MINGGU, 26 SEPTEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA Sport … fileFernando Lumain (atletik), ... lain, atlet...

1
SEBANYAK tujuh atlet Indo- nesia berhasil meraih Beasiswa Olimpiade London 2012. Ketu- juh atlet tersebut, yakni Simon Santoso (bulu tangkis), Sinta Darmariani (angkat besi), Okta Dwi Pramita (angkat besi), Glenn Victor Sutanto (renang), Greysia Polii (bulu tangkis), Fernando Lumain (atletik), dan Fransisca Valentina (tae- kwondo). Berbagai macam kualikasi pun harus dipenuhi ketujuh atlet tersebut untuk menda- patkan beasiswa itu. Antara lain, atlet dari cabang olahraga olimpiade, mempunyai ting- katan teknis minimal (atlet yang telah terbukti pernah mengikuti kompetisi nasional dan inter- nasional), dan tingkatan teknis maksimal, sesuai dengan krite- ria yang telah ditetapkan oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC). Beasiswa tersebut diberikan oleh Olympic Solidarity kepada atlet-atlet yang berpotensi untuk mengikuti Olimpiade musim panas ke-30. Dana beasiswa yang diberikan sebesar US$800 (sekitar Rp7,2 juta) setiap bulan- nya selama dua tahun. “Ini kebanggaan bagi dunia olahraga kita karena atlet ber- prestasi kita mampu bersaing dengan atlet negara lain guna mendapatkan beasiswa terse- but,” ungkap Ketua Komisi At- let Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Ade Lukman di Jakarta, kemarin. Namun, dana tersebut, jelas Ade, tidak seluruhnya diberikan kepada atlet. Sebagian dana akan diberikan kepada pelatih dan federasi cabang olahraga sebagai biaya pelatihan. Selain itu, terdapat dana tam- bahan sebesar US$5.000 (Rp45 juta) yang akan digunakan sebagai biaya untuk berpartisi- pasi pada kualikasi Olimpiade London 2012. Selain ketujuh atlet terse- but, terdapat satu atlet yang memperoleh beasiswa sebesar US$1.300 (Rp11,7 juta) setiap bu- lannya selama dua tahun, yaitu Fernando Lumain (atletik). Pasalnya, Fernando harus berlatih juga di Beijing, China. Keseluruhan biaya yang diberi- kan oleh Olympic Solidarity bagi atlet berprestasi Indonesia sebesar US$181.400 (Rp1,63 miliar). Dengan beasiswa yang di dapat itu diharapkan prestasi Indonesia di London nanti bisa bagus. Selama ini dalam setiap multieven, Indonesia selalu menggantungkan kepada ca- bang bulu tangkis. (*/R-1) Bagi Bona/Ahsan, ini keka- lahan kedua dari dua perte- muan dengan Koo/Tan. Keka- lahan sebelumnya dengan gan- da rangking satu dunia itu terjadi di babak pertama Hong Kong Super Series 2008. “Mereka bermain bagus, cuma kalah dari pengalaman dan peringkat. Itu membuat pada akhir set pertama mereka agak tertekan oleh servis -servis la- wan,” ujar Sekjen PB PBSI Yacob Rusdianto yang mendampingi pemain Indonesia di Tokyo. Pada laga semifinal yang berlangsung di Tokyo Metro- politan Gymnasium, Tokyo, itu, Bona/Ahsan mengawali pertandingan dengan baik. Di set pertama, perebutan angka terus kejar-mengejar hingga kedudukan 4-4. Selanjutnya, mereka terus memimpin perolehan angka dan beberapa kali unggul jauh hingga kedudukan 9-4, 13-9, dan 18-14. Namun, faktor pengalaman dan membuat Koo/Tan tetap tenang dan menunjukkan kelas sebagai ganda terbaik dunia. Momentum kemenangan Koo/Tan terjadi saat membalik kedudukan menjadi unggul 19- 18, lalu menutup set pembuka dengan 21-19. Di set kedua, Koo/Tan lang- sung tancap gas sejak awal. Mereka hanya ‘kecolongan’ skor seri sekali, 1-1, dan terus tak tersentuh untuk menuntaskan game dengan 21-13. “Untuk ke depan, Bona/Ahsan saya kira punya harapan besar untuk menjadi pemain andal.” Bertemu China Di partai puncak, Koo/Tan akan bertemu juara dunia 2010, Cai Yun/Fu Haifeng. Unggulan kelima dari China yang baru menjuarai China