Model Pembelajaran PKn Sebagai Model Pendidikan Politik

download Model Pembelajaran PKn Sebagai Model Pendidikan Politik

of 8

Transcript of Model Pembelajaran PKn Sebagai Model Pendidikan Politik

  • 8/17/2019 Model Pembelajaran PKn Sebagai Model Pendidikan Politik

    1/8

     

    Oleh: Siti Khanifah (157530251029)

    Makalah ini ditulis untuk memenuhi Tugas Take Home Makalah Pribadi Pendidikan Politik

    PPS PPKn UNY 2015

    1Seri Makalah “  PKn sebagai Pendidikan Politik ”  

    Model Pembelajaran PKn sebagai Model Pendidikan Politik dalam Membangun

    Budaya Kritis Peserta Didik: Pendekatan Teori Sistem

    Pendahuluan

    Budaya kritis peserta didik saat ini menjadi hal yang “tergadaikan” dengan kemajuan

    teknologi. Akses informasi memberikan ruang kepada peserta didik untuk mengetahui

     permasalahan sosial, politik, ekonomi, budaya, dsb menjadi lebih cepat. Akan tetapi, peserta

    didik yang pada dasarnya adalah generasi penerus ini sering kali “gagap” politik. Pada

     banyak kondisi, pendidikan politik lebih banyak didapatkan di sekolah dengan materi-materi

    yang diberikan oleh guru.

    Teori hegemoni memandang bahwa pendidikan politik yang diberikan oleh guru di

    sekolah diarahkan untuk mendukung kepentingan penguasa (kelompok yang dominan).

    Pendidikan politik dilakukan untuk kepentingan kelompok kekuatan tertentu yaitu rezim yang

     berkuasa, meskipun terkadang jauh dari sistem ideal. Maka, segala instrumen yang digunakan

    untuk melakukan pendidikan politik lebih kepada menyuarakan suara penguasa dan

    mengabaikan suara kebenaran. Hal ini berbeda dari pandangan teori sistem yang lebih

    optimis dalam memandang pendidikan politik. Teori sistem menganggap bahwa sosialisasi

     politik dalam hal ini adalah pendidikan politik yang dilakukan oleh guru dianggap

    memainkan peran utama dalam menjaga kestabilan politik, sehingga memungkinkan sistem

     politik yang sama berlaku terus menerus sampai mencapai kondisi mapan dan mantap.

    Menurut teori ini pendidikan politik diarahkan untuk memelihara sistem politik yang

    dianggap ideal.

    Makalah ini tidak bertujuan untuk melakukan perbandingan pendekatan teori dalam

    mengkaji pendidikan politik. Akan tetapi, kedua teori di atas digunakan oleh penulis menjadi

     pendekatan dalam memandang Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) sebagai pendidikan

     politik. PKn adalah salah satu instrumen pendidikan politik selain Partai Politik, Media

    Massa, LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat), dll, terutama dilingkup sekolah.

    Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) penulis pilih sebagai instrumen pendidikan

     politik. Hal ini karena PKn memiliki tanggung jawab dalam melakukan pendidikan politik

    kepada generasi muda,dalam hal ini adalah peserta didik di sekolah. Peran PKn sebagai

     pendidikan politik pada akhirnya akan dilihat dari konten dan model pembelajarannya,

  • 8/17/2019 Model Pembelajaran PKn Sebagai Model Pendidikan Politik

    2/8

     

    Oleh: Siti Khanifah (157530251029)

    Makalah ini ditulis untuk memenuhi Tugas Take Home Makalah Pribadi Pendidikan Politik

    PPS PPKn UNY 2015

    2Seri Makalah “  PKn sebagai Pendidikan Politik ”  

    apakah PKn sebagai indoktrinasi sehingga dekat dengan teori hegemoni atau mengajarkan

     budaya kritis dan partisipatif sehingga dekat dengan teori sistem?.

