MODEL AKULTURASI BUDAYA KELOMPOK AGAMA MINORITAS …
Transcript of MODEL AKULTURASI BUDAYA KELOMPOK AGAMA MINORITAS …
MODEL AKULTURASI BUDAYA KELOMPOK AGAMA MINORITAS
DALAM MENGHADAPI STIGMA SOSIAL
(Studi Etnografi pada Anggota Komunitas yang Beragama Islam Syi’ah di
Kabuyutan Gegerkalong)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ilmu Komunikasi Konsentrasi Hubungan Masyarakat
Disusun oleh:
Sakinah Salma Zahirah
NIM. 1501444
DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2019
NO. DAFTAR FPIPS: 1285/UN.40.A2.11/PP/2019
MODEL AKULTURASI BUDAYA KELOMPOK AGAMA MINORITAS
DALAM MENGHADAPI STIGMA SOSIAL
(Studi Etnografi pada Anggota Komunitas yang Beragama Islam Syi’ah di
Kabuyutan Gegerkalong)
Oleh
Sakinah Salma Zahirah
Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Ilmu Komunikasi pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
© Sakinah Salma Zahirah 2019
Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2019
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa izin dari penulis.
ii
LEMBAR PENGESAHAN
SAKINAH SALMA ZAHIRAH
NIM. 1501444
MODEL AKULTURASI BUDAYA KELOMPOK AGAMA MINORITAS
DALAM MENGHADAPI STIGMA SOSIAL
(Studi Etnografi pada Anggota Komunitas yang Beragama Islam Syi’ah di
Kabuyutan Gegerkalong)
Skripsi ini disetujui oleh,
Pembimbing I,
Prof. Dr. Achmad Hufad, M.Ed. NIP. 19550101 198101 1001
Pembimbing II,
Tito Edy Priandono, S.Sos., M.Si. NIP. 1982 0525 201212 1001
Mengetahui
Ketua Departemen Ilmu Komunikasi UPI,
Dr. Ridwan Effendi, M.Ed NIP. 1962 0926 198904 1001
iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Model Akulturasi Budaya
Kelompok Agama Minoritas dalam Menghadapi Stigma Sosial (Studi Etnografi
pada Anggota Komunitas yang Beragama Islam Syi’ah di Kabuyutan
Gegerkalong)” ini beserta seluruh isinya adakah benar-benar karya saya sendiri. Saya
tidak melakukan penjiplakan dan pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai
dengan etika ilmu yang berlaku. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung
risiko/sanksi apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan
atau adanya klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Oktober 2019
Yang membuat pernyataan
Sakinah Salma Zahirah
NIM. 1501444
iv
KATA PENGANTAR
Atas ridha dan karunia Allah SWT yang telah dilimpahkan kepada penulis yang
tidak terlepas dari kekurangan, yang telah menuntun dari proses penyusunan proposal
hingga kini skripsi telah rampung. Ucap syukur akan terus mengalir dan dipanjatkan
atas kekuatan yang diberikan, pandangan yang diluaskan, perasaan yang dilapangkan,
ilmu yang diterangkan, keterbatasan nalar yang telah dimampukan serta fisik dan
kepekaan panca-indera yang ditajamkan, utamanya pantas ditujukan kepada Allah
SWT. Lantunan shalawat serta salam semoga terlimpahcurahkan kepada Baginda Nabi
Muhammad SAW, di mana cahaya petunjuknya masih berusaha dicapai oleh saya
hingga menghantarkan setitik cahaya pada gelapnya sisi dunia. Serta sebagai
keselamatan bagi keluarga, warga, bangsa dan negara.
Topik penelitian ini berangkat dari kegelisahan saya atas potret sosial mengenai
posisi kelompok minoritas di Indonesia, khususnya dalam ranah beragama. Pasalnya,
keberadaan kelompok agama minoritas masih menjadi tabu di kalangan penduduk
mayoritas. Perilaku etnosentrisme tidak jarang ditemukan pada anggota kelompok
mayoritas yang menegasikan kelompok minoritas. Sekat pembatas antara mayoritas
dan minoritas semakin dipertebal dengan stigma dari masing-masing kelompok
sehingga menjadi enggan untuk sekedar bertegur sapa, apalagi bekerja sama. Pihak
yang terlihat ‘netral’ pun seolah tutup mata pada ironi realita.
Saya mengaku bukan seorang religius yang mampu mengupas secara
mendalam mengenai kajian agama, bukan juga seorang cendekia yang memiliki
segudang ilmu untuk mengkaji konflik sosial, apalagi seorang budayawan yang piawai
dalam menangkap makna kehidupan sosial-budaya. Saya hanya seseorang yang
diberikan sedikit rasa prihatin dan kepedulian yang telah diberikan kesempatan untuk
memahami perbedaan dan dituntun mencari jawaban untuk mengisi kekosongan ruang
dialogis antar umat beragama.
Maka atas kegelisahan dan kepedulian tersebut, penelitian ini berusaha untuk
memberi gambaran dan mengkonstruksi model akulturasi budaya kelompok agama
minoritas dalam menghadapi stigma sosial. Penelitian ini terfokus pada kelompok
v
masyarakat adat Kabuyutan Gegerkalong sebagai salah satu kelompok masyarakat adat
yang kental dengan nilai-nilai keagamaan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi bagi keilmuan komunikasi secara umum, khususnya dalam komunikasi
lintas budaya dan keberagaman agama, serta kajian keilmuan yang relevan.
Harapannya, penelitian ini dapat bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya, lebih
khusus lagi semoga dapat memberikan jawaban atas keraguan untuk meruntuhkan
tembok yang menjadi pembatas dalam berinteraksi antara kelompok mayoritas dan
minoritas.
Penelitian ini tidak luput dari segala kekurangan, respon dan timbal balik dari
berbagai pihak dibutuhkan untuk memperoleh pandangan dari berbagai sudut, baik dari
ranah akademisi maupun masyarakat secara umum. Khususnya bagi masyarakat yang
terlibat dalam kehidupan kelompok minoritas atau aktivitas akulturasi budaya. Oleh
sebab itu, kritik dan saran akan sangat membantu dalam mengembangkan kajian ini.
Dengan segala kekurangan yang ada dalam diri peneliti, pun kekosongan ruang dalam
penulisan skripsi ini, saya haturkan permintaan maaf.
Sekali lagi, skripsi ini saya harap tidak hanya menjadi setumpuk kertas yang
terletak disudut rak perpustakaan, tetapi mampu memberikan pandangan baru yang
dapat bermanfaat bagi pengembangan kehidupan kemanusiaan secara holistik.
Bandung, Oktober 2019
Penulis,
Sakinah Salma Zahirah
NIM. 1501444
vi
UCAPAN TERIMAKASIH
Dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini tak lepas dari bantuan berbagai
pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih serta do’a
setulusnya kepada semua pihak yang telah membantu selama perjuangan skripsi ini
disusun.
