MODEL KEAMANAN BRANKAS MENGGUNAKAN …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/023. JURNAL SKRIPSI.pdf1...

10
1 MODEL KEAMANAN BRANKAS MENGGUNAKAN SMARTPHONE ANDROID BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMEGA16 Saepul Iman Email : [email protected] Program Studi Ilmu Komputer – FMIPA Universitas Pakuan Abstrak PT. United Dico Citas Bogor, merupakan perusahaan Distributor Farmasi yang sedang berkembang, dalam hal penyimpanan suatu barang, uang atau aset-aset dan surat-surat yang berharga masih menggunakan media penyimpanan secara manual. Dalam merancang model keamanan brankas menggunakan smartphone android ini ditemukan beberapa masalah, antara lain mengenai bagaimana perancangan perangkat keras, dan mengenai perancangan program yang berfungsi untuk menjalankan rangkaian sistem tersebut. Tujuan dari perancangan sistem ini adalah untuk memberikan kemudahan dalam mengontrol keamanan brankas dengan secure yang tinggi, serta keamanan dengan menggunakan password kombinasi digit angka dan abjad (dibedakan huruf besar & kecil) diharapkan dapat menjadikannya keamanan secara efektif, efisien dan sistematis. Pada sistem ini Mobile Smartphone yang digunakan sebagai media input berupa data (password / kode) akan dikirimkan secara wireless via bluetooth menuju mikrokontroler, data yang sampai pada mikrokontroler akan diproses dan akan diterjemahkan sesuai dengan ketentuan pengaturan, jika data data sesuai dengan pengaturan maka relay akan aktif dan selenoid (kunci elektrik) akan terbuka, dalam waktu bersamaan sebagai notifikasi tampil pada LCD, jika tidak maka sebaliknya dan data akan dikembalikan ke mobile sebagai notifikasi kesalahan dan buzzer akan berbunyi, disamping perancangan hardware, dilakukan juga perancangan software dengan menggunakan bahasa basic Bascom AVR sebagai compiler program dan ProgISP berfungsi untuk mendownload program ke dalam mikro. Kata Kunci : Bluetooth, Wireless, Microkontroler ATMega16, Brankas Smartphone Android PENDAHULUAN Keterbatasannya manusia tidak dimungkinkan untuk dapat mengamankan objek atau benda berharga secara terus menerus. Hal ini mengakibatkan setiap perusahaan merasa tidak aman terlebih pada fasilitas penyimpanan yang digunakan untuk menyimpan barang- barang berharga miliknya. Kemajuan teknologi khususnya di bidang teknologi tersistem semakin terkini dan rangkaian perangkat elektronika yang sesuai dengan tuntutan jaman serta semakin tingginya ilmu pengetahuan pada saat ini. Karena praktis teknologi ini akan menjadi konsumsi atau kebutuhan skunder personal atau orang secara universal. Brankas merupakan suatu alat yang dipergunakan untuk menyimpan suatu barang, uang atau aset-aset dan surat-surat yang berharga. Brankas merupakan tempat penyimpanan yang dianggap praktis tetapi memiliki resiko yang tinggi. Keamanan Brankas, contohnya sistem brankas chubbsafe yang memiliki kunci kombinasi dan elektronik yang sudah pasti terjamin keamanannya, namun apa yang terjadi bila kunci brankas digandakan, hilang, atau rusak terkena bencana alam. Oleh karena hal tersebut diatas, maka diperlukan sistem keamanan yang sesuai dengan perkembangan teknologi terkini. Salah satunya dengan pemanfaatkan aplikasi elektronik berbasis

Transcript of MODEL KEAMANAN BRANKAS MENGGUNAKAN …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/023. JURNAL SKRIPSI.pdf1...

Page 1: MODEL KEAMANAN BRANKAS MENGGUNAKAN …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/023. JURNAL SKRIPSI.pdf1 MODEL KEAMANAN BRANKAS MENGGUNAKAN SMARTPHONE ANDROID BERBASIS MIKROKONTROLER AVR

1

MODEL KEAMANAN BRANKAS MENGGUNAKAN SMARTPHONE ANDROID

BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMEGA16

Saepul Iman

Email : [email protected]