    Budaya kritis dan partisipatif peserta didik merupakan sebuah pertanda baik dalam

     pembentukan warga negara yang aktif. Peran negara bukan peran sentral, namun warga

    negara terlibat aktif dalam pengambilan kebijakan-kebijakan politik. Oleh, karena itu penting

    kirannya PKn mengambil tugas dalam membentuk peserta didik yang memiliki budaya kritis

    dan partisipatis dalam permasalahan kehidupan bermasyarakat. Makalah ini mencoba

    menelusuri tentang pembelajaran PKn baik konten maupun model pembelajarannya dalam

    rangka mencari sistem politik yang ideal. Sehingga penulis memiliki rumusan pertanyaan

    yaitu seperti apakah model pembelajaran PKn sebagai model pendidikan politik dalam

    membangun budaya kritis peserta didik? Penulis dalam menjawab pertanyaan tersebut

    menggunakan pendekatan teori sistem. Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa teori

    sistem memandang pendidikan politik untuk mencari sistem politik yang ideal.

    Konsep Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

    Di dunia dan khususnya Indonesia, Pendidikan Kewarganegaraan memiliki tempat

    yang istimewa sebagai mata pelajaran. PKn dianggap memiliki peran dan tanggung jawab

    terhadap pendidikan moral dan pendidikan politik anak mudanya. Meskipun pada beberapa

    sisi, PKn sempat menjadi matapelajaran yang penuh dengan hafalan dan tidak kontekstual

    sehingga sering diabaikan oleh peserta didik. Kondisi ini menjadi tantangan bagi PKn di

     belahan negara manapun termasuk Indonesia. Menurut Osler (Aaron T. Sigauke, 2013: 125)

    Pendidikan Kewarganegaraan di seluruh dunia secara luas diakui sebagai diperlukan bagian

    dari kurikulum sekolah karena berbagai alasan, termasuk persepsi bahwa itu dapat menjadi

    obat yang berguna untuk 'penyakit sosial' sering dikaitkan dengan orang-orang muda: yaitu,

    kecenderungan untuk perilaku anti-sosial dan apatis politik di kalangan anak muda.

    Pendidikan kewarganegaraan harus mempersiapkan dan merangsang peserta didik

    untuk terlibat dalam politik dan kehidupan sosial (LJF Guérin, dkk, 2013: 428). Guerin

    melanjutkan bahwa Untuk melakukannya, murid harus mendapatkan pengetahuan tentang

    isu-isu politik dan sosial, belajar untuk menjadi pemikir kritis, belajar untuk mengerahkan

     jenis tertentu nilai-nilai, sikap dan perilaku dan belajar bagaimana untuk terlibat secara aktif

    dalam kehidupan politik dan sosial. Karena itu, Pendidikan Kewarganegaraan harus fokus

     pada pengajaran partisipasi dalam dan di luar sekolah (2013:428).

  • 8/17/2019 Model Pembelajaran PKn Sebagai Model Pendidikan Politik

    3/8

     

    Oleh: Siti Khanifah (157530251029)

    Makalah ini ditulis untuk memenuhi Tugas Take Home Makalah Pribadi Pendidikan Politik

    PPS PPKn UNY 2015

    3Seri Makalah “  PKn sebagai Pendidikan Politik ”  

    Pendidikan Kewarganegaraan di masa depan bukan sekedar hafalan saja, tetapi lebih

    konstruktif. Gerhard Himmelmann memiliki pandangan terkait dengan Pendidikan

    Kewarganegaraan (Muray Print dan Dirk Lange (eds), 2013: 4) bahwa:

    “Pendidikan kewarganegaraan masa depan harus menekankan upaya yang sama

     pada (1) pengetahuan dan pemahaman demokrasi, (2) nilai-nilai demokrasi, sikap

    dan kesadaran umum. Kompetensi ini harus disertai dengan (3) keterampilan

     praktis seperti pemecahan masalah, solusi konflik, KKN, pembelajaran

    kewirausahaan atau proyek dan keterlibatan masyarakat” 

    Kaitannya dengan pengetahuan dan pemahaman demokrasi, penanaman nilai-nilai

    demokrasi dan kesadaran umum, Bunyamin Maftuh (2008:137) menuliskan tentang PKn

    yang di dalamnya terdapat misi pendidikan politik. PKn sebagai pendidikan politik, yang

     berarti program pendidikan ini memberikan pengetahuan, sikap dan keterampilan kepada peserta didik agar mereka mampu hidup sebagai warga negara yang memiliki tingkat

    kemelekan politik ( political literacy) dan kesadaran berpolitik ( political awareness), serta

    kemampuan berpartisipasi politik ( political participation) yang tinggi.

