mkpba2-metode-langsung

17
METODE LANGSUNG ( AL THARIQAH AL MUBASYIRAH ) Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Metodologi Khusus Pengajaran Bahasa Arab 2Dosen Pengampu: Ahmad Rifa’i, M.pd Disusun Oleh : MOHAMMAD GHUFRON (932505312) AHMAD BAGUS M (932500712) YUDI IRAWAN (932509612) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KEDIRI

description

mata kuliah metodolofi khusus pembelajaran bahasa arab

Transcript of mkpba2-metode-langsung

METODE LANGSUNG ( AL THARIQAH AL MUBASYIRAH )Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Metodologi Khusus Pengajaran Bahasa Arab 2

Dosen Pengampu:Ahmad Rifai, M.pd

Disusun Oleh :MOHAMMAD GHUFRON(932505312)AHMAD BAGUS M (932500712) YUDI IRAWAN (932509612)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARABSEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI(STAIN) KEDIRI2015

Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah atas limpahan karunia-Nya, sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabiyyullah Muhammad SAW. yang telah Membimbing kita melaui syariat ajaran agama islam, semoga kita selalu taat menjalankannya. Terima kasih kami ucapkan kepada Dosen Pembimbing kami, teman-teman dan semua pihak yang mendukung penyusunan makalah ini.Maksud dan tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memahami lebih dalam bahasan mengenai METODE LANGSUNG ( AL THARIQAH AL MUBASYIRAH ). Dalam menyusun makalah ini, penulis sadar mungkin masih banyak kekurangan yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna menyempurnakan makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk memahami METODE LANGSUNG ( AL THARIQAH AL MUBASYIRAH ).

Penulis,

BAB IPENDAHULUAN

I. Latar BelakangPentingnya metode dalam penyampaian kepada peserta didik sangat mempengaruhi hasil belajar dari peserta didik .salah satunya adalah metode langsung (Al Thariqoh al Mubasyirah) , sejak jaman dahulu orang sudah memakai metode ini.metode langsung ini merupakan reaksi kuat terhadap metode tata bahasa/terjemah. Sebagai seorang yang mempelajari MKPBA, sekiranya kita diharapkan mampu mempelajari bagaimana metode ini dan apa saja kelebihan dan kekurangan dan langkah-langkah dalam metode ini. Maka dari itu disini penulis akan menjelaskan sedikit apa itu pengertian metode langsung kemudian apa saja kekurangan serta kelebihan dalam metode ini serta langkah langkah cara penyajian dalam metode ini.

II.RUMUSAN MASALAH1. Bagaimana Metode Langsung?1. Apa ciri-ciri Metode Langsung?1. Ada berapa macam-macam Metode Langsung?

III. TUJUAN A. Untuk mengetahui Bagaimana pengertian Metode LangsungB. Untuk Mengetahui Ciri-CiriMetode LangsungC. Untuk mengetahui Apa Saja Macam-macam Metode Langsung

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Metode LangsungMetode langsung adalah suatu cara menyajikan materi pelajaran bahasa asing dengan langkah guru langsung menggunakan bahasa tersebut sebagai bahasa pengantar tanpa menggunakan bahasa ibu dalam kegiatan pembelajaran bahas. Dengan kata lain bahasa ibu tidak digunakan dalam setiap kali pembelajaran bahasa berlangsung. Untuk menjelaskan Arti suatu kata atau kalimat, maka menggunakan gambar gambar atau peragaan.[footnoteRef:2] [2: Ulin Nuha, Metodologi Super Efektif Pembelajaran Bahasa Arab (Jogjakarta: DIVA Press, 2012), hal. 171 ]

Metode langsung (al-athoriqah al-mubasyirah/ direct method ) dikembangkan oleh carlez berliz, seorang ahli dalam pengajaran bahasa, dijerman menjelang abad ke-19 (lengkawati, dalam revitalisasi pendidikan bahasa,2003:72) faktor kemunculannya dilatar belakangi oleh penolakan atau ketidakpuasan terhadap metode tata bahasa dan terjemah. Pada saat itu memang metode tata bahasa dan terjemah merupakan metode pengajaran bahasa kedua dan asing yang populer. Akan tetapi ditengah kepopulerannya muncul banyak ketidakpuasan dibanyak kalangan, sehingga muncullah kritik bahan penolakan terhadap metode ini. Secara lebih rinci faktor faktor ini antara lain :a. Pada saat penduduk eropa semakin bertambah, tingkat komunikasi mereka semakin kompleks. Hal ini mengakibatkan kebutuhan mereka untuk menguasai satu bahasa(sebut saja bahasa inggris) sebagai lingua franca secara aktif dan produktif semakin mendesak . buku-buku sumber yang ditemukan pada waktu itu kurang memuaskan mereka, karena pada umumnya tidak mengajarkan penggunaan tujuan secara praktis dan efektif, melainkan berbicara tentang bahasa tujuan.b. Di beberapa negara eropa pada waktu itu, pendekatan-pendekatan baru dalam pengajaran bahasa tujuan yang dicetuskan oleh para ahli pengajar bahasa secara terpisah-pisah memberi ide kepada para guru bahasa dengan tujuan untuk mengangkat metode lain yang dipandang lebih baik untuk mengajarkan bahasa tujuan. Hal ini membuka jalan mereka untuk memunculkan metode langsung.[footnoteRef:3] [3: Acep Hermawan, Metodelogi Pengajaran Bahasa Arab (Bandung:PT REMAJA ROSDAKARYA,2011),hal. 175-176]

