MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

198
i MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG DENGAN ALGORITMA PROFILE MATCHING Studi Kasus : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Magelang SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Program Studi Teknik Informatika Oleh: Satria Nugraha Perdana D 135314100 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

Page 1: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

i

MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN

MAGELANG DENGAN ALGORITMA PROFILE MATCHING

Studi Kasus : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Kabupaten Magelang

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Program Studi Teknik Informatika

Oleh:

Satria Nugraha Perdana D

135314100

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

ii

THE MODEL OF JUNIOR HIGH SCHOOL TEACHER’S

REARRANGEMENT IN MAGELANG DISTRICT USING

PROFILE MATCHING

Case Study : The Office of Education, Youth, and Sports

of Magelang District

SKRIPSI

Presented as Partial Fulfillment of the Requirements

To Obtain Sarjana Komputer Degree in Informatics Engineering

By:

Satria Nugraha Perdana D

135314100

INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM

DEPARTMENT OF INFORMATICS ENGINEERING

FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

iii

HALAMAN PERSETUJUAN

SKRIPSI

MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG

DENGAN ALGORITMA PROFILE MATCHING

Oleh :

SATRIA NUGRAHA PERDANA D

135314100

Telah disetujui oleh :

Pembimbing

Paulina Heruningsih Prima Rosa, S.Si., M.Sc

Tanggal : ………………………

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

iv

HALAMAN PENGESAHAN

SKRIPSI

MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG

DENGAN ALGORITMA PROFILE MATCHING

Dipersiapkan dan ditulis oleh:

Satria Nugraha Perdana D

135314100

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji

Pada tanggal 26 Juli 2018

dan dinyatakan memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua : Drs. Haris Sriwindono, M.Kom., Ph.D ………………

Sekretaris : J. B. Budi Darmawan, S.T., M.Sc. ………………

Anggota : P. H. Prima Rosa, S.Si, M.Sc. ………………

Yogyakarta, …………….............

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Sanata Dharma

Dekan

Sudi Mungkasi, S.Si., M.Math.Sc., Ph.D.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa skripsi yang saya tulis tidak

memuat bagian karya orang lain, kecuali yang saya sebutkan dalam kutipan, dan

daftar pustaka sebagai layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 31 Juli 2018

Penulis

Satria Nugraha Perdana D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Satria Nugraha Perdana D

NIM : 135314100

Demi mengembangkan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma, karya ilmiah saya yang berjudul:

MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG

DENGAN ALGORITMA PROFILE MATCHING

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, untuk mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya

selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian ini pernyataan yang saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 31 Juli 2018

Yang menyatakan

Satria Nugraha Perdana D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha

Esa sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini

dengan baik. Penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari dukungan serta

bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak

langsung. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis pergunakan

untuk mengucapkan terima kasih kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai dan memberkati

dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

2. Sang mama tercinta Agens Wiyatmi dan seluruh keluarga

besar yang selalu memberikan dukungan doa, dukungan,

dorongan, dan semangat.

3. Ibu PH. Prima Rosa, S.Si, M.Sc., selaku dosen pembimbing

skripsi dan dosen pembimbing akademik yang dengan sabar

selalu memberikan saran, motivasi, waktu, tenaga dan pikiran

sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas akhir ini.

4. Bapak Drs. Haris Sriwindono, M.Kom., Ph.D., dan J. B. Budi

Darmawan, S.T., M.Sc. selaku dosen penguji tugas akhir ini.

5. Pihak Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten

Magelang yang telah membantu dan membimbing dalam

penyelesaian tugas akhir ini.

6. Bapak dan ibu dosen program studi Teknik Informatika yang

telah berjasa mendidik dan memberikan ilmu selama masa

perkuliahan.

7. Tim sukses dalam tugas akhir ini, Leo Krisnoto, Kenji Paskal

yang telah membantu dan mau direpotkan untuk pulang

malam serta Anastasia Kristanti Setiadi dan Marcellina Fanny

yang telah memnyediakan sarana dan prasarana serta logistic,

dan Yohanes Agung yang selalu menyediakan tempat untuk

berteduh dan bermalam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

viii

8. Seluruh teman, sahabat, dan makhluk-makhluk Teknik

Informatika yang telah berdinamika bersama dalam senang

maupun bahagia.

9. Kost HB 21 racing yang selalu ribut-ribut dan menceriakan

malam yang gaduh.

10. Teman-teman seatap kontrakan bawah bambu yg tidak

runcing Barry, Amy, Guruh, dan Ponter semoga cepatlah

menyusul lulus.

11. Keluarga besar Keuangan Sanata Dharma yang telah

memeriahkan, dan menceriakan hari-hari dan terkhusus

dompet saya.

12. Sahabat-sahabat lain yang telah memberikan dukungan dan

semangat dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang

telah membantu penulis dalam pengerjaan tugas akhir ini dan

selalu bertanya kapan rampung, kapan wisuda, hingga kapan

piknik.

Semoga dengan adanya tugas akhir ini dapat berguna bagi semua

pihak, terlebih bagi teman-teman Teknik Informatika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

ix

ABSTRAK

Pendidikan merupakan salah satu elemen dasar dalam proses

pembangunan suatu negara. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

(DISDIKPORA) Kabupaten Magelang melihat adanya ketimpangan kualitas di

tiap sekolah, khususnya pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang

berstatus Negeri. Untuk mengatasi ketidakmerataan kualitas pendidikan antar SMP

Negeri dan meningkatkan kinerja guru maka perlu adanya pemerataan distribusi

guru dengan cara menata penempatan guru ke SMP Negeri yang tepat. Berdasarkan

permasalahan yang dihadapi DISDIKPORA kabupaten Magelang maka

dibangunlah sebuah Model Penataan Guru SMP Negeri di Kabupaten Magelang

dengan algoritma Profile Matching menggunakan bahasa pemrograman PHP (Perl

Hypertext Preprocessor) dan database MySql. Untuk mengoptimalkan kinerja

guru ada beberapa faktor yang dijadikan pertimbangan, yaitu jarak rumah guru ke

sekolah, waktu tempuh guru ke sekolah, status wilayah, pendidikan terakhir,

status kepegawaian, usia, status perkawinan dan jenis kelamin. Proses pengujian

yang dilakukan adalah dengan membandingan penempatan guru di sekolah asli

dan penempatan guru yang dilakukan oleh sistem. Percobaan dilakukan dengan

menggunakan sampel acak 16 data guru dan 7 data sekolah. Berdasarkan hasil

analisis, model penataan guru SMP Negeri di Kabupaten Magelang memberikan

rekomendasi yang cukup baik dengan jumlah hasil rekomendasi sistem lebih

banyak memberikan rekomendasi guru yang tinggal lebih dekat dengan sekolah

dibandingkan guru yang tinggal lebih jauh dengan sekolah. Dengan demikian,

penempatan guru menurut sistem lebih baik dibandingkan penempatan guru saat

ini.

Kata Kunci : Penataan Guru, Profile Matching

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

x

ABSTRACT

Education is one of the basic elements in the development process of a

country. The office of Education, Youth and Sports of Magelang District,

identified that there is inequal quality in each schools. To overcome inequal

quality of education among Junior High Schools and to improve the performance

of teachers, a proper rearrangement of teachers is needed. Based on the problems

encountered by office of Education, Youth and Sports of Magelang District, then

a model of junior high school teachers’ rearrangement in Magelang District has

been created using PHP (Perl Hypertext Preprocessor) and MySql database. To

optimize teachers performance there are several factors that are taken into

consideration, namely the distance of teacher’s domicile to school, time needed to

go to school, the area of teacher’s domicile, teacher’s education as well,

employment status, age, marital status and gender of the teacher’s. The result of

rearrangement were then evaluated by comparing teachers’ placement and the

result of the system. The experiment was conducted using a random sample of 16

teacher data and 7 school data. Based on the results of the analysis, the model of

junior high school teachers’ rearrangement in Magelang District provide a fairly

good recommendation that giving more recommendations of teacher placement

which are closer to schools than teacher placement farther to schools. Therefore,

teachers placement according to the system is better than current teachers

placement.

Key words: Teacher rearrangement, Profile Matching

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................... vi

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii

ABSTRAK ............................................................................................................ ix

ABSTRACT ........................................................................................................... x

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ....................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ................................................................................... 4

1.3. Tujuan ..................................................................................................... 4

1.4. Manfaat Penelitian ................................................................................. 5

1.5. Batasan Masalah ..................................................................................... 6

1.6. Sistematika Penulisan ............................................................................ 7

BAB II DASAR TEORI ........................................................................................ 9

2.1. SPPK (Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan) ......................... 9

2.1.1. Pengertian SPPK ............................................................................. 9

2.1.2. Tujuan SPPK ................................................................................... 9

2.1.3. Karakteristik SPPK ...................................................................... 11

2.1.4. Komponen SPPK ........................................................................... 13

2.1.5. Kelebihan dan Kekurangan SPPK .............................................. 17

2.1.6. Keterbatasan SPPK ...................................................................... 20

2.1.7. Metode Profile Matching............................................................... 21

2.1.7.1. Pengertian Metode Profile Matching ....................................... 21

2.1.7.2. Langkah-langkah Metode Profile Matching ........................... 21

2.1.7.3. Kelebihan Metode Profile Matching ........................................ 24

2.1.7.4. Contoh Perhitungan dengan Metode Profile Matching ......... 25

2.2. Surat Keputusan Bersama (SKB) 5 Menteri ..................................... 37

2.2.1. Pengertian Guru ............................................................................ 37

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

xii

2.2.2. Jenis Guru ...................................................................................... 37

2.2.3. Penataan dan Pemindahan Guru ............................................... 38

2.2.4. Optimalisasi Pemenuhan Kebutuhan Guru ............................... 39

2.2.5. Perhitungan Guru SMP ................................................................ 41

2.2.5.1. Perhitungan Jam Tersedia ....................................................... 41

2.2.5.2. Perhitungan Kebutuhan Guru ................................................. 42

2.3. Google Maps ......................................................................................... 43

2.3.1. Pengenalan Google Maps ............................................................. 43

2.3.2. Manfaat Google Maps .................................................................. 44

2.3.3. Macam-macam Tipe Google Maps .............................................. 45

2.3.4. Google Maps API .......................................................................... 47

2.3.5. API key ........................................................................................... 48

2.4. PHP (Perl Hypertext Preprocessor) ...................................................... 48

2.4.1. Pengertian PHP ............................................................................. 48

2.4.2. Fungsi PHP .................................................................................... 49

2.4.3. Kelebihan PHP .............................................................................. 49

2.5. MySQL ................................................................................................... 50

2.5.1. Pengertian MySQL ....................................................................... 50

2.5.2. Kelebihan MySql ........................................................................... 51

2.6. Penelitian Terkait ................................................................................. 52

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 54

3.1 Rumusan Masalah ................................................................................ 54

3.2 Metode Penelitian ................................................................................. 55

3.2.1. Tahap Perencanaan ...................................................................... 55

3.2.2. Pengumpulan data ........................................................................ 55

3.2.3. Studi Literatur ............................................................................... 56

3.2.4. Pengembangan Sistem .................................................................. 56

3.2.5. Analisa Hasil .................................................................................. 59

3.2.6. Penarikan Kesimpulan ................................................................. 59

3.3 Kebutuhan Perangkat Lunak dan Keras ........................................... 60

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM .................................... 61

4.1 Analisis Sistem ...................................................................................... 61

4.1.1. Analisa Sistem Lama .................................................................... 61

4.1.2. Analisa Sistem Baru ...................................................................... 62

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

xiii

4.1.3. Analisa Kebutuhan Pengguna ...................................................... 63

4.2. Perancangan Sistem ............................................................................. 63

4.2.1. Diagram Use Case ......................................................................... 64

4.2.2. Ringkasan Use Case ...................................................................... 64

4.2.3. Skenario Use Case ......................................................................... 66

4.2.4. Diagram Activitas.......................................................................... 79

4.2.5. Diagram Sequence ......................................................................... 90

4.2.6. Diagram Kelas ............................................................................... 97

4.2.7. Desain Manajemen Data............................................................... 98

4.2.8. Desain Manajemen Model .......................................................... 103

4.2.9. Desain Antar Muka ..................................................................... 114

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM ................................................................ 128

5.1. Kebutuhan Perangkat Lunak dan Keras ......................................... 128

5.2. Implementasi Manajemen Data ........................................................ 128

5.3. Implementasi Manajemen Model ..................................................... 132

5.4. Implementasi Antar Muka ................................................................ 137

BAB VI PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL ............................................. 154

6.1. Pengujian dengan Perhitungan Manual ........................................... 154

6.2. Pengujian dengan Kondisi Asli ......................................................... 172

BAB VII PENUTUP .......................................................................................... 178

7.1 Kesimpulan ......................................................................................... 178

7.2 Saran .................................................................................................... 178

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 180

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Gambar Karakteristik SPPK ...................................................... 12

Gambar 2. 2 Gambar Komponen SPPK ........................................................... 13

Gambar 2. 3 Gambar Subsistem Manajemen Data ......................................... 14

Gambar 2. 4 Gambar Subsistem Manajemen Model ..................................... 15

Gambar 2. 5 Skema dari Dialog Management ................................................ 17

Gambar 2. 6 Jenis Peta RoadMap .................................................................... 45

Gambar 2. 7 Jenis Peta Terrain ......................................................................... 46

Gambar 2. 8 Jenis Peta Satelite ........................................................................ 46

Gambar 2. 9 Jenis Peta Hybrid ......................................................................... 47

Gambar 3. 1 Gambar Tahap Model Waterfall ............................................... 57

Gambar 4. 1 Diagram Use Case ......................................................................... 64

Gambar 4. 2 Diagram Sequence Ubah Sekolah................................................ 90

Gambar 4. 3 Diagram Sequence Lihat Sekolah................................................ 91

Gambar 4. 4 Diagram Sequence Ubah Guru .................................................... 92

Gambar 4. 5 Diagram Sequence Lihat Sekolah................................................ 93

Gambar 4. 6 Diagram Sequence Tambah Mata Pelajaran ............................. 93

Gambar 4. 7 Diagram Sequence Ubah Mata Pelajaran .................................. 94

Gambar 4. 8 Diagram Sequence Ubah Kriteria ............................................... 95

Gambar 4. 9 Diagram Sequence Ubah SubKriteria ........................................ 96

Gambar 4. 10 Gambar Proses Pengambilan Keputusan ............................... 109

Gambar 4. 11 Gambar Perhitungan kebutuhan Guru .................................. 111

Gambar 4. 12 Gambar Proses Perhitungan Profile Matching ..................... 113

Gambar 4. 13 Gambar Desain Halaman Utama ............................................ 114

Gambar 4. 14 Gambar Desain Halaman guru ............................................... 114

Gambar 4. 15 Gambar Desain Halaman Sekolah .......................................... 115

Gambar 4. 16 Gambar Desain Halaman Mata Pelajaran ............................. 115

Gambar 4. 17 Gambar Desain Halaman Kriteria.......................................... 116

Gambar 4. 18 Gambar Desain Halaman Subkriteria .................................... 117

Gambar 4. 19 Gambar Desain Halaman Ubah Guru .................................... 118

Gambar 4. 20 Gambar Desain Halaman Lihat Guru .................................... 119

Gambar 4. 21 Gambar Desain Halaman Ubah Guru .................................... 120

Gambar 4. 22 Gambar Desain Halaman Lihat Sekolah ................................ 121

Gambar 4. 23 Gambar Desain Halaman Tambah Mata Pelajaran ............. 122

Gambar 4. 24 Gambar Desain Halaman Ubah Mata Pelajaran .................. 123

Gambar 4. 25 Gambar Desain Halaman Ubah Kriteria ............................... 123

Gambar 4. 26 Gambar Desain Halaman Ubah Subkriteria ......................... 124

Gambar 4. 27 Gambar Desain Pilih Mata Pelajaran..................................... 125

Gambar 4. 28 Gambar Desain Kebutuhan Guru ........................................... 126

Gambar 4. 29 Gambar Desain Kebutuhan Guru ........................................... 127

Gambar 5. 1 Gambar Halaman Kriteria ........................................................ 132

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

xv

Gambar 5. 2 Gambar Halaman Subkriteria .................................................. 133

Gambar 5. 3 Gambar Pilih Mata Pelajaran ................................................... 134

Gambar 5. 4 Gambar Kebutuhan Guru ......................................................... 135

Gambar 5. 5Gambar Hasil Perhitungan ......................................................... 136

Gambar 5. 6 Gambar Halaman Utama........................................................... 137

Gambar 5. 7 Gambar Halaman Guru ............................................................. 138

Gambar 5. 8 Gambar Halaman Sekolah ........................................................ 139

Gambar 5. 9 Gambar Halaman Mata Pelajaran ........................................... 140

Gambar 5. 10 Gambar Halaman Kriteria ...................................................... 141

Gambar 5. 11 Gambar Halaman Subkriteria ................................................ 142

Gambar 5. 12 Gambar Halaman Ubah Guru ................................................ 143

Gambar 5. 13 Gambar Halaman Lihat Guru ................................................ 144

Gambar 5. 14 Gambar Halaman Ubah Sekolah ............................................ 145

Gambar 5. 15 Gambar Halaman Lihat Sekolah ............................................ 146

Gambar 5. 16 Gambar Halaman Tambah Mata Pelajaran .......................... 147

Gambar 5. 17 Gambar Halaman Ubah Mata Pelajaran ............................... 148

Gambar 5. 18 Gambar Halaman Ubah Kriteria ............................................ 149

Gambar 5. 19 Gambar Halaman Ubah Subkriteria ...................................... 150

Gambar 5. 20 Gambar Halaman Pilih Mata Pelajaran ................................ 151

Gambar 5. 21 Gambar Halaman Kebutuhan Guru ...................................... 152

Gambar 5. 22 Gambar Halaman Hasil Perhitungan ..................................... 153

Gambar 6. 1 Gambar Data Manual Kriteria ................................................. 154

Gambar 6. 2 Gambar Data Manual Subkriteria............................................ 154

Gambar 6. 3 Gambar Data Sistem Kriteria ................................................... 155

Gambar 6. 4 Gambar Data Sistem Subkriteria.............................................. 155

Gambar 6. 5 Gambar Data Manual Mata Pelajaran..................................... 155

Gambar 6. 6 Gambar Data Sistem Mata Pelajaran....................................... 156

Gambar 6. 7 Gambar Perhitungan Manual Kebutuhan Guru .................... 156

Gambar 6. 8 Gambar Perhitungan Manual Kebutuhan Guru .................... 157

Gambar 6. 9 Skoring Perhitungan Manual Guru .......................................... 158

Gambar 6. 10 Skoring Perhitungan Manual Guru ........................................ 160

Gambar 6. 11 Perhitungan Manual gap .......................................................... 161

Gambar 6. 12 Perhitungan Sistem gap ............................................................ 163

Gambar 6. 13 Perhitungan Manual Skoring gap ........................................... 163

Gambar 6. 14 Perhitungan Sistem Skoring gap ............................................. 165

Gambar 6. 15 Perhitungan Manual Rata-rata jenis faktor .......................... 166

Gambar 6. 16 Perhitungan Sistem Rata-rata jenis faktor ........................... 167

Gambar 6. 17 Perhitungan Manual Nilai total ............................................... 168

Gambar 6. 18 Perhitungan Sistem Nilai Total ............................................... 170

Gambar 6. 19 Hasil Perhitungan Manual ....................................................... 170

Gambar 6. 20 Hasil Perhitungan Sistem ......................................................... 171

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Tabel Contoh Data Guru .................................................................. 25

Tabel 2. 2 Tabel Contoh Parameter Jarak tempuh ......................................... 26

Tabel 2. 3 Tabel Contoh Parameter Waktu tempuh ....................................... 26

Tabel 2. 4 Tabel Contoh Parameter status wilayah ......................................... 27

Tabel 2. 5 Tabel Contoh Parameter Status Kepegawaian .............................. 27

Tabel 2. 6 Tabel Contoh Parameter Pendidikan Terakhir ............................. 27

Tabel 2. 7 Tabel Contoh Parameter Usia .......................................................... 28

Tabel 2. 8 Tabel Contoh Parameter Status Pernikahan .................................. 28

Tabel 2. 9 Tabel Contoh Parameter Jenis Kelamin ......................................... 29

Tabel 2. 10 Tabel Contoh Hasil Skoring ........................................................... 29

Tabel 2. 11 Tabel Contoh Variabel Data .......................................................... 30

Tabel 2. 12 Tabel Contoh Nilai Ideal ................................................................. 30

Tabel 2. 13 Tabel Contoh Hasil gap ................................................................... 31

Tabel 2. 14 Tabel Contoh gap ............................................................................ 32

Tabel 2. 15 Tabel Hasil Skoring gap .................................................................. 33

Tabel 2. 16 Tabel Contoh Rata-rata Jenis Faktor ........................................... 34

Tabel 2. 17 Tabel Contoh Nilai Total Setap Kriteria ....................................... 35

Tabel 2. 18 Tabel Contoh Hasil Akhir .............................................................. 36

Tabel 4. 1 Tabel Ringkasan Use Case ............................................................... 64

Tabel 4. 2 Tabel Skenario Perhitungan SPPK ................................................. 77

Tabel 4. 3 Tabel Diagram Aktivitas Ubah Data Sekolah ................................ 79

Tabel 4. 4 Tabel Diagram Aktivitas Lihat Data Sekolah ................................ 80

Tabel 4. 5 Tabel Diagram Aktivitas Ubah Data Guru ..................................... 81

Tabel 4. 6 Tabel Diagram Aktivitas Lihat Data Guru ..................................... 82

Tabel 4. 7 Tabel Diagram Aktivitas Tambah Data Mata Pelajaran .............. 83

Tabel 4. 8 Tabel Diagram Aktivitas Ubah Data Mata Pelajaran ................... 84

Tabel 4. 9 Tabel Diagram Aktivitas Ubah Data Kriteria ................................ 86

Tabel 4. 10 Tabel Diagram Aktivitas Ubah Data SubKriteria ....................... 88

Tabel 4. 11 Tabel Administrator ..................................................................... 100

Tabel 4. 12 Tabel Sekolah ................................................................................. 100

Tabel 4. 13 Tabel Mata Pelajaran ................................................................... 101

Tabel 4. 14 Tabel Guru ..................................................................................... 101

Tabel 4. 15 Tabel Kriteria ................................................................................ 102

Tabel 4. 16 Tabel Subkriteria .......................................................................... 102

Tabel 4. 17 Tabel Tempuh ................................................................................ 102

Tabel 4. 18 Tabel nilai bobot kriteria jarak tempuh ..................................... 104

Tabel 4. 19 Tabel nilai bobot kriteria UKG Pedagogik ................................. 105

Tabel 4. 20 Tabel nilai bobot kriteria Status Kepegawaian .......................... 105

Tabel 4. 21 Tabel nilai bobot kriteria Pendidikan terakhir .......................... 106

Tabel 4. 22 Tabel nilai bobot kriteria Usia ..................................................... 106

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

xvii

Tabel 4. 23 Tabel nilai bobot kriteria Status Pernikahan ............................. 107

Tabel 4. 24 Tabel nilai bobot kriteria Jenis Kelamin .................................... 107

Tabel 6. 1 Tabel Perbandingan Hasil .............................................................. 172

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu elemen dasar dalam proses

pembangunan suatu negara. Dalam membangun suatu negara yang maju,

pendidikan memiliki peranan yang penting untuk membentuk kualitas bangsa

yang bermutu. Maju atau tidaknya suatu bangsa di masa mendatang dapat dilihat

dari kualitas pendidikan yang sedang berlangsung di negara tersebut. Negara

dengan kualitas pendidikan yang baik akan memiliki kemungkinan besar untuk

berkembang menjadi negara maju. Negara dengan kualitas pendidikan yang

kurang baik akan terlambat berkembang, sehingga mengakibatkan negara tersebut

kalah bersaing dengan negara lain dengan kualitas pendidikan yang lebih baik.