Masters Super Series pekan lalu itu lolos ke - nal setelah menaklukkan rekan senegara mereka, Chai Biao/ Zhang Nan, 21-17 dan 21-16. Laga ini menggenapi per- temuan ke-10 kedua pasangan dengan rekor pertemuan yang memihak Cai/Fu 6-3. Catatan lainnya, itu mengulang final Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2010 di Paris, 29 Agustus lalu. Saat itu, kemenangan rubber set Cai/Fu mengubur ambisi Koo/ Tan menjadi juara dunia yang pertama dari Malaysia sejak ajang pada 1977. Selain ganda putra, nal ideal juga tercipta di tunggal putra. Dua pemain paling berkibar saat ini bakal baku-bunuh, yakni Lee Chong Wei (Malaysia) dan Lin Dan (China). Partai ini akan menjadi laga ke-21 kedua pemain dengan rekor pertemuan yang memihak Lin Dan 14-6.Di nomor lainnya, China kembali melanjutkan dominasinya di ajang berhadiah total US$200 ribu(sekitar Rp1,8 miliar) itu. ‘Negeri Tirai Bambu’ itu memastikan tiga gelar de- ngan menciptakan nal sesama pemain China di nomor ganda campuran, ganda putri, dan tunggal putri. (*/R-1) anindityo @mediaindonesia.com Langkah Bona/Ahsan Terhenti Anindityo Wicaksono Faktor pengalaman dan membuat Koo/ Tan tetap tenang dan menunjukkan kelas sebagai ganda terbaik dunia. Sport | 5 MINGGU, 26 SEPTEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA Kita mampu bersaing dengan atlet negara lain guna mendapatkan beasiswa tersebut.’’ Ade Lukman Ketua Komisi Atlet KOI SEKILAS GELANGGANG Rina Terancam Gagal ke AG SATU dari empat pemanah tim Asian Games (AG) 2010, Rina Dewi Puspitasari, terancam tidak bisa membela Indonesia di ajang empat tahunan itu. Penyumbang lima medali emas PON 2008 untuk Jatim itu ditarik mundur oleh Pengprov Perpani Jawa Timur karena mendapat skors bertanding di berbagai ajang na- sional dan internasional selama dua tahun sejak awal Juli 2010. Pengprov Perpani Jatim menilai Rina indisipliner karena absen membela Jatim di Kejurnas Panahan di Jakarta, 20-28 Mei lalu, tanpa alasan yang jelas. Manajer Timnas Panahan Leane Suniar mengatakan, menurut keterangan Rina, kala itu ia absen membela Jatim karena masih proses pindah jalur ke DKI Jakarta. Komite SEAG Bertemu di Jakarta SEBANYAK 20 wakil South East Asian Games (SEAG) Federation Sport and Rules Committee dari 11 negara (Thailand, Malaysia, Filipina, Vietnam, Singapura, Myanmar, Laos, Kamboja, Brunei Darussalam, Timor Leste, dan tuan rumah Indonesia) akan ber- temu di Jakarta, Senin (27/9). Pertemuan tersebut dalam rangka membahas persiapan SEAG Ke-26 di Jakarta dan Sumatra Selatan (Sumsel).” Pertemuan itu merupakan tindak lanjut dari hasil SEA Games Council Meeting bulan Mei lalu. Akan disampaikan ke- pada delegasi bahwa penyelenggaraan SEA Games di Indonesia akan dilaksanakan di Jakarta dan Sumsel,” ungkap Ketua Umum KONI/KOI Rita Subowo di Jakarta, Jumat (24/9). Selain, mem- bahas venues, agenda kedua adalah mengonrmasi enam cabang baru yang akan dipertandingkan (bridge, sepatu roda, paralayang, vovinam, panjat dinding, dan kriket). (*/R-1) MI/M IRFAN Indonesia Juara Umum Karate Championships TUAN rumah Indonesia akhir- nya berhasil memenuhi ambisi untuk menjadi juara umum di kejuaraan 2nd Indonesia Open Karate Championships di Ge- langgang Olahraga Lila Bhuana, Sanur, Bali, 24-25 September. Kesuksesan Indonesia men- jadi juara umum tidak lepas dari keberhasilan menambah enam medali emas pada hari terakhir kejuaraan, kemarin. Kelima medali emas tambahan tersebut didapat dari nomor senior kata beregu putra, kumite senior perorangan putra kelas -67 kg, kumite perorangan putra kelas -60 kg, dan kumite perorangan putra kelas -55 kg, kelas bebas putra, kumite beregu putri. Di nomor kata beregu