Tujuan utama metode langsung ialah penguasaan BT secara lisan agar pelajar mampu berkomunikasi dalam BT. Penggunaan ini seyogyanya seperti penuturan ahli. Untuk mengasosiasikan kata-kata dan kalimat-kalimat dengan arti-artinya melalui demonstrasi, peragaan-peragaan, gerakan-gerakan , serta mimik-mimik.[footnoteRef:4] [4: Sri Utari Subyakto-Nababan, metodelogi pengajaran bahasa (jakarta:Gramedia Pustaka Utama,1993),hal. 88.]

1. Ciri-Ciri Metode langsunga.Tujuan dasar yang diharapkan oleh metode ini adalah mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir dengan bahasa arab bukan dengan bahasa ibu siswa.b.Percakapan antara individu merupakan bentuk pertama dan yang umum digunakan untuk masyarakat. Sehingga pada awal pembelajaran bahasa Arab, hendaknya dalam percakapan menggunakan kosa kata dan susunan kalimat sesuai dengan maksud dan tujuan belajar siswa.c.Diawal pembelajaran, siswa dikondisikan untuk mendengarkan kalimat-kalimat sempurna dan mempunyai makna yang jelas sehingga siswa mampu dan mudah memahaminyad.Nahwu adalah sebagai alat untuk ungkapan bahasa. Sehingga pelajaran nahwu diberikan tidak secara khusus tetapi diajarkan disela-sela penggunaan ungkapan-ungkapan bahasa dan kalimat-kalimat yang muncul dalam percakapan.e.Teks Arab tidak disajikan kepada siswa sebelum mereka mengenal suara, kosa kata serta susunan yang ada didalamnya. Dan juga siswa tidak menulis teks Arab sebelum mereka bias membaca dengan baik serta memahaminya.f.Penerjemahan dari dank e bahasaArab adalah suatu yang harus dihindari dalam metode ini, sehingga tidak dibenarkan menerjemahkan bahasa arab dengan bahasa apapun.g.Penjelasan kata-kata dan kalimat yang sulit cukup dengan menggunakan bahasa Arab dengan berbagai model, seperti syarhul al-makna, muradif (sinonim) atau memakai mudladad (antonim) atau dengan syiaq yang lain.h.Guru lebih banyak menggunakan waktunya untuk Tanya jawab dengan siswa.i.Sebagian besar waktu pembelajaran digunakan untuk latihan bahasa, seperti imla mengulang cerita atau mengarang bebas.i. Perhatian metode ini lebih banyak pada pengembangan kemampuan siswa untuk berbicara dibandingkan aspek yang lain.[footnoteRef:5] [5: Bisri Mustofa, Abdul Hamid, Metode dan Strategi pembelajaran bahasa Arab (Malang: UIN-MALIKI PRESS, 2012), hal. 39-40]

