MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN...

99
i MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN KARANGPACE DESA KLOPODUWUR KECAMATAN BANJAREJO KABUPATEN BLORA TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.) Oleh HADI MUSTOFA NIM 111 09 006 FAKULTAS TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI IAIN SALATIGA 2014

Transcript of MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN...

Page 1: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

i

MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN KARANGPACE DESA KLOPODUWUR KECAMATAN

BANJAREJO KABUPATEN BLORA TAHUN 2014

SKRIPSI

Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)

Oleh

HADI MUSTOFA NIM 111 09 006

FAKULTAS TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

IAIN SALATIGA 2014

Page 2: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

ii

Page 3: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

iii

KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Phone (0298) 323706 Salatiga 50721

Website : www.iainsalatiga.ac.idEmail:[email protected]

Mufiq, S.Ag., M.Phil. DOSEN IAIN SALATIGA NOTA PEMBIMBING Lamp : 4 eksemplar Hal : Naskah skripsi Saudara Hadi Mustofa Kepada: Yth. Rektor IAIN Salatiga Di Salatiga Assalamualaikum. Wr. Wb.

Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara : Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan Agama Islam Judul : MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN

KARANGPACE DESA KLOPODUWUR KECAMATAN BANJAREJO KABUPATEN BLORA TAHUN 2014

Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut diatas supaya segera dimunaqosahkan. Demikian agar menjadi perhatian. Wassalamualaikum. Wr. Wb. Salatiga, 27 Desember 2014 Pembimbing

Mufiq, S.Ag., M.Phil. NIP. 19690617 199603 1 004

Page 4: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Phone (0298) 323706 Salatiga 50721

Website www.iainsalatiga.ac.id Email:[email protected]

SKRIPSI MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN

DI DUSUN KARANGPACE DESA KLOPODUWUR KECAMATAN BANJAREJO KABUPATEN BLORA

TAHUN 2014 DISUSUN OLEH HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Fakultas Tarbiyah PAI, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga pada tanggal 24 Februari 2015 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 kependidikan Islam.

Susuanan Panitia Ujian

Ketua Penguji : Ilyya Muhsin,S. HI., M.Si. __________________ Sekretaris Penguji : Mufiq, M.Phil. __________________ Penguji I : Dr. Muh. Saerozi, M.Ag. __________________ Penguji II : Drs. Juz’an, M.Hum. __________________

Salatiga, Maret 2015 Rektor IAIN Salatiga

Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. NIP: 19670112 199203 1 005

Page 5: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Phone (0298) 323706 Salatiga 50721

Website : www.iainsalatiga.ac.id Email:[email protected]

DEKLARASI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Hadi Mustofa NIM : 111 09 006 Fakultas : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa

skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan atau karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah..

Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.

Salatiga, 27 Desember 2014

Penulis

Hadi mustofa NIM: 111 09 006

Page 6: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

MOTTO

Artinya: serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah

yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (Q.S An-Nahl 125)

“YAKINKAN DENGAN IMAN, USAHAKAN DENGAN ILMU DAN SAMPAIKAN DENGAN AMAL”.

“ISO NGEWONGKE WONG”.

Page 7: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

PERSEMBAHAN Saya persembahkan skripsi ini untuk: 1. Ayah saya Bapak Sarmo yang selalu memberi arahan, kasih sayang, bimbingan dan

motivasi sampai saat ini, semoga sehat. 2. Ibu saya ibu Sumini yang selalu sabar merawat, mendidik saya, memberikan kasih

sayang, motivasi dan dukungan sampai saat ini, semoga sehat selalu. 3. Keluarga saya yaitu kakek dan nenek saya yang selalu memberi dukungan moril,

semoga sehat selalu. 4. Keluarga besar dan teman-teman seperjuangan saya di Himpunan Mahasiswa Islam

(HMI) yaitu Pak Rijal, Nida, Bang Ilman, Mbak Ta, Bang Pendi, Pak Anam, Bibah, Said, Miftah, Pak Rolet, Pak Fauzy, Pak Iswan, Lely, iin, Fifi, Shokif, Didik, Cahyo sekeluarga, faizatun dan keluarga besar HMI Cabang Salatiga lainnya, yang selalu memberikanku semangat berjuang dan selalu menemaniku di saat sedih dan duka ketika di kampus.

5. Teman-teman saya di Pondok Pesantren Al Huda Doglo, Cepogo, Boyolali yang sudah alumni maupun masih nyantri.

Page 8: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

KATA PENGANTAR

Asslamu’alaikum Wr. Wb

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT. Atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat diberikan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah SAW, keluarga, sahabat dan para pengikut setianya.

Skripsi ini dibuat untuk memenuhi persyaratan guna untuk memperoleh gelar kesarjanaan dalam Ilmu Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dengan selesainya skripsi ini tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Rasimin, S.Pd.I., M.Pd. , selaku ketua program studi

Pendidikan Agama Islam (PAI).

3. Bapak Mufiq, S.Ag., M.Phil sebagai dosen pembimbing skripsi yang

telah dengan ikhlas mencurahkan pikiran dan tenaganya serta

pengorbanan waktunya dalam upaya membimbing penulis untuk

menyelesaikan tugas ini.

4. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak

membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Kepada ibu lurah desa Klopoduwur dan seluruh masyarakat suku

Samin.

6. Bapak dan ibu serta keluarga saya di rumah yang telah mendoakan dan

membantu dalam bentuk materi untuk membiayai penulis dalam

menyelesaikan studi di IAIN Salatiga dengan penuh kasih sayang dan

kesabaran.

Harapan penulis, semoga amal baik dari beliau mendapatkan balasan yang

setimpal dan mendapatkan ridho Allah SWT.

Akhirnya dengan tulisan ini semoga bisa bermanfaat bagi penulis

khususnya dan para pembaca umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Salatiga, 27, Desember, 2014

Penulis

Hadi Mustofa

Page 9: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

ABSTRAK

Hadi Mustofa (NIM. 111 09 006). model pendidikan islam suku samin di dusun karangpace desa klopoduwur kecamatan banjarejo kabupaten blora tahun 2014 Kata kunci: Model Pendidikan Islam, Suku Samin.

Latar belakang penelitian ini berawal dari rasa penasaran seorang peneliti

karena beberapa teman bertanya kepada peneliti mengenai suku Samin, dan bahkan ada salah satu dari teman peneliti yang mengira bahwa peneliti termasuk bagian dari suku Samin karena peneliti berasal dari Blora, padahal peneliti tidak tahu mengenai suku Samin. Dari sini peneliti timbul rasa penasaran terhadap suku Samin dan ingin meneliti suku Samin. Kemudian peneliti mencari tahu mengenai suku Samin dan keberadaan suku Samin. Setelah menemukan keberadaan suku Samin yang berada di dusun Karangpace, desa Klopoduwur, kecamatan Banjarejo, kabupaten Blora dan bertanya kepada warga Samin ternyata ada keterbukaan untuk dilakukan penelitian, hal ini yang membuat tambah semangat untuk melakukan penelitian di suku Samin. Peneliti mengambil jurusan tarbiyah kebetulan progdi Pendidikan Agama Islam. Kemudian peneliti korelasikan antara kearifan lokal yang berada di Blora yaitu suku Samin dengan sstudi peneliti yaitu pendidikan agama Islam dengan bekal rasa penasaran dan semangat untuk menyelesaikan perkuliahan, maka jadilah judul skripsi ini.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah; 1) Bagaimana model pendidikan Islam formal suku Samin di Karangpace?, 2) Bagaimana model pendidikan Islam nonformal suku Samin di Karangpace?, 3) Bagaimana model pendidikan Islam informal suku Samin di Karangpace?, Tujuan dari penelitian ini adalah; 1) Untuk mengetahui model dalam pendidikan Islam formal suku Samin di Karangpace. 2) Untuk mengetahui model dalam pendidikan Islam nonformal suku Samin di Karangpace. 3) Untuk mengetahui model dalam pendidikan Islam informal suku Samin di Karangpace. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Metode kualitatif dipandang sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku ini dapat diamati terhadap fakta-fakta yang ada saat sekarang dan melaporkanya seperti apa yang akan terjadi.

Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Model pendidikan Islam formal pada suku Samin di Karangpace sama dengan model dalam pendidikan formal pada umumnya yaitu menggunakan kurikulum dari pemerintah. Hanya saja dalam praktik pengajarannya dihubungkan dengan prinsip Samin yang sesuai ajaran Islam. 2) Model pendidikan Islam nonformal pada suku Samin di Karangpace sama dengan TPQ yang lainnya yaitu ceramah yang difokuskan pada hafalan bacaan sholat, do’a sehari-hari, bacaan surat pendek dan ekstra kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan potensi minat bakat anak. TPQ Al-Kausar adalah sebuah lembaga pendidikan Islam nonformal yang ada di desa Klopoduwur. 3) Model pendidikan Islam informal pada suku Samin di Karangpace menggunakan prinsip teladan. Orang tua menganggap bahwa dengan memberikan teladan untuk berangkat mengaji di tempat pengjian umum, dengan harapan anak-anak dapat mengikuti orang tuanya, kemudian memperoleh pelajaran yang bermanfaat dari pengajian yang diikutinya

Page 10: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................... i

HALAMAN BERLOGO ………....................................................... ii

HALAMAN NOTA PEMBIMBING................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN............................................................ iv

DEKLARASI...................................................................................... v

MOTTO............................................................................................... vi

PERSEMBAHAN.............................................................................. vii

KATA PENGANTAR........................................................................ viii

ABSTRAK.......................................................................................... x

DAFTAR ISI...................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah................................................. 1

B. Fokus Masalah................................................................ 4

C. Tujuan Penelitian............................................................ 4

D. Kegunaan Penelitian........................................................ 5

E. Definisi Operasional....................................................... 5

F. Metode Penelitian........................................................... 6

G. Sistematika Penulisan..................................................... 13

BAB II LANDASAN TEORI

A. Model Pendidikan Islam................................................ 14

B. Pendidikan Formal, Nonformal, dan Informal.............. 24

C. Suku Samin…............……........................................... 28

BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian.............................. 39

B. Pendidikan di Desa Klopoduwur................................... 45

C. Temuan Penelitian.......................................................... 51

BAB IV PEMBAHASAAN

A. Model dalam Pendidikan Islam Formal Suku Samin................ 61

B. Mode dalaml Pendidikan Islam Nonformal Suku Samin........67

C. Model dalam Pendidikan Islam Informal Suku Samin.............. 69

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan...................................................................... 73

B. Saran................................................................................ 74

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 11: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Latar belakang penelitian ini berawal dari rasa penasaran seorang

peneliti karena beberapa teman bertanya kepada peneliti mengenai suku

Samin, dan bahkan ada salah satu dari teman peneliti yang mengira bahwa

peneliti termasuk bagian dari suku Samin karena peneliti berasal dari Blora,

padahal peneliti tidak tahu mengenai suku Samin. Dari sini peneliti timbul

rasa penasaran terhadap suku Samin dan ingin meneliti suku Samin.

Kemudian peneliti mencari tahu mengenai suku Samin dan keberadaan suku

Samin. Setelah menemukan keberadaan suku Samin yang berada di dusun

Karangpace, desa Klopoduwur, kecamatan Banjarejo, kabupaten Blora dan

bertanya kepada warga Samin ternyata ada keterbukaan untuk dilakukan

penelitian. Hal ini yang membuat peneliti tambah semangat untuk

melakukan penelitian di suku Samin. Peneliti mengambil jurusan Tarbiyah

kebetulan progdi Pendidikan Agama Islam. Kemudian peneliti korelasikan

antara kearifan lokal yang berada di Blora yaitu suku Samin dengan studi

peneliti yaitu pendidikan agama Islam dengan bekal rasa penasaran dan

semangat untuk menyelesaikan perkuliahan, maka jadilah judul skripsi ini.

Sosial kultural Samin Blora memang ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan untuk menjadi sebuah kajian disaat ini. komunitas Samin Blora

berada di dekat kota, namun pola hidupnya jauh dari pengaruh budaya

perkotaan, karena karakter orang Samin ini memang sudah terbentuk sejak

Page 12: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

dahulu. Kedekatan suku Samin dengan perkotaan tidak membuat luntur

budaya aslinya yang serba „naturalis‟. Seperti yang diungkapkan oleh

Rosyid (2008:133) bahwa beberapa budaya Samin Kudus yang identik

mengikuti budaya masyarakat sekitar di antaranya adalah (a) slametan

kelahiran, khitanan (sunatan), pernikahan dan kematian, (b) gotong-royong,

dan (c) organisasi intern Samin. Begitu juga Samin yang berada di daerah

Blora.

Agama suku Samin adalah agama adam. Salah satu ajaran agama

adam adalah tidak boleh merugikan orang lain dan menghormati sesama.

Inilah dasar dari konsep Samin, tidak boleh merugikan orang lain, artinya

bahwa setiap manusia yang menjadi keturunan Nabi Adam harus saling

bersikepan, saling memiliki dan hormat-menghormati kepada sesama, tidak

boleh saling hina menghina, apalagi saling merugikan terhadap sesama dan

berkerja keras. Menurut Ba‟asyin (2014:157) bahwa kaitan formulasi

tersebut dengan dunia pertanian, yang sekaligus menandai bahwa ajaran ini

diterapkan bagi dan oleh petani adalah pada formulasi turunannya, yang

merupakan praksis atau laku yang harus dijalani oleh Wong Sikep berupa:

tata wong (tata manusia) yaitu sikep rabi, bergaul dengan istri, dan tata

nggauta (tata kerja), yaitu menggarap sawah atau ladang. Sedulur sikep

hidup berdampingan satu dengan yang lainnya dan saling menghargai.

Islam seharusnya tidak dalam bentuk tindakan saja karena Islam yang

sesungguhnya adalah Islam secara ucapan, Islam secara tindakan dan

kesesuaian hati. Marimba bertutur dalam Suharto (2011:108) bahwa

Page 13: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

manusia yang dikehendaki pendidikan Islam adalah manusia yang

berkepribadian muslim. Di ungkapan lain Muhammad Munir Mursi dalam

Suharto (2011:108) bahwa menyebutkan insan kamil. Artinya semua

manusia memang dididik oleh pendidikan agama Islam untuk menjadi

pribadi yang jujur, secara ucapan maupun tindakan. Ajaran dari Samin

Surosentiko ini mengajarkan tentang kejujuran secara ucapan serta

perbuatan. Seperti halnya ajaran Samin yang dipaparkan dalam koran Suara

Merdeka Ernawati (2014:7) bahwa mari kita menyimak ajaran panca

sesanti, panca paniten, panca wawaler dan panca walika. Kemudian empat

panca ini termasuk kategori angger-angger (peraturan) pangucap, dan

pratikel (perilaku) dengan kata lain kandhakna apa anane.

Akan tetapi setelah peneliti melakukan observasi sementara dan

melakukan wawancara terhadap salah satu orang Samin hasilnya mereka

mengakui bahwa agama yang mereka peluk adalah Islam sejak agama Islam

itu sendirai diturunkan. Bukti secara hukumnya dengan menunjukan KTP

(Kartu Tanda Penduduk). Orang Samin sudah masuk Islam terlebih dahulu,

dengan perilakunya ramah-tamah terhadap siapapun, memiliki pandangan

yang positif terhadap siapa saja.

Dengan didasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti mencoba

untuk lebih dalam menggali dengan melakukan sebuah penelitian yang

berjudul “model pendidikan islam suku samin di dusun karangpace desa

klopoduwur kecmatan banjarejo kabupaten blora tahun 2014”.

Page 14: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

B. Fokus Penelitian

Mengingat luasnya ruang lingkup yang diuraikan, maka untuk

menghindari pembiasan dalam memahami pembahasan, maka penulis akan

membatasi ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas sebagai berikut:

1. Bagaimana model pendidikan Islam formal suku Samin di

Karangpace?

2. Bagaimana model pendidikan Islam nonformal suku Samin di

Karangpace?

3. Bagaimana model pendidikan Islam informal suku Samin di

Karangpace?

C. Tujuan Penelitian

Berpijak dari rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui model pendidikan Islam formal suku Samin di

Karangpace.

