MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK …/Penerapan... · Teknik analisis data adalah dengan...

download MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK …/Penerapan... · Teknik analisis data adalah dengan teknik ... Matematika Sekolah Menengah Kejuruan ... 1. Silabus ...

If you can't read please download the document

Transcript of MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK …/Penerapan... · Teknik analisis data adalah dengan...

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

    MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK

    MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN SIKAP POSITIF SISWA

    SMK KELAS XI PADA MATERI FUNGSI

    (Penelitian Dilakukan di SMK Negeri 1 Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013)

    SKRIPSI

    Oleh:

    MIFTAKHUL JANNAH

    K1308097

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SEBELAS MARET

    SURAKARTA

    2013

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    ii

    PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

    MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK

    MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN SIKAP POSITIF SISWA

    SMK KELAS XI PADA MATERI FUNGSI

    (Penelitian Dilakukan di SMK Negeri 1 Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013)

    Oleh:

    MIFTAKHUL JANNAH

    K1308097

    SKRIPSI

    Ditulis dan diajukan untuk memenuhi persyaratan guna mendapatkan Gelar Sarjana

    Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika

    dan Ilmu Pengetahuan Alam

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SEBELAS MARET

    SURAKARTA

    2013

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    iii

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    iv

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    v

    MOTTO

    Sesungguhnya sesudah kesulitan pasti ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah

    kesulitan ada kemudahan (QS. Al Insyiroh: 5-6)

    Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sebelum mereka

    mengiubah keadaan diri mereka sendiri (QS. Ar Radu: 11)

    Believe your dream, keep in own way

    (Penulis)

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    vi

    PERSEMBAHAN

    Karya ini penulis persembahkan kepada :

    Ayah dan Ibuku tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, nasihat dan

    dukungan disaat apapun

    Dosen- dosen Pendidikan Matematika, Bapak Triyanto dan Ibu Henny Ekana

    yang selalu memberikan bimbingan dan dukungan

    Teman-teman P.Math 08 ( Yunitasari, Atik iwoel, Heri heronx, Baddi,

    Isna, Tien, Yayah, Dhek Prima, Agung P.K, Sindha, Thea) dan adik-

    adik kelas XI.11 SMK Negeri 1 Karanganyar.

    Almamaterku

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    vii

    ABSTRAK

    Miftakhul Jannah. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI

    MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK MENINGKATKAN

    PEMAHAMAN DAN SIKAP POSITIF SISWA SMK KELAS XI PADA

    MATERI FUNGSI (Penelitian Dilakukan di SMK Negeri 1 Karanganyar

    Tahun Ajaran 2012/2013). Skripsi, Pendidikan Matematika FKIP Universitas

    Sebelas Maret Surakarta. Januari 2013.

    Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan sikap positif

    siswa kelas XI.11 SMK Negeri 1 Karanganyar tahun ajaran 2012/2013 melalui

    penggunaan model pembelajaran Missouri Mahematics Project (MMP) pada mata

    pelajaran matematika.

    Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action

    Research) yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu

    perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas

    XI.11 SMK Negeri 1 Karanganyar tahun ajaran 2012/2013. Data penelitian

    diperoleh melalui observasi, dan tes. Teknik analisis data adalah dengan teknik

    analisis deskriptif. Validasi data dari sikap positif siswa dan proses pembelajaran

    dengan menggunakan teknik triangulasi sumber.

    Hasil penelitian menyimpulkan dengan pelaksanaan tindakan kelas melalui

    penggunaan model pembelajaran Missouri Mahematics Project (MMP) pada sub

    pokok bahasan fungsi dapat meningkatkan pemahaman dan sikap positif siswa

    dalam pembelajaran matematika. Hal ini didasarkan pada hasil tes dan observasi.

    Data hasil tes pada siklus I, persentase siswa yang tuntas sebesar 90 % dan

    pada siklus II persentase siswa yang tuntas mengalami peningkatan sebesar 2,5 %

    menjadi 92,5 %. Sedangkan hasil observasi dua observer, pada siklus I dihasilkan

    rata-rata persentase sikap positif siswa mencapai 90,90 % dan pada siklus II tidak

    mengalami peningkatan sikap positif siswa.

    Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran

    Missouri Mahematics Project (MMP) dapat meningkatkan pemahaman dan sikap

    positif siswa kelas XI.11 SMK Negeri 1 Karanganyar tahun ajaran 2012/2013 pada

    materi fungsi.

    Kata kunci: pemahaman, sikap positif, matematika, missouri mathematics project

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    viii

    ABSTRACT

    Miftakhul Jannah. APPLYING MODEL MISSOURI MATHEMATICS

    PROJECT (MMP) TO IMPROVE THE STUDENTS COMPREHENSION

    AND POSITIVE ATTITUDE AT SMK IN CLASS XI ON FUNCTION

    MATERIAL ( Research Conducted at The SMK Negeri 1 Karanganyar in The

    Academic Year Of 2012/2013). Thesis, Mathematic Education FKIP of Sebelas

    Maret University Surakarta. January 2013.

    This study aims to improve the students comprehension and positive attitude

    in class XI SMK Negeri 1 Karanganyar at the academic year of 2012/2013 through

    the use of model Missouri Mathematics Project (MMP) on mathematic subject.

    The research is a Classroom Action Research which was carried out in two

    cycles. Each cycle consists of four step: planning, action, observation and reflection.

    Subject of the research are students in class XI.11 SMK Negeri 1 Karanganyar at the

    academic year of 2012/2013. The research data obtained through test and

    observations. The technique of anal data obtained through test and observations. The

    technique of analyzing data is a descriptive analysis technique. Data validation from

    positif attitude and learning process which is used in this research is triangulation of

    source technique.

    The result of the research describes that the implementation of the classroom

    action research through the use of model Missouri Mathematics Project (MMP) on

    the subject of probability can improve the students comprehension and positive

    attitude in learning. This is based on the result of test and observation.

    From the result of test in first circle, persentage complete of students is 90%

    and second circle persentage complete of students increase until 2,5% to 92,5%.

    While the result of observation from two observer in first circle and second circle

    average persentage the students positif attitude is 90,90%.

    Based on the result we can conclude that the use of model Missouri

    Mathematics Project (MMP) can improve the student comprehension and positive

    attitude on mathematic subject in class XI.11 SMK Negeri 1 Karanganyar at

    academic year 2012/2013 on function material.

    Key word: comprehension, positive attitude, mathematic, missouri mathematics

    project

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    ix

    KATA PENGANTAR

    Bismillahirrahmanirrahim.

    Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah, Tuhan Yang Maha Esa atas

    limpahan rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

    penyusunan tugas akhir skripsi ini untuk memenuhi sebagian syarat guna

    memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

    Universitas Sebelas Maret Surakarta.

    Selama penyusunan skripsi ini penulis senantiasa mendapat bantuan dan

    dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin

    menyampaikan terima kasih kepada:

    1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., Dekan FKIP UNS yang telah

    memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian.

    2. Sukarmin, S.Pd., M.Si., Ph.D, Ketua Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas

    Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS Surakarta yang telah memberikan ijin

    penelitian.

    3. Triyanto, S.Si., M.Si., Ketua program studi pendidikan matematika sekaligus

    Pembimbing I yang telah memberikan ijin penelitian, memberikan banyak

    bimbingan, nasihat, ilmu, dan dukungan moril kepada penulis.

    4. Henny Ekana Ch, S.Si., M.Pd., Pembimbing II yang telah dengan sabar

    memberikan banyak waktu, bimbingan, saran, dukungan dan kemudahan kepada

    penulis.

    5. Dosen-dosen Program Studi Pendidikan Matematika yang telah banyak

    memberikan nasihat, ilmu, bimbingan, dan dukungannya.

    6. Tenang Pranata, S.Pd, M.Pd., Kepala SMK Negeri 1 Karanganyar yang telah

    memberikan ijin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.

    7. Paryanta,S.Pd. Guru Matematika kelas XI.11SMK Negeri 1 Karanganyar yang

    telah memberikan banyak bantuan kepada penulis selama penulis melaksanakan

    penelitian.

    8. Seluruh siswa kelas XI.11 SMK Negeri 1 Karanganyar, terimakasih banyak atas

    kerjasama selama penelitian.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    x

    9. Yunita, Atik Wulandari, Heri Prasetyo dan Siti Aminah yang telah membantu

    dalam kegiatan penelitian.

    10. Ibu, Ayah, dan segenap keluarga yang senantiasa memberikan doa dan

    dukungan kepada penulis.

    11. Seluruh mahasiswa Pendidikan Matematika 08 yang selalu berbagi suka duka

    bersama.

    12. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dan bantuan,

    yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

    Penulis menyadari skripsi ini masih banyak kekurangan, sehingga saran dan

    kritik dari pembaca yang membangun spenulis harapkan demi perbaikan

    kedepannya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis, pembaca, dan dapat

    memberikan kontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan dan dunia

    pendidikan.

    Surakarta, 2 Januari 2013

    Penulis,

    Miftakhul Jannah

    NIM.K1308097

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    xi

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL ............................................................................................ I

    HALAMAN PENGAJUAN SKRIPSI.................................................................. Ii

    HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ Iii

    HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. Iv

    HALAMAN MOTTO ......................................................................................... V

    HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ Vi

    HALAMAN ABSTRAK .....................................................................................

    HALAMAN ABSTRACT ...................................................................................

    vii

    viii

    KATA PENGANTAR ......................................................................................... Ix

    DAFTAR ISI ........................................................................................................ Xi

    DAFTAR TABEL ................................................................................................ Xiii

    DAFTAR GAMBAR............................................................................................ Xiv

    DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ Xv

    BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

    A. Latar Belakang Masalah............................................................................ 1

    B. Rumusan Masalah.................................................................................... 4

    C. Tujuan Penelitian .....................................................................................

    D. Batasan Masalah.......................................................................................

    5

    5

    E. Manfaat Penelitian.................................................................................... 5

    BAB II LANDASAN TEORI.............................................................................. 7

    A. Tinjauan Pustaka ...................................................................................... 7

    1. Belajar................................................................................................... 7

    a. Pengertian Belajar............................................................................ 7

    b. Prinsip-Prinsip Belajar..................................................................... 7

    2. Pembelajaran........................................................................................

    3. Hakikat Matematika............................................................................

    9

    9

    4. Pembelajan Matematika Sekolah Menengah Kejuruan .................... 11

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    xii

    a. Matematika Sekolah.......................................................................

    b. Matematika Sekolah Menengah Kejuruan.....................................