1. Kedua orangtua, Yusuf Bachtiar yang telah menjadi sosok inspiratif dan tidak
pernah lelah untuk menuntun saya baik dalam ranah akademis maupun spiritual
dan Dian Sri Wulan yang telah menjadi sosok menghangatkan dalam setiap
momen perjuangan skripsi. Juga kepada Ali M. Musavi, Fathimah Salma Z.,
Zainab Salma Z., M.N. Irfan B., yang telah memacu ketika api semangat padam.
Tak luput ucapan terima kasih pun dihaturkan kepada keluarga besar saya.
2. Prof. Dr. Asep Kadarohman, M.Si, selaku pimpinan Universitas Pendidikan
Indonesia, juga jajaran pimpinan Universitas lainnya, dari Wakil Dekan hingga
bagian-bagian biro di Tata Usaha Universitas yang telah membangun kampus
ini menjadi ruang dialogis yang edukatif, ilmiah dan religius.
3. Dr. Agus Mulyana M.Hum., selaku pimpinan Fakultas Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial yang telah menjadikan fakultas sebagai tempat untuk
mengembangkan ilmu secara multidisiplin serta dinamika pembelajaran yang
prima.
4. Dr. Ridwan Effendi, M.Ed., selaku Ketua Departemen Ilmu Komunikasi yang
tanpa lelah menyalakan api semangat mahasiswa Ilmu Komunikasi untuk terus
mengembangkan keilmuan, serta dukungan moril ketika saya berada pada titik
terbawah dalam proses penyusunan skripsi.
5. Vidi Sukmayadi, M.Si., sebagai dosen pembimbing akademik yang telah
membantu proses pengembangan jati diri, membuka pemikiran saya bahwa
masa perkuliahan merupakan wadah untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,
menambah wawasan dari skala terkecil hingga tak terbatas, serta sebagai sarana
vii
dalam menumbuhkan rasa kepekaan sosial. Sehingga telah menjadikan empat
tahun perkuliahan menjadi masa yang paling bermakna dalam hidup.
6. Prof. Dr. Achmad Hufad, M.Ed., selaku pembimbing skripsi, yang telah
memberikan banyak masukan mulai saat pengerjaan skripsi. Utamanya terkait
diskusi dalam ranah metode etnografi, pengembangan budaya dan penajaman
topik penelitian serta berbagai masukan lainnya.
7. Tito Edy Priandono, M.Si., selaku pembimbing skripsi mulai dari penulisan
proposal hingga penelitian ini selesai ditulis. Dari beliau pula saya mendapatkan
titik penerangan ketika kehilangan arah pengerjaan skripsi, membantu
membuka cakrawala pada topik penelitian, serta menghilangkan keraguan saya
hingga akhirnya skripsi ini telah rampung.
8. Seluruh dosen yang telah membantu dalam proses pembelajaran menjadi
‘maha’ siswa, terutama dosen Departemen Ilmu Komunikasi, Bu Heni, Bu
Welsy, Pak Fahrul, Pak Firman, Prof. Aty, Prof. Karim, Prof. Suwatno, dan
dosen lain yang tak dapat disebutkan satu per-satu. Terima kasih telah bersedia
mengisi kekosongan dengan kekayaan ilmu yang dimiliki.
9. Bapak Endang selaku staf akademik fakultas dan Pak Gugum sebagai staf
administrasi departemen yang telah membantu segala proses administrasi
akademik, pada masa perkuliahan maupun proses penyusunan skripsi.
10. Seluruh warga Kabuyutan Gegerkalong, terutama Abah, Eyang Papak, Mang
Samsam, yang telah memberikan saya kesempatan untuk mempelajari dan
menggali makna kehidupan dalam ranah kebudayaan dan keagamaan.
11. Tokoh dari berbagai lintas agama, Pak Mangku, Bu Tuti, Om Bram, Pak Razaq,
yang telah menjadikan penelitian ini sebagai perjalanan spiritual personal.
12. Berbagai wadah yang telah membantu saya dalam mengembangkan potensi
diri, keluarga besar UKMF Satu Layar, Sahabat OIER, Beswan Djarum Batch
33, Divisi Venue and Environement Asian Games 2018, Himpunan Mahasiswa
Ilmu Komunikasi 2016/2017, Senat Mahasiswa FPIPS 2016/2017, Perhumas
Muda Bandung. Terima kasih telah mengenalkan dunia baru yang telah
memberikan warna pada arti kehidupan.
viii
13. Rekan-rekan Departemen Ilmu Komunikasi UPI 2015 yang telah sama-sama
berjuang dari awal perkuliahan hingga selesai. Juga rekan-rekan Ikom angkatan
2012-2017 yang telah menjadikan proses perkuliahan menjadi bermakna.
14. Sahabat-sahabat seperjuangan mulai dari awal perkuliahan hingga akhir yaitu
Novia, Nursita, Hajar, Yerikho, Mariano, Purna, Inggar, Afif, Mulyo, Anka
yang telah menemani dan membantu dalam proses pembelajaran hidup tanpa
henti. Serta Pugu dan Asmara yang telah menjadi teman dalam berbagi rasa dan
saling membangun asa, hingga pada akhirnya dapat lulus bersama.
15. Kakak-kakak yang senantiasa memberikan bantuan dan semangat yaitu Teh
Avinda, Teh Annisa D.P, Ka Endriski dan Teh Annisa Puspa, darinya saya
belajar arti berjuang. Khususnya pada Teh Melyana yang tiada henti
memberikan dukungan moril dan menambah kekayaan pustaka.
16. Adik-adik yang senantiasa menyalurkan semangat serta do’a, Ninda, Firdaus,
Wisnu, Septia, Nisa, Maci, Ferdhina, Fildzah, Rava, Robby, yang telah
menunjukkan arti kata semangat dan belajar arti keikhlasan.
17. Tak lupa para sahabat yang selalu memberikan motivasi, dukungan dan
inspirasi serta senantiasa mendengarkan curahan hati untuk menjadi lebih baik,
yaitu Zarwas, khususnya Ayu, Kindness, khususnya Hanaan dan Denden,
Cubitaku, Group of Thrones, KKN Desa Jelegong, keluarga baru AFMAM
cabang Bandung, serta keluarga OSIS SMAN 15 Bandung.
18. Fahrianza Taftazani Imami yang telah menjadi tempat untuk berdialog
mengenai berbagai sisi kehidupan.
Semoga segala kebaikan yang telah diberikan kepada saya, dilipatgandakan
oleh Allah SWT, dan disertai keridoan-Nya.
Bandung, Oktober 2019
Penulis,
Sakinah Salma Zahirah
NIM. 1501444
ix
ABSTRAK
Sakinah Salma Zahirah (1501444). Model Akulturasi Budaya Kelompok
Agama Minoritas dalam Menghadapi Stigma Sosial (Studi Etnografi pada
Anggota Komunitas yang Beragama Islam Syi’ah di Kabuyutan
Gegerkalong). Skripsi Departemen Ilmu Komunikasi FPIPS UPI, Bandung
(2019).
