Mitra Keluarga Nop15

download Mitra Keluarga Nop15

of 1

Transcript of Mitra Keluarga Nop15

  • 8/18/2019 Mitra Keluarga Nop15

    1/1

    NERACA 

    Kabarnya, perseroanbersiap menghadapi per-

    saingan bisnis rumah sakitdengan menambah rumahsakit baru serta memilikiagenda ekspansi untuk limatahun kedepan. Joyce Vid-

     yayanti, Direktur MIKA,mengatakan, pihaknya me-nargetkan memiliki 18

    rumah sakit hingga tahun2019 mendatang.” Setidak-nya, dalam satu tahun min-imal ada satu rumah sakit

     yang dibuka,” kata Joyce diJakarta, kemarin.Manajemen MIKA baru

    saja membuka rumah sakitdi bilangan Kalideres, Ja-karta. Hingga tutup tahun,MIKA tidak akan membukalagi rumah sakit baru. Tapi,

    manajemen telah menyiap-kan satu lahan lagi di sekitarJabodetabek untuk pem-bukaan rumah sakit barutahun depan. MIKA seriusmenggarap bisnis rumahsakit. Bahkan, MIKA diga-dang-gadang bakal menjadipesaing utama Rumah SakitSiloam yang dikelola PTSiloam International Hos-pital Tbk (SILO).

    Terkait persaingan,manajemen telah menen-tukan konsep tersendiri. Se-dikit gambaran, SILO dimi-liki oleh Lippo Group. Ba-nyak rumah sakit SILO yang

    terletak dan terintegrasi de-ngan kawasan properti mi-lik grup. Nah, MIKA akanmenggencarkan konsep

     yang hampir mirip. Beda-nya, Mitra Keluarga bakalmemaksimalkan perminta-an dari lokasi dimana ru-

    mah sakit MIKA berada.“Jadi, kami akan berupaya

     jadi yang terbaik di komuni-tas itu,” tandas Joyce.

    Misalnya, Mitra Keluar-ga Kalideres yang baru sajadibuka. Manajemen bakalmemaksimalkan serapanpasar dari regional Kalide-res. Caranya, bisa denganmemaksimalkan pelayan-an. Kebersihan rumah sakitharus menjadi yang terbaik dibanding rumah sakit lain

     yang ada di bilangan Kali-deres. Penanganan yang te-pat dan terjamin kualitasnya

     juga penting dilakukan.

    Biasanya, rumah sakitmemiliki spesialisasi sen-diri-sendiri. Mitra Keluargaakan menjadi rumah sakit

     yang terspesialisasi untuk penyakit jantung karena su-dah menjadi penyakit yangdibilang lumrah. bani

    HARIAN EKONOMI NERACA RABU, 28 OKTOBER 20154

    BURSA & FINANSIALEKSPOS & ANALISIS

    Jakarta- Masih terbatasnya fasilitas kesehatanrumah sakit di Indonesia, memicu beberapaperusahaan properti mulai melirik bisnis ke-sehatan dengan mendirikan beberapa rumahsakit. Hal ini karena pertimbangan potensipasar yang menjanjikan. Merespon hal terse-but, peluang ini tidak disia-siakan begitu sajaoleh PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MI-KA) sebagai pengelola rumah sakit MitraKeluarga.

    TARGETKAN BANGUN 18 RUMAH SAKIT

    Mitra Keluarga Raup Ceruk Pasar Healthcare

     XL Xmart VillageBerdayakan EkonomiDesa

    PT. XL Axiata Tbk (EXCL) terus berupaya ikutmengembangkan program pemberdayaan po-tensi lingkungan dan ekonomi pedesaan melalui

    program XmartVillage. Melalui program XmartVillage

    2.0 yang telah diterapkan sejak Januari 2015 lalu di DesaLamajang, Kabupaten Bandung dan Desa Cipacing,Kabupaten Sumedang, XL terbukti mampu men-dorong masyarakat pedesaan dalam memberdayakanpotensi desanya secara lebih maksimal dengan meng-aplikasikan sejumlah solusi digital.

    Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin, Direktur& Chief Digital Service Officer XL, Ongki Kurniawanmengatakan, Xmart Village merupakan bentuk nyatasumbangsih XL untuk memajukan Indonesia yang di-

     wujudkan dalam program-program tepat guna berba-sis teknologi digital bagi masyarakat pedesaan. “Saatini, teknologi digital telah membawa seluruh bangsaIndonesia menuju peradaban baru. Teknologi digital

     juga telah mengubah bagaimana cara kita hidup, ber-pikir, dan beraktivitas. Teknologi digital memung-kinkan apa yang sebelumnya tidak mungkin dan mam-pu mengubah masalah menjadi peluang,”jelasnya.

    Program Xmart Village 2.0 tak hanya memberikanakses teknologi komunikasi dan informasi digital ba-gi daerah-daerah terpencil, tapi juga meningkatkanpemberdayaan masyarakat setempat. Ruang lingkup

     Xmart Village 2.0 ini lebih besar dibandingkan dengan Xmart Village 1.0 yang sebelumnya telah diimplemen-tasikan di Kamojang, Kabupaten Bandung.

    Melalui Xmart Village 2.0 XL memperkenalkansolusi-solusi inovatif terbaru bagi penduduk desa agarmereka dapat berkreasi untuk memberikan kontribusisecara positif dan efektif terhadap permasalahan yangdihadapi oleh desanya. Dengan terbukanya aksesteknologi dan pengetahuan, maka tak ada lagi peng-hambat bagi masyarakat setempat untuk bergerak lebih cepat dalam membangun dan memanfaatkanpotensi desanya. bani

    Crown Group HadirkanSentuhan Indonesia

    Setelah berhasil menorehkan prestasi fenomenaldengan kesuksesan penjualan Infinity by CrownGroup secara global sebesar Rp. 3,8 triliun, dimana

    Indonesia menyumbang Rp 400 milyar, berikutnyaCrown Group Holdings akan meluncurkan penjualantahap kedua V by Crown di Parramatta. Informasi terse-but disampaikan perseroan dalam siaran persnya diJakarta, kemarin.

    Head of Crown Asia, Michael Ginarto mengatakan,

    kesuksesan penjuakan Infinity terus memacu CrownGroup untuk terus menghadirkan proyek baru sesuaikebutuhan pasar dan V by Crown di Parramata men-

     jadi jawabannya. ”Yang membuat V by Crown istime- wa, bahan baku dua pilar baja raksasa yang berbentuk  V di bagian depan menara hunian didatangkan khususdari Cilegon, Indonesia,”ungkapnya.

    Kedua pilar baja V tersebut akan berdiri kokohmenopang sebagian menara hunian yang rencananyaakan selesai dibangun pada tahun 2016. Sementaraitu, desain khas dari Bali sangat terasa pada bagiankolam renang V by Crown yang juga menunjukan DNAsesungguhnya dari Crown Group Holdings yaitu, FiveStars Resorts Residence

    Selain pengaruh sentuhan “Indonesia” yang sangatunik, V by Crown menjadi satu-satunya apartemen di

     Australia yang menampilkan situs arkeologi dalamproyek pembangunannya. Sebuah situs arkeologidalam Piazza akan menampilkan artefak yang dite-mukan selama penggalian situs termasuk potonganbersejarah hotel Wheat Sheaf, salah satu pub tertua diSydney.”Disamping keunikan desain dan sentuhan“Indonesia” di kampung vertikal V by Crown, kawasanParramatta yang merupakan CBD kedua di kotaSydney ini sangat cocok untuk tipe investor pemula,”kata Michael. bani

     Aksi Jual Investor TekanLaju IHSG

    Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG)di Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah anti klimak setelah sebelumnya menguat cukup tajam mere-

    spon positif paket kebijakan ekonomi jilid V yang bakaldiluncurkan pemerintah. Menutup perdagangan sa-ham sesi pertama, Selasa (27/10), IHSG ditutup terko-reksi 54,404 poin (1,16%) ke level 4.637,307. SementaraIndeks LQ45 terkoreksi 11,921 poin (1,47%) ke level800,978.

