan menggunakan komputer dengan program Microsoft Office

Excel 2007 dan SPSS-16 for Windows.

Tabel 7 Metode pengolahan dan analisis data dalam penelitian

No. Tujuan Metode Analisis Data

1. Mengkaji persepsi petani mengenai variabilitas

cuaca.

Analisis deskriptif dengan

metode skala likert

2. Dampak variabilitas cuaca terhadap kegiatan

usahatani dan rumah tangga petani padi

Analisis deskriptif dan Analisis

pendapatan rumah tangga

usahatani padi

3. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi

nilai kerugian petani padi terhadap variabilitas

cuaca

Analisis model regresi berganda

4. Mengkaji adaptasi petani dalam menghadapi

variabilitas cuaca yang terjadi di Kabupaten

Indramayu.

Analisis deskriptif

Page 45: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

27

4.4.1 Analisis Persepsi Petani terhadap Variabilitas Cuaca.

Analisis deskriptif pada penelitian ini diperoleh dari presepsi petani di

Kabupaten Indramayu. Pada analisis deskriptif ini menggunakan metode likert

dan dilakukan dengan bantuan program Microsoft Excel 2007 dalam menyajikan

data dengan tabel biasa maupun distribusi frekuensi. Pada metode likert sikap

atau respons seseorang terhadap suatu objek dapat diukur melalui skala yang

berwujud kumpulan pertanyaan-pertanyaan sikap yang ditulis, disusun dan

dianalisis sehingga didapat suatu angka dari respons seseorang (Risnita 2012).

Analisis deskriptif ini dilakukan untuk mengetahui pengetahuan ataupun

informasi mengenai variabilitas cuaca yang didapatkan oleh petani dan melihat

sejauh mana petani menyadari akan adanya variabilitas cuaca yang terjadi.

Skala Likert pada penelitian ini digunakan untuk mengukur persepsi petani

terhadap variabilitas cuaca yang mengacu pada pendapat dan sikap petani.

Variabilitas cuaca tersebut sebagai variabel yang akan diukur dengan indikator

variabel. Indikator variabel pada Skala Likert ini mempunyai penilaian dari sangat

positif sampai dengan negatif. Untuk pengukuran variabel diatas digunakan Skala

Likert sebanyak lima tingkat yaitu Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS),

Biasa (B), Setuju (S), dan Sangat Setuju (SS).

Setiap jawaban memiliki skor, yaitu: untuk jawaban STS memiliki skor 1,

jawaban TS memiliki skor 2, jawaban B memiliki skor 3, jawaban S memiliki

skor 4, dan jawaban SS memiliki skor 5. Jumlah responden pada penelitian ini

sebanyak 100 orang, maka nilai skala maksimum 500 dan nilai skala minimum

100. Range skala penilaian Skala Likert pada penelitian ini dapat dilihat pada

Tabel 8 berikut.

Tabel 8 Range skala penilaian

Kategori penilaian Range skala

Sangat Tidak Setuju 100-180

Tidak Setuju 181 – 260

Biasa 261 – 340

Setuju 341 – 420

Sangat Setuju 421 – 500

Sumber: Riduan (2010), data primer (2015), diolah

Page 46: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

28

Range skala tersebut dapat menentukan nilai kesesuaian persepsi

berdasarkan penilaian petani. Petani yang merasakan adanya tanda-tanda maupun

dampak yang ditimbulkan dari variabilitas cuaca akan berada pada range skala

setuju sampai dengan sangat setuju. Adapun petani yang menilai bahwa

variabilitas cuaca tersebut tidak sesuai dengan yang dirasakan oleh petani akan

berada pada range skala tidak setuju hingga sangat tidak setuju. Range biasa dapat

diartikan bahwa petani tidak merasakan tanda-tanda maupun dampak yang

ditimbulkan dari variabilitas cuaca namun persepsi tersebut perlu dinilai jika

melihat pada kondisi lingkungan sekitar.

4.4.2 Dampak Variabilitas Cuaca terhadap Kegiatan Usahatani dan

Rumah Tangga Petani Padi

Variabilitas cuaca merupakan salah satu ancaman yang sangat serius

terhadap sektor pertanian terutama tanaman pangan padi. Kerentanan tanaman

pangan padi terhadap variabilitas cuaca akan berimbas pada luas areal tanam dan

panen, produktvitas, dan kualitas hasil. Keadaan ini disebabkan karena pola curah

hujan yang tidak menentu sehingga menyebabkan kerugian bagi petani akibat

gagal panen maupun puso. Kerugian tersebut dikarenakan lahan persawahan

mereka yang tergenang akibat bencana banjir dan kekeringan. Akibatnya petani

harus menanggung kerugian karena kehilangan pendapatan rumah tangga dari

hasil panen tersebut.

Soekartawi (1995) menyatakan bahwa pendapatan usahatani adalah selisih

antara penerimaan dan semua biaya yang dikeluarkan. Analisis pendapatan

mempunyai manfaat yang sangat besar bagi pemilik faktor produksi. Dalam

analisis pendapatan terdapat dua tujuan utama, yaitu (a) menggambarkan keadaan

sekarang suatu kegiatan usaha, (b) menggambarkan keadaan yang akan datang

dari perencanaan atau tindakan. Jenis-jenis pendapatan yang diperoleh oleh rumah

tangga petani padi adalah pendapatan usahatani padi, pendapatan usahatani non-

padi, dan pendapatan non usahatani.

4.4.2.1 Perubahan Produktivitas Padi Akibat Variabilitas Cuaca

Variabilitas cuaca pada sektor pertanian berpengaruh terhadap stabilisasi

produksi padi yang berdampak pada produktivitas padi. Kondisi ini terjadi akibat

kondisi cuaca yang tidak stabil seperti curah hujan yang tidak menentu dan suhu

Page 47: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

29

udara yang ekstrim. Akibatnya, pada setiap perubahan stabilisasi produksi pada

kondisi cuaca yang berubah akan memakan biaya yang sangat tinggi, misalnya

dengan meningkatkan sarana irigasi, pemberian input (bibit, pupuk,

insektisida/pestisida) tambahan. Bencana alam seperti bencana banjir dan

kekeringan yang terjadi di Indramayu, menyebabkan gagal panen sehingga

berimbas pada produksi padi dan berdampak pada kehilangan hasil.

Kehilangan hasil yang menimpa petani padi di Kabupaten Indramayu

akibat variabilitas cuaca terjadi setiap tahunnya. Jika dilihat selama 5 tahun

terakhir, Indramayu berturut-turut mengalami puso akibat kekeringan dan bencana

banjir pada tahun 2014. Dampak fenomena variabilitas cuaca telah dirasakan oleh

petani padi di Kabupaten Indramayu seperti penambahan biaya yang dikeluarkan

untuk usahatani mereka sebagai pengganti dari kegagalan panen. Kehilangan hasil

tersebut tentunya berpengaruh terhadap kesejahteraan petani padi di Kabupaten

Indramayu karena sebagian besar dari mereka sangat bergantung terhadap mata

pencaharian ini.

4.4.2.2 Nilai Kerugian Petani Padi Akibat Variabilitas Cuaca

Puso yang terjadi akibat kekeringan dan bencana alam banjir

menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi petani padi di Kabupaten

Indramayu. Pada tahun 2014, Indramayu mengalami dua kali puso yang terjadi

pada musim rendeng dan musim sadon yang disebabkan oleh bencana alam banjir

dan juga kekeringan. Kondisi curah hujan yang sangat tinggi pada musim tanam

pertama menjadi alasan terjadinya puso yang mengakibatkan kerugian yang cukup

besar. Sedangkan pada musim tanam kedua, curah hujan cenderung menurun

sangat drastis yang menyebabkan kemarau panjang sehingga mengakibatkan

puso.

Kerugian tertinggi yaitu disebabkan oleh puso saat terjadinya kemarau

panjang. Hal ini disebabkan pada saat terjadi bencana banjir, petani melakukan

replanting sehingga kerugian yang diterima menjadi berkurang karena adanya

pemasukan dari hasil panen setelah replanting tersebut. Saat terjadi puso akibat

kekeringan, petani enggan untuk mengambil risiko yang besar dan lebih memilih

untuk mencari sumber pendapatan lain di luar usahatani padi seperti berdagang,

kuli bangunan, maupun berkebun.

Page 48: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

30

4.4.2.3 Pendapatan Rumah Tangga Petani Padi akibat Variabilitas Cuaca

Secara umum pendapatan rumah tangga petani padi diperoleh dari dua

sumber pendapatan, yaitu sumber pendapatan dari sektor pertanian dan non

pertanian. Sumber pendapatan pertanian dalam usaha pertanian dikelompokkan

menjadi tiga yaitu sumber pendapatan usahatani sawah, usahatani kebun dan

pekarangan dan usahatani ternak, dan diluar usaha pertanian seperti berburuh tani.

Untuk sumber pendapatan non pertanian yaitu terdiri dari usaha non pertanian

(berdagang, industri, angkutan maupun jasa), Pegawai Negeri/TNI, pendapatan

dari sumbangan dan lainnya (Sugiarto, 2008).

Untuk menghitung pendapatan rumah tangga tani, Patty (2010) dalam

penelitiannya menggunakan rumus :

Prt = Put + Plut ....................................................... (1)

Keterangan:

Prt = Pendapatan rumah tangga tani

Put = Pendapatan usahatani

Plut = Pendapatan luar usahatani

Pendapatan adalah selisih antara total penerimaan dan total biaya. Menurut

Soekartawi (1995) penerimaan merupakan perkalian antara produksi yang

diperoleh dengan harga jual. Penerimaan didefinisikan sebagai nilai produksi total

usahatani padi dalam jangka waktu tertentu, baik yang dijual maupun yang tidak

dijual. Biaya total didefinisikan sebagai nilai semua masukan yang habis terpakai

atau dikeluarkan dalam produksi. Biaya total terdiri dari biaya tetap dan biaya

variabel. Biaya tetap merupakan biaya yang relatif jumlahnya dan terus

dikeluarkan walaupun produksi yang diperoleh banyak atau sedikit. Biaya tetap

tidak bergantung pada besarnya produksi. Sedangkan biaya variabel merupakan

biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh produksi yang diperoleh (Hernanto,

1989). Biaya variabel jumlahnya berubah sebanding dengan besarnya produksi.

Biaya yang termasuk dalam biaya variabel adalah bibit/benih dan sewa tenaga

kerja. Biaya tetap terdiri dari sewa lahan, pajak, penyusutan dan bunga modal

kredit.

Page 49: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

31

Variabilitas cuaca memiliki dampak yang sangat besar bagi pendapatan

rumah tangga petani padi. Dampak yang ditimbulkan menyebabkan perubahan

terhadap pendapatan yang diterima oleh petani. Kekeringan dan bencana banjir

yang melanda lahan persawahan mereka mengakibatkan kerugian sehingga

menurunkan pendapatan rumah tangga petani padi dan berdampak pada

kesejahteraan petani.

4.4.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nilai Kerugian Petani

4.4.3.1 Analisis Model Regresi Berganda

Model regresi berganda merupakan salah satu model dalam ekonometrika

(Juanda, 2009). Model ini digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi nilai kerugian petani akibat variabilitas cuaca. Model ini

memodelkan nilai kerugian yang bertambah atau berkurang secara linier jika

faktor nilai kerugian diubah.

Menurut Kurniawan (2008), analisis data mempunyai tiga fungsi, yaitu

untuk tujuan deskripsi dari fenomena data atau kasus yang sedang diteliti, untuk

tujuan control, dan tujuan prediksi. Data variabel X (independen) pada regresi

linier berganda dapat berupa data pengamatan yang telah ditetapkan oleh peneliti

(experimental of fixed data) maupun data yang belum ditetapkan sebelumnya oleh

peneliti (observational data). Jika menggunakan fixed data (data yang telah

ditetapkan), informasi yang diperoleh akan lebih kuat ketika menjelaskan

hubungan sebab akibat antara variabel X dan variabel Y. Namun apabila

menggunakan observational data maka informasi yang diperoleh belum tentu

merupakan hubungan sebab akibat. Untuk fixed data biasanya diperoleh melalui

percobaan laboratorium dimana peneliti telah memiliki beberapa nilai variabel X

yang ingin diteliti. Berbeda dengan observational data, variabel X yang diamati

tergantung keadaan di lapangan dimana data biasa diperoleh dengan

menggunakan kuesioner. Penelitian ini menggunakan data berupa observational

data dengan membentuk persamaan regresi melalui variabel-variabel yang dapat

merepsentasikan hubungan data-data yang diperoleh. Persamaan model regresi

berganda secara umum adalah sebagai berikut :

Page 50: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

32

………………………..(2)

Pada penelitian ini menggunakan regresi linear berganda yang

menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai kerugian petani terhadap

variabilitas cuaca. Bentuk persamaan model regresi berganda respon nilai

kerugian petani padi pada tahun 2014 adalah sebagai berikut :

……………….……………………………………………………..(3)

Dimana:

NKP = Nilai kerugian petani (Rp/tahun)

PPT = Pengeluaran petani padi (Rp/tahun)

PDK = Pendidikan formal petani (tahun)

UMT = Umur tanam padi (hst)

MSM = Musim tanam (skala: 1=normal, 2=hujan dan banjir, 3=kemarau dan

kekeringan, 4=banjir dan kekeringan)

KTL = Ketinggian Lahan (mdpl)

ε = galat

Hipotesis dari faktor yang mempengaruhi nilai kerugian petani padi adalah

sebagai berikut :

1. Pengeluaran petani padi

Jika dilihat dari kondis lapang, pengeluaran petani diharapkan bernilai positif.

Hal ini menandakan bahwa semakin meningkatnya pengeluaran petani padi

akibat variabilitas cuaca maka akan meningkatkan nilai kerugian petani.

2. Pendidikan formal petani

Jika dilihat dari kondisi lapang, pendidikan formal diharapkan bernilai negatif.

Hal ini menandakan bahwa semakin meningkatnya pendidikan formal petani

maka akan menurunkan nilai kerugian petani. Peningkatan pendidikan

tentunya menyebabkan petani memiliki informasi dan pengetahuan yang lebih

terkait dampak akibat variabilitas cuaca.

3. Umur tanam padi

Jika dilihat dari kondisi lapang, umur tanam padi diharapkan bernilai negatif.

Hal ini mendadakan bahwa setiap peningkatan umur tanam padi maka akan

menurunkan nilai kerugian petani padi. Peningkatan umur tanam tentunya

Page 51: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

33

menurunkan tingkat kerentanan terhadap variabilitas cuaca seperti adanya

bencana alam banjir yang melanda lahan persawahan.

4. Musim tanam

Jika dilihat dari kondisi lapang, musim tanam padi diharapkan bernilai positif.

Hal ini menandakan bahwa setiap peningkatan tingkat skala musim maka akan

meningkatkan nilai kerugian bagi petani. Skala satu yaitu normal, artinya

bahwa saat kondisi normal tidak menutup kemungkinan adanya kerugian yang

ditimbulkan meskipun dengan nilai yang tidak terlalu besar. Begitu pula

dengan skala 2 sampai dengan skala 5. Semakin mendekati skala 5, nilai

kerugian petani akan semakin besar.

5. Ketinggian lahan

Jika dilihat dari kondisi lapang, ketinggian lahan diharapkan bernilai negatif.

Hal ini menandakan bahwa setiap peningkatan ketinggian lahan maka akan

meningkatkan nilai kerugian bagi petani. Peningkatan ketinggian lahan

tentunya menurunkan tingkat kerentanan terhadap ancaman variabilitas cuaca

seperti terhindarnya dari bencana alam banjir.