1. Pembagian metode langsungAda tiga metode yang sangat lekat dengan metode langsung, bahkan bagian berkesinambungan dalam metode langsung. Menurut Al-Naqah (2010) ketiga metode itu adalah a. Metode psikologi (al-thariqah al-sikulujiyyah) Disebut metode psikologi karena proses pembelajarannya didasarkan atas pengamatan perkembangan mental dan asosiasi pikiran. Beberapa ciri yang melekat pada metode ini antara lain :1). Penggunaan benda, diagram, gambar dan chart untuk menciptakan gambaran mental dan menghubungkannya dengan kata yang diucapkan.2). Kosa kata dikelompokkan kedalam ungkapan-ungkapan pendek yang berhubungan dengan suatu masalah yang masih satu pelajaran. Beberapa pelajaran dikumpulkan beberapa satu bab membentuk satu seri.3). Pelajaran mula-mula diberikan secara lisan , kemudian diberikan bagian demi bagian berdasarkan materi dari buku.4). Jika sangat diperlukan, bahasa pelajar dapat digunakan.5). Pelajaran mengarang baru diperkenalkan setelah diberikan beberapa pelajaran terlebih dahulu.b. metode fonetik al-thariqah al-shautiyyah) Metode ini dikenal juga dengan metode ucapan (al-thariqah al-nuthqiyyah). Disebut metode fonetik karena metode pelajaran ditulis dalam nitasi fonetik, bukan ejaan yang lazim digunakan. Dalam prakteknya metode ini mengawali proses pembelajaran dengan latihan pengucapan kata, lalu kalimat pendek, dan akhirnya kalimat yang lebih panjang. Selanjutnya kalimat-kalimat tersebut dirangkaikan menjadi percakapan dan cerita. Gramatika diajarkan secara induktif, sedangkan mengarang terdiri atas penampilan kembali tentang apa yang didengar dan dibaca.c. metode alamiyah (al-thariqah al-thabii yyah)metode ini merupakan kelanjutan metode fonetik. Disebut alamiah karena belajar bahasa asing disamakan seperti belajar bahasa ibu. Belajar bahasa ibu biasanya berdasarkan kepada perilaku atau kebiasaan sehari-hari yang berlangsung secara alamiah. Karena itu metode alamiah kadang-kadang disebut metode kebiasaan(al-thariqah al-adiyyah). Didalam belajar bahasa ibu, seorang anak memulai menyerap bahasa dengan menyimak dan meniru bahasa yang digunakan oleh orang dewasa, lalu ia mengucapkan apa yang ia simak secara berulang-ulang. Didalam prakteknya ada beberapa hal yang membedakannya dengan metode lain, antara lain :1). Mendasarkan teori pada kebiasaan anak-anak dalam mempelajari bahasa ibunya. 2). Langkah pertama pengajaran adalah bunyi (tanpa buku) dilanjutkan kemudian oleh pengenalan kata dan kalimat secara lisan yang dilengkapi oleh pengenalan benda dan gambar.3). Kata dan istilah baru diajarkan melalui kata kata yang telah dikenal sebelumnya.4). Gramatika digunakan untuk membetulkan kesalahan-kesalahan.5). Penggunaan kamus untuk membantu mengingat kata-kata yang sudah dilupakan. Karena seorang anak belajar bahasa ibu dengan pengulangan yang tidak selalu mendengar bunyi kata dan kalimat dari orang yang sama, metode ini menganjurkan untuk menggunakan beberapa pengajarsecara bergantian.[footnoteRef:6] [6: Acep Hermawan, Metodelogi Pengajaran Bahasa Arab (Bandung:PT REMAJA ROSDAKARYA,2011),hlm. 179-180.]

1. Langkah- langkah penggunaan metode langsung Untuk mengaplikasikan metode langsung dalam pengajaran bahasa asing , dalam hal ini bahasa arab , kita perlu melihat konsep dasar metode ini sebagai mana telah dijelaskan diatas.secara umum langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:a. Pendahuluan, memuat berbagai hal yang berkaitan dengan materi yang akan disajikan baik berupa appersepsi atau tes awal tentang materi ,atau yang lainnya.b. Guru memberikan materi berupa dialog-dialog pendek yang rileks, dengan bahasa yang biasanya digunakan sehari-hari secara berulang ulang. Materi ini mula mula disajikan secara lisan dengan gerakan gerakan , isyarat isyarat, dramatis ,atau gambar gambar . bahkan jika diperlukan pelajar dibawa kealam nyata untuk memudahkan peragaan atau menunjukan benda benda yang berkaitan dengan misalnya : materi yang disajikan. Jika sudah mantab bisa dikembangkan kedalam tulisan 1. : 2. : .1. : 2. : 1. 2. .

Untuk memaknai kata qolam,guru dapat menunjukkan pena ;untuk memaknai haqibah,guru dapat menunjukkan tas ; untuk memaknai tasytari guru bisa meragakan pekerjaan membeli dan untuk memaknai kata maktabah tijariyyah jika tidak memungkinkan dibawa ketoko buku, cukup dengan gambar toko buku.c. Pelajaran diarahkan untuk disiplin menyimak dialog dialog tersebut, lalu menirukan dialog dialog yang disajikan sampai lancar.d. Para pelajar dibimbing menerapkan dialog-dialog itu dengan teman temannya secara bergiliran. Pelajar yang sudah maju diberi kesempatan untuk mengadakan dialog lain yang dianalogikan dengan contoh yang diberikan oleh guru.e. Struktur/ tata bahasa diberikan bukan dengan menganalisa nahwu, melainkan dengan memberikan contoh-contoh secara lisan yang sedapat mungkin menarik perhatian pelajar untuk mengambil kesimpulan kesimpulan sendiri. Misalnya didalam percakapan diatas ada pola mubtada-khabar, dalam hal ini cukup dengan menyebutkan :