Perkembangan pendidikan di Indonesia saat ini dinilai masih berjalan di

tempat. Hal tersebut berdasarkan dari hasil studi PISA (Program for International

Student Assessment) tahun 2015 yang menunjukkan Indonesia baru bisa

menduduki peringkat 69 dari 76 negara. PISA merupakan program yang dihormati

di seluruh dunia, dan memungkinkan politisi dan pembuat kebijakan untuk

menilai perbedaan sistem pendidikan di berbagai negara. Berdasarkan hasil studi

PISA tersebut, pemerintah harus lebih cermat dalam mengkritisi masalah dan

persoalan pendidikan nasional yang dihadapi saat ini.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2000 tentang

Program Pembangunan Nasional (Propernas) Tahun 2000-2004 menjabarkan

beberapa masalah pendidikan nasional yang saat ini sedang dihadapi, antara

lain:(1) masih rendahnya pemerataan memperoleh pendidikan; (2) masih rendahnya

kualitas dan relevansi pendidikan; dan (3) masih lemahnya manajemen pendidikan,

di samping belum terwujudnya kemandirian dan keunggulan ilmu pengetahuan dan

teknologi di kalangan akademis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

2

Salah satu penyebab rendahnya pemerataan memperoleh pendidikan yaitu

ketidak-merataan distribusi guru di seluruh daerah Indonesia. Guru merupakan

komponen penting dalam pendidikan. Saat ini penyebaran guru lebih condong di

daerah perkotaan, sehingga daerah-daerah terpencil menjadi kekurangan guru.

Menurut Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen)

Kemendikbud Hamid Muhammad (republika.co.id, 22 Oktober 2014) masalah

utama kekurangan guru sebenarnya dikarenakan distribusi guru yang tidak merata.

Guru lebih banyak terkonsentrasi di kota-kota. Sedangkan menurut Pakar

Pendidikan Universitas Negeri Jakarta, Jimmy PH Paat mengatakan bahwa saat

ini Indonesia tidak kekurangan guru, namun distribusinya yang belum merata

sehingga masih banyak sekolah-sekolah yang kekurangan guru.

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (DISDIKPORA) Kabupaten

Magelang merupakan sebuah instansi pemerintahan yang menangani segala

masalah yang berkaitan dengan pendidikan, kepemudaan dan bidang olahraga di

kawasan Kabupaten Magelang. Dalam pengelolaan di bidang pendidikan, terdapat

ketimpangan jumlah guru di perkotaan dengan daerah terpencil. DISDIKPORA

Kabupaten Magelang juga melihat ketimpangan kualitas guru di tiap sekolah,

khususnya pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang berstatus Negeri.

Banyak dari guru-guru yang memiliki kualitas unggul berkumpul pada satu sekolah,

sehingga menimbulkan perbedaan kualitas antara SMP Negeri yang satu dengan

SMP Negeri yang lainnya. Perbedaan kualitas antar SMP Negeri tersebut

menimbulkan perbedaan kualitas pendidikan.

Perbedaan kualitas pendidikan antar SMP Negeri mengakibatkan munculnya

predikat atau cap tersendiri bagi sekolah-sekolah di Kabupaten Magelang. Predikat

yang muncul antara lain predikat SMP Negeri unggulan dan SMP Negeri non

unggulan. SMP Negeri unggulan adalah SMP Negeri yang memiliki prestasi yang

lebih baik dari SMP Negeri lain di daerah tersebut. Sedangkan SMP Negeri non

unggulan adalah SMP Negeri yang memiliki prestasi di bawah SMP Negeri

unggulan. Mayoritas dari SMP Negeri unggulan berada di daerah perkotaan dengan

fasilitas sarana dan prasarana yang lengkap dan baik, sehingga hal tersebut memicu

guru SMP lebih tertarik mengajar di SMP Negeri unggulan walaupun tempat tinggal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

3

jauh dari sekolah. Banyaknya guru SMP yang mengajar di sekolah yang jauh dari

tempat tinggalnya menyebabkan kurang optimalnya kinerja dari guru tersebut.

Semakin banyak guru SMP dengan kualitas unggul memilih mengajar di SMP

Negeri berstatus unggulan dibanding SMP Negeri berstatus non unggulan

mengakibatkan semakin menambah perbedaan kualitas antara SMP Negeri dengan

status unggulan dengan SMP Negeri non unggulan.

Untuk mengatasi ketidak-merataan kualitas pendidikan antar SMP Negeri

dan menghilangkan predikat SMP Negeri Unggulan dan Non-unggulan, serta

meningkatkan kinerja guru maka perlu adanya pemerataan distribusi guru dengan

cara menempatkan atau memutasi guru ke SMP Negeri yang lebih dekat dengan

tempat tinggal guru tersebut. Namun, persoalan mengenai penempatan atau mutasi

guru tidaklah mudah dan sederhana. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan

untuk dapat memutasi seorang guru, diantaranya jarak tempat tinggal guru dengan

sekolah tempat guru tersebut mengajar, waktu tempuh yang diperlukan guru untuk

mencapai sekolah dari tempat tinggal, hasil penilaian Uji Kompetensi Guru (UKG),

dan beberapa aspek lainnya yang harus dipertimbangkan dengan matang oleh

DISDIKPORA. Beragam faktor yang harus dipertimbangkan tersebut membuat

proses pengambilan keputusan menjadi tidak mudah.

Berdasarkan masalah tersebut, maka penulis tertarik untuk membuat sebuah

model penataan guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Magelang.

Model tersebut beguna untuk memberikan rekomendasi penempatan dan penataan

Guru SMP Negeri guna mengoptimalkan kinerja guru Guru SMP Negeri di

Kabupaten Magelang. Model Penataan Guru pernah dilakukan oleh Elisabeth

Nasa Sari untuk jenjang Sekolah Dasar dengan judul Model Penempatan Guru

Sekolah Dasar Negeri Kabupaten Magelang dengan Algoritma Weighted Product

dan Hungarian. Sedangkan untuk penelitian penempatan guru untuk jenjang SMP

pernah dibuat sebagai tesis oleh Husaini (2007) dengan judul Sistem Pendukung

Pengambilan Keputusan penentuan penempatan guru SLTP pada Kabupaten Pidie

NAD: Studi kasus pada Dinas Pendidikan Kabupaten Pidie. Tesis tersebut

menggunakan Peraturan Menteri no. 9 tahun 2003 sebagai landasan perhitungan,

sedangkan pada Model Penataan Guru SMP Negeri Kabupaten Magelang dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

4

Algoritma Profile Matching menggunakan Surat Keputusan Bersama (SKB) 5

menteri tahun 2011 sebagai landasan perhitungan. SKB 5 menteri tahun 2011

merupakan peraturan bersama yang dibuat oleh Menteri Negara Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Menteri Pendidikan Nasional, Menteri

Dalam Negeri, Menteri Keuangan, dan Menteri yang membahas tentang Penataan

dan pemerataan Guru Pegawai Negeri Sipil.

Model Penataan Guru Kabupaten Magelang dengan algoritma Profile

Matching diharapkan dapat membantu Disdikpora Kabupaten Magelang

mempertimbangkan berbagai faktor guna mengoptimalkan kinerja guru SMP di

Kabupaten Magelang.

1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, masalah yang akan

diselesaikan dalam penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana membangun sebuah Model Penataan Guru SMP Negeri

Kabupaten Magelang dengan algoritma Profile Matching untuk Dinas

Pendidikan Pemuda dan Olahraga (DISDIKPORA) Kabupaten

Magelang berdasarkan SKB 5 Menteri tahun 2011?

2. Apakah hasil rekomendasi keputusan dari Model Penataan Guru SMP

Negeri Kabupaten Magelang dengan Algoritma Profile Matching lebih

baik dari kondisi penempatan guru yang ada saat ini?

1.3.Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan, tujuan dari

penelitian ini adalah:

1. Menghasilkan sebuah Model Penataan Guru SMP Negeri Kabupaten

Magelang dengan algoritma Profile Matching untuk Dinas Pendidikan

Pemuda dan Olahraga (DISDIKPORA) Kabupaten Magelang

berdasarkan penerapan Surat Keputusan Bersama (SKB) 5 Menteri

tahun 2011.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

5

2. Mengetahui seberapa baik dan tepat hasil rekomendasi keputusan dari

Model Penataan Guru SMP Negeri Kabupaten Magelang dengan

Algoritma Profile Matching berdasarkan penerapan dari Surat

Keputusan Bersama (SKB) 5 Menteri tahun 2011 dengan

membandingkan kondisi penempatan guru yang ada saat ini.

1.4.Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini atara lain:

1. Bagi Penulis

Untuk menambah pengalaman dan wawasan dalam penerapan dan

pengimplementasian dari teori dan praktikum yang didapatkan selama

kuliah dalam pembuatan sebuah Sistem Informasi yang berguna bagi

masyarakat. Selain itu penelitian ini juga sebagai sarana penyelesaian

tugas akhir jenjang S1 Program Studi Teknik Informatika.

2. Bagi Objek Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat membantu Dinas Pendidikan

Pemuda dan Olahraga (DISDIKPORA) Kabupaten Magelang dalam

menata ulang Guru SMP di Kabupaten Magelang untuk mengoptimalkan

kinerja guru tersebut.

3. Bagi Peneliti selanjutnya

Dengan adanya Model Penataan Guru SMP Negeri Kabupaten

Magelang dengan Algoritma Profile Matching ini diharapkan dapat

menambah bahan referensi bagi peneliti lain yang ingin meneliti atau

mengembangkan sebuah sistem penataan guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

6

1.5.Batasan Masalah

Dalam membangun sebuah Model Penataan Guru SMP Negeri Kabupaten

Magelang dengan Algoritma Profile Matching terdapat beberapa batasan

masalah, antara lain:

1. Studi Kasus dalam Tugas Akhir ini ditekankan pada Guru SMP

Kabupaten Magelang.

2. Studi Kasus dalam Tugas Akhir ini ditekankan hanya pada SMP

yang berstatus Negeri di Kabupaten Magelang dan hanya mencakup

18 SMP Negeri di Kabupaten Magelang sebagai sampel awal dari 59

SMP Negeri yang tersebar di 21 kecamatan di Kabupaten Magelang.

3. Proses penataan dan pengambilan keputusan dalam Model

Penataan Guru SMP Negeri Kabupaten Magelang dengan

Algoritma Profile Matching berdasarkan Surat Keputusan Bersama

(SKB) 5 Menteri tahun 2011.

4. Model Penataan Guru SMP Negeri Kabupaten Magelang dengan

Algoritma Profile Matching dibangun menggunakan bahasa

pemrograman PHP (Perl Hypertext Preprocessor) dan database

MySql.

5. Model Penataan Guru SMP Negeri Kabupaten Magelang dengan

Algoritma Profile Matching adalah pihak DISDIKPORA Kabupaten

Magelang.

6. Data guru dan sekolah yang digunakan dalam pembangunan Model

Penataan Guru SMP Negeri Kabupaten Magelang dengan

Algoritma Profile Matching didapat dari website

http://dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id/ dengan ijin dan persetujuan

dari pihak DISDIKPORA Kabupaten Magelang, sedangkan data

koordinat lokasi guru dan koordinat lokasi sekolah diambil dengan

menggunakan website: https://www.gps-coordinates.net/, dan untuk

data jarak tempuh dan waktu tempuh memanfaatkan website

https://www.google.com/maps.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

7

1.6. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir ini terdiri dari tujuh bab, sebagai

berikut:

BAB I Pendahuluan

Pada bab ini dijelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah,

tujuan, manfaat penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan.

BAB II DasarTeori

Bagian ini berisi kajian atau uraian mengenai teori-teori yang

berkaitan dengan judul atau masalah di tugas akhir. Bab ini juga akan

membahas mengenai metode yang akan digunakan dalam proses penelitian,

serta penelitian terkait yang sebelumnya sudah dilakukan.

BAB III Metodologi Penelitian

Bab ini berisi metodologi penelitian yang akan digunakan pada

penelitian. Bagian ini akan terdiri dari rumusan masalah yang diselesaikan,

metodologi yang digunakan dalam penelitian, tahap perencanaan, survei data,

pengumpulan data, studi literatur, dan pengembangan sistem.

BAB IV Analisa dan Perancangan Sistem

Pada bab ini menjelaskan tentang analisis sistem dan perancangan

sistem yang akan dibangun. Analisis sistem berisi analisis sistem lama,

analisis system baru yang akan dibangun, dan analisis kebutuhan pengguna.

Pada perancangan system berisi diagram use case, ringkasan use case,

skenario use case, diagram Activity, diagram Sequence, desain manajemen

data, desain manajemen model, desain antarmuka.

BAB V Implementasi Sistem

Bab ini berisi tentang implementasi dari hasil perancangan pada

BAB IV ke dalam bahasa pemrograman. Bab ini juga akan membahas

implementasi Surat Keputusan Bersama (SKB) 5 Menteri tahun 2011 kedalam

program. Bab ini berisi coding program, hasil input dan output program.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

8

BAB VI Pengujian dan Analisa Hasil

Bab ini membahas hasil dari pengujian implementasi sistem yang

telah dibangun dengan menggunakan data dari Dinas Pendidikan Pemuda dan

Olahraga (DISDIKPORA) Kabupaten Magelang dengan kondisi penempatan

guru yang saat ini di jalankan oleh pemerintah Kabupaten Magelang. Pada bab

ini juga membahas tentang kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh sistem

yang dibangun.

BAB VII Penutup

Bab ini berisi kesimpulan dari hasil implementasi sistem dan saran

untuk sistem yang telah untuk membantu dalam pengembangan sistem yang

lebih baik untuk masa yang akan datang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

9

BAB II

DASAR TEORI

2.1. SPPK (Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan)

2.1.1. Pengertian SPPK

Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (SPPK) adalah

sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan pemecahan

masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah

dengan kondisi semi terstruktur dan tak terstruktur. Sistem ini

digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi

semi terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak

seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya

dibuat (Turban, 2001).

2.1.2. Tujuan SPPK

Pada dasarnya Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan

(SPPK) bertujuan untuk meningkatkan kemampuan para

pengambil keputusan dengan memberikan alternatif-alternatif

keputusan yang lebih banyak atau lebih baik dan membantu

merumuskan masalah dan keadaan yang dihadapi. Dengan

demikian SPPK dapat menghemat waktu, tenaga dan biaya. Tujuan

dari SPPK menurut Turban (2005) antara lain:

1. Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah

semi terstruktur.

2. Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan

bukannya di maksudkan untuk menggantikan fungsi manajer.

3. Meningkatkan efektivitas keputusan yang di ambil manajer

lebih daripada perbaikan efisiensinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

10

4. Kecepatan komputasi. Komputer memungkinkan para pengambil

keputusan untuk melakukan banyak komputasi secara cepat

dengan biaya yang rendah.

5. Peningkatan produktivitas. Membangun suatu kelompok

pengambil keputusan, terutama para pakar, bisa sangat mahal.

Pendukung terkomputerisasi bisa mengurangi ukuran kelompok

dan memungkinkan para anggotanya untuk berada di berbagai

lokasi yang berbeda-beda (menghemat biaya perjalanan). Selain

itu, produktivitas staf pendukung (misalnya analisis keuangan dan

hukum) bisa di tingkatkan. Produktivitas juga bisa di tingkatkan

menggunakan peralatan optimasi yang menentukan cara terbaik

untuk menjalankan sebuah bisnis.

6. Dukungan kualitas. Komputer bisa meningkatkan kualitas

keputusan yang di buat. Sebagai contoh, semakin banyak data

yang di akses, makin banyak juga alernatif yang bisa di evaluasi.

Analisis resiko bisa di lakukan dengan cepat dan pandangan dari

para pakar (beberapa dari mereka berada di lokasi yang jauh) bisa

dikumpulkan dengan cepat dan dengan biaya yang lebih rendah.

Keahlian bahkan bisa di ambil langsung dari sebuah sistem

computer melalui metode kecerdasan tiruan. Dengan komputer,

para pengambil keputusan bisa melakukan simulasi yang

kompleks, memeriksa banyak skenario yang memungkinkan, dan

menilai berbagai pengaruh secara cepat dan ekonomis. Semua

kapabilitas tersebut mengarah kepada keputusan yang lebih baik.

7. Berdaya saing. Manajemen dan pemberdayaan sumber daya

perusahaan. Tekanan persaingan menyebabkan tugas pengambilan

keputusan menjadi sulit. Persaingan di dasarkan tidak hanya pada

harga, tetapi juga pada kualitas, kecepatan, kustomasi produk, dan

dukungan pelanggan. Organisasi harus mampu secara sering dan

cepat mengubah mode operasi, merekayasa ulang proses dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

11

struktur, memberdayakan karyawan, serta berinovasi. Teknologi

pengambilan keputusan bisa menciptakan pemberdayaan yang

signifikan dengan cara memperbolehkan seseorang untuk membuat

keputusan yang baik secara cepat, bahkan jika mereka memiliki

pengetahuan yang kurang.

8. Mengatasi keterbatasan kognitif dalam pemrosesan dan

penyimpanan.

2.1.3. Karakteristik SPPK

Pengambilan Keputusan adalah pemilihan beberapa alternatif

yang ada untuk mencapai satu atau beberapa tujuan yang telah

ditetapkan (Turban, 2005). Gambar 2.1 menunjukkan karakteristik

yang dimiliki menurut Turban dalam bukunya yang berjudul

“Decision Support System and Intelligent Systems“. Karakterisitik

SPPK menurut Turban (2005) sebagai berikut:

1. Dukungan untuk pengambil keputusan, terutama pada situasi

semiterstruktur dan tak terstruktur.

2. Dukungan untuk semua level manajerial, dari eksekutif puncak

sampai manajer lini.

3. Dukungan untuk individu dan kelompok.

4. Dukungan untuk semua keputusan independen dan atau sekuensial.

5. Dukungan di semua fase proses pengambilan keputusan:

inteligensi, desain, pilihan, dan implementasi.

6. Dukungan pada berbagai proses dan gaya pengambilan

keputusan.

7. Kemampuan sistem beradaptasi dengan cepat dimana pengambil

keputusan dapat menghadapi masalah-masalah baru dan pada

saat yang sama dapat menanganinya dengan cara

mengadaptasikan sistem terhadap kondisi-kondisi perubahan

yang terjadi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

12

8. Pengguna merasa seperti di rumah. User-friendly, kapabilitas

grafis yang kuat, dan sebuah bahasa interaktif yang alami.

9. Peningkatan terhadap keefektifan pengambilan keputusan

(akurasi, timelines, kualitas) dari pada efisiensi (biaya).

10. Pengambil keputusan mengontrol penuh semua langkah proses

pengambilan keputusan dalam memecahkan masalah.

11. Pengguna akhir dapat mengembangkan dan memodifikasi sistem

sederhana.

12. Menggunakan model-model dalam penganalisisan situasi

pengambilan keputusan.

13. Disediakannya akses untuk berbagai sumber data, format, dan

tipe, mulai dari sistem informasi geografi (SIG) sampai sistem

berorientasi objek.

14. Dapat dilakukan sebagai alat standalone yang digunakan oleh

seorang pengambil keputusan pada satu lokasi atau

didistribusikan di satu organisasi keseluruhan dan di beberapa

organisasi sepanjang rantai persediaan.