Komunikasi merupakan kunci dalam proses interaksi manusia. Komunikasi dapat
menjadi jembatan untuk menjalin kesepahaman antar manusia, tetapi di sisi lain
komunikasi dapat menggiring pada pertikaian dalam perbedaan dan
menimbulkan stigma sosial di masyarakat. Stigma sosial dapat di latar belakangi
oleh perbedaan identitas sosial berdasarkan ras, etnis, agama, dan suku bangsa.
Perbedaan kuantitas antara kelompok mayoritas dan minoritas pun menjadi
pemicu terjadinya stigma sosial di masyarakat. Islam Syi’ah merupakan salah
satu kelompok agama minoritas di Indonesia yang dipandang negatif sehingga
menimbulkan stigma sosial di masyarakat. Maka dari itu, seorang individu yang
beragama Islam Syi’ah tidak jarang mengalami stigma sosial dan sulit diterima
oleh masyarakat. Kabuyutan Gegerkalong merupakan kelompok masyarakat adat
dari berbagai agama yang di dalamnya terdapat sekelompok orang yang
beragama Islam Syi’ah. Penelitian ini berfokus pada strategi akulturasi budaya
yang dilakukan oleh anggota Kabuyutan Gegerkalong yang beragama Islam
Syi’ah dalam menghadapi stigma sosial sehingga dapat diterima oleh masyarakat.
Pendekatan yang digunakan oleh saya adalah kualitatif dengan metode etnografi,
dalam pemilihan informan digunakan teknik purposive sampling. Informan
utama dari penelitian ini adalah anggota Kabuyutan Gegerkalong yang beragama
Islam Syi’ah, serta didukung oleh informan pendukung dari pemuka agama Islam
Sunni, Hindu, Buddha dan Katholik juga perangkat pemerintah pada tingkat
kelurahan dan rukun warga. Pokok pembahasan penelitian ini akan memaparkan
stigma sosial yang dialami oleh anggota Kabuyutan Gegerkalong dari aspek
perbedaan nilai basis agama dasar yang meliputi sistem kepercayaan, komunitas,
mitos, ritual keagamaan, aturan etika, ekspresi material dan dimensi kesucian.
Lalu, akan dilanjutkan dengan mengidentifikasi hasil yang diinginkan dan
strategi komunikasi yang digunakan dengan orientasi komunikasi. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa pengalaman stigma dialami oleh anggota
Kabuyutan Gegerkalong yang beragama Islam Syi’ah yang didasarkan atas
perbedaan sistem kepercayaan, ritual keagamaan, ekspresi material dan dimensi
kesucian. Adapun hasil yang diinginkan adalah asimilasi dan akomodasi, untuk
mencapai hasil ini anggota Kabuyutan Gegerkalong melakukan strategi
komunikasi non-assertive assimilation, non-assertive accommodation, assertive
accommodation, dan aggressive assimilation.
Kata kunci: Strategi komunikasi, akulturasi budaya, stigma sosial, teori ko-
kultural, kelompok agama minoritas, Kabuyutan Gegerkalong
x
ABSTRACT
Sakinah Salma Zahirah (1501444). Cultural Acculturation Model of Minority
Religious Groups in Facing Social Stigma (Ethnographic Study of Shiite
Muslim Indigenous Community Members in Kabuyutan Gegerkalong).
Undergraduate Thesis of the Communications Department FPIPS UPI, Bandung
(2019).
Communication is a key in the process of human interaction. Communication can
be a bridge to establish understanding between people, but on the other hand
communication can lead to disputes in differences and cause social stigma in
society. Social stigma can be motivated by differences in social identity based on
race, ethnicity, religion, and ethnicity. The difference in quantity between the
majority and minority groups also triggers social stigma in the community. Shiite
Islam is one of the minority religious groups in Indonesia which is considered
negative, causing social stigma in the community. Therefore, an individual who
is a Shiite Muslim often experiences social stigma and is difficult to accept by the
public. Kabuyutan Gegerkalong is a group of indigenous people from various
religions in which there is a group of people who are Shia Muslims. This research
focuses on the cultural acculturation strategy carried out by members of the
Guyerkalong Kabuyutan who are Shiite Muslims in the face of social stigma so
that it can be accepted by the community. The approach used by researchers is
qualitative ethnographic methods, in the selection of informants used purposive
sampling techniques. The main informants of this research are members of the
Gegerkalong Kabuyutan who are Shiite Muslims, and are supported by
supporting informants from Sunni, Hindu, Buddhist and Catholic religious
leaders as well as government officials at the village and community level. The
subject of this research will explain the social stigma experienced by members of
the Gegerkalong Kabuyutan from aspects of differences in basic religious base
values which include belief systems, communities, myths, religious rituals,
ethical rules, material expressions and dimensions of holiness. Then, it will
proceed with identifying the desired results and the communication strategy used
with the communication orientation. The results of this study indicate that the
experience of stigma is experienced by members of the Gegerkalong Kabuyutan
who are Shiite Muslims who are based on differences in belief systems, religious
rituals, material expressions and dimensions of holiness. The desired results are
assimilation and accommodation, to achieve this result the members of
Kabuyutan Gegerkalong carry out non-assertive assimilation, non-assertive
accommodation, assertive accommodation, and aggressive assimilation
communication strategies.