Program Studi Ilmu Komputer – FMIPA Universitas Pakuan

Abstrak

PT. United Dico Citas Bogor, merupakan perusahaan Distributor Farmasi yang sedang

berkembang, dalam hal penyimpanan suatu barang, uang atau aset-aset dan surat-surat yang

berharga masih menggunakan media penyimpanan secara manual. Dalam merancang model

keamanan brankas menggunakan smartphone android ini ditemukan beberapa masalah, antara

lain mengenai bagaimana perancangan perangkat keras, dan mengenai perancangan program

yang berfungsi untuk menjalankan rangkaian sistem tersebut. Tujuan dari perancangan sistem

ini adalah untuk memberikan kemudahan dalam mengontrol keamanan brankas dengan secure

yang tinggi, serta keamanan dengan menggunakan password kombinasi digit angka dan abjad

(dibedakan huruf besar & kecil) diharapkan dapat menjadikannya keamanan secara efektif,

efisien dan sistematis. Pada sistem ini Mobile Smartphone yang digunakan sebagai media input

berupa data (password / kode) akan dikirimkan secara wireless via bluetooth menuju

mikrokontroler, data yang sampai pada mikrokontroler akan diproses dan akan diterjemahkan

sesuai dengan ketentuan pengaturan, jika data data sesuai dengan pengaturan maka relay akan

aktif dan selenoid (kunci elektrik) akan terbuka, dalam waktu bersamaan sebagai notifikasi

tampil pada LCD, jika tidak maka sebaliknya dan data akan dikembalikan ke mobile sebagai

notifikasi kesalahan dan buzzer akan berbunyi, disamping perancangan hardware, dilakukan

juga perancangan software dengan menggunakan bahasa basic Bascom AVR sebagai compiler

program dan ProgISP berfungsi untuk mendownload program ke dalam mikro.

Kata Kunci : Bluetooth, Wireless, Microkontroler ATMega16, Brankas Smartphone Android

PENDAHULUAN

Keterbatasannya manusia tidak

dimungkinkan untuk dapat mengamankan

objek atau benda berharga secara terus

menerus. Hal ini mengakibatkan setiap

perusahaan merasa tidak aman terlebih

pada fasilitas penyimpanan yang

digunakan untuk menyimpan barang-

barang berharga miliknya. Kemajuan

teknologi khususnya di bidang teknologi

tersistem semakin terkini dan rangkaian

perangkat elektronika yang sesuai dengan

tuntutan jaman serta semakin tingginya

ilmu pengetahuan pada saat ini. Karena

praktis teknologi ini akan menjadi

konsumsi atau kebutuhan skunder

personal atau orang secara universal.

Brankas merupakan suatu alat yang

dipergunakan untuk menyimpan suatu

barang, uang atau aset-aset dan surat-surat

yang berharga. Brankas merupakan tempat

penyimpanan yang dianggap praktis tetapi

memiliki resiko yang tinggi. Keamanan

Brankas, contohnya sistem brankas

chubbsafe yang memiliki kunci kombinasi

dan elektronik yang sudah pasti terjamin

keamanannya, namun apa yang terjadi bila

kunci brankas digandakan, hilang, atau

rusak terkena bencana alam.

Oleh karena hal tersebut diatas,

maka diperlukan sistem keamanan yang

sesuai dengan perkembangan teknologi

terkini. Salah satunya dengan

pemanfaatkan aplikasi elektronik berbasis

Page 2: MODEL KEAMANAN BRANKAS MENGGUNAKAN …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/023. JURNAL SKRIPSI.pdf1 MODEL KEAMANAN BRANKAS MENGGUNAKAN SMARTPHONE ANDROID BERBASIS MIKROKONTROLER AVR

2

mikrokontroler. Keamanan Brankas yang

ada yaitu menggunakan inputan keypad,

dan tidak terdapat LCD sebagai notifikasi

aktifitas maupun buzzer sebagai alarm

peringatan, dan penggerak kunci brankas

menggunakan selenoid. Sedangkan pada

penelitian ini penerapan sistem android

berupa aplikasi keypad pada smartphone

sebagai input data (password) yang

nantinya akan dikirim via bluetooth ke

mikrokontroler. Jika data angka pada

aplikasi yang ditekan sesuai maka pintu

brankas terbuka, jika tidak maka

sebaliknya dan alarm akan berbunyi hingga

data angka yang ditekan sesuai, alarm akan

mati. Penelitian ini menggunakan modul

AVR ATmega16 yang tentunya lebih

murah dibandingkan modul Arduino.

Inputan data (password) dan pengaturan

data (password) tidak pada keypad,

ataupun sensor infrared yang

memungkinkan kartu terselip atau hilang.