2. Untuk mengetahui model pendidikan Islam nonformal suku Samin di

Karangpace.

3. Untuk mengetahui model pendidikan Islam informal suku Samin di

Karangpace.

Page 15: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

D. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat secara teoristis dan

praktis.

1. Kegunaan teoritis

Penelitian ini nantinya diharapkan mampu memberi sumbangan

teoritis bagi dunia pendidikan khususnya pada masyarakat yang

memiliki ciri khusus.

2. Kegunaan praktis

Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan berguna bagi

kemajuan pendidikan agama Islam formal, nonformal, dan informal di

suku Samin.

E. Definisi Operasional

Mengingat luasnya ruang lingkup yang diuraikan, maka untuk

menghindari pembiasan dalam memahami pembahasan, maka penulis akan

membatasi ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas dengan

menyebutkan definisi operasional sesuai judul, yaitu:

1. Model Pendidikan Islam

Menurut Huda (2014:viii) model didefinisikan gambaran

menyeluruh dari berbagai teknik dan prosedur yang menjadi bagian

penting di dalamnya.

Model pendidikan Kastolani (2014:204) antara lain model

Inkuiri, VCT, Bermain Peta, ITM (STS), Role Playing, Portofolio.

Page 16: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

Undang-undang SISDIKNAS nomor 20 tahun 2003,

menyebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi-potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Menurut tutur Arifin (2011:78) bahwa pendidikan Islam adalah

sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan seseorang

untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita dan nilai-nilai

Islam yang telah menjiwai dan mewarnai corak kepribadiannya.

2. Samin

Di ungkapkan oleh Kardi dalam Rosyid (2008:4) bahwa

menurut masyarakat Samin, kata „Samin‟ memiliki pengertian “sama”

yakni bila semua anak cucu dapat bersama-sama bersatu membela

negara dan menentang penjajah, maka akan diperoleh kesejahteraan.

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode kualitatif. Metode kualitatif dipandang sebagai prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis

Page 17: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

atau lisan dari orang-orang dan perilaku ini dapat diamati terhadap

fakta-fakta yang ada saat sekarang dan melaporkanya seperti apa yang

akan terjadi. Menurut Rufaidah (2002:102) bahwa pendekatan

kualitatif ini berkaitan erat dengan sifat unik dari realitas sosial dan

dunia tingkah laku manusia itu sendiri. Menurut Pohan (2007:93)

bahwa data kualitatif yaitu semua bahan, keterangan, dan fakta-fakta

yang tidak dapat dihitung dan diukur secara matematis karena

berwujud keterangan verbal (kalimat dan kata). Serta lebih bersifat

proses. Data kualitatif hanya dapat digolongkan dalam wujud

kategori-kategori. Misalnya pernyataan orang tentang suatu keadaan

bagus, buruk, mencekam, menarik, membosankan, sangat istimewa

dan sebagainya. Hakekatnya adalah manusia sebagai makhluk sosial,

psikis, dan budaya yang mengaitkan makna dan interpretasi dalam

bersikap dan bertingkah laku. Makna interpretasi itu sendiri

dipengaruhi oleh lingkungan pendidikan sekitar.

Jenis penelitian yang diambil oleh peneliti adalah penelitian

lapangan, artinya bahwa penelitian ini bersifat kemasyarakatan,

melakukan observasi kemasyarakat atau suku Samin, melakukan

wawancara mengenai hal-hal yang menjadi objek penelitian terhadap

sumbernya langsung.

2. Kehadiran Peneliti

Page 18: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

Peneliti dalam hal ini bertindak sebagai instrumen, artinya

peneliti terjun langsung ke lapangan untuk proses penelitian dan

pemgumpulan data.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode wawancara

terstruktur, untuk mendapatkan data tentang latar belakang

pendidikan, Sehingga memungkinkan untuk mengembangkan

pertanyaan untuk wawancara secara mendalam di lapangan.

3. Lokasi Penelitian dan Waktu

Penelitian ini akan dilaksanakan di Dusun Karangpace Desa

Klopoduwur Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora. Adapun alasan

peneliti memilih Dusun Karangpace Desa Klopoduwur Kecamatan

Banjarejo Kabupaten Blora sebagai objek adalah bahwa Dusun

Karangpace Desa Klopoduwur Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora

dirasa patut untuk diteliti karena keberadaan suku Samin di zaman

yang sudah serba maju dengan ajaran yang terkenal sederhana dan

memiliki keunikan. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Oktober

2014.

4. Sumber Data

Untuk mendapatkan data yang akurat dalam penelitian ini, maka

problematika esensial yang muncul adalah dari mana data itu

diperoleh. Dengan kata lain sumber data yang diperlukan berasal dari

mana, sehingga peneliti mudah mendapatkan data-data yang

diperlukan. Dengan demikian untuk mempermudah pengidentifikasian

Page 19: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

sumber data, peneliti mengklasifikasikannya menjadi tiga bagian

dengan huruf depan P singkatan dari bahasa Inggris, Menurut

Arikunto (2002:107) bahwa:

a. Person, yaitu sumber data yang bisa memberikan data berupa

jawaban lisan melalui wawancara. Sumber data yang berupa

person dalam penelitian ini adalah masyarakat suku Samin

Dusun Karangpace Desa Klopoduwur Kecamatan Banjarejo

Kabupaten Blora.

b. Place, yaitu sumber data yang menyajikan tampilan berupa

keadaan diam dan bergerak. Diam misalnya rumah, kelengkapan

alat, wujud benda, warna dan lain-lain. Sedangkan bergerak

misalnya aktifitas. Sumber data yang berupa place dalam

penelitian ini adalah tempat.

c. Paper, sumber data yang menyajikan tanda-tanda berupa huruf,

angka, gambar atau simbol-simbol lain. Sumber data yang

berupa paper dalam penelitian ini yaitu dokumen tentang suku

Samin, sarana dan prasarana, dan lain sebagainya.

5. Prosedur Pengumpulan Data

a. Metode Interview

Menurut Hadi (1994:136) bahwa metode interview adalah

metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang

dikerjakan dengan sistematis dan berdasarkan pada tujuan pendidikan.

Sedangkan menurut Koentjaraningrat (1986:129) bahwa metode

Page 20: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

interview adalah metode penelitian yang dipergunakan seseorang

untuk tujuan suatu tugas tertentu, mencoba mendapatkan keterangan

atau pendirian secara lisan dari seorang informan, dengan bercakap-

cakap berhadapan muka dengan orang lain itu.

wawancara termasuk salah satu cara untuk pengumpulan data

untuk penelitian kualitatif. Wawancara dilakukan oleh peneliti secara

mendalam kepada informan, dengan cara peneliti datang langsung

kelokasi penelitian dan menemui informan kemudian melakukan

wawancara terstruktur dan mendalam. Sumber informan ada bapak

tarhib, mbah lasio, ibu lasmi, ibu ana, bapak karjan, ibu umi kulsum,

ibu mini dan yang lain-lainnya.

b. Observasi

Menurut Usman (2005:54) bahwa observasi adalah pengamatan

dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti.

Observasi ini dilakukan dengan mengamati instrumen-instrumen

dalam proses evaluasi serta data yang dapat menunjang kelengkapan

penelitian ini. Peneliti melakukan observasi dengan cara peneliti

datang ketempat penelitian untuk mengamati igejala-gejala yang

terjadi di lokasi penelitian.

c. Metode Dokumentasi

Menurut Arikunto (1998:236) bahwa metode dokumentasi

adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa

catatan transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,

Page 21: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

agenda dan lain sebagainya. Metode dokumentasi ini digunakan untuk

mendapatkan data-data tentang keadaan masyarakat suku Samin

Dusun Karangpace Desa Klopoduwur Kecamatan Banjarejo

Kabupaten Blora. Dokumen yang bisa dikumpulkan oleh peneliti yaitu

foto-foto, visi missi sekolah, surat, materi-materi pelajaran.

6. Analisis Data

Menurut Pohan (2007:94) bahwa data dalam penelitian kualitatif

sangat beragam bentuknya, ada berupa catatan wawancara, rekaman

suara, gambar, foto, peta, dokumen, bahkan rekaman pada shooting

lapangan.

Analisis data adalah proses menyusun data agar dapat

ditafsirkan. Menurut Pohan (2007:133) bahwa menyusun data berarti

menggolongkan ke dalam pola, tema, atau kategori tafsiran atau

interpretasi artinya memberikan makna kepada analisis, menjelaskan

pola atau kategori, mencari hubungan antara berbagai konsep. Analisis

data ini sendiri akan dilakukan dalam tiga cara yaitu :

a. Reduksi Data

Data yang diperoleh di lapangan ditulis dalam bentuk uraian

yang sangat lengkap dan banyak. Data tersebut direduksi, dirangkum,

dipilih hal-hal pokok, difokuskan kepada hal-hal yang penting dan

berkaitan dengan masalah, sehingga memberi gambaran yang lebih

tajam tentang hasil wawancara. Reduksi dapat membantu dalam

memberikan kode kepada aspek-aspek yang dibutuhkan.

Page 22: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

b. Pengkajian Data

Analisis ini dilakukan untuk mengkaji data-data yang telah

direduksi dengan kajian ilmu yang berhubungan dengan tema

penelitian, dalam hal ini data-data wawancara yang diperoleh di

lapangan tentang nilai-nilai keteladanan dikaji lebih mendalam dengan

mengaitkan dengan ilmu-ilmu Pendidikan Agama Islam.

c. Kesimpulan dan Verifikasi

Data yang sudah dipolakan, difokuskan dan disusun secara

sistematis baik melalui reduksi dan pengkajian data kemudian

disimpulkan sehingga makna data bisa ditemukan. Namun kesimpulan

itu baru bersifat sementara saja dan bersifat umum. Supaya

kesimpulan diperoleh secara lebih mendalam, maka diperlukan data

yang baru sebagai penguji terhadap kesimpulan di awal tadi.

7. Pengecekan Keabsahan Data

Keabsahan dalam penelitian ini ditentukan dengan

menggunakan kriteria kredibilitas (derajat kepercayaan). Kredibilitas

data dimaksudkan untuk membuktikan bahwa apa yang berhasil

dikumpulkan sesuai dengan kenyataan yang ada dalam lapangan.

Untuk menetapkan keabsahan data atau kredibilitas data tersebut

digunakan teknik pemeriksaan sebagai berikut: (1) perpanjangan

keikutsertaan peneliti, (2) ketekunan pengamatan, dan (3) triangulasi,

yaitu memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan

pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Triangulasi

Page 23: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

dilakukan oleh peneliti dengan mencari sumber data yang dari luar

yang bertujuan untuk pendampingan data yang sudah ada, hal ini

dilakukan dengan melakukan wawancara kepada sumber luar.

G. Sistematika Penulisan

Dalam memahami skripsi ini, maka perlu diketahui tata urutan

penulisanya, adapun tata urutanya sebagai berikut:

BAB I Memuat: latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian,

kegunaan penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan

sistematika penulisan skripsi.

BAB II Memuat: Landasan teori berisi tentang teori-teori yang berhubungan

dengan variabel penelitian yaitu: Pendidikan Islam dan masyarakat

suku Samin.

BAB III Memuat: gambaran masyarakat suku Samin secara kompleks,

sistem pendidikan secara fomal, informal maupun nonformal

masyarakat suku Samin.

BAB IV Memuat: analisis data penelitian pada bab ini akan menguraikan

analisis tentang pandangan responden, analisis data, reduksi data

tentang masyarakat suku Samin.

BAB V Penutup: berisi kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran yang

berhubungan dengan pihak terkait.

Page 24: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Model Pendidikan Islam

1. Pengertian Pendidikan Islam

Bila kita melihat pengertian pendidikan dari segi bahasa, maka

harus dilihat dari bahasa Arab karena ajaran Islam itu diturunkan dalam

bahasa Arab. Kata “pendidikan” yang umum kita gunakan sekarang,

dalam bahasa Arabnya adalah “tarbiyah”, dengan kata kerja “rabba”.

Harus dilihat juga kata “pengajaran” dalam bahasa Arabnya adalah

“ta‟lim” dengan kata kerjanya adalah “allama”. Karena pendidikan dan

pengajaran dalam bahasa Arabnya adalah “tarbiyah wa ta‟lim”. Menurut

Daradjat (2012:25) bahwa “Pendidikan Islam” dalam bahasa Arabnya

adalah “Tarbiyah Islamiyah”.

Kata kerja rabba (mendidik) sudah digunakan pada zaman Nabi

Muhammad SAW seperti terlihat dalam ayat Al-Qur,an dan hadist Nabi.

Dalam Al-Qur‟an kata ini digunakan dalam salah satu ayat Al-Qur‟an,

yaitu:

,...

Page 25: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

Artinya:

"..., Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana

mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil". (Q.S. Al-Isra‟ 24).

Menurut Muhammad An-Nasir dan Qullah Abd Al-Qadir Darwis

dalam Raqib (2009:17) bahwa mendefinisikan pendidikan Islam sebagai

proses pengarahan perkembangan manusia (ri’ayah) pada sisi jasmani,

akal, bahasa, tingkal laku, dan kehidupan sosial dan keagamaan yang

diarahkan pada kebaikan menuju kesempurnaan.

Menurut tutur Arifin (2011:78) bahwa pendidikan Islam adalah

sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan seseorang untuk

memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita dan nilai-nilai Islam

yang telah menjiwai dan mewarnai corak kepribadiannya. Dengan kata

lain manusia yang mendapatkan pendidikan Islam harus mampu hidup di

dalam kedamaian dan kesejahteraan sebagaimana diharapkan oleh cita-

cita Islam. Dengan demikian pengertian pendidikan Islam adalah suatu

sistem pendidikan yang mencangkup seluruh aspek kehidupan yang

dibutuhkan oleh hamba Allah SWT, sebagaimana Islam telah menjadi

pedoman bagi seluruh aspek kehidupan manusia, baik duniawi maupun

ukhrawi.

Menurut Omar Muhammad al-Toumi al-Syaibani dalam Mujib

(2006:25-26) bahwa mendefinisikan pendidikan Islam adalah proses

mengubah tingkah laku individu pada kehidupan pribadi, masyarakat dan

alam sekitarnya.

Page 26: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

2. Tujuan Pendidikan Islam

Menurut para ahli pendidikan, Naquib al-Attas dalam Mudzakir

(2006:69) menyatakan bahwa tujuan pendidikan Islam adalah

membentuk Insan Kamil. Abd ar-Rahman Shaleh Abd Allah dalam

Mudzakir (2006:78) menyatakan bahwa tujuan pendidikan Islam adalah

harus mencangkup tujuan pendidikan jasmani, tujuan pendidikan rahani,

tujuan pendidikan akal, tujuan pendidikan sosial. Muhammad Athahiyah

al-Abrasyi, dalam Mujib (2006:79) menyatakan bahwa tujuan pendidikan

Islam adalah tujuan yang telah ditetapkan dan dilakukan oleh Nabi

Muhammad SAW, sewaktu hidupnya membentuk moral yang tinggi,

karena pendidikan moral ruhnya pendidikan Islam. Ahmad Fuad al-

Ahwani dalam arifin (2011:56) menyatakan bahwa tujuan pendidikan

Islam adalah pendidikan yang menyatu antara pendidikan jiwa,

pendidikan ruh, mencerdaskan akal, dan menguatkan jasmani.

Orang Islam harus mempunyai orientasi untuk menjadi manusia

yang Kamil yang pada akhirnya akan meninggal dalam keadaan husnul

khotimah, sesuai dengan tujuan hidup dan tugas hidup manusia, tujuan

diciptakan manusia hanya untuk mengabdi kepada Allah SWT. Tugasnya

berupa ibadah (sebagai „Abdullah) dan tugas sebagai wakil-Nya di bumi

(Khalifah Allah).

Firman Allah SWT.

Page 27: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

Artinya:

Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku

dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. (Q.S. Al-

An‟am:162)

Kemudian memperhatikan sifat-sifat dasar manusia yaitu konsep

tentang manusia makluk unik yang mempunyai beberapa potensi bawaan,

fitrah manusia, bakat, minat dan karakter, yang berkecenderungan pada

Al-Hanief (rindu akan kebenaran) berupa agama Islam.