Model yang baik hendaknya memenuhi asumsi klasik yaitu tidak ada

multikolinearitas, tidak ada heteroskedastisitas, tidak ada autokolerasi, dan error

term (galat) menyebar normal. Model analisis regresi linear berganda merupakan

metode analisis yang didasarkan pada metode Ordinary Least Square (OLS).

Menurut Gujarati (2002), OLS dapat menduga koefisien regresi dengan baik,

karena : (1) memiliki sifat tidak bias dengan varian yang minimum, (2)

variabelnya konsisten dimana dengan meingkatnya ukuran sample maka koefisien

regresi mengarah pada nilai populasi yang sebenarnya,dan (3) koefisien

regresinya terdistribusi secara normal.

Untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh faktor-faktor yang telah

ditentukan dalam persamaan akan mempengaruhi nilai kerugian petani terhadap

variabilitas cuaca, dilakukan pengujian ketelitian dan pengujian kemampuan

model regresi. Pengujian model regresi ini terdiri dari uji koefisien determinasi,

uji koefisien regresi menyeluruh, dan uji koefisien regresi parsial.

Page 52: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

34

1. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Nilai R2

mencerminkan seberapa besar keragaan dari variabel terikat yang

dapat diterangkan oleh variabel bebasnya. Nilai R2 memiliki besaran yang positif

dan kurang dari satu (0 R2 1). Jika nilai R

2 bernilai nol maka keragaman dari

variabel terikat tidak dapat dijelaskan olehvariabel bebasnya. Sebaliknya, jika

nilai R2 bernilai satu maka keragaman dari variabel terikat secara keseluruhan

dapat dijelaskan oleh variabel bebas secara sempurna. R2

dapat dirumuskan

sebagai berikut :

……………………………………………(4)

Dimana:

ESS = Explained of Sum Square

TSS = Total of Sum Square

2. Uji Koefisien Determinasi yang Disesuaikan (Adj- R2)

Penambahan variabel bebas akan menyebabkan bertambahnya nilai R2.

Permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan menghitung Adj- R2. Adj- R

2

adalah koefisien determinasi yang telah disesuaikan, sehigga penambahan

nilainya terbebas dari pengaruh penambahan jumlah variabel bebas. Arti dari nilai

Adj- R2

secara harfiah sama dengan nilai R2, hanya saja Adj- R

2 lebih tepat karena

telah menghilangkan pengaruh dari jumlah variabel. Adj- R2

dapat dirumuskan

sebagai berikut :

……………………………………...……(5)

Dimana :

RSS = Residual of Sum Square

TSS = Total of Sum Square

n = jumlah observasi

k = jumlah koefisien

3. Uji Koefisien Regresi Menyeluruh (F)

Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara

bersama-sama terhadap variabel terikat. Adapun prosedur yang digunakan :

Page 53: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

35

H0 : = = 0

H1 : minimal ada satu 0

……………………………..………..(6)

Dimana:

JKR = Jumlah Kuadrat Regresi

JKG = Jumlah Kuadrat Galat/Residual

k = Jumlah variabel terhadap intersep

n = Jumlah pengamatan (sample)

Apabila Fhit < Ftab maka H0 diterima yang berarti bahwa variabel bebas

secara keseluruhan tidak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat. Sedangkan

apabila Fhit > Ftab maka H0 ditolak yang berarti bahwa variabel bebas berpengaruh

nyata terhadap variabel terikat.

4. Uji Koefisien Regresi Parsial (t)

Uji t dilakukan untuk menghitung koefisien regresi masing-masing

variabel bebas sehingga dapat diketahui pengaruh masing-masing variabel bebas

terhadap variabel terikat. Adapun prosedur pengujiannya menurut Gujarati (2002)

sebagai berikut :

H0 : = 0

H1 : 0

………………………………………….(7)

Dimana:

b = parameter pendugaan

βt = parameter hipotesis

Seβ = standar error parameter β

Jika thit < ttabel α/2, maka H0 diterima, artinya variabel bebas yang diuji tidak

berpengaruh nyata terhadap variabel terikat. Namun, jika thit > ttabel α/2, maka H0

ditolak, artinya variabel bebas yang diuji berpengaruh nyata terhadap variabel

terikat.

Model yang dihasilkan dari regresi linear haruslah baik. Jika tidak maka

akan mempengaruhi interpretasinya. Interpretasi ini benar jika model regresi

linear memenuhi kriteria BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). BLUE dapat

Page 54: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

36

dicapai bila memenuhi asumsi klasik. Uji asumsi klasik merupakan pengujian

pada model yang telah berbentuk linear untuk mendapatkan model yang baik.

Setelah model diregresikan dilakukan uji penyimpangan asumsi, yaitu:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah pada model tersebut

residual terdistribusi normal atau tidak. Model yang baik harus mempunyai

residual yang terdistribusi normal atau hampir normal. Uji yang dapat digunakan

adalah dengan membuat histrogram normalitas. Nilai probality yang lebih besar

dari taraf nyata α menandakan residual terdistribusi secara normal.

2. Uji Heterokedastisitas

Suatu model dapat dikatakan mempunyai sifat heterokedastisitas jika

ragam residual dalam model tidak sama untuk tiap pengamatan ke-i dari variabel-

variabel bebas dalam model regresi. Akibat dari sifat ini adalah penduga OLS-nya

tidak efisien lagi karena standar residualnya bias ke bawah. Salah satu cara

memprediksi adanya heterokedasitisitas adalah dengan melihat Grafik Scatterplot.

Model dapat dikatakan tidak mengalami heteroskedastisitas apabila titik-titik

menyebar secara acak.

3. Uji Autokolerasi

Autokorelasi terjadi jika ada korelasi serial antara residual. Korelasi

tersebut terjadi karena residual saling mempengaruhi satu sama lain sehingga

residual tersebut tidak bebas. Korelasi tersebut menyebabkan penduga OLS

menjadi tidak efisien lagi. Cara mendeteksi autokorelasi dapat dilakukan dengan

menggunakan uji Durbin-Watson (DW). Menurut Firdaus (2011) nilai DW yang

berada diantara selang 1,55-2,46 menunjukkan tidak adanya autokorelasi.

4. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah adanya hubungan linear sempurna antar variabel

bebas dalam suatu model. Hal ini terjadi jika nilai R2 tinggi namun banyak

variabel yang tidak signifikan dari uji t. Suatu model yang mempunyai sifat ini

maka interpretasi dari model tersebut akan menjadi sulit. Salah satu cara untuk

mendeteksi adanya multikolinearitas yaitu dengan melihat nilai VIF (Variance

Page 55: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

37

Inflation Factor) dari masing-masing variabel. Jika nilai VIF > 10 maka terjadi

masalah multikolinearitas yang serius.

4.4.4. Adaptasi Petani dalam Menghadapi Variabilitas Cuaca

Adaptasi petani dalam menghadapi variabilitas cuaca dilakukan dengan

maksud untuk mengurangi dampak negatif dari variabilitas cuaca tersebut. Jenis

analisis untuk mengkaji adaptasi yang dilakukan oleh petani adalah dengan

memberikan pertanyaan mengenai bentuk strategi dan inovasi dalam menghadapi

variabilitas cuaca. Hasil yang didapatkan kemudian dipersentasekan sehingga

dapat diketahui bentuk adaptasi yang sudah dilakukan oleh petani dalam

menghadapi variabilitas cuaca.

Page 56: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian
Page 57: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

5. GAMBARAN UMUM PENELITIAN

5.1. Keadaan Umum Lokasi Penelitian

Kabupaten Indramayu secara geografis terletak antara 107510-10836

0

Bujur Timur dan 6150- 640

0 Lintang Selatan dengan luas wilayah 2.040,11 km

2.

Kabupaten Indramayu berada pada lokasi yang strategis dan menjadi pusat

pergerakan transportasi antara Jawa Barat dan Jawa Tengah. Wilayah Kabupaten

Indramayu di sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa, sebelah timur

berbatasan dengan Laut Jawa dan Kabupaten Cirebon, sebelah barat berbatasan

dengan Kabupaten Subang sedangkan sebelah selatan berbatasan dengan

Kabupaten Majalengka, Sumedang, dan Cirebon. Kabupaten Indramayu memiliki

31 kecamatan yang terbagi atas 313 desa dan kelurahan. Sementara itu, jumlah

penduduk Kabupaten Indramayu akan ditunjukkan pada tabel berikut ini.

Tabel 9 Jumlah Penduduk Kabupaten Indramayu Tahun 2009-2014

Tahun Jumlah Penduduk(Jiwa)

2009 1.744.897

2010 1.668.153

2011 1.675.790

2012 1.683.460

2013 1.690.977

2014 1.868.579

Sumber: BPS Kabupaten Indramayu, 2014

Berdasarkan Tabel 9 dapat dilihat pertumbuhan jumlah penduduk

Kabupaten Indramayu dari tahun 2009 sampai 2014. Jumlah penduduk Kabupaten

Indramayu cenderung mengalami penurunan pada tahun 2010 dan mengalami

peningkatan pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2014. Jumlah penduduk pada

data terakhir yaitu pada tahun 2014 sebesar 1.868.579. Pertumbuhan penduduk

yang selalu mengalami peningkatan menyebabkan semakin bertambahnya

kebutuhan penduduk termasuk peningkatan kebutuhan pangan. Sementara itu,

perekonomian wilayah Kabupaten Indramayu dilihat berdasarkan Pendapatan

Domestik Regional Bruto (PDRB). Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten

Indramayu akan ditunjukkan pada tabel berikut ini.

Page 58: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

40

Tabel 10 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Indramayu Tahun 2011-2013

Tahun Laju Pertumbuhan Ekonomi (%)

2011 6,48

2012 6,52

2013 6,67

Sumber : BPS Kabupaten Indramayu, 2014

Berdasarkan Tabel 10 dapat dilihat PDRB kabupaten Indramayu dari tahun

2011 sampai 2013 terlihat memiliki laju pertumbuhan ekonomi yang selalu

meningkat. Pada tahun 2013 laju pertumbuhan ekonomi sebesar 6,67 persen yang

meningkat 0,15 persen dari tahun sebelumnya.

Di Kabupaten Indramayu musim hujan berlangsung pada bulan Oktober -

Maret dan kemarau pada April – September. Kabupaten Indramayu memiliki suhu

rata-rata 300C dan curah hujan rata-rata sebesar 110 mm/hari pada tahun 2013,

sedangkan pada tahun 2012 suhu udara rata-rata di Kabupaten Indramayu adalah

300C dan curah hujan rata-rata sebesar 79 mm/hari. Hal ini menunjukkan adanya

perubahan pada curah hujan yang berpengaruh terhadap kondisi lingkungan

terutama kondisi pertanian di Kabupaten Indramayu.

5.2. Karakteristik Usaha Tani Responden

Penelitian ini dilakukan terhadap petani yang sangat rentan terkena

dampak akibat variabilitas cuaca. Penelitian ini memilih sampel di Kabupaten

Indramayu. Pemilihan sampel dilakukan berdasarkan produksi padi di setiap

daerah yang mengalami dampak variabilitas cuaca seperti kemarau panjang dan

curah hujan yang tinggi yang mengakibatkan bencana banjir. Kecamatan

Kandanghaur, Kecamatan Losarang dan Kecamatan Bongas dipilih dengan

kriteria mewakili daerah sentra produksi padi yang terkena dampak bencana banjir

dan kekeringan serta mengalami kerugian cukup besar. Untuk itu, peneliti

mengambil sampel di Kecamatan Kandanghaur terdiri dari dua desa, Kecamatan

Losarang terdiri dari tiga desa, dan Kecamatan Bongas terdiri dari tiga desa.

Berikut adalah tabel wilayah penelitian yang dilakukan oleh peneliti di Kabupaten

Indramayu.

Page 59: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

41

Tabel 11 Wilayah studi penelitian

Kecamatan Desa/Kelurahan Jumlah responden

Kandanghaur Wirakanan 11

Kertawinangun 12

Karang Mulya 11

Losarang Santing 17

Muntur 16

Bongas Plawangan 17

Kerta Mulya 16

Total 100

Dari Tabel 11 diatas dapat terlihat bahwa wilayah studi penelitian ini

difokuskan pada tiga kecamatan yang terdiri dari tujuh desa. Jumlah responden

yang diambil yaitu 100 petani. Penelitian ini mengkaji tentang nilai kerugian

petani padi akibat variabilitas cuaca dan proses adaptasi yang dilakukan petani di

Kabupaten Indramayu. Karakteristik responden berdasarkan sosial ekonominya

dapat dijelaskan dalam kriteria di bawah ini.

5.2.1. Tingkat Usia

Tingkat usia menjadi salah satu kriteria yang mencerminkan tingkat

kedewasaan dan pola pikir seseorang dalam mengambil suatu tindakan atau

keputusan dalam hidupnya, misalnya jenis pekerjaan dan alokasi pendapatan yang

diterima. Karakteristik responden berdasarkan tingkat usia dapat dilihat pada

Gambar 5 berikut.

Sumber : Data primer (diolah), 2015

Bersarkan data yang dipeoleh, responden memiliki tingkat usia yang

bervariasi yaitu dari 28 tahun hingga 75 tahun. Usia responden sebagian besar

berada pada kisaran 46-55 tahun sebanyak 32% dan 35-45 tahun sebanyak 26%

yang merupakan usia produktif petani. Responden dengan usia kurang dari 35

tahun sebanyak 12% dan usia lebih dari 65 tahun sebanyak 12%.

25-35 tahun

14%

36-45 tahun

22%

46-55 tahun

33%

56-65 tahun

18%

66-75 tahun

13%

Gambar 5 Karakteristik responden berdasarkan tingkat usia

Page 60: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

42

5.2.2. Lama Pendidikan

Selain tingkat usia, lama pendidikan formal juga merupakan faktor yang

mempengaruhi pola pikir seseorang dalam mengambil suatu tindakan atau

keputusan dalam hidupnya. Lamanya pendidikan formal mempengaruhi persepsi

dan pola adaptasi petani terhadap variabilitas cuaca. Persentase lama pendidikan

formal dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 6.

Sumber : Data primer (diolah), 2015

Lama pendidikan mayoritas responden adalah 5-9 tahun dengan presentase

sebesar 75%. Lama pendidikan responden tertinggi yaitu berkisar 10-15 tahun

dan hanya mencapai presentase sebesar 9%. Faktor lamanya pendidikan yang

rendah yang dimiliki petani ini pada umumnya dikarenakan kondisi perekonomian

keluarga yang tidak mencukupi untuk melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih

tinggi.

5.2.3. Luas dan Status Kepemilikan Lahan

Responden memilki luas lahan yang bervariasi, yaitu antara 0,35-7 hektar.

Responden yang melakukan kegiatan usahatani pada lahan kurang dari 1 hektar

mencapai 65% dan yang bertani pada lahan antara 1-1,5 hektar sebanyak 20%,

sedangkan petani yang melakukan kegiatan usahatani pada lahan lebih dari 1,5

hektar adalah sebanyak 15%. Karakteristik responden berdasarkan luas

kepemilikan lahan dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 6 Karakteristik responden berdasarkan lama pendidikan

0-4 tahun

16%

5-9 tahun

75%

10-15 tahun

9%

Page 61: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

43

Sumber : Data primer (diolah), 2015

Status kepemilikan lahan reponden pada umumnya berstatus pemilik yaitu

sebanyak 63%. Sementara itu untuk kepemilikan lahan responden berstatus

penyewa sebanyak 30% dan sisanya sebanyak 7% berstatus pemilik sekaligus

penyewa. Presentase status kepemilikan lahan dapat dilihat pada Gambar 8.

