MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK...

156
MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEH (STUDI KASUS PERKEBUNAN GUNUNG MAS PTPN VIII JAWA BARAT) AMALIA RESTIATI Tesis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi Teknologi Industri Pertanian SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2006

Transcript of MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK...

Page 1: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEH

(STUDI KASUS PERKEBUNAN GUNUNG MAS PTPN VIII JAWA BARAT)

AMALIA RESTIATI

Tesis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Magister Sains pada Program Studi Teknologi Industri Pertanian

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2006

Page 2: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis saya yang berjudul Model Penjadwalan dalam Pemetikan Pucuk Teh (Studi Kasus Perkebunan Gunung Mas PTPN VIII Jawa Barat) adalah karya saya sendiri dengan bimbingan Komisi Pembimbing.

Tesis ini belum pernah diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Bogor, Desember 2005

Amalia Restiati NRP F351020361

Page 3: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

ABSTRACT

AMALIA RESTIATI. Models of Leave-Tea Plucking Schedule (The Case Study on Perkebunan Gunung Mas PTPN VIII West Java). Under the direction of MARIMIN, MACHFUD, and MUHAMMAD ZEIN NASUTION.

The purpose of this research is to formulate scheduling model of leave-tea plucking, at which Gunung Mas Plantation, West Java is used as the case study. Linear programming and fuzzy linear programming were used as the basis for the model formulation. The objective function of linear programming formulation is to maximize leaves production with two constraints. The first constraint is the extent of plucking area and the second one is numbers of pluckers.

The solutions of this scheduling model are maximum values of leaves production which are achieved by using LINDO. In this case, fuzzy linear programming gives better results than non-fuzzy linear programming because it is relevant with the condition of the plantation. Productivities of tea are higher in rainy seasons than dry season. The productions of tea leaves increase in the second and third pruning year (TP 2 and TP 3) and decrease in the fourth year (TP 4).

There were two scenarios involved in this research. Scenario 1 is aimed to maximize leaves production in order to meet plant capacity. Scenario 2 has an objective to maximize the extent of plucking area to increase leaves production that could also reach plant capacity. The result of Scenario 1 shows that daily maximum productivity which must be reached by Gunung Mas is 912,72 kg/ha to 2.500 kg/ha (in dry season) and 363,27 kg/ha to 4.266,67 kg/ha (in rainy season) in order to meet plant capacity. While the result of Scenario 2 shows that maximum width of area which must be plucked by the plantation per day is 119,31 ha to 288,34 ha (in dry season) and 64,96 ha to 222,41 ha (in rainy season) in order to meet plant capacity.

Key words: Scheduling model, leave-tea plucking, pruning year, fuzzy linear programming, productivity.

Page 4: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

RINGKASAN

Teh merupakan salah satu komoditas perkebunan yang menghasilkan devisa non migas terbesar disamping karet, kelapa sawit dan kopi. Namun, dalam perkembangannya ekspor teh Indonesia mengalami penurunan. Beberapa pasar utama teh yang telah dikuasai Indonesia telah diambil alih oleh negara produsen teh lainnya. Penurunan pangsa pasar ekspor tersebut kemungkinan besar disebabkan oleh lemahnya daya saing dan citra teh Indonesia yang antara lain merupakan akibat dari mutu produk yang belum sesuai dengan selera pasar. Untuk itu perlu dilakukan penyempurnaan kegiatan terutama dalam peningkatan mutu pucuk teh. Mutu pucuk teh sangat ditentukan oleh pemetikan. Kegiatan pemetikan dalam agroindustri teh harus mendapat penanganan yang tepat, baik dari waktu, teknologi, pelaksanaan maupun tenaga pelaksana.

Penelitian ini bertujuan untuk menyusun model penjadwalan pemetikan pucuk teh yang merupakan studi kasus di perkebunan Gunung Mas PTPN VIII Jawa Barat. Metode yang dipergunakan untuk menyusun model penjadwalan tersebut ialah formulasi program linier non-fuzzy dan program linier fuzzy dengan fungsi tujuan memaksimumkan produksi pucuk basah dan dua buah fungsi kendala yaitu kendala luas lahan dan kendala tenaga pemetik yang tersedia. Program linier non-fuzzy dan program linier fuzzy tersebut memberikan solusi berupa luas areal petik yang menghasilkan nilai maksimum. Nilai maksimum berupa jumlah pucuk basah yang diproduksi oleh perkebunan diperoleh dengan menggunakan LINDO release 6.0.

Areal petik pada afdeling Gunung Mas I (GM I) yang menghasilkan pucuk teh dalam jumlah maksimum adalah areal dengan gilir petik 12 hari pada tahun pangkas ke-2. Afdeling Gunung Mas II (GM II) dapat memproduksi pucuk dalam jumlah maksimum pada areal dengan gilir petik 8 dan 12 hari pada tahun pangkas ke-4. Sedangkan pada afdeling Cikopo Selatan (CS), areal yang memproduksi pucuk dalam jumlah maksimum ialah areal dengan gilir petik 12 hari pada tahun pangkas ke-1 dan ke-2.

Model penjadwalan pemetikan pucuk teh yang disusun dengan menggunakan program linier fuzzy memberikan hasil berupa produktivitas pucuk basah yang lebih tinggi dibandingkan hasil yang diperoleh perkebunan Gunung Mas saat ini yaitu rata-rata sebesar 51% pada musim kemarau dan 42% pada musim hujan. Pada penelitian ini, model optimisasi program linier fuzzy memberikan hasil yang lebih baik daripada program linier non-fuzzy karena lebih relevan dengan kondisi di perkebunan. Berdasarkan data yang diperoleh, batasan untuk kendala luas areal pemetikan dan kendala jumlah tenaga pemetik tidak merupakan batasan yang tegas.

Produktivitas pucuk teh pada musim hujan lebih tinggi daripada musim kemarau. Dalam hubungannya dengan tahun pangkas, produksi pucuk basah secara umum menunjukkan peningkatan pada tahun pangkas ke-2 dan tahun pangkas ke-3 (tahun ke-2 dan ke-3 setelah pemangkasan) dan menunjukkan penurunan pada tahun pangkas ke-4.

Produksi pucuk basah di perkebunan Gunung Mas saat ini sekitar 16.000 hingga 18.000 kg perhari. Jumlah tersebut jauh lebih kecil dibandingkan dengan kapasitas pabrik sebesar 32.000 kg perhari. Sehubungan dengan hal tersebut, pada penelitian ini dikembangkan dua buah skenario yang dapat membantu perkebunan meningkatkan produksi pucuk teh sehingga jumlah pucuk yang dihasilkan setiap hari dapat memenuhi kapasitas pabrik. Skenario 1 bertujuan untuk memaksimumkan produktivitas pucuk basah agar dapat memenuhi

Page 5: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

kapasitas pabrik. Sedangkan skenario 2 bertujuan untuk memaksimumkan luas areal petik sehingga jumlah pucuk basah yang dihasilkan dapat memenuhi kapasitas pabrik. Berdasarkan skenario 1, produktivitas maksimum harian yang harus dicapai oleh perkebunan Gunung Mas ialah 912,72 kg/ha hingga 2.500 kg/ha pada musim kemarau dan 363,27 kg/ha hingga 4.266,67 kg/ha pada musim hujan agar kapasitas pabrik terpenuhi. Hasil dari skenario 2 memperlihatkan bahwa luas areal maksimum yang harus dipetik perhari ialah 119,31 hektar hingga 288,34 hektar pada musim kemarau dan 64,96 hektar hingga 222,41 hektar pada musim hujan. Upaya lain yang dapat disarankan untuk meningkatkan produksi pucuk basah ialah melakukan peremajaan tanaman teh pada beberapa areal yang tidak produktif dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. Beberapa areal di perkebunan Gunung Mas yang saat ini kurang produktif terdapat di afdeling Cikopo Selatan. Kata kunci: Model penjadwalan, pemetikan pucuk teh, tahun pangkas, program linier fuzzy, produktivitas.

Page 6: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Judul Tesis : Model Penjadwalan dalam Pemetikan Pucuk Teh (Studi Kasus Perkebunan Gunung Mas PTPN VIII Jawa Barat)

Nama : Amalia Restiati NRP : F351020361

Disetujui

Komisi Pembimbing

Prof. Dr. Ir. Marimin, M.Sc. Ketua

Dr. Ir. Machfud, M.S. Ir. M. Zein Nasution, M.App.Sc. Anggota Anggota

Diketahui

Ketua Program Studi Dekan Sekolah Pascasarjana Teknologi Industri Pertanian Dr. Ir. Irawadi Jamaran Prof.Dr.Ir. Syafrida Manuwoto, M.Sc. Tanggal Ujian: 9 Desember 2005 Tanggal Lulus:

Page 7: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini dapat diselesaikan sebagaimana mestinya. Tema yang dipilih untuk penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Agustus 2004 ini ialah jadwal pemetikan pucuk teh di perkebunan Gunung Mas PTPN VIII Jawa Barat.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Ir. Marimin, MSc. selaku ketua komisi pembimbing dan kepada Bapak Dr. Ir. Machfud, MS. serta Bapak Ir. M. Zein Nasution, MAppSc. selaku anggota komisi pembimbing yang telah memberikan arahan, bimbingan dan dukungan moril sejak awal penyusunan proposal hingga penulisan tesis, juga kepada Bapak Dr. Ir. Irawadi Jamaran selaku penguji luar komisi. Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Ibu Ir. Dwi Sutanti, Kepala Bagian SDM PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero), yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian di perkebunan Gunung Mas. Terima kasih kepada Bapak Dadang Rukmana, SP (sinder afdeling Gunung Mas I), Bapak Ir. Dedi Kusramdani (sinder pabrik Gunung Mas) serta Administratur perkebunan Gunung Mas yang telah memberikan informasi dan data-data yang sangat menunjang penelitian.

Penghargaan yang tak terhingga penulis sampaikan kepada suami tercinta, Joko Budianto Dumairi, SE dan anak-anak tersayang, yaitu Ashila Rafi Muhammadi, Ayuni Zahra Nuruldini dan Muhammad Irfan Tauhid atas segala do’a, kasih sayang, perhatian, pengertian, kesabaran, pengorbanan dan dukungan selama penulis menempuh pendidikan. Penghargaan yang tinggi juga disampaikan kepada Ayahanda Ir. H. Baryono Hardjosuwito, Ibu Sri Yuhaeni, Ibu Hj. Mimien Suminah Dumairi serta kakak-kakak dan adik-adik yang dengan tulus ikhlas selalu memberikan do’a, perhatian, kasih sayang dan dukungan kepada penulis. Disamping itu, penulis akan selalu mengenang jasa, kasih sayang serta teladan yang sangat baik dari almarhumah Ibunda, dr. Hj. Surati Baryono.

Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada rekan-rekan mahasiswa Sekolah Pascasarjana IPB Program Studi Teknologi Industri Pertanian dan Statistika atas kerjasama dan kebersamaannya serta kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis. Semoga ALLAH SWT membalas segala kebaikan yang telah diberikan.

Akhir kata, penulis berharap semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Desember 2005

Amalia Restiati

Page 8: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandung pada tanggal 26 Februari 1972 sebagai anak ketiga dari empat bersaudara pasangan Ir. H. Baryono Hardjosuwito dan dr. Hj. Surati Baryono (alm). Penulis lulus dari SMA Negeri I Bogor pada tahun 1990 dan pada tahun yang sama diterima di Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ITB melalui jalur Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri. Penulis menyelesaikan program S1 pada tahun 1995. Tahun 1995-1999 penulis bekerja sebagai staf pendataan iklan di PT. Era Media Informasi, penerbit majalah berita mingguan Gatra. Selanjutnya penulis bekerja sebagai staf riset pemasaran di perusahaan yang sama pada tahun 1999-2001. Penulis diterima di Program Studi Statistika Program Pascasarjana IPB pada tahun 2002. Pada awal tahun 2003 penulis pindah ke Program Studi Teknologi Industri Pertanian Program Pascasarjana IPB.

Page 9: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL …………………………………………………………………..

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………………..

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………………… PENDAHULUAN

Latar Belakang ………………………………………………………………… Tujuan ………………………………………………………………………….. Ruang Lingkup Penelitian ……………………………………………………. Output dan Manfaat Penelitian……………………………………………….

TINJAUAN PUSTAKA

Pemetikan Pucuk Teh ……………………………………………………….. Model……………………………………………………………………………. Penjadwalan dan Teknik Heuristik…………………………………………... Program Linier…………………………………………………………………. Program Linier Fuzzy…………………………………………………………. Keadaan Umum Perkebunan Gunung Mas ………………………………. Penelitian Terdahulu………………………………………………………….

METODOLOGI PENELITIAN

Kerangka Pemikiran ………………………………………………………….. Formulasi Program Linier Fuzzy ……………………………………………. Metode Pengumpulan Data …………………………………………………. Metode Pengolahan dan Analisa Data …………………………………….

PENYUSUNAN MODEL Model Pemetikan Pucuk Teh………………………………………………… Produktivitas Pucuk Teh…………………………………………………. Formulasi Fungsi Tujuan………………………………………………….. Formulasi Kendala………………………………………………………… Model Program Linier Fuzzy……………………………………………… Verifikasi Model……………………………………………………………… HASIL DAN PEMBAHASAN

Jadwal Pemetikan Optimum………………………………………………….. Optimisasi Program Linier non-Fuzzy………………………………… Optimisasi Program Linier Fuzzy……………………………………… Kualitas Pucuk Teh……………………………………………………………. Implikasi Manajerial……………………………………………………………

KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN………………………………………………………………………….

x

xii

xiii

1 2 2 3

4 8 9

10 11 13 14

16 16 21 21

23 25 27 30 35 39

40 40 44 48 49

58

60

62

Page 10: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

DAFTAR TABEL

Halaman

1 Kendala non-fuzzy dan kendala fuzzy untuk persoalan maksimasi….…… 18 2 Kendala non-fuzzy dan kendala fuzzy untuk persoalan minimasi...….…. 20 3 Jenis data dan alat analisis …………………………………………………. 22 4 Toleransi interval (p) kendala luas hanca untuk afdeling GM I, GM II dan

CS………………………………………………………………………………. 34 5 Toleransi interval (p) kendala pemetik untuk afdeling GM I, GM II dan

CS………………………………………………………………………………. 34 6 Jumlah produksi pucuk basah maksimum (pada t=0) ……………………. 35 7 Jumlah produksi pucuk basah maksimum (pada t=1) ……………………. 36 8 Hasil pengurangan Z pada saat t=1 dan Z pada saat t=0………………… 36 9 Kendala non-fuzzy dan kendala fuzzy afdeling GM I……………………… 36 10 Kendala non-fuzzy dan kendala fuzzy afdeling GM II…………………... 37 11 Kendala non-fuzzy dan kendala fuzzy afdeling CS……………………... 37 12 Areal petik pada afdeling GM I yang menghasilkan produksi maksimum

pada musim kemarau………………………………….………………… 40 13 Areal petik pada afdeling GM I yang menghasilkan produksi maksimum

pada musim hujan……………………………………………………….. 41 14 Areal petik pada afdeling GM II yang menghasilkan produksi maksimum

pada musim kemarau……………………………………………………. 42 15 Areal petik pada afdeling GM II yang menghasilkan produksi maksimum

pada musim hujan……………………………………………………….. 42 16 Areal petik pada afdeling CS yang menghasilkan produksi maksimum

pada musim kemarau…………………………………………………… 43 17 Areal petik pada afdeling CS yang menghasilkan produksi maksimum

pada musim hujan……………………………………………………….. 44 18 Produksi pucuk basah maksimum afdeling GM I pada musim kemarau.. 45

19 Produksi pucuk basah maksimum afdeling GM I pada musim hujan…… 45

Page 11: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Halaman 20 Produksi pucuk basah maksimum afdeling GM II pada musim kemarau…46

21 Produksi pucuk basah maksimum afdeling GM II pada musim hujan……. 47 22 Produksi pucuk basah maksimum afdeling CS pada musim kemarau…. 47

23 Produksi pucuk basah maksimum afdeling CS pada musim hujan……… 48 24 Produksi pucuk teh maksimum yang dihasilkan oleh setiap hanca…….. 51 25 Jadwal pemetikan pucuk teh yang optimum pada musim kemarau untuk perkebunan Gunung Mas……………………………………………………… 53 26 Jadwal pemetikan pucuk teh yang optimum pada musim hujan untuk perkebunan Gunung Mas……………………………………………………. 54 27 Produktivitas pucuk basah maksimum yang dapat memenuhi kapasitas

pabrik…………………………………………………………………………….. 55

28 Luas areal petik maksimum yang dapat menghasilkan jumlah pucuk basah sesuai kapasitas pabrik…………………………………………... 56

29 Luas areal petik maksimum per afdeling yang dapat menghasilkan jumlah pucuk sesuai kapasitas pabrik…………………………………….… 56

Page 12: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

DAFTAR GAMBAR

Halaman 1 Bagian pucuk daun teh dan cara pemetikannya …………………………… 5 2 Fungsi keanggotaan dan batasan fuzzy dari suatu kendala Bx …………… 12 3 Kerangka Pemikiran ……………………………………………………………. 17 4 Produksi pucuk basah per afdeling di perkebunan Gunung Mas tahun 2001-2004……...………………………………………………………………… 26 5 Total produksi pucuk basah perkebunan Gunung Mas tahun 2002-2004.. 27 6 Analisis pucuk dan prosentase mutu teh kering perkebunan Gunung Mas..49

Page 13: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman 1 Data curah hujan di perkebunan Gunung Mas tahun 2000-2003………….63 2 Pembagian hanca di perkebunan Gunung Mas…………………………… 64 3 Produksi pucuk basah afdeling GM I tahun 2001-2004…………………… 65 4 Produksi pucuk basah afdeling GM II tahun 2001-2004...…………….…… 67 5 Produksi pucuk basah afdeling CS tahun 2001-2004..………………….. 69 6 Produktivitas pucuk teh pada afdeling Gunung Mas I…………………….. 71 7 Produktivitas pucuk teh pada afdeling Gunung Mas II.…………………… 73 8 Produktivitas pucuk teh pada afdeling Cikopo Selatan....………………… 75 9 Kemungkinan-kemungkinan luas areal petik pada afdeling GM I ……….. 77 10 Kemungkinan-kemungkinan luas areal petik pada afdeling GM II……… 81 11 Kemungkinan-kemungkinan luas areal petik pada afdeling CS ...………. 84 12 Luas hanca dan jumlah tenaga pemetik pada perkebunan Gunung Mas…88 13 Formulasi kendala pada program linier fuzzy……………………………… 90 14 Formulasi kendala pada program linier fuzzy (t=1)..……………………… 95 15 Model program linier fuzzy untuk pemetikan pucuk teh…………………. 100 16 Tampilan nilai optimisasi dengan menggunakan software LINDO……… 108 17 Tampilan program dan hasil optimisasi Skenario 1………………………. 136 18 Tampilan program dan hasil optimisasi Skenario 2………………………. 140

Page 14: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Agroindustri teh memegang peranan yang cukup penting dalam

perekonomian Indonesia. Teh merupakan salah satu komoditas perkebunan

yang menghasilkan devisa nonmigas yang besar disamping karet, kelapa sawit

dan kopi. Sebagian besar pucuk teh yang dihasilkan di Indonesia diolah menjadi

teh hitam. Kontribusi teh hasil produksi perkebunan besar negara yang diolah

menjadi teh hitam sebesar 82% dari total produksi dan sisanya sebesar 18%

diolah menjadi teh hijau (Spillane, 1992).

Dalam perkembangannya, ekspor teh Indonesia menurun selama kurun

waktu tahun 1994 hingga 2003. Beberapa pasar utama teh yang telah dikuasai

Indonesia telah diambil alih oleh negara produsen teh lainnya. Pasar-pasar

yang kurang dapat dipertahankan oleh Indonesia antara lain Pakistan, Inggris,

Belanda, Jerman dan Irlandia Penurunan pangsa pasar ekspor tersebut

kemungkinan besar disebabkan oleh lemahnya daya saing dan citra teh

Indonesia yang antara lain merupakan akibat dari mutu produk yang belum

sesuai dengan selera pasar. Untuk itu, perlu dilakukan penyempurnaan

kegiatan dalam rangka meningkatkan kepuasan pembeli teh Indonesia.

Kegiatan yang perlu disempurnakan berturut-turut berdasarkan prioritasnya

ialah: (1) peningkatan mutu pucuk teh, (2) proses penggilingan, (3) proses

pelayuan, (4) proses penggulungan, (5) proses sortasi basah, sortasi kering dan

kegiatan pemasaran, (6) proses oksidasi enzimatik, (7) proses pengeringan dan

pengemasan, dan (8) proses penyimpanan (Suprihatini, 2003).

Penanganan mutu pucuk teh yang dimulai dari pemetikan, penimbangan

hingga transportasi berpengaruh terhadap kualitas teh hitam. Pemetikan

dengan standar petik yang kasar terkait dengan perolehan serat yang tinggi dan

menyebabkan kualitas teh yang rendah. Di lain pihak, standar petik yang halus

akan meningkatkan jumlah zat-zat terlarut sehingga meningkatkan kualitas teh

(Mahanta et al., 1990).

Pemetikan pucuk teh merupakan ujung tombak produksi karena

pemetikan sangat menentukan aroma dan cita rasa teh. Keberhasilan pemetikan

merupakan kunci keberhasilan dalam bisnis teh secara keseluruhan. Hal ini

berdasarkan alasan bahwa pemetikan teh paling banyak menyerap tenaga kerja

dan biaya. Dalam pemetikan teh harus diperhatikan faktor keseimbangan

Page 15: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

antara kualitas hasil dan regenerasi pucuk. Faktor penting dalam pemetikan teh

ialah mengetahui bagian yang akan dipetik dan mengetahui waktu yang tepat

untuk memetik (Mabbett, 1997).

Kegiatan pemetikan dalam agroindustri teh harus mendapat penanganan

yang tepat, baik dari waktu, teknologi, pelaksanaan maupun tenaga pelaksana.

Untuk itu diperlukan suatu model penjadwalan sehingga pemetikan dapat

dijalankan dengan berpedoman pada jadwal yang tepat agar dapat memberikan

kuantitas dan kualitas hasil yang optimum.

Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. merancang model penjadwalan pemetikan pucuk teh,

2. menentukan jadwal yang optimum untuk pemetikan pucuk teh.

Ruang Lingkup Penelitian

Penjadwalan pemetikan dalam agroindustri teh yang dibahas dalam

penelitian ini merupakan studi kasus di Perkebunan Gunung Mas (PTPN VIII)

Cisarua, Jawa Barat. Aktivitas yang dilaksanakan di dalam penelitian ini antara

lain:

1. mempelajari jadwal pemetikan pucuk teh yang dilakukan oleh perkebunan

sesuai dengan kebijakan perusahaan yang ada,

2. menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh dalam menentukan jadwal

pemetikan pucuk teh seperti gilir petik dan produktivitas pucuk, dan

3. membuat skenario dan jadwal pemetikan pucuk teh.

Jadwal pemetikan yang akan dibuat melibatkan luas areal pemetikan yang

berkaitan dengan gilir petik, musim, hanca petik, dan tahun pangkas pada setiap

afdeling (daerah pertanaman). Karena keterbatasan versi software dalam

membaca variabel dalam jumlah yang sangat banyak, model pemetikan yang

disusun untuk menghasilkan jadwal pemetikan yang optimum dibagi menjadi

dua bagian untuk setiap afdeling, yaitu musim kemarau dan musim hujan.

Indeks variabel untuk tahun pangkas juga dikurangi dengan mempertimbangkan

pengaruhnya terhadap hasil akhir.

Page 16: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Output dan Manfaat Penelitian

Output dari penelitian ini berupa model optimisasi jadwal dan jadwal yang

optimum untuk pemetikan pucuk teh. Sedangkan manfaat penelitian antara lain:

1. memberikan informasi dan solusi dalam menentukan jadwal yang optimum

untuk pemetikan pucuk teh,

2. memberikan informasi dalam upaya meningkatkan mutu teh yang terkait

dengan pemetikan pucuk teh, dan

3. merupakan acuan untuk mengkaji strategi penjadwalan dalam pemetikan

pucuk teh.

Page 17: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

TINJAUAN PUSTAKA

Pemetikan Pucuk Teh

Hasil tanaman teh yang biasa disebut pucuk berupa kuncup dan 2-3 helai

daun muda. Pengambilan pucuk yang sudah memenuhi ketentuan dan berada

pada bidang petik disebut pemetikan. Pemetikan dalam arti luas ialah

memelihara tanaman teh agar kesehatannya terjaga sebaik mungkin dan

mempertahankan masa pertunasan (vegetatif) lebih panjang untuk mendapatkan

pucuk standar sebanyak-banyaknya atau dengan kata lain, dalam pemetikan

harus diperhatikan keseimbangan antara kualitas hasil dan regenerasi pucuk

(Suwardi, 1999). Pemetikan sangat menentukan aroma, rasa, dan warna air

seduhan teh. Oleh karena itu dalam pemetikan teh harus diketahui bagian yang

akan dipetik dan waktu yang tepat untuk memetik (Mabbett, 1997).

Sistem pemetikan yang disesuaikan dengan kondisi kebun setempat

secara praktis dipengaruhi oleh ketentuan standar pucuk, daur (giliran) petik dan

pemetikan (manual, gunting, mesin petik). Ketiga faktor tersebut saling

mempengaruhi keberhasilan pemetikan.

Pemetikan pucuk kasar (p+4, p+5) dapat memberikan hasil pucuk yang

tinggi namun bermutu rendah. Sebaliknya, pemetikan pucuk halus (p+1, p+2,

b+1, b+2) memberikan hasil yang lebih rendah. Tetapi setelah dipilih daun

halusnya, hasilnya bisa mencapai kurang lebih 75% dan dilihat dari fisik maupun

kimia mutunya lebih tinggi.

Pemetikan akan mengakibatkan tanaman teh kehilangan salah satu alat

fotosintesis yang menghasilkan zat pati sekitar 7,5%. Pada pemetikan pucuk

halus, kehilangan zat pati lebih kecil dibandingkan dengan pemetikan pucuk

kasar. Oleh karena itu, untuk mendapatkan pucuk yang bermutu dengan

produktivitas yang tinggi para pekebun dianjurkan menggunakan rumus pucuk

sedang/medium (p+2, p+3, b+1, b+2) sebagai petikan standar (Suwardi, 1999).

Daur (giliran) petik ialah jarak waktu antara pemetikan pertama sampai

dengan pemetikan berikutnya. Panjang atau pendeknya daur petik dipengaruhi

oleh kecepatan pertumbuhan tanaman sedangkan pertumbuhan

tanaman

Page 18: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Gambar 1 Bagian pucuk daun teh dan cara pemetikannya (Ghani, 2002).

dipengaruhi oleh iklim dan pemeliharaan. Pada umumnya daur petik berkisar

antara 7–12 hari.

Pemetikan tradisional dilakukan oleh tangan-tangan wanita yang terampil.

Selain petikan tradisional, saat ini telah berkembang pemetikan dengan

menggunakan alat gunting atau mesin petik. Alat-alat tersebut dapat digunakan

di kebun-kebun yang kekurangan tenaga petik. Gunting petik dapat

menggantikan tenaga manusia sebanyak 2,5 kali sedangkan mesin petik dapat

menggantikannya lima kali.

Berdasarkan kegiatan pemangkasan, pemetikan dilakukan dalam tiga

tahap (Ghani, 2002), yaitu:

Page 19: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

1. Petik pendahuluan

Petik pendahuluan ialah pemetikan pada tanaman muda atau tanaman

belum menghasilkan (TBM). Tujuan petik pendahuluan ialah untuk membentuk

percabangan dan mempercepat perluasan bidang petik. Dengan melakukan

petik pendahuluan pada tanaman umur 16 bulan, maka setelah umur 24 bulan

permukaan bidang petik sudah saling bertemu dan tanaman sudah bisa dipetik

produksi (reguler).

Pengambilan pucuk dilakukan selektif yaitu hanya pada bagian tengah

atau atas, misalnya setelah dilakukan pangkas bentuk pada ketinggian 45 cm,

selanjutnya pada ketinggian 55 cm dipetik terus menerus pada ketinggian

tersebut. Cabang yang tumbuh ke samping diberi kesempatan untuk tumbuh.

Bidang petik dibuat seperti mangkok yaitu bagian pinggir dibuat 5 cm lebih tinggi

dari bagian tengah.

2. Petikan jendangan (ukur)

Petikan jendangan yaitu petik pada tanaman menghasilkan yang dimulai

1-2 bulan setelah pemangkasan. Tujuannya ialah untuk membentuk bidang

petik yang luas dan rata sehingga penyinaran lebih menyebar dan tumbuh

banyak tunas. Ketebalan daun pemeliharaan kurang lebih lima helai daun.

Petik jendangan dilakukan sampai bidang petik terbentuk menjadi suatu

hamparan hijau yang rata, lamanya kurang lebih 1-2 bulan.

3. Petikan produksi (reguler)

Petikan produksi dilakukan apabila bidang petik yang sudah terbentuk

rata, baik dalam barisan maupun antar barisan tanaman dan pada bidang petik

sudah tumbuh banyak tunas. Petikan ini dilakukan secara teratur dan

mengutamakan kerataan bidang petik. Tujuan petikan produksi ialah untuk

mencapai hasil (produksi) sebanyak-banyaknya. Petikan produksi dilakukan

sampai satu daur pangkas dan keberhasilannya sangat dipengaruhi oleh standar

pucuk, luas hanca petik dan jumlah tenaga yang melaksanakan pemetikan.

Mutu pucuk dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain daur petik

(keadaan pucuk di pokok), kesehatan tanaman, klon, cara petik, penanganan

sebelum timbang, pengisian fishing net. penyusunan di bak truk serta

pengangkutan pucuk ke pabrik. Mutu pucuk yang akan diolah dapat diketahui

dengan melakukan analisis hasil petikan.

Page 20: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Analisis hasil petikan merupakan tahap awal dari pengujian mutu. Pada

umumnya analisis hasil petikan dilaksanakan di tempat pengolahan. Analisis

hasil petikan dilakukan dalam dua tahap sebagai berikut (Suwardi, 1999):

1. Analisis petik

Analisis petik dilakukan terhadap pucuk yang baru dikirim dari kebun atau

bahkan sudah dilakukan sejak pemetikan di kebun. Sampel pucuk diambil

secara acak dari seluruh hasil petikan. Beberapa sampel diaduk sampai rata

kemudian diambil sebanyak 200 gram. Kemudian dilakukan pemisahan pucuk

berdasarkan rumus pucuk. Jika pucuk yang memenuhi standar dapat mencapai

70%, secara teknis hal tersebut menunjukkan bahwa pemetikan dilakukan

dengan baik dan mutu pucuk yang diperoleh sudah memenuhi standar. Hal

terpenting dari hasil analisis petik ialah bahwa daur petik yang digunakan dapat

dijadikan sebagai pedoman.

Selain dapat menggambarkan mutu pucuk, analisis petik dapat

memberikan indikasi tentang kondisi kebun, antara lain kesehatan tanaman,

pertumbuhan, pengaruh cuaca dan hama/penyakit.

2. Analisis pucuk

Analisis pucuk merupakan kegiatan uji mutu dan kelanjutan dari analisis

petik. Pucuk yang telah dipisahkan berdasarkan rumus selanjutnya

dikelompokkan lagi menjadi dua bagian, yaitu pucuk muda dan pucuk tua.

Analisis pucuk sangat berguna untuk mengetahui tinggi-rendahnya mutu

sehingga dapat memperkirakan mutu olahan yang akan diperoleh. Pada

umumnya, persentase mutu pucuk relatif sama dengan persentase mutu utama

dari hasil olahan. Sedangkan persentase mutu utama dari hasil olahan

diperoleh 10-15% lebih tinggi daripada persentase hasil analisis petik.

Selain analisis hasil petikan, dapat dilakukan pula analisis bekas

petikan. Analisis ini dilakukan pada perdu setelah dipetik dengan menghitung

kesalahan petik perdu tersebut, yaitu antara lain pucuk matang petik tertinggal di

atas bidang petik, pucuk burung tertinggal di atas bidang petik, petik merogoh,

petik samping dan cakar ayam tertinggal di atas bidang petik. Tujuan analisis

bekas petik ialah untuk mengetahui kesalahan pemetik meninggalkan pucuk

yang semestinya dipetik dan kesalahan akibat memetik secara salah seperti

merogoh atau petik samping.

Page 21: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Model

Model merupakan abstraksi atau representasi ideal dari sistem nyata.

Tujuan pembentukan model ialah sebagai alat untuk menganalisis perilaku

sistem guna meningkatkan performansi sistem tersebut. Solusi yang diperoleh

dari model tergantung pada validasi model dalam mewakili sistem nyata

(Moskowitz dan Wright, 1979).

Model yang sangat relevan untuk penelitian operasional ialah model

matematika. Model matematika ialah model yang terdiri atas simbol-simbol dan

fungsi-fungsi matematika yang mewakili variabel keputusan dan hubungannya

untuk menggambarkan perilaku sistem. Aplikasi teknik matematika (seperti

program linier) ke dalam model akan memberikan solusi bagi suatu

permasalahan. Secara prinsip, model matematika terdiri atas tiga himpunan

elemen dasar (Moskowitz dan Wright, 1979), yaitu:

(a) Variabel keputusan dan parameter. Variabel keputusan ialah variabel yang

akan ditentukan nilainya dengan menyelesaikan suatu model. Parameter

ialah sejumlah nilai yang diketahui yang menghubungkan variabel keputusan

dengan pembatas (constraints) dan fungsi obyektif. Parameter suatu model

dapat bersifat deterministik atau probabilistik (stokhastik).

(b) Pembatas (constraints). Pembatas berfungsi membatasi variabel keputusan

pada suatu daerah nilai yang layak (feasible). Pembatas harus terdapat

dalam suatu model untuk menghitung batasan teknologi, ekonomi dan

batasan lainnya dari suatu sistem. Pembatas dapat bersifat implisit atau

eksplisit.

(c) Fungsi obyektif. Fungsi obyektif mendefinisikan ukuran efektivitas sistem

sebagai suatu fungsi matematika dari variabel-variabel keputusan. Suatu

model akan memiliki solusi optimal apabila nilai-nilai variabel keputusannya

memberikan nilai fungsi obyektif terbaik yang dibatasi oleh sejumlah

pembatas.

Model heuristik merupakan salah satu tipe di dalam penelitian operasional

(operations research). Model heuristik ialah suatu model yang menggunakan

aturan-aturan atau pedoman-pedoman yang bersifat intuitif. Model heuristik

diharapkan dapat membangun strategi baru untuk memperoleh penyelesaian

yang lebih baik. Model heuristik bertolak belakang dengan model matematika

dan simulasi. Di dalam model matematika dan simulasi, strategi telah terdefinisi

dengan baik (Moskowitz dan Wright, 1979).

Page 22: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Penjadwalan dan Teknik Heuristik

Penjadwalan berhubungan dengan perencanaan dan waktu pelaksanaan

kegiatan yang sangat penting bagi keberlangsungan operasional suatu

perusahaan. Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh suatu perusahaan

dengan menerapkan teknik penjadwalan yang baik antara lain menurunkan

biaya (cost) dan meningkatkan kapasitas produksi. Teknik penjadwalan yang

benar tergantung pada volume pekerjaan, pelaksanaan pekerjaan dan tingkat

kesulitan pekerjaan. Tujuan umum dari penjadwalan ialah mengoptimumkan

penggunaan sumber daya sehingga tujuan produksi tercapai (Heizer dan

Render, 2001).

Heuristik berasal dari bahasa Yunani “heuriskin” yang berarti membantu

untuk menemukan. Menurut Herbert dalam Thierauf dan Klekamp (1975),

program heuristik merupakan titik pandang dalam merancang suatu program

untuk tugas pemrosesan informasi yang kompleks. TItik pandang ini bukan

merupakan program yang hanya terbatas pada pengolahan angka yang biasa

dilakukan dengan komputer tetapi merupakan pengolahan seperti yang biasa

dilakukan oleh manusia dalam menangani berbagai permasalahan.

Pada program heuristik tidak ada suatu model yang baku sehingga tiap

permasalahaan menggunakan program heuristik yang spesifik. Teknik heuristik

tidak menjamin diperolehnya pemecahan permasalahan yang optimal tetapi

menjamin suatu pemecahan yang memuaskan pengambil keputusan (Barr

dalam Wahyudi, 1989). Algoritma heuristik dapat menghasilkan solusi yang

layak dengan cepat (Hillier dan Lieberman, 1990).

Program heuristik merupakan pengembangan dari operasi aritmatka dan

logika matematika. Ciri-ciri program heuristik secara umum:

1) adanya operasi aljabar yaitu penjumlahan, pengurangan dan perkalian,

2) adanya perhitungan bertahap, dan

3) mempunyai tahapan yang terbatas sehingga dapat dibuat algoritma

komputernya.

Beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam teknik heuristik: (1)

observasi, (2) eksperimen, (3) analisis dan (4) permodelan.

Tujuan heuristik ialah mempelajari metode dan aturan menemukan.

Heuristik merupakan akar dari kecerdasan buatan (artificial intelligent), atau

dengan kata lain pemrograman heuristik ialah suatu teknik pemecahan masalah

dengan menggunakan kecerdasan manusia dan ditulis dalam program

Page 23: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

komputer. Teknik heuristik dipergunakan dalam pemecahan permasalahan yang

tidak terstruktur atau sulit untuk dipecahkan. Metode ini merupakan cara praktis

untuk memperoleh kesimpulan yang dapat diterima.

Beberapa karakteristik program heuristik ialah sebagai berikut:

1. Program heuristik meringkas ruang lingkup keputusan sehingga proses

pengambilan keputusan dapat dilakukan lebih cepat;

2. Banyak perihal yang kompleks, walaupun esensi permasalahan dapat

diformulasikan secara matematis namun perhitungannya menghasilkan

solusi yang tidak layak;

3. Perencanaan dan kebijakan strategi manajemen sulit dihitung dan sangat

rumit sehingga tidak dapat ditangkap dengan model matematika;

4. Meskipun model matematika dapat diterapkan, pekerjaan sebelum dan

sesudah permodelan harus dapat dimengerti oleh pengguna model tersebut.

Teknik heuristik diaplikasikan dalam penjadwalan dengan

mengembangkan saran-saran atau skenario-skenario pada lokasi dan kondisi

tertentu. Skenario tersebut dibangun setelah melalui tahap evaluasi tertentu.

Program Linier

Program linier ialah salah satu metode penyelesaian masalah dalam ruang

lingkup riset operasi. Pada dasarnya penggunaan program linier bertujuan

untuk menentukan pilihan yang optimal dari masalah pengambilan keputusan

dalam batasan beberapa kendala. Program linier banyak digunakan dalam

optimisasi alokasi sumberdaya-sumberdaya yang terbatas untuk mencapai

tujuan tertentu di berbagai bidang (Astika, 1994).

Empat langkah dasar dalam menyelesaikan persoalan program linier ialah:

(1) Formulasi permasalahan dalam bentuk kata dan koleksi informasi serta

data.

(2) Menerjemahkan permasalahan ke dalam konvensi matematika.

(3) Mengaplikasikan aturan matematika dan prosedur ke dalam persoalan

untuk memperoleh penyelesaian.

(4) Interpretasi penyelesaian dan penjelasan kepada khalayak.

Tiga elemen dasar dari model atau formulasi matematika dalam program

linier harus mempunyai bentuk khusus, yaitu (1) fungsi obyektif dan pembatas

berbentuk linier dan deterministik (tidak mengandung elemen acak); (2) variabel

keputusan harus kontinyu dan non negatif (France dan Thornley, 1984).

Page 24: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Notasi standar program linier dinyatakan sebagai berikut. Untuk aktivitas j

(j=1,2,3,…,n), cj ialah peningkatan tujuan Z yang dihasilkan dengan

bertambahnya xi (tingkat aktivitas j). Untuk sumberdaya i (i=1,2,3,…,m), bi ialah

jumlah sumberdaya yang tersedia untuk aktivitas-aktivitas. aij ialah jumlah dari

sumberdaya i yang dikonsumsi oleh setiap unit aktivitas j. Himpunan data aij, bi

dan c merupakan parameter atau konstanta input bagi model program linier.

Model program linier tersebut disajikan pada fungsi tujuan pada persamaan 1

dan kendala-kendala pada persamaan 2.

Maksimumkan Z = c1x1 + c2x2 + c3x3 + … + c nxn (1)

a11x1 + a12x2 + a13x3 + … + a1nxn <= b1

a21x1 + a22x2 + a23x3 + … + a2nxn <= b2

……. (2)

am1x1 + am2x2 + am3x3 + … + amnxn <= bm

x1 >= 0, x2 >= 0, …, xn >= 0

Program Linier Fuzzy

Himpunan fuzzy merupakan kumpulan obyek dengan batas yang tidak

jelas atau tidak tegas. Teori himpunan fuzzy memungkinkan adanya derajat

keanggotaan (membership degree) suatu obyek dalam suatu himpunan untuk

menyatakan peralihan keanggotaan yang bertahap. Derajat keanggotaan dalam

himpunan fuzzy dinyatakan dengan µ yang merupakan bilangan nyata dalam

selang [0,1]. Nilai 0 menyatakan bukan anggota, nilai 1 menyatakan anggota

dan nilai antara 0 dan 1 menyatakan keanggotaan sebagian. Gabungan derajat

keanggotaan dari seluruh semesta himpunan fuzzy membentuk suatu fungsi

keanggotaan (Widjaja, 1997).

Dalam suatu pengambilan keputusan fuzzy, baik fungsi tujuan maupun

kendala-kendala merupakan himpunan fuzzy yang dicirikan dengan fungsi

keanggotaan masing-masing. Keputusan untuk masalah tersebut juga

merupakan suatu himpunan fuzzy. Dengan kata lain keputusan tersebut

merupakan perpotongan atau intersection dari semua himpunan fuzzy yang

terkait. Dalam hal ini hubungan antara fungsi tujuan dan fungsi kendala bersifat

simetri, yaitu tidak ada lagi perbedaan antara yang pertama dan kedua.

Page 25: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Fungsi keanggotaan dari perpotongan dua himpunan fuzzy A dan B

dengan fungsi keanggotaan µA(x) dan µB(x) didefinisikan sebagai fungsi

keanggotaan terkecil antara µA(x) dan µB(x) seperti ditunjukkan pada persamaan

berikut:

µA B(x) = Min | µA(x), µB(x)| (3)

Program Linier Fuzzy (untuk selanjutnya disingkat PL Fuzzy) merupakan

pengembangan dari teori himpunan fuzzy. PL Fuzzy ialah program linier yang

dinyatakan dengan fungsi obyektif serta fungsi kendala yang memiliki parameter

dan pertidaksamaan fuzzy. Berbeda dengan program linier konvensional,

parameter anggota himpunan PL Fuzzy memiliki derajat keanggotaan tertentu

dalam selang [0,1] dan dinyatakan dengan pertidaksamaan fuzzy, yaitu

“mendekati lebih besar atau sama dengan” atau “mendekati lebih kecil atau

sama dengan”. Salah satu model PL Fuzzy merupakan optimisasi dari

lingkungan fuzzy untuk mendapatkan keputusan yang tegas (crisp).

Bentuk umum model PL Fuzzy ialah:

cx <= Z (4)

Ax <= d (5)

x >= 0 (6)

Perbedaan dari model program linier konvensional ialah pada bagian

batasan (right hand side). Pada program linier konvensional batasan berupa

satu bilangan tegas, sedangkan pada PL Fuzzy berupa bilangan fuzzy. Diagram

ke-fuzzy-an batasan tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.

1

µx

0 d d+p Bx

Gambar 2 Fungsi keanggotaan dan batasan fuzzy dari suatu kendala Bx.

Page 26: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Apabila terdapat banyak kendala, maka setiap kendala ke-i akan

mengikuti formulasi sebagai berikut:

1 jika Bix <= di

µA(x) = e{0,1} jika di < Bix <= di + pI (7)

0 jika Bix > di + pi

Sesuai dengan ketentuan bahwa solusi merupakan irisan dari kendala dan

fungsi tujuan, yang berarti minimasi derajat keanggotaan, maka diperoleh

formulasi fungsi tujuan sebagai berikut:

Maksimumkan ? (8)

?pi + Bix <= di + pi (9)

x >= 0 (10)

Pertidaksamaan (9) dapat ditulis dalam bentuk lain, yaitu Bix <= di + pi - ?pi

atau Bix <= di + (1 – ?)pi. Jika 1 – ? = t, maka diperoleh Bix <= di + pit.

Dalam formulasi PL Fuzzy, fungsi tujuan merupakan fungsi tujuan semu

karena yang dimaksimumkan ialah ?. Fungsi tujuan utama yang selanjutnya

menjadi fungsi kendala juga memerlukan batasan. Batasan ini, baik untuk µ=0

maupun µ=1 ditentukan secara subyektif oleh perencana yang merupakan

selang pemenuhan fungsi tujuan yang diharapkan. Dalam PL Fuzzy dapat

ditambahkan kendala-kendala yang tegas. Solusi dari PL Fuzzy berbentuk

himpunan fuzzy yang memiliki derajat kebenaran tertentu pada selang [0,1].

Keadaan Umum Perkebunan Gunung Mas

Perkebunan Gunung Mas berada pada ketinggian 800-1.200 meter di atas

permukaan laut dengan curah hujan cukup tinggi, yaitu 2.500-4.000 mm

pertahun. Suhu rata-rata harian antara 14-28oC dan kelembaban relatif udara

sekitar 70%.