    Pemberian pengetahuan, sikap, dan ketrampilan peserta didik agar menjadi warga

    negara yang melek politik. Hal ini sejalan dengan pendapat Sudijono Sastroatmodjo (1995:

    27) bahwa tingkat pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatkan kesadaran

     politik. Makin tinggi tingkat pendidikan masyarakat menjadimakin tinggi kesadaran

     politiknya. Demikian sebaliknya, semakin rendahtingkat pendidikan masyarakat maka makin

    rendah pula tingkat kesadaran politik masyarakat.Tingkat pendidikan memiliki peranan

     penting dalam rneningkatkan kesadaran politik. Makin tinggi tingkat pendidikan masyarakat

    menjadi makin tinggi kesadaran politiknya. Demikian sebaliknya, semakin rendah tingkat

     pendidikan masyarakat maka makin rendah pula tingkat kesadaran politik masyarakat.

    Berdasarkan uraian di atas, maka penting kiranya memberikan PKn kepada peserta

    didik yang nantinya akan menjadi penerus jalannya pemerintahan. Sehingga para pemuda

    tersebut menjadi “melek politik”, maka warga negara yang berpartisipasi aktis, kritis,

     bertanggungjawab, berkembang secara positif dan demokratis sebagaimana menurut tujuan

     pembelajaran PKn yang dicantumkan dalam lampiran Permendiknas RI No. 20 Tahun 2006

    akan terwujud.

  • 8/17/2019 Model Pembelajaran PKn Sebagai Model Pendidikan Politik

    4/8

     

    Oleh: Siti Khanifah (157530251029)

    Makalah ini ditulis untuk memenuhi Tugas Take Home Makalah Pribadi Pendidikan Politik

    PPS PPKn UNY 2015

    4Seri Makalah “  PKn sebagai Pendidikan Politik ”  

    Konsep Pendidikan Politik

    Pendidikan politik pada hakekatnya merupakan bagian dari pendidikan orang

    dewasa sebagai upaya edukatif yang intensional, disengaja dan sistematis untuk

    membentuk individu sadar politik dan mampu menjadi pelaku politik yang bertanggung

     jawab secara etis/moril dalam mencapai tujuan-tujuan politik (Kartini K, 2009: 64).

    Selanjutnya Kartini K menambahkan bawa pendidikan politik merupakan aktivitas

     pendidikan diri (mendidik dengan sengaja diri sendiri) yang terus menerus berproses di

    dalam person, sehingga orang yang bersangkutan lebih mampu memahami dirinya sendiri

    dan situasi-kondisi lingkungan sekitarnya (2009: 65).

    Dapat diartikan bahwa pada dasarnya pendidikan politik memiliki tujuan

    mendidik dan mengatur diri sendiri untuk dapat berproses menjadi manusia dewasa dalam

    mengambil keputusan untuk melakukan sesuatu demi mencapai tujuan-tujuan politik dan

    telah memikirkan resiko yang akan didapat dari apa yang telah dilakukan.

    Affandi (1996: 25-27) menyatakan bahwa pendidikan politik dianggap penting

    oleh hampir semua masyarakat dan menentukan perilaku politik seseorang. Pendidikan

     politik digunakan sebagai alat untuk mempertahankan sikap dan norma politik, dan

    meneruskannya dari satu generasi ke generasi berikutnya, baik melalui akulturasi informal

    maupun melalui pendidikan politik yang direncanakan untuk menunjang stabilitas

    sistem politik. Pendidikan politik sering kali menggunakan berbagai peristilahan lain

    seperti “political socialization” dan “citizenship training”.