Sumber : Data primer (diolah), 2015

5.2.4. Lama Bertani

Responden dalam penelitian ini pada umumnya telah bertani dalam kurun

waktu yang cukup lama. Hal ini ditunjukkan dengan responden sebanyak 36%

telah bertani selama 10-20 tahun, 29% telah bertani selama 21-30 tahun, 20%

telah bertani selama 31-40 tahun, dan sisanya sebanyak 15% telah bertani selama

lebih dari 40 tahun. Presentase lama bertani dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 7 Karakteristik responden berdasarkan luas kepemilikan lahan

Gambar 8. Karakteristik responden berdasarkan status kepemilikan lahan

Pemilik

63%

Penyewa

30%

Pemilik dan

Penyewa

7%

< 1 hektar

65%

1-1,5 hektar

20%

> 1,5 hektar

15%

Page 62: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

44

Sumber : Data primer (diolah), 2015

Gambar 9 Karakteristik responden berdasarkan lama bertani

10 - 20 tahun

36%

21 - 30 tahun

29%

31 - 40 tahun

15%

> 40 tahun

20%

Page 63: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

6. HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1. Persepsi terhadap Variabilitas Cuaca

Variabilitas cuaca telah mengakibatkan kerugian bagi petani di Kabupaten

Indramayu. Untuk menilai persepsi petani padi terhadap variabilitas cuaca,

peneliti mengambil 100 responden petani di Kabupaten Indramayu yang sangat

rentan terhadap dampak variabilitas cuaca seperti bencana kekeringan dan

kebanjiran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing petani memiliki

persepsi yang berbeda terhadap variabilitas cuaca. Hal ini dikarenakan informasi

dan ilmu pengetahuan yang mereka miliki tentang variabilitas cuaca berbeda-

beda.

6.1.1. Persepsi Petani Padi terhadap Variabilitas Cuaca

Berdasarkan hasil wawancara dengan petani, survei melalui pertanyaan

pertama mayoritas responden yaitu sebanyak 60% menilai sangat setuju dan 40%

menilai setuju bahwa perubahan pola curah hujan terjadi dalam 5 tahun terakhir

ini. Hal ini menandakan bahwa petani di Kabupaten Indramayu merasakan adanya

variabilitas cuaca. Pertanyaan kedua yaitu sebanyak 54% dan 43% petani menilai

sangat setuju dan setuju bahwa peningkatan frekwensi banjir terjadi dalam 5 tahun

terakhir ini. Nilai tersebut menandakan bahwa mayoritas petani di Kabupaten

Indramayu banyak yang mengalami kerugian akibat bencana banjir yang melanda

lahan padi mereka. Pertanyaan ketiga yaitu sebanyak 58% petani menilai sangat

setuju bahwa peningkatan frekuensi kekeringan terjadi dalam 5 tahun terakhir ini.

Petani tersebut banyak yang mengalami puso akibat kekeringan yang

mengakibatkan kerugian yang cukup besar. Pertanyan keempat yaitu sebanyak

59% petani menilai sangat setuju bahwa perubahan pola tanam disebabkan oleh

pergeseran curah hujan. Pertanyaan kelima yaitu sebanyak 65 % petani menilai

tidak setuju dengan terjadinya kenaikan permukaan air laut yang diakibatkan oleh

variabilitas cuaca. Mayoritas petani di Kabupaten di Indramayu menyatakan

bahwa mereka tidak merasakan adanya kenaikan permukaan air laut. Namun

sebesar 14% menyatakan sangat setuju dengan pernyatan tersebut karena menurut

petani disana lahan padi mereka sangat berdekatan dengan garis pantai.

Page 64: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

46

Adanya variabilitas cuaca tersebut juga didukung dengan data Badan

Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Jatiwangi yang menunjukkan

bahwa data curah hujan selama 10 tahun terakhir yaitu pada tahun 2004 sampai

dengan 2013 di wilayah Kabupaten Indramayu cenderung berubah. Perubahan

terjadi terutama pada bulan masa tanam padi yaitu saat Musim Hujan (MH) dan

Musim Kemarau I (MK I). Bulan MH untuk menanam padi di Indramayu yaitu

Oktober, November dan Desember sedangkan untuk bulan MK I yaitu Februari,

Maret dan April. Perubahan ini menandakan bahwa petani sudah seharusnya

melakukan startegi dan adaptasi terhadap variabilitas cuaca. Hal ini dimaksudkan

untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan dari variabilitas cuaca tersebut.

Grafik curah hujan selama 10 tahun terakhir untuk MH bulan Oktober, November

dan Desember di Kabupaten Indramayu dapat dilihat pada Gambar 10.

Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Jatiwangi

Dapat dilihat pada Gambar 10 bahwa curah hujan tertinggi selama 10

tahun terakhir untuk bulan Oktober yaitu pada tahun 2010, untuk bulan November

curah hujan tertinggi terjadi pada tahun 2010 dan untuk bulan Desember curah

hujan tertinggi terjadi pada tahun 2007. Perubahan pola curah hujan tersebut dapat

mempengaruhi produktivitas padi yang mengakibatkan kerugian seperti terkena

bencana banjir. Kerugian tersebut berdampak pada hasil panen yang berkurang

dan menyebabkan petani mengeluarkan biaya yang lebih untuk melakukan

replanting. Masa tanam padi selanjutnya adalah MK I yaitu pada bulan Februari,

Gambar 10 Data curah hujan (mm) MH bulan Okober ( ), November ( ),

Desember ( ) tahun 2004-2013 di Kabupaten Indramayu

0,000

50,000

100,000

150,000

200,000

250,000

300,000

350,000

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Cu

rah

Hu

jan

(m

m)

Tahun

Page 65: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

47

Maret dan April. Grafik curah hujan selama 10 tahun terakhir untuk MK I dapat

dilihat pada Gambar 11.

Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Jatiwangi

Dapat dilihat pada Gambar 11 bahwa curah hujan tertinggi selama 10

tahun terakhir untuk bulan Februari yaitu terjadi pada tahun 2004, untuk bulan

November curah hujan tertinggi terjadi pada tahun 2008 dan untuk bulan

Desember curah hujan tertinggi terjadi pada tahun 2011.

6.1.2. Persepsi Kerugian Petani Akibat Variabilitas Cuaca

Responden pada umumnya menyadari adanya kerugian yang diakibatkan

oleh variabilitas cuaca. Hal ini ditunjukkan dari 63% petani menilai sangat setuju

bahwa terjadi penurunan produksi diakibatkan oleh variabilitas cuaca yang tidak

menentu, 74% menilai sangat setuju bahwa terjadinya peningkatan biaya input

diakibatkan oleh variabilitas cuaca dan sebanyak 79% petani menilai sangat setuju

bahwa terjadinya peningkatan jumlah dan jenis hama penyakit tanaman

diakibatkan oleh variabilitas cuaca. Berdasarkan hasil survei tersebut menandakan

bahwa mayoritas petani di Kabupaten Indramayu mengalami kerugian yang cukup

besar yang diakibatkan oleh variabilitas cuaca. Hasil survei yang dilakukan oleh

peneliti dapat dilihat pada Tabel 12.

0,000

100,000

200,000

300,000

400,000

500,000

600,000

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Cu

rah

Hu

jan

(mm

)

Tahun

Gambar 11 Data curah hujan (mm) MH bulan Februari ( ), Maret ( ),

April ( ) tahun 2004-2013 di Kabupaten Indramayu

Page 66: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

48

Tabel 12 Persepsi terhadap variabilitas cuaca

Uraian

Sangat

Setuju Setuju Biasa

Tidak

Setuju

Sangat

Tidak

Setuju

Ʃ % Ʃ % Ʃ % Ʃ % Ʃ %

Persepsi Petani terhadap Variabilitas Cuaca

Terjadinya perubahan pola curah

hujan dalam 5 tahun terakhir 60 60 40 40 0 0 0 0 0 0

Terjadinya peningkatan frekuensi

banjir dalam 5 tahun terakhir 54 54 43 43 3 3 0 0 0 0

Terjadinya peningkatan frekuensi

kekeringan dalam 5 tahun terakhir 58 58 34 34 8 8 0 0 0 0

Terjadinya perubahan pola tanam

disebabkan oleh pergeseran curah

hujan

59 59 37 37 4 4 0 0 0 0

Naiknya permukaan air laut 14 14 5 5 5 5 65 65 11 11

Persepsi Petani terhadap Dampak Variabilitas Cuaca

Terjadi penurunan produksi akibat

variabilitas cuaca yang tidak

menentu

63 63 35 35 0 0 2 2 0 0

Peningkatan biaya input akibat

variabilitas cuaca 74 74 24 24 1 1 1 1 0 0

Peningkatan jumlah dan jenis hama

penyakit tanaman 79 79 21 21 0 0 0 0 0 0

Sumber: data primer, 2015 (diolah)

Berdasarkan Tabel 12 terlihat bahwa mayoritas responden merasakan

dampak yang diakibatkan oleh variabilitas cuaca. Hal ini dikarenakan responden

yang mengalami kerugian akibat bencana banjir dan kekeringan yang melanda

lahan mereka. Bencana tersebut menyebabkan para petani tidak mendapatkan

pemasukan yang dihasilkan dari usaha tani padi. Bahkan mereka pun menanggung

kerugian untuk membiayai penanaman kembali akibat bencana tersebut.

Tabel 13 Hasil skala likert penilaian responden terhadap persepsi variabilitas

cuaca Uraian Skor Penilaian Peringkat

Persepsi terhadap variabilitas cuaca

Terjadinya perubahan pola curah hujan dalam 5 tahun

terakhir 460 Sangat setuju 1

Terjadinya peningkatan frekuensi banjir dalam 5

tahun terakhir 451 Sangat setuju 3

Terjadinya peningkatan frekuensi kekeringan dalam 5

tahun terakhir 450 Sangat setuju 4

Terjadinya perubahan pola tanam disebabkan oleh

pergeseran curah hujan 455 Sangat setuju 2

Naiknya permukaan air laut 246 Tidak setuju 5

Page 67: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

49

Tabel 13 Hasil Hasil skala likert penilaian responden terhadap persepsi

variabilitas cuaca (lanjutan) Uraian Skor Penilaian Peringkat

Persepsi Kerugian Petani Akibat Variabilitas Cuaca

Terjadi penurunan produksi akibat variabilitas cuaca

yang tidak menentu 459 Sangat setuju 3

Peningkatan biaya input akibat variabilitas cuaca 471 Sangat setuju 2

Peningkatan jumlah dan jenis hama penyakit tanaman 479 Sangat setuju 1

Sumber: data primer, 2015 (diolah)

Pada Tabel 13 terlihat skor yang berbeda pada setiap persepsi. Skor ini

menunjukkan nilai persepsi berdasarkan penilaian petani. Jika persepsi terhadap

variabilitas cuaca diurutkan dari skor tertinggi sampai terendah, maka peringkat

tertinggi dari persepsi petani padi terhadap variabilitas cuaca yang sangat

dirasakan adalah terjadinya perubahan pola curah hujan dalam 5 tahun terakhir.

Persepsi kerugian petani akibat variabilitas cuaca yang memiliki skor tertinggi

adalah peningkatan jumlah dan jenis hama penyakit tanaman. Hal ini

menunjukkan bahwa perubahan pola curah hujan selama 5 tahun terakhir ini

sangat mempengaruhi produktivitas padi yang mengakibatkan kerugian akibat

peningkatan jumlah dan jenis hama penyakit tanaman.

6.2. Dampak Variabilitas Cuaca terhadap Kegiatan Usahatani dan

Rumah Tangga Petani Padi

Adanya variabilitas cuaca menyebabkan dampak terhadap kegiatan

usahatani dan pendapatan rumah tangga petani padi khususnya di Kabupaten

Indramayu. Dampak tersebut menyebabkan kerugian yang ditanggung oleh petani

padi. Penilaian kerugian tersebut perlu diketahui sebagai salah satu upaya untuk

menginformasikan bahwa ketika terjadi bencana kekeringan dan kebanjiran yang

diakibatkan oleh variabilitas cuaca mengakibatkan penambahan pengeluaran

petani maupun oleh pemerintah. Nilai kerugian akibat variabilitas cuaca ini dapat

dilihat dari banyaknya biaya yang dikeluarkan oleh para petani di Kabupaten

Indramayu dan juga pemerintah daerah. Biaya tersebut merupakan biaya yang

dikeluarkan oleh petani yang seharusnya tidak digunakan jika keadaan cuaca

tersebut dikatakan normal. Keadaan ini juga berdampak pada pendapatan rumah

tangga petani padi yang berkurang dan produktivitas padi yang berkurang akibat

bencana yang diakibatkan oleh variabilitas cuaca. Oleh karena itu, perhitungan

akan dilakukan berdasarkan metode yang dilakukan.

Page 68: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

50

6.2.1. Perubahan Produktivitas

Penghitungan kehilangan hasil akibat variabilitas cuaca yang berdampak

pada produktivitas usahatani memerlukan data produktivitas baik yang terkena

dampak kekeringan dan kebanjiran maupun yang tidak terkena dampak. Adanya

kerugian tersebut dapat menunjukkan bahwa variabilitas cuaca memberikan

dampak negatif terhadap kegiatan usaha tani dan non pertanian yang

mengakibatkan penurunan produktivitas sehingga dapat mengurangi pendapatan

rumah tangga usahatani. Nilai kehilangan hasil akibat variabilitas cuaca yang

berdampak pada lahan padi tersebut dapat dilihat pada Tabel 14.

Tabel 14 Kehilangan hasil akibat variabilitas cuaca (kekeringan dan kebanjiran) di

Kabupaten Indramayu tahun 2014

Sumber: Data primer (diolah), 2015

Berdasakan Tabel 14 dapat dilihat bahwa puso akibat kekeringan yaitu

sebesar 0,862 hektar sedangkan puso akibat bencana banjir yaitu sebesar 0,739

hektar. Total rata-rata kehilangan hasil untuk setiap petani di Kabupaten

Indramayu adalah sebesar Rp 13.174.558,-. Angka tersebut terbilang cukup besar

sehingga pemerintah sudah seharusnya melakukan upaya strategi dan adaptasi

terhadap variabilitas cuaca bersama para petani.

6.2.2. Nilai Kerugian Petani Padi Akibat Variabilitas Cuaca

Puso yang terjadi di Kabupaten Indramayu pada tahun 2014 menyebabkan

kerugian yang cukup besar bagi petani. Berbagai cara telah dilakukan oleh petani

sebagai upaya untuk mengurangi nilai kerugian yang mereka dapatkan. Namun

hasilnya tidak merubah besarnya nilai kerugian. Keadaan seperti ini tentunya akan

berdampak pada sumber pendapatan usahatani padi dan bagi kesejahteraan para

petani di Kabupaten Indramayu. Berikut adalah Tabel 15 yang menunjukkan total

nilai kerugian petani padi akibat variabilitas cuaca pada tahun 2014.

