MODEL 2 - Kemdikbud

12

Transcript of MODEL 2 - Kemdikbud

Page 1: MODEL 2 - Kemdikbud
Page 2: MODEL 2 - Kemdikbud
Page 3: MODEL 2 - Kemdikbud

MODEL 2

Memerankan Tokoh Drama

Kemampuan yang ingin dicapai:

1. Membaca teks drama dengan benar 2. Memerankan tokoh drama

Perhatikan Gambar di bawah ini!

Apa yang kalian lihat pada gambar di atas? Apa yang mereka lakukan?

Kalian pernah baca naskah drama? Atau menonton drama di televisi? Adakah

dialog-dialog dalam drama tersebut? Nah, karya sastra berupa dialog-dialog

tokoh-tokoh yang dapat dipentaskan biasa kita sebut drama..

A. Membaca Naskah Drama Kali ini kalian akan belajar bagaimana memerankan tokoh drama. Apakah

kalian pernah mementaskan drama? Apa yang kalian perlukan agar dapat

memerankan tokoh drama dengan baik? Ya, tentu saja sebaiknya kalian

Page 4: MODEL 2 - Kemdikbud

membaca dulu naskah drama yang akan kalian perankan. Kemudian memahami

isi dialog drama tersebut. Menurutmu, mengapa demikian? Betul! Karena dengan membaca kita akan memahami naskah dengan baik dan

benar. Membaca naskah akan membantu mengenali karakter tokoh yang akan

diperankan. Dialog harus diucapkan sesuai dengan situasi dan karakter tokoh

yang diperankan. Oleh karena itu, dalam membaca drama kamu hendaknya dapat

berlaku sebagai tokoh yang kamu perankan. Misalnya, jika mendapat tugas

memerankan tokoh seorang guru maka kamu harus bertingkah laku seperti guru.

Begitu juga jika kamu mendapat peran sebagai tokoh penjahat maka kamu harus

bertingkah laku seperti seorang penjahat.

Dengan kata lain, kalian harus memahami karakter tokoh tersebut. Dengan

memahami isi dialog kalian pun akan memahami ekspresi yang sesuai.

Misalnya, jika kalian gembira harus disertai ekspresi orang gembira, jika marah

harus disertai ekspresi marah. Begitu juga jika sedih, harus disertai ekspresi

sedih. Kata-kata yang ucapkan harus wajar dan jelas. Wajar artinya tidak dibuat-

buat. Percakapan atau dialog hendaknya seperti percakapan yang terjadi sehari-

hari.

Nah, dengan demikian apa sajakah yang harus kalian perhatikan saat

membaca naskah drama? Ya, antara lain adalah lafal dan intonasi, jeda, volume

suara, mimik dan gerak,

Perhatikan contoh kalimat berikut untuk memahami tentang jeda!

1) Ular/ makan tikus mati

2) Ular makan/ tikus mati

3) Ular makan tikus/ mati

Perhatikan ketiga kalimat di atas! Apakah ada perbedaan makna antara

kalimat tersebut? Cobalah kemukakan!

Nah, untuk berlatih mementaskan drama, cobalah kalian pelajari dan baca

naskah drama di bawah ini!

Judul : Anak Kera yang Nakal Tokoh : Manintin (burung) Ulam (ulat) Pelatuk (burung) Anak Kera

Page 5: MODEL 2 - Kemdikbud

Induk Kera (Manintin dan Ulam tampak bergembira setelah selesai membuat perahu dari

mentimun. Mereka menyeret perahu ke telaga, dan diiringi musik mulut: bim-bam-

bum, bim-bam-bum, bim-bam-bum, byur! Mereka sedang berlayar di telaga dan

mendayung perahunya Di panggung terdapat dua orang yang memegang

selendang besar seolah-olah perahu)

Minintin : Ulam! Kita bernyanyi, yuk, agar lebih menyenangkan!

Ulam : Boleh juga tuh!

Menintin : Tin, Tin, Manintin!

Ulam : Geng !

(Manintin dan Ulam terus benyanyi sampai masuk Pelatuk

mendekati perahu)

Pelatuk :Hai kalian tampaknya sedang gembira! Boleh aku ikut bersama

kalian? Nanti aku akan bernyanyi juga!

Manintin :Tentu saja boleh! Mari lompat ke perahuku! (pelatuk melompati

selendang dan seolah-olah duduk di dalam perahu)

Pelatuk : Tok, toroktok! Tok, toroktok! Tok, toroktok!

Manintin : Kamu bernyanyi setelah giliranku!

Pelatuk : Ya! Ya, aku mengerti. (sambil manggut-manggut)

Manintin : Tin, Tin, Manintin! Tin, Tin, Manintin!

Pelatuk : Tok, toroktok! Tok, toroktok! Tok, toroktok!