Tujuan merupakan standar yang sudah ditentukan akan

membatasi ruang gerak, agar kegiatan dapat terfokus pada apa yang

dicita-citakan dan yang terpenting lagi adalah dapat memberi penilaian

atau evaluasi pada usaha-usaha pendidikan. Pendidikan Islam secara

keseluruhan, yaitu kepribadian seseorang yang membuat menjadi “Insan

Kamil” dengan pola taqwa. Insan Kamil, artinya manusia utuh rohani dan

jasmani, dapat hidup dan berkembang secara wajar dan normal. Ini

mengandung pengertian bahwa pendidikan Islam tujuannya adalah

menghasilkan manusia yang berguna bagi diri pribadi dan masyarakat

pada umumnya, serta senang dan gemar mengamalkan dan

mengembangkan ajaran Islam dalam berhubungan dengan Allah SWT

dan manusia sesama. Ada beberapa tujuan pendidikan Islam, yaitu:

a. Tujuan umum

Ialah tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan

pendidikan, baik dengan cara pengajaran atau dengan cara yang lain.

Page 28: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

Tujuan ini meliputi: sikap, tingkah laku, penampilan, kebiasaan, dan

pandangan. Bentuk Insan Kamil dengan pola taqwa harus dapat

tergambar pada peserta didik walaupun dalam ukuran kecil dan mutu

yang rendah sesuai dengan tingkatan-tingkatan. Tujuan umum

pendidikan Islam harus dikaitkan pula dengan tujuan pendidikan

Nasional negara tempat pendidikan Islam itu dilaksanakan dan harus

dikaitkan pula dengan tujuan institusional lembaga. Tujuan itu tidak

dapat dicapai kecuali melalui proses pengajaran, pengalaman,

pembiasaan, penghayatan dan keyakinan akan kebenaran. Tahap-tahap

dalam mencapai tujuan itu adalah mulai sekolah dasar, sampai

perguruan tinggi.

b. Tujuan akhir

Pendidikan Islam mempunyai tujuan akhir kemulian di dunia

dan akhirat. Hal ini sesuai dengan Tujuan pendidikan Islam adalah

membentuk Insan Kamil. Dengan pola takwa yang dipengaruhi oleh

perubahan naik turun, bertambah dan berkurang dalam perjalanan

hidup seseorang/pengalaman. Tujuan akhir pendidikan Islam itu dapat

dipahami dalam Al-Qur‟an.

Firman Allah SWT:

Page 29: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

Artinya:

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah SWT

sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu

mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. (Q.S. Ali Imron

102).

c. Tujuan sementara

Ialah tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi

sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu

kurikulum pendidikan formal pada tujuan sementara bentuk Insan

Kamil, pola taqwa sudah kelihatan meskipun dalam ukuran sederhana.

Sejak tingkat taman kanak-kanak dan sekolah dasar gambaran Insan

Kamil itu hendaknya sudah kelihatan. Karena itu setiap lembaga

pendidikan Islam harus dapat merumuskan tujuan pendidikan Islam

sesuai dengan tingkatan jenis pendidikannya. Ini berarti bahwa tujuan

pendidikan Islam di Madrasah Tsanawiyah berbeda dengan tujuan di

Madrasah Aliyah. Meskipun demikian muaranya harus sama, yaitu

Insan Kamil.

3. Sumber Pendidikan Islam

a. Sumber Pendidikan Islam

Sumber pendidikan Islam semua yang digunakan untuk menjadi

acuan atau rujukan dalam menentukan kurikulum. Sebuah sumber

yang baik haruslah mempunyai kebenaran secara rasiao agar dapat

dipertanggung jawabkan.

Page 30: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

Menurut Sa‟id Ismail Ali, sebagaimana yang dikuti oleh

Langgulung dalam Muzakir dan Mujib (2006:31) bahwa sumber

pendidikan Islam terdiri atas enam macam, yaitu Al-Qur‟an, As-

Sunnah, kata-kata sahabat (Mazhab Sahabat), kemaslahatan

umat/sosial (Mashalil Al-Mursalah), tradisi atau adat kebiasaan

masyarakat (Urf) dan pemikiran para ahli dalam Islam (Ijtihad).

Al_Qur‟an secara etimologi/bahasa berasal dari qara’a yang

artinya bacaan. Secara terminologi/istilah berarti wahyu Allah SWT

yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat

Jibril. Beberapa alasan mengapa Al-Qur‟an dibuat sumber hukum

pendidikan Islam yang pertama yaitu: Al-Qur‟an adalah kebenaran

mutlak yang merupakan wahyu Illahi, ada kisah-kisah Nabi yang

terdahulu dan kalam Allah SWT tidak ada yang bisa menendinginya.

As-Sunnah adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi

Muhammad SAW. As-Sunnah merupakan sumber pendidikan Islam

yang kedua karena menjadi penjelas Al-Qur,an dan kebenarannya

dapat diuji. Pendidikan Islam merujuk pada Sunnah Nabi dengan

tujuan: materi yang disampaikan menjadi rahmat bagi seluruh alam,

materi menjadi kebenaran yang sesuai dengan kenyataan, peserta

didik mampu menjdi contoh yang baik dan selamat di dunia akhirat.

Ahmed dalam Ahid (2010:40-41) mengungkapkan bahwa ijtihad

secara etimologi berarti usaha keras dan bersungguh-sungguh yang

dilakukan oleh para ulama, untuk menetapkan hukum, suatu perkara

Page 31: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

atau suatu ketetapan atas persoalan tertentu. Menurut terminologi

ijtihad merupakan ungkapan atas kesepakatan dari sejumlah ahl hall

wa al-„aqd.

Dalm meletakan ijtihad sebagai suber dasar pendidikan Islam,

ada dua pendapat ahid (2010:39) bahwa tidak menjadikannya sebagai

sumber dasar pendidikan Islam. Kelompok ini hanya menetapkan Al-

Qur‟an dan Hadis sebagai bahan rujukan. Sementara ijtihad hanya

sebagai upaya memahami makna ayat Al-Qur‟an dan Hadis sesuai

dengan konteksnya. Kedua, meletakan ijtihad sebagai sumber dasar

pendidikan Islam. Menurut kelompok ini, meskipun ijtihad merupakan

salah satu metode istinbat hukum, akan tetapi pendapat para ulama

perlu dijadikan sebagai sumber rujukan bagi membangun paradigma

pendidikan Islam.

4. Tanggung Jawab Pendidikan Islam

Proses pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di

dalam lingkungan rumah tangga, sekolah dan masyarakat. Dalam UU

guru dan dosen nomor 14 tahun 2005 menjabarkan bahwa penyelenggara

pendidikan adalah Pemerintah, pemerintah daerah atau masyarakat yang

menyelenggarakan pendidikan pada jalur pendidikan formal”. UU sistem

pendidikan nasional nomor 20 tahun 2003 Bagian tiga hak dan kewajiban

masyarakat pasal 8 masyarakat berhak berperan serta dalam perencanaan,

pelaksanaan, pengawasan, evaluasi.

Page 32: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

Karena itu pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara

keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Seperti yang dinyatakan oleh

Daradjat (2012:34) bahwa pendidikan berlangsung seumur hidup dan

dilaksanakan di dalam lingkungan rumah tangga, sekolah dan

masyarakat. Oleh karena itu bahwa tanggung jawab pendidikan

merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan

pemerintah.

a. Orang tua

Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-

anak merekalah yang mendidik pertama-tama anaknya dengan

demikian bentuk pertama dari pendidikan terdapat di keluarga. Orang

tua atau ibu dan ayah memegang peranan yang sangat penting atas

pendidikan anak-anaknya. Sejak lahir ibunyalah yang selalu ada di

sampingnya. Pengaruh ayah terhadap anaknya besar pula. Cara ayah

melakukan pekerjaanya sehari-hari berpengaruh pada cara berkerja

seorang anak.

Tidaklah diragukan lagi bahwa tanggung jawab pendidikan

secara mendasar terpikul kepada orang tua. Apakah tanggung jawab

pendidikan itu diakuinya secara sadar atau tidak, diterima dengan

sepenuh hatinya atau tidak, hal itu merupakan “fitrah” yang telah

dikodratkan Allah SWT kepada setiap orang tua. Orang tua tidak bisa

menghindari itu semua karena itu merupakan tanggung jawab dan

amanah dari Allah SWT.

Page 33: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

Seperti firman Allah SWT, yaitu:

Artinya:

Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang

terdekat. (Qs.Asy-Syuara‟:214).

Tanggung jawab pendidikan Islam yang dibebankan kepada

orang tua, setidaknya harus dilaksanakan dalam rangka: mempelihara

dan membesarkan anak, melindungi dan menjamin kesamaan,

memberi pengajaran dan membahagiakan anak. Dilihat dari tujuannya

pendidikan Islam yang berorientasi pada kebahagian dunia dan

akhirat, maka orang tua tidak akan sanggup memikulnya sendiri, oleh

karena itu ada juga guru.

b. Guru

Guru adalah tenaga profesional, para orang tua menyerahkan

anak-anaknya kepada seorang guru untuk mendidiknya. Dengan ini

berarti pelimpahan tanggung jawab orang tua terhadap seorang guru

dan secara otomatis tanggung jawab mendidik anak akan beralih pada

guru.

c. Masyarakat

Masyarakat turut ikut memikul tanggung jawab pendidikan.

Masyarakat besar pengaruhnya dalam memberi peranan dalam

pendidikan anak, terutama para pemuka atau tokoh masyarakat.

Page 34: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

Dengan demikian dipundak mereka terdapat beban juga dalam ikut

menanggung tanggung jawab terhadap terselenggaranya pendidikan

Islam. Pada dasarnya tanggung jawab pendidikan merupakan

tanggung jawab setiap orang dewasa baik secara perorangan maupun

kelompok sosial.

Prof. Dr. Omar Muhammad al-Toumi al-Syaibani

mengemukakan dalam Daradjat (2012:45) bahwa di antara ulama-

ulama mutakhir yang telah menyentuh persoalan tanggung jawab

adalah Abbas Mahmud Al-Akkad yang menganggap rasa tanggung

jawab sebagai salah satu ciri pokok bagi manusia pada pengertian Al-

Qur‟an dan Islam, sehingga dapat ditafsirkan manusia sebagai:

“manusia sebagai makhluk yang bertanggung jawab”.

Seperti firman Allah SWT, yaitu:

,...

Artinya:

... tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.

(Ath-Thur:21)

B. Pendidikan Formal, Nonformal, dan Informal.

1. Pendidikan Formal

a. Pengertian Pendidikan Formal

Page 35: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur, dan

berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah,

dan pendidikan tinggi. UU nomor 20 tahun 2003. (www.slideshare.net)

b. Kelebihan dan kelemahan pendidikan formal

Ada beberapa kelebihan yang dimiliki oleh pendidikan

formal, di antaranya:

1) Mempunyai gedung sendiri.

2) Bersifat umum.

3) Meliki ijazah.

4) Lebih sistematis.

Adapun untuk kelemahan pendidikan formal, di antaranya

sebagai berikut:

1) Waktunya panjang.

2) Ada jenjang yang ketat.

2. Pendidikan Informal

a. Pengertian Pendidikan Informal

Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan

lingkungan. UU nomor 20 tahun 2003. (www.slideshare.net).

Tanggal 27 Maret, pukul 07:10.

b. Peran Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak

Seorang ibu merupakan anggota keluarga yang mula-mula

paling berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak, namun pada

akhirnya seluruh anggota keluarga itu ikut berinteraksi dengan

Page 36: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

anak. Menurut Ahid (2010:4) bahwa anak pertama sekali

berkenalan dengan ibu dan ayah serta saudara-saudaranya.

Kemudian dari sinilah anak akan beriteraksi dengan lingkungan

keluarga, peran keluarga sangat berpengaruh terhadap

pembentukan kepribadian anak. Dalam hal ini Ahid (2010:145)

menegaskan lagi bahwa oang tua sebagai rrujukan, menempati

posisi rujukan moral dan informasi.

Menurut Ahid (2010:3) bahwa lahirnya keluarga sebagai

lembaga pendidik semenjak manusia itu ada, dan tugas keluarga

adalah meletakan dasar-dasar bagi perkembangan anak, agar anak

dapat berkembang secara baik. Pada hakikatnya manusia lahir akan

mengalami proses pendidikan, pendidikan ini dimulai di

lingkungan keluarga. Ini menjadi penting ketika keluarga mendidik

dengan baik dan benar maka anak akan tumbuh menjadi manusia

yang sesuai dengan harapan Islam, beraklak terpuji. Sebaliknya

ketika awal pendidikan ini kurang baik maka hasilnya juga akan

menjadi generasi yang beraklak tercela.

c. Lingkungan Informal

Lingkungan Informal adalah lingkungan atau tempat

berkumpulnya individu satu dengan individu lainnya dalam satu

keluarga. Keluarga merupakan pengelompokan primer yang terdiri

dari sejumlah kecil orang karena hubungan semenda dan sedarah.

Menurut Ahid (2010:3) bahwa keluarga merupakan lingkungan

Page 37: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

pertama bagi anak, di lingkungan keluarga pertama-tama anak

mendapatkan pengaruh. Faktor-faktor yang mempengaruhi adalah

iklim sosial, kebudayaan, tingkat kemakmuran dan keadaan rumah.

Dengan kata lain, tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh

keseluruhan situasi dan kondisi keluarga.

3. Pendidikan Nonformal

a. Pengertian pendidikan Nonformal

Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar

pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan

berjenjang. UU nomor 20 tahun 2003. (www.slideshare.net).

Tanggal 27 Maret, pukul 07:00.

b. Sasaran

Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga

masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi

sebagai pengganti, penambah atau pelengkap pendidikan formal

dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat.

c. Fungsi

Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi

peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan

keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian

profesional.

Page 38: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

C. Suku Samin

1. Pengertian Suku Samin

Istilah Samin diplesetkan dengan kata “nyamen”, sebuah istilah

diidentikan dengan perbuatan-perbuatan yang menyalahi tradisi-

kebiasaan. Menurut orang Samin kata Samin memiliki pengertian “sama”

yakni anak cucu dapat bersama-sama bersatu membela negara dan

menentang penjajah, maka akan diperoleh kesejatraan, Kardi dalam

Rosyid (2008:4).

Istilah Samin digeser oleh pengikutnya, dengan asumsi istilah

tersebut bertedensi negatif, sehingga orang Samin menamakan diri

dengan sedulur sikep. Latarbelakangnya yang pertama, karena mendapat

tekanan dari penjajah belanda, dipimpin oleh seorang petani yang

bernama kiai Samin Surosentiko (Raden Kohar) yang semula adalah

pujangga Jawa pesisiran pasca-Ronggowasito dengan menyamar sebagai

petani untuk menghimpun kekuatan melawan Belanda. Pada tahun 1890

mengembangkan ajaran Samin di desa Klopoduwur, Blora, Jawa Tengah

dan pada tahun 1905 karena banyaknya pengikut mereka melakukan

perlawanan terhadap Belanda. Namun pada tahun 1907 kiai Samin

Surosentiko dibawa Belanda ke Rembang berserta delapan pengikutnya,

selanjutnya dibuang di Sawahlunto, Padang, Sumatra Barat dan wafat

pada tahun 1914 (sebagai tawanan) Dewanti dalam bukunya Rosyid

(2008:5).