Keywords: Communication strategies, cultural acculturation, social stigma, co-
cultural theory, minority religious comnunity, Kabuyutan Gegerkalong
ix
DAFTAR ISI
BAB I ................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1
1. 1 Latar Belakang ................................................................................................. 1
1. 2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 14
1. 3 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 14
1. 4 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 15
1. 4.1 Manfaat Teoritis ..................................................................................... 15
1. 4.2 Manfaat Praktis ...................................................................................... 15
1. 4.3 Manfaat Kebijakan ................................................................................ 15
1. 4.4 Manfaat Teoritis ..................................................................................... 16
BAB II ............................................................................................................................. 18
KAJIAN TEORITIS ...................................................................................................... 18
2. 1 Akulturasi Budaya dalam Konteks Komunikasi ......................................... 18
2.1.1. Definisi Akulturasi Budaya dan Hubungannya dengan Komunikasi. 18
2. 2 Model Kompetensi Antar Budaya ................................................................. 21
2. 3 Teori Komunikasi Ko-Kultural ..................................................................... 23
2.3.1. Hasil yang Diinginkan (Preferred Outcome) ........................................ 24
2.3.2. Bidang Pengalaman (Field of Experience) ............................................ 25
2.3.3. Pendekatan Komunikasi (Communication Approach) ......................... 26
2.3.4. Orientasi Komunikasi Ko-Kultural ...................................................... 26
2.3.4.1 Asimilasi Tidak Tegas (Non-assertive Assimilation) ......................... 31
2.3.4.2 Asimilasi Tegas (Assertive Assimilation) ............................................ 31
2.3.4.3 Asimilasi Agresif (Aggressive Assimilation) ...................................... 31
2.3.4.4 Akomodasi Tidak Tegas (Non-assertive Accommodation) ............... 32
2.3.4.5 Akomodasi Tegas (Assertive Accomodation) ..................................... 32
2.3.4.6 Akomodasi Agresif (Aggressive Accomodation) ................................ 32
2.3.4.7 Pemisahan Tidak Tegas (Non-assertive Separation) ......................... 33
2.3.4.8 Pemisahan Tegas (Assertive Separation)............................................ 33
2.3.4.9 Pemisahan Agresif (Aggressive Separation) ...................................... 33
2. 4 Kelompok Minoritas: Definisi dan Realita di Indonesia ............................. 34
2.4.1 Definisi Kelompok Minoritas dan Kaitannya dengan Stigma Sosial .. 34
2.4.2 Kelompok Agama Minoritas di Indonesia ............................................ 36
2.4.3 Syi’ah: Definisi, Perkembangan dan Keberadaannya di Indonesia ... 38
2.4.2.1 Pengertian dan Perkembangan Kata Syi’ah .................................... 38
2.4.2.2 Sejarah dan Asal-Usul Kaum Syi’ah ................................................. 39
x
2.4.2.3 Awal Perpisahan Kaum Minoritas Syi’ah dan Kaum Mayoritas
Sunni 41
2.4.2.4 Golongan-Golongan dalam Syi’ah .................................................... 42
2.4.2.5 Jejak Awal Masuknya Syi’ah di Nusantara (Indonesia) ................. 45
2.4.2.6 Perkembangan Syi’ah di Indonesia ................................................... 47
2. 5 Perbandingan Nilai antar Agama yang ada di Indonesia............................ 49
2.5.1 Keberagaman Agama dan Kebebasan Beragama di Indonesia .......... 49
2.5.2 Definisi Perbandingan Nilai ................................................................... 50
2.5.2.1 Perbandingan Nilai dan Ajaran antara Sunni dan Syi’ah .............. 51
2. 6 Teori Nilai Basis Agama Dasar ..................................................................... 52
2.6.1 Dimensi Sistem Kepercayaan ................................................................ 53
2.6.1.1 Nilai (Values) ....................................................................................... 54
2.6.1.2 Keyakinan Substantif (Substantive Beliefs) ...................................... 55
2.6.1.3 Orientasi (Orientation) ....................................................................... 55
2.6.1.4 Bahasa (Language) ............................................................................. 55
2.6.1.5 Perspektif (Perspective) ...................................................................... 56
2.6.1.6 Anjuran dan Larangan (Prescriptions and Proscriptions)................ 56
2.6.1.7 Teknologi Ideologis (Ideological Technology) ................................... 56
2.6.2 Dimensi Komunitas ................................................................................ 57
2.6.3 Dimensi Mitos ......................................................................................... 58
2.6.4 Dimensi Ritual Keagamaan ................................................................... 59
2.6.4.1 Orientasi Kenabian (Prophetic Orientation) ..................................... 59
2.6.4.2 Orientasi Kesakralan (Sacramental Orientation).............................. 59
2.6.4.3 Orientasi Mistik (Mystical Orientation) ............................................. 60
2.6.5 Dimensi Aturan Etika ............................................................................ 60
2.6.5.1 Sifat Realitas Sakral ........................................................................... 61
2.6.5.2 Sikap Manusia Terhadap Alam ......................................................... 61
2.6.5.3 Tujuan Manusia ................................................................................. 62
2.6.6 Dimensi Ekspresi Material..................................................................... 62
2.6.7 Dimensi Kesucian ................................................................................... 63
2. 7 Stigma dan Diskriminasi Sosial ..................................................................... 64
2.7.1 Definisi Stigma Sosial dan Perkembangannya ..................................... 64
2.7.2 Stigma dan Diskriminasi Sosial pada Agama Minoritas Syi’ah ......... 67
2.7.3 Teori Pengalaman Stigma ...................................................................... 68
2. 8 Penelitian Terdahulu ...................................................................................... 72
2. 9 Kerangka Berpikir ......................................................................................... 75
xi
BAB III ........................................................................................................................... 76
METODE PENELITIAN .............................................................................................. 76
3.1 Desain Penelitian ............................................................................................ 76
3.1.1 Pendekatan Kualitatif ............................................................................ 76
3.1.2 Metode Etnografi Realis ........................................................................ 79
3.1.3 Pendekatan Emik pada Penelitian Etnografi ....................................... 82
3.2 Partisipan dan Tempat Penelitian ................................................................. 84
3.2.1 Partisipan ................................................................................................ 84
3.2.2 Tempat dan Waktu Wawancara ........................................................... 85
3.3 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 85
3.3.1 Wawancara ......................................................................................... 85
3.3.2 Observasi ............................................................................................. 87
