mira adita.docx · Web viewgive a ride is a trustworthy person, members do pasive, active, and...

29
JURNAL KOMUNIKASI INTERPERSONAL MEMBANGUN KEPERCAYAAN KOMUNITAS NEBENGERS MELALUI MEDIA SOSIAL (Studi Kasus Proses Komunikasi Interpersonal dalam Membangun Kepercayaan Pengguna Media Sosial Twitter @nebengers di Jakarta Tahun 2016 untuk Mencari Tumpangan atau Memberikan Tumpangan) Oleh: Mira Adita Widianti D0212070

Transcript of mira adita.docx · Web viewgive a ride is a trustworthy person, members do pasive, active, and...

Page 1: mira adita.docx · Web viewgive a ride is a trustworthy person, members do pasive, active, and interactive information strategy. Keyword ... dengan tidak adanya isyarat non verbal

JURNAL

KOMUNIKASI INTERPERSONAL MEMBANGUN KEPERCAYAAN

KOMUNITAS NEBENGERS MELALUI MEDIA SOSIAL

(Studi Kasus Proses Komunikasi Interpersonal dalam Membangun

Kepercayaan Pengguna Media Sosial Twitter @nebengers di Jakarta Tahun

2016 untuk Mencari Tumpangan atau Memberikan Tumpangan)

Oleh:

Mira Adita Widianti

D0212070

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASIFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARETSURAKARTA

2017

Page 2: mira adita.docx · Web viewgive a ride is a trustworthy person, members do pasive, active, and interactive information strategy. Keyword ... dengan tidak adanya isyarat non verbal

1

KOMUNIKASI INTERPERSONAL MEMBANGUN KEPERCAYAAN

KOMUNITAS NEBENGERS MELALUI MEDIA SOSIAL

(Studi Kasus Proses Komunikasi Interpersonal dalam Membangun Kepercayaan

Pengguna Media Sosial Twitter @nebengers di Jakarta Tahun 2016 untuk

Mencari Tumpangan atau Memberikan Tumpangan)

Mira Adita Widianti

Sri Hastjarjo

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik

Universitas Sebelas Maret

AbstractStarting from the problem of traffic jam in Jakarta, nebengers community

was created to help people. This community persuade people to share their transportation by giving a ride or join a ride with others. Nebengers started work via social media twitter. Looking for a ride or give a ride just through social media. Without knowing each others and just meet through social media, the members want share their transportation. This study was conducted to determine how the interpersonal communication process that occured for building trust through social media for looking for a ride or give a ride.

Theory that used in this research is Uncertainty Reduction Theory from Berger and Calabrese, and follow what Jalaluddin Rakhmat describe about how to build trust, there are three main factor of building trust, those are receive, empathy, and honesty.

This research is qualitative research using the case study method. The data collection technique using the technique of indepth interviews as the primary data source in this study. The sample used in this research that informants is the active nebengers community members in Jakarta. Jakarta is an area where most of the community nebengers active and work. Sample is being taken with purposive sampling method, particularly convenience sampling. And to analyze the data, writer use data analysis technique that is owned by Robert K. Yin. The technique is pattern matching.

This research concludes that: (1) To build trust between who give a ride and passenger, members follow the three main factor of building trust, those are receive, empathy, and honesty. (2) To predict that somebody will not betray, can work well together, and can build trust someone to other higher, follow three communication transaction steps, those are entry phase, personal phase, and exit phase. (3) To get information in order to know the passengers or that person who

Page 3: mira adita.docx · Web viewgive a ride is a trustworthy person, members do pasive, active, and interactive information strategy. Keyword ... dengan tidak adanya isyarat non verbal

2

give a ride is a trustworthy person, members do pasive, active, and interactive information strategy.Keyword: interpersonal communication, social media, trust, case study

Pendahuluan

Berawal dari masalah kemacetan di Jakarta, komunitas nebengers berdiri

untuk membantu masyarakat. Nebengers adalah komunitas yang terbentuk sejak 7

Desember 2011. Komunitas ini yang membantu masyarakat agar lebih mudah

mencari kendaraan yang lebih murah dan mudah didapatkan. Sering kali

masyarakat yang menggunakan transportasi terlihat ironis. Ironis yang

dimaksudkan terjadi karena beberapa alasan, salah satunya ada masyarakat yang

menggunakan transportasi umum, jika transportasi umum tersebut sudah

kelebihan muatan sehingga berdesak-desakan sedangkan di sisi lain, masih

banyak orang yang memilih menggunakan kendaraan pribadi yang rata-rata diisi

satu orang penumpang. Hal itu yang menarik perhatian pemrakarsa awal

@nebengers, Andreas Swasti untuk menjembatani pertemuan kedua pihak

pengguna jalan raya ini melalui media sosial (Company Profile Nebengers, 2013).

Nebengers bekerja melalui media sosial twitter. Aturan penggunaan akun

@nebengers adalah dengan menyantumkan rute keberangkatan, waktu, dan kuota

orang yang bisa menumpang atau kuota yang dibutuhkan dengan tanda pagar

#CariTebengan atau #BeriTebengan, lalu di-mention ke akun twitter @nebengers.

Sebagai alat pembayaran, jarang sekali uang digunakan. Biasanya pihak yang

mendapatkan tebengan atau tumpangan akan membayarnya dengan cara “share”

atau berbagi. Share ini bermacam-macam bentuk yang ditawarkan, ada yang share

makanan, minuman, atau bensin, ada juga yang share sesuai kesepakatan.