Bencana Luas tanam

(ha)

Puso

(ha)

Rata-rata

produktivitas

(ton/ha)

Kehilangan hasil

(Rp)

Kekeringan 1,177 0,862 2,54 7.927.905

Kebanjiran 1,177 0,739 1,96 5.246.654

Total rata-rata 13.174.558

Page 69: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

51

Tabel 15 Total nilai kerugian petani padi akibat variabilitas cuaca di Kabupaten

Indramayu tahun 2014

Pendapatan usahatani Kelompok luas lahan

<1hektar 1-1,5 hektar >1,5 hektar

Tidak terkena puso* 17.426.615 33.719.500 71.504.000

Terkena puso** 10.216.769 19.556.250 34.914.333

Total kerugian 0,58627387 0,57996856 0,48828504

Total kerugian (%) 58,62 57,99 48,82

Sumber : Data primer (diolah), 2015

Keterangan : * kondisi normal

**2 kali tanam puso tahun 2014

Berdasarkan Tabel 15 dapat diketahui bahwa setiap penguasaan kelompok

luas lahan memiliki pendapatan usahatani yang berbeda-beda. Pada pendapatan

usahatani yang tidak mengalami puso dalam satu tahun memiliki nilai yang jauh

berbeda jika dibandingkan dengan pendapatan usahtani yang mengalami puso.

Keadaan ini terjadi di Kabupaten Indramayu pada tahun 2014 yang

mengakibatkan dua kali puso saat musim rendeng dan musim sadon. Pada Tabel

18 dapat dilihat bahwa total kerugian petani padi tertinggi akibat variabilitas cuaca

pada tahun 2014 berada pada penguasaan lahan kurang dari satu hektar yaitu

sebesar 58,62%.

6.2.3. Struktur Pendapatan Rumah Tangga Petani Padi

Secara agregat pendapatan rumah tangga petani padi diperoleh dari dua

sumber pendapatan, yaitu sumber pendapatan dari sektor pertanian dan non

pertanian. Sumber pendapatan pertanian yang terdiri dari usaha pertanian

dikelompokan menjadi tiga yaitu usahatani sawah, usahatani kebun dan usaha

ternak, dan diluar usaha pertanian seperti berburuh tani. Sumber pendapatan non

pertanian terdiri dari usaha non pertanian (dagang, industri dan jasa), Pegawai

Negeri/TNI, pendapatan dari sumbangan dan lainnya. Sebagian besar rata-rata

petani padi di Kabupaten Indramayu menanam tanaman padi sebagai pekerjaan

utama mereka dan hasilnya sebagian digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup

keluarga sehari-hari. Untuk melihat pendapatan rumah tangga petani padi di

Kabupaten Indramayu dapat dilihat pada Tabel 16.

Page 70: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

52

Tabel 16 Struktur pendapatan rumah tangga petani padi menurut kelompok

penguasaan lahan di Kabupaten Indramayu tahun 2014

Sumber Pendapatan Kelompok Luas Lahan

Total < 1 Hektar 1 – 1,5 Hektar > 1,5 Hektar

1. Pertanian

a. Usahatani padi 10.216.769 19.556.250 34.914.333 64.687.352

b. Kebun

(Timun suri) 2.000.000 2.400.000 0 4.200.000

c. Buruh tani 3.048.333 4.447.059 0 7.495.392

2. Non pertanian 5.440.678 8.841.176 15.000.000 29.281.854

3. Kiriman keluarga 515.789 1.538.462 0 2.054.251

Total rata-rata 4.244.314 7.356.589 9.982.867 21.543.770

Sumber: Data primer (diolah), 2015

Pada Tabel 16 menunjukkan bahwa pendapatan rumah tangga petani padi

tahun 2014 pada kelompok penguasaan lahan yang semakin luas yaitu lebih dari

1,5 hektar terjadi kecenderungan yang mengakibatkan kontribusi pendapatan

rumah tangga disektor pertanian semakin tinggi. Sebaliknya, pada kelompok

penguasaan lahan yang kurang dari 1,5 hektar memiliki peran kontribusi

pendapatan rumah tangga yang rendah. Hal ini dikarenakan variabilitas cuaca

yang tidak menentu mengakibatkan para petani tidak siap dengan resiko yang

ditanggung. Kerugian yang ditanggung petani pun tidak mampu tertutupi

dikarenakan modal yang dimiliki petani terbatas.

Umumnya sebagian besar pendapatan pertanian berasal dari usaha

pertanian lahan sawah, kebun, ternak, kolam/tambak dan kegiatan berburuh tani.

Kemudian pendapatan usaha pertanian yang sangat dominan bersumber pada

usahatani lahan sawah, terutama tanaman pangan (padi) dibandingkan pada

usahatani lainnya. Berdasarkan Tabel 16, rendahnya sumber pendapatan pertanian

pada kelompok penguasaan lahan yang sempit sebagai akibat kecilnya penguasaan

lahan yang digarap karena ketimpangan distribusi penguasaan lahan yang semakin

tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi pergeseran keragaman sumber

pendapatan dari sektor pertanian ke luar sektor pertanian terutama bagi pemilik

lahan yang sempit. Kontribusi sumber pendapatan yang terbesar diluar sektor

pertanian tersebut yaitu melalui dagang, produksi barang dan jasa bahkan kegiatan

berburuh non pertanian.

Page 71: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

53

Pada tahun 2014, pendapatan rumah tangga petani padi di Kabupaten

Indramayu terbilang rendah dikarenakan pada tahun tersebut terjadi bencana

banjir yang cukup besar. Adanya bencana tersebut menyebabkan dampak terhadap

lahan persawahan yang menenggelamkan sekitar 40.385 hektar dan

mengakibatkan puso sekitar 2.099 hektar. Angka tersebut jauh lebih tinggi

dibandingkan pada tahun 2013 yang mencapai 4.523 hektar lahan sawah yang

tenggelam. Untuk melihat kondisi normal pendapatan rumah tangga saat kondisi

normal dapat dilihat pada Tabel 17.

Tabel 17 Struktur pendapatan rumah tangga petani padi menurut kelompok

penguasaan lahan di Kabupaten Indramayu saat kondisi normal Sumber Pendapatan Kelompok Luas Lahan Total

< 1 Hektar 1 – 1,5 Hektar > 1,5 Hektar

1. Pertanian

a. Usahatani padi 17.426.615 33.719.500 71.504.000 122.650.115

b. Kebun

(Timun Suri) 2.400.000 2.600.000 0 429.576

c. Buruh tani 3.048.333 4.447.059 0 7.495.392

2. Non Pertanian 5.440.678 8.841.176 15.000.000 29.281.854

3. Transfer Payment 515.789 1.538.462 0 2.054.251

Total rata-rata 5.766.283 10.229.239 17.300.800 33.296.322

Sumber: Data primer (diolah), 2015

Berdasarkan Tabel 17, total rata-rata pendapatan rumah tangga petani padi

di Kabupaten Indramayu pada saat kondisi normal sangat jauh berbeda dengan

pendapatan rumah tangga pada saat terjadi puso pada tahun 2014. Pada saat

kondisi normal, sumber pendapatan rumah tangga tertinggi memiliki kesamaan

dengan kondisi saat puso yaitu berasal dari sumber pendapatan pertanian

usahatani padi. Sumber pendapatan rumah tangga tersebut rata-rata dikuasai oleh

kelompok luas lahan lebih dari 1,5 hektar.

6.3. Identifikasi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Strategi dan Adaptasi

Petani Padi dalam Menghadapi Variabilitas Cuaca

Variabilitas cuaca yang terjadi berpengaruh besar terhadap kondisi

lingkungan di Kabupaten Indramayu di berbagai bidang terutama di bidang

pertanian. Variabilitas cuaca tersebut ditandai dengan meningkatnya suhu dan

curah hujan. Kondisi tersebut tentunya akan berpengaruh terhadap pertanian di

Indonesia yang sangat bergantung pada iklim dan cuaca. Berbagai macam strategi

dan adaptasi yang dapat dilakukan oleh petani dalam melakukan upaya mengatasi

Page 72: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

54

adanya kerugian yang diakibatkan oleh variabilitas cuaca diantaranya yaitu

merubah pola tanam dengan mengganti jenis tanaman, memperbanyak

penggunaan obat-obatan dan memperbaiki sistem irigasi.

Petani di Kabupaten Indramayu dapat dikatakan belum sepenuhnya

memahami dan mengetahui tentang langkah yang seharusnya dilakukan dalam

melakukan antisipasi terhadap variabilitas cuaca. Hal ini mengakibatkan banyak

para petani di Indramayu yang mengalami kerugian yang cukup besar. Sehingga

diperlukan suatu kajian yang dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang

mempengaruhi pendapatan usahatani padi sebagai upaya strategi dan adaptasi

terhadap variabilitas cuaca. Pendapatan usahatani tersebut menggunakan

pendapatan yang hilang yang diterima oleh petani padi di Kabupaten Indramayu

dikarenakan pada tahun 2014 terjadi puso sebanyak dua kali yaitu saat musim

rendeng dan musim sadon. .

Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi pengambilan keputusan petani

dianalisis menggunakan model regresi berganda. Variabel independen yang

diduga menjadi faktor-faktor yang berpengaruh adalah pengeluaran petani padi

(PPT), pendidikan petani (PDK), umur tanam padi (UMT), musim tanam (MSM)

dan ketinggian lahan (KTL). Pengolahan model regresi berganda ini

menggunakan program SPSS 16.0 for Windows.

6.3.1. Analisis Regresi Berganda

Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi strategi dan adaptasi petani padi

terhadap variabilitas cuaca dapat diketahui dengan menggunakan persamaan

regresi berganda. Hasil faktor-faktor yang mempengaruhi nilai kerugian petani

padi pada tahun 2014 dapat dilihat pada Tabel 18 berikut ini.

Tabel 18 Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai kerugian petani padi di

Kabupaten Indramayu tahun 2014

Model

Unstandardized Coefficients T Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Tolerance VIF

(Constant) 7.810 0.356 21.953 .000*

PPT 1.257 0.000 0.435 .664 .810 1.234

PDK -0.005 0.000 -0.351 .726 .904 1.106

Page 73: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

55

Tabel 18 Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai kerugian petani padi di

Kabupaten Indramayu tahun 2014 (lanjutan)

Model

Unstandardized Coefficients T Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error B

UMT -0.016 0.011 -1.462 .147** .720 1.390

MSM 0.076 0.037 2.056 .043* .709 1.411

KTL -0.262 0.044 -5.924 .000* .751 1.332

R-square : 0.462

Durbin-Watson : 1.618

F : 16.174

Sig : 0.000

Asymp.Sig(2-tailed) : 0.155

Sumber : Data primer (diolah) , 2015

Keterangan : : * taraf nyata 5%

** taraf nyata 15%

Berdasarkan Tabel 18, persamaan regresi yang dihasilkan dari uji model

persamaan respon nilai kerugian petani padi sebagai berikut.

Keterangan :

NKP = Nilai kerugian petani padi (Rp/tahun)

PPT = Pengeluaran petani padi (Rp/tahun)

PDK = Pendidikan formal petani (tahun)

UMT = Umur tanam padi (hst)

MSM = Musim tanam (skala: 1=normal, 2=hujan dan banjir, 3=kemarau dan

kekeringan, 4=banjir dan kekeringan)

KTL = Ketinggian Lahan (mdpl)

Menurut Sarwono (2013) nilai R square merupakan koefisien determinasi

yang menunjukkan besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel

tergantung. Nilai R square dalam penelitian ini adalah sebesar 46,2% artinya

sebesar 46,2% besarnya nilai kerugian petani padi dapat dijelaskan dengan

menggunakan variabel dependent. Sisanya sebesar 53,8% dijelaskan oleh faktor

Page 74: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

56

lain diluar model. Nilai F hitung adalah sebesar 16.174 dengan nilai

signifikansinya sebesar 0.000 menunjukkan bahwa variabel dependent dalam

model berpengaruh secara simultan terhadap besarnya pendapatan nilai kerugian

petani padi dalam setahun. Taraf nyata yang digunakan adalah taraf nyata 5%.

Model regresi linier berganda tidak boleh melanggar uji asumsi klasik dan bersifat

BLUE (Best Linier Unbias Estimators). Model ini telah diuji dengan

menggunakan uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji multikolinieritas, uji

heteroskedastisitas dan uji autokorelasi. Berikut adalah hasil masing-masing uji

asumsi klasik :

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-

Smirnov. Data dikatakan normal apabila nilai Asymp.Sig.(2-tailed) lebih

besar dari taraf nyata yang digunakan. Pada Tabel 18 nilai Asymp.Sig.(2-

tailed) sebesar 0.155 atau lebih besar dari taraf nyata 5% sehingga dapat

dikatakan bahwa error term data dalam penelitian ini telah terdistribusi

secara normal.

2. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai VIF. Multikoliniertas terjadi

apabila nilai VIF > 10. Berdasarkan hasil uji asumsi multikolinieritas

terlihat bahwa nilai VIF semua variabel bebas < 10 sehingga dalam model

ini tidak terdapat multikolinieritas.

3. Uji Heteroskesdasitas

Salah satu cara mendeteksi heteroskedastisitas adalah dengan melihat

Grafik Scatterplot. Hasil dari Grafik Scatterplot (Lampiran 3)

menunjukkan bahwa titik-titik menyebar secara acak. Hasil ini

menunjukkan bahwa model dalam penelitian ini tidak mengalami

heteroskedastisitas.

4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dapat dilakukan dengan menggunakan nilai Durbin-

Watson (DW). Hasil menunjukkan bahwa nilai DW adalah 1.618. Menurut

Firdaus (2011) nilai DW yang berada diantara selang 1,55-2,46

menunjukkan tidak adanya autokorelasi. Nilai DW yang didapat berada

Page 75: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

57

diantara selang tersebut, maka dapat disimpulkan model tidak mengalami

autokorelasi.

Nilai Sig. dari variabel pengeluaran petani padi memiliki nilai yang lebih

besar dari taraf nyata 5 persen (0,664 > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa

pengeluaran tidak berpengaruh nyata terhadap nilai kerugian petani padi. Variabel

pengeluaran petani padi mempunyai hubungan positif sebesar 1,257 terhadap nilai

kerugian petani padi. Hal ini menunjukkan bahwa setiap terjadi kenaikan

pengeluaran petani padi sebesar Rp 1000.000,- maka akan meningkatkan nilai

kerugian petani padi sebesar Rp 1.257.000,- dengan asumsi variabel lain dianggap

tetap (cateris paribus). Hubungan antara nilai kerugian petani padi dengan

pengeluaran petani padi ini menandakan bahwa pada tahun 2014 petani di

Kabupaten Indramayu mengalami kenaikan pengeluaran sehingga mengakibatkan

kenaikan nilai kerugian petani padi.

Variabel lain yang mempengaruhi nilai kerugian petani padi yaitu variabel

pendidikan. Nilai Sig. pada variabel pendidikan yaitu sebesar 0,726 namun tidak

memenuhi syarat signikansi dalam model tersebut karena lebih besar dari taraf

nyata 5 persen (0,726 > 0,05). Variabel pendidikan mempunyai pengaruh negatif

sebesar 0,005 terhadap nilai kerugian petani padi. Hal ini menunjukkan bahwa

setiap terjadi kenaikan tingkat pendidikan sebesar 1 tahun maka akan

menurunkan nilai kerugian petani padi sebesar Rp 5.000,- dengan asumsi variabel

lain dianggap tetap (cateris paribus). Hasil ini menandakan bahwa pendidikan

yang semakin tinggi akan menyebabkan nilai kerugian petani padi semakin

menurun dikarenakan pengaruh tingkat pengetahuan dan informasi yang

diperoleh petani dalam melakukan upaya strategi dan adaptasi terhadap

variabilitas cuaca. Dengan menurunnya nilai kerugian petani padi tersebut

tentunya berdampak pada hasil produksi dan produktivitas padi cenderung

meningkat.