    5. Pemahaman..........................................................................................

    11

    11

    12

    6. Sikap Positif Siswa ............................................................................. 13

    7. Model Pembelajaran............................................................................ 15

    a. Pengertian Model Pembelajaran...................................................... 15

    b. Model Pembelajaran Missouri Mahematics Project (MMP) ...... 16

    B. Hasil Penelitian yang Relevan..................................................................

    C. Kerangka Berpikir.....................................................................................

    19

    20

    D. Hipotesis Tindakan................................................................................... 21

    BAB III METODE PENELITIAN...................................................................... 22

    A. Setting Penelitian ..................................................................................... 22

    B. Subyek Penelitian .................................................................................... 23

    C. Data dan Sumber Data.............................................................................. 23

    D. Teknik Pengumpulan Data....................................................................... 23

    E. Validitas Data........................................................................................... 26

    F. Teknik Analisis Data ............................................................................... 26

    G. Indikator Kinerja/ Keberhasilan................................................................ 28

    H. Prosedur Penelitian................................................................................... 28

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 33

    A. Deskripsi Pratindakan............................................................................... 33

    B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus...................................................... 35

    C. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus............................................. 45

    D. Pembahasan.............................................................................................. 51

    BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ............................................ 53

    A. Simpulan .................................................................................................. 53

    B. Implikasi................................................................................................... 53

    C. Saran ........................................................................................................ 54

    DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 55

    LAMPIRAN ......................................................................................................... 58

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    xiii

    DAFTAR TABEL

    Tabel Halaman

    1 Daftar Nilai UAN SMK Mata Pelajaran Matematika Tahun 2010

    se-EksKarisedenan Surakarta......................................................................

    1

    2 Pedoman Kualifikasi Hasil Observasi.......................................................... 27

    3 Skor Capaian Nilai Prasiklus........................................................................ 33

    4 Skor Capaian Sikap Positif Siswa pada PraSiklus..................................... 33

    5 Jadwal Pelaksanaan Pembelajaran pada Siklus I......................................... 36

    6 Skor Capaian Nilai Tes Siklus I ................................................................. 38

    7 Skor Capaian Hasil Sikap Positif Siswa pada Siklus I............................... 38

    8 Jadwal Pelaksanaan Pembelajaran pada Siklus II........................................ 42

    9 Skor Capaian Nilai Tes Siklus II.................................................................. 44

    10 Skor Capaian Hasil Sikap Positif Siswa pada Siklus II............................. 44

    11 Peningkatan Nilai Tes Siklus I.................................................................... 46

    12 Peningkatan Nilai Tes Siklus II................................................................... 48

    13 Peningkatan Sikap Positif Siswa pada Siklus I.......................................... 50

    14 Peningkatan Sikap Positif Siswa pada Siklus II......................................... 50

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    xiv

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar Halaman

    1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas oleh Hopkins..........................................

    29

    2 Bagan Prosedur Penelitian........................................................................... 32

    3 Diagram Kenaikan Persentase Tingkat Pemahaman Siswa pada Pra

    Siklus dan Siklus I.......................................................................................

    47

    4 Diagram Kenaikan Persentase Tingkat Pemahaman Siswa pada Siklus I

    dan Siklus II.................................................................................................

    49

    5 Diagram Capaian Sikap Positif Siswa pada Siklus I.................................. 50

    6 Diagram Capaian Sikap Positif Siswa pada Siklus II................................. 51

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    xv

    DAFTAR LAMPIRAN

    Halaman

    Lampiran I. Instrumen Pembelajaran

    1. Silabus............................................................................................................ L-1

    2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pra Siklus............................................. L-3

    3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I................................................. L-5

    4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II................................................ L-11

    5. Media Slide Power point Siklus I................................................................... L-17

    6. Media Slide Power point Siklus II................................................................. L-23

    7. Ringkasan Materi Siklus I.............................................................................. L-28

    8. Ringkasan Materi Siklus II............................................................................. L-31

    9. Lembar Kerja Siklus I.................................................................................... L-33

    10. Lembar Kerja Siklus II................................................................................... L-37

    11. Tes Formatif Siklus I..................................................................................... L-42

    12. Tes Formatif Siklus II.................................................................................... L-43

    13. Tugas Rumah Siklus I..................................................................................... L-44

    14. Tugas Rumah Siklus II.................................................................................... L-45

    15. Daftar Game ................................................................................................... L-46

    16. Daftar Kelompok Siswa.................................................................................. L-47

    Lampiran II. Instrumen Penelitian

    17. Pedoman Wawancara Awal............................................................................. L-48

    18. Pedoman Observasi Proses Pembelajaran....................................................... L-50

    19. Validasi Pedoman Observasi Proses Pembelajaran......................................... L-51

    20. Instrumen Monitoring Observasi Kelas Siklus I............................................ L-55

    21. Instrumen Monitoring Obsevasi Kelas Siklus II............................................. L-57

    22. Tes Awal ......................................................................................................... L-58

    23. Pedoman Penilaian Tes Awal.......................................................................... L-59

    24. Kisi-kisi Soal Tes Siklus I............................................................................... L-60

    25. Lembar Validasi Soal Tes Siklus I.................................................................. L-61

    26. Tes Siklus I...................................................................................................... L-67

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    xvi

    27. Pedoman Penilaian Tes Siklus I...................................................................... L-68

    28. Kisi-Kisi Soal Tes Siklus II............................................................................ L-70

    29. Lembar Validasi Soal Tes Siklus II................................................................. L-71

    30. Tes Siklus II........ ........................................................................................... L-77

    31. Pedoman Penilaian Tes Siklus II..................................................................... L-78

    32. Pedoman Observasi Sikap Positif Siswa......................................................... L-80

    33. Validasi Pedoman Observasi Sikap Positif Siswa.......................................... L-81

    34. Lembar Observasi Sikap Positif Siswa pada Pra Siklus................................. L-85

    35. Lembar Observasi Sikap Positif Siswa pada Siklus I.................................... L-86

    36. Lembar Observasi Sikap Positif Siswa pada Siklus II................................... L-87

    Lampiran III. Data Hasil Penelitian

    37. Hasil Wawancara Awal.................................................................................. L-88

    38. Catatan Lapangan .......................................................................................... L-90

    39. Daftar Nilai Ulangan Harian (Fungsi) Kelas XI.11 Tahun Ajaran 2011/2012......................................................................................................

    L-94

    40. Daftar Nilai Akhir Semester Genap Kelas X.11 Tahun Ajaran 2011/2012.. L-96

    41. Daftar Nilai Tes Awal Kelas XI.11 Tahun Ajaran 2012/2013...................... L-98

    42. Daftar Nilai Tes Siklus I................................................................................. L-99

    43. Daftar Nilai Tes Siklus II................................................................................ L-100

    44. Daftar Hadir Siswa ........................................................................................ L-101

    45. Penskoran Sikap Positif Siswa pada Pra Siklus............................................ L-102

    46. Penskoran Sikap Positif Siswa pada Siklus I................................................. L-104

    47. Penskoran Sikap Positif Siswa pada Siklus II................................................ L-107

    48. Dokumentasi Proses Pembelajaran ................................................................ L-110

    Lampiran IV Contoh Hasil Pekerjaan Siswa

    Lampiran V Hasil Observasi

    Lampiran VI Perizinan

    Surat Ijin Penelitian

    Surat Pengantar Ijin Menyusun Skripsi

    Surat Ijin Menyusun Skripsi

    Surat Keterangan Selesai Penelitian

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Matematika merupakan sarana komunikasi sains tentang pola-pola yang

    berguna untuk melatih berfikir logis, kritis, kreatif dan inovatif. Oleh karena itu

    hampir semua negara menempatkan matematika sebagai salah satu mata pelajaran

    yang penting bagi pencapaian kemajuan negara bersangkutan. Mata pelajaran

    matematika perlu diberikan untuk membekali peserta didik dengan kemampuan

    berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan

    bekerjasama.

    Semua siswa harus memiliki kesempatan dan dukungan yang diperlukan

    untuk dapat belajar matematika secara mendalam dan disertai dengan

    pemahaman. Namun, tidak semua siswa belajar matematika secara mendalam dan

    dengan pemahaman, hal ini terbukti dari data BSNP (Badan Standar Nasional

    Pendidikan) rata-rata hasil UAN (Ujian Akhir Nasional) SMK (Sekolah

    Menengah Kejuruan ) tahun ajaran 2009/2010 mata pelajaran matematika di

    kabupaten Karanganyar hanya 7,05 dengan siswa yang tidak lulus ujian sebanyak

    15,292% dari jumlah seluruh peserta UAN. Hasil ini jauh lebih rendah jika

    dibandingkan dengan hasil UAN kabupaten lainnya se-ekskarisedenan Surakarta,

    berikut daftar hasil UAN SMK mata pelajaran matematika tahun 2010 se-

    ekskarisedenan Surakarta.

