MITOS TENTTANG KEHAMILAN SECARA ILMIAH

4
MITOS TENTTANG KEHAMILAN SECARA ILMIAH Saat duduk dibelakang meja praktek, selalu ada saja hal2 yang menarik untuk dibicarakan. Meskipun sudah berpendidikan tinggi dan status sosial ekonomi menengah atas, tetap saja ada mitos mitos dalam keluarga yang membayangi. Kadang2 kurang realistis, tapi untuk tidak menjadi pertentangan apalagi dengan orang tua, kita mesti pandai pandai mengatur kata nih, agar tetap bijak memandang mitos. Ada seorang pasien saya, tetap saja memaksa bahwa janinnya adalah perempuan, karena dia terlihat rapi dan cantik selama hamil, sehingga teman2nya mengatakan bayinya perempuan, padahal dari USG sudah terlihat jelas jenis kelaminnya laki2. si nyonya mengatakan, kadang2 juga bisa salah kok dok hasil usg dengan kenyataan setelah lahir. It’s oke aja sih Kalau begitu, pengen tahu dong, mitos- mitos apa aja seputar kehamilan. Saya mencoba merangkum beberapa mitos yang ada disekitar kita dari beberapa sumber. 1. Kalau malas dandan janinnya laki-laki Fakta: Kalau pada dasarnya sejak sebelum hamil suka dandan, biasanya kebiasaan ini berlanjut juga saat berbadan dua. saat pembuahan terjadi, jenis kelamin bayi sudah ditentukan, kromosom XX berarti perempuan, XY berarti laki-laki. Jadi secara ilmiah tidak ada hubungannya antara suka dandan dan jenis kelamin bayi kan ? Itu semata karena pengaruh hormonal pada si ibu. 2. Kalau ibu suka warna cerah, janinnya perempuan. Fakta: Kembali lagi, ini masalah selera. Kalau memang moodnya lagi ingin pakai baju warna warni, bunga-bunga, sekaligus mengikuti tren, belum tentu nanti jabang bayi yang lahir berjenis kelamin perempuan Meski sebagian anggapan benar kalau saat hamil suka warna biru berarti bayinya laki- laki, namun ini bukanlah patokan yang layak dijadikan pegangan. Ada juga kok ibu yang selama hamil pake baju pink terus, dia udah tau janinnya laki2, tapi memang sukanya warna pink, masa mau dipaksa pake baju biru ?

description

MITOS KEHAMILAN

Transcript of MITOS TENTTANG KEHAMILAN SECARA ILMIAH

Page 1: MITOS TENTTANG KEHAMILAN SECARA ILMIAH

MITOS TENTTANG KEHAMILAN SECARA ILMIAH

Saat duduk dibelakang meja praktek, selalu ada saja hal2 yang menarik untuk dibicarakan. Meskipun sudah berpendidikan tinggi dan status sosial ekonomi menengah atas, tetap saja ada mitos mitos dalam keluarga yang membayangi. Kadang2 kurang realistis, tapi untuk tidak menjadi pertentangan apalagi dengan orang tua, kita mesti pandai pandai mengatur kata nih, agar tetap bijak memandang mitos. Ada seorang pasien saya, tetap saja memaksa bahwa janinnya adalah perempuan, karena dia terlihat rapi dan cantik selama hamil, sehingga teman2nya mengatakan bayinya perempuan, padahal dari USG sudah terlihat jelas jenis kelaminnya laki2. si nyonya mengatakan, kadang2 juga bisa salah kok dok hasil usg dengan kenyataan setelah lahir. It’s oke aja sih Kalau begitu, pengen tahu dong, mitos-mitos apa aja seputar kehamilan. Saya mencoba merangkum beberapa mitos yang ada disekitar kita dari beberapa sumber.

1. Kalau malas dandan janinnya laki-laki

Fakta: Kalau pada dasarnya sejak sebelum hamil suka dandan, biasanya kebiasaan ini berlanjut juga saat berbadan dua. saat pembuahan terjadi, jenis kelamin bayi sudah ditentukan, kromosom XX berarti perempuan, XY berarti laki-laki. Jadi secara ilmiah tidak ada hubungannya antara suka dandan dan jenis kelamin bayi kan ? Itu semata karena pengaruh hormonal pada si ibu.

2. Kalau ibu suka warna cerah, janinnya perempuan.

Fakta: Kembali lagi, ini masalah selera. Kalau memang moodnya lagi ingin pakai baju warna warni, bunga-bunga, sekaligus mengikuti tren, belum tentu nanti jabang bayi yang lahir berjenis kelamin perempuan Meski sebagian anggapan benar kalau saat hamil suka warna biru berarti bayinya laki-laki, namun ini bukanlah patokan yang layak dijadikan pegangan. Ada juga kok ibu yang selama hamil pake baju pink terus, dia udah tau janinnya laki2, tapi memang sukanya warna pink, masa mau dipaksa pake baju biru ?