Tercantum pada Company Profile Nebengers, pertumbuhan jumlah

followers @nebengers mencapai 1000 followers setiap bulannya. Data per Juni

2013, folowers akun twitter @nebengers berjumlah 22.434. Jika dilihat pada

profil akun twitter @nebengers saat ini followers sudah mencapai kurang lebih

91.700 followers (https://twitter.com/nebengers diakses pada 22 April 2016 pukul

17.28). Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa terjadi lonjakan followers

yang cukup signifikan dari tahun pertama akun twitter ini digunakan.

Page 4: mira adita.docx · Web viewgive a ride is a trustworthy person, members do pasive, active, and interactive information strategy. Keyword ... dengan tidak adanya isyarat non verbal

3

Meningkatnya jumlah followers akun @nebengers, menandakan bahwa minat

masyarakat untuk ikut bergabung semakin banyak.

Walaupun komunitas ini sudah mendapat kepercayaan dari masyarakat,

kadang kala masih terselip perasaan was-was dan khawatir ketika memberi

tumpangan atau menumpang dengan orang yang tidak dikenal didalam diri setiap

anggotanya. Tsania (2014 : 7) dalam risetnya menceritakan tentang pengalaman

informan dan anggota nebengers lainnya yang beropini mengenai baik buruknya

terutama tingkat keamanan dan kenyamanan komunitas nebengers. Rasa khawatir

dan cemas adalah perasaan yang timbul pada setiap orang yang pertama kali

menumpang dengan orang lain yang tidak sama sekali dikenal.

Sebelum memutuskan untuk menumpang, keamanan adalah faktor utama,

keamanan berkaitan erat dengan kepercayaan, dan kepercayaan juga berkaitan erat

dengan reputasi seseorang. Dengan twitter sebagai pembentuk “Reputation

Capital”, dapat diketahui kredibilitas teman tumpangan, melalui melihat foto dan

biografi yang tercantum, timeline yang ditulis, siapa, dan berapa jumlah followers

serta following. Sejak tahap perkenalan dan tahap peneguhan, kepercayaan

menentukan efektivitas komunikasi. Keuntungan mempercayai orang lain adalah

meningkatkan komunikasi interpersonal karena membuka saluran komunikasi,

memperjelas pengiriman, dan penerimaan informasi, serta memperluas

komunikan untuk mencapai maksudnya (Rakhmat, 2011 : 127-128).

Percaya adalah faktor utama untuk menumbuhkan hubungan interpersonal

yang baik. Hilangnya kepercayaan pada orang lain akan menghambat

perkembangan hubungan interpersonal. Dalam permasalahan komunitas

nebengers ini, komunikasi interpersonal yang terjadi adalah melalui media sosial

dimana dua individu yang berkomunikasi tidak bertatap muka. Padahal

komunikasi interpersonal yang berlangsung diperlukan untuk menumbuhkan

persepsi yang baik sehingga ada rasa kepercayaan antara orang yang akan

menumpang dengan orang yang akan memberikan tumpangan atau sebaliknya.

Oleh karena itu, penelitian ini untuk mencegah agar tidak terjadi kegagalan

komunikasi dan dapat menumbuhkan kepercayaan serta dapat mencapai tujuan

dari komunitas ini yaitu saling menumpang dengan aman, maka dari itu penelitian

Page 5: mira adita.docx · Web viewgive a ride is a trustworthy person, members do pasive, active, and interactive information strategy. Keyword ... dengan tidak adanya isyarat non verbal

4

ini dilakukan untuk mencari tahu bagaimana proses komunikasi interpersonal

dalam membangun kepercayaan melalui media sosial.

Rumusan Masalah

Bagaimana proses komunikasi interpersonal yang dilakukan Komunitas

Nebengers dalam membentuk kepercayaan sesama pengguna nebengers dalam

mencari tumpangan dan memberikan tumpangan melalui media sosial?

Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian antara lain adalah untuk mendeskripsikan proses

komunikasi interpersonal yang terjadi dalam membentuk kepercayaan sesama

pengguna nebengers dalam mencari tumpangan dan memberikan tumpangan

melalui media social.

Telaah Pustaka

1. Komunikasi Interpersonal

Komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi adalah proses

pertukaran informasi serta pemindahan pengertian antara dua orang atau lebih

di dari satu kelompok manusia kecil dengan berbagai efek dan umpan balik

(feed back) (Widjaja, 2002 : 8). Fungsi komunikasi antar pribadi atau

komunikasi interpersonal adalah berusaha meningkatkan hubungan insani,

menghindari dan mengatasi konflik-konflik pribadi, mengurangi

ketidakpastian sesuatu, serta berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan

orang lain (Cangara, 2005 : 33). Gunarsa (2002 : 108) mengungkapkan agar

komunikasi interpersonal yang dilakukan menghasilkan hubungan

interpersonal yang efektif dan kerjasama bisa ditingkatkan, perlu adanya

sikap terbuka dan menggantikan sikap dogmatis. Perlu juga memiliki sikap

percaya, sikap mendukung, dan terbuka untuk mendorong timbulnya sikap

saling memahami, menghargai dan saling mengembangkan kualitas. Rakhmat

(2011 : 127) menjelaskan bahwa salah satu faktor yang dapat menumbuhkan

hubungan antar pribadi yang baik, yaitu percaya.