Gambar 2. 1 Gambar Karakteristik SPPK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

13

Sumber: Decision Support System and Intelligent Systems (Turban, 2005)

2.1.4. Komponen SPPK

Komponen Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (SPPK)

menurut Turban (2005) dapat digambarkan seperti pada gambar 2.2:

Gambar 2. 2 Gambar Komponen SPPK

Sumber: Decision Support System and Intelligent Systems (Turban, 2005)

Menurut Turban (2005) komponen-komponen SPPK terdiri

dari empat subsistem, yaitu:

1. Subsistem Manajemen Data

Subsistem Manajemen Data meliputi basis data yang

mengandung data yang relevan dengan keadaan yang ada dan

dikelola oleh sebuah sistem yang dikenal sebagai database

management system (DBMS) . Subsistem manajemen data

terdiri dari elemen berikut ini:

a) DSS (Decision Support System) database

b) Sistem Manajemen basis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

14

c) Direktori

d) Query Facility

Subsistem manajemen data terdiri dari elemen dapat

digambarkan dalam diagram berikut ini:

Gambar 2. 3 Gambar Subsistem Manajemen Data

Sumber: Decision Support System and Intelligent Systems (Turban, 2005)

2. Subsistem Manajemen Model

Sebuah paket perangkat lunak yang berisi model-model

finansial , statistik, management science, atau model kuantitatif

yang lain yang menyediakan kemampuan analisis sistem dan

management software yang terkait. Subsistem manajemen

model terdiri atas elemen-elemen berikut ini:

a) Basis Model

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

15

b) Sistem Manajemen Basis Model

c) Direktori Model

d) Eksekusi Model, Integrasi, dan Prosesor Perintah

Eksekusi model

Elemen-elemen Subsistem Manajemen Model dapat

digambarkan seperti pada gambar 2.4 di bawah ini:

Gambar 2. 4 Gambar Subsistem Manajemen Model

Sumber: Decision Support System and Intelligent Systems (Turban, 2005)

3. Subsistem Dialog / Antarmuka

Subsistem yang mampu mendukung subsistem yang

lain atau berlaku sebagai sebuah komponen yang berdiri

sendiri (independent). Menurut Turban(1995), subsistem

antarmuka dari suatu SPPK mempunyai kemampuan seperti :

a) Menyediakan Graphical User Interface (GUI),

b) Mengakomodasi user dengan bermacam piranti masukan

(input),

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

16

c) Menampilkan data dengan berbagai macam format dan

piranti keluaran (output),

d) Memberi kemampuan help, prompting, rutin diagnostic dan

suggestion serta dukungan fleksibel yang lain,

e) Meyediakan interaksi dengan database dan basis model,

f) Menyimpan data masukan dan keluaran,

g) Mempunyai windows yang mengijinkan berbagai fungsi

untuk ditampilkan serentak,

h) Menyediakan dukungan komunikasi antara pemakai (user)

dan pembuat (builder) SPPK,

i) Meyediakan latihan dengan contoh-contoh,

j) Menyediakan fleksibilitas dan adaptiveness sehingga SPPK

bisa mengakomodasi masalah dan teknologi yang berbeda,

k) Mampu berinteraksi dalam berbagai gaya dialog yang

berbeda.

Skema dari Subsistem Dialog Model dapat

digambarkan seperti pada gambar 2.5 di bawah ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

17

Gambar 2. 5 Skema dari Dialog Management

Sumber: Decision Support System and Intelligent Systems (Turban, 2005)

4. Subsistem Manajemen Knowledge

Subsistem Manajemen Knowledge merupakan media

tempat komunikasi antara pengguna dan Sistem Pendukung

Pengambilan Keputusan serta tempat pengguna memberikan

perintah kepada sistem pendukung keputusan.

2.1.5. Kelebihan dan Kekurangan SPPK

a. Kelebihan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan

Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (SPPK) dapat

memberikan beberapa keuntungan bagi penggunanya. Menurut

Turban (1995) maupun McLeod (1995) keuntungan-keuntungan

tersebut meliputi :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

18

1. Memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam

memproses data/informasi untuk pengambilan keputusan.

2. Menghemat waktu yang dibutuhkan untuk memecahkan

masalah, terutama berbagai masalah yang sangat kompleks

dan tidak terstruktur.

3. Menghasilkan solusi dengan lebih cepat dan hasilnya dapat

diandalkan.

4. Mampu memberikan berbagai alternatif dalam pengambilan

keputusan, meskipun seandainya Sistem Pendukung

Pengambilan Keputusan (SPPK) tidak mampu memecahkan

masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun

dapat digunakan sebagai stimulan dalam memahami

persoalan.

5. Memperkuat keyakinan pengambil keputusan terhadap

keputusan yang diambilnya.

6. Memberikan keuntungan kompetitif bagi organisasi secara

keseluruhan dengan penghematan waktu, tenaga dan biaya.

b. Kekurangan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan

Walaupun dirancang dengan sangat teliti dan

mempertimbangkan seluruh faktor yang ada, namun Sistem

Pendukung Pengambilan Keputusan (SPPK) tetap mempunyai

kelemahan atau keterbatasan. Menurut Turban (1995) kelemahan

SPPK, antara lain :

1. Ada beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia

yang tidak dapat dimodelkan, sehingga model yang ada

dalam sistem tidak semuanya mencerminkan persoalan

sebenarnya.

2. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (SPPK) terbatas

untuk memberikan alternatif dari pengetahuan yang diberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

19

kepadanya (pengatahuan dasar serta model dasar) pada waktu

perancangan program tersebut.

3. Proses-proses yang dapat dilakukan oleh Sistem Pendukung

Pengambilan Keputusan (SPPK) biasanya tergantung juga

pada kemampuan perangkat lunak yang digunakan.

4. Harus selalu diadakan perubahan secara kontinyu untuk

menyesuaikan dengan keadaan lingkungan yang terus

berubah agar sistem tersebut selalu up to date.

5. Bagaimanapun juga harus diingat bahwa Sistem Pendukung

Pengambilan Keputusan (SPPK) dirancang untuk membantu

atau mendukung pengambilan keputusan dengan mengolah

informasi dan data yang diperlukan dan bukan untuk

mengambil alih pengambilan keputusan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

20

2.1.6. Keterbatasan SPPK

Disamping berbagai keuntungan dan manfaat seperti

dikemukakan di atas, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan

(SPPK) juga memiliki beberapa keterbatasan (Daihani, 2001),

diantaranya adalah :

1. Ada beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia yang

tidak dapat dimodelkan, sehingga model yang ada dalam sistem

tidak semuanya mencerminkan persoalan sebenarnya.

2. Kemampuan suatu SPPK terbatas pada perbendaharaan

pengetahuan yang dimilikinya (pengetahuan dasar serta model

dasar).

3. Proses-proses yang dapat dilakukan oleh SPPK biasanya

tergantung juga pada kemampuan perangkat lunak yang

digunakannya.

4. SPPK tidak memiliki kemampuan intuisi seperti yang dimiliki

oleh manusia. Karena walau bagaimanapun canggihnya suatu

SPPK, SPPK hanyalah suatu kumpulan perangkat keras,

perangkat lunak dan sistem yang mengoperasikannya yang tidak

dilengkapi dengan kemampuan berpikir.

Bagaimanapun juga harus diingat bahwa SPPK tidak ditekankan

untuk membuat keputusan. Dengan sekumpulan kemampuan untuk

mengolah informasi/data yang akan diperlukan dalam proses

pengambilan keputusan, sistem hanya berfungsi sebagai alat bantu

manajemen. Jadi sistem ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan

fungsi pengambil keputusan dalam membuat keputusan dalam

melaksanakan tugasnya (Daihani, 2001).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

21

2.1.7. Metode Profile Matching

2.1.7.1. Pengertian Metode Profile Matching

Menurut Handojo dkk (2003), Profile Matching

merupakan suatu proses dalam manajemen Sumber Daya

Manusia (SDM) dimana terlebih dahulu ditentukan kompetensi

yang diperlukan oleh suatu jabatan.

Dalam proses Profile Matching secara garis besar

merupakan proses membandingkan antara kompetensi individu

ke dalam kompetensi jabatan sehingga dapat diketahui

perbedaan kompetensinya (disebut juga gap).

2.1.7.2. Langkah-langkah Metode Profile Matching

Proses perhitungan pada metode Profile Matching, diawali

dengan pendefinisian nilai minimum untuk setiap variabel-variabel

penilaian. Selisih setiap nilai data testing terhadap nilai minimum

masing-masing variabel, merupakan gap yang kemudian diberi

bobot. Bobot setiap variabel akan dihitung rata-rata berdasarkan

kelompok variabel Core Factor (CF) dan Secondary Factor (SF).

Komposisi CF ditambah SF adalah 100%, tergantung dari

kepentingan pengguna metode ini. Tahap terakhir dari metode ini,

adalah proses akumulasi nilai CF dan SF berdasarkan nilai-nilai

variabel data testing.

Langkah-langkah dalam metode Profile Matching menurut

Handojo dkk (2003) antara lain:

1. Menentukan variabel data-data yang dibutuhkan.

2. Menentukan variabel data-data yang digunakan sebagai

penilaian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

22

3. Menghitung gap kompetensi.. Perhitungan gap

menggunakan rumus 2.1 sebagai berikut:

….……(2.1)

4. Pemberian bobot nilai gap. Setelah didapatkan tiap gap

masing-masing karyawan, tiap profil karyawan diberi

bobot nilai sesuai dengan patokan nilai pada tabel bobot

nilai gap.

5. Menghitung nilai rata-rata setiap jenis factor. Metode

Profile Matching memiliki dua jenis factor dalam

proses perhitungannya, yaitu Core Factor (Faktor

Utama) dan Secondary Factor (faktor pendukung).

Menghitung nilai rata-rata jenis factor

subkriteria setiap kriteria dengan rumus:

a. Core Factor (Faktor Utama), yaitu merupakan

kriteria (kompetensi) yang paling penting atau

menonjol atau paling dibutuhkan oleh suatu

penilaian yang diharapkan dapat memperoleh

hasil yang optimal.

Menghitung nilai rata-rata Core Factor:

…………………………..(2.2)

Keterangan:

NFC : Nilai rata-rata core factor

NC : Jumlah total nilai core factor

IC : Jumlah item core factor

b. Secondary Factor (faktor pendukung), yaitu

merupakan item-item selain yang ada pada core

factor. Atau dengan kata lain merupakan faktor

pendukung yang kurang dibutuhkan oleh suatu

penilaian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

23

Menghitung nilai rata-rata Secondary Factor:

…………………………(2.3)

Keterangan:

NFS : Nilai rata-rata secondary factor

NS : Jumlah total nilai secondary factor

IS : Jumlah item secondary factor

6. Menghitung nilai total setap kriteria. Perhitungan nilai

total berdasarkan presentase dari core factor dan

secondary factor. Proses perhitungan nilai total

menggunakan rumus:

………..(2.4)

Keterangan :

PCF% : Persentase core factor

NFC : Nilai rata-rata core factor

PSF% : Persentase secondary factor

NFS : Nilai rata-rata secondary factor

7. Menghitung Hasil Akhir. Menghitung Hasil Akhir

dilakukan dengan menggunakan rumus:

(2.5)

Keterangan :

HA : Hasil Akhir

N1 : Nilai Total Aspek 1

(x)% : Nilai persen rumus hasil akhir (total 100%)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

24

2.1.7.3. Kelebihan Metode Profile Matching

Metode Profile Matching memiliki beberapa

keunggulan atau kelebihan dibandingkan dengan metode

pendukung pengambilan keputusan yang lain.

Kelebihan tersebut anatara lain:

1. Metode Profile Matching merupakan metode yang paling

tepat digunakan dalam proses membandingkan antar

kompetensi individu ke dalam kompetensi suatu jabatan

sehingga dapat di ketahui perbedaan kompetensinya.

2. Profile Matching merupakan metode yang sangat sesuai di

gunakan untuk pengambilan keputusan yang berhubungan

dengan nilai prestasi jabatan dan kompetensi karena

perhitungan yang di lakukan dengan pembobotan dan

perhitungan gap dengan demikian untuk calon kandidat

yang memiliki gap lebih kecil maka nilai bobotnya akan

semakin besar.

3. Profile Matching mempertimbangkan konsistensi yang

logis dalam penilaian yang di gunakan untuk menentukan

prioritas sehingga menghasilkan alternatif yang tidak

banyak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

25

2.1.7.4. Contoh Perhitungan dengan Metode Profile Matching

Berikut contoh penggunaan metode Profile Matching dengan menggunakan alternative guru mata

pelajaran PKn.

1. Menentukan variabel data-data yang dibutuhkan.

Tabel 2. 1 Tabel Contoh Data Guru

GURU Jarak

Tempuh

Waktu

Tempuh Status Wilayah

Status

Kepegawaian

Pendidikan

Terakhir Usia

Jenis

Kelamin

Status

Pernikahan

Guru 1 (G1) 18.5 37 Kec. Borobudur PNS S1 48 Perempuan Menikah

Guru 2 (G2) 33.8 58 Kec. Srumbung PNS S1 57 Perempuan Menikah

Guru 3 (G3) 3.6 8 Kec. Ngluwar Honorer S1 38 Laki-laki Belum

Guru 4 (G4) 24.5 46 Kec. Sawangan PNS S1 58 Perempuan Menikah

Guru 5 (G5) 46 76 Kec. Sanden PNS S1 46 Perempuan Menikah

Guru 6 (G6) 50 82 Kec. Grabag PNS S1 58 Laki-laki Duda

Guru 7 (G7) 16.7 28 Kec. Srumbung PNS S1 57 Perempuan Menikah

Guru 8 (G8) 66.9 76 Kec. Sidorejo PNS S1 53 Perempuan Menikah

Guru 9 (G9) 31.7 55 Kec. Magelang

Tengah PNS S1 54 Perempuan Menikah

Guru 10

(G10) 29.2 48 Kec. Mertoyudan Honorer S1 43 Perempuan Menikah

Data-data tersebut kemudian dilakukan proses skoring atau pembobotan data berdasarkan parameter yang telah ditentukan.

Parameter pembobotan data anatara lain:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

26

a. Jarak Tempuh

Tabel 2. 2 Tabel Contoh Parameter Jarak tempuh

Skala Factor Bobot

0 s.d 1 km 10

1,1 s.d 2km 9

2,1 s.d 3 km 8

3,1 s.d 4km 7

4,1 s.d 5km 6

5,1 s.d 10 km 5

11 s.d 15 km 4

16 s.d 20 km 3

21 s.d 25 km 2

> 25 km 1

b. Waktu Tempuh

Tabel 2. 3 Tabel Contoh Parameter Waktu tempuh

Skala Factor Bobot

0 s.d 5 menit 10

6 s.d 10 menit 9

11 s.d 15 menit 8

16 s.d 20 menit 7

21 s.d 25 menit 6

26 s.d 30 menit 5

31 s.d 40 menit 4

41 s.d 50 menit 3

51 s.d 60 menit 2

<60 menit 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

27

c. Status Wilayah

Tabel 2. 4 Tabel Contoh Parameter status wilayah

Skala Factor Bobot

Dalam satu kecamatan yang sama. 4

Dalam satu kabupaten yang sama,

berbeda kecamatan. 3

Dalam provinsi yang sama,

berbeda kabupaten 2

Berbeda provinsi 1

d. Status Kepegawaian

Tabel 2. 5 Tabel Contoh Parameter Status Kepegawaian

Skala Factor Bobot

PNS 2

Pegawai Honorer 1

e. Pendidikan Terakhir

Tabel 2. 6 Tabel Contoh Parameter Pendidikan Terakhir

Skala Factor Bobot

S3 4

S2 3

S1 2

< S1 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

28

f. Usia

Tabel 2. 7 Tabel Contoh Parameter Usia

Skala Factor Bobot

>65 10

60 s.d 65 9

56 s.d 60 8

51 s.d 55 7

46 s.d 50 6

41 s.d 45 5

36 s.d 40 4

31 s.d 35 3

26 s.d 30 2

< 25 1

g. Status Pernikahan

Tabel 2. 8 Tabel Contoh Parameter Status Pernikahan

Skala Factor Bobot

Janda/Duda 3

Sudah Menikah 2

Belum Menikah 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

29

h. Jenis Kelamin

Tabel 2. 9 Tabel Contoh Parameter Jenis Kelamin

Skala Factor Bobot

Perempuan 2

Laki-laki 1

Hasil skoring atau pembobotan data berdasarkan parameter yang telah ditentukan, yaitu:

Tabel 2. 10 Tabel Contoh Hasil Skoring

GURU Jarak

Tempuh

Waktu

Tempuh

Status

Wilayah

Status

Kepegawaian

Pendidikan

Terakhir Usia

Jenis

Kelamin

Status

Pernikahan

Guru 1 (G1) 3 4 3 2 2 6 2 2

Guru 2 (G2) 1 2 3 2 2 8 2 2

Guru 3 (G3) 7 9 3 1 2 4 1 1

Guru 4 (G4) 2 3 3 2 2 8 2 2

Guru 5 (G5) 1 1 1 2 2 6 2 2

Guru 6 (G6) 1 1 3 2 2 8 1 3

Guru 7 (G7) 3 5 3 2 2 8 2 2

Guru 8 (G8) 1 1 2 2 2 7 2 2

Guru 9 (G9) 1 2 2 2 2 7 2 2

Guru 10 (G10) 1 3 3 1 2 5 2 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

30

2. Menentukan variabel data-data yang digunakan sebagai penilaian.

Tabel 2. 11 Tabel Contoh Variabel Data

Kriteria SubKriteria Bobot

Tempuh Jarak Tempuh, Waktu Tempuh, Status Wilayah 50%

Kepegawaian Status Kepegawaian, Pendidikan Terakhir 30%

Kepribadian Usia, Jenis Kelamin, Status Pernikahan 20%

Tabel 2. 12 Tabel Contoh Nilai Ideal

Nama Jenis Profile Jabatan

Jarak Tempuh Core Factor 6

Waktu Tempuh Core Factor 4

Status Wilayah Second Factor 3

Status Kepegawaian Core Factor 1

Pendidikan Terakhir Second Factor 2

Usia Core Factor 5

Jenis Kelamin Second Factor 1

Status Pernikahan Core Factor 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

31

3. Menghitung pemetaan gap kompetensi.

gap= Profile guru – profil jabatan, sehingga didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 2. 13 Tabel Contoh Hasil gap

GURU

Tempuh Kepegawaian Kepribadian

Jarak

Tempuh

Waktu

Tempuh

Status

Wilayah

Status

Kepegawaian

Pendidikan

Terakhir Usia

Jenis

Kelamin

Status

Pernikahan

G1 -3 0 0 0 0 1 0 0

G2 -5 -2 0 0 0 3 0 0

G3 1 5 0 -1 0 -1 -1 -1

G4 -4 -1 0 0 0 3 0 0

G5 -5 -3 -2 0 0 1 0 0

G6 -5 -3 0 0 0 3 -1 -1

G7 -3 1 0 0 0 3 0 0

G8 -4 -3 -1 0 0 2 0 0

G9 -4 -2 -1 0 0 2 0 0

G10 -5 -1 0 -1 0 0 0 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

32

4. Pemberian bobot nilai gap.

Setelah didapatkan tiap gap masing-masing alternative atau guru, maka tiap gap tersebut

diberi bobot nilai dengan patokan tabel bobot nilai gap seperti table berikut:

Tabel 2. 14 Tabel Contoh gap

No Selisih GAP Bobot Nilai Keterangan

1 9 10 Kompetensi individu kelebihan 9 tingkat/level

2 8 9.5 Kompetensi individu kelebihan 8 tingkat/level

3 7 9 Kompetensi individu kelebihan 7 tingkat/level

4 6 8.5 Kompetensi individu kelebihan 6 tingkat/level

5 5 8 Kompetensi individu kelebihan 5 tingkat/level

6 4 7.5 Kompetensi individu kelebihan 4 tingkat/level

7 3 7 Kompetensi individu kelebihan 3 tingkat/level

8 2 6.5 Kompetensi individu kelebihan 2 tingkat/level

9 1 6 Kompetensi individu kelebihan 1 tingkat/level

10 0 5.5 Tidak Ada Selisih (kompetensi sesuai dengan yang dibutuhkan)

11 -1 5 Kompetensi individu kekurangan 1 tingkat/level

12 -2 4.5 Kompetensi individu kekurangan 2 tingkat/level

13 -3 4 Kompetensi individu kekurangan 3 tingkat/level

14 -4 3.5 Kompetensi individu kekurangan 4 tingkat/level

15 -5 3 Kompetensi individu kekurangan 5 tingkat/level

16 -6 2.5 Kompetensi individu kekurangan 6 tingkat/level

17 -7 2 Kompetensi individu kekurangan 7 tingkat/level

18 -8 1.5 Kompetensi individu kekurangan 8 tingkat/level

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

33

19 -9 1 Kompetensi individu kekurangan 9 tingkat/level

Maka akan diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 2. 15 Tabel Hasil Skoring gap

GURU

Tempuh Kepegawaian Kepribadian

Jarak

Tempuh

Waktu

Tempuh

Status

Wilayah

Status

Kepegawaian

Pendidikan

Terakhir Usia

Jenis

Kelamin

Status

Pernikahan

G1 4 5.5 5.5 5.5 5.5 6 5.5 5.5

G2 3 4.5 5.5 5.5 5.5 7 5.5 5.5

G3 6 8 5.5 5 5.5 5 5 5

G4 3.5 5 5.5 5.5 5.5 7 5.5 5.5

G5 3 4 4.5 5.5 5.5 6 5.5 5.5

G6 3 4 5.5 5.5 5.5 7 5 6

G7 4 6 5.5 5.5 5.5 7 5.5 5.5

G8 3 4 5 5.5 5.5 6.5 5.5 5.5

G9 3 4.5 5 5.5 5.5 6.5 5.5 5.5

G10 3 5 5.5 5 5.5 5.5 5.5 5.5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

34

5. Hasil perhitungan nilai rata-rata setiap jenis factor.

Tabel 2. 16 Tabel Contoh Rata-rata Jenis Faktor

GURU

Tempuh Kepegawaian Kepribadian

Core Factor Secondary

Factor Core Factor

Secondary

Factor Core Factor

Secondary

Factor

G1 4.75 5.5 5.5 5.5 5.75 5.5

G2 3.75 5.5 5.5 5.5 6.25 5.5

G3 7 5.5 5 5.5 5 5

G4 4.25 5.5 5.5 5.5 6.25 5.5

G5 3.5 4.5 5.5 5.5 5.75 5.5

G6 3.5 5.5 5.5 5.5 6.5 5

G7 5 5.5 5.5 5.5 6.25 5.5

G8 3.5 5 5.5 5.5 6 5.5

G9 3.75 5 5.5 5.5 6 5.5

G10 4 5.5 5 5.5 5.5 5.5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

35

6. Hasil perhitungan nilai total setap kriteria.

Tabel 2. 17 Tabel Contoh Nilai Total Setap Kriteria

GURU Tempuh Kepegawaian Kepribadian

G1 5.05 5.50 5.65

G2 4.45 5.50 5.95

G3 6.40 5.20 5.00

G4 4.75 5.50 5.95

G5 3.90 5.50 5.65

G6 4.30 5.50 5.90

G7 5.20 5.50 5.95

G8 4.10 5.50 5.80

G9 4.25 5.50 5.80

G10 4.60 5.20 5.50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

36

7. Menghitung Hasil Akhir.

Dari hasil perhitungan dari tiap aspek di atas kemudian dihitung nilai total berdasar

presentasi dari core dan secondary terhadap kinerja tiap-tiap profil. Kemudian nilai core

factordan secondary factor ini dijumlahkan sesuai rumus dan hasilnya sebagai berikut:

Tabel 2. 18 Tabel Contoh Hasil Akhir

GURU Nilai Akhir Rangking

G1 5.305 3

G2 5.065 5

G3 5.76 1

G4 5.215 4

G5 4.73 10

G6 4.98 6

G7 5.44 2

G8 4.86 9

G9 4.935 8

G10 4.96 7

Berdasarkan dari perhitungan Profile Matching tersebut, didapatkan nilai akhir dari tiap-

tiap alternative. Dari nilai akhir tersebut dilakukan proses perangkingan dengan nilai terbesar

sebagai hasil terbaik. Nilai terbaik tersebut kemudian dijadikan rekomendasi untuk pertimbangan

bagi pengguna.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

37

2.2. Surat Keputusan Bersama (SKB) 5 Menteri

Surat Keputusan Bersama merupakan peraturan bersama yang dibuat

oleh Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi, Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Dalam Negeri, Menteri

Keuangan, dan Menteri Agama. Peraturan bersama tersebut membahas

tentang Penataan dan pemerataan Guru Pegawai Negeri Sipil. Surat tersebut

ditetapkan pada 3 Oktober 2011.