3. Jadi gampang pikun kalau mengandung janin perempuan.

Fakta:

Penelitian di Kanada menunjukkan para ibu yang mengandung janin laki-laki memiliki nilai tes yang lebih baik secara bermakna dibanding para ibu yang mengandung janin perempuan dalam tes daya ingat, berhitung, dan visualisasi. Para peneliti menduga ini karena faktor bawaan janin yang belum diketahui yang mempengaruhi kemampuan kognisi ibu. Namun secara ilmiah bisa diuraikan bahwa pada kondisi hamil terjadi perubahan sistem sirkulasi darah, dimana untuk mencukupi kebutuhan darah terjadi pengenceran darah sehingga pada kondisi hamil kadar hemoglobin turun. Nah, secara tak langsung asupan oksigen juga menurun dan diduga hal inilah yang menyebabkan gangguan ingat secara tidak langsung. Nah, beberapa hari lalu dimedia, sempat dibahas nih, ternyata ada suatu penelitian yang mengatakan,

Page 2: MITOS TENTTANG KEHAMILAN SECARA ILMIAH

tidak ada bedanya kognisi ibu hamil dan tidak hamil. Jangan2 memang ibu hamilnya yang pengen dapat excuse hehe…. apalagi yang lagi sekolah atau lagi pendidikan, atau lagi dimarahi atasan.

4. Leher yang menghitam menandakan janin laki-laki.

Fakta: Perubahan warna kulit ibu hamil akibat meningkatnya progesteron dan melanosit, yaitu hormon yang mengatur pigmentasi kulit. Makanya guratan juga muncul di tengah perut, kadang-kadang muncul garis hitam dari pusar ke bagian pubis, juga leher terlihat menghitam. Ini bisa terjadi baik janinnya perempuan atau laki-laki. Namun jangan cemas, warna hitam akan menghilang setelah melahirkan.

5. Bila perut ibu buncit membulat berarti janinnya perempuan

Fakta: Bentuk perut ibu hamil yang lonjong atau buncit bulat tergantung dari posisi janin dalam kandungan, bukan jenis kelaminnya. Jika janin melintang, perut akan terlihat melebar. Namun jika janin memanjang perut akan terlihat tinggi. Bentuk perut ibu hamil tergantung pada elastisitas otot. Saat hamil anak pertama, otot masih kencang sehingga perut akan terlihat bulat. Sebaliknya jika pernah hamil beberapa kali, otot mulai kendur, sehingga perut tampak ‘’turun’’. Jumlah cairan ketuban yang banyak akan membuat bentuk perut lebih besar dan bulat. Nah, jadi jangan sembarang percaya mitos ah.

6. Mitos: Minum air es menyebabkan bayi besar

Fakta:Belum ada penelitian yang dapat membuktikan bahwa air es menyebabkan bayi besar. Jadi sementara ini itu hanya mitos belaka. Bayi besar berhubungan dengan ibu yang menderita diabetes atau sakit gula/kencing manis. Kecuali minum air esnya bareng ama sirup, atau semua yang manis2 diminum dalam kondisi dingin beserta es batu. Bukan es-nya dong yang bikin besar, tapi glukosa yang menyertai.

7. Mitos: Makan durian menyebabkan gangguan kehamilan

FaktaDiketahui bahwa durian menyebabkan kenaikan kadar kolesterol darah dan mengandung jumlah kalori yang cukup tinggi, tidak sepadan dengan vitamin yang didapatkan dari durian tersebut. Sedangkan pada ibu hamil,

8. Mitos: Minum minuman bersoda menyebabkan gangguan kehamilan

Fakta:Minuman bersoda memang tidak baik untuk kesehatan, apalagi bagi ibu hamil. Minuman bersoda merupakan minuman dengan nilai kalori yang cukup tinggi tetapi kosong nutrisinya, dan dapat merangsang lambung bagi para penderita maag, terutama apabila diminum saat lambung kosong .

Page 3: MITOS TENTTANG KEHAMILAN SECARA ILMIAH

9. Mitos: Minum susu ibu hamil menyebabkan bayi besar

Fakta: Penyebab bayi besar tidak mutlak berdasarkan apa yang dimakan oleh si ibu. Faktor keturunan dan bawaan sangat besar juga perannya. Justru minum susu hamil adalah baik, karena mengandung vitamin dan mineral yang dibutuhkan khusus bagi si ibu hamil. Apalagi bagi ibu hamil yang makanannya tidak cukup gizinya, minum susu hamil adalah penting untuk mencukupi gizi. Apabila takut bayi terlalu besar, yang penting adalah jangan makan makanan yang kosong gizi (maksudnya, tinggi kalorinya, tapi rendah nutrisinya).

10. Mitos: Ibu hamil tidak boleh minum yoghurt

Fakta:Tidak ada penelitian yang mendukung pernyataan ini. Jadi pernyataan ini hanya mitos belaka.

11. Mitos : banyak minum susu kedelai bayi akan berkulit putih

Fakta :warna kulit tergantung genetic orang tua dong, masa genetic tetangga, atau dimana tempat kita tinggal. Sering nih, kalo hamil diluar negeri aja deh, biar anaknya putih hehe

12. Mitos : Jangan memotong atau menjahit baju, bayi akan berbibir sumbing

Fakta : Bibir sumbing berhubungan dengan pengaruh obat2an dan jamu2an yang diminum saat hamil, juga dengan efek radiasi dan faktor genetic

13. Mitos : Jangan makan jeruk akan meningkatkan lendir pada bayi dan bayi akan kuning

Fakta :Jeruk sumber vitamin C kaya akan serat yang baik untuk menghilagkan sembelit pada ibu hamil