    Seluruh indeks sektoral pun kompak melemah dizona merah. Sektor industri dasar terkena koreksi pal-ing dalam hingga siang. Perdagangan berjalan mod-erat dengan frekuensi transaksi sebanyak 122.047 kalidengan volume 2,949 miliar lembar saham senilai Rp2,568 triliun. Sebanyak 73 saham naik, 163 turun, dan81 saham stagnan.

    Bursa-bursa regional masih tak berdaya di zona

    merah, kompak terkena koreksi akibat tekanan jual.Belum ada sentimen positif yang bisa menggerakkanpasar. Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajarantop gainersdi antaranya adalah Mandom(TCID) naik Rp 300 ke Rp 17.50 0, Matahari (LPPF) naik Rp 275 ke Rp 17.700, Selamat Sempurna (SMSM) naik Rp 165 ke Rp 4.990, dan Bukit Asam (PTBA) naik Rp100 ke Rp 7.425. Sementara saham-saham yang turuncukup dalam dan masuk dalam kategori top losers an-tara lain HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 5.865 ke Rp82.825, Merck (MERK) turun Rp 2.000 ke Rp 135.000,Indocement (INTP) turun Rp 925 ke Rp 20.100, danMulti Bintang (MLBI) turun Rp 800 ke Rp 10.450.

    Diawal perdagangan, IHSG dibuka melemah sebe-sar 25,23 poin atau 0,54% menjadi 4.666 ,47. Sementarakelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak tu-run 6,47 poin (0,80%) menjadi 806,42.”Laju IHSG ter-tahan seiring dengan sebagian aksi pelaku pasar sa-ham yang mengambil posisi ambil untung meman-faatkan penguatan harga saham beberapa hari se-belumnya,” kata Kepala Riset NH Korindo SecuritiesIndonesia, Reza Priyambada.

    Dia menambahkan bahwa kondisi bursa sahamglobal yang mayoritas mengalami tekanan menambah

    sentimen negatif bagi IHSG BEI. Kondisi global yangkurang kondusif itu memicu sebagian pelaku pasarmengamankan aset sahamnya dengan melakukan ak-si jual agar nilai aset tidak tergerus. Kepala RisetUniversal Broker Indonesia Satrio Utomo menam-bahkan, tren naik IHSG masih terlihat menyusulpotensi aliran modal investor asing ke pasar saham

     yang masih terus masuk.bani

    CORPORATE ACTIONAKTIF MENEBARKAN VIRUS KEBAIKAN

    Kerelawanan Untuk Sebuah KepuasanNERACA

    Jakarta - Orang miskin dilarang sakit menjadistereotipe negatif di Indonesia. Hal ini menggambarkanmahalnya biaya rumah sakit dan obat, membuat raky-at miskin di negara ini tak mampu berobat ke rumahsakit. Kesehatan kini sudah menjadi ladang bagi parakapitalis untuk mencari keuntungan tanpa memi-kirkan rakyat tak mampu. Sosiolog dari Universitas

    Gadjah Mada (UGM) Arie Sudjito mengatakan, hing-ga 2014 masih banyak orang miskin yang tak pernahmendapat perawatan kesehatan di rumah sakit.Padahal, negara berkewajiban untuk menjamin kese-lamatan rakyatnya.”Masih banyak orang miskin tidak tertampung ketika terjadi komersialisasi kesehatanseperti saat ini. Ini ironis dan jadi tamparan buat kitadan negara. Negara punya tanggung jawab melindun-gi,”ujarnya.