Variabel umur tanam padi memiliki nilai Sig. sebesar 0,147. Nilai tersebut

menunjukkan bahwa umur tanam padi berpengaruh nyata terhadap nilai kerugian

petani padi pada taraf nyata 15 persen yaitu nilai Sig. lebih kecil dibandingkan

taraf nyata yang digunakan pada model ini (0,147 < 0,15). Variabel umur tanam

mempunyai pengaruh negatif sebesar 0,015 terhadap nilai kerugian petani padi.

Page 76: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

58

Hal ini menunjukkan bahwa setiap terjadi kenaikan umur tanam sebesar 1 hst

maka akan menurunkan nilai kerugian petani padi sebesar Rp 15.000,- dengan

asumsi variabel lain dianggap tetap (cateris paribus). Hasil ini sesuai dengan

kondisi lapang di Kabupaten Indramayu bahwa kenaikan umur tanam tidak akan

mempengaruhi nilai kerugian petani padi.

Variabel musim memiliki nilai Sig. sebesar 0,043. Nilai tersebut

menunjukkan bahwa musim berpengaruh nyata terhadap nilai kerugian petani padi

pada taraf nyata 5 persen (0,043 < 0,05). Variabel musim mempunyai hubungan

positif sebesar 0,076 terhadap nilai kerugian petani padi. Nilai tersebut

menunjukkan bahwa setiap kenaikan tingkatan skala musim akan meningkatkan

nilai kerugian petani padi sebesar Rp 76.000,- dengan asumsi variabel lain

dianggap tetap (cateris paribus). Hasil ini sesuai dengan hipotesis bahwa

meningkatnya musim yang dipengaruhi oleh variabilitas cuaca mengakibatkan

kerugian bagi petani padi sehingga pendapatan yang hilang semakin meningkat.

Variabel ketinggian lahan memiliki nilai Sig. sebesar 0,000. Nilai tersebut

menunjukkan bahwa ketinggian lahan berpengaruh nyata terhadap nilai kerugian

petani padi pada taraf nyata 5 persen (0,000 < 0,05). Variabel ketinggian lahan

mempunyai hubungan negatif sebesar 0,262 terhadap nilai kerugian petani padi.

Nilai tersebut menunjukkan bahwa peningkatan ketinggian lahan sebesar 1 mdpl

akan menurunkan nilai kerugian petani padi sebesar Rp 262.000,- dengan asumsi

variabel lain dianggap tetap (cateris paribus). Hasil ini sesuai dengan hipotesis

bahwa semakin tinggi ketinggian lahan menyebabkan semakin rendah tingkat

kerentanannya terhadap bencana alam banjir yang mengakibatkan puso sehingga

petani padi tidak mengalami kerugian yang begitu besar. Berdasarkan hasil dari

persamaan regresi pada Tabel 18, faktor-faktor yang mempengaruhi petani padi

dalam melakukan strategi dan adaptasi terhadap variabilitas cuaca adalah umur

tanam, musim dan ketinggian lahan.

6.4. Adaptasi Petani dalam Menghadapi Variabilitas Cuaca

Adaptasi yang dilakukan oleh petani padi di Kabupaten Indramayu

terhadap variabilitas cuaca bertujuan untuk mengurangi dampak kerugian yang

ditimbulkan. Pada penelitian ini terdapat tiga bentuk pola adaptasi yang dilakukan

Page 77: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

59

oleh petani yaitu adaptasi ekonomi, ekologi dan sosial. Berikut adalah Tabel 19

mengenai adaptasi terhadap variabilitas cuaca.

Tabel 19 Adaptasi Petani terhadap Variabilitas Cuaca

Sumber : data primer (diolah), 2015

Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 19 dapat dilihat bahwa untuk pola

adaptasi ekonomi sebesar 41% petani melakukan adaptasi dengan cara menyewa

lahan petani lain yang hasilnya digunakan untuk mengurangi dampak kerugian

yang ditimnbulkan akibat variabilitas cuaca. Pada pola adaptasi ekologi, sebesar

63% petani melakukan adaptasi dengan cara melakukan upaya bersama

membasmi penyakit. Hal ini dipilih oleh petani dikarenakan dari tahun ke tahun

hama penyakit semakin bertambah jumlahnya sehingga diperlukan upaya yang

kuat untuk dapat mengurangi kerugian yang ditimbulkan. Pada pola adaptasi

No Adaptasi terhadap Variabilitas Cuaca Jumlah (%)

A. Adaptasi Ekonomi

1. Memanfaatkan tabungan 17

2. Menyewakan lahan 6

3. Menyewa lahan 41

4. Jual binatang ternak 13

5. Jual perhiasan 22

6. Jual tanah 4

7. Mengurangi konsumsi makanan per hari 8

8. Berhutang pada lembaga formal (bank, koperasi) 31

9. Berhutang pada lembaga non formal (rentenir, pengepul gula,) 2

10. Memaksimalkan pendapatan non pertanian 25

B. Adaptasi Ekologi

1. Menjadi nelayan 1

2. Mencari ikan di sungai 4

3. Menjadi buruh tani 36

4. Menjadi pekerja non farm di desa 21

5. Menjadi pekerja di kota 3

6. Memanfaatkan teknologi untuk mengatasi permasalahan yang

terjadi

52

7. Melakukan upaya bersama membasmi penyakit 63

8. Mengganti pola tanam 19

9. Mengganti komoditas pertanian/ perkebunan 22

C. Adaptasi Sosial

1. Pemanfaatan kiriman dari kerabat: kiriman uang, barang, dan

makanan

19

2. Pemanfaatan jaringan pertetanggaan (uang, barang, dan makanan) 39

3. Pemanfaatan jaringan lembaga sosial kemasyarakatan (arisan,

pengajian, jimpitan, perelek dll)

7

4. Pemanfaatan bantuan pemerintah 85

Page 78: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

60

ekonomi, sebesar 85% petani bergantung kepada bantuan yang diberikan oleh

pemerintah. Hal ini membuktikan bahwa petani sangat mengharapkan bantuan

dari pemerintah.

6.4.1. Implikasi Kebijakan Adaptasi

Hasil studi tentang analisis nilai kerugian petani padi akibat variabilitas

cuaca dan proses adaptasi yang dilakukan oleh petani studi kasus Kabupaten

Indramayu menunjukkan bahwa pilihan kebijakan yang perlu dilakukan oleh

pemerintah, gapoktan, petani dan bagi perguruan tinggi sebagai berikut :

1. Pemerintah

Diperlukan adanya kebijakan dan program yang secara sistematis, konsiten,

dan berkesinambungan efektif untuk meningkatkan kapasitas adaptasi petani

dalam menghadapi variabilitas cuaca. Agenda kebijakan dan program tersebut

mencakup perbaikan infrastruktur fisik irigasi dan pemeliharaan irigasi. Selain

itu, perlunya penyediaan informasi cuaca yang lebih akurat dan dapat diakses

oleh petani melalui Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)

Stasiun Jatiwangi. Perlunya perbaikan jadwal dan pemilihan jenis tanaman

agar sesuai dengan ketersesiaan air serta lebih tahan terhadap serangan

organisme pengganggu tanaman.

2. Gapoktan

Diperlukan dukungan para Gapoktan untuk memperkuat sarana dan prasarana

pertanian khususnya padi yang rentan terhadap dampak variabilitas cuaca.

Selain itu, perlunya penguatan anggota Gapoktan untuk menyalurkan

informasi kepada para petani mengenai kalender tanam yang tepat dan

informasi cuaca.

3. Perguruan tinggi

Diperlukan pengembangan penangkar benih yang mampu menghasilkan

benih/varitas tahan kekeringan dan berumur pendek di wilayah yang sangat

rawan terhadap kekeringan. Selain itu, perlunya mengkaji potensi dampak

positif variabilitas cuaca. Dalam kajian tersebut perlu diungkapkan: (1)

cakupan wilayah yang berpotensi mengalami dampak positif akibat

variabilitas cuaca (akibat musim kemarau panjang atau akibat musim hujan

berlebihan), (2) peluang yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan

Page 79: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

61

produksi pangan di wilayah tersebut, (3) teknologi spesifik lokasi yang

dibutuhkan untuk memanfaatkan peluang tersebut, serta (4) pengembangan

kelembagaan, sarana dan prasarana pertanian yang diperlukan.

Page 80: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian
Page 81: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

7. KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian maka didapatkan simpulan sebagai

berikut :

1. Sebanyak 63% petani menilai sangat setuju dengan pernyataan bahwa

terjadi penurunan produsksi akibat variabilitas cuaca tidak menentu, 74%

menilai sangat setuju dengan adanya pernyataan terjadi peningkatan biaya

input akibat variabilitas cuaca dan sebanyak 79% petani menilai sangat

setuju dengan pernyataan bahwa terjadi peningkatan jumlah dan jenis

hama penyakit tanaman.

2. Total kehilangan hasil terbesar yaitu saat terjadi puso akibat kekeringan

dikarenakan petani tidak melakukan replanting seperti yang dilakukan saat

terjadi bencana banjir yang melanda lahan sawah petani. Total nilai

kehilangan hasil padi akibat variabilitas cuaca di Kabupaten Indramayu

tahun 2014 diperkirakan sebesar Rp. 13.174.558 untuk setiap petani. Total

nilai kerugian petani padi akibat variabilitas cuaca tahun 2014 di

Kabupaten Indramayu terbesar berada pada kelompok luas lahan kurang

dari 1 hektar yaitu sebesar 58,62%. Pendapatan rumah tangga petani padi

pada kelompok penguasaan lahan yang semakin luas yaitu lebih dari 1,5

hektar terjadi kecenderungan bahwa kontribusi pendapatan rumah tangga

disektor pertanian semakin rendah. Total rata-rata pendapatan rumah

tangga petani padi di Kabupaten Indramayu untuk tahun 2014 yaitu

sebesar Rp. 64.551.024.

3. Faktor-faktor yang berpengaruh nyata pada besarnya nilai kerugian petani

padi terhadap variabilitas cuaca adalah umur tanam, musim dan ketinggian

lahan.

4. Pola adaptasi ekonomi sebesar 41% petani melakukan adaptasi dengan

cara menyewa lahan petani lain. Pada pola adaptasi ekologi, sebesar 63%

petani melakukan adaptasi dengan cara melakukan upaya bersama

membasmi penyakit. Pada pola adaptasi ekonomi, sebesar 85% petani

bergantung kepada bantuan yang diberikan oleh pemerintah.

Page 82: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

64

7.2. Saran

Saran dari hasil penelitian ini adalah :

1. Perlunya sosialisasi kepada petani yang belum memahami mengenai

makna dari variabilitas cuaca.

2. Perlunya tindak pemerintah dalam bekerjasama kepada para petani untuk

melakukan strategi dan adaptasi terhadap variabilitas cuaca seperti

perbaikan kapasitas sistem irigasi dan pengembangan teknologi bertani

mengapung.

3. Perlunya pembuatan bendungan untuk menyalurkan air saat kondisi banjir

ke laut.

4. Penelitian selanjutnya diharapkan melakukan perbandingan penelitian

terkait nilai kerugian petani padi akibat variabilitas cuaca.

Page 83: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

DAFTAR PUSTAKA

Allan R. 2000. ENSO and Climatic Variability in The Past 150 years, in ENSO:

Multiscale Variability and Global and Regional Impacts, Diaz, H &

Markgraft, V. (Eds), pp. 3-55. Cambridge: Univ. Press.

Anwarie M. 2010. Pengaruh Anomali Curah Hujan Terhadap Produksi Padi di

Kabupaten Jember. Dep. Geografi, Fmipa Universitas Indonesia.

As-syakur AR. 2011. Pola spasial hubungan curah hujan dengan ENSO dan

IODdi Indonesia-Observasi menggunakan data TRMM 3B43. J Bunga

Rampai Pengindaraan Jauh Indonesia. Center for Remote Sensing and

Ocean Science (CReSOS). Bali (ID): Universitas Udayana.

Asikin Zainal. 2010. Analisis Dampak Perubahan Iklim terhadap Pendapatan

Petani Padi di Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat [Skripsi].

Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan. Fakultas Ekonomi

dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor.

[BMKG] Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika. 2014. Data Curah

Hujan Kabupaten Indramayu Tahun 2004-2013. Jatiwangi (ID): BMKG.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2010. Road Map Strategi Sektor

Pertanian Menghadapi Perubahan iklim. Kementerian Pertanian.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2014. Indramayu Dalam Angka Tahun 2014.

Indramayu (ID): BPS.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2013. Jawa Barat Dalam Angka Tahun 2013. Jawa

Barat (ID): BPS.

Boer R, Subbiah AR, Tamkani K, Hardjanto H, Alimoeso S. 2004.

Institutionalizing Climate Information Application: Indonesian Case.

Paper disajikan pada Inter-Regional Workshop on Strengthening

Operational Agrometeorological Services at the National Level, Manila

Philippines.

Boer R, A Buono, Sumaryanto, E Surmaini, A Rakhman, W Estiningtyas, K

Kartikasari, and Fitriyani. 2009. Agriculture Sector. Technical Report on

Vulnerability and Adaptation Assessment to Climate Change for

Indonesia’s Second National Communication. Ministry of Environment

and United Nations Development Programme, Jakarta.

Calhoun A. 1990. Psikologi tentang Penyesuaian dan Hubungan

Kemanusiaan. Ed ke-3. Terjemahan. IKIP Semarang : Semarang Press.

Dinas Pertanian Pangan Provinsi Jawa Barat. 2012. Kebijakan dan Program Dinas

Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat dalam Antisipasi

Kekeringan Tahun 2012. Bandung.

FAO. 2010. Food and Agricultural Organization of the United Nations. Economic

and Social Department. Statistic Division.

Page 84: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

66

Firdaus M. 2011. Ekonometrika Suatu Pendekatan Aplikatif. Jakarta: Bumi

Aksara.

Gujarati D. 2002. Basic Econometrics. Mc Graw Hill. Singapore.

Handoko. 1994. Klimatologi Dasar. Jakarta (ID): Pustaka Jaya

Handoko I, Y sugiarto dan Y Syaukat. 2008. Keterkaitan perubahan iklim dan

Produksi Pangan Strategis: Telaah Kebijakan independen dalam bidang

perdagangan dan pembangunan. Seameo Biotrop, Bogor.

Harihanto. 2001. Persepsi, Sikap, dan Perilaku Masyarakat terhadap Air Sungai.

[Disertasi]. Bogor : Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor.

Hernanto F. 1989. Ilmu Usahatani. Jakarta (ID): Penebar Swadaya.

IPCC, Fourth (4th) Assessment Report, 2007.

Iskandar J. 2007. Perubahan iklim dan Adaptasi Penduduk Lokal. PPSDAL-

UNPAD. Bandung.

Juanda B. 2009. Ekonometrika: Pemodelan dan Pendugaan. Bogor: IPB Press.

Kartono K. 1987. Kamus Psikologi. Bandung : Pioner Jaya.

Kurniawan D. 2008. Regresi Linier. Jurnal Foundation for Statistical Computing.

Vienna. Austria

Kurniawati F. 2011. Dampak Perubahan Iklim Terhadap Pendapatan dan Faktor-

faktor Penentu Adaptasi Petani Terhadap Perubahan Iklim (Studi Kasusdi

Desa Purwasari,Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor). Jurusan

Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan. Fakultas Ekonomi dan

Manajemen. Institut Pertanian Bogor.

Las I. 2007. Srategi dan Inovasi Antisipasi Perubahan Iklim. Balai Besar

Sumberdaya Lahan Pertanian. Jakarta.