Ayau shifah-maushuf, cukup dengan menyebutkan : Tentu saja tidak dengan menjelaskan atau menghapalkan definisi, melankan dengan mengulang-ulang contoh secara lisan sambil menunjukkan pasangannya agar pelajar tidak keliru antara muannats dan mudzakar. Penyajian ini memungkinkan untuk dibantu dengan alat peraga, misalnya berupa kartu yang memasangkan pola-pola kaidah yang dimaksud. Akan tetapi pengajaran struktur kalimat ini -sekalilagi- bersifat situasional, induktif dan tidak menjadi prioritas.f. Sebagai penutup, jika diperlukan evaluasi akhir berupa pertanyan-pertanyaan dialog yang harus dijawab oleh pelajar sebagaimana pola-pola dialog di atas. Pelaksanaannya bisa saja secara individual atau kelompok, sesuai dengan situasi dan kondisi. Jika tidak memungkinkan karena waktu, misalnya, guru dapat menyajikannya berupa tugas yang harus dikerjakan dirumah masing-masing pelajar.[footnoteRef:7] [7: Acep Hermawan, Metodelogi Pengajaran Bahasa Arab (Bandung:PT REMAJA ROSDAKARYA,2011),hlm. 181-182.]

1. Segi kekuatan dan Kelemahana. kekuatana. Pelajar terampil menyimak dan berbicara.b. Pelajar menguasai pelafalan dengan baik seperti atau mendekati penutur asli.c. Pelajar mengetahui kosa kata dan pemakaianya dalam kalimat.d. Pelajar memiliki keberanian dan spontanitas dalam berkomunikasi kerena dilatih berpikir dalam BT sehingga tidak terlambat oleh proses penerjemahan.e. Pelajar menguasai tata bahasa secara fungsional tidak sekedar teoritis, artinya berfungsi untuk mengontrol kebenaran ujarnya.b. Kelemahana. pelajar lemah dalam kemampuan membaca pemahaman karena materi dan latihan ditekankan pada bahasa lisan.b. memerlukan guru yang ideal dari segi ketrampilan berbahasa dan kelincahan dalam penyajian pelajaranc. tidak bisa dilaksanakan dalam kelas besar.d. tidak diperbolehkannya pemakaian bahasa ibu pelajar bisa berakibat terbuangnya waktu untuk menjelaskan makna satu kata abstrak, dan terjadinya kesalahan persepsi atau penafsiran pada siswa.e. model latihan menirukan dan menghafalkan kalimat-kalimat yang kadang kala tidak bermakna atau tidak realistis karena tidak kontekstual, bisa membosankan bagi orang dewasa.f. metode ini juga dikri tik oleh para ahli dari segi kelemahan dasar teoritisnya, yang menyamakan pemerolehan bahasa pertama dan bahasa kedua (asing).[footnoteRef:8] [8: Ahmad Fuad Effendy, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab (Malang: MISYKAT, 2009), hal. 48-49]

BAB IIIPENUTUPI. KESIMPULANDengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode langsung ini adalah bentuk ketidak puasan/pembaharuan terhadap metode sebelumnya yaitu metode tata bahasa/terjemah. Sedangkan tujuan utama metode langsung ini ialah penguasaan BT secara lisan agar pelajar mampu berkomunikasi dalam BT. Dan metode langsung ini mempunyai beberapa kelebihan dan juga kelemahan. Maka dari itu, seyogyanya kita harus terlebih dahulu memahami hal tersebut sebelum kita mengaplikasikannya ke peserta didik kita.

Daftar Pustaka

Hermawan, Acep. 2011.Metodelogi Pengajaran Bahasa Arab.Bandung:PT REMAJA ROSDAKARYANuha, Ulin.2012. Metodologi Super Efektif Pembelajaran Bahasa Arab. Jogjakarta: DIVA PressUtari,Sri dkk. 1993.metodelogi pengajaran bahasa. Jakarta:Gramedia Pustaka UtamaMustofa, Bisri dkk. 2012.Metode dan Strategi pembelajaran bahasa Arab. Malang: UIN-MALIKI PRESSEffendy, Fuad, Ahmad. 2009, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab. Malang: MISYKAT