    Tabel 1. Daftar Hasil UAN SMK Mata Pelajaran Matematika

    Tahun 2010 se-EksKarisedenan Surakarta

    Kabupaten

    Rata-rata

    UAN

    Matematika

    Jumlah

    peserta ujian

    Jumlah peserta

    mengulang ujian

    Persentase

    peserta

    mengulang

    Wonogiri 8,17 4969 72 1,45%

    Sragen 7,99 6092 114 1,87%

    Sukoharjo 7,76 4337 96 2,21%

    Klaten 7,26 8323 830 9,97%

    Boyolali 7,48 4207 436 10,36%

    Surakarta 7,05 7235 940 12,99%

    Karanganyar 7,05 3564 545 15,29%

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    2

    Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Bapak Paryanta, S. Pd

    (guru matematika kelas XI SMK Negeri 1 Karanganyar), peneliti memperoleh

    informasi bahwa pemahaman siswa terhadap materi pelajaran matematika yang

    diukur dari hasil belajar siswa dengan batasan KKM (Kriteria Ketuntasan

    Minimum) yang telah ditetapkan sekolah masih rendah, terbukti kelas XI.11

    tahun ajaran 2011/2012 pada pokok bahasan fungsi hanya 30% siswa yang

    mencapai batas KKM yaitu 75. Selain itu, rata-rata nilai murni Ulangan Akhir

    Semester (UAS) pada semester genap kelas X.11 tahun ajaran 2011/2012

    (terlampir) hanya mencapai 56,80. Sikap positif siswa di kelas X.11 juga masih

    tergolong rendah. Hal ini bisa terlihat dari sikap siswa yang kurang merespon saat

    pelajaran matematika berlangsung, sikap siswa yang cenderung diam saat ditanya

    guru dan juga sikap siswa yang tidak bertanya saat diberi kesempatan guru untuk

    bertanya.

    Faktor yang menyebabkan kurang optimalnya pemahaman siswa dan

    sikap positif siswa yaitu selain karena kemampuan siswa dan kesadaran siswa itu

    sendiri juga kemampuan guru dalam memilih model pembelajaran. Berdasarkan

    observasi awal dan hasil wawancara guru diperoleh bahwa pembelajaran

    konvensional yang sering diterapkan di kelas X.11 mungkin menyebabkan siswa

    kurang tertarik dengan pelajaran matematika sehingga seiring waktu sikap positif

    mereka terhadap pelajaran matematika pun akan cenderung menurun. Banyak

    hasil penelitian menyebutkan bahwa sikap positif siswa adalah faktor afektif yang

    sangat penting dalam menentukan perilaku siswa dalam berpikir dan mencoba

    memecahkan masalah, karena upaya siswa tergantung pada bagaimana mereka

    tertarik dalam pemecahan masalah tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

    sikap positif terhadap matematika yang rendah juga akan berakibat kepada

    rendahnya pemahaman pada siswa kelas X.11 SMK Negeri 1 Karanganyar tahun

    ajaran 2011/2012.

    Berkaitan dengan kasus di atas maka peneliti mempunyai beberapa

    alasan untuk mencari ide agar pembelajaran matematika dapat berlangsung

    dengan efektif dan menyenangkan sehingga memperoleh hasil yang lebih baik

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    3

    dari sebelumnya. Salah satu cara yang akan ditempuh untuk merealisasikan tujuan

    pembelajaran adalah melalui kreativitas guru dalam memilih model pembelajaran

    agar siswa lebih tertarik dan termotivasi dalam belajar. Pembelajaran matematika

    di sekolah disarankan menggunakan tipe PAKEM (Pembelajaran Matematika

    yang Aktif, Kreatif , Efektif dan Menyenangkan) agar siswa gemar matematika

    sehingga siswa dapat belajar dengan menyenangkan, siswa akan menemukan

    konsep, prinsip, pola, teknik menghitung, dan bahkan solusi masalah. Dalam

    pembelajaran dengan tipe PAKEM , siswa terlibat aktif sehingga mereka merasa

    senang, tumbuh motivasi, dan yakin bahwa belajar matematika itu sangat mereka

    perlukan.

    Setiawan (2010: 28) menyebutkan bahwa model pembelajaran Missouri

    Mathematics Project (MMP) merupakan salah satu model pembelajaran yang

    berorientasi PAKEM. Pada model pembelajaran Missouri Mathematics Project

    (MMP) guru melakukan inovasi pembelajaran pada langkah pengembangan agar

    siswa merasa tertarik dengan materi yang diberikan sehingga diharapkan siswa

    akan mudah memahami materi yang diberikan oleh guru dan sikap positif siswa

    terhadap matematika juga meningkat. Selain itu, model pembelajaran Missouri

    Mathematics Project (MMP) juga melatih kerjasama antar siswa pada langkah

    kerja kooperatif, mengerjakan lembar kerja secara berkelompok akan membuat

    siswa saling membantu kesulitan masing-masing dan saling bertukar pikiran. Bagi

    siswa yang malu bertanya kepada guru jika ada kesulitan dalam memahami materi

    yang sedang dipelajari maka langkah kerja kooperatif ini sangat membantu

    mereka, karena siswa mempunyai kecenderungan bersikap terbuka kepada teman

    sejawatnya. Sehingga pada langkah kooperatif akan membantu siswa memahami

    materi dan mengakibatkan sikap positif siswa terhadap matematika juga

    meningkat.

    Berdasarkan standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah

    dijelaskan bahwa dalam setiap kesempatan pembelajaran matematika hendaknya

    dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi. Selain itu, juga

    disebutkan bahwa untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran, sekolah

    diharapkan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi seperti komputer,

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    4

    alat peraga, atau media lainnya. Sehingga dalam pembelajaran menggunakan

    model Missouri Mathematics Project (MMP) menggunakan media pembelajaran

    magic machine yang merupakan penerapan pembelajaran matematika dengan

    pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi melalui media komputer. Hasil

    yang didapat selama proses pembelajaran akan lebih tahan lama karena ide

    matematikanya ditemukan siswa sendiri dengan bantuan guru. Pada akhirnya,

    para siswa akan memiliki sikap menghargai matematika karena penyajian masalah

    yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari mengakibatkan proses pembelajaran

    matematika tidak menjadi kering dan tidak langsung ke bentuk abstrak.

    Alasan dipilihnya model pembelajaran Missouri Mathematics Project

    (MMP) pada kegiatan belajar mengajar di SMK Negeri 1 Karanganyar sebagai

    perbaikan dari pembelajaran konvensional diharapkan mampu meningkatkan

    pemahaman dan sikap positif siswa. Melalui model pembelajaran Missouri

    Mathematics Project (MMP), guru memberikan sajian materi dengan media yang

    inovatif sehingga mampu membuat siswa tertarik untuk memperhatikan dan

    mempermudah siswa dalam memahami materi yang disajikan guru, selain itu

    siswa juga bisa belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil dengan

    mengoptimalkan kemampuan setiap individu sehingga setiap siswa bisa berperan

    aktif dalam kegiatan pembelajaran dan diharapkan permasalahan individu dalam

    setiap kelompok dapat terselesaikan sehingga mampu membawa siswa mencapai

    kompetensi belajar yang baik pada pelajaran matematika.

    B. Rumusan Masalah

    Sesuai latar belakang yang telah dikemukakan di atas, dapat dirumuskan

    masalah sebagai berikut.

    1. Apakah penerapan model pembelajaran Missouri Mathematics Project

    (MMP) akan meningkatkan pemahaman siswa kelas XI.11 SMK Negeri 1

    Karanganyar tahun ajaran 2012/2013 pada materi fungsi.

    2. Apakah penerapan model pembelajaran Missouri Mathematics Project

    (MMP) akan meningkatkan sikap positif siswa terhadap matematika kelas

    XI.11 SMK Negeri 1 Karanganyar tahun ajaran 2012/2013.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    5

    C. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan perumusan masalah tersebut maka tujuan penelitian ini

    adalah untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran Missouri

    Mathematics Project (MMP) dapat meningkatkan hasil belajar ranah kognitif

    khususnya pemahaman pada materi fungsi dan ranah afektif khususnya sikap

    positif siswa terhadap matematika kelas XI.11 SMK Negeri 1 Karanganyar tahun

    ajaran 2012/2013.

    D. Batasan Masalah

    Mengingat cakupan penelitian ini cukup luas maka peneliti membatasi

    masalah-masalah yang akan diteliti sebagai berikut.

    1. Pemahaman siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan

    untuk menangkap makna dari apa yang didengar atau yang telah dibaca

    sehingga mampu mengolah informasi yang telah diketahui dengan kata-kata

    sendiri dan menerapkannya pada kasus lain pada materi fungsi.

    2. Sikap positif siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah usaha siswa

    melakukan suatu kegiatan dengan sungguh-sungguh yang mengakibatkan

    siswa termotivasi untuk memahami konsep matematika yang dipelajari .

    E. Manfaat Penelitian

    Manfaat yang diharapkan oleh peneliti dari hasil penelitian ini adalah :

    1. Manfaat Teoretis

    a) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap

    peningkatan mutu pendidikan melalui proses belajar mengajar secara tepat

    guna di sekolah untuk menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas.

    b) Untuk memberikan kajian tentang bagaimana pelaksanaan dan penerapan

    model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) untuk

    meningkatkan pemahaman dan sikap positif siswa terhadap matematika.

    2. Manfaat Praktis

    a) Bagi siswa

    1) Meningkatkan pemahaman siswa pada materi fungsi.

    2) Meningkatkan sikap positif siswa terhadap matematika.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    6

    b) Bagi guru dan calon guru

    1) Memberi masukan kepada guru dan calon guru untuk menerapkan model

    pembelajaran yang tepat dalam menyampaikan bahan ajar sesuai dengan

    kondisi siswa SMK dalam proses pembelajaran matematika sehingga

    dapat meningkatkan pemahaman dalam mempelajari materi pelajaran

    matematika, dengan begitu target yang diharapkan dapat tercapai,

    khususnya dalam materi fungsi.

    2) Memberi masukan kepada guru dan calon guru untuk merancang

    pembelajaran yang dapat meningkatkan sikap positif siswa terhadap

    matematika.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    7

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Tinjauan Pustaka

    1. Belajar

    a. Pengertian Belajar

    Menurut Winkel (1991:13) Belajar menghasilkan suatu perubahan

    pada siswa; perubahan itu dapat berupa pengetahuan, pemahaman,

    ketrampilan, sikap. Perubahan itu merupakan hasil dari usaha belajar yang

    tersimpan dalam ingatan. James O.Whittaker dalam Aunurrahman (2009:35)

    mengemukakan belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau

    diubah melalui latihan dan pengalaman. Belajar adalah suatu proses yang

    dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru

    secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri di dalam

    interaksi dengan lingkungannya.