Inputan dilakukan melalui media

smartphone, dan pengiriman data

(password) menggunakan wireless via

bluetooth. Hal ini membuat aplikasi

menjadi lebih aman terhadap

korsleting/arus pendek yang diakibatkan

benca alam seperti kebanjiran maupun

kebakaran, karena keypad tidak menempel

pada brankas. Selain itu aplikasi juga

dilengkapi dengan alarm dan LED

notifikasi bila terjadi kesalahan.

Pengaturan dalam menentukan password

tidak melalui keypad yang memungkinkan

orang lain dapat mengakses brankas, yang

tentunya keamanannya lebih tinggi

dibandingkan dengan penelitian

sebelumnya.

METODE PENELITIAN

Dalam pengumpulan data dan

informasi, metode yang digunakan dalam

penulisan ini yaitu metode hardware

programming, seperti yang ditunjukan

pada gambar 1 berikut ini.

Gambar 1. Metode Penelitian Bidang

Minat Hardware Programming

1. Perencanaan Proyek Penelitian

(Project Planning)

Dalam perencanaan proyek

penelitian, terdapat beberapa hal penting

yang perlu ditentukan dan

dipertimbangkan, antara lain :

a. Keterangan awal penelitian,

b. Estimasi kebutuhan alat dan bahan,

c. Estimasi anggaran, dan

d. Kemungkinan penerapan dari aplikasi

yang akan dirancang

2. Penelitian (Research)

Setelah perencanaan telah matang,

dilanjutkan dengan penelitian awal dari

aplikasi yang akan dibuat, mulai dari

pemilihan dan pengetesan komponen

(alat dan bahan), kemungkinan rancangan

awal dan akhir.

3. Pengetesan Komponen (Part Testing)

Pengetesan komponen dilakukan

pengetesan alat terhadap fungsi kerja

komponen berdasarkan kebutuhan dari

aplikasi yang akan di desain.

Page 3: MODEL KEAMANAN BRANKAS MENGGUNAKAN …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/023. JURNAL SKRIPSI.pdf1 MODEL KEAMANAN BRANKAS MENGGUNAKAN SMARTPHONE ANDROID BERBASIS MIKROKONTROLER AVR

3

4. Desain Sistem Mekanik (Mechanical

Design)

Dalam perancangan perangkat keras,

desain mekanik merupakan hal penting

yang harus dipertimbangkan. Pada

umumnya kebutuhan aplikasi terhadap

desain mekanik antara lain:

a. Bentuk dan ukuran PCB (Printed

Circuit Board)

b. Dimensi dan massa keseluruhan

sistem

c. Ketahanan dan fleksibilitas terhadap

lingkungan

d. Penempatan modul-modul elektronik

e. Pengetesan sistem mekanik yang

telah dirancang

5. Desain Sistem Listrik (Electrical

Design)

Dalam desain sistem listrik terdapat

beberapa hal yang harus diperhatikan,

antara lain:

a. Sumber catu daya (seperti baterai atau

rectifier)

b. Kontroller yang akan digunakan

c. Desain driver untuk pendukung

aplikasi

d. Desain sistem kontrol yang akan

diterapkan

e. Pengetesan sistem listrik yang telah

dirancang

6. Desain Software (Software Design)

Perangkat lunak yang pada umumnya

dibutuhkan perancangan perangkat keras

antara lain, software untuk sistem kontrol

alat (aplikasi) dan software interface pada

komputer PC. Pada aplikasi standalone

(berdiri sendiri) yang tidak membutuhkan

kontrol ataupun dengan PC.

7. Tes Fungsional (Functional Test)

Tes fungsional dilakukan integrasi

sistem listrik dan software yang telah di

desain. Tes ini dilakukan untuk

meningkatkan performa dari perangkat

lunak untuk pengontrolan desain listrik

dan mengeliminasi error (Bug) dari

software tersebut.

8. Integrasi atau Perakitan (Integration)

Proses prakitan alat dan bahan

berdasarkan dari proses desain, baik

desain mekanis, elektronik maupun

desain software. Terdapat dua tahap yang

dilakukan pada integrasi yaitu material

collecting dan assembling.

9. Tes Fungsional Keseluruhan Sistem

(Overall Testing)

Pada tahap ini dilakukan pengetesan

fungsi dari keseluruhan sistem yang

dibuat untuk mengetahui keberhasilan

sistem.

10. Aplikasi Sistem (Application)

Optimasi dilakukan untuk

meningkatkan performa dari aplikasi

yang dirancang berdasarkan daya tahan

sistem dan kekuatan masa pakai.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Perancangan Alat

Pada perancangan alat ini, ialah

dengan membuat rangkaian dari tiap-tiap

modul rangkaian yang di perlukan.

