mineral.docx

3
5. Memahami Mineral 5.1 Menjelaskan pengertian Mineral Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya tidak termasuk). Ilmu yang mempelajari mineral disebut mineralogi. Mineral adalah sejumlah besar unsur-unsur kimia yang terdapat dalam tubuh manusia, hanya sedikit yang menunjukan fungsi biokimia dan fisiologis. 5.2 Menjelaskan Klasifikasi Mineral Mineral dibagi menjadi 5 kelompok : 1. Kelompok 1 ,termasuk H, C, N, O, dan Sulfur adalah komponen utama molekul tubuh. Unsur-unsur ini didapat dari intake air, lemak, karbohidrat, dan protein. 2. Kelompok 2, termasuk mineral yang penting untuk nutrisi yaitu kalium, kalsium, fosfor, magnesium, natrium dan clorida (makromineral , yang dibutuhkan tubuh lebih dari 100 mg/hari) 3. Kelompok 3, termasuk unsur runutan, unsur-unsur ini terdapat dalam jumlah yang sedikit yaitu Cr, Co, Cu, I, Fe, Mangan, Molibdenum, Selenium dan Zink yang dibutuhkan dalam makanan manusia yang sedikit jumlahnya (mikromineral kurang dari 100 mg/hari) 4. Kelompok 4, termasuk unsur-unsur tambahan yang diperlukan untuk nutrisi hewan tetapi tidak diketahui mempunya fungsi esensial pada manusia , contohnya Arsen, Kadmium, nikel, silikon, timah, vanadium. 5. Kelompok 5, unsur-unsur yang beracun seperti timah putih dan air raksa. 5.3 Menjelaskan Sumber-sumber Mineral Sumber-sumber natrium : garam meja, garam yang ditambahkan pada penyiapan makanan , semua makanan yang diawetkan dengan garam,

Transcript of mineral.docx

Page 1: mineral.docx

5. Memahami Mineral

5.1 Menjelaskan pengertian Mineral

Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya tidak termasuk). Ilmu yang mempelajari mineral disebut mineralogi. Mineral adalah sejumlah besar unsur-unsur kimia yang terdapat dalam tubuh manusia, hanya sedikit yang menunjukan fungsi biokimia dan fisiologis.

5.2 Menjelaskan Klasifikasi Mineral

Mineral dibagi menjadi 5 kelompok :

1. Kelompok 1 ,termasuk H, C, N, O, dan Sulfur adalah komponen utama molekul tubuh. Unsur-unsur ini didapat dari intake air, lemak, karbohidrat, dan protein.

2. Kelompok 2, termasuk mineral yang penting untuk nutrisi yaitu kalium, kalsium, fosfor, magnesium, natrium dan clorida (makromineral , yang dibutuhkan tubuh lebih dari 100 mg/hari)

3. Kelompok 3, termasuk unsur runutan, unsur-unsur ini terdapat dalam jumlah yang sedikit yaitu Cr, Co, Cu, I, Fe, Mangan, Molibdenum, Selenium dan Zink yang dibutuhkan dalam makanan manusia yang sedikit jumlahnya (mikromineral kurang dari 100 mg/hari)

4. Kelompok 4, termasuk unsur-unsur tambahan yang diperlukan untuk nutrisi hewan tetapi tidak diketahui mempunya fungsi esensial pada manusia , contohnya Arsen, Kadmium, nikel, silikon, timah, vanadium.

5. Kelompok 5, unsur-unsur yang beracun seperti timah putih dan air raksa.

5.3 Menjelaskan Sumber-sumber MineralSumber-sumber natrium : garam meja, garam yang ditambahkan pada penyiapan

makanan , semua makanan yang diawetkan dengan garam, misalnya telor asin, ikan asin, dll.

Sumber- sumber kalium : buah-buahan(pisang), sayur-sayuran,Sumber-sumber Klorida : garam meja

5.4 Menjelaskan Metabolisme MineralKebanyakan mineral (kecuali kalium dan natrium) membentuk garam-garam dan

senyawa-senyawa lain yang relatif sukar larut , sehingga sukar diabsorpsi, dan sebagian besar mineral yang dimakan, dieksresikan dalam feses. Absorpsi mineral sering memerlukan protein pengemban spesifik (spesific carier protein), sintesis protein ini berperan sebagai mekanisme penting untuk mengatur kadar mineral dalam tubuh.

Absorpsi natrium terjadi sepanjang traktus digestivus, paling sedikit dalam lambung dan paling banyak dalam jejunum. Proses absorpsinya melalui enzim Natrium – kalium Adenosin Triposfat(Na-K-ATPase). Mekanisme ini dipengaruhi oleh hormon aldosteron. Absorpsi kalium terutama terjadi pada usus kecil. Masukan dari clorida sejalan dengan masukan dari natrium. Umumnya transport klorida berjalan secara pasif dan terjadi karena selisih muatan elektrokimia yang ditimbulkan akibat transportasi natrium

Page 2: mineral.docx

5.5 Menjelaskan Eskresi MineralNatrium terutama dieksresikan melalui ginjal, dan sebagian kecil melalui tinja,

keringat, air mata, serta ekskreta lainnya. Bila tidak terjadi diare, kadar natrium dalam tinja rendah.eksresi natrium sangat dipengaruhi faal ginjal.

Ekskresi Kalium 90 % terjadi melalui urin. Sebagian kecil bersama tinja, keringat, yang dalam keadaan normal tidak berarti namun dalam keadaan patologis tertentu mungkin menjadi bermakna. Faktor yang mempengaruhi pada sekresi kalium ditubulus distal melipui aktivitas mineralkortikoid, masukan kalium, keseimbangan asam-basa, kecepatan aliran di lumen tubulus distal, dan pengangkutan natrium ke tubulu distal.

5.6 Menjelaskan Kebutuhan mineralDalam keadaan Normal tanpa memperhitungkan pertumbuhan, kebutuhan natrium

amat kecil, yaitu sekitar 0,1 mEq/100 kal. Namun kapasitas tubuh untuk eksresi natrium juga cukup besar, sehingga orang dapat mengkonsumsi 10 mEq/100 kal tanpa efek samping segera. Untuk keperluan praktis diperlukan 2 sampai 3 mEq/100 kal. Pada bayi yang tumbh diperlukan 95 sampai 115 mEq natrium/ kg BB.

Kebutuhan kalium terutama ditentukan oleh kehilangan kalium secara normal, berkisar sekitar 2 mEq/100 kal.

Seperti halnya dengan natrium, kebutuhan clorida per hari sangat renda 0.1 mEq/100 kal, namun masukan yang banyak tidak menyebabkan keadaan patologis karena tubuh dapat mengeksresikan klorida dalam jumlah besar.

5.7 Menjelaskan Fungsi mineralNatrium berfungsi menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh, menjaga aktivitas

saraf, kontraksi otot dan juga berperan dalam proses absorpsi glukosa.Kalium berfungsi menjaga keseimbangan cairan elektrolit dan keseimbangan asam-

basa. Selain itu , bersama dengan kalsium dan natrium , kalium akan berperan dalam transmisi saraf, pengaturan enzim dan kontraksi otot.

Clorida memiliki fungsi fisiologis penting , disamping berfungsi menjaga keseimbangan cairan elektrolit juga sebagai pengatur keasamaan lambung dan ikut berperan dalam menjaga keseimbangan asam-basa tubuh.