Minyak Bumi dan Gas Alam

15
PRESENTASI KIMIA Created by : ERDA PRATIWI SMAN 8 TANGERANG

Transcript of Minyak Bumi dan Gas Alam

Page 1: Minyak Bumi dan Gas Alam

PRESENTASI KIMIA

Created by :

ERDA PRATIWI

SMAN 8 TANGERANG

Page 2: Minyak Bumi dan Gas Alam

MINYAK DAN GAS BUMI (GAS ALAM)

Page 3: Minyak Bumi dan Gas Alam

1. Pembentukan Minyak Bumi, Gas Alam,

dan Batu BaraAda tiga jenis bahan bakar fosil yaitu: gas alam, minyak bumi, dan batu bara. Fosil adalah sisa tulang-

belulang binatang atau sisa tumbuhan zaman purba yang telah membatu dan tertanam di bawah

lapisan tanah. Minyak bumi dan Gas Alam berasal dari pelapukan sisa kehidupan purba yang

terpendam bersama air laut dan masuk ke dalam batuan pasir, lempung, atau gamping. Minyak bumi

terbentuk sekitar 2 juta tahun lalu.

Page 4: Minyak Bumi dan Gas Alam

Minyak bumi dikenal dengan sebutan

petroleum atau minyak mentah. Kata

"Petroleum" berasal dari bahasa latin

yaitu: Petro, berarti "Batuan" dan Oleum,

berarti "Minyak".

 

lanjutan tadi...

Proses pembentukan minyak bumi terjadi karena

endapan sisa zat organik dari hewan laut dan

mikroorganisme yang masuk kerongga pori-pori

batuan yang berisi air laut. Tekanan dan suhu yang

tinggi serta adanya bakteri memecah sisa zat

organik menjadi molekul hidrokarbon sederhana

berupa minyak bumi akan terpisah dan terdorong

untuk bergerak mencari tempat lain. Minyak dapat

terperangkap dalam batuan sedimen yang kedap

atau kadang-kadang merembes keluar permukaan

bumi.

Pada umumnya minyak bumi terperangkap dalam

bebatuan yang tidak berpori dalam pergerakannya

ke atas. Untuk memperoleh minyak bumi atau

petroleum ini dilakukan pengeboran.

Page 5: Minyak Bumi dan Gas Alam

2. KOMPOSISI GAS ALAM, MINYAK BUMI, DAN BATU BARA

Gas Alam terdiri dari alkana suku rendah. Yaitu metana, etana, propana, dan butana, dengan metana sebagai komponen utamanya. Alkana adalah golongan senyawa yang kurang reaktif karena sukar bereaksi sehinggga disebut parafin yang artinya afinitas kecil. Selain alkana, juga terdapat berbagai gas lain, yaitu Karbon dioksida (CO₂) dan Hidrogen sulfida (H₂S). Minyak Bumi sebagian besar terdiri atas Hidrokarbon, yaitu alkana dan sikloalkana. Batu Bara mengandung Hidrokarbon suku tinggi dan Senyawa Belerang.

Page 6: Minyak Bumi dan Gas Alam

3. Pengolahan Minyak

Bumi

Minyak mentah (crude oil) belum dapat digunakan sebagai bahan bakar maupun untuk keperluan lainnya, tetapi

harus diolah terlebih dahulu. Pengolahan

(pemurnian = refining) minyak bumi dilakukan melalui distilasi bertingkat, dimana minyak mentah dipisahkan

kedalam kelompok-kelompok (fraksi) dengan titik didih yang mirip. Mula-mula dipanaskan pada suhu sekitar

400°C, kemudian dialirkan ke dalam menara Fraksionasi.

Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah,sedangkan yang titik

didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui sungkup-sungkup gelembung. Semakin ke

atas, suhunya semakin rendah. Demikian hinggakomponen yang mencapai puncak menara yaitu berupa gas,

yang disebut gas petroleum, yang kemudian dicairkan menjadi LPG (Liquified Petroleum Gas).

Page 7: Minyak Bumi dan Gas Alam

4. Bensin (Petrol atau Gasoline)

Dewasa ini, tersedia tiga jenis bensin , yaitu : Premium, Pertamax, dan Pertamax plus. Ketiganya

mempunyai mutu yang berbeda. Mutu bahan bakar bensin dikaitkan dengan jumlah ketukan (knocking)

yang ditimbulkan dan dinyatakan dengan nilai oktan. Semakin sedikit ketukan, semakin baik mutu

bensinnya dan semakin tinggi nilai oktannya. Nilai oktan ditetapkan dengan 2 jenis senyawa sebagai

pembanding yaitu ‘isooktana’ dan ‘n-heptana’. Nilai oktan dapat ditingkatkan melalui reforming,

blending, dan menambahkan zat antiketukan. Reforming : suatu proses untuk mengubah alkana rantai

lurus menjadi rantai bercabang. Blending : Proses pencampuran antara Bensin yang diperoleh melalui

cracking dengan bensin hasil penyulingan langsung. Zat antiketukan yang sering digunakan adalah TEL

(tetraethyl lead) dengan rumus kimia Pb (C₂H₅)₄. Pembakaran bensin yang diperkaya dengan TEL ini,

semua timbel akan keluar bersama asap kendaraan bermotor. Namun, senyawa timbel ini merupakan

racun yang dapatmerusak otak. Jadi, penggunaan bensin bertimbel ini mencemari udara. Sebagai

penggantinya, sekarang ini sering digunakan methyl tertiery buthyl ether (MTBE).

5. Nafta

Nafta mengandung C₆ - C₁₀ merupakan hasil fraksionasi dari fraksi ringan dari minyak bumi

C₅ - C₁₂ menjadi fraksi yang lebih sempit. Nafta digunakan untuk bahan baku berbagaiindustri, seperti

plastik, serat sintesis, nilon, karet sintesis, pestisida, detergen, obat-obatan, kosmetik, dan sebagai

pelarut.

6. Gas Alam

Gas alam sebagian besar terdiri dari atas metana. Indonesia merupakan penghasil utama

gasalam, terutama ladang gas Bontang (Kalimantan) dan ladang gas Arun (Aceh). Untuk

mempermudah transportasi, gas alam dicairkan disebut LNG (Liquefied Natural Gas). Gas alam

digunakan sebagai bahan bakar industri dan rumah tangga, serta sebagai pemanas

ruangan waktu musim dingin. Selain itu, juga berfungsi sebagai sumber hidrogen dan bahan

dasar untuk berbagai jenis industri.

Page 8: Minyak Bumi dan Gas Alam

Fraksi Hidrokarbon Hasil Penyulingan Minyak Bumi

Page 9: Minyak Bumi dan Gas Alam

INDUSTRI PETROKIMIA

Petrokimia : Bahan hasil industri yang berbasis minyak dan gas bumi.

1. Bahan Dasar Petrokimia

Ada 3 jenis bahan dasar petrokimia, yaitu : olefin, aromatika, dan gas-sintesis (syn-gas).

a. Olefin (alkena-alkena)

Olefin merupakan bahan dasar petrokimia yang paling utama . Diantara olefin yangtepenting adalah etilena

(etena), propilena (propena), butilena (butena), dan butadiena. Olefin pada umumnya dibuat melalui proses

perengkahan (cracking). Proses perengkahanmenghasilkan campuran berbagai jenis hasil, bergantung pada

ikatan mana yangdiputuskan.

b. Aromatika

Aromatika adalah benzena dan turunannya. Aromatika dibuat dari nafta melalui prosesyang disebut reforming.

Diantaranya, aromatika yang terpenting adalah benzena (C6H6), toluena (C6H5CH3) dan xilena

(C6H4(CH3)2).

c. Gas Sintesis (syn-gas)

Gas Sintesis (syn-gas) adalah campuran dari karbon monoksida (CO) dan Hidrogen (H2). Syn-gas dibuat dari

reaksi gas bumi atau LPG melalui proses yang disebut steamreforming atau oksidasi parsial.Oksidasi Parsial : 2CH₄(g) CO(g)+H₂(g)

Steam Reforming : CH₄(g)+H₂O(g) 2CO(g)+ 4H₂(g)

Page 10: Minyak Bumi dan Gas Alam

Beberapa produk petrokimia yang berbahan dasar etilena adalah :

a. Polietilena, sebagai kantong plastik dan sampul.

b. PVC (poliviniklorida), sebagai plastik pipa paralon dan pelapis lantai.

c. Etanol, sebagai alkohol.

d. Etilen glikol atau glikol, sebagai bahan antibeku dalam radiator mobil di daerah dingin.

e. Serat atau bahan tekstil (polivinil asetat)

Beberapa produk petrokimia yang berbahan dasar propilena adalah :

a. Polipropilena, sebagai karung plastik atau tali plastik.

b. Gliserol, digunakan untuk bahan kosmetik (pelembab), industri makanan, dan bahan peledak

(nitrogliserin).

c. Isopropil alkohol, digunakan sebagai bahan ± bahan untuk berbagai produk petrokimia lainnya,

misalnya aseton (bahan pelarut, digunakan untuk melarutkan pelapis kuku/kutek).

Beberapa produk petrokimia yang berbahan dasar butadiena adalah :

a. Karet sintesis, seperti SBR (styrene-butadiene-rubber)

b. Nilon, yaitu Nilon 6.6

Beberapa produk petrokimia yang berbahan dasar isobutilena adalah :

MTBE (metil tertiary butyl eter), digunakan untuk menaikkan nilai oktan bensin. MTBE dibuat dari reaksi

isobutilena dengan metanol.

lanjutan tadi...

Page 11: Minyak Bumi dan Gas Alam

2. Petrokimia dari Aromatika

Pada umumnya, industri petrokimia berbahan dasar benzena mengubah

benzena menjadi Stirena, Kumena, dan Sikloheksana.

Beberapa contoh produk yang berbahan dasar toluena dan xilena adalah

Bahan peledak (TNT) dan Asam tereftalat.

3. Petrokimia dari Gas Sintesis (syn-gas)

Beberapa contoh petrokimia dari syn-gas adalah :

a. Amonia (NH₃) c. Metanol (CH₃OH)

b.Urea [CO(NH₂)₂] d. Formaldehida (HCHO)

Page 12: Minyak Bumi dan Gas Alam

Polusi Udara Akibat Pembakaran Bahan Bakar Fosil

1.Sumber Bahan Pencemaran

a. Pembakaran Tidak Sempurna

Jika udara untuk pembakaran tidak mencukupi, maka pembakaran akan berlangsung tidak sempurna

dan menghasilkan karbon monoksida disamping karbon dioksida. Jika udara sangat kurang, maka juga

dapat menghasilkan jelaga, yaitu partikel karbon yang tidak terbakar.

b. Pengotor dalam Bahan Bakar

Bahan bakar fosil, misalnya batu bara mengandung sedikit belerang.

Ketika dibakar, belerang akan terlebas sebagai belerang dioksida, dan juga mengandung berbagai

senyawa logam sebagai pengotor. Pembakaran batu bara akan menghasilkan abu.

c. Bahan Aditif dalam Bahan Bakar

Misalnya, ke dalam bensin ditambahkan berbagai aditif untuk menaikkan nilai oktannya,yaitu TEL

[Pb(C₂H₅)]. Hasil pembakarannya menyebabkan senyawa timbel(II) oksidakeluar bersama asap

kendaraan bermotor.

Page 13: Minyak Bumi dan Gas Alam

2. Asap Buang Kendaraan Bermotor

a. Karbon dioksida (CO₂)

Peningkatan kadar CO₂ di udara dapat mengakibatkan

peningkatan suhu permukaan bumi (efek rumah kaca)

yang kemudian disebut pemanasan global.

b. Karbon Monoksida (CO)

Gas karbon monoksida bersifat racun, dapat menimbulkan

rasa sakit pada mata, saluran pernafasan, dan paru ±

paru. Ambang batas CO di udara sebesar 20 ppm.

c. Oksida Belerang (SO₂ dan SO₃)

Gas belerang dioksida (SO₂) apabila terhirup akan

bereaksi dengan air dalam saluran pernafasan, dan

membentuk asam sulfit yang akan merusak jaringan dan

menimbulkanrasa sakit.

d. Oksida Nitrogen (NO dan NO₂)

Campuran antara NO dan NO₂ ditandai dengan lambang

Nox dimana Nox di udara tidak beracun secara langsung,

namun apabila dicampur dengan bahan pencemar lain

dan menimbulkan fenomena asbut.

e. Partikel Timbel

Senyawa timbel di udara apabila terhirup akan

mengakibatkan keracunan timbel yangdapat

menyebabkan sakit kepala, depresi, hingga kerusakan

otak, ginjal dan hati.

Page 14: Minyak Bumi dan Gas Alam

3. Pengubah Katalik (Catalytic Converter)

Pemasangan Pengubah Katalik dapat mengurangi bahan pencemar yang berasal dari asap kendaraan

bermotor.

4. Efek Rumah Kaca (Greenhouse effect)

Cahaya matahari dapat menembus rumah kaca dan menghangatkan material didalamnya,kemudian

meaterial tersebut akan memancarkan radiasi inframerah yang kemudian diserap oleh kaca dan

diradiasikan kembali di dalam rumah kaca. Sehingga, terjadi peningkatan suhu di rumah kaca.

Gas-gas rumah kaca, yaitu :

Kabon dioksida, uap air, metana, dan keluarga CFC.

5. Hujan Asam

Hujan Asam adalah : Air Hujan dengan pH yang lebih rendah dari 5,7. Polutan yang menyebabkan hujan

asam adalah oksida belerang (SO₂ dan SO₃) dan Nirogendioksida (NO₂). Oksida-oksida ini larut dalam air

membentuk asam.

Masalah-Masalah yang ditimbulkan Hujan Asam:

Kerusakan Hutan

Kematian biota air

Kerusakan bangunan

Cara-Cara menangani Hujan Asam :

Menetralkan asamnya

Mengurangi emisi belerang oksida (SO₂)

Mengurangi emisi oksida nitrogen

Page 15: Minyak Bumi dan Gas Alam

EFEK RUMAH KACA HUJAN ASAM