3.3.3 Dokumentasi ....................................................................................... 89
3.4 Etika Penelitian pada Informan .................................................................... 90
3.5 Jenis dan Sumber Data .................................................................................. 91
3.5.1 Jenis Data ............................................................................................ 91
3.5.2 Sumber Data ....................................................................................... 91
3.6 Instrumen Penelitian ...................................................................................... 91
3.6.1 Lembar Wawancara ........................................................................... 92
3.6.2 Lembar Observasi .............................................................................. 92
3.7 Prosedur Penelitian ........................................................................................ 93
3.8 Teknik Analisis Data ...................................................................................... 94
3.9 Uji Keabsahan Data ....................................................................................... 97
3.9.1 Triangulasi Sumber ............................................................................ 97
3.9.2 Pemeriksaan Anggota (Member-check) ............................................. 98
3.10 Lembar Observasi Harian ............................................................................. 98
3.11 Instrumen Penelitian ...................................................................................... 99
BAB IV .......................................................................................................................... 109
TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................................... 109
4. 1 Gambaran Umum Kabuyutan Gegerkalong .............................................. 111
4.1.1. Profil Kabuyutan Gegerkalong ........................................................... 111
4. 2 Profil Informan ............................................................................................. 113
4.2.1. Profil Informan Utama ........................................................................ 113
4.2.1.1 Profil Informan AY .......................................................................... 113
4.2.1.2 Profil Informan MS .......................................................................... 115
4.2.1.3 Profil Informan FS ........................................................................... 116
xii
4.2.1.4 Profil Informan DS ........................................................................... 117
4.2.2. Profil Informan Pendukung................................................................. 119
4.2.2.1 Profil Informan Pendukung 1 (MA)................................................ 119
4.2.2.2 Profil Informan Pendukung 2 (TR) ................................................. 120
4.2.2.3 Profil Informan Pendukung 3 (BR) ................................................. 120
4.2.2.4 Profil Informan Pendukung 4 (AR) ................................................ 120
4.2.2.6 Profil Informan Pendukung 6 (YY) ................................................ 121
4.2.2.7 Profil Informan Pendukung 7 (IK) ................................................. 121
4.2.2.8 Profil Informan Pendukung 8 (ES) ................................................. 121
4. 3 Deskripsi Temuan Penelitian ....................................................................... 122
4.3.1 Sistem Kepercayaan dan Stigma ......................................................... 123
4.3.1.1 Prinsip Dasar Sistem Kepercayaan Syi’ah – Sunni ....................... 124
4.3.1.2 Pandangan Terhadap Kitab Suci .................................................... 137
4.3.1.3 Perbandingan Sistem Kepercayaan pada Agama Lain ................. 143
4.3.2 Hubungan antar Komunitas dan Stigma ............................................ 155
4.3.2.1 Hubungan Kabuyutan dengan sesama umat Islam ....................... 155
4.3.2.2 Konflik antar Hubungan Islam Syi’ah – Sunni .............................. 161
4.3.2.3 Hubungan antar Kabuyutan dengan Agama Lain ........................ 166
4.3.3 Mitos antar Agama dan Perbedaannya .............................................. 186
4.3.3.1 Perbandingan Pandangan terhadap Mitos antar Islam Sunni –
Syi’ah 186
4.3.3.2 Kisah Keagamaan yang Terdapat pada Pandangan Syi’ah .......... 189
4.3.3.3 Cerita Rakyat Sunda berdasarkan Pandangan Kabuyutan .......... 203
4.3.3.4 Perbandingan Pandangan terhadap Mitos pada Agama Lain ...... 212
4.3.3.5 Perbandingan Mitos dan Perayaannya Antar Agama ................... 213
4.3.4 Ritual Keagamaan dan Stigma ............................................................ 218
4.3.4.1 Orientasi Kenabian (Prophetic Orientation) ................................... 219
4.3.4.2 Orientasi Kesakralan (Sacramental Orientation)............................ 260
4.3.4.3 Orientasi Mistik (Mystical Orientation) ........................................... 268
4.3.5 Aturan Etika antar Agama dan Perbedaannya ................................. 271
4.3.5.1 Aturan antara Hubungan Manusia dan Tuhan ............................. 271
4.3.5.2 Aturan antara Hubungan Manusia dan Manusia .......................... 275
4.3.5.3 Aturan antara Hubungan Manusia dan Alam ............................... 293
4.3.5.4 Perbandingan Aturan Etika pada Agama Lain ............................. 299
4.3.6 Ekspresi Material dan Konflik ............................................................ 307
4.3.6.1 Ekspresi Material dalam Bentuk Arsitektur .................................. 307
4.3.6.2 Ekspresi Material dalam Bentuk Pakaian ...................................... 310
xiii
4.3.6.3 Ekspresi Material dalam Bentuk Benda Ritual.............................. 315
4.3.6.4 Ekspresi Material dalam Bentuk Instrumen Musik ...................... 324
4.3.6.5 Perbandingan Ekspresi Elemen Fisik pada Agama Lain .............. 328
4.3.7 Dimensi Kesucian dan Konflik ............................................................ 337
4.3.7.1 Dimensi Kesucian dalam Bentuk Benda ......................................... 337
4.3.7.2 Dimensi Kesucian dalam Bentuk Tempat....................................... 343
4.3.7.3 Dimensi Kesucian dalam Bentuk Pakaian ...................................... 356
4.3.7.4 Perbandingan Dimensi Kesucian dalam Agama Lain ................... 361
4. 4 Hasil yang Diharapkan (Preffered Outcomes) ............................................ 368
4. 5 Model Akulturasi Budaya Kabuyutan Gegerkalong ................................. 368
4. 5. 1 Asimilasi Tidak Tegas (Non-Assertive Assimilation) .......................... 370
4.5.1.1 Menekankan Persamaan .................................................................. 371
4.5.1.2 Mengembangkan Wajah Positif ...................................................... 373
4.5.1.3 Menyensori Diri Sendiri ................................................................... 375
4.5.1.4 Menghindari Kontroversi ................................................................ 377
4. 5. 2 Asimilasi Agresif (Aggressive Assimilation) ........................................ 378
4.5.2.1 Refleksi .............................................................................................. 378
4. 5. 3 Akomodasi Tidak Tegas (Non-Assertive Accommodation) ................. 381
4.5.3.1 Meningkatkan Visibilitas ................................................................. 381
4.5.3.2 Menghilangkan Stereotip ................................................................. 383
4. 5. 4 Akomodasi Tegas (Assertive Accommodation) .................................... 384
4.5.4.1 Mengkomunikasikan Diri Sendiri ................................................... 385
4.5.4.2 Jaringan Intra-kelompok ................................................................. 387
4.5.4.3 Memanfaatkan Penghubung ............................................................ 388