    Meskipun pemerintah telah mengeluarkan pro-gram Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) un-tuk mengcover rakyat miskin untuk berobat, namunfakta dilapangan masih ada saja ditemuka n rakyat tidak mampu sulit mendapatkan akses layanan kesehatan

     yang optimal. Tak heran, begitu banyak cerita miris danpengalaman pahit rakyat miskin kesulitan mendap-atakan pengobatan hingga akhirnya mengorbankan ji-

     wa secara sia-sia lantaran lambat dan buruknya penan-ganan pertolongan pertama. Tentunya sebagai warganegara, rakyat miskin mempunyai hak dasar yangmelekat pada dirinya untuk mendapatkan pemeli-haraan hidup oleh negara, termasuk memelihara ke-sehatan, sebagaimana dijamin dalam konstitusi dasarnegara, UUD `45, Pasal 28 H.

    Sebagai konsekuensinya, tentu negara harusbertanggung jawab melindungi, menjaga, dan memeli-hara kesehatan seluruh warganya tanpa kecuali dankhususnya warga negara yang hidup dalam deraiankemiskinan dan selalu rentan terhadap aneka jenispenyakit. Mereka yang hidup dalam kecukupan tentuakan memelihara kesehatannya melalui asupan gizi

     yang berkecukupan dengan sistem pemeliharaan ke-sehatan yang juga memadai. Namun, bagi si miskin,persoalan pemeliharaan kesehatan, hingga keluar dariidapan penyakit akan menjadi lain, di tengah ketidak-mampuan mereka terhadap akses pelayanan kese-hatan serta himpitan beban ekonomi.

    Ditengah minimnya keberpihakan terhadap raky-at miskin dan mulai lenturnya kepedulian sosial, rupa-nya masih ada sekelompok kecil masyarakat atau indi-

     vidu yang berani mewakafkan dirinya untuk memban-tu rakyat yang tidak mampu dan memberdayakan raky-at miskin untuk memperjuangkan haknya mendap-atkan kesehatan yang layak. Berawal tekadnya untuk selalu menolong kepada sesama telah membangkitkansemangat Dani Ferdian (26) sebagai dokter umum un-tuk mendirikan sebuah komunitas bernama VolunteerDoctors.”Komunitas ini didirikan berawal dari per-masalahan kesehatan di negeri ini begitu banyak dan

    pemerintah tidak bisa menangani sendiri. Apalagianggaran kesehatan kita masih sangat kurang. Saya be-ranggapan harus ada yang bergerak untuk mengatasimasalah kesehatan tersebut dan latar belakang per-masalahan solusinya ada di mahasiswa,”ujarnya.

    Berdiri tahun 2009, komunitas ini hanya berang-gotakan sebanyak 18 orang yang merupakan teman-teman satu jurusan di kampus. Bersama dengan te-man-temannya, Dani menjadi tim medis untuk mitra

     yang memerlukan kegiatan seperti balai pengobatandan kegiatan tanggap bencana. Menurutnya, Indonesiabisa lebih maju lagi ditangan generasi muda bangsa

     yang memiliki jiwa sosial dan kepekaan untuk maumengabdi dan terjun langsung ke masyarakat. Atasdasar pemikiran tersebut, dirinya bersama kawan-kawannya di Fakultas Kedokteran UniversitasPadjajaran mendirikan Sekolah Nurani Kesehatan yangditujukan untuk membangkit kepekaan sosial yangtinggi.

    Perjuangan KerasSekolah yang dirintis memang disiapkan untuk 

    calon orang hebat yang masih berstatus mahasiswa un-tuk kelak bisa punya empati lebih. Dalam perjalananmerintis Sekolah Nurani Tenaga Kesehatan, Danibukan tidak menemui kendala. Dimana kendala terbe-sar yang dirasakannya ketika itu, tentu saja soal keper-cayaan. Masih banyak yang mencibir dengan apa yangdilakukan Dani dan teman-teman.”Bisa apa sih, itu tan-tangan awalnya,”kata Dani.