Las I, Unadi A, Subagyono K, Syahbuddin H, Runtunuwu E. 2007. Atlas

Kalender Tanam Pulau Jawa. Skala 1:1.000.000 dan 1:250.000. Balai

Penelitian Agroklimat dan Hidrologi, Bogor.

Maryono A. 2005. Menangani Banjir, Kekeringan dan Lingkungan. Gadjah Mada

University Press.

Mayangsari N. 2010. Analisis Dampak Perubahan Iklim terhadap Tingkat

Kesejahteraan Nelayan Perahu Motor Tempel di Pelabuhan Ratu,

Kabupaten Sukabumi. Skripsi. Jurusan Ekonomi Sumberdaya dan

Lingkungan. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor.

Moediarta R dan P Stalker. 2007. Sisi Lain Perubahan Iklim: Mengapa Indonesia

Harus Beradaptasi untuk Melindungi Rakyat Miskinnya. UNDP Indonesia.

Jakarta.

Mulyadi S. 2005. Ekonomi Kelautan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Naylor LN, WP Falcon, D Rochberg, and N Wada. 2001. Using El Niño/Southern

Oscillation climate data to predict rice production in Indonesia. Climatic

Change, 50(3). 255-265.

Page 85: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

67

Naylor RL, DS Battisti, DJ Vimont, WP Falcon, and MB Burke. 2007. Assessing

risks of climate variability and climate change for Indonesian rice

agriculture. Proceeding of the National Academic of Science 114: 7752-

7757.

Nurdin. 2011. Antisipasi Perubahan Iklim untuk Keberlanjutan Ketahanan

Pangan. Jurnal Dialog Kebijakan Publik Edisi 4 November 2011.

Gorontalo.

Olesen JE dan M Bidni, 2002. Consequences of Climate Change for European

Agricultural Productivity, Land Use and Policy. European Jurnal

Agronomy16, 239-262.

Osmaleli. 2010. Analisis Dampak Fenomena Perubahan Iklim Lokal dan

Kesejahteraan Nelayan (Studi Kasus: Kecamatan Labuan, Kabupaten

Pandeglang, Provinsi Banten). Jurusan Ekonomi Sumberdaya dan

Lingkungan. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor.

Patty Z. 2010. Kontribusi Komoditi Kopra Terhadap Pendapatan Rumah Tangga

Tani di Kabupaten Halmahera Utara. Jurnal Agroforestri Volume V

Nomor 3 September 2010. Politeknik Perdamaian Halmahera. Tobelo.

Ranganathan C, K Palanisami, K Kakumanu, and A Baulraj. 2010. Mainstreaming

the Adaptations and Reducing the Vulnerability of the Poor due to Climate

Change. ADBI Working Paper 333. Tokyo: Asian Development Bank

Institute.

Reidsma P, F Ewert, AO Lansink, and R Leemans. 2010. Adaptation to climate

change and climate variability in European agriculture: The importance of

farm level responses. European Journal of Agronomy 32 (1):91-102

Riani E. 2012. Perubahan Iklim dan Kehidupan Biota Akuatik. Bogor: IPB Press.

Riduwan. 2010. Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Bandung (ID):

Alfabeta.

Risnita R. 2012. Pengembangan Skala Model Likert. Edu-Bio Vol.3.

Saji NH and T Yamagata. 2003. Possible impacts of Indian Ocean dipole mode

events on global climate. Climate Res., 25. 151–169.

Soeharjo A. 1972. AnalisaPendapatan. Departemen Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi.

Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Soekartawi. 1995. Analisis Usahatani. Penerbit Universitas Indonesia Press (UI

Press), Jakarta.

Sugiarto. 2008. Analisis Pendapatan, Pola Konsumsi dan Kesejahteraan Petani

Padi pada Basis Agroekosistem Lahan Sawah Irigasi di Pedesaan.

Disampaikan pada Seminar Nasional "Dinamika Pembangunan Pertanian

dan Perdesaan : Tantangan dan Peluang bagi Peningkatan Kesejahteraan

Petani" Bogor, l9 November 2008. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan

Kebijakan Pertanian. Bogor.

Page 86: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

68

Sukanto, DGT. 2011. Analisis Peranan Sektor Pertanian Terhadap Perekonomian

Jawa Tengah (Pendekatan Analisis Input-Output). Jurusan Ilmu Ekonomi

dan Studi Pembangunan. Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro.

Syamsuddin N. 2014. Kerentanan Budaya Melaut Masyarakat Pesisir Suku Bajoe

Akibat Variabilitas Iklim (Studi Kasus Desa Bajoe, Kabupaten Bone,

Sulawesi Selatan). Jurusan Geofisika dan Meteorologi. Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Institut Pertanian Bogor

Tabor SR. 2001, 'Food Security, Rural Development and Rice Policy: an

integrated perspective', Report for Bureau of Food, Agriculture and Water

Resources. Bappenas,. Jakarta.

Twikromo. 1995. Persepsi dan Perilaku Kesejahteraan Hidup Rakyat Timor

Timur. Jakarta : PT. Fajar Interpratama.

Walpole RE. 1992. Pengantar Statistik. Jakarta (ID): PT Gramedia Pustaka Utama

Winarso, Paulus A. 2003. Variabilitas/Penyimpangan Iklim atau Musim Di

Indonesia dan Pengembangannya. Makalah Seminar Nasional Ilmu Tanah.

KMIT Jurusan Tanah Fakultas Pertanian UGM. Yogyakarta.

Yuliyanto dan Sudibyakto. 2012. Kajian Dampak Variabilitas Curah Hujan

Terhadap Produktivitas Padi Sawah Tadah Hujan Di Kabupaten

Magelang.

Page 87: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

LAMPIRAN

Page 88: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian
Page 89: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

73

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN

Jl. Kamper level 5 Wing 5 kampus IPB Dramga Bogor 16680

Telp. (0251) 8621 834, Fax (0251) 8421 762

KUESIONER PENELITIAN

Nomor Responden : ................................................................................................................

Alamat Responden : ................................................................................................................

No.Hp : ................................................................................................................

Kuesioner ini digunakan untuk penelitian “Analisis Nilai Kerugian Petani Padi Akibat

Variabilitas Cuaca dan Proses Adaptasi yang dilakukan oleh Petani (Studi Kasus :

Kabupaten Indramayu, Jawa Barat)” oleh Vyatra Pratiwi, mahasiswa Departemen Ekonomi

Sumberdaya dan Lingkungan, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Saya

mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/I untuk mengisi kuesioner ini dengan teliti dan seksama.

Saya ucapkan terima kasih.

1. KARAKTERISTIK RUMAHTANGGA TANI

NO NAMA STATUS UMUR LAMA

BEKERJA

(TAHUN)

JK PENDIDIKAN PU PS

1. KK/Suami

2. Istri

3. Anak 1

4. Anak 2

5.

6.

7.

8.

Keterangan: JENIS KELAMIN (JK) : 1. Laki-laki 2. Perempuan

PENDIDIKAN : 1. Tidak sekolah 2. SD 3. SLTP 4. SMU 5. PT PEKERJAAN UTAMA (PU) dan PEKERJAAN SAMPINGAN (PS) :

1. Tani 2. Peternak 3. Buruh tani/kebun 4. Wiraswasta

5. Pegawai/buruh pabrik 6. PNS; 7. TNI/POLRI 8. Pedagang

9. Nelayan 10. Tukang 11. Lainnya ...................................

2. POLA PENGUASAAN ASET PRODUKSI

Pola Penguasaan

Rumah+

pekaran

gan (m2)

Lahan (Ha)/Ketinggian(mdpl) Alat

Tangkap/perahu/bidu

k (buah)

Kolam/

Tambak/ker

amba (m2) Sawah Ladang Kebun

Milik Sendiri

L= T=

Sewa

Bagi Hasil

Lainnya

Keterangan: L : luas , T : tinggi

Page 90: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

3. STRUKTUR NAFKAH RUMAHTANGGA TANI

SUMBER

PENDAPATAN

PENDAPATAN DALAM RUPIAH 2014 Total

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

A. PERTANIAN

1. Padi

2. Palawija

3. Karet

4. Kelapa

5. .............

6. .............

B. TERNAK

1. Sapi/Kerbau

2. Kambing

3. Unggas

4. .............

5. .............

C. PERIKANAN

1. Nelayan

2. Tambak ikan

3. ...............

D. NON PERTANIAN

E. TRANSFER

PAYMENT

F. BANTUAN

TOTAL

74

Page 91: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

48

4. STRUKTUR PENGELUARAN RUMAHTANGGA TANI

JENIS

PENGELUARAN

PENGELUARAN DALAM RUPIAH 2014 Total

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

A. PANGAN

1. Beras

2. Sayur

3. Lauk

4. ..............

5. .............

B. ENERGI

1. Listrik

2. BBM/transport

3. Gas

4. .............

C. USAHA TANI LEMBAR BERIKUTNYA

D. PENDIDIKAN

E. PAKAIAN

F. PERUMAHAN

G. SOSIAL

H. LAINNYA

1. Pulsa

2. Rokok

3. ............

TOTAL

75

Page 92: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

5. STRATEGI ADAPTASI RUMAHTANGGA TANI dan USAHA TANI

Berilah tanda pada kolom yang telah disediakan. Besaran skala menentukan tingkat persetujuan saudara. Semakin besar skala yang dipilih semakin besar penolakan.

(1= Sangat setuju, 2= Setuju, 3= Biasa, 4= Tidak Setuju, 5= Sangat Tidak Setuju)

NO STRATEGI BERTAHAN

HIDUP SKALA

RESIKO YANG DITANGGUNG RUMAH TANGGA ATAS PILIHAN STRATEGI

A. ADAPTASI EKONOMI

1. Memanfaatkan tabungan 1 2 3 4 5

2. Menyewakan lahan 1 2 3 4 5

3. Menyewa lahan 1 2 3 4 5

4. Jual binatang ternak 1 2 3 4 5

5. Jual perhiasan 1 2 3 4 5

6. Jual barang elektronik 1 2 3 4 5

7. Jual sepeda motor/mobil 1 2 3 4 5

8. Jual tanah 1 2 3 4 5

9. Mengurangi konsumsi makanan per

hari 1 2 3 4 5

10. Berhutang pada lembaga formal

(bank, koperasi) 1 2 3 4 5

11. Berhutang pada lembaga non

formal (rentenir, pengepul gula,) 1 2 3 4 5

12. Memaksimalkan pendapatan non

pertanian 1 2 3 4 5

B. ADAPTASI EKOLOGI

1. Menjadi nelayan 1 2 3 4 5

2. Mencari ikan di sungai 1 2 3 4 5

3. Menjadi buruh tani 1 2 3 4 5

4. Menjadi pekerja non farm di desa 1 2 3 4 5

5. Menjadi pekerja di kota 1 2 3 4 5

6. Memanfaatkan teknologi untuk 1 2 3 4 5

76

Page 93: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

50

mengatasi permasalahan yang

terjadi

7. Melakukan upaya bersama

membasmi penyakit 1 2 3 4 5

8. Mengganti pola tanam 1 2 3 4 5

9. Mengganti komoditas pertanian/

perkebunan 1 2 3 4 5

C. ADAPTASI SOSIAL

1. Pemanfaatan kiriman dari kerabat:

kiriman uang, barang, dan makanan 1 2 3 4 5

2. Pemanfaatan jaringan

pertetanggaan (uang, barang, dan

makanan)

1 2 3 4 5

3. Pemanfaatan jaringan lembaga

sosial kemasyarakatan (arisan,

pengajian, jimpitan, perelek dll)

1 2 3 4 5

4. Pemanfaatan bantuan pemerintah 1 2 3 4 5

77

Page 94: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

78

6. PERSEPSI TERHADAP VARIABILITAS CUACA

Berilah tanda pada kolom yang telah disediakan. Besaran skala menentukan tingkat persetujuan

saudara. Semakin besar skala yang dipilih semakin besar penolakan. (1= Sangat setuju, 2= Setuju,

3= Biasa,

4= Tidak Setuju, 5= Sangat Tidak Setuju)

No. Uraian Skala Bentuk kerugian

1 2 3 4 5 A. Persepsi terhadap Variabilitas Cuaca

1. Terjadinya perubahan pola curah hujan dalam

5 tahun terakhir

2. Terjadinya peningkatan frekuensi banjir dalam

5 tahun terakhir

3. Terjadinya peningkatan frekuensi kekeringan dalam 5 tahun terakhir

4. Terjadinya perubahan pola tanam disebabkan oleh pergeseran curah hujan

5. Naiknya permukaan air laut

B. Persepsi Kerugian Petani Akibat

Variabilitas Cuaca

1. Terjadi penurunan produksi akibat variabilitas

cuaca yang tidak menentu

2. Peningkatan biaya input akibat variabilitas cuaca

3. Peningkatan jumlah dan jenis hama penyakit

tanaman

C. Persepsi Strategi dan Adaptasi Petani

terhadap Variabilitas Cuaca

1. Mengubah varietas dan jenis tanam adalah

solusi menghadapi variabilitas cuaca

2. Penyusunan kalender tanam dapat membantu

petani megurangi kerugian akibat variabilitas

cuaca

Bagaimana cara adaptasi terhadap variabilitas cuaca?

...........................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................

Apa saja kearifan lokal yang digunakan dalam menghadapi perubahan iklim?

..........................................................................................................................................................