1. Desain Sistem Listrik

Sumber catur daya (power suplly)

Catu daya yang digunakan pada

rangkaian ini sebesar 12V untuk

rangkaian relay, 5V untuk rangkaian

modul desymega16, dan tegangan AC

digunakan untuk Selenoid.

2. Rangkaian Mikrokontroler

Rangkaian minimum sistem

ATMEGA16 berfungsi sebagai

pengendali utama dari Model Keamanan

Brankas Menggunakan Smartphone

Android seperti yang tersaji pada gambar

2 berikut ini.

Page 4: MODEL KEAMANAN BRANKAS MENGGUNAKAN …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/023. JURNAL SKRIPSI.pdf1 MODEL KEAMANAN BRANKAS MENGGUNAKAN SMARTPHONE ANDROID BERBASIS MIKROKONTROLER AVR

4

Gambar 2. Rangkaian Minimum

Sistem ATMega16

3. Rangkaian Display LCD 16X2

Rangkaian LCD berfungsi

untuk menampilkan keluaran program

berupa keseluruhan aktifitas yang

terjadi pada mikrokontroler pada

bentuk teks, seperti tersaji pada

gambar 3 berikut ini :

Gambar 3. Rangkaian Display LCD

16X2

4. Rangkaian Bluetooth HC-05

Rangkaian bluetooth terdapat

4 jalur pin yaitu ”TXD” terhubung ke

Port D.0 dan ”RXD” terhubung ke

Port D.1 keduanya berfungsi sebagai

jalur transfer data yang di dapat

melalui inputan, menuju

mikrokontroler sebagai pusat kendali,

sedangkan jalur pin Positif (VCC) dan

Negatif (GND) berfungsi sebagai

pengalir aliran listik yang didapat dari

mikrokontroler pada pin VCC dan

GND, seperti pada gambar 4 berikut

ini.

Gambar 4. Rangkaian Bluetooth

HC-05

5. Rangkaian Relay dan Selenoid

Rangkaian Board terhubung ke Port B

sebagai penghubung relay dimana Port

B.0 yang berupa jalur output perintah dari

mikrokontroler terhubung ke jalur pin

“IN” pada relay.

Selenoid terhubung pada keluaran

relay jalur “OUT” serta jalur “IN”

sebagai pembantu pengalir tegangan arus

listrik 12V yang didapat dari adaptor AC

DC. Seperti pada gambar 5 berikut ini :

Gambar 5. Rangkaian Relay dan Selenoid

6. Blok Diagram Sistem

Aplikasi berikut ini membahas

penggunaan mini sistem ATMEGA16

sebagai pengendali, dengan adanya

fasilitas EEPROOM yang dipergunakan

dalam penyimpanan data password yang

disetup, data password akan terus

tersimpan secara otomatis dan kontinyu

walaupun power supply dimatikan.

berikut gambar perbandingan keamanan

brankas berjalan dengan model sistem

yang akan dibuat tersaji pada gambar 6

dan gambar 7 berikut ini :

Gambar 6. Blok Diagram Kunci

Brankas Berjalan

Gambar 7. Blok Diagram Model

Keamanan Brankas Menggunakan

Smartphone Android

Model Keamanan Brankas ini dimulai dari

inputan berupa data (password / kode)

Page 5: MODEL KEAMANAN BRANKAS MENGGUNAKAN …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/023. JURNAL SKRIPSI.pdf1 MODEL KEAMANAN BRANKAS MENGGUNAKAN SMARTPHONE ANDROID BERBASIS MIKROKONTROLER AVR

5

melalui Mobile Smartphone, kemudian data

akan dikirimkan secara wireless via

bluetooth menuju mikrokontroler, data

akan diproses dan akan diterjemahkan

sesuai dengan ketentuan setup, jika data

data sesuai dengan setup maka relay akan

aktif dan selenoid akan terbuka, dalam

bersamaan notifikasi tampil pada LCD

”Brankas Terbuka”, jika tidak maka

sebaliknya dan data akan dikembalikan ke

mobile sebagai notifikasi kesalahan dan

buzzer akan berbunyi.

Adapun Flowchart system secara

keseluruhan seperti gambar 8 dibawah ini.

Gambar 8. Flowchart Program Utama

Pengujian dan Analisa

Untuk menghindari kesalahan-

kesalahan yang terjadi pada komponen

yang dibuat, maka di perlukan suatu

pengujian dan pengukuran pada

komponen yang telah dirancang.

Pengujian dilakukan dengan menguji

pada tiap-tiap modul rangkaian.