    Berkat perjuangan dan kegigihan yang tinggi,akhirnya komunitas ini mampu berkembang dan men-dapatkan perhatian besar dari masyarakat hinggaanggotanya pun berkemang pesat, tidak lagi hanya pro-fesi dokter saja.

    Sebagai seorang aktivis sosial, Dani merasakegiatan kerelawanannya di bidang sosial ini bukan la-gi sebuah kewajiban atau keharusan, melainkan seba-gai bentuk syukur dari apa yang sudah dimiliki saat iniagar kita yang berbagi saat ini merasakan nikmat yangtak banyak orang lain rasakan. “Melakukan kegiatankerelawanan adalah suatu kepuas an yang tak terbayar.Saya merasa senang ketika masyarakat senang danmerasa terbantu,” papar.

    Kepedulian Dani dan teman-temannya, memilikiprinsip yang sama tanggung jawab sosial AstraInternasional yang dirangkum dalam Semangat AstraTerpadu Untuk Indonesia (SATU Indonesia) melaluisembilan yayasan yang berada di bawah naungannya.

    Kiprah Astra dalam kegiatan sosial tidak bisa lepas daripendirinya William Soeryadjaya yang menginginkan

     Astra tidak ingin hidup sejahtera sendirian di tengahtetangganya yang tidak sejahtera. Selain itu, Astra jugamenginginkan menjadi perusahaan kebanggaan bang-sa yang berarti mampu menghasilkan produk dan jasakreasi anak bangsa yang dapat berkibar di pasar du nia.

    Presiden Direktur PT Astra International, PrijonoSugiarto menegaskan, tanggung jawab sosial Astratidak hanya berupa kegiatan charity tetapi sebagailangkah nyata grup Astra untuk berperan aktif mem-berikan kontribusi meningkatkan kualitas masyarakatIndonesia melalui karsa, cipta dan karya terpadu un-tuk memberikan nilai tambah bagi kemajuan bangsaIndonesia.”Bagi Astra, kegiatan bisnis tidak terlepas darilingkungan dan masyarakat sekitar. kami meyakinibahwa perusahaan tidak hanya harus menguntungkan,tetapi juga harus berkelanjutan,” ujarnya.

     Apalagi, kedepan Astra harus mampu menjadibagian solusi dari berbagai masalah keberlanjutan yangada di lingkungannya, di Indonesia dan di dunia luas.Pasalnya, Menjadi perusahaan kebanggaan bangsaadalah visi keberlanjutan Astra. Selama lebih dari 40tahun, lanjut Prijono, Astra telah menjalankan kegiatan

    CSR bersama sembilan yayasannya, yang dicanangkanmelalui empat pilar utama yakni pendidikan, lingkun-gan, usaha kecil dan menengah (UKM) serta kesehatan.

    Pada bidang kesehatan, Astra hingga 2014 melaluikeberadaan mobil kesehatan Astra (MOKESA) telahmelayani sedikitnya 94.296 orang pasien, membina 915unit Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) danmengumpulkan 126.452 kantong darah dalam berba-gai rangkaian donor darah. bani

    SEMINAR BPD : Wakil Ketua Komisi XI DPR-RI Gus Irawan (kiri ) menerima cinderamata yang diserahkan oleh Ketua Umum AS-

    BANDA , Kresno Sediarsih (ketiga kiri) di saksikan Direktur BUMD , BULD dan Barang Milik Daerah , Ditjend Bina KeuanganDaerah Kementerian Dalam Negeri , Hari Nur Cahya Murni (kedua kiri) , serta Ketua BPD Regional Champion (BRC) AsbandaErzon (keempat kiri) , usai Seminar Nasional Bank Pembangunan Daerah (BPD) seluruh Indonesia.

