Model _ Model Pembelajaran Dalam Sains

download Model _ Model Pembelajaran Dalam Sains

of 25

description

Model _ Model Pembelajaran Dalam Sains

Transcript of Model _ Model Pembelajaran Dalam Sains

  • Pendekatan ilmiah berarti konsep dasar yang menginspirasi atau melatarbelakangi perumusan metode mengajar dengan menerapkan karakteristik yang ilmiah.

    Pendekatan pembelajaran ilmiah (scientific teaching) merupakan bagian dari pendekatan pedagogis pada pelaksanaan pembelajaran dalam kelas yangmelandasi penerapan metode ilmiah.

  • Belajar siswa aktif, dalam hal ini termasukinquiry-based learningatau belajar berbasis penelitian,cooperative learningatau belajar berkelompok, dan belajar berpusat pada siswa.Assessmentberarti pengukuran kemajuan belajar siswa yang dibandingkan dengan target pencapaian tujuan belajar.Keberagamanmengandung makna bahwa dalam pendekatan ilmiah mengembangkan pendekatan keragaman. Pendekatan ini membawa konsekuensi siswa unik, kelompok siswa unik, termasuk keunikan dari kompetensi, materi, instruktur, pendekatan dan metode mengajar, serta konteks.

  • Merumuskan pertanyaan.Merumuskan latar belakang penelitian.Merumuskan hipotesis.Menguji hipotesis melalui percobaan.Menganalisis hasil penelitian dan merumuskan kesimpulan.Jika hipotesis terbukti benar maka dapat dilanjutkan dengan laporan.Jika Hipotesis terbukti tidak benar atau benar sebagian maka lakukan pengujian kembali.

  • Terdapat 7 kriteria sebuah pendekatan pembelajaran yang dapat dikatakan sebagai pembelajaran Scientific, yaitu :Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentuPenjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis. Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi pembelajaran. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya.

  • Proses pembelajaran yang mengimplementasikan pendekatan scientific akan menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor).

  • Memahami Fakta a. Pengamatan fenomena alam atau lingkungan b. Pengamatan Objek IPSMenanyaMenalar a. Penalaran induktif b. Penalaran deduktif MencobaMenyimpulkan

  • Pengertian Discovery LearningMetode pembelajarandiscovery(penemuan) adalah metode mengajar yang mengatur pengajaran sedemikian rupa sehingga anak memperoleh pengetahuan yang sebelumnya belum diketahuinya itu tidak melalui pemberitahuan, sebagian atau seluruhnya ditemukan sendiri.Metode pembelajarandiscoverymerupakan suatu metode pengajaran yang menitikberatkan pada aktifitas siswa dalam belajar. Dalam proses pembelajaran dengan metode ini, guru hanya bertindak sebagai pembimbing dan fasilitator yang mengarahkan siswa untuk menemukan konsep, dalil, prosedur, algoritma dan semacamnya.

  • Tiga ciri utama belajar menemukan yaitu: Mengeksplorasi dan memecahkan masalah untuk menciptakan, menggabungkan dan menggeneralisasi pengetahuan; Berpusat pada siswa;Kegiatan untuk menggabungkan pengetahuan baru dan pengetahuan yang sudah ada.

    Whewell mengajukan model penemuan dengan tiga tahap, yaitu: (1) mengklarifikasi; (2) menarik kesimpulan secara induksi; (3) pembuktian kebenaran (verifikasi).

  • Langkah langkah Pembelajaran DiscoveryIdentifikasi kebutuhan siswa;Seleksi pendahuluan terhadap prinsip-prinsip, pengertian konsep dan generalisasi pengetahuan;Seleksi bahan, problema/ tugas-tugas;Membantu dan memperjelas tugas/ problema yang dihadapi siswa serta peranan masing-masing siswa;Mempersiapkan kelas dan alat-alat yang diperlukan;Mengecek pemahaman siswa terhadap masalah yang akan dipecahkan;Memberi kesempatan pada siswa untuk melakukan penemuan;Membantu siswa dengan informasi/ data jika diperlukan oleh siswa;Memimpin analisis sendiri (self analysis) dengan pertanyaan yang mengarahkan dan mengidentifikasi masalah;Merangsang terjadinya interaksi antara siswa dengan siswa;Membantu siswa merumuskan prinsip dan generalisasi hasil penemuannya.

  • Manfaat Penggunaan Metode Discovery dalam PembelajaranMetode discovery learning dalam proses pembelajaran saat ini mulai dikembangkan di sekolah-sekolah, sebab :Merupakan suatu cara untuk mengembangkan cara belajar siswa aktifDengan menyelidiki dan menemukan sendiri konsep yang dipelajari, maka hasil yang diperoleh akan tahan lama dalam ingatan dan tidak mudah dilupakan siswaPengertian yang ditemukan sendiri merupakan pengertian yang betul-betul dikuasai dan mudah digunakan atau ditransfer dalam situasi lainDengan menggunakan strategi discovery anak belajar menguasai salah satu metode ilmiah yang akan dapat dikembangkan sendiriSiswa belajar berpikir analisis dan mencoba memecahkan problema yang dihadapi sendiri, kebiasaan ini akan ditansfer dalam kehidupan nyata.

  • Keunggulan dan Kelemahan Belajar DiscoveryBeberapa keuntungan yang diperoleh dari belajar discovery adalah Pengetahuan bertahan lama dan mudah diingatHasil belajar discovery mempunyai efek transfer yang lebih baik dari pada hasil lainnya.Secara menyeluruh belajar discovery meningkatkan penlaran siswa dan kemampuan untuk berpikir bebas.

  • Pengertian Problem Based Learning Problem-Based Learning (PBL) atau Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) adalah metode pengajaran yang bercirikan adanya permasalahan nyata sebagai konteks untuk para peserta didik belajar berfikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah, dan memperoleh pengetahuan (Duch, 1995).(Suradijono, 2004). PBL adalah metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru.

  • Jadi, dapat disimpulkan bahwa Problem Based Learning (PBL) merupakan metode pembelajaran yang mendorong siswa untuk mengenal cara belajar dan bekerjasama dalam kelompok untuk mencari penyelesaian masalah-masalah di dunia nyata. Simulasi masalah digunakan untuk mengaktifkan keingintahuan siswa sebelum mulai mempelajari suatu subyek.

  • Strategi Pembelajaran Berbasis MasalahAda lima strategi dalam menggunakan model PBL menurut Martinis Yamin dalam Duffy & Cunningham (2011:31) yaitu:

    Permasalahan sebagai kajian.Permasalahan sebagai penjajakan pemahamanPermasalahan sebagai contohPermasalahan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari prosesPermasalahan sebagai stimulus aktifitas otentik

  • Unsur unsur Problem Based Learning (PBL)

    Integrated Learning Contextual LearningConstructivist LeraningActive Learning Learning Interesting

  • Fase fase Problem Based Learning (PBL)

    PBL berlangsung dalam 6 fase :Fase 1: Pengajuan permasalahan.Fase2: Apa yang diketahui diketahui dari permasalahan?Fase 3: Apa yang tidak diketahui dari permasalahan?Fase 4: Alternatif Pemecahan. Fase 5: Laporan dan Presentasi Hasil.Fase 5: Laporan dan Presentasi Hasil

  • Pelaksanaan Problem Based Learning

    Tugas perencanaan a. Penetapan tujuan b. Merancang situasi masalah yang sesuai c. Organisasi sumber daya dan rencana logistik

    Tugas interaktif a. Orientasi siswa terhadap masalah b. Mengorganisasikan siswa untuk belajar c. Membantu penyelidikan mandiri dan kelompok

  • Tujuan dan Hasil Belajar Problem Based Learning

    Keterampilan berpikir dan keterampilan memecahkan masalahPemodelan peranan orang dewasa. Belajar Pengarahan Sendiri (self directed learning)

  • Kriteria Pemilihan Bahan Pelajaran dalam Problem Based Learning

    Bahan pembelajaran harus mengandung isu-isu yang mengandung konflik (conflic issues) yang bisa bersumber dari berita, rekaman, video, dan lainnya.Bahan pembelajaran yang bersifat familiar dengan peserta didik, sehingga setiap peserta didik dapat mengikutinya dengan baik. Bahan yang berhubungan dengan kepentingan orang banyak (universal), sehingga terasa manfaatnya. Bahan yang mengandung tujuan atau kompetensi yang harus dimiliki oleh peserta didik sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

  • Pengertian Project Baased Learning Pendapat Thomas yang dikutip Herminarto Sofyan (2006: 298) menyatakan ada lima kriteria pembelajaran berbasis proyek yaitu keterpusatan (centralita), berfokus pada pertanyaan atau masalah, investigasi konstruktif atau desain, otonomi mahasiswa, dan realisme.PBL (Project based Learning/ Pembelajaran Berbasis Proyek) merupakan metoda belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata.

  • Prinsip prinsip Project Based LearningMenurut Thomas (2000), pembelajaran berbasis proyek memiliki lima prinsip, yaitu:Keterpusatan (centrality)Berfokus pada Pertanyaan atau MasalahInvestigasi Konstruktif atau DesainOtonomiRealisme

  • Langkah langkah Project Baased LearningMenetapkan tema proyekMenetapkan konteks belajarMerencanakan aktivitas aktivitasMemproses aktivitas aktivitas Penerapan aktivitas-aktivitas untuk menyelesaikan proyek

  • Implikasi Project Baased LearningImplikasi model pembelajaran berbasis proyek dalam proses belajar mengajar adalah pembelajaran berbasis proyek memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk merencanakan aktivitas belajar, melaksanakan proyek secara kolaboratif, dan pada akhirnya menghasilkan produk kerja yang dapat dipresentasikan kepada orang lain. Selain itu, dalam pembelajaran berbasis proyek siswa menjadi terdorong lebih aktif berakitivitas dalam belajar sehingga dapat meningkatkan kinerja ilmiah siswa, sedangkan guru hanya sebagai fasilitator dan mengevaluasi proses dan produk hasil kinerja siswa meliputi outcome yang mampu ditampilkan dari hasil proyek yang dikerjakan.

  • Keuntungan Project Baased Learningmeningkatkan motivasi belajar siswa, meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, meningkatkan kolaborasi. Pentingnya kerja kelompok dalam proyek menyebabkan siswa mampu mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan komunikasi dan kinerja ilmiah siswa,meningkatkan keterampilan mengelola sumber yaitu bertanggung jawab untuk menyelesaikan tugas yang kompleks.