Page 39: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

Dengan action itulah masyarakat Samin dianggap pembangkang

oleh Belanda dan masyarakat pada umumnya. Agar image negatif

tersebut tidak menempel pada generasi sekarang ini, penggantian julukan

dipandang sangat penting. Kedua, julukan diberikan oleh aparat desa di

wilayah Blora bagian selatan dan wilayah Bojonegoro pada tahun 1903-

1905 (sebagai embrio Samin pertama) karena tindakan Samin yang

menentang aparat desa (di era penjajahan Belanda) dengan cara tidak

membayar pajak dan dengan memisahkan diri dengan masyarakat umum

Fatkurahman (2003) dalam bukunya Rosyid (2008:5), dengan penolakan

itulah muncul kata nyamin. Ketiga, sebagai sarana membangun

komunikasi dengan sesama penganutnya dan pihak yang membutuhkan

informasi sebagai wujud simbolisasi penamaan diri dengan filosofi

bahwa munculnya kelahiran-kehidupan manusia berawal dari proses

“sikep” atau berdekapan (Jawa: bentuk hubungan seksual suami-istri)

atau proses menanak nasi secara tradisional adalah melalui “nyikep”, dan

keempat, menurut analisis ahli antropologi, Amrih Widodo dalam

bukunya Rosyid (2008:5), kata “sikep” merupakan cara untuk melawan

atau menghindari penamaan dengan kata “Samin” akibat konotasi negatif

yang dilekatkan pada kata tersebut (Samin) selama bertahun-tahun,

terutama ketika wacana Saminisme semakin dipisahkan dari semangat

gerakan perlawanan petani. Pemasungan kata “Samin” dan “Saminisme”

dari konteks sejarah perlawanan merupakan dampak kebijakan politik

Page 40: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

kebudayaan dan hegemoni developmentalisme pada rezim Orde Baru

Harian Kompas dalam bukunya Rosyid (2008:5).

2. Sejarah Suku Samin

Blora, Rembang, Kudus, Bojonegoro, Grobogan, Pati, Demak dan

sekitarnya inilah daerah yang disinyalir menjadi penyebaran ajaran

Samin. Terutama di daerah Kecamatan Banjarejo, Klopodhuwur. Hal ini

dalam laksanto (2013:191) pada tahun 1890 Samin Surosentiko mulai

mengembangkan ajarannya di desa Klopoduwur, Blora. Samin

Surosentiko tidak mau membayar pajak karena dia menganggap bahwa

barang yang sudah kita miliki sepenuhnya menjadi hak milik kita sudah

tidak ada kewajiban yang lainya termasuk membayar pajak. Kemudian

Samin Surosentiko ini dianggap tidak taat terhadap peraturan negara

maka dari itu dia diinterogasi oleh pihak yang berwenang, akan tetapi dia

tetap pada pendiriannya.

Salah satu ajaran samin dalam Ba‟asyin (2014:81) lemah podo

nduwe, banyu podo nduwe dan kayu podo nduwe. Yang artinya tanah

milik semua orang, air milik semua orang, kayu milik semua orang.

Termasuk juga orang yang membutuhkan membangun rumah untuk

membenahi rumahnya demi keberlangsungan hidupnya dia bisa

mengambil kayu di hutan secukupnya dengan alasan karena kebutuhan,

catatannya bukan untuk dijual. Ada sebuah cerita pemuda laki-laki Blora

yang akan menikahi gadis, dia harus berpisah dengan keluarganya atau

orang tua dan membangun rumah untuk kehidupan keluarganya yaitu

Page 41: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

bersama-sama istrinya, untuk keperluan membangun rumah ini pemuda

tersebut harus mengambil kayu yang ada di hutan secukupnya. Ini

berlawanan dengan peratuan pemerintah (hutan tidak boleh dimiliki oleh

perorangan dengan alasan apapun).

Kemudian pemerintah mengalami kebingungan dengan sikap

orang sikep, makanya pemerintah tidak ada aturan yang pasti yang

diterapkan di daerah ini sebelum abad ke 19-an. Hanya bisa menerapkan

peraturan trial and error coba-coba dan gagal, membuat peraturan

kemudian tidak dapat diterapkan. Sampai akhirnya pada abad ke 20-an

baru ada peraturan yang tegas.

3. Keberagamaan Suku Samin

Agama suku Samin adalah agama adam. Suku Samin ini

menganggap bahwa manusia sejak dilahirkan di dunia sudah beragama

dengan sendirinrinya. Hal ini disampaikan oleh Rosyid (2008:196)

bahwa agama Adam bagi masyarakat Samin dibawa sejak lahir Adam

merupakan perwujudan “ucapan” dan diwujudkan dengan aktivitas yang

baik. Hal di atas menyebabkan kebingungan dalam menentukan hukum

yang ada di masyarakat suku Samin seperti berikut ini:

Sanksi adat yang diberikan pada orang yang melakukan tindak

pidana pencurian yaitu: orang yang melakukan tindak pidana pencurian

dan diketahui oleh masyarakat maka orang tersebut akan dikucilkan dari

masyarakat Suku Samin. Orang tersebut sudah tidak lagi dianggap

sebagai warga masyarakat Samin. Apabila ada acara-acara di desa

Page 42: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

tersebut seperti acara syukuran desa, pertemuan-pertemuan antar

masyarakat desa maka orang yang melakukan tindak pidana pencurian

tidak lagi diundang hadir dalam acara-acara tersebut, seperti yang

dikemukakan, Laksanto (2013:229) setiap kehidupan dalam masyarakat

mempunyai adat istiadat yang mengatur hubungan individu-individu

berupa norma-norma. Aturan-aturan yang disebut adat istiadat

merupakan suatu pedoman bagi individu yang hidup sebagai warga

masyarakat. Seperti juga yang dikemukakan oleh Bapak Suradi sebagai

sekertaris Desa Klopoduwur. Peranan masyarakat Samin dalam

penyelesaian sangatlah besar dengan menjalankan ajaran-ajaran yang

diajarkan oleh Samin Surosentiko dengan baik, sehingga dengan

menjalankan ajaran tersebut dapat mencegah terjadinya tindak pidana

pencurian.

Penyelesaian tindak pidana yang di selesaikan berdasarkan

hukum adat Samin apabila dilaporkan oleh salah satu pihak yang menjadi

korban pencurian ke kantor polisi sektor Banjarejo, Kabupaten Blora,

maka dari pihak kepolisian akan menindaklanjuti semua laporan dari

masyarakat Suku Samin. Hal ini sesuai dengan tugas dan wewenang

polisi yaitu menindaklanjuti adanya laporan dari masyarakat. Dengan

demikian penyelesaian tindak pidana pencurian di Suku Samin tidak

diakui oleh hukum positif Indonesia. Tindak pidana pencurian yang

terjadi di Desa Klopoduwur diselesaikan menurut hukum adat

masyarakat Samin, dan diselesaikan menurut hukum positif Indonesia.

Page 43: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

Tindak pidana yang mengakibatkan kerugian material yang sedikit

diselesaikan menurut hukum adat masyarakat Samin dan untuk tindak

pidana yang mengakibatkan kerugian material yang banyak diselesaiakan

menurut hukum positif Indonesia. Peranan masyarakat Suku Samin

dalam mencegah tindak pidana pencurian di Desa Klopoduwur

Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora sangat besar. Ajaran-ajaran itu

digunakan sebagai pedoman bersikap dan bertingkah laku atau perbuatan

manusia khususnya orang-orang Samin agar selalu hidup dengan baik

dan jujur untuk anak keturunannya kelak. Penyelesaian tindak pidana

pencurian yang diselesaikan oleh masyarakat Suku Samin Desa

Klopoduwur Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora tidak diakui oleh

hukum negara Indonesia.

Pemerintah seyogyanya mengakui hukum yang hidup dan

berkembang di masyarakat Suku Samin untuk pertimbangan penegakan

hukum di Indonesia. Pemerintah seyogyanya memberi peluang dan

kesempatan untuk tumbuh dan berkembangnya adat budaya dan kearifan

lokal masyarakat Suku Samin. Bagi masyarakat Samin untuk

melestarikan dan menjaga adat istiadat budaya Saminisme sehingga

kebudayaan Saminisme tidak pudar oleh modernisasi zaman sekarang,

serta bagi masyarakat Samin untuk tetap menjaga adat istiadat dan

ajaran-ajaran yang diajarkan oleh Samin Surosentiko. Selama ini

masyarakat samin tidak menerapkan sanksi yang tegas bagi anggota

masyarakat yang telah melanggar norma-norma yang ada di dalam

Page 44: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

masyarakat Samin. Hal ini dikarenakan setiap warga Samin mempercayai

bahwa apapun kesalahan yang dilakukan oleh seseorang maka akan

menghasilkan akibat yang akan dirasakan oleh orang itu sendiri. Akan

tetapi seiring perkembangan jaman, maka aturan mengenai sanksi pun

sudah mulai mengikuti aturan formal dalam pemerintahan desa.

4. Ajaran-Ajaran Suku Samin

Suku Samin memang menjadi sebuah wacana tidak asing lagi

untuk didengar, karena keberadaan dengan sifatnya ikhlas, narimo, dan

tidak ingin merugikan siapa pun. Menurut Rosyid (2008:211) Konsep

ikhlas muncul diawali dari konsep bahwa „semua adalah saudara‟.

Orang-orang yang bertamu di kampung Samin akan diterima dengan baik

dan akan disambut dengan penuh penghormatan selayaknya

penghormatan sebagai tamu di dalam agama Islam.

Pemberian penghormatan kepada tamu sangat diperhatikan seperti

memberikan suguhan yang terbaik, menemani berbincang-bincang

dengan penuh keramahan. Konsep Ikhlas ini juga bisa disebut dengan

narimo, ada ungkapan Rosyid (2008:211) sifat „narimo‟ ini diwujudkan

dalam konsep ajarannya yang identik dengan takdir. Sehingga konsep ini

mengilhami anak-anak generasi Samin jika melihat rekan-rekannya

bersekolah formal mereka hanya narimo untuk tidak „meri‟ karena

berprinsip kono-kono, kene-kene. Artinya bahwa orang lain berhak

melakukan apa saja yang diinginkan, kita tidak perlu untuk ikut-ikutan

Page 45: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

dan orang Samin tidak akan menganggunya selama dia juga tidak

diganggu.

Disamping itu sedulur sikep Klopoduwur Kecamatan Banjarejo

Kabupaten Blora juga melakukan beberapa budaya yang sudah lama

dilakukan sejak dulu, seperti paparannya Rosyid (2008: 133) bahwa

slametan yang dilakukan masyarakat Samin karena proses adaptasi

budaya terhadap warga masyarakatnya yang mayoritas muslim. Ada

beberapa slametan yang dilakukan oleh masyarakat Samin.

Sifat gotong-royong, warga Samin memang menjadi sebuah

tradisi. Hidup masyarakat Samin Blora saling berdampingan dengan

masyarakat sesama Samin, maupun masyarakat sekitar. Karena termasuk

sifat dari orang Samin suka gotong-royong, seperti ungkapan Rosyid

(2008:134) bahwa keaktifan warga masyarakat Samin Kudus dalam

gotong-royong dapat dijadikan tauladan bagi warga lainya.

Tidak ketinggalan juga untuk masalah organisasi intern,

masyarakat Samin aktif dalam mengikuti kegiatan-kegiatan organisasi

intern maupun masyarakat. Tidak dapat dipungkiri hidup bermasyarakat

harus bersosialisasi karena itu masyarakat Samin ini memandang bahwa

harus mengikuti beberapa oraganisasi masyarakat seperti pada hari

tertentu (Jum‟at). Bagi warga Samin Blora seperti hasil wawancara

dengan salah satu warga Samin „di setiap hari Jum‟at di pendopo sedulur

sikep ada perkumpulan yang dilakukan secara rutin‟.

Page 46: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

Di lain sisi dalam koran suara Merdeka Ernawati (2014:7) bahwa

Perbincangan mutakhir masyarakat Blora dan sekitarnya adalah diskursus

tentang upaya PEMDA untuk melestarikan dan mengembangkan nilai-

nilai ajaran. Satu gagasan menarik adalah ketika PEMKAB berkeinginan

tiap Jum‟at , PNS mengenakan pakaian Samin, yang pola dan modelnya

masih didiskusikan.

Prinsip ajaran Samin memang masih berlaku atau masih

diaplikasikan oleh masyarakat Samin sampai pada saat ini menjadi

sebuah dasar masyarakat Samin dalam melakukan hubungan

bermasyarakat. Seperti dalam ungkapannya Rosyid (2008:170) bahwa

Samin sebagai pegangan dan keyakinan hidup memiliki prinsip dasar

ajaran (perintah) dan prinsip dasar pantangan (laraangan). Masyarakat

Samin mempunyai beberapa prinsip dasar ajaran di antaranya seperti

yang telah dikemukakan oleh Rosyid (2008:180) bahwa ajaran Samin

mempunyai enam prinsip dasar dalam beretiika berupa pantangan untuk

tidak: dengki, srei, panasten, dawen, kemeren, lan nyiyo marang sepodo,

bejok reyot iku dulure, waton meningso tur gelem di ndaku sedulur.

Dalam sistem perkawinan di masa lalu calon mempelai pria harus

menginap terlebih dahulu di calon wanita, atau lebih sering dikenal

dengan istilah nyuwita sampai beberapa bulan bahkan tahunan, namun

sekarang sudah tidak dijalankan lagi karena dianggap bertentangan

dengan ajaran agama Islam. Mengingat sekarang ini sebagian masyarakat

Samin memeluk agama Islam. Sehingga untuk mengikuti prosedur

Page 47: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

formal dalam perkawinan, maka sekarang ini perkawinan harus disahkan

melalui KUA (Kantor Urusan Agama), kalau di masa lalu hanya dengan

persetujuan dari orang tua saja sudah dirasa cukup. Awalnya masyarakat

Samin sangat memegang teguh ajaran agama Adam. Bahkan sampai

sekarang pun masih menunjukkan hal yang sama.

Hanya saja ketika peneliti menanyakan kepada Kepala Desa

mengenai agama yang tertulis di KTP masing-masing warga Samin,

maka jawaban yang didapat bukannya Agama Adam yang termuat di

KTP. Namun di KTP jelas tertera agama Islam lah yang dianut.

5. Pendidikan Suku Samin

Pendidikan memang menjadi sebuah alat atau fasilitas utama

untuk melakukan perubahan. Dalam dunia ini ada beberapa aspek

kehidupan demikian juga dalam suatu masyarakat. Suku samin

khususnya di Karangpace memandang dunia pendidikan sebagai wahana

untuk perubahan sosial. Karena mereka berpandangan bahwa tidak ada

pendidikan yang sia-sia dan dapat dilakukan dimanpun dan kapan saja

artinya bahwa orang yang berpendidikan akan berbeda dengan orang

yang tidak terdidik maka kelak tidak akan menjadi manusia yang sia-sia

yang artinya menjadi manusia yang bermanfaat. Dan pendidikan tidak

hanya ada di bangku sekolahan artinya pendidikan dapat dilakukan

dimana-mana tidak terikat oleh ruang dan waktu.

Kemudian orang samin di Krangpace untuk memulai perubahan

sosial, merka mengawali dari menyekolahkan anak-anaknya dengan

Page 48: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

tujuan anak-anaknya dapat melakukan perubahan terhadap aspek-aspek

kehidupan. Hal ini juga disampaikan oleh laksanto (2013:25) untuk bisa

melakukan perubahan terhadap tatanan sosial diperlukan pendidikan.

Ketika masih kecil dibekali dengan pendidikan kelak dewasa akan

menjadi manusia yang bermanfaat terhadap diri, keluarga, masyarakat

sekitar.

Page 49: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

BAB III

PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Keadaan Geografis

Blora MUSTIKA inilah semboyan dari kota Blora. Kata MUSTIKA

memiliki arti, Maju, Unggul, Sehat, Tertib, Indah, Kontinyu, Aman.

Semboyan ini sebagai kata-kata semangat masyarakat Blora untuk

membangun daerah. Dusun Karangpace sebagai lokasi dalam penelitian

adalah salah satu dusun dari Desa Klopoduwur Kecamata Banjarejo

Kabupaten Blora yang luas wilayahnya 687,705 ha.

Pandangan umum tentang Blora pada awalnya identik dengan

masyarakat Samin. Bahkan ketika masuk Desa Klopoduwur, sebutan wong

(orang) Samin masih melekat. Berdasarkan penuturan dari salah satu tokoh

masyarakat, orang luar sering salah memandang Desa Klopoduwur yang

dianggap sebagai Desa yang mengajarkan ajaran Samin. Kenyataannya

hanya sedikit orang yang tahu tentang komunitas Samin (Wawancara

dengan Kahari 23 September 2014). Kondisi semacam ini sebenarnya

berbahaya bagi kelangsungan hidup komunitas Samin, maka lambat laun

akan hilang kebudayaan dan peradaban Sami.

a. Desa Klopoduwur terdiri dari enam padukuhan yaitu:

1) Dukuh Wotrangkul

2) Dukuh Bandung Kidul

Page 50: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

3) Dukuh Bandong Geneng

4) Dukuh Sale

5) Dukuh Semengko

6) Dukuh Karangpace

b. Dukuh Karangpace terdiri 60 KK. Desa Klopoduwur terdiri dari 6 RW

dan 30 RT.

c. Batas-Batas Desa Klopoduwur, sebagai berikut:

1) Sebelah utara berbatasan dengan Desa Gedongsari, Banjarejo, Blora.

2) Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Sidomulyo, Jipang, Bolo,

dan Hutan Jati Negara.

3) Sebelah barat berbatasan dengan Desa Sumber Agung, Banjarejo,

Blora.

4) Sebelah timur berbatasan dengan Desa Jepangrejo, kecamatan

Banjarejo, Blora.

d. Batas-Batas Dukuh Karangpace yaitu:

1) Sebelah utara berbatasan dengan Desa Klopoduwur.

2) Sebelah selatan berbatasan dengan Jurang Jeru.

3) Sebelah barat berbatasan dengan Desa Beringin.

4) Sebelah timur berbatasan dengan Dukuh Trangkul.

e. Desa Klopoduwur memiliki ketinggian dari permukaan laut 75 m (Data

dari arsip kantor Desa Klopoduwur, 23 September 2014 ):

1) Jalan : 2, 825 Km

2) Sawah dan ladang : 205, 487 Ha

Page 51: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

3) Perkantoran : 3, 26 Ha

4) Tanah wakaf : 0, 425 Ha

5) Irigasi tadah hujan : 101, 073 Ha

Jarak Desa Klopoduwur ke Kota Kabupaten 5 Km, sedangkan jarak

ke Kecamatan Banjarejo 9 Km. Jalan desa yang beraspal, penerangan dari

listrik (sejak tahun 1990-an) dan fasilitas telpon sudah di temukan di desa

ini (Buku Administrasi Desa Klopoduwur).

Desa Klopoduwur memiliki potensi alam khususnya hutan jati, dan

khasanah budaya Samin yang sangat menarik. Selain alam dan budaya

Samin, desa ini juga memiliki potensi untuk menuju desa pariwisata.

2. Keadaan Demografis

Orang luar masih menganggap bahwa di desa ini masih banyak

warga keturunan komunitas Samin. Orang luar juga menganggap bahwa

desa ini tertinggal dibandingkan desa-desa lainya. Padahal kalau dilihat

kenyataanya, desa ini sudah maju. Dibuktikan denagan jalan desa yang

beraspal, penerangan listrik sejak tahun 1990-an.

Anggapan bahwa Desa Klopoduwur masih terdapat banyak

komunitas Samin tidak sepenuhnya benar. Masyarakat yang tahu ajaran

Samin dan melaksanakannya sudah tidak banyak. Generasi sekarang

banyak yang tidak tahuu persis ajaran Samin yang sesungguhnya.

(Wawancara dengan Kahari 23 September 2014).

Page 52: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

3. Keadaan Sosial Ekonomi

Perekonomian di masyarakat Desa Klopoduwur ditopang oleh

perkonomian yang berbasis pertanian, karena memang letak geografisnya

mendukung untuk menggarap ladang. Kemampuan masyarakat yang tidak

memadai mengharuskan untuk bertani. Hal lain yang mendukung

masyarakat ini untuk bertani adalah Klopoduwur merupakan desa agraris,

seperti halnya desa-desa di pulau Jawa pada umumnya. Sebagian besar

lahan yang ada merupakan lahan pertanian yang sekaligus juga merupakan

pekerjaan dan mata pencaharian penduduk secara turun-temurun.

Masyarakat Samin memiliki kaidah dasar berupa pedoman hidup

yang berbunyi: Sami-sami artinya, sebagai sesama manusia harus bersikap

dan bertindak „sama-sama‟, maksudnya; adalah sama-sama jujurnya,

sama-sama adilnya, sama-sama saling menjaga, sama-sama saling

menolong. Hal ini juga diungkapkan oleh Mbah Lasio nepake awake dewe

nang awake liyan yang berarti bahwa sebagai manusia itu harus bisa saling

merasakan yang dirasakan orang lain, Mbah Lasio mencontohkan nak

ngakon wong liyo kuwi kudu nggunake perasaane dewe. Maksudnya,

ketika kita meminta atau menyuruh orang lain juga harus merasakan

perasaan orang yang kita suruh atau minta, hasil (Wawancara dengan

Mbah Lasio 23, september 2014). Oleh karena itu, mereka menggunakan

istilah sedulur (saudara) untuk membahasakan diri sendiri kepada orang

lain. Jadi siapa pun dan dalam kondisi apa pun, ketika sudah masuk dalam

Page 53: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

komunitas dan bersedia mengamalkan ajaran Samin, maka mereka

menjadi saudara.

Salah satu motto hidup orang Samin adalah dhuwekmu yo dhuwekku,

dhuwekku yo dhuwekmu, yen dibutuhke sedulur yo diiklasake (milikmu

juga milikku, milikku juga milik kamu, apabila diperlukan oleh

saudaranya, maka akan diikhlaskan). Berasal dari motto hidup yang

demikian, maka model kehidupan bermasyarakat komunitas Samin adalah

perilaku saling tolong-menolong, gotong royong. Hal ini sangat cocok

dengan kehidupan para petani.

4. Keadaan Sosial Budaya

Secara sejarah, Desa Klopoduwur mempunyai potensi sosial budaya

yang sangat besar, yakni potensi tentang budaya dan adat Samin. Budaya

dan adat Samin ini bahkan dikenal secara nasional dan internasional,

banyak lembaga-lembaga asing yang pernah datang dan melakukan

penelitian tentang budaya dan adat-istiadat Samin. (Wawancara dengan

widodo 23 september 2014).

Melihat budaya yang sudah ada sebenarnya pemerintah Desa

Klopoduwur dapat mengembangkan masyarakat desa termasuk sistem

pemerintahan desa yang bercirikan khas "budaya adat Samin". Artinya

bahwa dalam era otonomi daerah yang mana pemerintah desa memiliki

kewenangan otonomi desa, maka Desa Klopoduwur dapat dikembangkan

menjadi suatu desa yang bercirikan budaya dan adat Samin, seperti halnya

desa-desa di pulau Bali dan daerah-daerah pariwisata lainya.

Page 54: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

Saat ini ajaran Samin masih diikuti oleh beberapa penduduk asli

Klopoduwur dan khususnya di Dukuh Karangpace terutama bagi orang

dianggap tua di Dusun ini. Adapun ajaran Samin diantaranya adalah:

tentang ajaran perilaku, seperti angger-angger pratikel (hukum tingkah

laku) yang mempunyai ugkapan Aja drengki, tukar padu, mbadhok colong

(jangan dengki dan iri, bertengkar, makan yang bukan hak, dan mencuri).

Angger-angger Pangucap (hukum bicara). Memiliki patokan: pangucap

saka limo, bundhelane ana pitu, Lan pangucap saka sango, bundhelane

ana pitu (ucapan yang berasal dari pancaindera, pengendaliannya ada

tujuh. Ucapan yang bersumber dari sembilan lubang (babahan hawa

sanga) dan pengendaliannya juga ada tujuh). Terakhir anggr-angger

lakonono (hukum yang harus dijalankan), berbunyi sabar trokol, sabar

dieleng-eleng, trokole dilakoni (kerjakan sikap sabar dan giat, agar selalu

ingat tentang kesabaran dan selalu giat dalam kehidupan).

Karena pada budaya adat Samin merupakan salah satu peninggalan

sejarah yang layak dilestarikan dan diketahui masyarakat khususnya di

pulau Jawa maka dari itu hal ini menjadi daya tarik di bidang pariwisata

budaya Samin dan mempunyai nilai jual yang sangat baik.

5. Keadaan Sosial Keagaman

Peran agama sangat besar bagi kehidupan bermasyarakat seperti

halnya untuk pedoman dan pegangan hidup. Masyarakat Desa

Klopoduwur (Suku Samin) mayoritas memeluk Islam. Meskipun sebagian

mereka belum menjalankan syari'at Islam, tetapi mereka sangat

Page 55: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

menghargai muslim yang taat dan selalu membantu dan menyukseskan

program yang berkaitan dengan aktivitas dakwah Islam, seperti

membangun masjid, musollah, madrasah, pengajian (Wawancara derngan

Widodo, 23 September 2014).

Tingkat keagamaan masyarakat di Desa Klopoduwur sangat maju.

Hal ini dapat dilihat dari sarana-prasarana keagamaan dan kegiatan

keagamaan yang dilaksanakan. Jumlah tempat ibadah ada 4 masjid

(Wawancara dengan bpk Tarhib, 22 September 2014). Demikian pula

dengan Jumlah sarana-prasarana pendidikan agama Islam di masyarakat

ini tentunya menggunakan strategi dakwah Islam, salah satunya dengan

membangun sarana pendidikan Islam, baik itu formal maupun non formal.

Adapun sarana pendidikan yang sudah ada di antaranya, ada Sekolah

Dasar Negeri SDN 1 Klopoduwur (formal) dan mengaji di musholah-

musholah dan serambi masjid (nonformal). Hal yang dibuktikan juga

dengan aktivitas keagamaan, masyarakat melakuakan aktivitas keagamaan

hampir sama yang dilakukan desa-desa tetangga di antaranya majelis

ta'lim, yang meliputi kelompok pengajian Bapak-Bapak, kelompok

pengajian ibu-ibu. Majelis ini terbagi kedalam masing-masing dukuh dan

kegiatanya arisan, tahlil, dan mujahadah mingguan, dan untuk bulanan

mujahadah bersama dengan menghadirkan ustazd- kyai untuk mengisi.

Page 56: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

B. Pendidikan di Desa Klopoduwur

1. Taman Pendidikan Al-Qur‟an TPQ “Al-Kautsar” Klopoduwur

Pendidikan merupakan upaya sistematis pembinaan Siswa / Santri

dengan menyiapkan forum yang kondusif. Dibuktikan dengan Taman

Pendidikan Al-Qur‟an TPQ “Al-Kautsar”. Pendidikan nonformal anak-anak

muslim di tingkat TPQ diharapkan dapat meningkatkan wawasan keislaman

dan kemampuan membaca Al-Qur‟an para peserta didik. Melalui pendidikan

ini insya Allah, akan dihasilkan anak-anak muslim yang mau dan mampu

berinteraksi dengan Al-Quran. Walaupun hanya dengan modal keikhlasa dan

semangat siar Islam dari para pendidik kemudian Taman Pendidikan Al-

Qur‟an TPQ “Al-Kautsar” mengalami perkembangan yang pesat.

Dengan adanya TPQ Al-Kautsar sangat membantu dalam hal

perkembangan Islam, akan tetapi masih terkendala untuk masalah pendanaan.

Keberadaan dan sumber dana TPQ Al-Kautsar, dengan penjelasan sebagai

berikut

a. Keberadaan TPQ “Al-Kautsar”

Keberadaan Taman Pendidikan Al-Qur‟an TPQ “Al-Kautsar”

terletak di pinggir jalan, 4 guru, 60 santri, berdekatan dengan Mushola

Klopoduwur, di tengah-tengah desa klopoduwur. Satu lokasi dengan

yayasan Tunas Rimba Perhutani, karena dulunya memang bukan untuk

kegiatan TPQ tapi sekarang ini digunakan untuk tempat pembelajaran

TPQ, hal ini belum berlangsung lama, baru berjalan selama 2 tahun. Hal

ini disebabkan pemanfaatan gedung yang ada untuk bidang pendidikan

Page 57: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

nonformal. Di tempat yang strategis, mudah dijangkau oleh penduduk

sekitar walaupun dengan jalan kaki.

b. Sumber Dana

Pendanaan yang bersumber dari beberapa sumber seperti halnya:

dari iuran santri bulanan, danatur muhsinin, lemabaga yang menaungi

(pengurus masjid dan mushola) dan dari usaha yang halal tidak mengikat.

Melihat dari segi dana konsep awal yang dibangun oleh para guru adalah

keikhlasan. Dana yang digunakan untuk biaya operasional guru memang

dialokasikan, akan tetapi tidak besar dan bila dihitung tidak seimbang

dengan pengorbanannya, (wawancara dengan Umi Kulsum 22 September

2014). Oleh karena itu guru TPQ “Al-Kautsar” masih mau bertahan

disebabkan beberapa hal, diantaranya: rasa peduli terhadap pendidikan,

si‟ar Islam, panggilan masyarakat, (wawancara dengan Karjan 22

September 2014).

2. Sekolah Dasar Negeri SDN 1 Klopoduwur

Visi dari Sekolah Dasar (SD) Negeri 01 Klopoduwur adalah

terwujudnya anak didik yang berakhlak mulia, cerdas, kreatif mandiri, sehat

jasmani dan rokhani yang beralandaskan iptek serta imtaq kepada Tuhan

YME.

Adapun Misi dari Sekolah Dasar (SD) Negeri 01 Klopoduwur yaitu

sebagai berikut:

a. Melaksanakan pembelajaran bimbingan yang efektif baik pengetahuan

maupun keagamaan.

Page 58: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

b. Mengembang tingkatkan potensi, disiplin dan motivasi siswa untuk

berprestasi.

c. Menumbuhkembangkan semangat kesetiakawanan rasa kebudayaan, rasa

kebangsaan, dan 5 K baik siswa maupun guru.

d. Mengoptimalkan potensi guru dalam KBM serta kerjasama antar sekolah

dan masyarakat terutama bagi orang tuasiswa/komite sekolah.

e. Meningkatkan lingkungan yang bersih, nyaman, sejuk dan menjalin rasa

kekeluargaan antar warga.

SD N 1 Klopoduwur memang berdiri disiapkan untuk pendidikan

generasi muda yang berilmu dan mempunyai pengetahuan kemudian

bertaqwa.

3. Peran orang tua terhadap pendidikan anak di keluarga

Seorang ibu merupakan anggota keluarga yang mula-mula paling

berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak, namun pada akhirnya seluruh

anggota keluarga itu ikut berinteraksi dengan anak. Menurut Ahid (2010:4)

bahwa anak pertama sekali berkenalan dengan ibu dan ayah serta saudara-

saudaranya. Kemudian dari sinilah anak akan beriteraksi dengan lingkungan

keluarga, peran keluarga sangat berpengaruh terhadap pembentukan

kepribadian anak. Dalam hal ini Ahid (2010:145) menegaskan lagi bahwa

oang tua sebagai rrujukan, menempati posisi rujukan moral dan informasi.

Menurut Ahid (2010:3) bahwa lahirnya keluarga sebagai lembaga

pendidik semenjak manusia itu ada, dan tugas keluarga adalah meletakan

dasar-dasar bagi perkembangan anak, agar anak dapat berkembang secara

Page 59: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

baik. Pada hakikatnya manusia lahir akan mengalami proses pendidikan,

pendidikan ini dimulai di lingkungan keluarga. Ini menjadi penting ketika

keluarga mendidik dengan baik dan benar maka anak akan tumbuh menjadi

manusia yang sesuai dengan harapan Islam, beraklak terpuji.

Seperti halnya yang diungkapkan oleh Djamarah (2004:20) orang tua

memiliki peranan yang strategis dalam mentradisikan ritual keagamaan

sehingga nilai-nilai agama dapat ditanamkan ke dalam jiwa anak. Kebiasaan

orang tua dalam melaksanakan ibadah menjadi suri teladan bagi anak untuk

mengikutinya.