    Konsep pendidikan politik sering dihubungkan dengan sosialisasi politik. Akan tetapi,

     pada dasarnya pendidikan politik lebih spesifik dibandingkan dengan sosialisasi politik.

    Bertolok pada uraian di atas, penulis ingin mengkaji tentang pendidikan politik yang

    dilakukan di lingkup sekolah. Hal ini karena keberadaan peserta didikyang memiliki andil

    cukup besar untuk menjadi generasi penerus bangsa. Akan tetapi pendidikan politik sekolah

    tidak akan terwujud dengan baik ketika guru sebagai “agent”  pendidikan politik tidak

    memiliki kemampuan pedagogi untuk mengelola pembelajaran sehingga tidak “teacher

    center” sehingga pendidikan politik yang ingin disampaikan tidak tepat sasaran.

    Model Pembelajaran PKn sebagai Model Pendidikan Politik: Pendekatan Teori Sistem

    Penting kiranya memperhatikan model pembelajaran PKn sebagai model pendidikan

     politik. Hal tersebut karena model pembelajaran adalah “cara penyajian” pendidikan politik

    yang diberikan kepada peserta didik. Meskipun PKn memberikan pendidikan politik kepada

  • 8/17/2019 Model Pembelajaran PKn Sebagai Model Pendidikan Politik

    5/8

     

    Oleh: Siti Khanifah (157530251029)

    Makalah ini ditulis untuk memenuhi Tugas Take Home Makalah Pribadi Pendidikan Politik

    PPS PPKn UNY 2015

    5Seri Makalah “  PKn sebagai Pendidikan Politik ”  

     peserta didikketika tidak didukung oleh model pembelajaran dan media pembelajaran, maka

    akan menjadi hambar, tidak menarik dan terkesan menjadi indoktrinasi.

    Peserta didikmendapat pengetahuan dan pemahaman politik di sekolah melalui

     pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Memang dapat dikatakan bahwa semua mata

     pelajaran memiliki tujuan yang baik yaitu mendidik peserta didiknya agar dapat menjadi

    warga negara sesuai harapan. Namun pada dasarnya mata pelajaran yang secara khusus

    mendidik peserta didikuntuk menjadi warga negara yang baik ( to be good   citizenship)

    dibebankan kepada Pendidikan Kewarganegaraan karena materi yang termuat didalamnya

     banyak mengangkat tentang politik.

    Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dalam menjalankan tugasnya untuk melakukan

     pendidikan politik kepada peserta didikyaitu dengan integrasi pendidikan politik kedalam

    PKn (Kurikulum), model pembelajaran, serta budaya sekolah. Aspek kesadaran politik bukan

    hanya meliputi aspek kognitif saja namun juga harus melibatkan aspek afektif dan aspek

     psikomotor. Oleh karena itu, mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dianggap tepat

    karena secara langsung mampu memberikan fasilitas yang lengkap bagi peserta didikuntuk

    dapat mengembangkan ketiga aspek tersebut dalam memahami berbagai konsep tentang

     politik.

    Dimensi model pembelajaran PKn berubah sejalan dengan konten/materi PKn yang

    disesuiakan dengkan kondisi politik. Hal ini menunjukan bahwa PKn tidak bisa lepas dengan

     politik yang ada dalam suatu negara. Oleh karena itu teori hegemoni memandang bahwa PKn

    tidak lebih dari “penyalur” pesan penguasa terhadap rakyatnya, yang pada titik ini PKn

    digunakan untuk menjaga kestabilan kekuasaan.

