mineralogi ii.doc
-
Upload
arbipramuji -
Category
Documents
-
view
225 -
download
0
description
Transcript of mineralogi ii.doc
MINERAL DAN MINERALOGI
A. Mineral Mineral ialah suatu zat terbentuk di alam secara alami yang mempunyai
komposisi kimia dan batas batas yang tertentu juga memiliki sifat-sifat yang
tetap, sifat fisis dan kimiawinya dapat berupa unsur tunggal bisa juga
persenyawaan kimia tetap,dari unsur yang murni sampai dengan yang memiliki
unsur yang kompleks dan bisa berbentuk fisik cair, gas, dan padat.
Mineral-mineral memiliki struktur atom yang tetap dan berada dalam
hubungan yang pas dengan bentuk luarnya. Struktur atom yang tetap dan stabil
merupakan kelanjutan dari kumpulan Kristal yang menyatu sesuai dengan bentuk
Kristal menjadi mineral dan asosiasi beberapa mineral adalah syarat utama
terbentuk batuan.
B. Mineralogi
Dari bentuk fisik yang bermacam-macam dan komposisi kimiawinya yang
kompleks, untuk mempelajarinya dari bentuk fisik, sifat kimia, cara terdapatnya,
dan kegunaannya. Ilmu tersebut dinamakan mineralogi salah satu cabang dari
ilmu geologi, dalam mineralogi untuk mengenali suatu mineral dilihat dari sifat
fisik terutama warna, kilap, cerat, pecahan, belahan, berat jenis
Warna ( color )
Melihat dari warna bukanlah satu dari cirri-ciri utama mineral tersebut
dikarenakan mineral memiliki warna-warna yang kebanyakan sama, tetapi
sebagai hal untuk mempermudah mengenali unsur-unsur didalamnya, warna
dibedakan menjadi dua warna Isokrhomatik dan Allokromatik
Sumber : google/searchimage.com
Foto 1Warna mineral
Kilap
Pantulan atau kenampakan cahaya ketika mineral tersebut terkena
cahaya, kilap erat kaitannya dengan refleksi dan refraksi. Intensitas
kilap tergantung dari indeks bias mineral, semakin besar indeksnya
maka semakin mengkilap. Kilap juga sebagai acuan nilai ekonomik
mineral tersebut.
Sumber : google/searchimage.comFoto 2
Kilap pada mineral
Pecahan ialah rupa atau kenampakan mineral saat keadaan pecah, dan
cara mengenalinya dengan melihat bidang yang tak rata, tidak licin, tidak
halus dan ketidakteraturan, pecahan dibagi menjadi beberapa jenis
didasarkan cirri-cirinya.
Bidang belah.
Mineral dikatenakan bisa pecah maka mempunyai kecenderungan, dari
kecenderungan itulah kita bisa mengetahui mineral tersebut melalui
suatu bidang melihat dari arah tertentunya. Bidang itu adalah kelemahan
dari mineral tersebut dan arahnya tergantung susunan atom didalamnya.
Berat jenis
Ditentukan oleh kepadatan ikatan unsur-unsur tersebut dan juga unsur-unsur pembentuknya.cara untuk mengukur berat jenis ialah berat mineral dibagi volume mineral.
Bentuk
Mineral memiliki bentuk yaitu kristalin dan amorf, pada kristalin mineral
pada umumnya yang mempunyai bidang belah dan batasan yang jelas
sedangkan pada amorf memiliki bidang batasan tidak jelas.
Kekerasan
Suatu sifat mineral yang menguji resistensi terhadap kemudahan
abrasi atau tergores. Penilaian kekerasan suatu mineral ialah suatu
yang relatif karena menggunakan dua mineral dan menggosokkan
keduanya jika yang satu tergores maka adalah yang lunak.
Tabel 2
Kekerasan mineral
Sumber : google/searchimage.com
C. Klasifikasi Mineral
Keberagam bentuk fisik, komposisi kimia mineral di klasifikasikan dalam
beberapa klasifikasi seperti klasifikasi Berzelius yang mengkategorikan mineral
berdasarkan komposisi kimiawinya menjadi 8 golongan, sedangkan pada
klasifikasi mineral menurut nickel-struntz pengklasifikasiannya berdasarkan
komposisi kimiawinya serta struktur Kristal penyusunnya yang dibagi menjadi 10
golongan, tetapi penggolongan yang sering digunakan di dunia pertambangan
hingga saat ini ialah klasifikasi Berzelius.
Dalam pengklasifikasian Berzelius berdasarkan komposisi kimianya dan
digolongkan menjadi 8 golongan yaitu:
Native Elements
Merupakan unsure yang bebas dan bukan senyawa di bagi menjadi 3
kelompok berdasarkan unsurnya, contoh :emas (Au). Bismuth (Bi)
Sulfides dan Sulfosalts
Dari nama golongannya dapat diperkirakan jika golongan ini di dominasi
komposisi kimia sulfur, contoh : Sylvanite (AuAgTe4)
Halides
Merupakan mineral yang unsur atau senyawanya terdiri dari unsur logam
berikatan dengan unsur halogen, contoh: halite (NaCl)
Oxides dan hydroxides
Pada golongan oxides unsur yang penting ialah oksigen karena unsur
oksigen pengikat unsur dalam oxides
Carbonates, Nitrates, dan Borates
Golongan ini pada garis besarnya ialah persenyawaan unsur logam dan
semi logam yang bersnyawa dengan Carbonates, Nitrates, dan Borates.
Sulfates, Chromates, Molybdates, dan Tungstates
Komposisi kimia golongan ini didasarkan persenyawaan kimia unsur
atau senyawa logam berikatan dengan salah satu sulfates, Chromates,
Molybdates dan Tungstates.
Phospates, Arsenates, dan Vanadates
Golongan ini hampir sama seperti sulfates yaitu persenyawaan kimia
unsur atau senyawa logam yang bersenyawa dengan salah satu
Phospates, Arsenates, dan Vanadates.
Silicates
Mineral yang terbentuk dan keberadaannya merupakan penyusun
utama pada batuan beku dan metamorf, pada komposisi kimianya ialah
persenyawaan unsur logam dengan Si
KESIMPULAN
Mineral merupakan benda anorganik yang terbentuk secara alami di alam
dan mempunyai komposisi kimia tertentu dan memiliki batasan-batasan tertentu,
mineral memiliki bentuk-bentuk yang berbeda-beda dikarenakan pada proses
terbentuknya dan juga tergantung dari Kristal-kristal penyusunnya karena Kristal
memiliki banyak bentuk dan dari bentuk yang sama saling menyusun dan
terbentuklah mineral.
Keanekaragaman mineral dapat dilihat dari cirri-ciri fisiknya dan juga dari
komposisi bahan kimianya, karena keanekaragaman pada mineral maka perlu
adanya ilmu yang mempelajari tentang mengenali mineral dari ciri fisik dan kimia
yang dinamakan mineralogi.
Perbedaan fisik tersebut sangatlah penting karena dapat mudah
mendeskripsikannya, dalam pendeskripsian mineral jangan hanya
mendeskripsikan dengan satu ciri fisiknya saja karena setiap ciri fisik
menandakan golongan dan penamaannya.
Pada penggolongannya menurut Berzelius mineral digolongkan menjadi 8
berdasarkan komposisi kimianya, pada penggolongan ini sangat penting karena
dapat diketahui nama serta kandungan unsur dari golongannya.