Mine

91
LAPORAN INDIVIDUAL PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMP NEGERI 12 BANDUNG SEMESTER GANJIL TAHUN 2012/2013 Oleh: Salwa Nursyahida 0900700 Jurusan Pendidikan Matematika DIVISI PENDIDIKAN PROFESI DAN JASA KEPROFESIAN DIREKTORAT AKADEMIK

description

g

Transcript of Mine

LAPORAN INDIVIDUAL PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN(PPL) DI SMP NEGERI 12 BANDUNGSEMESTER GANJIL TAHUN 2012/2013Oleh:Salwa Nursyahida0900700Jurusan Pendidikan MatematikaDIVISI PENDIDIKAN PROFESI DAN JASA KEPROFESIANDIREKTORAT AKADEMIKUNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2012LAPORAN INDIVIDUAL PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)DI SMP NEGERI 12 BANDUNGSEMESTER GANJIL TAHUN 2012/2013Menyetujui :Dosen Pembimbing PPL,Guru Pamong PPL,Dra. Nurjanah, M.PdSri Rahayu, S. Pd.

NIP. 19651116 199001 2 001NIP. 1964 1121 1984 122 003

KATA PENGANTARSyukur Alhamdulillah penyusun ucapkan kepada Allah SWT. atas berkat rahmat dan karunia-Nya akhirnya laporan Program Pengalaman Lapangan (PPL) ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Program Pengalaman Lapangan (PPL) yang diselenggarakan oleh pihak Universitas Pendidikan Indonesia dan dilaksanakan di SMP Negeri 12 Bandung.

Proses pembuatan laporan ini tentunya tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penyusun ucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Tata Santa S.Pd selaku Kepala SMP Negeri 12 Bandung yang telah memberikan kesempatan pada praktikan untuk melaksanakan kegiatan PPL di SMP Negeri 12 Bandung.

2. Ibu Sri Rahayu, S. Pd selaku Dosen Luar Biasa dari pihak SMP Negeri 12 Bandung yang telah membimbing, membantu, dan berbagi pengalaman kepada praktikan selama kegiatan PPL berlangsung, serta selaku Guru Kelas VII-J dan VII-K, yang telah mengizinkan praktikan untuk mengajar di kelas yang beliau pegang.

3. Ibu Nurjanah, Dra.,M.Pd. selaku Dosen Tetap PPL dari Jurusan Pendidikan Matematika UPI yang telah memberikan pengarahan, bimbingan, dan evaluasi selama kegiatan PPL berlangsung.

4. Bapak Handana S.Pd selaku Koordinator Dosen Luar Biasa PPL di SMP Negeri 12 Bandung membantu kelancaran praktikan dalam melaksanakan berbagai kegiatan selama PPL di SMP Negeri 12 Bandung.

5. Seluruh Bapak/Ibu guru dan staf karyawan SMP Negeri 12 Bandung yang telah membantu kelancaran praktikan dalam menjalankan kegiatan PPL.

6. Seluruh rekan praktikan PPL di SMP Negeri 12 Bandung yang telah bekerja sama, membantu, memotivasi, dan berbagi pengalaman. Terimakasih atas kerjasamanya semoga kita dapat mengambil hikmah dari PPL ini.

7. Seluruh siswa SMP Negeri 12 Bandung terutama kelas VII-J dan VII-K yang telah menerima dan mendukung praktikan sehingga memiliki pengalaman mengajar selama PPL.

8. Orangtua tercinta serta kakak yang selalu mendoakan serta memberikan motivasi kepada praktikan untuk menggapai suatu cita-cita.

9. Semua pihak yang telah ikut membantu dalam kelancaran kegiatan PPL di SMP Negeri 12 Bandung dan pembuatan laporan ini.

Semoga laporan ini bermanfaat bagi penyusun dan pembaca yang

membutuhkannya. Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, memiliki keterbatasan serta kelemahan. Kritik dan saran yang membangun penyusun harapkan untuk perbaikan dalam penyusunan laporan-laporan selanjutnya.

Bandung, November 2012

Penyusun

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN i KATA PENGANTAR ii DAFTAR ISI ivBAB I MASALAH-MASALAH YANG DIALAMI SELAMA PELAKSANAAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN 5A. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 10B. Proses Penampilan 12C. Bimbingan Belajar/ Ekstra Kurikuler 15D. Partisipasi dalam Kehidupan Sekolah 16E. Proses Bimbingan 19BAB II FAKTOR PENYEBAB DARI MASALAH YANG DIALAMI 22A. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 22B. Proses Penampilan 23C. Bimbingan Belajar/Ekstra Kurikuler 25D. Partisipasi dalam Kehidupan Sekolah 25E. Proses Bimbingan 26BAB III UPAYA PENANGGULANGAN PERMASALAHAN YANG

DIALAMI SELAMA PELAKSANAAN PPL 28A. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 28B. Proses Penampilan 29C. Bimbingan Belajar/Ekstra Kurikuler 30D. Partisipasi dalam Kehidupan Sekolah 31E. Proses Bimbingan 31BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 32A.Kesimpulan 32B.Saran 33 DAFTAR PUSTAKA 35 LAMPIRAN-LAMPIRAN 36A. LAMPIRAN DOKUMENTASI 37B. LAMPIRAN AGENDA KEGIATAN PPL 39BAB IMASALAH-MASALAH YANG DIALAMI SELAMA PELAKSANAANPROGRAM PENGALAMAN LAPANGANManusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT diberi akal guna melangsungkan kehidupannya. Berbagai cara dilakukan manusia agar kehidupannya semakin baik dari hari ke hari. Kehidupan yang baik tentu saja tak lepas dari usaha manusia itu sendiri dengan cara mencurahkan seluruh potensi yang dimilikinya. Potensi tersebut tidak muncul begitu saja melainkan harus diasah agar potensi tersebut muncul dari dalam diri manusia itu. Berbagai cara dilakukan oleh manusia agar potensi yang dimilikinya dapat muncul dan berkembang salah satu caranya adalah melalui pendidikan.