Perkebunan Gunung Mas mengusahakan teh sebagai komoditas utama

dan beberapa tanaman lain (kina dan gutta percha) sebagai komoditas

sampingan. Luas areal hak guna usaha sebesar 2.471,43 ha yang terdiri atas

tanaman pokok teh, yaitu berupa tanaman menghasilkan (TM) sekitar 606 hektar

(ha) dan kina 71 ha. Sedangkan sisanya terdiri atas emplasemen, sarana

sosial, hutan, dan jurang yang keseluruhannya merupakan kawasan lindung dan

kawasan penyangga bagi tata air daerah aliran sungai Ciliwung.

Page 27: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Perkebunan ini dibagi menjadi empat daerah pertanaman (afdeling) yaitu

Gunung Mas I (GM I), Gunung Mas II (GM II), Cikopo Selatan I (CS I) dan

Cikopo Selatan II (CS II). Sejak bulan Desember 2004 afdeling CS I dan CS II

digabung menjadi satu karena produktivitas dan luas afdeling CS II tidak besar.

Dengan demikian, perkebunan Gunung Mas saat ini terbagi menjadi tiga

afdeling.

Perkebunan Gunung Mas memproduksi pucuk teh sekitar 16-18 ton pucuk

perhari. Pucuk teh kemudian diolah menjadi teh hitam, baik yang berupa teh

bubuk dengan kemasan biasa maupun teh celup. Perkebunan ini memiliki

fasilitas pengolahan teh hitam jenis CTC dengan kapasitas pengolahan 32 ton

pucuk teh perhari.

Pucuk teh dipetik (diproduksi) berdasarkan waktu giliran pemetikan dan

luas areal yang harus dipetik. Pada umumnya, gilir petik di perkebunan Gunung

Mas berkisar antara 8-12 hari. Kapasitas pemetikan berdasarkan luas ialah 1,5

patok (1 patok = 400 m2) per orang per hari kerja dengan rasio 1,1 – 1,2 pemetik

per ha.

Penelitian Terdahulu

Sejumlah penelitian mengenai pemetikan pucuk teh telah dilakukan.

Beberapa diantaranya menitikberatkan pada daur (gilir) petik, tenaga pemetik,

perawatan pucuk dan analisis hasil pemetikan. Penelitian yang dilakukan oleh

Suwardi (1999) memperlihatkan hubungan antara analisis hasil pemetikan dan

daur petik. Jika hasil analisis petikan dapat mencapai 70% mutu pucuk standar,

maka daur petik saat itu bisa dijadikan pedoman. Namun, apabila hasil analisis

pucuk lebih dari 70%, hal itu menunjukkan daur petik terlalu pendek dan pucuk

cenderung terlalu halus sehingga hasilnya sedikit. Sebaiknya daur petik

diperpanjang atau disesuaikan kembali.

Beberapa peneliti Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) Gambung pada

tahun 2002-2004 melakukan penelitian mengenai hubungan antara daur petik

dan produktivitas petikan. Pada tahun pangkas I sampai dengan III produktivitas

petikan siklus panjang lebih tinggi rata-rata 11,3% dan pada tahun pangkas IV

lebih rendah 8,4% dari siklus pendek.

Feriyanto (1992) melakukan penelitian mengenai model estimasi produksi,

kebutuhan tenaga kerja pemetik dan penjadwalan pengangkutan pucuk teh di

perkebunan Gunung Mas. Model estimasi produksi pucuk teh yang disusunnya

Page 28: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

terdiri dari prakiraan produksi tiap hektar berdasarkan kondisi iklim dan luas

areal lahan. Berdasarkan estimasi produksi pucuk teh pada setiap afdeling,

didapat kebutuhan tenaga kerja pemetik teh terendah pada afdeling GM I, GM II,

CS I dan CS II masing-masing ialah 19, 7, 24 dan 39 orang. Sedangkan

kebutuhan tenaga kerja pemetik teh tertinggi masing-masing 342, 361, 330 dan

338 orang. Dalam penjadwalan pengangkutan pucuk teh dihasilkan total waktu

penyelesaian proses pengangkutan antara 192-395 menit, maksimum selesai

pada pukul 15.35. Hal ini lebih baik dibandingkan dengan total waktu

penyelesaian proses pengangkutan yang sudah ada di perkebunan Gunung

Mas, yaitu sebesar 300-450 menit, maksimum selesai pada pukul 16.30.

Page 29: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

METODOLOGI PENELITIAN

Kerangka Pemikiran

Menurunnya pangsa pasar ekspor teh Indonesia antara lain disebabkan

oleh mutu teh Indonesia yang kurang memenuhi selera pasar internasional.

Mengingat hal tersebut, perlu dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan mutu

pucuk teh. Mutu pucuk teh yang dihasilkan oleh perkebunan teh antara lain

dipengaruhi oleh pemetikan pucuk teh. Dalam pemetikan pucuk teh dikenal

daur pemetikan yang harus mendapatkan perhatian khusus karena berpengaruh

besar terhadap kualitas hasil. Oleh karena itu perlu disusun model penjadwalan

pemetikan pucuk teh. Dari model tersebut dikembangkan skenario-skenario

yang disesuaikan dengan kondisi setempat untuk medapatkan jadwal pemetikan

yang sesuai. Selanjutnya jadwal pemetikan yang optimum ditentukan untuk

setiap skenario. Secara diagramatik, kerangka pemikiran disajikan pada

Gambar 3.

Formulasi Program Linier Fuzzy

Program Linier Fuzzy dirumuskan dari program linier non-fuzzy

(konvensional) dengan langkah-langkah sebagai berikut (Kusumadewi dan

Purnomo, 2004):

A. Persoalan Maksimasi

Maksimumkan c1x1 + c2x2 + c3x3 + … + c nxn (11)

Dengan kendala:

a11x1 + a12x2 + a13x3 + … + a1nxn <= b1

a21x1 + a22x2 + a23x3 + … + a2nxn <= b2

……. (12)

am1x1 + am2x2 + am3x3 + … + amnxn <= bm

x1 >= 0, x2 >= 0, …, xn >= 0

(1) Misalkan ketiga kendala memiliki toleransi interval masing-masing p1, p2, p3,

…, pm sehingga program linier di atas dapat dibentuk menjadi:

Maksimumkan c1x1 + c2x2 + c3x3 + … + cnxn (13)

Page 30: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Gambar 3 Kerangka pemikiran.

Mutu pucuk teh:- Aroma - Rasa

- Warna air seduhan

Pemetikan pucuk teh

Optimisasi jadwal pemetikan pucuk

Penjadwalan pemetikan pucuk teh

Model Program LinierFuzzy

Pengembangan Skenario

Output:Jadwal pemetikan pucuk

teh yang optimum

Kendala yang terkait

Tujuan

DATA

Page 31: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Dengan kendala:

a11x1 + a12x2 + a13x3 + … + a1nxn <= b1 + p1t

a21x1 + a22x2 + a23x3 + … + a2nxn <= b2 + p2t

……. (14)

am1x1 + am2x2 + am3x3 + … + amnxn <= bm + pmt

x1 >= 0, x2 >= 0, …, xn >= 0

(2) Jika t=0 (?=1) maka diperoleh bentuk program linier semula dengan fungsi

tujuan yang sama dengan persamaan (11) dan fungsi kendala sama dengan

pertidaksamaan (12).

(3) Program linier dengan fungsi tujuan persamaan (11) dan fungsi kendala

pertidaksamaan (12) dapat diselesaikan dengan LINDO. Misalkan diperoleh

hasil untuk t=0 (?=1) ialah z1, x1’, x2’, …, xn’

(4) Jika t=1 (?=0) maka bentuk program linier semula dapat diubah menjadi

Maksimumkan c1x1 + c2x2 + c3x3 + … + cnxn (15)

Dengan kendala:

a11x1 + a12x2 + a13x3 + … + a1nxn <= b1 + p1

a21x1 + a22x2 + a23x3 + … + a2nxn <= b2 + p2

……. (16)

am1x1 + am2x2 + am3x3 + … + amnxn <= bm + pm

x1 >= 0, x2 >= 0, …, xn >= 0

(5) Program linier dengan fungsi tujuan persamaan (15) dan fungsi kendala

pertidaksamaan (16) dapat diselesaikan dengan LINDO. Misalkan diperoleh

hasil untuk t=1 (?=0) ialah z2, x1”, x2’’, …, xn”

(6) Dari kedua hasil tersebut (t=1 dan t=0) dapat ditentukan nilai p0 yang

merupakan hasil pengurangan dari z pada saat t=1 (z2) dengan z pada saat

t=0 (z1). p0 = z2 - z1

(7) Untuk memperlihatkan hubungan antara kendala-kendala non fuzzy dengan

kendala-kendala fuzzy, dibuat tabel sebagai berikut:

Tabel 1 Kendala non fuzzy dan kendala fuzzy untuk persoalan maksimasi

Kendala fuzzyt=0 t=1

Fungsi tujuan z1 z2

Kendala 1 b1 b1 b1+p1

Kendala 2 b2 b2 b2+p2

… … … …Kendala m bm bm bm+pm

Kendala non-fuzzy

Page 32: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

(8) Dengan mengambil ?=1-t dapat dibentuk program linier fuzzy sebagai

berikut:

Maksimumkan ? (17)

Dengan kendala:

p0 ? - c1x1 - c2x2 - c3x3 -… - cnxn <= -z2 + p0

p1 ? + a11x1 + a12x2 + a13x3 + … + a1nxn <= b1 + p1

p2 ? + a11x1 + a12x2 + a13x3 + … + a1nxn <= b2 + p2 (18)

…….

pm ? + a11x1 + a12x2 + a13x3 + … + a1nxn <= bm + pm

? >=0, x1 >= 0, x2 >= 0, …, xn >= 0

(9) Solusi untuk persoalan program linier fuzzy di atas dapat diperoleh dengan

menggunakan LINDO. Hasil akhirnya berupa z, ?, x1, x2, …, xn

B. Persoalan Minimasi

Minimumkan c1x1 + c2x2 + c3x3 + … + c nxn (19)

Dengan kendala:

a11x1 + a12x2 + a13x3 + … + a1nxn >= b1

a21x1 + a22x2 + a23x3 + … + a2nxn >= b2

……. (20)

am1x1 + am2x2 + am3x3 + … + amnxn >= bm

x1 >= 0, x2 >= 0, …, xn >= 0

(1) Misalkan ketiga kendala memiliki toleransi interval masing-masing p1, p2, p3,

…, pm sehingga program linier di atas dapat dibentuk menjadi

Minimumkan c1x1 + c2x2 + c3x3 + … + c nxn (21)

Dengan kendala:

a11x1 + a12x2 + a13x3 + … + a1nxn >= b1 - p1t

a21x1 + a22x2 + a23x3 + … + a2nxn >= b2 - p2t

……. (22)

am1x1 + am2x2 + am3x3 + … + amnxn >= bm - pmt

x1 >= 0, x2 >= 0, …, xn >= 0

(2) Jika t=0 (?=1) maka diperoleh bentuk program linier semula dengan fungsi

tujuan yang sama dengan persamaan (19) dan fungsi kendala sama dengan

pertidaksamaan (20).

Page 33: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

(3) Program linier dengan fungsi tujuan persamaan (19) dan fungsi kendala

pertidaksamaan (20) dapat diselesaikan dengan LINDO. Misalkan diperoleh

hasil untuk t=0 (?=1) ialah z1, x1’, x2’, …, xn’

(4) Jika t=1 (?=0) maka bentuk program linier semula dapat diubah menjadi

Maksimumkan c1x1 + c2x2 + c3x3 + … + cnxn (23)

Dengan kendala:

a11x1 + a12x2 + a13x3 + … + a1nxn >= b1 - p1

a21x1 + a22x2 + a23x3 + … + a2nxn >= b2 - p2

……. (24)

am1x1 + am2x2 + am3x3 + … + amnxn >= bm - pm

x1 >= 0, x2 >= 0, …, xn >= 0

(5) Program linier dengan fungsi tujuan persamaan (23) dan fungsi kendala

pertidaksamaan (24) dapat diselesaikan dengan LINDO. Misalkan diperoleh

hasil untuk t=1 (?=0) ialah z2, x1”, x2’’, …, xn”

(6) Dari kedua hasil tersebut (t=1 dan t=0) dapat ditentukan nilai p0 yang

merupakan hasil pengurangan dari z pada saat t=0 (z1) dengan z pada saat

t=1 (z2). p0 = z1 – z2

(7) Untuk memperlihatkan hubungan antara kendala-kendala non fuzzy dengan

kendala-kendala fuzzy, dibuat tabel sebagai berikut:

Tabel 2 Kendala non fuzzy dan kendala fuzzy untuk persoalan minimasi

(8) Dengan mengambil ?=1-t dapat dibentuk program linier fuzzy sebagai

berikut:

Maksimumkan ? (25)

Dengan kendala:

p0 ? + c1x1 + c2x2 + c3x3 +… + cnxn <= z2 + p0

p1 ? - a11x1 - a12x2 - a13x3 - … - a1nxn <= -b1 + p1

p2 ? - a11x1 - a12x2 - a13x3 - … - a1nxn <= -b2 + p2 (26)

…….

Kendala fuzzyt=0 t=1

Fungsi tujuan z1 z2

Kendala 1 b1 b1 b1-p1

Kendala 2 b2 b2 b2-p2

… … … …Kendala m bm bm bm-pm

Kendala non-fuzzy

Page 34: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

pm ? - a11x1 - a12x2 - a13x3 - … - a1nxn <= -bm + pm

? >=0, x1 >= 0, x2 >= 0, …, xn >= 0

(9) Solusi untuk persoalan program linier fuzzy di atas dapat diperoleh dengan

menggunakan LINDO. Hasil akhirnya berupa z, ?, x1, x2, …, xn

Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah:

a. Penelitian lapangan yaitu melakukan pengamatan pada perusahaan

perkebunan yang menjadi obyek penelitian untuk melihat secara langsung

aktivitas yang dilakukan, sarana yang dimiliki dan faktor-faktor pendukung

lainnya. Data yang diperlukan terdiri atas data primer dan data sekunder,

baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif, yang meliputi data curah

hujan, luas areal pemetikan, data produksi pucuk basah dan produksi kering

perhari pada setiap afdeling, gilir petik, data pemangkasan, gilir pangkas,

jumlah tenaga pemetik, analisis pucuk serta analisis petik. Pengumpulan

data dilakukan dengan cara pengambilan data sekunder perusahaan,

observasi di lapangan dan wawancara dengan nara sumber yaitu

administratur, kepala kebun dan sinder afdeling.

b. Penelitian pustaka yaitu dengan penelusuran buku-buku, hasil-hasil

penelitian, jurnal, dan sumber-sumber lain yang berhubungan dengan obyek

atau masalah yang diteliti.

Metode Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan bantuan komputer dengan

perincian sebagai berikut:

1. Perhitungan produktivitas pucuk teh (berdasarkan data produksi pucuk

basah dan luas lahan) yang merupakan koefisien dalam model program

linier dilakukan dengan menggunakan Microsoft Excel.

2. Solusi model program linier, yaitu luas areal yang menghasilkan produksi

pucuk teh maksimum, diperoleh menggunakan paket program LINDO

release 6.0.

3. Penjadwalan pemetikan pucuk teh menggunakan teknik heuristik, yaitu

dengan mengembangkan skenario.

Page 35: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Tabel 3 Jenis data dan alat analisis

No. Tahapan Jenis Data Alat Analisis

1 Pembuatan model penjadwalan Data primer dan sekunder Model Fuzzypemetikan pucuk teh mengenai: Linear Programming

- curah hujan

- luas areal pemetikan

- produksi pucuk basah- gilir petik

- gilir pangkas

- jumlah dan distribusi tenaga

pemetik

2 Pembuatan jadwal pemetikan Data primer untuk mengembangkan Teknik heuristik

pucuk teh skenario dan data sekunder

mengenai:- luas hanca petik

- produktivitas pucuk basah

- gilir petik

- kapasitas pemetikan

3 Penentuan nilai optimum dari Data sekunder dari model LINDO

model penjadwalan pemetikan penjadwalan pemetikan pucuk teh

pucuk teh

Page 36: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

PENYUSUNAN MODEL

Model Pemetikan Pucuk Teh

Berdasarkan data yang diperoleh, disusun model optimisasi jadwal

pemetikan pucuk teh. Model ini mempergunakan optimisasi PL Fuzzy sehingga

setiap langkah yang dilakukan dalam penyusunan model ditujukan untuk

membentuk fungsi tujuan dan fungsi-fungsi kendala. Selanjutnya, pemecahan

model PL Fuzzy tersebut akan menghasilkan jadwal pemetikan pucuk teh yang

optimum.

Model program linier untuk pemetikan pucuk teh berisikan:

1. Fungsi tujuan yang berupa memaksimumkan perolehan pucuk (produksi

pucuk basah)

2. Kendala luas hanca (wilayah pemetikan)

3. Kendala ketersediaan tenaga pemetik

Bentuk umum dari model program linier untuk pemetikan pucuk teh ialah

sebagai berikut:

Maksimumkan Z = SSSS YijklLijkl (27)

Dimana:

Z = produksi pucuk basah

Yijkl = produktivitas pucuk basah pada periode petik ke-i, musim ke-j, hanca ke-k

dan tahun pangkas ke-l

Lijkl = luas areal yang dipetik pada periode petik ke-i, musim ke-j, hanca ke-k

dan tahun pangkas ke-l

i = lama periode (daur) petik; 1= 8 hari, 2 = 10 hari, 3 = 12 hari

j = musim; 1 = kemarau, 2 = hujan

k = hanca petik; k = 1,2,3,…,10 (untuk GM I dan CS), k = 1,2,3,…,8 (untuk GM

II)

l = tahun pangkas; l = 1,2,3,4 (Tahun pangkas 1= tahun ke-1 setelah pangkas,

tahun pangkas 2 = tahun ke-2 setelah pangkas, dst.)

Dengan kendala:

(1) Kendala luas hanca (wilayah pemetikan)

SSLijkl <= Ak, untuk j = 1,2 dan k = 1,2,3,…, 10 (28)

Dimana Ak = luas hanca ke-k

Page 37: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

(2) Kendala ketersediaan tenaga pemetik

SScLijkl <= Tk, untuk j = 1,2 dan k = 1,2,3,…, 10 (29)

Dimana:

c = rasio pemetik (orang/ha)

T = jumlah tenaga pemetik yang tersedia (orang) pada hanca ke-k

Keterangan:

Hanca adalah luas wilayah yang dipetik dalam satu hari. Satu hanca terdiri

atas satu hingga empat blok. Pembagian hanca untuk setiap afdeling di

perkebunan Gunung Mas dapat dilihat pada Lampiran 2.

Berdasarkan model program linier untuk pemetikan pucuk teh tersebut,

disusun dua buah model program linier, yaitu model program linier yang

bertujuan untuk memaksimumkan produktivitas pucuk teh dan model program

linier yang bertujuan untuk memaksimumkan luas areal pemetikan yang dapat

menghasilkan jumlah pucuk teh sesuai kapasitas pabrik.

Bentuk umum model program linier dengan fungsi tujuan

memaksimumkan produktivitas pucuk teh sehingga dapat memenuhi kapasitas

pabrik ialah sebagai berikut:

Maksimumkan P = SSSS cijklYijkl (30)

Dimana:

P = produktivitas pucuk basah

Yijkl = produktivitas pucuk basah pada periode petik ke-i, musim ke-j, hanca ke-k

dan tahun pangkas ke-l

cijkl = koefisien produktivitas pucuk basah pada periode petik ke-i, musim ke-j,

hanca ke-k dan tahun pangkas ke-l

i = lama periode (daur) petik; 1= 8 hari, 2 = 10 hari, 3 = 12 hari

j = musim; 1 = kemarau, 2 = hujan

k = hanca petik; k = 1,2,3,…,10 (untuk GM I dan CS), k = 1,2,3,…,8 (untuk GM

II)

l = tahun pangkas; l = 1,2,3,4 (Tahun pangkas 1= tahun ke-1 setelah pangkas,

tahun pangkas 2 = tahun ke-2 setelah pangkas, dst.)

Dengan kendala kapasitas pabrik:

SSLijklYijkl <= PC, untuk j = 1,2 dan k = 1,2,3,…, 10 (31)

Page 38: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Dimana:

Lijkl = luas areal yang dipetik pada periode petik ke-i, musim ke-j, hanca ke-k

dan tahun pangkas ke-l

PC = kapasitas pabrik

Sedangkan bentuk umum model program linier dengan fungsi tujuan

memaksimumkan luas areal pemetikan yang dapat menghasilkan jumlah pucuk

basah sesuai kapasitas pabrik ialah sebagai berikut:

Maksimumkan W = SSSS tijklLijkl (32)

Dimana:

W = luas areal pemetikan

tijkl = koefisien luas areal yang dipetik pada periode petik ke-i, musim ke-j,

hanca ke-k dan tahun pangkas ke-l

Lijkl = luas areal yang dipetik pada periode petik ke-i, musim ke-j, hanca ke-k

dan tahun pangkas ke-l

i = lama periode (daur) petik; 1= 8 hari, 2 = 10 hari, 3 = 12 hari

j = musim; 1 = kemarau, 2 = hujan

k = hanca petik; k = 1,2,3,…,10 (untuk GM I dan CS), k = 1,2,3,…,8 (untuk

GM II)

l = tahun pangkas; l = 1,2,3,4 (Tahun pangkas 1= tahun ke-1 setelah pangkas,

tahun pangkas 2 = tahun ke-2 setelah pangkas, dst.)

Dengan kendala kapasitas pabrik:

SSYijklLijkl <= PC, untuk j = 1,2 dan k = 1,2,3,…, 10 (33)

Dimana:

Yijkl = produktivitas pucuk basah pada periode petik ke-i, musim ke-j, hanca ke-k

dan tahun pangkas ke-l

PC = kapasitas pabrik

Produktivitas Pucuk Teh

Produktivitas teh tergantung pada kondisi alam dan faktor iklim (cuaca).

Beberapa perkebunan teh dengan produktivitas yang tinggi menerapkan praktek

pertanian yang lebih baik sehingga jumlah pucuk teh yang dihasilkannya

meningkat (Dahiya, 2002).

Produktivitas tanaman teh diukur dari hasil teh hitam per tahun per hektar

yang ditanam. Hasil yang baik ialah 1.000 – 2.500 kg/ha untuk pemetikan

Page 39: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

manual (menggunakan tangan) dan 3.000 – 4.000 kg/ha untuk pemetikan

mekanik (menggunakan gunting/mesin). Untuk menghasilkan teh hitam

sebanyak 200 – 250 kg diperlukan rata-rata 1.000 kg pucuk teh.

Produktivitas pucuk teh pada perkebunan Gunung Mas dihitung

berdasarkan data produksi pucuk basah tahun 2001 sampai dengan tahun 2004.

Data produksi pucuk basah per afdeling berdasarkan tahun pangkas dapat

dilihat pada Lampiran 3, 4 dan 5. Produksi pucuk basah perkebunan Gunung

Mas di atas dapat dilihat juga dalam bentuk grafik sebagai berikut:

Gambar 4 Produksi pucuk basah per afdeling di perkebunan Gunung Mas tahun 2001-2004.

Sedangkan total produksi pucuk basah dari tiga afdeling di perkebunan

Gunung Mas dapat dilihat pada Gambar 5.

0

50000

100000

150000

200000

250000

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 41 43 45 47 49

Umur Pangkas (bulan)

Jum

lah

Pu

cuk

Bas

ah (k

g)

GMI

GMII

CS

Page 40: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Gambar 5 Total produksi pucuk basah perkebunan Gunung Mas tahun 2001-2004.

Dari kedua grafik di atas dapat dilihat bahwa tanaman teh memproduksi

pucuk dalam jumlah yang besar pada umur pangkas antara 12 hingga 36 bulan

atau pada tahun pangkas ke-2 dan ke-3. Pada tahun pangkas ke-4,

produktivitas pucuk teh menurun.

Berdasarkan data produksi pucuk harian, diperoleh produktivitas pucuk teh

per afdeling yang menjadi koefisien variabel keputusan di dalam model

pemetikan pucuk teh. Data produktivitas pucuk teh dapat dilihat pada Lampiran

6, 7 dan 8.

Selanjutnya diperoleh kemungkinan-kemungkinan luas areal yang dipetik

(Lijkl) berdasarkan data produktivitas. Kemungkinan-kemungkinan Lijkl untuk

afdeling GM I, GM II dan CS dapat dilihat pada Lampiran 9, 10 dan 11.

Formulasi Fungsi Tujuan

Fungsi tujuan yaitu memaksimumkan produksi pucuk basah

diformulasikan berdasarkan data produktivitas dan kemungkinan-kemungkinan

Lijkl yang disubstitusikan ke dalam persamaan (27). Secara lengkap, fungsi

tujuan untuk tiap-tiap afdeling dapat dituliskan sebagai berikut:

0

100000

200000

300000

400000

500000

600000

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 41 43 45 47 49

Umur Pangkas (bulan)

Jum

lah

Pu

cuk

Bas

ah (

kg)

Page 41: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Afdeling GM I : Maksimumkan Z = 140,47L1111 + 68,94L1113 + 250,19L1121 + 160,66L1122 + 100,59L1123 + 98,95L1124 + 116,93L1131 + 57,80L1132 +129,14 L1133 + 222,67L1134 + 59,34L1141 + 71,64L1143 + 177,52L1151 + 43,81L1161 + 100,72L1162 + 119,29L1163 + 76,12L1164 + 101,93L1171 + 205,26L1172 + 114,43L1183 + 109,24L1191+ 149,76L1192 + 256,96L1193 +149,75 L11.10.1+ 68,38 L11.10.2 + 222,08L1211 + 156,18L1213 + 31,06L1214 + 63,91L1221 + 40,24L1223 + 129,95L1224 +104,78L1231 + 47,08L1233 + 450,48L1234 + 35,90L1241 + 322,13L1242 + 91,68L1243 + 159,45L1251 + 92,72L1261 + 97,02L1263 + 314,74L1272 + 72,35L1274 + 181,84L1282 + 203,17L1291 + 30,53L1292 + 84,97L1293 +186,02L12.10.1 + 335,00L2111 + 212,09L2112 + 167,66L2113 + 122,80L2114 + 216,38L2121 +155,79L2122 + 82,00L2123 +116,47L2124 + 131,13L2131 +160,10L2132 +162,95L2133 + 98,11L2134 + 29,51L2141 + 131,84L2143 + 238,20L2151 + 262,77L2152 + 311,80L2153 +118,88L2154 + 350,09L2161 + 232,37L2162 + 207,86L2163 + 108,03L2171 + 86,21L2172 + 152,89L2173 + 77,65L2174 + 239,57L2182 + 110,87L2191 + 268,20L2192 + 231,49L2193 + 55,07L2194 + 122,85L21.10.2 + 168,40L21.10.3 + 159,76L2211 + 207,89L2212 + 236,26L2213 +79,23L2221 + 160,05L2222 + 118,59L2223 + 41,42L2224 +156,73L2231 + 160,36L2232 +167,30L2233 + 177,78L2234 + 123,31L2241 +162,79L2242 +183,39L2243 + 234,73L2251 + 266,01L2252 + 173,63L2253 + 83,97L2261 + 167,70L2262 + 92,36L2263 + 62,81L2264 + 149,77L2271 + 207,79L2272 + 121,95L2281 + 182,09L2282 + 148,79L2291 + 145,73L2292 + 127,72L2293 + 95,57L22.10.1 + 243,68L22.10.2 + 94,92L22.10.3 + 115,48L3111 + 100,59L3112 + 159,54L3113 + 163,31L3114 + 204,66L3121 + 165,80L3122 + 120,37L3123 + 101,87L3124 + 312,89L3131 + 137,35L3132 + 206,67L3133 + 120,22L3134 + 185,76L3142 + 55,56L3143 + 226,20L3151 + 355,34L3152 + 264,31L3153 + 271,63L3161 + 136,27L3162 + 224,96L3163 + 141,15L3171 + 175,38L3172 + 76,99L3173 + 208,52L3174 + 104,62L3182 + 135,29L3183 + 189,04L3191 + 166,03L3192 + 237,49L3193 + 135,38L3194 + 222,06L31.10.1 + 195,86L31.10.2 + 106,69L31.10.3 + 71,13L31.10.4 + 210,00L3211 + 207,03L3212 + 244,84L3213 + 55,68L3214 + 160,00L3221 + 228,66L3222 + 141,25L3223 + 106,85L3224 + 196,50L3231 + 331,69L3232 + 75,25L3233 + 87,13L3241 + 152,25L3242 + 190,11L3243 + 170,44L3251 + 261,46L3252 + 235,22L3253 + 158,05L3254 + 203,41L3261 + 240,41L3262 + 159,67L3263 + 156,82L3264 + 193,42L3272 + 94,33L3273 + 143,95L3274 + 80,62L3281 + 85,15L3282 + 222,27L3283 + 448,10L3291 + 108,23L3292 + 173,83L3293 + 141,25L3294 + 194,61L32.10.2 + 160,00L32.10.3 + 242,75L32.10.4 (34) Afdeling GM II : Maksimumkan Z = 329,59L1111 + 205,62L1112 + 38,36L1121 + 79,41L1124 + 71,23L1133 + 35,29L1141 + 75,02L1142 + 155,86L1152 + 216,45L1162 + 117,45L1163 + 85,36L1164 + 163,21L1183 + 206,54L1211 + 50,79L1214 + 53,82L1221 + 372,37L1224 + 134,99L1232 + 160,75L1233 + 113,23L1242 + 306,70L1251 + 108,46L1253 + 42,68L1261 + 336,72L1262 + 209,85L1263 + 143,41L1271 + 567,17L1272 + 177,01L1273 + 224,76L1283 + 308,68L2111 + 176,12L2112 +

Page 42: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

114,50L2113 + 100,41L2114 + 45,87L2121 + 110,76L2122 + 77,58L2123 + 102,28L2124 + 208,23L2131 + 254,89L2132 + 143,54L2133 + 69,21 L2134 + 113,28L2141 + 153,07L2142 + 125,95L2143 + 59,53L2144 + 201,18L2151 + 265,71L2152 + 144,38L2153 + 315,51L2154 + 141,74L2161 + 280,33L2162 + 178,50L2163 + 455,42L2171 + 174,81L2172 + 204,88L2173 + 113,79L2181 + 131,82L2182 + 176,90L2183 + 124,58L2184 + 212,28L2211 + 311,10L2212 + 131,69L2214 + 55,46L2221 + 145,81L2222 + 67,74L2223 + 163,01L2224 + 102,31L2231 + 142,75L2232 + 200,70L2233 + 349,18L2241 + 164,40L2242 + 78,24L2244 + 339,12L2251 + 324,24L2252 + 198,89L2253 + 282,76L2254 + 373,12L2261 + 131,63L2262 + 120,80L2263 + 55,80L2271 + 197,99L2272 + 382,55L2273 + 153,04 L2281 + 297,28L2282 + 135,54L3111 + 216,43L3112 + 264,85L3113 + 140,69L3114 + 159,09L3121 + 129,30L3122 + 113,92L3123 + 112,26L3124 + 104,71L3131 + 169,37L3132 + 46,43L3133 + 84,20L3134 + 215,30L3141 + 99,16L3143 + 102,99L3144 + 182,39L3151 + 302,15L3152 + 189,05L3153 + 401,11L3154 + 147,09L3161 + 257,93L3162 + 142,64L3163 + 56,93L3164 + 261,33L3171 + 177,51L3172 + 210,00L3173 + 131,56L3174 + 167,24L3181 + 175,60L3182 + 178,67L3183 + 229,32L3184 + 235,23L3211 + 275,24L3212 + 171,95L3213 + 186,57L3214 + 68,21L3221 + 130,95L3222 + 205,40L3223 + 221,42L3224 + 169,17L3232 + 132,85L3233 + 102,25L3241 + 419,68L3242 + 116,83L3243 + 50,33L3244 + 377,14L3251 + 239,79L3252 + 437,34L3253 + 295,44L3254 + 147,25L3261 + 247,31L3262 + 155,37L3263 + 146,47L3264 + 242,93L3272 + 427,72L3273 + 195,13L3274 + 229,48L3281 + 241,23L3282 + 249,02L3283 + 152,01L3284 (35) Afdeling CS : Maksimumkan Z = 71,34L1111 + 82,56L1113 + 52,15L1121 + 60,10L1122 + 30,99L1131 + 83,37L1132 + 41,19L1133 + 105,71L1142 + 74,14L1143 + 40,60L1144 + 72,80L1154 + 69,85L1163 + 32,80L1171 + 229,61L1173 + 98,60L1181 + 133,83L1183 + 102,43L1191 + 376,01L1192 + 96,72L11,10,2 + 92,38L1212 + 166,36L1213 + 128,56L1222 + 189,90L1231 + 132,61L1232 + 79,02L1233 + 214,48L1241 + 164,98L1243 + 81,85L1251 + 40,32L1254 + 49,86L1273 + 172,43L1282 + 34,06L1294 + 164,59L12,10,3 + 98,63L2111 + 42,68L2112 + 47,20L2113 + 55,52L2121 + 92,38L2122 + 12,13L2123 + 120,12L2131 + 121,67L2132 + 101,17L2133 + 147,12L2134 + 123,69L2141 + 147,18L2142 + 67,64L2143 + 75,02L2144 + 177,54L2151 + 66,97L2152 + 160,23L2153 + 83,75L2154 + 118,26L2161 + 173,04L2162 + 140,11L2163 + 154,97L2164 + 98,85L2171 + 111,38L2172 + 306,55L2173 + 243,87L2181 + 269,92L2182 + 169,91L2183 + 45,23L2191 + 355,19L2192 + 42,41L2193 + 23,52L2194 + 264,23L21.10.1 + 247,93L21.10.3 + 74,12L21.10.4 + 136,11L2211 + 87,64L2212 + 139,67L2213 + 80,66L2221 + 51,24L2222 + 117,91L2223 + 130,38L2224 + 119,99L2231 + 123,33L2232 + 56,20L2233 + 44,94L2234 + 172,11L2241 + 248,58L2242 + 313,76L2243 + 177,38L2244 + 166,69L2251 + 102,02L2252 + 153,17L2253 + 48,39L2254 + 426,90L2261 + 135,61L2262 + 155,95L2263 + 165,59L2264 + 92,60L2271 + 143,88L2272 + 147,00L2274 + 215,61L2281 + 221,49L2282 + 122,34L2283 + 140,66L2284 + 119,05L2291 + 361,45L2292 + 191,13L2293 + 132,62L2294 + 358,84L22.10.1 + 151.23L22.10.2 + 190,78L22.10.3 + 159,66L22.10.4 + 136,99L3111 + 140,26L3112 + 196,62L3113 + 61,49L3121 + 44,27L3122 + 110,98L3123 + 27,93L3131 + 59,87L3132 + 89,53L3133 + 143,27L3134 + 161,40L3141 +

Page 43: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

138,75L3142 + 105,71L3143 + 142,98L3144 + 143,63L3151 + 149,55L3152 + 141,16L3153 + 204,20L3154 + 243,67L3161 + 164,86L3162 + 98,64L3163 + 47,54L3164 + 102,86L3171 + 167,12L3172 + 153,67L3173 + 100,86L3174 + 252,94L3181 + 147,91L3182 + 248,66L3183 + 113,60L3191 + 234,63L3192 + 145,46L3193 + 104,62L3194 + 320,94L31.10.1 + 215,02L31.10.2 + 187,92L31.10.3 + 206,71L31.10.4 + 145,50L3211 + 224,84L3212 + 184,62L3213 + 139,58L3214 + 75,71L3221 + 263,95L3222 + 78,69L3223 + 111,73L3224 + 67,64L3231 + 91,01L3232 + 119,91L3233 + 120,19L3234 + 130,02L3241 + 317,61L3242 + 181,72L3243 + 200,91L3244 + 123,12L3251 + 144,37L3252 + 154,30L3253 + 273,87L3254 + 157,19L3261 + 162,97L3262 + 75,86L3263 + 115,37L3271 + 114,05L3272 + 79,40L3273 + 87,88L3274 + 25,45L3281 + 276,33L3282 + 167,26L3283 + 124,42L3284 + 83,37L3291 + 216,07L3292 + 103,81L3293 + 176,25L3294 + 188,47L32.10.1 + 283,28L32.10.2 + 121,91L32.10.3 + 94,34L32.10.4 (36)

Formulasi Kendala

Pada model pemetikan pucuk teh diformulasikan dua buah kendala yaitu

kendala luas hanca (wilayah pemetikan) dan kendala ketersediaan tenaga

pemetik. Kapasitas pengolahan pabrik di perkebunan Gunung Mas tidak

menjadi kendala karena jumlah pucuk basah yang dipetik dan siap olah yang

diproduksi oleh perkebunan Gunung Mas setiap hari selalu berada jauh di

bawah kapasitas pengolahan pabrik. Formulasi lengkap untuk kendala pada

setiap afdeling ialah sebagai berikut:

A. Kendala luas hanca (wilayah pemetikan)

Luas hanca setiap afdeling pada perkebunan Gunung Mas dapat dilihat

pada Lampiran 12. Formulasi kendala luas hanca dengan menggunakan

persamaan (28) dapat dituliskan sebagai berikut:

Afdeling GM I: L1111 + L1113 + L2111 + L2112 + L2113 + L2114 + L3111 + L3112 + L3113 + L3114 <= 28,41 L1211 + L1213 + L1214 + L 2211 + L2212 + L2213 + L3211 + L3212 + L3213 + L3214 <= 18,64 L1121 + L1122 + L1123 + L1124 + L2121 + L2122 + L2123 + L2124 + L3121 + L3122 + L3123 + L3124 <= 29,99 L1221 + L1223 + L1224 + L2221 + L2222 + L2223 + L2224 + L3221 + L3222 + L3223 + L3224 <= 39,77 L1131 + L1132 + L1133 + L1134 + L2131 + L2132 + L2133 + L2134 + L3131 + L3132 + L3133 + L3134 <= 25,68 L1231 + L1233 + L1234 + L2231 + L2232 + L2233 + L2234 + L3231 + L3232 + L3233 <= 25,27 L1141 + L1143 + L2141 + L2143 + L3142 + L3143 <= 12,20

Page 44: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

L1241 + L1242 + L1243 + L2241 + L2242 + L2243 + L3241 + L3242 + L3243 <= 12,20 L1151 + L2151 + L2152 + L2153 + L2154 + L3151 + L3152 + L3153 <= 17,00 L1251 + L2251 + L2252 + L2253 + L3251 + L3252 + L3253 + L3254 <= 17,00 L1161+ L1162 + L1163 + L1164 + L2161 + L2162 + L2163 + L3161 + L3162 + L3163 <= 15,95 L1261 + L1263 + L2261 + L2262 + L2263 + L2264 + L3261 + L3262 + L3263 + L3264 <= 19,29 L1171 + L1172 + L2171 + L2172 + L2173 + L2174 + L3171 + L3172 + L3173 + L3174 <= 21,40 L1272 + L1274 + L2271 + L2272 + L3272 + L3273 + L3274 <= 21,40 L1183 + L2182 + L3182 + L3183 <= 7,38 L1282 + L2281 + L2282 + L3281 + L3282 + L3283 <= 7,38 L1191 + L1192 + L1193 + L2191 + L2192 + L2193 + L2194 + L3191 + L3192 + L3193 + L3194 <= 17,24 L1291 + L1292 + L1293 + L2291 + L2292 + L2293 + L3291 + L3292 + L3293 + L3294 <= 23,96 L11.10.1 + L11.10.2 + L21.10.2 + L21.10.3 + L31.10.1 + L31.10.2 + L31.10.3 + L31.10.4 <= 12,88 L12.10.1 + L22.10.1 + L22.10.2 + L22.10.3 + L32.10.2 + L32.10.3 + L32.10.4 <= 8,07 (37) Afdeling GM II: L1111 + L1112 + L2111 + L2112 + L2113 + L2114 + L3111 + L3112 + L3113 + L3114 <= 23,06 L1211 + L1214 + L2211 + L2212 + L2214 + L3211 + L3212 + L3213 + L3214 <= 18,52 L1121 + L1124 + L2121 + L2122 + L2123 + L2124 + L3121 + L3122 + L3123 + L3124 <= 29,72 L1221 + L1224 + L2221 + L2222 + L2223 + L2224 + L3221 + L3222 + L3223 + L3224 <= 35,60 L1133 + L2131 + L2132 + L2133 + L2134 + L3131 + L3132 + L3133 + L3134 <= 13,39 L1232 + L1233 + L2231 + L2232 + L2233 + L3232 + L3233 <= 13,37 L1141 + L1142 + L2141 + L2142 + L2143 + L2144 + L3141 + L3143 + L3144 <= 15,45 L1242 + L2241 + L2242 + L2244 + L3241 + L3242 + L3243 + L3244 <= 15,45 L1152 + L2151 + L2152 + L2153 + L2154 + L3151 + L3152 + L3153 + L3154 <= 14,84 L1251 + L1253 + L2251 + L2252 + L2253 + L2254 + L3251 + L3252 + L3253 + L3254 <= 13,84 L1162 + L1163 + L1164 + L2161 + L2162 + L2163 + L3161 + L3162 + L3163 + L3164 <= 19,36 L1261 + L1262 + L1263 + L2261 + L2262 + L2263 + L3261 + L3262 + L3263 + L3264 <= 19,52 L2171 + L2172 + L2173 + L3171 + L3172 + L3173 + L3174 <= 12,21 L1271 + L1272 + L1273 + L2271 + L2272 + L2273 + L3272 + L3273 + L3274 <= 12,21 L1183 + L2181 + L2182 + L2183 + L2184 + L3181 + L3182 + L3183 + L3184 <= 13,40 L1283 + L2281 + L2282 + L3281 + L3282 + L3283 + L3284 <= 13,40 (38)

Page 45: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Afdeling CS: L1111 + L1113 + L2111 + L2112 + L2113 + L3111 + L3112 + L3113 <= 19,75 L1212 + L1213 + L2211 + L2212 + L2213 + L3211 + L3212 + L3213 + L3214 <=14,83 L1121 + L1122 + L2121 + L2122 + L2123 + L3121 + L3122 + L3123 <= 26,95 L1222 + L2221 + L2222 + L2223 + L2224 + L3221 + L3222 + L3223 + L3224 <= 26,95 L1131 + L1132 + L1133 + L2131 + L2132 + L2133 + L2134 + L3131 + L3132 + L3133 + L3134 <= 31,22 L1231 + L1232 + L1233 + L2231 + L2232 + L2233 + L2234 + L3231 + L3232 + L3233 + L3234 <= 32,22 L1142 + L1143 + L1144 + L2141 + L2142 + L2143 + L2144 + L3141 + L3142 + L3143 + L3144 <= 20,79 L1241 + L1243 + L2241 + L2242 + L2243 + L2244 + L3241 + L3242 + L3243 + L3244 <= 20,79 L1154 + L2151 + L2152 + L2153 + L2154 + L3151 + L3152 + L3153 + L3154 <= 24,34 L1251 + L1254 + L2251 + L2252 + L2253 + L2254 + L3251 + L3252 + L3253 + L3254 <= 32,77 L1163 + L2161 + L2162 + L2163 + L2164 + L3161 + L3162 + L3163 + L3164 <= 15,06 L2261 + L2262 + L2263 + L2264 + L3261 + L3262 + L3263 <= 18,06 L1171 + L1173 + L2171 + L2172 + L2173 + L3171 + L3172 + L3173 + L3174 <= 25,28 L1273 + L2271 + L2272 + L2274 + L3271 + L3272 + L3273 + L3274 <= 21,71 L1181 + L1183 + L2181 + L2182 + L2183 + L3181 + L3182 + L3183 <= 11,79 L1282 + L2281 + L2282 + L2283 + L2284 + L3281 + L3282 + L3283 + L3284 <= 11,79 L1191 + L1192 + L2191 + L2192 + L2193 + L2194 + L3191 + L3192 + L3193 + L3194 <= 12,33 L1294 + L2291 + L2292 + L2293 + L2294 + L3291 + L3292 + L3293 + L3294 <= 19,75 L11.10.2 + L21.10.1 + L21.10.3 + L21.10.4 + L31.10.1 + L31.10.2 + L31.10.3 + L31.10.4 <=17,88 L12.10.3 + L22.10.1 + L22.10.2 + L22.10.3 + L22.10.4 + L32.10.1 + L32.10.2 + L32.10.3 + L32.10.4 <= 17,88 (39)

B. Kendala ketersediaan tenaga pemetik

Jumlah tenaga pemetik pada tiap afdeling di perkebunan Gunung Mas

dapat dilihat pada Lampiran 12. Rasio pemetik ialah 1,2 orang per hektar yang

berarti bahwa rata-rata kebutuhan tenaga pemetik untuk luas areal pemetikan

satu hektar ialah 1,2 orang. Formulasi kendala ketersediaan tenaga pemetik

dengan menggunakan persamaan (29) dapat dituliskan sebagai berikut:

Page 46: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Afdeling GM I: 1,2(L1111 + L1113 + L2111 + L2112 + L2113 + L2114 + L3111 + L3112 + L3113 + L3114) <= 264 1,2(L1211 + L1213 + L1214 + L 2211 + L2212 + L2213 + L3211 + L3212 + L3213 + L3214) <= 264 1,2(L1121 + L1122 + L1123 + L1124 + L2121 + L2122 + L2123 + L2124 + L3121 + L3122 + L3123 + L3124) <= 276 1,2(L1221 + L1223 + L1224 + L2221 + L2222 + L2223 + L2224 + L3221 + L3222 + L3223 + L3224) <= 276 1,2(L1131 + L1132 + L1133 + L1134 + L2131 + L2132 + L2133 + L2134 + L3131 + L3132 + L3133 + L3134) <= 276 1,2(L1231 + L1233 + L1234 + L2231 + L2232 + L2233 + L2234 + L3231 + L3232 + L3233) <= 276 1,2(L1141 + L1143 + L2141 + L2143 + L3142 + L3143) <= 276 1,2(L1241 + L1242 + L1243 + L2241 + L2242 + L2243 + L3241 + L3242 + L3243) <= 276 1,2(L1151 + L2151 + L2152 + L2153 + L2154 + L3151 + L3152 + L3153) <= 275 1,2(L1251 + L2251 + L2252 + L2253 + L3251 + L3252 + L3253 + L3254) <= 275 1,2(L1161+ L1162 + L1163 + L1164 + L2161 + L2162 + L2163 + L3161 + L3162 + L3163) <= 276 1,2(L1261 + L1263 + L2261 + L2262 + L2263 + L2264 + L3261 + L3262 + L3263 + L3264) <= 276 1,2(L1171 + L1172 + L2171 + L2172 + L2173 + L2174 + L3171 + L3172 + L3173 + L3174) <= 276 1,2(L1272 + L1274 + L2271 + L2272 + L3272 + L3273 + L3274) <= 276 1,2(L1183 + L2182 + L3182 + L3183) <= 276 1,2(L1282 + L2281 + L2282 + L3281 + L3282 + L3283) <= 276 1,2(L1191 + L1192 + L1193 + L2191 + L2192 + L2193 + L2194 + L3191 + L3192 + L3193 + L3194) <= 276 1,2(L1291 + L1292 + L1293 + L2291 + L2292 + L2293 + L3291 + L3292 + L3293 + L3294) <= 276 1,2(L11.10.1 + L11.10.2 + L21.10.2 + L21.10.3 + L31.10.1 + L31.10.2 + L31.10.3 + L31.10.4) <= 276 1.2(L12.10.1 + L22.10.1 + L22.10.2 + L22.10.3 + L32.10.2 + L32.10.3 + L32.10.4) <= 276 (40) Afdeling GM II: 1.2(L1111 + L1112 + L2111 + L2112 + L2113 + L2114 + L3111 + L3112 + L3113 + L3114) <= 151 1,2(L1211 + L1214 + L2211 + L2212 + L2214 + L3211 + L3212 + L3213 + L3214) <= 151 1,2(L1121 + L1124 + L2121 + L2122 + L2123 + L2124 + L3121 + L3122 + L3123 + L3124) <= 173 1,2(L1221 + L1224 + L2221 + L2222 + L2223 + L2224 + L3221 + L3222 + L3223 + L3224) <= 173 1,2(L1133 + L2131 + L2132 + L2133 + L2134 + L3131 + L3132 + L3133 + L3134) <= 173 1,2(L1232 + L1233 + L2231 + L2232 + L2233 + L3232 + L3233) <= 173

Page 47: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

1,2(L1141 + L1142 + L2141 + L2142 + L2143 + L2144 + L3141 + L3143 + L3144) <= 173 1,2(L1242 + L2241 + L2242 + L2244 + L3241 + L3242 + L3243 + L3244) <= 173 1,2(L1152 + L2151 + L2152 + L2153 + L2154 + L3151 + L3152 + L3153 + L3154) <= 173 1,2(L1251 + L1253 + L2251 + L2252 + L2253 + L2254 + L3251 + L3252 + L3253 + L3254) <= 173 1,2(L1162 + L1163 + L1164 + L2161 + L2162 + L2163 + L3161 + L3162 + L3163 + L3164) <= 173 1,2(L1261 + L1262 + L1263 + L2261 + L2262 + L2263 + L3261 + L3262 + L3263 + L3264) <= 173 1,2(L2171 + L2172 + L2173 + L3171 + L3172 + L3173 + L3174) <= 173 1,2(L1271 + L1272 + L1273 + L2271 + L2272 + L2273 + L3272 + L3273 + L3274) <= 173 1,2(L1183 + L2181 + L2182 + L2183 + L2184 + L3181 + L3182 + L3183 + L3184) <= 173 1,2(L1283 + L2281 + L2282 + L3281 + L3282 + L3283 + L3284) <= 173 (41) Afdeling CS: 1,2(L1111 + L1113 + L2111 + L2112 + L2113 + L3111 + L3112 + L3113) <= 268 1,2(L1212 + L1213 + L2211 + L2212 + L2213 + L3211 + L3212 + L3213 + L3214) <=268 1,2(L1121 + L1122 + L2121 + L2122 + L2123 + L3121 + L3122 + L3123) <= 268 1,2(L1222 + L2221 + L2222 + L2223 + L2224 + L3221 + L3222 + L3223 + L3224) <= 268 1,2(L1131 + L1132 + L1133 + L2131 + L2132 + L2133 + L2134 + L3131 + L3132 + L3133 + L3134) <= 268 1,2(L1231 + L1232 + L1233 + L2231 + L2232 + L2233 + L2234 + L3231 + L3232 + L3233 + L3234) <= 268 1,2(L1142 + L1143 + L1144 + L2141 + L2142 + L2143 + L2144 + L3141 + L3142 + L3143 + L3144) <= 268 1,2(L1241 + L1243 + L2241 + L2242 + L2243 + L2244 + L3241 + L3242 + L3243 + L3244) <= 268 1,2(L1154 + L2151 + L2152 + L2153 + L2154 + L3151 + L3152 + L3153 + L3154) <= 268 1,2(L1251 + L1254 + L2251 + L2252 + L2253 + L2254 + L3251 + L3252 + L3253 + L3254) <= 268 1,2(L1163 + L2161 + L2162 + L2163 + L2164 + L3161 + L3162 + L3163 + L3164) <= 308 1,2(L2261 + L2262 + L2263 + L2264 + L3261 + L3262 + L3263) <= 308 1,2(L1171 + L1173 + L2171 + L2172 + L2173 + L3171 + L3172 + L3173 + L3174) <= 268 1,2(L1273 + L2271 + L2272 + L2274 + L3271 + L3272 + L3273 + L3274) <= 268 1,2(L1181 + L1183 + L2181 + L2182 + L2183 + L3181 + L3182 + L3183) <= 268 1,2(L1282 + L2281 + L2282 + L2283 + L2284 + L3281 + L3282 + L3283 + L3284) <= 268 1,2(L1191 + L1192 + L2191 + L2192 + L2193 + L2194 + L3191 + L3192 + L3193 + L3194) <= 308 1,2(L1294 + L2291 + L2292 + L2293 + L2294 + L3291 + L3292 + L3293 + L3294) <= 308

Page 48: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

1,2(L11.10.2 + L21.10.1 + L21.10.3 + L21.10.4 + L31.10.1 + L31.10.2 + L31.10.3 + L31.10.4) <= 268 1,2(L12.10.3 + L22.10.1 + L22.10.2 + L22.10.3 + L22.10.4 + L32.10.1 + L32.10.2 + L32.10.3 + L32.10.4) <= 268 (42) Model Program Linier Fuzzy

Pada PL Fuzzy, setiap kendala memiliki toleransi interval yang merupakan

selisih antara nilai maksimum dan minimum. Toleransi interval untuk kendala

luas hanca pada ketiga afdeling dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4 Toleransi interval (p) kendala luas hanca untuk afdeling GM I, GM II dan CS

GM I GM II CS Hanca Kemarau Hujan Kemarau Hujan Kemarau Hujan I 19,30 9,53 20,06 15,52 16,29 11,37 II 22,50 32,28 16,36 22,24 10,46 10,46 III 18,76 18,35 7,76 7,74 26,02 27,02 IV 1,12 1,12 1,96 1,96 15,09 15,09 V 9,32 9,32 12,07 12,80 15,91 24,34 VI 9,92 13,26 12,36 12,52 9,93 12,93 VII 11,90 11,90 9,23 9,23 15,96 12,39 VIII 0,24 0,24 9,21 4,19 5,46 5,46 IX 10,67 17,39 4,91 12,33 X 6,87 2,06 12,96 12,96

Sedangkan toleransi interval untuk kendala jumlah tenaga pemetik dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5 Toleransi interval (p) kendala pemetik untuk afdeling GM I, GM II dan CS

GM I GM II CS Hanca Kemarau Hujan Kemarau Hujan Kemarau Hujan I 32 32 1 1 50 50 II 43 43 18 18 50 50 III 57 57 26 26 48 48 IV 123 123 40 40 50 50 V 30 30 31 31 56 56 VI 85 85 23 23 103 103 VII 86 86 18 18 67 67 VIII 28 28 77 77 53 53 IX 35 35 108 108 X 107 107 46 46

Page 49: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Dengan menambahkan toleransi interval pada ruas kanan, kendala-

kendala dalam model program linier untuk ketiga afdeling dapat dituliskan

secara lengkap seperti pada Lampiran 13.

Jika t=0 (?=1), maka kendala-kendala di atas kembali ke bentuk semula,

yaitu pertidaksamaan-pertidaksamaan (37) sampai dengan (42). Solusi untuk

program linier dapat diperoleh dengan menggunakan LINDO. Karena

keterbatasan LINDO release 6.0 dalam membaca jumlah variabel yang terlalu

besar, program linier dengan fungsi tujuan dan kendala-kendala untuk masing-

masing afdeling dibagi menjadi dua, yaitu program linier dengan tujuan

memaksimumkan produksi pucuk basah pada musim kemarau (bulan Mei -

Oktober) dan program linier dengan tujuan memaksimumkan produksi pucuk

basah pada musim hujan (bulan November – April).

Produktivitas menurut tahun pangkas juga dibatasi untuk afdeling GM I

dan CS. Produktivitas yang dilibatkan pada afdeling GM I ialah produktivitas

pada tahun pangkas ke-2 dan ke-3. Hal ini dipilih berdasarkan pertimbangan

dari hasil perhitungan produksi pucuk basah yang digambarkan dengan grafik

pada Gambar 4. Untuk afdeling CS, produktivitas yang diperhitungkan dalam

model program linier ialah produktivitas tahun pangkas ke-1, ke-2 dan ke-3

berdasarkan hasil perhitungan produksi pucuk basah yang memperlihatkan

penurunan pada tahun pangkas ke-4 (Gambar 4). Sedangkan untuk afdeling GM

II, tidak ada pembatasan produktivitas berdasarkan tahun pangkas dalam arti

bahwa seluruh produktivitas pada tahun pangkas ke-1, ke-2, ke-3 dan ke-4

diperhitungkan dalam model program linier.

Jumlah produksi pucuk basah maksimum pada masing-masing afdeling

pada musim kemarau dan hujan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 6 Jumlah produksi pucuk basah maksimum (pada t=0) Afdeling Produksi pucuk basah maksimum (Z) pada musim

Kemarau (kg) Hujan (kg) GM I 41.625,49 49.636,35 GM II 39.081,09 52.430,14 CS 43.325,75 56.278,03 Jika t=1 (?=0), maka kendala-kendala pada pertidaksamaan-

pertidaksamaan (43) sampai dengan (48) pada Lampiran 13 berubah menjadi

pertidaksamaan-pertidaksamaan pada Lampiran 14.

Page 50: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Dengan mempergunakan LINDO, diperoleh solusi untuk program linier

tersebut sebagai berikut:

Tabel 7 Jumlah produksi pucuk basah maksimum (pada t=1) Afdeling Produksi pucuk basah maksimum (Z) pada musim

Kemarau (kg) Hujan (kg) GM I 65.858,73 78.788,80 GM II 65.317,15 84.665,91 CS 70.907,11 93.494,94

Dari kedua solusi yang terdapat pada Tabel 6 dan Tabel 7, ditentukan

nilai po, yaitu hasil pengurangan dari Z pada saat t=1 dengan Z pada saat t=0.

Nilai po yang diperoleh ialah sebagai berikut:

Tabel 8 Hasil pengurangan Z pada saat t=1 dan Z pada saat t=0 Afdeling Selisih nilai Z (t=1) dan Z (t=0) atau po

Kemarau (kg) Hujan (kg) GM I 24.233,24 29.152,45 GM II 26.236,06 32.235,77 CS 27.581,36 37.216,91

Dengan menggunakan nilai p dan nilai po yang terdapat pada Tabel 4,

Tabel 5 dan Tabel 8, diperoleh kendala non-fuzzy dan kendala fuzzy sebagai

berikut:

Tabel 9 Kendala non-fuzzy dan kendala fuzzy afdeling GM I Musim Kemarau Musim hujan

Kendala Kendala fuzzy Kendala Kendala fuzzynon-fuzzy t = 0 t = 1 non-fuzzy t = 0 t = 1

Fungsi tujuan 41.625,49 65.858,73 49.636,35 78.788,80Kendala 1 28,41 28,41 47,71 18,64 18,64 28,17(luas hanca) 29,99 29,99 52,49 39,77 39,77 72,05

25,68 25,68 44,44 25,27 25,27 43,6212,20 12,20 13,32 12,20 12,20 13,3217,00 17,00 26,32 17,00 17,00 26,3215,95 15,95 25,87 19,29 19,29 32,5521,40 21,40 33,30 21,40 21,40 33,307,38 7,38 7,62 7,38 7,38 7,6217,24 17,24 27,91 23,96 23,96 41,3512,88 12,88 19,75 8,07 8,07 10,13

Kendala 2 264 264 296 264 264 296(jumlah tenaga 276 276 319 276 276 319pemetik) 276 276 333 276 276 333

276 276 399 276 276 399275 275 305 275 275 305276 276 361 276 276 361276 276 362 276 276 362276 276 304 276 276 304276 276 311 276 276 311276 276 383 276 276 383

Page 51: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Tabel 10 Kendala non-fuzzy dan kendala fuzzy afdeling GM II

Tabel 11 Kendala non-fuzzy dan kendala fuzzy afdeling CS

Dengan mengambil ?=1-t, dibentuk model PL Fuzzy sebagaimana dapat

dilihat pada Lampiran 15.

Musim Kemarau Musim hujanKendala Kendala fuzzy Kendala Kendala fuzzynon-fuzzy t = 0 t = 1 non-fuzzy t = 0 t = 1

Fungsi tujuan 39.081,09 65.317,15 52.430,14 84.665,91Kendala 1 23,06 23,06 43,12 18,52 18,52 34,04(luas hanca) 29,70 29,70 46,08 35,60 35,60 57,84

13,39 13,39 21,15 13,37 13,37 21,1115,45 15,45 17,41 15,45 15,45 17,4114,84 14,84 26,91 13,84 13,84 26,6419,36 19,36 31,72 19,52 19,52 32,0412,21 12,21 21,44 12,21 12,21 21,4413,40 13,40 22,61 13,40 13,40 17,59

Kendala 2 151 151 152 151 151 152(jumlah tenaga 173 173 191 173 173 191pemetik) 173 173 199 173 173 199

173 173 213 173 173 213173 173 204 173 173 204173 173 796 173 173 796173 173 191 173 173 191173 173 250 173 173 250

Musim Kemarau Musim hujanKendala Kendala fuzzy Kendala Kendala fuzzynon-fuzzy t = 0 t = 1 non-fuzzy t = 0 t = 1

Fungsi tujuan 43.325,75 70.907,11 56.278,03 93.494,94Kendala 1 19,75 19,75 36,04 14,83 14,83 26,20(luas hanca) 26,95 26,95 37,41 26,95 26,95 37,41

31,22 31,22 57,24 32,22 32,22 59,2420,79 20,79 35,88 20,79 20,79 35,8824,34 24,34 40,25 32,77 32,77 57,1115,06 15,06 24,99 18,06 18,06 30,9925,28 25,28 41,24 21,71 21,71 34,1011,79 11,79 17,25 11,79 11,79 17,2512,33 12,33 17,24 19,75 19,75 32,0817,88 17,88 30,84 17,88 17,88 30,84

Kendala 2 268 268 318 268 268 318(jumlah tenaga 268 268 318 268 268 318pemetik) 268 268 316 268 268 316

268 268 318 268 268 318268 268 324 268 268 324308 308 411 308 308 411268 268 335 268 268 335268 268 321 268 268 321308 308 416 308 308 416268 268 314 268 268 314

Page 52: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Verifikasi Model

Model pemetikan pucuk teh merupakan model program linier non-fuzzy

dan program linier fuzzy yang terdiri atas fungsi tujuan dan kendala. Model

tersebut berguna untuk menghasilkan nilai maksimum produksi pucuk basah.

Data yang diperlukan untuk menyusun model ialah data produktivitas pucuk

basah yang berkaitan dengan gilir petik, musim, hanca dan tahun pangkas.

Selain itu diperlukan pula data luas hanca dan tenaga pemetik. Output yang

dihasilkan berupa luas areal maksimum yang dapat dipetik yang berkaitan

dengan gilir petik, musim, hanca dan tahun pangkas. Luas areal yang dihasilkan

dapat memberikan jumlah produksi yang maksimum bila disubstitusikan ke

dalam fungsi tujuan.

Model program linier non-fuzzy dan program linier fuzzy di atas disusun

berdasarkan data yang diperoleh dari perkebunan Gunung Mas. Apabila model

tersebut diterapkan di perkebunan teh yang lain, perlu dilakukan beberapa

penyesuaian. Penyesuaian pertama ialah penyesuaian kebijaksanaan-

kebijaksanaan yang berlaku bagi suatu perkebunan teh, seperti gilir petik,

pemakaian tenaga pemetik, pelaksanaan pemangkasan dan sebagainya.

Perbedaaan dalam hal-hal tersebut akan menyebabkan perbedaan bentuk

model program linier.

Penyesuaian kedua ialah penyesuaian data masukan dengan data

setempat, seperti data curah hujan, produktivitas pucuk, kapasitas pemetikan

dan sebagainya. Data ini diperlukan sebagai masukan ke dalam penyusunan

model tetapi tidak mengakibatkan perubahan bentuk model program linier.

Perubahan data tersebut hanya akan mengakibatkan perubahan koefisien-

koefisien dalam persamaan fungsi tujuan dan kendala dalam model program

linier.

Page 53: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

HASIL DAN PEMBAHASAN

Jadwal Pemetikan Optimum

Model optimisasi program linier non-fuzzy dan program linier fuzzy

menghasilkan jadwal pemetikan optimum untuk afdeling GM I, GM II dan CS

pada musim kemarau dan hujan. Jadwal yang diperoleh berupa luas areal petik

yang menghasilkan produksi pucuk basah maksimum.

Optimisasi Program Linier Non-Fuzzy

Jadwal pemetikan optimum yang diperoleh melalui optimisasi program

linier non-fuzzy untuk ketiga afdeling adalah sebagai berikut:

Afdeling GM I

Pada afdeling GM I, produksi pucuk basah maksimum pada musim

kemarau yang dihasilkan oleh 10 hanca petik ialah sebesar 41.625,50 kg atau

221,26 kg/ha. Produksi maksimum tersebut diperoleh melalui pemetikan pada

beberapa areal petik seperti yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 12 Areal petik pada afdeling GM I yang menghasilkan produksi

maksimum pada musim kemarau

Luas areal yang dipetik dengan gilir petik 12 hari pada tahun pangkas ke-2

menghasilkan jumlah pucuk basah manjing (siap petik) yang lebih banyak.

Jumlah pucuk basah yang dihasilkan oleh perkebunan Gunung Mas saat ini

untuk beberapa luas areal petik di atas ialah sekitar 31.931 kg atau 169,73

kg/ha.

Luas Gilir petik Hanca Tahun Produksi

(ha) (hari) ke- pangkas (kg)

L1172 21,40 8 Mei - Okt 7 2 4.392,56

L2112 28,41 10 Mei - Okt 1 2 6.025,48

L2162 15,95 10 Mei - Okt 6 2 3.706,30

L2182 7,38 10 Mei - Okt 8 2 1.768,03L2192 17,24 10 Mei - Okt 9 2 4.623,77

L3122 29,99 12 Mei - Okt 2 2 4.972,34L3133 25,68 12 Mei - Okt 3 3 5.307,29

L3142 12,20 12 Mei - Okt 4 2 2.266,27

L3152 17,00 12 Mei - Okt 5 2 6.040,78

L31102 12,88 12 Mei - Okt 10 2 2.522,68

TOTAL 188,13 41.625,50

Areal petik Bulan

Page 54: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Pada musim hujan, produksi pucuk basah yang dihasilkan oleh 10 hanca

petik ialah sebesar 49.636,37 kg atau 257,21 kg/ha. Jumlah ini lebih besar

dibandingkan dengan produksi pada musim kemarau. Produksi maksimum

tersebut diperoleh melalui pemetikan pada beberapa areal petik seperti yang

dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13 Areal petik pada afdeling GM I yang menghasilkan produksi maksimum pada musim hujan

Berdasarkan hasil tersebut, dapat dilihat bahwa luas areal yang dipetik

dengan gilir petik 12 hari pada tahun pangkas ke-2 menghasilkan jumlah pucuk

basah manjing (siap petik) yang lebih besar dibandingkan dengan pemetikan

pada gilir petik dan tahun pangkas yang lain. Jumlah pucuk basah yang

dihasilkan oleh perkebunan Gunung Mas saat ini untuk beberapa luas areal

petik di atas ialah sekitar 38.941 kg atau 201,79 kg/ha.

Afdeling GM II

Pada afdeling GM II, produksi pucuk basah maksimum pada musim

kemarau yang dihasilkan oleh 8 hanca petik ialah sebesar 39.081,11 kg atau

276,33 kg/ha. Produksi maksimum tersebut diperoleh melalui pemetikan pada

beberapa areal petik seperti yang dapat dilihat pada Tabel 14.

Luas Gilir petik Hanca Tahun Produksi

(ha) (hari) ke- pangkas (kg)

L1242 12,20 8 Nov - Apr 4 2 3.929,99

L1272 21,40 8 Nov - Apr 7 2 6.735,44

L2252 17,00 10 Nov - Apr 5 2 4.522,17

L22102 8,07 10 Nov - Apr 10 2 1.966,50L3213 18,64 12 Nov - Apr 1 3 4.563,82

L3222 39,77 12 Nov - Apr 2 2 9.093,81L3232 25,27 12 Nov - Apr 3 2 8.381,81

L3262 19,29 12 Nov - Apr 6 2 4.637,51

L3283 7,38 12 Nov - Apr 8 3 1.640,35

L3293 23,96 12 Nov - Apr 9 3 4.164,97

TOTAL 192,88 49.636,37

Areal petik Bulan

Page 55: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Tabel 14 Areal petik pada afdeling GM II yang menghasilkan produksi maksimum pada musim kemarau

Luas areal yang dipetik dengan gilir petik 12 hari pada tahun pangkas ke-4

menghasilkan jumlah pucuk basah manjing (siap petik) yang lebih banyak.

Jumlah pucuk basah yang dihasilkan oleh perkebunan Gunung Mas saat ini

untuk beberapa luas areal petik di atas ialah sekitar 26.284 kg atau 185,84

kg/ha.

Pada musim hujan, produksi pucuk basah yang dihasilkan oleh 8 hanca

petik ialah sebesar 52.430,15 kg atau 369,46 kg/ha. Jumlah ini lebih besar

dibandingkan dengan produksi pada musim kemarau. Produksi maksimum

tersebut diperoleh melalui pemetikan pada beberapa areal petik seperti yang

dapat dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15 Areal petik pada afdeling GM II yang menghasilkan produksi

maksimum pada musim hujan

Luas Gilir petik Hanca Tahun Produksi

(ha) (hari) ke- pangkas (kg)

L1111 23,06 8 Mei - Okt 1 1 7.600,35

L2132 13,39 10 Mei - Okt 3 2 3.412,98

L2162 19,36 10 Mei - Okt 6 2 5.427,19

L2171 12,21 10 Mei - Okt 7 1 5.560,68

L3121 29,72 12 Mei - Okt 2 1 4.728,16

L3141 15,45 12 Mei - Okt 4 1 3.326,39

L3154 14,84 12 Mei - Okt 5 4 5.952,47

L3184 13,40 12 Mei - Okt 8 4 3.072,89

TOTAL 141,43 39.081,11

Areal petik Bulan

Luas Gilir petik Hanca Tahun Produksi

(ha) (hari) ke- pangkas (kg)L1224 35,60 8 Nov - Apr 2 4 13.256,37

L1272 12,21 8 Nov - Apr 7 2 6.925,15

L2212 18,52 10 Nov - Apr 1 2 5.761,57

L2233 13,37 10 Nov - Apr 3 3 2.683,36L2261 19,52 10 Nov - Apr 6 1 7.283,30

L2282 13,40 10 Nov - Apr 8 2 3.983,55

L3242 15,45 12 Nov - Apr 4 2 6.484,06

L3253 13,84 12 Nov - Apr 5 3 6.052,79

TOTAL 141,91 52.430,15

Areal petik Bulan

Page 56: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Berdasarkan hasil tersebut, luas areal yang dipetik dengan gilir petik 8

hari pada tahun pangkas ke-4 menghasilkan jumlah pucuk basah manjing (siap

petik) yang lebih besar dibandingkan dengan pemetikan pada gilir petik dan

tahun pangkas yang lain.

Jumlah pucuk basah yang dihasilkan oleh perkebunan Gunung Mas saat

ini untuk beberapa luas areal petik di atas ialah sekitar 40.580 kg atau 285,95

kg/ha.

Afdeling CS

Pada afdeling CS, produksi pucuk basah maksimum pada musim kemarau

yang dihasilkan oleh 10 hanca petik ialah sebesar 43.325,75 kg atau 210,94

kg/ha. Produksi maksimum tersebut diperoleh melalui pemetikan pada

beberapa areal petik seperti yang dapat dilihat pada Tabel 16.

Tabel 16 Areal petik pada afdeling CS yang menghasilkan produksi maksimum pada musim kemarau

Luas areal yang dipetik pada afdeling CS dengan gilir petik 12 hari pada

tahun pangkas ke-1 menghasilkan jumlah pucuk basah manjing (siap petik) yang

lebih banyak. Jumlah pucuk basah yang dihasilkan oleh perkebunan Gunung

Mas saat ini untuk beberapa luas areal petik di atas ialah sekitar 24.856 kg atau

121,01 kg/ha.

Pada musim hujan, produksi pucuk basah yang dihasilkan oleh 10 hanca

petik ialah sebesar 56.278,03 kg atau 259,64 kg/ha. Jumlah ini lebih besar

dibandingkan dengan produksi pada musim kemarau. Produksi maksimum

Luas Gilir petik Hanca Tahun Produksi

(ha) (hari) ke- pangkas (kg)L1192 12,33 8 Mei - Okt 9 2 4.636,20

L2132 31,22 10 Mei - Okt 3 2 3.798,54

L2151 24,34 10 Mei - Okt 5 1 4.321,32

L2173 25,28 10 Mei - Okt 7 3 7.749,58

L2182 11,79 10 Mei - Okt 8 2 3.182,36

L3113 19,75 12 Mei - Okt 1 3 3.883,25

L3123 26,95 12 Mei - Okt 2 3 2.990,91

L3141 20,79 12 Mei - Okt 4 1 3.355,51

L3161 15,06 12 Mei - Okt 6 1 3.669,67

L31101 17,88 12 Mei - Okt 10 1 5.738,41

TOTAL 205,39 43.325,75

Areal petik Bulan

Page 57: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

tersebut diperoleh melalui pemetikan pada beberapa areal petik seperti yang

terlihat pada Tabel 17.

Tabel 17 Areal petik pada afdeling CS yang menghasilkan produksi maksimum pada musim hujan

Berdasarkan hasil tersebut, luas areal yang dipetik dengan gilir petik 12

hari pada tahun pangkas ke-2 menghasilkan jumlah pucuk basah manjing (siap

petik) yang lebih besar dibandingkan dengan pemetikan pada gilir petik dan

tahun pangkas yang lain.

Jumlah pucuk basah yang dihasilkan oleh perkebunan Gunung Mas saat

ini untuk beberapa luas areal petik di atas ialah sekitar 32.965 kg atau 152,08

kg/ha.

Optimisasi Program Linier Fuzzy

Jadwal pemetikan optimum yang diperoleh melalui optimisasi program

linier fuzzy untuk ketiga afdeling adalah sebagai berikut:

Afdeling GM I

Pada afdeling GM I, produksi pucuk basah maksimum pada musim

kemarau yang dihasilkan oleh 10 hanca petik ialah sebesar 53.751,89 kg atau

220,76 kg/ha. Produksi maksimum tersebut diperoleh melalui pemetikan pada

beberapa areal petik sebagai berikut:

Luas Gilir petik Hanca Tahun Produksi

(ha) (hari) ke- pangkas (kg)L1231 32,22 8 Nov - Apr 3 1 6.118,58

L2251 32,77 10 Nov - Apr 5 1 5.462,43

L2261 18,06 10 Nov - Apr 6 1 7.709,81

L2272 21,71 10 Nov - Apr 7 2 3.123,64

L2292 19,75 10 Nov - Apr 9 2 7.138,64

L22101 17,88 10 Nov - Apr 10 1 6.416,06

L3212 14,83 12 Nov - Apr 1 2 3.334,38

L3222 26,95 12 Nov - Apr 2 2 7.113,45

L3242 20,79 12 Nov - Apr 4 2 6.603,11

L3282 11,79 12 Nov - Apr 8 2 3.257,93

TOTAL 216,75 56.278,03

Areal petik Bulan

Page 58: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Tabel 18 Produksi pucuk basah maksimum afdeling GM I pada musim kemarau

Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa luas areal yang dipetik dengan gilir

petik 12 hari pada tahun pangkas ke-2 menghasilkan jumlah pucuk basah

manjing (siap petik) yang lebih banyak. Jumlah pucuk basah yang dihasilkan

oleh perkebunan Gunung Mas saat ini untuk beberapa luas areal petik di atas

ialah sekitar 31.931 kg atau 169,73 kg/ha.

Pada musim hujan, produksi pucuk basah yang dihasilkan oleh 10 hanca

petik ialah sebesar 64.216,34 kg atau 256,12 kg/ha. Jumlah ini lebih besar

dibandingkan dengan produksi pada musim kemarau. Produksi maksimum

tersebut diperoleh melalui pemetikan pada beberapa areal petik sebagai berikut:

Tabel 19 Produksi pucuk basah maksimum afdeling GM I pada musim hujan

Luas Gilir petik Hanca Tahun Produksi

(ha) (hari) ke- pangkas (kg)L2112 38,06 10 Mei - Okt 1 2 8.072,15

L3122 41,24 12 Mei - Okt 2 2 6.837,60

L3133 35,06 12 Mei - Okt 3 3 7.245,85

L3142 12,80 12 Mei - Okt 4 2 2.377,73

L3152 21,66 12 Mei - Okt 5 2 7.696,66

L2162 20,91 10 Mei - Okt 6 2 4.858,86

L1172 27,35 8 Mei - Okt 7 2 5.613,86

L2182 7,50 10 Mei - Okt 8 2 1.796,78

L2192 22,58 10 Mei - Okt 9 2 6.055,96

L31102 16,32 12 Mei - Okt 10 2 3.196,44

TOTAL 243,48 53.751,89

Areal petik Bulan

Luas Gilir petik Hanca Tahun Produksi

(ha) (hari) ke- pangkas (kg)L1242 12,76 8 Nov – Apr 4 2 4.110,38

L1272 27,35 8 Nov – Apr 7 2 8.608,14

L2252 21,66 10 Nov – Apr 5 2 5.761,78

L22102 9,10 10 Nov – Apr 10 2 2.217,49

L3213 23,41 12 Nov – Apr 1 3 5.731,70

L3222 55,91 12 Nov – Apr 2 2 12.784,38

L3232 34,45 12 Nov – Apr 3 2 11.426,72

L3262 25,92 12 Nov – Apr 6 2 6.231,43

L3283 7,50 12 Nov – Apr 8 3 1.667,03

L3293 32,66 12 Nov – Apr 9 3 5.677,29

TOTAL 250,72 64.216,34

Areal petik Bulan

Page 59: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa luas areal yang dipetik dengan

gilir petik 12 hari pada tahun pangkas ke-2 menghasilkan jumlah pucuk basah

manjing (siap petik) yang lebih besar dibandingkan dengan pemetikan pada gilir

petik dan tahun pangkas yang lain. Jumlah pucuk basah yang dihasilkan oleh

perkebunan Gunung Mas saat ini untuk beberapa luas areal petik di atas ialah

sekitar 38.941 kg atau 201,79 kg/ha.

Afdeling GM II

Pada afdeling GM II, produksi pucuk basah maksimum pada musim

kemarau yang dihasilkan oleh 8 hanca petik ialah sebesar 52.204,55 kg atau

280,74 kg/ha. Produksi maksimum tersebut diperoleh melalui pemetikan pada

beberapa areal petik sebagai berikut:

Tabel 20 Produksi pucuk basah maksimum afdeling GM II pada musim kemarau

Luas areal yang dipetik pada afdeling GM II dengan gilir petik 12 hari pada

tahun pangkas ke-4 menghasilkan jumlah pucuk basah manjing (siap petik) yang

lebih banyak. Jumlah pucuk basah yang dihasilkan oleh perkebunan Gunung

Mas saat ini untuk beberapa luas areal petik di atas ialah sekitar 26.284 kg atau

185,84 kg/ha.

Pada musim hujan, produksi pucuk basah yang dihasilkan oleh 8 hanca

petik ialah sebesar 68.552,35 kg atau 370,51 kg/ha. Jumlah ini lebih besar

dibandingkan dengan produksi pada musim kemarau. Produksi maksimum

tersebut diperoleh melalui pemetikan pada beberapa areal petik sebagai berikut:

Luas Gilir petik Hanca Tahun Produksi

(ha) (hari) ke- pangkas (kg)

L1111 33,09 8 Mei - Okt 1 1 10.906,13

L2132 17,27 10 Mei - Okt 3 2 4.401,95

L2162 25,54 10 Mei - Okt 6 2 7.159,63

L2171 16,83 10 Mei - Okt 7 1 7.664,72

L3121 37,90 12 Mei - Okt 2 1 6.029,51

L3141 16,43 12 Mei - Okt 4 1 3.537,38

L3154 20,88 12 Mei - Okt 5 4 8.375,18

L3184 18,01 12 Mei - Okt 8 4 4.130,05

TOTAL 185,95 52.204,55

Areal petik Bulan

Page 60: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Tabel 21 Produksi pucuk basah maksimum afdeling GM II pada musim hujan

Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa luas areal yang dipetik dengan

gilir petik 8 hari pada tahun pangkas ke-4 menghasilkan jumlah pucuk basah

manjing (siap petik) yang lebih besar dibandingkan dengan pemetikan pada gilir

petik dan tahun pangkas yang lain. Jumlah pucuk basah yang dihasilkan oleh

perkebunan Gunung Mas saat ini untuk beberapa luas areal petik di atas ialah

sekitar 40.580 kg atau 285,95 kg/ha.

Afdeling CS

Pada afdeling CS, produksi pucuk basah maksimum pada musim kemarau

yang dihasilkan oleh 10 hanca petik ialah sebesar 57.122,21 kg atau 210,07

kg/ha. Produksi maksimum tersebut diperoleh melalui pemetikan pada

beberapa areal petik sebagai berikut:

Tabel 22 Produksi pucuk basah maksimum afdeling CS pada musim kemarau

Luas Gilir petik Hanca Tahun Produksi

(ha) (hari) ke- pangkas (kg)

L1224 46,72 8 Nov - Apr 2 4 17.397,13

L1272 16,83 8 Nov - Apr 7 2 9.545,47

L2212 26,28 10 Nov - Apr 1 2 8.175,71

L2233 17,24 10 Nov - Apr 3 3 3.460,07

L2261 25,78 10 Nov - Apr 6 1 9.619,03

L2282 15,50 10 Nov - Apr 8 2 4.607,84

L3242 16,43 12 Nov - Apr 4 2 6.895,34

L3253 20,24 12 Nov - Apr 5 3 8.851,76

TOTAL 185,02 68.552,35

Areal petik Bulan

Luas Gilir petik Hanca Tahun Produksi

(ha) (hari) ke- pangkas (kg)L1192 14,79 8 Mei - Okt 9 2 5.561,19

L2132 44,23 10 Mei - Okt 3 2 5.381,46

L2151 32,30 10 Mei - Okt 5 1 5.734,54

L2173 33,26 10 Mei - Okt 7 3 10.195,85

L2182 14,52 10 Mei - Okt 8 2 3.919,24

L3113 27,90 12 Mei - Okt 1 3 5.485,70

L3123 32,18 12 Mei - Okt 2 3 3.571,34

L3141 28,34 12 Mei - Okt 4 1 4.574,08

L3161 20,03 12 Mei - Okt 6 1 4.880,71

L31101 24,36 12 Mei - Okt 10 1 7.818,10

TOTAL 271,91 57.122,21

Areal petik Bulan

Page 61: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Berdasarkan hasil tersebut, luas areal yang dipetik dengan gilir petik 12

hari pada tahun pangkas ke-1 menghasilkan jumlah pucuk basah manjing (siap

petik) yang lebih banyak. Jumlah pucuk basah yang dihasilkan oleh perkebunan

Gunung Mas saat ini untuk beberapa luas areal petik di atas ialah sekitar 24.856

kg atau 121,01 kg/ha.

Pada musim hujan, produksi pucuk basah yang dihasilkan oleh 10 hanca

petik ialah sebesar 74.893,86 kg atau 259,19 kg/ha. Jumlah ini lebih besar

dibandingkan dengan produksi pada musim kemarau. Produksi maksimum

tersebut diperoleh melalui pemetikan pada beberapa areal petik sebagai berikut:

Tabel 23 Produksi pucuk basah maksimum afdeling CS pada musim hujan

Hasil tersebut menunjukkan bahwa luas areal yang dipetik dengan gilir

petik 12 hari pada tahun pangkas ke-2 menghasilkan jumlah pucuk basah

manjing (siap petik) yang lebih besar dibandingkan dengan pemetikan pada gilir

petik dan tahun pangkas yang lain. Jumlah pucuk basah yang dihasilkan oleh

perkebunan Gunung Mas saat ini untuk beberapa luas areal petik di atas ialah

sekitar 32.965 kg atau 152,08 kg/ha.

Kualitas Pucuk Teh

Pucuk dengan kualitas yang baik ialah pucuk yang dipetik menurut rumus

pemetikan medium, yaitu: p+2, p+3, b+1m dan b+2m (Suwardi, 1999).

Memaksimumkan kualitas pucuk berarti memaksimumkan jumlah pucuk yang

dipetik dengan rumus pemetikan medium.

Dari data analisis pucuk, diperoleh prosentase pemetikan medium, kasar

dan rusak dan prosentase mutu teh kering yang dihasilkan oleh pabrik. Korelasi

Luas Gilir petik Hanca Tahun Produksi

(ha) (hari) ke- pangkas (kg)L1231 45,73 8 Nov – Apr 3 1 8.684,13

L2251 44,94 10 Nov – Apr 5 1 7.491,05

L2261 24,53 10 Nov – Apr 6 1 10.471,86

L2272 27,91 10 Nov – Apr 7 2 4.015,69

L2292 25,92 10 Nov – Apr 9 2 9.368,78

L22101 24,36 10 Nov – Apr 10 1 8.741,34

L3212 20,52 12 Nov – Apr 1 2 4.613,72

L3222 32,18 12 Nov – Apr 2 2 8.493,91

L3242 28,34 12 Nov – Apr 4 2 9.001,07

L3282 14,52 12 Nov – Apr 8 2 4.012,31

TOTAL 288,95 74.893,86

Areal petik Bulan

Page 62: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

antara prosentase jenis pemetikan dan prosentase mutu teh kering ditampilkan

pada grafik berikut ini:

Gambar 6 Analisis pucuk dan prosentase mutu teh jadi perkebunan Gunung Mas

Hasil analisis pucuk memperlihatkan bahwa prosentase rata-rata

pemetikan pucuk yang dilakukan oleh perkebunan Gunung Mas ialah sebagai

berikut: pemetikan medium 70,1%, pemetikan kasar 22%, dan rusak 7,9%.

Sedangkan prosentase rata-rata mutu teh kering yang dihasilkan oleh pabrik

Gunung Mas sebesar 73,3% mutu I, 17,8% mutu II dan 8,9% mutu III.

Implikasi Manajerial

Produksi pucuk basah perhari yang dihasilkan oleh perkebunan Gunung

Mas ialah sekitar 16-18 ton. Nilai ini jauh di bawah kapasitas pabrik sebesar 32

ton pucuk perhari. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari pengelola

perkebunan, rendahnya produktivitas pucuk teh di perkebunan Gunung Mas

terutama disebabkan oleh hama penyakit yang menyerang tanaman teh dan

pemupukan yang tidak tepat. Hama penyakit yang sering menyerang tanaman

teh adalah helopeltis, cacar teh (blister blight), dan jamur akar. Pemupukan

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 41 43 45 47

Hari ke-

Pro

sen

tase

MediumKasar

Rusak

Mutu I

Mutu II

Mutu III

Page 63: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

tanaman teh harus memenuhi empat tepat, yaitu tepat jenis, tepat dosis, tepat

waktu dan tepat cara. Pupuk yang dipergunakan oleh perkebunan Gunung Mas

saat ini kurang tepat jenis, yaitu kurang mengandung unsur N (nitrogen).

Upaya pengelola perkebunan Gunung Mas untuk menghadapi

permasalahan di atas adalah meningkatkan kualitas pemberantasan hama

penyakit dan menambah unsur N pada pupuk yang diberikan sesuai dengan

kondisi tanah dan tanaman. Disamping upaya yang berkaitan dengan teknik

budi daya, dapat dilakukan pula upaya dari segi manajemen pemetikan pucuk

teh yang dapat membantu meningkatkan produktivitas pucuk.

Penelitian ini menghasilkan jadwal pemetikan yang dapat diterapkan oleh

perkebunan untuk memperoleh pucuk basah dengan jumlah maksimum. Jumlah

pucuk teh maksimum yang dapat dihasilkan oleh setiap hanca pada afdeling GM

I, GM II dan CS dapat dilihat pada Tabel 24.

Pada musim kemarau (bulan Mei-Oktober), hanca ke-1 afdeling GM I

dapat memproduksi pucuk sebanyak 8.072,15 kg melalui pemetikan semua

tanaman teh dengan gilir petik 10 hari, tahun pangkas ke-2 yang terdapat pada

areal seluas 38,06 ha. Hanca ke-2 dapat memproduksi 6.837,60 kg pucuk

basah dengan melakukan pemetikan semua tanaman teh yang memiliki gilir

petik 12 hari, tahun pangkas ke-2 pada areal seluas 41,24 ha. Dan seterusnya.

Pada musim hujan (bulan November-April), hanca ke-1 afdeling GM I

dapat memproduksi pucuk sebanyak 5.731,70 kg melalui pemetikan semua

tanaman teh dengan gilir petik 12 hari, tahun pangkas ke-3 yang terdapat pada

areal seluas 23,41 ha. Hanca ke-2 dapat memproduksi 12.784,38 kg pucuk

basah dengan melakukan pemetikan semua tanaman teh yang memiliki gilir

petik 12 hari, tahun pangkas ke-2 pada areal seluas 55,91 ha. Dan seterusnya.

Hanca ke-1 afdeling GM II pada musim kemarau dapat menghasilkan

10.906,13 kg pucuk dengan melakukan pemetikan semua tanaman teh yang

memiliki gilir petik 8 hari, tahun pangkas ke-1 pada areal seluas 33,09 ha.

Hanca ke-2 dapat menghasilkan 6.029,51 kg pucuk basah melalui pemetikan

semua tanaman teh dengan gilir petik 12 hari, tahun pangkas ke-1 pada areal

seluas 37,90 ha. Dan seterusnya.

Page 64: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Tabel 24 Produksi pucuk teh maksimum yang dihasilkan oleh setiap hanca

Afdeling Hanca Luas Gilir petik Bulan Tahun Produksi Hanca Luas Gilir petik Bulan Tahun Produksi

ke- (ha) (hari) pangkas (kg) ke- (ha) (hari) pangkas (kg)

GM I 1 38,06 10 Mei - Okt 2 8.072,15 1 23,41 12 Nov – Apr 3 5.731,70

2 41,24 12 Mei - Okt 2 6.837,60 2 55,91 12 Nov – Apr 2 12.784,38

3 35,06 12 Mei - Okt 3 7.245,85 3 34,45 12 Nov – Apr 2 11.426,72

4 12,80 12 Mei - Okt 2 2.377,73 4 12,76 8 Nov – Apr 2 4.110,38

5 21,66 12 Mei - Okt 2 7.696,66 5 21,66 10 Nov – Apr 2 5.761,78

6 20,91 10 Mei - Okt 2 4.858,86 6 25,92 12 Nov – Apr 2 6.231,43

7 27,35 8 Mei - Okt 2 5.613,86 7 27,35 8 Nov – Apr 2 8.608,14

8 7,50 10 Mei - Okt 2 1.796,78 8 7,50 12 Nov – Apr 3 1.667,03

9 22,58 10 Mei - Okt 2 6.055,96 9 32,66 12 Nov – Apr 3 5.677,29

10 16,32 12 Mei - Okt 2 3.196,44 10 9,10 10 Nov – Apr 2 2.217,49

GM II 1 33,09 8 Mei - Okt 1 10.906,13 1 26,28 10 Nov - Apr 2 8.175,71

2 37,90 12 Mei - Okt 1 6.029,51 2 46,72 8 Nov - Apr 4 17.397,13

3 17,27 10 Mei - Okt 2 4.401,95 3 17,24 10 Nov - Apr 3 3.460,07

4 16,43 12 Mei - Okt 1 3.537,38 4 16,43 12 Nov - Apr 2 6.895,34

5 20,88 12 Mei - Okt 4 8.375,18 5 20,24 12 Nov - Apr 3 8.851,76

6 25,54 10 Mei - Okt 2 7.159,63 6 25,78 10 Nov - Apr 1 9.619,03

7 16,83 10 Mei - Okt 1 7.664,72 7 16,83 8 Nov - Apr 2 9.545,47

8 18,01 12 Mei - Okt 4 4.130,05 8 15,50 10 Nov - Apr 2 4.607,84

CS 1 27,90 12 Mei - Okt 3 5.485,70 1 20,52 12 Nov – Apr 2 4.613,72

2 32,18 12 Mei - Okt 3 3.571,34 2 32,18 12 Nov – Apr 2 8.493,91

3 44,23 10 Mei - Okt 2 5.381,46 3 45,73 8 Nov – Apr 1 8.684,13

4 28,34 12 Mei - Okt 1 4.574,08 4 28,34 12 Nov – Apr 2 9.001,07

5 32,30 10 Mei - Okt 1 5.734,54 5 44,94 10 Nov – Apr 1 7.491,05

6 20,03 12 Mei - Okt 1 4.880,71 6 24,53 10 Nov – Apr 1 10.471,86

7 33,26 10 Mei - Okt 3 10.195,85 7 27,91 10 Nov – Apr 2 4.015,69

8 14,52 10 Mei - Okt 2 3.919,24 8 14,52 12 Nov – Apr 2 4.012,31

9 14,79 8 Mei - Okt 2 5.561,19 9 25,92 10 Nov – Apr 2 9.368,78

10 24,36 12 Mei - Okt 1 7.818,10 10 24,36 10 Nov – Apr 1 8.741,34

Page 65: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Hanca ke-1 afdeling GM II pada musim hujan dapat menghasilkan

8.175,71 kg pucuk dengan melakukan pemetikan semua tanaman teh yang

memiliki gilir petik 10 hari, tahun pangkas ke-2 pada areal seluas 26,28 ha.

Hanca ke-2 dapat menghasilkan 17.397,13 kg pucuk basah melalui pemetikan

semua tanaman teh dengan gilir petik 8 hari, tahun pangkas ke-4 pada areal

seluas 46,72 ha. Dan seterusnya.

Pada musim kemarau, produksi pucuk teh maksimum yang dihasilkan oleh

tanaman teh pada hanca ke-1 afdeling CS ialah 5.485,70 kg. Jumlah tersebut

diperoleh dengan melakukan pemetikan semua tanaman teh bergilir petik 12

hari, tahun pangkas ke-3 pada areal seluas 27,90 ha. Pada hanca ke-2,

produksi pucuk yang dapat dicapai melalui pemetikan semua tanaman teh

dengan gilir petik 12 hari, tahun pangkas ke-3 pada areal seluas 32,18 ha

sebesar 3.571,34 kg. Dan seterusnya.

Pada musim hujan, produksi pucuk teh maksimum yang dihasilkan oleh

tanaman teh pada hanca ke-1 afdeling CS ialah 4.613,72 kg. Jumlah tersebut

diperoleh dengan melakukan pemetikan semua tanaman teh bergilir petik 12

hari, tahun pangkas ke-2 pada areal seluas 20,52 ha. Pada hanca ke-2,

produksi pucuk yang dapat dicapai melalui pemetikan semua tanaman teh

dengan gilir petik 12 hari, tahun pangkas ke-2 pada areal seluas 32,18 ha

sebesar 8.493,91 kg. Dan seterusnya.

Melalui hasil yang diperoleh pada Tabel 24 di atas, dapat disusun jadwal

pemetikan pucuk teh yang optimum. Jadwal petik harian per afdeling untuk satu

bulan dapat dilihat pada Tabel 25 dan Tabel 26.

Pada seluruh wilayah perkebunan Gunung Mas, dalam satu hari dapat

dilakukan pemetikan satu hanca, dua hanca hingga enam hanca. Pada

beberapa hari tertentu tidak ada kegiatan pemetikan karena merupakan hari

libur bagi pemetik. Selama ini, hari libur pemetik yang ditetapkan oleh pengelola

perkebunan Gunung Mas adalah hari Minggu.

Jumlah pucuk teh yang dapat diproduksi oleh perkebunan Gunung Mas

dengan menerapkan jadwal pemetikan di atas, rata-rata 18.000 kg perhari. Nilai

tersebut masih berada di bawah kapasitas pabrik. Sehubungan dengan hal

tersebut, dalam penelitian ini dicoba dua buah skenario yang berhubungan

dengan produktivitas pucuk basah dan luas areal petik maksimum yang dapat

memenuhi kapasitas pabrik.

Page 66: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Keterangan:

GM I: H1 = Hanca ke-1, gilir petik 10 hari,TP2 GM II: H1 = Hanca ke-1, gilir petik 8 hari,TP1 CS:H1 = Hanca ke-1, gilir petik 12 hari,TP3 H2 = Hanca ke-2, gilir petik 12 hari,TP2 H2 = Hanca ke-2, gilir petik 12 hari,TP1 H2 = Hanca ke-2, gilir petik 12 hari,TP3 H3 = Hanca ke-3, gilir petik 12 hari,TP3 H3 = Hanca ke-3, gilir petik 10 hari,TP2 H3 = Hanca ke-3, gilir petik 10 hari,TP2 H4 = Hanca ke-4, gilir petik 12 hari,TP2 H4 = Hanca ke-4, gilir petik 12 hari,TP1 H4 = Hanca ke-4, gilir petik 12 hari,TP1 H5 = Hanca ke-5, gilir petik 12 hari,TP2 H5 = Hanca ke-5, gilir petik 12 hari,TP4 H5 = Hanca ke-5, gilir petik 10 hari,TP1 H6 = Hanca ke-6, gilir petik 10 hari,TP2 H6 = Hanca ke-6, gilir petik 10 hari,TP2 H6 = Hanca ke-6, gilir petik 12 hari,TP1 H7 = Hanca ke-7, gilir petik 8 hari,TP2 H7 = Hanca ke-7, gilir petik 10 hari,TP1 H7 = Hanca ke-7, gilir petik 10 hari,TP3 H8 = Hanca ke-8, gilir petik 10 hari,TP2 H8 = Hanca ke-8, gilir petik 12 hari,TP4 H8 = Hanca ke-8, gilir petik 10 hari,TP2 H9 = Hanca ke-9, gilir petik 10 hari,TP2 H9 = Hanca ke-9, gilir petik 8 hari,TP2 H10 = Hanca ke-10, gilir petik 12 hari,TP2 H10 = Hanca ke10, gilir petik 12 hari,TP1 TP = Tahun pangkas

Tabel 25 Jadwal pemetikan pucuk teh yang optimum pada musim kemarau untuk perkebunan Gunung Mas

Tanggal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1

GM I H1 H2 H3 H4 H5 H6 H7 H8 H9 H10 H1 H2 H3 H4 H5 H8 H9 H1 H10 H2 H3 H4 H5 H1

H7 H6 H7 H6 H8 H9 H7

GM II H1 H2 H3 H4 H5 H6 H7 H8 H1 H3 H2 H4 H5 H8 H3 H1 H2 H7 H4 H5 H8

H6 H7 H6

H1

CS H1 H2 H3 H4 H5 H6 H7 H8 H9 H10 H1 H2 H5 H4 H7 H6 H10 H3 H1 H2 H7 H4 H6

H3 H9 H8 H5 H9 H8

Afdeling

Page 67: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Keterangan:

GM I: H1 = Hanca ke-1, gilir petik 12 hari,TP3 GM II: H1 = Hanca ke-1, gilir petik 10 hari,TP2 CS:H1 = Hanca ke-1, gilir petik 12 hari,TP2 H2 = Hanca ke-2, gilir petik 12 hari,TP2 H2 = Hanca ke-2, gilir petik 8 hari,TP4 H2 = Hanca ke-2, gilir petik 12 hari,TP2 H3 = Hanca ke-3, gilir petik 12 hari,TP2 H3 = Hanca ke-3, gilir petik 10 hari,TP3 H3 = Hanca ke-3, gilir petik 8 hari,TP1 H4 = Hanca ke-4, gilir petik 8 hari,TP2 H4 = Hanca ke-4, gilir petik 12 hari,TP2 H4 = Hanca ke-4, gilir petik 12 hari,TP2 H5 = Hanca ke-5, gilir petik 10 hari,TP2 H5 = Hanca ke-5, gilir petik 12 hari,TP3 H5 = Hanca ke-5, gilir petik 10 hari,TP1 H6 = Hanca ke-6, gilir petik 12 hari,TP2 H6 = Hanca ke-6, gilir petik 10 hari,TP1 H6 = Hanca ke-6, gilir petik 10 hari,TP1 H7 = Hanca ke-7, gilir petik 8 hari,TP2 H7 = Hanca ke-7, gilir petik 8 hari,TP2 H7 = Hanca ke-7, gilir petik 10 hari,TP2 H8 = Hanca ke-8, gilir petik 12 hari,TP3 H8 = Hanca ke-8, gilir petik 10 hari,TP2 H8 = Hanca ke-8, gilir petik 12 hari,TP2 H9 = Hanca ke-9, gilir petik 12 hari,TP3 H9 = Hanca ke-9, gilir petik 10 hari,TP2 H10 = Hanca ke-10, gilir petik 10 hari,TP2 H10 = Hanca ke10, gilir petik 10 hari,TP1 TP = Tahun pangkas

Tabel 26 Jadwal pemetikan pucuk teh yang optimum pada musim hujan untuk perkebunan Gunung Mas

Tanggal1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1

GM I H1 H2 H3 H4 H5 H6 H7 H8 H9 H10 H4 H1 H2 H3 H6 H8 H9 H7 H1 H2 H3 H6 H8

H5 H10 H5 H10

H7 H4

GM II H1 H2 H3 H4 H5 H6 H7 H8 H2 H1 H3 H7 H4 H5 H8 H1 H3 H2 H4 H5 H1

H6 H2 H7 H6 H8 H7

CS H1 H2 H3 H4 H5 H6 H7 H8 H9 H10 H3 H1 H2 H5 H4 H7 H9 H8 H1 H2 H7 H4 H9 H10 H8

H6 H3 H10 H5 H6

Afdeling

Page 68: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Skenario-skenario tersebut dibuat dengan tujuan memberikan peluang

bagi perkebunan teh untuk memilih skenario yang paling tepat diterapkan sesuai

kondisi setempat dan untuk memberikan peluang perbandingan antara satu

skenario dengan skenario yang lain.

Skenario 1 bertujuan untuk memaksimumkan produktivitas pucuk basah

agar dapat memenuhi kapasitas pabrik. Hasil yang diperoleh ditampilkan pada

tabel berikut:

Tabel 27 Produktivitas pucuk basah maksimum yang dapat memenuhi kapasitas pabrik

Produktivitas pucuk basah paling maksimum yang dapat dicapai pada

musim kemarau agar memenuhi kapasitas pabrik ialah sebesar 2.500 kg/ha

pada areal yang dipetik dengan gilir petik 12 hari, hanca ke-4 dan tahun pangkas

ke-3. Sedangkan pada musim hujan, produktivitas pucuk basah paling

maksimum yang dapat dicapai sebesar 4.266,67 kg/ha pada areal yang dipetik

dengan gilir petik 12 hari, hanca ke-8 dan tahun pangkas ke-3.

Batas bawah produktivitas maksimum pada musim hujan lebih rendah

daripada musim kemarau. Hal ini disebabkan karena kegiatan pemetikan

terganggu oleh hujan yang deras. Para pemetik menunda pemetikan hingga

cuaca memungkinkan untuk melakukan pemetikan.

Skenario 2 bertujuan untuk memaksimumkan luas areal petik sehingga

jumlah pucuk basah yang diproduksi dapat memenuhi kapasitas pabrik. Hasil

yang diperoleh ialah sebagai berikut:

Musim Kemarau Musim Hujan

Gilir petik Hanca Tahun Produktivitas Gilir petik Hanca Tahun Produktivitas

(hari) ke- pangkas maks (kg/ha) (hari) ke- pangkas maks (kg/ha)

Y3113 12 1 3 1.146,95 Y3212 12 1 2 1.559,45

Y3123 12 2 3 994,41 Y3222 12 2 2 363,27

Y3133 12 3 3 912,72 Y2233 10 3 3 1.856,15

Y3142 12 4 2 2.500,00 Y1242 8 4 2 2.507,84

Y3154 12 5 4 1.532,57 Y3253 12 5 3 1.581,03

Y3161 12 6 1 1.597,60 Y3262 12 6 2 1.234,57

Y2171 10 7 1 1.901,37 Y2272 10 7 2 1.146,54

Y3184 12 8 4 1.776,79 Y3283 12 8 3 4.266,67

Y1192 8 9 2 2.163,62 Y2292 10 9 2 1.234,57

Y31102 12 10 2 1.960,78 Y22102 10 10 2 3.516,48

VariabelVariabel

Page 69: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Tabel 28 Luas areal petik maksimum yang dapat menghasilkan jumlah pucuk basah sesuai kapasitas pabrik

Secara agregat di afdeling GM I, GM II dan CS, luas areal maksimum yang

harus dipetik pada musim kemarau agar dapat mencapai jumlah produksi pucuk

basah sesuai kapasitas pabrik sebesar 288,34 ha. Areal tersebut adalah areal

yang dipetik dengan gilir petik 12 hari, hanca ke-2 dan tahun pangkas ke-3.

Sedangkan pada musim hujan, luas areal petik paling maksimum yang dapat

dicapai agar menghasilkan jumlah produksi pucuk basah sesuai kapasitas pabrik

ialah sebesar 222,41 ha, yaitu areal yang dipetik dengan gilir petik 10 hari,

hanca ke-7 dan tahun pangkas ke-2.

Pada setiap afdeling, luas areal petik maksimum yang dapat menghasilkan

jumlah pucuk basah sesuai kapasitas pabrik ialah sebagai berikut:

Tabel 29 Luas areal petik maksimum per afdeling yang dapat menghasilkan jumlah pucuk sesuai kapasitas pabrik

Musim Kemarau Musim Hujan

Gilir petik Hanca Tahun Luas maks Gilir petik Hanca Tahun Luas maks

(hari) ke- pangkas (ha) (hari) ke- pangkas (ha)

L3113 12 1 3 162,75 L3212 12 1 2 142,32

L3123 12 2 3 288,34 L3222 12 2 2 64,96

L3133 12 3 3 154,84 L1231 8 3 1 168,51

L3142 12 4 2 172,27 L1242 8 4 2 99,34

L2151 10 5 1 180,24 L2251 10 5 1 191,97

L3161 12 6 1 131,33 L3262 12 6 2 133,11

L1172 8 7 2 155,90 L2272 10 7 2 222,41

L3184 12 8 4 139,54 L3283 12 8 3 143,97

L2192 10 9 2 119,31 L3293 12 9 3 184,09

L31102 12 10 2 163,38 L22102 10 10 2 131,32

Areal Areal

Musim Kemarau Musim Hujan

Hanca Luas areal petik (ha) afdeling Hanca Luas areal petik (ha) afdeling

ke- GM I GM II CS ke- GM I GM II CS

1 62,50 54,36 45,89 1 47,45 53,27 41,60

2 106,69 98,17 83,48 2 26,94 22,51 15,51

3 56,22 27,69 70,93 3 59,59 29,82 79,10

4 38,30 49,16 84,81 4 22,03 28,37 48,94

5 52,17 50,29 77,78 5 47,88 44,74 99,35

6 41,31 50,45 39,57 6 45,26 45,02 42,83

7 55,06 33,88 66,96 7 84,38 51,92 86,11

8 26,14 62,78 50,62 8 28,78 59,48 55,71

9 38,18 56,03 25,10 9 70,85 57,01 56,23

10 33,93 78,80 50,65 10 14,90 76,52 39,90

Page 70: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Pada musim kemarau, areal pada hanca ke-1 yang harus dipetik dalam

satu hari agar dapat menghasilkan jumlah pucuk basah sesuai kapasitas pabrik

ialah 62,50 ha (afdeling GM I), 54,36 ha (afdeling GM II) dan 45,89 ha (afdeling

CS). Pada hanca ke-2, areal yang harus dipetik perhari di afdeling GM I, GM II

dan CS berturut-turut ialah 106,69 ha, 98,17 ha dan 83,48 ha.

Sedangkan pada musim hujan, areal yang harus dipetik dalam satu hari

pada hanca ke-1 ialah 47,45 ha, 53,27 ha dan 41,60 ha berturut-turut di afdeling

GM I, GM II dan CS. Pada hanca ke-2, areal yang harus dipetik perhari agar

dapat menghasilkan jumlah pucuk basah yang dapat memenuhi kapasitas pabrik

ialah 26,94 ha (afdeling GM I), 22,51 ha (afdeling GM II) dan 15,51 ha (afdeling

CS). Dan seterusnya.

Page 71: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Hasil analisis dan pembahasan dalam penelitian ini dapat disimpulkan:

1. Tanaman teh memproduksi pucuk dalam jumlah yang lebih besar pada umur

pangkas antara 12 hingga 36 bulan atau pada tahun pangkas ke-2 dan ke-3

dibandingkan dengan produksi pucuk pada tahun pangkas ke-1 dan ke-4.

2. Produktivitas tanaman teh pada musim hujan lebih tinggi daripada

produktivitas tanaman teh pada musim kemarau.

3. Pada perkebunan Gunung Mas, afdeling Gunung Mas I memproduksi pucuk

dalam jumlah yang besar pada areal dengan gilir petik 12 hari pada tahun

pangkas ke-2. Afdeling GM II dapat memproduksi pucuk dalam jumlah

maksimum pada areal dengan gilir petik 8 dan 12 hari pada tahun pangkas

ke-4. Sedangkan pada afdeling CS, areal yang memproduksi pucuk dalam

jumlah yang besar ialah areal tanaman teh dengan gilir petik 12 hari pada

tahun pangkas ke-1 dan ke-2.

4. Dari Skenario 1, diperoleh hasil bahwa produktivitas harian maksimum yang

harus dicapai oleh perkebunan Gunung Mas agar dapat memenuhi

kapasitas pabrik ialah berkisar antara 912,72 kg/ha hingga 2.500 kg/ha pada

musim kemarau dan antara 363,27 kg/ha hingga 4.266,67 kg/ha pada musim

hujan.

5. Skenario 2 memberikan hasil bahwa luas areal petik maksimum yang harus

dicapai oleh perkebunan Gunung Mas perhari ialah berkisar antara 119,31

ha hingga 288,34 ha pada musim kemarau dan antara 64,96 ha hingga

222,41 ha pada musim hujan.

6. Prosentase rata-rata pemetikan pucuk teh yang dilakukan oleh perkebunan

Gunung Mas ialah 70,1% pemetikan medium, 22% pemetikan kasar dan

rusak 7,9%. Sedangkan prosentase rata-rata mutu teh kering yang

dihasilkan oleh pabrik Gunung Mas ialah 73,3% mutu I, 17,8% mutu II dan

8,9% mutu III.

7. Penelitian ini menghasilkan model pemetikan pucuk teh melalui formulasi

program linier non-fuzzy dan program linier fuzzy. Fungsi tujuan dalam

formulasi program linier tersebut ialah memaksimumkan produksi pucuk

basah. Sedangkan kendalanya ialah luas areal petik dan jumlah tenaga

pemetik yang tersedia.

Page 72: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

8. Model optimisasi jadwal pemetikan pucuk teh ini memberikan peningkatan

produktivitas pucuk basah rata-rata sebesar 51% pada musim kemarau dan

42% pada musim hujan di seluruh afdeling perkebunan Gunung Mas.

Peningkatan tersebut dihitung berdasarkan produktivitas pucuk teh dari

tahun 2001 hingga 2004.

9. Jadwal pemetikan optimum yang diperoleh melalui optimisasi program linier

fuzzy ialah jadwal harian berupa luas areal tanaman teh yang dipetik pada

hanca tertentu dengan gilir petik dan tahun pangkas tertentu pada setiap

afdeling di perkebunan Gunung Mas. Pemetikan yang dilakukan

berdasarkan jadwal tersebut dapat menghasilkan pucuk teh dalam jumlah

yang maksimum.

Saran

Untuk menyempurnakan hasil penelitian ini disarankan:

1. Penelitian sejenis dapat dilakukan di masa yang akan datang dengan

mempertimbangkan faktor sosial dan ekonomi, misalnya tujuan yang

dimaksimumkan ialah keuntungan.

2. Jadwal pemetikan yang dihasilkan dari penelitian ini masih perlu disesuaikan

dengan kondisi lapangan, terutama dalam hal produktivitas pucuk teh yang

sangat dipengaruhi oleh cuaca, potensi tanaman, dan teknik budi daya.

3. Melalui kajian kelayakan, perkebunan Gunung Mas dapat melakukan

peremajaan tanaman teh pada beberapa areal yang saat ini tidak produktif.

4. Untuk penelitian lebih lanjut dapat digunakan perangkat lunak LINDO

dengan versi yang lebih tinggi yang dapat membaca variabel dengan jumlah

yang jauh lebih besar sehingga model program linier yang diformulasikan

tidak harus dipecah atau dikurangi variabelnya seperti yang dilakukan pada

penelitian ini.

Page 73: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

DAFTAR PUSTAKA

Adisewojo RS. 1982. Bercocok Tanam Teh (Camellia Tehifera). Bandung:

Sumur Bandung Astika IW. 1994. Optimisasi jadwal tanam tebu bagi pabrik gula di lahan kering

dengan metode optimisasi fuzzy [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Cundiff JS, Dias N, Sherali HD. 1997. A linear programming approach for

designing a herbaceous biomass delivery system. J Biores Technol 59: 47-55.

Dahiya SB. 2002. Tough time for tea industry ahead.

http://www.tribuneindia.com (14 September 2005). Eriyatno. 1998. Ilmu Sistem Meningkatkan Mutu dan Efektivitas Manajemen.

Bogor: IPB Press. Feriyanto J. 1992. Model estimasi produksi, kebutuhan tenaga kerja pemetik dan

penjadwalan pengangkutan pucuk teh di perkebunan Gunung Mas, PTP XII [skripsi]. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor.

France J, Thornley JHM. 1984. Mathematical Models in Agriculture. London:

Butterworths. Ghani MA. 2002. Dasar-dasar Budi Daya Teh. Jakarta: Penebar Swadaya. Heizer J, Render B. 2001. Operations Management 6/e. New Jersey: Prentice

Hall. Hillier FS, Lieberman GJ. 1990. Introduction to Operations Research. New York:

Mc.Graw-Hill. Karmila, E. 2004. Kajian strategi peningkatan kualitas teh hitam orthodoks di

PT. Perkebunan Nusantara VIII (PTPN VIII Persero) unit Kebun Gedeh Kabupaten Cianjur [skripsi]. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor.

Kusumadewi S, Purnomo H. 2004. Aplikasi Logika Fuzzy untuk Pendukung

Keputusan. Yogyakarta: Graha Ilmu Leuschner WA. 1990. Forest Regulation, Harvest Scheduling and Planning

Techniques. London: J Wiley. Mabbett T. 1997. Pick your moment. J African Farming Food Process 33:1.

Page 74: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Mahanta PK, Hazarika M, Baruah S. 1990. Influence of plucking and processing on cell wall and soluble component in black tea. J Two and a Bud – Tea Res Assoc 37 (1):17-19.

Moskowitz H, Wright GP. 1979. Operations Research Techniques for

Management. New Jersey: Prentice-Hall, Inc. Munteh L. 2003. Budidaya tanaman teh dan pengolahan teh hitam orthodox di

PTP Nusantara VIII Kebun Gedeh Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur [lap. magang teknik]. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor.

Sher A, Amir I. 1993. Optimization with fuzzy constraints in agricultural

production planning. J Agric Syst 45: 421-441. Spillane JJ. 1992. Komoditi Teh Peranannya dalam Perekonomian Indonesia.

Yogyakarta: Kanisius. Suprihatini R. 2003. Rancang bangun sistem produksi dalam agroindustri teh

Indonesia [disertasi]. Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Suwardi E. 1999. Pemetikan dalam Prosiding Pertemuan Teknis Teh Nasional.

Bogor: LRPI. Terano T, Asai K, Sugeno M. 1992. Fuzzy Systems Theory and Its Applications.

San Diego: Academic Press, Inc. Thierauf RJ, Klekamp RC. 1975. Decision Making Through Operation Research

2/e. London: J Wiley. Van Deusen PC. 1996. Habitat and harvest scheduling using Bayesian

statistical concepts. Canadian J Forest Res 26: 1375-1383. Wahyudi RT. 1989. Aplikasi program heuristik dan metoda jalur kritis untuk

penjadwalan produksi harian [skripsi]. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor.

Widjaja M. 1997. Aplikasi himpunan fuzzy pada programa linear [skripsi].

Bogor: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor.

Williams HP. 1990. Model Building in Mathematical Programming 3/e. London: J

Wiley.

Page 75: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

LAMPIRAN

Page 76: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lampiran 1 Data curah hujan di perkebunan Gunung Mas tahun 2000-2003

TAHUN

BULAN 2000 2001 2002 2003

HH mm HH mm HH mm HH mm

Januari 28 648 24 571 30 566 11 137

Februari 17 357 25 945 21 534 25 547

Maret 24 508 24 381 20 223 20 271

April 19 440 18 336 21 299 12 243

Mei 16 254 13 211 12 247 10 159

Juni 7 86 8 119 7 98 6 62

Juli 8 134 9 93 9 148 - -

Agustus 4 46 6 57 6 79 8 123

September 4 50 10 150 2 18 9 146

Oktober 13 223 22 354 6 50 13 238

November 22 444 28 496 15 174 10 153

Desember 13 242 4 67 19 267 25 376

JUMLAH 175 3432 191 3780 168 2703 149 2455

RATA-RATA:

1. Per Bulan 286 315 225 205

2. Per HH 20 20 16 16Sumber: Perkebunan Gunung Mas PTPN VIII

Page 77: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lampiran 2 Pembagian hanca di perkebunan Gunung Mas

Afdeling Hanca I Hanca II Hanca III Hanca IV Hanca V Hanca VI Hanca VII Hanca VIII Hanca IX Hanca XGM I Blok 5 Blok 2 Blok 1 Blok 15 Blok 9 Blok 12 Blok 8 Blok 17 Blok 11 Blok 19(808,64 ha) 7 3 4 25 13 10 18 23

21 6 14 24 2216

GM II Blok 3 Blok 2 Blok 1 Blok 4 Blok 15 Blok 5 Blok 12 Blok 18(586 ha) 7 6 19 16 8 13 20

11 17 9

CS Blok 5 Blok 6 Blok 7 Blok 4 Blok 3 Blok 9 Blok 8 Blok 14 Blok 19 Blok 21(953,88 ha) 23 21 24 13 16 10 18 15 20 22

25 17

Page 78: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lampiran 3 Produksi pucuk basah afdeling GM I tahun 2001-2004

Umur

pgks TOTAL

(bln) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 132 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1743 0 749 418 0 0 0 0 0 3525 0 0 0 0 6567

3 1260 2019 912 3043 920 0 1960 1234 420 458 351 3565 1778 3679 1514 1793 1779 311 1054 436 6795 897 0 451 725 373544 5011 4707 4253 346 4318 2475 6534 3203 3801 1784 608 4814 3078 8781 3601 2942 2657 2030 1368 1533 12492 3320 1277 1107 1275 87315

5 6453 4714 1936 11985 5033 2287 10534 7902 7872 11416 575 4161 4563 5099 7310 3392 4726 7050 3393 5613 8263 5744 5994 4678 4157 144850

6 5453 4052 7791 10200 11900 7659 9794 7747 5029 8207 1951 4004 4210 12409 5705 2381 5650 8132 912 1731 10669 7707 2582 5730 1972 153577

7 2598 5213 6801 6845 3251 1580 7609 6522 7829 4541 1885 6907 8091 15263 5727 5530 5790 9229 4907 3175 6882 7919 4457 6473 4542 149566

8 4189 5056 8889 6510 7415 7979 4858 7019 5933 3953 8011 6673 7017 9004 17177 3506 6581 6684 6864 8148 2397 9459 4528 3009 2509 163368

9 2533 3908 9041 10000 13510 9698 6793 14202 8577 6937 7421 7894 6429 13396 9686 3850 11964 5371 4511 11258 4803 7146 6882 7827 5401 199038

10 1865 5760 8636 11991 19671 8353 16965 15877 8645 8836 7450 5651 5277 8338 5726 2288 4762 7487 8654 4603 10368 8117 3526 5970 9271 204087

11 2816 5110 4862 5980 7323 9308 13746 9578 9288 7961 15084 6692 5265 8631 7013 3784 4730 8337 2774 6987 9601 7289 8609 5495 7704 183967

12 4336 6849 12646 2839 21358 5910 4918 10663 13679 7170 12317 5890 3474 9078 12098 5349 4979 8627 5144 7254 9120 1175 3584 7442 6089 191988

13 5693 1779 8541 1937 6097 6626 12604 7000 9863 2739 14487 6014 5359 6675 10774 1199 2818 3457 7181 5540 9193 9930 9378 4319 6988 16619114 1451 5125 10767 5665 8818 4820 13980 14931 10890 5292 10408 3416 2706 6157 12042 6170 3415 4877 5412 3246 6099 9670 7602 7035 7282 177276

15 4603 6610 19661 5789 14381 3923 14452 8554 6383 13840 13578 6122 3550 5575 6435 2171 5038 5696 5192 2824 16064 7869 5449 6717 4785 195261

16 6964 3246 7938 6308 11092 2541 8066 9768 12206 11780 13936 2359 1804 7723 7243 4422 3443 3530 3876 6675 6223 8564 6618 7721 4294 168340

17 1870 6917 12186 6373 13814 7464 9335 8735 7849 8758 7488 6487 2277 1686 9856 2328 3981 5569 4644 12190 7691 9958 9269 7851 2844 177420

18 5626 3227 7886 9621 3421 7293 4289 11646 8845 7509 8814 11110 3716 6220 16720 928 4805 3558 4344 6080 8448 3945 4960 2834 11117 166962

19 1940 4120 15239 11328 15695 5966 6565 7630 8880 5180 14502 5232 1801 4643 15269 1830 2799 5897 4021 7951 10679 5875 8877 9055 4741 185715

20 3908 2133 11325 7857 17578 9607 21797 8109 3883 10212 12171 11927 4766 3358 10946 6343 2738 1684 3410 5005 8438 3108 10273 8633 4673 193882

21 2910 1407 5989 10169 19134 6705 11766 12795 10703 3289 9927 4162 3895 2232 5931 5019 390 7494 4106 13788 9489 2453 5229 6582 6398 171962

22 760 3315 10537 2154 11434 10463 17449 6900 14929 11320 2318 6732 3435 4879 5849 2754 3353 2044 2645 7163 15431 12875 7190 5694 6990 17861323 2414 6419 9335 9879 10630 9880 7120 7264 7022 9881 13605 8836 1250 5685 10427 4809 8127 6208 1936 9316 6116 7194 5044 6261 9127 183785

24 6825 4106 7535 7989 10423 5612 6700 13499 13179 5087 16734 9512 4729 1275 8538 4878 1704 4098 2453 3050 10080 4957 3545 4201 8557 169266

25 3433 3709 8057 13752 10507 5125 10661 5790 8994 11909 12196 5770 5216 5761 9836 4356 4889 565 3360 4967 5811 3692 4280 6444 4502 163582

26 2125 4733 8271 12224 1848 7244 14627 14454 9055 6363 12290 3840 1916 9555 5531 3592 1953 6475 1869 15115 10669 6551 7390 2923 6283 176896

27 3213 5872 7952 4801 1994 16217 7856 20455 9417 12401 14701 3663 6247 3478 5962 2058 4287 8270 1173 7328 10186 14966 3043 4810 5692 186042

28 5412 5836 7942 6726 10636 6108 9894 9762 6242 7315 6122 2772 4084 9948 7389 3715 2224 3923 2425 11717 8936 7219 10275 6815 11378 174815

29 2695 5603 5709 14118 10327 15677 9697 18355 6651 9089 8577 6169 4169 2493 8469 1831 1000 7011 4647 6414 10365 6619 4726 7965 8616 186992

30 2630 3431 8554 10006 10995 5248 9803 8801 6988 4990 3096 1432 4391 7209 6477 2797 1605 2529 2984 8296 10125 2810 8512 5002 6058 144769

BLOK

Page 79: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lanjutan

Umur

pgks TOTAL

(bln) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

31 3763 1681 4674 18178 8613 9659 5287 14290 13040 1796 4457 5900 3375 3409 2881 2033 6472 5262 4962 10124 9618 12535 8932 8486 6911 176338

32 1628 4011 7811 7645 6350 13548 9209 10570 9276 11499 9563 3135 3153 1705 7788 5513 3223 3288 2050 6668 10748 12620 5702 5887 6652 169242

33 2176 7165 8456 6062 20658 10890 9908 11241 11207 14489 7138 2580 4759 3329 16147 2352 3936 483 3421 12281 10508 6303 9014 7269 5649 197421

34 7206 3848 3890 13742 10028 10206 8610 9443 7566 8467 4780 2484 5195 6345 2786 3064 4039 1098 1321 6950 12793 9525 5105 9481 9978 167950

35 2035 6718 18498 7566 11065 10498 5410 2017 11646 3313 10172 3500 4045 7802 0 0 4697 8674 480 5877 6896 2781 4731 4643 7609 150673

36 6366 3830 9680 6720 4847 9841 19408 13907 6846 5268 7551 4906 4951 4497 0 0 2988 2366 924 4667 9416 5035 7552 5175 7193 15393437 4422 5026 9548 8096 7327 5473 9262 15324 6248 2331 13242 1831 5679 2174 0 0 1179 3706 5308 6374 13564 4732 5050 4629 3819 144344

38 3500 5379 2859 9600 10999 3602 13382 12692 4625 0 9822 3654 3786 0 0 0 3149 4789 1482 9697 4717 5959 3593 8892 4417 130595

39 4610 9439 0 3893 6968 8924 8950 10399 5771 0 13383 2922 4729 0 0 0 0 3549 1087 2501 11309 0 1604 2829 3435 106302

40 10231 5409 0 0 11800 5618 7381 11087 10578 0 2889 0 3563 0 0 0 0 2645 0 7556 9607 7056 4730 0 5752 105902

41 4959 2783 0 0 9221 8846 9274 5211 4709 0 6320 0 1915 0 0 0 0 0 0 0 8844 4799 7888 0 1292 76061

42 1166 0 0 0 4615 11805 1467 5810 8396 0 2968 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12588 2952 3127 0 0 54894

43 0 0 0 0 11582 6827 10546 2881 2441 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2864 0 6642 0 0 43783

44 0 0 0 0 694 0 2303 4307 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7546 0 4153 0 0 19003

45 0 0 0 0 0 0 5348 12099 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 296 0 6835 0 0 24578

46 0 0 0 0 0 0 0 2964 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2964

BLOK

Page 80: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lampiran 4 Produksi pucuk basah afdeling GM II tahun 2001-2004

Umur pgks TOTAL(bln) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 02 0 0 0 0 616 6062 0 0 0 0 504 0 0 0 394 0 0 0 1389 89653 3041 5262 316 2316 433 6459 975 1278 0 622 1682 4277 1300 598 1396 5617 1242 3310 3333 434574 4795 2448 6012 7221 1259 6573 4306 3056 7858 4354 894 8728 918 1454 6984 4056 0 2082 2542 755405 6682 6833 9066 8843 4346 2581 4680 4951 7203 1481 4502 13940 5114 2723 6448 13155 1383 4523 5096 1135506 7667 5326 7225 16130 882 4996 12698 5242 8266 4162 1158 1947 2936 3390 4330 6366 4601 3742 13018 1140827 6360 10175 13803 16329 3890 5225 5851 6976 12213 4636 3075 8631 5185 5064 6953 7416 3867 5106 9043 1397988 12458 5841 12431 12104 9305 6375 7315 7234 10355 4262 1917 9699 3454 7591 7097 6728 2981 895 10661 1387039 6137 6277 11978 23501 8035 6269 6902 7632 8194 4054 1534 13160 2261 6080 5082 11040 1841 1838 7698 139513

10 10398 6688 9587 12852 4964 8295 7210 6319 7751 3803 2626 4307 3237 2380 5452 10717 3725 4090 13521 12792211 11950 7389 4902 24746 7577 7996 9455 562 3415 5700 1943 9559 4614 2065 3338 7087 3125 2122 12334 12987912 11016 4901 10476 13852 5712 7555 6015 7278 8751 5075 2201 8793 2921 2851 2558 7594 2323 3563 8465 12190013 7661 8727 12691 12215 4726 4890 7386 9066 9426 6903 330 11690 2491 4988 4641 3414 4142 2770 8281 12643814 8718 5985 12356 16958 5995 5340 5901 10591 11548 5714 1770 13968 9881 900 8346 8142 3996 2517 13160 15178615 11386 9522 12973 18219 3060 17293 7807 7289 12034 2944 5940 4834 2676 1000 5533 10313 2916 2502 16700 15494116 8340 1626 9276 14143 9641 12836 9205 9126 8262 556 5207 10619 2716 460 8439 6317 2450 3407 7613 13023917 10197 4174 8855 16801 4853 12678 11380 7683 6309 1001 3997 9719 2790 987 5781 10341 2133 4446 10685 13481018 4656 13244 10374 12359 8229 8320 10730 5107 8362 2192 2230 9885 879 740 10055 7029 3471 825 5058 12374519 6326 7062 14259 7060 4703 14955 5888 7882 11617 2842 3777 7765 2128 346 7576 6242 5260 5906 10571 13216520 6333 12844 10260 12884 8104 11053 5482 3837 11230 2115 2086 7329 2802 358 5969 7375 2343 1024 12237 12566521 13963 8405 5819 16013 8576 8742 6481 13950 8764 2438 1413 12232 3462 375 6675 10636 3324 4720 10913 14690122 5946 7670 8348 13650 7414 10228 2848 8100 7488 1865 1484 820 5233 320 7175 6340 1928 4456 12115 11342823 11781 10818 4085 13957 5486 16877 6701 9055 6915 2623 3891 10260 1886 450 4000 2469 4208 4541 7528 12753124 5797 8963 9631 15079 3475 16057 4480 6034 7019 795 1675 17948 3631 1377 2503 4060 4487 3614 6834 12345925 6405 9874 6425 9973 4366 9255 6540 12062 10323 2883 2107 8659 2178 2207 10129 7117 3234 4580 9229 12754626 6362 15698 10512 8678 10513 11826 7473 10304 9100 611 2260 9711 3234 450 9943 8847 4507 6831 11615 14847527 7944 8316 6925 14430 5733 13029 7111 10484 7030 2005 2321 6163 2255 1291 3164 7605 3105 3223 10303 12243728 7936 10979 5768 12575 9651 12432 8553 7339 305 2914 9837 2978 985 9275 4089 3229 2981 7498 11932429 7282 7403 5094 4772 5168 14083 3917 3281 1479 1590 10649 1977 1433 6859 6334 3549 4782 1836 9148830 6512 12132 6805 15461 8681 9563 6539 7650 4796 2081 7847 1341 799 8212 6883 4706 4630 6596 121234

BLOK

Page 81: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lanjutan

Umur pgks TOTAL(bln) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

31 2244 10175 6746 2102 1231 10537 10007 13107 1139 2283 8728 4135 1050 3553 4923 4439 4460 6933 9779232 6478 12035 8372 14763 4599 7736 6632 7406 1262 3090 14703 4612 1367 4275 7448 2750 3678 8252 11945833 9495 8513 7704 17488 5985 22660 3669 9230 1609 2750 7484 759 1826 5289 7811 747 3286 12349 12865434 7412 8689 10860 14264 5457 11324 1588 7145 2616 713 7099 1783 1570 7803 3298 2595 4667 8584 10746735 9533 8327 1971 12878 5826 18692 5807 1381 1550 0 8057 1288 1493 8899 2481 3113 7468 12142 11090636 4626 19107 6730 10693 4096 13797 10407 4738 2229 0 9677 2247 1679 5332 8841 1576 3839 6398 11601237 6421 8523 11493 13569 5056 12194 6203 1122 1660 0 11639 1755 1429 6465 6771 3302 4957 10237 11279638 4168 20529 6847 8740 4948 11444 7164 6744 1766 0 8567 2523 1177 5827 4568 2561 2419 9075 10906739 5057 9363 5258 8590 0 22733 8508 7930 2221 0 7454 2542 1181 7692 5827 2674 3862 6505 10739740 6926 11585 8718 9220 0 15282 4984 1882 1697 0 5764 4005 1342 4272 1635 2242 0 8925 8847941 3308 12361 9530 12292 0 14437 4675 502 613 0 8767 3906 599 4044 2611 1931 0 926 8050242 2692 13381 6800 9484 0 5552 4172 0 0 0 7920 2665 822 2180 0 0 0 3513 5918143 0 7838 0 0 0 0 3095 5410 0 0 7758 2754 1425 0 0 0 0 0 2828044 0 0 0 0 0 0 8780 0 0 0 11632 2113 983 0 0 0 0 0 2350845 0 0 0 0 0 0 4563 0 0 0 1389 1106 1448 0 0 0 0 0 850646 0 0 0 0 0 0 3980 0 0 0 0 0 3667 0 0 0 0 0 764747 0 0 0 0 0 0 5179 0 0 0 0 0 1860 0 0 0 0 0 703948 0 0 0 0 0 0 7540 0 0 0 0 0 772 0 0 0 0 0 831249 0 0 0 0 0 0 5803 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 580350 0 0 0 0 0 0 4288 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4288

BLOK

Page 82: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lampiran 5 Produksi pucuk basah afdeling CS tahun 2001-2004

Umur BLOKpgks CS I CS II TOTAL(bln) 3 4 5 6 7 8 9 10 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 5 6

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 02 883 0 2318 0 2029 0 0 0 0 0 620 0 0 0 0 0 0 0 500 0 0 54673 4400 0 3634 6870 4622 1305 4090 1780 0 0 3290 4750 3539 2730 5687 3859 2750 1376 2225 46 396 529494 3651 0 4020 5410 10697 2151 3400 1400 5150 3780 1120 8879 9280 4310 3848 6201 2532 2535 2390 109 1830 790425 5976 1825 6240 10651 6677 3079 3080 3650 5074 5819 577 12135 8974 3880 4478 8232 6004 3112 2160 267 3490 975796 6870 5450 11327 7818 12030 3913 2650 3124 6086 8771 5103 7350 5730 3250 4710 13582 5324 2441 3050 424 3370 1100537 8850 8724 11200 4780 5800 4925 4410 2641 4468 9219 6562 7734 9110 10546 6954 5784 5428 2709 2657 638 4750 1103158 8192 3950 4920 10640 8183 6470 3390 3057 8370 11630 3505 11371 6965 7006 5795 5345 5030 2845 4490 372 3300 1126849 3145 7170 11030 11260 12996 4030 3140 2860 4540 4831 5080 13670 9029 7848 5690 9082 3169 758 3431 525 4234 117203

10 6120 12631 13030 10380 13000 9825 954 2079 2510 2280 3730 10867 9410 8778 7330 5430 9490 1261 1618 347 6240 11855911 7559 10851 12702 9669 13470 3300 1239 4519 5050 16190 2012 16960 11429 7778 11284 4953 17290 2720 946 550 4950 14701112 12318 10842 10026 5688 14830 9190 2397 2865 4430 10290 2307 11346 10460 10083 6495 4776 12145 4986 1996 650 6410 13137013 4630 5270 8765 15156 15470 9700 1719 5220 4558 9340 3964 10786 9931 8584 9748 4799 5753 2109 4104 6850 6330 14288614 5917 9115 4388 17344 14519 5292 3436 4060 10649 15024 2685 11955 6384 10024 5331 12510 7623 2305 2528 2874 7850 14678115 5671 9349 11649 13687 12970 1917 6300 2770 10860 16698 2300 11870 8363 5469 2897 15880 8876 2854 1478 2450 6060 14534816 3008 4497 9214 18555 13975 5517 1447 5046 7094 17436 8148 14142 10548 5444 5010 10334 10474 2674 2880 2400 2700 15303817 6827 5350 11178 15592 4689 6134 2600 6600 10873 12142 4410 8220 7303 3637 13720 9031 7629 3046 1935 2320 3600 13465918 6334 9810 11220 10385 14617 6818 1650 5745 7045 12330 5663 7740 11662 7016 7440 11089 10407 1981 2158 2940 2640 14054619 8170 7770 12220 15995 11230 11644 2490 1258 1751 2071 7028 3320 8987 4946 10899 14411 12608 2408 2304 1420 5270 13226020 4356 9820 9940 6751 13320 6090 1800 1083 13169 17380 7380 4670 10240 3788 5984 14599 8400 5768 3550 2606 4350 14086821 5050 7230 11934 7450 23550 7430 800 2544 5520 4579 9583 6330 4600 7976 8360 7351 11178 6825 2769 2550 4740 13606922 7860 10470 13235 20450 14630 1944 1255 1692 11730 13744 5703 15429 5265 9829 8577 10498 12600 3964 552 3450 4110 15865723 7254 11910 12123 11300 14875 4860 934 5084 3920 13770 4110 3641 4713 14544 9235 15100 9394 6251 2927 1840 4330 14295124 7464 12075 15260 12230 12299 2790 2211 2540 8550 10560 4610 10540 5954 8623 11960 9410 19051 4200 2271 2570 4660 15028925 3491 7960 10470 17686 17040 1800 2666 1353 8429 12084 2553 6240 8870 9613 11860 12580 13120 8935 4833 2870 6590 15959226 5928 1838 5595 15680 16882 5430 1870 2450 10010 5129 2450 8216 2230 9080 4580 10520 8400 7166 2325 3230 6920 12816327 5436 10651 5110 27689 17049 1721 1624 1660 9825 9195 12480 11350 9059 10837 5250 8029 9976 4090 3052 3860 9959 16181528 3390 8065 6000 18455 3633 3556 1900 2270 9255 10009 6190 7802 8920 7540 7198 17330 10214 2517 2015 2110 2512 12942629 2735 16450 10160 10728 6992 4959 2292 2990 11740 10420 5540 5605 8820 8669 3411 10127 14356 3516 2952 1960 6941 13217830 3840 9140 6899 7480 7059 4063 1775 530 6650 13076 9190 5081 9464 14454 10269 14523 6457 10400 1781 3230 5247 137628

Page 83: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lanjutan

Umur BLOKpgks CS I CS II TOTAL(bln) 3 4 5 6 7 8 9 10 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 5 6

31 6120 11380 5607 11370 6488 2850 1276 1339 2437 8462 13384 6112 11308 6150 7038 7695 15826 4170 1963 3310 11587 12837232 6410 8840 6660 30669 9036 3975 1920 911 4041 10507 15273 4947 9632 10110 6229 13938 11133 7607 4016 3560 8944 16310833 4650 9147 11354 11236 3690 4586 4446 1987 3903 6872 6844 8500 9042 6058 5260 14000 9360 3618 2740 4020 7921 12543734 6150 4896 8474 27525 9593 2435 4230 2376 6461 8820 7230 10322 9989 11037 2442 9757 10723 6410 3650 2690 8169 15233335 5920 9207 6191 10711 1829 2220 1570 2045 3198 7068 1430 6040 5450 9629 10535 8489 11594 7110 2717 2000 5902 10572836 6988 3672 8992 17985 4780 1980 1700 2463 8156 8171 3800 9548 9940 10068 3458 11950 15918 4338 4928 2120 8246 13854137 5859 8028 8810 16159 6060 5041 2660 2400 6020 3670 11061 11570 11000 7714 3778 9700 3774 2713 3195 2400 7011 12473638 3027 3540 6100 22764 4700 3200 1618 2466 7750 0 4683 16008 9150 4616 5124 9270 10386 1937 2255 1378 6055 11946039 1830 5907 7400 11869 8983 4160 2435 1900 3452 0 14310 10646 8215 6150 6790 15750 5426 1448 0 382 7833 11714940 1593 2290 9685 1380 1616 1680 2996 1251 2740 0 6300 10359 8796 9843 4411 11690 11993 1947 0 1402 1741 8983041 0 0 6890 5002 5660 0 2072 0 4475 0 1250 10003 5838 7020 1320 10630 3152 2019 0 1573 4870 7177442 0 0 6550 2997 0 0 2823 0 3353 0 0 8084 0 8279 9877 7190 0 0 0 3670 0 5282343 0 0 3520 1935 0 0 3990 0 3104 0 0 4397 0 6235 7106 10205 0 0 0 1310 0 4180244 0 0 5590 0 0 0 2115 0 0 0 0 4482 0 3380 2263 1810 0 0 0 1680 0 2132045 0 0 10590 0 0 0 4350 0 0 0 0 10350 0 3614 0 0 0 0 0 0 0 2890446 0 0 5255 0 0 0 3040 0 0 0 0 4380 0 1550 0 0 0 0 0 0 0 1422547 0 0 0 0 0 0 1580 0 0 0 0 0 0 1430 0 5478 0 0 0 0 0 848848 0 0 0 0 0 0 4384 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 438449 0 0 0 0 0 0 4030 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 403050 0 0 0 0 0 0 4450 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4450

Page 84: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lampiran 6 Produktivitas pucuk teh pada afdeling Gunung Mas I

No. Notasi Nilai No. Notasi Nilai

1 Y1111 140,47 91 Y2241 123,31 2 Y1113 68,94 92 Y2242 162,79 3 Y1121 250,19 93 Y2243 183,39 4 Y1122 160,66 94 Y2251 234,73 5 Y1123 100,59 95 Y2252 266,01 6 Y1124 98,95 96 Y2253 173,63 7 Y1131 116,93 97 Y2261 83,97 8 Y1132 57,80 98 Y2262 167,70 9 Y1133 129,14 99 Y2263 92,36 10 Y1134 222,67 100 Y2264 62,81 11 Y1141 59,34 101 Y2271 149,77 12 Y1143 71,64 102 Y2272 207,79 12 Y1151 177,52 103 Y2281 121,95 14 Y1161 43,81 104 Y2282 182,09 15 Y1162 100,72 105 Y2291 148,79 16 Y1163 119,29 106 Y2292 145,73 17 Y1164 76,12 107 Y2293 127,72 18 Y1171 101,93 108 Y22.10.1 95,57 19 Y1172 205,26 109 Y22.10.2 243,68 20 Y1183 114,43 110 Y22.10.3 94,92 21 Y1191 109,24 111 Y3111 115,48 22 Y1192 149,76 112 Y3112 100,59 23 Y1193 256,96 113 Y3113 159,54 24 Y11.10.1 149,75 114 Y3114 163,31 25 Y11.10.2 68,38 115 Y3121 204,66 26 Y1211 222,08 116 Y3122 165,80 27 Y1213 156,18 117 Y3123 120,37 28 Y1214 31,06 118 Y3124 101,87 29 Y1221 63,91 119 Y3131 312,89 30 Y1223 40,24 120 Y3132 137,35 31 Y1224 129,95 121 Y3133 206,67 32 Y1231 104,78 122 Y3134 120,22 33 Y1233 47,08 123 Y3142 185,76 34 Y1234 450,48 124 Y3143 55,56 35 Y1241 35,90 125 Y3151 226,20 36 Y1242 322,13 126 Y3152 355,34 37 Y1243 91,68 127 Y3153 264,31 38 Y1251 159,45 128 Y3161 271,63 39 Y1261 92,72 129 Y3162 136,27 40 Y1263 97,02 130 Y3163 224,96 41 Y1272 314,74 131 Y3171 141,15 42 Y1274 72,35 132 Y3172 175,38 43 Y1282 181,84 133 Y3173 76,99 44 Y1291 203,17 134 Y3174 208,52 45 Y1292 30,53 135 Y3182 104,62 46 Y1293 84,97 136 Y3183 135,29 47 Y12.10.1 186,02 137 Y3191 189,04 48 Y2111 335,00 138 Y3192 166,03 49 Y2112 212,09 139 Y3193 237,49

Page 85: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lanjutan

No. Notasi Nilai No. Notasi Nilai

50 Y2113 167,66 140 Y3194 135,38 51 Y2114 122,80 141 Y31.10.1 222,06 52 Y2121 216,38 142 Y31.10.2 195,86 53 Y2122 155,79 143 Y31.10.3 106,69 54 Y2123 82,00 144 Y31.10.4 71,13 55 Y2124 116,47 145 Y3211 210,00 56 Y2131 131,13 146 Y3212 207,03 57 Y2132 160,10 147 Y3213 244,84 58 Y2133 162,95 148 Y3214 55,68 59 Y2134 98,11 149 Y3221 160,00 60 Y2141 29,51 150 Y3222 228,66 61 Y2143 131,84 151 Y3223 141,25 62 Y2151 238,20 152 Y3224 106,85 63 Y2152 262,77 153 Y3231 196,50 64 Y2153 311,80 154 Y3232 331,69 65 Y2154 118,88 155 Y3233 75,25 66 Y2161 350,09 156 Y3241 87,13 67 Y2162 232,37 157 Y3242 152,25 68 Y2163 207,86 158 Y3243 190,11 69 Y2171 108,03 159 Y3251 170,44 70 Y2172 86,21 160 Y3252 261,46 71 Y2173 152,89 161 Y3253 235,22 72 Y2174 77,65 162 Y3254 158,05 73 Y2182 239,57 163 Y3261 203,41 74 Y2191 110,87 164 Y3262 240,41 75 Y2192 268,20 165 Y3263 159,67 76 Y2193 231,49 166 Y3264 156,82 77 Y2194 55,07 167 Y3272 193,42 78 Y21.10.2 122,85 168 Y3273 94,33 79 Y21.10.3 168,40 169 Y3274 143,95 80 Y2211 159,76 170 Y3281 80,62 81 Y2212 207,89 171 Y3282 85,15 82 Y2213 236,26 172 Y3283 222,27 83 Y2221 79,23 173 Y3291 448,10 84 Y2222 160,05 174 Y3292 108,23 85 Y2223 118,59 175 Y3293 173,83 86 Y2224 41,42 176 Y3294 141,25 87 Y2231 156,73 177 Y32.10.2 194,61 88 Y2232 160,36 178 Y32.10.3 160,00 89 Y2233 167,30 179 Y32.10.4 242,75 90 Y2234 177,78

Page 86: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lampiran 7 Produktivitas pucuk teh pada afdeling Gunung Mas II

No. Notasi Nilai No. Notasi Nilai

1 Y1111 329,59 72 Y2251 339,12 2 Y1112 205,62 73 Y2252 324,24 3 Y1121 38,36 74 Y2253 198,89 4 Y1124 79,41 75 Y2254 282,76 5 Y1133 71,23 76 Y2261 373,12 6 Y1141 35,29 77 Y2262 131,63 7 Y1142 75,02 78 Y2263 120,80 8 Y1152 155,86 79 Y2271 55,80 9 Y1162 216,45 80 Y2272 197,99 10 Y1163 117,45 81 Y2273 382,55 11 Y1164 85,36 82 Y2281 153,04 12 Y1183 163,21 83 Y2282 297,28 13 Y1211 206,54 84 Y3111 135,54 14 Y1214 50,79 85 Y3112 216,43 15 Y1221 53,82 86 Y3113 264,85 16 Y1224 372,37 87 Y3114 140,69 17 Y1232 134,99 88 Y3121 159,09 18 Y1233 160,75 89 Y3122 129,30 19 Y1242 113,23 90 Y3123 113,92 20 Y1251 306,70 91 Y3124 112,26 21 Y1253 108,46 92 Y3131 104,71 22 Y1261 42,68 93 Y3132 169,37 23 Y1262 336,72 94 Y3133 46,43 24 Y1263 209,85 95 Y3134 84,20 25 Y1271 143,41 96 Y3141 215,30 26 Y1272 567,17 97 Y3143 99,16 27 Y1273 177,01 98 Y3144 102,99 28 Y1283 224,76 99 Y3151 182,39 29 Y2111 308,68 100 Y3152 302,15 30 Y2112 176,12 101 Y3153 189,05 31 Y2113 114,50 102 Y3154 401,11 32 Y2114 100,41 103 Y3161 147,09 33 Y2121 45,87 104 Y3162 257,93 34 Y2122 110,76 105 Y3163 142,64 35 Y2123 77,58 106 Y3164 56,93 36 Y2124 102,28 107 Y3171 261,33 37 Y2131 208,23 108 Y3172 177,51 38 Y2132 254,89 109 Y3173 210,00 39 Y2133 143,54 110 Y3174 131,56 40 Y2134 69,21 111 Y3181 167,24 41 Y2141 113,28 112 Y3182 175,60 42 Y2142 153,07 113 Y3183 178,67 43 Y2143 125,95 114 Y3184 229,32 44 Y2144 59,53 115 Y3211 235,23 45 Y2151 201,18 116 Y3212 275,24 46 Y2152 265,71 117 Y3213 171,95 47 Y2153 144,38 118 Y3214 186,57 48 Y2154 315,51 119 Y3221 68,21 49 Y2161 141,74 120 Y3222 130,95 50 Y2162 280,33 121 Y3223 205,40

Page 87: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lanjutan

No. Notasi Nilai No. Notasi Nilai

51 Y2163 178,50 122 Y3224 221,42 52 Y2171 455,42 123 Y3232 169,17 53 Y2172 174,81 124 Y3233 132,85 54 Y2173 204,88 125 Y3241 102,25 55 Y2181 113,79 126 Y3242 419,68 56 Y2182 131,82 127 Y3243 116,83 57 Y2183 176,90 128 Y3244 50,33 58 Y2184 124,58 129 Y3251 377,14 59 Y2211 212,28 130 Y3252 239,79 60 Y2212 311,10 131 Y3253 437,34 61 Y2214 131,69 132 Y3254 295,44 62 Y2221 55,46 133 Y3261 147,25 63 Y2222 145,81 134 Y3262 247,31 64 Y2223 67,74 135 Y3263 155,37 65 Y2224 163,01 136 Y3264 146,47 66 Y2231 102,31 137 Y3272 242,93 67 Y2232 142,75 138 Y3273 427,72 68 Y2233 200,70 139 Y3274 195,13 69 Y2241 349,18 140 Y3281 229,48 70 Y2242 164,40 141 Y3282 241,23 71 Y2244 78,24 142 Y3283 249,02

143 Y3284 152,01

Page 88: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lampiran 8 Produktivitas pucuk teh pada afdeling Cikopo Selatan

No. Notasi Nilai No. Notasi Nilai

1 Y1111 71,34 92 Y2271 92,60 2 Y1113 82,56 93 Y2272 143,88 3 Y1121 52,15 94 Y2274 147,00 4 Y1122 60,10 95 Y2281 215,61 5 Y1131 30,99 96 Y2282 221,49 6 Y1132 83,37 97 Y2283 122,34 7 Y1133 41,19 98 Y2284 140,66 8 Y1142 105,71 99 Y2291 119,05 9 Y1143 74,14 100 Y2292 361,45 10 Y1144 40,60 101 Y2293 191,13 11 Y1154 72,80 102 Y2294 132,62 12 Y1163 69,85 103 Y22.10.1 358,84 13 Y1171 32,80 104 Y22.10.2 151,23 14 Y1173 229,61 105 Y22.10.3 190,78 15 Y1181 98,60 106 Y22.10.4 159,66 16 Y1183 133,83 107 Y3111 136,99 17 Y1191 102,43 108 Y3112 140,26 18 Y1192 376,01 109 Y3113 196,62 19 Y11.10.2 96,72 110 Y3121 61,49 20 Y1212 92,38 111 Y3122 44,27 21 Y1213 166,36 112 Y3123 110,98 22 Y1222 128,56 113 Y3131 27,93 23 Y1231 189,90 114 Y3132 59,87 24 Y1232 132,61 115 Y3133 89,53 25 Y1233 79,02 116 Y3134 143,27 26 Y1241 214,48 117 Y3141 161,40 27 Y1243 164,98 118 Y3142 138,75 28 Y1251 81,85 119 Y3143 105,71 29 Y1254 40,32 120 Y3144 142,98 30 Y1273 49,86 121 Y3151 143,63 31 Y1282 172,43 122 Y3152 149,55 32 Y1294 34,06 123 Y3153 141,16 33 Y12.10.3 164,59 124 Y3154 204,20 34 Y2111 98,63 125 Y3161 243,67 35 Y2112 42,68 126 Y3162 164,86 36 Y2113 47,20 127 Y3163 98,64 37 Y2121 55,52 128 Y3164 147,54 38 Y2122 92,38 129 Y3171 102,86 39 Y2123 12,13 130 Y3172 167,12 40 Y2131 120,12 131 Y3173 153,67 41 Y2132 121,67 132 Y3174 100,86 42 Y2133 101,17 133 Y3181 252,94 43 Y2134 147,12 134 Y3182 147,91 44 Y2141 123,69 135 Y3183 248,66 45 Y2142 147,18 136 Y3191 113,60 46 Y2143 67,64 137 Y3192 234,63 47 Y2144 75,02 138 Y3193 145,46 48 Y2151 177,54 139 Y3194 104,62 49 Y2152 66,97 140 Y31.10.1 320,94

Page 89: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lanjutan

No. Notasi Nilai No. Notasi Nilai

50 Y2153 160,23 141 Y31.10.2 215,02 51 Y2154 83,75 142 Y31.10.3 187,92 52 Y2161 118,26 143 Y31.10.4 206,71 53 Y2162 173,04 144 Y3211 145,50 54 Y2163 140,11 145 Y3212 224,84 55 Y2164 154,97 146 Y3213 184,62 56 Y2171 98,85 147 Y3214 139,58 57 Y2172 111,38 148 Y3221 75,71 58 Y2173 306,55 149 Y3222 263,95 59 Y2181 243,87 150 Y3223 78,69 60 Y2182 269,92 151 Y3224 111,73 61 Y2183 169,91 152 Y3231 67,64 62 Y2191 45,23 153 Y3232 91,01 63 Y2192 355,19 154 Y3233 119,91 64 Y2193 42,41 155 Y3234 120,19 65 Y2194 23,52 156 Y3241 130,02 66 Y21.10.1 264,23 157 Y3242 317,61 67 Y21.10.3 247,93 158 Y3243 181,72 68 Y21.10.4 74,12 159 Y3244 200,91 69 Y2211 136,11 160 Y3251 123,12 70 Y2212 87,64 161 Y3252 144,37 71 Y2213 139,67 162 Y3253 154,30 72 Y2221 80,66 163 Y3254 273,87 73 Y2222 51,24 164 Y3261 157,19 74 Y2223 117,91 165 Y3262 162,97 75 Y2224 130,38 166 Y3263 75,86 76 Y2231 119,99 167 Y3271 115,37 77 Y2232 123,33 168 Y3272 114,05 78 Y2233 56,20 169 Y3273 79,40 79 Y2234 44,94 170 Y3274 87,88 80 Y2241 172,11 171 Y3281 25,45 81 Y2242 248,58 172 Y3282 276,33 82 Y2243 313,76 173 Y3283 167,26 83 Y2244 177,38 174 Y3284 124,42 84 Y2251 166,69 175 Y3291 83,37 85 Y2252 102,02 176 Y3292 216,07 86 Y2253 153,17 177 Y3293 103,81 87 Y2254 48,39 178 Y3294 176,25 88 Y2261 426,90 179 Y32.10.1 188,47 89 Y2262 135.61 180 Y32.10.2 283,28 90 Y2263 155,95 181 Y32.10.3 121,91 91 Y2264 165,59 182 Y32.10.4 94,34

Page 90: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lampiran 9 Kemungkinan-kemungkinan luas areal petik pada afdeling GM I

No. Luas areal Periode Musim Hanca ke- Tahunpemetikan petik (hari) pangkas

1 L1111 8 Kemarau 1 I2 L1113 8 Kemarau 1 III3 L1121 8 Kemarau 2 I4 L1122 8 Kemarau 2 I I5 L1123 8 Kemarau 2 III6 L1124 8 Kemarau 2 IV7 L1131 8 Kemarau 3 I8 L1132 8 Kemarau 3 I I9 L1133 8 Kemarau 3 III

10 L1134 8 Kemarau 3 IV11 L1141 8 Kemarau 4 I12 L1143 8 Kemarau 4 III13 L1151 8 Kemarau 5 I14 L1161 8 Kemarau 6 I15 L1162 8 Kemarau 6 I I16 L1163 8 Kemarau 6 III17 L1164 8 Kemarau 6 IV18 L1171 8 Kemarau 7 I19 L1172 8 Kemarau 7 II20 L1183 8 Kemarau 8 III21 L1191 8 Kemarau 9 I22 L1192 8 Kemarau 9 II23 L1193 8 Kemarau 9 III24 L11.10.1 8 Kemarau 10 I25 L11.10.2 8 Kemarau 10 II26 L1211 8 Hujan 1 I27 L1213 8 Hujan 1 III28 L1214 8 Hujan 1 IV29 L1221 8 Hujan 2 I30 L1223 8 Hujan 2 III31 L1224 8 Hujan 2 IV32 L1231 8 Hujan 3 I33 L1233 8 Hujan 3 III34 L1234 8 Hujan 3 IV35 L1241 8 Hujan 4 I36 L1242 8 Hujan 4 II37 L1243 8 Hujan 4 III38 L1251 8 Hujan 5 I39 L1261 8 Hujan 6 I40 L1263 8 Hujan 6 III41 L1272 8 Hujan 7 II42 L1274 8 Hujan 7 IV43 L1282 8 Hujan 8 II44 L1291 8 Hujan 9 I45 L1292 8 Hujan 9 II46 L1293 8 Hujan 9 III47 L12.10.1 8 Hujan 10 I

Page 91: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lanjutan

No. Luas areal Periode Musim Hanca ke- Tahunpemetikan petik (hari) pangkas

48 L2113 10 Kemarau 1 III49 L2114 10 Kemarau 1 IV50 L2121 10 Kemarau 2 I51 L2122 10 Kemarau 2 II52 L2123 10 Kemarau 2 III53 L2124 10 Kemarau 2 IV54 L2131 10 Kemarau 3 I55 L2132 10 Kemarau 3 II56 L2133 10 Kemarau 3 III57 L2134 10 Kemarau 3 IV58 L2141 10 Kemarau 4 I59 L2143 10 Kemarau 4 III60 L2151 10 Kemarau 5 I61 L2152 10 Kemarau 5 II62 L2153 10 Kemarau 5 III63 L2154 10 Kemarau 5 IV64 L2161 10 Kemarau 6 I65 L2162 10 Kemarau 6 II66 L2163 10 Kemarau 6 III67 L2171 10 Kemarau 7 I68 L2172 10 Kemarau 7 II69 L2173 10 Kemarau 7 III70 L2174 10 Kemarau 7 IV71 L2182 10 Kemarau 8 II72 L2191 10 Kemarau 9 I73 L2192 10 Kemarau 9 II74 L2193 10 Kemarau 9 III75 L2194 10 Kemarau 9 IV76 L21.10.2 10 Kemarau 10 II77 L21.10.3 10 Kemarau 10 III78 L2211 10 Hujan 1 I79 L2212 10 Hujan 1 II80 L2213 10 Hujan 1 III81 L2221 10 Hujan 2 I82 L2222 10 Hujan 2 II83 L2223 10 Hujan 2 III84 L2224 10 Hujan 2 IV85 L2231 10 Hujan 3 I86 L2232 10 Hujan 3 II87 L2233 10 Hujan 3 III88 L2234 10 Hujan 3 IV89 L2241 10 Hujan 4 I90 L2242 10 Hujan 4 II91 L2243 10 Hujan 4 III92 L2251 10 Hujan 5 I93 L2252 10 Hujan 5 II94 L2253 10 Hujan 5 III

Page 92: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lanjutan

No. Luas areal Periode Musim Hanca ke- Tahunpemetikan petik (hari) pangkas

95 L2263 10 Hujan 6 III96 L2264 10 Hujan 6 IV97 L2271 10 Hujan 7 I98 L2272 10 Hujan 7 II99 L2281 10 Hujan 8 I

100 L2282 10 Hujan 8 II101 L2291 10 Hujan 9 I102 L2292 10 Hujan 9 II103 L2293 10 Hujan 9 III104 L22.10.1 10 Hujan 10 I105 L22.10.2 10 Hujan 10 II106 L22.10.3 10 Hujan 10 III107 L3111 12 Kemarau 1 I108 L3112 12 Kemarau 1 II109 L3113 12 Kemarau 1 III110 L3114 12 Kemarau 1 IV111 L3121 12 Kemarau 2 I112 L3122 12 Kemarau 2 II113 L3123 12 Kemarau 2 III114 L3124 12 Kemarau 2 IV115 L3131 12 Kemarau 3 I116 L3132 12 Kemarau 3 II117 L3133 12 Kemarau 3 III118 L3134 12 Kemarau 3 IV119 L3142 12 Kemarau 4 II120 L3143 12 Kemarau 4 III121 L3151 12 Kemarau 5 I122 L3152 12 Kemarau 5 II123 L3153 12 Kemarau 5 III124 L3161 12 Kemarau 6 I125 L3162 12 Kemarau 6 II126 L3163 12 Kemarau 6 III127 L3171 12 Kemarau 7 I128 L3172 12 Kemarau 7 II129 L3173 12 Kemarau 7 III130 L3174 12 Kemarau 7 IV131 L3182 12 Kemarau 8 II132 L3183 12 Kemarau 8 III133 L3191 12 Kemarau 9 I134 L3192 12 Kemarau 9 II135 L3193 12 Kemarau 9 III136 L3194 12 Kemarau 9 IV137 L31.10.1 12 Kemarau 10 I138 L31.10.2 12 Kemarau 10 II139 L31.10.3 12 Kemarau 10 III140 L31.10.4 12 Kemarau 10 IV141 L3211 12 Hujan 1 I

Page 93: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lanjutan

Lampiran 10 Kemungkinan-kemungkinan luas areal petik pada afdeling GM II

No. Luas areal Periode Musim Hanca ke- Tahunpemetikan petik (hari) pangkas

142 L3214 12 Hujan 1 IV143 L3221 12 Hujan 2 I144 L3222 12 Hujan 2 II145 L3223 12 Hujan 2 III146 L3224 12 Hujan 2 IV147 L3231 12 Hujan 3 I148 L3232 12 Hujan 3 II149 L3233 12 Hujan 3 III150 L3241 12 Hujan 4 I151 L3242 12 Hujan 4 II152 L3243 12 Hujan 4 III153 L3251 12 Hujan 5 I154 L3252 12 Hujan 5 II155 L3253 12 Hujan 5 III156 L3254 12 Hujan 5 IV157 L3261 12 Hujan 6 I158 L3262 12 Hujan 6 II159 L3263 12 Hujan 6 III160 L3264 12 Hujan 6 IV161 L3272 12 Hujan 7 II162 L3273 12 Hujan 7 III163 L3274 12 Hujan 7 IV164 L3281 12 Hujan 8 I165 L3282 12 Hujan 8 II166 L3283 12 Hujan 8 III167 L3291 12 Hujan 9 I168 L3292 12 Hujan 9 II169 L3293 12 Hujan 9 III170 L3294 12 Hujan 9 IV171 L32.10.2 12 Hujan 10 II172 L32.10.3 12 Hujan 10 III173 L32.10.4 12 Hujan 10 IV

Page 94: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lanjutan

No. Luas areal Per iode Musim Hanca ke- Tahunpemetikan petik (hari) pangkas

1 L1111 8 Kemarau 1 I2 L1112 8 Kemarau 1 I I3 L1121 8 Kemarau 2 I4 L1124 8 Kemarau 2 IV5 L1133 8 Kemarau 3 III6 L1141 8 Kemarau 4 I7 L1142 8 Kemarau 4 I I8 L1152 8 Kemarau 5 I I9 L1162 8 Kemarau 6 I I

1 0 L1163 8 Kemarau 6 III1 1 L1164 8 Kemarau 6 IV1 2 L1183 8 Kemarau 8 III1 3 L1211 8 Hujan 1 I1 4 L1214 8 Hujan 1 IV1 5 L1221 8 Hujan 2 I1 6 L1224 8 Hujan 2 IV1 7 L1232 8 Hujan 3 I I1 8 L1233 8 Hujan 3 III1 9 L1242 8 Hujan 4 I I2 0 L1251 8 Hujan 5 I2 1 L1253 8 Hujan 5 III2 2 L1261 8 Hujan 6 I2 3 L1262 8 Hujan 6 I I2 4 L1263 8 Hujan 6 III2 5 L1271 8 Hujan 7 I2 6 L1272 8 Hujan 7 I I2 7 L1273 8 Hujan 7 III2 8 L1283 8 Hujan 8 III2 9 L2111 10 Kemarau 1 I3 0 L2112 10 Kemarau 1 I I3 1 L2113 10 Kemarau 1 III3 2 L2114 10 Kemarau 1 IV3 3 L2121 10 Kemarau 2 I3 4 L2122 10 Kemarau 2 I I3 5 L2123 10 Kemarau 2 III3 6 L2124 10 Kemarau 2 IV3 7 L2131 10 Kemarau 3 I3 8 L2132 10 Kemarau 3 I I3 9 L2133 10 Kemarau 3 III4 0 L2134 10 Kemarau 3 IV4 1 L2141 10 Kemarau 4 I4 2 L2142 10 Kemarau 4 I I4 3 L2143 10 Kemarau 4 III4 4 L2144 10 Kemarau 4 IV4 5 L2151 10 Kemarau 5 I4 6 L2152 10 Kemarau 5 I I4 7 L2153 10 Kemarau 5 III

Page 95: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lanjutan

No. Luas areal Periode Musim Hanca ke- Tahunpemetikan petik (hari) pangkas

48 L2162 10 Kemarau 6 I I49 L2163 10 Kemarau 6 III50 L2171 10 Kemarau 7 I51 L2172 10 Kemarau 7 II52 L2173 10 Kemarau 7 III53 L2181 10 Kemarau 8 I54 L2182 10 Kemarau 8 II55 L2183 10 Kemarau 8 III56 L2184 10 Kemarau 8 IV57 L2211 10 Hujan 1 I58 L2212 10 Hujan 1 II59 L2214 10 Hujan 1 IV60 L2221 10 Hujan 2 I61 L2222 10 Hujan 2 II62 L2223 10 Hujan 2 III63 L2224 10 Hujan 2 IV64 L2231 10 Hujan 3 I65 L2232 10 Hujan 3 II66 L2233 10 Hujan 3 III67 L2241 10 Hujan 4 I68 L2242 10 Hujan 4 II69 L2244 10 Hujan 4 IV70 L2251 10 Hujan 5 I71 L2252 10 Hujan 5 II72 L2253 10 Hujan 5 III73 L2254 10 Hujan 5 IV74 L2261 10 Hujan 6 I75 L2262 10 Hujan 6 II76 L2263 10 Hujan 6 III77 L2271 10 Hujan 7 I78 L2272 10 Hujan 7 II79 L2273 10 Hujan 7 III80 L2281 10 Hujan 8 I81 L2282 10 Hujan 8 II82 L3111 12 Kemarau 1 I83 L3112 12 Kemarau 1 II84 L3113 12 Kemarau 1 III85 L3114 12 Kemarau 1 IV86 L3121 12 Kemarau 2 I87 L3122 12 Kemarau 2 II88 L3123 12 Kemarau 2 III89 L3124 12 Kemarau 2 IV90 L3131 12 Kemarau 3 I91 L3132 12 Kemarau 3 II92 L3133 12 Kemarau 3 III93 L3134 12 Kemarau 3 IV94 L3141 12 Kemarau 4 I

Page 96: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lampiran 11 Kemungkinan-kemungkinan luas areal petik pada afdeling CS

No. Luas areal Periode Musim Hanca ke- Tahunpemetikan petik (hari) pangkas

95 L3151 12 Kemarau 5 I96 L3152 12 Kemarau 5 II97 L3153 12 Kemarau 5 III98 L3154 12 Kemarau 5 IV99 L3161 12 Kemarau 6 I

100 L3162 12 Kemarau 6 II101 L3163 12 Kemarau 6 III102 L3164 12 Kemarau 6 IV103 L3171 12 Kemarau 7 I104 L3172 12 Kemarau 7 II105 L3173 12 Kemarau 7 III106 L3174 12 Kemarau 7 IV107 L3181 12 Kemarau 8 I108 L3182 12 Kemarau 8 II109 L3183 12 Kemarau 8 III110 L3184 12 Kemarau 8 IV111 L3211 12 Hujan 1 I112 L3212 12 Hujan 1 II113 L3213 12 Hujan 1 III114 L3214 12 Hujan 1 IV115 L3221 12 Hujan 2 I116 L3222 12 Hujan 2 II117 L3223 12 Hujan 2 III118 L3224 12 Hujan 2 IV119 L3232 12 Hujan 3 II120 L3233 12 Hujan 3 III121 L3241 12 Hujan 4 I122 L3242 12 Hujan 4 II123 L3243 12 Hujan 4 III124 L3244 12 Hujan 4 IV125 L3251 12 Hujan 5 I126 L3252 12 Hujan 5 II127 L3253 12 Hujan 5 III128 L3254 12 Hujan 5 IV129 L3261 12 Hujan 6 I130 L3262 12 Hujan 6 II131 L3263 12 Hujan 6 III132 L3264 12 Hujan 6 IV133 L3272 12 Hujan 7 II134 L3273 12 Hujan 7 III135 L3274 12 Hujan 7 IV136 L3281 12 Hujan 8 I137 L3282 12 Hujan 8 II138 L3283 12 Hujan 8 III139 L3284 12 Hujan 8 IV

Page 97: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lanjutan

No. Luas areal Periode Musim Hanca ke- Tahunpemetikan petik (hari) pangkas

1 L1111 8 Kemarau 1 I2 L1113 8 Kemarau 1 III3 L1121 8 Kemarau 2 I4 L1122 8 Kemarau 2 II5 L1131 8 Kemarau 3 I6 L1132 8 Kemarau 3 II7 L1133 8 Kemarau 3 III8 L1142 8 Kemarau 4 II9 L1143 8 Kemarau 4 III

1 0 L1144 8 Kemarau 4 IV1 1 L1154 8 Kemarau 5 IV1 2 L1163 8 Kemarau 6 III1 3 L1171 8 Kemarau 7 I1 4 L1173 8 Kemarau 7 III1 5 L1181 8 Kemarau 8 I1 6 L1183 8 Kemarau 8 III1 7 L1191 8 Kemarau 9 I1 8 L1192 8 Kemarau 9 II1 9 L11.10.2 8 Kemarau 10 II2 0 L1212 8 Hujan 1 II2 1 L1213 8 Hujan 1 III2 2 L1222 8 Hujan 2 II2 3 L1231 8 Hujan 3 I2 4 L1232 8 Hujan 3 II2 5 L1233 8 Hujan 3 III2 6 L1241 8 Hujan 4 I2 7 L1243 8 Hujan 4 III2 8 L1251 8 Hujan 5 I2 9 L1254 8 Hujan 5 IV3 0 L1273 8 Hujan 7 III3 1 L1282 8 Hujan 8 II3 2 L1294 8 Hujan 9 IV3 3 L12.10.3 8 Hujan 10 III3 4 L2111 10 Kemarau 1 I3 5 L2112 10 Kemarau 1 II3 6 L2113 10 Kemarau 1 III3 7 L2121 10 Kemarau 2 I3 8 L2122 10 Kemarau 2 II3 9 L2123 10 Kemarau 2 III4 0 L2131 10 Kemarau 3 I4 1 L2132 10 Kemarau 3 II4 2 L2133 10 Kemarau 3 III4 3 L2134 10 Kemarau 3 IV4 4 L2141 10 Kemarau 4 I4 5 L2142 10 Kemarau 4 II4 6 L2143 10 Kemarau 4 III4 7 L2144 10 Kemarau 4 IV

Page 98: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lanjutan

No. Luas areal Periode Musim Hanca ke- Tahunpemetikan petik (hari) pangkas

48 L2153 10 Kemarau 5 III49 L2154 10 Kemarau 5 IV50 L2161 10 Kemarau 6 I51 L2162 10 Kemarau 6 II52 L2163 10 Kemarau 6 III53 L2164 10 Kemarau 6 IV54 L2171 10 Kemarau 7 I55 L2172 10 Kemarau 7 II56 L2173 10 Kemarau 7 III57 L2181 10 Kemarau 8 I58 L2182 10 Kemarau 8 II59 L2183 10 Kemarau 8 III60 L2191 10 Kemarau 9 I61 L2192 10 Kemarau 9 II62 L2193 10 Kemarau 9 III63 L2194 10 Kemarau 9 IV64 L21.10.1 10 Kemarau 10 I65 L21.10.3 10 Kemarau 10 III66 L21.10.4 10 Kemarau 10 IV67 L2211 10 Hujan 1 I68 L2212 10 Hujan 1 II69 L2213 10 Hujan 1 III70 L2221 10 Hujan 2 I71 L2222 10 Hujan 2 II72 L2223 10 Hujan 2 III73 L2224 10 Hujan 2 IV74 L2231 10 Hujan 3 I75 L2232 10 Hujan 3 II76 L2233 10 Hujan 3 III77 L2234 10 Hujan 3 IV78 L2241 10 Hujan 4 I79 L2242 10 Hujan 4 II80 L2243 10 Hujan 4 III81 L2244 10 Hujan 4 IV82 L2251 10 Hujan 5 I83 L2252 10 Hujan 5 II84 L2253 10 Hujan 5 III85 L2254 10 Hujan 5 IV86 L2261 10 Hujan 6 I87 L2262 10 Hujan 6 II88 L2263 10 Hujan 6 III89 L2264 10 Hujan 6 IV90 L2271 10 Hujan 7 I91 L2272 10 Hujan 7 II92 L2274 10 Hujan 7 IV93 L2281 10 Hujan 8 I94 L2282 10 Hujan 8 II

Page 99: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lanjutan

No. Luas areal Periode Musim Hanca ke- Tahunpemetikan petik (hari) pangkas

95 L2291 10 Hujan 9 I96 L2292 10 Hujan 9 II97 L2293 10 Hujan 9 III98 L2294 10 Hujan 9 IV99 L22.10.1 10 Hujan 10 I

100 L22.10.2 10 Hujan 10 II101 L22.10.3 10 Hujan 10 III102 L22.10.4 10 Hujan 10 IV103 L3111 12 Kemarau 1 I104 L3112 12 Kemarau 1 II105 L3113 12 Kemarau 1 III106 L3121 12 Kemarau 2 I107 L3122 12 Kemarau 2 II108 L3123 12 Kemarau 2 III109 L3131 12 Kemarau 3 I110 L3132 12 Kemarau 3 II111 L3133 12 Kemarau 3 III112 L3134 12 Kemarau 3 IV113 L3141 12 Kemarau 4 I114 L3142 12 Kemarau 4 II115 L3143 12 Kemarau 4 III116 L3144 12 Kemarau 4 IV117 L3151 12 Kemarau 5 I118 L3152 12 Kemarau 5 II119 L3153 12 Kemarau 5 III120 L3154 12 Kemarau 5 IV121 L3161 12 Kemarau 6 I122 L3162 12 Kemarau 6 II123 L3163 12 Kemarau 6 III124 L3164 12 Kemarau 6 IV125 L3171 12 Kemarau 7 I126 L3172 12 Kemarau 7 II127 L3173 12 Kemarau 7 III128 L3174 12 Kemarau 7 IV129 L3181 12 Kemarau 8 I130 L3182 12 Kemarau 8 II131 L3183 12 Kemarau 8 III132 L3191 12 Kemarau 9 I133 L3192 12 Kemarau 9 II134 L3193 12 Kemarau 9 III135 L3194 12 Kemarau 9 IV136 L31.10.1 12 Kemarau 10 I137 L31.10.2 12 Kemarau 10 II138 L31.10.3 12 Kemarau 10 III139 L31.10.4 12 Kemarau 10 IV140 L3211 12 Hujan 1 I141 L3212 12 Hujan 1 II

Page 100: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lampiran 12 Luas hanca dan jumlah tenaga pemetik pada perkebunan Gunung

Mas

No. Luas areal Periode Musim Hanca ke- Tahunpemetikan petik (hari) pangkas

142 L3221 12 Hujan 2 I143 L3222 12 Hujan 2 II144 L3223 12 Hujan 2 III145 L3224 12 Hujan 2 IV146 L3231 12 Hujan 3 I147 L3232 12 Hujan 3 II148 L3233 12 Hujan 3 III149 L3234 12 Hujan 3 IV150 L3241 12 Hujan 4 I151 L3242 12 Hujan 4 II152 L3243 12 Hujan 4 III153 L3244 12 Hujan 4 IV154 L3251 12 Hujan 5 I155 L3252 12 Hujan 5 II156 L3253 12 Hujan 5 III157 L3254 12 Hujan 5 IV158 L3261 12 Hujan 6 I159 L3262 12 Hujan 6 II160 L3263 12 Hujan 6 III161 L3271 12 Hujan 7 I162 L3272 12 Hujan 7 II163 L3273 12 Hujan 7 III164 L3274 12 Hujan 7 IV165 L3281 12 Hujan 8 I166 L3282 12 Hujan 8 II167 L3283 12 Hujan 8 III168 L3284 12 Hujan 8 IV169 L3291 12 Hujan 9 I170 L3292 12 Hujan 9 II171 L3293 12 Hujan 9 III172 L3294 12 Hujan 9 IV173 L32.10.1 12 Hujan 10 I174 L32.10.2 12 Hujan 10 II175 L32.10.3 12 Hujan 10 III176 L32.10.4 12 Hujan 10 IV

Page 101: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Luas hanca dan jumlah tenaga pemetik pada afdeling GM I

Luas (ha) Jumlah pemetik Hanca min maks min maks I 9,11 28,41 232 264 II 7,49 39,77 233 276 III 6,92 25,68 219 276 IV 11,08 12,20 153 276 V 7,68 17,00 245 275 VI 6,03 19,29 191 276 VII 9,50 21,40 190 276 VIII 7,14 7,38 248 276 IX 6,57 23,96 241 276 X 6,01 12,88 169 276 Luas hanca dan jumlah tenaga pemetik pada afdeling GM II

Luas (ha) Jumlah pemetik Hanca min maks min maks I 3,00 23,06 150 151 II 13,36 35,60 155 173 III 5,63 13,39 147 173 IV 13,49 15,45 133 173 V 1,04 14,84 142 173 VI 7,00 19,52 150 173 VII 2,98 12,21 155 173 VIII 4,19 13,40 96 173 Lanjutan

Page 102: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Luas hanca dan jumlah tenaga pemetik pada afdeling CS

Luas (ha) Jumlah pemetik Hanca min maks min maks I 3,46 19,75 218 268 II 16,49 26,95 218 268 III 5,20 32,22 220 268 IV 5,70 20,79 218 268 V 8,43 32,77 212 268 VI 5,13 18,06 205 308 VII 9,32 25,28 201 268 VIII 6,33 11,79 215 268 IX 7,42 19,75 200 308 X 4,92 17,88 222 268 Lampiran 13 Formulasi kendala pada program linier fuzzy

Page 103: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Afdeling GM I: Kendala luas hanca L1111 + L1113 + L2111 + L2112 + L2113 + L2114 + L3111 + L3112 + L3113 + L3114 <= 28,41 + 19,30t L1211 + L1213 + L1214 + L 2211 + L2212 + L2213 + L3211 + L3212 + L3213 + L3214 <= 18,64 + 9,53t L1121 + L1122 + L1123 + L1124 + L2121 + L2122 + L2123 + L2124 + L3121 + L3122 + L3123 + L3124 <= 29,99 + 22,50t L1221 + L1223 + L1224 + L2221 + L2222 + L2223 + L2224 + L3221 + L3222 + L3223 + L3224 <= 39,77 + 32,28t L1131 + L1132 + L1133 + L1134 + L2131 + L2132 + L2133 + L2134 + L3131 + L3132 + L3133 + L3134 <= 25,68 + 18,76t L1231 + L1233 + L1234 + L2231 + L2232 + L2233 + L2234 + L3231 + L3232 + L3233 <= 25,27 + 18,35t L1141 + L1143 + L2141 + L2143 + L3142 + L3143 <= 12,20 + 1,12t L1241 + L1242 + L1243 + L2241 + L2242 + L2243 + L3241 + L3242 + L3243 <= 12,20 + 1,12t L1151 + L2151 + L2152 + L2153 + L2154 + L3151 + L3152 + L3153 <= 17,00 + 9,32t L1251 + L2251 + L2252 + L2253 + L3251 + L3252 + L3253 + L3254 <= 17,00 + 9,32t L1161+ L1162 + L1163 + L1164 + L2161 + L2162 + L2163 + L3161 + L3162 + L3163 <= 15,95 + 9,92t L1261 + L1263 + L2261 + L2262 + L2263 + L2264 + L3261 + L3262 + L3263 + L3264 <= 19,29 + 13,26t L1171 + L1172 + L2171 + L2172 + L2173 + L2174 + L3171 + L3172 + L3173 + L3174 <= 21,40 + 11,90t L1272 + L1274 + L2271 + L2272 + L3272 + L3273 + L3274 <= 21,40 + 11,90t L1183 + L2182 + L3182 + L3183 <= 7,38 + 0,24t L1282 + L2281 + L2282 + L3281 + L3282 + L3283 <= 7,38 + 0,24t L1191 + L1192 + L1193 + L2191 + L2192 + L2193 + L2194 + L3191 + L3192 + L3193 + L3194 <= 17,24 + 10,67t L1291 + L1292 + L1293 + L2291 + L2292 + L2293 + L3291 + L3292 + L3293 + L3294 <= 23,96 + 17,39t L11.10.1 + L11.10.2 + L21.10.2 + L21.10.3 + L31.10.1 + L31.10.2 + L31.10.3 + L31.10.4 <= 12,88 + 6,87t L12.10.1 + L22.10.1 + L22.10.2 + L22.10.3 + L32.10.2 + L32.10.3 + L32.10.4 <= 8.07 + 2,06t (43) Kendala ketersediaan tenaga pemetik 1,2L1111 + 1,2L1113 + 1,2L2111 + 1,2L2112 + 1,2L2113 + 1,2L2114 + 1,2L3111 + 1,2L3112 + 1,2L3113 + 1,2L3114 <= 264 + 32t 1,2L1211 + 1,2L1213 + 1,2L1214 + 1,2L2211 + 1,2L2212 + 1,2L2213 + 1,2L3211 + 1,2L3212 + 1,2L3213 + 1,2L3214 <= 264 + 32t Lanjutan

Page 104: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

1,2L1121 + 1,2L1122 + 1,2L1123 + 1,2L1124 + 1,2L2121 + 1,2L2122 + 1,2L2123 + 1,2L2124 + 1,2L3121 + 1,2L3122 + 1,2L3123 + 1,2L3124 <= 276 + 43t 1,2L1221 + 1,2L1223 + 1,2L1224 + 1,2L2221 + 1,2L2222 + 1,2L2223 + 1,2L2224 + 1,2L3221 + 1,2L3222 + 1,2L3223 + 1,2L3224 <= 276 + 43t 1,2L1131 + 1,2L1132 + 1,2L1133 + 1,2L1134 + 1,2L2131 + 1,2L2132 + 1,2L2133 + 1,2L2134 + 1,2L3131 + 1,2L3132 + 1,2L3133 + 1,2L3134 <= 276 + 57t 1,2L1231 + 1,2L1233 + 1,2L1234 + 1,2L2231 + 1,2L2232 + 1,2L2233 + 1,2L2234 + 1,2L3231 + 1,2L3232 + 1,2L3233 <= 276 + 57t 1,2L1141 + 1,2L1143 + 1,2L2141 + 1,2L2143 + 1,2L3142 + 1,2L3143 <= 276 +123t 1,2L1241 + 1,2L1242 + 1,2L1243 + 1,2L2241 + 1,2L2242 + 1,2L2243 + 1,2L3241 + 1,2L3242 + 1,2L3243 <= 276 +123t 1,2L1151 + 1,2L2151 + 1,2L2152 + 1,2L2153 + 1,2L2154 + 1,2L3151 + 1,2L3152 + 1,2L3153 <= 275 + 30t 1,2L1251 + 1,2L2251 + 1,2L2252 + 1,2L2253 + 1,2L3251 + 1,2L3252 + 1,2L3253 + 1,2L3254 <= 275 + 30t 1,2L1161+ 1,2L1162 + 1,2L1163 + 1,2L1164 + 1,2L2161 + 1,2L2162 + 1,2L2163 + 1,2L3161 + 1,2L3162 + 1,2L3163 <= 276 + 85t 1,2L1261 + 1,2L1263 + 1,2L2261 + 1,2L2262 + 1,2L2263 + 1,2L2264 + 1,2L3261 + 1,2L3262 + 1,2L3263 + 1,2L3264 <= 276 + 85t 1,2L1171 + 1,2L1172 + 1,2L2171 + 1,2L2172 + 1,2L2173 + 1,2L2174 + 1,2L3171 + 1,2L3172 + 1,2L3173 + 1,2L3174 <= 276 + 86t 1,2L1272 + 1,2L1274 + 1,2L2271 + 1,2L2272 + 1,2L3272 + 1,2L3273 + 1,2L3274 <= 276 + 86t 1,2L1183 + 1,2L2182 + 1,2L3182 + 1,2L3183) <= 276 + 28t 1,2L1282 + 1,2L2281 + 1,2L2282 + 1,2L3281 + 1,2L3282 + 1,2L3283 <= 276 + 28t 1,2L1191 + 1,2L1192 + 1,2L1193 + 1,2L2191 + 1,2L2192 + 1,2L2193 + 1,2L2194 + 1,2L3191 + 1,2L3192 + 1,2L3193 + 1,2L3194 <= 276 + 35t 1,2L1291 + 1,2L1292 + 1,2L1293 + 1,2L2291 + 1,2L2292 + 1,2L2293 + 1,2L3291 + 1,2L3292 + 1,2L3293 + 1,2L3294 <= 276 + 35t 1,2L11.10.1 + 1,2L11.10.2 + 1,2L21.10.2 + 1,2L21.10.3 + 1,2L31.10.1 + 1,2L31.10.2 + 1,2L31.10.3 + 1,2L31.10.4 <= 276 + 107t 1,2L12.10.1 + 1,2L22.10.1 + 1,2L22.10.2 + 1,2L22.10.3 + 1,2L32.10.2 + 1,2L32.10.3 + 1,2L32.10.4 <= 276 + 107t (44) Afdeling GM II: Kendala luas hanca L1111 + L1112 + L2111 + L2112 + L2113 + L2114 + L3111 + L3112 + L3113 + L3114 <= 23,06 + 20,06t L1211 + L1214 + L2211 + L2212 + L2214 + L3211 + L3212 + L3213 + L3214 <= 18,52 + 15,52t L1121 + L1124 + L2121 + L2122 + L2123 + L2124 + L3121 + L3122 + L3123 + L3124 <= 29,72 + 16,36t Lanjutan

Page 105: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

L1221 + L1224 + L2221 + L2222 + L2223 + L2224 + L3221 + L3222 + L3223 + L3224 <= 35,60 + 22,24t L1133 + L2131 + L2132 + L2133 + L2134 + L3131 + L3132 + L3133 + L3134 <= 13,39 + 7,76t L1232 + L1233 + L2231 + L2232 + L2233 + L3232 + L3233 <= 13,37 + 7,74t L1141 + L1142 + L2141 + L2142 + L2143 + L2144 + L3141 + L3143 + L3144 <= 15,45 + 1,96t L1242 + L2241 + L2242 + L2244 + L3241 + L3242 + L3243 + L3244 <= 15,45 + 1,96t L1152 + L2151 + L2152 + L2153 + L2154 + L3151 + L3152 + L3153 + L3154 <= 14,84 + 12,07t L1251 + L1253 + L2251 + L2252 + L2253 + L2254 + L3251 + L3252 + L3253 + L3254 <= 13,84 + 12,80t L1162 + L1163 + L1164 + L2161 + L2162 + L2163 + L3161 + L3162 + L3163 + L3164 <= 19,36 + 12,36t L1261 + L1262 + L1263 + L2261 + L2262 + L2263 + L3261 + L3262 + L3263 + L3264 <= 19,52 + 12,52t L2171 + L2172 + L2173 + L3171 + L3172 + L3173 + L3174 <= 12,21 + 9,23t L1271 + L1272 + L1273 + L2271 + L2272 + L2273 + L3272 + L3273 + L3274 <= 12,21 + 9,23t L1183 + L2181 + L2182 + L2183 + L2184 + L3181 + L3182 + L3183 + L3184 <= 13,40 + 9,21t L1283 + L2281 + L2282 + L3281 + L3282 + L3283 + L3284 <= 13,40 + 4,19t (45) Kendala ketersediaan tenaga pemetik 1,2L1111 + 1,2L1112 + 1,2L2111 + 1,2L2112 + 1,2L2113 + 1,2L2114 + 1,2L3111 + 1,2L3112 + 1,2L3113 + 1,2L3114 <= 151 + 1t 1,2L1211 + 1,2L1214 + 1,2L2211 + 1,2L2212 + 1,2L2214 + 1,2L3211 + 1,2L3212 + 1,2L3213 + 1,2L3214 <= 151 + 1t 1,2L1121 + 1,2L1124 + 1,2L2121 + 1,2L2122 + 1,2L2123 + 1,2L2124 + 1,2L3121 + 1,2L3122 + 1,2L3123 + 1,2L3124 <= 173 + 18t 1,2L1221 + 1,2L1224 + 1,2L2221 + 1,2L2222 + 1,2L2223 + 1,2L2224 + 1,2L3221 + 1,2L3222 + 1,2L3223 + 1,2L3224 <= 173 + 18t 1,2L1133 + 1,2L2131 + 1,2L2132 + 1,2L2133 + 1,2L2134 + 1,2L3131 + 1,2L3132 + 1,2L3133 + 1,2L3134 <= 173 + 26t 1,2L1232 + 1,2L1233 + 1,2L2231 + 1,2L2232 + 1,2L2233 + 1,2L3232 + 1,2L3233 <= 173 +26t 1,2L1141 + 1,2L1142 + 1,2L2141 + 1,2L2142 + 1,2L2143 + 1,2L2144 + 1,2L3141 + 1,2L3143 + 1,2L3144 <= 173 + 40t 1,2L1242 + 1,2L2241 + 1,2L2242 + 1,2L2244 + 1,2L3241 + 1,2L3242 + 1,2L3243 + 1,2L3244 <= 173 + 40t 1,2L1152 + 1,2L2151 + 1,2L2152 + 1,2L2153 + 1,2L2154 + 1,2L3151 + 1,2L3152 + 1,2L3153 + 1,2L3154 <= 173 + 31t 1,2L1251 + 1,2L1253 + 1,2L2251 + 1,2L2252 + 1,2L2253 + 1,2L2254 + 1,2L3251 + 1,2L3252 + 1,2L3253 + 1,2L3254 <= 173 + 31t 1,2L1162 + 1,2L1163 + 1,2L1164 + 1,2L2161 + 1,2L2162 + 1,2L2163 + 1,2L3161 + 1,2L3162 + 1,2L3163 + 1,2L3164 <= 173 + 23t Lanjutan

Page 106: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

1,2L1261 + 1,2L1262 + 1,2L1263 + 1,2L2261 + 1,2L2262 + 1,2L2263 + 1,2L3261 + 1,2L3262 + 1,2L3263 + 1,2L3264 <= 173 + 23t 1,2L2171 + 1,2L2172 + 1,2L2173 + 1,2L3171 + 1,2L3172 + 1,2L3173 + 1,2L3174 <= 173 + 18t 1,2L1271 + 1,2L1272 + 1,2L1273 + 1,2L2271 + 1,2L2272 + 1,2L2273 + 1,2L3272 + 1,2L3273 + 1,2L3274 <= 173 + 18t 1,2L1183 + 1,2L2181 + 1,2L2182 + 1,2L2183 + 1,2L2184 + 1,2L3181 + 1,2L3182 + 1,2L3183 + 1,2L3184 <= 173 + 77t 1,2L1283 + 1,2L2281 + 1,2L2282 + 1,2L3281 + 1,2L3282 + 1,2L3283 + 1,2L3284 <= 173 + 77t (46) Afdeling CS: Kendala luas hanca L1111 + L1113 + L2111 + L2112 + L2113 + L3111 + L3112 + L3113 <= 19,75 + 16,29t L1212 + L1213 + L2211 + L2212 + L2213 + L3211 + L3212 + L3213 + L3214 <=14,83 + 11,37t L1121 + L1122 + L2121 + L2122 + L2123 + L3121 + L3122 + L3123 <= 26,95 + 10,46t L1222 + L2221 + L2222 + L2223 + L2224 + L3221 + L3222 + L3223 + L3224 <= 26,95 + 10,46t L1131 + L1132 + L1133 + L2131 + L2132 + L2133 + L2134 + L3131 + L3132 + L3133 + L3134 <= 31,22 + 26,02t L1231 + L1232 + L1233 + L2231 + L2232 + L2233 + L2234 + L3231 + L3232 + L3233 + L3234 <= 32,22 + 27,02t L1142 + L1143 + L1144 + L2141 + L2142 + L2143 + L2144 + L3141 + L3142 + L3143 + L3144 <= 20,79 + 15,09t L1241 + L1243 + L2241 + L2242 + L2243 + L2244 + L3241 + L3242 + L3243 + L3244 <= 20,79 + 15,09t L1154 + L2151 + L2152 + L2153 + L2154 + L3151 + L3152 + L3153 + L3154 <= 24,34 + 15,91t L1251 + L1254 + L2251 + L2252 + L2253 + L2254 + L3251 + L3252 + L3253 + L3254 <= 32,77 + 24,34t L1163 + L2161 + L2162 + L2163 + L2164 + L3161 + L3162 + L3163 + L3164 <= 15,06 + 9,93t L2261 + L2262 + L2263 + L2264 + L3261 + L3262 + L3263 <= 18,06 + 12,93t L1171 + L1173 + L2171 + L2172 + L2173 + L3171 + L3172 + L3173 + L3174 <= 25,28 + 15,96t L1273 + L2271 + L2272 + L2274 + L3271 + L3272 + L3273 + L3274 <= 21,71 + 12,39t L1181 + L1183 + L2181 + L2182 + L2183 + L3181 + L3182 + L3183 <= 11,79 + 5,46t L1282 + L2281 + L2282 + L2283 + L2284 + L3281 + L3282 + L3283 + L3284 <= 11,79 + 5,46t L1191 + L1192 + L2191 + L2192 + L2193 + L2194 + L3191 + L3192 + L3193 + L3194 <= 12,33 + 4,91t Lanjutan

Page 107: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

L1294 + L2291 + L2292 + L2293 + L2294 + L3291 + L3292 + L3293 + L3294 <= 19,75 + 12,33t L11.10.2 + L21.10.1 + L21.10.3 + L21.10.4 + L31.10.1 + L31.10.2 + L31.10.3 + L31.10.4 <=17,88 + 12,96t L12.10.3 + L22.10.1 + L22.10.2 + L22.10.3 + L22.10.4 + L32.10.1 + L32.10.2 + L32.10.3 + L32.10.4 <= 17,88 + 12,96t (47) Kendala ketersediaan tenaga pemetik 1,2L1111 + 1,2L1113 + 1,2L2111 + 1,2L2112 + 1,2L2113 + 1,2L3111 + 1,2L3112 + 1,2L3113 <= 268 + 50t 1,2L1212 + 1,2L1213 + 1,2L2211 + 1,2L2212 + 1,2L2213 + 1,2L3211 + 1,2L3212 + 1,2L3213 + 1,2L3214 <=268 + 50t 1,2L1121 + 1,2L1122 + 1,2L2121 + 1,2L2122 + 1,2L2123 + 1,2L3121 + 1,2L3122 + 1,2L3123 <= 268 + 50t 1,2L1222 + 1,2L2221 + 1,2L2222 + 1,2L2223 + 1,2L2224 + 1,2L3221 + 1,2L3222 + 1,2L3223 + 1,2L3224 <= 268 + 50t 1,2L1131 + 1,2L1132 + 1,2L1133 + 1,2L2131 + 1,2L2132 + 1,2L2133 + 1,2L2134 + 1,2L3131 + 1,2L3132 + 1,2L3133 + 1,2L3134 <= 268 + 48t 1,2L1231 + 1,2L1232 + 1,2L1233 + 1,2L2231 + 1,2L2232 + 1,2L2233 + 1,2L2234 + 1,2L3231 + 1,2L3232 + 1,2L3233 + 1,2L3234 <= 268 + 48t 1,2L1142 + 1,2L1143 + 1,2L1144 + 1,2L2141 + 1,2L2142 + 1,2L2143 + 1,2L2144 + 1,2L3141 + 1,2L3142 + 1,2L3143 + 1,2L3144 <= 268 + 50t 1,2L1241 + 1,2L1243 + 1,2L2241 + 1,2L2242 + 1,2L2243 + 1,2L2244 + 1,2L3241 + 1,2L3242 + 1,2L3243 + 1,2L3244 <= 268 + 50t 1,2L1154 + 1,2L2151 + 1,2L2152 + 1,2L2153 + 1,2L2154 + 1,2L3151 + 1,2L3152 + 1,2L3153 + 1,2L3154 <= 268 + 56t 1,2L1251 + 1,2L1254 + 1,2L2251 + 1,2L2252 + 1,2L2253 + 1,2L2254 + 1,2L3251 + 1,2L3252 + 1,2L3253 + 1,2L3254 <= 268 + 56t 1,2L1163 + 1,2L2161 + 1,2L2162 + 1,2L2163 + 1,2L2164 + 1,2L3161 + 1,2L3162 + 1,2L3163 + 1,2L3164 <= 308 + 103t 1,2L2261 + 1,2L2262 + 1,2L2263 + 1,2L2264 + 1,2L3261 + 1,2L3262 + 1,2L3263 <= 308 + 103t 1,2L1171 + 1,2L1173 + 1,2L2171 + 1,2L2172 + 1,2L2173 + 1,2L3171 + 1,2L3172 + 1,2L3173 + 1,2L3174 <= 268 + 67t 1,2L1273 + 1,2L2271 + 1,2L2272 + 1,2L2274 + 1,2L3271 + 1,2L3272 + 1,2L3273 + 1,2L3274 <= 268 + 67t 1,2L1181 + 1,2L1183 + 1,2L2181 + 1,2L2182 + 1,2L2183 + 1,2L3181 + 1,2L3182 + L3183 <= 268 + 53t 1,2L1282 + 1,2L2281 + 1,2L2282 + 1,2L2283 + 1,2L2284 + 1,2L3281 + 1,2L3282 + 1,2L3283 + 1,2L3284 <= 268 + 53t 1,2L1191 + 1,2L1192 + 1,2L2191 + 1,2L2192 + 1,2L2193 + 1,2L2194 + 1,2L3191 + 1,2L3192 + 1,2L3193 + 1,2L3194 <= 308 + 108t 1,2L1294 + 1,2L2291 + 1,2L2292 + 1,2L2293 + 1,2L2294 + 1,2L3291 + 1,2L3292 + 1,2L3293 + 1,2L3294 <= 308 + 108t 1,2L11.10.2 + 1,2L21.10.1 + 1,2L21.10.3 + 1,2L21.10.4 + 1,2L31.10.1 + 1,2L31.10.2 + 1,2L31.10.3 + 1,2L31.10.4 <= 268 + 46t 1,2L12.10.3 + 1,2L22.10.1 + 1,2L22.10.2 + 1,2L22.10.3 + 1,2L22.10.4 + 1,2L32.10.1 + 1,2L32.10.2 + 1,2L32.10.3 + 1,2L32.10.4 <= 268 + 46t (48) Lampiran 14 Formulasi kendala pada program linier fuzzy (t=1)

Page 108: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Afdeling GM I: Kendala luas hanca L1111 + L1113 + L2111 + L2112 + L2113 + L2114 + L3111 + L3112 + L3113 + L3114 <= 51,69 L1211 + L1213 + L1214 + L 2211 + L2212 + L2213 + L3211 + L3212 + L3213 + L3214 <= 51,69 L1121 + L1122 + L1123 + L1124 + L2121 + L2122 + L2123 + L2124 + L3121 + L3122 + L3123 + L3124 <= 69,99 L1221 + L1223 + L1224 + L2221 + L2222 + L2223 + L2224 + L3221 + L3222 + L3223 + L3224 <= 69,99 L1131 + L1132 + L1133 + L1134 + L2131 + L2132 + L2133 + L2134 + L3131 + L3132 + L3133 + L3134 <= 64,91 L1231 + L1233 + L1234 + L2231 + L2232 + L2233 + L2234 + L3231 + L3232 + L3233 <= 64,91 L1141 + L1143 + L2141 + L2143 + L3142 + L3143 <= 13,4 L1241 + L1242 + L1243 + L2241 + L2242 + L2243 + L3241 + L3242 + L3243 <= 13,4 L1151 + L2151 + L2152 + L2153 + L2154 + L3151 + L3152 + L3153 <= 26,32 L1251 + L2251 + L2252 + L2253 + L3251 + L3252 + L3253 + L3254 <= 26,32 L1161+ L1162 + L1163 + L1164 + L2161 + L2162 + L2163 + L3161 + L3162 + L3163 <= 45,01 L1261 + L1263 + L2261 + L2262 + L2263 + L2264 + L3261 + L3262 + L3263 + L3264 <= 45,01 L1171 + L1172 + L2171 + L2172 + L2173 + L2174 + L3171 + L3172 + L3173 + L3174 <= 33,30 L1272 + L1274 + L2271 + L2272 + L3272 + L3273 + L3274 <= 33,30 L1183 + L2182 + L3182 + L3183 <= 7,62 L1282 + L2281 + L2282 + L3281 + L3282 + L3283 <= 7,62 L1191 + L1192 + L1193 + L2191 + L2192 + L2193 + L2194 + L3191 + L3192 + L3193 + L3194 <= 52,65 L1291 + L1292 + L1293 + L2291 + L2292 + L2293 + L3291 + L3292 + L3293 + L3294 <= 52,65 L11.10.1 + L11.10.2 + L21.10.2 + L21.10.3 + L31.10.1 + L31.10.2 + L31.10.3 + L31.10.4 <= 22,15 L12.10.1 + L22.10.1 + L22.10.2 + L22.10.3 + L32.10.2 + L32.10.3 + L32.10.4 <= 22,15 (49) Kendala ketersediaan tenaga pemetik 1,2L1111 + 1,2L1113 + 1,2L2111 + 1,2L2112 + 1,2L2113 + 1,2L2114 + 1,2L3111 + 1,2L3112 + 1,2L3113 + 1,2L3114 <= 296 1,2L1211 + 1,2L1213 + 1,2L1214 + 1,2L2211 + 1,2L2212 + 1,2L2213 + 1,2L3211 + 1,2L3212 + 1,2L3213 + 1,2L3214 <= 296 1,2L1121 + 1,2L1122 + 1,2L1123 + 1,2L1124 + 1,2L2121 + 1,2L2122 + 1,2L2123 + 1,2L2124 + 1,2L3121 + 1,2L3122 + 1,2L3123 + 1,2L3124 <= 319 1,2L1221 + 1,2L1223 + 1,2L1224 + 1,2L2221 + 1,2L2222 + 1,2L2223 + 1,2L2224 + 1,2L3221 + 1,2L3222 + 1,2L3223 + 1,2L3224 <= 319 Lanjutan

Page 109: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

1,2L1131 + 1,2L1132 + 1,2L1133 + 1,2L1134 + 1,2L2131 + 1,2L2132 + 1,2L2133 + 1,2L2134 + 1,2L3131 + 1,2L3132 + 1,2L3133 + 1,2L3134 <= 333 1,2L1231 + 1,2L1233 + 1,2L1234 + 1,2L2231 + 1,2L2232 + 1,2L2233 + 1,2L2234 + 1,2L3231 + 1,2L3232 + 1,2L3233 <= 333 1,2L1141 + 1,2L1143 + 1,2L2141 + 1,2L2143 + 1,2L3142 + 1,2L3143 <= 399 1,2L1241 + 1,2L1242 + 1,2L1243 + 1,2L2241 + 1,2L2242 + 1,2L2243 + 1,2L3241 + 1,2L3242 + 1,2L3243 <= 399 1,2L1151 + 1,2L2151 + 1,2L2152 + 1,2L2153 + 1,2L2154 + 1,2L3151 + 1,2L3152 + 1,2L3153 <= 305 1,2L1251 + 1,2L2251 + 1,2L2252 + 1,2L2253 + 1,2L3251 + 1,2L3252 + 1,2L3253 + 1,2L3254 <= 305 1,2L1161+ 1,2L1162 + 1,2L1163 + 1,2L1164 + 1,2L2161 + 1,2L2162 + 1,2L2163 + 1,2L3161 + 1,2L3162 + 1,2L3163 <= 361 1,2L1261 + 1,2L1263 + 1,2L2261 + 1,2L2262 + 1,2L2263 + 1,2L2264 + 1,2L3261 + 1,2L3262 + 1,2L3263 + 1,2L3264 <= 361 1,2L1171 + 1,2L1172 + 1,2L2171 + 1,2L2172 + 1,2L2173 + 1,2L2174 + 1,2L3171 + 1,2L3172 + 1,2L3173 + 1,2L3174 <= 362 1,2L1272 + 1,2L1274 + 1,2L2271 + 1,2L2272 + 1,2L3272 + 1,2L3273 + 1,2L3274 <= 362 1,2L1183 + 1,2L2182 + 1,2L3182 + 1,2L3183) <= 304 1,2L1282 + 1,2L2281 + 1,2L2282 + 1,2L3281 + 1,2L3282 + 1,2L3283 <= 304 1,2L1191 + 1,2L1192 + 1,2L1193 + 1,2L2191 + 1,2L2192 + 1,2L2193 + 1,2L2194 + 1,2L3191 + 1,2L3192 + 1,2L3193 + 1,2L3194 <= 311 1,2L1291 + 1,2L1292 + 1,2L1293 + 1,2L2291 + 1,2L2292 + 1,2L2293 + 1,2L3291 + 1,2L3292 + 1,2L3293 + 1,2L3294 <= 311 1,2L11.10.1 + 1,2L11.10.2 + 1,2L21.10.2 + 1,2L21.10.3 + 1,2L31.10.1 + 1,2L31.10.2 + 1,2L31.10.3 + 1,2L31.10.4 <= 383 1,2L12.10.1 + 1,2L22.10.1 + 1,2L22.10.2 + 1,2L22.10.3 + 1,2L32.10.2 + 1,2L32.10.3 + 1,2L32.10.4 <= 383 (50) Afdeling GM II: Kendala luas hanca L1111 + L1112 + L2111 + L2112 + L2113 + L2114 + L3111 + L3112 + L3113 + L3114 <= 39,76 L1211 + L1214 + L2211 + L2212 + L2214 + L3211 + L3212 + L3213 + L3214 <= 39,76 L1121 + L1124 + L2121 + L2122 + L2123 + L2124 + L3121 + L3122 + L3123 + L3124 <= 57,84 L1221 + L1224 + L2221 + L2222 + L2223 + L2224 + L3221 + L3222 + L3223 + L3224 <= 57,84 L1133 + L2131 + L2132 + L2133 + L2134 + L3131 + L3132 + L3133 + L3134 <= 32,37 L1232 + L1233 + L2231 + L2232 + L2233 + L3232 + L3233 <= 32,37 L1141 + L1142 + L2141 + L2142 + L2143 + L2144 + L3141 + L3143 + L3144 <= 17,41 L1242 + L2241 + L2242 + L2244 + L3241 + L3242 + L3243 + L3244 <= 17,41 Lanjutan

Page 110: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

L1152 + L2151 + L2152 + L2153 + L2154 + L3151 + L3152 + L3153 + L3154 <= 33,95 L1251 + L1253 + L2251 + L2252 + L2253 + L2254 + L3251 + L3252 + L3253 + L3254 <= 33,95 L1162 + L1163 + L1164 + L2161 + L2162 + L2163 + L3161 + L3162 + L3163 + L3164 <= 47,40 L1261 + L1262 + L1263 + L2261 + L2262 + L2263 + L3261 + L3262 + L3263 + L3264 <= 47,40 L2171 + L2172 + L2173 + L3171 + L3172 + L3173 + L3174 <= 21,44 L1271 + L1272 + L1273 + L2271 + L2272 + L2273 + L3272 + L3273 + L3274 <= 21,44 L1183 + L2181 + L2182 + L2183 + L2184 + L3181 + L3182 + L3183 + L3184 <= 22,61 L1283 + L2281 + L2282 + L3281 + L3282 + L3283 + L3284 <= 22,61 (51) Kendala ketersediaan tenaga pemetik 1,2L1111 + 1,2L1112 + 1,2L2111 + 1,2L2112 + 1,2L2113 + 1,2L2114 + 1,2L3111 + 1,2L3112 + 1,2L3113 + 1,2L3114 <= 152 1,2L1211 + 1,2L1214 + 1,2L2211 + 1,2L2212 + 1,2L2214 + 1,2L3211 + 1,2L3212 + 1,2L3213 + 1,2L3214 <= 152 1,2L1121 + 1,2L1124 + 1,2L2121 + 1,2L2122 + 1,2L2123 + 1,2L2124 + 1,2L3121 + 1,2L3122 + 1,2L3123 + 1,2L3124 <= 191 1,2L1221 + 1,2L1224 + 1,2L2221 + 1,2L2222 + 1,2L2223 + 1,2L2224 + 1,2L3221 + 1,2L3222 + 1,2L3223 + 1,2L3224 <= 191 1,2L1133 + 1,2L2131 + 1,2L2132 + 1,2L2133 + 1,2L2134 + 1,2L3131 + 1,2L3132 + 1,2L3133 + 1,2L3134 <= 199 1,2L1232 + 1,2L1233 + 1,2L2231 + 1,2L2232 + 1,2L2233 + 1,2L3232 + 1,2L3233 <= 199 1,2L1141 + 1,2L1142 + 1,2L2141 + 1,2L2142 + 1,2L2143 + 1,2L2144 + 1,2L3141 + 1,2L3143 + 1,2L3144 <= 213 1,2L1242 + 1,2L2241 + 1,2L2242 + 1,2L2244 + 1,2L3241 + 1,2L3242 + 1,2L3243 + 1,2L3244 <= 213 1,2L1152 + 1,2L2151 + 1,2L2152 + 1,2L2153 + 1,2L2154 + 1,2L3151 + 1,2L3152 + 1,2L3153 + 1,2L3154 <= 204 1,2L1251 + 1,2L1253 + 1,2L2251 + 1,2L2252 + 1,2L2253 + 1,2L2254 + 1,2L3251 + 1,2L3252 + 1,2L3253 + 1,2L3254 <= 204 1,2L1162 + 1,2L1163 + 1,2L1164 + 1,2L2161 + 1,2L2162 + 1,2L2163 + 1,2L3161 + 1,2L3162 + 1,2L3163 + 1,2L3164 <= 196 1,2L1261 + 1,2L1262 + 1,2L1263 + 1,2L2261 + 1,2L2262 + 1,2L2263 + 1,2L3261 + 1,2L3262 + 1,2L3263 + 1,2L3264 <= 196 1,2L2171 + 1,2L2172 + 1,2L2173 + 1,2L3171 + 1,2L3172 + 1,2L3173 + 1,2L3174 <= 191 1,2L1271 + 1,2L1272 + 1,2L1273 + 1,2L2271 + 1,2L2272 + 1,2L2273 + 1,2L3272 + 1,2L3273 + 1,2L3274 <= 191 1,2L1183 + 1,2L2181 + 1,2L2182 + 1,2L2183 + 1,2L2184 + 1,2L3181 + 1,2L3182 + 1,2L3183 + 1,2L3184 <= 250 1,2L1283 + 1,2L2281 + 1,2L2282 + 1,2L3281 + 1,2L3282 + 1,2L3283 + 1,2L3284 <= 250 (52) Lanjutan

Page 111: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Afdeling CS: Kendala luas hanca L1111 + L1113 + L2111 + L2112 + L2113 + L3111 + L3112 + L3113 <= 34,58 L1212 + L1213 + L2211 + L2212 + L2213 + L3211 + L3212 + L3213 + L3214 <= 34,58 L1121 + L1122 + L2121 + L2122 + L2123 + L3121 + L3122 + L3123 <= 37,41 L1222 + L2221 + L2222 + L2223 + L2224 + L3221 + L3222 + L3223 + L3224 <= 37,41 L1131 + L1132 + L1133 + L2131 + L2132 + L2133 + L2134 + L3131 + L3132 + L3133 + L3134 <= 59,24 L1231 + L1232 + L1233 + L2231 + L2232 + L2233 + L2234 + L3231 + L3232 + L3233 + L3234 <= 59,24 L1142 + L1143 + L1144 + L2141 + L2142 + L2143 + L2144 + L3141 + L3142 + L3143 + L3144 <= 35,88 L1241 + L1243 + L2241 + L2242 + L2243 + L2244 + L3241 + L3242 + L3243 + L3244 <= 35,88 L1154 + L2151 + L2152 + L2153 + L2154 + L3151 + L3152 + L3153 + L3154 <= 57,11 L1251 + L1254 + L2251 + L2252 + L2253 + L2254 + L3251 + L3252 + L3253 + L3254 <= 57,11 L1163 + L2161 + L2162 + L2163 + L2164 + L3161 + L3162 + L3163 + L3164 <= 30,99 L2261 + L2262 + L2263 + L2264 + L3261 + L3262 + L3263 <= 30,99 L1171 + L1173 + L2171 + L2172 + L2173 + L3171 + L3172 + L3173 + L3174 <= 34,10 L1273 + L2271 + L2272 + L2274 + L3271 + L3272 + L3273 + L3274 <= 34,10 L1181 + L1183 + L2181 + L2182 + L2183 + L3181 + L3182 + L3183 <= 35,96 L1282 + L2281 + L2282 + L2283 + L2284 + L3281 + L3282 + L3283 + L3284 <= 35,96 L1191 + L1192 + L2191 + L2192 + L2193 + L2194 + L3191 + L3192 + L3193 + L3194 <= 32,08 L1294 + L2291 + L2292 + L2293 + L2294 + L3291 + L3292 + L3293 + L3294 <= 32,08 L11.10.2 + L21,10.1 + L21.10.3 + L21.10.4 + L31.10.1 + L31.10.2 + L31.10.3 + L31.10.4 <=34.84 L12.10.3 + L22.10.1 + L22.10.2 + L22.10.3 + L22.10.4 + L32.10.1 + L32.10.2 + L32.10.3 + L32.10.4 <= 34,84 (53) Kendala ketersediaan tenaga pemetik 1,2L1111 + 1,2L1113 + 1,2L2111 + 1,2L2112 + 1,2L2113 + 1,2L3111 + 1,2L3112 + 1,2L3113 <= 318 1,2L1212 + 1,2L1213 + 1,2L2211 + 1,2L2212 + 1,2L2213 + 1,2L3211 + 1,2L3212 + 1,2L3213 + 1,2L3214 <= 318 1,2L1121 + 1,2L1122 + 1,2L2121 + 1,2L2122 + 1,2L2123 + 1,2L3121 + 1,2L3122 + 1,2L3123 <= 318 1,2L1222 + 1,2L2221 + 1,2L2222 + 1,2L2223 + 1,2L2224 + 1,2L3221 + 1,2L3222 + 1,2L3223 + 1,2L3224 <= 318 Lanjutan

Page 112: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

1,2L1131 + 1,2L1132 + 1,2L1133 + 1,2L2131 + 1,2L2132 + 1,2L2133 + 1,2L2134 + 1,2L3131 + 1,2L3132 + 1,2L3133 + 1,2L3134 <= 316 1,2L1231 + 1,2L1232 + 1,2L1233 + 1,2L2231 + 1,2L2232 + 1,2L2233 + 1,2L2234 + 1,2L3231 + 1,2L3232 + 1,2L3233 + 1,2L3234 <= 316 1,2L1142 + 1,2L1143 + 1,2L1144 + 1,2L2141 + 1,2L2142 + 1,2L2143 + 1,2L2144 + 1,2L3141 + 1,2L3142 + 1,2L3143 + 1,2L3144 <= 318 1,2L1241 + 1,2L1243 + 1,2L2241 + 1,2L2242 + 1,2L2243 + 1,2L2244 + 1,2L3241 + 1,2L3242 + 1,2L3243 + 1,2L3244 <= 318 1,2L1154 + 1,2L2151 + 1,2L2152 + 1,2L2153 + 1,2L2154 + 1,2L3151 + 1,2L3152 + 1,2L3153 + 1,2L3154 <= 324 1,2L1251 + 1,2L1254 + 1,2L2251 + 1,2L2252 + 1,2L2253 + 1,2L2254 + 1,2L3251 + 1,2L3252 + 1,2L3253 + 1,2L3254 <= 324 1,2L1163 + 1,2L2161 + 1,2L2162 + 1,2L2163 + 1,2L2164 + 1,2L3161 + 1,2L3162 + 1,2L3163 + 1,2L3164 <= 411 1,2L2261 + 1,2L2262 + 1,2L2263 + 1,2L2264 + 1,2L3261 + 1,2L3262 + 1,2L3263 <= 411 1,2L1171 + 1,2L1173 + 1,2L2171 + 1,2L2172 + 1,2L2173 + 1,2L3171 + 1,2L3172 + 1,2L3173 + 1,2L3174 <= 335 1,2L1273 + 1,2L2271 + 1,2L2272 + 1,2L2274 + 1,2L3271 + 1,2L3272 + 1,2L3273 + 1,2L3274 <= 335 1,2L1181 + 1,2L1183 + 1,2L2181 + 1,2L2182 + 1,2L2183 + 1,2L3181 + 1,2L3182 + L3183 <= 321 1,2L1282 + 1,2L2281 + 1,2L2282 + 1,2L2283 + 1,2L2284 + 1,2L3281 + 1,2L3282 + 1,2L3283 + 1,2L3284 <= 321 1,2L1191 + 1,2L1192 + 1,2L2191 + 1,2L2192 + 1,2L2193 + 1,2L2194 + 1,2L3191 + 1,2L3192 + 1,2L3193 + 1,2L3194 <= 416 1,2L1294 + 1,2L2291 + 1,2L2292 + 1,2L2293 + 1,2L2294 + 1,2L3291 + 1,2L3292 + 1,2L3293 + 1,2L3294 <= 416 1,2L11.10.2 + 1,2L21.10.1 + 1,2L21.10.3 + 1,2L21.10.4 + 1,2L31.10.1 + 1,2L31.10.2 + 1,2L31.10.3 + 1,2L31.10.4 <= 314 1,2L12.10.3 + 1,2L22.10.1 + 1,2L22.10.2 + 1,2L22.10.3 + 1,2L22.10.4 + 1,2L32.10.1 + 1,2L32.10.2 + 1,2L32.10.3 + 1,2L32.10.4 <= 314 (54) Lampiran 15 Model program linier fuzzy untuk pemetikan pucuk teh

Page 113: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

A. Fungsi Tujuan

Fungsi tujuan dalam PL Fuzzy ialah fungsi tujuan semu karena yang

dimaksimumkan ialah variabel bantu ?. Tujuan utama, yaitu memaksimumkan

produksi pucuk basah selanjutnya menjadi salah satu kendala. Fungsi tujuan

semu untuk setiap afdeling ialah sebagai berikut:

Maksimisasi ? (55)

B. Kendala Afdeling GM I : Kendala luas hanca Musim kemarau 19,30? + L1113 + L2112 + L2113 + L3112 + L3113 <= 47,71 22,50? + L1122 + L1123 + L2122 + L2123 +L3122 + L3123 <= 52,49 18,76? + L1132 + L1133 + L2132 + L2133 + L3132 + L3133 <= 44,44 1,12? + L1143 + L2143 + L3142 + L3143 <= 13,32 9,32? + L2152 + L2153 + L3152 + L3153 <= 26,32 9,92? + L1162 + L1163 + L2162 + L2163 + L3162 + L3163 <= 25,87 11,90? + L1172 + L2172 + L2173 + L3172 + L3173 <= 33,30 0,24? + L1183 + L2182 + L3182 + L3183 <= 7,62 10,67? + L1192 + L1193 + L2192 + L2193 + L3192 + L3193 <= 27,91 6,87? + L11102 + L21102 + L21103 + L31102 + L31103 <= 19,75 (56) Musim hujan 9,53? + L1213 + L2212 + L2213 + L3212 + L3213 <= 28,17 32,28? + L1223 + L2222 + L2223 + L3222 + L3223 <= 72,05 18,35? + L1233 + L2232 + L2233 + L3232 + L3233 <= 43,62 1,12? + L1242 + L1243 + L2242 + L2243 + L3242 + L3243 <= 13,32 9,32? + L2252 + L2253 + L3252 + L3253 <= 26,32 13,26? + L1263 + L2262 + L2263 + L3262 + L3263 <= 32,55 11,90? + L1272 + L2272 + L3272 + L3273 <= 33,30 0,24? + L1282 + L2282 + L3282 + L3283 <= 7,62 17,39? + L1292 + L1293 + L2292 + L2293 + L3292 + L3293 <= 41,35 2,06? + L22102 + L22103 + L32102 + L32103 <= 10,13 (57)

Page 114: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lanjutan Kendala ketersediaan tenaga pemetik Musim kemarau 32? + 1,2L1113 + 1,2L2112 + 1,2L2113 + 1,2L3112 + 1,2L3113 <= 296 43? + 1,2L1122 + 1,2L1123 + 1,2L2122 + 1,2L2123 + 1,2L3122 + 1,2L3123 <= 319 57? + 1,2L1132 + 1,2L1133 + 1,2L2132 + 1,2L2133 + 1,2L3132 + 1,2L3133 <= 333 123? + 1,2L1143 + 1,2L2143 + 1,2L3142 + 1,2L3143 <= 399 30? + 1,2L2152 + 1,2L2153 + 1,2L3152 + 1,2L3153 <= 305 85? + 1,2L1162 + 1,2L1163 + 1,2L2162 + 1,2L2163 + 1,2L3162 + 1,2L3163 <= 361 86? + 1,2L1172 + 1,2L2172 + 1,2L2173 + 1,2L3172 + 1,2L3173 <= 362 28? + 1,2L1183 + 1,2L2182 + 1,2L3182 + 1,2L3183 <= 304 35? + 1,2L1192 + 1,2L1193 + 1,2L2192 + 1,2L2193 + 1,2L3192 + 1,2L3193 <= 311 107? + 1,2L11102 + 1,2L21102 + 1,2L21103 + 1,2L31102 + 1,2L31103 <= 383 (58) Musim hujan 32? + 1,2L1213 + 1,2L2212 + 1,2L2213 + 1,2L3212 + 1,2L3213 <= 296 43? + 1,2L1223 + 1,2L2222 + 1,2L2223 + 1,2L3222 + 1,2L3223 <= 319 57? + 1,2L1233 + 1,2L2232 + 1,2L2233 + 1,2L3232 + 1,2L3233 <= 333 123? + 1,2L1242 + 1,2L1243 + 1,2L2242 + 1,2L2243 + 1,2L3242 + 1,2L3243 <= 399 30? + 1,2L2252 + 1,2L2253 + 1,2L3252 + 1,2L3253 <= 305 85? + 1,2L1263 + 1,2L2262 + 1,2L2263 + 1,2L3262 + 1,2L3263 <= 361 86? + 1,2L1272 + 1,2L2272 + 1,2L3272 + 1,2L3273 <= 362 28? + 1,2L1282 + 1,2L2282 + 1,2L3282 + 1,2L3283 <= 304 35? + 1,2L1292 + 1,2L1293 + 1,2L2292 + 1,2L2293 + 1,2L3292 + 1,2L3293 <= 311 107? + 1,2L22102 + 1,2L22103 + 1,2L32102 + 1,2L32103 <= 383 (59) Kendala untuk fungsi tujuan utama Menurut model optimisasi PL Fuzzy, fungsi tujuan utama akan menjadi

salah satu kendala, Kendala ini juga memerlukan batasan fuzzy, Kendala untuk

fungsi tujuan utama dapat dirumuskan sebagai berikut:

Musim kemarau 24233,24? - 1(68,94L1113 + 160,66L1122 + 100,59L1123 + 57,80L1132 + 129,14 L1133 + 71,64L1143 +100,72L1162 + 119,29L1163 + 205,26L1172 + 114,43L1183 + 149,76L1192 + 256,96L1193 + 68,38 L11102 + 212,09L2112 +

Page 115: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lanjutan 167,66L2113 + 155,79L2122 + 82,00L2123 + 160,10L2132 + 162,95L2133 + 131,84L2143 + 262,77L2152 + 311,80L2153 + 232,37L2162 + 207,86L2163 + 86,21L2172 + 152,89L2173 + 239,57L2182 + 268,20L2192 + 231,49L2193 + 122,85L21102 + 168,40L21103 + 100,59L3112 + 159,54L3113 + 165,80L3122 + 120,37L3123 + 137,35L3132 + 206,67L3133 + 185,76L3142 + 55,56L3143 + 355,34L3152 + 264,31L3153 + 136,27L3162 + 224,96L3163 + 175,38L3172 + 76,99L3173 + 104,62L3182 + 135,29L3183 + 166,03L3192 + 237,49L3193 + 195,86L31102 + 106,69L31103) <= -65858,73 + 24233,24 = -41625,49

(60) Musim hujan 29152,45? – 1(156,18L1213 + 40,24L1223 + 47,08L1233 + 322,13L1242 + 91,68L1243 + 97,02L1263 + 314,74L1272 + 181,84L1282 + 30,53L1292 + 84,97L1293 + 207,89L2212 + 236,26L2213 + 160,05L2222 + 118,59L2223 + 160,36L2232 + 167,30L2233 + 162,79L2242 + 183,39L2243 + 266,01L2252 + 173,63L2253 + 167,70L2262 + 92,36L2263 + 207,79L2272 + 182,09L2282 + 145,73L2292 + 127,72L2293 + 243,68L22102 + 94,92L22103 + 207,03L3212 + 244,84L3213 + 228,66L3222 + 141,25L3223 + 331,69L3232 + 75,25L3233 + 152,25L3242 + 190,11L3243 + 261,46L3252 + 235,22L3253 + 240,41L3262 + 159,67L3263 + 193,42L3272 + 94,33L3273 + 85,15L3282 + 222,27L3283 + 108,23L3292 + 173,83L3293 + 194,61L32102 + 160,00L32103) <= -78788,80 + 29152,45 = -49636,35 (61) Afdeling GM II: Kendala luas hanca Musim kemarau 20,06? + L1111 + L1112 + L2111 + L2112 + L2113 + L2114 + L3111 + L3112 + L3113 + L3114 <= 43,12 16,36? + L1121 + L1124 + L2121 + L2122 + L2123 + L2124 + L3121 + L3122 + L3123 + L3124 <= 46,08 7,76? + L1133 + L2131 + L2132 + L2133 + L2134 + L3131 + L3132 + L3133 + L3134 <= 21,15 1,96? + L1141 + L1142 + L2141 + L2142 + L2143 + L2144 + L3141 + L3143 + L3144 <= 17,41 12,07? + L1152 + L2151 + L2152 + L2153 + L2154 + L3151 + L3152 + L3153 + L3154 <= 26,91 12,36? + L1162 + L1163 + L1164 + L2161 + L2162 + L2163 + L3161 + L3162 + L3163 + L3164 <= 31,72 9,23? + L2171 + L2172 + L2173 + L3171 + L3172 + L3173 + L3174 <= 21,44 9,21? + L1183 + L2181 + L2182 + L2183 + L2184 + L3181 + L3182 + L3183 + L3184 <= 22,61 (62)

Page 116: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lanjutan Musim hujan 15,52? + L1211 + L1214 + L2211 + L2212 + L2214 + L3211 + L3212 + L3213 + L3214 <= 34,04 22,24? + L1221 + L1224 + L2221 + L2222 + L2223 + L2224 + L3221 + L3222 + L3223 + L3224 <= 57,84 7,74? + L1232 + L1233 + L2231 + L2232 + L2233 + L3232 + L3233 <= 21,11 1,96? + L1242 + L2241 + L2242 + L2244 + L3241 + L3242 + L3243 + L3244 <= 17,41 12,80? + L1251 + L1253 + L2251 + L2252 + L2253 + L2254 + L3251 + L3252 + L3253 + L3254 <= 26,64 12,52? + L1261 + L1262 + L1263 + L2261 + L2262 + L2263 + L3261 + L3262 + L3263 + L3264 <= 32,04 9,23? + L1271 + L1272 + L1273 + L2271 + L2272 + L2273 + L3272 + L3273 + L3274 <= 21,44 4,19? + L1283 + L2281 + L2282 + L3281 + L3282 + L3283 + L3284 <= 17,59 (63) Kendala ketersediaan tenaga pemetik Musim kemarau ? + 1,2L1111 + 1,2L1112 + 1,2L2111 + 1,2L2112 + 1,2L2113 + 1,2L2114 + 1,2L3111 + 1,2L3112 + 1,2L3113 + 1,2L3114 <= 152 18? + 1,2L1121 + 1,2L1124 + 1,2L2121 + 1,2L2122 + 1,2L2123 + 1,2L2124 + 1,2L3121 + 1,2L3122 + 1,2L3123 + 1,2L3124 <= 191 26? + 1,2L1133 + 1,2L2131 + 1,2L2132 + 1,2L2133 + 1,2L2134 + 1,2L3131 + 1,2L3132 + 1,2L3133 + 1,2L3134 <= 199 40? + 1,2L1141 + 1,2L1142 + 1,2L2141 + 1,2L2142 + 1,2L2143 + 1,2L2144 + 1,2L3141 + 1,2L3143 + 1,2L3144 <= 213 31? + 1,2L1152 + 1,2L2151 + 1,2L2152 + 1,2L2153 + 1,2L2154 + 1,2L3151 + 1,2L3152 + 1,2L3153 + 1,2L3154 <= 204 23? + 1,2L1162 + 1,2L1163 + 1,2L1164 + 1,2L2161 + 1,2L2162 + 1,2L2163 + 1,2L3161 + 1,2L3162 + 1,2L3163 + 1,2L3164 <= 196 18? + 1,2L2171 + 1,2L2172 + 1,2L2173 + 1,2L3171 + 1,2L3172 + 1,2L3173 + 1,2L3174 <= 191 77? + 1,2L1183 + 1,2L2181 + 1,2L2182 + 1,2L2183 + 1,2L2184 + 1,2L3181 + 1,2L3182 + 1,2L3183 + 1,2L3184 <= 250 (64) Musim hujan ? + 1,2L1211 + 1,2L1214 + 1,2L2211 + 1,2L2212 + 1,2L2214 + 1,2L3211 + 1,2L3212 + 1,2L3213 + 1,2L3214 <= 152 18? + 1,2L1221 + 1,2L1224 + 1,2L2221 + 1,2L2222 + 1,2L2223 + 1,2L2224 + 1,2L3221 + 1,2L3222 + 1,2L3223 + 1,2L3224 <= 191 26? + 1,2L1232 + 1,2L1233 + 1,2L2231 + 1,2L2232 + 1,2L2233 + 1,2L3232 + 1,2L3233 <= 199

Page 117: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lanjutan 40? + 1,2L1242 + 1,2L2241 + 1,2L2242 + 1,2L2244 + 1,2L3241 + 1,2L3242 + 1,2L3243 + 1,2L3244 <= 213 31? + 1,2L1251 + 1,2L1253 + 1,2L2251 + 1,2L2252 + 1,2L2253 + 1,2L2254 + 1,2L3251 + 1,2L3252 + 1,2L3253 + 1,2L3254 <= 204 23? + 1,2L1261 + 1,2L1262 + 1,2L1263 + 1,2L2261 + 1,2L2262 + 1,2L2263 + 1,2L3261 + 1,2L3262 + 1,2L3263 + 1,2L3264 <= 196 18? + 1,2L1271 + 1,2L1272 + 1,2L1273 + 1,2L2271 + 1,2L2272 + 1,2L2273 + 1,2L3272 + 1,2L3273 + 1,2L3274 <= 191 77? + 1,2L1283 + 1,2L2281 + 1,2L2282 + 1,2L3281 + 1,2L3282 + 1,2L3283 + 1,2L3284 <= 250 (65) Kendala untuk fungsi tujuan utama Musim kemarau 26236,06? – 1( 329,59L1111 + 205,62L1112 + 38,36L1121 + 79,41L1124 + 71,23L1133 + 35,29L1141 + 75,02L1142 + 155,86L1152 + 216,45L1162 + 117,45L1163 + 85,36L1164 + 163,21L1183 + 308,68L2111 + 176,12L2112 +114,50L2113 + 100,41L2114 + 45,87L2121 + 110,76L2122 + 77,58L2123 + 102,28L2124 + 208,23L2131 + 254,89L2132 + 143,54L2133 + 69,21 L2134 + 113,28L2141 + 153,07L2142 + 125,95L2143 + 59,53L2144 + 201,18L2151 + 265,71L2152 + 144,38L2153 + 315,51L2154 + 141,74L2161 + 280,33L2162 + 178,50L2163 + 455,42L2171 + 174,81L2172 + 204,88L2173 + 113,79L2181 + 131,82L2182 + 176,90L2183 + 124,58L2184 + 135,54L3111 + 216,43L3112 + 264,85L3113 + 140,69L3114 + 159,09L3121 + 129,30L3122 + 113,92L3123 +112,26L3124 + 104,71L3131 + 169,37L3132 + 46,43L3133 + 84,20L3134 + 215,30L3141 + 99,16L3143 + 102,99L3144 + 182,39L3151 + 302,15L3152 + 189,05L3153 + 401,11L3154 + 147,09L3161 + 257,93L3162 + 142,64L3163 + 56,93L3164 + 261,33L3171 + 177,51L3172 + 210,00L3173 + 131,56L3174 + 167,24L3181 + 175,60L3182 + 178,67L3183 + 229,32L3184) <= -65317,15 + 26236,06 = -39081,09 (66) Musim hujan 32235,77? – 1(206,54L1211 + 50,79L1214 + 53,82L1221 + 372,37L1224 + 134,99L1232 + 160,75L1233 + 113,23L1242 + 306,70L1251 + 108,46L1253 + 42,68L1261 + 336,72L1262 + 209,85L1263 + 143,41L1271 + 567,17L1272 + 177,01L1273 + 224,76L1283 + 212,28L2211 + 311,10L2212 + 131,69L2214 + 55,46L2221 + 145,81L2222 + 67,74L2223 + 163,01L2224 + 102,31L2231 + 142,75L2232 + 200,70L2233 + 349,18L2241 + 164,40L2242 + 78,24L2244 + 339,12L2251 + 324,24L2252 + 198,89L2253 + 282,76L2254 + 373,12L2261 + 131,63L2262 + 120,80L2263 + 55,80L2271 + 197,99L2272 + 382,55L2273 + 153,04 L2281 + 297,28L2282 + 235,23L3211 + 275,24L3212 + 171,95L3213 + 186,57L3214 + 68,21L3221 + 130,95L3222 + 205,40L3223 + 221,42L3224 + 169,17L3232 + 132,85L3233 + 102,25L3241 + 419,68L3242 + 116,83L3243 + 50,33L3244 + 377,14L3251 + 239,79L3252 + 437,34L3253 + 295,44L3254 + 147,25L3261 + 247,31L3262 + 155,37L3263 + 146,47L3264 + 242,93L3272 + 427,72L3273 + 195,13L3274 + 229,48L3281 + 241,23L3282 + 249,02L3283 + 152,01L3284) <= -84665,91 + 32235,77 = -52430,14 (67)

Page 118: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lanjutan Afdeling CS : Kendala luas hanca Musim kemarau 16,29? + L1111 + L1113 + L2111 + L2112 + L2113 + L3111 + L3112 + L3113 <= 36,04 10,46? + L1121 + L1122 + L2121 + L2122 + L2123 + L3121 + L3122 + L3123 <= 37,41 26,02? + L1131 + L1132 + L1133 + L2131 + L2132 + L2133 + L3131 + L3132 + L3133 <= 57,24 15,09? + L1142 + L1143 + L2141 + L2142 + L2143 + L3141 + L3142 + L3143 <= 35,88 15,91? + L2151 + L2152 + L2153 + L3151 + L3152 + L3153 <= 40,25 9,93? + L1163 + L2161 + L2162 + L2163 + L3161 + L3162 + L3163 <= 24,99 15,96? + L1171 + L1173 + L2171 + L2172 + L2173 + L3171 + L3172 + L3173 <= 41,24 5,46? + L1181 + L1183 + L2181 + L2182 + L2183 + L3181 + L3182 + L3183 <= 17,25 4,91? + L1191 + L1192 + L2191 + L2192 + L2193 + L3191 + L3192 + L3193 <= 17,24 12,96? + L11102 + L21101 + L21103 + L31101 + L31102 + L31103 <=30,84

(68) Musim hujan 11,37? + L1212 + L1213 + L2211 + L2212 + L2213 + L3211 + L3212 + L3213 <= 26,20 10,46? + L1222 + L2221 + L2222 + L2223 + L3221 + L3222 + L3223 <= 37,41 27,02? + L1231 + L1232 + L1233 + L2231 + L2232 + L2233 + L3231 + L3232 + L3233 <= 59,24 15,09? + L1241 + L1243 + L2241 + L2242 + L2243 + L3241 + L3242 + L3243 <= 35,88 24,34? + L1251 + L2251 + L2252 + L2253 + L3251 + L3252 + L3253 <= 57,11 12,93? + L2261 + L2262 + L2263 + L3261 + L3262 + L3263 <= 30,99 12,39? + L1273 + L2271 + L2272 + L3271 + L3272 + L3273 <= 34,10 5,46? + L1282 + L2281 + L2282 + L2283 + L3281 + L3282 + L3283 <= 17,25 12,33? + L2291 + L2292 + L2293 + L3291 + L3292 + L3293 <= 32,08 12,96? + L12103 + L22101 + L22102 + L22103 + L32101 + L32102 + L32103 <= 30,84 (69) Kendala ketersediaan tenaga pemetik Musim kemarau 50? + 1,2L1111 + 1,2L1113 + 1,2L2111 + 1,2L2112 + 1,2L2113 + 1,2L3111 + 1,2L3112 + 1,2L3113 <= 318 50? + 1,2L1121 + 1,2L1122 + 1,2L2121 + 1,2L2122 + 1,2L2123 + 1,2L3121 + 1,2L3122 + 1,2L3123 <= 318

Page 119: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lanjutan 48? + 1,2L1131 + 1,2L1132 + 1,2L1133 + 1,2L2131 + 1,2L2132 + 1,2L2133 + 1,2L3131 + 1,2L3132 + 1,2L3133 <= 316 50? + 1,2L1142 + 1,2L1143 + 1,2L2141 + 1,2L2142 + 1,2L2143 + 1,2L3141 + 1,2L3142 + 1,2L3143 <= 318 56? + 1,2L2151 + 1,2L2152 + 1,2L2153 + 1,2L3151 + 1,2L3152 + 1,2L3153 <= 324 103? + 1,2L1163 + 1,2L2161 + 1,2L2162 + 1,2L2163 + 1,2L3161 + 1,2L3162 + 1,2L3163 <= 411 67? + 1,2L1171 + 1,2L1173 + 1,2L2171 + 1,2L2172 + 1,2L2173 + 1,2L3171 + 1,2L3172 + 1,2L3173 <= 335 53? + 1,2L1181 + 1,2L1183 + 1,2L2181 + 1,2L2182 + 1,2L2183 + 1,2L3181 + 1,2L3182 + L3183 <= 321 108? + 1,2L1191 + 1,2L1192 + 1,2L2191 + 1,2L2192 + 1,2L2193 + 1,2L3191 + 1,2L3192 + 1,2L3193 <= 416 46? + 1,2L11102 + 1,2L21101 + 1,2L21103 + 1,2L31101 + 1,2L31102 + 1,2L31103 <= 314 (70) Musim hujan 50? + 1,2L1212 + 1,2L1213 + 1,2L2211 + 1,2L2212 + 1,2L2213 + 1,2L3211 + 1,2L3212 + 1,2L3213 <= 318 50? + 1,2L1222 + 1,2L2221 + 1,2L2222 + 1,2L2223 + 1,2L3221 + 1,2L3222 + 1,2L3223 <= 318 48? + 1,2L1231 + 1,2L1232 + 1,2L1233 + 1,2L2231 + 1,2L2232 + 1,2L2233 + 1,2L3231 + 1,2L3232 + 1,2L3233 <= 316 50? + 1,2L1241 + 1,2L1243 + 1,2L2241 + 1,2L2242 + 1,2L2243 + 1,2L3241 + 1,2L3242 + 1,2L3243 <= 318 56? + 1,2L1251 + 1,2L2251 + 1,2L2252 + 1,2L2253 + 1,2L3251 + 1,2L3252 + 1,2L3253 <= 324 103? + 1,2L2261 + 1,2L2262 + 1,2L2263 + 1,2L3261 + 1,2L3262 + 1,2L3263 <= 411 67? + 1,2L1273 + 1,2L2271 + 1,2L2272 + 1,2L3271 + 1,2L3272 + 1,2L3273 <= 335 53? + 1,2L1282 + 1,2L2281 + 1,2L2282 + 1,2L2283 + 1,2L3281 + 1,2L3282 + 1,2L3283 <= 321 108? + 1,2L2291 + 1,2L2292 + 1,2L2293 + 1,2L3291 + 1,2L3292 + 1,2L3293 <= 416 46? + 1,2L12103 + 1,2L22101 + 1,2L22102 + 1,2L22103 + 1,2L32101 + 1,2L32102 + 1,2L32103 <= 314 (71) Kendala untuk fungsi tujuan utama Musim kemarau 27581,36? – 1(71,34L1111 + 82,56L1113 + 52,15L1121 + 60,10L1122 + 30,99L1131 + 83,37L1132 + 41,19L1133 + 105,71L1142 + 74,14L1143 + 69,85L1163 + 32,80L1171 + 229,61L1173 + 98,60L1181 + 133,83L1183 + 102,43L1191 + 376,01L1192 + 96,72L11102 + 98,63L2111 + 42,68L2112 + 47,20L2113 + 55,52L2121 + 92,38L2122 + 12,13L2123 + 120,12L2131 + 121,67L2132 + 101,17L2133 + 123,69L2141 + 147,18L2142 + 67,64L2143 +

Page 120: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lanjutan 177,54L2151 + 66,97L2152 + 160,23L2153 + 118,26L2161 + 173,04L2162 + 140,11L2163 + 98,85L2171 + 111,38L2172 + 306,55L2173 + 243,87L2181 + 269,92L2182 + 169,91L2183 + 45,23L2191 + 355,19L2192 + 42,41L2193 + 264,23L21101 + 247,93L21103 + 136,99L3111 + 140,26L3112 + 196,62L3113 + 61,49L3121 + 44,27L3122 + 110,98L3123 + 27,93L3131 + 59,87L3132 + 89,53L3133 + 161,40L3141 + 138,75L3142 + 105,71L3143 + 143,63L3151 + 149,55L3152 + 141,16L3153 + 243,67L3161 + 164,86L3162 + 98,64L3163 + 102,86L3171 + 167,12L3172 + 153,67L3173 + 252,94L3181 + 147,91L3182 + 248,66L3183 + 113,60L3191 + 234,63L3192 + 145,46L3193 + 320,94L31101 + 215,02L31102 + 187,92L31103) <= -70907,11 + 27581,36 = -43325,75

(72) Musim hujan 37216,91? –1(92,38L1212 + 166,36L1213 + 128,56L1222 + 189,90L1231 + 132,61L1232 + 79,02L1233 + 214,48L1241 + 164,98L1243 + 81,85L1251 + 49,86L1273 + 172,43L1282 + 164,59L12103 + 136,11L2211 + 87,64L2212 + 139,67L2213 + 80,66L2221 + 51,24L2222 + 117,91L2223 + 119,99L2231 + 123,33L2232 + 56,20L2233 + 172,11L2241 + 248,58L2242 + 313,76L2243 + 166,69L2251 + 102,02L2252 + 153,17L2253 + 426,90L2261 + 135,61L2262 + 155,95L2263 + 92,60L2271 + 143,88L2272 + 215,61L2281 + 221,49L2282 + 122,34L2283 + 119,05L2291 + 361,45L2292 + 191,13L2293 + 358,84L22101 + 151,23L22102 + 190,78L22103 + 145,50L3211 + 224,84L3212 + 184,62L3213 + 75,71L3221 + 263,95L3222 + 78,69L3223 + 67,64L3231 + 91,01L3232 + 119,91L3233 + 130,02L3241 + 317,61L3242 + 181,72L3243 + 123,12L3251 + 144,37L3252 + 154,30L3253 + 157,19L3261 + 162,97L3262 + 75,86L3263 + 115,37L3271 + 114,05L3272 + 79,40L3273 + 25,45L3281 + 276,33L3282 + 167,26L3283 + 83,37L3291 + 216,07L3292 + 103,81L3293 + 188,47L32101 + 283,28L32102 + 121,91L32103) = -93494,94 + 37216,91 = -56278,03 (73)

Page 121: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lampiran 16 Tampilan nilai optimisasi dengan menggunakan software LINDO Program 1 (GM1 kemarau) MAX 68.94L1113 + 160.66L1122 + 100.59L1123 + 57.80L1132 + 129.14 L1133 + 71.64L1143 +100.72L1162 + 119.29L1163 + 205.26L1172 + 114.43L1183 + 149.76L1192 + 256.96L1193 + 68.38 L11102 + 212.09L2112 + 167.66L2113 + 155.79L2122 + 82.00L2123 + 160.10L2132 + 162.95L2133 + 131.84L2143 + 262.77L2152 + 311.80L2153 + 232.37L2162 + 207.86L2163 + 86.21L2172 + 152.89L2173 + 239.57L2182 + 268.20L2192 + 231.49L2193 + 122.85L21102 + 168.40L21103 + 100.59L3112 + 159.54L3113 + 165.80L3122 + 120.37L3123 + 137.35L3132 + 206.67L3133 + 185.76L3142 + 55.56L3143 + 355.34L3152 + 264.31L3153 + 136.27L3162 + 224.96L3163 + 175.38L3172 + 76.99L3173 + 104.62L3182 + 135.29L3183 + 166.03L3192 + 237.49L3193 + 195.86L31102 + 106.69L31103 SUBJECT TO L1113 + L2112 + L2113 + L3112 + L3113 <= 30.40 L1122 + L1123 + L2122 + L2123 +L3122 + L3123 <= 39.77 L1132 + L1133 + L2132 + L2133 + L3132 + L3133 <= 36.14 L1143 + L2143 + L3142 + L3143 <= 12.20 L2152 + L2153 + L3152 + L3153 <= 17.00 L1162 + L1163 + L2162 + L2163 + L3162 + L3163 <= 25.52 L1172 + L2172 + L2173 + L3172 + L3173 <= 21.40 L1183 + L2182 + L3182 + L3183 <= 7.38 L1192 + L1193 + L2192 + L2193 + L3192 + L3193 <= 29.61 L11102 + L21102 + L21103 + L31102 + L31103 <= 14.08 1.2L1113 + 1.2L2112 + 1.2L2113 + 1.2L3112 + 1.2L3113 <= 264 1.2L1122 + 1.2L1123 + 1.2L2122 + 1.2L2123 + 1.2L3122 + 1.2L3123 <= 276 1.2L1132 + 1.2L1133 + 1.2L2132 + 1.2L2133 + 1.2L3132 + 1.2L3133 <= 276 1.2L1143 + 1.2L2143 + 1.2L3142 + 1.2L3143 <= 276 1.2L2152 + 1.2L2153 + 1.2L3152 + 1.2L3153 <= 275 1.2L1162 + 1.2L1163 + 1.2L2162 + 1.2L2163 + 1.2L3162 + 1.2L3163 <= 276 1.2L1172 + 1.2L2172 + 1.2L2173 + 1.2L3172 + 1.2L3173 <= 276 1.2L1183 + 1.2L2182 + 1.2L3182 + 1.2L3183 <= 276 1.2L1192 + 1.2L1193 + 1.2L2192 + 1.2L2193 + 1.2L3192 + 1.2L3193 <= 276 1.2L11102 + 1.2L21102 + 1.2L21103 + 1.2L31102 + 1.2L31103 <= 276 L1113>=0, L2112>=0, L2113>=0, L3112>=0, L3113>=0, L1122>=0, L1123>=0, L2122>=0, L2123>=0, L3122>=0, L3123>=0, L1132>=0, L1133>=0, L2132>=0, L2133>=0, L3132>=0, L3133>=0, L1143>=0, L2143>=0, L3142>=0, L3143>=0, L2152>=0, L2153>=0, L3152>=0, L3153>=0, L1162>=0, L1163>=0, L2162>=0, L2163>=0, L3162>=0, L3163>=0, L1172>=0, L2172>=0, L2173>=0, L3172>=0, L3173>=0, L1183>=0, L2182>=0, L3182>=0, L3183>=0, L1192>=0, L1193>=0, L2192>=0, L2193>=0, L3192>=0, L3193>=0, L11102>=0, 21102>=0, L21103>=0, L31102>=0, L31103>=0

Page 122: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lanjutan Hasil 1 LP OPTIMUM FOUND AT STEP 11 OBJECTIVE FUNCTION VALUE 1) 51607.29 VARIABLE VALUE REDUCED COST L1113 0.000000 143.149994 L1122 0.000000 5.139997 L1123 0.000000 65.210007 L1132 0.000000 148.869995 L1133 0.000000 77.529999 L1143 0.000000 114.120003 L1162 0.000000 131.649994 L1163 0.000000 113.080002 L1172 21.400000 0.000000 L1183 0.000000 125.139999 L1192 0.000000 118.440002 L1193 0.000000 11.240008 L11102 0.000000 127.480003 L2112 30.400000 0.000000 L2113 0.000000 44.429996 L2122 0.000000 10.010007 L2123 0.000000 83.800003 L2132 0.000000 46.569992 L2133 0.000000 43.720001 L2143 0.000000 53.920002 L2152 0.000000 92.570007 L2153 0.000000 43.540012 L2162 25.520000 0.000000 L2163 0.000000 24.510000 L2172 0.000000 119.050003 L2173 0.000000 52.369999 L2182 7.380000 0.000000 L2192 29.610001 0.000000 L2193 0.000000 36.709995 L21102 0.000000 73.010002 L21103 0.000000 27.460007 L3112 0.000000 111.500000 L3113 0.000000 52.550007 L3122 39.770000 0.000000 L3123 0.000000 45.429996 L3132 0.000000 69.319992 L3133 36.139999 0.000000 L3142 12.200000 0.000000 L3143 0.000000 130.199997 L3152 17.000000 0.000000 L3153 0.000000 91.029999 L3162 0.000000 96.099998 L3163 0.000000 7.409993 L3172 0.000000 29.879995 L3173 0.000000 128.270004

Page 123: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lanjutan L3182 0.000000 134.949997 L3183 0.000000 104.280006 L3192 0.000000 102.169998 L3193 0.000000 30.709995 L31102 14.080000 0.000000 L31103 0.000000 89.169998 ROW SLACK OR SURPLUS DUAL PRICES 2) 0.000000 212.089996 3) 0.000000 165.800003 4) 0.000000 206.669998 5) 0.000000 185.759995 6) 0.000000 355.339996 7) 0.000000 232.369995 8) 0.000000 205.259995 9) 0.000000 239.570007 10) 0.000000 268.200012 11) 0.000000 195.860001 12) 227.520004 0.000000 13) 228.276001 0.000000 14) 232.632004 0.000000 15) 261.359985 0.000000 16) 254.600006 0.000000 17) 245.376007 0.000000 18) 250.320007 0.000000 19) 267.144012 0.000000 20) 240.468002 0.000000 21) 259.104004 0.000000 22) 0.000000 0.000000 23) 30.400000 0.000000 24) 0.000000 0.000000 25) 0.000000 0.000000 26) 0.000000 0.000000 27) 0.000000 0.000000 28) 0.000000 0.000000 29) 0.000000 0.000000 30) 0.000000 0.000000 31) 39.770000 0.000000 32) 0.000000 0.000000 33) 0.000000 0.000000 34) 0.000000 0.000000 35) 0.000000 0.000000 36) 0.000000 0.000000 37) 0.000000 0.000000 38) 36.139999 0.000000 39) 0.000000 0.000000 40) 0.000000 0.000000 41) 12.200000 0.000000 42) 0.000000 0.000000 43) 0.000000 0.000000 44) 0.000000 0.000000 45) 17.000000 0.000000 46) 0.000000 0.000000 47) 0.000000 0.000000

Page 124: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lanjutan 48) 0.000000 0.000000 49) 25.520000 0.000000 50) 0.000000 0.000000 51) 0.000000 0.000000 52) 0.000000 0.000000 53) 21.400000 0.000000 54) 0.000000 0.000000 55) 0.000000 0.000000 56) 0.000000 0.000000 57) 0.000000 0.000000 58) 0.000000 0.000000 59) 7.380000 0.000000 60) 0.000000 0.000000 61) 0.000000 0.000000 62) 0.000000 0.000000 63) 0.000000 0.000000 64) 29.610001 0.000000 65) 0.000000 0.000000 66) 0.000000 0.000000 67) 0.000000 0.000000 68) 0.000000 0.000000 69) 0.000000 0.000000 70) 0.000000 0.000000 71) 14.080000 0.000000 72) 0.000000 0.000000 NO. ITERATIONS= 11

Page 125: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lanjutan Program 2 (GM1 hujan) MAX 156.18L1213 + 40.24L1223 + 47.08L1233 + 322.13L1242 + 91.68L1243 + 97.02L1263 + 314.74L1272 + 181.84L1282 + 30.53L1292 + 84.97L1293 + 207.89L2212 + 236.26L2213 + 160.05L2222 + 118.59L2223 + 160.36L2232 + 167.30L2233 + 162.79L2242 + 183.39L2243 + 266.01L2252 + 173.63L2253 + 167.70L2262 + 92.36L2263 + 207.79L2272 + 182.09L2282 + 145.73L2292 + 127.72L2293 + 243.68L22102 + 94.92L22103 + 207.03L3212 + 244.84L3213 + 228.66L3222 + 141.25L3223 + 331.69L3232 + 75.25L3233 + 152.25L3242 + 190.11L3243 + 261.46L3252 + 235.22L3253 + 240.41L3262 + 159.67L3263 + 193.42L3272 + 94.33L3273 + 85.15L3282 + 222.27L3283 + 108.23L3292 + 173.83L3293 + 194.61L32102 + 160.00L32103 subject to L1213 + L2212 + L2213 + L3212 + L3213 <= 30.40 L1223 + L2222 + L2223 + L3222 + L3223 <= 39.77 L1233 + L2232 + L2233 + L3232 + L3233 <= 36.14 L1242 + L1243 + L2242 + L2243 + L3242 + L3243 <= 12.20 L2252 + L2253 + L3252 + L3253 <= 17.00 L1263 + L2262 + L2263 + L3262 + L3263 <= 25.52 L1272 + L2272 + L3272 + L3273 <= 21.40 L1282 + L2282 + L3282 + L3283 <= 7.38 L1292 + L1293 + L2292 + L2293 + L3292 + L3293 <= 29.61 L22102 + L22103 + L32102 + L32103 <= 14.08 1.2L1213 + 1.2L2212 + 1.2L2213 + 1.2L3212 + 1.2L3213 <= 264 1.2L1223 + 1.2L2222 + 1.2L2223 + 1.2L3222 + 1.2L3223 <= 276 1.2L1233 + 1.2L2232 + 1.2L2233 + 1.2L3232 + 1.2L3233 <= 276 1.2L1242 + 1.2L1243 + 1.2L2242 + 1.2L2243 + 1.2L3242 + 1.2L3243 <= 276 1.2L2252 + 1.2L2253 + 1.2L3252 + 1.2L3253 <= 275 1.2L1263 + 1.2L2262 + 1.2L2263 + 1.2L3262 + 1.2L3263 <= 276 1.2L1272 + 1.2L2272 + 1.2L3272 + 1.2L3273 <= 276 1.2L1282 + 1.2L2282 + 1.2L3282 + 1.2L3283 <= 276 1.2L1292 + 1.2L1293 + 1.2L2292 + 1.2L2293 + 1.2L3292 + 1.2L3293 <= 276 1.2L22102 + 1.2L22103 + 1.2L32102 + 1.2L32103 <= 276 L1213>=0, L2212>=0, L2213>=0, L3212>=0, L3213>=0, L1223>=0, L2222>=0, L2223>=0, L3222>=0, L3223>=0, L1233>=0, L2232>=0, L2233>=0, L3232>=0, L3233>=0, L1242>=0, L1243>=0, L2242>=0, L2243>=0, L3242>=0, L3243>=0, L2252>=0, L2253>=0, L3252>=0, L3253>=0, L1263>=0, L2262>=0, L2263>=0, L3262>=0, L3263>=0, L1272>=0, L2272>=0, L3272>=0, L3273>=0, L1282>=0, L2282>=0, L3282>=0, L3283>=0, L1292>=0, L1293>=0, L2292>=0, L2293>=0, L3292>=0, L3293>=0, L22102>=0, L22103>=0, L32102>=0, L32103>=0 Hasil 2 LP OPTIMUM FOUND AT STEP 10 OBJECTIVE FUNCTION VALUE 1) 60065.55 VARIABLE VALUE REDUCED COST L1213 0.000000 88.660004

Page 126: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lanjutan L1223 0.000000 188.419998 L1233 0.000000 284.609985 L1242 12.200000 0.000000 L1243 0.000000 230.449997 L1263 0.000000 143.389999 L1272 21.400000 0.000000 L1282 0.000000 40.430004 L1292 0.000000 143.300003 L1293 0.000000 88.860001 L2212 0.000000 36.950001 L2213 0.000000 8.580006 L2222 0.000000 68.610001 L2223 0.000000 110.070007 L2232 0.000000 171.330002 L2233 0.000000 164.389999 L2242 0.000000 159.340012 L2243 0.000000 138.740005 L2252 17.000000 0.000000 L2253 0.000000 92.379997 L2262 0.000000 72.710007 L2263 0.000000 148.050003 L2272 0.000000 106.950005 L2282 0.000000 40.180004 L2292 0.000000 28.100004 L2293 0.000000 46.110001 L22102 14.080000 0.000000 L22103 0.000000 148.759995 L3212 0.000000 37.810001 L3213 30.400000 0.000000 L3222 39.770000 0.000000 L3223 0.000000 87.410004 L3232 36.139999 0.000000 L3233 0.000000 256.440002 L3242 0.000000 169.880005 L3243 0.000000 132.020004 L3252 0.000000 4.550009 L3253 0.000000 30.789999 L3262 25.520000 0.000000 L3263 0.000000 80.740005 L3272 0.000000 121.320000 L3273 0.000000 220.410004 L3282 0.000000 137.119995 L3283 7.380000 0.000000 L3292 0.000000 65.599998 L3293 29.610001 0.000000 L32102 0.000000 49.070000 L32103 0.000000 83.680000 ROW SLACK OR SURPLUS DUAL PRICES 2) 0.000000 244.839996 3) 0.000000 228.660004 4) 0.000000 331.690002 5) 0.000000 322.130005 6) 0.000000 266.010010

Page 127: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lanjutan 7) 0.000000 240.410004 8) 0.000000 314.739990 9) 0.000000 222.270004 10) 0.000000 173.830002 11) 0.000000 243.679993 12) 227.520004 0.000000 13) 228.276001 0.000000 14) 232.632004 0.000000 15) 261.359985 0.000000 16) 254.600006 0.000000 17) 245.376007 0.000000 18) 250.320007 0.000000 19) 267.144012 0.000000 20) 240.468002 0.000000 21) 259.104004 0.000000 22) 0.000000 0.000000 23) 0.000000 0.000000 24) 0.000000 0.000000 25) 0.000000 0.000000 26) 30.400000 0.000000 27) 0.000000 0.000000 28) 0.000000 0.000000 29) 0.000000 0.000000 30) 39.770000 0.000000 31) 0.000000 0.000000 32) 0.000000 0.000000 33) 0.000000 0.000000 34) 0.000000 0.000000 35) 36.139999 0.000000 36) 0.000000 0.000000 37) 12.200000 0.000000 38) 0.000000 0.000000 39) 0.000000 0.000000 40) 0.000000 0.000000 41) 0.000000 0.000000 42) 0.000000 0.000000 43) 17.000000 0.000000 44) 0.000000 0.000000 45) 0.000000 0.000000 46) 0.000000 0.000000 47) 0.000000 0.000000 48) 0.000000 0.000000 49) 0.000000 0.000000 50) 25.520000 0.000000 51) 0.000000 0.000000 52) 21.400000 0.000000 53) 0.000000 0.000000 54) 0.000000 0.000000 55) 0.000000 0.000000 56) 0.000000 0.000000 57) 0.000000 0.000000 58) 0.000000 0.000000 59) 7.380000 0.000000 60) 0.000000 0.000000 61) 0.000000 0.000000

Page 128: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lanjutan 62) 0.000000 0.000000 63) 0.000000 0.000000 64) 0.000000 0.000000 65) 29.610001 0.000000 66) 14.080000 0.000000 67) 0.000000 0.000000 68) 0.000000 0.000000 69) 0.000000 0.000000 NO. ITERATIONS= 10

Page 129: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lanjutan Program 3 (GM2 kemarau) MAX 329.59L1111 + 205.62L1112 + 38.36L1121 + 79.41L1124 + 71.23L1133 + 35.29L1141 + 75.02L1142 + 155.86L1152 + 216.45L1162 + 117.45L1163 + 85.36L1164 + 163.21L1183 + 308.68L2111 + 176.12L2112 + 114.50L2113 + 100.41L2114 + 45.87L2121 + 110.76L2122 + 77.58L2123 + 102.28L2124 + 208.23L2131 + 54.89L2132 + 143.54L2133 + 69.21 L2134 + 113.28L2141 + 153.07L2142 + 125.95L2143 + 59.53L2144 + 201.18L2151 + 265.71L2152 + 144.38L2153 + 315.51L2154 + 141.74L2161 + 280.33L2162 + 178.50L2163 + 455.42L2171 + 174.81L2172 + 204.88L2173 + 113.79L2181 + 131.82L2182 + 176.90L2183 + 124.58L2184 + 135.54L3111 + 216.43L3112 + 264.85L3113 + 140.69L3114 + 159.09L3121 + 129.30L3122 + 113.92L3123 +112.26L3124 + 104.71L3131 + 169.37L3132 + 46.43L3133 + 84.20L3134 + 215.30L3141 + 99.16L3143 + 102.99L3144 + 182.39L3151 + 302.15L3152 + 189.05L3153 + 401.11L3154 + 147.09L3161 + 257.93L3162 + 142.64L3163 + 56.93L3164 + 261.33L3171 + 177.51L3172 + 210.00L3173 + 131.56L3174 + 167.24L3181 + 175.60L3182 + 178.67L3183 + 229.32L3184 SUBJECT TO L1111 + L1112 + L2111 + L2112 + L2113 + L2114 + L3111 + L3112 + L3113 + L3114 <= 23.06 L1121 + L1124 + L2121 + L2122 + L2123 + L2124 + L3121 + L3122 + L3123 + L3124 <= 35.60 L1133 + L2131 + L2132 + L2133 + L2134 + L3131 + L3132 + L3133 + L3134 <= 19.00 L1141 + L1142 + L2141 + L2142 + L2143 + L2144 + L3141 + L3143 + L3144 <= 15.45 L1152 + L2151 + L2152 + L2153 + L2154 + L3151 + L3152 + L3153 + L3154 <= 18.88 L1162 + L1163 + L1164 + L2161 + L2162 + L2163 + L3161 + L3162 + L3163 + L3164 <= 27.20 L2171 + L2172 + L2173 + L3171 + L3172 + L3173 + L3174 <= 12.21 L1183 + L2181 + L2182 + L2183 + L2184 + L3181 + L3182 + L3183 + L3184 <= 13.40 1.2L1111 + 1.2L1112 + 1.2L2111 + 1.2L2112 + 1.2L2113 + 1.2L2114 + 1.2L3111 + 1.2L3112 + 1.2L3113 + 1.2L3114 <= 151 1.2L1121 + 1.2L1124 + 1.2L2121 + 1.2L2122 + 1.2L2123 + 1.2L2124 + 1.2L3121 + 1.2L3122 + 1.2L3123 + 1.2L3124 <= 173 1.2L1133 + 1.2L2131 + 1.2L2132 + 1.2L2133 + 1.2L2134 + 1.2L3131 + 1.2L3132 + 1.2L3133 + 1.2L3134 <= 173 1.2L1141 + 1.2L1142 + 1.2L2141 + 1.2L2142 + 1.2L2143 + 1.2L2144 + 1.2L3141 + 1.2L3143 + 1.2L3144 <= 173 1.2L1152 + 1.2L2151 + 1.2L2152 + 1.2L2153 + 1.2L2154 + 1.2L3151 + 1.2L3152 + 1.2L3153 + 1.2L3154 <= 173 1.2L1162 + 1.2L1163 + 1.2L1164 + 1.2L2161 + 1.2L2162 + 1.2L2163 + 1.2L3161 + 1.2L3162 + 1.2L3163 + 1.2L3164 <= 173 1.2L2171 + 1.2L2172 + 1.2L2173 + 1.2L3171 + 1.2L3172 + 1.2L3173 + 1.2L3174 <= 173 1.2L1183 + 1.2L2181 + 1.2L2182 + 1.2L2183 + 1.2L2184 + 1.2L3181 + 1.2L3182 + 1.2L3183 + 1.2L3184 <= 173 L1111>=0, L1112>=0, L2111>=0, L2112>=0, L2113>=0, L2114>=0, L3111>=0, L3112>=0, L3113>=0, L3114>=0, L1121>=0, L1124>=0, L2121>=0, L2122>=0, L2123>=0, L2124>=0, L3121>=0, L3122>=0, L3123>=0, L3124>=0, L1133>=0, L2131>=0, L2132>=0, L2133>=0, L2134>=0, L3131>=0, L3132>=0, L3133>=0, L3134>=0, L1141>=0, L1142>=0, L2141>=0, L2142>=0, L2143>=0, L2144>=0, L3141>=0, L3143>=0, L3144>=0, L1152>=0, L2151>=0, L2152>=0, L2153>=0, L2154>=0, L3151>=0, L3152>=0, L3153>=0, L3154>=0, L1162>=0, L1163>=0,

Page 130: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lanjutan L1164>=0, L2161>=0, L2162>=0, L2163>=0, L3161>=0, L3162>=0, L3163>=0, L3164>=0, L2171>=0, L2172>=0, L2173>=0, L3171>=0, L3172>=0, L3173>=0, L3174>=0, L1183>=0, L2181>=0, L2182>=0, L2183>=0, L2184>=0, L3181>=0, L3182>=0, L3183>=0, L3184>=0 Hasil 3 LP OPTIMUM FOUND AT STEP 8 OBJECTIVE FUNCTION VALUE 1) 45264.74 VARIABLE VALUE REDUCED COST L1111 23.059999 0.000000 L1112 0.000000 123.970001 L1121 0.000000 120.729996 L1124 0.000000 79.679993 L1133 0.000000 183.660004 L1141 0.000000 180.009995 L1142 0.000000 140.279999 L1152 0.000000 245.250000 L1162 0.000000 63.880005 L1163 0.000000 162.880005 L1164 0.000000 194.970001 L1183 0.000000 66.109993 L2111 0.000000 20.910007 L2112 0.000000 153.470001 L2113 0.000000 215.089996 L2114 0.000000 229.179993 L2121 0.000000 113.220001 L2122 0.000000 48.329998 L2123 0.000000 81.509995 L2124 0.000000 56.810001 L2131 0.000000 46.660004 L2132 19.000000 0.000000 L2133 0.000000 111.350006 L2134 0.000000 185.680008 L2141 0.000000 102.020004 L2142 0.000000 62.229992 L2143 0.000000 89.350006 L2144 0.000000 155.770004 L2151 0.000000 199.930008 L2152 0.000000 135.400009 L2153 0.000000 256.729980 L2154 0.000000 85.599991 L2161 0.000000 138.589996 L2162 27.200001 0.000000 L2163 0.000000 101.830002 L2171 12.210000 0.000000 L2172 0.000000 280.610016 L2173 0.000000 250.539993 L2181 0.000000 115.529999 L2182 0.000000 97.499992 L2183 0.000000 52.420006

Page 131: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lanjutan L2184 0.000000 104.739998 L3111 0.000000 194.050003 L3112 0.000000 113.160004 L3113 0.000000 64.739990 L3114 0.000000 188.899994 L3121 35.599998 0.000000 L3122 0.000000 29.789997 L3123 0.000000 45.170002 L3124 0.000000 46.829998 L3131 0.000000 150.180008 L3132 0.000000 85.520004 L3133 0.000000 208.460007 L3134 0.000000 170.690002 L3141 15.450000 0.000000 L3143 0.000000 116.139999 L3144 0.000000 112.310005 L3151 0.000000 218.720001 L3152 0.000000 98.960007 L3153 0.000000 212.059998 L3154 18.879999 0.000000 L3161 0.000000 133.240005 L3162 0.000000 22.400007 L3163 0.000000 137.690002 L3164 0.000000 223.399994 L3171 0.000000 194.090012 L3172 0.000000 277.910004 L3173 0.000000 245.419998 L3174 0.000000 323.860016 L3181 0.000000 62.079994 L3182 0.000000 53.719994 L3183 0.000000 50.650002 L3184 13.400000 0.000000 ROW SLACK OR SURPLUS DUAL PRICES 2) 0.000000 329.589996 3) 0.000000 159.089996 4) 0.000000 254.889999 5) 0.000000 215.300003 6) 0.000000 401.109985 7) 0.000000 280.329987 8) 0.000000 455.420013 9) 0.000000 229.320007 10) 123.328003 0.000000 11) 130.279999 0.000000 12) 150.199997 0.000000 13) 154.460007 0.000000 14) 150.343994 0.000000 15) 140.360001 0.000000 16) 158.348007 0.000000 17) 156.919998 0.000000 18) 23.059999 0.000000 19) 0.000000 0.000000 20) 0.000000 0.000000 21) 0.000000 0.000000

Page 132: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lanjutan 22) 0.000000 0.000000 23) 0.000000 0.000000 24) 0.000000 0.000000 25) 0.000000 0.000000 26) 0.000000 0.000000 27) 0.000000 0.000000 28) 0.000000 0.000000 29) 0.000000 0.000000 30) 0.000000 0.000000 31) 0.000000 0.000000 32) 0.000000 0.000000 33) 0.000000 0.000000 34) 35.599998 0.000000 35) 0.000000 0.000000 36) 0.000000 0.000000 37) 0.000000 0.000000 38) 0.000000 0.000000 39) 0.000000 0.000000 40) 19.000000 0.000000 41) 0.000000 0.000000 42) 0.000000 0.000000 43) 0.000000 0.000000 44) 0.000000 0.000000 45) 0.000000 0.000000 46) 0.000000 0.000000 47) 0.000000 0.000000 48) 0.000000 0.000000 49) 0.000000 0.000000 50) 0.000000 0.000000 51) 0.000000 0.000000 52) 0.000000 0.000000 53) 15.450000 0.000000 54) 0.000000 0.000000 55) 0.000000 0.000000 56) 0.000000 0.000000 57) 0.000000 0.000000 58) 0.000000 0.000000 59) 0.000000 0.000000 60) 0.000000 0.000000 61) 0.000000 0.000000 62) 0.000000 0.000000 63) 0.000000 0.000000 64) 18.879999 0.000000 65) 0.000000 0.000000 66) 0.000000 0.000000 67) 0.000000 0.000000 68) 0.000000 0.000000 69) 27.200001 0.000000 70) 0.000000 0.000000 71) 0.000000 0.000000 72) 0.000000 0.000000 73) 0.000000 0.000000 74) 0.000000 0.000000 75) 12.210000 0.000000 76) 0.000000 0.000000

Page 133: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lanjutan 77) 0.000000 0.000000 78) 0.000000 0.000000 79) 0.000000 0.000000 80) 0.000000 0.000000 81) 0.000000 0.000000 82) 0.000000 0.000000 83) 0.000000 0.000000 84) 0.000000 0.000000 85) 0.000000 0.000000 86) 0.000000 0.000000 87) 0.000000 0.000000 88) 0.000000 0.000000 89) 0.000000 0.000000 90) 13.400000 0.000000 NO. ITERATIONS= 8

Page 134: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lanjutan Program 4 (GM2 hujan) MAX 206.54L1211 + 50.79L1214 + 53.82L1221 + 372.37L1224 + 134.99L1232 + 160.75L1233 + 113.23L1242 + 306.70L1251 + 108.46L1253 + 42.68L1261 + 336.72L1262 + 209.85L1263 + 143.41L1271 + 567.17L1272 + 177.01L1273 + 224.76L1283 + 212.28L2211 + 311.10L2212 + 131.69L2214 + 55.46L2221 + 145.81L2222 + 67.74L2223 + 163.01L2224 + 102.31L2231 + 142.75L2232 + 200.70L2233 + 349.18L2241 + 164.40L2242 + 78.24L2244 + 339.12L2251 + 324.24L2252 + 198.89L2253 + 282.76L2254 + 373.12L2261 + 131.63L2262 + 120.80L2263 + 55.80L2271 + 197.99L2272 + 382.55L2273 + 153.04 L2281 + 297.28L2282 + 235.23L3211 + 275.24L3212 + 171.95L3213 + 186.57L3214 + 68.21L3221 + 130.95L3222 + 205.40L3223 + 221.42L3224 + 169.17L3232 + 132.85L3233 + 102.25L3241 + 419.68L3242 + 116.83L3243 + 50.33L3244 + 377.14L3251 + 239.79L3252 + 437.34L3253 + 295.44L3254 + 147.25L3261 + 247.31L3262 + 155.37L3263 + 146.47L3264 + 242.93L3272 + 427.72L3273 + 195.13L3274 + 229.48L3281 + 241.23L3282 + 249.02L3283 + 152.01L3284 subject to L1211 + L1214 + L2211 + L2212 + L2214 + L3211 + L3212 + L3213 + L3214 <= 23.06 L1221 + L1224 + L2221 + L2222 + L2223 + L2224 + L3221 + L3222 + L3223 + L3224 <= 35.60 L1232 + L1233 + L2231 + L2232 + L2233 + L3232 + L3233 <= 19.00 L1242 + L2241 + L2242 + L2244 + L3241 + L3242 + L3243 + L3244 <= 15.45 L1251 + L1253 + L2251 + L2252 + L2253 + L2254 + L3251 + L3252 + L3253 + L3254 <= 18.88 L1261 + L1262 + L1263 + L2261 + L2262 + L2263 + L3261 + L3262 + L3263 + L3264 <= 27.20 L1271 + L1272 + L1273 + L2271 + L2272 + L2273 + L3272 + L3273 + L3274 <= 12.21 L1283 + L2281 + L2282 + L3281 + L3282 + L3283 + L3284 <= 13.40 1.2L1211 + 1.2L1214 + 1.2L2211 + 1.2L2212 + 1.2L2214 + 1.2L3211 + 1.2L3212 + 1.2L3213 + 1.2L3214 <= 151 1.2L1221 + 1.2L1224 + 1.2L2221 + 1.2L2222 + 1.2L2223 + 1.2L2224 + 1.2L3221 + 1.2L3222 + 1.2L3223 + 1.2L3224 <= 173 1.2L1232 + 1.2L1233 + 1.2L2231 + 1.2L2232 + 1.2L2233 + 1.2L3232 + 1.2L3233 <= 173 1.2L1242 + 1.2L2241 + 1.2L2242 + 1.2L2244 + 1.2L3241 + 1.2L3242 + 1.2L3243 + 1.2L3244 <= 173 1.2L1251 + 1.2L1253 + 1.2L2251 + 1.2L2252 + 1.2L2253 + 1.2L2254 + 1.2L3251 + 1.2L3252 + 1.2L3253 + 1.2L3254 <= 173 1.2L1261 + 1.2L1262 + 1.2L1263 + 1.2L2261 + 1.2L2262 + 1.2L2263 + 1.2L3261 + 1.2L3262 + 1.2L3263 + 1.2L3264 <= 173 1.2L1271 + 1.2L1272 + 1.2L1273 + 1.2L2271 + 1.2L2272 + 1.2L2273 + 1.2L3272 + 1.2L3273 + 1.2L3274 <= 173 1.2L1283 + 1.2L2281 + 1.2L2282 + 1.2L3281 + 1.2L3282 + 1.2L3283 + 1.2L3284 <= 173 L1211>=0, L1214>=0, L2211>=0, L2212>=0, L2214>=0, L3211>=0, L3212>=0, L3213>=0, L3214>=0, L1221>=0, L1224>=0, L2221>=0, L2222>=0, L2223>=0, L2224>=0, L3221>=0, L3222>=0, L3223>=0, L3224>=0, L1232>=0, L1233>=0, L2231>=0, L2232>=0, L2233>=0, L3232>=0, L3233>=0, L1242>=0, L2241>=0, L2242>=0, L2244>=0, L3241>=0, L3242>=0, L3243>=0, L3244>=0, L1251>=0, L1253>=0, L2251>=0, L2252>=0, L2253>=0, L2254>=0, L3251>=0, L3252>=0, L3253>=0, L3254>=0, L1261>=0, L1262>=0, L1263>=0, L2261>=0, L2262>=0,

Page 135: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lanjutan L2263>=0, L3261>=0, L3262>=0, L3263>=0, L3264>=0, L1271>=0, L1272>=0, L1273>=0, L2271>=0, L2272>=0, L2273>=0, L3272>=0, L3273>=0, L3274>=0, L1283>=0, L2281>=0, L2282>=0, L3281>=0, L3282>=0, L3283>=0, L3284>=0 Hasil 4 LP OPTIMUM FOUND AT STEP 10 OBJECTIVE FUNCTION VALUE 1) 60042.23 VARIABLE VALUE REDUCED COST L1211 0.000000 104.560005 L1214 0.000000 260.309998 L1221 0.000000 318.549988 L1224 35.599998 0.000000 L1232 0.000000 65.709991 L1233 0.000000 39.950001 L1242 0.000000 306.449982 L1251 0.000000 130.639984 L1253 0.000000 328.880005 L1261 0.000000 330.440002 L1262 0.000000 36.399998 L1263 0.000000 163.269989 L1271 0.000000 423.760010 L1272 12.210000 0.000000 L1273 0.000000 390.160004 L1283 0.000000 72.520004 L2211 0.000000 98.820000 L2212 23.059999 0.000000 L2214 0.000000 179.410004 L2221 0.000000 316.910004 L2222 0.000000 226.559998 L2223 0.000000 304.630005 L2224 0.000000 209.360001 L2231 0.000000 98.389999 L2232 0.000000 57.950001 L2233 19.000000 0.000000 L2241 0.000000 70.500008 L2242 0.000000 255.279999 L2244 0.000000 341.440002 L2251 0.000000 98.220001 L2252 0.000000 113.100006 L2253 0.000000 238.449997 L2254 0.000000 154.579987 L2261 27.200001 0.000000 L2262 0.000000 241.489990 L2263 0.000000 252.319992 L2271 0.000000 511.369995 L2272 0.000000 369.179993 L2273 0.000000 184.620010 L2281 0.000000 144.240005 L2282 13.400000 0.000000

Page 136: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lanjutan L3211 0.000000 75.870003 L3212 0.000000 35.860008 L3213 0.000000 139.150009 L3214 0.000000 124.529991 L3221 0.000000 304.160004 L3222 0.000000 241.419998 L3223 0.000000 166.970001 L3224 0.000000 150.949997 L3232 0.000000 31.530003 L3233 0.000000 67.849991 L3241 0.000000 317.429993 L3242 15.450000 0.000000 L3243 0.000000 302.850006 L3244 0.000000 369.350006 L3251 0.000000 60.199986 L3252 0.000000 197.550003 L3253 18.879999 0.000000 L3254 0.000000 141.899994 L3261 0.000000 225.869995 L3262 0.000000 125.810005 L3263 0.000000 217.750000 L3264 0.000000 226.649994 L3272 0.000000 324.240021 L3273 0.000000 139.449997 L3274 0.000000 372.040009 L3281 0.000000 67.800003 L3282 0.000000 56.050003 L3283 0.000000 48.259995 L3284 0.000000 145.270004 ROW SLACK OR SURPLUS DUAL PRICES 2) 0.000000 311.100006 3) 0.000000 372.369995 4) 0.000000 200.699997 5) 0.000000 419.679993 6) 0.000000 437.339996 7) 0.000000 373.119995 8) 0.000000 567.169983 9) 0.000000 297.279999 10) 123.328003 0.000000 11) 130.279999 0.000000 12) 150.199997 0.000000 13) 154.460007 0.000000 14) 150.343994 0.000000 15) 140.360001 0.000000 16) 158.348007 0.000000 17) 156.919998 0.000000 18) 0.000000 0.000000 19) 0.000000 0.000000 20) 0.000000 0.000000 21) 23.059999 0.000000 22) 0.000000 0.000000 23) 0.000000 0.000000 24) 0.000000 0.000000 25) 0.000000 0.000000

Page 137: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lanjutan 26) 0.000000 0.000000 27) 0.000000 0.000000 28) 35.599998 0.000000 29) 0.000000 0.000000 30) 0.000000 0.000000 31) 0.000000 0.000000 32) 0.000000 0.000000 33) 0.000000 0.000000 34) 0.000000 0.000000 35) 0.000000 0.000000 36) 0.000000 0.000000 37) 0.000000 0.000000 38) 0.000000 0.000000 39) 0.000000 0.000000 40) 0.000000 0.000000 41) 19.000000 0.000000 42) 0.000000 0.000000 43) 0.000000 0.000000 44) 0.000000 0.000000 45) 0.000000 0.000000 46) 0.000000 0.000000 47) 0.000000 0.000000 48) 0.000000 0.000000 49) 15.450000 0.000000 50) 0.000000 0.000000 51) 0.000000 0.000000 52) 0.000000 0.000000 53) 0.000000 0.000000 54) 0.000000 0.000000 55) 0.000000 0.000000 56) 0.000000 0.000000 57) 0.000000 0.000000 58) 0.000000 0.000000 59) 0.000000 0.000000 60) 18.879999 0.000000 61) 0.000000 0.000000 62) 0.000000 0.000000 63) 0.000000 0.000000 64) 0.000000 0.000000 65) 27.200001 0.000000 66) 0.000000 0.000000 67) 0.000000 0.000000 68) 0.000000 0.000000 69) 0.000000 0.000000 70) 0.000000 0.000000 71) 0.000000 0.000000 72) 0.000000 0.000000 73) 12.210000 0.000000 74) 0.000000 0.000000 75) 0.000000 0.000000 76) 0.000000 0.000000 77) 0.000000 0.000000 78) 0.000000 0.000000

Page 138: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lanjutan 79) 0.000000 0.000000 80) 0.000000 0.000000 81) 0.000000 0.000000 82) 0.000000 0.000000 83) 13.400000 0.000000 84) 0.000000 0.000000 85) 0.000000 0.000000 86) 0.000000 0.000000 87) 0.000000 0.000000 NO. ITERATIONS= 10

Page 139: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lanjutan Program 5 (CS kemarau) MAX 71.34L1111 + 82.56L1113 + 52.15L1121 + 60.10L1122 + 30.99L1131 + 83.37L1132 + 41.19L1133 + 105.71L1142 + 74.14L1143 + 69.85L1163 + 32.80L1171 + 229.61L1173 + 98.60L1181 + 133.83 L1183 + 102.43L1191 + 376.01L1192 + 96.72L11102 + 98.63L2111 + 42.68L2112 + 47.20L2113 + 55.52L2121 + 92.38L2122 + 12.13L2123 + 120.12L2131 + 121.67L2132 + 101.17L2133 + 123.69L2141 + 147.18L2142 + 67.64L2143 + 177.54L2151 + 66.97L2152 + 160.23L2153 + 118.26L2161 + 173.04L2162 + 140.11L2163 + 98.85L2171 + 111.38L2172 + 306.55L2173 + 243.87L2181 + 269.92L2182 + 169.91L2183 + 45.23L2191 + 355.19 L2192 + 42.41L2193 + 264.23L21101 + 247.93L21103 + 136.99L3111 + 140.26L3112 + 196.62L3113 + 61.49L3121 + 44.27L3122 + 110.98L3123 + 27.93L3131 + 59.87L3132 + 89.53L3133 + 161.40L3141 + 138.75L3142 + 105.71L3143 + 143.63L3151 + 149.55L3152 + 141.16L3153 + 243.67L3161 + 164.86L3162 + 98.64L3163 + 102.86L3171 + 167.12L3172 + 153.67L3173 + 252.94L3181 + 147.91L3182 + 248.66L3183 + 113.60L3191 + 234.63L3192 + 145.46L3193 + 320.94L31101 + 215.02L31102 + 187.92L31103 subject to L1111 + L1113 + L2111 + L2112 + L2113 + L3111 + L3112 + L3113 <= 19.75 L1121 + L1122 + L2121 + L2122 + L2123 + L3121 + L3122 + L3123 <= 26.95 L1131 + L1132 + L1133 + L2131 + L2132 + L2133 + L3131 + L3132 + L3133 <= 32.22 L1142 + L1143 + L2141 + L2142 + L2143 + L3141 + L3142 + L3143 <= 20.79 L2151 + L2152 + L2153 + L3151 + L3152 + L3153 <= 32.77 L1163 + L2161 + L2162 + L2163 + L3161 + L3162 + L3163 <= 18.06 L1171 + L1173 + L2171 + L2172 + L2173 + L3171 + L3172 + L3173 <= 21.71 L1181 + L1183 + L2181 + L2182 + L2183 + L3181 + L3182 + L3183 <= 22.55 L1191 + L1192 + L2191 + L2192 + L2193 + L3191 + L3192 + L3193 <= 19.75 L11102 + L21101 + L21103 + L31101 + L31102 + L31103 <=19.88 1.2L1111 + 1.2L1113 + 1.2L2111 + 1.2L2112 + 1.2L2113 + 1.2L3111 + 1.2L3112 + 1.2L3113 <= 268 1.2L1121 + 1.2L1122 + 1.2L2121 + 1.2L2122 + 1.2L2123 + 1.2L3121 + 1.2L3122 + 1.2L3123 <= 268 1.2L1131 + 1.2L1132 + 1.2L1133 + 1.2L2131 + 1.2L2132 + 1.2L2133 + 1.2L3131 + 1.2L3132 + 1.2L3133 <= 268 1.2L1142 + 1.2L1143 + 1.2L2141 + 1.2L2142 + 1.2L2143 + 1.2L3141 + 1.2L3142 + 1.2L3143 <= 268 1.2L2151 + 1.2L2152 + 1.2L2153 + 1.2L3151 + 1.2L3152 + 1.2L3153 <= 268 1.2L1163 + 1.2L2161 + 1.2L2162 + 1.2L2163 + 1.2L3161 + 1.2L3162 + 1.2L3163 <= 308 1.2L1171 + 1.2L1173 + 1.2L2171 + 1.2L2172 + 1.2L2173 + 1.2L3171 + 1.2L3172 + 1.2L3173 <= 268 1.2L1181 + 1.2L1183 + 1.2L2181 + 1.2L2182 + 1.2L2183 + 1.2L3181 + 1.2L3182 + L3183 <= 268 1.2L1191 + 1.2L1192 + 1.2L2191 + 1.2L2192 + 1.2L2193 + 1.2L3191 + 1.2L3192 + 1.2L3193 <= 308 1.2L11102 + 1.2L21101 + 1.2L21103 + 1.2L31101 + 1.2L31102 + 1.2L31103 <= 268 L1111>=0, L1113>=0, L2111>=0, L2112>=0, L2113>=0, L3111>=0, L3112>=0, L3113>=0, L1121>=0, L1122>=0, L2121>=0, L2122>=0, L2123>=0, L3121>=0, L3122>=0, L3123>=0, L1131>=0, L1132>=0, L1133>=0, L2131>=0, L2132>=0, L2133>=0, L3131>=0, L3132>=0, L3133>=0, L1142>=0, L1143>=0, L2141>=0, L2142>=0, L2143>=0, L3141>=0, L3142>=0, L3143>=0, L2151>=0, L2152>=0,

Page 140: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lanjutan L2153>=0, L3151>=0, L3152>=0, L3153>=0, L1163>=0, L2161>=0, L2162>=0, L2163>=0, L3161>=0, L3162>=0, L3163>=0, L1171>=0, L1173>=0, L2171>=0, L2172>=0, L2173>=0, L3171>=0, L3172>=0, L3173>=0, L1181>=0, L1183>=0, L2181>=0, L2182>=0, L2183>=0, L3181>=0, L3182>=0, L3183>=0, L1191>=0, L1192>=0, L2191>=0, L2192>=0, L2193>=0, L3191>=0, L3192>=0, L3193>=0, L11102>=0, L21101>=0, L21103>=0, L31101>=0, L31102>=0, L31103>=0 Hasil 5 LP OPTIMUM FOUND AT STEP 10 OBJECTIVE FUNCTION VALUE 1) 50916.92 VARIABLE VALUE REDUCED COST L1111 0.000000 125.280006 L1113 0.000000 114.060005 L1121 0.000000 58.829998 L1122 0.000000 50.880001 L1131 0.000000 90.680000 L1132 0.000000 38.299995 L1133 0.000000 80.480003 L1142 0.000000 55.690002 L1143 0.000000 87.260002 L1163 0.000000 173.820007 L1171 0.000000 273.750000 L1173 0.000000 76.940002 L1181 0.000000 171.320007 L1183 0.000000 136.089996 L1191 0.000000 273.579987 L1192 19.750000 0.000000 L11102 0.000000 224.220001 L2111 0.000000 97.990005 L2112 0.000000 153.940002 L2113 0.000000 149.419998 L2121 0.000000 55.459999 L2122 0.000000 18.600002 L2123 0.000000 98.849998 L2131 0.000000 1.549997 L2132 32.220001 0.000000 L2133 0.000000 20.500002 L2141 0.000000 37.709999 L2142 0.000000 14.220007 L2143 0.000000 93.760002 L2151 32.770000 0.000000 L2152 0.000000 110.570000 L2153 0.000000 17.310005 L2161 0.000000 125.409996 L2162 0.000000 70.630005 L2163 0.000000 103.559998 L2171 0.000000 207.699997 L2172 0.000000 195.169998 L2173 21.709999 0.000000

Page 141: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lanjutan L2181 0.000000 26.050005 L2182 22.549999 0.000000 L2183 0.000000 100.009995 L2191 0.000000 330.779999 L2192 0.000000 20.819998 L2193 0.000000 333.600006 L21101 0.000000 56.709988 L21103 0.000000 73.010010 L3111 0.000000 59.629993 L3112 0.000000 56.360004 L3113 19.750000 0.000000 L3121 0.000000 49.489998 L3122 0.000000 66.709999 L3123 26.950001 0.000000 L3131 0.000000 93.739998 L3132 0.000000 61.799999 L3133 0.000000 32.139999 L3141 20.790001 0.000000 L3142 0.000000 22.650000 L3143 0.000000 55.690002 L3151 0.000000 33.909996 L3152 0.000000 27.989998 L3153 0.000000 36.379997 L3161 18.059999 0.000000 L3162 0.000000 78.809998 L3163 0.000000 145.029999 L3171 0.000000 203.690002 L3172 0.000000 139.430008 L3173 0.000000 152.880005 L3181 0.000000 16.979998 L3182 0.000000 122.009995 L3183 0.000000 21.259996 L3191 0.000000 262.410004 L3192 0.000000 141.379990 L3193 0.000000 230.549988 L31101 19.879999 0.000000 L31102 0.000000 105.919998 L31103 0.000000 133.020004 ROW SLACK OR SURPLUS DUAL PRICES 2) 0.000000 196.619995 3) 0.000000 110.980003 4) 0.000000 121.669998 5) 0.000000 161.399994 6) 0.000000 177.539993 7) 0.000000 243.669998 8) 0.000000 306.549988 9) 0.000000 269.920013 10) 0.000000 376.010010 11) 0.000000 320.940002 12) 244.300003 0.000000 13) 235.660004 0.000000 14) 229.335999 0.000000 15) 243.052002 0.000000

Page 142: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lanjutan 16) 228.675995 0.000000 17) 286.328003 0.000000 18) 241.947998 0.000000 19) 240.940002 0.000000 20) 284.299988 0.000000 21) 244.143997 0.000000 22) 0.000000 0.000000 23) 0.000000 0.000000 24) 0.000000 0.000000 25) 0.000000 0.000000 26) 0.000000 0.000000 27) 0.000000 0.000000 28) 0.000000 0.000000 29) 19.750000 0.000000 30) 0.000000 0.000000 31) 0.000000 0.000000 32) 0.000000 0.000000 33) 0.000000 0.000000 34) 0.000000 0.000000 35) 0.000000 0.000000 36) 0.000000 0.000000 37) 26.950001 0.000000 38) 0.000000 0.000000 39) 0.000000 0.000000 40) 0.000000 0.000000 41) 0.000000 0.000000 42) 32.220001 0.000000 43) 0.000000 0.000000 44) 0.000000 0.000000 45) 0.000000 0.000000 46) 0.000000 0.000000 47) 0.000000 0.000000 48) 0.000000 0.000000 49) 0.000000 0.000000 50) 0.000000 0.000000 51) 0.000000 0.000000 52) 20.790001 0.000000 53) 0.000000 0.000000 54) 0.000000 0.000000 55) 32.770000 0.000000 56) 0.000000 0.000000 57) 0.000000 0.000000 58) 0.000000 0.000000 59) 0.000000 0.000000 60) 0.000000 0.000000 61) 0.000000 0.000000 62) 0.000000 0.000000 63) 0.000000 0.000000 64) 0.000000 0.000000 65) 18.059999 0.000000 66) 0.000000 0.000000 67) 0.000000 0.000000 68) 0.000000 0.000000 69) 0.000000 0.000000 70) 0.000000 0.000000

Page 143: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lanjutan 71) 0.000000 0.000000 72) 21.709999 0.000000 73) 0.000000 0.000000 74) 0.000000 0.000000 75) 0.000000 0.000000 76) 0.000000 0.000000 77) 0.000000 0.000000 78) 0.000000 0.000000 79) 22.549999 0.000000 80) 0.000000 0.000000 81) 0.000000 0.000000 82) 0.000000 0.000000 83) 0.000000 0.000000 84) 0.000000 0.000000 85) 19.750000 0.000000 86) 0.000000 0.000000 87) 0.000000 0.000000 88) 0.000000 0.000000 89) 0.000000 0.000000 90) 0.000000 0.000000 91) 0.000000 0.000000 92) 0.000000 0.000000 93) 0.000000 0.000000 94) 0.000000 0.000000 95) 19.879999 0.000000 96) 0.000000 0.000000 97) 0.000000 0.000000 NO. ITERATIONS= 10

Page 144: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lanjutan Program 6 (CS hujan) MAX 92.38L1212 + 166.36L1213 + 128.56L1222 + 189.90L1231 + 132.61L1232 + 79.02L1233 + 214.48L1241 + 164.98L1243 + 81.85L1251 + 49.86L1273 + 172.43L1282 + 164.59L12103 + 136.11L2211 + 87.64L2212 + 139.67L2213 + 80.66L2221 + 51.24L2222 + 117.91L2223 + 119.99L2231 + 123.33L2232 + 56.20L2233 + 172.11L2241 + 248.58L2242 + 313.76L2243 + 166.69L2251 + 102.02L2252 + 153.17L2253 + 426.90L2261 + 135.61L2262 + 155.95L2263 + 92.60L2271 + 143.88L2272 + 215.61L2281 + 221.49L2282 + 122.34L2283 + 119.05L2291 + 361.45L2292 + 191.13L2293 + 358.84L22101 + 151.23L22102 + 190.78L22103 + 145.50L3211 + 224.84L3212 + 184.62L3213 + 75.71L3221 + 263.95L3222 + 78.69L3223 + 67.64L3231 + 91.01L3232 + 119.91L3233 + 130.02L3241 + 317.61L3242 + 181.72L3243 + 123.12L3251 + 144.37L3252 + 154.30L3253 + 157.19L3261 + 162.97L3262 + 75.86L3263 + 115.37L3271 + 114.05L3272 + 79.40L3273 + 25.45L3281 + 276.33L3282 + 167.26L3283 + 83.37L3291 + 216.07L3292 + 103.81L3293 + 188.47L32101 + 283.28L32102 + 121.91L32103 subject to L1212 + L1213 + L2211 + L2212 + L2213 + L3211 + L3212 + L3213 <=19.75 L1222 + L2221 + L2222 + L2223 + L3221 + L3222 + L3223 <= 26.95 L1231 + L1232 + L1233 + L2231 + L2232 + L2233 + L3231 + L3232 + L3233 <= 32.22 L1241 + L1243 + L2241 + L2242 + L2243 + L3241 + L3242 + L3243 <= 20.79 L1251 + L2251 + L2252 + L2253 + L3251 + L3252 + L3253 <= 32.77 L2261 + L2262 + L2263 + L3261 + L3262 + L3263 <= 18.06 L1273 + L2271 + L2272 + L3271 + L3272 + L3273 <= 21.71 L1282 + L2281 + L2282 + L2283 + L3281 + L3282 + L3283 <= 22.55 L2291 + L2292 + L2293 + L3291 + L3292 + L3293 <= 19.75 L12103 + L22101 + L22102 + L22103 + L32101 + L32102 + L32103 <= 19.88 1.2L1212 + 1.2L1213 + 1.2L2211 + 1.2L2212 + 1.2L2213 + 1.2L3211 + 1.2L3212 + 1.2L3213 <=268 1.2L1222 + 1.2L2221 + 1.2L2222 + 1.2L2223 + 1.2L3221 + 1.2L3222 + 1.2L3223 <= 268 1.2L1231 + 1.2L1232 + 1.2L1233 + 1.2L2231 + 1.2L2232 + 1.2L2233 + 1.2L3231 + 1.2L3232 + 1.2L3233 <= 268 1.2L1241 + 1.2L1243 + 1.2L2241 + 1.2L2242 + 1.2L2243 + 1.2L3241 + 1.2L3242 + 1.2L3243 <= 268 1.2L1251 + 1.2L2251 + 1.2L2252 + 1.2L2253 + 1.2L3251 + 1.2L3252 + 1.2L3253 <= 268 1.2L2261 + 1.2L2262 + 1.2L2263 + 1.2L3261 + 1.2L3262 + 1.2L3263 <= 308 1.2L1273 + 1.2L2271 + 1.2L2272 + 1.2L3271 + 1.2L3272 + 1.2L3273 <= 268 1.2L1282 + 1.2L2281 + 1.2L2282 + 1.2L2283 + 1.2L3281 + 1.2L3282 + 1.2L3283 <= 268 1.2L2291 + 1.2L2292 + 1.2L2293 + 1.2L3291 + 1.2L3292 + 1.2L3293 <= 308 1.2L12103 + 1.2L22101 + 1.2L22102 + 1.2L22103 + 1.2L32101 + 1.2L32102 + 1.2L32103 <= 268 L1212>=0, L1213>=0, L2211>=0, L2212>=0, L2213>=0, L3211>=0, L3212>=0, L3213>=0, L1222>=0, L2221>=0, L2222>=0, L2223>=0, L3221>=0, L3222>=0, L3223>=0, L1231>=0, L1232>=0, L1233>=0, L2231>=0, L2232>=0, L2233>=0, L3231>=0, L3232>=0, L3233>=0, L1241>=0, L1243>=0, L2241>=0, L2242>=0, L2243>=0, L3241>=0, L3242>=0, L3243>=0, L1251>=0, L2251>=0, L2252>=0, L2253>=0, L3251>=0, L3252>=0, L3253>=0, L2261>=0, L2262>=0, L2263>=0, L3261>=0, L3262>=0, L3263>=0, L1273>=0, L2271>=0, L2272>=0, L3271>=0,

Page 145: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lanjutan L3272>=0, L3273>=0, L1282>=0, L2281>=0, L2282>=0, L2283>=0, L3281>=0, L3282>=0, L3283>=0, L2291>=0, L2292>=0, L2293>=0, L3291>=0, L3292>=0, L3293>=0, L12103>=0, L22101>=0, L22102>=0, L22103>=0, L32101>=0, L32102>=0, L32103>=0 Hasil 6 LP OPTIMUM FOUND AT STEP 11 OBJECTIVE FUNCTION VALUE 1) 61075.23 VARIABLE VALUE REDUCED COST L1212 0.000000 132.460007 L1213 0.000000 58.480000 L1222 0.000000 135.389999 L1231 32.220001 0.000000 L1232 0.000000 57.290001 L1233 0.000000 110.880005 L1241 0.000000 103.130005 L1243 0.000000 152.630005 L1251 0.000000 84.840004 L1273 0.000000 94.019997 L1282 0.000000 103.900009 L12103 0.000000 194.250000 L2211 0.000000 88.729996 L2212 0.000000 137.199997 L2213 0.000000 85.169998 L2221 0.000000 183.289993 L2222 0.000000 212.709991 L2223 0.000000 146.039993 L2231 0.000000 69.910004 L2232 0.000000 66.570000 L2233 0.000000 133.699997 L2241 0.000000 145.500000 L2242 0.000000 69.029999 L2243 0.000000 3.849990 L2251 32.770000 0.000000 L2252 0.000000 64.670006 L2253 0.000000 13.520001 L2261 18.059999 0.000000 L2262 0.000000 291.290009 L2263 0.000000 270.950012 L2271 0.000000 51.280003 L2272 21.709999 0.000000 L2281 0.000000 60.720001 L2282 0.000000 54.839996 L2283 0.000000 153.990005 L2291 0.000000 242.399994 L2292 19.750000 0.000000 L2293 0.000000 170.319992 L22101 19.879999 0.000000 L22102 0.000000 207.610001

Page 146: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lanjutan L22103 0.000000 168.059998 L3211 0.000000 79.339996 L3212 19.750000 0.000000 L3213 0.000000 40.220005 L3221 0.000000 188.240005 L3222 26.950001 0.000000 L3223 0.000000 185.259995 L3231 0.000000 122.260002 L3232 0.000000 98.889999 L3233 0.000000 69.989998 L3241 0.000000 187.589996 L3242 20.790001 0.000000 L3243 0.000000 135.889999 L3251 0.000000 43.569996 L3252 0.000000 22.320005 L3253 0.000000 12.389997 L3261 0.000000 269.709991 L3262 0.000000 263.929993 L3263 0.000000 351.040009 L3271 0.000000 28.509996 L3272 0.000000 29.829996 L3273 0.000000 64.479996 L3281 0.000000 250.880005 L3282 22.549999 0.000000 L3283 0.000000 109.070007 L3291 0.000000 278.079987 L3292 0.000000 145.379990 L3293 0.000000 257.640015 L32101 0.000000 170.369995 L32102 0.000000 75.559998 L32103 0.000000 236.929993 ROW SLACK OR SURPLUS DUAL PRICES 2) 0.000000 224.839996 3) 0.000000 263.950012 4) 0.000000 189.899994 5) 0.000000 317.609985 6) 0.000000 166.690002 7) 0.000000 426.899994 8) 0.000000 143.880005 9) 0.000000 276.329987 10) 0.000000 361.450012 11) 0.000000 358.839996 12) 244.300003 0.000000 13) 235.660004 0.000000 14) 229.335999 0.000000 15) 243.052002 0.000000 16) 228.675995 0.000000 17) 286.328003 0.000000 18) 241.947998 0.000000 19) 240.940002 0.000000 20) 284.299988 0.000000 21) 244.143997 0.000000 22) 0.000000 0.000000

Page 147: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lanjutan 23) 0.000000 0.000000 24) 0.000000 0.000000 25) 0.000000 0.000000 26) 0.000000 0.000000 27) 0.000000 0.000000 28) 19.750000 0.000000 29) 0.000000 0.000000 30) 0.000000 0.000000 31) 0.000000 0.000000 32) 0.000000 0.000000 33) 0.000000 0.000000 34) 0.000000 0.000000 35) 26.950001 0.000000 36) 0.000000 0.000000 37) 32.220001 0.000000 38) 0.000000 0.000000 39) 0.000000 0.000000 40) 0.000000 0.000000 41) 0.000000 0.000000 42) 0.000000 0.000000 43) 0.000000 0.000000 44) 0.000000 0.000000 45) 0.000000 0.000000 46) 0.000000 0.000000 47) 0.000000 0.000000 48) 0.000000 0.000000 49) 0.000000 0.000000 50) 0.000000 0.000000 51) 0.000000 0.000000 52) 20.790001 0.000000 53) 0.000000 0.000000 54) 0.000000 0.000000 55) 32.770000 0.000000 56) 0.000000 0.000000 57) 0.000000 0.000000 58) 0.000000 0.000000 59) 0.000000 0.000000 60) 0.000000 0.000000 61) 18.059999 0.000000 62) 0.000000 0.000000 63) 0.000000 0.000000 64) 0.000000 0.000000 65) 0.000000 0.000000 66) 0.000000 0.000000 67) 0.000000 0.000000 68) 0.000000 0.000000 69) 21.709999 0.000000 70) 0.000000 0.000000 71) 0.000000 0.000000 72) 0.000000 0.000000 73) 0.000000 0.000000 74) 0.000000 0.000000 75) 0.000000 0.000000 76) 0.000000 0.000000 77) 0.000000 0.000000

Page 148: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lanjutan 78) 22.549999 0.000000 79) 0.000000 0.000000 80) 0.000000 0.000000 81) 19.750000 0.000000 82) 0.000000 0.000000 83) 0.000000 0.000000 84) 0.000000 0.000000 85) 0.000000 0.000000 86) 0.000000 0.000000 87) 19.879999 0.000000 88) 0.000000 0.000000 89) 0.000000 0.000000 90) 0.000000 0.000000 91) 0.000000 0.000000 92) 0.000000 0.000000 NO. ITERATIONS= 11

Page 149: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lampiran 17 Tampilan program dan hasil optimisasi Skenario 1 Program 1 (Musim kemarau) Max y2112 + y3122 + y3133 + y3142 + y3152 + y2162 + y1172 + y2182 + y2192 + y31102 + y1111 + y2132 + y2171 + y3121 + y3141 + y3154 + y3184 + y1192 + y2151 + 0.43y2173 + y3113 + y3123 + y3161 + y31101 subject to 38.06y2112 + 33.09y1111 + 27.90y3113 = 32000 41.24y3122 + 37.90y3121 + 32.18y3123 = 32000 35.06y3133 + 17.27y2132 + 44.23y2132 = 32000 12.80y3142 + 16.43y3141 + 28.34y3141 = 32000 21.66y3152 + 20.88y3154 + 32.30y2151 = 32000 20.91y2162 + 25.54y2162 + 20.03y3161 = 32000 27.35y1172 + 16.83y2171 + 33.26y2173 = 32000 7.5y2182 + 18.01y3184 + 14.52y2182 = 32000 22.58y2192 + 33.09y1111 + 14.79y1192 = 32000 16.32y31102 + 37.9y3121 + 24.36y31101 = 32000 y2112>=0, y3122>=0, y3133>=0, y3142>=0, y3152>=0, y2162>=0, y1172>=0, y2182>=0, y2192>=0, y31102>=0, y1111>=0, y2132>=0, y2171>=0, y3121>=0, y3141>=0, y3154>=0, y3184>=0, y1192>=0, y2151>=0, y2173>=0, y3113>=0, y3123>=0, y3161>=0, y31101>=0 Hasil 1 LP OPTIMUM FOUND AT STEP 18 OBJECTIVE FUNCTION VALUE 1) 16486.82 VARIABLE VALUE REDUCED COST Y2112 0.000000 0.364158 Y3122 0.000000 0.281541 Y3133 912.721069 0.000000 Y3142 2500.000000 0.000000 Y3152 0.000000 0.037356 Y2162 0.000000 1.319021 Y1172 0.000000 0.625074 Y2182 0.000000 0.222654 Y2192 0.000000 0.526707 Y31102 1960.784302 0.000000 Y1111 0.000000 2.423344 Y2132 0.000000 0.754136 Y2171 1901.366577 0.000000 Y3121 0.000000 2.500054 Y3141 0.000000 2.497656 Y3154 1532.567017 0.000000 Y3184 1776.790649 0.000000 Y1192 2163.624023 0.000000 Y2151 0.000000 0.546935 Y2173 0.000000 1.546233 Y3113 1146.953369 0.000000

Page 150: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lanjutan Y3123 994.406494 0.000000 Y3161 1597.603638 0.000000 Y31101 0.000000 0.492647 ROW SLACK OR SURPLUS DUAL PRICES 2) 0.000000 0.035842 3) 0.000000 0.031075 4) 0.000000 0.028523 5) 0.000000 0.078125 6) 0.000000 0.047893 7) 0.000000 0.049925 8) 0.000000 0.059418 9) 0.000000 0.055525 10) 0.000000 0.067613 11) 0.000000 0.061275 12) 0.000000 0.000000 13) 0.000000 0.000000 14) 912.721069 0.000000 15) 2500.000000 0.000000 16) 0.000000 0.000000 17) 0.000000 0.000000 18) 0.000000 0.000000 19) 0.000000 0.000000 20) 0.000000 0.000000 21) 1960.784302 0.000000 22) 0.000000 0.000000 23) 0.000000 0.000000 24) 1901.366577 0.000000 25) 0.000000 0.000000 26) 0.000000 0.000000 27) 1532.567017 0.000000 28) 1776.790649 0.000000 29) 2163.624023 0.000000 30) 0.000000 0.000000 31) 0.000000 0.000000 32) 1146.953369 0.000000 33) 994.406494 0.000000 34) 1597.603638 0.000000 35) 0.000000 0.000000 NO. ITERATIONS= 18

Page 151: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lanjutan Program 2 (Musim hujan) Max y1242 + y1272 + y2252 + y22102 + y3213 + y3222 + y3232 + y3262 + y3283 + y3293 + y22102 + y1224 + y2212 + y2233 + y2261 + y2282 + y3242 + y3253 + y1231 + y2251 + y2272 + y2292 + y22101 + y3212 + y3282 subject to 23.41y3213 + 26.28y2212 + 20.52y3212 = 32000 55.91y3222 + 46.72y1224 + 32.18y3222 = 32000 34.45y3232 + 17.24y2233 + 45.73y1231 = 32000 12.76y1242 + 16.43y3242 + 28.34y3242 = 32000 21.66y2252 + 20.24y3253 + 44.94y2251 = 32000 25.92y3262 + 25.78y2261 + 24.53y2261 = 32000 27.35y1272 + 16.83y1272 + 27.91y2272 = 32000 7.50y3283 + 15.5y2282 + 14.52y3282 = 32000 32.66y3293 + 26.28y2212 + 25.92y2292 = 32000 9.1y22102 + 46.72y1224 + 24.36y22101 = 32000 y1242>=0, y1272>=0, y2252>=0, y22102>=0, y3213>=0, y3222>=0, y3232>=0, y3262>=0, y3283>=0, y3293>=0, y22102>=0, y1224>=0, y2212>=0, y2233>=0, y2261>=0, y2282>=0, y3242>=0, y3253>=0, y1231>=0, y2251>=0, y2272>=0, y2292>=0, y22101>=0, y3212>=0, y3282>=0 Hasil 2 LP OPTIMUM FOUND AT STEP 5 OBJECTIVE FUNCTION VALUE 1) 22783.04 VARIABLE VALUE REDUCED COST Y1242 2507.836914 0.000000 Y1272 0.000000 0.582945 Y2252 0.000000 0.070158 Y22102 3516.483398 0.000000 Y3213 0.000000 0.140838 Y3222 363.264832 0.000000 Y3232 0.000000 0.998260 Y3262 1234.567871 0.000000 Y3283 4266.666504 0.000000 Y3293 0.000000 0.260031 Y1224 0.000000 9.798499 Y2212 0.000000 1.294591 Y2233 1856.148438 0.000000 Y2261 0.000000 0.940972 Y2282 0.000000 1.066667 Y3242 0.000000 2.508621 Y3253 1581.027710 0.000000 Y1231 0.000000 1.652552 Y2251 0.000000 1.220356 Y2272 1146.542480 0.000000 Y2292 1234.567871 0.000000 Y22101 0.000000 4.353846

Page 152: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lanjutan Y3212 1559.454224 0.000000 Y3282 0.000000 0.936000 ROW SLACK OR SURPLUS DUAL PRICES 2) 0.000000 0.048733 3) 0.000000 0.011352 4) 0.000000 0.058005 5) 0.000000 0.078370 6) 0.000000 0.049407 7) 0.000000 0.038580 8) 0.000000 0.035829 9) 0.000000 0.133333 10) 0.000000 0.038580 11) 0.000000 0.219780 NO. ITERATIONS= 5

Page 153: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lampiran 18 Tampilan program dan hasil optimisasi Skenario 2 Program 1 (Musim kemarau) Max l2112 + l3122 + l3133 + l3142 + l3152 + l2162 + l1172 + l2182 + l2192 + l31102 + l1111 + l2132 + l2171 + l3121 + l3141 + l3154 + l3184 + l1192 + l2151 + l2173 + l3113 + l3123 + l3161 + l31101 subject to 212.09l2112 + 329.59l1111 + 196.62l3113 = 32000 165.80l3122 + 159.09l3121 + 110.98l3123 = 32000 206.67l3133 + 254.89l2132 + 121.67l2132 = 32000 185.76l3142 + 215.30l3141 + 161.40l3141 = 32000 355.34l3152 + 401.11l3154 + 177.54l2151 = 32000 232.37l2162 + 280.33l2162 + 243.67l3161 = 32000 205.26l1172 + 455.42l2171 + 306.55l2173 = 32000 239.57l2182 + 229.32l3184 + 269.92l2182 = 32000 268.20l2192 + 329.59l1111 + 376.01l1192 = 32000 195.86l31102 + 159.09l3121 + 320.94l31101 = 32000 l2112>=0, l3122>=0, l3133>=0, l3142>=0, l3152>=0, l2162>=0, l1172>=0, l2182>=0, l2192>=0, l31102>=0, l1111>=0, l2132>=0, l2171>=0, l3121>=0, l3141>=0, l3154>=0, l3184>=0, l1192>=0, l2151>=0, l2173>=0, l3113>=0, l3123>=0, l3161>=0, l31101>=0 Hasil 1 LP OPTIMUM FOUND AT STEP 8 OBJECTIVE FUNCTION VALUE 1) 1667.897 VARIABLE VALUE REDUCED COST L2112 0.000000 0.078680 L3122 0.000000 0.493963 L3133 154.836212 0.000000 L3142 172.265289 0.000000 L3152 0.000000 1.001464 L2162 0.000000 1.104075 L1172 155.899841 0.000000 L2182 0.000000 1.221743 L2192 119.313942 0.000000 L31102 163.382004 0.000000 L1111 0.000000 1.905175 L2132 0.000000 0.822035 L2171 0.000000 1.218747 L3121 0.000000 1.245765 L3141 0.000000 1.027886 L3154 0.000000 1.259265 L3184 139.542999 0.000000 L1192 0.000000 0.401976 L2151 180.241074 0.000000 L2173 0.000000 0.493472 L3113 162.750488 0.000000 L3123 288.340240 0.000000

Page 154: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lanjutan L3161 131.325150 0.000000 L31101 0.000000 0.638619 ROW SLACK OR SURPLUS DUAL PRICES 2) 0.000000 0.005086 3) 0.000000 0.009011 4) 0.000000 0.004839 5) 0.000000 0.005383 6) 0.000000 0.005633 7) 0.000000 0.004104 8) 0.000000 0.004872 9) 0.000000 0.004361 10) 0.000000 0.003729 11) 0.000000 0.005106 NO. ITERATIONS= 8

Page 155: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lanjutan Program 2 (Musim hujan) Max l1242 + l1272 + l2252 + l22102 + l3213 + l3222 + l3232 + l3262 + l3283 + l3293 + l1224 + l2212 + l2233 + l2261 + l2282 + l3242 + l3253 + l1231 + l2251 + l2272 + l2292 + l22101 + l3212 + l3282 subject to 244.84l3213 + 311.10l2212 + 224.84l3212 = 32000 228.66l3222 + 372.37l1224 + 263.95l3222 = 32000 331.69l3232 + 200.70l2233 + 189.90l1231 = 32000 322.13l1242 + 419.68l3242 + 317.61l3242 = 32000 266.01l2252 + 437.34l3253 + 166.69l2251 = 32000 240.41l3262 + 373.12l2261 + 426.90l2261 = 32000 314.74l1272 + 567.17l1272 + 143.88l2272 = 32000 222.27l3283 + 297.28l2282 + 276.33l3282 = 32000 173.83l3293 + 311.10l2212 + 361.45l2292 = 32000 243.68l22102 + 372.37l1224 + 358.84l22101 = 32000 l1242>=0, l1272>=0, l2252>=0, l22102>=0, l3213>=0, l3222>=0, l3232>=0, l3262>=0, l3283>=0, l3293>=0, l1224>=0, l2212>=0, l2233>=0, l2261>=0, l2282>=0, l3242>=0, l3253>=0, l1231>=0, l2251>=0, l2272>=0, l2292>=0, l22101>=0, l3212>=0, l3282>=0 Hasil 2 LP OPTIMUM FOUND AT STEP 7 OBJECTIVE FUNCTION VALUE 1) 1481.995 VARIABLE VALUE REDUCED COST L1242 99.338776 0.000000 L1272 0.000000 5.129483 L2252 0.000000 0.595837 L22102 131.319763 0.000000 L3213 0.000000 0.088952 L3222 64.960114 0.000000 L3232 0.000000 0.746656 L3262 133.105942 0.000000 L3283 143.969040 0.000000 L3293 184.087906 0.000000 L1224 0.000000 1.284023 L2212 0.000000 2.173330 L2233 0.000000 0.056872 L2261 0.000000 2.327732 L2282 0.000000 0.337472 L3242 0.000000 1.288796 L3253 0.000000 1.623673 L1231 168.509735 0.000000 L2251 191.973129 0.000000 L2272 222.407562 0.000000 L2292 0.000000 1.079330 L22101 0.000000 0.472587

Page 156: MODEL PENJADWALAN DALAM PEMETIKAN PUCUK TEHrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/8547/2… ·  · 2015-09-02dengan melakukan kajian kelayakan terlebih dahulu. ... Sekolah

Lanjutan L3212 142.323425 0.000000 L3282 0.000000 0.243218 ROW SLACK OR SURPLUS DUAL PRICES 2) 0.000000 0.004448 3) 0.000000 0.002030 4) 0.000000 0.005266 5) 0.000000 0.003104 6) 0.000000 0.005999 7) 0.000000 0.004160 8) 0.000000 0.006950 9) 0.000000 0.004499 10) 0.000000 0.005753 11) 0.000000 0.004104 NO. ITERATIONS= 7