    Menurut Suyono dan Hariyanto (2011: 165), Belajar adalah suatu

    upaya pembelajar untuk mengembangkan seluruh aspek intelegensi sehingga

    anak didik akan menjadi manusia yang utuh, cerdas secara intelegensi, cerdas

    secara emosi, cerdas psikomotornya, dan memiliki ketrampilan hidup yang

    bermakna bagi dirinya.

    Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa

    belajar adalah suatu proses, kegiatan dan usaha sadar yang dilakukan oleh

    seseorang untuk mengembangkan seluruh aspek intelegensi sehingga anak

    didik akan menjadi manusia yang utuh sehingga mengakibatkan perubahan

    pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan sikap sebagai hasil pengalaman

    individu itu sendiri di dalam interaksi dengan lingkungannya.

    b. Prinsip-Prinsip Belajar

    Usaha untuk mencapai tujuan belajar memerlukan adanya sistem

    lingkungan belajar yang terdiri dari berbagai komponen. Masing-masing

    komponen yang ada dalam lingkungan akan saling mempengaruhi, diantaranya

    adalah tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, materi atau bahan yang akan

    diajarkan, guru dan siswa yang memainkan peranan serta memiliki hubungan

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    8

    sosial tertentu, jenis kegiatan dan sarana prasarana yang tersedia. Walaupun

    demikian, dalam mencapai tujuan belajar seorang guru juga harus mempunyai

    prinsip-prinsip belajar yaitu prinsip belajar yang dapat dilakukan dalam situasi

    dan kondisi berbeda. Slameto (2003: 27-28) menjelaskan prinsip-prinsip dalam

    belajar sebagai berikut.

    1) Berdasarkan Prasarat yang Diperlukan Untuk Belajar a) Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif,

    meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan

    instruksional.

    b) Belajar harus menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat untuk siswa mencapai tujuan instruksional.

    c) Belajar perlu lingkungan yang menantang dimana anak dapat mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar dengan

    efektif.

    d) Belajar perlu adanya interaksi siswa dengan lingkungannya. 2) Sesuai Hakikat Belajar

    a) Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut perkembangannya.

    b) Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, ekplorasi dan discovery. c) Belajar adalah proses kontingitas (hubungan antara pengertian yang

    diharapkan dengan pengertian yang lain) sehingga mendapatkan

    pengertian yang diharapkan. Stimulus yang diberikan menimbulkan

    respon yang diharapkan.

    3) Sesuai Materi/Bahan yang Harus Dipelajari a) Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur,

    penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap

    pengertiannya.

    b) Belajar harus dapat megembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan tujuan instruksional yang dicapainya.

    4) Syarat Keberhasilan Belajar a) Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat belajar

    dengan tenang.

    b) Repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar pengertian/keterampilan/sikap itu mendalam pada siswa.

    Prinsip belajar menunjuk kepada hal-hal penting yang harus dilakukan

    guru agar terjadi proses belajar yang baik. Prinsi-prinsip belajar juga

    memberikan arah tentang apa saja yang sebaiknya dilakukan oleh guru agar

    para siswa dapat berperan aktif di dalam proses pembelajaran.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    9

    2. Pembelajaran

    Pembelajaran merupakan usaha sadar dan aktif dari guru terhadap siswa,

    agar siswa berkeinginan untuk belajar sehingga terjadi perubahan tingkah laku

    sesuai dengan keadaan dan kemampuan siswa. Pembelajaran erat kaitannya

    dengan kegiatan mengajar. Menurut Knirk dan Gustafson dalam Sagala, saiful

    (2005: 64), Pembelajaran merupakan suatu proses yang sistematis melalui tahap

    rancangan, pelaksanaan, dan evaluasi. Lebih lanjut (2005: 61) menyatakan bahwa

    pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu

    seseorang mempelajari sesuatu kemampuan dan atau nilai yang baru.

    Walle, J. A. Van de (2007: 29) mengatakan bahwa Teori

    konstruktivisme menyarankan bahwa mengajar bukanlah soal mentransfer

    informasi kepada siswa dan bahwa belajar bukanlah secara pasif menyerap

    informasi dari buku atau dari guru. Lebih lanjut Soemarsono (2007:1)

    menjelaskan bahwa proses mengajar adalah proses yang dilakukan oleh seorang

    guru dalam melaksanakan peranannya dalam proses kegiatan belajar mengajar

    yang telah direncanakannya.

    Berdasarkan beberapa pengertian pembelajaran tersebut dapat

    disimpulkan bahwa pembelajaran adalah setiap kegiatan yang dirancang oleh guru

    secara terprogram untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan

    atau nilai baru melalui tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dalam

    kegiatan belajar mengajar.

    3. Hakikat Matematika

    Walle. J. A. Van de (2007: 13) mengemukakan Matematika adalah ilmu

    tentang sesuatu yang memiliki pola keteraturan dan urutan yang logis.

    Menemukan dan mengungkap keteraturan atau urutan ini dan kemudian

    memberikan arti merupakan makna dari mengerjakan matematika. Menurut

    Kline dalam Abdurrahman, Mulyono (2003: 252) juga mengemukakan bahwa

    matematika merupakan bahasa simbolis dan ciri utamanya adalah penggunaan

    cara bernalar dedukif, tetapi juga tidak meninggalkan cara befikir induktif.

    Sedangkan Soejadi (2000: 11) mengemukakan bahwa ada beberapa

    definisi dari matematika, yaitu sebagai berikut.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    10

    1) Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir secara sistematik.

    2) Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi. 3) Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logik dan

    berhubungan dengan bilangan.

    4) Matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta kuantitatif dan masalah tentang ruang dan bentuk.

    5) Matematika adalah pengetahuan tentang struktur-struktur yang logik. 6) Matematika adalah pengetahuan tentang aturan-aturan yang ketat.

    Proses belajar mengajar untuk mata pelajaran matematika harus

    memperhatikan karakteristik matematika. Ada 6 (enam) karakteristik matematika

    menurut Soedjadi (2000), yaitu :

    1) Memiliki objek kajian abstrak Objek dasar yang dipelajari dalam matematika adalah abstrak. Objek ini

    meliputi :

    a) Fakta berupa konvensi-konvensi yang diungkap dengan symbol tertentu

    b) Konsep merupakan ide abstrak yang dapat digunakan untuk mengelompokkan atau mengklasifikasikan sekumpulan objek

    c) Operasi ataupun relasi adalah pengerjaan hitung, pengerjaan aljabar dan pengerjaan matematika lain

    d) Prinsip adalah objek matematika yang kompleks, dapat terdiri dari beberapa fakta, beberapa konsep yang dikaitkan oleh suatu relasi

    ataupun operasi.

    2) Bertumpu pada kesepakatan. Kesepakatan dalam matematika yang mendasar adalah aksioma

    dan konsep primitive (pengertian pangkal yang tidak perlu didefinisikan).

    3) Berpola pikir deduktif. Matematika hanya menerima pola pikir deduktif.Secara sederhana,

    pola pikir deduktif adalah pemikiran yang berpangkal dari hal yang

    bersifat umum diterapkan atau diarahkan kepada hal yang bersifat

    khusus.

    4) Memiliki symbol yang kosong dari arti. Rangkaian symbol-simbol dalam matematika dapat membentuk

    suatu model matematika.Makna huruf dan tanda tergantung dari

    permasalahan yang mengakibatkan terbentuknya suatu model.

    5) Memperhatikan semesta pembicaraan. Sehubungan dengan kosongnya arti dari symbol menunjukkan

    bahwa dalam menggunakan matematika diperlukan kejelasan dalam

    lingkup apa model dipakai. Lingkup pembicaraan inilah yang disebut

    semesta pembicaraan.Benar atau salah, ataupun ada tidaknya

    penyelesaian suatu model matematika tergantung pada semesta

    pembicaraannya.

    6) Konsisten dalam sistemnya

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    11

    Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

    matematika adalah suatu ilmu pengetahuan tentang bilangan, konsep dan simbol

    serta hubungannya serta memiliki aturan yang logik, ketat dan terorganisir secara

    sistematik yang berfungsi untuk memudahkan berpikir. Matematika berupa ilmu

    tentang struktur yang terorganisasi dimulai dari unsur-unsur yang tidak

    didefinisikan ke unsur-unsur yang didefinisikan, kemudian ke aksioma atau

    postulat dan akhirnya sampai ke dalil.

    4. Pembelajaran Matematika Sekolah Menengah Kejuruan

    a. Matematika Sekolah

    Matematika sekolah adalah unsur-unsur atau bagian-bagian dari

    matematika yang dipilih berdasarkan atau berorientasi kepada kepentingan dan

    perkembangan IPTEK. (Soedjadi, 2000: 37). Matematika sekolah tidak

    sepenuhnya sama dengan matematika sebagai ilmu. Dikatakan demikian

    karena :

    1) Penyajian atau pengungkapan butir-butir matematika yang disampaikan

    disesuaikan dengan perkiraan perkembangan intelektual siswa.

    2) Dalam proses pembelajaran dapat digunakan pola pikir induktif, meskipun

    pada akhirnya siswa diharapkan dapat berfikir deduktif. Pola pikir induktif

    yang digunakan dimaksudkan untuk menyesuaikan dengan tahap

    perkembangan intelektual siswa.

    3) Katerbatasan semesta, dimana pengertian semesta pembicaraan tetap

    diperhatikan namun sering kali dipersempit.

    4) Sifat abstrak objek matematika tetap ada, tetapi kadarnya lebih rendah.

    b. Matematika Sekolah Menengah Kejuruan

    Departemen Pendidikan Nasional (2009: 3-8) menyebutkan bahwa

    standar kompetensi Matematika di Sekolah Menengah Kejuruan adalah

    sebagai berikut.