Salah satu upaya guna mengembangkan potensi manusia adalah melalui pendidikan formal. Pendidikan formal ini mengemban tugas penting untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang berkualitas di masa depan. Di lingkungan pendidikan persekolahan ini, guru profesional memegang kunci utama bagi peningkatan mutu SDM masa depan itu. Guru merupakan tenaga pendidik profesional yang melakukan tugas pokok dan fungsi meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik sebagai aset manusia Indonesia masa depan.

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) merupakan salah satu pendidikan formal di Indonesia yang terjun dalam dunia pendidikan. UPI merupakan sebagai salah satu perguruan tinggi di Indonesia harus mampu menciptakan guru/tenaga pendidik yang berpengetahuan dan mempunyai pengalaman dibidangnya.

56Program pengalaman lapangan yang dikenal sebgaia PPL merupakan salah satu kegiatan UPI agar para mahasiswa (praktikan) mendapat pengalaman kependidikan secara faktual di lapangan. Sehingga jika mahasiswa telah lulus dari UPI mahasiswa siap menjadi seorang tenaga pendidik yang dibekali oleh pengalaman. Pengalaman yang dimaksud meliputi pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam profesi sebagai pendidik dan tenaga kependidikan serta mampu menerapkannya dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran, baik di sekolah maupun di luar sekolah dengan penuh tanggung jawab. (Panduan PPL, 2011:2).

PPL merupakan salah satu matakuliah yang harus ditempuh mahasiswa kependidikan dalam rangka mempersiapkan diri sebagai tenaga pengajar yang profesional. PPL merupakan mata kuliah latihan profesi (MKLP) dengan bobot kredit 4 SKS. Melalui PPL, mahasiswa UPI diharapkan mampu mengaplikasikan ilmu-ilmu atau teori-teori yang telah diperolehnya selama di bangku perkuliahan serta diharapkan agar melakukan penelitian sekaligus penganalisaan terhadap suatu pengajaran di dunia nyata pendidikan, yaitu sekolah. Selain itu, mahasiswa PPL dididik untuk mengabdi pada dunia pendidikan dan berusaha untuk dapat diterima dan bekerja sama dengan sekolah yang ditunjuk.

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) pada semester ganjil tahun ajaran 2012-2013 kembali melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL). Kegiatan PPL ini dilaksanakan dari bulan September 2012 sampai dengan Desember 2012. Pelaksanaan PPL dilaksanakan di sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas yang ikut bekerjasama dengan UPI. Salah satu dari

7sekolah tersebut adalah SMP Negeri 12 Bandung yang berlokasi di Jalan Dr. Setiabudhi.

Pelaksanaan PPL di SMP Negeri 12 Bandung telah memberikan banyak pengalaman bagi praktikan. Praktikan berharap dapat memberikan kontribusi bagi dunia kependidikan maupun lingkungan masyarakat kelak. Secara umum, pengalaman yang diperoleh berkaitan dengan bagaimana cara mengembangkan kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru. Kompetensi tersebut antara lain kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian dan kompetenensi sosial.

Kompetensi pedagogik adalah kemampuan guru yang berkaitan dengan persiapan dan pelaksanaan pembelajaran di kelas, berhubungan dengan siswa, materi pelajaran, media pembelajaran, dan sarana-prasarana. Kompetensi profesional adalah kemampuan guru dalam menguasai materi bahan belajar secara mendalam dan luas, yang mencakup materi minimal dalam kurikulum yang berlaku, substansi keilmuan yang mengenai materi tersebut, penguasaan strukrtur dan metodologi keilmuannya. Kompetensi kepribadian adalah kemampuan individu yang mencerminkan kepribadian stabil, dewasa, arif, berwibawa, teladan, dan berakhlaq mulia. Sedangkan kompetensi sosial adalah kemampuan guru dalam berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan siswa, sejawat guru, pimpinan, staf yang lain, dan masyarakat yang lainnya (Suherman, 2008)

Kompetensi tersebut dapat dimunculkan dan dikembangkan melalui kegiatan PPL yang selanjutnya dapat dibawa dalam kegiatan mengajar kelak. Berbagai hambatan terjadi dalam kegiatan PPL ini seperti masalah yang berkaitan

8dengan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), penampilan kegiatan pembelajaran di kelas, bimbingan belajar dan ekstrakurikuler, partisipasi dalam kehidupan sekolah, dan proses bimbingan. Hambatan tersebut tentu saja tidak dijadikan faktor ketidak berhasilan PPL namun dapat dijadikan sebagai pengalaman agar hambatan tersebut tidak muncul kembali pada pengajaran selanjutnya.

Sebelum mahasiswa praktikan disebar ke berbagai sekolah, praktikan diberikan pengarahan dan bekal terlebih dahulu tentang apa yang akan dilakukan selama PPL oleh divisi P2JK. Selanjutnya diadakan serah terima di SMP Negeri 12 Bandung pada tanggal 5 September 2012. Kegiatan PPL di SMP Negeri 4 Bandung dimulai tanggal 18 September 2012. Pada awal pelaksanaan kegiatan PPL, praktikan diberikan kesempatan mempergunakan waktu selama beberapa hari untuk masa orientasi dan pengenalan lingkungan sekolah latihan SMP Negeri 12 Bandung. Pada masa adaptasi itu terjalin sosialisasi dalam bentuk perkenalan dengan berbagai pihak yang berhubungan dengan pihak sekolah, diantaranya:

1. Kepala Sekolah;

2. Wakil Kepala Sekolah;

3. Para Guru dan Staf Pengajar;

4. Staf Tata Usaha dan Perpustakaan;

5. Staf Bimbingan Konseling; dan

6. Siswa SMP Negeri 12 Bandung.

9Selama 4 bulan masa PPL, telah banyak pengalaman yang memberikan input berharga bagi diri praktikan yang dimulai dengan proses adaptasi pada lingkungan sekolah, termasuk berinteraksi baik dengan para tenaga pengajar maupun dengan siswa-siswi SMP Negeri 12 Bandung. Praktikan berperan sebagai guru yang bertugas untuk mengelola kelas dan menyampaikan materi pelajaran. Namun, dituntut juga untuk mendidik serta membentuk kepribadian para siswa sesuai dengan tujuan yang diharapkan dalam sistem pendidikan nasional.

Sementara dalam kegiatan pembelajaran, praktikan mendapat kesempatan mengajar di kelas VII yaitu VII J dan VII K dengan jumlah jam pelajaran setiap minggunya 4 jam untuk masing-masing kelas. Jadi, setiap minggunya praktikan mengajar sebanyak 8 jam.

Adapun jadwal mengajar selama PPL di SMPN 12 Bandung adalah sebagai berikut.

HARIJAMKETERANGAN

Senin07.00- 07.50Upacara Bendera

09.10 12.20Piket Sekolah, dan

Kepustakaan

Selasa08.00- 09.40KBM kelas VII J

10.10-11.30KBM Kelas VII K

Kamis07.00 08.20KBM kelas VII K

08.20-09.40KBM kelas VII J

Sebagai calon pendidik, praktikan berusaha menjadi teladan budi pekerti yang baik bagi anak-anak didiknya. Praktek profesi kependidikan sangat dibutuhkan bagi calon pendidik sebagai sarana kegiatan atau bekal untuk melatih kematangan

10penguasaan ilmu serta tingkat emosi dalam menghadapi anak didiknya kelak di kemudian hari sebagai calon generasi penerus dari bapak ibu guru yang sekarang sedang mengemban tugas.

Berdasarkan hal-hal yang dikemukakan di atas, maka praktikan merumuskan beberapa permasalahan antara lain sebagai berikut

a) Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

b) Proses Penampilan

c) Bimbingan Belajar/Ekstrakurikuler

d) Partisipasi dalam Kehidupan Sekolah

e) Proses Bimbingan.

A. Penyusunan Rencana Pelaksanaan PembelajaranRencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan suatu bentuk penjabaran atau perluasan dari kurikulum operasional GBHP. Seorang praktikan diwajibkan untuk menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebelum melaksanakan penampilan lapangan. RPP yang dibuat akan membantu pendidik untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Untuk kelancaran proses pelaksanaan kegiatan pembelajaran maka seorang guru dituntut untuk mempersiapkan perangkat-perangkat pembelajaran sebagai salah satu pedoman agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan secara teratur dan terencana. RPP tersebut merupakan suatu saran yang dapat membantu pencapaian hasil belajar yang akan dicapai oleh siswa. Dalam pelaksanaan praktek kependidikan, sebelum memberikan materi kepada siswa, praktikan terlebih dahulu menyiapkan RPP yang nantinya diperiksa dahulu

11oleh dosen luar biasa. Praktikan melaksanakan penyusunan RPP berkarakter yang berpedoman pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Dalam praktik lapangan di SMP Negeri 12 Bandung, praktikan mengajar mata pelajaran matematika kelas VII. Berdasarkan bimbingan bersama Dosen Luar Biasa praktikan, sistematika penyusunan RPP yang digunakan oleh praktikan adalah RPP berkarakter dengan susunan sebagai berikut:

1. Satuan Pendidikan

2. Mata Pelajaran

3. Kelas/Semester

4. Tahun Ajaran

5. Alokasi Waktu

6. Standar Kompetensi

7. Kompetensi Dasar

8. Indikator

9. Tujuan Pembelajaran

10. Materi Ajar

11. Metode

12. Langkah-langkah Kegiatan : Kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup.

13. Sumber dan Alat Belajar

14. Penilaian

Dalam penyusunan Rencana Pengajaran ditemukan beberapa masalah

yang dihadapi praktikan, diantaranya:

121. Perbedaan mengenai format rencana pengajaran antara yang telah dipelajari di perkuliahan dengan format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang digunakan di sekolah. Selain itu, mulai disosialisasikannya tentang RPP yang berkarakter sehingga membuat praktikan kebingungan pada saat proses awal penyusunan RPP.

2. Kesulitan dalam mengatur alokasi waktu selama pembelajaran di kelas yang menyebabkan pembelajaran tidak sesuai RPP yang sudah disusun.

3. Kesulitan untuk memilih pendekatan, metode, strategi, dan model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan kondisi lingkungan dan siswa.

4. Hambatan dalam menentukan media pembelajaran yang akan digunakan di kelas.

5. Kesulitan menentukan jumlah indikator setiap pertemuan, praktikan dalam hal ini kurang dapat menyesuaikan banyaknya indikator yang bisa disajikan dalam satu pertemuan dengan alokasi waktu yang tersedia.

6. Praktikan merasa kesulitan menentukan alat evaluasi dan bentuk tes yang tepat bagi seluruh siswa. Hal ini dikarenakan, kemampuan siswa yang beranekaragam.

B. Proses Penampilan

Pembelajaran adalah proses yang melibatkan beberapa aspek yaitu guru, materi dan siswa. Aspek tersebut saling berkaitan erat. Menurut Suherman (2008) pembelajaran pada hakekatnya adalah kegiatan guru dalam membelajarkan siswa, ini berarti bahwa proses pembelajaran adalah membuat atau menjadikan siswa dalam kondisi belajar. Siswa dalam kondisi belajar

13dapat diamati dan dicermati melalui indikator aktivitas yang dilakukan, yaitu perhatian fokus, antusias, bertanya, menjawab, berkomentar, presentasi, diskusi, mencoba, menduga, atau menemukan. Sedangkan menurut Wadifah (2011) pembelajaran adalah proses tranfer informasi, dimana terdapat aspek-aspek yang terlibat didalamnya. Aspek-aspek utama dalam pembelajaran yaitu penyampai informasi, penerima informasi dan informasi yang disampaikan. Dalam pembelajaran matematika yang berperan sebagai penyampai informasi adalah guru, penerima informasi adalah siswa dan informasi yang disampaikan adalah matematika. Senada dengan menurut Suryadi (2010) pembelajaran matematika pada dasarnya berkaitan dengan tiga hal yaitu guru, siswa dan matematika. Antara ketiga aspek tersebut memiliki hubungan yang mempengaruhi jalannya suatu pembelajaran.

Penampilan adalah proses pembelajaran yang dikendalikan oleh guru. Sehingga seorang guru merupakan salah satu faktor yang dapat menentukan keberhasilan proses belajar mengajar di dalam kelas. Penampilan membutuhkan kesiapan yang tidak sederhana terutama kesiapan mental, kestabilan emosi, dan yang paling penting adalah penguasaan materi yang akan diajarkan kepada siswa.

Minggu pertama pelaksanaan PPL di SMP Negeri 12 Bandung, praktikan mengikuti proses pembelajaran dosen luar biasa dan guru matematika lain ketika sedang mengajar di kelas, hal ini ditujukan agar praktikan dapat belajar bagaimana manajemen kelas dari guru-guru yang sudah berpengalaman, dan juga agar praktikan dapat mengenal karakter kelas.

14Penampilan pertama praktikan pada tanggal 18 September 2012 yang didampingi oleh dosen luar biasa.

Masalah yang sering timbul dalam proses penampilan yaitu praktikan belum berpengalaman dalam melaksanakan pengelolaan kelas sehingga praktikan kurang bisa menguasai kondisi kelas. Pada penampilan pertama praktikan masih banyak kekurangan, dikarenakan masih dalam proses adaptasi, baik dengan lingkungan kelas maupun materi yang diberikan.

Di bawah ini masalah-masalah lain yang sering dihadapi oleh praktikan, antara lain:

1. Pada saat penampilan mengajar pertama, praktikan masih kurang dalam hal mengondisikan siswa agar aktif dan kurang mobile saat mengajar. Dalam hal ini, praktikan cenderung berada di depan.

2. Penyampaian materi dianggap sulit dimengerti bagi siswa yang memiliki kemampuan kurang.

3. Kesulitan dalam hal memotivasi siswa.

4. Pendekatan yang diterapkan kadang sama atau monoton di setiap kelas.

5. Terkadang adanya ketidaksesuaian antara rencana pembelajaran yang telah disusun dengan pelaksanaan kegiatan pembelajaran di lapangan

6. Gugup, canggung, dan kurang percaya diri dalam menghadapi kelas sehingga terkadang praktikan kurang dapat menguasai kelas sepenuhnya.

157. Kemampuan siswa yang heterogen dalam menyerap materi membuat praktikan sulit menguasai kelas karena perbedaan karakteristik tersebut berpengaruh terhadap kemampuan dalam menerima materi yang disampaikan. Bahkan terkadang praktikan harus mengulang-ulang materi yang sudah disampaikan.

8. Pengaturan intonasi dan volume suara di dalam kelas masih kurang baik.

9. Kesulitan dalam menghadapi sikap siswa yang terkadang terkesan menyepelekan kehadiran praktikan.

10. Pembelajaran secara berkelompok dirasa kuarang efektif sehingga dibutuhkan waktu untuk mengulang pembelajaran.

11. Hambatan dalam proses adaptasi dengan siswa yang akan dibimbing oleh praktikan.

C. Bimbingan Belajar/ Ekstra KurikulerKegiatan PPL tidak hanya sebatas kegiatan mengajar di kelas saja melainkan seluruh kegiatan di sekolah yang berhubungan dengan KBM juga harus diikuti, praktikan juga turut berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh SMPN 12 Bandung. Dalam hal ini, praktikan memberikan konstribusi lain diluar jam mengajar yaitu kegiatan belajar tambahan dan ekstra kurikuler. Seorang praktikan dituntut untuk dapat bersosialisasi dengan siswa lainnya di luar kelas. Kegiatan sosialisasi di luar kelas ini dapat dilakukan dengan mengikuti beberapa kegiatan yang tergabung dalam kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ini bertujuan untuk membimbing

16siswa dalam menyalurkan bakat-bakat yang dimilikinya. Salah satu kegiatan ini adalah guna mengembangkan kompetensi sosial bagi seorang guru.

Terdapat beberapa kegiatan ekstra kurikuler yang ada di SMPN 12 Bandung. Ekstra kurikuler yang ada yaitu: PRAMUKA,OSIS, PMR, PASUSPARA, DKM, KIR, Teater, Olahraga seperti Basket, Volley, Bulu Tangkis , Futsal, dll. Dari beberapa kegiatan ekstra kurikuler yang ada di sekolah, praktikan mengikuti kegiatan PMR. Namun karena jadwal ekstrakurikuler ini terkadang berbenturan dengan jadwal pengajian sekolah, bimbingan belajar, pembelajaran remedial, remedial test, ataupun kegiatan lainnya, sehingga dalam kegiatan PMR ini praktikan hanya ikut dalam bumi kemah pelantikan calon anggota PMR baru dan membantu kegiatan PMR setiap hari senin ketika Upacara Bendera.

Belajar tambahan dilakukan secara insidental setelah pulang sekolah jika ada siswa yang membutuhkan. Masalah yang dihadapi praktikan untuk mengadakan bimbingan belajar yaitu sulitnya mencari waktu yang sesuai dengan waktu luang siswa.

D. Partisipasi dalam Kehidupan SekolahDalam melaksanakan PPL di SMPN 12 Bandung, praktikan diharuskan untuk dapat berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang berlangsung di sekolah. Tujuan dari keterlibatan PPL dalam piket adalah agar guru praktikan memiliki pengalaman tambahan dalam mengelola dan melaksanakan piket-piket yang ada di sekolah. Artinya apabila guru praktikan kelak telah mengajar dan bekerja di salah satu sekolah, guru tersebut memiliki wawasan dan

17pengalaman dalam mengelola dan melaksanakan piket-piket yang ada di sekolah tersebut. Piket-piket yang saat ini sedang dilaksanakan guru praktikan di SMPN 12 Bandung adalah piket KBM. Alhamdulillah, praktikan dan guru praktikan yang lain membantu dan melaksanakan semua piket tersebut, dimana para guru praktikan memiliki hari dan jadwal piket masing-masing.

Adapun partisipasi yang dilakukan oleh praktikan yaitu :

1. Upacara Bendera Setiap Hari Senin

Upacara bendera merupakan kegiatan yang wajib diikuti oleh setiap praktikan PPL di SMP Negeri 12 Bandung. Upacara bendera dilaksanakan setiap hari Senin di lapangan SMP Negeri 12 Bandung pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 07.50 WIB. Secara umum tidak ada masalah yang berarti selama pelaksanaan upacara bendera. Selama pelaksanaannya praktikan selalu hadir mengikuti upacara bendera hari Senin kecuali pada saat praktikan harus dispensasi karena mengikuti kegiatan kompetisi di Jakarta dan di Yogyakarta.

2. Piket Guru

Piket guru merupakan kegiatan di luar mengajar yang wajib dilakukan oleh seluruh praktikan PPL di SMP Negeri 12 Bandung. Kegiatan piket ini dilaksanakan secara bergilir dan tetap seminggu sekali sesuai jadwal mengajar yang kosong. Praktikan beserta e,pat rekan yang PPL lain mendapatkan tugas piket guru setiap hari Senin pukul 07.00 12.20 WIB dan mulai melaksanakannya pada tanggal 17 September 2012 bersama dua orang guru SMP Negeri 12 Bandung yang melaksanakan

18piket pada hari tersebut. Adapun tugas piket sekolah adalah sebagai

berikut.

a. Membunyikan bel sekolah pada saat jam masuk, pergantian jam, jam istirahat, dan jam pulang sekolah.

b. Mengecek guru yang hadir dan mengajar.

c. Mendata siswa yang tidak hadir. Cara melakukan piket ini ialah mengumpulkan dan merekap kertas daftar hadir siswa yang dibagikan ke setiap kelas.

d. Mendata siswa yang terlambat masuk sekolah.

e. Memberikan izin kepada siswa yang tidak memakai atribut sekolah.

f. Memberikan siswa izin masuk atau keluar sekolah.

g. Memberikan tugas apabila guru yang bersangkutan berhalangan hadir.

h. Menggantikan seorang guru dalam mengajar apabila guru tersebut berhalangan hadir. Tugas ini biasanya dapat dilakukan apabila guru tersebut dan guru piket mengajar mata pelajaran yang sama.

Ketika pertama kali bertugas sebagai guru piket, praktikan masih

belum mengetahui apa saja yang harus dilakukan. Akan tetapi lambat laun praktikan mulai mengerti setelah mengamati dan mendapat penjelasan dari guru tetap SMP Negeri 12 Bandung yang juga melaksanakan piket pada hari tersebut.

3. Piket Perpustakaan

Piket perpustaakaan dilaksanakan bersamaan dengan jadwal piket sehingga praktikan dan rekan PPL membagi tugas untuk pelaksanaan piket

19perpustakaan dan piket guru. Piket yang dilakukan di perpustakaan adalah penyampulan buku yang telah lama.

Selain berpartisipasi dalam kegiatan tersebut, praktikan juga ikut terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sekolah yang bersifat insidental. Dalam hal ini, kegiatan tersebut merupakan partisipasi yang dilaksanakan oleh para praktikan agar memiliki pengalaman dan wawasan ketika terjun sebagai guru yang sesungguhnya. Partisipasi tersebut bagi para praktikan, merupakan sebuah pengalaman yang sangat berharga dan ilmu yang tidak didapat seperti saat belajar dikampus seperti biasa. Sehingga partisipasi ini kemudian dijadikan sebagai pengalaman dan wawasan yang sangat berharga dan penting dan menjadi bekal dikemudian hari. Namun, dalam hal ini peranan sekolah juga sangat penting terhadap setiap partisipasi yang dilakukan oleh para praktikan, karena sekolah memberi kesempatan yang sangat besar kepada para praktikan untuk dilibatkan dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan sekolah.

E. Proses BimbinganKegiatan PPL ini merupakan hal yang baru dilakukan oleh praktikan sehingga dalam proses pelaksanaannya membutuhkan banyak bantuan, bimbingan, dan arahan dari semua pihak. Dalam hal ini Dosen Luar Biasa dan Dosen Tetap.

Kegiatan bimbingan ini merupakan hal yang sangat penting dilakukan para praktikan dalam rangka mengetahui sejauh mana kegiatan PPL yang dilaksanakannya. Salah satunya dalam proses penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), program tahunan, program semester dan

20administrasi sekolah lainnya. Adapun tujuan dari adanya bimbingan selama kegiatan PPL ini adalah untuk mencari penyelesaian dari segala macam kendala dan permasalahan yang dihadapi oleh praktikan.

1. Dosen Luar Biasa PPLBimbingan dengan dosen luar biasa PPL paling banyak membantu praktikan dalam melaksanakan kegiatan PPL karena proses bimbingan ini dilakukan saat praktikan mengalami kesulitan dalam penyusunan program pembelajaran. Praktikan sering menanyakan kesulitan serta permasalahan yang dialami mengenai bahan pengajaran, serta praktikan melakukan bimbingan mengenai karakter siswa yang berbeda-beda dan bagaimana cara mengatasinya. Hal ini amat penting agar kegiatan KBM mendapat perhatian besar dari siswa, sehingga penguasaan kelas menuju ke arah yang sempurna. Bimbingan tersebut antara lain:

a. Memberikan saran dan petunjuk dalam menyusun perangkat pembelajaran.

b. Konsultasi tentang LKS dan ulangan yang diberikan kepada siswa.

c. Bimbingan dalam rangka penyusunan program semester, program tahunan, silabus, penjabaran standar isi dan standar kompetensi dan administarsi pendidikan lainnya.

d. Saat masuk kelas pada penampilan, dan setelah proses belajar mengajar berakhir, dosen luar biasa membahas hal-hal yang perlu diperbaiki oleh praktikan.

21e. Selama berada dalam bimbingan dosen luar biasa, praktikan tidak menemui kesulitan. Beliau sangat membantu dengan membimbing praktikan sehingga praktikan dapat mengkonsultasikan masalah-masalah yang dihadapi, terutama yang menyangkut pelaksanaan penampilan di lapangan.

2. Dosen Tetap PPL

Dosen tetap PPL adalah pihak yang ditunjuk oleh Divisi P2JK Universitas Pendidikan Indonesia untuk membantu praktikan dalam memecahkan permasalahan selama pelaksanaan PPL di sekolah. Dosen tetap yang ditunjuk adalah dosen yang berasal dari jurusan/program yang sama dengan guru praktikan/mahasiswa PPL. Fungsi dari dosen tetap yaitu datang dan mengunjungi sekolah, dan menanyakan serta membantu mengatasi kendala yang dihadapi selama praktek di sekolah. Segala informasi dan arahan diberikan oleh dosen tetap agar mahasiswa PPL tidak mengalami kesulitan yang berarti selama praktek mengajar di sekolah.

Proses bimbingan dengan dosen tetap PPL terkadang agak sulit untuk mencari waktu yang tepat. Namun, dosen tetap PPL tetap berusaha untuk meluangkan waktunya dalam melaksanakan proses bimbingan kepada praktikan secara optimal.

BAB IIFAKTOR PENYEBAB DARI MASALAH YANG DIALAMIDalam melaksanakan PPL di SMP Negeri 12 Bandung, praktikan menghadapi beberapa permasalahan. Adapun faktor-faktor penyebab timbulnya permasalahan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut.

A. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)Permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh praktikan dalam pembuatan dan penyusunan program rencana pengajaran yaitu kesulitan dalam menyusun dan menyesuaikan pembuatan RPP dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan minimnya pengalaman praktikan bila dibandingkan dengan guru tetap di sekolah tersebut yang telah banyak mengenyam pengalaman di dunia pendidikan.

Adapun faktor-faktor yang menjadi penyebab dari setiap masalah yang dihadapi tersebut adalah sebagai berikut.

1. Permasalahan dalam penyusunan RPP banyak diakibatkan karena kesenjangan antara teori yang diberikan selama di perkuliahan dengan realitas di lapangan.

2. Kesulitan dalam menentukan indikator dan tujuan pembelajaran. Hal ini dikarenakan praktikan belum memahami benar kata kerja yang digunakan sehingga pada awalnya praktikan merasa kebingungan saat merumuskan indikator dan tujuan yang ingin dicapai.

3. Kurangnya kemampuan praktikan dalam mengatur alokasi waktu selama di dalam kelas sehingga kegiatan pembelajaran yang sudah disusun dalam

2223RPP tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya karena waktu pelajaran yang

sudah habis.

4. Hambatan dalam menentukan strategi dan metode yang akan digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran. Hal ini disebabkan praktikan belum memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas untuk dijadikan referensi dalam menentukan strategi dan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakter siswa dan kondisi di kelas.

5. Hambatan dalam menentukan alat peraga atau media yang digunakan. Hal ini karena terbatasnya pengetahuan praktikan dan media yang tersedia di sekolah.

6. Dalam menentukan alat evaluasi, praktikan merasa kesulitan. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan kurangnya literatur yang dibaca praktikan mengenai alat evaluasi yang dapat mengukur setiap indikator.

B. Proses Penampilan

Pengalaman praktikan yang masih kurang dalam mengajar siswa di kelas merupakan penyebab utama masalah yang dihadapi oleh praktikan yang berkaitan dengan penampilan mengajar di kelas. Pengalaman baru ini membuat praktikan belum mengetahui kondisi nyata siswa yang beragam.

Adapun faktor-faktor yang mengakibatkan praktikan menemui beberapa masalah dalam proses penampilan pembelajaran di kelas adalah sebagai berikut.

241. Gugup, canggung, dan kurang percaya diri dalam menghadapi kelas sehingga terkadang praktikan kurang dapat menguasai kelas sepenuhnya. Hal ini dikarenakan praktikan belum memiliki pengalaman yang cukup untuk tampil di depan orang banyak yang menyebabkan kurangnya komunikasi antara praktikan dan siswa selama pembelajaran berlangsung.

2. Kemampuan siswa yang heterogen dalam menyerap materi membuat praktikan sulit menguasai kelas karena perbedaan karakteristik tersebut berpengaruh terhadap kemampuan dalam menerima materi yang disampaikan. Bahkan terkadang praktikan harus mengulang-ulang materi yang sudah disampaikan. Hal ini disebabkan minimnya kemampuan praktikan dalam mengnal karakter setiap siswa sehingga siswa dianggap homogen yang menyebabkan siswa yang telah mampu menyerap materi yang diajarkan menjadi bosan.

3. Proses belajar mengajar terkadang keluar dari RPP yang telah disusun. Hal ini disebabkan penguasaan kelas yang minim.

4. Pengaturan intonasi dan volume suara di dalam kelas masih kurang baik. Hal ini disebabkan pengalaman praktikan untuk berbicara di dapan umum kurang dilatih sehingga pengaturan intonasi kurang baik.

5. Kesulitan dalam menghadapi sikap siswa yang membuat kegaduhan di kelas. hal ini terjadi karena praktikan sebagai guru pengganti. Di kelas ini praktikan belum mengenal karakter siswa sehingga metode yang sering diajarkan adalah ekspositiri.

256. Pembelajaran secara berkelompok dirasa kurang efektif sehingga dibutuhkan waktu untuk mengulang pembelajaran. Hal ini disebabkan kurangnya rasa tanggung jawab siswa terhadap tugas yang diberikan yang menyebakan perbedaan yang mencolok anatar siswa yang sudah mengerti dan siswa yang belum mengerti.

7. Metode mengajar yang digunakan oleh praktikan terkadang kurang merangsang minat siswa untuk belajar sehingga ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan penjelasan materi yang disajikan oleh praktikan.

C. Bimbingan Belajar/Ekstra Kurikuler

Kesulitan praktikan dalam melaksanakan ekstra kurikuler yang di selenggarakan di SMPN 12 Bandung yaitu terkadang dikarenakan waktu yang tidak sesuai dan juga dikarenakan kegiatan ekstra kurikuler sudah berjalan dengan baik karena setiap kegiatan ekstra kurikuler sudah terdapat susunan organisasi yang baik, pembina dari sekolah, dan pelatih ahli yang berasal dari luar sekolah.

D. Partisipasi dalam Kehidupan SekolahKegiatan praktikan berpatisipasi dalam kehidupan sekolah secara umum tidak menemui masalah yang begitu berarti seperti mengikuti kegiatan upacara bendera dan kegitan piket. Faktor faktor yang menyebabkan masalah dalam partisipasi kehidupan sekolah adalah perasaan segan dan canggung dan kurangnya komunikasi antara praktikan dengan pihak sekolah, tetapi masalah tersebut dapat diatasi dengan baik, karena guru guru SMPN 12 Bandung dapat menerima praktikan sama seperti dengan guru-guru yang lain.

26Menyangkut partisipasi dalam kegiatan sekolah dirasakan tidak ada permasalahan yang cukup signifikan dikarenakan praktikan dapat berpartisipasi dalam kegiatan yang ada di sekolah karena semua itu adalah ketentuan dari pihak sekolahnya sendiri dan manfaat yang dirasakan dari kegiatan yang dilaksanakan dalam sekolah adalah menambah pengalaman dan pengetahuan baru bagi guru praktikan yang nanti kelak akan sangat membantu apabila praktikan telah bekerja dan mengajar di suatu sekolah.

E. Proses BimbinganSelama kegiatan PPL berlangsung proses bimbingan tidak ditemukan masalah yang cukup berarti, hal ini dikarenakan adanya hubungan yang baik antara praktikan dengan dosen luar biasa maupun dengan dosen tetap. Khususnya dosen luar biasa selaku pembimbing tetap dari praktikan yang ada di sekolah.

1. Dosen Luar Biasa PPLBimbingan dengan dosen luar biasa tidak ditemukan masalah yang cukup berarti pula, karena beliau senantiasa memberikan masukan, arahan dan kebebasan dalam mengembangkan satuan pelajaran dan rencana pengajaran, saran dan masukan dalam hal mengajar lebih baik sehingga praktikan dapat melaksanakannya dengan mudah. Untuk masalah bimbingan dengan dosen luar biasa mungkin tidak ada masalah, dan sangat membantu dalam kelancaran PPL, dengan segala dukungan dan motivasinya yang diberikan kepada praktikan.

272. Dosen Tetap PPLPada proses bimbingan dengan Dosen Tetap ditemukan permasalahan selama proses bimbingan. Hal ini dikarenakan praktikan kesulitan untuk menemui beliau dikarenakan kesibukan beliau yang begitu padat.

BAB IIIUPAYA PENANGGULANGAN PERMASALAHAN YANG DIALAMISELAMA PELAKSANAAN PPLSetelah dipaparkan mengenai masalah-maslah yang dihadapi selama kegiatan PPL selanjutnya akan memaparkan upaya guna menangulangi masalha ynag terjadi. Hal ini bertujuan agar masalah yang telah ditemukan tidak terjadi kembali.

A. Penyusunan Rencana Pelaksanaan PembelajaranBimbingan dari Dosen Luar Biasa PPL dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi praktikan berkaitan dengan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sangatlah penting. Masukan dan saran dari beliau sangat membantu praktikan dalam mencari solusi dari permasalahan tersebut.. Pada akhirnya, praktikan dapat memilih tujuan pembelajaran khusus yang lebih mempunyai fleksibilitas yang lebih baik yang harus dipilih. Hal lain yang dilakukan yaitu dengan cara menyesuaikan alokasi waktu yang sesuai dengan kalender akademik sekolah. Upaya praktikan dalam menanggulangi masalah penyusunan RPP ini adalah dengan:

1. Mengklasifikasikan materi materi yang dianggap mudah dan sulit (materi yang dianggap mudah beralokasikan waktu lebih singkat sedangkan materi yang dianggap sulit beralokasikan waktu lebih lama).

2. Penyusunan RPP dilakukan jauh sebelum penampilan sehingga dapat memunculkan ide serta gagasan dalam menentukan metode yang tepat.