Page 6: mira adita.docx · Web viewgive a ride is a trustworthy person, members do pasive, active, and interactive information strategy. Keyword ... dengan tidak adanya isyarat non verbal

5

a. Kepercayaan dalam Komunikasi Interpersonal

Dalam komunikasi interpersonal, faktor kepercayaan memegang peran

yang cukup signifikan agar komunikasi dapat berjalan dengan baik. Seperti

yang dikemukakan oleh Rakhmat (2011) menjelaskan bahwa salah satu faktor

yang dapat menumbuhkan hubungan antar pribadi yang baik, yaitu percaya.

Dari berbagai faktor yang paling mempengaruhi komunikasi antarpribadi

adalah faktor kepercayaan. Sejak tahap perkenalan dan tahap peneguhan,

kepercayaan menentukan efektivitas komunikasi.

Ada tiga faktor utama yang menumbuhkan sikap percaya yaitu:

menerima, empati, dan kejujuran. Menerima adalah kemampuan berhubungan

dengan orang lain tanpa menilai dan tanpa berusaha mengendalikan.

Menerima adalah sikap yang terlihat orang lain sebagai manusia, sebagai

individu yang patut dihargai. Sikap menerima tidak semudah yang dikatakan.

Sebagian besar manusia cenderung memiliki penilaian sendiri dan sukar

menerima pendapat orang lain. Akibatnya, hubungan interpersonal tidak

dapat berlangsung seperti yang diharapkan.

Empati adalah faktor kedua yang menumbuhkan sikap percaya pada

diri orang lain. Empati telah didefinisikan bermacam-macam. Empati

dianggap sebagai memahami orang lain yang tidak mempunyai arti emosional

bagi diri sendiri (Freud dalam Rakhmat 2011 : 130) ; sebagai keadaan ketika

pengamat bereaksi secara emosional karena ia menanggapi orang lain

mengalami atau siap mengalami suatu emosi (Scotland, et al, dalam Rakhmat

2011 : 130) ; sebagai “imaginative intellectual and emotional participation in

another person’s experience” (Bennet dalam Rakhmat 2011:130).

Kejujuran adalah faktor yang ketiga yang menumbuhkan sikap

percaya. Rakhmat (2011 : 131) mengatakan seseorang tidak menaruh

kepercayaan kepada orang yang tidak jujur atau sering menyembunyikan isi

hatinya atau membungkus pendapat dan sikapnya dengan lambang-lambang

verbal dan non verbal. Kejujuran menyebabkan perilaku orang dapat diduga.

Ini mendorong orang lain untuk saling percaya.

Page 7: mira adita.docx · Web viewgive a ride is a trustworthy person, members do pasive, active, and interactive information strategy. Keyword ... dengan tidak adanya isyarat non verbal

6

Seperti halnya dalam mengekspresikan diri sebagai salah satu wujud

dari komunikasi interpersonal. Mengekspresikan diri adalah mengungkapkan

apa yang ada dalam hati dan pikiran kepada orang lain, aktifitas seperti itu

terjadi jika komunikasi antara individu yang saling berinteraksi telah

mencapai taraf dimana kedua belah pihak mau saling membuka diri.

Sedangkan keterbukaan adalah pengungkapan jujur mengenai informasi

tentang diri seseorang yang biasanya disembunyikan kepada orang yang

diajak berkomunikasi (Kasanah, 2011 : 34)

Menurut Suranto (2011 : 32) kepercayaan adalah perasaan bahwa

tidak ada bahaya dari orang lain dalam satu hubungan. Kepercayaan berkaitan

dengan keteramalan (prediksi), artinya ketika orang dapat meramalkan bahwa

seseorang tidak akan mengkhianati dan dapat bekerja sama dengan baik,

maka kepercayaan individu pada individu lainnya lebih besar.

2. Teori Reduksi Ketidakpastian

Kepercayaan berkaitan dengan prediksi, artinya ketika orang dapat

memprediksikan bahwa seseorang tidak akan mengkhianati dan dapat bekerja

sama dengan baik, maka kepercayaan individu pada individu lainnya lebih

besar. Konsep dalam pengurangan ketidakpastian adalah prediksi dan

penjelasan. Prediksi merupakan kemampuan untuk memperkirakan pilihan-

pilihan perilaku diri sendiri dan orang lain, sedangkan penjelasan merupakan

kemampuan untuk menginterpretasikan makna dari pilihan-pilihan perilaku.

Teori reduksi ketidakpastian oleh Charles R. Berger dan Ricard J.

Calabrese mencoba untuk menggunakan gagasan yang relevan mengenai

komunikasi yang mengarah kepada pembentukan hipotesis/ prediksi yang

melibatkan perilaku komunikasi. Teori ini lebih berfokus pada tahap-tahap

awal suatu interaksi antara orang-orang tak saling kenal. Terdapat tiga tahap

transaksi komunikasi menurut Charles R. Berger dan Ricard J. Calabrese,

yaitu tahap masuk (entry phase), tahap pribadi (personal phase) dan tahap

keluar (exit phase) (Budyatna dan Ganiem, 2011 : 239)

Menurut West dan Turner (2008 : 178) tahap masuk adalah tahapan

awal dari sebuah interaksi diantara orang asing. Tahap masuk ialah apabila

Page 8: mira adita.docx · Web viewgive a ride is a trustworthy person, members do pasive, active, and interactive information strategy. Keyword ... dengan tidak adanya isyarat non verbal

7

orang-orang yang tidak dikenal dihadapkan satu sama lain dalam situasi

tertentu. Selama tahap masuk, isi komunikasi agak terstruktur, isi pesan

cenderung terfokus pada satu hal. Jumlah informasi yang diminta dan

diberikan cenderung bersifat simetris. Pada akhir dari tahap masuk individu

akan memiliki estimasi kepercayaan yang agak baik dan mengarah pada

pengembangan hubungan selanjutnya.