4.5.4.4 Mendidik Pihak Lain........................................................................ 389
BAB V ........................................................................................................................... 391
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI ................................................. 391
5.1 Kesimpulan ................................................................................................... 391
5.1.1 Sistem Kepercayaan ............................................................................. 391
5.1.2 Hubungan antar Komunitas ................................................................ 392
5.1.3 Mitos antar Agama ............................................................................... 393
5.1.4 Ritual Keagamaan ................................................................................ 394
5.1.5 Aturan Etika ......................................................................................... 395
5.1.6 Ekspresi Material ................................................................................. 395
5.1.7 Dimensi Kesucian ................................................................................. 396
5.1.8 Model Komunikasi Masyarakat Adat dalam Menghadapi Stigma .. 397
xiv
5.1.8.1. Asimilasi Tidak Tegas (Non-Assertive Assimilation) .................. 397
5.1.8.2. Asimilasi Agresif (Aggressive Assimilation)................................. 398
5.1.8.3. Akomodasi Tidak Tegas (Non-Assertive Accommodation) ......... 398
5.1.8.4. Akomodasi Tegas (Assertive Accommodation) ............................ 399
5.2 Implikasi Penelitian ...................................................................................... 400
5.2.1 Implikasi Akademik ............................................................................. 400
5.2.2 Implikasi Praktis .................................................................................. 400
5.3 Rekomendasi ................................................................................................. 401
5.3.1 Rekomendasi Akademis ....................................................................... 401
5.3.2 Rekomendasi Praktis............................................................................ 402
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 403
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Praktik dan Orientasi Komunikasi Ko-Kultural ................................... 27
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu............................................................................. 72
Tabel 3.1 Informan Utama Penelitian .................................................................. 85
Tabel 3.2 Informan Pendukung Penelitian ........................................................... 85
Tabel 4.1 Akar Perbedaan Sistem Kepercayaan Syi’ah – Sunni ........................ 126
Tabel 4.2 Pengalaman Stigma yang Berkaitan dengan Perbedaan Sistem
Kepercayaan ........................................................................................................ 131
Tabel 4.3 Strategi Komunikasi Ko-Kultural pada Perbedaan Sistem Kepercayaan
............................................................................................................................. 133
Tabel 4.4 Perbedaan Pandangan Terhadap Kitab Suci ....................................... 138
Tabel 4.5 Pengalaman Stigma pada Perbedaan Pandangan terhadap Kitab Suci140
Tabel 4.6 Strategi dalam Menghadapi Stigma pada Perbedaan Pedoman Hidup
............................................................................................................................. 141
Tabel 4.7 Perbandingan Dimensi Sistem Kepercayaan Antar Agama ............... 149
Tabel 4.8 Strategi Komunikasi Akulturasi Budaya pada Dimensi Sistem
Kepercayaan ........................................................................................................ 150
Tabel 4.9 Strategi Komunikasi pada Hubungan antar Agama Islam ................. 161
Tabel 4.10 Strategi Komunikasi pada Hubungan dengan Agama Lain ............. 181
Tabel 4.11 Perbandingan Pandangan terhadap Mitos antar Agama Islam ......... 188
Tabel 4.12 Perbandingan Pandangan terhadap Peristiwa Ghadir Khumm......... 191
Tabel 4.13 Strategi Komunikasi Ko-Kultural pada Peristiwa Ghadir Khumm .. 195
Tabel 4.14 Perbandingan Pandangan terhadap Peristiwa Asyuro ...................... 197
Tabel 4.15 Pengalaman Stigma pada Peringatan Asyuro ................................... 199
Tabel 4.16 Strategi Komunikasi Ko-Kultural pada Peristiwa Asyuro ............... 200
Tabel 4.17 Pandangan Kabuyutan dalam Memandang Cerita Rakyat ............... 206
Tabel 4.18 Strategi Akulturasi Budaya pada Dimensi Mitos ............................. 208
Tabel 4.19 Metodologi Mengkaji Sejarah dalam Kabuyutan ............................. 209
Tabel 4.20 Perbandingan Pandangan terhadap Mitos pada Agama Lain ........... 213
Tabel 4.21 Perbandingan Mitos dan Perayaannya antar Agama ........................ 216
Tabel 4.22 Perbedaan Pembagian Waktu Sholat Fardhu ................................... 220
Tabel 4.23 Pengalaman Stigma pada Pelaksanaan Sholat Fardhu..................... 223
Tabel 4.24 Strategi Komunikasi Ko-Kultural dalam Menghadapi Stigma pada
Perbedaan Pelaksanaan Sholat Fardhu ............................................................... 225
Tabel 4.25 Perbedaan Pelaksanaan Sholat Jum’at ............................................. 226
Tabel 4.26 Pengalaman Stigma pada Pelaksanaan Sholat Jum’at ...................... 228
Tabel 4.27 Strategi Komunikasi Ko-Kultural dalam Menghadapi Stigma pada
Perbedaan Pelaksanaan Sholat Jum’at ................................................................ 229
Tabel 4.28 Perbandingan pada Dimensi Orientasi Kenabian ............................. 248
Tabel 4.29 Pengalaman Stigma pada Perbedaan Orientasi Kenabian ................ 252
Tabel 4.30 Strategi Komunikasi Ko-Kultural pada Orientasi Kenabian ............ 257
Tabel 4.31 Perbedaan pada Orientasi Kesakralan antar Agama Islam ............... 262
Tabel 4.32 Pengalaman Stigma pada Perbedaan Dimensi Orientasi Kesakralan 264
xvi
Tabel 4.33 Strategi Komunikasi Ko-Kultural pada Dimensi Orientasi Kesakralan
............................................................................................................................. 267
Tabel 4.34 Perbedaan pada Dimensi Orientasi Mistik ....................................... 269
Tabel 4.35 Perbandingan Aturan Etika pada Hubungan Manusia dan Tuhan ... 273
Tabel 4.36 Perbandingan Aturan Etika pada Hubungan Manusia - Manusia .... 277
Tabel 4.37 Pandangan Sunni – Syiah terhadap Taqiyah .................................... 278
Tabel 4.38 Pengalaman Stigma dalam Aturan Taqiyah ..................................... 281
Tabel 4.39 Strategi Komunikasi Ko-Kultural dalam Menghadapi Stigma pada
Aturan Taqiyah.................................................................................................... 282
Tabel 4.40 Pandangan Sunni – Syiah terhadap Nikah Mut’ah ........................... 285
Tabel 4.41 Pengalaman Stigma dalam Peraturan Nikah Mut’ah ....................... 287
Tabel 4.42 Strategi Komunikasi Ko-Kultural dalam Menghadapi Stigma pada
Aturan Nikah Mut’ah .......................................................................................... 289
Tabel 4.43 Strategi Komunikasi Ko-Kultural dalam Menghadapi Stigma terkait
Nikah Mut’ah ......................................................... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.44 Perbandingan Aturan Etika pada Hubungan Manusia - Alam ......... 298
Tabel 4.45 Perbandingan Aturan Etika antar Agama Lain................................. 301
Tabel 4.46 Strategi Akulturasi Budaya pada Dimensi Aturan Etika Antar Agama
............................................................................................................................. 304
Tabel 4.47 Perbandingan Ekspresi Material pada Elemen Arsitektur ................ 309
Tabel 4.48 Perbandingan Ekspresi Material pada Elemen Pakaian ................... 312