putra, medali emas sudah dipastikan sejak hari pertama. Pasalnya, pada babak puncak terjadi all-Indonesian final. Di babak nal kemarin, tim Indonesia A yang diperkuat Faisal Zainud- din, Fidelys, Aswar akhirnya mengalahkan Indonesia B yang beranggotakan Rama Putra Masykara, Aspar Sesasria, Sep- tian Prima Razak dengan skor 4-1. All-Indonesian nal juga ter- jadi di nomor kumite kelas -67 kg putra dan -60 kg putra. Di kelas –67 kg, karateka yang tergabung di Pelatnas Asian Games Jintar Simanjuntak dika- lahkan karateka Pelatnas SEA Games Yulizar usia Motuty de- ngan skor 1-2. Adapun di kelas -60 kg Donny Dharmawan kembali membuk- tikan dirinya masih yang terbaik di kelas ini di tingkat nasional. Karateka yang berasal dari per- guruan KKI itu mengalahkan re- kan senegaranya, Suryadi 2-0. Sementara itu, di kelas -55 kg Yelovin Prasetyo mengalahkan karateka Malaysia Loghanesa Rao R dengan skor telak 9-0. Adapun di kelas bebas, medali untuk tim Merah Putih diper- sembahkan karateka senior Umar Syarif. Dengan demikian, Indone- sia tetap berada di posisi per- tama klasemen dengan total medali 9 emas, 12 perak, dan 18 perunggu dan berhak men- jadi juara umum. Posisi kedua ditempati Malaysia dengan 5 emas, 6 perak, 2 perunggu. Vietnam menyusul di urutan ketiga dengan 5 emas, 1 perak, 7 perunggu. Mengomentari hasil yang didapat tim Indonesia tersebut, Ketua Umum Pengurus Besar Federasi Karate-do Indonesia (PB Forki), Hendardji Supandji mengaku cukup puas. Hanya dia mengingatkan para kara- teka untuk tetap berbenah diri lagi untuk menghadapi Asian Games. (Mln/R-1) JATUHKAN LAWAN: Karateka Indonesia Yelovin Prasetyo (kiri) menjatuhkan lawannya, karateka dari Malaysia Loganesha Rao, pada senior kumite -55 kg Kejuaraan Karate Indonesia Terbuka di Denpasar, kemarin. ANTARA/NYOMAN BUDHIANA 7 Atlet Dapat Beasiswa Olimpiade Tim Voli Indonesia Hempaskan Australia TIM putra junior Indonesia meraih kemenangan kedua pada Kejuaraan Bola Voli ASEAN di Bangkok, Thailand. Dalam per- tandingan yang berlangsung di Ratchaburi Gym, Ratchaburi, kemarin, tim Merah Putih ber- hasil menumbangkan Australia 3-1 (25-20, 25-19, 20-25, 25-20). “Australia menang blok dan tinggi badan, sedangkan In- donesia memainkan bola-bola cepat. Itu kunci kemenangan kita,” ungkap manajer tim In- donesia Hari Trisnardjo seusai kemenangan. Sebelumnya, awalan baik diraih tim putra junior saat me- lawan Vietnam. Dalam pertan- dingan perdana yang berlang- sung Jumat (24/9), tim asuhan Ibarsjah itu menang dengan skor 3-0 (25-11, 25-19, 25-14). “Untuk kerja sama tim, kita lebih unggul jika dibandingkan dengan Vietnam. Namun, ba- nyak kegagalan khususnya saat servis. Selain itu, anak-anak juga demam lapangan,” ujar Hari. Dengan modal kemenangan atas Vietnam sehari sebelum- nya, ujar Hari, para pemain Indonesia semakin yakin di lapangan. Sama seperti ketika mengha- dapi Vietnam, dalam pertan- dingan melawan Australia, tim Indonesia menurunkan Febri- yanto Endar Pratomo, I Putu Randu Wahyu Pradana Putra, Sigit Ardian, Ahmad Grahari, Dwi Sistin Nova Yuga, Mey Yunan Kharisma Perdana, dan Akmal Alamsyah (libero). Kemenangan atas Australia tidak dihitung karena ‘Negeri Kanguru’ itu hanya sebagai tim tamu dalam kejuaraan yang saat ini digelar untuk yang ke-16 kalinya tersebut. (*/R-1) Yacob Rusdianto Sekjen PB PBSI L ANGKAH satu-satu- nya pemain Indonesia yang tersisa di turna- men Jepang Terbuka Super Series, Bona Septano/ Mohammad Ahsan, harus kan- das di seminal, kemarin. Pa- sangan peringkat 24 dunia itu ditaklukkan unggulan pertama Koo Kien Keat/Tan Boon Heong dari Malaysia dengan dua set langsung, 19-21 dan 13-21, da- lam tempo 27 menit.