Tahap kedua mengenai transaksi komunikasi oleh Berger dan Calabrese

diberi label tahap pribadi atau personal phase. Tahap ini mulai apabila para

interektan terlibat dalam komunikasi mengenai masalah-masalah sikap yang

utama, masalah-masalah pribadi, dan nilai-nilai dasar. Tahap ini dapat dimulai

setelah beberapa menit berinteraksi; namun demikian dalam kebanyakan

situasi komunikasi informal, tahap pribadi tidak tampak kecuali individu-

individu yang terlibat telah berinteraksi pada kejadian-kejadian yang diulang.

Meskipun hampir selalu terdapat peraturan-peraturan dan norma yang

mengatur perilaku komunikasi dalam kebanyakan situasi, apabila para

interektan telah bergeser ke tahap pribadi, komunikasi lebih spontan dan

kurang dihambat oleh norma-norma sosial yang diinginkan. Selama tahap ini,

orang-orang dapat berbicara mengenai kepribadian dan hubungan-hubungan

sosial mereka (Budyatna dan Ganiem, 2011 : 241). Menurut West dan Turner

(2008 : 178) fase personal ialah tahapan dalam sebuah hubungan ketika orang

mulai untuk berkomunikasi secara lebih spontan dan personal.

Tahap terakhir mengenai transaksi oleh Berger dan Calabrese

dinamakan tahap keluar atau exit phase. Selama tahap ini keputusan dibuat

berkenaan dengan keinginan akan interaksi di masa mendatang. Pada tingkat

yang lebih besar atau more microscopic level mengenai analisis, tahap keluar

dari suatu hubungan dapat terjadi pada beberapa interaksi. Knapp, Hart, dan

Shulman telah mulai meneliti semacam perilaku nonverbal yang terjadi selama

tahap keluar dari transaksi komunikasi khusus. Data mereka menunjukkan

beberapa perilaku yang mengisyaratkan akhir dari sebuah pertemuan khusus.

Menurut West dan Turner (2008 : 178) tahapan dalam sebuah hubungan

Page 9: mira adita.docx · Web viewgive a ride is a trustworthy person, members do pasive, active, and interactive information strategy. Keyword ... dengan tidak adanya isyarat non verbal

8

ketika orang memutuskan apakah untuk meneruskan hubungan atau

menghentikannya.

Charles R. Berger dan James J. Bradac dalam buku mereka berjudul

Languange and Social Knowledge: Uncertainty in Interpersonal Relations

mengatakan bahwa cara lain untuk menyatakan keinginan individu untuk

mengurangi atau mereduksi ketidakpastian adalah berbicara mengenai

mendapatkan pengetahuan atau memperoleh pengetahuan atau knowledge

gaining or knowledge acquisition. Menurut mereka strategi perolehan

pengetahuan atau informasi terdiri dari tiga kelompok besar atau umum

sifatnya. Strategi pertama, strategi pasif, dimana pengamat memperoleh

pengetahuan mengenai orang lain dengan mengamati mereka tanpa mereka

mengetahui bahwa peneliti sedang mengamatinya. Strategi ini tidak

melibatkan secara langsung antara pengamat dan orang yang diamati. Kedua,

strategi aktif merupakan cara-cara untuk mendapatkan informasi yang

memerlukan pengamat untuk berbuat sesuatu untuk memengaruhi respons

pelaku tetapi tidak terlibat kontak langsung antara pengamat dan pelaku.

Ketiga, strategi interaktif adalah strategi dimana pengamat memperoleh

pengetahuan tentang pelaku dengan melibatkan diri dalam interaksi tatap

muka dengan pelaku (Budyatna dan Ganiem, 2011 : 255)

Teori ini berasumsi bahwa apabila orang bertemu dan tidak saling

mengenal, kepedulian mereka yang berupa reduksi ketidakpastian yaitu

dengan memprediksi perilaku mereka sendiri dan juga orang lain dalam

berinteraksi. Dalam teori reduksi ketidakpastian adalah apabila seseorang

melanjutkan berkomunikasi, ketidakpastian mereka satu sama lain menjadi

berkurang dan tingkat keakraban komunikasi akan bertambah.

3. Media Baru untuk Membangun Kepercayaan Komunikasi Interpersonal

Internet memiliki kemampuan sebagai medium komunikasi

interpersonal yang mampu menghubungkan interaksi antara dua orang atau

lebih melalui pesan yang bersifat pribadi maupun terbuka (Sosiawan, 2002).