Page 95: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

79

7. BIAYA USAHA TANI

a. UMUR TANAM PADI SAMPAI MASA PANEN

NORMAL BANJIR KEKERINGAN

b. JUMLAH BIBIT (Tahun 2014)

NORMAL

(kwintal/tahun)

BANJIR

(kwintal/tahun)

KEKERINGAN

(kwintal/tahun)

c. JENIS PADI

a. Jenis padi yang digunakan saat kondisi normal………………

b. Jenis padi yang digunakan saat terjadi banjir……………………

c. Jenis padi yang digunakan saat terjadi kekeringan……………

Page 96: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

80

Lampiran 2 Curah hujan (mm) di Kabupaten Indramayu Tahun 2004-2013

Tahun Data Indramayu Curah hujan (mm)

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGST SEP OKT NOV DES Rata-rata

2004 Anjatan 326 667 132 16 61 57 17 0 48 0 121 155 133

Bantar huni 534 488 386 145 168 10 0 0 9 5 190 203 178

Bangkir 256 737 187 84 20 42 19 0 0 0 92 0 120

Bugel 490 552 231 16 37 66 19 0 33 0 94 161 142

Bondan 458 412 495 34 82 16 36 0 0 0 80 210 152

Bulak 230 647 106 62 75 35 49 0 9 0 91 80 115

Cidempet 219 828 171 44 67 71 15 0 0 0 97 179 141

Gabus wetan 184 608 199 10 123 35 23 0 0 0 69 267 127

Indramayu 380 571 182 92 97 93 25 0 0 0 151 324 160

Jati barang 257 699 228 38 78 9 42 0 0 0 91 0 120

Juntinyuat 212 443 126 158 43 84 68 0 0 0 56 194 115

Karang asem 180 538 165 47 119 53 26 0 3 0 63 150 112

Kroya 172 435 213 40 158 44 1 0 0 0 58 116 103

Kedokan bunder 212 428 180 80 70 66 78 0 0 0 57 124 108

Kertasemaya 370 607 280 16 214 26 72 0 0 10 121 335 171

Krangkeng 179 357 135 75 87 86 56 0 1 0 84 80 95

Luwungsemut 168 543 290 40 248 93,5 7 0 10 0 126 232 146

Lohbener 211 668 136 38 81 66 71 0 0 0 104 91 122

Losarang 129 264 700 101 0 40 45 49 0 14 0 112 121

Sudikampiran 257 659 262 26 122 44 90 0 0 0 113 176 146

Sudimampir 255 517 196 106 58 37 80 0 0 0 54 243 129

Sukadana 277 405 219 23 117 19 45 0 0 1 55 213 115

Sukra 258 576 197 15 42 63 11 0 56 0 110 121 121

Sumurwatu 114 405 208 8 36 10 0 0 0 0 120 68 81

Tl kacang 286 973 354 35 229 60 37 0 0 0 212 365 213

Ujung garis 187 520 274 58 108 41 61 0 0 0 91 149 124

Total rata-rata 262 560 240 54 98 49 38 2 7 1 96 167 3.409

80

Page 97: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

81

Lampiran 2 Lanjutan

Tahun Data Indramayu Curah Hujan (mm)

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGST SEP OKT NOV DES Rata-rata

2005 Anjatan 0 0 0 0 0 0 30 41 0 152 96 247 47

Bantar huni 318 489 285 267 27 40 82 9 0 81 110 194 159

Bangkir 148 202 47 92 56 88 31 33 0 20 192 232 95

Bugel 274 332 116 123 78 32 81 16 0 12 16 312 116

Bondan 422 188 312 415 69 124 60 15 0 69 100 205 165

Bulak 179 84 27 0 1 12 0 0 9 0 48 64 35

Cidempet 83 97 114 105 90 43 5 0 0 15 192 236 82

Gabus wetan 275 156 52 157 15 20 27 0 0 76 141 254 98

Indramayu 231 245 23 167 81 62 113 49 19 22 150 126 107

Jati barang 222 205 43 135 149 57 63 10 6 65 100 258 109

Juntinyuat 320 262 76 135 151 110 71 0 7 60 90 190 123

Karang asem 197 122 10 99 49 50 58 10 0 110 118 82 75

Kroya 159 159 69 228 43 42 41 8 5 153 142 229 107

Kedokan bunder 271 188 66 185 90 75 81 55 5 30 60 202 109

Kertasemaya 577 283 148 283 179 53 227 22 7 65 228 551 219

Krangkeng 342 186 52 170 144 79 107 53 9 0 50 221 118

Luwungsemut 246 168 144 66 29 27 80 0 0 122 138 124 95

Lohbener 142 76 12 101 176 55 25 29 0 51 62 134 72

Losarang 224 278 104 19 51 108 39 23 0 14 0 10 73

Sudikampiran 274 75 38 76 101 57 29 19 0 45 9 197 77

Sudimampir 206 164 66 116 159 186 81 0 0 55 129 181 112

Sukadana 297 191 85 206 136 59 85 0 0 31 217 244 129

Sukra 281 149 222 66 18 64 33 23 0 56 76 192 98

Sumurwatu 139 73 27 290 0 17 0 0 0 77 102 162 74

Tl kacang 431 349 229 0 182 65 50 30 0 156 94 258 154

Ujung garis 292 291 70 128 125 63 31 2 0 70 69 199 112

Total rata-rata 252 193 94 140 85 61 59 17 3 62 105 204 2.758

81

Page 98: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

82

Lampiran 2 Lanjutan

Tahun Data Indramayu Curah Hujan (mm)

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGST SEP OKT NOV DES Rata-rata

2006 Anjatan 567 183 180 206 141 40 8 0 0 20 40 112 125

Bantar huni 253 121 58 86 81 11 0 0 0 32 0 87 61

Bangkir 286 202 81 23 78 36 2 0 0 8 24 245 82

Bugel 590 172 174 69 138 16 43 0 0 30 50 110 116

Bondan 413 256 219 237 146 38 0 0 0 0 21 286 135

Bulak 64 76 105 22 55 25 5 0 0 0 28 151 44

Cidempet 487 100 130 22 22 0 17 0 0 9 21 80 74

Gabus wetan 601 104 147 74 72 57 0 0 0 0 49 78 99

Indramayu 513 279 145 24 230 0 5 0 0 0 26 171 116

Jati barang 555 183 200 153 294 82 36 0 0 16 29 198 146

Juntinyuat 378 118 88 76 89 75 3 0 0 0 42 262 94

Karang asem 550 121 252 40 83 76 4 0 0 0 12 96 103

Kroya 445 160 154 135 54 48 2 0 0 0 8 209 101

Kedokan bunder 375 212 138 106 143 63 2 0 0 8 66 162 106

Kertasemaya 901 517 267 166 384 130 17 0 0 11 62 166 218

Krangkeng 478 164 104 76 76 36 5 0 0 5 0 74 85

Luwungsemut 636 136 114 26 180 32 0 0 0 0 36 121 107

Lohbener 395 279 141 63 39 56 12 0 0 10 39 183 101

Losarang 134 547 193 192 220 53 29 10 0 0 0 13 116

Sudikampiran 372 175 181 101 218 91 49 0 0 0 51 174 118

Sudimampir 364 315 146 33 127 57 7 0 0 3 35 174 105

Sukadana 526 218 137 134 255 100 0 0 0 18 50 174 134

Sukra 448 128 170 58 114 13 14 0 0 35 55 55 91

Sumurwatu 488 66 38 203 163 0 20 0 0 0 8 183 97

Tl kacang 642 143 223 151 147 42 9 0 0 6 84 152 133

Ujung garis 535 256 178 116 189 95 88 0 0 12 94 125 141

Total rata-rata 461 201 152 100 144 49 15 0 0 9 36 148 2.848

82

Page 99: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

83

Lampiran 2 Lanjutan

Tahun Data Indramayu Curah Hujan (mm)

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGST SEP OKT NOV DES Rata-rata

2007 Anjatan 220 512 305 100 34 101 12 0 0 32 106 233 138

Bantar huni 172 185 226 202 48 48 1 0 0 0 198 296 115

Bangkir 147 232 152 100 83 130 16 0 0 112 105 330 117

Bugel 241 706 335 209 32 43 5 2 0 0 53 157 149

Bondan 317 462 180 201 48 79 17 0 0 55 83 128 131

Bulak 203 438 229 193 17 102 17 0 0 159 74 296 144

Cidempet 146 225 191 115 142 118 48 11 0 41 56 311 117

Gabus wetan 173 396 179 163 17 112 12 0 0 144 192 0 116

Indramayu 101 433 153 154 139 211 19 0 0 119 111 326 147

Jati barang 144 487 174 133 61 87 14 0 0 280 155 637 181

Juntinyuat 109 212 173 107 77 251 16 0 0 149 0 306 117

Karang asem 128 375 250 186 19 107 13 0 0 160 142 293 139

Kroya 128 240 261 146 39 91 0 0 0 93 118 233 112

Kedokan bunder 180 425 111 152 117 77 8 0 0 109 41 248 122

Kertasemaya 108 381 257 90 84 69 8 0 0 115 57 497 139

Krangkeng 139 197 143 132 86 92 14 0 0 94 45 281 102

Luwungsemut 197 379 237 77 21 98 7 0 0 0 97 280 116

Lohbener 204 280 93 46 22 98 2 0 0 39 123 381 107

Losarang 106 253 379 194 161 37 93 2 0 0 80 119 119

Sudikampiran 224 368 174 83 89 112 11 1 0 110 115 303 133

Sudimampir 146 293 165 89 126 193 26 0 0 76 80 281 123

Sukadana 140 365 283 198 134 61 26 0 0 135 75 407 152

Sukra 160 631 269 153 62 103 3 0 0 44 202 210 153

Sumurwatu 176 428 269 173 56 133 17 0 0 151 147 276 152

Tl kacang 258 849 509 287 75 160 15 0 0 0 282 328 230

Ujung garis 347 516 246 109 48 91 6 0 0 133 89 406 166

Total rata-rata 177 395 229 146 71 108 16 1 0 90 109 291 3.537

83

Page 100: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

84

Lampiran 2 Lanjutan

Tahun Data Indramayu Curah Hujan (mm)

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGST SEP OKT NOV DES Rata-rata

2008 Anjatan 286 551 139 66 12 28 0 4 4 31 207 132 122

Bantar huni 309 172 283 87 39 0 0 0 0 74 0 283 104

Bangkir 350 727 234 168 18 46 0 41 7 52 136 134 159

Bugel 147 454 0 93 56 22 0 2 5 37 235 227 107

Bondan 407 232 434 42 20 34 0 0 0 19 17 229 120

Bulak 381 582 225 71 0 0 0 0 0 75 90 147 131

Cidempet 501 562 192 137 3 1 0 12 1 6 164 216 150

Gabus wetan 230 341 244 119 0 11 2 0 0 31 180 130 107

Indramayu 254 704 128 154 73 42 0 0 0 29 151 126 138

Jati barang 443 337 248 115 0 28 0 10 1 88 253 256 148

Juntinyuat 315 630 250 175 40 39 0 19 8 118 84 233 159

Karang asem 286 400 319 106 6 12 0 0 0 35 96 81 112

Kroya 360 289 282 61 0 11 0 0 0 66 194 122 115

Kedokan bunder 281 335 279 40 8 54 0 8 13 123 187 363 141

Kertasemaya 445 342 337 104 3 35 0 7 5 88 259 229 155

Krangkeng 229 270 228 99 60 30 0 12 0 118 163 281 124

Luwungsemut 240 242 169 147 0 17 0 0 0 73 100 129 93

Lohbener 301 479 175 115 15 25 0 0 0 6 16 0 94

Losarang 384 398 506 145 82 0 0 0 0 0 49 187 146

Sudikampiran 393 462 253 115 53 38 0 12 9 63 198 332 161

Sudimampir 284 627 239 76 63 23 0 10 4 120 139 131 143

Sukadana 346 275 297 57 0 31 0 2 0 95 84 233 118

Sukra 330 698 135 69 0 0 0 0 0 40 0 165 120

Sumurwatu 419 357 354 132 8 6 0 0 0 27 327 203 153

Tl kacang 427 1047 473 165 60 34 0 7 4 65 0 149 203

Ujung garis 329 350 229 105 28 41 0 6 0 82 22 171 114

Total rata-rata 334 456 256 106 25 23 0 6 2 60 129 188 3.436

84

Page 101: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

85

Lampiran 2 Lanjutan

Tahun Data Indramayu Curah Hujan (mm)

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGST SEP OKT NOV DES Rata-rata

2009 Anjatan 361 403 29 126 64 40 2 0 0 0 137 185 112

Bantar huni 234 290 43 231 191 49 0 0 6 27 209 174 121

Bangkir 237 236 74 99 119 45 6 0 0 36 124 141 93

Bugel 337 313 56 74 50 23 0 0 0 0 31 60 79

Bondan 204 379 160 241 317 44 0 0 0 20 130 86 132

Bulak 333 338 51 87 180 46 6 0 7 10 83 182 110

Cidempet 309 278 39 59 100 99 3 0 0 29 128 212 105

Gabus wetan 318 342 70 168 209 94 0 0 10 0 160 195 131

Indramayu 445 236 45 82 131 39 2 0 0 15 68 126 99

Jati barang 247 414 240 127 142 79 1 3 0 6 197 114 131

Juntinyuat 307 315 137 66 180 95 2 0 0 8 129 171 118

Karang asem 266 276 65 126 0 70 0 0 28 0 97 108 86

Kroya 364 303 168 95 217 25 0 0 0 0 204 147 127

Kedokan bunder 159 307 147 153 213 98 0 0 0 23 108 61 106

Kertasemaya 231 300 202 340 175 79 2 0 0 6 136 114 132

Krangkeng 167 223 168 81 108 92 1 5 0 41 77 36 83

Luwungsemut 326 351 87 190 168 67 0 0 0 4 207 150 129

Lohbener 165 0 0 6 76 18 2 0 0 6 42 90 34

Losarang 226 355 48 102 186 94 0 0 20 7 195 154 116

Sudikampiran 275 355 119 103 130 83 3 0 0 23 79 107 106

Sudimampir 372 268 35 145 167 58 0 0 0 33 58 96 103

Sukadana 225 374 93 309 275 45 0 0 0 23 187 120 138

Sukra 461 317 55 101 101 8 1 0 0 0 63 117 102

Sumurwatu 167 222 168 86 100 46 0 0 0 5 93 209 91

Tl kacang 565 673 152 240 308 122 3 0 0 4 217 303 216

Ujung garis 241 274 84 182 198 63 2 0 0 10 133 124 109

Total rata-rata 290 313 98 139 158 62 1 0 3 13 127 138 2.907

85

Page 102: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

86

Lampiran 2 Lanjutan

Tahun Data Indramayu Curah Hujan (mm)

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGST SEP OKT NOV DES Rata-rata

2010 Anjatan 259 145 170 127 103 157 68 37 159 60 215 292 149

Bantar huni 548 353 485 240 410 236 148 46 188 350 319 217 295

Bangkir 214 204 212 213 274 212 167 33 231 110 289 253 201

Bugel 245 103 97 104 48 52 100 19 159 20 75 143 97

Bondan 157 232 215 166 419 74 64 48 94 101 325 324 185

Bulak 168 289 152 52 248 97 81 51 105 113 289 227 156

Cidempet 150 206 324 59 251 217 133 15 210 86 269 216 178

Gabus wetan 187 178 223 65 140 55 59 9 138 233 213 135 136

Indramayu 139 276 79 93 177 152 94 39 203 82 161 106 133

Jati barang 207 203 318 223 329 167 83 16 146 34 271 147 179

Juntinyuat 139 214 248 202 310 222 108 58 157 159 262 143 185

Karang asem 101 242 141 28 101 63 36 38 136 80 240 249 121

Kroya 160 141 297 134 98 94 68 50 126 199 450 320 178

Kedokan bunder 155 212 184 253 365 179 184 95 259 89 335 172 207

Kertasemaya 268 272 193 187 198 127 84 57 194 69 254 288 183

Krangkeng 133 87 161 133 225 132 157 99 112 100 165 113 135

Luwungsemut 149 205 146 51 46 105 51 32 160 94 228 163 119

Lohbener 116 109 144 71 58 95 46 0 0 6 37 107 66

Losarang 181 276 208 115 209 158 97 36 148 123 184 201 161

Sudikampiran 182 127 277 258 232 216 124 13 233 34 249 221 181

Sudimampir 170 185 223 197 264 228 133 21 222 96 194 163 175

Sukadana 234 250 202 191 337 103 54 36 241 51 299 302 192

Sukra 260 119 150 115 185 69 99 9 168 53 149 385 147

Sumurwatu 157 246 189 30 76 13 22 8 15 11 82 83 78

Tl kacang 506 356 362 213 233 162 155 60 287 230 595 633 316

Ujung garis 158 153 98 78 140 126 81 11 224 57 217 191 128

Total rata-rata 206 207 211 138 211 135 96 36 166 102 245 223 4.280

86

Page 103: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

87

Lampiran 2 Lanjutan

Tahun Data Indramayu Curah Hujan (mm)

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGST SEP OKT NOV DES Rata-rata

