minilaparotomi

download minilaparotomi

of 3

Transcript of minilaparotomi

Website Bagian Obgin FKUH

Apa Itu Kontrasepsi Mantap (KONTAP)?Contributed by resha

Prof. dr. John Rambulangi, SpOG(K)* Kontrasepsi mantap adalah suatu metode kontrasepsi yang pada pria disebut vasektomi dan pada wanita disebut tubektomi. Kontrasepsi mantap pada wanita yang disebut tubektomi ialah suatu pembedahan dengan cara mini laparatomi (minilap) yaitu tindakan pada tuba fallopii wanita melalui irisan kecil di dinding perut 2-3 cm yang dapat mengakibatkan wanita tersebut tidak dapat hamil. Teknik ini pertama kali diperkenalkan oleh Uchida dkk (1961) di Jepang untuk akseptor kontrasepsi mantap (kontap) atau sterilisasi pada wanita pasca persalinan. Selanjutnya Mark dan Webb (1968) melakukan sayatan kecil yang tersembunyi di balik lipatan kulit bawah pusat pada akseptor pasca persalinan, sehingga parutnya tidak kelihatan. Untuk akseptor masa interval baru dikembangkan sejak tahun 1970-an, diantaranya Vitoon Osathanondh (1972) dari Thailand mengembangkan teknik minilaparotomi yang sederhana dengan memakai alat-alat yang sederhana pula, anestesi lokal tanpa tinggal di rumah sakit. Dan untuk menempatkan rahim sedemikian rupa ke depan dinding perut dipergunakan elevator rahim Ramathibodi sehingga tuba Fallopii dengan mudah ditampilkannya. Kemudian dilakukan pengikatan atau pemotongan. Ternyata teknik yang sederhana ini mudah, aman dan murah sesuai untuk program kontap di negara-negara berkembang. Pembedahan tubektomi minilap merupakan salah satu teknik kontap pada wanita yang resikonya sedikit tetapi manfaatnya banyak. Teknik ini sederhana, mudah serta aman untuk dipelajari oleh dokter umum atau calon dokter. Dan karena kelebihan-kelebihan yang dimilikinya praktis dapat dilakukan oleh dokter-dokter umum di rumah sakit kabupaten atau puskesmas yang mempunyai perlengkapan dan peralatan bedah sederhana. Teknik pembedahan tubektomi (Minilap) dapat dibedakan anatara pasca persalinan, pasca keguguran, dan masa interval berdasarkan atas saat melakukan pembedahan, lokasi minilaparotomi untuk mencapai tuba, dan teknik pembedahan tubektomi. I. Saat Melakukan Pembedahan 1. Pasca persalinan dan pasca keguguran Saat yang terbaik untuk melakukan pembedahan tubektomi minilaparotomi, yaitu tidak lebih dari 48 jam pasca bersalin. Pada waktu ini rahim masih besar, tuba Fallopii masih panjang dan dinding perut masih cukup longgar sehingga memudahkan mencapai tuba dengan irisan kecil pada peri umbilikus yang berdekatan fundus rahim. Apabila dilakukan lebih dari waktu tersebut, rahim telah mengalami involusi sehingga sulit untuk mencapai tuba. Selain itu, keadaan tuba mengalami edema dan rapuh, mudah berdarah, dan infeksi lebih sering terjadi pada pembedahan tubektomi minilaparotomi pasca bersalin lebih dari 48 jam oleh karena lokia merupakan media untuk tumbuhnya infeksi sehingga lama perawatan seluruhnya menjadi lebih lama dari lama perawatan persalinan normal. Demikian pula halnya pasca keguguran, yaitu dapat dilakukan pada hari yang sama setelah evakuasi rahim atau keesokan harinya. 2. Masa interval Saat yang terbaik untuk melakukan pembedahan tubektomi minilaparotomi, yaitu segera setelah haid selesai. Pada waktu ini diyakini kehamilan belum terjadi. Dan apabila akseptor menggunakan salah satu cara kontrasepsi dalam siklus tersebut sebaiknya dilakukan dalam dua mjinggu pertama dari siklus haid, atau setelahnya. Namun demikian, pembedahan tubektomi minilaparotomi masa interval dapat dilakukan setiap saat. Apabila diragukan dan dilaksanakan dalam fase luteal, kuretase rutin dapat dikerjakan sebelumnya. Bahkan beberapa klinik menganjurkan melakukan kuretase rutin ini sesaat sebelum pembedahan dilakukan. II. Lokasi Minilaparotomi untuk Mencapai Tuba 1. Pasca persalinan Lokasi irisan sesuai dengan tingginya fundus rahim saat itu. Jika fundus rahim setinggi pusat atau kira-kira 1-2 jari bawah pusat, maka irisan dilakukan setentang lipatan kulit bawah pusat atau periumbilikus melintang mengikuti garis lekukan tepat bawah pusat. Dan jika lebih tinggi darii pusat (biasanya pada pasca persalinan ganda atau anak besar) maka irisan dilakukan setentang lipatan kulit atas pusat atau supra umbilicus melintang mengikuti garis lekukan tepat atas pusat. Keuntungan kosmetik bekas luka/parutnya dapat tersembunyi atau tidak nampak. Jika fundus rahim jauh dibawah pusat (karena anak kecil atau rahim sudah involusi) maka dilakukan irisan subumbilikus membujur mengikuti garis tengah/mediana setinggi fundus rahim. Keuntungannya mudah diperluas apabila perlu untuk memudahkan mencari tuba. 2. Masa interval, dan pasca keguguran Lokasi irisan supra pubis disesuaikan fundus rahim kira-kira 2 jari atas simfisis atau setentang batas atas rambut mons veneris, ditengah-tengah dibuat irisan melintang. Keuntungannya bekas luka/parutnya kecil menyerupai lipatan kulit saja atau biasanya kemudian ditutupi rambut.http://med.unhas.ac.id/obgin Powered by Joomla! Generated: 17 April, 2012, 17:02