Transcript of MINGGU, 26 SEPTEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA Sport … fileFernando Lumain (atletik), ... lain, atlet...

SEBANYAK tujuh atlet Indo-nesia berhasil meraih Beasiswa Olimpiade London 2012. Ketu-juh atlet tersebut, yakni Simon Santoso (bulu tangkis), Sinta Darmariani (angkat besi), Okta Dwi Pramita (angkat besi), Glenn Victor Sutanto (renang), Greysia Polii (bulu tangkis), Fernando Lumain (atletik), dan Fransisca Valentina (tae-kwondo).

Berbagai macam kualifi kasi pun harus dipenuhi ketujuh atlet tersebut untuk menda-

patkan beasiswa itu. Antara lain, atlet dari cabang olahraga olimpiade, mempunyai ting-katan teknis minimal (atlet yang telah terbukti pernah mengikuti kompetisi nasional dan inter-nasional), dan tingkatan teknis maksimal, sesuai dengan krite-ria yang telah ditetapkan oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC).

Beasiswa tersebut diberikan oleh Olympic Solidarity kepada atlet-atlet yang berpotensi untuk mengikuti Olimpiade musim

panas ke-30. Dana beasiswa yang diberikan sebesar US$800 (sekitar Rp7,2 juta) setiap bulan-nya selama dua tahun.

“Ini kebanggaan bagi dunia olahraga kita karena atlet ber-prestasi kita mampu bersaing dengan atlet negara lain guna mendapatkan beasiswa terse-but,” ungkap Ketua Komisi At-let Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Ade Lukman di Jakarta, kemarin.

Namun, dana tersebut, jelas Ade, tidak seluruhnya diberikan

kepada atlet. Sebagian dana akan diberikan kepada pelatih dan federasi cabang olahraga sebagai biaya pelatihan.

Selain itu, terdapat dana tam-bahan sebesar US$5.000 (Rp45 juta) yang akan digunakan sebagai biaya untuk berpartisi-pasi pada kualifi kasi Olimpiade London 2012.