2011 Anjatan 330 85 75 73 41 5 0 0 0 7 87 200 75

Bantar huni 142 29 239 258 138 22 19 0 0 37 295 166 112

Bangkir 409 203 262 268 42 56 0 0 17 113 148 202 143

Bugel 203 21 14 18 53 0 0 0 0 3 47 119 40

Bondan 95 103 248 332 139 21 46 0 0 58 153 347 129

Bulak 341 99 138 141 114 45 14 0 0 70 189 235 116

Cidempet 320 161 214 133 78 47 26 0 4 74 215 244 126

Gabus wetan 125 75 144 245 39 0 0 0 0 9 264 236 95

Indramayu 247 190 95 212 36 26 21 0 0 33 93 101 88

Jati barang 121 65 184 353 43 57 7 0 2 20 95 183 94

Juntinyuat 264 175 271 204 94 59 38 0 1 55 120 285 131

Karang asem 108 56 90 130 3 28 0 0 0 10 166 196 66

Kroya 120 44 218 302 85 0 0 0 0 0 184 223 98

Kedokan bunder 238 188 223 250 150 107 30 0 0 35 174 332 144

Kertasemaya 122 88 313 266 91 46 20 0 0 14 105 272 111

Krangkeng 64 124 129 168 74 67 60 0 0 24 102 226 87

Luwungsemut 109 6 192 99 13 0 0 0 0 10 84 247 63

Lohbener 252 86 150 146 24 46 0 0 0 51 51 135 78

Losarang 283 68 138 222 70 27 0 0 5 82 111 358 114

Sudikampiran 289 137 238 229 74 88 3 0 1 61 115 193 119

Sudimampir 300 142 57 170 6 35 2 0 0 37 75 138 80

Sukadana 90 79 297 349 36 16 5 0 0 20 130 218 103

Sukra 232 48 78 64 76 30 0 0 0 0 60 173 63

Sumurwatu 32 30 95 278 139 6 0 0 0 7 124 170 73

Tl kacang 655 191 180 164 50 13 0 0 0 14 285 302 155

Ujung garis 150 68 231 335 56 34 5 0 0 54 94 197 102

Total rata-rata 217 99 174 208 68 34 11 0 1 35 137 219 2.605

87

Page 104: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

88

Lampiran 2 Lanjutan

Tahun Data Indramayu Curah Hujan (mm)

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGST SEP OKT NOV DES Rata-rata

2012 Anjatan 309 134 157 68 26 27 0 0 3 12 146 243 94

Bantar huni 357 215 302 259 15 62 0 0 0 26 378 615 186

Bangkir 421 140 234 54 25 96 0 0 5 5 75 290 112

Bugel 182 44 37 16 8 6 0 0 0 0 118 121 44

Bondan 107 247 166 36 102 0 0 0 0 0 163 481 109

Bulak 384 95 183 58 31 57 0 0 5 7 71 288 98

Cidempet 385 98 230 156 32 93 0 0 30 0 27 192 104

Gabus wetan 226 206 103 101 48 44 0 0 0 13 361 401 125

Indramayu 267 79 85 79 12 16 0 0 0 18 63 229 71

Jati barang 340 219 185 63 19 15 1 0 0 11 153 326 111

Juntinyuat 371 180 175 132 78 19 0 0 0 30 66 172 102

Karang asem 175 136 106 71 47 3 0 0 0 4 27 113 57

Kroya 317 257 226 167 20 70 0 0 0 11 312 370 146

Kedokan bunder 339 313 184 110 96 0 0 0 0 0 21 294 113

Kertasemaya 200 239 269 54 39 36 0 0 0 14 153 294 108

Krangkeng 187 154 140 87 71 7 0 0 0 11 9 137 67

Luwungsemut 342 201 133 167 71 13 0 0 0 6 140 214 107

Lohbener 254 112 165 32 15 0 0 0 0 0 157 271 84

Losarang 261 154 110 119 0 41 0 0 0 0 87 259 86

Sudikampiran 519 150 207 60 60 22 0 0 0 50 94 258 118

Sudimampir 409 106 76 61 25 3 0 0 0 87 51 167 82

Sukadana 175 256 246 53 29 15 0 0 0 12 71 341 100

Sukra 254 104 208 95 33 69 0 0 0 5 100 293 97

Sumurwatu 232 141 72 101 10 32 0 0 0 8 57 323 81

Tl kacang 596 185 348 128 23 62 0 0 0 16 129 261 146

Ujung garis 440 198 172 56 41 36 0 0 0 5 104 261 109

Total rata-rata 310 168 174 92 38 32 0 0 2 14 121 277 2.656

88

Page 105: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

89

Lampiran 2 Lanjutan

Tahun Data Indramayu Curah Hujan (mm)

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGST SEP OKT NOV DES Rata-rata

2013 Anjatan 265 113 194 48 72 89 199 0 0 41 43 209 106

Bantar huni 328 266 620 340 294 100 285 0 11 70 235 253 234

Bangkir 213 124 43 125 80 48 224 0 0 62 29 145 91

Bugel 149 66 108 39 238 84 215 0 0 4 36 258 100

Bondan 220 86 211 233 57 73 250 0 0 22 49 389 133

Bulak 214 105 88 159 139 15 209 0 0 47 13 279 106

Cidempet 314 91 70 93 113 55 309 0 0 27 47 172 108

Gabus wetan 380 72 130 202 71 92 180 0 0 110 188 226 138

Indramayu 286 195 91 129 106 118 499 0 0 62 61 92 137

Jati barang 243 41 103 96 96 115 262 0 0 38 166 403 130

Juntinyuat 219 76 99 195 89 143 294 0 0 139 106 289 137

Karang asem 137 51 111 72 65 38 150 0 0 2 58 113 66

Kroya 381 106 261 225 125 86 206 0 0 62 129 371 163

Kedokan bunder 169 38 180 111 127 0 65 0 0 45 30 249 85

Kertasemaya 249 88 191 44 82 110 373 0 0 19 138 374 139

Krangkeng 166 83 115 120 138 133 133 0 0 30 56 219 99

Luwungsemut 309 84 197 63 189 84 132 0 0 58 88 216 118

Lohbener 221 82 98 126 86 111 263 0 0 4 27 156 98

Losarang 230 44 144 249 56 58 180 0 0 0 60 321 112

Sudikampiran 238 53 90 166 146 94 199 0 0 58 87 272 117

Sudimampir 208 150 129 131 62 41 303 0 0 28 46 236 111

Sukadana 314 48 173 219 97 146 103 0 0 35 196 396 144

Sukra 373 144 272 55 199 52 186 17 0 16 69 199 132

Sumurwatu 161 108 77 159 9 22 37 0 0 17 0 62 54

Tl kacang 351 99 200 58 144 79 180 0 0 8 86 179 115

Ujung garis 316 43 148 196 94 92 238 0 0 17 0 173 110

Total rata-rata 256 94 159 141 114 80 218 1 0 39 79 240 3.081

Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Jatiwangi (2014)

89

Page 106: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

90

Lampiran 3 Pendapatan rumah tangga petani padi Kabupaten Indramayu tahun 2014

Responden Luas

(hektar)

Kategori

Kepemilikan

Lahan

Sumber Pendapatan

Pertanian Non pertanian

Transfer

payment Padi Kebun Buruhtani

1 1 2 -6440000 0 0 3600000 0

2 0,7 1 -6960000 0 0 42000000 0

3 0,7 1 -8920000 0 0 0 0

4 2,1 2 -40480000 0 0 0 0

5 1,05 2 -1420000 0 0 30000000 0

6 0,7 1 5520000 0 0 0 0

7 0,35 1 -3940000 0 0 0 0

8 0,35 1 -3940000 0 0 0 0

9 0,7 1 -9840000 0 0 0 0

10 0,35 1 940000 0 0 0 0

11 0,35 1 -4500000 0 0 0 0

12 1,5 2 -45820000 0 0 0 0

13 0,7 1 -4450000 0 0 0 0

14 1 2 1900000 0 0 0 0

15 2,8 2 133840000 2500000 0 18000000 0

16 0,35 1 -2050000 0 1500000 0 21000000

17 1 2 1900000 0 0 0 0

18 0,7 1 9400000 0 0 0 4800000

19 2,1 2 -1100000 0 0 18000000 0

20 1,05 2 19350000 0 0 7200000 60000000

21 1,05 2 9350000 0 0 0 0

22 2 2 -8800000 0 0 7200000 0

23 0,7 1 -360000 0 0 0 0

24 1,7 2 6450000 0 0 9000000 0

25 0,35 1 4460000 0 0 6000000 0

26 0,7 1 9540000 2160000 0 0 0

27 1 2 5710000 2000000 0 0 0

90

Page 107: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

91

Lampiran 3. Lanjutan

Responden Luas

(hektar)

Kategori

Kepemilikan

Lahan

Sumber Pendapatan

Pertanian Non pertanian

Transfer

payment Padi Kebun Buruhtani

28 1 2 5710000 2000000 0 0 0

29 0,7 1 9540000 2160000 0 0 0

30 0,35 1 -3940000 4000000 0 0 0

31 0,7 1 9240000 2000000 0 0 0

32 1 2 710000 2000000 0 0 0

33 0,35 1 -230000 0 0 0 0

34 0,35 1 -2340000 0 0 14400000 3600000

35 0,7 1 29910000 0 0 0 0

36 1 2 34530000 0 0 0 0

37 2,45 2 -69065000 0 0 0 0

38 0,7 1 12790000 0 0 0 0

39 7 3 -301800000 0 0 0 0

40 3,5 3 95600000 0 0 0 0

41 0,7 1 -37130000 0 0 0 0

42 0,875 1 55040000 0 0 0 0

43 0,35 1 -10190000 0 0 0 0

44 0,35 1 -7190000 0 0 0 0

45 0,35 1 -1430000 0 0 0 0

46 0,35 1 12910000 0 0 9600000 0

47 0,7 1 55210000 0 0 0 0

48 0,35 1 11810000 0 0 0 0

49 1 2 75410000 0 0 0 0

50 0,35 1 8285000 0 0 0 0

51 3,5 3 21400000 0 0 0 0

52 0,35 1 1505000 0 0 0 0

53 1,05 2 2695000 0 0 0 0

54 0,35 1 890000 0 0 25200000 0

55 0,7 1 -14570000 0 8400000 0 0

91

Page 108: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

92

Lampiran 3 Lanjutan

Responden Luas

(hektar)

Kategori

Kepemilikan

Lahan

Sumber Pendapatan

Pertanian Non pertanian

Transfer

payment Padi Kebun Buruhtani

56 5,6 3 122720000 0 0 72000000 0

57 0,35 1 15055000 0 0 9000000 0

58 0,35 1 15055000 0 0 1200000 0

59 2,1 2 31850000 0 0 108000000 0

60 1,4 2 89360000 0 0 28800000 0

61 0,35 1 10005000 0 0 180000000 0

62 2,8 2 101360000 0 0 36000000 0

63 0,35 1 10765000 0 0 0 0

64 0,35 1 12905000 0 0 0 0

65 1,4 2 42040000 0 0 0 0

66 0,35 1 3005000 0 0 0 0

67 4,2 3 169240000 0 0 0 0

68 1,75 2 -4500000 0 0 0 0

69 2,8 2 -4160000 0 0 24000000 0

70 3,7 3 -37950000 0 0 18000000 0

71 0,7 1 5340000 0 0 0 0

72 0,35 1 -7640000 0 0 0 0

73 2,1 2 -2820000 0 0 0 0

74 0,7 1 -2640000 0 0 6000000 0

75 0,35 1 4840000 0 1000000 0 0

76 1,75 2 -2640000 0 36000000 0 0

77 0,35 1 3470000 0 18000000 0 0

78 0,35 1 -1600000 0 0 0 0

79 0,35 1 -1600000 0 0 0 0

80 0,7 1 -5140000 0 28000000 0 0

81 2,8 2 -20000000 0 18000000 0 0

82 0,35 1 -3730000 0 18000000 0 0

83 1 2 -19705000 0 18000000 0 0

92

Page 109: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

93

Lampiran 3 Lanjutan

Responden Luas

(hektar)

Kategori

Kepemilikan

Lahan

Sumber Pendapatan

Pertanian Non pertanian

Transfer

payment Padi Kebun Buruhtani

84 2,8 2 -16632000 0 18000000 0 0

85 0,35 1 -790000 0 0 0 0

86 0,7 1 -7100000 0 0 0 0

87 0,35 1 1770000 0 0 0 0

88 0,35 1 -1740000 0 36000000 0 0

89 0,35 1 -1030000 0 18000000 3600000 0

90 0,7 1 940000 0 18000000 0 0

91 2 2 -21320000 0 0 0 0

92 0,35 1 -7230000 0 18000000 0 0

93 2,8 2 41360000 0 0 0 0

94 1,4 1 15120000 0 18000000 0 0

95 2,8 2 33920000 0 25200000 0 0

96 0,35 1 -1330000 0 0 18000000 0

97 0,7 1 4250000 0 0 6000000 0

98 0,7 1 -8050000 0 0 0 0

99 0,35 1 10970000 0 0 0 0

100 2,8 2 -6240000 0 36000000 10800000 0

Rata-rata Kategori 1 (< 1 hektar) 2.981.333 172.000 3.048.333 5.440.678 515.789

(Rp) Kategori 2 (1-2,8 hektar) 10.773.618 257.576 4.447.059 8.841.176 1.538.462

Kategori 3 (> 2,8 hektar) 11.535.000 0 0 15.000.000 0

Total rata-rata pendapatan rumah tangga

petani padi (Rp) 64.551.024

Sumber : Data primer, 2015

93

Page 110: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

94

Lampiran 4 Output regresi

Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 100

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation .33374584

Most Extreme Differences Absolute .113

Positive .113

Negative -.070

Kolmogorov-Smirnov Z 1.131

Asymp. Sig. (2-tailed) .155

a. Test distribution is Normal.

Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .680a .462 .434 .34251 1.618

a. Predictors: (Constant), Umur, Pendidikan, ketinggian, Pengeluaran, Musim

b. Dependent Variable: Nilaikerugianpetani

Uji Multikolinearitas Coefficients

a

Model t Sig. Collinearity Statistics

Tolerance VIF

(Constant) 7.810 .356

Pengeluaran 1.257 .000 .810 1.234

Pendidikan -0.005 .013 .904 1.106

Umur tanam -0.016 .011 .720 1.390

Musim 0.076 .037 .709 1.411

Ketinggian lahan -0.262 .044 .751 1.332

a. Dependent Variable: Nilaikerugianpetani

Page 111: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

95

Lampiran 4 Lanjutan

Uji Heteroskedastisitas

Page 112: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

96

Lampiran 5 Dokumentasi penelitian

Page 113: ANALISIS NILAI KERUGIAN PETANI PADI AKIBAT … · sangat rentan terhadap kejadian variabilitas cuaca seperti cuaca ekstrim. Variabilitas cuaca akan mempengaruhi kondisi ... 2.2 Pengertian

97

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 27 April 1993, dari pasangan

Agus Haryanto dan Nurmala, sebagai anak keempat dari empat bersaudara.

Pendidikan formal ditempuh di SDN Kepandena 3 Indramayu (1999-2005),

SMPN 2 Sindang Indramayu (2005-2008), dan SMAN 1 Sindang Indramayu

(2008-20011). Pada tahun yang sama, penulis masuk sebagai salah satu mahasiswi

Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan di Institut Pertanian Bogor

melalui jalur SNMPTN Undangan.

Selama masa kuliah, penulis aktif pada kegiatan organisai kemampuan

intra kampus. Penulis pernah menjadi staff Divisi Public Relation dan sekretaris

Badan Pengawas Himpro (BP Himpro) Himpunan Profesi REESA (Resources

and Environmental Economics Student Association) Institut Pertanian Bogor masa

kepengurusan 2012-2013 dan 2013-2014. Penulis juga aktif sebagai panitia

kegiatan kemahasiswaan dan peserta pada berbagai kegiatan seminar yang terkait

keilmuan penulis.