Tabel 4.49 Pengalaman Stigma pada Elemen Fisik Pakaian .............................. 314
Tabel 4.50 Strategi Komunikasi Ko-Kultural pada Elemen Pakaian ................. 315
Tabel 4.51 Perbandingan Ekspresi Material pad Elemen Benda Ritual ............. 320
Tabel 4.52 Pengalaman Stigma pada Perbedaan Benda Ritual .......................... 322
Tabel 4.53 Strategi Komunikasi Ko-Kultural pada Perbedaan Benda Ritual .... 324
Tabel 4.54 Perbandingan Ekspresi Material pada Elemen Instrumen Musik .... 325
Tabel 4.55 Perbandingan Ekspresi Material pada Agama Lain ......................... 329
Tabel 4.56 Perbandingan Benda yang Merepresentasikan Kesucian ................. 339
Tabel 4.57 Pengalaman Stigma pada Perbedaan Pandangan terhadap Benda yang
Merepresentasikan Kesucian ............................................................................... 341
Tabel 4.58 Strategi Komunikasi Ko-Kultural pada Stigma pada Benda yang
Merepresentasikan Kesucian ............................................................................... 343
Tabel 4.59 Perbandingan Tempat yang Merepresentasikan Kesucian ............... 345
Tabel 4.60 Pengalaman Stigma pada Perbedaan Tempat yang Merepresentasikan
Kesucian .............................................................................................................. 349
Tabel 4.61 Strategi Komunikasi Ko-Kultural pada Stigma terkait Tempat yang
Merepresentasikan Kesucian ............................................................................... 351
Tabel 4.62 Perbedaan Pandangan terhadap Karbala .......................................... 352
Tabel 4.63 Strategi Komunikasi Ko-Kultural pada Perbedaan Pandangan terhadap
Karbala ................................................................................................................ 354
Tabel 4.64 Perbandingan Pakaian yang Merepresentasikan Kesucian .............. 358
Tabel 4.65 Persamaan Nilai Dimensi Kesucian pada Agama Lain .................... 362
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model Kompetensi Antar Budaya oleh Kupka ................................ 22
Gambar 2.2 Kerangka Teoritis Penelitian ........................................................... 75
Gambar 4.1 Logo Kabuyutan Gegerkalong ....................................................... 112
Gambar 4.2 Bagan Stigma dan Strategi Komunikasi dalam Dimensi Sistem
Kepercayaan Prinsip Pokok ................................................................................ 137
Gambar 4.3 Strategi Komunikasi dalam Perbedaan Pandangan Kitab Suci ..... 143
Gambar 4.4 Lukisan Dewa Krisna .................................................................... 145
Gambar 4.5 Kegiatan Sholawat Kabuyutan Gegerkalong ................................. 151
Gambar 4.6 Dakwah melalui Pesan oleh Pupuhu Kabuyutan Gegerkalong ..... 152
Gambar 4.7 Model Akulturasi Budaya pada Dimensi Sistem Kepercayaan ..... 154
Gambar 4.8 Masjid LDII Daerah Gegerkalong ................................................. 155
Gambar 4.9 Pola Hubungan Kabuyutan dan Berbagai Aliran Islam Sunni ...... 160
Gambar 4.10 Potret Pelarangan Peringatan Asyuro .......................................... 162
Gambar 4.11 Pola Hubungan dan Konflik antara Komunitas Syi’ah & Sunni . 166
Gambar 4.12 Partisipasi pada Acara Ngembak Geni ........................................ 167
Gambar 4.13 Bangunan Vihara Vipassana Graha ............................................. 171
Gambar 4.14 Tugu Toleransi di Vihara Vipassana Graha................................. 172
Gambar 4.15 Pola Hubungan dan Partisipasi Kabuyutan dan Agama Lain ...... 177
Gambar 4.16 Model Akulturasi Budaya pada Dimensi Komunitas .................. 185
Gambar 4.17 Bagan Stigma & Akulturasi Budaya Peristiwa Ghadir Khumm . 196
Gambar 4.18 Bagan Stigma dan Model Akulturasi Budaya Peristiwa Asyuro . 203
Gambar 4.19 Model Akulturasi Budaya pada Dimensi Mitos .......................... 217
Gambar 4.20 Bagan Stigma dan Strategi Komunikasi Ko-Kultural dalam
Perbedaan Pelaksanaan Sholat Fardhu ............................................................... 226
Gambar 4.21 Bagan Stigma dan Strategi Komunikasi Ko-Kultural dalam
Perbedaan Pelaksanaan Sholat Jum'at ................................................................. 230
Gambar 4.22 Tradisi Tumpeng 4 Warna ........................................................... 233
Gambar 4.23 Pelaksanaan Ritual Keagamaan Hajat Safar ................................ 234
Gambar 4.24 Tradisi 14 Tumpeng Acara Bagea Mulud ................................... 235
Gambar 4.25 Ziarah ke Makam Leluhur Gegerkalong...................................... 236
Gambar 4.26 Penampilan Seni Marawis di Acara Bagea Mulud ...................... 237
Gambar 4.27 Sumur Air Kahuripan Cipageran................................................. 238
Gambar 4.28 Foto Ridwan Kamil dan Ajay Muhammad di Acara Kawin Cai . 239
Gambar 4.29 Napak Tilas Pembukaan Acara Seren Taun ................................ 244
Gambar 4.30 Perayaan Ritual Keagamaan Seren Taun ..................................... 244
Gambar 4.31 Potret Kehadiran TNI dan kepolisian di Acara Seren Taun ........ 245
Gambar 4.32 Model Akulturasi Budaya pada Dimensi Ritual Keagamaan ...... 270
Gambar 4.33 Papagon Kabuyutan Gegerkalong ............................................... 276
Gambar 4.34 Bagan Strategi Komunikasi Ko-Kultural dalam Menghadapi Stigma
terhadap Pandangan pada Taqiyah ...................................................................... 284
Gambar 4.35 Bagan Strategi Komunikasi Ko-Kultural dalam Menghadapi Stigma
terhadap Pandangan pada Nikah Mut’ah ............................................................ 293
xviii
Gambar 4.36 Model Akulturasi Budaya pada Dimensi Aturan Etika ............... 305
Gambar 4.37 Bale Kabuyutan Gegerkalong ...................................................... 308
Gambar 4.38 Penampilan Abah Sehari-hari ...................................................... 311
Gambar 4.39 Benda Pusaka Kabuyutan Gegerkalong....................................... 316
Gambar 4.40 Foto Kujang Kabuyutan Gegerkalong ......................................... 316
Gambar 4.41 Gobang Papasangan dan Silokanya ............................................ 317
Gambar 4.42 Model Akulturasi Budaya pada Dimensi Ekspresi Material ....... 336
Gambar 4.43 Model Akulturasi Budaya pada Dimensi Kesucian ..................... 367
Gambar 4.44 Orientasi Komunikasi dalam Strategi Akulturasi Budaya Kabuyutan
Gegerkalong ........................................................................................................ 369
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal
Alshoaibi, Maha A., dkk. (2013). Ten Years Post 9/11: Using face-Negotiation and
co-cultural theory to explore the experiences of a cohort of veiled and un-
veiled Middle Eastern Muslim Women in a mid-size urban city, 4(2), 414-
430.
Brown, Particia A. (2008). A Review of the Literature on Case Study Research.
Canadian Journal for New Scholars in Education, Vol.1(1), Hal. 1-13.
Casey, Patrick M. (2017). Stigmatized Identities: Too Muslim to Be American, Too
American to Be Muslim, Symbolic Interaction, 1-20.
Chowdhury, Iftekhar U. (2009). Caste-based Discimination in South Asia: A Study
of Bangladesh, 3(7), 1-56.
Crippen, dkk. (2007). Intercultural Parenting and the Transcultural Family: A
Literature Review. The Family Journal: Counseling and Therapy for
Couples and Families, Vol. 15, Hal. 107-115.
Haji, Muhammad. (2014). The Shi’a Muslims of Indonesia, CASS. 27(1), 1-26.
Halimatusa’diyah, Iim. (2013). Being Shi’ite Women in Indonesia’s Sunni
Populated Community, South East Asia Research, 21(1), 131-150.
Kunst, Jonas R. (2012). Coping with Islamophobia: The Effects of Religious Stigma
on Muslim Minorities Identity Formation, 36(2012), 518-532.
Khawaja, Nigar G. (2016). Accultration of the Muslims Settled in the West, 10(1),
3-11.
Kunst, dkk. (2013). Relationship between Perceived Acculturation Expectations
and Muslim Minority Youth’s Acculturation and Adaptation, 37(1), 477-
490.