Tingkat keakraban hubungan dalam komunikasi berbasis CMC

terdapat dua hal. Pertama, anticipated future interaction merupakan proses

Page 10: mira adita.docx · Web viewgive a ride is a trustworthy person, members do pasive, active, and interactive information strategy. Keyword ... dengan tidak adanya isyarat non verbal

9

pengurangan ketidakpastian dengan mencari informasi mengenai individu

lain. Faktor ini secara psikologis dapat mengurangi ketidakpastian seseorang

dalam membangun komunikasi tatap muka atau virtual. Kedua, Chronemic

adalah komunikasi non verbal yang digunakan untuk menggambarkan

bagaimana individu melihat, menggunakan, dan menanggapi masalah waktu

dalam berinteraksi dengan orang lain (Walther dalam Abadi, Sukmawan, dan

Utari, 2013)

Walther (dalam Griffin, 2006 : 121-122) mengatakan bahwa manusia

menginginkan hubungan yang setara ketika mereka berinteraksi secara online

dengan langsung bertatap muka. Tapi, dengan tidak adanya isyarat non verbal

yang biasanya menarik perhatian seseorang seperti ekspresi wajah, kontak

mata, nada pembicaraan, posisi tubuh, dan lain sebagainya yang biasa

digunakan dalam interaksi tatap muka, maka pengguna harus bergantung pada

pesan teks saja. Untuk itu, kemudian pengungkapan identitas diri dan

keterbukaan diri menjadi hal yang diperlukan dalam pengembangan hubungan

di dunia maya. Hal ini berhubungan dengan tingkat kepercayaan dan

kedekatan yang ingin dibangun. Keterbukaan diri merupakan proses

pengungkapan informasi diri sendiri kepada orang lain dimana terjadi

pertukaran informasi antara manusia dalam sebuah hubungan selama

hubungan mereka terjalin (Novianto, 2015 : 3). Pada komunikasi yang

dibangun melalui situs jejaring sosial, identitas ini ditunjukan dengan

menggunakan simbol, kata-kata dan makna yang ditampilkan melalui teks,

grafik, image, audio, dan video. Melalui identitas dan proses pembukaan diri

inilah masing-masing individu mencoba untuk mengembangkan hubungannya

dengan individu lain melalui daya tarik fisik dan kepribadian sehingga

masing-masing individu bisa mendapatkan pandangan dan persepsi terhadap

individu lain.

Page 11: mira adita.docx · Web viewgive a ride is a trustworthy person, members do pasive, active, and interactive information strategy. Keyword ... dengan tidak adanya isyarat non verbal

10

Metodologi Penelitian

Di dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif

dengan jenis penelitian kualitatif dan menggunakan strategi kualitatif studi kasus.

Penelitian ini masuk pada tipe studi kasus deskriptif karena tujuan dari penelitian

ini adalah untuk mendeskripsikan proses komunikasi interpersonal yang terjadi

dalam membentuk kepercayaan sesama pengguna nebengers dalam mencari

tumpangan dan memberikan tumpangan melalui media sosial. Penelitian ini tidak

bertujuan untuk memperbaiki teori yang telah ada atau membuat teori baru, bukan

juga meneliti gabungan kasus-kasus untuk mendapatkan karakteristik umum.

Kasus dalam penelitian ini akan dipelajari secara mendalam dan mengandung hal-

hal menarik untuk dipelajari berasal dari kasus itu sendiri, sehingga dapat

dikatakan bahwa penelitian ini termasuk pada tipe studi kasus intrinsik.

Sumber data primer yang didapatkan anggota nebengers aktif yang berada

di Jakarta dengan cara wawancara mendalam. Data sekunder yang diambil adalah

isi dari twitter @nebengers, meliputi isi timeline dan mention yang masuk.

Peneliti men-screenshoot isi timeline atau mention yang masuk pada twitter

@nebengers, aplikasi chat, dan yang lainnya untuk mendukung data primer yang

sudah diperoleh. Peneliti juga mendapatkan beberapa hasil screenshoot dari

informan. Lokasi dari penelitian berada di Jakarta karena Jakarta merupakan

daerah tempat sebagian besar komunitas nebengers aktif dan bekerja.

Teknik purposive sampling terutama adalah convenience sampling.

Analisa data yang digunakan yaitu teknik analisa data milik Robert K. Yin yaitu

pattern matching (penjodohan pola).

Sajian dan Analisis Data

1. Membangun Kepercayaan

a. Menerima

Menerima adalah kemampuan berhubungan dengan orang lain tanpa

menilai dan tanpa berusaha mengendalikan (Anita Taylor, dalam Rakhmat

2011 : 129). Pemberi tumpangan menerima apa adanya penerima tumpangan

tanpa ada syarat apapun. Tidak terbatas umur, gender, atau yang lainnya.

Begitu juga sebaliknya, penerima tumpangan menerima apanya pemberi

Page 12: mira adita.docx · Web viewgive a ride is a trustworthy person, members do pasive, active, and interactive information strategy. Keyword ... dengan tidak adanya isyarat non verbal

11

tumpangan tanpa ada syarat apapun. Tidak terbatas umur, gender, atau yang

lainnya. Sikap menerima satu sama lain mampu menarik kepercayaan pada

penerima tumpangan dan pemberi tumpangan karena didukung rasa ingin

membantu sesama dan rasa saling membutuhkan. Sikap menerima apa adanya

tanpa ada syarat diyakini mampu menarik kepercayaan, karena jika dengan

adanya syarat dirasa akan membuat orang menjadi enggan untuk menumpang

dan menumbuhkan rasa ketidakpercayaan.

b. Empati

Bentuk rasa empati yang muncul dalam diri anggota nebengers untuk

memberikan tumpangan dan menerima tumpangan adalah:

Melihat kondisi jalanan yang macet, fasilitas transportasi yang

memprihatinkan

Membantu sesama anggota yang membutuhkan teman perjalanan agar

tidak sendirian dengan rute jalan yang searah

Membantu sesama anggota yang membutuhkan kendaraan dengan rute

jalan yang searah

Kepercayaan untuk menerima tumpangan dan memberikan tumpangan

muncul dikarenakan rasa empati membutuhkan teman diperjalanan ketika

sama-sama mengahadapi kemacetan dengan satu arah tujuan yang sama,

dirasa akan merasakan kenyamanan nantinya saat diperjalanan. Hal tersebut

lah yang membuat orang percaya untuk menerima atau memberikan

tumpangan orang.

c. Kejujuran

Proses menumbuhkan rasa kepercayaan para anggota nebengers ketika

ingin memberikan tumpangan atau menumpang, prediksi-prediksi bisa

melihatnya dari media sosial Twitter. Berikut apa yang bisa dilihat dari

twitter untuk melihat apakah orang tersebut diyakini jujur atau tidak:

Melalui twitter dapat dilihat identitas orang yang akan memberikan

tumpangan atau menumpang, dengan melihat foto dan biodata

Selain identitas, kepribadian orang tersebut juga bisa dilihat dari status-

status yang dipostingnya

Page 13: mira adita.docx · Web viewgive a ride is a trustworthy person, members do pasive, active, and interactive information strategy. Keyword ... dengan tidak adanya isyarat non verbal

12

Track record memberikan tumpangan atau menumpang. Seberapa sering

memberikan tumpangan atau menumpang dapat dilihat pada timeline

twitter, apakah orang tersebut sering memposting rute untuk memberikan

tumpangan atau ingin menumpang.

Selain twitter, melihat gaya bahasa pada percakapan sebelum

menumpang (biasanya menentukan titik tempat pertemuan, jam dan lain-lain)

melalui chat aplikasi atau mention. Apakah orang tersebut benar-benar baik

atau tidak.

Kejujuran yang bisa dilihat dari media sosial twitter dianggap mampu

menumbuhkan rasa kepercayaan seseorang untuk memberikan tumpangan

atau menumpang karena twitter adalah media sosial yang menjadi wadah

pertemuan pemberi tumpangan dan penumpang untuk berbagi kendaraan. Jika

seluruh isi dari twitter tersebut termasuk identitas atau postingan mengandung

hal negatif maka akan muncul ketidakpercayaan seseorang untuk memberikan

tumpangan atau menumpang.

2. Pengembangan Hubungan

Teori reduksi ketidakpastian oleh Charles R. Berger dan Ricard J. Calabrese

teori pengembangan hubungan yang mencoba untuk menggunakan gagasan yang

relevan mengenai komunikasi yang mengarah kepada pembentukan hipotesis/

prediksi yang melibatkan perilaku komunikasi. Kepercayaan berkaitan dengan

prediksi, artinya ketika orang dapat memprediksikan bahwa seseorang tidak akan

mengkhianati dan dapat bekerja sama dengan baik, maka kepercayaan individu

pada individu lainnya lebih besar. Konsep dalam pengurangan ketidakpastian

adalah prediksi dan penjelasan. Teori ini lebih berfokus pada tahap-tahap awal

suatu interaksi antara orang-orang tak saling kenal.

a. Tahap Masuk (Entry Phase)

Komunikasi terjadi saat belum saling bertemu untuk berbagi

kendaraan. Isi komunikasi berfokus pada informasi tujuan serta jalur, titik

pertemuan, waktu, keadaan-keadaan yang ada (seperti jumlah kursi yang

kosong untuk mobil, tersedia helm atau jas hujan atau tidak), dan sesuatu

yang ingin dibagikan sebagai tanda terima kasih (uang, makanan,

Page 14: mira adita.docx · Web viewgive a ride is a trustworthy person, members do pasive, active, and interactive information strategy. Keyword ... dengan tidak adanya isyarat non verbal

13

minuman, gratis, atau yang lainnya). Komunikasi dilakukan melalui

mention twitter atau chat pada aplikasi nebengers. Dilarang untuk bertukar

nomor telepon, bbm, id line, whatsapp, dan lainnya yang tidak bisa

dikontrol oleh admin nebengers.

b. Tahap Personal (Personal Phase)

Komunikasi terjadi pada saat diperjalanan. Isi komunikasi dimulai

seputar perkenalan, dimulai dari nama, pekerjaan, kuliah, umur, kegiatan

masing-masing, dan lain sebagainya. Komunikasi berlanjut

membicarakan hal-hal yang lebih spontan, seperti kondisi jalanan saat

itu, kuliner, musik, isu-isu terkini, percintaan, keluarga, bisnis, budaya,

atau membicarakan tentang nebengers itu sendiri.

c. Tahap Keluar (Exit Phase)

Komunikasi yang terjadi saat setelah saling menumpang. Kopi

Darat adalah sebutan untuk sebuah pertemuan antar anggota nebengers.

Hubungan komunikasi berlanjut masih dalam bentuk pertemanan yang

sesekali berkumpul bersama hanya sekedar minum kopi bersama atau

makan bersama. Kegiatan futsal rutin atau event-event besar yang

diadakan nebengers menjadi wadah pertemuan antar anggota dengan

tujuan aksi sosial sekaligus mengeratkan kekeluargaan antar anggota.

Liburan ke luar kota bersama anggota nebengers bentuk bukti dari

hubungan pertemanan yang tidak putus begitu saja antar anggota

nebengers. Menjadi partner kerja juga menjadi bukti dari hubungan

komunikasi yang berlanjut.

3. Strategi Perolehan Informasi

Charles R. Berger dan James J. Bradac dalam buku mereka berjudul

Languange and Social Knowledge: Uncertainty in Interpersonal Relations

mengatakan bahwa cara lain untuk menyatakan keinginan individu untuk

mengurangi atau mereduksi ketidakpastian adalah berbicara mengenai

mendapatkan pengetahuan atau memperoleh pengetahuan atau knowledge gaining

or knowledge acquisition. Ada tiga strategi perolehan informasi, yaitu strategi

pasif, aktif, dan interaktif.

Page 15: mira adita.docx · Web viewgive a ride is a trustworthy person, members do pasive, active, and interactive information strategy. Keyword ... dengan tidak adanya isyarat non verbal

14

a. Strategi Pasif

Melihat-lihat profil twitternya tanpa orang tersebut tahu bahwa sedang

diamati. Hal ini dilakukan untuk mencari tahu apakah orang tersebut

meyakinkan atau tidak dilihat dari identitas foto, bio, atau isi status-status

postingannya (tweet).

b. Strategi Aktif

Untuk memastikan orang yang akan memberikan tumpangan atau

menumpang meyakinkan atau tidak dan bagaimana kepribadiannya adalah

dengan cara menanyakannya kepada orang lain melalui grup whatsapp atau

chat personal ke ketua distrik.

c. Strategi Interaktif

Melihat bagaimana orang yang akan memberikan tumpangan atau

menumpang tersebut berbicara melalui chat dengan gaya bahasanya. Jika

dirasa tidak sopan dan santun, dapat dikatakan bahwa orang tersebut tidak

meyakinkan.

Kesimpulan

Penelitian ini seperti yang telah dikemukakan sebelumnya bertujuan untuk

mengemukankan deskripsi dari proses komunikasi interpersonal yang terjadi

dalam membentuk kepercayaan sesama pengguna nebengers dalam mencari

tumpangan dan memberikan tumpangan melalui media sosial. Dengan berangkat

dari temuan data serta analisis yang dilakukan sebagaimana telah dikemukakan di

bagian sebelumnya, maka penelitian ini berkesimpulan bahwa:

1. Dalam membangun kepercayaan antara pemberi tumpangan dan

penumpang, para anggota nebengers mengikuti tiga faktor utama

menerima, empati, dan kejujuran. Saling menerima apa adanya tanpa ada

syarat apapun. Tidak terbatas umur, gender, atau yang lainnya karena

didorong oleh rasa ingin membantu sesama dan rasa saling membutuhkan.

Berempati karena melihat kondisi jalanan yang macet, fasilitas kendaraan

umum yang memprihatinkan, melihat sesama anggota yang jalan

bepergian sendiri, dan melihat sesama anggota yang membutuhkan

Page 16: mira adita.docx · Web viewgive a ride is a trustworthy person, members do pasive, active, and interactive information strategy. Keyword ... dengan tidak adanya isyarat non verbal

15

kendaraan. Serta kejujuran yang sebagian besar dapat dilihat dari profil

atau isi dari media sosial masing-masing pengguna.

2. Dalam memprediksikan bahwa seseorang tidak akan mengkhianati, dapat

bekerja sama dengan baik dan dapat menumbuhkan kepercayaan individu

pada individu lainnya lebih besar, mengikuti tiga tahap transaksi

komunikasi yaitu, tahap masuk (entry phase), tahap personal (personal

phase), dan tahap keluar (exit phase). Komunikasi yang terjadi pada tahap

masuk adalah komunikasi ketika saat belum saling bertemu untuk berbagi

kendaraan, berfokus pada informasi tujuan serta jalur, titik pertemuan,

waktu, keadaan-keadaan yang ada (seperti jumlah kursi yang kosong

untuk mobil, tersedia helm atau jas hujan atau tidak), dan sesuatu yang

ingin dibagikan sebagai tanda terima kasih (uang, makanan, minuman,

gratis, atau yang lainnya). Sedangkan pada tahap personal terjadi pada

saat diperjalanan, komunikasi yang terjadi lebih spontan. Hal apa saja bisa

dijadikan pembicaraan antar anggota. Tahap terakhir yaitu tahap keluar

terjadi setelah saling menumpang atau turun dari kendaraan, ditunjukkan

dengan masih adanya komunikasi yang terjalin antara anggota nebengers

melalui kopi darat (sebutan untuk sebuah pertemuan antar anggota

nebengers) dengan bentuk event-event acara atau hanya sekedar

berkumpul bersama.