Pengujian Minimum Mikrokontroler

ATMEG16

Pengecekan minimum mikrokontroler

ATMega16 dilakuan dengan memberikan

masukan tegangan dari 5 V, jika sumber

tengangan 4.9-5V terhubung maka led

indikator power akan otomatis menyala

berwarna merah, jika sumber tegangan

dibawah 4.9V maka sebaliknya, dapat

dilihat pada tabel 1 berikut ini :

Tabel 1. Pengujian Minimum

Mikrokontroler ATmega16

Pengujian Rangkaian Display LCD

16x2

Proses pengujian rangkaian display

LCD 16x2 digunakan modul IC

Atmega16 16PU 1440K, yang hubungkan

dengan PORT C pada modul IC

Atmega16, kemudian buat program untuk

menampilkan suatu kata pada display

dengan program Bascom C AVR

Compiler. Kemudian download program

tersebut dengan program ProgISP 1.72

kedalam IC Atmega16 yang berformat

*.hex, maka kata tersebut akan tampil

pada display 16X2. Seperti gambar 9

berikut ini :

Gambar 9. Pembuatan Listing Program

Display LCD 16x2

Program yang telah dibuat dan telah

di download kedalam LCD 16x2 maka

akan tampil seperti pada gambar 10

dibawah ini :

Gambar 10. Hasil Pengujian Display

LCD 16x2

Page 6: MODEL KEAMANAN BRANKAS MENGGUNAKAN …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/023. JURNAL SKRIPSI.pdf1 MODEL KEAMANAN BRANKAS MENGGUNAKAN SMARTPHONE ANDROID BERBASIS MIKROKONTROLER AVR

6

Pengujian Aplikasi dan Rangkaian

Bluetooth Bluetooth pada smartphone yang

telah aktif, kemudian buka aplikasi

Bluetooth spp pro untuk menghubungkan

aplikasi dengan rangkaian modul

Bluetooth untuk mengetahui modul

bluetooth dapat berfungsi atau pairing

dengan perangkat lain dengan baik,

berikut dapat dilihat bahwa perangkat

dapat mendeteksi keberadaan modul

bluetooth HC-05 pada gambar 11 :

Gambar 11. Scaning Prangkat

Bluetooth dengan Aplikasi Bluetooth

spp pro

Diketahui bahwa modul bluetooth

HC-05 dapat terlihat oleh perangkat, dan

bisa terkoneksi dengan perangkat,

sehingga modul bluetooth HC-05 dapat

dikatakan bisa berfungsi dengan baik.

Jarak akses maxsimal radiasi Bluetooth

sekitar 10 Meter, seperti terlihat pada

tabel 2 berikut ini :

Tabel 2. Hasil Pengujian Bluetooth

Pengujian Rangkaian Buzzer Pengujian dilakukan dengan cara

pengukuran pada kaki output

mikrokontroler pada Port B.2 pada port

ini merupakan input dari basis transistor

yang merupakan transistor penggerak

buzzer. Seperti terlihat pada gambar 12

berikut ini :

Gambar 12. Metode Pengukuran Buzzer

Tegangan transistor pada kaki basis =

0,22V, kolektor = 4,61V, emitor = 0V

pada saat buzzer tidak aktif, sedangkan

saat buzzer aktif tegangan transistor pada

kaki basis = 0,71V, kolektor = 0,04V,

emitor = 0V, seperti terlihat pada tabel 3

berikut ini :

Tabel 3. Hasil Pengujian Buzzer

Pengujian Rangkaian Downloader Pengujian rangkaian downloader

dengan memberikan tegangan 5 Volt, dan

untuk mendownload listing program

kedalam IC Atmega16 pin J2 harus dalam

keadaan terhubung dikarenakan untuk

mempercepat dan mengoptimalkan proses

download.

Pengujian Powerfull DC Supply

Pengujian powerfull DC supply

dilakukan pengukuran dengan multimeter

digital untuk mengetahui tegangan V in

(AC) dan V out (DC) keluaran dari V in.