Landmann, Alexandra. (2013). The Study of Religion – Thoughts on Approaches,
Journal of Religious Culture, 177(2013), 1-12. Goethe-Universität
Frankfurt am Main.
Link, Bruce G., Phelan, Jo C. (2001). Conceptualizing Stigma, Annual Reviews of
Sociology, 27(3), 363-385.
Makin, Al. (2017). Homogenizing Indonesian Islam: Persecution of the Shia Group
in Yogyakarta, 24(1), 1-32.
McKay, Ryan., dan Whitehouse, Harvey. (2015). Religion and Morality,
Psychological Bulletin, 141(2), 447-473.
Merino, Maria-Eugenia. (2011). The construction of ethnic minority identity: A
discursive psychological approach to ethnic self-definition in action,
Discourse and Society, 22(1), 86-101. SAGE Publications
Naeem, Hamzah. (2016). Discrimination and Islamophobia, The Western Minaret,
1(1), 8-12.
Obioha, Uwaezuoke P. (2010). Ethics, Religion and Humanity: Rethinking
Religion in 21st Century Africa, Global Journal of Humanities, 8(1), 27-34.
Orbe, Mark P. (2009). Laying the Foundation for Co‐Cultural Communication
Theory: An Inductive Approach to Studying “Non‐Dominant”
Communication Strategies and the Factors that Influence Them,
Communication Studies, 47(3), 157-176.
Relevy, Shiri. (2015). Perspectives of Otherness: Muslims in Europe Between
Assimilation and Polarization, European Forum at the Hebrew University,
1-53.
Roy, Olivier. (2000). Muslims in Europe: From From Ethnic Identity to Religious
Recasting, 29-31.
Seyranian, Viviane. Dkk. (2008). Dimensions of Majority and Minority Groups,
Intergroup Relations, 11(1), 21-37.
Shams, Tahseen. (2015). Bangladeshi Muslims in Mississippi: Impression
Management Based on Itersectionality of Religion, Ethnicity and Gender,
Cultural Dynamics, 27(3), 379-397.
Starman, Adrijana B. (2013). The Case Study as a Type of Qualitative Research.
Journal of Contemporary Educational Studies, Vol. 1 (-), Hal. 28-43.
Swaidan, Ziad., dkk. (2001). Acculturation Strategies: The Case of the Muslim
Minority in the United States, 1-10.
Usó-Doménech, J.L., Nescolarde-Selva, J. (2016). What Are Belief Systems?,
Found Sci, 21(147), 1-6. Springer Netherlands.
Williams, Carrie. (2007). Research Methods. Journal of Business and Economic
Research, Vol. 5(3), Hal. 65-72.
Wahjusaputri, Sintha. (2015). Religion Conflicts in Indonesia Problems and
Solutions, 5(12), 931-936.
Zbarauskaite, Asta. Dkk. (2014). Minority Ethnic Identity and Discrimination
Experience in a Context of Social Transformations, Social and Behavioral
Science, 165(2015), 121-130. Science Direct Publications.
Buku
Ali, Mohammad. (2014). Memahami Riset dan Perilaku Sosial. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Al-Habysi, Husein. 1991. Sunnah-Syi’ah dalam Ukhuwah Islamiyah. Malang:
Yayasan Al-Kautsar
Al-Musawi, A. Syarafuddin. 1986. Dialog Sunnah-Syi’ah. Bandung: Mizan.
Atjeh, Aboebakar. 1977. Aliran Syi’ah di Nusantara. Jakarta: Islamic Research
Institute.
Arikunto, Suharsimi. (2000). Manajemen Penelitian. Jakarta:Rineka Cipta.
Berry, John W. Dkk. (1992). Cross-Cultural Psychology: Research and
Applications. Cambridge: Cambridge University Press
Bolaffi, Guido. 2003. Dictionary of Race, Ethmicity and Culture. Roma: SAGE
Publications.
Bungin, Burhan. (2007). Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan
Publik dan Ilmu Sosial lainnya. Jakarta: Putra Grafika.
Clark, Vicki L. Creswell, John W. (2015). Understanding Research: A Consumer’s
Guide. Pearson Education.
Creswell, John W. (2007). Qualitative Inquiry & Research Design: Choosing
Among Five Approaches Secon Edition. California:Sage Pubications.
Deardorff, Darla K. (2009). The SAGE Handbook of Intercultural Competence.
California: SAGE Publications.
Fischer, Constance T. (2006). Qualitative Research Methods: Introduction through
Empirical Studies. London: Elsevier Publisher
Flick, Uwe. (2008). Designing Qualitative Research. The SAGE Qualitative
Research Kit, SAGE Publications.
Flick, Uwe. (2013). The Sage Handbook of Qualitative Data Analysis. USA: Sage
Publications Inc.
Goffman, Erving. (1961). Asylums: Essays on the Social Situation of Mental
Patients and Other Inmates. New York: Anchor Books.
Goffman, Erving. (1963). Stigma: Notes on the Management of Spoiled Identity.
London: Penguin.
Hashem, O. 2011. Saqifah: Awal Perselisihan Umat, Suksesi Sepeninggal
Rasulullah SAW. Bekasi: YAPI.
Hennink, Monique. Dkk. (2011). Qualitative Research Methods. London: SAGE
Publications
Molloy, Michael. (2010). Understanding The World Religion’s Sixth Edition.
McGraw Hill Education.
Naylor, Larry L. (1996). Culture and Change: An Introduction. London: Bergin and
Garvey.
O’Reilly, Karen. (2005). Ethnographic Methods. New York: Routledge.
Pedersen, Paul B., Dkk. 2015. Counseling Across Culture. California: SAGE
Publications.
Razwy, Sayed A.A. 1997. Muhammad Rasulullah SAW: Sejarah Lengkap
Kehidupan dan Perjuangan Nabi Islam menurut Sejarawan Timur dan Barat.
Jakarta: Pustaka Zahra.
Samovar, Larry A. Dkk. (2003). Intercultural Communication: A Reader. Belmont:
Wadsworth/Thomson Learning
Sihbudi, M. Riza. 1989. Dinamika Revolusi Islam Iran: dari Jatuhnya Syah Hingga
Wafat Ayatullah Khomeini. Jakarta: Pustaka Hidayah.
Spradley, James P. (1979). The Ethnographic Interview. Belmont: Wadsworth
Cengage Learning.
Thabathaba’i, Allamah M.H. 1989. Islam Syiah: Asal-Usul dan Perkembangannya.
Jakarta: PT. Pustaka Utama Grafiti.
Taylor, Steven J. Dkk. (2016). Introduction to Qualitative Research Methods. New
Jersey: John Wilsey & Sons.
Taylor, S.J., Bogdan, R. (1984). Introduction to Qualitative Methods, Second
Edition. New York: John Wiley & Sons.
Utomo, Bambang B. 2011. Atlas Sejarah Indonesia Masa Islam. Jakarta: Direktorat
Geografi Sejarah, Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala, Kementrian
Kebudayaan dan Pariwisata.