Selain ketujuh atlet terse-but, terdapat satu atlet yang memperoleh beasiswa sebesar US$1.300 (Rp11,7 juta) setiap bu-lannya selama dua tahun, yaitu

Fernando Lumain (atletik). Pasalnya, Fernando harus

berlatih juga di Beijing, China. Keseluruhan biaya yang diberi-kan oleh Olympic Solidarity bagi atlet berprestasi Indonesia sebesar US$181.400 (Rp1,63 miliar).

Dengan beasiswa yang di dapat itu diharapkan prestasi Indonesia di London nanti bisa bagus. Selama ini dalam setiap multieven, Indonesia selalu menggantungkan kepada ca-bang bulu tangkis. (*/R-1)

Bagi Bona/Ahsan, ini keka-lahan kedua dari dua perte-muan dengan Koo/Tan. Keka-lahan sebelumnya dengan gan-da rangking satu dunia itu terjadi di babak pertama Hong Kong Super Series 2008.

“Mereka bermain bagus, cuma kalah dari pengalaman dan peringkat. Itu membuat pada akhir set pertama mereka agak tertekan oleh servis -servis la-wan,” ujar Sekjen PB PBSI Yacob Rusdianto yang mendampingi pemain Indonesia di Tokyo.

Pada laga semifinal yang berlangsung di Tokyo Metro-politan Gymnasium, Tokyo, itu, Bona/Ahsan mengawali pertandingan dengan baik. Di set pertama, perebutan angka terus kejar-mengejar hingga kedudukan 4-4.

Selanjutnya, mereka terus memimpin perolehan angka dan beberapa kali unggul jauh

hingga kedudukan 9-4, 13-9, dan 18-14.

Namun, faktor pengalaman dan membuat Koo/Tan tetap tenang dan menunjukkan kelas sebagai ganda terbaik dunia. Momentum kemenangan Koo/Tan terjadi saat membalik kedudukan menjadi unggul 19-18, lalu menutup set pembuka dengan 21-19.

Di set kedua, Koo/Tan lang-sung tancap gas sejak awal.

Mereka hanya ‘kecolongan’ skor seri sekali, 1-1, dan terus tak tersentuh untuk menuntaskan game dengan 21-13. “Untuk ke depan, Bona/Ahsan saya kira punya harapan besar untuk menjadi pemain andal.”

Bertemu ChinaDi partai puncak, Koo/Tan

akan bertemu juara dunia 2010, Cai Yun/Fu Haifeng. Unggulan kelima dari China yang baru menjuarai China Masters Super Series pekan lalu itu lolos ke fi -nal setelah menaklukkan rekan senegara mereka, Chai Biao/Zhang Nan, 21-17 dan 21-16.

Laga ini menggenapi per-temuan ke-10 kedua pasangan dengan rekor pertemuan yang memihak Cai/Fu 6-3. Catatan lainnya, itu mengulang final Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2010 di Paris, 29 Agustus lalu. Saat itu, kemenangan rubber set

Cai/Fu mengubur ambisi Koo/Tan menjadi juara dunia yang pertama dari Malaysia sejak ajang pada 1977.

Selain ganda putra, fi nal ideal juga tercipta di tunggal putra. Dua pemain paling berkibar saat ini bakal baku-bunuh, yakni Lee Chong Wei (Malaysia) dan Lin Dan (China).

Partai ini akan menjadi laga ke-21 kedua pemain dengan rekor pertemuan yang memihak Lin Dan 14-6.Di nomor lainnya, China kembali melanjutkan domina sinya di ajang berhadiah total US$200 ribu(sekitar Rp1,8 mi liar) itu. ‘Negeri Tirai Bambu’ itu memastikan tiga gelar de-ngan menciptakan fi nal sesama pemain China di nomor ganda campuran, ganda putri, dan tunggal putri. (*/R-1)

[email protected]

Langkah Bona/Ahsan Terhenti

Anindityo Wicaksono

Faktor pengalaman dan membuat Koo/Tan tetap tenang dan menunjukkan kelas sebagai ganda terbaik dunia.