2.2.1. Pengertian Guru

Menurut Surat Keputusan Bersama (SKB) 5 Menteri, guru

adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,

membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi

peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,

pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru Pegawai Negeri

Sipil yang selanjutnya disebut guru PNS adalah guru yang berstatus

sebagai pegawai negeri sipil.

2.2.2. Jenis Guru

Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 5 Menteri,

berdasarkan sifat, tugas, dan kegiatannya, guru digolongkan dalam 3

(tiga) jenis sebagai berikut:

a) Guru kelas adalah guru yang mempunyai tugas, tanggung

jawab, wewenang, dan hak secara penuh dalam proses

pembelajaran seluruh mata pelajaran di kelas tertentu di

TK/TKLB dan SD/SDLB dan satuan pendidikan formal yang

sederajat.

b) Guru mata pelajaran adalah guru yang mempunyai tugas,

tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh dalam

proses pembelajaran pada 1 (satu) mata pelajaran tertentu pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

38

satuan pendidikan formal pada jenjang pendidikan dasar

(SD/SDLB, SMP/SMPLB) termasuk guru mata pelajaran

pendidikan jasmani dan kesehatan, dan guru pendidikan agama

serta pendidikan menengah (SMA/SMALB/SMK). Guru mata

pelajaran pada SMK dikelompokkan menjadi guru

normatif/adaptif dan guru produktif. Jenis guru muatan lokal

ditentukan oleh masing-masing satuan pendidikan berdasarkan

kebijakan tiap provinsi/kabupaten/kota.

c) Guru bimbingan dan konseling/konselor adalah guru yang

mempunyai tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara

penuh dalam kegiatan bimbingan dan konseling terhadap

sejumlah peserta didik satuan pendidikan formal pada jenjang

pendidikan dasar (SMP/SMPLB) dan pendidikan menengah

(SMA/SMALB dan SMK).

2.2.3. Penataan dan Pemindahan Guru

Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 5 Menteri

Penataan guru PNS dan Pemindahan guru PNSmemiliki pengertia

sebagai berikut:

a. Penataan guru PNS adalah proses menata ulang agar rasio,

kualifikasi akademik, distribusi, dan komposisi guru PNS sesuai

dengan kebutuhan riil masing-masing satuan pendidikan.

b. Pemindahan guru PNS adalah proses penugasan guru antarsatuan

pendidikan, antarjenjang, antarjenis pendidikan,

antarkabupaten/kota, dan antarprovinsi dalam rangka

peningkatan mutu pendidikan yang berdampak pada perubahan

satuan administrasi pangkal yang bersangkutan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

39

2.2.4. Optimalisasi Pemenuhan Kebutuhan Guru

Perbedaan antara jumlah guru yang tersedia dengan jumlah guru

yang dibutuhkan sesuai dengan jenisnya baik di tingkat satuan

pendidikan maupun di tingkat kabupaten/kota menggambarkan kondisi

kekurangan dan/atau kelebihan jenis guru. Menurut SKB 5 Menteri,

Kekurangan guru adalah kondisi dimana jumlah guru yang ada lebih

sedikit dari yang dibutuhkan. Sedangkan kelebihan guru adalah kondisi

dimana jumlah guru yang ada lebih banyak dari yang dibutuhkan.

Berdasarkan SKB 5 Menteri, optimalisasi pemenuhan guru dilakukan

dengan cara sebagai berikut:

1. Guru Kelas

Kekurangan Guru Kelas dapat diatasi dengan cara:

a. Menerima guru pindahan dari satuan pendidikan lain dari

kabupaten/kota yang sama atau kabupaten/kota yang lain

b. Pengangkatan/rekruitmen guru baru

c. Pembelajaran kelas rangkap untuk daerah atau wilayah

tertentu sesuai ketentuan yang berlaku.

Kelebihan Guru Kelas dapat diatasi dengan cara:

a. Memindahkan guru dari satuan pendidikan lain dari

kabupaten/kota yang sama atau kabupaten/kota yang lain

b. Alih fungsi/profesi guru, sesuai dengan ketentuan yang

berlaku

c. Pensiun dini, sesuai dengan dengan ketentuan yang

berlaku

2. Guru Matapelajaran

Kekurangan dan/atau kelebihan guru mata pelajaran dapat

diatasi dengan cara sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

40

a. Menerima atau memindahkan guru mata pelajaran

tertentu dari satuan pendidikan ke satuan pendidikan lain

dii kabupaten/kota yang sama atau kabupaten/kota yang

lain;

b. Memindahkan guru mata pelajaran tertentu ke mata

pelajaran lain yang bukan bidangnya dengan

mempertimbangkan kedekatan latar belakang pendidikan

guru yang bersangkutan dengan mata pelajaran yang akan

diampu, yang dikenal dengan istilah alih fungsi/profesi,

pengangkatan/rekruitmen guru baru.

c. Alih fungsi/profesi dilakukan bagi guru yang jumlahnya

berlebih untuk mengisi kekurangan jenis guru tertentu.

Guru alih fungsi/profesi harus mengikuti

pendidikan/pelatihan/penataran yang direncanakan untuk

keperluan tersebut agar mendapatkan kompetensi

profesional pada mata pelajaran baru yang akan diampu.

3. Guru Bimbingan Konseling (BK)

Kekurangan Guru BK dapat diatasi dengan cara sebagai

berikut:

a. Menerima guru pindahan dari satuan pendidikan lain dari

kabupaten/kota yang sama atau kabupaten/kota yang lain

b. Pengangkatan/rekruitmen guru baru

Kelebihan Guru BK dapat diatasi dengan cara sebagai berikut:

a. Memindahkan guru dari satuan pendidikan lain dari

kabupaten/kota yang sama atau kabupaten/kota yang lain

b. Alih fungsi/profesi guru, sesuai dengan ketentuan yang

berlaku

c. Pensiun dini, sesuai dengan dengan ketentuan yang

berlaku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

41

2.2.5. Perhitungan Guru SMP

2.2.5.1. Perhitungan Jam Tersedia

Jumlah jam tersedia adalah jumlah jam tatap muka

sesuai yang dibutuhkan oleh sekolah sesuai

dengan jumlah rombelnya. Rumus perhitungannya adalah

sebagai berikut:

……………………….(2.6)

Keterangan:

JT = Jam Tersedia

JR = jumlah rombel

JTM = jam tatap muka per minggu sesuai KTSP

k = kelas

Contoh 1:

Menurut perhitungan pada poin kelima, jumlah

rombel ideal di SMP ABC adalah 12 rombel dengan masing-

masing kelas 7,8 dan 9 terdiri dari 4 rombel.

Maka kebutuhan jam:

Jt = (4 x 4) + (4 x4) + (4 x 4) = 48 jam

Contoh 2:

Menurut perhitungan pada poin kelima, jumlah rombel

ideal di SMP ABC adalah 6 rombel dengan masing-masing

kelas 7,8 dan 9 terdiri dari 2 rombel.

Maka kebutuhan jam di SMP ABC untuk mata

pelajaran Seni budaya adalah:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

42

Jt = (4 x 2) + (4 x 2) + (4 x 2) = 24 jam

2.2.5.2. Perhitungan Kebutuhan Guru

Jumlah guru dihitung dengan membagi jam tersedia

dengan wajib mengajar (24 jam). Apabila jam yang tersedia

kurang dari 24 jam, kebutuhan guru dihitung satu sesuai

dengan standar pelayanan minimal yang tercantum dalam

Permendiknas nomor 39 tahun 2010 bahwa di setiap SMP

terdapat 1 orang guru untuk setiap mata pelajaran. Apabila

jam yang tersedia tidak habis dibagi dengan wajib

mengajar, maka dilakukan pembulatan dengan ketentuan:

a) Jika setelah dibulatkan ke bawah, tatap muka per minggu

untuk masing-masing guru tidak lebih dari 40 jam, maka

angka yang diambil adalah hasil pembulatan ke bawah

b) Jika setelah dibulatkan ke bawah, tatap muka per minggu

untuk masing-masing guru melebihi 40 jam, maka nilai yang

diambil adalah pembulatan keatas dengan catatan ada 1

orang guru yang belum mengajar 24 jam.

b. Prinsip Perhitungan:

…………………….…….…….……….(2.7)

Keterangan:

kg = kebutuhan guru

jt = jam tersedia

Contoh 1:

SMP ABC memiliki jumlah jam tersedia sebanyak 18

jam untuk mata pelajaran seni budaya,maka kebutuhan guru di SMP

ABC adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

43

Contoh 2:

SMP ABC memiliki jumlah jam tersedia sebanyak 36

jam untuk mata pelajaran matematika, maka kebutuhan guru di SMP

ABC adalah sebagai berikut:

Setelah dibulatkan kebawah ternyata tatap muka per minggu

guru menjadi 36 jam. Karena nilai tersebut masih diantara 24 – 40

jam maka kebutuhan guru di SMP ABC adalah 1.

Contoh 3:

SMP ABC memiliki jumlah jam tersedia sebanyak 44

jam untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, maka kebutuhan

guru di SMP ABC adalah sebagai berikut:

2.3. Google Maps

2.3.1. Pengenalan Google Maps

Google Maps adalah layanan pemetaan web yang

dikembangkan oleh Google. Layanan ini memberikan citra satelit, peta

jalan, panorama 360°, kondisi lalu lintas, dan perencanaan rute untuk

bepergian dengan berjalan kaki, mobil, sepeda (versi beta), atau

angkutan umum. Google Maps dapat diakses melalui situs

http://maps.google.com dimana pengguna harus terhubung dengan

internet.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

44

Google Maps dimulai sebagai program desktop C++ yang

dirancang oleh Lars dan Jens Eilstrup Rasmussen di perusahaan

Where 2 Technologies. Pada Oktober 2004, perusahaan ini diakuisisi

oleh Google, yang diubah menjadi sebuah aplikasi web. Setelah

akuisisi tambahan dari perusahaan visualisasi data geospasial dan

analisis lalu lintas, Google Maps diluncurkan pada Februari 2005.

2.3.2. Manfaat Google Maps

Google map menyajikan tampilan peta sebuah wilayah yang

dibuat secara digital. Pengguna yang ingin mengetahui peta sebuah

wilayah, cukup masuk ke situs google map tersebut dan mengetikkan

sebuah alamat, maka hasil yang dicari akan segera ditemukan tanpa

menunggu waktu yanglama. Google Maps memiliki beberapa manfaat

antara lain:

1. Mempercepat pencarian sebuah lokasi dalam waktu yang

singkat. Karena dengan tekhnologi digital sistem

pencarian akan berlangsung dengan cepat.

2. Membantu seseorang yang sedang bepergian untuk

mencari jalan yang cepat pada lokasi yang hendak

ditujunya.

3. Mempermudah sistem penyimpanan peta. Karena dengan

teknologi digital menjadikan kita tidak perlu ruang yang

khusus untuk menyimpan sebuah peta. Sebab dalam

google map ini data disimpan dalam bentuk digital.

4. Bisa diakses dari mana saja. Dengan tekhnologi internet,

menjadikan kita bisa mengakses peta tersebut dari

berbagai tempat yang memiliki fasilitas internet.

5. Mengetahui tempat tempat baru yang mungkin belum kita

ketahui sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

45

6. Adanya pembaharuan data yang lebih cepat daripada

menggunakan peta konvensional.

2.3.3. Macam-macam Tipe Google Maps

Google map menyajikan beberapa tipe Google Maps,

berdasarkan dari situs Google Maps, tipe Google Maps antara lain:

1. Tipe Roadmap : untuk menampilkan peta biasa 2 dimensi.

Contoh peta tipe Roadmap seperti pada gambar 2.6 dibawah

ini:

Gambar 2. 6 Jenis Peta RoadMap

2. Tipe Terrain : untuk menampilkan peta dan menunjukkan relief

fisik permukaan bumi dan menunjukkan seberapa tingginya

suatu lokasi, contohnya akan menunjukkan gunung dan sungai.

Contoh peta tipe Terrain seperti pada gambar 2.7 dibawah ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

46

Gambar 2. 7 Jenis Peta Terrain

3. Tipe Satelite : untuk menampilkan peta berdasarkan foto

satelit. Contoh peta tipe Satelite seperti pada gambar 2.8

dibawah ini:

Gambar 2. 8 Jenis Peta Satelite

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

47

4. Tipe Hybrid : untuk menampilkan peta yang menunjukkan foto

satelit, diatasnya tergambar pula apa yang tampil pada

ROADMAP (jalan dan nama kota). Contoh peta tipe Hybrid

seperti pada gambar 2.9 dibawah ini:

Gambar 2. 9 Jenis Peta Hybrid

2.3.4. Google Maps API

API adalah kependekan dari Application programming

interface. Google Maps API adalah suatu library yang berbentuk

JavaScript, yang berisi fungsi fungsi pemrograman yang disediakan

oleh Google agar Google maps bisa di integrasikan kedalam Web atau

aplikasi pemetaan yang sedang di buat.

Google maps API dapat dipakai secara gratis tanpa perlu

mengeluarkan biaya untuk lisensi. Hanya saja, request peta maksimal

yang diperbolehkan hanya 2500 request/perhari, sehingga bila request

yang diinginkan lebih dari itu harus membeli lisensi Google Maps API

for Bisnis. Pada Google Maps API versi 3 tidak diperlukan kunci

akses (API Key), akan tetapi penggunaan API key sangat dianjurkan

untuk dapat mengetahui penggunaan API yang dipakai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

48

2.3.5. API key

Dalam penggunaan Google Maps API diperlukan sebuah key

sebagai kunci untuk mengakses google API. Langkah- langkah

mendapatkan Key dalam Google Maps API:

1. Langkah pertama untuk mendapatkan key adalah

memiliki akun google, atau siapapun yang memiliki

email jenis gmail, maka otomatis akan memiliki akun

google. Jika sudah, silakan masuk ke alamat berikut

https://console.developers.google.com/project.

2. Buat nama project sesuai dengan keinginan teman-

teman, setiap project yang di create, akan mendapatkan

satu key untuk google API sesuai kebutuhan.

3. Pilih jenis google API yang ingin dimanfaatkan

fiturnya, berhubung saya membutuhkan fitur maps dari

google, maka saya memilih google maps API untuk

browser, jika untuk android, tinggal pilih yang versi

android.

4. Setelah memilih google maps API, kita memasuki

halaman baru untuk mendapatkan akses key. Pada side

sebelah kiri, pilih Credentials dan klik create, maka

akan muncul key untuk akses google maps API

berbasis web.

2.4. PHP (Perl Hypertext Preprocessor)

2.4.1. Pengertian PHP

PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun

1995. Pada waktu itu PHP bernama FI (Form Interpreted). PHP

memiliki banyak pengertian. Pengertian PHP(Perl Hypertext

Preprocessor) menurut Arief (2011) adalah bahasa server-side-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

49

scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web

yang dinamis.

2.4.2. Fungsi PHP

Dalam dunia web desain, PHP digunakan untuk membuat

tampilan web menjadi lebih dinamis. Dengan PHP kita bisa

menampilkan atau menjalankan beberapa file dalam 1 file dengan cara

di include atau require.

PHP sudah dapat beriteraksi dengan beberapa database

walaupun dengan kelengkapan yang berbeda, seperti:

a) DBM,

b) FilePro (Personic, Inc),

c) Informix,

d) Ingres,

e) InterBase,

f) Microsoft Access,

g) MSSQL,

h) MySQL,

i) Oracle

j) PostgrSQL,

k) Sybase.

2.4.3. Kelebihan PHP

PHP (Perl Hypertext Preprocessor) memiliki beberapa

kelebihan yang tak dimiliki oleh bahasa pemrogaman sejenis.

Keunggulan tersebut antara lain (Arief , 2011):

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

50

1. PHP merupakan sebuah bahasa script yang tidak melakukan

sebuah kompilasi dalam penggunaannya. Tidak seperti halnya

bahasa pemrograman aplikasi yang lainnya.

2. PHP dapat berjalan pada web server yang dirilis oleh

Microsoft, seperti IIS atau PWS juga pada apache yang

bersifat open source.

3. Karena sifatnya yang open source, maka perubahan dan

perkembangan interpreter pada PHP lebih cepat dan mudah,

karena banyak milis-milis dan developer yang siap membantu

pengembanganya.

4. Jika dilihat dari segi pemahaman, PHP memiliki referensi yang

begitu banyak sehingga sangat mudah untuk dipahami.

5. PHP dapat berjalan pada 3 operating sistem, yaitu: Linux,

unux, dan windows, dan juga dapat dijalankan

secara runtime pada suatu console.

2.5. MySQL

2.5.1. Pengertian MySQL

MySQL adalah sistem manajemen database SQL yang bersifat

Open Source dan paling populer saat ini. Menurut Arief (2011),

MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal

dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang

menggunakan database sebagai sumber dan pengolahan datanya.

Sistem Database MySQL mendukung beberapa fitur seperti

multithreaded, multi-user, dan SQL database managemen sistem

(DBMS). Dengan menggunakan SQL proses akses database menjadi

lebih userfriendly dibanding dengan menggunakan Dbase atau Clipper

yang masih menggunakan perintah pemrograman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

51

SQL server adalah sebuah program yang berfungsi untuk

melayani permintaan query database MySql, Microsoft SQL server,

Oracle, Sybase, Infomix, Prostgresql.

2.5.2. Kelebihan MySql

Berikut ini beberapa kelebihan MySQL sebagai database server

antara lain :

1. Source MySQL dapat diperoleh dengan mudah dan gratis.

2. Sintaksnya lebih mudah dipahami dan tidak rumit.

3. Pengaksesan database dapat dilakukan dengan mudah.

4. MySQL merupakan program yang multithreaded, sehingga

dapat dipasang pada server yang memiliki multiCPU.

5. Didukung bahasa pemrograman umum seperti C, C++, Java,

Perl, PHP, Python, dsb.

6. Bekerja pada berbagai platform (tersedia berbagai versi untuk

berbagai sistem operasi).

7. Memiliki jenis kolom yang cukup banyak sehingga

memudahkan konfigurasi sistem database.

8. Memiliki sistem sekuriti yang cukup baik dengan verifikasi

host.

9. Mendukung ODBC untuk sistem operasi Windows.

10. Mendukung record yang memiliki kolom dengan panjang

tetap atau panjang bervariasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

52

2.6. Penelitian Terkait

Teradapat beberapa penelitian yang yang pernah dilakukan

sebelumnya terkait dengan masalah penataan dan pemerataan guru SMP.

Salah satu penelitian tersebut yaitu sebuah jurnal tentang Penataan dan

Pemerataan Guru: Analisis Kebutuhan, Ketersediaan dan Kecukupan Guru

Di Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah yang ditulis oleh Wijayanti &

Sutapa (2015). Pada penelitian tersebut digunakan pendekatan kuantitatif

dengan metode analisis data sekunder. Analisis data menggunakan software

yang dikembangkan oleh USAID PRIORITAS dengan menggunakan

Microsoft Acces dan Microsoft Excel terutama fitur PivotTable dan

PivotChart. Hasil dari penelitian tersebut menunjukan jumlah kekurangan

guru PNS di Kabupaten Purbalingga. Kekurangan guru yang terjadi di

Kabupaten Purbalingga tersebar di seluruh kecamatan. Untuk kecukupan

guru PNS dapat dikemukakan bahwa terdapat distribusi guru kelas PNS yang

tidak merata.