    1) Memecahkan masalah berkaitan dengan konsep operasi bilangan riil dan

    bilangan kompleks.

    2) Memecahkan masalah berkaitan dengan konsep aproksimasi kesalahan.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    12

    3) Memecahkan masalah yang berkaitan dengan fungsi, persamaan fungsi

    linear dan fungsi kuadrat.

    4) Menerapkan perbandingan, fungsi, persamaan, dan identitas trigonometri

    dalam pemecahan masalah.

    5) Menentukan kedudukan, jarak, dan besar sudut yang melibatkan titik, garis

    dan bidang dalam ruang dimensi dua.

    6) Menentukan kedudukan, jarak, dan besar sudut yang melibatkan titik, garis

    dan bidang dalam ruang dimensi tiga .

    7) Menerapkan konsep irisan kerucut dalam memecahkan masalah.

    8) Memecahkan masalah berkaitan dengan konsep matriks.

    9) Menerapkan konsep vektor dalam pemecahan masalah.

    10) Memecahkan masalah berkaitan sistem persamaan dan pertidaksamaan

    linier dan kuadrat .

    11) Menyelesaikan masalah program linier.

    12) Menerapkan logika matematika dalam pemecahan masalah yang berkaitan

    dengan pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor.

    13) Menerapkan konsep barisan dan deret dalam pemecahan masalah.

    14) Memecahkan masalah dengan konsep teori peluang.

    15) Menerapkan aturan konsep statistika dalam pemecahan masalah .

    16) Menggunakan konsep limit fungsi dan turunan fungsi dalam pemecahan masalah.

    17) Menggunakan konsep integral dalam pemecahan masalah.

    5. Pemahaman

    Menurut W.J.S Poerwodaminto, pemahaman berasal dari kata paham

    yang artinya mengerti benar tentang suatu hal. Sedangkan pemahaman siswa

    adalah proses, perbuatan, cara memahami sesuatu. Dan belajar adalah upaya

    memperoleh pemahaman. Pemahaman mencakup kemampuan untuk menangkap

    makna dan arti dari bahan yang dipelajari (W.S Winkel, 1996: 245).

    Menurut Popham, W. James dan Baker, Eva L. (2003: 29) Pemahaman

    adalah siswa mengetahui apa yang sedang dikomunikasikan dan dapat

    menggunakan bahan pengetahuan atau ide tertentu. Lebih lanjut Yamin, martinis

    (2008: 34) menyebutkan kategori pemahaman dihubungkan dengan kemampuan

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    13

    untuk menjelaskan pengetahuan, informasi yang telah diketahui dengan kata-kata

    sendiri.

    Menurut Hiebert dan Carpenter Pemahaman dapat didefinisikan sebagai

    ukuran kualitas dan kuantitas hubungan suatu ide dengan ide yang telah ada.

    Tingkat pemahaman bervariasi. Pemahaman tergantung pada ide yang telah sesuai

    yang telah dimiliki dan tergantung pada pembuatan baru antara ide (Walle. J. A.

    Van de 2007: 26).

    Menurut Sudjana, Nana (1990: 24) menye utkan bahwa pemahaman

    setingkat lebih tinggi dari pengetahuan dimana siswa menjelaskan dengan

    susunan kalimatnya sebdiri sesuatu yang dibaca atau didengarnya dapat memberi

    contoh lain dari yang telah dicontohkan guru atau menggunakan petunjuk

    penerapan pada kasus lain.

    Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pemahaman

    adalah mencakup kemampuan untuk menangkap makna dari apa yang didengar

    atau yang telah dibaca sehingga mampu mengolah informasi yang telah diketahui

    dengan kata-kata sendiri dan menerapkannya pada kasus lain.

    6. Sikap Positif Siswa

    Winkel (1996: 104) mengemukakan orang yang bersikap tertentu,

    cenderung menerima atau menolak suatu objek berdasarkan penilaian terhadap

    objek tersebut, berguna atau tidak objek tersebut baginya. Lebih lanjut Siskandar

    (2008: 440) mengatakan bahwa Sikap merupakan kecenderungan pola tingkah

    laku individu untuk berbuat sesuatu dengan cara tertentu terhadap orang, benda

    atau gagasan.

    Saondi ( 2008: 91) mengemukakan Siswa yang memiliki sikap positif

    terhadap matematika memiliki ciri antara lain terlihat sungguh-sungguh dalam

    belajar matematika, menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat waktu,

    berpartisipasi aktif dalam diskusi, mengerjakan tugas-tugas pekerjaan rumah

    dengan tuntas dan selesai pada waktunya.

    Saragih, Sahatta (2011: 49) mengatakan Jika sikap positif telah tertanam

    dalam diri siswa, mereka akan termotivasi untuk melakukan penyelidikan dan

    menemukan rumus, konsep dan prinsip serta menggunakan matematika itu

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    14

    sendiri. Melalui kegiatan penyelidikan dan penemuan, siswa akan terlatih dalam

    berpikir logis, kritis, dan kreatif.

    Definisi sikap matematika dipertegas oleh Katagiri (2006: 13) dalam

    http://sokrates-filsafatilmu.blogspot.com/2011/01/sikap-matematika.html bahwa

    Mathematical thinking is like an attitude, as in it can be expressed as a state of

    attempting to do or working to do something. It is not limited to results

    represented by actions, as inthe ability to do, or could do or couldnt do

    something. Katagiri menegaskan bahwa mathematical thinking seperti sebuah

    sikap, di dalamnya dapat dinyatakan sebagai keadaan "mencoba untuk

    melakukan" atau "bekerja untuk melakukan" sesuatu. Hal ini tidak terbatas pada

    hasil yang diwakili oleh tindakan, seperti dalam "kemampuan untuk

    melakukannya," atau "bisa melakukan" atau "tidak bisa melakukan" sesuatu.

    Lanjut menurut Katagiri, bahwa sikap positif terhadap matematika ( positive

    attitudes toward mathematics ) meliputi :

    a. Attempting to grasp ones own problems or objectives or substance clearly, by

    oneself

    1) Attempting to have questions 2) Attempting to maintain a problem consciousness 3) Attempting to discover mathematical problems in phenomena

    b. Attempting to take logical actions

    1) Attempting to take actions that match the objectives 2) Attempting to establish a perspective 3) Attempting to think based on the data that can be used, previously learned

    items, and assumptions.

    c. Attempting to express matters clearly and succinctly

    1) Attempting to record and communicate problems and results clearly and succinctly

    2) Attempting to sort and organize objects when expressing them

    d. Attempting to seek better things

    1) Attempting to raise thinking from the concrete level to the abstract level 2) Attempting to evaluate thinking both objectively and subjectively, and to

    refinethinking

    3) Attempting to economize thought and effort

    a. Mencoba untuk memahami masalah sendiri atau tujuan atau substansi dengan

    jelas oleh diri sendiri

    1) Keinginan untuk mengajukan pertanyaan.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    15

    2) Berusaha untuk mempertahankan pemikiran-pemikiran yang dimilikinya

    dalam menyelesaikan masalah.

    3) Mencoba untuk menemukan masalah dalam matematika.

    b. Mencoba untuk mengambil tindakan logis

    1) Mencoba untuk mengambil tindakan yang sesuai dengan tujuan.

    2) Mencoba untuk membentuk perspektif.

    3) Mencoba untuk berpikir berdasarkan data yang dapat digunakan, item-item

    yang sebelumnya telah dipelajari, dan berasumsi.

    c. Mencoba untuk mengekspresikan hal-hal yang penting dengan jelas dan ringkas

    1) Mencoba untuk mencatat dan menyampaikan masalah serta hasilnya dengan

    jelas dan ringkas.

    2) Mencoba untuk memilih dan mengatur objek ketika mengungkapkannya.

    d. Mencoba untuk mencari hal yang lebih baik

    1) Mencoba untuk meningkatkan cara berpikir dari tingkat konkret ke tingkat

    abstrak.

    2) Mencoba untuk mengevaluasi cara berpikir baik secara objektif dan

    subjektif, dan cara memperbaikinya.

    3) Mencoba untuk menghemat tenaga dan pikiran dalam memecahkan masalah

    matematika.

    Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sikap positif siswa terhadap

    matematika adalah usaha siswa melakukan suatu kegiatan dengan sungguh-

    sungguh yang mengakibatkan siswa termotivasi untuk memahami konsep

    matematika yang dipelajari .

    7. Model Pembelajaran

    a. Pengertian Model Pembelajaran

    Model pembelajaran dapat diartikan sebagai cara atau teknik sistematis

    yang digunakan guru untuk menyampaikan materi pelajaran kepada siswa di

    dalam kelas agar tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai salah

    satunya materi pelajaran yang disampaikan dapat dipahami dengan baik.

    Dalam penelitian ini akan diuraikan model pembelajaran Missouri

    Mathematics Project (MMP).

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    16

    Menurut Killen dalam Aunurrahman (2009 : 143) Hal penting yang

    harus selalu diingat bahwa tidak ada satu strategi pembelajaran yang paling

    ampuh untuk segala situasi. Oleh sebab itu guru dituntut untuk memiliki

    pemahaman yang komprehensif serta mampu mengambil keputusan yang

    rasional kapan waktu yang tepat untuk menerapkan salah satu atau beberapa

    strategi secara efektif.

    Menurut Sagala (2010: 62) Istilah model dapat dipahami sebagai suatu

    kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan suatu

    kegiatan. Model pembelajaran dapat diartikan sebagai kerangka konseptual

    yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan

    pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi

    sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para guru untuk

    merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran. Model pembelajaran

    juga dapat dimaknai sebagai perangkat rencana atau pola yang dapat

    dipergunakan untuk merancang bahan-bahan pembelajaran serta membimbing

    aktivitas pembelajaran di kelas atau di tempat-tempat lain yang melaksanakan

    aktivitas-aktivitas pembelajaran.