Sport | 5MINGGU, 26 SEPTEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA

Kita mampu bersaing dengan atlet negara lain guna mendapatkan beasiswa tersebut.’’

Ade LukmanKetua Komisi Atlet KOI

SEKILAS GELANGGANG

Rina Terancam Gagal ke AGSATU dari empat pemanah tim Asian Games (AG) 2010, Rina Dewi Puspitasari, terancam tidak bisa membela Indonesia di ajang empat tahunan itu. Penyumbang lima medali emas PON 2008 untuk Jatim itu ditarik mundur oleh Pengprov Perpani Jawa Timur karena mendapat skors bertanding di berbagai ajang na-sional dan internasional selama dua tahun sejak awal Juli 2010. Pengprov Perpani Jatim menilai Rina indisipliner karena absen membela Jatim di Kejurnas Panahan di Jakarta, 20-28 Mei lalu, tanpa alasan yang jelas. Manajer Timnas Panahan Leane Suniar mengatakan, menurut keterangan Rina, kala itu ia absen membela Jatim karena masih proses pindah jalur ke DKI Jakarta.

Komite SEAG Bertemu di JakartaSEBANYAK 20 wakil South East Asian Games (SEAG) Federation Sport and Rules Committee dari 11 negara (Thailand, Malaysia, Filipina, Vietnam, Singapura, Myanmar, Laos, Kamboja, Brunei Darussalam, Timor Leste, dan tuan rumah Indonesia) akan ber-temu di Jakarta, Senin (27/9). Pertemuan tersebut dalam rangka membahas persiapan SEAG Ke-26 di Jakarta dan Sumatra Selatan (Sumsel).” Pertemuan itu merupakan tindak lanjut dari hasil SEA Games Council Meeting bulan Mei lalu. Akan disampaikan ke-pada delegasi bahwa penyelenggaraan SEA Games di Indonesia akan dilaksanakan di Jakarta dan Sumsel,” ungkap Ketua Umum KONI/KOI Rita Subowo di Jakarta, Jumat (24/9). Selain, mem-bahas venues, agenda kedua adalah mengonfi rmasi enam cabang baru yang akan dipertandingkan (bridge, sepatu roda, paralayang, vovinam, panjat dinding, dan kriket). (*/R-1)

MI/M IRFAN

Indonesia Juara UmumKarate Championships

TUAN rumah Indonesia akhir-nya berhasil memenuhi ambisi untuk menjadi juara umum di kejuaraan 2nd Indonesia Open Karate Championships di Ge-langgang Olahraga Lila Bhuana, Sanur, Bali, 24-25 September.

Kesuksesan Indonesia men-jadi juara umum tidak lepas dari keberhasilan menambah enam medali emas pada hari terakhir kejuaraan, kemarin. Kelima medali emas tambahan tersebut didapat dari nomor senior kata beregu putra, kumite senior perorangan putra kelas -67 kg, kumite perorangan putra kelas -60 kg, dan kumite perorangan putra kelas -55 kg, kelas bebas putra, kumite beregu putri.

Di nomor kata beregu putra, medali emas sudah dipastikan sejak hari pertama. Pasalnya, pada babak puncak terjadi all-Indonesian final. Di babak fi nal kemarin, tim Indonesia A

yang diperkuat Faisal Zainud-din, Fidelys, Aswar akhirnya mengalahkan Indonesia B yang beranggotakan Rama Putra Masykara, Aspar Sesasria, Sep-tian Prima Razak dengan skor 4-1.

All-Indonesian fi nal juga ter-jadi di nomor kumite kelas -67 kg putra dan -60 kg putra. Di kelas –67 kg, karateka yang tergabung di Pelatnas Asian Games Jintar Simanjuntak dika-lahkan karateka Pelatnas SEA Games Yulizar usia Motuty de-ngan skor 1-2.

Adapun di kelas -60 kg Donny Dharmawan kembali membuk-tikan dirinya masih yang terbaik di kelas ini di tingkat nasional. Karateka yang berasal dari per-guruan KKI itu mengalahkan re-kan senegaranya, Suryadi 2-0.

Sementara itu, di kelas -55 kg Yelovin Prasetyo mengalahkan karateka Malaysia Loghanesa

Rao R dengan skor telak 9-0. Adapun di kelas bebas, medali untuk tim Merah Putih diper-sembahkan karateka senior Umar Syarif.

Dengan demikian, Indone-sia tetap berada di posisi per-tama klasemen dengan total medali 9 emas, 12 perak, dan 18 perunggu dan berhak men-jadi juara umum. Posisi kedua ditempati Malaysia dengan 5 emas, 6 perak, 2 perunggu. Vietnam menyusul di urutan ketiga dengan 5 emas, 1 perak, 7 perunggu.

Mengomentari hasil yang didapat tim Indonesia tersebut, Ketua Umum Pengurus Besar Federasi Karate-do Indonesia (PB Forki), Hendardji Supandji mengaku cukup puas. Hanya dia mengingatkan para kara-teka untuk tetap berbenah diri lagi untuk menghadapi Asian Games. (Mln/R-1)

JATUHKANLAWAN:

Karateka Indonesia Yelovin Prasetyo (kiri)

menjatuhkan lawannya, karateka dari Malaysia Loganesha Rao, pada

senior kumite -55 kg Kejuaraan Karate Indonesia Terbuka di

Denpasar, kemarin.ANTARA/NYOMAN BUDHIANA

7 Atlet Dapat Beasiswa OlimpiadeTim VoliIndonesia

HempaskanAustralia

TIM putra junior Indonesia meraih kemenangan kedua pada Kejuaraan Bola Voli ASEAN di Bangkok, Thailand. Dalam per-tandingan yang berlangsung di Ratchaburi Gym, Ratchaburi, kemarin, tim Merah Putih ber-hasil menumbangkan Australia 3-1 (25-20, 25-19, 20-25, 25-20).

“Australia menang blok dan tinggi badan, sedangkan In-donesia memainkan bola-bola cepat. Itu kunci kemenangan kita,” ungkap manajer tim In-donesia Hari Trisnardjo seusai kemenangan.

Sebelumnya, awalan baik diraih tim putra junior saat me-lawan Vietnam. Dalam pertan-dingan perdana yang berlang-sung Jumat (24/9), tim asuhan Ibarsjah itu menang dengan skor 3-0 (25-11, 25-19, 25-14).

“Untuk kerja sama tim, kita lebih unggul jika dibandingkan dengan Vietnam. Namun, ba-nyak kegagalan khususnya saat servis. Selain itu, anak-anak juga demam lapangan,” ujar Hari.

Dengan modal kemenangan atas Vietnam sehari sebelum-nya, ujar Hari, para pemain Indonesia semakin yakin di lapangan.

Sama seperti ketika mengha-dapi Vietnam, dalam pertan-dingan melawan Australia, tim Indonesia menurunkan Febri-yanto Endar Pratomo, I Putu Randu Wahyu Pradana Putra, Sigit Ardian, Ahmad Grahari, Dwi Sistin Nova Yuga, Mey Yunan Kharisma Perdana, dan Akmal Alamsyah (libero).

Kemenangan atas Australia tidak dihitung karena ‘Negeri Kanguru’ itu hanya sebagai tim tamu dalam kejuaraan yang saat ini digelar untuk yang ke-16 kalinya tersebut. (*/R-1)

Yacob RusdiantoSekjen PB PBSI

LANGKAH satu-satu-nya pemain Indonesia yang tersisa di turna-men Jepang Terbuka

Super Series, Bona Septano/Mohammad Ahsan, harus kan-das di semifi nal, kemarin. Pa-sangan peringkat 24 dunia itu ditaklukkan unggulan perta ma Koo Kien Keat/Tan Boon Heong dari Malaysia dengan dua set langsung, 19-21 dan 13-21, da-lam tempo 27 menit.