Penelitian terkait lainnya adalah Sistem Pendukung Pengambilan

Keputusan untuk penentuan penempatan guru SMP pernah dibuat sebagai tesis

oleh Husaini pada tahun 2007 dengan judul Sistem Pendukung Pengambilan

Keputusan penentuan penempatan guru SLTP pada Kabupaten Pidie NAD:

Studi kasus pada Dinas Pendidikan Kabupaten Pidie. Tesis tersebut memiliki

latar belakang kekurangan guru mata pelajaran yang berpengaruh pada mutu

pendidikan. Terdapat beberapa batasan masalah pada tesis tersebut, antara lain

tesis tersebut dibatasi perhitungan dan pengambilan keputusan berdasarkan

Peraturan Menteri no. 9 tahun 2003, hanya membahas penempatan guru SMP

di Kabupaten Pidie NAD, dan hanya membahas guru PNS saja. Pada tesis

tersebut digunakan 3 kriteria yang digunakan sebagai pertimbangan dalam

pengambilan keputusan, yaitu Pendidikan terakhir guru, Masa kerja guru,

Jarak lokasi rumah dengan sekolah, dan usia guru dengan masing-masing

bobot adalah 15%, 30%, 20%, dan 35%. Dari tesis tersebut dihasilkan bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

53

penilaian guru mata pelajaran sesuai dengan kebutuhan sekolah yang

kekurangan guru berdasarkan kriteria-kriteria penilaian.

Penelitian terkait yang lainnya yaitu Model Penempatan Guru Sekolah

Dasar Negeri Kabupaten Magelang dengan Algoritma Weighted Product dan

Hungarian. Penelitian tersebut dilakukan dan ditulis oleh Elisabeth Nasa Sari

pada tahun 2018. Penelitian tersebut menggunkan SKB 5 Menteri sebagai

tolok ukur dalam menentukan kenutuhan guru, dan menggunakan metode

Weighted Product dan Hungarian untuk mencari formasi terbaik dalam

penataan guru. Pengujian sistem tersebut dilakukan dengan membandingan

penempatan guru di sekolah asli dan penempatan guru yang dilakukan oleh

sistem. Percobaan dilakukan dengan menggunakan sampel acak 10 data guru

dengan 10 data sekolah dasar dan 15 data guru dengan 15 data sekolah dasar

yang seluruhnya menghasil preferensi sistem lebih rendah. Hasil dari

penelitian tersebut yaitu penempatan guru menurut sistem lebih optimal

dibandingkan penempatan guru saat ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

54

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam dalam penelitian ini adalah bagaimana

menentukan penataan guru yang tepat berdasarkan pertimbangan dari faktor-

faktor seperti jam mengajar guru, kebutuhan guru, jam tersedia, dan faktor

lain yang menjadi bahan pertimbangan Dinas Pendidikan Pemuda dan

Olahraga (DISDIKPORA) Kabupaten Magelang guna mengoptimalkan kinerja

dari guru-guru SMP Kabupaten Magelang, dan apakah Sistem Pendukung

Pengambilan Keputusan Penataan Guru SMP di Kabupaten Magelang efektif,

tepat, dan dapat membantu DISDIKPORA Kabupaten Magelang dalam

mengatur penempatan Guru SMP Negeri di Kabupaten Magelang. Untuk

menjawab masalah tersebut maka metode penelitian yang akan digunakan

dalam penelitian ini antara lain:

1. Tahap Perencanaan

2. Pengumpulan data

3. Studi Literatur

4. Pengembangan Sistem

5. Analisa Hasil

6. Penarikan Kesimpulan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

55

3.2 Metode Penelitian

3.2.1. Tahap Perencanaan

Tahap ini merupakan langkah awal dalam proses penelitian.

Pada tahap ini dilakukan penentuan tujuan dari dibangunnya Sistem

Pendukung Pengambilan Keputusan. Setelah didapatkan tujuan dari

penelitian ini, maka dilakukan penentuan metode pendekatan yang

akan akan digunakan dalam Sistem Pengambilan Keputusan yang

akan dirancang. Proses selanjutnya yang akan dilakukan adalah

mempelajari kebutuhan sistem yang akan digunakan dalam penelitian

dan kriteria apa saja yang akan digunakan untuk proses pengambilan

keputusan. Setelah proses perencaan selesai maka akan dilakukan

proses pembuatan sistem.

3.2.2. Pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

ini dibagi dalam 2 cara, yaitu:

3.2.2.1. Survey Awal

Dilakukan proses wawancara dan konsultasi ke Dinas

Pendidikan Pemuda dan Olahraga (DISDIKPORA) Kabupaten

Magelang guna mengetahui masalah dan kriteria yang

digunakan sebagai pertimbangan dalam proses pengambilan

sebuah keputusan. Dalam penelitian ini, penulis dibantu oleh

Lambertus Pramudya Wardhana, S.T. selaku dari pihak

DISDIKPORA Kabupaten Magelang.

3.2.2.2. Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini didapat dari

website http://dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id/. Data yang

didapat tersebut berisi jumlah guru, siswa di Kabupaten

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

56

Magelang yang akan digunakan sebagai kriteria dari Sistem

Pendukung Pengambilan Keputusan (SPPK). Kemudian untuk

mendapatkan data coordinate dari lokasi sekolah dan lokasi

rumah guru, jarak tempuh, dan waktu tempuh dari lokasi sekolah

dengan lokasi rumah guru, memanfaatkan website:

https://www.google.com/maps, dan website: https://www.gps-

coordinates.net/ .

3.2.3. Studi Literatur

Mempelajari teori sistem pendukung pengambilan keputusan

(SPPK) dan Surat Keputusan Bersama (SKB) 5 Menteri tahun 2011

dalam pembangunan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan

Penataan Guru SMP di Kabupaten Magelang guna mengoptimalkan

kinerja dari guru-guru SMP Kabupaten Magelang. Sumber Literatur

berupa buku teks, buku elektronik, situs-situs penunjang, karya ilmiah,

serta sumber lain yang yang berkaitan dengan SPPK maupun SKB 5

menteri.

3.2.4. Pengembangan Sistem

Model yang akan digunakan dalam untuk pengembangan

penelitian adalah waterfall. Model waterfall pertama kali dikenalkan

oleh Wiston Royee pada tahun 70an.

Inti dari metode waterfall adalah pengerjaan dari suatu sistem

dilakukan secara berurutan atau secara linear. Jadi jika tahap ke-1

belum dikerjakan, maka tahap 2 tidak dapat dikerjakan. Jika tahap ke-

2 belum dikerjakan maka tahap ke-3 juga tidak dapat dikerjakan,

begitu seterusnya. Secara otomatis tahap ke-3 akan bisa dilakukan jika

tahap ke-1 dan ke-2 sudah dilakukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

57

Dalam pengembangannya, model waterfall mempunyai

beberapa tahapan. Menurut Kadir (2003), tahapan dalam model

waterfall antara lain: Analisa, Desain, Penulisan, Pengujian dan

Penerapan serta Pemeliharaan. Tahapan model waterfall dapat

digambarkan seperti pada gambar 3.1.

Gambar 3. 1 Gambar Tahap Model Waterfall

Sumber: Pengenalan Sistem Informasi (Abdul Kadir, 2003).

Tahapan dalam model waterfall antara lain: Analisa, Desain,

Penulisan, Pengujian dan Penerapan serta Pemeliharaan (Kadir, 2003).

Penjelasan lebih rinci tahap pemodelan waterfall yaitu:

1. Analisa kebutuhan

Langkah ini merupakan analisa terhadap kebutuhan

sistem. Pengumpulan data dalam tahap ini bisa melakukan

sebuah penelitian, wawancara atau studi literatur. Sistem

analis akan menggali informasi sebanyak-banyaknya

dari user sehingga akan tercipta sebuah sistem komputer

yang bisa melakukan tugas-tugas yang diinginkan oleh user

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

58

tersebut. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen user

requirment atau bisa dikatakan sebagai data yang

berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan

sistem. Dokumen ini lah yang akan menjadi acuan sistem

analis untuk menerjemahkan ke dalam bahasa pemrogram.

2. Desain Sistem

Tahapan dimana dilakukan penuangan pikiran dan

perancangan sistem terhadap solusi dari permasalahan yang

ada dengan menggunakan perangkat pemodelan sistem

seperti diagram alir data (data flow diagram), diagram

hubungan entitas (entity relationship diagram) serta struktur

dan bahasan data.

3. Penulisan Kode Program

Penulisan kode program atau coding merupakan

penerjemahan design dalam bahasa yang bisa dikenali oleh

komputer. Dilakukan oleh programmer yang akan

meterjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahapan

ini merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan

suatu sistem. Dalam artian penggunaan komputer akan

dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah pengkodean

selesai maka akan dilakukan testing terhadap sistem yang

telah dibuat tadi. Tujuan testing adalah menemukan

kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut dan kemudian

bisa diperbaiki.

4. Pengujian Program

Tahapan akhir dimana sistem yang baru diuji

kemampuan dan keefektifannya sehingga didapatkan

kekurangan dan kelemahan sistem yang kemudian dilakukan

pengkajian ulang dan perbaikan terhadap aplikasi menjadi

lebih baik dan sempurna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

59

5. Penerapan Program dan Pemeliharaan

Perangkat lunak yang sudah disampaikan kepada

pelanggan pasti akan mengalami perubahan. Perubahan

tersebut bisa karena mengalami kesalahan karena perangkat

lunak harus menyesuaikan dengan lingkungan (periperal

atau sistem operasi baru) baru, atau karena pelanggan

membutuhkan perkembangan fungsional.

3.2.5. Analisa Hasil

Tahap yang dilakukan setelah pengembangan sistem adalah

menganalisa hasil output yang dihasilkan oleh sistem yang telah

dibangun. Pada tahap ini dilihat apakah sistem yang dibangun sesuai

dengan tujuan yang akan dicapai dengan cara membandingkan output

sistem dengan penempatan guru yang sebenernya.

3.2.6. Penarikan Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil analisa yang dilakukan pada tahap

sebelumnya, maka penulis dapat melakukan penarikan kesimpulan

dari penelitian ini. Kesimpulan yang didapatkan apakah Model

Penataan Guru SMP di Kabupaten Magelang efektif, tepat, dan dapat

membantu DISDIKPORA Kabupaten Magelang dalam mengatur

penempatan Guru SMP Negeri di Kabupaten Magelang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

60

3.3 Kebutuhan Perangkat Lunak dan Keras

Perangkat Lunak dan Perangkat Keras yang akan digunakan dalam

implementasi sistem antara lain:

a. Perangkat Lunak

Sistem Operasi Windows 7 Profesional

XAMPP

Netbeans 8.2

Sistem manajemen basis data MySQL

b. Perangkat Keras

Processor Intel Core™ i3 CPU 530 @ 2.93 GHz

HDD 500 GB

RAM 4.00 G

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

61

BAB IV

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1 Analisis Sistem

Tahap analisis sistem akan membahas menganai sistem lama yang

telah ada dan sistem baru yang akan dibuat. Sistem lama yang telah dibuat adalah

Model Penempatan Guru Sekolah Dasar Negeri Kabupaten Magelang dengan

Algoritma Weighted Product dan Hungarian. Berbeda dengan sistem lama yang

membantu Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (DISDIKPORA) Kabupaten

Magelang dalam menangani masalah pendidikan di tingkat Sekolah Dasar di

Kabupaten Magelang, sistem baru yang akan dibuat menaganani masalah

pendidikan di tingkat Sekolah Menengah Pertama dengan status Sekolah Negeri di

Kabupaten Magelang.

4.1.1. Analisa Sistem Lama

Sistem lama yang telah dibuat sebelumnya adalah Model

Penempatan Guru Sekolah Dasar Negeri Kabupaten Magelang dengan

Algoritma Weighted Product dan Hungarian. Sistem tersebut dapat

diakses oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (DISDIKPORA)

Kabupaten Magelang.

Sistem tersebut memberikan rekomendasi optimalisasi kinerja guru

berdasarkan beberapa faktor yang dijadikan pertimbangan, yaitu jarak

rumah guru ke sekolah, usia, status perkawinan dan jenis kelamin.

Namun dalam sistem lama ini hanya ditekankan pada guru Seklah

dasar saja, sehingga diperlukan sebuah sistem pendukung pengambilan

keputusan yang dapat menjadi bantuan bagi DISDIKPORA dalam menata

guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Magelang sebagai

tambahan yang dapat melengkapi system lama tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

62

4.1.2. Analisa Sistem Baru

Sistem baru yang dibangun adalah Model Penataan Guru SMP

Negeri Kabupaten Magelang dengan Algoritma Profile Matching.

Sistem tersebut dapat diakses oleh pihak Dinas Pendidikan Pemuda dan

Olahraga (DISDIKPORA) Kabupaten Magelang.

Pengguna memiliki akses untuk mengelola data seluruh

sekolah dan seluruh guru Kabupaten Magelang. Selain itu, Pengguna

juga dapat melakukan perhitungan sppk penataan guru berdasarkan data

sekolah dan data guru mata pelajaran tertentu. Perhitungan dilakukan

secara keseluruhan yaitu sistem melakukan perhitungan untuk seluruh

sekolah dan seluruh guru mata pelajaran tertentu. Pengguna dapat

memilih kriteria yang akan digunakan dan menentukan jenis serta bobot

untuk setiap kriteria subkriteria yang dipilih. Jenis-jenis kriteria

berdasarkan wawancara dengan pihak DISDIKPORA, antara lain:

Tempuh, Kepegawaian, dan Personal. Dalam kriteria tersebut, terdapat

subkriteria dari masing-masing kriteria yang digunakan. Kriteria

Tempuh berisi 3 subkriteria yaitu Jarak Tempuh, Waktu Tempuh, dan

Status Wilayah. Pada kriteria Kepegawaian berisi subkriteria Status

Kepegawaian, dan Pendidikan Terakhir. Sedangkan pada kriteria

Personal berisi subkriteria Usia, Status Pernikahan, dan Jenis Kelamin.

Dalam memberikan sebuah rekomendasi, Model Penataan

Guru SMP Negeri Kabupaten Magelang dibuat menggunakan Algoritma

Profile Matching dan dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP

(Perl Hypertext Preprocessor) dan database MySql.

Diharapkan sistem ini dapat mempermudah Dinas Pendidikan

Pemuda dan Olahraga (DISDIKPORA) Kabupaten Magelang dalam

menentukan penempatan guru. Sehingga nantinya guru dapat berkerja

secara optimal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

63

4.1.3. Analisa Kebutuhan Pengguna

Pengguna memiliki beberapa hak akses, yaitu:

a. Mengelola master data sekolah. Pada data sekolah

pengguna dapat menambah, mengubah, melihat,

menghapus, mencari data sekolah.

b. Mengelola master data guru. Pengguna dapat melihat,

menambah, mengubah, melihat, menghapus, mencari

data guru.

c. Mengelola master data mata pelajaran. Pengguna dapat

menambah dan mengubah data Mata Pelajaran.

d. Melakukan perhitungan SPPK Penataan guru secara

keseluruhan. Untuk perhitungan pemindahan secara

keseluruhan, sistem melakukan perhitungan untuk

seluruh sekolah dan seluruh guru mata pelajaran

tertentu. Pengguna dapat memilih kriteria yang akan

digunakan sebagai dasar dalam proses perhitungan, dan

menentukan nilai bobot untuk setiap kriteria yang

dipilih. Selain itu Pengguna juga dapat melihat,

menyimpan, dan mengeksport rekomendasi

berdasarkan hasil perhitungan yang didapat.

4.2. Perancangan Sistem

Pada tahap ini penulis membuat rancangan berdasarkan

Rekayasa Perangkat Lunak Orientasi Obyek pada sistem yang akan

dibangun. Rancangan yang penulis buat antara lain: Diagram Use Case,

Ringkasan Use Case, Skenario Use Case, Diagram Activity, Diagram

Sequence, Desain Manajemen Data, Desain Manajemen Model, dan

Desain Antar Muka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

64

4.2.1. Diagram Use Case

4.2.1.1. Use Case Keseluruhan

Gambar 4. 1 Diagram Use Case

4.2.2. Ringkasan Use Case

Tabel 4. 1 Tabel Ringkasan Use Case

Kode Use Case Deskripsi

UC-01 Ubah data Sekolah Aktor: Pengguna.

Deskripsi: Aktor dapat memperbarui

data Sekolah yang sudah ada dalam

sistem dengan data yang baru.

UC-02 Lihat data Sekolah Aktor: Pengguna.

Deskripsi: Aktor dapat melihat data

suatu Sekolah yang sudah ada dalam

sistem secara detail.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

65

UC-03 Ubah data Guru Aktor: Pengguna.

Deskripsi: Aktor dapat memperbarui

data Guru yang sudah ada dalam sistem

dengan data yang baru.

UC-04 Lihat data Guru Aktor: Pengguna.

Deskripsi: Aktor dapat melihat data

Guru yang sudah ada dalam sistem.

UC-05 Tambah data Mata

Pelajaran

Aktor: Pengguna.

Deskripsi: Aktor dapat menambahkan

data Mata Pelajaran ke dalam sistem.

UC-06 Ubah data Mata Pelajaran Aktor: Pengguna.

Deskripsi: Aktor dapat memperbarui

data Mata Pelajaran yang sudah ada

dalam sistem dengan data yang baru.

UC-07 Ubah data Kriteria Aktor: Pengguna.

Deskripsi: Aktor dapat memperbarui

data Kriteria yang sudah ada dalam

sistem dengan data yang baru.

UC-08 Ubah data Subkriteria Aktor: Pengguna.

Deskripsi: Aktor dapat memperbarui

data Subkriteria yang sudah ada dalam

sistem dengan data yang baru.

UC-09 Hitung SPPK Aktor: Pengguna.

Deskripsi: Aktor dapat menghitung

sppk penempatan di sebuah sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

66

4.2.3. Skenario Use Case

4.2.3.1. Use Case Ubah Data Sekolah

Tabel 4. 2 Tabel Skenario Ubah Data Sekolah

SISTEM INFORMASI PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (SPPK)

PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG

Author(s): Satria Nugraha Date : 20 Juli 2018

Nama Use Case: Ubah Data Sekolah

ID Use Case: UC-01

Prioritas : Sedang

Sumber : -

Aktor Utama: Pengguna

Deskripsi: Pengguna dapat mengubah data Sekolah dalam sistem

Kondisi Awal: Pengguna berada pada Halaman Utama.

Skenario Use Case Aksi Aktor Reaksi Sistem

Step 1. Mengklik ikon menu

DATA SEKOLAH.

Step 3 Mengklik Tombol

“Ubah”.

Step 5. Mengubah data

sekolah yang lama dengan

data yang baru.

Step 6. Mengklik Tombol

“Simpan”.

Step 8. Mengklik Tombol

“Ya”.

Step 2 : Menampilkan

halaman Sekolah.

Step 4. Menampilkan halaman

Ubah Data Sekolah

Step 7 . Menampilkan pesan

“Yakin Mengubah Data

Sekolah?”

Step 9. Memperbarui data

sekolah dalam database.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

67

Step 11. Mengklik Tombol

“Ok”

Step 10. Menampilkan pesan

“Data berhasil diubah”

Step 12. Menampilkan

kembali halaman Sekolah.

Skenario Alternatif: Step 5. Mengisi form ubah

data sekolah.

Step 6. Mengklik Tombol

“Simpan”.

Step 8. Mengklik Tombol

“Ok”.

Step 7 . Menampilkan pesan

“Terdapat isian kosong,

Ulangi pengisian form

kembali”

Step 9 . Menampilkan kembali

halaman Ubah Data Sekolah.

4.2.3.2. Use Case Lihat Data Sekolah

Tabel 4. 3 Tabel Skenario Lihat Data Sekolah

SISTEM INFORMASI PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (SPPK)

PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG

Author(s): Satria Nugraha Date : 20 Juli 2018

Nama Use Case: Lihat Data Sekolah

ID Use Case: UC-02

Prioritas : Sedang

Sumber : -

Aktor Utama: Pengguna

Deskripsi: Pengguna dapat melihat data sebuah Sekolah

Kondisi Awal: Pengguna berada pada Halaman Utama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

68

Skenario Use Case Aksi Aktor Reaksi Sistem

Step 1. Mengklik ikon menu

DATA SEKOLAH.

Step 3. Mengklik Tombol

“Lihat”.

Step 2 : Menampilkan

halaman Sekolah.

Step 4. Menampilkan halaman

Detail Data Sekolah.

4.2.3.3. Use Case Ubah Data Guru

Tabel 4. 3 Tabel Skenario Ubah Data Guru

SISTEM INFORMASI PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (SPPK)

PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG

Author(s): Satria Nugraha Date : 20 Juli 2018

Nama Use Case: Ubah Data Guru

ID Use Case: UC-03

Prioritas : Sedang

Sumber : -

Aktor Utama: Pengguna

Deskripsi: Pengguna dapat mengubah data Guru dalam sistem

Kondisi Awal: Pengguna berada pada Halaman Utama.

Skenario Use Case Aksi Aktor Reaksi Sistem

Step 1. Mengklik ikon menu

DATA GURU.

Step 3. Mengklik Tombol

“Ubah”.

Step 5. Mengubah data Guru

yang lama dengan data yang

baru.

Step 2 : Menampilkan

halaman Guru.

Step 4. Menampilkan halaman

Ubah Data Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

69

Step 6. Mengklik Tombol

“Simpan”.

Step 8. Mengklik Tombol

“Ya”.

Step 11. Mengklik Tombol

“Ok”

Step 7 . Menampilkan pesan

“Yakin Mengubah Data

Guru?”

Step 9. Memperbarui data

Guru dalam database.

Step 10. Menampilkan pesan

“Data berhasil diubah”

Step 12. Menampilkan

kembali halaman Guru.

Skenario Alternatif: Step 5. Mengisi form tambah

data Guru.

Step 6. Mengklik Tombol

“Simpan”.

Step 8. Mengklik Tombol

“Ok”.