    Sehingga penggunaan model pembelajaran yang tepat dapat mendorong

    tumbuhnya rasa senang siswa terhadap pelajaran, menumbuhkan dan

    menigkatkan motivasi dalam mengerjakan tugas, memberikan kemudahan bagi

    siswa untuk memahami pelajaran sehingga memungkinkan siswa mencapai

    hasil belajar yang lebih baik.

    b. Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP)

    Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) merupakan sebuah

    model pembelajaran dirancang untuk mengatasi kesulitan belajar siswa secara

    individu. Oleh karena itu, kegiatan pembelajarannya banyak digunakan untuk

    melatih kemandirian belajar tiap individu. Ciri khas Missouri Mathematics

    Project (MMP) adalah setiap siswa secara individual belajar materi

    pembelajaran yang disampaikan guru. Hasil dari individu dibawa ke kelompok

    untuk didiskusikan dan saling dibahas oleh anggota kelompok. Model ini

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    17

    dirancang untuk menggabungkan kemandirian dan kerja sama antar kelompok

    (menggabungkan pembelajaran kooperatif dengan pembelajaran individu).

    Missouri Mathematics Project (MMP) adalah salah satu model

    terstruktur. Struktur tersebut dikemas dalam langkah-langkah sebagai berikut.

    1) Review

    Guru dan siswa meninjau ulang apa yang telah tercakup pada pelajaran yang

    lalu .

    2) Pengembangan

    Guru menyajikan ide baru dan perluasan konsep matematika terdahulu.

    Siswa diberi tahu tujuan pelajaran yang memiliki antisipasi tentang

    sasaran pelajaran. Penjelasan dan diskusi interaktif antara guru-siswa harus

    disajikan termasuk demonstrasi kongkrit yang sifatnya piktorial atau

    simbolik. Pengembangan akan lebih bijaksana bila dikombinasikan dengan

    kontrol latihan untuk meyakinkan bahwa siswa mengikuti penyajian materi

    baru itu.

    3) Kerja Kooperatif

    Siswa diminta merespon satu rangkaian soal sambil guru mengamati kalau-

    kalau terjadi miskonsepsi. Pada latihan terkontrol ini respon setiap siswa

    sangat menguntungkan bagi guru dan siswa. Pengembangan dan latihan

    terkontrol dapat saling mengisi. Guru harus memasukkan rincian khusus

    tanggung jawab kelompok dan ganjaran individual berdasarkan pencapaian

    materi yang dipelajari. Siswa bekerja sendiri atau dalam kelompok belajar

    kooperatif

    4) Kerja Mandiri

    Untuk latihan perluasan mempelajari konsep yang disajikan guru.

    5) Penugasan

    Memberikan penugasan kepada siswa agar siswa juga belajar di rumah.

    Waktu pemberian di akhir kegiatan belajar mengajar. Al Krismanto ( 2003:

    11).

    Lebih lanjut Setiawan (2010: 28) menyebutkan bahwa Missouri

    Mathematics Project (MMP) yang terbukti lebih sukses, dan Missouri

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    18

    Mathematics Project (MMP) ini biasa dilakukan bersama-sama dengan

    pembelajaran kooperatif.

    Langkah-langkah pembelajaran dengan model Missouri Mathematics

    Project (MMP) dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

    1) Review

    Pada tahap review guru melakukan apersepsi, guru menyampaikan tujuan

    pembelajaran dan guru bersama siswa membahas tugas rumah.

    2) Pengembangan

    Guru memberikan bahan ajar kepada siswa melalui presentasi slide

    powerpoint. Selain itu guru juga menggunakan magic machine yang

    termuat dalam slide tersebut. Magic machine dikemas oleh guru untuk

    membantu siswa mengetahui beberapa contoh penerapan materi yang

    dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. Dalam penelitian ini materi yang

    dipelajari siswa adalah fungsi.

    3) Kerja kooperatif

    Pada tahap kerja kooperatif siswa mengerjakan lembar kerja secara

    kelompok. Beberapa kelompok membahas hasil diskusi lembar kerja

    setelah semua kelompok selesai mengerjakan lembar kerja. Kelompok

    yang mempresentasikan hasil diskusi adalah kelompok yang kalah dalam

    game.

    4) Kerja mandiri

    Guru memberikan tes formatif yang dikerjakan secara individu, dengan

    pengerjaan tes formatift secara individu diharapkan akan melatih

    kemandirian dan kejujuran. Pemberian soal tidak diberikan serentak,

    melainkan diberikan soal satu per satu. Setiap soal yang diberikan

    langsung dibahas oleh guru, setelah itu diberikan soal pada nomor

    selanjutnya. Hal ini dilakukan untuk melatih kemandirian dan kejujuran.

    5) Penugasan.

    Guru memberikan tugas rumah kepada siswa secara berkelompok. Tugas

    tersebut dikumpulkan dan dibahas pada pertemuan selanjutnya.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    19

    B. Hasil Penelitian yang Relevan

    Rika Pramudyawati Septiana (2011) dari hasil penelitian yang telah

    dilakukan dapat diketahui bahwa dengan pelaksanaan tindakan kelas melalui

    model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Teams Assisted Individualization) pada

    materi persamaan kuadrat dapat meningkatkan pemahaman matematika siswa. Hal

    ini didasarkan pada hasil tes. Pada siklus I siswa dikelompokkan secara heterogen

    berdasarkan kemampuan akademis dimana setiap kelompok anggotanya memiliki

    gaya belajar yang sama, diperoleh rata-rata nilai tes akhir siklus siswa adalah

    76,03 dan prosentase siswa yang memiliki nilai di atas KKM mencapai 61,76%.

    Pada siklus II siswa dikelompokkan secara heterogen secara menyeluruh

    berdasarkan kemampuan akademis dan gaya belajar, diperoleh rata-rata nilai tes

    akhir siklus siswa adalah 91,74 dan prosentase siswa yang memiliki nilai di atas

    KKM mengalami peningkatan sebesar 26,48% dari siklus I yaitu mencapai

    88,24%. Pada siklus III kelompok masih sama seperti siklus II, diperoleh rata-rata

    nilai tes akhir siklus siswa adalah 94,74 dan prosentase siswa yang memiliki nilai

    di atas KKM mengalami peningkatan sebesar 5,88% dari siklus II yaitu mencapai

    94,12%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan model

    pembelajaran kooperatif tipe TAI (Teams Assisted Individualization) dapat

    meningkatkan pemahaman matematika siswa pada materi persamaan kuadrat

    kelas X.7 SMA Negeri 1 Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012.

    Winda Dewi Puspasari (2010) menyimpulkan bahwa berdasarkan analisis

    hasil angket sikap positif siswa, persentase sikap positif siswa pada aspek

    kognitif meningkat dari 64,11% pada pra tindakan dengan kualifikasi sedang

    menjadi 66,73% pada siklus I dengan kualifikasi tinggi dan meningkat menjadi

    71,58% pada siklus II dengan kualifikasi tinggi, Aspek afektif meningkat dari

    53,94% pada pra tindakan dengan kualifikasi sedang menjadi 59,09% pada siklus

    I dengan kualifikasi sedang dan meningkat menjadi 71,59% pada siklus II dengan

    kualifikasi tinggi, Aspek konatif meningkat dari 55,76% pada pra tindakan dengan

    kualifikasi sedang menjadi 63,14% pada siklus I dengan kualifikasi sedang dan

    meningkat menjadi 73,06% pada siklus II dengan kualifikasi tinggi.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    20

    Yara, Philias Olatunde (2009) dalam Students Attitude Towards

    Mathematics and Academic Achievement in Some Selected Secondary Schools in

    Southwestern Nigeria . Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang

    bersikap positif terhadap matematika percaya bahwa matematika adalah mata

    pelajaran yang bermanfaat dan penting yang dapat membantu mereka dalam

    meraih cita-cita di masa depan. Untuk itu Dianjurkan bahwa guru harus

    mengembangkan hubungan yang positif dengan siswa dan menekankan pada

    kegiatan kelas yang melibatkan proses belajar mengajar yang aktif dan melibatkan

    partisipasi siswa dalam kelas.

    Hannula, Markkus S. (2002) dalam Attitude Toward Mathematics :

    Emotions, Expectation and Values . Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa

    setelah dilakukan pemeriksaan terhadap subjek penelitian yang mempunyai sikap

    positif siswa rendah diperoleh bahwa sikap positif siswa yang menjadi subjek

    penelitian tersebut meningkat.

    C. Kerangka Berpikir

    Pada pembelajaran siswa dituntut untuk memahami konsep fungsi.

    Pemahaman siswa terhadap konsep fungsi ini dapat ditunjukkan dengan siswa

    mampu membedakan contoh kasus yang merupakan fungsi dan yang bukan

    fungsi. Namun, menurut hasil data dan wawancara dengan guru yang

    bersangkutan menunjukkan bahwa pemahaman siswa terhadap materi fungsi

    masih rendah.

    Pemahaman siswa terhadap materi fungsi dapat dipengaruhi oleh banyak

    hal salah satunya adalah sikap positif siswa terhadap matematika. Sikap positif

    siswa terhadap matematika ini menunjukkan sikap siswa terhadap pelajaran

    matematika selama proses belajar mengajar berlangsung. Menurut observasi yang

    telah dilakukan menunjukkan bahwa sikap positif siswa kelas XI.11 SMK Negeri

    1 Karanganyar terhadap pelajaran matematika yang masih rendah sehingga

    memerlukan peningkatan. Peningkatan sikap positif siswa terhadap matematika

    diharapkan mampu memberikan dampak positif terhadap pemahaman siswa.