    NERACA

    Jakarta – Menjawab ke-butuhan hunian yang terin-tegrasi antara perkantoran(office ) dan pusat belanja(mall ), menjadi solusi ataskondisi masa kini yangpenuh dengan kesemrawu-tan mulai dari kemacetan,

     jarak antara tempat tinggaldengan perkantoran danpusat komersial. Oleh kare-na itu, konsep bangunancampuran (mixed use ) ma-sih menjadi permintaan pa-sar yang masih menjanjikansehingga banyak pengem-bang lebih mengandalkanmixed use area sebagai pro-duk jualan yang diandalkan.Bahkan proyek properti de-ngan konsep campuran inimakin berkibar di kota pe-nyangga Jakarta. Ya, per-soalan keterbatasan lahandan tuntutan gaya hidupmodern yang serba praktisdan efisien menjadi pemicumaraknya proyek propertidengan konsep mixed use area atau multifungsi.

    Head of Research Savills

    PCI, Anton Sitorus pernahbilang, ide awal mengem-bangkan properti berkon-sep bangunan campuranalias mixed use  sejatinyamuncul karena keinginanmasyarakat yang engganberpindah-pindah tempatdalam melakukan aktivitassehari-hari. Selain itu juga,soal efektifitas karena se-makin dimudahkan dalammenuntaskan niat kebu-tuhan yang dicari. “Inilah

     yang membuktikan bahwamasyarakat kota metropoli-tan butuh efektifitas dalammelakukan setiap kegiatan-nya,”ujarnya.

    Kedepan, lanjut Anton,proyek mixed use  akan se-makin populer, karena trenperkotaan akan mengarahpada satu kawasan yang bisa

    mengakomodasi semuakebutuhan penghuninya.Oleh karena itu, konsepperkotaan modern sepertiinilah yang akan terus ber-ubah. Jadi, bukan lagi seba-gai tempat masyarakat suburban datang dan pergisetiap pagi dan sore hari.

    Melainkan, telah menjadipusat-pusat perekonomiandi kantong-kantong wilayahpemukiman. “Penerapankonsep perkotaan sepertiini, akan meminimalkanpenggunaan energi. Makamembangun proyek mixed use adalah solusinya,” jelas

     Anton.Hal senada juga disam-

    paikan Ali Tranghanda, Di-rektur Eksekutif IndonesiaProperti Watch, konsep mi-

     xed use sangat tepat menja- wab tantangan dunia mo-dern saat ini, karena akanmembuat tingkat efesiensisemakin baik. Efesiensi itudiperoleh lantaran orangbiasa tinggal, berbelanja,dan berkantor di satu ka-

     wasan. Selain itu, tinggaldan bekerja dalam satu ka-

     wasan mixed use  bisa me-ningkatkan kualitas hidup.“Waktu istirahat bersamakeluarga lebih banyak sertadapat menghemat ongkostransportasi dan memini-malisir kehilangan peluangpada bisnis akibat kemac-etan,”kata Ali Tranghanda.

    Menurutnya, negara te-tangga Singapura juga mu-lai mengembangkan lebihluas bangunan mixed use .Pasalnya, hunian inovatif serta berada dalam kawasan

     yang saling terintegrasi dandapat mengakomodir kebu-tuhan live-work-play  yangmenjadi tuntutan wargaSingapura. Tak ayal, banyak pengembang di Singapuramenawarkan konsep ba-ngunan mixed use . Meski-pun Indonesia berbedasecara geografis yang lebihluas dari Singapura, namunkedua negara tersebutmemiliki kesamaan dalamdemam bangunan mixed use area.

    Kata arsitek Ari Indra,berdirinya proyek propertimixed use yang dibangun

    pengembang tampaknyabukan sekedar mengga-bungkan hunian, perkan-toran dan komersial melain-kan telah menjadi nilaiprestisius tersendiri. “Pro-

     yek jenis ini biasanya besardan dinilai selalu dapatdibanggakan oleh para

    pengembang dan hampirdiseluruh belahan dunia iniland mark  pengembangproperti adalah mixed use ,”ungkapnya.

    Segmen PremiumBesarnya minat

    masyarakat membeli hun-ian mixed use area dan dita-mbah lokasi yang strategisakan menjadi nilai tambahsebuah investasi properti.