Step 7 . Menampilkan pesan

“Terdapat isian kosong,

Ulangi pengisian form

kembali”

Step 9 . Menampilkan kembali

halaman Ubah Data Guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

70

4.2.3.4. Use Case Lihat Data Guru

Tabel 4. 4 Tabel Skenario Lihat Data Guru

SISTEM INFORMASI PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (SPPK)

PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG

Author(s): Satria Nugraha Date : 20 Juli 2018

Nama Use Case: Lihat Data Guru

ID Use Case: UC-04

Prioritas : Sedang

Sumber : -

Aktor Utama: Pengguna

Deskripsi: Pengguna dapat melihat data seorang Guru

Kondisi Awal: Pengguna berada pada Halaman Utama.

Skenario Use Case Aksi Aktor Reaksi Sistem

Step 1. Mengklik ikon menu

DATA GURU.

Step 3. Mengklik Tombol

“Lihat”.

Step 2 : Menampilkan

halaman Guru.

Step 4. Menampilkan halaman

Detail Data Guru

4.2.3.5. Use Case Tambah Data Mata Pelajaran

Tabel 4. 5 Tabel Skenario Tambah Data Mata Pelajaran

SISTEM INFORMASI PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (SPPK)

PENATAAN MATA PELAJARAN SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG

Author(s): Satria Nugraha Date : 20 Juli 2018

Nama Use Case: Tambah Data Mata Pelajaran

ID Use Case: UC-05

Prioritas : Sedang

Sumber : -

Aktor Utama: Pengguna

Deskripsi: Pengguna dapat menambahkan data Mata Pelajaran ke dalam

sistem

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

71

Kondisi Awal: Pengguna berada pada Halaman Utama.

Skenario Use Case Aksi Aktor Reaksi Sistem

Step 1. Mengklik ikon menu

DATA MATA PELAJARAN

Step 3. Mengklik Tombol

“Tambah Data”.

Step 5. Mengisi form tambah

data Mata Pelajaran.

Step 6. Mengklik Tombol

“Tambah”.

Step 8. Mengklik Tombol

“Ya”.

Step 10. Mengklik Tombol

“Ok”

Step 2 : Menampilkan

halaman Mata Pelajaran.

Step 4. Menampilkan halaman

Tambah Data Mata Pelajaran.

Step 7 . Menampilkan pesan

“Apakah data sudah benar?”

Step 9. Menyimpan data baru

dalam database

Step 11. Menampilkan pesan

“Data berhasil disimpan”

Step 12. Menampilkan

kembali halaman Mata

Pelajaran.

Skenario Alternatif: Step 5. Mengisi form tambah

data Mata Pelajaran.

Step 6. Mengklik Tombol

“Tambah”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

72

Step 8. Mengklik Tombol

“Ok”.

Step 7 . Menampilkan pesan

“Terdapat isian kosong,

Ulangi pengisian form

kembali”

Step 9 . Menampilkan kembali

halaman Tambah Data Mata

Pelajaran

4.2.3.6. Use Case Ubah Data Mata Pelajaran

Tabel 4. 6 Tabel Skenario Ubah Data Mata Pelajaran

SISTEM INFORMASI PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (SPPK)

PENATAAN MATA PELAJARAN SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG

Author(s): Satria Nugraha Date : 20 Juli 2018

Nama Use Case: Ubah Data Mata Pelajaran

ID Use Case: UC-06

Prioritas : Sedang

Sumber : -

Aktor Utama: Pengguna

Deskripsi: Pengguna dapat mengubah data Mata Pelajaran dalam sistem

Kondisi Awal: Pengguna berada pada Halaman Utama.

Skenario Use Case Aksi Aktor Reaksi Sistem

Step 1. Mengklik ikon menu

DATA MATAPELAJARAN.

Step 3. Mengklik Tombol

“Ubah”.

Step 5. Mengubah data Mata

Pelajaran yang lama dengan

data yang baru.

Step 2 : Menampilkan

halaman Mata Pelajaran.

Step 4. Menampilkan halaman

Ubah Data Mata Pelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

73

Step 6. Mengklik Tombol

“Simpan”.

Step 8. Mengklik Tombol

“Ya”.

Step 11. Mengklik Tombol

“Ok”

Step 7 . Menampilkan pesan

“Yakin Mengubah Data Mata

Pelajaran?”

Step 9. Memperbarui data

Mata Pelajaran dalam

database.

Step 10. Menampilkan pesan

“Data berhasil diubah”

Step 12. Menampilkan

kembali halaman Mata

Pelajaran.

Skenario Alternatif: Step 5. Mengisi form tambah

data Mata Pelajaran.

Step 6. Mengklik Tombol

“Simpan”.

Step 8. Mengklik Tombol

“Ok”.

Step 7 . Menampilkan pesan

“Terdapat isian kosong,

Ulangi pengisian form

kembali”

Step 9 . Menampilkan kembali

halaman Ubah Data Mata

Pelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

74

4.2.3.7. Use Case Ubah Data Kriteria

Tabel 4. 7 Tabel Skenario Ubah Data Kriteria

SISTEM INFORMASI PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (SPPK)

PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG

Author(s): Satria Nugraha Date : 20 Juli 2018

Nama Use Case: Ubah Data Kriteria

ID Use Case: UC-07

Prioritas : Penting

Sumber : -

Aktor Utama: Pengguna

Deskripsi: Pengguna dapat mengubah data Kriteria dalam sistem

Kondisi Awal: Pengguna berada pada Halaman Utama.

Skenario Use Case Aksi Aktor Reaksi Sistem

Step 1. Mengklik sub menu

Kelola Kriteria pada sitebar

di sebelah kiri layar.

Step 2. Mengklik sub menu

Data Kriteria pada sitebar di

sebelah kiri layar.

Step 4. Mengklik Tombol

“Ubah”.

Step 6. Mengubah data

Kriteria yang lama dengan

data yang baru.

Step 7. Mengklik Tombol

“Simpan”.

Step 9. Mengklik Tombol

“Ya”.

Step 3 : Menampilkan

halaman Kriteria

Step 5. Menampilkan halaman

Ubah Data Kriteria

Step 8 . Menampilkan pesan

“Yakin Mengubah Data

Kriteria?”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

75

Step 12. Mengklik Tombol

“Ok”

Step 10. Memperbarui data

Guru dalam database.

Step 11. Menampilkan pesan

“Data berhasil diubah”

Step 13. Menampilkan

kembali halaman Kriteria.

Skenario Alternatif: Step 6. Mengisi form ubah

data Kriteria.

Step 7. Mengklik Tombol

“Simpan”.

Step 9. Mengklik Tombol

“Ok”.

Step 8 . Menampilkan pesan

“Terdapat isian kosong,

Ulangi pengisian form

kembali”

Step 10 . Menampilkan

kembali halaman Ubah Data

Kriteria.

4.2.3.8. Use Case Ubah Data Subkriteria

Tabel 4. 8 Tabel Skenario Ubah Data Subkriteria

SISTEM INFORMASI PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (SPPK)

PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG

Author(s): Satria Nugraha Date : 20 Juli 2018

Nama Use Case: Ubah Data Subkriteria

ID Use Case: UC-08

Prioritas : Penting

Sumber : -

Aktor Utama: Pengguna

Deskripsi: Pengguna dapat mengubah data Subkriteria dalam sistem

Kondisi Awal: Pengguna berada pada Halaman Utama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

76

Skenario Use Case Aksi Aktor Reaksi Sistem

Step 1. Mengklik sub menu

Kelola Kriteria pada sitebar

di sebelah kiri layar.

Step 2. Mengklik sub menu

Data Subkriteria pada sitebar

di sebelah kiri layar.

Step 4. Mengklik Tombol

“Ubah”.

Step 6. Mengubah data

Subkriteria yang lama

dengan data yang baru.

Step 7. Mengklik Tombol

“Simpan”.

Step 9. Mengklik Tombol

“Ya”.

Step 12. Mengklik Tombol

“Ok”

Step 3 : Menampilkan

halaman Subkriteria

Step 5. Menampilkan halaman

Ubah Data Subkriteria

Step 8 . Menampilkan pesan

“Yakin Mengubah Data

Subkriteria?”

Step 10. Memperbarui data

Subkriteria dalam database.

Step 11. Menampilkan pesan

“Data berhasil diubah”

Step 13. Menampilkan

kembali halaman Subkriteria.

Skenario Alternatif: Step 6. Mengisi form ubah

data Subriteria.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

77

Step 7. Mengklik Tombol

“Simpan”.

Step 9. Mengklik Tombol

“Ok”.

Step 8 . Menampilkan pesan

“Terdapat isian kosong,

Ulangi pengisian form

kembali”

Step 10 . Menampilkan

kembali halaman Ubah Data

Subkriteria.

4.2.3.9. Use Case Perhitungan SPPK

Tabel 4. 2 Tabel Skenario Perhitungan SPPK

SISTEM INFORMASI PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (SPPK)

PENATAAN MATA PELAJARAN SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG

Author(s): Satria Nugraha Date : 20 Juli 2018

Nama Use Case: Perhitungan SPPK

ID Use Case: UC-09

Prioritas : Penting

Sumber : -

Aktor Utama: Pengguna

Deskripsi: Pengguna dapat melakukan Perhitungan SPPK

Kondisi Awal: Pengguna berada pada Halaman Utama.

Skenario Use Case Aksi Aktor Reaksi Sistem

Step 1. Mengklik sub menu

Kelola Kriteria pada sitebar

di sebelah kiri layar.

Step 2. Mengklik sub menu

Data Subkriteria pada sitebar

di sebelah kiri layar.

Step 4. Mengklik Tombol

“Ubah”.

Step 3 : Menampilkan

halaman Subkriteria

Step 5. Menampilkan halaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

78

Step 6. Mengubah data

Subkriteria yang lama

dengan data yang baru.

Step 7. Mengklik Tombol

“Simpan”.

Step 9. Mengklik Tombol

“Ya”.

Step 12. Mengklik Tombol

“Ok”

Ubah Data Subkriteria

Step 8 . Menampilkan pesan

“Yakin Mengubah Data

Subkriteria?”

Step 10. Memperbarui data

Subkriteria dalam database.

Step 11. Menampilkan pesan

“Data berhasil diubah”

Step 13. Menampilkan

kembali halaman Subkriteria.

Skenario Alternatif:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

79

4.2.4. Diagram Activitas

4.2.4.1. Ubah Data Sekolah

Tabel 4. 3 Diagram Aktivitas Ubah Data Sekolah

Pengguna Sistem

Mengklik ikon menu DATA

SEKOLAH. Menampilkan halaman

Sekolah

Mengklik Tombol “Ubah”

Mengklik Tombol “Simpan”

Data”

Menampilkan pesan “Yakin

Mengubah Data Sekolah?”

Mengklik Tombol “Ya”

Menampilkan halaman Ubah

Data Sekolah

Mengubah data sekolah yang

lama dengan data yang baru

Memperbarui data sekolah

dalam database

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

80

4.2.4.2. Lihat Data Sekolah

Tabel 4. 4 Diagram Aktivitas Lihat Data Sekolah

Pengguna Sistem

Mengklik Tombol ikon menu

DATA SEKOLAH. Menampilkan halaman

Sekolah

Mengklik Tombol “Lihat”

Menampilkan halaman Detail

Data Sekolah

Menampilkan kembali halaman

Sekolah

Menampilkan pesan “Data

berhasil diubah”

Mengklik Tombol “Ok”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

81

4.2.4.3. Ubah Data Guru

Tabel 4. 5 Diagram Aktivitas Ubah Data Guru

Pengguna Sistem

Mengklik ikon menu DATA

Guru. Menampilkan halaman

Guru

Mengklik Tombol “Ubah”

Mengklik Tombol “Simpan”

Data”

Menampilkan pesan “Yakin

Mengubah Data Guru?”

Mengklik Tombol “Ya”

Menampilkan halaman Ubah

Data Guru

Mengubah data Guru yang

lama dengan data yang baru

Memperbarui data Guru

dalam database

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

82

4.2.4.4. Lihat Data Guru

Tabel 4. 6 Diagram Aktivitas Lihat Data Guru

Pengguna Sistem

Mengklik Tombol ikon menu

DATA Guru. Menampilkan halaman

Guru

Mengklik Tombol “Lihat”

Menampilkan halaman Detail

Data Guru

Menampilkan kembali halaman

Guru

Menampilkan pesan “Data

berhasil diubah”

Mengklik Tombol “Ok”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

83

4.2.4.5. Tambah Data Mata Pelajaran

Tabel 4. 7 Diagram Aktivitas Tambah Data Mata Pelajaran

Pengguna Sistem

Mengklik Tombol ikon menu

DATA MATA PELAJARAN.

Menampilkan halaman Mata

Pelajaran

Mengklik Tombol “Tambah Data

“ Menampilkan halaman Tambah

Data Mata Pelajaran

Mengisi form tambah data

Mata Pelajaran

Mengklik Tombol “Tambah” Menampilkan pesan “Apakah

data sudah benar?”

Mengklik Tombol “Ya”

Menyimpan data baru dalam

database

Menampilkan pesan “Data

berhasil disimpan”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

84

4.2.4.6. Ubah Data Mata Pelajaran

Tabel 4. 8 Diagram Aktivitas Ubah Data Mata Pelajaran

Pengguna Sistem

Menampilkan kembali halaman

Mata Pelajaran

Mengklik Tombol “Ok”

Mengklik Tombol ikon menu

DATA MATA PELAJARAN. Menampilkan halaman Mata

Pelajaran

Mengklik Tombol “Ubah”

Menampilkan halaman Ubah

Data Mata Pelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

85

Menampilkan kembali halaman

Mata Pelajaran

Menampilkan pesan “Data

berhasil diubah”

Mengklik Tombol “Ok”

Mengklik Tombol “Ubah Data”

Memperbarui data Mata

Pelajaran dalam database

Menampilkan pesan “Yakin

Mengubah Data Mata Pelajaran?”

Mengklik Tombol “Ya”

Mengubah data Mata

Pelajaran yang lama dengan

data yang baru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

86

4.2.4.7. Ubah Data Kriteria

Tabel 4. 9 Diagram Aktivitas Ubah Data Kriteria

Pengguna Sistem

Mengklik menu Kelola Kriteria

pada sitebar di sebelah kiri

layar.

Menampilkan halaman Kriteria

Mengklik sub menu Data

Kriteria pada sitebar di

sebelah kiri layar

Mengklik Tombol “Ubah”

Menampilkan halaman Ubah

Data Kriteria

Mengubah data Kriteria

yang lama dengan data

yang baru

Mengklik Tombol “Ubah Data” Menampilkan pesan “Yakin

Mengubah Data Kriteria?”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

87

Menampilkan kembali halaman

Mata Pelajaran

Menampilkan pesan “Data

berhasil diubah”

Mengklik Tombol “Ok”

Memperbarui data Mata

Pelajaran dalam database

Mengklik Tombol “Ya”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

88

4.2.4.8. Ubah Data Subkriteria

Tabel 4. 10 Diagram Aktivitas Ubah Data SubKriteria

Pengguna Sistem

Mengklik menu Kelola Kriteria

pada sitebar di sebelah kiri

layar.

Menampilkan halaman

Subkriteria

Mengklik sub menu Data

SubKriteria pada sitebar di

sebelah kiri layar

Mengklik Tombol “Ubah”

Mengklik Tombol “Ubah Data”

Menampilkan halaman Ubah

Data SubKriteria

Mengubah data Subkriteria

yang lama dengan data

yang baru

Menampilkan pesan “Yakin

Mengubah Data Subkriteria?”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

89

Menampilkan kembali halaman

Mata Pelajaran

Menampilkan pesan “Data

berhasil diubah”

Mengklik Tombol “Ok”

Memperbarui data Mata

Pelajaran dalam database

Mengklik Tombol “Ya”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

90

4.2.5. Diagram Sequence

4.2.5.1. Ubah Sekolah

Gambar 4. 2 Diagram Sequence Ubah Sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

91

4.2.5.2. Lihat Sekolah

Gambar 4. 3 Diagram Sequence Lihat Sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

92

4.2.5.3. Ubah Guru

Gambar 4. 4 Diagram Sequence Ubah Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

93

4.2.5.4. Lihat Guru

Gambar 4. 5 Diagram Sequence Lihat Sekolah

4.2.5.5. Tambah Mata Pelajaran

Gambar 4. 6 Diagram Sequence Tambah Mata Pelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

94

4.2.5.6. Ubah Mata Pelajaran

Gambar 4. 7 Diagram Sequence Ubah Mata Pelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

95

4.2.5.7. Ubah Kriteria

Gambar 4. 8 Diagram Sequence Ubah Kriteria

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

96

4.2.5.8. Ubah SubKriteria

Gambar 4. 9 Diagram Sequence Ubah SubKriteria

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

97

4.2.6. Diagram Kelas

Gambar 4. 10 Gambar Diagram Kelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

98

4.2.7. Desain Manajemen Data

4.2.7.1. Desain Basis Data Konseptual

Gambar 4. 11 Gambar Desain Basis data Konseptual

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

99

4.2.7.2. Desain Basis Data Logikal

Gambar 4. 12 Gambar Desain Basis Data Logical

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

100

4.2.7.3. Desain Basis Data Fisikal

4.2.7.3.1. Tabel Administrator

Tabel 4. 11 Tabel Administrator

Nama Tipe Size Keterangan key

Name varchar 30 field untuk Name PK

Email varchar 30 field untuk Nama Email

Username varchar 30 field untuk Username

Password varchar 30 field untuk Password

ConfirmCode varchar 30 field untuk ConfirmCode

4.2.7.3.2. Tabel Sekolah

Tabel 4. 12 Tabel Sekolah

Nama Tipe Size Keterangan Key

Id_Sekolah varchar 6 field untuk id_Sekolah PK

NPSN varchar 50 field untuk NPSN

Nama_Sekolah varchar 100 field untuk Nama Sekolah

Alamat varchar 100 field untuk Alamat

RT varchar 3 field untuk RT

RW varchar 3 field untuk RW

Dusun varchar 50 field untuk Dusun

Desa_Kelurahan varchar 50 field untuk Desa atau Kelurahan

Kecamatan varchar 50 field untuk Kecamatan

Rombel_Kelas_7 double field untuk Rombel_Kelas_7

Rombel_Kelas_8 double field untuk Rombel_Kelas_8

Rombel_Kelas_9 double field untuk Rombel_Kelas_9

Latitude varchar 60 field untuk Lintang Sekolah

Longitude varchar 60 field untuk Bujur Sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

101

4.2.7.3.3. Tabel Mata Pelajaran

Tabel 4. 13 Tabel Mata Pelajaran

Nama Tipe Size Keterangan key

Id_Mapel varchar 4 field untuk Kode Mata Pelajaran PK

Nama_Mapel varchar 50 field untuk Nama Mata Pelajaran

Jam_Kelas_7 double

field untuk Jam Kelas 7

Jam_Kelas_8 double field untuk Jam Kelas 8

Jam_Kelas_9 double

field untuk Jam Kelas 9

Keterangan varchar 255 field untuk Keterangan

4.2.7.3.4. Tabel Guru

Tabel 4. 14 Tabel Guru

Nama Tipe Size Keterangan key

Id_Guru varchar 20 field untuk id_Guru PK

Nama_Guru varchar 100 field untuk Nama Guru

Jenis_Kelamin varchar 10 field untuk Jenis Kelamin

Tanggal_Lahir date field untuk Tanggal Lahir

Id_Sekolah varchar 100 field untuk Sekolah FK

Id_Mapel varchar 30 field untuk Mata Pelajaran FK

Status_Kepegawaian varchar 50 field untuk Stastus

Kepegawaian

Status_Perkawinan varchar 30 field untuk Status Perkawinan

Pendidikan_Terakhir varchar 20 field untuk Pendidikan

Terakhir

Alamat varchar 100 field untuk Alamat

RT varchar 3 field untuk RT

RW varchar 3 field untuk RW

Dusun varchar 100 field untuk Dusun

Desa_Kelurahan varchar 100 field untuk Desa atau

Kelurahan

Kecamatan varchar 100 field untuk Kecamatan

Kabupaten varchar 100 field untuk Kabupaten

Provinsi varchar 100 field untuk Provinsi

Latitude varchar 50 field untuk Lintang Rumah

Longitude varchar 50 field untuk Bujur Rumah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

102

4.2.7.3.5. Tabel Kriteria

Tabel 4. 15 Tabel Kriteria

Nama Tipe Size Keterangan key

id_Kriteria varchar 4 field untuk id_Kriteria PK

Nama_Kriteria varchar 100 field untuk Nama Kriteria

Bobot double field untuk Bobot

Presentase_Core double field untuk Presentase_Core

Presentase_Sec double field untuk Presentase_Sec

4.2.7.3.6. Tabel Sub Kriteria

Tabel 4. 16 Tabel Subkriteria

Nama Tipe Size Keterangan key

Id_Sub_Kriteria varchar 30 field untuk id_Sub_Kriteria PK

id_Kriteria varchar 30 field untuk id_Kriteria FK

Nama_Sub_Kriteria varchar 30 field untuk Nama_Sub_Kriteria

Nilai_bobot int 30 field untuk Nilai_bobot

Jenis_Faktor varchar 30 field untuk Jenis_Faktor

4.2.7.3.7. Tabel Tempuh

Tabel 4. 17 Tabel Tempuh

Nama Tipe Size Keterangan key

id_Guru varchar 30 field untuk id_Guru FK

Id_Sekolah varchar 30 field untuk id_Sekolah FK

Jarak double

field untuk Jarak

Waktu double field untuk Waktu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

103

4.2.8. Desain Manajemen Model

Model Penataan Guru SMP Negeri Kabupaten Magelang

menggunakan metode Profile Matching untuk memperoleh hasil

rekomendasi penataan guru yang tepat dengan menempatkan guru di

sekolah yang dekat dengan tempat tinggal guru tersebut berdasarkan

kriteria dan subkriteria. Model perhitungan ini menggunakan Google

Map API sebagai alat bantu untuk mencari lokasi tempat tinggal guru

dan ,menghitung jarak dan waktu yang diperlukan dari tempat tinggal

guru dengan seluruh SMP yang ada di Kabupaten Magelang .