Ulam :Geng! (setelah berulang-ulang mereka bernyanyi bersahut-sahutan,

masuklah anak kera. Meloncat-loncat di pentas kemudian

mendekati perahu)

Anak Kera : Hai! Aku ikut!

Manintin ; Tidak boleh.Kamu suka nakal!

Ulam :Jangan! Kamu suka bandel! (hampir bersamaan Pelatuk juga

melarang Anak Kera ikut dalam perahu mereka)

Anak Kera : Aku berjanji tidak akan nakal!

Pelatuk : Janji, ya? Jangan bandel lho!

Petunjuk Untuk Guru: 1. Untuk menjelaskan definisi/istilah hendaknya siswa dapat menemukan sendiri

dengan bantuan guru, misalnya melalui pertanyaan yang mengarahkan 2. Bentuklah kelompok siswa sesuai dengan jumlah tokoh dalam drama 3. Guru dapat memilih tema drama yang dekat dalam kehidupan anak

Page 6: MODEL 2 - Kemdikbud

Anak kera : Ya aku berjanji.

Manintin : Baiklah kalau begitu! Kamu boleh ikut. (anak kera melompat ke

selendang, bergabung dengan Manintin dan kawan-kawannya)

Manintin : Tin-tin Manintin!

Pelatuk : Tok, toroktok!

Anak kera : Nguk!

Ulam :Geng! (Perahu bergerak-gerak di pentas sambil tetap diiringi

nyanyian Manintin dengan kawan-kawannya)

Manintin : Sudah cukup lama kita berlayar, mari kita ke darat cari makanan!

Pelatuk : Ya, aku juga lapar!

Ulam : Aku juga! Kalau sudah makan kita bermain perahu lagi ya!

Ulam dan Pelatuk: Ayo! (meraih tangan anak kera)

Anak kera: Tidak! Aku tidak perlu ke darat, makanan sudah ada di sini! Kugigit

saja perahu ini sedikit. Tak akan apa-apa. (Anak kera menggigit dan

memakan perahu. Selendang digerak-gerakkan lebih kencang

seperti perahu oleng. Manintin, pelatuk, dan Ulam berlompatan ke

darat. Selendang digerakkan semakin kencang sambil makin di

kebawahkan seolah perahu tenggelam)

Anak kera: Tolong! Tolong! Tolong! Ibu, tolong! (panik berjalan dalam perahu,

kemudian masuklah Induk Kera)

Induk Kera: Waduh! Mengapa bisa begini? (panik, kemudian menjulurkan ranting

yang ditemukan di situ) Peganglah ini!

Anak Kera: Ya! (gemetar memagang ranting dan melompat)

Induk Kera: Mengapa bisa begini, Nak?

(Manintin, pelatuk dan Ulam masuk pentas lagi)

Manintin dkk: Makanya, jadi anak tak boleh nakal! Dengar nasihat teman! Jangan

bandel! Bisa celaka tahu!

(musik dan pentas selesai. Selruh pemain meninggalkan panggung)

Sumber: Modul Pendidikan Bahasa Indonesia 2 dengan sedikit perubahan

Bagaimana menurutmu naskah drama tersebut? Menarik, bukan? Apa

yang membuatmu menarik? Nah, mari kita perankan naskah drama tersebut!

Page 7: MODEL 2 - Kemdikbud

B. Memerankan Drama

Adakah hal yang kalian perlu perhatikan sebelum mementaskan drama?

Apa saja hal yang kalian perlu perhatikan? Ya, misalnya posisi usahakan tidak

membelakangi penonton, ekspresi, volume suara. Adakah hal lainnya? Cobalah

sebutkan!

Untuk memerankan drama tersebut di atas ikutilah petunjuk di bawah ini!

1. Buatlah kelompok yang terdiri dari 5 orang!

2. Tiap-tiap anggota kelompok memerankan satu tokoh cerita.

3. Baca dan pahami naskah drama tersebut! Hayati watak atau karakter

tokohnya

4. Tampilkan di depan kelas! Perhatikan akting, yaitu gerakan-gerakan yang

dilakukan pemain sebagai penghayatan terhadap peran yang dilakukan.

5. Perhatikan lafal, intonasi, jeda, mimik dan gerak! Begitu juga blocking atau

penguasaan panggung. Perpindahan dari tempat yang satu ke tempat

yang lain, tidak bertumpu di satu tempat. Dengan demikian tidak kelihatan

monoton dan membosankan.

6. Mintalah tanggapan teman dan gurumu setelah selesai tampil!

Untuk diperhatikan Uji Kompetensi

1. Bentuklah kelompok yang terdiri dari 4-5 orang!

2. Buatlah naskah drama dengan tema sesuai dengan keinginan kelompok!

3. Bacalah dan pahami naskah drama tersebut bersama kelompok!

4. Perankan naskah drama tersebut di depan kelas!

(1) Lafal : yaitu pengucapan, hal atau cara melafalkan suatu bunyi bahasa.