3. Dalam rangka untuk mengambil informasi demi mengetahui calon

penumpang atau pemberi tumpangan adalah orang yang dapat dipercaya,

angggota nebengers melakukan strategi informasi pasif, aktif, dan

interaktif. Strategi pasif dilakukan dengan melihat-lihat profil twitternya

tanpa orang tersebut tahu bahwa sedang diamati. Strategi aktif dilakukan

dengan cara menanyakannya kepada orang lain melalui grup whatsapp

atau chat personal ke ketua distrik. Sedangkan strategi interaktif

dilakukan dengan cara melihat bagaimana orang yang akan memberikan

tumpangan atau menumpang tersebut berbicara melalui chat dengan gaya

bahasanya.

Page 17: mira adita.docx · Web viewgive a ride is a trustworthy person, members do pasive, active, and interactive information strategy. Keyword ... dengan tidak adanya isyarat non verbal

16

Saran

Beberapa saran yang penulis rekomendasikan untuk Komunitas Nebengers,

yakni sebagai berikut:

1. Mewajibkan kembali hashtag Cerita Nebeng (#CeritaNebeng) yang

pernah diberlakukan pada awal Komunitas Nebengers berdiri.

#CeritaNebeng adalah tweet atau cerita para anggota yang saling

menumpang, biasanya berupa kesan dan pesan menyenangkan beserta

foto selfie bersama yang diposting ke twitter. #CeritaNebeng dapat

bermanfaat untuk memperbagus track record anggota yang memposting

#CeritaNebeng dan dapat menumbuhkan rasa kepercayaan yang lebih

kepada anggota tersebut atau bahkan dengan Komunitas Nebengers itu

sendiri.

2. Diharapkan kepada Komunitas Nebengers untuk tetap membuat event-

event besar maupun kecil untuk mempersatukan dan mempererat anggota-

anggota nebengers serta memancing anggota-anggota baru untuk lebih

aktif lagi dalam Komunitas Nebengers sehingga Komunitas Nebengers

mempunyai penerus generasi yang baru didalamnya. Hal ini penulis

sarankan karena penulis mendapatkan cerita bahwa pengadaan event

sudah jarang terjadi setahun terakhir ini.

3. Mempromosikan kembali Komunitas Nebengers ke media selain media

sosial untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa Komunitas

Nebengers ini masih tetap ada dan eksis karena saat ini Komunitas

Nebengers cenderung terkalahkan oleh jasa-jasa kendaraan umum

berbasis online untuk rute jalan dalam kota (seperti Gojek, Uber, Grab

Bike, dan lain-lain).

4. Dari segi keterbatasan pengumpulan data, untuk penelitian selanjutnya

sebaiknya peneliti melakukan metode observasi berperan (participant

observation) untuk data yang lebih konkret, karena dalam penelitian ini

semua data primer hanya diperoleh dari pengakuan anggota nebengers

melalui teknik wawancara dan didukung oleh data dari sceenshoot twitter.

Dengan metode observasi berperan mengajak peneliti untuk terjun

Page 18: mira adita.docx · Web viewgive a ride is a trustworthy person, members do pasive, active, and interactive information strategy. Keyword ... dengan tidak adanya isyarat non verbal

17

langsung ke lapangan, dengan begitu dapat melihat kejadian yang

sebenarnya seperti apa komunikasi yang terjalin antar anggota komunitas

nebengers dimulai dari bertemu, saat diperjalanan, dan setelah turun dari

kendaraan.

Daftar PustakaAbadi, T. W., Sukmawan, F., & Utari, D. A. (2013). Media Sosial dan

Pengembangan Hubungan Interpersonal Remaja di Sidoarjo. (S. Widodo, Z. Maliki, Kasiyanto, A. Nugroho, & H. E. Putro, Penyunt.) KANAL, 96-105. Diambil kembali dari http://journal.umsida.ac.id/page.php?p=artikel&q=60

Budyatna, M., & Ganiem, L. (2011). Teori Komunikasi Antarpribadi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Cangara, H. (2005). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Company Profile Nebengers. 2013.Griffin, E. (2006). A First Look at Communication Theory (6th ed.). New York:

McGraw-Hill.Gunarsa, Y. S. (2002). Asas-asas Psikologi Keluarga Idaman. Jakarta: Gunung

Mulia.Kasanah, U. (2011). Memahami Keterbukaan Komunikasi Antar Pribadi Dalam

Percakapan Online. The Messenger, 3, 33-50.Novianto, A. F. (2015). Hubungan Komunikasi Antar Pribadi Melalui Media

Facebook Dengan Keterbukaan Diri Dalam Berkomunikasi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta. Skripsi: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Diambil kembali dari http://eprints.ums.ac.id/34275/

Rakhmat, J. (2011). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.Sosiawan, E. A. (2002). Kajian Internet Sebagai Media Komunikasi. Makalah.

Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta, FISIP. Diambil kembali dari http://edwi.upnyk.ac.id/artikel.htm

Suranto, A. (2011). Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu.Tsania, S. (2014). Konstruksi Makna Nebeng (Studi Fenomenologi mengenai

Konstruksi Makna Nebeng Bagi Komunitas Nebengers di Kota Bandung). Skripsi. Universitas Komputer Indonesia, Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas, FISIP. Bandung: Elib Unikom.

West, R., & Turner, L. H. (2008). Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi (3rd ed., Vol. 1). (M. N. Maer, Penerj.) Jakarta: Salemba Humanika.

Widjaja, H. (2002). Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Yin, R. K. (1997). Studi Kasus. Desain dan Metode (1st ed.). (M. M. Djauzi, Penerj.) Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.