4.2.9.1. Proses Kriteria Dan Tujuan

Penulis telah melakukan survei terlebih dahulu mengenai

kriteria apa saja yang menjadi pertimbangan dan mempengaruhi

keputusan pengguna dalam menempatkan guru di sebuah sekolah.

Hasil dari survei tersebut adalah kriteria yang digunakan sebagai

pertimbangan dalam menempatkan guru.

Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan, kriteria yang

digunakan adalah sebagai berikut:

1. Kriteria Tempuh: Kriteria ini diambil berdasarkan lokasi rumah

guru dan lokasi sekolah. Kriteria tempuh terdiri dari 3

subkriteria, antara lain:

a. Jarak Tempuh : Subkriteria ini berdasarkan jarak

tempuh guru dari rumah sampai ke sebuah sekolah

melalui rute terdekat. Semakin dekat jarak rumah guru

ke sebuah sekolah maka akan semakin baik. Subkriteria

jarak tempuh digunakan sebagai subkriteria agar

seorang guru menempuh jarak yang paling dekat dari

rumah sampai dengan sekolah tempatnya bekerja,

sehingga diharapkan akan dapat mengoptimalkan

kinerja dari guru tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

104

Berikut nilai bobot kriteria jarak tempuh:

Tabel 4. 18 Tabel nilai bobot kriteria jarak tempuh

Skala Factor Bobot

0 s.d 1 km 10

1,1 s.d 2km 9

2,1 s.d 3 km 8

3,1 s.d 4km 7

4,1 s.d 5km 6

5,1 s.d 10 km 5

11 s.d 15 km 4

16 s.d 20 km 3

21 s.d 25 km 2

> 25 km 1

b. Waktu Tempuh: Subkriteria ini berdasarkan waktu yang

diperlukan seorang guru dari rumah sampai sekolah melalui

rute terdekat. Semakin sedikit waktu yang diperlukan guru

dari rumah ke sebuah sekolah maka akan semakin baik.

Subkriteria waktu tempuh digunakan sebagai subkriteria agar

seorang guru dapat menghemat waktu sesingkat mungkin

dalam perjalanan yang dari rumah sampai di sebuah sekolah.

Berikut nilai bobot kriteria waktu tempuh:

Tabel 4. 9 Tabel nilai bobot kriteria waktu tempuh

Skala Factor Bobot

0 s.d 5 menit 10

6 s.d 10 menit 9

11 s.d 15 menit 8

16 s.d 20 menit 7

21 s.d 25 menit 6

26 s.d 30 menit 5

31 s.d 40 menit 4

41 s.d 50 menit 3

51 s.d 60 menit 2

<60 menit 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

105

c. Status Wilayah: Subkriteria ini berdasarkan status

wilayah antara rumah guru dengan sebuah sekolah.

Apabila lokasi rumah guru berada dalam satu

kecamatan yang sama dengan lokasi sekolah akan

semakin baik. Subkriteria status wilayah digunakan

sebagai subkriteria agar didapatkan guru yang berada

dalam satu wilayah dengan sekolah.

Berikut nilai bobot subkriteria Status Wilayah:

Tabel 4. 19 Tabel nilai bobot kriteria UKG Pedagogik

Skala Factor Bobot

Dalam satu kecamatan yang sama. 4

Dalam satu kabupaten yang sama,

berbeda kecamatan. 3

Dalam provinsi yang sama,

berbeda kabupaten 2

Berbeda provinsi 1

2. Kriteria Kepegawaian: Subkriteria ini diambil berdasarkan dat-

data yang berkaitan dengan kepegawaian seorang guru. Kriteria

kepegawaian terdiri dari 2 subkriteria, antara lain:

a. Status Kepegawaian : Subkriteria ini berdasarkan

status kepegawaian guru. Guru dengan status Pegawai

Negri Sipil (PNS) lebih menjadi prioritas. Subkriteria

kepegawaian digunakan agar sekolah mendapatkan

guru dengan status Pegawai Negeri Sipil (PNS). Berikut

nilai bobot kriteria Status Kepegawaian:

Tabel 4. 20 Tabel nilai bobot kriteria Status Kepegawaian

Skala Factor Bobot

PNS 2

Pegawai Honorer 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

106

b. Pendidikan Terakhir : Subkriteria ini berdasarkan

pendidikan terakhir yang telah ditempuh oleh seorang

guru. Semakin tinggi pendidikan terakhir yang dimiliki

seorang guru akan semakin baik. Subkriteria

Pendidikan terakhir digunakan agar sekolah

mendapatkan guru dengan pendidikan yang lebih baik.

Berikut nilai bobot kriteria Pendidikan Terakhir:

Tabel 4. 21 Tabel nilai bobot kriteria Pendidikan terakhir

Skala Factor Bobot

S3 4

S2 3

S1 2

< S1 1

3. Kriteria Kepribadian: Subkriteria ini diambil berdasarkan data-

data yang berkaitan dengan data pribadi seorang guru. Kriteria

kepribadian terdiri dari 3 subkriteria, antara lain:

a. Usia : Subkriteria ini berdasarkan usia dari guru.

Semakin tua usia guru maka akan semakin

diprioritaskan untuk dipindahkan ke sekolah yang lebih

dekat. Subkriteria usia digunakan agar guru dengan usia

yang sudah tua mendapatkan sekolah yang berjarak

dekat dengan tempat tinggal guru tersebut, sehingga

diharapkan akan meringankan beban perjalanan guru ke

sekolah. Berikut nilai bobot kriteria Usia:

Tabel 4. 22 Tabel nilai bobot kriteria Usia

Skala Factor Bobot

>65 10

60 s.d 65 9

56 s.d 60 8

51 s.d 55 7

46 s.d 50 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

107

41 s.d 45 5

36 s.d 40 4

31 s.d 35 3

26 s.d 30 2

< 25 1

b. Status Pernikahan : Subkriteria ini berdasarkan status

pernikahan dari seorang guru. Subkriteria status

pernikahan digunakan agar guru dengan status yang

sudah menikah atau janda/duda dapat lebih dekat antara

sekolah dengan rumah guru tersebut. Berikut nilai

bobot kriteria Status Pernikahan:

Tabel 4. 23 Tabel nilai bobot kriteria Status Pernikahan

Skala Factor Bobot

Janda/Duda 3

Sudah Menikah 2

Belum Menikah 1

c. Jenis Kelamin : Subkriteria ini berdasarkan jenis

kelamin seorang guru. Subkriteria jenis kelamin

digunakan agar guru wanita dapat mendapat sekolah

yang lebih dekat, agar tenaga yg dikeluarkan dalam

perjalanan lebih minimal. Berikut nilai bobot kriteria

Status Pernikahan:

Tabel 4. 24 Tabel nilai bobot kriteria Jenis Kelamin

Skala Factor Bobot

Perempuan 2

Laki-laki 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

108

4.2.9.2. Proses Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan

4.2.9.2.1. Proses Pengambilan Keputusan

Metode Profile Matching merupakan proses

membandingkan antara kompetensi individu dengan

kompetensi jabatan sehingga dapat diketahui perbedaan

kompetensinya (disebut juga gap), semakin kecil gap yang

dihasilkan maka bobot nilainya semakin besar yang berarti

memiliki peluang lebih besar untuk individu menempati posisi

tersebut.

Kompetensi individu adalah bobot nilai yang dimiliki oleh

setiap guru berdasarkan subkriteria yang ada. Proses

pembobotan nilai berdasarkan bobot nilai setiap subkriteria

seperti yang telah di jelaskan pada Proses Kriteria dan Tujuan.

Sedangkan kompetensi jabatan adalah nilai target untuk

masing-masing subkriteria berdasarkan hasil input yang

dilakukan oleh pengguna sesuai target yang diinginkan di tiap

subkriteria.

Langkah awal proses yaitu pengguna pengguna mengatur

nilai bobot kriteria, nilai core factor, dan nilai secondary factor

dari masing-masing kriteria. Kemudian usr mengatur nilai ideal

dan jenis factor masing-masing subkriteria. Setelah kriteria dan

subkriteria diatur, pengguna memilih mata pelajaran yang akan

dihitung.

Setelah user mengatur kriteria dan subkriteria dan memilih

mata pelajaran, sistem akan melakukan perhitungan kebutuhan

guru untuk mengetahui jumlah guru yang dibutuhkan masing-

masing sekolah.

Setelah didapatkan jumlah guru yang dibutuhkan masing-

masing sekolah, sistem menjalankan proses perhitungan

menggunakan metode Profile Matching.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

109

Setelah didapatkan hasil akhir dengan menggunakan

metode Profile Matching, dilakukan perangkingan hasil akhir

perhitungan metode Profile Matching, nilai terbesar dari hasil

akhir perhitungan metode Profile Matching adalah

rekomendasi alternative terbaik sistem pada permasalahan.

Proses pengambilan keputusan ini dapat dilihat pada

gambar berikut:

Gambar 4. 13 Gambar Proses Pengambilan Keputusan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

110

4.2.9.2.2. Perhitungan Kebutuhan Guru

Perhitungan Kebutuhan kebutuhan guru berdasarkan

pada Petujuk Teknis Pelaksaan Peraturan Bersama tentang

Penataan dan Pemerataan Guru PNS yang dikeluarkan pada

tahun 2011.

Pada langkah awal yaitu menghitung jumlah jam

tersedia. Dari hasil tersebut dilakukan perhitungan untuk

mencari jumlah guru yang dibutuhkan dengan cara jam tersedia

dibagi 24 jam. Bila hasilnya pecahan dibawah 1 maka

dilakukan pembulatan keatas menjadi 1, sedangkan bila

hasilnya pecahan diatas 1 maka dilakukan pembulatan ke

bawah.

Proses perhitungan Kebutuhan Guru dapat dilihat pada

gambar dibawah:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

111

Gambar 4. 14 Gambar Perhitungan kebutuhan Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

112

4.2.9.2.3. Perhitungan Kebutuhan Guru

Proses perhitungan menggunakan perhitungan

berdasarkan metode Profile Matching. Pada tahap ini,

langkah pertama yaitu menghitung gap antara Nilai dari

masing-masing guru dengan nilai target. Nilai gap

didapatkan berdasarkan bobot nilai yang dimiliki oleh setiap

guru berdasarkan subkriteria yang ada dikurangi nilai target

hasil input yang dilakukan oleh pengguna. Setelah

didapatkan nilai gap, maka dilakukan proses skoring nilai

gap dengan skala -9 sampai 9 dan bobot nilai 1 sampai 10.

Setelah proses skoring semua nilai selesai

dilanjutkan dengan mencari nilai rata-rata core factor dan

secondary factor. Lalu dilakukan perhitungan nilai total

untuk setiap kriteria. Setelah didapatkan nilai total untuk tiap

kriteria maka dilakukan perhitungan Hasil Akhir untuk

masing-masing guru.

Proses perhitungan Metode Profile Matching dapat

dilihat pada gambar dibawah:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

113

Gambar 4. 15 Gambar Proses Perhitungan Profile Matching

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

114

4.2.9. Desain Antar Muka

a. Halaman Utama

Gambar 4. 16 Gambar Desain Halaman Utama

b. Halaman Guru

Gambar 4. 17 Gambar Desain Halaman guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

115

c. Halaman Sekolah

Gambar 4. 18 Gambar Desain Halaman Sekolah

d. Halaman Mata Pelajaran

Gambar 4. 19 Gambar Desain Halaman Mata Pelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

116

e. Halaman Kriteria

Gambar 4. 20 Gambar Desain Halaman Kriteria

f. Halaman Subkriteria

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

117

Gambar 4. 21 Gambar Desain Halaman Subkriteria

g. Halaman Ubah Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

118

Gambar 4. 22 Gambar Desain Halaman Ubah Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

119

h. Halaman Lihat Guru

Gambar 4. 23 Gambar Desain Halaman Lihat Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

120

i. Halaman Ubah Sekolah

Gambar 4. 24 Gambar Desain Halaman Ubah Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

121

j. Halaman Lihat Sekolah

Gambar 4. 25 Gambar Desain Halaman Lihat Sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

122

k. Halaman Tambah Mata Pelajaran

Gambar 4. 26 Gambar Desain Halaman Tambah Mata Pelajaran

l. Halaman Ubah Mata Pelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

123

Gambar 4. 27 Gambar Desain Halaman Ubah Mata Pelajaran

m. Halaman Ubah Kriteria

Gambar 4. 28 Gambar Desain Halaman Ubah Kriteria

n. Halaman Ubah Subkriteria

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

124

Gambar 4. 29 Gambar Desain Halaman Ubah Subkriteria

o. Halaman Pilih Mata Pelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

125

Gambar 4. 30 Gambar Desain Pilih Mata Pelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

126

p. Halaman Kebutuhan Guru

Gambar 4. 31 Gambar Desain Kebutuhan Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

127

q. Halaman Hasil Perhitungan

Gambar 4. 32 Gambar Desain Kebutuhan Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

128

128

BAB V

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1. Kebutuhan Perangkat Lunak dan Keras

Kebutuhan Perangkat Lunak dan Perangkat Keras yang digunakan

dalam implementasi perancangan sistem Model Penataan Guru SMP Negeri

Kabupaten Magelang dengan Algoritma Profile Matching antara lain:

a. Perangkat Lunak

1. Netbeans IDE 8.2.0

Digunakan sebagai IDE (Integrated Development

Environment) untuk membangun dan mengembangkan

sistem yang dibuat.

2. XAMPP Control Panel v3.2.1 dan MySQL Database 5.6.21

Digunakan sebagai aplikasi untuk merancang dan

mengelola basis data.

3. Google Chrome 67.0.3

Digunakan sebagai aplikasi untuk menjalankan

sistem saat sistem dijalankan.

b. Perangkat Keras

1. Processor Intel Core™ i3 CPU 530 @ 2.93 GHz

2. HDD 500 GB

3. RAM 4.00 GB

5.2. Implementasi Manajemen Data

Pada tahap ini dilakukan pembangunan basis data menggunakan

MySQL untuk menunjang sistem yang akan dibangun. Manajemen data yang

digunakan dalam sistem ini yaitu basis data dengan nama “kripsisatria” yang

terdiri dari tabel administrator, tabel sekolah, tabel mata_pelajaran, tabel

guru, tabel kriteria, tabel sub_kriteria, dan tabel tempuh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

129

CREATE DATABASE

`skripsisatria` ;

Berikut ini adalah query yang digunakan untuk membuat basis data

pada “Model Penataan Guru SMP Negeri Kabupaten Magelang dengan

Algoritma Profile Matching” beserta tabel-tabel didalamnya :

a. Tabel Administrator

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `administrator` (

`name` varchar(30) NOT NULL,

`email` varchar(30) NOT NULL,

`username` varchar(30) NOT NULL,

`password` varchar(30) NOT NULL,

`confirmcode` varchar(30) NOT NULL

) ;

b. Tabel Sekolah

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `sekolah` (

`ID_SEKOLAH` varchar(6) NOT NULL,

`NPSN` varchar(50) NOT NULL,

`NAMA_SEKOLAH` varchar(100) NOT NULL,

`ALAMAT` varchar(100) DEFAULT NULL,

`RT` varchar(3) DEFAULT NULL,

`RW` varchar(3) DEFAULT NULL,

`DUSUN` varchar(50) DEFAULT NULL,

`DESA_KELURAHAN` varchar(50) DEFAULT

NULL,

`KECAMATAN` varchar(50) NOT NULL,

`ROMBEL_KELAS_7` double NOT NULL,

`ROMBEL_KELAS_8` double NOT NULL,

`ROMBEL_KELAS_9` double NOT NULL,

`LATITUDE` double NOT NULL,

`LONGITUDE` double NOT NULL

) :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

130

c. Tabel Mata Pelajaran

CREATE TABLE IF NOT EXISTS

`mata_pelajaran` (

`id_Mapel` varchar(4) NOT NULL,

`Nama_Mapel` varchar(50) NOT NULL,

`Jam_Kelas_7` double NOT NULL,

`Jam_Kelas_8` double NOT NULL,

`Jam_Kelas_9` double NOT NULL,

`Keterangan` varchar(255) NOT NULL

) ;

d. Tabel Guru

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `guru` (

`ID_GURU` varchar(20) NOT NULL,

`NAMA_GURU` varchar(100) NOT NULL,

`JENIS_KELAMIN` varchar(10) NOT NULL,

`TANGGAL_LAHIR` date NOT NULL,

`ID_SEKOLAH` varchar(100) NOT NULL,

`ID_MAPEL` varchar(30) NOT NULL,

`STATUS_KEPEGAWAIAN` varchar(50) NOT

NULL,

`STATUS_PERKAWINAN` varchar(30) NOT

NULL,

`PENDIDIKAN_TERAKHIR` varchar(20) NOT

NULL,

`ALAMAT` varchar(100) DEFAULT NULL,

`RT` varchar(3) DEFAULT NULL,

`RW` varchar(3) DEFAULT NULL,

`DUSUN` varchar(100) DEFAULT NULL,

`DESA/KELURAHAN` varchar(100) DEFAULT

NULL,

`KECAMATAN` varchar(100) DEFAULT NULL,

`KABUPATEN` varchar(100) DEFAULT NULL,

`PROVINSI` varchar(100) DEFAULT NULL,

`LATITUDE` double NOT NULL,

`LONGITUDE` double NOT NULL

) ;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

131

e. Tabel Kriteria

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `kriteria` (

`id_kriteria` varchar(30) NOT NULL,

`nama_kriteria` varchar(30) NOT NULL,

`bobot` double NOT NULL,

`presentase_core` double NOT NULL,

`presentase_sec` double NOT NULL

) ;

f. Tabel SubKriteria

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `sub_kriteria` (

`id_sub_kriteria` varchar(30) NOT NULL,

`id_kriteria` varchar(30) NOT NULL,

`nama_sub_kriteria` varchar(30) NOT NULL,

`nilai_bobot` int(30) NOT NULL,

`jenis_faktor` varchar(30) NOT NULL

) ;

g. Tabel Tempuh

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `tempuh` (

`id_tempuh` varchar(11) DEFAULT NULL,

`id_guru` varchar(20) DEFAULT NULL,

`id_sekolah` varchar(6) DEFAULT NULL,

`jarak` double NOT NULL,

`waktu` int(20) NOT NULL

) ;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

132

5.3. Implementasi Manajemen Model

5.3.1. Halaman Kriteria

Gambar 5. 1 Gambar Halaman Kriteria

Pada halaman kriteria, pengguna dapat mengatur besar dari bobot,

nilai core factor, dan nilai secondary factor dari kriteria untuk proses

perhitungan Profile Matching. Pengguna dapat mengatur data kriteria dengan

cara menekan tombol edit pada masing-masing kriteria.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

133

5.3.2. Halaman SubKriteria

Gambar 5. 2 Gambar Halaman Subkriteria

Pada halaman subkriteria, pengguna dapat mengatur besar nilai ideal dan

jenis faktor dari subkriteria untuk proses perhitungan Profile Matching.

Pengguna dapat mengatur data subkriteria dengan cara menekan tombol edit

pada masing-masing subkriteria.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

134

5.3.3. Halaman Pilih Mata Pelajaran

Gambar 5. 3 Gambar Pilih Mata Pelajaran

Pada halaman pilih mata pelajaran, pengguna dapat memilih mata

pelajaran yang akan dilakukan proses perhitungan Profile Matching.

Pemilihan mata pelajaran akan mennunjuk guru dengan mata pelajaran yang

dipilih sebagai alternative dari proses perhitungan Profile Matching.