Website Bagian Obgin FKUH

III. Syarat Kontrasepsi Mantap 1. Syarat Sukarela : Mengetahui cara kontrasepsi lain Mengetahui Kontap adalah tindakan pembedahan yang ada risiko Mengetahui cara Kontap permanen Telah diberikan kesempatan untuk berpikir 2. Syarat Bahagia : Terikat dalam suatu perkawinan yang sah dan harmonis Punya anak hidup minimal 2 Anak sehat jasmani dan rohani Bila anak 2, umur anak terkecil minimal 2 tahun 3. Syarat Kesehatan : Indikasi dan kontraindikasi ditentukan oleh dokter. IV. Beberapa Cara Penutupan Tuba Pengikatan dan/atau pemotongan sebagian tuba merupakan cara yang paling sering dilakukan. Bahan yang dipakai untuk megikat tuba antara lain silk (benang sutera yang tidak dapat diserap, misalnya Zeide), catgut (benang yang dapat diserap, misalnya plain maupun chromic catgut). 1. Cara Madlener Pada cara ini tidak dilakukan pemotongan tuba, hanya dilakukan penjepitan untuk meremukkan tuba dan dilakukan pengikatan. 2. Cara Pomeroy Tuba dijepit pada 1/3 bagian proksimal diikat dan dipotong. 3. Cara Kroener Bagian fimbria dari tuba dikeluarkan dari luban irisan, diikat dari mesosalping dibawah fimbria dan selajutnya fimbria dipotong. 4. Cara Irving Tuba dipotong diantara 2 ikatan dan selanjutnya ujung proksiml tuba ditanam ke meometium dan ujung distal ditanam kedalam ligamentum latum. 5. Cara Uchida Daerah ampula tuba disuntik dengan larutan garam fisiologis, sehingga mesosalpingnya mengembung. Tuba dibebaskan dari serosanya, diikat lalu digunting. V. Beberapa Kelebihan-Kelebihan Teknik Pembedahan Tubektomi (MINILAP) 1. Tekniknya mudah sehingga dapat dilakukan oleh dokter umum di rumah sakit kabupaten atau puskesmas dengan perlengkapan dan peralatan bedah sederhana. 2. Dapat dilakukan pasca persalinan, pasca keguguran, dan masa interval; indikasi kontra yang mutlak tidak banyak; dilakukan dengan anestesi local atau kombinasi dengan analgesia neuroleptik; prosedur dilakukan tanpa tinggal dirumah sakit. 3. Luka pembedahan hanya kecil sehingga ketakutan akan pembedahan kurang, parutnya kecil sehingga dapat diterima dari segi kosmetik, bila diperlukan luka pembedahan dapat diperluas. 4. Waktu pembedahan singkat, kegagalan teknik rendah, masa penyembuhan pasca bedah juga singkat. 5. Angka kegagalan pembedahan tubektomi rendah, karena tuba langsung diikat atau dipotong. VI. Kegagalan Teknik Pembedahan Minilap : 1. Pemberian anestesi yang kurang memadai; 2. Obesitas berlebihan sehingga irisan atau luka pembedahan tidak kecil lagi; 3. Adanya perlengketan yang tidak diduga sebelum melakukan pembedahan. VII. Komplikasi Komplikasi pembedahan tubektomi minilap jarang terjadi, walaupun demikian tindakan ini haruslah dilakukan dengan hati-hati karena merupakan pembedahan intraperitoneal maka haris siap sedia untuk mengatasi komplikasi yang mungkin terjadi. 1. Komplikasi pada waktu pembedahan: Perforasi rahim karena pemasangan atau sewaktu memutar elevator rahim; perlukaan kandung kemih jika irisan supra pubik terlalu rendah; perlukaan usus (sangat jarang); perdarahan biasanya akibat robeknya mesosalping; komplikasi anestesi; dan syok; 2. Komplikasi pasca pembedahan tubektomi; rasa nyeri, hematoma subkutan, infeksi pada luka irisan atau abses, luka pembedahan terbuka, dan perdarahan intra abdominal.

http://med.unhas.ac.id/obgin

Powered by Joomla!

Generated: 17 April, 2012, 17:02

Website Bagian Obgin FKUH

* Ahli Kebidanan dan Kandungan, Konsultan Fertilitas Endokrin Reproduksi

http://med.unhas.ac.id/obgin

Powered by Joomla!

Generated: 17 April, 2012, 17:02