Seperti tabel 4 berikut ini :

Tabel 4. Pengujian Powerfull DC Supply

V in V Out

5 V 4.9 V

Nilai V in didapat dari nilai masukkan

yaitu Regulated AC-DC Adaptor AC100-

240V dengan tegangan DC 5 V, atau di

dapat dari kabel Serial to USB yang

dihubungkan pada komputer/laptop, akan

tetapi setingan pada mikrokontroler harus

dirubah pilihan sumber power supply dari

port USB komputer, sedangkan V Out

Page 7: MODEL KEAMANAN BRANKAS MENGGUNAKAN …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/023. JURNAL SKRIPSI.pdf1 MODEL KEAMANAN BRANKAS MENGGUNAKAN SMARTPHONE ANDROID BERBASIS MIKROKONTROLER AVR

7

didapat dari nilai keluaran power supply

5 V, masukkan tegangan mikrokontroler

dari power supply harus bernilai 5 V jika

masukkan tegangan ke mikrokontroler

kurang dari 4.93 V maka mikrokontroler

tidak dapat bekerja dengan baik.

Rangkaian relay Nilai V in didapat

dari masukan yaitu Regulator AC-DC

Adaptor AC110-240V dengan tegangan

DC 12 V, sedangkan V Out didapat dari

nilai keluaran power supply 12 V,

masukkan tegangan mikrokontroler dari

power supply harus bernilai 12 V jika

masukkan tegangan ke mikrokontroler

kurang dari 11.93 V maka relay tidak

dapat bekerja dengan baik dan relay tidak

akan bergerak serta selenoid tidak akan

bekerja.

Pengujian Relay

Pengujian relay dilakukan

pengukuran dengan multimeter digital

untuk mengetahui tegangan pada saat

relay aktif dan tidak aktif. Seperti terlihat

pada tabel 5 berikut ini :

Tabel 5. Pengujian Relay

Vbb 0 V Relay Tidak Aktif

Vbb 11.93 V Relay Aktif

Ketika posisi relay tidak aktif atau

port NC dalam keadaan terbuka logika

hight (1) maka nilai Vbb = 0 V, dan

ketika relay aktif atau port NC dalam

keadaan tertutup / logika low (0) maka

nilai Vbb = 11.93 V, nilai Vbb = 11.93 V

didapat dari tegangan masukan dari

power supply 12 Volt.

Pengujian Selenoid

Pengujian pada rangkaian driver

solenoid melalui pengukuran tegangan

menggunakan multimeter analog.

Pengukuran dilakukan dengan cara

menghubungkan konektor positif

multimeter pada solenoid penghubung

positif dan konektor negatif pada ground.

Berikut hasil pengukuran tegangan

terlihat pada tabel 6 :

Tabel 6. Pengujian Tegangan Selenoid

Tes Fungsional Keseluruhan Sistem

(Overall Testing)

Proses yang telah selesai terintegrasi

pada rangkaian sistem, selanjutnya

tahapan pengujian tes fungsional alat

secara keseluruhan dilakukan dengan

proses menghubungkan seluruh rangkaian

sistem dan pengetesan fungsi dari

keseluruhan sistem, apakah dapat

berfungsi sesuai dengan konsep atau

tidak, bila ada sistem yang tidak bekerja

dengan baik maka harus dilakukan proses

perakitan ulang setiap bagian sistemnya.

Pada uji coba ini meliputi uji coba

struktural, uji coba fungsional, dan uji

coba validasi.

Uji Coba Struktural

Tahapan ini dilakukan untuk

mengetahui apakah sistem yang sudah

dibuat sesuai dengan rancangan

rangkaian yang sudah ada. Hasil uji coba

struktural di tampilkan pada tabel 7 di

bawah ini :

Tabel 7. Hasil Uji Struktural

No Rangkaian Hasil

1. Modul ATMEGA16 Sesuai

2. Modul LCD 16x2 Sesuai

3. Modul Bluetooth Sesuai

4. Modul Relay dan Selenoid Sesuai

5. Modul Buzzer Sesuai

6. Modul USB Downloader Sesuai

Hasil uji coba struktural yang di

lakukan pada saat perakitan rangkaian

hardware telah terbukti bahwa setiap

rangkaian hardware sudah sesuai dengan

perancangan yang dibuat pada setiap

tahap perancangan.

Uji Coba Fungsional

Tahap ini dilakukan pengujian

fungsional yang bertujuan untuk

mengetahui apakah uji coba yang

Page 8: MODEL KEAMANAN BRANKAS MENGGUNAKAN …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/023. JURNAL SKRIPSI.pdf1 MODEL KEAMANAN BRANKAS MENGGUNAKAN SMARTPHONE ANDROID BERBASIS MIKROKONTROLER AVR

8

dilakukan sudah berjalan dengan baik dan

sesuai dengan sistem yang ada. Pada

pengujian ini yaitu pengujian pada

aplikasi android sebagai keypad masukan

(Input) untuk membuktikan semua

rangkaian software dan sistem yang ada

berfungsi dengan benar. Berikut hasil uji

coba dapat dilihat pada gambar 8 beikut

ini :

Tabel 8. Hasil Uji Fungsional

No Fungsi Keypad

Android Hasil

1. Mengunci Pintu

Brankas # Berhasil

2. Jika Input Data

Password Benar 1-0 / A-Z Berhasil

3. Jika Input Data

Password Salah 1-0 / A-Z Berhasil

4. Kinerja Kursor * Berhasil

Hasil uji coba fungsional pada

aplikasi android sebagai keypad masukan

(Input) telah terbukti bahwa semua

intruksi yang dikirimkan melalui

bluetooth kepada rangkaian Model

Keamanan Brankas Menggunakan

Smartphone Android telah dapat dipakai

serta keseluruhan rangkaian berfungsi

dengan baik.

Uji Coba Validasi

Tahapan ini dilakukan uji validasi

selama tiga hari, dengan tujuan untuk

mengetahui sistem yang dibuat sudah

bekerja dengan benar atau tidak. Uji coba

tersebut dilakukan dengan menginputkan

data password pada aplikasi android

sesuai intruksi-intruksi yang telah dibuat

dan diterima oleh IC Atmega16 untuk

mengetahui kunci elektrik brankas ini

bekerja sesuai atau tidak. Hasil uji coba

validasi Model Keamanan Brankas

Menggunakan Smartphone Android ini

disajikan pada tabel 9 sebagai berikut :

Tabel 9. Hasil Uji Validasi Sistem

Hasil pengujian yang dilakukan diatas

dapat dikatakan bahwa Model Keamanan

Brankas Menggunakan Smartphone

Android sudah valid dan telah sesuai

dengan setup jarak untuk kembali

keposisi normal yang telah di atur pada

listing program, dan waktu delay cepat

dan tepat di 1 detik, serta dapat

digunakan dan diaplikasikan pada

perusahaan PT. United Dico Citas karena

sistem sudah berjalan dengan baik.

Aplikasi (Application)

Sistem pada Model Keamanan

Brankas Menggunakan Smartphone

Android ini sudah tidak ditemukannya

kendala dalam perakitan pada

keseluruhan sistem, maka dapat

dilakukan pengaplikasian sistem dan

mengoptimasi untuk meningkatkan

performa dari aplikasi yang telah

dirancang. Setelah itu dilakukan

peletakan modul-modul sistem, untuk

mempermudah penggunaan alat, Modul

LCD 16x2 dipasang atau diletakkan

menghadap kedepan pada pintu brankas

agar terlihat interface oleh user, Modul

Bluetooth dan Modul Buzzer dipasang

dibawah rangkaian Mikrokontroler

ATMega16 serta rangkaian relay berbaris

dengan Modul Kunci Elektrik (Selenoid)

disebelah Modul ATMega16 untuk

mempermudah jangkauan selenoid

dengan lubang, dan kemasan casis di

desain lebih baik serta seminimalis

mungkin, hingga kemasan casis lebih

kecil, fleksibel, dan dinamis.

Page 9: MODEL KEAMANAN BRANKAS MENGGUNAKAN …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/023. JURNAL SKRIPSI.pdf1 MODEL KEAMANAN BRANKAS MENGGUNAKAN SMARTPHONE ANDROID BERBASIS MIKROKONTROLER AVR

9

KESIMPULAN

Penerapan Model Keamanan Brankas

Menggunakan Smartphone Android

Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega16

dirancang dan dibuat untuk memberikan

kemudahan dalam mengontrol keamanan

brankas dengan secure yang tinggi yang

akan diterapkan di PT. United Dico Citas

Cabang Bogor.

Model Keamanan Brankas

Menggunakan Smartphone Android ini

difungsikan untuk bemberikan keamanan

pada brankas dengan teknologi terkini,

bagi penggunanya yang tidak perlu

khawatir meninggalkan barang-barang

berharga di kantor, karena keamanan

password berkombinasi antara angka dan

abjad (dibedakan huruf besar & kecil)

diharapkan dapat tercipta efisiensi kerja

dan lebih mudah serta efektif dan efisien

dalam penggunaannya.

Sistem inputan melalui aplikasi

smartphone android, dengan media

transfer data via Bluetooth sehingga tidak

perlu lagi khawatir dengan kabel-kabel

dan port-port yang tidak efektif dan

efisien, serta dilengkapi dengan notifikasi

berbentuk teks pada LCD dan notifikasi

bunyi pada buzzer.

Merancang dan

mengimplementasikan Model Keamanan

Brankas Menggunakan Smartphone

Android, metode pengembangan yang

digunakan yaitu menggunakan Metode

Penelitian Bidang Hardware

Programming, terbagi menjadi sepuluh

tahapan yaitu perencanaan proyek

penelitian, penelitian, pengetesan

komponen, desain sistem mekanik, desain

sistem listrik, desain software, tes

fungsional, intergrasi dan perakitan, tes

fungsional keseluruhan sistem dan

aplikasi sistem.

Model keamanan brankas

penggunaanya dimulai dari inputan

berupa data (password / kode) melalui

Mobile Smartphone, kemudian data akan

dikirimkan secara wireless via bluetooth

menuju mikrokontroler dan akan diproses

dan akan diterjemahkan sesuai dengan

ketentuan setup, jika data data sesuai

dengan setup maka relay akan aktif dan

selenoid (kunci elektrik) akan terbuka,

dalam bersamaan notifikasi tampil pada

LCD ”Brankas Terbuka”, jika tidak maka

sebaliknya dan data akan dikembalikan

ke mobile sebagai notifikasi kesalahan

dan buzzer akan berbunyi. Serta uji coba

dilakukan dengan memberikan tegangan

arus DC pada rangkaian Desymega

sebanyak 5 V dan 12 V untuk tegangan

arus relay ke selenoid.

DAFTAR PUSTAKA

Darmawan, Aref. 2001. Elektronika

Dasar. Andi.Yogyakarta.

Dickson. 2015. “Elektronika”.

http://elektronika.com/rangkaian-

elektronika. 25 Oktober 2015.

Dins. 2010. “AVR Atmega16”.

http://WordPress/Depok Instruments.

10 Oktober 2015.

Doni, Tri, P. 2009. Sistem Keamanan

Password Pada Modul Lemari

Penyimpanan Barang Berbasis

Mikrokontroler AT89S51. Skripsi.

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas

Teknik Elektronika, Politeknik

Universitas Andalas Padang.

Eko, Didit, P. 2014. Sistem Keamanan

Berlapis Untuk Lemari Brankas

Dengan Menggunakan Kombinasi

Password. Skripsi. Jurusan Teknik

Informatika, Fakultas Ilmu Komputer,

STMIK AMIKOM, Yogyakarta.

Hitachi. 2011. “lcd 16x2”.

http://lab.binus.ac.id. 31 September

2015.

Komarudin, S. 2008. ”Resistor”.

http://ballz.ababa.net/suryascience/ele

k1. html . 31 September 2015.

Panduan Penulisan Karya Ilmiah

Program S1 Ilmu Komputer. 2014.

Buku Panduan Penulisan Karya

Ilmiah. Program S1 Ilmu Komputer

FMIPA - UNPAK.

Priyadi, Bambang. 2013. Aplikasi

Sensor Infrared Digunakan Sebagai

Page 10: MODEL KEAMANAN BRANKAS MENGGUNAKAN …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/023. JURNAL SKRIPSI.pdf1 MODEL KEAMANAN BRANKAS MENGGUNAKAN SMARTPHONE ANDROID BERBASIS MIKROKONTROLER AVR

10

Kunci Lemari Elektronik

Menggunakan Kartu Berlubang

Berbasis Mikrokontroller AT89S51.

Skripsi. Jurusan Teknik Elektro,

Fakultas Teknik Elektronika,

Politeknik Negri, Malang.

Rusmadi. 1989. Mengenal Teknik

Digital. Sinar Baru, Bandung.

Shato, M. 2010. “Reset”.

http://shatomedia.com /shato media

innovation. 31 September 2015.

Sholihul, Mokh, Had. 2008. “

Mikrokontroler”.

http://ilmukomputer.org. 10 Oktober

2015.

UCAPAN TERIMA KASIH

1. Prihastuti Harsani, M.Si. Selaku

Ketua Jurusan S1 Ilmu Komputer

Universitas Pakuan Bogor dan

sekaligus selaku Pembimbing I yang

telah berkenan meluangkan

waktunya, memberikan petunjuk

penulisan laporan serta dorongan

moril dan motivasi kepada penulis

selama dalam masa penyusunan

Penelitian ini.

2. Arie Qur’ania, M.Kom. Selaku

Pembimbing II yang telah banyak

membantu dan berkenan meluangkan

waktunya untuk memberikan

petunjuk penulisan laporan skripsi ini.

3. Kedua orang tua tercinta yang telah

memberikan perhatiannya yang

senantiasa memberikan moril, materil,

dan motivasi serta doanya kepada

penulis.