(2) Intonasi : adalah lagu kalimat. Ketika membaca dialog drama hendaknya

lagu kalimat harus tepat. (3). Jeda: Jeda artinya waktu istirahat , atau

perhentian. Antara kalimat dengan kalimat selalu ada jeda. Bahkan dalam

kalimat itu sendiri ada jeda. Dalam membaca dialog drama penempatan jeda

harus tepat. Jika salah menempatkan jeda, maksud kalimat akan salah. (4) Volume Suara: artinya tingkat kekuatan suara atau biasa disebut juga

kenyaringan. Tinggi rendah suara dalam memerankan dialog drama harus

mendapat perhatian. (5) Ekspresi artinya pernyataan atau pengungkapan

perasaan, rona wajah, air muka yang memperlihatkan perasaan yang

terkandung di hati. Ekspresi meliputi mimik dan gerak tubuh. Mimik

merupakan ekspresi wajah ketika sedang berbicara. Dialog dalam drama

akan dibantu dengan mimik dan gerakan anggota tubuh. Dialog akan lebih

hidup jika disampaikan dengan penuh ekspresi disertai gerak yang wajar,

sesuai dengan makna kalimat yang disampaikan.

Page 8: MODEL 2 - Kemdikbud

Lampiran 1: SILABUS

Jenjang : Sekolah Dasar Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : V/2 Standar Kompetensi: Mengungkapkan pikiran dan perasaan secara lisan dalam diskusi dan bermain drama (Berbicara)

:

No Kompetensi Dasar

Materi Pokok

Indikator Kegiatan

Belajar Mengajar Alokasi Waktu Sumber Penilaian

Memerankan tokoh drama dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang

tepat

Teks drama

Membaca teks drama dengan benar

Memerankan tokoh drama

Siswa membaca teks drama

Siswa membentuk kelompok

Siswa memerankan drama

3 jam pelajaran

Buku paket

Buku Cerita Rakyat

Perbuatan

Page 9: MODEL 2 - Kemdikbud

Lampiran 2: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/ Semester : 5 (lima)/ 2 (dua) Hari/Tanggal : Pertemuan Ke : Alokasi Waktu : 3 X 35 menit A. Standar Kompetensi : Mengungkapkan pikiran dan perasaan secara lisan dalam diskusi dan bermain drama B. Kompetensi Dasar : Memerankan tokoh drama dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat. C. Tujuan Pembelajaran Setelah proses pembelajaran diharapkan siswa dapat:

1. Membaca dialog drama pendek dengan lancar dan jelas. 2. Memerankan drama pendek anak-anak dengan lafal, intonasi,

penghayatan, dan ekspresi yang sesuai karakter tokoh. . D. Materi Pembelajaran: Drama pendek E, Metode Pembelajaran : ceramah, latihan, demontrasi, bermain peran F. Langkah-Langkah Pembelajaran:

1. Kegiatan Awal

a. Guru mengucapkan salam dan berusaha mengecek kehadiran siswa.

b. Untuk menarik minat dan perhatian siswa guru mengadakan apersepsi

dengan cara bertanya jawab, misalnya, Kamu pernah melihat drama di

televisi? Apa yang disebut drama? Bagaimana cara bermain drama?

c. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.

d. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang unit pembelajaran

2. Kegiatan Inti

a. Siswa membentuk kelompok sesuai dengan jumlah tokoh yang terdapat

dalam drama tersebut.

b. Siswa membaca teks drama secara berkelompok sesuai dengan

banyaknya tokoh dalam drama tersebut.

c. Siswa memerankan drama pendek ának-anak dengan lafal, intonasi,

penghayatan, dan ekspresi yang sesuai karakter tokoh

Page 10: MODEL 2 - Kemdikbud

3. Kegiatan Akhir

1. Siswa dan guru mengadakan refleksi tentang proses dan hasil belajar.

2. Guru menjelaskan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.

G. Alat/Bahan/Sumber Belajar: Naskah drama anak-anak H. Penilaian

Indikator Pencapaian Kompetensi

Penilaian Teknik Bentuk

Instrumen Instrumen

1. Membaca teks drama dengan benar

2. Memerankan tokoh

drama

Tes lisan dan tertulis

Observasi /pengamatan

1. Bacalah dialog drama pendek secara berkelompok sesuai dengan jumlah tokohnya.

2. Perankan drama pendek anak-anak dengan lafal, intonasi, penghayatan, dan ekspresi yang sesuai karakter tokoh!

Kriteria Penilaian

No. Nama Siswa Lafal dan

Intonasi Kelancaran Ekspresi Kerjasama

1 2 3 4 5 6

Mengetahui Kepala Sekolah, Guru Kelas, ______________ ________________

Page 11: MODEL 2 - Kemdikbud
Page 12: MODEL 2 - Kemdikbud