Miringotomi
-
Upload
putri-kartika -
Category
Documents
-
view
43 -
download
2
description
Transcript of Miringotomi
Anatomi membrana timpani
Definisi
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur
Resiko
Komplikasi
Perawatan Pasca operasi
Anatomi Membrana Timpani
• membrana timpani, normalnya berwarna putih seperti mutiara. Bentuknya tidak datar akan tetapi berbentuk kerucut dengan puncaknya atau umbo mengarah ke kavum timpani
• Letaknya tidak tegak lurus pada liang telinga akan tetapi membuat suatu sudut 45˚ dengan permukaan horizontal dan sagital. Liang telinga dasarnya agak menurun dekat membrana timpani sehingga terdapat suatu ruangan yang dinamakan sinus meatus
• Membran timpani (bergetar saat adanya suara)• Terdiri dari jaringan fibrosa elastis
• Dibagi 4 kwadran ; atas depan, atas belakang, bawah depan dan bawah belakang
• Berfungsi menerima getaran suara dan meneruskannya pada tulang pendengaran
• Gelombang udara disalurkan melalui 3 tulang auditori; maleus, incus, dan stapes
• Merupakan tulang terkecil pada tubuh manusia• Berfungsi menurunkan amplitudo getaran yang
diterima dari membran timpani dan meneruskannya ke jendela oval
Definisi
miringotomi•Miringotomi ialah tindakan bedah insisi membran timpani•lokasi : kuadran postero inferior pars tensa membran timpani
TujuanAgar terjadi
drainase sekret dari telinga
tengah ke liang telinga luar
Mencegah perforasiMeredakan
nyeri yang sangat hebat
Mengambil sampel sekret
untuk identifikasi adakah
mikroorganisme
Indikasi
1. Otitis Media Supuratif Akut
(a) Edema hebat pada mukosa telinga tengah dan hancurnya sel epitel superfisial, serta terbentuknya eksudat yang purulen di kavum timpani, menyebabkan membran timpani menonjol (bulging).
(b) Terapi medikamentosa gagal dalam waktu 48 jam
(c) Bila tidak dilakukan miringotomi kemungkinan besar membran timpani akan ruptur dan nanah keluar ke liang telinga luar
Kontraindikasi
• Suspek tumor intratimpani
• Miringotomi yang dilakukan pada kasus ini akan mengakibatkan perdarahan profus
Prosedur
• Persiapan – Pada bayi dan anak-anak General anastesi– Pada dewasa kooperatif Lokal anastesi– Mencukur rambut di sekitar telinga
• Operasi – Menggunakan lampu kepala yang mempunyai sinar cukup
terang– Memakai corong telinga yang sesuai dengan besar liang telinga
dan pisau khusus (miringotom) yang digunakan berukuran kecil dan steril.
– Membran tympani dilihat menggunakan otoskop– Insisi dilakukan pada kuadran postero-inferior
Cont.
Insisi kecil di lakukan pada membrana timpani dan dipastikan menghindari ossicle
Pus di belakang membran di suction
• Apabila sekret tebal atau dibutuhkan drainase lebih lama, tuba kecil (grommet) di masukkan pada insisi. Tuba ini menjaga insisi tetap terbuka untuk drainase
Resiko
• Kerusakan ossicle• Perforasi membran timpani permanen• Grommet mungkin masuk ke dalam dan
terjebak pada telinga tengah daripada keluar ke telinga luar
• Resiko lain terkait sedatif atau general anastesi
• Perdarahan akibat trauma pada liang telinga luar• Dislokasi tulang pendengaran• Trauma pada fenestra rotundum• Trauma pada n. fasialis• Trauma pada bulbus jugulare(bila ada anomali letak)
Komplikasi
Perawatan Pasca Operasi
Telinga harus tetap kering untuk dua minggu pertama. Saat mandi kapas dengan vaselin dapat dipasang pada telinga. Untuk berenang gunakan
penutup telinga khusus.
Apabila tedapat drainase persisten dari telinga untuk beberapa hari atau bila terdapat demam,
nyeri atau iritabilitas segera kontrol
Apabila ada cairan di telinga, gunakan tetes telinga untuk mencegah kebuntuan grommet
Nyeri di kontrol dengan analgetik
References
• Staf Pengajar FKUI. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung tenggorok Kepala dan Leher. Balai Penerbit FKUI.Jakarta.2001
• Zool M, Frey R. Myringotomy and ear tubes.• Vinod K, Anand MD. Myringotomi and
insertion of Grommets.• Marzooq E. Myringotomi.