Pengguna dapat melanjutkan proses ke tahap berikutnya dengan mengklik

pada tombol proses pada bari mata pelajaran yang dipilih.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

135

5.3.4. Halaman Kebutuhan Guru

Gambar 5. 4 Gambar Kebutuhan Guru

Pada halaman ini, pengguna mengklik Lanjut ke Proses Perhitungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

136

5.3.5. Halaman Hasil Perhitungan

Gambar 5. 5Gambar Hasil Perhitungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

137

5.4. Implementasi Antar Muka

5.4.1. Halaman Utama

Gambar 5. 6 Gambar Halaman Utama

Halaman Utama adalah halaman pembuka sistem. Pada

halaman ini pengguna dapat memilih menu-menu yang ada seperti

data guru, data sekolah, data mata pelajaran, data kriteria, maupun

memilih melakukan proses perhitungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

138

5.4.2. Halaman Guru

Gambar 5. 7 Gambar Halaman Guru

Pada halaman ini, berisi data-data seluruh guru yang ada di dalam

database. Pengguna dapat melihat id guru, nama guru, id sekolah asal guru,

dan id mata pelajaran yang dimiliki guru. Untuk melihat detail data seorang

guru, pengguna dapat mengklik tombol detail pada baris guru yang ingin

dilihat detail datanya. Untuk mengubah data seorang guru, pengguna dapat

mengklik pada tombol ubah pada baris guru yang ingin diubah datanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

139

5.4.3. Halaman Sekolah

Gambar 5. 8 Gambar Halaman Sekolah

Pada halaman ini, berisi data-data semua sekolah yang ada di dalam

database. Pengguna dapat melihat id sekolah, NPSN sekolah, dan nama

sekolah. Untuk melihat detail data sebuah sekolah, pengguna dapat mengklik

tombol detail pada baris sekolah yang ingin dilihat detail datanya. Untuk

mengubah data sebuah sekolah, pengguna dapat mengklik pada tombol ubah

pada baris guru yang ingin diubah datanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

140

5.4.4. Halaman Mata Pelajaran

Gambar 5. 9 Gambar Halaman Mata Pelajaran

Pada halaman ini, berisi data-data seluruh mata pelajaran yang ada di

dalam database. Pengguna dapat melihat id mata pelajaran, nama mata

pelajaran, jam mengajar kelas 7, jam mengajar kelas 8, jam mengajar kelas 9,

dan keterangan tambahan mata pelajaran. Untuk menambah mata pelajaran,

pengguna dapat mengklik tombol tambah. Untuk mengubah data seorang

guru, pengguna dapat mengklik pada tombol ubah pada baris guru yang ingin

diubah datanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

141

5.4.5. Halaman Kriteria

Gambar 5. 10 Gambar Halaman Kriteria

Pada halaman ini, berisi data-data semua kriteria yang ada di dalam

database. Pengguna dapat melihat id kriteria, nama kriteria, bobot kriteria,

nilai core factor, dan nilai secondary factor. Untuk mengubah data sekriteria,

pengguna dapat mengklik pada tombol ubah pada baris kriteria yang ingin

diubah datanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

142

5.4.6. Halaman Subkriteria

Gambar 5. 11 Gambar Halaman Subkriteria

Pada halaman ini, berisi data-data semua subkriteria yang ada di dalam

database. Pengguna dapat melihat id subkriteria, id kriteria, nama kriteria,

nilai ideal, dan jenis faktor subkriteria. Untuk mengubah data subkriteria,

pengguna dapat mengklik pada tombol ubah pada baris subkriteria yang ingin

diubah datanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

143

5.4.7. Halaman Ubah Guru

Gambar 5. 12 Gambar Halaman Ubah Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

144

5.4.8. Halaman Lihat Guru

Gambar 5. 13 Gambar Halaman Lihat Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

145

5.4.9. Halaman Ubah Sekolah

Gambar 5. 14 Gambar Halaman Ubah Sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

146

5.4.10. Halaman Lihat Sekolah

Gambar 5. 15 Gambar Halaman Lihat Sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

147

5.4.11. Halaman Tambah Mata Pelajaran

Gambar 5. 16 Gambar Halaman Tambah Mata Pelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

148

5.4.12. Halaman Ubah Mata Pelajaran

Gambar 5. 17 Gambar Halaman Ubah Mata Pelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

149

5.4.13. Halaman Ubah Kriteria

Gambar 5. 18 Gambar Halaman Ubah Kriteria

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

150

5.4.14. Halaman Ubah Subkriteria

Gambar 5. 19 Gambar Halaman Ubah Subkriteria

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

151

5.4.15. Halaman Pilih Mata Pelajaran

Gambar 5. 20 Gambar Halaman Pilih Mata Pelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

152

5.4.16. Kebutuhan Guru

Gambar 5. 21 Gambar Halaman Kebutuhan Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

153

5.4.17. Hasil Perhitungan

Gambar 5. 22 Gambar Halaman Hasil Perhitungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

154

BAB VI

PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL

6.1. Pengujian dengan Perhitungan Manual

Pada proses pengujian dengan perhitungan manual dilakukan

perbandingan antara perhitungan pada sistem dengan perhitungan manual. Pada

proses perhitungan manual digunakan data sebagai berikut:

Gambar 6. 1 Gambar Data Manual Kriteria

Gambar 6. 2 Gambar Data Manual Subkriteria

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

155

Berdasarkan dari data yang digunakan pada perhitungan manual, maka

data yang digunakan pada sistem sama dengan data yang digunakan pada

perhitungan manual, yaitu:

Gambar 6. 3 Gambar Data Sistem Kriteria

Gambar 6. 4 Gambar Data Sistem Subkriteria

Pada proses perhitungan manual, mata pelajaran yang digunakan adalah

mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan data yang digunakan

sebagai berikut:

Gambar 6. 5 Gambar Data Manual Mata Pelajaran

Pada proses perhitungan sistem, mata pelajaran yang digunakan sama

dengan pehitungan manual yaitu mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

dengan data yang digunakan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

156

Gambar 6. 6 Gambar Data Sistem Mata Pelajaran

Setelah dilakukan pemilihan mata pelajaran dilakukan proses perhitungan dari

kebutuhan guru masing-masing sekolah. Berdasarkan dari mata pelajaran

yang dipilih, perhitungan manual memperoleh hasil sebagai berikut:

Gambar 6. 7 Gambar Perhitungan Manual Kebutuhan Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

157

Setelah pengguna memilih mata pelajaran, sistem akan melakukan proses

perhitungan dari kebutuhan guru masing-masing sekolah. Berdasarkan dari mata

pelajaran yang dipilih tersebut, perhitungan kebutuhan guru oleh sistem memiliki

hasil yang sama dengan perhitungan manual sebagai berikut:

Gambar 6. 8 Gambar Perhitungan Manual Kebutuhan Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

158

Setelah mendapatkan jumlah kebutuhan guru di masing-masing sekolah, langkah

selnjutnya adalah proses perhitungan profile matching. Pada perhitungan profile

matching, langkah awal adalah melakukan skoring pada data-data alternative yaitu

data guru. Skoring data guru untuk sekolah bandongan berdasarkan perhitungan

manual antara lain:

Gambar 6. 9 Skoring Perhitungan Manual Guru

Pada perhitungan profile matching, langkah awal pada sistem adalah sistem

melakukan skoring pada data-data alternative yaitu data guru. Skoring data guru

untuk sekolah bandongan menurut sistem berdasarkan perhitungan manual antara

lain:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

159

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

160

Gambar 6. 10 Skoring Perhitungan Manual Guru

Setelah proses skooring selesai, dilakukan perhitungan 2.1, yaitu

perhitungan gap. Perhitungan gap yaitu proses nilai skor pada masing-

masing guru dikurangi nilai ideal. Proses perhitungan gap pada perhitungan

manual antara lain:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

161

Gambar 6. 11 Perhitungan Manual gap

Proses perhitungan gap pada perhitungan pada sistem antara lain:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

162

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

163

Gambar 6. 12 Perhitungan Sistem gap

Setelah nilai gap masing-masing guru didapat, proses selanjutnya yaitu skoring gap.

Skoring gap pada perhitungan manual antara lain:

Gambar 6. 13 Perhitungan Manual Skoring gap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

164

Skoring gap pada sistem berdasarkan dari perhitungan manual antara lain:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

165

Gambar 6. 14 Perhitungan Sistem Skoring gap

Langkah selanjutnya yaitu adalah menghitung nilai rata-rata setiap jenis factor

dari setiap guru.

Core Factor:

Keterangan:

NFC : Nilai rata-rata core factor

NC : Jumlah total nilai core factor

IC : Jumlah item core factor

Secondary Factor:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

166

Keterangan:

NFS : Nilai rata-rata secondary factor

NS : Jumlah total nilai secondary factor

IS : Jumlah item secondary factor

Setelah didapatkan skor gap dari masing-masing guru, nilai rata-rata setiap jenis

factor dari setiap guru antara lain:

Gambar 6. 15 Perhitungan Manual Rata-rata jenis faktor

Setelah sistem memperoleh skor gap, sistem menghitung nilai rata-rata setiap

jenis factor dari setiap guru berdasarkan dari perhitungan manual antara lain:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

167

Gambar 6. 16 Perhitungan Sistem Rata-rata jenis faktor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

168

Setelah didapatkan nilai rata-rata setiap jenis factor dari setiap guru, langkah

selanjutnnya adalah menghitung nilai total dan nilai akhir dari seorang guru antara

lain:

Gambar 6. 17 Perhitungan Manual Nilai total

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

169

Setelah sistem mendapatkan nilai rata-rata setiap jenis factor dari setiap guru,

langkah selanjutnnya adalah sistem menghitung nilai total dan nilai akhir dari seorang

guru antara lain:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

170

Gambar 6. 18 Perhitungan Sistem Nilai Total

Langkah Terakhir yaitu merangking berdasarkan nilai tertinggi kemudian

mengambil guru berdasarkan jumlah kebutuhan guru. Hasil dari perhitungan manual

sebagai berikut:

Gambar 6. 19 Hasil Perhitungan Manual

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

171

Hasil dari perhitungan sistem sebagai berikut:

Gambar 6. 20 Hasil Perhitungan Sistem

Dari uraian diatas, hasil dari perhitungan sistem maupun dengan

perhitungan manual sudah cocok dan sama, sehingga sistem dapat dikatakan

sesuai dan berjalan dengan rancangan yang telah dibuat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

172

6.2. Pengujian dengan Kondisi Asli

Pengujian ini dilakukan dengan cara membandingkan antara jarak guru dari lokasi rumah ke lokasi sekolah asli dengan

jarak guru dari lokasi rumah ke lokasi sekolah hasil rekomendasi sistem, membandingkan antara waktu yang dibutuhkan

guru dari lokasi rumah ke lokasi sekolah asli dengan waktu yang dibutuhkan guru dari lokasi rumah ke lokasi sekolah hasil

rekomendasi sistem, membandingkan antara data asli status wilayah, status kepegawaian, pendidikan terakhir, usia, status

penikahan, jenis kelamin guru dengan data nilai ideal dari inputan sistem.

Berikut data perbandingan jarak guru ke sekolah asli dan ke sekolah hasil rekomendasi sistem:

Tabel 6. 1 Tabel Perbandingan Hasil

No Nama Guru Pembanding Jarak Waktu

tempuh Status

Wilayah Status

Pegawai Pendidikan

Terakhir Usia

Status Pernikahan

Jenis Kelamin

1 Arifudin Nugroho

Kondisi Asli 15.6 31 Satu

Kecamatan PNS S1 50 Menikah Laki-Laki

Rekomendasi Sistem

15.6 31 Satu

Kecamatan PNS S1 41-45 Menikah Perempuan

Keterangan Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Lebih Baik Sesuai Lebih Buruk

2 SRI MULYANINGSIH

Kondisi Asli 6.3 16 Beda

Kecamatan PNS S1 54 Menikah Perempuan

Rekomendasi Sistem

4.2 10 Satu

Kecamatan PNS S1 41-45 Menikah Perempuan

Keterangan Lebih Baik

Lebih Baik Lebih Buruk

Sesuai Sesuai Lebih Baik Sesuai Sesuai

3 DIAN ISNAWATI WARIFAH

Kondisi Asli 27.3 51 Satu

Kecamatan PNS S1 48 Menikah Perempuan

Rekomendasi Sistem

3 6 Satu

Kecamatan PNS S1 41-45 Menikah Perempuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

173

Keterangan Lebih Baik

Lebih Baik Sesuai Sesuai Sesuai Lebih Baik Sesuai Sesuai

4 Supardi

Kondisi Asli 3 6 Satu

Kecamatan PNS S1 56 Menikah Laki-Laki

Rekomendasi Sistem

3 6 Satu

Kecamatan PNS S1 41-45 Menikah Perempuan

Keterangan Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Lebih Baik Sesuai Lebih Buruk

5 Nunik Setyamilani

Kondisi Asli 6.5 10 Satu

Kecamatan PNS S1 54 Menikah Perempuan

Rekomendasi Sistem

7.3 12 Satu

Kecamatan PNS S1 41-45 Menikah Perempuan

Keterangan Lebih Buruk

Lebih Buruk

Sesuai Sesuai Sesuai Lebih Baik Sesuai Sesuai

6 Riyati

Kondisi Asli 1.7 4 Satu

Kecamatan PNS S1 49 Menikah Perempuan

Rekomendasi Sistem

1.7 4 Satu

Kecamatan PNS S1 41-45 Menikah Perempuan

Keterangan Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Lebih Baik Sesuai Sesuai

7 Endang Endra

Kondisi Asli 10.4 15 Satu

Kecamatan PNS S1 50 Menikah Perempuan

Rekomendasi Sistem

9.9 19 Satu

Kecamatan PNS S1 41-45 Menikah Perempuan

Keterangan Lebih Baik

Lebih Buruk

Sesuai Sesuai Sesuai Lebih Baik Sesuai Sesuai

8 Suprapti

Kondisi Asli 15 33 Satu

Kecamatan PNS S1 49 Menikah Perempuan

Rekomendasi Sistem

8.1 20 Satu

Kecamatan PNS S1 41-45 Menikah Perempuan

Keterangan Lebih Lebih Baik Sesuai Sesuai Sesuai Lebih Baik Sesuai Sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

174

Baik

9 SUYATI

Kondisi Asli 8.9 16 Satu

Kecamatan PNS S1 57 Menikah Perempuan

Rekomendasi Sistem

7.6 23 Satu

Kecamatan PNS S1 41-45 Menikah Perempuan

Keterangan Lebih Baik

Lebih Buruk

Sesuai Sesuai Sesuai Lebih Baik Sesuai Sesuai

10 TRI INDARTON0

Kondisi Asli 30.4 55 Satu

Kecamatan PNS S1 58 Duda Laki-Laki

Rekomendasi Sistem

1.5 4 Satu

Kecamatan PNS S1 41-45 Menikah Perempuan

Keterangan Lebih Baik

Lebih Baik Sesuai Sesuai Sesuai Lebih Baik Lebih Baik Lebih Buruk

11 INDARSIH ADIATMINI

Kondisi Asli 1.4 3 Satu

Kecamatan PNS S1 57 Menikah Perempuan

Rekomendasi Sistem

1.4 3 Satu

Kecamatan PNS S1 41-45 Menikah Perempuan

Keterangan Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Lebih Baik Sesuai Sesuai

12 M. SYAFIUL ANAM

Kondisi Asli 6.5 14 Satu

Kecamatan PNS S1 51 Menikah Laki-laki

Rekomendasi Sistem

6.5 14 Satu

Kecamatan PNS S1 41-45 Menikah Perempuan

Keterangan Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Lebih Baik Sesuai Lebih Buruk

13 ENY WAHYANTARI

Kondisi Asli 9.3 17 Satu

Kecamatan PNS S1 59 Menikah Perempuan

Rekomendasi Sistem

17.7 38 Satu

Kecamatan PNS S1 41-45 Menikah Perempuan

Keterangan Lebih Buruk

Lebih Buruk

Sesuai Sesuai Sesuai Lebih Baik Sesuai Sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

175

14 HADI INDARYANTO

Kondisi Asli 17.2 36 Satu

Kecamatan PNS S1 47 Menikah Laki-laki

Rekomendasi Sistem

17.2 36 Satu

Kecamatan PNS S1 41-45 Menikah Perempuan

Keterangan Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Lebih Baik Sesuai Lebih Buruk

15 ENI INDARYATI

Kondisi Asli 2.2 4 Satu

Kecamatan PNS S1 48 Menikah Perempuan

Rekomendasi Sistem

2.2 4 Satu

Kecamatan PNS S1 41-45 Menikah Perempuan

Keterangan Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Lebih Baik Sesuai Sesuai

16 WAHYU TRININGSIH

Kondisi Asli 38.2 70 Satu

Kecamatan PNS S1 50 Menikah Perempuan

Rekomendasi Sistem

6.7 15 Satu

Kecamatan PNS S1 41-45 Menikah Perempuan

Keterangan Lebih Baik

Lebih Baik Sesuai Sesuai Sesuai Lebih Baik Sesuai Sesuai

Berdasarkan dari data yang ada, jika dibandingkan dengan kenyataan dari 16 sampel guru yang ada terdapat 7 guru yang

mendapatkan hasil yang rekomendasi yang memberikan jarak lebih dekat dari jarak ke sekolah aslinya, 2 guru yang

mendapatkan hasil yang rekomendasi yang memberikan jarak lebih jauh dari jarak ke sekolah aslinya, sedangkan sisanya

yaitu 7 guru memiliki data yang sama. Berdasarkan dari hasil perbandingan tersebut, didapatkan hasil jumlah rekomendasi

yang memberikan jarak lebih dekat dari jarak ke sekolah aslinya lebih banyak dari jumlah rekomendasi yang memberikan

jarak lebih jauh dari jarak ke sekolah aslinya, sehingga model penataan ini dapat dijadikan sebagai salah satu bahan

pertimbangan untuk mendekatkan jarak guru dari lokasi rumah ke lokasi sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

176

Untuk waktu tempuh, berdasarkan dari data yang ada, dari 16 sampel

guru yang ada terdapat 5 guru yang mendapatkan hasil yang rekomendasi

yang memberikan waktu tempuh yang lebih singkat dari waktu tempuh ke

sekolah aslinya, 4 guru yang mendapatkan hasil yang rekomendasi yang

memberikan waktu tempuh yang lebih lama dibanding waktu tempuh ke

sekolah aslinya, sedangkan sisanya yaitu 7 guru memiliki data yang sama

dengan hasil rekomendasi.

Berikutnya pada status wilayah, dari 16 sampel guru yang ada, terdapat 15

guru yang mendapatkan hasil yang rekomendasi yang memberikan

rekomendasi sekolah dengan status wilayah dalam satu kecamatan dengan

guru, sedangkan 1 guru mendapatkan hasil rekomendasi yang memberikan

rekomendasi sekolah dengan status wilayah berbeda kecamatan dalam satu

kabupaten.

Dari hasil perbandingan data status kepegawaian dengan nilai kriteria yang

ingin dicapai dari rekomendasi sistem, didapatkan hasil rekomendasi sistem

seluruhnya sesuai dengan nilai minimal dari yang diharapkan.

Dari hasil perbandingan data pendidikan terakhir dengan nilai kriteria yang

ingin dicapai dari rekomendasi sistem, didapatkan bahwa hasil rekomendasi

sistem seluruhnya sesuai dengan nilai minimal dari yang diharapkan.

Berikutnya adalah membandingkan data usia dengan nilai kriteria yang

ingin dicapai dari rekomendasi sistem. Berdasarkan dari hasil perbandingan

tersebut, didapatkan bahwa hasil rekomendasi sistem seluruhnya lebih baik

dari nilai minimal kriteria usia yang diharapkan.

Pada perbandingan data status pernikahan dengan nilai kriteria yang ingin

dicapai dari rekomendasi sistem, didapatkan 1 guru yang mendapatkan hasil

rekomendasi yang memberikan rekomendasi sekolah dengan kriteria status

pernikahan lebih baik dari nilai minimal dari yang diharapkan, sedangkan 15

guru mendapatkan hasil rekomendasi yang memberikan rekomendasi sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

177

dengan kriteria status pernikahan sesuai dengan nilai minimal dari yang

diharapkan.

Dari perbandngan 16 sampel guru pada kriteria jenis kelamin, terdapat 11

guru yang mendapatkan hasil yang rekomendasi sesuai dengan nilai minimal

dari kriteria jenis kelamin, sedangkan 5 guru mendapatkan hasil yang tidak

sesuai dengan nilai minimal dari kriteria jenis kelamin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

178

BAB VII

PENUTUP

7.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis kebutuhan, perancangan dan implementasi sistem

serta pengujian pada Model Penataan Guru SMP Negeri Kabupaten Magelang

dengan Algoritma Profile Matching, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Model Penataan Guru SMP Negeri Kabupaten Magelang dengan Algoritma

Profile Matching telah dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP

dengan MySql sebagai basis datanya.

2. Berdasarkan dari hasil perbandingan antara jarak guru dari lokasi rumah ke

lokasi sekolah, didapatkan hasil jumlah rekomendasi yang memberikan jarak

lebih dekat lebih banyak dari jumlah rekomendasi yang memberikan jarak

lebih jauh, sehingga model penataan ini diharapkan dapat menjadi salah satu

bahan pertimbangan untuk mendekatkan jarak guru dari lokasi rumah ke

lokasi sekolah.

7.2 Saran

Saran yang direkomendasikan penulis untuk pengembangan sistem ini lebih

lanjut diantaranya :

a. Sistem diharapkan mencakup jenjang yang lebih luas, sehingga tidak hanya

untuk SMP yang berstatus Negeri namun juga yang berstatus swasta.

b. Sistem Informasi Pendukung Pengambilan Keputusan Penataan Guru

bersifat lebih dinamis yaitu menambah kriteria dan subkriteria serta

menyajikan lebih banyak data sekolah dan guru yang lebih lengkap.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

179

c. Sistem dapat berkomunikasi antara Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

(DISDIKPORA) Kabupaten Magelang dengan Sekolah dan guru yang

bersangkutan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

180

DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2000 tentang Program

Pembangunan Nasional (Propernas) Tahun 2000-2004.

Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2008

Surat Keputusan Bersama (SKB) 5 Menteri tahun 2011.

Husaini. 2007. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan penentuan penempatan

guru SLTP pada Kabupaten Pidie NAD: Studi kasus pada Dinas Pendidikan

Kabupaten Pidie. Yogyakarta: UGM

https://www.oecd.org/pisa diakses pada tanggal 4 September 2016.

http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/14/10/22/ndu064-distribusi-

guru-pengaruhi-pemerataan-mutu-pendidikan diakses pada tanggal 16

September 2016.

Turban, Efraim., dkk. 2005. Decision Support Systems and Intelligent Systems.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Turban, Efraim., dkk. 2005. Decision support systems and intelligent systems =

sistem pendukung keputusan dan sistem cerdas, jilid 1 . Yogyakarta: Andi

http://dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id/ .

Zakiyudin, Ais. 2012. Sistem Informasi Manajemen, Edisi: ke-2. Jakarta: Mitra

Wacana Media

Daihani, D. U. 2001. Komputerisasi Pengambilan Keputusan. Bandung : PT.Elex

Media Komputindo.

Arief M Rudianto. 2011. Pemrograman Web Dinamis menggunakan PHP dan.

MySQL. Yogyakarta: Andi Offset.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: MODEL PENATAAN GURU SMP NEGERI KABUPATEN MAGELANG …

181

Wijayanti & Sutapa. 2015. Penataan dan Pemerataan Guru: Analisis Kebutuhan,

Ketersediaan dan Kecukupan Guru Di Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah.

Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.

Jumadi, Cecep Nurul Alam, Ichsan Taufik (2015). “Pendekatan Logika Fuzzy untuk

Perhitungan Gap pada Metode Profile Matching dalam Menentukan

Kelayakan Proposal Penelitian”, Prosiding Seminar Nasional Sains dan

Teknologi, Bandung.

Turban, E. (1988). Decision Support and Expert System. MacMillan Publishing

Company, New York

Marimin (2005). Teori Dan Aplikasi Sistem Pakar Dalam Tehnologi Manajerial. IPB

– Press, Bogor

https://dosen.perbanas.id/metode-profile-matching-pencocokan-profil/ diakses pada

tanggal 20 April 2018.

Handojo, dkk., 2003, Pembuatan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Untuk

Proses Kenaikan Jabatan dan Perencanaan Karir Pada PT. X, Jurnal

Informatika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI