MINERAL MIKRO
description
Transcript of MINERAL MIKRO
MINERAL MIKRO
MINERAL MIKRO
ADALAH MINERAL YANG DIBUTUHKAN DALAM JUMLAH
SEDIKIT (DALAM ppm)
FERRUM (FE) Tubuh mengandung 0,004% Fe,
setengahnya dalam bentuk hemoglobin, bentuk lainnya diantaranya sebagai myoglobin
Fungsi Fe1. Komponen hemoglobin dalam bentuk
hematin2. Merupakan komponen aktif dari
beberapa enzim, sitrokom peroksidase, katalase
3. Absorpsi dan transport oksigen ke sel, oksigen disimpan dalam ikatan dengan mioglobin di dalam sel
4. Pigmentasi (merah, coklat, hitam)
Defisiensi Fe1. Anemia, terjasi gangguan sintesis sel darah
merah oleh sumsum tulang sehingga darah berkurang dan kadar hemoglobin rendah
2. Diare3. Nafsu makan hilang
Kebutuhan Fe1. Sangat bervariasi diantara jenis ternak2. Jumlah yang direkomendasikan dalam
ransum3. Sekitar 80 ppm dalam ransum
Sumber Fe4. Bahan makanan yang cukup mengandung
Fe (kuning telur, hijauan, bijian sereal5. Suplemen Fe, berupa ferrosulfat dan iron
dextran injection (bahan cair yang disuntikan)
CUPRUM (CU)
Bersama dengan Fe berkepentingan pada pembentukan hemoglobin, tapi bukan sebagai molekul hemoglobin, sehingga kekurangan Cu menyebabkan turunnya absorpsi Fe (anemia)
Fungsi Cu1. Berfungsi pada absorpsi Fe2. Pembentukan Hemoglobin3. Bekerja sebagai aktivator pada
beberapa sistem enzim: Asam askorbat oksidase, metaloprotein, sitokrom oksidase, urat oksidase, tirosinase, katalase.
JENIS TERNAK KEBUTUHAN/KG RANSUM
Sapi dan Domba 4-5 ppmBabi 6 ppmKuda 5-8 ppmUnggas 2 ppm
Kebutuhan Cu
Toksisitas terjadi bila dosisi 250 ppm
Defisiensi Cu1. Anemia dan diare (tidak selalu ada)2. Inkoordinasi muskular (Falling desease)3. Kandungan Cu dalam darah dan hati rendah4. Depigmentasi wool, bulu dan rambut
Sumber Cu5. Bahan makan secara umum mengandung Cu6. Dapat diberikan dengan memberikan garam
mineral yang mengandung 0,25-0,5% CuSO4.5H2O
COBALT (CO)
Gejala defisiensi Co hanya terjadi pada hewan ruminansia, pada ternak lain jarang terjadi
Hewan non ruminansia tidak membutuhkan Co tetapi butuh B12.
Tanah di Australia dan USA minim Co, sehingga ransum perlu disuplementasi Co
Fungsi Co1. Sebagai komponen molekul Vit B122. Di dalam rumen berfungsi pada
sintesis vitamin B12. Kobalt dalam makanan digunakan mikroba rumen untuk mensintesis vit B12 sehingga bila kekurangan Co akan terjadi defisiensi Vit B12 pada ruminansia
Defisiensi CoDefisiensi Co sama artinya dengan defisiensi vit B12.
1. Penurunan fertilitas2. Pertumbuhan lambat3. Penurunan produksi susu dan wool4. Anemia
Kebutuhan Co5. 22 ppm/kgBB6. 0,1 ppm dalam rumput cukup untuk
memenuhi kebutuhan hidup ternak
Sumber dan Suplementasi Co1. Hijauan2. Dapat dilakukan dengan pemberian
garam mineral seperti : Cobalt Chlorida, Cobalt sulfat, Cobalt carbonat.
IODIUM (I)
Kadar dalam tubuh sangat sedikit sekali, pada hewan dewasa hanya sekitar 0,6 mg/kg BB tetapi sangat penting kehadirannya
Fungsi IodiumBerkaitan dengan produksi Hormon Thyroxin oleh Kelenjar Thyroid
Defisiensi Iodium1. Kekurangan I menyebabkan rendahnya
produksi Thyroxin dan indikasinya dengan terjadinya pembesaran kelenjar thyroid
2. Terhambat pertumbuhan tubuh, mental, dan kelamin
3. Cepat menjadi tua (bulku/rambut rontok dan kulit menebal) dan hewan menjadi malas
Kebutuhan Iodium1. 0,2 ppm dalam ransum2. Sapi 1-2 μg/kg BB3. Babi 4,4 μg/kg BB4. Ayam yang sedang tumbuh 350 μg/kg
ransum5. Ayam petelur 300 μg/kg ransum
Sumber dan Suplementasi Iodium1. Minyak ikan2. Diberikan dalam bentuk garam
mineral (Garam beriodium) yang mengandung 0,01% Potasium iodine atau 0,0076% iodine
ZINC (ZN) Zn dalam tubuh adalah 0,3 ppm (0,3
mg/kg BB) Banyak terdapat pada jaringan
epidermal (kulit, rambut, bulu dan wool)
Terlibat sebagai aktivator beberapa enzim
Fungsi ZnBerfungsi dalam proses metabolisme yang berperan sebagai aktivator enzim : Alkali fosfatase, alkohol dehidrogenase, laktat dehidrogenase
Kebutuhan Zn1. Sapi daging 20-30 ppm dalam
ransum2. Domba 20-30 ppm Ransum3. Babi 50 ppm Ransum
Defisiensi ZnZn dalam makanan jumlah melebihi kebutuhan, sehingga jarang terjadi
1. Parakeratosis di kulit dan saluran pencernaan (penebalan jaringan, bersisik, mnegeras tapi mudah pecah.
2. Pertumbuhan kurang baik3. Bulu/wool tidak sehatSuplementasi Zn
Dapat menggunakan garam mineral Berupa ZnCO3 atau ZnSO4
Sumber Zn1. Tersebar luas di alam2. Ragi dan bahan pakan asal hewan
(Zn tinggi)
Keracunan ZnBilamana kandungan dalam ransum mencapai 200 mg/kg ransum (jarak antara kebutuhan dengan keracunan cukup jauh
SELENIUM (SE)Fungsi Se1. Berperan dalam membantu absorpsi dan
pemanfaatan Vit E2. Mencegah degradasi dan fibrosis pada
pankreas ayamKebutuhan Se3. Sekitar 0,1 ppm dalam ransum4. Lebih dari 5 ppm gejlan keracunan alkali
desease, bila makanan spesies tanaman mengandung 30 ppm BK
Suplementasi SeDapat menggunakan sodium selenite atau sodium selenate sebanyak 0,1 pp untuk babi dan ayam 0m2 ppm untuk kalkun
MANGAN (MN)Fungsi Mn
Secara biokimia masih sulit dideteksi, dan unsur ini diduga bekerja sebagai aktivator beberapa enzim (Fosfatase, Arginas Karboksilase) yang mempengaruhi fungsi reproduksi yang berkaitan pada :Estrus, ovulasi, perkembangan embrio, produksi susu, pertumbuhan dan perkembangan rangka tubuh
Kebutuhan Mn1. Sapi Daging dan Domba 1-25 ppm
ransum2. Sapi Perah 10-20 ppm ransum3. Babi 20 ppm ransumDefisiensi Mn4. Menurunkan ovulasi5. Fertilitas menurun6. Reabsorpsi foetus7. Anak lahir lemah
5. Gangguan estrus6. Menurunkan daya tetas telur7. Menurunkan ketebalan kulit telur
Sumber MnHijauan, bekatul, dedak gandum
MOLIBDENUM (MO)Fungsi Mo1. Sebagai komponen enzim Xanthine
Oksidase yang penting pada ayam untuk pembentukan Asam urat dan dalam metabolisme Purin
2. Penstimulasi kerja mikroba rumen
Kebutuhan MoKurang dari 0,01 ppm dalam ransum
Keracunan Mo1. 5-10 ppm dalam ransum2. Penambahan Cu dapat mengurangi
keracunan Mo yaitu 10 ppm Mo dibutuhkan 20 ppm Cu
Sumber MoTersebar luas di alam dan hewan jarang terjadi defisiensi mineral ini