    Seperti dua mata uang, PKn memiliki wajah lain sebagai instrumen sebagai literacy

     politic terhadap masyarakat, terutama dalam lingkup sekolah. Jika menggunakan pendekatan

    teori sistem, maka idelanya PKn berfungsi untuk melakukan pendidikan politik, memberikan

     pencerahan, dan berperan aktif dalam “mengkonstruk” sistem politik yang ideal. Pada ranah

    ini, pemerintah memulainya dengan merubah paradigma PKn yang sebelum reformasi PKn

    dipandang sebagai perpanjangan tangan rezim tertentu dan menafsirkan kebijakan-kebijakan

    rezim. Maka, paradigma PKn saat ini mengalami pergeseran dengan merumuskan kembali

    tujuan dari pembelajaran PKn yaitu civic knowledge, civic skill, civic dispotisitions.

    Model pembelajaran PKn yang dimaksud penulis adalah model pembelajaran yang

     student center, sehingga membuat peserta didikberpatisipasi aktif dan melatih nalar berpikir

  • 8/17/2019 Model Pembelajaran PKn Sebagai Model Pendidikan Politik

    6/8

     

    Oleh: Siti Khanifah (157530251029)

    Makalah ini ditulis untuk memenuhi Tugas Take Home Makalah Pribadi Pendidikan Politik

    PPS PPKn UNY 2015

    6Seri Makalah “  PKn sebagai Pendidikan Politik ”  

    kritis peserta didikdalam menghadapi berbagai isu kewarganegaraan baik skala lokal,

    nasional, maupun internasional. Beberapa alternatif model pembelajaran PKn sebagai model

     pendidikan politik di sekolah di antaranya:

    1)  Model diskusi

    Model pembelajaran ini dapat digunakan untuk mengkaji tema-tema PKn yang

    kontroversial. Permasalahan politik yang ada di negara dapat menjadi bahan

    diskusi di kelas. Peserta didikdiminta untuk mendiskusikan masalah tersebut,

    selain untuk menambah wawasan peserta didiktentang berbagai masalah ter-up

    date tentan politik. Hal ini juga dilakukan untuk melatih peserta

    didikberpartisipasi dalam memecahkan masalah. Selain itu dalam model diskusi

    menghargai adanya perbedaan pendapat, demokratis, dan terbuka. Hal ini

    merupakan pendidikan politik tidak langsung kepada peserta didikdan lebih

    aplikatif.

    2)  Model problem based learning

    Model pembelajaran  problem based learning membantu menunjukan dan

    memperjelas cara berpikir serta kekayaan dari struktur dan proses kognitif yang

    terlibat di dalamnya. Problem based learning mengoptimalkan tujuan, kebutuhan,

    motivasi yang mengarahkan suatu proses belajar yang merancang berbagai macam

    kognisi permasalahan masalah (Rusman, 2014: 232)

    3)  Model proyek

    Tujuan dari model pembelajarn proyek PKn sebagai pendidikan politik adalah

    untuk memotivasi peserta didikuntuk mengetahui hak dan kewajiban warga negara

    dalam kehidupan demokratis. Sehingga peserta didikdiharapkan mampu

    mengetahui tentang bagaimana cara mengawasi kebijakan pemerintah, bagaimana

     proses pembuatan kebijakan, dan bagaimana mempengaruhi kebijakan

     pemerintah. Penyajian model proyek dapat berupa portofolio atau dengan display

    class. Proyek peserta didikdalam mengkaji kebijakan pemerintah tertentu

    disajikan di kelas, dipaparkan kepada peserta didikyang lain.

    4)  Model role playing  

    Model role playing atau bermain peran dapat digunakan sebagai alternatife model

     pembelajaran PKn dalam melakukan pendidikan politik kepada peserta didik.

    Materi-materi tertentu yang berhubungan dengan proses pengambilan kebijakan

  • 8/17/2019 Model Pembelajaran PKn Sebagai Model Pendidikan Politik

    7/8

     

    Oleh: Siti Khanifah (157530251029)

    Makalah ini ditulis untuk memenuhi Tugas Take Home Makalah Pribadi Pendidikan Politik

    PPS PPKn UNY 2015

    7Seri Makalah “  PKn sebagai Pendidikan Politik ”  

     pemerintah dapat menggunakan model pembelajaran ini. Tujuan dari model

     pembelajaran ini adalah peserta didikmampu menjiwai tentang proses politik,

    missal yang berhubungan dengan pengambilan kebijakan pemerintah. Selain itu,

    guru juga dapat melakukan simulai pemilihan umum, simulasi kampanye, atau

    simulasi demonstrasi. Hal ini dilakukan agar peserta didiktidak hanya memahami

    konsep materi namun peserta didik menjadi “melek” politik. 