     Adalah proyek propertikomersial Synthesis Squaredi Gatot Subroto, Jakarta

     yang tengah dibangun PTSynthesis Development un-tuk meraup ceruk pasarproperti mixed use yangmasih menjanjikan.”Kamimemperkenalkan area Syn-thesis Square yang telah me-ngalami rejuvenation (pere-majaan) sebagai kawasanmixed use terbaru di Jl gatotSubroto. Karena orang yanglewat sini tahunya masihGedung Hero,” ujar Julius J.

     Waraouw, Managing Direc-tor Synthesis Square.

    Proyek properti yangmembidik segmen pasar

    premium ini, dikembang-kan di area 1,6 ha terdiri atasdua gedung perkantorandan dua tower apartemen.“Gedung lama yang bekaskantor Hero kita moderni-sasi dan tetap sebagai per-kantoran. Apartemen akandibangun di sebelahnya set-inggi 32 lantai sementaragedung yang di bagian de-pan yang persis di Jalan Ga-tot Subroto akan di-demol-ish dan dibangun gedungbaru setinggi 36 lantai untuk perkantoran,” imbuhnya.

    Tower-tower di Syn-thesis Square dibangun ter-pisah sehingga penghuniapartemen dan orang-orang yang berkantor tetapmerasa nyaman dan priva-sinya terjaga. Tower bagiandepan akan dilengkapi area

    food & beverage (F&B). Di-sebutkan, jumlah hunian-nya sebanyak 188 unit se-harga Rp3 – 5 miliaran (Rp40

     jutaan/m2). Kapitalisasiapartemennya diperkira-kan mencapai Rp1 triliun.Desainnya mengusunglanggam modern minimalis

    dengan sentuhan etnik un-tuk mempertahankan khaz-anah heritage Indonesia.

     Asal tahu saja, persero-an menginvestasikan danasebesar Rp 3,5 triliun untuk membangun kawasanmixed used di Gatot Subrotodan lokasinyapun, diyakiniJulius masih menjanjikankarena pasarnya potensialsekali. Menurut CEO LeadsProperty Indonesia, HendraHartono, koridor Gatot Su-broto untuk bisnis propertiadalah pilihan yang tepat.Disebutkan, ada tiga faktorutama yaitu pertama, lahanmasih tersedia banyak den-gan harga relative masihkompetitif.

    Tak hanya lahan kosong,melainkan juga lahan yangdi atasnya terdapat gedung-gedung tua yang berpoten-si dihancurkan dan diban-gun gedung baru.”Selain itu,banyak pengembang meng-incar koridor ini juga karenadi kawasan Satrio, MasMansyur dan Kasablankalahan terbatas, kalau punada harga sudah tinggi sek-

    itar Rp 45 juta sampai Rp 55 juta per meter persegi,”tuturHendra.

    Kemudian faktor kedua,pengembang coba men-ciptakan pasar baru. Pasalnyadi kawasan Gatot Subrotohanya ada satu gedung kuali-fikasi Grade A, yakni WismaMulia. Selebihnya adalahgedung kantor Grade B dangedung-gedung tua. Hargasewanya pun masih rendah

     yakni sekitar US$ 22-US$ 27.Kenyataan tersebut yangmendorong pengembangberlomba membangun ge-dung baru untuk mengako-modasi kebutuhan ruangperkantoran yang meluberdari limpahan permintaankoridor Satrio dan MasMansyur. Faktor ketiga, lanjutHendra, aksesibilitas Gatot

    Subroto yang bisa dijangkaudari berbagai arah. Lokasinyastrategis, ke BandaraInternational Soekarno-Hat-ta, ke kawasan industriCikarang, ke kawasan Sudir-man, ke kawasan Pancoran,bisa ditempuh dalam hitun-gan menit. bani

    SYNTHESIS SQUARE MENJAWAB KEBUTUHAN PASAR

    Geliatnya Landmark Mixed Use Koridor Gatsu

    NERACA/Istimewa