    Peneliti menerapkan model pembelajaran Missouri Mathematics Project

    (MMP) sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman dan sikap positif siswa

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    21

    terhadap matematika. Penyajian materi yang inovatif dari guru pada langkah

    pengembangan mampu memberikan daya tarik sendiri bagi siswa, sehingga

    dengan pada langkah pengembangan ini diharapkan siswa lebih tertarik untuk

    memperhatikan penyajian materi dari guru. Ketertarikan siswa dalam

    memperhatikan materi yang disajikan oleh guru akan memberikan dampak positif

    bagi pemahaman siswa terhadap materi tersebut. Selain itu, siswa juga akan lebih

    merespon dengan baik apa yang sedang mereka pelajari sehingga sikap positif

    terhadap matematika yang dimiliki siswa pun juga akan meningkat. Pada langkah

    kerja kooperatif dalam model pembelajaran Missouri Mathematics Project

    (MMP) siswa dapat bekerja secara kooperatif dan lebih bertanggung jawab dalam

    belajar, saling mendukung antar anggota kelompok sehingga diharapkan siswa

    akan saling membantu dalam memahami materi yang dipelajari. Kemandirian

    siswa tetap mampu diperoleh dengan adanya tes formatif yang dilakukan diakhir

    pembelajaran. Sehingga langkah pengembangan, kerja kooperatif dan kerja

    mandiri yang dikemas dengan baik oleh guru akan mampu meningkatkan

    pemahaman dan sikap positif siswa terhadap matematika.

    D. Hipotesis Tindakan

    Hipotesis adalah suatu jawaban sementara terhadap permasalahan

    penelitian, yang masih harus diuji kebenarannya melalui data yang terkumpul.

    Berdasarkan landasan teori, hasil penelitian yang relevan dan kerangka pemikiran,

    maka peneliti merumuskan hipotesis yaitu bahwa melalui penerapan model

    pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) dapat meningkatkan

    pemahaman pada materi fungsi dan sikap positif siswa terhadap matematika

    kelas XI.11 SMK Negeri 1 Karanganyar tahun pelajaran 2012/2013.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    22

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Setting Penelitian

    1. Tempat Penelitian

    Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Karanganyar

    tahun ajaran 2012/2013 semester ganjil. Alasan pemilihan tempat tersebut karena

    peneliti berasumsi bahwa SMK Negeri 1 Karanganyar memenuhi persyaratan

    untuk dijadikan obyek penelitian terkait dengan permasalahan yang akan diteliti

    yakni rendahnya pemahaman dan sikap positif siswa kelas XI.11 Jurusan

    Multimedia SMK Negeri 1 Karanganyar berdasarkan hasil observasi awal

    peneliti.

    2. Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu:

    a. Tahap Persiapan

    Pada tahap ini penulis melakukan kegiatankegiatan permohonan

    pembimbing, survey, pengajuan proposal penelitian, pembuatan permohonan

    ijin penelitian di SMK Negeri 1 Karanganyar. Tahap ini dilakukan selama

    bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

    b. Tahap Pelaksanaan

    1) Observasi awal

    Pada kegiatan observasi awal, peneliti melakukan observasi untuk

    mengetahui permasalahan yang ada dalam kelas sebagai refleksi dalam

    membantu guru memperbaiki proses pembelajaran. Kegiatan ini dilakukan

    pada bulan Maret dan bulan Mei 2012.

    2) Penyusunan proposal

    Penyusunan proposal dilaksanakan pada bulan Mei 2012 sampai

    bulan Juni 2012.

    3) Observasi lanjutan

    Pada observasi lanjutan, peneliti mengambil data sebagai data awal

    yang digunakan sebagai refleksi dalam menentukan tindakan yang akan

    dilakukan, dilaksanakan pada bulan Juli 2012.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    23

    4) Pelaksanaan tindakan

    Pada tahap ini penulis melakukan kegiatan pengambilan data, yang

    dilakukan selama bulan Juli 2012 sampai bulan Agustus 2012.

    c. Tahap Pengolahan Data dan Penyusunan Laporan

    Pada tahap ini penulis melakukan penyusunan laporan dan konsultasi

    dengan pembimbing. Ini dilakukan selama bulan September 2012 sampai

    dengan Desember 2012.

    B. Subyek Penelitian

    Subjek penelitian ini adalah siswa siswa kelas XI.11 Jurusan Multimedia

    SMK Negeri 1 Karanganyar tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari 40 siswa.

    C. Data dan Sumber Data

    Data yang dikumpulkan dalam penelitian penerapan model pembelajaran

    Missouri Mathematic Project (MMP) diperoleh dari nilai ulangan/tes siswa, dan

    hasil pengamatan/observasi selama proses tindakan. Sedangkan sumber data pada

    penelitian ini diperoleh dari informasi guru dan siswa, tempat dan peristiwa

    berlangsungnya proses pembelajaran, dokumentasi atau arsip berupa silabus dan

    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

    D. Teknik Pengumpulan Data

    Berdasarkan sumber data yang digunakan, ada tiga macam metode yang

    digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini, yaitu :

    1. Metode observasi

    Menurut Purwanto, Ngalim (1988: 193) Observasi adalah metode

    mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat

    atau mengamati individu atau kelompok secara langsung.

    Menurut Sagala (2010:271) Observasi dilakukan untuk mengamati

    peristiwa dan kegiatan di kelas selama kegiatan pembelajaran. Kegiatan yang

    diamati meliputi aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran.

    Observasi dimaksudkan untuk mengetahui kesesuaian tindakan dengan rencana

    yang telah disusun untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan tindakan dapat

    menghasilkan perubahan yang sesuai dengan yang dikehendaki.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    24

    Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi

    bertujuan untuk mengamati proses pelaksanaan pembelajaran dengan Missouri

    Mathematics Project (MMP) dan mengamati sikap positif siswa selama

    pembelajaran berlangsung. Kegiatan observasi dilaksanakan oleh dua observer,

    guru matematika kelas XI SMK Negeri 1 Karanganyar dan salah satu mahasiswa

    pendidikan matematika.

    Instrumen bantu yang digunakan pada saat observasi adalah pedoman

    observasi. Pedoman observasi dibuat dengan tujuan mempermudah pengamatan

    pada saat observasi. Langkah-langkah menyusun pedoman observasi sebagai

    berikut.

    a. Menyusun tujuan observasi

    b. Menyusun butir-butir yang perlu diamati bardasar tujuan observasi

    c. Melakukan validasi pedoman observasi

    d. Melakukan revisi jika memang ada yang perlu direvisi

    Pedoman observasi sikap positif siswa adalah sebagai berikut.

    Observer memberi tanda () pada kolom ya jika minimal ada 75% siswa dari

    seluruh siswa dalam satu kelas yang memenuhi kriteria yang diamati. Sedangkan,

    observer memberi tanda () pada kolom tidak jika kurang dari 75% siswa dari

    seluruh siswa dalam satu kelas yang memenuhi kriteria yang diamati.

    2. Metode tes

    Menurut Budiyono (2003:54), Metode tes adalah cara pengumpulan

    data yang menghadapkan sejumlah pertanyaanpertanyaan atau suruhansuruhan

    kepada subjek penelitian. Tes digunakan untuk mengetahui tingkat

    perkembangan atau keberhasilan pelaksanaan tindakan. Tes merupakan usaha

    yang dilakukan oleh guru dalam rangka mengetahui hasil dari kegiatan

    pembelajaran siswa sebelum dan sesudah pelaksanaan tindakan. Dengan kata lain

    dapat diketahui tercapai tidaknya indikator keberhasilan tindakan.

    Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk tes uraian tertulis,

    sehingga ada pembagian jenis soal sesuai tingkat kompetensi yang ingin dicapai.

    Tes dalam penelitian digunakan untuk mengetahui pemahaman siswa dari setiap

    langkah penyelesaian yang dikerjakan oleh siswa.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    25

    Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam membuat tes pada

    penelitian ini adalah :

    a. Melakukan spesifikasi materi yang pernah diajarkan

    b. Menyusun kisikisi tes

    c. Menyusun soalsoal tes

    d. Melakukan penelaahan atau pengkajian butirbutir soal

    e. Melakukan revisi soalsoal tes jika ada yang perlu direvisi

    Butirbutir soal diuji terlebih dahulu validitasnya sebelum digunakan

    untuk penelitian. Menurut Nunnaly dalam Budiyono (2003: 55) Suatu instrumen

    disebut valid jika mengukur apa yang seharusnya diukur.

    Dalam penelitian ini, validitas instrumen yang digunakan adalah validitas

    isi. Menurut Arikunto, Suharsimi (1995: 64), Sebuah tes dikatakan memiliki

    validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi

    atau isi pelajaran yang diberikan.

    Suatu instrumen disebut reliabel apabila hasil pengukuran dengan

    instrumen tersebut adalah sama jika sekiranya pengukuran tersebut dilakukan

    pada orang yang sama pada waktu yang berlainan atau pada orang-orang yang

    berlainan (tapi mempunyai kondisi yang sama) pada waktu yang sama atau pada

    waktu yang berlainan. Karena tes pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

    tingkat pemahaman siswa, maka uji reliabilitas tidak dilakukan. Hal ini sesuai

    dengan pendapat Danim, Sudarwan (1997:194), yang menyatakan bahwa uji

    validitas dan reliabilitas ini hanya diperlukan jika peneliti bergantung dengan

    pengukuran dimana instrumen itu berbentuk alat ukur yang menghasilkan nilai

    kuantitatif.

    3. Metode Dokumen

    Menurut Sagala (2010: 271) Dokumen digunakan untuk mendapatkan

    data tambahan serta informasi lainnya yang mendukung data penelitian baik

    dalam bentuk tulisan maupun visual. Dokumen tertulis, foto dan lainnya dapat

    digunakan untuk memperlihatkan suasana latar selama tindakan berlangsung di

    kelas.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    26

    Metode dokumen dalam penelitian ini digunakan untuk mengkaji

    berbagai arsip yang digunakan dalam proses pembelajaran, yaitu silabus, rencana

    pelaksanaan pembelajaran, hasil tes siswa, hasil observasi selama proses

    pembelajaran, hasil observasi sikap positif siswa, pengambilan gambar dan

    dokumen selama proses pembelajaran.

    E. Validitas Data

    Suatu informasi yang akan dijadikan data penelitian perlu diperiksa

    validitasnya sehingga data tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan dapat

    dijadikan sebagai dasar yang kuat dalam menarik kesimpulan (Suwandi, Sarwiji,

    2009:60). Data yang diperoleh dari hasil tes setiap siklus digunakan untuk

    mengetahui pemahaman siswa. Untuk menguji validitas data dari hasil tes untuk

    mengetahui pemahaman siswa, dilakukan validitas isi sebelum soal diujikan

    kepada siswa. Selain itu untuk menguji kebenaran data yang diperoleh digunakan

    triangulasi sumber, yaitu membandingkan dan mengecek balik derajat

    kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda

    (Moleong, Lexy J., 1999 : 178). Dalam penelitian ini, triangulasi sumber

    dilakukan dengan membandingkan hasil observasi dari dua orang yang berbeda

    yaitu guru kelas dan mahasiswa. Data yang diperoleh dikatakan valid jika

    menghasilkan hasil yang sama. Apabila data tidak valid maka dilakukan dengan

    membandingkan hasil pengamatan dengan isi dokumentasi berupa rekaman vidio

    proses pembelajaran.

    F. Teknik Analisis Data

    Analisis merupakan usaha untuk memilih, memilah, membuang,

    menggolongkan, serta menyusun ke dalam kategorisasi, mengklasifikasikan data

    untuk menjawab pertanyaan pokok: (1) Tema apa yang dapat ditemukan pada

    data, (2) Seberapa jauh data dapat mendukung tema/arah/tujuan penelitian

    (Supardi dalam Arikunto, Suharsimi dkk, 2011:132).

    1. Analisis data hasil tes uraian

    Setelah satu siklus tindakan selesai, kepada siswa diberikan tes akhir

    siklus. Tujuannya untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa setelah

    pelaksanaan tindakan. Dari analisis hasil tes siklus, dapat diketahui tercapai

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    27

    tidaknya indikator keberhasilan tindakan yang telah ditetapkan. Menurut Gugus

    dalam Faizin (2009: 45) menyatakan bahwa untuk mengetahui hasil tindakan,

    jenis data yang bersifat kuantitatif dianalisis menggunakan rumus data kuantitatif

    dalam penelitian tindakan kelas yaitu :

    =

    100%

    Keterangan :

    P = Persentase peningkatan

    Post Rate = Nilai rata-rata setelah tindakan

    Base Rate = Nilai rata-rata sebelum tindakan

    2. Analisis Data Hasil Observasi

    Analisis hasil observasi sikap positif siswa akan dianalisis yaitu untuk

    jawaban ya akan diberi skor 1 dan jawaban tidak diberi skor 0. Selanjutnya

    dihitung persentase hasil observasi sikap positif siswa setiap siklus dapat

    diketahui dengan rumus sebagai berikut.

    =

    100%

    Keterangan:

    = persentase sikap positif siswa

    skor capaian = jumlah skor amatan dalam satu siklus

    skor maksimal = jumlah skor maksimal amatan dalam satu siklus

    Karena dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber maka persentase

    sikap positif siswa setiap siklus adalah rata-rata persentase hasil observasi dari

    kedua observer. Selanjutnya persentase sikap positif siswa tersebut dikategorikan

    sesuai dengan kualifikasi hasil persentase observasi sebagai berikut.

    Tabel 2. Pedoman Kualifikasi Hasil Observasi

    Presentase Kategori

    %33,33%0* p

    %67,66%34,33* p

    %100%67,66 * p

    Rendah

    Sedang

    Tinggi

    (Puspitasari, Winda Dewi, 2010: 42-43)

    Sedangkan dari analisis hasil observasi pelaksanaan pembelajaran dapat

    diketahui tentang pelaksanaan tindakan yang meliputi kesesuaian pelaksanaan

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    28

    tindakan dengan rancangan yang telah dibuat, kendala yang dihadapi dalam

    pelaksanan tindakan, serta reaksi siswa terhadap pelaksanan tindakan. Analisis

    terhadap tes akhir siklus dan hasil observasi digunakan pada tahap refleksi,

    sebagai dasar perencanaan tindakan pada siklus berikutnya. Sehingga teknik

    analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah diskriptif.

    G. Indikator Kinerja/Keberhasilan

    Penelitian tindakan kelas dimaksudkan untuk meningkatkan hasil belajar

    siswa. Maka dari itu keberhasilan penelitian tindakan ini ditandai dengan adanya

    peningkatan hasil belajar siswa kearah yang lebih baik .

    Indikator keberhasilan penelitian ini sebagai berikut :

    1. Ketuntasan belajar siswa dalam satu kelas telah memenuhi kriteria ketuntasan

    minimal 75% dari jumlah total siswa dalam kelas telah mencapai ketuntasan

    belajar individu. Ketuntasan belajar individu yang telah ditetapkan untuk

    pokok bahasan Fungsi yakni jika nilai siswa minimal 75.

    2. Sikap positif siswa terhadap matematika mencapai kategori tinggi.

    H. Prosedur Penelitian

    Bentuk penelitian yang akan peneliti lakukan adalah penelitian tindakan

    kelas (class action research). Menurut Arikunto, Suharsimi (2011:3) penelitian

    tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa

    sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara

    bersamaan. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru

    yang dilakukan oleh siswa.

    Dalam penelitian ini, akan diterapkan pola kolaboratif, yaitu pelaksanaan

    penelitian tindakan bukan dari guru, tetapi dari pihak luar (dalam hal ini peneliti)

    untuk memecahkan masalah pembelajaran (Sanjaya, Wina , 2009:59). Pelaksana

    tindakan adalah peneliti sendiri sementara peran pengamat dilakukan oleh guru

    matematika kelas XI SMK Negeri 1 Karanganyar yaitu Paryanta,S.Pd dan salah

    satu mahasiswa pendidikan matematika.

    Indikator yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatnya

    pemahaman dan sikap positif siswa pada materi fungsi melalui penerapan

    pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) yang ditunjukkan dengan

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    29

    75% siswa telah memahami satu kompetensi dasar dalam materi yang diberikan

    dengan nilai nilai KKM kompetensi dasar materi tersebut dan kategori sikap

    positif siswa mencapai kategori tinggi. Setiap tindakan upaya peningkatan

    indikator tersebut dirancang dalam satu unit sebagai satu siklus.

    Siklus pelaksanaan PTK dilakukan melaui empat tahap, yakni: (1)

    perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) pengamatan dan evaluasi ,

    dan (4) analisis dan refleksi tindakan yang dapat digambarkan sebagai berikut.

    Dalam model penelitian tindakan kelas oleh Hopkins, langkah pertama

    yang harus dilakukan adalah perencanaan (planning) tindakan, misalnya membuat

    skenario pembelajaran, lembar observasi, dan lain-lain. Kemudian langkah

    selanjutnya adalah pelaksanaan tindakan. Pada tahap pelaksanaan tindakan,

    didalamnya dilakukan pengamatan (observasi). Selanjutnya melakukan analisis

    dan refleksi. Apabila metode yang digunakan telah berhasil, dapat langsung

    ditarik kesimpulan. Akan tetapi, apabila metode yang digunakan masih perlu

    perbaikan maka dilakukan rencana selanjutnya, demikian terus secara berulang,

    sampai metode yang digunakan benar-benar berhasil.

    Dalam penelitian ini, direncanakan dalam dua siklus.

    1. Rancangan Siklus I

    a. Tahap Perencanaan,

    Pada tahap ini peneliti menyusun beberapa perencanaan, sebagai berikut.

    1) Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan pembuatan

    instrumen kegiatan pembelajaran

    Gambar 1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas oleh Hopkins

    (Masnur muslich, 2011: 43)

    Revised Plan

    Revised Plan

    Action/Observation

    Reflective

    Action/Observation

    Reflective

    Plan

    Reflective

    Action/Observation

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    30

    2) Pembuatan instrumen pengamatan pelaksanaan model pembelajaran

    Missouri Mathematics Project (MMP)

    3) Menyusun Lembar Kerja (LK). LK yang akan digunakan merupakan

    lembar kegiatan siswa untuk membantu proses pembelajaran yang

    dilengkapi dengan latihan soal-soal untuk siswa. LK disusun oleh

    peneliti dengan pertimbangan dari dosen pembimbing dan guru yang

    mengampu pelajaran matematika kelas XI.11 SMK Negeri 1

    Karanganyar.

    4) Menyusun media interaktif yaitu dengan menggunakan slide power

    point yang memuat magic machine. Media ini yang akan digunakan

    untuk membantu proses pembelajaran yang dilengkapi dengan magic

    machine yang berisi tentang penerapan materi relasi dan fungsi dalam

    kehidupan sehari-hari. Media disusun oleh peneliti dengan

    pertimbangan dari dosen pembimbing dan guru yang mengampu

    pelajaran matematika kelas XI SMK Negeri 1 Karanganyar.

    5) Rencana dalam siklus I ini siswa akan belajar bersama dengan teman

    sebangkunya dimana teman sebangku adalah teman satu kelompok

    yang telah dipilih oleh guru berdasar kemampuan akademik dan diakhir

    pertemuan akan mendapat tes formatif untuk mengerjakan beberapa

    soal dan mengerjakan tugas rumah secara berkelompok di rumah.

    Tugas rumah dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya.

    b. Tahap pelaksanaan, dilaksanakan sesuai skenario pembelajaran yang telah

    direncanakan yang dilakukan bersamaan dengan observasi terhadap

    dampak tindakan.

    1) Review

    a) Guru melakukan apersepsi.

    b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

    c) Guru bersama siswa membahas tugas rumah.

    2) Pengembangan

    Guru memberikan bahan ajar kepada siswa melalui presentasi slide

    powerpoint.

  • perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

    commit to user

    31

    3) Kerja kooperatif (latihan terkontrol)

    a) Siswa mengerjakan lembar kerja secara kelompok.

    b) Beberapa kelompok membahas hasil diskusi lembar kerja.

    4) Kerja mandiri

    a) Guru memberikan tes formatif yang dikerjakan secara individu,

    dengan pengerj