4. Pendidikan dalam Keluarga

a. Dasar pembinaan keluarga

Kesejahteraan lahir dan batin yang dimiliki oleh keluarga atau

sebaliknya, adalah cerminan dari sebuah keluarga-keluarga yang hidup

dalam masyarakat tertentu. Inilah sebabnya setiap dari keluarga dalam

masyarakat menjadi sebuah ukuran untuk maju atau tidaknya suatu

masyarakat tersebut. Apabila dalam suatu masyarakat, terdiri dari

keluarga-keluarga yang memperhatikan masalah pendidikan, maka

masyarakat tersebut akan lebih maju. Dibandingkan dengan masyarakat

yang kurang perhatian dalam masalah pendidikan.

b. Tujuan pembentukan keluarga untuk pendidikan

Tujuan yang pertama orang menjalin ikatan pernikahan pada

dasarnya itu adalah melestarikan generasi atau juga bisa disebut dengan

Page 60: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

meperoleh keturunan, kemudian untuk dididik agar menjadi manusia

yang bisa memanusiakan manusia dan mengerti hak-kewajibannya.

c. Tanggung jawab keluarga dalam pendidikan

Bisa diketahui secara umum bahawa manusia memang makluk

sosial, karena ketika manusia lahir di dunia tanpa ada campur tangan

orang lain kususnya orang tua, tidak akan dapat berbuat banyak. Maka

dari itu pada dasarnya manusia itu membutuhkan orang lain. Apalagi

dalam hal pendidikan, seseorang tidak akan mampu cerdas, beraklak

terpuji dengan sendirinya tanpa ada campur tangan dari orang lain

lebih-lebih campur tangan dari pihak keluarga. Pendidikan keluarga

sangat berpengaruh terhadap pembentukan mental seorang anak.

Di samping tugas pendidikan keluarga juga merupakan

tanggung jawab yang mendasar untuk diperhatikan secara sungguh-

sungguh. Lingkunagn keluarga memberikan pengetahuan dan

keterampilan dasar, nilai-nilai moral, norma sosial dan pandangan

hidup yang diperlukan peserta didik untuk dapat berperan dalam

masyarakat. Hal ini sangat dipengaruhi oleh karakter seorang pemimpin

keluarga yaitu ayah. Seorang ayah dan ibu merupakan penentu dari

karakter, moral, keprcayaan, paradigmanya anak. Ayah menjadi contoh

pertama yang bisa secara langsung untuk ditiru oleh seorang anak, hal

in akan memberikan pendidikan terhadap anak dan berpengaruh pada

perkembangan selanjutnya.

Page 61: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

C. Temuan Penelitian

1. Model dalam pendidikan Islam Formal pada suku Samin di

Klopoduwur

Minat masyarakat suku Samin di dusun Karangpace desa

Klopoduwur pada pendidikan formal menurut Mbah Lasio adalah:

“Seko wong tuane wes ngakon nang bocah-bocah perlune ben podo

sekolah, tapi seng paling penting kuwi berguna kanggo wong liyo,

nak wes pinter ben ora minteri wong liyo”.

Artinya : dari orang tua telah menyuruh anak-anak agar dapat bisa

sekolah, tetapi yang paling penting adalah berguna untuk orang lain,

kalau sudah pintar tidak untuk membohongi orang lain (wawancara

dengan Mbah Lasio).

Setiap pendidikan memang harus berorientasi pada asas kemanfaatan

sesama manusia dan kesejahteraan umat. Seperti halnya individu yang

menempuh pendidikan tinggi ini idealnya mampu memberi perubahan

dalam masyarakat tentunya perubahan yang bermanfaat bagi masyarakat

sekitar. Hasil wawancara dengan ibu Lasmi adalah sebagai berikut:

“Sekolah anak-anak wes podo lulus seko SD kabeh, namung wong-

wong tuane daerah kene rata-rata gak podo lulus SD malahan ono

seng gak sekolah blas”.

Artinya : anak-anak sudah lulus dari SD semuanya, tetapi orang

tuanya rata-rata belum atau tidak lulus bahkan ada yang tidak

sekolah sama sekali (wawancara dengan ibu Lasmi).

Generasi Samin sudah membuka diri dengan adanya minat terhadap

pendidikan pada anak-anak mereka. Bapak Tarhib menyatakan bahwa:

“Minat dari anak-anak Samin yang sekolah di SD Negeri 1

Klopoduwur terhadap pendidikan Islam sangat baik”, dia juga

menambahkan bahwa:

“Hal itu dibuktikan dengan beberapa pemuka agama Islam lulusan

dari Sekolah Dasar Negeri 1 Klopoduwur yang sekarang menjadi

pengurus Masjid”. (wawancara dengan Bapak Tarhib).

Page 62: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

Anak-anak dari dusun karangpace bersekolah di dusun Sale. Minat

anak dengan orang tua harus ada keselarasan, seorang anak yang

berminat besar untuk mengetahui ajaran Islam tanpa didukung oleh

orang tua maka hasilnya tidak akan maksimal. Minat orang tua

masyarakat samin sangat besar untuk menyekolahkan anak-anaknya

dengan tujuan dapat bermanfaat terhadap sesama.

Konsep pendidikan Islam dalam pendidikan di SD Negeri 1

Klopoduwur dijelaskan oleh Bapak Tarhib selaku pengampu materi

Pendidikan Agama Islam, dia menjelaskan lewat wawancara yang

dilakukan peneliti, bahwa:

“Konsep pendidikan Islam di sekolah sini itu tidak jauh berbeda

dengan konsep pendidikan yang diterapkan di sekolah-sekolah

lainnya yaitu mengacu pada kurikulum yang sudah ada kurikulum

tingkat satuan pendidikan (KTSP)”, akan tetapi Bapak Tarhib

menambahkan: “dengan beberapa kegiatan yang harus diikuti oleh

siswa seperti: menjalankan sholat Jum‟at, menjalankan sholat

tarawih pada bulan Puasa, mengikuti kegiatan TPQ karena memang

dia adalah termasuk salah satu pelopor berdirinya TPQ yang ada di

masyarakat, mengikuti pengajian Al-Qur‟an setiap ba‟da sholat

magrib”. Dengan mengikuti kegiatan tambahan tersebut siswa akan

mendapatkan nilai tambahan. (wawancara dengan Bapak Tarhib)

Konsep tidak akan lepas dari kurikulum, karena kurikulum

merupakan inti dari bidang pendidikan dan memiliki pengaruh terhadap

seluruh kegiatan pendidikan. UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

menyatakan bahwa “Kurikulum adalah seperangkat rencana dan

pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang

digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk

mencapai tujuan pendidikan tertentu”. Dengan kata lain kurikulum

merupakan acuan untuk menjalankan komponen-komponen pembelajaran.

Page 63: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

Cara lain yang digunakan oleh Bapak Tarhib adalah metode

demonstrasi. Metode ini dipandang perlu dan tepat ketika digunakan pada

hari Qurban, Bapak Tarhib menuturkan:

“Guru-guru diminta iuran untuk membeli kambing kemudian

dijadikan Qurban dan disembelih oleh Bapak Tarhib sendiri hal ini

disaksikan seluruh siswa, guru-guru dan karyawan sekolah”.

(wawancara dengan Bapak Tarhib).

Metode seperti ini diharapkan memberikan pelajaran cara

menyembelih Qurban yang benar terhadap siswa.

Perilaku yang sudah terbentuk melalui Sekolah Dasar Negeri 1

Klopoduwur sudah baik tetapi perlu ditingkatkan lagi, berdasarkan

wawancara dengan Bapak Tarhib:

“Dibuktikan dengan beberapa pemuka agama Islam lulusan dari

Sekolah Dasar Negeri 1 Klopoduwur yang sekarang menjadi

pengurus Masjid”. (wawancara dengan Bapak Tarhib).

Mbah Lasio menyatakan bahwa:

“Anakku ono seng kerjo nang Jakarta”.

Artinya : anak saya ada yang berkerja di Jakarta (wawancara dengan

Mbah Lasio).

Hal yang lain diungkapkan oleh ibu Lasmi:

“Tonggo ku ono seng sekolah nang SMP”. Ketika peneliti tanya

“SMP mana”? Dia menjawab: “gak mudeng”.

Artinya : tetangga saya ada yang sekolah di SMP, gak tau

(wawancara dengan ibu Lasmi).

2. Model dalam pendidikan Islam Nonformal pada suku Samin di

Klopoduwur

Kegiatan keagamaan penting untuk melihat berapa besar tingkat

pemahaman masyarakat terhadap Islam dapat dilihat dari kegiatan yang

Page 64: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

sudah berjalan di masyarakat. Kegiatan keagamaan yang sudah berjalan di

masyarakat, Bapak Nyari, ibu Umi Lasmi) menyampaikan lewat hasil

wawancara:

Ada beberapa kegiatan keagamaan yang sudah berjalan di Dusun

Karangpace, Desa Klopoduwur sebagai berikut:

a. Yasinan.

b. Tahlilan.

c. Muslimatan.

d. Arisan diikuti dengan ceramah keagamaan.

e. Pengajian lapanan.

f. TPQ (Taman Pendidilan Al-Qur‟an).

Bapak Nyari menyampaikan bahwasanya:

“Kumpulan seng wes ono nang masyarakat yoiku: tahlilan, yasinan,

arisan, pengajian pendak lapan sepisan terus ono maneh TPA”.

Artinya : perkumpulan yang ada di masyarakat yaitu tahlilan,

yasinan, arisan, pengajian lapanan dan TPQ (wawancara dengan

Bapak Nyari).

Ibu Lasmi memberi tambahan penjelasan bahwa:

“Arisan iki kuwi yoiku namung kegiatan seng dienggo sarono

kumpulan wargo,seng tujuan sebenere iku nggo ngaji rutinan,

amargo nak wes rampungan arisan diisi ceramah-ceramah pengajian

seko kiyai”.

Artinya: arisan ini adalah sebagai kegiatan yang dibuat hanya untuk

sarana tempat berkumpul warga, yang tujuan sebenarnya untuk

mengajin rutinan, karena setiap selesai arisan ini diberikan ceramah-

ceramah pengajian oleh pemuka agama yang dianggap mampu”.

(wawancara dengan ibu Lasmi).

Pendidikan nonformal di masyarakat sudah berjalan, dengan adanya

TPQ Al-Kautsar. Dalam pendidikan nonformal para ustad menjelaskan

Page 65: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

kepada peneliti bahawa pendidikan nonformal ini baru berjalan selama 2

tahun, namun berkembang sangat pesat. Bidikan dari pendidikan non

formal ini memang untuk mengajari anak-anak tentang bagaimana cara

sholat yang benar, baca tulis Al-Qur‟an, do‟a sehari-hari, selain itu juga

ada kegiatan ekstrakurikuler.

Ibu Umi Kulsum memaparkan tentang konsep pendidikan agama

Islam nonformal yang berada di suku Samin dengan menyatakan bahwa:

“TPQ Al-Kautsar mengajarkan pelajaran Islam pada umumnya yang

diajarkan di TPQ lainnya, dengan menambahkan kegiatan

ekstrakurikuler”. (Wawancara dengan Ibu Umi Kulsum)

Hal ini juga dibuktikan dengan penjelasan dari Bapak Karjan sebagai

berikut:

“Konsep pendidikan sebagai berikut Terdiri dari pendidikan utama,

pendidikan pendukung”. (Wawancara dengan Karjan).

a. Pendidikan Utama

Pendidikan utama berisi materi-materi yang berperan

membentuk generasi muslim yang mengenal baca tulis Al-Quran

dan taat beribadah, berdo‟a dan menegakkan shalat. Berisi materi:

pendidikan Al-Qur‟an dan pendidikan ibadah. Pendidikan Al-

Qur‟an merupakan pendidikan dasar yang membekali Santri

dalam membaca dan menulis Al-Qur‟an, sedangkan pendidikan

ibadah merupakan pendidikan untuk membentuk pribadi muslim

yang taat beribadah.

b. Pendidikan Pendukung

Page 66: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

Pendidikan ini dimaksudkan untuk mengembangkan

potensi diri dan kemampuan beraktivitas sosial. Santri dibina

untuk mampu mengekspresikan bakat dan minatnya dalam

aktivitas ekstra kurikuler. Kegiatan pendidikan pendukung yaitu

ekstra kurikuler, Peringatan Hari Besar Islam dan mengadakan

perlombaan. Ekstra kurikuler diharapkan mampu membina santri

untuk berkemampuan seni Islami, seperti menggambar,

mewarnai, kaligrafi dan membaca puisi. Peringatan Hari Besar

Islam untuk membina peserta didik agar berpartisipasi dalam

berbagai kegiatan seremoni dalam rangka perayaan / peringatan

hari-hari besar umat Islam. Seperti kegiatan perayaan tahun baru

hijriyyah, peringatan maulid Nabi Muhammad SAW, kegiatan

bulan Ramadhan dan lain-lain. Event atau lomba-lomba untuk

membina santri untuk berprestasi dalam berbagai kegiatan lomba

tingkat TPQ, baik yang diselenggarakan internal maupun

eksternal. Adapun event perlombaan tersebut antara lain:lomba

qiro‟ah, lomba mewarnai dan lomba kaligrafi.

Ibu umi kulsum menyatakan bahwa:

“Siswa berdatangan kerumah para guru ketika TPQ diliburkan”.

(wawancara dengan ibu Umi Kulsum).

Pernyataan yang lain diungkapkan oleh Bapak Karjan, dia

menyatakan bahwa:

Page 67: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

“Orang tua merelakan waktu untuk mengantarkan bahkan

menunggui di TPQ sampai proses pembelajaran selesai”.

(wawancara dengan Bapak Karjan).

Menurut pengamatan peneliti:

“Minat masyarakat pada pendidikan sudah baik, hal ini

berdasarkan hasil pengamatan peneliti masyarakat berdatangan

untuk mengikuti atau hanya sekedar melihat perlombaan yang

diselenggarakan oleh pihak TPQ”. (pengamatan peneliti).

Perilaku yang didapat santri diantaranya dituturkan oleh ibu Ana

bahwa:

“Bocah-bocah wes iso moco lan nulis arab ora ketang sitik,

kadang-kadang malahan sholat barang”.

Artinya : anak-anak sudah bisa membaca dan menulis arab

walaupun sedikit sekali-kali sholat juga (wawancara dengan ibu

Ana).

Ibu Umi Kulsum menyampaikan bahwa:

“Guru mung isone ngandani, ngarahke trus seng liyane iku ono

tanggungane wong tuwo lorone lan pituduhae Allah SWT”.

Artinya : guru hanya bisa menasehati, mengarahkan yang lainnya

adalah tanggungannya kedua orang tua dan petunjuk dari Allah

SWT (wawancara dengan ibu Umi Kulsum).

Arahan, ajakan dan pendampingan sudah dilakukan oleh guru

kemudian selehbihnya dari itu memang diserahkan kepada orang tua dan

semata-mata petunjuk itu hanya akan datang dari Allah SWT. Para guru

selalu berharap kepada santrinya agar mereka menjadi manusia yang

benar-benar bermanfaat untuk sesama.

3. Model dalam pendidikan Islam Informal pada suku Samin di

Karangpace

Konsep pendidikan Informal yang digunakan adalah dengan cara

mengajak. Bapak Nyari dan ibu Lasmi menyampaikan bahwa:

Page 68: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

”Bocah-bocah pendak ono kumpulan lapanan mesti melu soale

kumpulane kanggo wong umum, cilik-gedhe, enom-tuwo, lanang-

wadon”.

Artinya : anak-anak ketika ada perkumpulan lapanan pasti ikut

karena kumpulan itu untuk umum , anak kecil maupun dewasa, pria

maupun wanita (wawancara dengan Bapak Nyari dan ibu Lasmi).

Ibu Lasmi menyampaikan bahwa:

”Wong tuwo wes kasep bodo gak mudeng agama gak opo-opo, seng

penting bocah-bocah pinter gak nggo minteri wong liyo”.

Artinya : orang tua sudah terlanjur bodoh tidak mengetahui agama

tidak apa-apa, yang penting anak-anak menjadi pintar tetapi tidak

digunakan untuk membohongi orang lain (wawancara dengan Ibu

Lasmi).

Hal yang senada juga disampaikan oleh Mbah Lasio bahwa:

“Wong tuwo koyo aku iki ora tau melebu sekolahan, melebu

sekolahan namung kaping pindo yoiku sepisan daftarke anak kaping

pindone jipok rapot”.

Artinya : orang tua seperti saya ini tidak pernah masuk sekolah,

masuk sekolah hanya dua kali yaitu sekali mendaftarkan anak saya

yang kedu mengambil rapot (wawancara dengan Mbah Lasio).