    Simpulan

    Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yang diajarkan di sekolah-sekolah, jika dilihat

    dari pendekatan teori sistem, nantinya diharapkan akan menemukan sistem politik yang ideal.

    Meskipun, pandangan positif tersebut saaat ini masih banyak dipertanyaakan dan layak dikaji

    karena “rasa kecewa” terhadap rezim yang membuat PKn tidak lebih untuk membahasakan

    kebijakan-kebijakan pengauasa. Hal ini tentu bukan hal yang salah karena PKn memiliki dua

    mata yang saling bertolak belakang, membentuk peserta didikmenjadi kritis dan partisipatif

    atau membentuk peserta didikyang loyal dan terindoktrinasi. Keduanya menjadi hal yang

    mungkin.

    Akan tetapi, teori sistem memandang bahwa PKn sebagai pendidikan politik diberikan

    kepada peserta didik agar menjadi “melek” politik . Tujuan pembelajaran PKn perlu didukung

    oleh kemampuan pedagogi guru. Sehingga guru dituntut bukan hanya mampu memhami

    materi PKn yang berhubungan dengan pendidikan politik. Namun, guru mampu menerapkan

    dan mengembangkan model pembelajaran PKn yang secara tidak langsung menjadi model

     pendidikan politik di lingkungan sekolah. Model-model pembelajaran inilah yang diharapkan

    mampu menjadi jembatan pendidikan politik untuk membentuk warga negara yang aktif,

    demokratis, dan partisipatif.

    Sumber Acuan

    Affandi, Idrus 1996. Kepeloporan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda dalam Pendidikan

     Politik . Disertasi Pascasarjana IKIP Bandung. Tidak diterbitkan. 

    Guerin, LIF, dkk. (2013). Citizenship education: the feasibility of a participative approach

    [versi elektronik]. Jurnal   Educational Research, Vol 55, No. 4, 2013, hlm. 427 – 440,

    diambil pada tanggal 23 Desember 2015.

  • 8/17/2019 Model Pembelajaran PKn Sebagai Model Pendidikan Politik

    8/8

     

    Oleh: Siti Khanifah (157530251029)

    Makalah ini ditulis untuk memenuhi Tugas Take Home Makalah Pribadi Pendidikan Politik

    PPS PPKn UNY 2015

    8Seri Makalah “  PKn sebagai Pendidikan Politik ”  

    Kartini, Kartono. 2009. Pendidikan Politik Sebagai Bagian dari Pendidikan Orang Dewasa.

    Bandung: CV. Mandar Maju

    Maftuh, Bunyamin. (2008). Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila dan Nasionalisme Melalui

    Pendidikan Kewarganegaraan [versi elektronik].  Jurnal Educationist , Vol.II No.2

    Juli 2008, hlm 134-144.

    Peraturan Mentri Pendidikan Nasional RI Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Satuan

    Pendidikan Dasar dan Menengah.

    Print, Muray & Dirk Lange (eds). (2013). Civic Education and Competences for Engaging

    Citizens in Democracies. Rotterdam: Sense Publisher

    Rusman. (2014). Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru (Edisi

     Ketiga). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

    Sastroatmodjo, Sudjiono. (1995). Perilaku politik. Semarang: IKIP Press.

    Sigauke, Aaron T. (2013). Citizenship Education in the Social Science Subjects: An Analysis

    of the Teacher Education Curriculum for Secondary Schools [versi elektronik].

     Australian Journal of Teacher Education, Vol 38, 11, November 2013, hlm 125-

    139, diambil pada tanggal 23 Desember 2015