MODEL PENINGKATAN KINERJA USAHA KECIL DAN … · SMEs handycraft cluster is a business entity that...

56
MODEL PENINGKATAN KINERJA USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) KLUSTER KERAJINAN KOTA DEPOK MELALUI MODAL INSANI DAN MODAL SOSIAL PUTRI WAHYUNINGRUM DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013

Transcript of MODEL PENINGKATAN KINERJA USAHA KECIL DAN … · SMEs handycraft cluster is a business entity that...

Page 1: MODEL PENINGKATAN KINERJA USAHA KECIL DAN … · SMEs handycraft cluster is a business entity that produces products with highly dependent on the skill of the craftsmen. In other

MODEL PENINGKATAN KINERJA USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) KLUSTER KERAJINAN KOTA DEPOK

MELALUI MODAL INSANI DAN MODAL SOSIAL

PUTRI WAHYUNINGRUM

DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

2013

Page 2: MODEL PENINGKATAN KINERJA USAHA KECIL DAN … · SMEs handycraft cluster is a business entity that produces products with highly dependent on the skill of the craftsmen. In other
Page 3: MODEL PENINGKATAN KINERJA USAHA KECIL DAN … · SMEs handycraft cluster is a business entity that produces products with highly dependent on the skill of the craftsmen. In other

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Modal Peningkatan

Kinerja Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kluster Kerajinan Kota Depok melalui Modal Insani dan Modal sosial adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Oktober 2013

Putri Wahyuningrum NIM H24090032

Page 4: MODEL PENINGKATAN KINERJA USAHA KECIL DAN … · SMEs handycraft cluster is a business entity that produces products with highly dependent on the skill of the craftsmen. In other

ABSTRAK

PUTRI WAHYUNINGRUM. Model Peningkatan Kinerja Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kerajinan Kota Depok melalui Modal Insani dan Modal Sosial. Dibimbing oleh ANGGRAINI SUKMAWATI dan LINDAWATI KARTIKA.

UKM Kluster kerajinan adalah entitas usaha yang menghasilkan produk-produk yang sangat bergantung pada keahlian tenaga pengrajin yang tersedia. Dengan kata lain, modal insani dan modal sosial memiliki peran penting dalam pengembangan kinerja UKM kluster ini. Hasil analisis Diagram Ishikawa menyatakan bahwa permasalahan utama dari rendahnya kinerja UKM berasal dari faktor sumberdaya manusia. Hasil ini didukung oleh analisis Structural Equation Modelling (SEM) yang menyatakan bahwa modal insani memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja UKM dengan modal sosial sebagai variabel perantara (Intervening). Namun, hasil ini bertentangan dengan hasil Importance-Performance Analysis (IPA). Pemilik UKM lebih mementingkan sarana prasarana untuk diperbaiki. Oleh karena itu, kesalahan persepsi inilah yang perlu diperbaiki melalui rancangan peningkatan kinerja UKM kluster kerajinan Kota Depok dengan The House Model .

Kata kunci: kinerja UKM, modal insani, modal sosial.

ABSTRACT

PUTRI WAHYUNINGRUM. Performance Improvement Model for Small and Medium Enterprise (SMEs) Handycraft Cluster in Depok based on Human Capital and Social Capital. Supervised by ANGGRAINI SUKMAWATI and LINDAWATI KARTIKA.

SMEs handycraft cluster is a business entity that produces products with highly dependent on the skill of the craftsmen. In other words, human capital and social capital has an important role in performance improvement’s SMEs handycraft cluster. Ishikawa Diagram analysis results stated that the main problem of SMEs’s low performance derived from human factor. These results are supported by Structural Equation Modelling analysis that stated human capital has positive and significant influence on SMEs’s performance with social capital as a intervening variable. However, these results contratry to the Importance-Performance Analysis (IPA) results. SMEs owners are more concerned to repair SMEs’s infrastructure. Therefore, these misperceptions are corrected by the House Model’s design of improved performance SMEs handycraft cluster in Depok. Keyword : human capital, SMEs performance, social capital

Page 5: MODEL PENINGKATAN KINERJA USAHA KECIL DAN … · SMEs handycraft cluster is a business entity that produces products with highly dependent on the skill of the craftsmen. In other

Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen

MODEL PENINGKATAN KINERJA USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) KLUSTER KERAJINAN KOTA DEPOK

MELALUI MODAL INSANI DAN MODAL SOSIAL

DEPARTEMEN MANAJAMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

2013

PUTRI WAHYUNINGRUM

Page 6: MODEL PENINGKATAN KINERJA USAHA KECIL DAN … · SMEs handycraft cluster is a business entity that produces products with highly dependent on the skill of the craftsmen. In other
Page 7: MODEL PENINGKATAN KINERJA USAHA KECIL DAN … · SMEs handycraft cluster is a business entity that produces products with highly dependent on the skill of the craftsmen. In other

Judul Skripsi: Model Peningkatan Kinerja Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kluster Kerajinan Kota Depok melalui Modal Insani dan Modal So sial.

Nama : Putri Wahyuningrum NIM : H24090032

Disetujui oleh

Dr.Ir. Anggraini Sukmawati, MM Lindawati Kartika, SE. MSi Pembimbing I Pembimbing II

Tanggal Lulus: 2 2 OCT 2013

Page 8: MODEL PENINGKATAN KINERJA USAHA KECIL DAN … · SMEs handycraft cluster is a business entity that produces products with highly dependent on the skill of the craftsmen. In other

Judul Skripsi : Model Peningkatan Kinerja Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kluster Kerajinan Kota Depok melalui Modal Insani dan Modal Sosial.

Nama : Putri Wahyuningrum NIM : H24090032

Disetujui oleh

Dr.Ir. Anggraini Sukmawati, MM Pembimbing I

Lindawati Kartika, SE. MSi Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr. Ir.Jono M. Munandar M.Sc Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

Page 9: MODEL PENINGKATAN KINERJA USAHA KECIL DAN … · SMEs handycraft cluster is a business entity that produces products with highly dependent on the skill of the craftsmen. In other

PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas

segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Maret 2013 ini ialah peningkatan kinerja, dengan judul Model Peningkatan Kinerja Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kluster Kerajinan Kota Depok melalui Modal Insani dan Modal Sosial.

Terima kasih penulis ucapkan kepada ibu Dr. Ir. Anggraini Sukmawati, MM dan Ibu Lindawati Kartika, SE, MSi selaku komisi pembimbing, serta Bapak Dr. Eko Rudi Cahyadi, S.Hut, MM selaku komisi penguji. Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Ibu Endah Sutjihati dari UKM Taqqia Craft, Ibu Rustini dari UKM Rajut Ranalya, Ibu Mubasyiroh dari UKM Mabella Bonafi, Bapak Hakim Umar dari UKM Arum Kembang, Bapak Abdul Majid, Ibu Tri Retno dari UKM Citra Handycraft, Bapak Kadar Solihat dari UKM Dayufa, Ibu Maria Magdalena dari UKM Mentari Handycraft, serta Ibu Siti Aisyah dari UKM Hanimo yang telah membantu selama pengumpulan data. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu, seluruh keluarga, serta Ni Luh Putu Eka Prasanti Rutha, Nikki Ariesta P, Albert, Lita Natalia, Putri Mei Limbong, Nada Soraya dan Kenny Aprilliani atas segala doa dan kasih sayangnya.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Oktober 2013

Putri Wahyuningrum

Page 10: MODEL PENINGKATAN KINERJA USAHA KECIL DAN … · SMEs handycraft cluster is a business entity that produces products with highly dependent on the skill of the craftsmen. In other

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vii DAFTAR GAMBAR vii DAFTAR LAMPIRAN vii PENDAHULUAN 1 

Latar Belakang 1 

Perumusan Masalah 2 

Tujuan Penelitian 2 

Manfaat Penelitian 2 

Ruang Lingkup Penelitian 3 

TINJAUAN PUSTAKA 3 

Modal Insani (Human Capital) 3 

Modal Sosial (Social Capital) 4 

Kinerja Organisasi 4 

METODE 4 

Kerangka Pemikiran 4 

Lokasi dan Waktu Penelitian 5 

Jenis dan Sumber Data 6 

Metode Pengambilan Sampel 6 

Metode Pengolahan dan Analisis Data 6 

PEMBAHASAN 11 

Karakteristik UKM 11 

Permasalahan yang Dihadapi UKM Kerajinan Kota Depok 11 

Tingkat Kepentingan dan Pencapaian Kinerja UKM 13 

Karakteristik Karyawan 16 

Persepsi Karyawan UKM Kerajinan terhadap Modal Insani, Modal Sosial dan Kinerja UKM 17 

Analisis Pengaruh Modal Insani dan Modal Sosial Terhadap Kinerja UKM 18 

Model Peningkatan Kinerja UKM Kerajinan Kota Depok 22 

Implikasi Manajerial 23 

SIMPULAN DAN SARAN 24 

Simpulan 24 

Page 11: MODEL PENINGKATAN KINERJA USAHA KECIL DAN … · SMEs handycraft cluster is a business entity that produces products with highly dependent on the skill of the craftsmen. In other

Saran 25 

DAFTAR PUSTAKA 25 

LAMPIRAN 27 RIWAYAT HIDUP 43

Page 12: MODEL PENINGKATAN KINERJA USAHA KECIL DAN … · SMEs handycraft cluster is a business entity that produces products with highly dependent on the skill of the craftsmen. In other

DAFTAR TABEL

1 Kriteria penilaiaan Goodness of Fit (GOF). 9 2 UKM kerajinan Kota Depok yang menjadi responden penelitian 11 3 Rata-rata skor kepentingan dan kinerja 13 4 Kesenjangan kinerja pada UKM kerajinan Kota Depok 15 5 Persepsi karyawan terhadap modal insani, modal sosial dan kinerja

UKM 17 6 Goodness of Fit (GOF) model penelitian 18 7 Nilai koefisien dan T-Hitung untuk model pengukuran dan model

struktural dari model 1 19 8 Nilai koefisien dan T-Hitung untuk model pengukuran dan model

struktural dari model 2 20 9 Nilai koefisien dan T-Hitung untuk model pengukuran dan model

struktural dari model 3 21 10 Force Field Analysis pada UKM Kerajinan Kota Depok 23 

DAFTAR GAMBAR

1 Kontribusi kluster-kluster industri kreatif terhadap PDRB Kota Depok tahun 2011 (Pemkot Depok 2012) 1 

2 Kerangka pemikiran 5 3 Model pertama pengaruh modal insani dan modal sosial terhadap

kinerja UKM 8 4 Model kedua analisis pengaruh modal Insani dan modal sosial

terhadap kinerja UKM 8 5 Model ketiga analisis pengaruh modal Insani dan modal sosial

terhadap kinerja UKM 9 6 Kerangka The House Model (Horovitz dan Ohlsson-Corboz 2007) 10 7 Diagram Ishikawa UKM Kerajinan di Kota Depok 12 8 Analisis kuadran tingkat kepentingan dan kinerja UKM kerajinan 14 9 Karateristik karyawan UKM kerajinan Kota Depok 16 10 Analisis T-Hitung model1 19 11 Analisis T-Hitung model 2 20 12 Analisis T-Hitung model 3 21 13 The House Model UKM kerajinan Kota Depok 22 

DAFTAR LAMPIRAN

1 Kuisioner penelitian khusus pegawai 27 2 Kuisioner penelitian khusus pemilik 31 3 Kuisioner penelitian IPA 34 4 Uji validitas dan uji reliabilitas 35 5 Persepsi karyawan terhadap peningkatan kinerja UKM 36 6 Hasil pengolahan SEM menggunakan LISREL 39 7 Rancangan indikator kinerja utama dari The House Model 42 

Page 13: MODEL PENINGKATAN KINERJA USAHA KECIL DAN … · SMEs handycraft cluster is a business entity that produces products with highly dependent on the skill of the craftsmen. In other
Page 14: MODEL PENINGKATAN KINERJA USAHA KECIL DAN … · SMEs handycraft cluster is a business entity that produces products with highly dependent on the skill of the craftsmen. In other

PEENDAHUULUAN

Latar Belaakang

Usahkerja 5 s.industri ykecil danlapangan (2012) m1.756.565730.924 o543.500 o

Kajimemperolindustri kDesign UKSalah satumemiliki kluster-klu(PDRB) K

ha Kecil add 19 orang

yang memilin menengahpekerjaan.

menyatakan orang. Daorang dan

orang atau se

Gambar 1

PDRberhasil mkluster kmenempatdisebabkaoleh UKMperekonomdihasilkanprofesi da(2010), sedaya yangperspektifpenggerak

KopeteP

ian DPRD dleh hasil bahkreatif. LebKM se-Kotu kluster ykontribusi

uster indusKota Depok

dalah perusag, sedangkaniki tenaga kh (UKM) Hal ini jugbahwa p

ari jumlah tUKM sen

ekitar 73%.

Kontribustahun 20

RB Kota Demenyumbangkerajinan (Pti posisi ked

an berbagai M kluster kmian menjan oleh fungalam waktu elama ini pg bersifat ff fisik dan k nilai dari

010203040

ontribusi er sektor erhadap DRB (%)

dan Bagian hwa potens

bih lanjut, Pta Depok, yyang fokus

yang bestri kreatif tahun 2011

ahaan atau n Usaha Mkerja 20 s.dmemiliki

ga berlaku enduduk Dersebut yandiri berhas

industri yanMenengah m

d 99 orangperan penbagi UKM

Depok padng termasuksil menyera

ng memilikmerupakan p

(Tambunannting dalam

M di Kota Dda tahun 2k angkatan ap angkatan

ki jumlah tenperusahaan n 2009). U

m menyediDepok. Sud2011 menckerja menc

n kerja seb

naga atau

Usaha akan

darno capai capai besar

Ekonomi Pi UKM KotPemerintahyakni meng

dikembangar terhadapterhadap P

1 dapat dilih

Pemerintahata Depok ha

Kota Depenai pengem

gkan adalahp perekonoendapatan

hat pada Ga

an Kota Deparus dikemb

pok telah mmbangan beh kluster komian DepDomestik

ambar 1.

pok tahun 2bangkan ke membuat Geberapa kluerajinan ka

pok. KontriRegional B

2011, arah rand

uster. arena ibusi

Bruto

31.69 300.36

7.88

si kluster-kl11 (Pemkot

epok mencag Rp. 1,19 Pemkot Dedua dalam k

permasalahkerajinan Koadi tidak masi-fungsi attertentu (W

peningkatanfisik (tangikeuangan skedua perp

luster indust Depok 201

apai 6,95 tritrilyun dan epok 20kontribusinyhan yang dota Depok aksimal. Kitau indikato

Wirawan 200n kinerja leible asset). sangatlah apektif terse

tri kreatif te12)

ilyun pada 30,36% da

12). UKMya terhadap dihadapi. Pemembuat k

inerja organor-indikator 09). Menuruebih banyak

Peningkataakurat tetapiebut adalah

4.99 4.12

erhadap PD

tahun 2011ari nilai ters

M kluster kPDRB Kot

ermasalahankinerjanya nisasi adala

suatu pekeut Mayo yak dikaitkan an kinerja i sebenarnykemampua

4.03 2.99

13.94

9

DRB Kota DDepok

. Industri kebut berasakerajinan mta Depok. Hn yang dihberkiprah d

ah keluaran erjaan atau ang disitasi

dengan superusahaan

ya yang mean yang dim

kreatif al dari masih

Hal ini hadapi dalam yang suatu Endri

umber n dari enjadi miliki

Page 15: MODEL PENINGKATAN KINERJA USAHA KECIL DAN … · SMEs handycraft cluster is a business entity that produces products with highly dependent on the skill of the craftsmen. In other

2

oleh sumberdaya manusia (intangible asset). Intangible asset ini dapat direpresentasikan melalui modal insani dan modal sosial.

Perumusan Masalah

Industri kreatif kerajinan adalah industri yang menghasilkan produk-produk, baik secara keseluruhan menggunakan tangan atau menggunakan peralatan biasa dan mekanis, sepanjang kontribusi para pengrajin tetap lebih substansial. Kuantitas dan kualitas produk dihasilkan oleh kelompok industri kerajinan ini, sangat bergantung pada jumlah dan keahlian tenaga pengrajin yang tersedia (Depdag 2007). Dengan kata lain, modal insani dan modal sosial memiliki peran penting dalam pengembangan industri ini. Oleh karena itu, akan sangat menarik untuk meneliti modal peningkatan kinerja UKM kluster kerajinan di Kota Depok dari segi intangible asset, yaitu baik dari modal insani maupun dari modal sosialnya. Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan yang diteliti adalah: 1. Apa permasalahan yang dialami oleh UKM kluster kerajinan di Kota Depok? 2. Bagaimana perbandingan tingkat kepentingan dengan kinerja yang telah

dicapai UKM kluster kerajinan Kota Depok? 3. Apakah modal insani dan modal sosial memiliki pengaruh terhadap

peningkatan kinerja UKM kluster kerajinan di Kota Depok? 4. Bagaimana rancangan model indikator utama dari peningkatan kinerja UKM

kluster kerajinan di Kota Depok? 5. Apa faktor-faktor pendorong dan penghambat dalam upaya peningkatan

kinerja UKM kluster kerajinan di Kota Depok?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah diatas, adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengidentifikasi permasalahan yang dialami oleh UKM kluster kerajinan di

Kota Depok. 2. Menganalisis perbandingan tingkat kepentingan dengan kinerja yang telah

dicapai UKM kluster kerajinan Kota Depok. 3. Menganalisis pengaruh dari modal insani dan modal sosial terhadap kinerja

UKM kluster kerajinan di Kota Depok. 4. Merancang model indikator utama dari peningkatan kinerja UKM kluster

kerajinan di Kota Depok. 5. Menganalisis faktor-faktor pendorong dan penghambat dari upaya peningkatan

kinerja UKM kluster kerajinan di Kota Depok.

Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu praktis dan teoritis. Segi praktis bermanfaat bagi aplikasi manajerial para pengusaha, pemerintah maupun instansi terkait dengan

Page 16: MODEL PENINGKATAN KINERJA USAHA KECIL DAN … · SMEs handycraft cluster is a business entity that produces products with highly dependent on the skill of the craftsmen. In other

3

pengembangan UKM kluster kerajinan di Kota Depok. Segi teoritis diharapkan dapat menjadi salah satu sumber informasi bagi pengembangan ide serta peningkatan wawasan dan pengetahuan yang berkaitan dengan modal insani, modal sosial, dan kinerja di usaha berskala kecil dan menengah.

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini terbatas pada pengaruh yang diberikan dari modal insani dan modal sosial terhadap peningkatan kinerja UKM kerajinan di Kota Depok. Variabel dari modal insani dibatasi pada metode umum dan spesifik on the job training, pendidikan formal, serta pengetahuan lainnya. Variabel ini mengacu pada Becker (1993). Penelitian untuk modal sosial dibatasi pada dimensi struktural, relasional dan kognitif. Dimensi-dimensi tersebut mengacu dari Nahapiet dan Goshal (1998).

TINJAUAN PUSTAKA

Modal Insani (Human Capital)

Ongkoranhardjo et al (2008) menyatakan modal insani merupakan kombinasi dari pengetahuan, ketrampilan, inovasi dan kemampuan seseorang untuk menjalankan tugasnya sehingga dapat menciptakan suatu nilai untuk mencapai tujuan organisasi. Modal manusia dapat dikembangkan melalui beberapa bentuk investasi. Becker (1993) menjelaskan bahwa investasi modal manusia dapat dilakukan melalui komponen berikut ini: 1. On the job training

Komponen ini ditujukan pada peningkatan ketrampilan selama karyawan berada dalam suatu organisasi. Ketrampilan ini dapat dipindahkan atau spesifik. Lebih lanjut, Becker membagi komponen ini menjadi dua, yaitu: a) Pelatihan umum (pelatihan yang memberikan ketrampilan yang dapat dialihkan) dan b) Pelatihan khusus (pelatihan yang diberikan oleh perusahaan dan ketrampilannya sangat terbatas untuk dialihkan dan akan meningkatkan produktivitas dalam konteks tertentu).

2. Sekolah Sekolah atau pendidikan formal ini dilakukan setelah karyawan menyelesaikan pekerjaan yang dilakukan pada suatu institusi untuk dapat meningkatkan beberapa ketrampilan khusus.

3. Pengetahuan lainnya Karyawan memiliki kemampuan untuk mendapatkan pengetahuan lain dari berbagi sumber. Pengetahuan apapun yang dimiliki karyawan melebihi karyawan lainya akan memberikan keunggulan bersaing.

Page 17: MODEL PENINGKATAN KINERJA USAHA KECIL DAN … · SMEs handycraft cluster is a business entity that produces products with highly dependent on the skill of the craftsmen. In other

4

Modal Sosial (Social Capital)

Modal sosial merupakan bagian dari modal insani selain pengetahuan dan keterampilan (Ancok 2003). Modal sosial dianggap sebagai bagian dari kemampuan SDM untuk melakukan asosiasi satu sama lain demi mencapai tujuan bersama dalam suatu kelompok dan organisasi. Nahapiet dan Ghoshal (1998) menyatakan modal sosial terdiri dari tiga dimensi yakni sebagai berikut: 1. Dimensi Struktural

Dimensi struktural melekatkan perhatian pada sifat-sifat sistem sosial dan jaringan relasi sebagai keseluruhan. Istilah ini menggambarkan konfigurasi impersonal dari hubungan antara orang atau unit.

2. Dimensi Relasional Dimensi ini menggambarkan jenis hubungan personel orang yang dikembangkan dengan orang lain melalui interaksi masa lalu. Konsep ini dilakukan melalui hubungan personal yang berkelanjutan seperti sosiabilitas, persetujuan dan prestise.

3. Dimensi Kognitif Dimensi ini merupakan sumber-sumber yang memeberikan andil dan representasi, intepretasi dan pengertian sistem diantara pihak yang berkepentingan.

Kinerja Organisasi

Dokko (2004) menyatakan indikator kinerja adalah produktivitas dan inovasi. Produktivitas adalah aspek dari kinerja tentang seberapa banyak dan cepat suatu pekerjaan dapat diselesaikan sedangkan, daya inovasi adalah aspek dari pekerja untuk melihat ke depan dan melakukan sebuah perubahan untuk memperbaiki kinerjanya.

METODE

Kerangka Pemikiran

UKM kluster kerajinan tangan Kota Depok merupakan UKM yang berpotensi untuk dikembangkan karena memiliki laju pertumbuhan ekonomi yang relatif signifikan dan kontribusi besar terhadap PDRB Kota Depok tahun 2011. Penelitian mengenai modal insani dan modal sosial di UKM kluster kerajinan diharapkan mempunyai manfaat sebagai bahan pertimbangan dan juga masukan dalam upaya peningkatan kinerja organisasi terkait. Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut: 1. Tahap pertama, memerlukan tiga alat analisis, yaitu diagram ishikawa

(fishbone chart) untuk identifikasi permasalahan UKM, Importance-Performance Analysis untuk menentukan prioritas perbaikan melalui perbandingan antara tingkat kepentingan dan kinerja yang telah dicapai organisasi, serta Structural Equation Modeling (SEM) dengan Linear

Page 18: MODEL PENINGKATAN KINERJA USAHA KECIL DAN … · SMEs handycraft cluster is a business entity that produces products with highly dependent on the skill of the craftsmen. In other

5

Structural Relationship (LISREL) untuk menganalisis pengaruh modal insani dan modal sosial terhadap peningkatan kinerja.

2. Tahap kedua, hasil yang diperoleh dari tahap pertama akan digunakan sebagai input dalam perancangan model peningkatan kinerja UKM melalui modal insani dan modal sosial dengan The House Model.

3. Tahap ketiga, memberikan beberapa implikasi manajerial melalui Force Field Analysis (FFA) yang diharapkan dapat digunakan untuk peningkatan kinerja UKM. Kerangka pemikiran tersebut dijabarkan dalam Gambar 2.

Gambar 2 Kerangka pemikiran

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di UKM kluster kerajinan yang berada di Kota Depok, Jawa Barat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-Juli 2013.

UKM kluster kerajinan Kota Depok potensial dikembangkan

Melalui modal insani (Becker 1993): 1. Metode umum on

the job training 2. Metode spesifik on

the job training 3. Pendidkan formal 4. Pengetahuan lainnya

Melalui modal sosial (Nahapiet dan Ghoshal 1998): 1. Dimensi struktural 2. Dimensi relasional 3. Dimensi kognitif

Upaya peningkatan kinerja UKM

Analisis tingkat kepentingan dan kinerja

dengan Importance-performance analysis

(IPA)

Analisis pengaruh modal insani dan modal sosial terhadap kinerja dengan Structural Equational

Modeling (SEM)

Identifikasi permasalahan yang

dihadapi UKM dengan Analisis diagram tulang

ikan

Ruang lingkup penelitian

Perancangan model peningkatan kinerja UKM dengan The House Model

Implikasi manjerial melalui faktor pendorong dan penghambat

(FFA) dari model peningkatan kinerja

UKM berkinerja tinggi

(fishbone chart)

Input untuk

Page 19: MODEL PENINGKATAN KINERJA USAHA KECIL DAN … · SMEs handycraft cluster is a business entity that produces products with highly dependent on the skill of the craftsmen. In other

6

Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara dan kuisioner yang diisi oleh pemilik UKM/jajaran manajemen UKM, sedangkan kuisioner disebar ke karyawan UKM kluster kerajinan. Data sekunder diperoleh dari studi pustaka berbagai literatur, baik berupa buku, penelitian terdahulu, internet, serta data-data yang didapatkan dari instansi-instansi terkait. Kuisioner untuk pegawai dan pemilik UKM dapat dilihat pada Lampiran 1 dan 2, sedangkan kuisioner untuk IPA yang diisi oleh pemilik terdapat pada Lampiran 3

Metode Pengambilan Sampel

Jumlah populasi UKM Kerajinan di Depok adalah 18 UKM (Sudarno 2012). pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah covenience sampling. Sugiyono (2009) menyatakan bahwa convenience sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan aksesbilitas kenyamanan dan kedekatan dengan peneliti. Informasi mengenai sampel yang terpilih, diperoleh dari Dinas Koperasi, UMKM, dan Pasar. Responden dari penelitian ini terbagi menjadi dua kategori yaitu 9 orang pemilik UKM dan 51 orang karyawan UKM.

Metode Pengolahan dan Analisis Data

Data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan metode Analisis Deskriptif, Diagram Ishikawa, Importance-Performance Analysis (IPA), Analisis Structural Equation Modelling (SEM) dengan Linear Structural relationship (LISREL), The House Model dan Force Field Analysis (FFA). Sebelum dianalisis, data dari 30 responden harus melalui Uji Validitas dan Uji Reliabilitas.

Uji Validitas dan Reliabilitas Data

Uji validitas dan reliabilitas karyawan dilakukan kepada 30 responden pertama. Pengujian ini menggunakan aplikasi Stastical Product and Service Solution (SPSS) versi 17.00. Hasil uji validitas karyawan pada taraf signifikasi korelasi 5 % menyatakan bahwa seluruh item valid. Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan uji statistik Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabel dinyatakan reliabel jika nilai cronbach alpha > 0.60. Hasil uji reliabilitas kuisioner karyawan pada penelitian ini menyatakan bahwa nilai cronbach’s alfa dari seluruh variabel adalah 0.876. Kesimpulannya, seluruh pertanyaan dari penelitian ini reliabel. Perhitungan lebih lengkap dapat dilihat di Lampiran 4

Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menyusun dan menyajikan data yang telah dikumpulkan dalam penelitian Data yang telah dikumpulkan dapat disajikan dalam bentuk tabel maupun grafik, serta pengukuran nilai-nilai statistik (Suliyanto 2005).

Page 20: MODEL PENINGKATAN KINERJA USAHA KECIL DAN … · SMEs handycraft cluster is a business entity that produces products with highly dependent on the skill of the craftsmen. In other

7

Analisis Diagram Ishikawa Diagram ini disebut juga diagram tulang ikan (fishbone chart) dan berguna

untuk memperlihatkan faktor-faktor utama yang berpengaruh pada kualitas dan mempunyai akibat pada masalah yang kita pelajari. Menurut Prawirosentono (2007), konsep dasar dari diagram tulang ikan adalah permasalahan mendasar diletakan di bagian kanan dan penyebab permasalahan digambarkan pada sirip dan durinya.

Importance Performance Analysis (IPA)

Importance-Performance Analysis (IPA) terdiri atas dua komponen, yaitu analisis kuadran dan analisis kesenjangan (gap). Analisis kuadran akan memetakan atribut yang diplotkan berdasarkan tingkat kepentingan dan kinerja, sedangkan analisis kesenjangan digunakan untuk melihat kesenjangan antara kondisi ideal/harapan responden dari suatu variabel dengan kondisi aktual/kinerja yang dicapai oleh organisasi terkait (Supranto 2004).

Structural Equation Modelling (SEM)

Structural Equation Modeling (SEM) merupakan metode analisis data multivariate yang bertujuan menguji model pengukuran dan model struktural variabel laten (Wijayanto 2008). Penelitian ini menggunakan Linear Structural Relationship (LISREL). Dua variabel utama dalam penggunaan SEM adalah variabel tidak terukur/laten (construct variable) dan variabel terukur/manifes (observed variable). Model dari penelitian ini menggunakan dua variable laten independen (eksogen) yaitu modal insani dan modal sosial serta kinerja sebagai variabel laten dependen (endogen). Variabel manifes dari modal insani dibatasi pada metode umum (PU) dan spesifik on the job training (PS), pendidikan formal (PF), serta pengetahuan lain (PL). Variabel ini mengacu pada Becker (1993). Penelitian untuk modal sosial dibatasi pada variable manifes dimensi struktural (DS), relasional (DR) dan kognitif (DK). Dimensi-dimensi tersebut mengacu dari Nahapiet dan Goshal (1998). Untuk kinerja, memiliki dua variabel manifes yaitu, Produktivitas (PROD) dan Inovasi (INOV) yang mengacu Dokko (2004).

Indriastuti dan Arifah (2008) pada penelitiannya di UKM kluster kerajinan di Kota Semarang membuktikan potensi SDM yang dilihat sebagai modal insani (human capital) memiliki pengaruh positif terhadap kinerja UKM. Lebih lanjut, Kertati (2012) dalam penelitiannya yang dilakukan pada UKM jenis Bordir dan Konveksi di Kabupaten Kudus, Pemalang, Demak, dan Karangayar, juga berhasil membuktikan potensi SDM yang dilihat sebagai modal sosial (social capital) memiliki pengaruh signifikan terhadap berbagai pengetahuan afektif rasional dan kinerja UKM. Kedua penelitian tersebut membentuk model yang menganalisis pengaruh langsung dari variabel modal insani dan modal sosial organisasi terhadap kinerja UKM. Model ini dapat dilihat pada Gambar 3.

Page 21: MODEL PENINGKATAN KINERJA USAHA KECIL DAN … · SMEs handycraft cluster is a business entity that produces products with highly dependent on the skill of the craftsmen. In other

8

Gambar 3 Model pertama pengaruh modal insani dan modal sosial terhadap

kinerja UKM

Penelitian Stam dan Elfring (2008) yang memfokuskan peran jejaring intra dan ekstra industri sebagai salah satu unsur pembentuk modal sosial, dapat membuktikan modal sosial merupakan media mediasi yang memperkuat hubungan antara orientasi entrepreneur dengan kinerja. Penelitian ini menjadi landasan dari terbentuknya model kedua. Model kedua menganalisis pengaruh langsung dari variabel modal insani terhadap kinerja UKM dengan modal sosial sebagai variabel moderator dan dapat dilihat pasa Gambar 4.

Gambar 4 Model kedua analisis pengaruh modal Insani dan modal sosial

terhadap kinerja UKM

Nishantha (2011) melakukan penelitian tentang hubungan antara modal insani, modal sosial dan pertumbuhan organisasi. Penelitian ini dilakukan di 97 perusahaan dengan tenaga kerja dibawah 50 orang di Colombo, Sri Langka. Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa modal insani memiliki pengaruh tidak langsung melalui modal sosial dalam mempengaruhi pertumbuhan organisasi. Penelitian ini menjadi landasan dari model ketiga. Model ketiga menganalisis pengaruh terhadap kinerja UKM dengan modal sosial sebagai variabel perantara yang dapat dilihat pada Gambar 5.

Page 22: MODEL PENINGKATAN KINERJA USAHA KECIL DAN … · SMEs handycraft cluster is a business entity that produces products with highly dependent on the skill of the craftsmen. In other

Gambar 5

ModpenelitianH1 : M

H2 : M

H3 : M

H4 :.

H5 : M

Setimenggunagoodness

No. 1. P-Va

2. RootResid

3. Rootof A(RM

4. Good(GFI

5. Adju

6. Comp(CFI)

7. Norm

5 Model terhadap

del yang dijn ini, yaitu sModal insanUKM

Modal sosiaUKM

Modal insaUKM dengModal insasosial

Modal insaUKM deng

ap model akan LISREof fit (GOF

Tabel Ukuran GOF

alue

t Mean Squardual (RMSR) t Mean Squar

ApproximationSEA) dness of Fit In)

usted GFI (AG

mparative Fit In)

med fit Index (

ketiga anap kinerja UK

jelaskan padebagai berikni memiliki

al memiliki

ni memilikigan modal sani memilik

ni memilikigan modal s

yang dibEL ini, mem) yang diaju

1 Kriteria F

Menden

e Niladika

e Error n

Rataterjaadal

ndex UkuGFI

GFI) Nilamod

ndex Ukunullmod

(NFI) Ukubase

alisis pengaKM

da Gambarkut: i pengaruh

i pengaruh p

i pengaruhsosial sebagki pengaruh

i pengaruhsosial sebag

bangun SEmiliki kriterukan Wijaya

penilaiaan Tingk

nunjukan matrgan matriks kai pengukuranatakan fit. a-rata perbedaadi dalam poplah good fit uran kesesuaiaI ≥ 0.90 mengai GFI yang ddel fit dengan uran kesesuaial. CFI nilainyadel fit dengan uran kesesuaiaeline atau mod

aruh modal

3, 4 dan 5

positf dan

positif dan

positif dan ai variabel mpositif dan

positif dan ai variabel p

EM berbaria penilaiananto (2008)

Goodness okat kecocokanriks kovarians

kovarian/koreln absolut mode

aan per degreepulasi dan buk

aan model secgindifikasikan isesuaikan. Adata

an model berba berkisar antadata.

an model dengdel null. Mode

l Insani da

5 membangu

signifikan

signifikan

signifikan moderator

n signifikan

signifikan perantara

asis covarin. Kritertia ) dapat dilih

of Fit (GOFn yang dapat ds/korelasi samasi el. Nilai RMS

e of fredom yakan sampel. RM

cara dekriptif dmodel fit

AGFI ≥ 0.90 m

basis komparaara 0.00 samp

gan basis komel dikatakan fi

an modal s

un hipotesis

terhadap ki

terhadap ki

terhadap ki

n terhadap m

terhadap ki

iance depenilaian m

hat di Tabel

). diterima

mpel tidak berb

SR ≤ 0.1 mode

ang diharapkaMSEA ≤ 0.08

dengan data.

mengindifikasi

atif dengan moai 1.0. CFI ≥0

mparatif terhadfit jika NFI ≥0

9

sosial

s dari

inerja

inerja

inerja

modal

inerja

engan model 1.

beda

el

an 8

ikan

odel 0.90

dap .95

Page 23: MODEL PENINGKATAN KINERJA USAHA KECIL DAN … · SMEs handycraft cluster is a business entity that produces products with highly dependent on the skill of the craftsmen. In other

10

modeanalirespoOlehmengmodemenj

Ketujuh kel dengan isis penelitonden yangh karena itu,ggunakan Lel yang sejalankan mo

kriteria pendata yang tian memi

g terlibat da, sebelum mLaten Variaering digunodel aslinya

nilaian tersedigunakan

iliki sensitalam penelmelakukan pabel Score nakan jika a (Wijayanto

ebut digunan. Namun, tifitas terhlitian ini tidpengujian k

(LVS). LVukuran s

o 2008).

akan untukpenggunaa

hadap ukurdak memenkriteria GOFVS merupaampel tida

k menguji an SEM seran sampenuhi kriteriaF, model diakan penyeak mencuk

kecocokan ebagai alat l. Jumlah a tersebut. modifikasi

ederhanaan kupi untuk

The HHouse Mod

usahAnnedibutorganini mThe H

The Housea organisase-Valerie Otuhkan olehnisasi, yaitu

memerlukan House Mod

del e Model mesi untuk menOhlsson-Corh organisasiu sebuah impilar-pilar

del tersebut d

erupakan kongubah mimrboz (2007)i adalah seb

mpian dengayang dapat dijelaskan m

onsep yang dmpi menjad) menyatakabuah visi inan batas wamenyokon

melalui Gam

dibangun dadi sebuah tinan bahwa hnspirasionalaktu. Impiang keberadaa

mbar 6.

alam menggndakan. Ho

hal utama yl tentang mn dengan baan dan penc

gambarkan orovitz dan ang paling

masa depan atas waktu capaiannya.

Ga

Forc

LewipembuntukpendmemAnalydari myangyangpene

ambar 6 Keerangka Thee House Moodel (Horovvitz dan Ohllsson-Corbooz 2007)

ce Field An Analisis k

in sejak 1buatan kepuk mempero

dorong dan pmperkirakan lysis terdapamodel ini a

g diinginkang mengingirapan kebij

alysis (FFAkekuatan la1951 dan utusan (Mcoleh gambpenghambasumber da

at dua kutubadalah drivinn. Sisi kekuinkan kebakan.

A) apangan (Fdigunakan

cshane dan baran lengkat yang ada dan tingkat kb kekuatan ng forces yauatan lainnyijakan tida

Force Fieldsecara m

Von Glinokap yang dalam isu ukekuatan te

yang salingang mendorya dari modak diterapk

d Analysis)eluas untu

ow 2007). Mmenyeluruh

utama suatu rsebut. Padg mendoronrong perusadel ini adalkan atau

dikembanuk menginfMetode ini h berbagai kebijakan, j

da model Fng. Satu sisahaan menujlah restrainmenghamb

ngkan oleh formasikan digunakan

kekuatan juga untuk

Force Field si kekuatan ju keadaan

ning forces bat dalam

Page 24: MODEL PENINGKATAN KINERJA USAHA KECIL DAN … · SMEs handycraft cluster is a business entity that produces products with highly dependent on the skill of the craftsmen. In other

11

PEMBAHASAN

Karakteristik UKM

UKM kerajinan di Kota Depok berjumlah 18 UKM (Sudarno 2010). Penelitian ini memilih 9 UKM dengan metode convenience sampling. Karakteristik 9 UKM yang menjadi responden dijelaskan Tabel 2.

Tabel 2 UKM kerajinan Kota Depok yang menjadi responden penelitian

Nama UKM Lama Berdiri

Skala Usaha Jenis Usaha Jumlah tenaga

kerja Omset

(juta rupiah) 1.Taqqia Craft 6 Kecil Handycraft sulam 10-20 15-30 juta 2.Rajut Ranalya 6 Kecil Handycraft rajutan 6 < 15 juta 3.Mabela

Bonafi 7 Kecil Handycraft berbahan batik 10 60-75 juta

4.Pancuran Art 10 Kecil Pertamanan dan kreasi pancuran 5 15-30 juta

5.Genta Nada 8 Kecil Pajangan Gantung 7 15-30 juta 6.Citra

Handycraft 9 Kecil Handycraft sulam 7 30-45 juta

7.Dayufa 15 Kecil Kerajinan tas 7 60-75 juta 8.Mentari

Handycraft 13 Kecil Handycraft dari mute 6 15-30 juta

9.Hanimo 23 Menengah alat peraga TK dan PAUD 50 400-500 juta

UKM kerajinan yang dijadikan tempat penelitian berjumlah 9 UKM, yang terdiri dari 8 usaha berskala kecil dan 1 usaha berskala menengah. Sebagian besar usaha berskala kecil baru berdiri di bawah 11 tahun, sedangkan usaha berskala menengah yang menjadi responden telah berdiri di atas 20 tahun. Tabel 2 menjelaskan karakteristik UKM yang menjadi responden. Aset yang dimiliki oleh UKM kerajinan Kota Depok antara lain workshop yang mayoritas masih berbagi ruang dengan rumah pemilik, kendaraan pribadi pemilik yang digunakan juga sebagai kendaraan operasional, serta beberapa mesin. Mesin digunakan hanya sebagai pendukung kegiatan produksi karena mayoritas pekerjaan di UKM kluster ini lebih menuntut ketrampilan tangan dari pengrajin. Mesin yang digunakan antara lain mesin jahit, mesin potong, mesin obras, mesin jiqsaw, mesin amplas, bor, dan scrollsaw

Permasalahan yang Dihadapi UKM Kerajinan Kota Depok

Permasalahan UKM kerajinan di Kota Depok dijelaskan melalui Diagram Ishikawa (fishbone chart).. Ekor ikan melambangkan kategori penyebab utama, sedangkan duri-duri lain merupakan kategori penyebab pendukung dari permasalahan yang dihadapi UKM. Permasalahan yang dihadapi UKM Kerajinan Kota Depok adalah “Rendahnya kinerja UKM”. Permasalahan ini diletakan di kepala diagram ishikawa. Permaslahan ini digambarkan pada Gambar 7.

Page 25: MODEL PENINGKATAN KINERJA USAHA KECIL DAN … · SMEs handycraft cluster is a business entity that produces products with highly dependent on the skill of the craftsmen. In other

12

Gambar 7 Diagram Ishikawa UKM Kerajinan di Kota Depok

Kelompok penyebab utama adalah sumberdaya manusia (manpower).

Sumberdaya manusia yang dimaksud adalah seluruh pihak yang terlibat dalam organisasi. Penyebab dari kelompok SDM adalah kurangnya kompetensi manajerial pemilik UKM. Dari sudut pandang karyawan, penyebab dari kategori ini adalah kurangnya pelatihan yang memadai; kurangnya etos kerja dan motivasi pengembangan diri karyawan; lamanya proses pembelajaran karyawan baru; serta tidak ada sistem seleksi dan perekrutan karyawan.

Kelompok penyebab kedua adalah metode (method). Metode mendeskripsikan cara suatu proses dilakukan dan kebutuhan dari proses tersebut, seperti: prosedur, instruksi dan peraturan. Penyebab primer dari kategori ini adalah belum ada pendokumentasiaan prosedur, sistem spesialisasi pekerjaan belum efektif, deskripsi pekerjaan tidak jelas, sanksi terhadap pelanggar yang tidak tegas, serta minimnya sistem perlindungan kekayaan intelektual

Material (material) merupakan seluruh bahan yang diperlukan untuk melakukan suatu proses di organisasi. Material merupakan kategori penyebab ketiga. Material memiliki penyebab primer sebagai berikut: Kekurangan modal, jauhnya letak sumber bahan baku dan sedikit referensi sumber bahan baku, tidak ada sistem pencatatan persediaan dan barang cacat, lamanya jangka waktu pengerjaan kerajinan tangan, dan kualitas bahan baku yang tidak stabil.

Kelompok penyebab keempat juga memiliki andil besar yang mengakibatkan rendahnya kinerja UKM di Depok. Penyebab kelompok keempat adalah lingkungan (mother nature/enviroment). Lingkungan merupakan kondisi di sekitar tempat kerja. Penyebab primer dari kategori ini yakni workshop memiliki tata letak tidak teraturd an pencahayaan kurang baik, ruang kerja yang relatif sempit dan kondisi workshop yang masih bergabung dengan rumah pemilik.

Kelompok penyebab kelima adalah pengukuran (measurement). Kelompok ini adalah penyebab yang berhubungan dengan cara pengambilan data dari proses yang dipakai untuk menentukan kualitas proses. Penyebab primer dari kelompok ini adalah belum ada standar pelaksanaan dan sistem pengendalian mutu, belum

Page 26: MODEL PENINGKATAN KINERJA USAHA KECIL DAN … · SMEs handycraft cluster is a business entity that produces products with highly dependent on the skill of the craftsmen. In other

13

ada sistem evaluasi pelatihan, serta belum ada evaluasi kinerja dan kelayakan bisnis secara berkala.

Kesimpulan dari analisis diagram ishikawa adalah penyebab utama dari permasalahan UKM berasal dari faktor SDM. Faktor penyebab utama ini akan dirancang langkah perbaikannya dengan cara memasukkan faktor ini menjadi pilar utama dari The House Model.

Tingkat Kepentingan dan Pencapaian Kinerja UKM

Importance-Performance Analysis (Analisis Kepentingan-Kinerja) terdiri atas analisis kuadran dan analisis gap. Analisis Kuadran

Analisis kuadran berfungsi untuk menunjukan hubungan antara penilaian tingkat kepentingan dengan kinerja yang telah dicapai UKM. Variabel dijabarkan ke dalam diagram kartesius berdasarkan penilaian performance (kinerja) UKM dan importance (kepentingan) dari pemilik UKM. Variabel ini dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3 Rata-rata skor kepentingan dan kinerja

Variabel Kinerja (X) Kepentingan (Y) 1. Laporan keuangan 3.11 4.44 2. Pencatatan keuangan harian 3. Sarana prasarana 4. Standar pelaksanaan produksi 5. Standar mutu 6. Sistem pengendalian mutu 7. Inovasi produk 8. Inovasi teknik produksi 9. Target pasar 10. Promosi produk 11. Jaringan distribusi 12. Administrasi SDM 13. Pelatihan SDM 14. Sistem kompensasi 15. Rencana jangka pendek 16. Rencana jangka menengah 17. Rencana jangka panjang 18. Visi usaha terdokumentasi 19. Misi usaha terdokumentasi 20. Tujuan usaha 21. Budaya organisasi 22. Struktur organisasi formal

3.11 3.00 3.22 3.22 3.22 3.89 3.67 3.44 3.89 3.44 2.78 3.00 3.67 3.44 3.11 3.22 2.56 2.56 3.56 3.11 2.67

4.78 4.78 4.56 4.78 4.78 4.78 4.67 4.67 4.78 4.56 4.44 4.56 4.78 4.89 4.67 4.67 4.33 4.33 4.78 4.78 4.44

Jumlah 70.89 102.22 Rata-rata 3.23 4.65

Nilai-nilai yang dapat dilihat pada Tabel 3 menggambarkan kordinat

masing-masing variabel dalam diagram kartesius. Variabel 1 terletak di titik (3.11, 4.44), variabel 2 terletak (3.11, 4.78), dan seterusnya. Rata-rata dari rata-rata skor kinerja ( ) adalah sebesar 3.23, sedangkan rata-rata dari rata-rata kepentingan ( )

Page 27: MODEL PENINGKATAN KINERJA USAHA KECIL DAN … · SMEs handycraft cluster is a business entity that produces products with highly dependent on the skill of the craftsmen. In other

14

adalah 4,65. Angka tersebut yang akan digunakan sebagai pembatas dari kuadran analisis yang dapat dilhat pada Gambar 8.

Gambar 8 Analisis kuadran tingkat kepentingan dan kinerja UKM kerajinan

Seluruh variabel yang telah ditentukan akan tersebar ke empat bagian dalam kuandran analisis pada Gambar 8. Penyebaran variabel-variabel penelitian dijelaskan sebagai berikut: a. Kuadran I (Prioritas utama)

Variabel-variabel di bagian ini memiliki tingkat kinerja di bawah rata-rata tetapi tingkat kepentingan tinggi. Variabel yang masuk ke dalam kuadran I adalah variabel: 2,3,5,6, 16,17, dan 21.

b. Kuadran II (Pertahankan kinerja) Variabel-variabel ini memiliki tingkat kepentingan yang tinggi dan kinerja yang diatas rata-rata. Variabel-variabelnya adalah 7,8,9,10,14,15, dan 20.

c. Kuadran III (Prioritas rendah) Variabel-variabel ini memiliki tingkat kepentingan di bawah rata-rata dan kinerjanya juga di bawah rata-rata. Variabelnya adalah variabel: 1,4,12,13,18,19, dan 22.

d. Kuadran IV (Kinerja berlebihan) Variabel-variabel ini memiliki tingkat kepentingan di bawah rata-rata tetapi kinerja di atas rata-rata, sehingga dianggap berlebihan oleh pemilik. Pada kuadran ini, fokus sumber daya dapat dialihkan ke variabel lain yang lebih diprioritaskan. Variabel yang termasuk kuadran ini adalah variabel 11. Mayoritas UKM yang menjadi responden sudah berdiri di atas 5 tahun sehinggasudah cukup mandiri dan telah membangun jaringan distribusi dengan baik. Oleh karena itu, variabel ini memiliki kepentingan rendah bagi pemilik UKM

Analisis Kesenjangan (Gap)

Kesenjangan yang dimaksud disini adalah selisih antara kinerja dengan rata-rata kinerja 22 variabel yang digunakan. Hasil perhitungan tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.

Page 28: MODEL PENINGKATAN KINERJA USAHA KECIL DAN … · SMEs handycraft cluster is a business entity that produces products with highly dependent on the skill of the craftsmen. In other

15

Tabel 4 Kesenjangan kinerja pada UKM kerajinan Kota Depok

Tabel 4 menunjukan variabel yang memiliki kinerja di bawah rata-rata

seluruh variabel adalah variabel yang berada di Kuadran Satu dan Tiga. Kuadran Tiga memiliki nilai kesenjangan tinggi namun tidak menjadi prioritas perbaikan. Perbandingan antara Analisis IPA dengan Analisis Diagram Ishikawa menunjukan kesalahan yang terjadi pada UKM kerajinan di Kota Depok. Analisis Diagram Ishikawa menyatakan bahwa SDM merupakan permasalahan utama yang menyebabkan rendahnya kinerja UKM. Namun, Analisis IPA menyatakan dua variabel SDM termasuk ke dalam Kuadran Tiga yaitu sebagai variabel yang tidak diprioritaskan. UKM kerajinan selama ini sudah cukup sering melakukan pelatihan terhadap SDM, terutama melalui kerja sama dengan Dinas dan lembaga terkait. Namun, kekurangannya adalah tindakan evaluasi dari keberhasilan pelatihan dan materi pelatihan yang sangat jarang diaplikasikan di UKM kerajinan. Kegagalan dalam pengaplikasian materi pelatihan inilah yang menyebabkan timbulnya persepsi bahwa pelatihan bukanlah hal yang dapat menimbulkan efek signifikan dalam perbaikan kinerja UKM.

Totana dalam Ancok (2003) menyatakan bahwa sebuah perusahaan akan memiliki kinerja yang berbeda pada pengelolaan orang yang berbeda, artinya manusia yang berbeda dalam mengelola aset yang sama akan menghasilkan nilai tambah yang berbeda. Analisis IPA menyatakan bahwa pernyataan tersebut belum diterapkan di UKM kerajinan. Hal ini dapat dilihat dari letak variabel administrasi SDM yang merupakan kebijakan-kebijakan dalam pengelolaan SDM berada di Kuadran Tiga. Mayoritas pemilik UKM masih menganggap bahwa aset fisik seperti sarana dan prasaranalah yang menjadi prioritas dalam perbaikan kinerja UKM.Persepsi inilah yang perlu diperbaiki dari UKM kerajinan Kota Depok. Oleh karena itu, selain variabel-variabel yang berada di Kuadran Satu, kedua variabel ini akan diperbaiki dan menjadi pilar dalam rancangan model peningkatan kinerja melalui The House Model.

Page 29: MODEL PENINGKATAN KINERJA USAHA KECIL DAN … · SMEs handycraft cluster is a business entity that produces products with highly dependent on the skill of the craftsmen. In other

16

Karakteristik Karyawan

Karyawan yang dijadikan responden berjumlah 51 orang dan dipilih melalui teknik convinience sampling. Karakteristik karyawan secara lebih rinci dapat dilihat pada Gambar 9.

9

17

24

1

Pendidikan

SD/ SederajatSMP/sederajatSMA/sederajatS1

1

23

15

111

Usia 

< 15 tahun16‐25 tahun26‐35 tahun35‐45 tahun> 45 tahun

2328

Jenis Kelamin

Laki‐lakiPerempuan

37

9

3 2Lama Bekerja

1‐5 tahun6‐10 tahun11‐15 tahun16‐20 tahun

Gambar 9 Karateristik karyawan UKM kerajinan Kota Depok

3

12

185

13

Penghasilan

< Rp 500.000Rp 500.001 ‐ Rp 750.000Rp 750.001‐ Rp 1.00.000Rp 1.000.001‐ Rp 1.500.000> Rp 1.500.000

20

20

101

Jumlah Tanggungan

tidak ada1‐2 orang3‐4 orang5‐6 orang

Karakteristik tingkat pendidikan karyawan UKM kerajinan didominasi pendidikan dibawah tingkat perguruan tinggi, yaitu SD/sederajat berjumlah 9 orang, tingkat SMP/sederajat berjumlah 17 orang dan 24 orang pada tingkat SMA/sederajat. Karakteristik tingkat pendidikan responden ini mayoritas berusia antara 16-25 tahun.

Perbedaan antara jumlah karyawan laki-laki dengan karyawan perempuan di UKM Kerajinan tidak signifikan sehingga memberikan gambaran bahwa UKM kerajinan tidak membeda-bedakan gender dalam merekrut dan mempekerjakan karyawan. Responden dikelompokkan juga berdasarkan karakteristik lama bekerja dan penghasilan Karakterstik lama bekerja didominasi dengan karyawan yang telah bekerja pada rentang 1-5 tahun sejumlah 37 orang. Nilai ini berada di bawah nilai rata-rata lama UKM berdiri. Oleh karena itu, dapat disimpulkan di UKM kerajinan yang dijadikan responden telah beberapa kali melakukan pergantiaan tenaga kerja.

UKM kerajinan merekrut karyawan mayoritas pada tingkat pendidikan SMP dan SMA atas pertimbangan kesanggupan dalam memberikan kompensasi yang layak serta timbal-balik yang mampu karyawan berikan kepada UKM. Mayoritas

Page 30: MODEL PENINGKATAN KINERJA USAHA KECIL DAN … · SMEs handycraft cluster is a business entity that produces products with highly dependent on the skill of the craftsmen. In other

17

UKM kerajinan memiliki kesanggupan untuk membayar kompensasi atau upah sebesar Rp 500.000-Rp 750.000 per bulan.

Karakteristik status pernikahan responden tidak teralalu signifikan. Jumlah antara sudah menikah dengan yang belum menikah tidaklah terlalu jauh, yaitu 27 karyawan yang telah menikah dan yang belum menikah sebanyak 24 orang. Karyawan UKM kerajinan kota Depok yang menjadi responden mayoritas memiliki karakteristik jumlah tanggungan di bawah 2 orang, yaitu karyawan dengan tanggungan 1-2 orang berjumlah 20 orang dan karyawan yang tidak memiliki tanggungan berjumlah 20 orang.

Persepsi Karyawan UKM Kerajinan terhadap Modal Insani, Modal Sosial

dan Kinerja UKM Karyawan UKM kerajinan mempunyai persepsi bahwa seluruh variabel

modal insani memiliki nilai setuju. Tabel 5 menjelaskan variabel yang paling baik dan disetujui oleh karyawan UKM adalah metode spesifik on the job training (4.19). Karyawan UKM menganggap metode spesifik on the job training sebagai variabel yang paling mendukung dalam investasi modal insani. Sebaliknya, variabel pendidikan formal mendapat nilai terendah, yang bermakna bahwa pendidikan formal dianggap sebagai prioritas terakhir dalam investasi modal insani. Persepsi karyawan tesebut dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5 Persepsi karyawan terhadap modal insani, modal sosial dan kinerja UKM

No Variabel Nilai Keterangan Modal Insani 1 Pendidikan formal 3.68 Setuju 2 Metode umum on the job training 4.05 Setuju 3 Metode spesifik on the job training 4.19 Setuju 4 Pengetahuan lain 4.18 Setuju Modal Sosial 1 Struktural 4.11 Setuju 2 Relasional 4.17 Setuju 3 Kognitif 4.07 Setuju Kinerja UKM 1 Produktivitas 4.29 Sangat Setuju 2 Inovasi 4.21 Sangat Setuju

Keterangan : Angka yang bercetak tebal merupakan nilai terbesar dan terkecil

Persepsi karyawan untuk modal sosial memiliki nilai setuju untuk seluruh variabel. Nilai tertinggi diperoleh variabel relasional (4.17). Hubungan personel antara karyawan dianggap penting dalam membangun modal sosial di lingkungan kerja. Hal yang perlu dipertahankan dalam dimensi relasional ini adalah membangun rasa kebersamaan antar rekan kerja karena memiliki nilai rata-rata persepsi tertinggi, yaitu 4.37 sedangkan, indikator yang perlu ditingkatkan adalah sikap saling mempercayai antara karyawan. Indikator ini memiliki persepsi terendah namun masih berada di skala baik atau setuju dengan nilai 4.04. Nilai terendah modal sosial diperoleh variabel kognitif (4.07). Representasi, interpretasi dan pengertian dari nilai-nilai maupun pengkodean sistem dalam organisasi memiliki nilai terendah. Hal ini menyatakan bahwa persepsi karyawan masih

Page 31: MODEL PENINGKATAN KINERJA USAHA KECIL DAN … · SMEs handycraft cluster is a business entity that produces products with highly dependent on the skill of the craftsmen. In other

18

dianggap memiliki pengetahuan rendah terhadap kode-kode/nilai-nilai yang terdapat di organisasi. Kinerja UKM yang diwakili dua variabel memiliki nilai persepsi sangat setuju untuk kedua variabel. Karyawan beranggapan produktivitas memiliki peran penting dalam mewakili kinerja UKM karena memiliki nilai tertinggi, yaitu 4.29. Nilai tertinggi diperoleh indikator kesediaan dalam memberikan usaha lebih untuk hasil yang maksimal (4.54) sedangkan nilai terendah diperoleh indikator waktu penyelesaiaan tugas (4.17) dan orientasi hasil (4.17). UKM sulit menjaga ketepatan penyelesaian tugas tepat waktu karena karyawan masih banyak menggunakan sistem borongan. Karyawan pun masih lebih banyak berorientasi pada proses karena produk kerajinan menuntut ketelitian dan keterampilan lebih selama proses pengerjaannya. Penjelasan dan hasil perhitungan lebih rinci dapat dilihat pada Lampiran 5.

Analisis Pengaruh Modal Insani dan Modal Sosial Terhadap Kinerja UKM

Analisis ini dilakukan dengan menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) yang diolah dengan LISREL 8.7. Evaluasi SEM dilakukan melalui penilaiaan Goodness of Fit dan dilanjutkan evaluasi model pengukuran serta model struktural. Model pengukuran (outer model) merupakan pengukuran dari masing-masing indikator terhadap masing-masing variabel laten, sedangkan model struktural merupakan pengujian yang dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel laten.

Penilaan Goodness of Fit (GOF) dikatakan good fit apabila nilai yang dihasilkan memenuhi standar cut-off-value. Hasil Goodness of Fit (GOF) ketiga model dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6 Goodness of Fit (GOF) model penelitian

Ukuran GOF C -off-lue

uttVa

Hasil model 1

Hasil model 2

Hasil model 3 Ket

P-Value 0.05 0.19 0.32 0.188 Good fit Root Mean Square Residual (RMSR)

0,08

0,1 0.07 0.09 0.07 Good fit

Root Mean square Error of Approximation ( RMSEA)

0,90

0.07 0.05 0.07 Good fit

Goodness of Fit Index (GFI)

0,90

0.98 0.98 0.98 Good fit Adjusted Goodness of Fit Index) (AGFI)

0,90

0.96 0.97 0.96 Good fit

Comparative Fit Index (CFI) 0,95

1.00 1.00 1.00 Good fit

Normed Fit Index (NFI) 0.96 0.97 0.96 Good fit

Ketiga model dalam penelitian memiliki penilaiaan good fit untuk seluruh

ukuran GOF. Analisis lebih lanjut yang dilakukan menghasilkan nilai koefisien dan T-Hitung. Hasil analisis T-hitung dari model 1 dapat dilihat pada Gambar 10.

Page 32: MODEL PENINGKATAN KINERJA USAHA KECIL DAN … · SMEs handycraft cluster is a business entity that produces products with highly dependent on the skill of the craftsmen. In other

19

Gambar 10 Analisis T-Hitung model 1

Model 1 adalah model yang menganalisis pengaruh langsung dari variabel

modal insani dan modal sosial organisasi terhadap kinerja UKM. Nilai-nilai tersebut akan dirangkum dan digunakan untuk mengetahui informasi mengenai penerimaan hipotesis pada penelitian dan kontribusi terbesar dari setiap indikator. Rangkuman nilai loading factor dan T-Hitung model 1 dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7 Nilai koefisien dan T-Hitung untuk model pengukuran dan model

struktural dari model 1 Indikator Laten Koefisien T-Hitung Keterangan

Model pengukuran DS MODAL

SOSIAL

0.73 6.46 Signifikan DR 0.72 6.75 Signifikan DK 0.72 6.36 Signifikan PF

MODAL INSANI

0.26 2.77 Signifikan PU 0.65 6.33 Signifikan PS 0.88 7.29 Signifikan PL 0.54 5.46 Signifikan

Model struktural Modal Insani KINERJA 0.66 3.47 Signifikan Modal Sosial 0.44 2.21 Signifikan

Tabel 7 menjelaskan nilai koefisien dan T-Hitung pada model 1. Hubungan

ini akan menjawab hipotesis yang diajukan pada pernelitian ini. Hubungannya antara lain : a) Laten modal insani memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap laten

kinerja UKM karena memiliki koefisien 0.66 dan T-hitung (3.47) > T-Tabel (1.96) sehingga Terima H1.

b) Laten modal insani memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap laten kinerja UKM karena memiliki koefisien 0.44 dan T-hitung (2.21) > T-Tabel (1.96) sehingga Terima H2

Analisis nilai koefisien dan T-Hitung untuk Model 2 dapat dilihat pada

Gambar 11.

Page 33: MODEL PENINGKATAN KINERJA USAHA KECIL DAN … · SMEs handycraft cluster is a business entity that produces products with highly dependent on the skill of the craftsmen. In other

20

Gambar 11 Analisis T-Hitung model 2

Model 2 Menganalisis pengaruh tidak langsung modal insani terhadap

kinerja dengan modal sosial sebagai variabel moderator. Nilai-nilai pada Gambar 11 tersebut akan dirangkum dan digunakan untuk mengetahui informasi mengenai penerimaan hipotesis pada penelitian dan kontribusi terbesar dari setiap indikator.. Rangkuman nilai loading factor dan T-Hitung model 2 dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8 Nilai koefisien dan T-Hitung untuk model pengukuran dan model

struktural dari model 2 Indikator Laten Koefisien T-Hitung Keterangan

Model pengukuran DS

MODAL SOSIAL 0.75 7.76 Signifikan

DR 0.65 7.21 Signifikan DK 0.75 7.72 Signifikan PF

MODAL INSANI

0.27 3.14 Signifikan PU 0.66 6.65 Signifikan PS 0.89 7.56 Signifikan PL 0.53 5.80 Signifikan

Model struktural Modal Insani KINERJA 0.62 2.99 Signifikan Modal Sosial 0.20 0.14 Tidak signifikan

Pengaruh variabel moderator Modal Insani* modal sosial KINERJA 0.32 0.19 Tidak signifikan

Tabel 8 menjelaskan nilai koefisien dan T-Hitung pada model 2. Hubungan

ini akan menjawab hipotesis yang diajukan pada pernelitian ini. Hubungannya adalah Laten modal insani memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja UKM dengan modal sosial sebagai variabel moderator karena memiliki koefisien 0.32 dan T-hitung (0.19) < T-Tabel (1.96) sehingga Tolak H3. Selanjutnya akan dianalisis model berakhir. Analisis nilai T-Hitung untuk model 3 dapat dilihat pada Gambar 12.

Page 34: MODEL PENINGKATAN KINERJA USAHA KECIL DAN … · SMEs handycraft cluster is a business entity that produces products with highly dependent on the skill of the craftsmen. In other

21

Gambar 12 Analisis T-Hitung model 3

Model 3 menganalisis pengaruh tidak langsung modal insani terhadap

kinerja dengan modal sosial sebagai variabel perantara. Nilai-nilai pada Gambar 12 tersebut akan dirangkum dan digunakan untuk mengetahui informasi mengenai penerimaan hipotesis pada penelitian dan kontribusi terbesar dari setiap indikator. Rangkuman nilai loading factor dan T-Hitung model 3 dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9 Nilai koefisien dan T-Hitung untuk model pengukuran dan model

struktural dari model 3 Indikator Laten Koefisien T-Hitung Keterangan

Model pengukuran DS

MODAL SOSIAL 0.73 5.39 Signifikan

DR 0.72 3.34 Signifikan DK 0.72 3.27 Signifikan PF

MODAL INSANI

0.26 3.07 Signifikan PU 0.65 6.39 Signifikan PS 0.88 7.25 Signifikan PL 0.54 5.76 Signifikan

Model struktural Modal Insani MODAL SOSIAL 0.56 6.18 Signifikan Modal Insani KINERJA 0.66 3.40 Signifikan Modal Sosial 0.44 1.48 Tidak signifikan

Pengaruh tidak langsung

Modal Insani KINERJA (0.56x0.44) = 0.25

(6.18 x 1.48) = 9.15 Signifikan

Tabel 9 menjelaskan nilai koefisien dan T-Hitung model 3. Hubungan ini

akan menjawab hipotesis yang diajukan pada pernelitian ini. Hubungan tersebut adalah sebagai berikut: a) Laten modal insani memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap laten

kinerja UKM karena memiliki koefisien 0.66 dan T-hitung (3.40) > T-Tabel (1.96) sehingga Terima H1.

b) Laten modal insani memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap laten kinerja UKM karena memiliki koefisien 0.44 dan T-hitung (1.48) > T-Tabel (1.96) sehingga Tolak H2

Page 35: MODEL PENINGKATAN KINERJA USAHA KECIL DAN … · SMEs handycraft cluster is a business entity that produces products with highly dependent on the skill of the craftsmen. In other

22

c) Laten modal insani memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap laten modal sosial karena memiliki koefisien 0.56 dan T-hitung (6.18) > T-Tabel (1.96) sehingga Terima H3.

d) Laten modal insani memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap laten kinerja UKM melalui modal sosial sebagai variabel perantara karena memiliki koefisien 0.25 dan T-hitung (9.15) > T-Tabel (1.96) sehingga Terima H4.

Pengaruh modal insani terhadap kinerja UKM pada model 3 memiliki T-Hitung lebih besar dibandingkan model 1 dan 2. Oleh karena itu, model 3 yang digunakan sebagai landasan perancangan The House Model. Model ini menyatakan bahwa modal insani memerlukan modal sosial sebagai variabel perantara untuk mempengaruhi kinerja UKM. Analisis pengaruh modal insani, modal sosial terhadap kinerja UKM semakin membuktikan bahwa intangible asset merupakan hal yang substansial dalam meningkat kinerja UKM. Hasil perhitungan terkait SEM dapat dilihat di Lampiran 6.

Model Peningkatan Kinerja UKM Kerajinan Kota Depok

Model peningkatan kinerja UKM Kerajinan Kota Depok dirancang menggunakan The House Model. Model ini dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 13 The House Model UKM kerajinan Kota Depok

The House Model dari penelitian ini akan mengangkat visi usaha terpendam, yaitu bukan lagi hanya tentang mencari keuntungan pribadi saja, melainkan memiliki visi untuk menjadi unit usaha yang dapat menyediakan lapangan pekerjaan atau memberdayakan masyarakat sekitar sehingga memiliki penghasilan yang layak. Visi ini diangkat menjadi “atap” dari the house model

Page 36: MODEL PENINGKATAN KINERJA USAHA KECIL DAN … · SMEs handycraft cluster is a business entity that produces products with highly dependent on the skill of the craftsmen. In other

dan diterberkelajutdapat memrendah dan

Pilarpengemba(IPA). Peryaitu “mevariabel ppelengkapproses prodari pilar-untuk menrencana jaHouse MterintegrasDepok lebindikator pengevalu

Peradapat memseperti yabersifat inyang dappendorongforce field

Ta

Permdijelakan terhadap amengubahyang dapaperbaikan

rjemahkan tan dalam pmberikan tn sudah mer-pilar yanangan Analirmasalahan

engembangkpada Kuad

p, yaitu “produksi”. Pil-pilar pelenncapai pilarangka men

Model, yaitsi dan berkebih lanjut dikinerja utam

uasian The H

an UKM damberikan hang digambanternal dan pat digunakg dan pengd analysis ya

abel 10 Fo

masalahan umelalui dia

aturan dan rh dan berkemat dilihat m internal. S

“Menjadperiode 5 taantang baru

erasa puas dng menyokisis Diagram utama dala

kan tim (SDdran I anarima adminlar terakhir ngkap ditenr pelengkap

nengah dan tu konsisteesinambungilengkapi olma diharapHouse Mode

Imp

alam menjadhasil yang oarkan melaekternal.

kan untuk ghambat penang di jelas

rce Field A

usaha kecil agram ishikrencana yanmbang bers

melalui Theelain itu, d

di UKM Kahun”. Impiu kepada p

dengan kondkong “atapm Ishikawa am Diagram

DM) terbaiklisis IPA.

nistrasi” seradalah pila

ntukan olehp ini dibutu

jangka panen dan kogan. Rancanleh rancangpkan dapat el. Rancang

plikasi M

di tulang puoptimal. Mialui The Ho

Namun, Uberkembanningkatan kkan pada T

nalysis pad

dan menengkawa dapat ng dibuat sesama UKM.e House Moalam peneli

Kerajinan ian dengan pelaku usahdisi UKM-np” The Hodan Import

m Ishikawa k”. Pilar-pil

Variabel irta “pening

ar pemasarah pencapaiauhkan tim Snjang mem

omitmen mngan The Hogan indikatomembantu

gan ini dapa

anajerial

unggung perimpi dan upouse Model,UKM juga mng dan berkkinerja UKabel 10.

da UKM Ker

gah dari sisdiatasi mel

erta partisipa. Rancanganodel dapat itian ini jug

yang berdbatas waktu

ha yang menya saat ini.

House Modetance-Perfoakan dijad

ar pelengkaini memba

gkatan kualn terintegraan dari pilaSDM yang hmbangun fonmenjalankanouse Model

or kinerja utproses peng

at dilihat pad

rekonomianpaya yang , memiliki memiliki fakinerja leb

KM dianalisi

rajinan Kot

si internal selalui komitmasi dari selun peningkatdiaplikasik

ga telah dira

daya saing u ini diharaemiliki mo

del berasal ormance Anadikan pilar uap diperolehangun dua litas produkasi. Keberhaar utama khandal. Varndasi dasar

n strategi l UKM keratama. Rancagaplikasiaanda Lampiran

n nasional bdilakukan U hambatan

faktor pendobih baik. Fis menggun

ta Depok

eperti yang men, konsisuruh pihak utan kinerja U

kan dalam uancang indi

23

dan apkan

otivasi

dari alysis utama h dari

pilar k dan asilan

karena riabel r The yang

ajinan angan n dan n 7.

belum UKM yang

orong Faktor nakan

telah

stensi untuk UKM upaya ikator

Page 37: MODEL PENINGKATAN KINERJA USAHA KECIL DAN … · SMEs handycraft cluster is a business entity that produces products with highly dependent on the skill of the craftsmen. In other

24

kinerja utama hasil dari The House Model yang dapat dilihat pada Lampiran 7. Namun, upaya perbaikkan tersebut perlu melibatkan pihak diluar UKM pula karena UKM sendiri masih kekurangan pengalaman. Pembinaan dan pengembangan tersebut dapat dilakukan dari Usaha berskala besar dalam bentuk program mitra binaan. Usaha besar (perusahaan) dapat membantu dalam pembinaan media promosi untuk meningkatkan akses pasar, daya saing pemasaran, dan perbantuan terhadap permodalan. Sedangkan, dari pihak pemerintah diharapkan dapat memfasilitasi dan mempermudah akses UKM terhadap perijinan badan usaha, paten, merk, hak cipta, investasi yang selama ini masih birokratis, berbiaya tinggi dan memerlukan waktu yang panjang.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Hasil analisis Diagram Ishikawa menyatakan bahwa permasalahan utama dari rendahnya kinerja UKM berasal dari faktor sumberdaya manusia. Hasil ini didukung oleh analisis Structural Equation Modelling (SEM) yang menyatakan bahwa modal insani memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja UKM dengan modal sosial bertindak sebagai variabel perantara. Hasil dari kedua alat analisis tersebut bertentangan dengan hasil Importance-Performance Analysis. Pemilik UKM beranggapan bahwa sarana prasarana memiliki prioritas tertinggi untuk diperbaiki. Oleh karena itu, kesalahan persepsi inilah yang diperbaiki melalui rancangan peningkatan kinerja UKM kluster kerajinan Kota Depok melalui The House Model. Model peningkatan kinerja yang dijelaskan melalui The House Model menetapkan “menjadi UKM kerajinan yang berdaya saing dan berkelanjutan dalam 5 tahun” sebagai impian utama UKM kerajinan di Depok. Impian ini dibangun di atas empat pilar utama yang dikembangkan dari Analisis Diagram Ishikawa dan Importance-Performance Analysis (IPA), yakni prima administrasi dan perlengkapan organisasi, pengembangan tim (SDM) terbaik, peningkatan kualitas produk dan proses, serta pemasaran terintegrasi. Kempat pilar tersebut harus didukung oleh komitmen, dan partisipasi seluruh pihak dalam menjalankan strategi yang terintegrasi.

Pengaplikasian The House Model memiliki faktor pendorong dan penghambat. Faktor pendorong model peningkatan kinerja UKM tersebut adalah ketersediaan kuantitas SDM; keunikan produk; akses dan infrastruktur yang mendukung; bantuan permodalan dari berbagai pihak; pengembangan produk yang spesifik hubungan kekerabatan yang erat dan hierarki manajerial yang pendek. Di sisi lain, faktor penghambat model peningkatan kinerja UKM kerajinan Kota Depok adalah rendahnya kompetensi dan motivasi SDM; kurangnya pengawasan terhadap standar pelaksanaan; masih terbatasnya penggunaan teknologi untuk pemasaran; rendahnya kemauan pemilik untuk mengakses informasi permodalan; belum ada deskripsi pekerjaan yang jelas; sanksi kurang tegas; serta rumitnya birokrasi.

Page 38: MODEL PENINGKATAN KINERJA USAHA KECIL DAN … · SMEs handycraft cluster is a business entity that produces products with highly dependent on the skill of the craftsmen. In other

25

Saran

Saran dari hasil penelitian Modal Peningkatan Kinerja UKM Kerajinan Kota Depok melalui Modal Insani dan Modal Sosial adalah sebagai berikut: 1. Saran untuk pemerintah dan instansi terkait. Pemerintah diharapkan dapat

memfasilitasi dan mempermudah akses UKM terhadap perijinan badan usaha, paten, merk, hak cipta, investasi yang selama ini masih birokratis, berbiaya tinggi dan memerlukan waktu yang panjang.

2. Saran untuk Stakeholder. Sesuai dengan hasil analisis IPA hal yang perlu diprioritaskan untuk diperbaiki sarana dan prasarana. Perbaikan ini membutuhkan biaya yang cukup besar. Oleh karena itu, sebaiknya UKM menjalin kerjasama dengan usaha besar melalui program pembinaan yang dilakukan usaha besar, seperti permodalan yang didapat dari CSR usaha skala besar. Selain itu, perlunya membangun persepsi di UKM bahwa intangible asset merupakan hal yang substansial dan perlu diperbaiki untuk modal dasar dari upaya peningkatan kinerja UKM.

DAFTAR PUSTAKA

Ancok D. 2003. Modal sosial dan kualitas masyarakat. [Internet]. Rapat Majelis Guru Besar Universitas Gadjah Mada. Jogjakarta (ID): Universitas Gadjah Mada. [diunduh 2013 Maret 20]. Tersedia pada: http://ancok.staff.ugm.ac.id/file/modalsosial_dan_kualitas_masyarakat.pdf.

Becker GS. 1993. Human Capital.Chicago (US): The University Chicago Press. [Depdag] Departemen Perdagangan. 2007. Studi Industri Kreatuf 2007. Jakarta

(ID): Departemen Perdagangan. Dokko G. 2004. What you know or who you know, human and social capital as

deteterminants of individual performance. [disertasi]. Pennsylvania (US): University of Pennsylvania.

Endri. 2010. Peran human capital dalam meningkatkan kinerja perusahaan: suatu tinjauan teoritis dan empiris. Jurnal Administrasi Bisnis. 6(2): 179-190.

Horovitz J, Ohlsson-Corboz. 2007. A Dream with a Deadline: Turning Strategy into Action. Harlow [GB]. FT Prentice Hall.

Indriastuti M, Arifah DA. 2008. Peningkatan kinerja UKM dengan pengelolaan Intellectual Capital dan Inovasi. Jurnal Bisnis, Akutansi dan Manajemen. 1(1): 649-662.

Kertati. 2012. Membangun tindakan berbagai pengetahuan afektif rasional melalui modal sosial dan pembelajaran organisasi untuk meningkatkan kinerja bisnis. [disertasi]. Semarang (ID): Universitas Diponegoro.

Mcshane SL, Von Glinow. 2007. Organizational Behavior: Essentials. United State of America (US): McGraw-Hill.

Nahapiet J, Ghoshal S. 1998. Social capital, intellectual capital, and the organizational advantage. Academic of Management Review. 23(2): 242-266.

Page 39: MODEL PENINGKATAN KINERJA USAHA KECIL DAN … · SMEs handycraft cluster is a business entity that produces products with highly dependent on the skill of the craftsmen. In other

26

Nishantha B. 2011. The relationship between human capital, social capital, and firm growth of small enterprises in Sri Langka. International Research Coference on Management and Finance. Colombo (SL): University of Colombo.

Ongkoraharjdo MDPA, Susanto A, Rachmawati D. 2008. Analisis pengaruh human capital terhadap kinerja perusahaan (studi empiris pada kantor akuntan publik di Indonesia). Jurnal Akutansi dan Keuangan. 10(1):11-21.

[Pemkot Depok] Pemerintah Kota Depok. 2012. Laporan pertanggungjawaban walikota Depok Tahun 2012.

Prawirosentono S. 2007. Filosofi Terbaru tentang Manajemen Terpadu Abad 21, Kiat Membangun Bisnis Kompetitif. Jakarta (ID): Bumi Aksara.

Stam W, Elfring T. 2008. Entrepreneurial orientation and new venture performance: the moderating role of intra and extraindustry social capital. Academic of Management journal. 51 (1), 97-111.

Sudarno. 2012. Kontribusi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam penyerapan tenaga kerja. Jurnal Penelitian dan pengembangan Humanoria. 9(1):68-76.

Sugiyono. 2009. Statistika untuk Penelitian. Cetakan Kelima Belas. Bandung (ID): CV. ALFABETA.

Suliyanto. 2005.Analisis Data dalam Aplikasi Pemasaran. Cetakan Pertama. Bogor (ID): Ghalia Indonesia.

Supranto J. 2004. Analisis Multivariat, Arti dan Interpretasi. Jakarta (ID): Rineka Cipta.

Tambunan T. 2009. UMKM di Indonesia. Cetakan Pertama. Bogor (ID): Ghalia Indonesia.

Wirawan. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia, Teori Aplikasi dan Penelitian. Jakarta (ID): Salemba Empat.

Wijayanto S H. 2008. Structural Equational Modeling dengan LISREL 8.8: Konsep dan Tutorial. Yogjakarta (ID) : Graha Ilmu

Page 40: MODEL PENINGKATAN KINERJA USAHA KECIL DAN … · SMEs handycraft cluster is a business entity that produces products with highly dependent on the skill of the craftsmen. In other

27

Lampiran 1 Kuisioner penelitian khusus pegawai

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

KUESIONER KHUSUS RESPONDEN (PEGAWAI UKM)

Kuesioner ini merupakan salah satu instrumen penelitian yang berjudul

Model Peningkatan Kinerja Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Melalui

Pengembangan Modal Insani dan Modal Sosial.

Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara untuk menjadi salah satu

responden dalam pengisian kuesioner ini.Informasi yang didapatkan hanya

digunakan untuk kepentingan penelitian dan dijamin kerahasiaannya.

IDENTITAS RESPONDEN

Nama Responden : ………………………………………………… Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan (coret yang tidak perlu) Alamat : ………………………………………………… Nama UKM : .......................................................................... Alamat UKM : .......................................................................... Telp/HP : ………………… / ….………………………… e-mail : …………………………………………………

Petunjuk pengisian: - Berilah tanda “X” pada jawaban yang sesuai dengan pilihan Anda - Pada pertanyaan yang sifatnya terbuka, tuliskan jawaban Anda pada

tempat yang telah disediakan

I. Karakteristik Responden: 1. Usia Anda saat ini:

a. <15 tahun d. 36-45 tahun b. 16-25 tahun e. > 45 tahun, sebutkan.... c. 26-35 tahun

2. Status pernikahan: a. Sudah menikah b. Belum menikah c. Janda/Duda 3. Pekerjaan Anda saat ini:………………………………………..

Page 41: MODEL PENINGKATAN KINERJA USAHA KECIL DAN … · SMEs handycraft cluster is a business entity that produces products with highly dependent on the skill of the craftsmen. In other

28

Lanjutan Lampiran 1 Kuisioner penelitian khusus pegawai

4. Jumlah tanggungan/keluarga: a. 1-2 orang d. 7-8 orang b. 3-4 orang e. >9 orang, sebutkan.... c. 5-6 orang

5. Pendidikan terakhir : a. SD/sederajat d. Diploma g.Lainnya (sebutkan)…. b. SMP/sederajat e. Sarjana (S1) c. SMA/sederajat f. S2/S3

6. Penghasilan per bulan: a. < Rp 500.000 d. Rp 1.250.000 – Rp 1.500.000

b. Rp 500.000 – Rp 750.000 e. > Rp 1.500.000, sebutkan...... c. Rp 750.001 – Rp 1.000.000 7. Jenis Pelatihan yang pernah diikuti...........tahun .............oleh........................ 8. Lama bekerja di UKM…… tahun …. Bulan 9. Jenis pelatihan yang ingin diikuti...................................... 10. Saran Bapak/Ibu/Saudara/i untuk perbaikan UKM................................... 11. Apakah ada hubungan keluarga/kekerabatan dengan pemilik UKM? II. Model Peningkatan Kinerja Usaha Kecil dan Menengah (UKM) melalui Pengembangan Modal Insani dan Modal Sosial Petunjuk pengisian: Bapak/Ibu/Saudara/i dimohon untuk memberi penilaian terhadap dimensi-dimensi modal insani dan modal sosial untuk peningkatan kinerja UKM.Pilihlah jawaban yang menurut Bapak/Ibu/Saudara/i paling sesuai. Keterangan: STS = Sangat Tidak Setuju S = Setuju N = Netral/Tidak tahu TS = Tidak Setuju SS = Sangat Setuju.

No. Pernyataan Penilaian STS TS N S SS

Dimensi Struktural 1. Saya melakukan komunikasi dan hubungan kerjasama

dengan rekan kerja dalam satu unit kerja dengan saya.

2. Saya melakukan komunikasi dan hubungan kerjasama dengan rekan kerja diluar unit kerja dengan saya.

3. Saya selalu berpartisipasi dalam menyelesaikan konflik-konflik yang muncul di dalam UKM

4. Semua informasi tersebar secara merata pada seluruh lapisan karyawan yang ada di UKM

5. Jabatan struktural tidak menjadi pembatas dalam berkomunikasi di dalamUKM tempat saya bekerja

Dimensi Relasional 6. Saya selalu mengikuti kegiataninformal (misal : rekreasi,

jalan pagi bersama) yang diadakan UKM dalam rangka meningkatkan hubungan kedekatan seluruh pekerja.

7. Saya selalu mempercayai rekan kerja saya. 8. Saya selalu percaya bahwa rekan kerja saya akan

membantu jika saya menemui kesulitan dalam perkerjaan.

9. Saya memiliki rasa empati pada rekan kerja dengan berusaha menempatkan diri pada posisi mereka.

Page 42: MODEL PENINGKATAN KINERJA USAHA KECIL DAN … · SMEs handycraft cluster is a business entity that produces products with highly dependent on the skill of the craftsmen. In other

29

Lanjutan Lampiran 1 Kuisioner penelitian khusus pegawai

No. Pernyataan Penilaian STS TS N S SS

11. Saya selalu mematuhi peraturan yang ditetapkan didalam perusahaan secara disiplin.

12. Saya dan rekan kerja selalu saling memberikan kritik yang membangun satu sama lain.

13. Saya selalu merasakan rasa kebersamaan dengan rekan kerja saya

Dimensi Kognitif 14. Saya selalu menggunakan kata-kata (istilah) yang

dipahami bersama dalam berkomunikasi dengan rekan kerja saya.

15. Saya selalu berbagi cerita dan pengetahuan dengan rekan kerja saya.

16. Saya selalu berbagi keahlian keterampilan yang saya miliki dengan rekan kerja saya.

17. Saya selalu berusaha bekerja untuk mencapai tujuan UKM yang telah ditetapkan.

18. Saya selalu memiliki pemahaman yang sama dengan rekan kerja tentang tujuan UKM.

19. Saya selalu memiliki antusiasme yang sama dengan rekan kerja dalam mencapai visi, misi dan tujuan perusahaan.

Pendidikan Formal 20. Pendidikan formal mempengaruhi kemampuan saya

dalam bekerja

21. Semakin tinggi pendidikan formal seseorang, maka akan semakin terampil dalam bekerja

Metode Umum On The Job Training 22. On the job training (magang) di perusahaan besar

meningkatkan kemampuan saya dalam bekerja

23. On the job training (magang) di UKM lain yang lebih maju meningkatkan kemampuan saya dalam bekerja

24. Saya bisa belajar banyak dari hasil on the job training (magang)

Metode On The Job Training Spesifik 25. On the job training (magang) untuk keahlian tertentu di

perusahaan besar meningkatkan kemampuan saya dalam bekerja

26. On the job training (magang) untuk keahlian tertentu di UKM lain yang lebih maju meningkatkan kemampuan saya dalam bekerja

27. Saya bisa belajar banyak dari hasil on the job training (magang) untuk keahlian tertentu

Pengetahuan Lainnya 28. Pengetahuan lain di luar bidang pendidikan saya

membantu dalam menyelesaikan pekerjaan

29. Pelatihan untuk pengetahuan lain di luar bidang pekerjaan saya dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan kerja

Produktivitas 30. Saya mampu menyelesaikan setiap tugas yang diberikan

tepat waktu

Page 43: MODEL PENINGKATAN KINERJA USAHA KECIL DAN … · SMEs handycraft cluster is a business entity that produces products with highly dependent on the skill of the craftsmen. In other

30

Lanjutan Lampiran 1 Kuisioner penelitian khusus pegawai

No. Pernyataan Penilaian STS TS N S SS

31. Saya mampu menyelesaikan setiap tugas yang diberikan secara maksimal dengan sumber daya yang ada

32. Saya pekerja yang berorientasi hasil 33. Saya bersedia melakukan usaha lebih untuk mencapai

hasil yang maksimal

Inovasi 34 Saya suka melakukan pekerjaan dengan cara yang lebih

sederhana

35. Jika ada ketidaksesuaian proses kerja, saya segera memperbaikinya

36. Saya bersedia untuk merubah cara kerja agar hasil pekerjaan lebih maksimal

Page 44: MODEL PENINGKATAN KINERJA USAHA KECIL DAN … · SMEs handycraft cluster is a business entity that produces products with highly dependent on the skill of the craftsmen. In other

31

Lampiran 2 Kuisioner penelitian khusus pemilik

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

KUESIONER MANAJEMEN/PEMILIK UKM

Kuesioner ini merupakan salah satu instrumen penelitian yang berjudul

Model Peningkatan Kinerja Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Melalui

Pengembangan Modal Insani dan Modal Sosial.

Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara untuk menjadi salah satu

responden dalam pengisian kuesioner ini.Informasi yang didapatkan hanya

digunakan untuk kepentingan penelitian dan dijamin kerahasiaannya.

IDENTITAS RESPONDEN PENGELOLA

Nama Responden : ………………………………………………… Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan (coret yang tidak perlu) Alamat : ………………………………………………… Nama UKM : .......................................................................... Alamat UKM : .......................................................................... Jabatan di UKM : .......................................................................... Telp/HP : ………………… / ….………………………… e-mail : …………………………………………………

Petunjuk pengisian: - Berilah tanda “X” pada jawaban yang sesuai dengan pilihan Anda - Pada pertanyaan yang sifatnya terbuka, tuliskan jawaban Anda pada

tempat yang telah disediakan

I. Karakteristik Responden: 1. UKM berdiri sejak:................................... 2. Jenis UKM: a. Usaha Kecil b. Usaha Menengah 3. Jenis usaha Anda saat ini:……………………………. 4. Omset per bulan : Tahun 2013.............................. Tahun 2012………......... 5. Jumlah tenaga kerja:....................................... 6. Sumber modal : a. Pribadi c. Lainnya, sebutkan.........................

b. Pinjaman bank 7. Modal awal Rp................................................. 8. Visi :…………………….misi :………………. Tujuan :……………………

Page 45: MODEL PENINGKATAN KINERJA USAHA KECIL DAN … · SMEs handycraft cluster is a business entity that produces products with highly dependent on the skill of the craftsmen. In other

32

Lanjutan Lampiran 2 Kuisioner penelitian khusus pemilik II. Pertanyaan Terbuka

1. Bagaimana komunikasi antara sesama karyawan dan antara karyawan dan atasan di dalam UKM?

2. Apakah pernah ada konflik di dalam organisasi UKM? 3. Bagaimana proses transfer informasi di UKM? Apakah sudah tersebar

dengan baik? 4. Apakah jabatan struktural menjadi penghalang komunikasi dalam UKM? 5. Apakah pernah diadakan kegiatan informal untuk mempererat hubungan ? 6. Apakah ada rasa saling percaya antar sesama karyawan dan karyawan

dengan atasan? 7. Jika ada karyawan yang kesulitan dalam pekerjaan, apakah karyawan lain

akan membantu? 8. Bagaimana sosialisasi norma-norma dalam UKM kepada karyawan? 9. Bagaimana pelaksanaan penghargaan bagi karyawan yang berprestasi dan

hukuman untuk melanggar aturan? 10. .Bagaimana upaya untuk meningkatkan keberasamaan antar sesama

karyawan dan karyawan dengan atasan (dalam bentuk kegiatan formal)? 11. Apakah syarat pendidikan formal menjadi prioritas dalam penentuan jabatan

karyawan? 12. Apakah ada pendidikan berupa magang untuk karyawan? 13. Apakah ada penambahan kompetensi karyawan di luar pekerjaan yang

dilakukannya? 14. Apakah ada standari waktu penyelesaian pekerjaan untuk karyawan? 15. Berapakah omzet per hari UKM anda ? Rp. 16. Produk UKM Utama? 17. Produk UKM lainnya yang dihasilkan selain yang produk utama? 18. Distribusi Penjualan produk yang dilakukan kemana saja? 19. Jumlah tenaga kerja dan posisinya dalam struktur organisasi seperti apa?

Dan alasan membuat struktur organisasi dengan bentuk tersebut? 20. Apa saja upaya yang dilakukan UKM selama ini dalam :

a. Meningkatkan produktivitas. b. Meningkatan inovasi. c. Menghemat waktu / biaya. d. Peningkatan beradaptasi (anggota & organisasi tersebut).

21. Sebutkan cita-cita terbesar yang ingin diraih pada UKM bapak/Ibu saat ini? 22. Sebutkan apa saja kendala utama yang dihadapi dalam mencapai cita-cita

tersebut? 23. Menurut Bapak/Ibu, langkah-langkah strategis atau upaya apa yang perlu

dilakukan dalam mengatasi berbagai kendala dalam UKM bapak/Ibu 24. Kriteria kualifikasi pekerja di UKM ini dari segi hard skill dan soft skill

untuk setiap bagian adalah?

Page 46: MODEL PENINGKATAN KINERJA USAHA KECIL DAN … · SMEs handycraft cluster is a business entity that produces products with highly dependent on the skill of the craftsmen. In other

33

Lanjutan Lampiran 2 Kuisioner penelitian khusus pemilik

25. Darimana Bapak/Ibu mendapatkan SDM untuk bekerja pada UKM Bapak/Ibu?

26. Tata cara dan proses membuat produk utama apa saja langkah-langkahnya? 27. Pembinaan dalam bentuk pelatihan atau bimbingan teknis pernah di dapat

dari mana saja? 28. Bagaimana peran stakeholder terkait dalam membina UKM di tempat

bapak/Ibu seperti PEMDA/ Perguruan Tinggi/ Swasta, apakah ada yang teribat? Dalam bentuk apa? Pelatihan/hibah/pendanaan?

29. Masalah terberat yang pernah dihadapi oleh UKM bapak/Ibu? 30. Bentuk fasilitasi implementasi transfer pengetahuan pada UKM bapak/Ibu? 31. Aset yang dimiliki oleh UKM bapak/ Ibu?

a. Bangunan……………………………………………………….. b. Kendaraan……………………………………………………… c.Peralatan, sebutkan……………………………………………… d.Perlengkapan, sebutkan………………………………….……… e. Sumber daya manusia, sejumlah……………………..…..orang f. Lainnya………………………………………………………….

32. Bagaimana tata cara/prosedur kerja pada UKM bapak/Ibu? (apakah terdapat SOP setiap aktivitas/proses produksi, distribusi, disiplin kerja pegawai, pemasaran, keuangan, dsb)

33.bagaimana upaya Bapak/ibu selaku pemilik/ manajemen untuk selalu memotivasi kinerja pekerja dan meningkatkan team work pada UKM bapak/ibu

34. apa keunggulan atau faktor pendorong utama yang dapat mempertahankan dan mengembangkan UKM bapak/ibu?

Page 47: MODEL PENINGKATAN KINERJA USAHA KECIL DAN … · SMEs handycraft cluster is a business entity that produces products with highly dependent on the skill of the craftsmen. In other

34

Lampiran 3 Kuisioner penelitian IPA

No. Indikator Kepentingan Kinerja 1. Laporan keuangan dibuat secara berkala. 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 2. Pencatatan keuangan yang rinci dan

dicatat ketika ada pengeluaran 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

3. Memiliki sarana dan prasarana produksi yang baik

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

4. Mempunyai standar pelaksanaan produksi barang

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

5. Memiliki standar mutu produk 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6. Memiliki sistem pengendalian mutu

produk 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

7. Inovasi terhadap produk yang dihasilkan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 8. Inovasi terhadap teknik produksi agar

lebih efisien 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

9. Memiliki target pasar yang jelas 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 10. Melakukan promosi produk ke target

pasar 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

11. Mengembangkan jaringan distribusi produk

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

12. Memiliki administrasi SDM yang baik 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 13. Melakukan pelatihan SDM secara

berkala 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

14. Kompensasi karyawan menggunakan dasar yang rasional

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

15. Memiliki rencana keberlanjutan usaha jangka pendek (per tahun)

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

16. Memiliki rencana keberlanjutan usaha jangka menengah (< 3 tahun)

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

17 Memiliki rencana keberlanjutan usaha jangka panjang ( 5 tahun)

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

18. Memiliki Visi usaha yang didokumentasikan

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

19. Memiliki Misi usaha yang didokumentasikan

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

20. Memiliki Tujuan usaha 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 21. Memiliki Budaya organisasi 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 22. Memiliki Struktur organisasi yang

formal 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Keterangan: Skor Kinerja Skor Kepentingan 1 = Sangat tidak baik 1 = Sangat tidak Penting 2 = Tidak baik 2 = Tidak penting 3 = Cukup baik 3 = Cukup penting 4 = Baik 4 = Penting 5 =Sangat Baik 5 = Sangat penting

Page 48: MODEL PENINGKATAN KINERJA USAHA KECIL DAN … · SMEs handycraft cluster is a business entity that produces products with highly dependent on the skill of the craftsmen. In other

35

Lampiran 4 Uji validitas dan uji reliabilitas

Uji validitas kuisiner pemiliki UKM Variabel R-hit kepentingan Validitas* R-hit kinerja Validitas*

1 0.79 Valid 0.90 Valid 2 3 4 5 6 7 8 9

10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

0.88 0.72 0.72 0.41 0.73 0.73 0.74 0.68 0.44 0.65 0.65 0.85 0.88 0.65 0.66 0.66 0.76 0.66 0.76 0.76 0.79

Valid Valid Valid

Tidak valid Valid Valid Valid Valid Valid

Tidak valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

0.84 0.77 0.73 0.53 0.39 0.72 0.52 0.95 0.77 0.92 0.81 0.71 0.68 0.95 0.81 0.84 0.74 0.74 0.96 0.93 0.87

Valid Valid Valid

Tidak Valid Tidak Valid

Valid Tidak Valid

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

*Taraf signifikasi korelasi 5%, r-tabel=0.602 Uji Reliabilitas kuisiner pemiliki UKM

Cronbach Alpha Reliabitas* Skor kepentingan 0.949 Reliabel Skor kinerja 0.961 Reliabel

*reliabel jika Cronbach Alfa > 0,600.

Uji Validitas Kuisioner karyawan Variabel Item Validitas* Dimensi struktural (X1) 1-5 Seluruhnya valid Dimensi relasional (X2) 6-13 Seluruhnya valid Dimensi kognitif (X3) 14-19 Seluruhnya valid Pendidikan formal (X4) 20-21 Seluruhnya valid Pelatihan umum (X5) 22-14 Seluruhnya valid Pelatihan spesifik (X6) 25-27 Seluruhnya valid Pengetahuan lainnya (X7) 28-29 Seluruhnya valid Produktivitas (Y1) 30-33 Seluruhnya valid Inovasi (Y2) 34-36 Seluruhnya valid

*Taraf signifikasi korelasi 5%, r-tabel=0.361 Uji Reliabilitas kuisioner karyawan

Cronbach Alpha Reliabitas*

0.876 reliabel *reliabel jika Cronbach Alfa > 0,600.

Page 49: MODEL PENINGKATAN KINERJA USAHA KECIL DAN … · SMEs handycraft cluster is a business entity that produces products with highly dependent on the skill of the craftsmen. In other

36

Lampiran 5 Persepsi karyawan terhadap peningkatan kinerja UKM

Variabel : Struktural No Pernyataan Nilai Keterangan 1 Saya melakukan komunikasi dan hubungan kerjasama

dengan rekan kerja dalam satu unit kerja dengan saya. 4.43 Sangat Setuju

2 Saya melakukan komunikasi dan hubungan kerjasama dengan rekan kerja diluar unit kerja dengan saya.

3.92 Setuju

3 Saya selalu berpartisipasi dalam menyelesaikan konflik-konflik yang muncul di dalam UKM

3.72 Setuju

4 Semua informasi tersebar secara merata pada seluruh lapisan karyawan yang ada di UKM

4.09 Setuju

5 Jabatan struktural tidak menjadi pembatas dalam berkomunikasi di dalamUKM tempat saya bekerja

4.39 Sangat Setuju

Rata-rata 4.11 Setuju Keterangan : Angka yang bercetak tebal merupakan nilai terbesar dan terkecil Variabel : Relasional No Pernyataan Nilai Keterangan 1 Saya selalu mengikuti kegiatan-kegiatan informal (misal :

rekreasi, jalan pagi bersama) yang diadakan UKM dalam rangka meningkatkan hubungan kedekatan seluruh pekerja.

4.21 Sangat Setuju

2 Saya selalu mempercayai rekan kerja saya. 4.04 Setuju 3 Saya selalu percaya bahwa rekan kerja saya akan membantu

jika saya menemui kesulitan dalam perkerjaan. 4.27 Sangat Setuju

4 Saya memiliki rasa empati pada rekan kerja dengan berusaha menempatkan diri pada posisi mereka.

4.06 Setuju

5 Saya sangat memahami norma dan nilai-nilai yang berlaku di perusahaan.

4.14 Setuju

6 Saya selalu mematuhi peraturan yang ditetapkan didalam perusahaan secara disiplin.

4.14 Setuju

7 Saya dan rekan kerja selalu saling memberikan kritik yang membangun satu sama lain.

4.16 Setuju

8 Saya selalu merasakan rasa kebersamaan dengan rekan kerja saya

4.37 Sangat Setuju

Rata-rata 4.17 Setuju Keterangan : Angka yang bercetak tebal merupakan nilai terbesar dan terkecil Variabel : Kognitif No Pernyataan Nilai Keterangan 1 Saya selalu menggunakan kata-kata (istilah) yang dipahami

bersama dalam berkomunikasi dengan rekan kerja saya. 3.88 Setuju

2 Saya selalu berbagi cerita dan pengetahuan dengan rekan kerja saya.

4.45 Sangat Setuju

3 Saya selalu berbagi keahlian keterampilan yang saya miliki dengan rekan kerja saya.

4.43 Sangat Setuju

4 Saya selalu berusaha bekerja untuk mencapai tujuan UKM yang telah ditetapkan.

4.33 Sangat Setuju

5 Saya selalu memiliki pemahaman yang sama dengan rekan kerja tentang tujuan UKM.

3.64 Setuju

6 Saya selalu memiliki antusiasme yang sama dengan rekan kerja dalam mencapai visi, misi dan tujuan perusahaan.

3.69 Setuju

Rata-rata 4.07 Setuju Keterangan : Angka yang bercetak tebal merupakan nilai terbesar dan terkecil

Page 50: MODEL PENINGKATAN KINERJA USAHA KECIL DAN … · SMEs handycraft cluster is a business entity that produces products with highly dependent on the skill of the craftsmen. In other

37

Lanjutan Lampiran 5 Persepsi karyawan terhadap peningkatan kinerja UKM Variabel : pendidikan formal No Pernyataan Nilai Keterangan 1 Pendidikan formal mempengaruhi kemampuan saya dalam

bekerja 3.50 Setuju

2 Semakin tinggi pendidikan formal seseorang, maka akan semakin terampil dalam bekerja

3.86 Setuju

Rata-rata 3.68 Setuju Keterangan : Angka yang bercetak tebal merupakan nilai terbesar dan terkecil Variabel : metode umum on the job training No Pernyataan Nilai Keterangan 1 On the job training (magang) di perusahaan besar

meningkatkan kemampuan saya dalam bekerja 4.03 Setuju

2 On the job training (magang) di UKM lain yang lebih maju meningkatkan kemampuan saya dalam bekerja

4.04 Setuju

3 Saya bisa belajar banyak dari hasil on the job training (magang)

4.09 Setuju

Rata-rata 4.05 Setuju Keterangan : Angka yang bercetak tebal merupakan nilai terbesar dan terkecil Variabel : metode spesifik on the job training No Pernyataan Nilai Keterangan 1 On the job training (magang) untuk keahlian tertentu di

perusahaan besar meningkatkan kemampuan saya dalam bekerja

4.25 Sangat Setuju

2 On the job training (magang) untuk keahlian tertentu di UKM lain yang lebih maju meningkatkan kemampuan saya dalam bekerja

4.19 Setuju

3 Saya bisa belajar banyak dari hasil on the job training (magang) untuk keahlian tertentu

4.09 Setuju

Rata-rata 4.19 Setuju Keterangan : Angka yang bercetak tebal merupakan nilai terbesar dan terkecil Variabel : pengetahuan lain No Pernyataan Nilai Keterangan 1 Pengetahuan lain di luar bidang pendidikan saya

membantu dalam menyelesaikan pekerjaan 4.15 Setuju

2 Pelatihan untuk pengetahuan lain di luar bidang pekerjaan saya dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan kerja

4.21 Sangat Setuju

Rata-rata 4.18 Setuju Keterangan : Angka yang bercetak tebal merupakan nilai terbesar dan terkecil

Page 51: MODEL PENINGKATAN KINERJA USAHA KECIL DAN … · SMEs handycraft cluster is a business entity that produces products with highly dependent on the skill of the craftsmen. In other

38

Lanjutan Lampiran 5 Persepsi karyawan terhadap peningkatan kinerja UKM Variabel : Produktivitas No Pernyataan Nilai Keterangan 1 Saya mampu menyelesaikan setiap tugas tepat waktu 4.17 Sangat Setuju 2 Saya mampu menyelesaikan setiap tugas yang diberikan

secara maksimal dengan sumber daya yang ada 4.27 Setuju

3 Saya pekerja yang berorientasi hasil 4.17 Setuju 4 Saya bersedia melakukan usaha lebih untuk mencapai hasil

yang maksimal 4.54 Sangat setuju

Rata-rata 4.29 Sangat Setuju Keterangan : Angka yang bercetak tebal merupakan nilai terbesar dan terkecil Variabel : inovasi No Pernyataan Nilai Keterangan 1 Saya suka melakukan pekerjaan dengan cara yang lebih

sederhana 3.62 Setuju

2 Jika ada ketidaksesuaian proses kerja, saya segera memperbaikinya

4.45 Sangat Setuju

3 Saya bersedia untuk merubah cara kerja agar hasil pekerjaan lebih maksimal

4.54 Sangat Setuju

Rata-rata 4.21 Sangat Setuju Keterangan : Angka yang bercetak tebal merupakan nilai terbesar dan terkecil

Page 52: MODEL PENINGKATAN KINERJA USAHA KECIL DAN … · SMEs handycraft cluster is a business entity that produces products with highly dependent on the skill of the craftsmen. In other

39

Lampiran 6 Hasil pengolahan SEM menggunakan LISREL

Standardized coeficient model 1

Output LISREL model 1 Goodness of Fit Statistics Degrees of Freedom = 24

Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 29.90 (P = 0.19) Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 5.90

90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 24.00) Minimum Fit Function Value = 0.22

Population Discrepancy Function Value (F0) = 0.12 90 Percent Confidence Interval for F0 = (0.0 ; 0.48)

Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.070 90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.0 ; 0.14)

P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.32 Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 1.44

90 Percent Confidence Interval for ECVI = (1.32 ; 1.80) ECVI for Saturated Model = 1.80

ECVI for Independence Model = 5.33 Chi-Square for Independence Model with 36 Degrees of Freedom = 248.40

Independence AIC = 266.40 Model AIC = 71.90

Saturated AIC = 90.00 Independence CAIC = 292.78

Model CAIC = 133.46 Saturated CAIC = 221.93

Root Mean Square Residual (RMR) = 0.070 Standardized RMR = 0.070

Goodness of Fit Index (GFI) = 0.98 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.96

Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.52 Normed Fit Index (NFI) = 0.96

Non-Normed Fit Index (NNFI) = 1.09 Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.64

Comparative Fit Index (CFI) = 1.00 Incremental Fit Index (IFI) = 1.06

Relative Fit Index (RFI) = 0.93 Critical N (CN) = 196.31

Page 53: MODEL PENINGKATAN KINERJA USAHA KECIL DAN … · SMEs handycraft cluster is a business entity that produces products with highly dependent on the skill of the craftsmen. In other

40

Lanjutan Lampiran 6 Hasil pengolahan SEM menggunakan LISREL

Standardized coeficient model 2

Output Lisrel model 2

Goodness of Fit Statistics Degrees of Freedom = 27

Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 29.86 (P = 0.32) Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 2.86

90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 20.43) Minimum Fit Function Value = 0.21

Population Discrepancy Function Value (F0) = 0.057 90 Percent Confidence Interval for F0 = (0.0 ; 0.41)

Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.046 90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.0 ; 0.12)

P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.49 Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 1.72

90 Percent Confidence Interval for ECVI = (1.66 ; 2.07) ECVI for Saturated Model = 2.20

ECVI for Independence Model = 8.65 Chi-Square for Independence Model with 45 Degrees of Freedom = 412.39

Independence AIC = 432.39 Model AIC = 85.86

Saturated AIC = 110.00 Independence CAIC = 461.71

Model CAIC = 167.95 Saturated CAIC = 271.25

Root Mean Square Residual (RMR) = 0.062 Standardized RMR = 0.062

Goodness of Fit Index (GFI) = 0.98 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.97 Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.48

Normed Fit Index (NFI) = 0.97 Non-Normed Fit Index (NNFI) = 1.07

Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.58 Comparative Fit Index (CFI) = 1.00 Incremental Fit Index (IFI) = 1.04

Relative Fit Index (RFI) = 0.96

Page 54: MODEL PENINGKATAN KINERJA USAHA KECIL DAN … · SMEs handycraft cluster is a business entity that produces products with highly dependent on the skill of the craftsmen. In other

41

Lanjutan Lampiran 6 Hasil pengolahan SEM menggunakan LISREL

Standardized coeficient model 3

Output Lisrel model 3

Goodness of Fit Statistics Degrees of Freedom = 24

Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 29.90 (P = 0.19) Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 5.90

90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 24.00) Minimum Fit Function Value = 0.22

Population Discrepancy Function Value (F0) = 0.12 90 Percent Confidence Interval for F0 = (0.0 ; 0.48)

Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.070 90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.0 ; 0.14)

P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.32 Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 1.44

90 Percent Confidence Interval for ECVI = (1.32 ; 1.80) ECVI for Saturated Model = 1.80

ECVI for Independence Model = 5.33 Chi-Square for Independence Model with 36 Degrees of Freedom = 248.40

Independence AIC = 266.40 Model AIC = 71.90

Saturated AIC = 90.00 Independence CAIC = 292.78

Model CAIC = 133.46 Saturated CAIC = 221.93

Root Mean Square Residual (RMR) = 0.070 Standardized RMR = 0.070

Goodness of Fit Index (GFI) = 0.98 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.96

Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.52 Normed Fit Index (NFI) = 0.96

Non-Normed Fit Index (NNFI) = 1.09 Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.64

Comparative Fit Index (CFI) = 1.00 Incremental Fit Index (IFI) = 1.06

Relative Fit Index (RFI) = 0.93 Critical N (CN) = 196.31

Page 55: MODEL PENINGKATAN KINERJA USAHA KECIL DAN … · SMEs handycraft cluster is a business entity that produces products with highly dependent on the skill of the craftsmen. In other

42

Lampiran 7 Rancangan indikator kinerja utama dari The House Model

No. Sasaran Startegis

Indikator pemicu utama

Indikator kinerja utama hasil Target Penanggu

ng jawab 1. Pengembangan

kapasitas SDM dan tim yang berkualitas, sejahtera dan berdaya saing

Menciptakan sistem pengembangan kapasitas SDM baik melalui modal insani maupun modal sosial yang efektif

Jumlah kegiatan team building/gathering yang terlaksana

2x per tahun Umum

Persentase tingkat turnover karyawan max 5% Umum

Jumlah SDM yang berkinerja sangat baik / periode

90% Umum

Analisis kebutuhan pelatihan karyawan menggunakan TNA

Tercapai 2014 Umum

Persentase karyawan yang mengikuti program pelatihan berbasis Training Need Assessment (TNA)/ tahun

5 orang Umum

Penerapan kegiatan sharing pengetahuan

1x per bulan Umum

2. Peningkatan kemampuan administrasi,tata kelola, tata laksana, kearsipan dan perlengkapan organisasi

Menciptakan prima administrasi (baik tata kelola maupun tata laksana)

Pembuatan laporan keuangan secara rinci dan periodik

Tercapai 2014 Keuangan

Pendokumentasian standar pelaksanaan produksi Tercapai

2015 Produksi

3. Peningkatan kualitas produk dan proses yang berdaya saing dan berkelajutan

Menciptakan lingkungan yang mendukung peningkatan kualitas produk dan proses

Persentase sisa produksi yang tidak termanfaatkan

max 5% Produksi

Persentase ketepatan penyelesaian pesanan barang

100% Produksi

Persentase produk cacat max 5 % Produksi

Biaya pemeliharaan mesin, peralatan, dan perlengkapan

max 5% Produksi

Jumlah keluhan pelanggan max 5% Produksi

Rehabilitasi dan perluasan workshop

Tercapai 2018 Umum

4. Peningkatan kemampuan pemasaran yang terintegrasi

Menciptakan sistem pemasaran yang efektif dalam menjangkau pasar hingga menimbulkan penjualan berkelanjutan

Jumlah perancangan produk yang efektif diterima pasar

2 produk Pemasaran

& Produksi

Persentase peningkatan penjualan per tahun

10% Pemasaran

Jumlah peningkatan mitra kerja sama dalam penjualan

1 mitra per tahun Pemasaran

Page 56: MODEL PENINGKATAN KINERJA USAHA KECIL DAN … · SMEs handycraft cluster is a business entity that produces products with highly dependent on the skill of the craftsmen. In other

43

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 2 April 1991 dari ayah Tibrizi

Supaat dan ibu Sri Murniningsih. Penulis adalah anak ketiga dari Empat bersaudara. Tahun 2009 penulis lulus dari SMA Negeri 1 Depok. Pada tahun yang sama penulis lulus seleksi masuk Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Undangan Selaksi Masuk IPB (USMI) dan diterima di Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Selama mengikuti perkuliahan Penulis pernah menjabat sebagai Sekretaris Departemen Profesi dan Keahlian (Prokeh) UKM LISES Gentra Kaheman (2011), Ketua Departemen Prokeh UKM LISES Gentra Kaheman (2012), dan anggota Dewan Kehormatan UKM LISES Gentra Kaheman (2013). Penulis juga mengikuti beberapa kepanitiaan seperti TPB Cup (2010); Pamitran (2010, 2011 dan 2012); Ki Sunda Midang 7,8, dan 9; Masa Perkenalan Departemen (MPD) Manajemen 47 IPB dan Economic Contest. Sejak di bangku sekolah menengah penulis telah mengikuti berbagai jenis lomba seperti lomba teater, lomba cerdas cermat, dan olimpiade kimia. Prestasi penulis selama duduk di bangku perkuliahan adalah juara 3 lomba debat marketing yang diselenggarakan oleh Universitas Kristen Maranatha (2012).