Karena orang tua kurang pemahaman tentang agama Islam. Jadi

orang tua membimbing, mendorong kepada anak-anak mereka untuk

mengaji di madrasah dan di tempat-tempat pengajian umum lainnya

(pengamatan peneliti).

Hal ini juga dibuktikan hasil wawancara dengan ibu Runi,

menyatakan bahwa:

“Bocah-bocah pendak jam setengah telu wes tak kon siap-siap, lak

mangkat nang pengajian sore”.

Artinya : anak-anak ketika sudah jam setengah 3 sudah saya suruh

siap-siap, untuk segera berangkat ke madrasah (wawancara dengan

ibu Runi).

Hal ini juga dibuktikan hasil wawancara dengan bapak Nyari,

bahwa:

Page 69: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

“Pendak ono kumpulan rt, wong tuane tak ilengke kon ngandani

anak-anake supoyo podo diawasi nak wayah ngaji, kon ngoprak-

ngoprak”.

Artinya : ketika ada perkumpulan rt, orang tua selalu dihimbau untuk

mengingatkan kepada anak-anaknya, untuk menyuruh anaknya

supaya berangkat ke tempat pengajian (wawancara dengan bapak

Nyari).

Seperti halnya, ibu Ana menuturkan bahwa:

“Anak ku seng iseh cilik-cilik, tak kon marahi sinau mbak yu ne,

masalahe aku wes gak mudeng pelajarane cah sekolah saiki”.

Artinya : anak saya yang masih kecil, saya suruh untuk belajar

dengan kakaknya, karena saya sudah tidak paham dengan pelajaran

anak sekolah zaman sekarang (wawancara dengan ibu Ana).

Mbah lasio menyampaikan bahwa:

“Sinau iku ora mung tutur, namung sinau ono seng aran tulodho, lan

wong tuwo kudu iso nyontoni seng apik ora gur marahi”.

Artinya : belajar itu tidak hanya secara lisan, tetapi belajar juga ada

yang melalui contoh langsung, dan orang tua harus bisa mencotohi

yang baik tidak hanya mengajar saja (wawancara dengan Mbah

Lasio).

Orang tua sadar betul, bahwa pengetahuan tentang agama Islam

masih kurang begitu paham, oleh karena itu orang tua mengambil peran

dalam hal pendidikan ini dinyatakan oleh ibu Rasmi, bahwa:

“Aku pernah ngakon anakku sholat jama‟ah nang masjid pas sholat

Magrib”.

Artinya : saya pernah menyuruh anak saya untuk menjalankan sholat

berjama‟ah di masjid ketika sholat magrib (wawancara dengan ibu

Rasmi).

Hal lain disampaikan oleh ibu Nyari, dia menyampaikan bahwa:

“Aku pernah kerungu anakku ngaji nang umah pas bar sholat subuh,

terus tak parani lan tak kandani sesuk nak ngaji maneh sangune

sekolah tak tambahi”.

Artinya : saya pernah mendengar anak saya mengaji di rumah ketika

ba‟da sholat subuh, lalu saya hampiri dan saya menasehati besok

Page 70: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

kalau kamu ngaji lagi akan saya beri tambahan uang (wawancara

dengan ibu Nyari).

Walaupun orang tua kurang dalam pengetahuan agama, tetapi orang

tua tidak melepaskan anak-anak begitu saja dalam hal pendidikan. Orang

tua masih berperan dalam memperhatikan pendidikan dalam keluarga

Page 71: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

BAB IV

PEMBAHASAN

Model pendidikan Islam terdiri dari pendidikan formal, pendidikan

nonformal dan pendidikan informal. Untuk lebih jelasnya mengenai pendidikan

formal, nonformal, dan informal pada masyarakat suku Samin yang terletak di

Dusun Karangpace, Desa Klopoduwur, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora

dengan penjelasan sebagai berikut:

A. Model dalam Pendidikan Islam Formal Pada Suku Samin di

Klopoduwur

Pendidikan Islam formal merupakan pendidikan Islam yang berjenjang,

teratur, tertib, terikat dan bersifat formal. Biasanya pendidikan ini terdapat di

SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi. Dalam masyarakat suku Samin yang

terlatak di Dusun Karangpace, Desa Klopoduwur, Kecamatan Banjarejo,

Kabupaten Blora terdapat pendidikan formal yaitu SD N 1 Klopoduwur.

Dengan penjelasan lebih rinci sebagai berikut:

1. Pendidikan Islam di SD N 1 Klopoduwur

Generasi ke generasi memang berbeda, hal ini tidak bisa dipungkiri

lagi, seperti halnya yang terjadi pada masyarakat Samin di Dukuh

Karangpace, Desa Klopoduwur, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora.

Anak-anak masyarakat Samin sudah berbeda dengan orang tuanya seperti

perbedaan dalam hal pendidikan formal. Orang tuanya tidak ada yang

sampai lulus SD dan ada juga yang tidak mengenyam pendidikan sama

Page 72: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

sekali, hal ini sangat berbeda dengan anak-anaknya. Anak-anak sudah

bersekolah formal semuanya tanpa terkecuali. Ini menjadi bukti bahwa

masyarakat Samin di Dukuh Karangpace, Desa Klopoduwur, Kecamatan

Banjarejo, Kabupaten Blora tidak menutup dari perubahan yang ada, namun

masyarakat Samin masih mempunyai prinsip bahwa bersekolah formal

boleh asalkan mampu memberikan manfaat terhadap orang lain.

Pendidikan formal memang menjadi pilihan yang favorit untuk

mencari ilmu, apalagi ketika berhubungan dengan jenjang pendidikan dan

dunia pekerjaan. Seakan-akan pendidikan formal menjadi sebuah hal yang

pertama untuk dipertimbangkan dalam menerima seorang calon pekerja.

Begitu juga yang dialami oleh masyarakat Samin pada saat ini.

2. Konsep pendidikan Agama Islam di SD N 1 Klopoduwur

Pendidikan di SD N 1 Klopoduwur mengacu pada kurikulum yang

sudah ada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan ditambah

dengan beberapa kegiatan yang harus diikuti oleh siswa seperti:

menjalankan sholat Jum‟at, menjalankan sholat tarawih pada bulan Puasa,

mengikuti kegiatan TPQ, mengikuti pengajian Al-Qur‟an setiap ba‟da sholat

magrib. Dengan mengikuti kegiatan tambahan tersebut siswa akan

mendapatkan nilai tambahan.

Di samping itu guru menerapkan metode demontrasi dan eksperimen

secara langsung dalam pengamalan ajaran Islam. Metode ini dipandang

perlu dan tepat ketika digunakan pada hari Qurban, dengan konsep sebagai

berikut: Guru-guru diminta iuran untuk membeli kambing kemudian

Page 73: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

dijadikan Qurban dan disembelih oleh Bapak Tarhib sendiri hal ini

disaksikan seluruh siswa, guru-guru dan karyawan sekolah. Yang pada

dasarnya ini memberikan pembelajaran secara langsung terhadap siswa

dalam penyembelihan korban yang tepat dan benar. Ini juga memberikan

kesan bahwa seorang guru memang harus mampu memberikan contoh yang

baik, tepat dan benar, tidak hanya dalam hal menyembelih korban tapi

mampu menjadi figur tauladan dalam segala hal, memang harapan guru

yang ideal adalah menjadi contoh bagi siswa tidak hanya menyampaikan

pelajaran saja.

Selain itu konsep pendidikan Islam dalam pendidikan formal yang

terdapat di SD N 1 Klopoduwur ada perbebedaan dengan sekolah-sekolah

lainnya. Perbedaannya terletak pada metode guru Pendidikan Agama Islam.

Guru Pendidikan Agama Islamnya memanfaatkan kearifan lokal yang sudah

ada di suku Samin. Karena kearifan lokal yang ada di suku Samin tidak

bertentangan dengan ajaran Islam. Sebagai contoh guru menyampaikan

ajaran Samin berupa narimo ing pandum (menerima bagian apa adanya) hal

ini sesuai dengan materi agama Islam qona’ah (menerima bagian dengan

ikhlas). Dan guru Pendidikan Agama Islam berusaha menggali lebih dalam

kearifan lokal yang terdapat di suku Samin yang tidak bertentangan dengan

ajaran agama Islam untuk bisa disesuaikan dengan materi Islam Ini menjadi

metode tersendiri untuk mengajarkan agama Islam pada SD N 1

Klopoduwur yang tidak dimiliki oleh SD-SD lainnya.

3. Manfaat dan fungsi pendidikan formal pada masyarakat Samin

Page 74: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

Mengenyam pendidikan pada institusi pendidikan formal yang

diakuioleh lembaga pendidikan Negara adalah sesuatu yang wajib

dilakukan di Indonesia. Termasuk juga yang dirasakan oleh masyarakat

Samin di daerah Karangpace, Desa Klopoduwur, Kecamatan Banjarejo,

Kabupaten Blora harus bersekolah, minimal 9 tahun lamanya hingga

lulus SMP.

Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah yang lahir dan

berkembang secara efektif dan efisien dari pemerintah untuk masyarakat

merupakan perangkat yang berkewajiban untuk memberikan pelayanan

kepada masyarakat dalam menjadi warga Negara.

Beberapa manfaat pendidikan formal pada masyarakat Samin di

daerah Karangpace, Desa Klopoduwur, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten

Blora yaitu khususnya terhadap anak-anak mereka sebagai berikut:

a) Memperkenalkan Tanggung Jawab

Tanggung jawab seorang anak adalah belajar di mana orangtua

atau wali yang memberi nafkah. Seorang anak yang menjalankan tugas

dan kewajibannya dengan baik dengan bersekolah yang rajin akan

membuat bangga orang tua, guru, saudara, famili, dan lain-lain.

b) Melatih Kemampuan Anak

Dengan melatih serta mengasah kemampuan menghafal,

menganalisa, memecahkan masalah, logika, dan lain sebagainya maka

Page 75: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

diharapkan seseorang akan memiliki kemampuan yang baik. Orang yang

tidak sekolah biasanya kurang memiliki kemampuan yang baik sehingga

dapat dibedakan dengan orang yang bersekolah. Kehidupan yang akan

dialami pada zaman serba modern apalagi dengan kedatangan pasar

bebas tidaklah semudah dan seindah saat ini karena itu dibutuhkan

perjuangan dan kerja keras serta banyak ilmu pengetahuan salah satunya

cara dengan bersekolah formal.

c) Menggembleng dan Memperkuat Mental, Fisik dan Disiplin

Dengan mengharuskan seorang siswa datang dan pulang sesuai

dengan aturan yang berlaku maka secara tidak langsung dapat

meningkatkan kedisiplinan seseorang. Dengan begitu padatnya jadwal

sekolah yang memaksa seorang siswa untuk belajar secara terus-menerus

akan menguatkan mental dan fisik seseorang menjadi lebih baik.

d) Sebagai Identitas Diri

Lulus dari sebuah institusi pendidikan biasanya akan menerima

suatu ijazah khusus yang mengakui bahwa kita adalah orang yang

terpelajar, memiliki kualitas yang baik dan dapat diandalkan. Jika

disandingkan dengan orang yang tidak berpendidikan dalam suatu

lowongan pekerjaan kantor, maka rata-rata yang terpelajarlah yang akam

mendapatkan pekerjaan tersebut.

e) Kegiatan keagaamaan di sekolah

Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah

(sekolah), keluarga dan masyarakat. Ini mengisyaratkan bahwa orang tua

Page 76: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

murid dan masyarakat mempumyai tanggung jawab untuk berpartisipasi,

turut memikirkan dan memberikan bantuan dalam penyelenggaraan

pendidikan di sekolah.

Partisipasi yang tinggi dari orang tua murid dalam pendidikan di

sekolah merupakan salah satu ciri dari pengelolaan sekolah yang baik,

artinya sejauh mana masyarakat dapat diberdayakan dalam proses

pendidikan di sekolah adalah indikator terhadap manajemen sekolah

yang bersangkutan.

Mengingat hal di atas kegiatan keagamaannya memang sudah

dikemas menyatu dengan masyarakat di SD Negeri 1 Klopoduwur yaitu

pengajian setiap satu tahun sekali. Konsep kegiatannya adalah: di setiap

akhir tahun pelajaran diadakan pengajian dengan mendatangkan mubalig

untuk mengisi. Di samping melibatkan wali murid, pengajian ini juga

untuk masyarakat umum. Hal ini bertujuan untuk: menyatukan

masyarakat dengan sekolah, upaya untuk mengembangkan ajaran Islam,

kontribusi sekolah terhadap masyarakat.

4. Pengelolaan Kelas di SD Negeri 1 Klopoduwur

Suatu pembelajaran akan mudah diterima siswa jika siswa merasa

nyaman. Dan di sinilah diperlukankreatifitas guru untuk mengelolanya agar

tercipta suasana yang nyaman dan kondusif untuk siswa belajar.

Di SD Negeri 1 Klopoduwur keadaan ruangan kelas ditata dengan

rapi. Meja dan kursi disusun dalam bentuk berkelompok, berjajar atau

berbaris sesuai dengan kebutuhan pada saat pembelajaran. Pajangan hasil

Page 77: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

karya siswa yang ditata dengan rapi dan sangat menarik, membuat suasana

kelas menjadi lebih hidup dan dapat menjadikan guru lebih mudah untuk

menerangkan pelajaran.

B. Model dalam Pendidikan Islam nonformal pada suku Samin di

Klopoduwur

Pendidikan berbasis masyarakat merupakan mekanisme yang memberikan

peluang bagi setiap orang untuk memperkaya ilmu pengetahuan dan teknologi

melalui pembelajaran seumur hidup. Kemunculan paradigma pendidikan

berbasis masyarakat dipicu oleh perkembangan zaman yang sudah serba

modern dalam segala dimensi kehidupan manusia. Mau tak mau pendidikan

harus dikelola secara sungguh-sungguh dengan memberikan tempat seluas-

luasnya bagi partisipasi masyarakat. Pembangunan atau pengembangan

masyarakat, khususnya masyarakat desa merupakan dorongan yang sangat kuat

untuk meningkatkan pembangunan bangsa, oleh karena itu pelibatan

masyarakat dalam mengembangkan pendidikan nonformal dapat menjadi suatu

yang memberi makna besar bagi kelancaran pembangunan.

Tingkat pemahaman masyarakat terhadap agama dapat dilihat dari

kegiatan-kegiatan berorientasi pada agama yang telah berjalan di suatu

masyarakat.

Ada beberapa kegiatan keagaman yang sudah berjalan di masyarakat

Samin di antaranya adalah: yasinan, tahlilan, muslimatan, arisan diikuti dengan

ceramah keagamaan, pengajian lapanan dan TPQ (Taman Pendidilan Al-

Page 78: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

Qur‟an). Kegiatan-kegiatan yang sudah berjalan di atas menunjukan bahwa

tingkat keagaman pada masyarakat Samin masih dapat dibilang tradisional,

karena keberagamanya masih berjalan dengan menjalankan rutinitas saja.

Pendidikan nonformal merupakan pendidikan yang bersifat teratur tetapi

tidak terikat, seperti Taman Pendidikan Al-Qur‟an (TPQ). Dalam masyarakat

suku Samin yang terlatak di Dusun Karangpace, Desa Klopoduwur, Kecamatan

Banjarejo, Kabupaten Blora terdapat TPQ yang bernama TPQ Al-Kautsar,

dengan penjelasan lebih rinci sebagai berikut:

1. Konsep pendidikan TPQ Al-Kautsar

TPQ Al-Kautsar berorientasi untuk mengajari anak-anak tentang

bagaimana cara sholat yang benar, baca tulis Al-Qur‟an, do‟a sehari-hari,

selain itu juga ada kegiatan ekstrakurikuler.

Di samping itu juga menerapkan konsep pendidikan utama dan

pendidikan pendukung. Untuk lebih jelasnya dapat ditelaah sebagai berikut:

c. Pendidikan Utama

Pendidikan utama berisi materi-materi yang berperan membentuk

generasi muslim yang mengenal baca tulis Al-Quran dan taat beribadah,

berdo‟a dan menegakkan shalat. Berisi materi: pendidikan Al-Qur‟an dan

pendidikan ibadah.

d. Pendidikan Pendukung

Pendidikan ini dimaksudkan untuk mengembangkan potensi diri

dan kemampuan beraktivitas sosial. Santri dibina untuk mampu

Page 79: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

mengekspresikan bakat dan minatnya dalam aktivitas ekstra kurikuler.

Kegiatan pendidikan pendukung berisi: ekstra kurikuler, even atau

lomba-lomba.

Adapun model pendidikan yang diterapkan adalah model hafalan.

Santri mempunyai kewajiban untuk menghafalkan bacaan sholat dengan

benar, do‟a sehari-hari dan bacaan surat pendek ini sebagai materi utama

yang menjadi fokus pendidikan TPQ Al-Kausar.

2. Peran pendidikan TPQ Al-Kautsar terhadap masyarakat Samin

Kehadiran Taman Pendidikan Al-Qur‟an TPQ Al-Kautsar

menunjukkan betapa pedulinya masyarakat terhadap perkembangan Islam.

Ini akan sangat membantu para orang tua yang menginginkan nilai lebih

yang dihasilkan anak-anak mereka sebagai bentuk pendukung pendidikan

formal yang anak terima di sekolah, khususnya lagi terhadap pemahaman

tentang Islam. Masyarakat patut bersyukur dengan keberadaan Taman

Pendidikan Al-Qur‟an TPQ Al-Kautsar maka kebutuhan anak-anak tentang

ajaran Islam mereka bisa terpenuhi. Kemunculan Taman Pendidikan Al-

Qur‟an TPQ Al-Kautsar sangat membantu dalam hal pengajaran ajaran

Islam.

C. Model dalam Pendidikan Islam Innformal pada suku Samin di

karangpace

Kondisi masyarakat suku Samin desa klopoduwur sebagian dari

mereka pemikirannya sudah menerima Islam akan tetapi untuk sebagiannya

lagi belum bisa menerima Islam.

Page 80: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

1. Konsep pendidikan informal pada masyarakat suku Samin

Konsep pendidikan Informal yang digunakan adalah model

pendidikan teladan. Hal ini dilakukan oleh orang tua terhadap anak-

anaknya ketika ada pengajian umum, orang tua selalu berusaha untuk ikut

pengajian dan sekaligus mengajak anak-anaknya untuk mengikuti

pengajian tersebut. Karena memang pengajian itu diselenggarakan untuk

umum. Dan mendorong kepada anak-anaknya untuk mengaji di madrasah

sore (TPQ).

Di samping itu juga orang tua menerapkan pendidikan dengan cara

pengarahan terhadap anak. Hal ini dilakukan karena orang tua merasa

kurang mampu dalam pemahaman terhadap ajaran agama Islam, orang tua

mengarahkan terhadap anak-anaknya untuk minta bimbingan kepada tokoh

agama setempat yang dianggap mampu dalam hal agama. Kemudian

ketika ada PR dari sekolahan orang tua selalu mendorong anak-anaknya

untuk dikerjakan bersama kakaknya karena orang tua merasa sudah tidak

mampu lagi untuk membantu anaknya mengerjakan PR, di dalam pelajaran

agama maupun pelajaran yang lainnya.

Selain itu orang tua juga menerapkan model pendidikan eksperimen.

Orang tua menganggap bahwa dengan memberikan teladan untuk

berangkat mengaji di tempat pengjian umum dengan harapan anak-anak

dapat mengikuti orang tuanya kemudian memperoleh pelajaran yang

bermanfaat dari pengajian yang disampaikan. Karena orang tua kurang

dalam pemahaman tentang ajaran agama Islam jadi orang tua lebih

Page 81: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

memilih metode contoh dengan perilaku baik dan perkataan yang sesuai

dengan kaidah-kaidah Islam.

2. Peran orang tua terhadap anak-anak

Di dalam lingkungan informal, seseorang secara sadar atau tidak,

disengaja atau tidak, direncanakan atau tidak, memperoleh sejumlah

pengalaman yang berharga, sejak lahir hingga akhir hayatnya. Lembaga

keluarga merupakan lembaga terkecil yang pertama kali dialami oleh

seorang individu, yang dapat mengajarkan berbagai peran dan nilai-nilai

sosial.

Dalam hal pendidikan, khususnya pengetahuan agama Islam dari

orang tua sangat minim sekali, maka dari itu orang tua dalam pendidikan

informal menganmbil peran di anataranya adalah:

a) Memberikan dorongan kepada anak untuk selalu mengikuti pengajian-

pengajian yang diselenggarakan secara umum.

b) Memberikan dorongan kepada anak untuk selalu mengikuti kegiatan

pengajian sore (TPQ).

c) Mengawasi dalam tingkah laku anak supaya sesuai dengan ketentuan-

ketentuan yang berlaku secara umum.

d) Mengingatkan ketika waktu sholat untuk menjalankan ibadah sholat.

3. Faktor penghambat dan pendukung pendidikan informal

Segala sesuatu pasti ada faktor penghambat dan ada pula faktor yang

mendukung.

Page 82: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

Faktor-faktor pengahambat pendidikan Islam informal pada

masyarakat Samin adalah:

a) Kurangnya orang tua mengenai pengetahuan tentang ajaran agama

Islam.

b) Minimnya kegiatan keagamaan yang sifatnya mendidik orang tua.

c) Kurangnya contoh dari orang tua.

Adapun faktor pendukung pendidikan Islam informal di masyarakat

Samin adalah:

a) Ajaran Samin banyak yang sesuai dengan ajaran Islam.

b) Kesadaran orang tua mulai terbuka mengenai pendidikan agama

Islam.

c) Proses pendidikan tidak terikat oleh waktu dan tempat.

Page 83: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Dusun Karangpace Desa

Klopoduwur Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora dapat dipaparkan

kesimpulan sebagai berikut:

1. Pendidikan Islam formal pada suku Samin di Karangpace sama dengan

pendidikan formal pada umumnya yaitu menggunakan kurikulum dari

pemerintah. Hanya saja dalam praktik pengajarannya dihubungkan dengan

prinsip Samin yang sesui ajaran Islam.

2. Pendidikan Islam nonformal pada suku Samin di Karangpace fokus pada

hafalan bacaan sholat, do‟a sehari-hari, bacaan surat pendek dan ekstra

kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan potensi minat bakat anak.

TPQ Al-Kausar adalah sebuah lembaga pendidikan Islam nonformal yang

ada di desa Klopoduwur.

3. Pendidikan Islam informal pada suku Samin di Karangpace menggunakan

prinsip teladan. Orang tua menganggap bahwa dengan memberikan teladan

untuk berangkat mengaji di tempat pengjian umum, dengan harapan anak-

anak dapat mengikuti orang tuanya, kemudian memperoleh pelajaran yang

bermanfaat dari pengajian yang diikutinya.

Page 84: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

B. Saran

1. Kepada lembaga Sekolah Dasar Negeri 1 (SD N 1) Klopoduwur

a) Agar lebih meningkatkan dalam memberikan perhatian dan motivasi

keagamaan pada siswa. Meskipun sudah baik, tidak ada salahnya untuk

meningkatkan atau mempertahankan agar tidak menurun.

b) Menambahkan guru Agama Islam honorer, karena guru agamanya baru

ada satu untuk dipersiapkan sebagai pengganti ketika sudah pensiun.

c) Penyampaian materi dan metode yang digunakan sudah baik tetapi akan

lebih baik lagi, lebih tepat serta menarik jika menggunakan alat peraga

serta menggunakan metode dan media yang inovatif.

2. Kepada lembaga TPQ Al-Kausar

a) Penyampaian materi dan metode yang digunakan sudah baik tetapi akan

lebih baik lagi, lebih tepat serta menarik jika menggunakan alat peraga

serta menggunakan metode dan media yang inovatif.

b) Agar lebih meningkatkan dalam memberikan perhatian dan motivasi

keagamaan pada siswa. Meskipun sudah baik, tidak ada salahnya untuk

meningkatkan atau mempertahankan agar tidak menurun.

3. Kepada pendidikan informal di masyarakat Samin

a) Menambah kegiatan yang mengacu pada pembinaan agama Islam.

b) Orang tua harus mampu memadukan ajaran Samin dengan ajaran Islam

yang menjadi rahmat untuk semesta alam.

Page 85: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

DAFTAR PUSTAKA

Ahid, Nur. 2010. Pendidikan Keluarga Dalam Prespektif Islam. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Arifin.2011. Ilmu Pendidikan Islam: Tinjauan Teoretis dan Praktik Berdasarkan

Pendekatan Interdisipliner. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Ba’asyin, Anis Sholeh. 2002. Samin Mistisisme Petani di tengah pergolakan.

Semarang: Gigih Pustaka Mandiri.

Darajat, Zakiah. 2012. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2004. Pola Komunikasi Orang Tua & Anak Dalam Keluarga.

Jakarta: Rineka Cipta.

Ernawati. 2014. Samin Dalam Selembar Pakaian. Semarang: Suara Merdeka.

Hadi, Sutrisno. 1994. Metodologi Research. Jakarta: Andi Ofset.

Huda, Miftahul. 2014. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Kastolani. 2014. Model Pembelajaran Inovatif teori dan aplikasi. Salatiga: STAIN Salatiga

Press.

Koentjaraningrat. 1986. Metode-Metode Penelitian. Jakarta: Gramedia.

Laksanto, Stefanus. 2013. Budaya Hukum: Masyarakat Samin. Bandung: P.T. Alumni.

Mudzakir, Jusuf 2006. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Prenada Media.

Mujib, Abdul. 2006. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana.

Page 86: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

Mulyasa. 2005. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Pohan. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Roqib, Muh. 2009. Ilmu Pendidikan Islam: Pengembang Intergratif di Sekolah,

Keluarga, Masyarakat. Jogjakarta: LKIS.

Rosyid, Moh. 2008. Samin Kudus: Bersahaja di Tengah Asketisme Lokal. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Rufaidah. 2002. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suharto, Toto. 2011. Filsafat Pendidikan Islam. Jogjakarta: Ar-Ruzzmedia.

Time Pengembang MKDK. 1990. Dasar-Dasar Pendidikan. Semarang: IKIP

Semarang.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 20 Tahun 2003 Tentang Guru dan Dosen.

Usman. 2005. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara.

Penton. 2014. Pendidikan. http://pendidikanformal,informaldannonformal.htm. 13:00

Oktober 2014.

Page 87: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

Lampiran 3

HASIL WAWANCARA

Nama : Bapak Tarhib

Usia : 43 Tahun

Pekerjaan : Guru Agama Islam SDN 1 Klopoduwur

Agama : Islam

Transkip Wawancara

Pertanyaan : Bagaimana konsep dalam pendidik Islam suku Samin di

Klopoduwur?

Jawaban : “Konsep pendidikan Islam di sekolah sini itu tidak jauh berbeda

dengan konsep pendidikan yang diterapkan di sekolah-sekolah lainnya yaitu

mengacu pada kurikulum yang sudah ada kurikulum tingkat satuan pendidikan

(KTSP)”, akan tetapi Bapak Tarhib menambahkan: “dengan beberapa kegiatan

yang harus diikuti oleh siswa seperti: menjalankan sholat Jum‟at, menjalankan

sholat tarawih pada bulan Puasa, mengikuti kegiatan TPQ karena memang dia

adalah termasuk salah satu pelopor berdirinya TPQ yang ada di masyarakat,

mengikuti pengajian Al-Qur‟an setiap ba‟da sholat magrib”. Dengan mengikuti

kegiatan tambahan tersebut siswa akan mendapatkan nilai tambahan.

Page 88: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

HASIL WAWANCARA

Nama : Mbah Lasio

Usia : 45 Tahun

Pekerjaan : Petani

Agama : Islam

Transkip Wawancara

Pertanyaan : Bagaimana minat anak terhadap pendidikan formal?

Jawaban : “Seko wong tuane wes ngakon nang bocah-bocah perlune ben podo

sekolah, tapi seng paling penting kuwi berguna kanggo wong liyo, nak wes pinter

ben ora minteri wong liyo”.

Artinya : dari orang tua telah menyuruh anak-anak agar dapat bisa sekolah, tetapi

yang paling penting adalah berguna untuk orang lain, kalau sudah pintar tidak

untuk membohongi orang lain.

Page 89: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

HASIL WAWANCARA

Nama : Ibu Ana

Usia : 41 Tahun

Pekerjaan : Kepala Desa Klopoduwur

Agama : Islam

Transkip Wawancara

Pertanyaan : Bagaimana hasil dari pendidikan formal SDN 1 Klopoduwur?

Jawaban : “Anak ku seng iseh cilik-cilik, tak kon marahi sinau mbak yu ne,

masalahe aku wes gak mudeng pelajarane cah sekolah saiki”.

Artinya : anak saya yang masih kecil, saya suruh untuk belajar dengan kakaknya,

karena saya sudah tidak paham dengan pelajaran anak sekolah zaman sekarang.

Page 90: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

HASIL WAWANCARA

Nama : Ibu Lasmi

Usia : 42 Tahun

Pekerjaan : Petani

Agama : Islam

Transkip Wawancara

Pertanyaan : Bagaimana tujuan dari pendidikan?

Jawaban : ”Wong tuwo wes kasep bodo gak mudeng agama gak opo-opo, seng

penting bocah-bocah pinter gak nggo minteri wong liyo”.

Artinya : orang tua sudah terlanjur bodoh tidak mengetahui agama tidak apa-apa,

yang penting anak-anak menjadi pintar tetapi tidak digunakan untuk membohongi

orang lain.

Page 91: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

HASIL WAWANCARA

Nama : Bapak Nyari

Usia : 42 Tahun

Pekerjaan : Ketua RT 03

Agama : Islam

Transkip Wawancara

Pertanyaan : Bagaimana konsep dalam pendidikan informal di karangpace?

Jawaban : ”Bocah-bocah pendak ono kumpulan lapanan mesti melu soale

kumpulane kanggo wong umum, cilik-gedhe, enom-tuwo, lanang-wadon”.

Artinya : anak-anak ketika ada perkumpulan lapanan pasti ikut karena kumpulan

itu untuk umum , anak kecil maupun dewasa, pria maupun wanita.

Page 92: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

HASIL WAWANCARA

Nama : Bapak Karjan

Usia : 40 Tahun

Pekerjaan : Ustadz TPQ Al Kautsar

Agama : Islam

Transkip Wawancara

Pertanyaan : Bagaimana minat anak terhadap pendidikan nonformal di

karangpace?

Jawaban : “Orang tua merelakan waktu untuk mengantarkan bahkan menunggui

di TPQ sampai proses pembelajaran selesai”.

Page 93: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

HASIL WAWANCARA

Nama : Ibu Umi Kulsum

Usia : 38 Tahun

Pekerjaan : Ustadzah TPQ Al Kautsar

Agama : Islam

Transkip Wawancara

Pertanyaan : Bagaimana minat anak terhadap pendidikan nonformal di

karangpace?

Jawaban : “Siswa berdatangan kerumah para guru ketika TPQ diliburkan”.

Page 94: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

HASIL WAWANCARA

Nama : Ibu Runi

Usia : 46 Tahun

Pekerjaan : Petani

Agama : Islam

Transkip Wawancara

Pertanyaan : Bagaimana peran orang tua terhadap pendidikan Islam anak?

Jawaban : “Bocah-bocah pendak jam setengah telu wes tak kon siap-siap, lak

mangkat nang pengajian sore”.

Artinya : anak-anak ketika sudah jam setengah 3 sudah saya suruh siap-siap,

untuk segera berangkat ke madrasah.

Page 95: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan

HASIL WAWANCARA

Nama : Ibu Rasmi

Usia : 53 Tahun

Pekerjaan : Petani

Agama : Islam

Transkip Wawancara

Pertanyaan : Bagaimana peran orang tua terhadap pendidikan Islam anak?

Jawaban : “Aku pernah ngakon anakku sholat jama‟ah nang masjid pas sholat

Magrib”.

Artinya : saya pernah menyuruh anak saya untuk menjalankan sholat berjama‟ah

di masjid ketika sholat magrib.

Page 96: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan
Page 97: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan
Page 98: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan
Page 99: MODEL PENDIDIKAN ISLAM SUKU SAMIN DI DUSUN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/638/1/10.pdf · Nama : HADI MUSTOFA NIM : 111 09 006 Fakultas / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan