mineral yang mengandung unsur P dan K

39
BAB I PENDAHULUAN 1. Phospat Phospat adalah unsur dalam suatu batuan beku atau sedimen dengan kandungan fosfor ekonomis. Biasanya, kandungan fosfor dinyatakan sebagai bone phosphate of lime (BPL) atau triphosphate of lime (TPL), atau berdasarkan kandungan P2O5. Phospat apatit termasuk Phospat primer karena gugusan oksida Phospatnya terdapat dalam mineral apatit (Ca10(PO4)6.F2) yang terbentuk selama proses pembekuan magma. Kadang kadang, endapan Phospat berasosiasi dengan batuan beku alkali kompleks, terutama karbonit kompleks dan sienit. Phospat komersil dari mineral apatit adalah kalsium fluo-Phospat dan kloro-Phospat dan sebagian kecil wavellite, (Phospat aluminium hidros). Sumber lain dalam jumlah sedikit berasal dari jenis slag, guano, crandallite [CaAl3(PO4)2(OH)5.H2O],dan millisite (Na,K).CaAl6(PO4)4(OH)9.3H2O. Sifat yang dimiliki adalah warna putih atau putih kehijauan, hijau, berat jenis 2,81-3,23, dan kekerasan 5 H. Daur Phospat di alam

description

tugas terstruktur agrogeologi

Transcript of mineral yang mengandung unsur P dan K

BAB IPENDAHULUAN1. PhospatPhospat adalah unsur dalam suatu batuan beku atau sedimen dengan kandungan fosfor ekonomis. Biasanya, kandungan fosfor dinyatakan sebagai bone phosphate of lime (BPL) atau triphosphate of lime (TPL), atau berdasarkan kandungan P2O5. Phospat apatit termasuk Phospat primer karena gugusan oksida Phospatnya terdapat dalam mineral apatit (Ca10(PO4)6.F2) yang terbentuk selama proses pembekuan magma. Kadang kadang, endapan Phospat berasosiasi dengan batuan beku alkali kompleks, terutama karbonit kompleks dan sienit.Phospat komersil dari mineral apatit adalah kalsium fluo-Phospat dan kloro-Phospat dan sebagian kecil wavellite, (Phospat aluminium hidros). Sumber lain dalam jumlah sedikit berasal dari jenis slag, guano, crandallite [CaAl3(PO4)2(OH)5.H2O],dan millisite (Na,K).CaAl6(PO4)4(OH)9.3H2O. Sifat yang dimiliki adalah warna putih atau putih kehijauan, hijau, berat jenis 2,81-3,23, dan kekerasan 5 H.Daur Phospat di alam

Penjelasannya adalah:I. Sebagian besar ketersediaan fosfor dalam tanah berasal dari pelapukan batuan phospat. Batuan tersebut lapuk oleh perubahan cuaca. Phospat dari pelapukan batuan phospat meresap ke dalam tanah dan menyuburkan tanaman sekitarnya.II. Phospat anorganik yang tersedia di dalam tanah di serap tumbuhan. Hewan hanya mampu menyerap phospat organik. Kebutuhan fosfor organik ini terpenuhi dengan cara memakan tumbuhan melalu proses rantai makanan.III. Tumbuhan dan hewan yang mati, feses dan urinnya akan terurau menjadi phospat organik. Bakteri menguraikan phospat organik ini menjadi phospat anorganik. Phospat ini akan tersimpan ke dalam tanah kembali dan diserap oleh tumbuhan.IV. Di dalam ekosistem air, juga terjadi daur fosfor. Phospat yang terlarut di dalam air di serap oleh ganggang dan tumbuhan air. Ikan-ikan mandapatkan phospat melalui rantai makanan. Dekomposer menguraikan organisme air yang mati serta hasil ekskresinya menjadi phospat anorganik.V. Selain hasil urau dekomposer, sumber phospat dalam air berasal daei pelapukan batuan mineral yang hanyut di perairan. Phospat yang terlarut di lautan dalam akan membentuk endapan fosfor. Endapan ini tidak dapat dimanfaatkan lagi karena tidak ada arus air di perairan dalam. Phospat yang terlrut di perairan dangkal teraduk oleh arus air shingga menyuburkan ekosistem. Ekosistem yang subur menjadi tempat hidup bagi banyak biota air.VI. Di tempat tertentu, terjdi penimbunan fosfor karena penumpukan kotoran burung guano. Burung guano adalah spesies burung laut yang memangsa ikan ikan laut. Gerombolan burung ini membawa kembali fofat dai laut melalui feses.

Phospat adalah sumber utama unsur kalium dan nitrogen yang tidak larut dalam air, tetapi dapat diolah untuk memperoleh produk Phospat dengan menambahkan asam . Phospat dipasarkan dengan berbagai kandungan P2O5, antara 4-42%. Sementara itu, tingkat uji pupuk Phospat ditentukan oleh jumlah kandungan N (nitrogen), P (Phospat atau P2O5), dan K (potas cair atau K2O). Phospat sebagai pupuk alam tidak cocok untuk tanaman pangan, karena tidak larut dalam air sehingga sulit diserap oleh akar tanaman pangan. Phospat untuk pupuk tanaman pangan perlu diolah menjadi pupuk buatan.Di Indonesia, jumlah cadangan yang telah diselidiki adalah 2,5 juta ton endapan guano (kadar P2O5= 0,17-43%). Keterdapatannya di Provinsi Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan NTT, sedangkan tempat lainnya adalah Sumatera Utara, Kalimantan, dan Irian Jaya. Di Indonesia, eksplorasi Phospat dimulai sejak tahun 1919. Umumnya, kondisi endapan Phospat guano yang ada ber-bentuk lensa-lensa, sehingga untuk penentuan jumlah cadangan, dibuat sumur uji pada kedalaman 2 -5 meter. Selanjutnya, pengambilan conto untuk analisis kandungan Phospat. Eksplorasi rinci juga dapat dilakukan dengan pemboran apabila kondisi struktur geologi total diketahui. Fosfor merupakan salah satu bahan kimia yang sangat penting bagi mahluk hidup. Fosfor terdapat di alam dalam dua bentuk yaitu senyawa Phospat organik dan senyawa Phospat anorganik. Senyawa Phospat organik terdapat pada tumbuhan dan hewan, sedangkan senyawa Phospat anorganik terdapat pada air dan tanah dimana Phospat ini terlarut dia air tanah maupun air laut yang terkikis dan mengendap di sedimen. Fosfor juga merupakan faktor pembatas. Perbandingan fosfor dengan unsur lain dalam ekosistem air lebih kecil daripada dalam tubuh organisme hidup. Diduga bahwa fosfor merupakan nutrien pembatas dalam eutrofikasi; artinya air dapat mempunyai misalnya konsentrasi nitrat yang tinggi tanpa percepatan eutrofikasi asalkan Phospat sangat rendah ( Sastrawijaya, 1991). Phospat terdapat dalam air alam atau air limbah sebagai senyawa ortoPhospat, poliPhospat dan Phospat organis. Setiap senyawa Phospat tersebut terdapat dalam bentuk terlarut, tersuspensi atau terikat di dalam sel organisme air. Di daerah pertanian ortoPhospat berasal dari bahan pupuk yang masuk ke dalam sungai atau danau melalui drainase dan aliran air hujan. PoliPhospat dapat memasuki sungai melalui air buangan penduduk dan industri yang menggunakan bahan detergen yang mengandung Phospat, seperti industri logam dan sebagainya. Phospat organis terdapat dalam air buangan penduduk (tinja) dan sisa makanan. Phospat organis dapat pula terjadi dari ortoPhospat yang terlarut melalui proses biologis karena baik bakteri maupun tanaman menyerap Phospat bagi pertumbuhannya ( Alaerts, 1984). Keberadaan senyawa Phospat dalam air sangat berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem perairan. Bila kadar Phospat dalam air rendah (< 0,01 mg P/L), pertumbuhan ganggang akan terhalang, kedaan ini dinamakan oligotrop. Sebaliknya bila kadar Phospat dalam air tinggi, pertumbuhan tanaman dan ganggang tidak terbatas lagi (kedaaan eutrop), sehingga dapat mengurangi jumlah oksigen terlarut air. Hal ini tentu sangat berbahaya bagi kelestrian ekosistem perairan.Kegunaan Fosfor/Phospat Kegunaan fosfor yang penting adalah dalam pembuatan pupuk, dan secara luas digunakan dalam bahan peledak, korek api, pestisida, odol dan deterjen. Selain itu juga diperlukan untuk memperkuat tulang dan gigi. 2.6 Proses Fosfor / Phospat Dalam Lingkungan Hidup Perputaran unsur fosfor dalam lingkungan hidup relatif sederhana bila dibandingkan dengan perputaran bahan kimia lainnya, tetapi mempunyai peranan yang sangat penting yaitu sebagai pembawa energi dalam bentuk ATP (Adenosin TriPhospat). Perputaran unsur fosfor adalah perputaran bahan kimia yang menghasilkan endapan seperti halnya perputaran kalsium. Dalam lingkungan hidup ini tidak diketemukan senyawa fosfor dalam bentuk gas, unsur fosfor yang terdapat dalam atmosfir adalah partikel-partikel fosfor padat. Batu karang Phospat dalam tanah terkikis karena pengaruh iklim menjadi senyawa-senyawa Phospat yang terlarut dalam air tanah dan dapat digunakan/diambil oleh tumbuh-tumbuhan untuk kebutuhan hidupnya /pertumbuhannnya. Penguraian senyawa organik (tumbuh-tumbuhan dan hewan yang mati serta detergen limbah rumah tangga ) menghasilkan senyawa-senyawa Phospat yang dapat menyuburkan tanah untuk pertanian. Sebagai senyawa Phospat yang terlarut dalam air tanah akan terbawa oleh aliran air sungai menuju ke laut atau ke danau, kemudian mengendap pada dasar laut atau dasar danau.

2. KaliumUnsur K dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah yang besar, yakni terbesar kedua setelah hara N. Pada tanah yang subur kadar K dalam jaringan hampir sama dengan N. K tidak menjadi komponen struktur dalam senyawa organik, tetapi bentuknya semata ionik, K+berada dalam larutan atau terikat oleh muatan negatif dari permukaan jaringan misalnya: R-COO-K+. Fungsi utama K adalah mengaktifkan ensim-ensim dan menjaga air sel.Enzim yang diaktifkan antara lain: sintesis pati, pembuatan ATP, fotosintesis, reduksi nitrat, translokasi gula ke biji, buah, umbi atau akar. Pengaturan air sel: K+mengatur potensial air sel dan osmosis, Na+dapat menggantikan fungsi K+pada sebagian spesies. Turgor sel: ketegaran tanaman, pembukaan dan penutupan stomata. Pengambilan air oleh akar: tarikan osmotik. K dan ketahanan terhadap cekaman: ketahanan terhadap kekeringan: mengatur transpirasi dan penyerapan air oleh akar, musim dingin atau beku, ketahanan terhadap serangan penyakit jamur, ketahanan terhadap serangan serangga, mengurangi kerebahan : batang lebih kuat.Mobilitas KUnsur K sangat lincah dalam tubuh tanaman, mudah dipindahkan dari daun tua ke bagian titik tumbuh. Gejala kekahatan: klorosis/nekrosis ujung dan tepi daun, dimulai dari daun tua atau bagian bawah tanaman (jika disebabkan kegaraman, maka gejala tepi terbakar dimulai pada daun muda), pada legum: muncul becak putih atau nekrosis pada tepi daun, sering jumbuh dengan bekas gigitan serangga, tanaman rebah, tidak tahan kekeringan, rentan terhadap serangan penyakit dan serangga. Jika K berlebihan tidak secara langsung meracuni tanaman. Kadar K dalam tanah yang tinggi dapat menghambat penyerapan kation yang lain (antagonis) dapat mengakibatkan kekahatan Mg dan Ca. K dapat mengatasi gangguan karena kelebihan N yang merangsang pertumbuhan vegetatif, tanaman menjadi sukulen (basah), mudah rebah dan rentan terhadap serangan penyakit/serangga, sedangkan K memiliki pengaruh yang sebaliknya.Sumber K1. Bahan organik: sebagian besar K mudah terlindi dari seresah tanaman, pelepasan tersebut tidak berkaitan dengan tingkat perombakan sebagaimana N atau P, hal ini disebabkan K tidak menjadi komponen dalam struktur senyawa organik.2. Rabuk, kompos dan biosolid: kebanyakan K dalam bentuk terlarut, sehingga segera tersedia bagi tanaman3. K tertukar: sebagai K+dalam kompleks pertukaran, pertukaran merupakan reaksi dalam tanah yang paling penting bagi K4. K tidak tertukar : K+pada posisi antar kisi dalam mineral lempung 2:15. Pelarutan mineral K: kebanyakan tanah memiliki kadar K total yang tinggi, K yang dimiliki tersebut lebih banyak dibanding hara yang lain, sedangkan untuk tanah pasir secara alami kandungan K memang rendah, sumber K adalah mineral feldspar dan mika, yang akan tersedia dengan lambat, ini menjadi sumber K dalam jangka panjang, K tersedia merupakan sebagian kecil saja dari K total6. Pupuk KBentuk K yang diserap tanamanUnsur K diserap dalam bentuk kation (K+). Konsumsi berlebihan: jika K+terlarut sangat tinggi, tanaman akan menyerap lebih banyak K dibanding yang diperlukan, ini menyebabkan kelebihan (banyak sekali) K yang terangkut oleh panen, sehingga dapat menyebabkan ketimpangan hara bagi ternak, yakni kekurangan Ca, Mg, Na.

Gerakan K menuju akarKadar K dalam larutan tanah umumnya 1-10 ppm, sedangkan rerata untuk tanah pertanian adalah 4 ppm. K+bergerak karena difusi dan aliran masa. K bergerak menuju akar terutama oleh disfusi, pada kebanyakan tanah besarnya mencakup 90%. Jangkauan gerakan K sangat terbatas, selama satu musim tanam hanya 1-4 mm. Gerakan K karena aliran masa sangat penting pada tanah yang memiliki K tinggi, demikian juga K yang berasal dari pupuk K yang diberikan, atau pada tanah dengan KPK yang rendah.Alih rupa K dalam tanah1. Pertukaran kation: jerapan dan pelepasan dari permukaan lempung atau bahan organik tanah.2. Penyematan: K berada di antara kisi lempung, yaitu pada mineral lempung sekunder, pelepasan K ini sangat lambat karena sukar ditukar kation lain3. Pelapukan mineral primer: feldspar, mikaKetersediaan K1. Segera tersedia: K labil, K dalam larutan tanah atau komplek pertukaran, meliputi 1-2% dari total K dalam tanah.2. Tersedia lambat : K tidak tertukar, K tersemat, meliputi 1-10% K total dalam tanah.3. Tidak tersedia: K dalam struktur mineral primer, dengan lambat akan mengisi pangkalan K tersedia, meliputi 90-98% total K dalam tanah.Pertukaran kationReaksi pertukaran kation dirajai oleh kelakuan K dalam tanah. Terjadi keseimbangan yang cepat antara K tertukar dengan K larutan tanah, K tertukar menjadi penyangga yang akan mengisi K dalam larutan, perlu diingat kembali konsep faktor kuantitas dan intensitas(BC =Q/I ). K dalam larutan tanah dan K tertukar dipengaruhi oleh jenis dan jumlah kation yang lain serta watak tapak pertukaran tanah. K+dipegang lebih lemah dibandingkan kation polivalen lainnya dengan deret kekuatan ikatan : Al3+> Ca2+> Mg2+> K+= NH4+> Na+, (ingatLyotropic series) . Kejenuhan basa dan pH tanah: jerapan K lebih tinggi jika kejenuhan basa lebih tinggi, K+segera menggantikan Ca2+dan Mg2+lebih cepat dibandingkan Al3+. Pengapuran meningkatkan jerapan K+, pengapuran meningkatkan kejenuhan basa (Ca2+dan Mg2+), peningkatan jerapan K+tersebut sejalan dengan adanya peningkatan KPK yang disebabkan bertambahkanya muatan karena kenaikan pH (ingatvariable charge).Tipe tapak pertukaran K+ :(1).posisi p (planar): permukaan luar dari mineral lempung, nonspesifik, (2). posisi e (edge): tepian mineral lempung, spesifik untuk K, (3). posisi I (inner): permukaan dalam mineral lempung, sangat spesifik bagi K. K dalam larutan tanah disangga oleh K+pada posisi p .K tidak tertukarK dalam posisi ini tidak segera tersedia, tetapi dalam keseimbangan dengan pangkalan K labil: K tidak tertukar >lambat> K tertukar >cepat> K larutan tanah. Penyematan dan pelepasan K: mineral primer mika membentuk mineral sekunder: lempung 2:1, yaitu Illit dan vermikulit. Fixed K: K+terikat pada posisi antar kisi, merekatkan kedua kisi, menghilangkan sifat kembang kerut lempung tersebut. proses dapat balik dengan lambat : pelepasan K: Mika > illit > vermikulit, penyematan K: K pupuk bergerak menuju tapak antar kisi pada lempung 2:1, Vermikulit illit. Penyematan Ammonium (NH4+) dapat juga terjadi untuk mengisi posisi antar kisi tersbutFaktor yang mempengaruhi penyematan dan pelepasan K: (1). jumlah dan jenis lempung, (2). kehadiran NH4+dan (3). daur lengas tanah: basah/kering, beku/cair, pengaruhnya bervariasi tergantung kadar K tertukar dan jenis lempungPelapukan mineral KUnsur K terlepas dari pelapukan mika: Mika memiliki kisi silikat 2:1 (pada mineral primer), akan membentuk mineral lempung sekunder 2:1. K-feldspar: pelapukan lebih lambat dibanding mika, pelepasan K akan terjadi setelah adanya pelarutan mika, pada tanah dengan tingkat pelapukan sedang (moderately weathered soils)maka kandungan K akan tertinggi sedangkan pada tanah yang sudah mengalami pelapukan lanjut (highly weathered soils) kadar K akan rendah.Alih tempat KKehilangan K dari tanah setiap tahunnya, lebih besar dibanding N atau P. Erosi: kehilangannya besar pada tanah yang kaya K. Pelindian: K lebih mudah terlindi dibanding P, sedikit pelindian jika KPK tanah tinggi. pelindian dominan pada tanah dengan KPK rendah, yaitu tanah pasiran masam yang memiliki KPK berasal dari muatan terubahkan dari bahan organik, atau wilayah tersebut memiliki curah hujan yang tinggi, atau menggunakan irigasi yang baikKalium bagi tanaman padi bermanfaat untuk memperbaiki anakan, meningkatkan ukuran dan berat bulir, meningkatkan penyerapan phosfor, penting dalam proses membuka dan menutupnya mulut daun serta meningkatkan ketahanan tanaman padi pada kondisi iklim yang kurang menguntungkan. Pemberian kalium yang seimbang dengan pemberian netrogen menjadikan tanaman padi tidak mudah rebah dan dapat meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit. Sebaliknya apabila kekurangan kalium tanaman padi tidak dapat memanfaatkan air dan hara baik yang berasal dari dalam tanah maupun dari pupuk. Selain itu pemberian kalium yang cukup dapat mengurangi keracunan zat besi (Fe).

BAB IIDESKRIPSI1. Mineral dan batuan yang mengandung Phospat1) Apatit Ca5(PO4)3(OH,F,Cl)

Termasuk kelas Phosphates dalam kelompok Apatite. Mineral ini digunakan sebagai sumber phosphor yang digunakan untuk fertilisasi, jarang sebagai gemstone dan sebagai contoh mineral. Memiliki warna hijau, tetapi juga terkadang berwarna kuning, biru, coklat kemerahan dan ungu. Kilap kaca hingga berminyak dengan tingkat transparansi yaitu transparan hingga translucent.2) Autunite Ca (UO2) 2 (PO4) 2,10-12H2O

Termasuk atau (terhidrasi uranyl kalsium fosfat) dengan rumus sebagai berikut: Ca (UO2) 2 (PO4) 2,10-12H2O adalah kuning - neon kehijauan mineral dengan kekerasan 2 - 2 . Autunite mengkristal dalam sistem tetragonal dan sering terjadi sebagai persegi tabular kristal. Karena isi uranium moderat 48,27% itu adalah radioaktif dan juga digunakan sebagai bijih uranium. Jika mineral mengering, itu mengkonversi untuk meta-autunite-aku, yang dapat berubah menjadi meta-autunite-II setelah pemanasan. Kedua mineral berikutnya sangat jarang terjadi di alam. Untuk studi ilmiah dianjurkan untuk menyimpan mineral dalam wadah tertutup untuk meminimalkan kehilangan air. Museum diketahui telah menutupi mineral dengan pernis untuk menghindari pengeringan mineral.3) Hydroxylapatite (Ca5 (PO4) 3 (OH))

Hydroxylapatite, juga disebut hidroksiapatit, adalah bentuk alami mineral kalsium apatit dengan rumus kimia Ca5 (PO4) 3 (OH), tetapi biasanya ditulis Ca10 (PO4) 6 (OH) 2 untuk menunjukkan bahwa sel satuan kristal terdiri dari dua entitas. Hydroxylapatite adalah bagian dari kelompok hidroksil apatit kompleks. OH-ion yang dapat digantikan oleh fluorida, klorida atau karbonat, menghasilkan fluorapatite atau chlorapatite. Mineral ini mengkristal dalam sistem kristal heksagonal. Memiliki bobot jenis 3,08 dan 5 pada Skala Mohs. Hydroxylapatite murni bubuk putih. Apatites alami dapat berwarna cokelat, kuning, atau hijau.

4) Monasit

Monasitadalah mineral fosfat berwarna coklat kemerahanfosfat yangmengandung unsurtanah jaranglogam. Sebenarnya ada setidaknya empat berbagai jenis monasit, tergantung pada komposisi unsur relatif dari mineral: monasit-Ce(Ce, La, Pr, Nd, Th, Y) PO4 monasit-La(La, Ce, Nd, Pr) PO4 monasit-Nd(Nd, La, Ce, Pr) PO4 monasit-Pr(Pr, Nd, Ce, La) PO4Mineral monasit berwarna coklat kemerahan memiliki sistem kristal monoklin dengan kekerasan 5-5,5 serta berat jenis 5-5,3.Monasitadalah mineral fosfatmengandung unsurtanah jaranglogam. Sebenarnya ada setidaknya empat berbagai jenis monasit, tergantung pada komposisi unsur relatif dari mineral. Monasit merupakanbijihpenting untuk thorium, lantanum dan cerium. Hal ini sering ditemukan dalam endapan letakan. Keberadaan thorium dalam monasit dapat menghasilkanradioaktif. Monasit, sebagaimana telah disebutkan, terbentuk di pegmatit fosfat tetapi sebenarnya merupakan konstituen jejak standar di banyak batuan beku, metamorf dan urat biasa mengisi. Mineral monasit dapat lapuk keluar dari batuan induk dan dibagian hilir jarak yang besar dan mengumpulkan di deposit sungai dan bahkan di deposit laut pantai. Monasit sebagai sumber utama untuk menghasilkan thorium, cerium, dan elemen langka lainnya.Sebagai bijih logam tanah jarang khususnya thorium, cerium dan Lantanum. Unsur unsur yang menghadilkan radioaktif.

5) Fluor Apatit

Fluorapatite, seringkali dengan ejaan alternatif fluoroapatite, adalah sebuah mineral dengan rumus Ca5 (PO4) 3F (kalsium halophosphate). Fluorapatite adalah kristal keras padat. Walaupun sampel dapat memiliki berbagai warna (hijau, cokelat, biru, ungu, atau tak berwarna), mineral yang murni adalah tidak berwarna. Fluorapatite mengkristal dalam sistem kristal heksagonal. Hal ini sering digabungkan sebagai larutan padat dengan hydroxylapatite (Ca5 (PO4) 3OH) dalam matriks biologis. Chlorapatite (Ca5 (PO4) 3Cl) merupakan struktur terkait lainnya. Fluorapatite yang paling umum merupakan mineral fosfat. Hal ini terjadi secara luas sebagai aksesori mineral dalam batuan yang kaya akan kalsium dan batuan metamorf. Ini biasanya terjadi sebagai detrital atau diagenic mineral dalam batuan sedimen dan merupakan komponen penting dari bijih fosfotit deposito. Terjadi sebagai residu mineral dalam tanah lateritic.6) Bernilinite (AlPO4)

Berlinite merupakan mineral fosfat dan pertama kali ditemukan di tambang besi Vestana, Nastum, Swedia. Tidak akan sangat luar biasa kecuali mempunyai kenyataan bahwa berlinite adalah satu-satunya yang dikenal sebagai mineral yang isostructural dengan kuarsa. Isostructural berarti bahwa mereka memiliki struktur yang sama meskipun keduanya memiliki kimia mineral yang agak berbeda. Kuarsa, SiO2, tampaknya akan sangat berbeda dari berlinite, AlPO4. Tetapi jika rumus kuarsa ditulis sebagai SiO4 maka kesamaannya akan jelas. Alasan berlinite mampu memiliki struktur yang sama seperti kuarsa adalah karena ion aluminium dan fosfor mempunyai ukuran ion yang sama dengan ion silikon. Dengan demikian struktur yang sama dapat dicapai karena aluminum dan fosfor dapat sepenuhnya menggantikan silicons tanpa perubahan dari struktur kuarsa. Sayangnya, jarang berlinite yang berbentuk kristal. Akan menarik untuk membandingkan kristal berlinite dengan kuarsa.7) Turqoise

Turquoise adalah mineral yang termasuk dalam golongan Phospat, yang mempunyai gugus PO43-dalam kimianya. Mineral ini merupakan golongan Phospat yang mengandung gugus hidroksil (H2O) dan mineral tembaga (Cu) dan Aluminium (Al). Rumus kimia mineral ini ialah CuAl6(PO4)4(OH)8.5H2O.

Turquoise mempunyai warna biru langit hingga hijau kebiru-biruan dengan kilap kaca atau lemak. Ceratnya berwarna putih hingga hijau pucat. Kekerasannya 5-6 namun dengan berat jenis yang relatif ringan (2,6-2,8). Mineral ini mempunyai belahan 2 arah dan pecahan sub-konkoidal hingga rata pada bentuk masif. Mempunyai struktur prismatik bila ditemukan dalam bentuk kristalin, namun sangat jarang. Biasanya berupa mikrokristalin granular atau konkresi. Ketembusan cahaya mineral ini ialahtranslucentpada sayatan tipis. Sifat kemagnetan mineral ini diamagnetik. Turquoise bereaksi dengan HCl hanya setelah dipanaskan terlebih dahulu.

Secara garis besar deskripsi Turquoise adalah sebagai berikut :Warna : biru langit, hijauKilap : kaca(vitreous),lemak(greasy)Cerat : putih, hijau pucatKekerasan : 5 6Bentuk : amorfStruktur : granularBelahan : 2 arahPecahan :sub-choncoidal, rata(even)Kemagnetan : diamagnetikSifat dalam : rapuh(brittle)Sifat lain :translucent

Mineral ini merupakan mineral sekunder yang terbentuk dari alterasi dari batuan mengandung aluminium yang kaya akan apatit dan kalkopirit, terbentuk bersama-sama dengan kalsedon dan limonit. Biasanya terdapat pada daerah yang kering atau gersang. Turquoise tidak banyak mempunyai kegunaan melainkan sebagai batu ornamen yang sangat berharga, yang banyak digunakan untuk ukiran dan perhiasan. Turquoise termasuk dalam kelompok batu hias(gemstone)yang mempunyai nilai ekonomis tinggi.

8) Whitlockite (Ca5-(PO4)2)

Whitlockite adalah merupakan mineral yang berbentuk tidak biasa sebagai kalsium fosfat. Rumusnya adalah (Ca5-(PO4)2), whitlockite merupakan mineral yang dapat ditemukan di granit pegmatites, deposit batu fosfat, guano gua-gua dan chondrite meteorit. Whitlockite pertama kali pada tahun 1941 dan dinamai oleh Percy Whitlock Herbert (1868-1948), Amerika mineral, Kurator, American Museum of Natural History, New York City, NY, USA.Karbonit Hidroksi Apatit

2. Mineral dan batuan yang mengandung Kalium1) Zeolit

Zeolit adalah satu kelompok berkerangka alumino-silikat yang terjadi di alam dengan kapasitas tukar kation yang tinggi, adsorpsi tinggi dan bersifat hidrasi dehidrasi. Telah diketahui sekitar 50 spesies yang berbeda dari kelompok mineral ini, tetapi hanya 8 mineral zeolite merupakan pembentuk utama endapan volkano-sedimenter,seperti : analcim, chabazit, klinoptilolit-heulandit, erionit, ferrierit, laumontit, mordenit and phillipsit. Struktur dari setiap mineral ini berbeda tetapi semua mempunyai lorong terbuka yang besar dalam structur kristal yang memungkinkan satu lubangbesar untuk penyerapan dan bertukar kation, mengakibatkan zeolit sangat efektif sebagai penukar kation (Mumpton 1984).Sifat kimia dan fisika lain yang sangat berguna:-volume lubang tinggi (mencapai 50%)-densitas rendah (2.1-2.2 g cm-3),-sifat menyaring molekul sempurna,-kapasitas pertukaran kation tinggi (CEC): 150-250 cmol + kg-1,-selectivitas kation, khususnya untuk kation ammonium, potasium, cesium, dll.Zeolit makin banyak digunakan dalamindustri budaya air(Aquaculture), pertanian, hortikultura, industri kimia, konstruksi, pengaturan bahan buangan dan untuk penggunaan domestik (Clifton 1987; Mumpton 1984; Parham 1989). Dalam bidang agrikultural/hortikultural zeolit digunakan sebagai:-bahan imbuh makanan hewan,-sebagai bahan imbuh tanah dan kompos,-sebagai pembawa pestisida dan herbisida,-sebagai media tanam.2) Muskovit (KAl2(AlSi3O10)(F,OH)2)

Nama muskovit datang dari Muscovy-glass, suatu nama yang tadinya/dahulu digunakan untuk mineral oleh karena penggunaannya di dalam bahasa Rusia yaitu untuk jendela.Mineral. Muskovit ini diketahui seperti mika (kalium karbonat) adalah suatuphyllosilicate mineral aluminium dan kalium dengan rumus kimianya : KAl2(AlSi3O10)(F,OH)2. mineral ini mempunyai pecahan fundamental yang sangat sempurna yang berbentuk tipis menyerupai lembaran lembaran yang sangat elestis. Mineral ini mempunyai titikleleh pada suhu kira-kira 1320C, mempunyai suatu Mohs kekerasan 2- 2.25 dan suatu bobot jenis 2.76- 3. Mineral ini mempunyai warna muda sampai tidak berwarna, system kristal monoklin, belahan sempurna lembaran, mineral ini banyak terdapat pada batuan granit, metamorf, dan batu pasir. Di dalam pegmatites sering di temukan di dalam lembaran lembaranya seprai tak terukur yang secara komersialberharga. Mineral ini laku/laris untuk pembuatan tahan api dan bahan isolasi dan sampai taraf tertentu sebagai lubricant.

3) Biotit (K(Mg, Fe)3AlSi3O10 (F,OH)2)

Biotite merupakan kelompok mineral mika phyllosilicate, dengan perkiraan rumus kimia K(Mg, Fe)3AlSi3O10 (F,OH)2. Biotite dinamai oleh J.F.L. Hausmann pada tahun 1847 untuk menghormati fisikawan Perancis Jean-Baptiste Biot, yang, pada tahun 1816, meneliti sifat optik mika, menemukan banyak sifat-sifat unik.Biotite merupakan lembaran silikat. Besi, magnesium, aluminium, silikon, oksigen, dan hidrogen berikatan lemah ikatannya bersama oleh ion kalium. Hal ini kadang-kadang disebut dengan mika besi karena kaya akan besi phlogopite. Hal ini juga kadang-kadang disebut mika hitam sebagai lawan dari mika putih(Moskow) baik terbentuk dalam beberapa batuan. Biotit termasuk kedalam golongan silika dengan sistem kristal monoklin. Biasanya biotit memiliki warna hitam kecokelatan. Biotit memiliki kilap kaca dan kekerasan 2,5 3 skala Mohs. Bentuk dari mineral ini adalah kristalin dan berstruktur uneven. Bioti memiliki asosisasi dengan kuarsa, fldspr, apatit, kalsit dan hornblend. Pada biotit, kembaran pada mineral ini kadang-kadang ada. Sudut pemadamannya paralel dengan belahan 30. Tanda rentang optiknya adalah length slow (+) dengan sumbu optis 2 (biaxial) dan tanda optis negatif.

4) Silvit (KCl)

Silvit adalah kalium klorida (KCl) dalam bentuk mineral alami. Ia membentuk kristal dalam sistem isometrik sangat mirip dengan garam yang normal rock, halit (NaCl). Keduanya, pada kenyataannya, isomorf [4] silvit adalah. Berwarna putih dengan nuansa kuning dan merah karena inklusi. Memiliki kekerasan Mohs 2,5 dan berat jenis 1,99. Memiliki indeks bias 1,4903. [5] silvit memiliki rasa asin dengan kepahitan yang berbeda. Silvit adalah salah satu mineral evaporite terakhir untuk mengendap dari larutan. Dengan demikian, hanya ditemukan di daerah garam sangat kering. Penggunaan utamanya adalah sebagai pupuk kalium.Termasuk dalam kategori Halide mineral memrumus(mengulang Unit) KCl dengan bentuk Kristal simetri isometrik hexoctahedral. Mempunyai warna putih, abu-abu pucat, biru pucat; mungkin kekuningan merah menjadi merah karena inklusi hematit. Kebiasaan kristal sebagai kubus dan oktahedra; kolumnar, di kerak, butiran kasar, besar dan sistem kristalnya adalah isometrik, pembelahan Sempurna di [100], [010], [001], fraktur tidak merata dan kekerasan 2. Kemudian untuk kilapnya adalah kaca dan ceratnya putih. Berat jenis 1,993, Sifat optiknya adalah Isotropic, Indeks biasnya sebesar 1,4903.

5) Ortoklas

Orthoklas adalah anggota dari mineral feldspar. Orthoklas (Potassium feldspars) adalah mineral silicate yang mengandung unsur Kalium dan bentuk kristalnya prismatik, umumnya berwarna merah daging hingga putihColorless tapi agak keruh. Relief rendah. Pada sayatan 001 terlihat kembaran carlsbad. Kekerasan 6 Skala MOHS. Warna Interferensi abu-abu terang orde 1. Tanda rentang optik sumbu 2 (-). Umumnya berbentuk unhedral sampai euhedral pada batuan beku. Tidak ada pleokroisme. TO sumbu 2 (-) dan (+).Orthoklas adalah anggota dari mineral feldspar. Orthoklas (Potassium feldspars) adalah mineral silicate yang mengandung unsur Kalium dan bentuk kristalnya prismatik, umumnya berwarna merah daging hingga putih. Rumus kimia atau komposisi kimia Orthoklas ini adalah KaISi3O8. Berat jenis mineral ini adalah 2,6 dengan kekerasan 6. Sistem kristalnya adalah monoklin, mempunyai kilap kaca, dan perawakan yang membutir. Orthoklas ini digunakan sebagai bahan baku dalam industri keramik.Ortoklas memiliki sifat sifat optik, antara lain : 1. Colorless tapi agak keruh 2. Relief rendah 3. Pada sayatan 001 terlihat kembaran carlsbad4. Kekerasan 6 Skala MOHS5. Warna Interferensi abu-abu terang orde 16. Tanda rentang optik sumbu 2 (-)7. Umumnya berbentuk unhedral sampai euhedral pada batuan beku8. Tidak ada pleokroisme

6) Nepheline

Nepheline adalah anggota dari kelompok feldspatoid mineral yang memiliki rumus kimia KNaAl2Si2O4.Mineral yang kimia yang dekat dengan yang dari alkalifeldsparstetapi miskin dalam silika (SiO2)konten, disebut feldspathoids.Sebagai hasil atau lebih tepat sebagai fungsi dari kenyataan, mereka ditemukan dalam batuan silika miskin mengandung mineral silika lainnya miskin dan tidakkuarsa. Nepheline merupakan mineral pembentuk batuan ditemukan dalam batuan intrusi dan ekstrusi yang kekurangan silika. Mineral ini memiliki sistem kristal heksagonal dengan belahan yang jelas. Kekerasan mineral ini antara 5,5 d skala Mohs. Mineral ini memiliki kilap kaca dan lemak. Biasanya mineral ini berwarna colorless, putih atau kekuningan. Nepheline memiliki mineral asosisasi yaitu kalsit, albit, apatit, hornblend.

7) Leucite

Leucite adalah mineral populer dan menarik. Namanya berasal dari kata yunani yang berarti "putih" dalam kiasan warna yang khas. Pada temperatur tinggi, leucite adalah isometrik dan akan membentuk bentuk kristal isometrik trapezohedron. Menariknya, apabila leucite mendingin, struktur yang isometrik menjadi tidak stabil dan berubah menjadi struktur tetragonal tanpa mengubah bentuk luar. Meskipun sebenarnya mineral tetragonal, bentuk lahiriahnya adalah pseudo-isometrik dan dengan demikian bentuk kristal sebenarnya adalah pseudo-trapezohedral. Leucite adalah salah satu dari sedikit mineral yang membentuk trapezohedron unik. Trapezohedron memiliki 24 deltoideus berbentuk wajah, di mana setiap wajah menempati sepertiga dari posisi oktahedron satu wajah. Mineral dari kelompok garnet dan mineral analcime adalah satu-satunya mineral yang umum yang berbentuk trapezohedron. Membedakan leucite dari analcime garnet relatif mudah dalam beberapa kasus. Kelompok garnet jauh lebih kompleks dan biasanya sangat berwarna. Leucite memiliki kerapatan yang jauh lebih rendah dan biasanya memiliki luster daripada analcime yang kusam. Leucite, dengan rumus kimia KAlSi2O6 sebenarnya jauh berbeda dengan analcime, NaAlSi2O6-H2O. Leucite adalah anggota kelompok feldspathoid mineral. Analcime, walaupun biasanya dianggap sebagai zeolit, kadang-kadang ditempatkan dalam grup feldspathoid. Mineral kimia yang dekat dengan alkali feldspars tetapi miskin dalam konten silika (SiO2), disebut feldspathoids. Leucite, seperti feldspathoids lain, ditemukan dalam batuan yang mengandung silika miskin dan tidak ada kuarsa. Jika kuarsa hadir ketika lelehan tersebut mengkristal, hal tersebut akan bereaksi dengan membentuk feldspathoids dan feldspar . Pada suatu waktu leucite digunakan sebagai sumber kalium dan aluminium. Mungkin karena aluminium tinggi untuk rasio silikon, strukturnya mudah hancur oleh asam dan membebaskan ion aluminium8) Glaukonit

Termasuk dalam kategori phyllosilicate dan rumus (mengulang Unit) (K, Na) (Fe3 +, Al, Mg) 2 (Si, Al) 4O10 (OH) 2, kristal simetrinya adalah Monoklinik prismatik 2 / m. Mempunyai Warna biru hijau, hijau, kuning hijau. Pembelahannya Sempurna [001]. Kekerasannya adalah 2 skala Mohs. Wrna goresnya adalah hijau.Berat jenis adalah 2,4-2,95Istilah glaukoni(glaucony)diperkenalkan oleh Odin & Letolle (1980) untuk suatu butiran yang terbentuk oleh proses pembentukan glaukonit. Ini bukan nama sebuah mineral, tetapi lebih kepada istilah morfologi atau fasies. Istilah glaukonit telah digunakan oleh ahli-ahli sedimentologi(sedimentologists)untuk mengidentifikasi suatu mineral lempung hijau yang kaya akan potas (K2O lebih dari 8%) yang pada awalnya dijumpai dalam fasies glaukoni.Jadi, istilah glaukonit melingkupi suatu seri mineral mika yang kaya besi yang terbentuk pada lapis bagian atas sedimen dasar laut pada lokasi dimana masukan sedimennya kecil. Karena kandungan potas (K)- dan proses pembentukannya, mineral ini merupakan salah satu dari mineral yang dapat digunakan untuk stratigrafi sekuen dan menentukan umur sedimentasi(K-Ar dating). Jadi kalau anda ingin menentukan kedua hal ini dan pas ada mineral-mineral berbentuk pelet berwarna hijau, coba tes dengan XRD apakah benar glaukonit atau bukan. Kalau benar, anda bisa memanfaatkannya untuk kedua hal di atas. Selain itu, kandungan potas pada glaukonit juga dapat digunakan untuk menentukan kematangan dan mengevaluasi waktu yang dibutuhkan untuk pembentukannya9) Adularia (KAlSi3O8)

Adulariasebuahfeldsparmineraldanpotasiumaluminosilikat(KAlSi3O8).Ini biasanya membentuk berwarna, kaca, prismatik, kristal kembar di suhu rendah urat felsicbatuan plutonikdan di rongga dalam sekis kristalin.Kejadian yang umum termasuk dalam sekis pegunungan Alpen.Adular'ia Beberapa menunjukkan bermain terbuat dr batu baiduri warna dan disebutbatu bulan.Adularia danorthoclasemirip, tapi adularia adalah pseudo-ortorombik.Sedikit perbedaan indeks bias,berat jenis, suhu konversi mereka untuksanidine(bentuk tinggi suhufeldspar kalium), dan sudut aksial, bagaimanapun, menunjukkan adanya dua spesies yang berbeda. Adularia memiliki sistem kristal monoklin. Monoklin ada alh suatu sistem kristal yang hanya mempunyai satu sumbu yang miring dari tiga sumbu yang dimilikinya. Sumbu a tegak lurus terhadap sumbu b, b tegak lurus terhadap c, tetapi c tidak tegak lurus terhadap sumbu a.

DAFTAR PUSTAKAWarmada, I Wayan. 2004. AGROMINERAL (Mineralogi untuk Ilmu Pertanian UGM:Yogyakarta.

Kusdarto. POTENSI AGROMINERAL DI INDONESIA SALAH SATU ALTERNATIF PENGGANTI PUPUK BUATAN (http://psdg.bgl.esdm.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=376:potensi-agromineral-di-indonesia&catid=32:makalah-buletin) diakses pada tangal 11 Desember 2014, pukul 23.01 WIBWidya yuwono, Nasih. 2010. Kalium (http://nasih.wordpress.com/2010/11/01/kalium/) diakses pada tanggal 11 Desember 2014, pukul 22.36 WIBhttp://alfonsussimalango.blogspot.com/2009/11/makalah.html(diakses pada tanggal 12 Desember 2014, pukul 11.33 WIBhttp://lasonearth.wordpress.com/geology/mineralogi/mineral/muskovit/ (diakses pada tanggal 11 Desember, pukul 22.57 WIB