3. Melakukan konsultasi sebelum praktikan mengajar.

28294. Melakukan diskusi dengan sesama praktikan mengenai masalah-masalah yang dihadapi bersama.

5. Praktikan membaca buku-buku referensi lainnya yang dapat menambah pengetahuan praktikan tentang penyusunan RPP.

6. Melakukan pemahaman terhadap materi yang diajarkan secara menyeluruh agar materi yang diajarkan dapat disampaikan secara menyeluruh pula.

B. Proses Penampilan

Penyelesaian masalah-masalah yang yang dihadapi praktikan dalam penampilan di kelas adalah dengan sering melakukan latihan dan melakukan observasi kepada guru kelas yang lain dalam cara mengajar di kelas sehingga pengalaman mengajar praktikan pun dapat bertambah. Hal ini secara perlahan membuat praktikan menjadi terbiasa dengan suasana kelas dan bisa lebih mengenal karakter siswa sehingga memudahkan praktikan dalam penguasaan kelas.

Dalam penampilan di kelas, praktikan banyak dibantu oleh Dosen Luar Biasa. Beliau memberikan penilaian mengenai penampilan praktikan selama di kelas. Selain itu, beliau pun memberikan pendapat, kritik, dan saran dalam berpenampilan di kelas sehingga praktikan dapat mengetahui kekurangan selama mengajar dan memperbaikinya agar bisa tampil lebih baik lagi pada pertemuan berikutnya.

Adapun upaya yang dilakukan untuk menanggulangi masalah dalam proses penampilan dan penyampaian materi adalah sebagai berikut.

301. Selalu mempersiapkan diri secara maksimal baik dalam mental, penguasaan materi, metode, maupun pendekatan yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan kepada siswa.

2. Melakukan pendekatan secara personal. Pedekatan ini dilakukan dengan cara praktikan berkeliling ke setiap siswa pada saat siswa sedang mengerjakan latihan soal di kelas, serta menanyakan masalah yang dialami siswa. Sebagian besar, dengan cara seperti itu siswa pun besedia mengemukakan masalah yang dihadapinya saat mengerjakan latihan maupun tentang materi yang sudah disampaikan.

3. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan dipahami oleh siswa, tenang, mengatur ritme serta intonasi ketika sedang menyampaikan materi.

4. Membawa suasana kelas agar lebih santai dan rileks dengan sesekali bercanda sehingga siswa tidak merasa tegang atau kaku pada saat pembelajaran berlangsung diselingi dengan olahraga ringan agar siswa merasa rileks. Selain itu agar praktikan juga bisa beradaptasi dengan suasana kelas dan kondisi siswa yang cukup heterogen.

C. Bimbingan Belajar/Ekstra Kurikuler

Dalam mengatasi kendala atau kesulitan utama yang dihadapi oleh para pihak yang terlibat dalam bimbingan belajar atau kegiatan ekstra kurikuler, yaitu praktikan berupaya untuk terus berkoordinasi dan menjalin komunikasi yang baik dengan siswa serta pihak lainnya.

31D. Partisipasi dalam Kehidupan SekolahUntuk menguasai perasaan segan dan canggung dalam mengikuti partisipasi kehidupan sekolah, praktikan berusaha menjalankan hubungan baik dengan keluarga besar SMPN 12 Bandung, berupaya melibatkan diri berperan dalam kegiatan yang diadakan sekolah tersebut, seperti piket harian, upacara pengibaran bendera, dan kegiatan lainnya. Usaha tersebut sedikit telah banyak menimbulkan rasa ikut memiliki sekolah dalam diri praktikan. Partisipasi dalam kegiatan sekolah adalah piket dan kegiatan insidental serta kegiatan rutin. Piket yang saat ini sedang dilaksanakan guru praktikan di SMPN 12 Bandung adalah piket KBM. Alhamdulillah, praktikan dan guru praktikan yang lain membantu dan melaksanakan semua piket tersebut, dimana para guru praktikan memiliki hari dan jadwal piket masing-masing.

E. Proses BimbinganPraktikan tidak mengalami banyak permasalahan selama proses bimbingan. Hal ini dikarenakan Dosen Luar Biasa PPL yang ditunjuk selalu hadir di sekolah sehingga praktikan tidak merasakan kesulitan dalam melaksanakan bimbingan mengenai penyusunan RPP, penyusunan bahan ulangan, melakukan analisis hasil ulangan siswa, proses penampilan praktikan di kelas dan sebagainya.

Sedangkan untuk proses bimbingan dengan Dosen Tetap pun tidak terlalu mengalami banyak hambatan. Upaya yang dilakukan yaitu seringnya melakukan komunikasi

BAB IVKESIMPULAN DAN SARANA. KesimpulanKegiatan PPL yang dilaksanakan oleh praktikan di SMP Negeri 12 Bandung secara keseluruhan dapat dikatakan terlaksana dengan baik. Banyak pengalaman yang diperoleh dalam kegiatan PPL ini yang dapat dipetik sebagai bekal dalam menghadapi dunia kerja kelak. Pengalaman ini diperoleh dari guru, karyawan, siswa dan rekan-rekan PPL lainnya.

Mesikpun dalam pelaksaan PPL ini terkadang menghadapai kendala tnamun kendala ini tidak dijadikan alasan sebagai ketidaksuksesan praktikan dalam pelaksanaan PPL. Kendala tersebut dijadikan pelajaran berharga agar ketika praktikan menghadapi masalah yang sama bahkan lebih besar praktikan dapat menghadapinya dengan tenang.

Selama praktikan melaksanakan kegiatan PPL di SMP Negeri 12 Bandung, praktikan dapat menarik beberapa kesimpulan, yaitu kegiatan PPL bertujuan untuk melatih para calon pendidik (mahasiswa/praktikan) agar mendapatkan pengalaman mendidik secara faktual di lapangan dan juga sebagai sarana terbentuknya tenaga kependidikan yang profesional dibidangnya. Dengan adanya kegiatan PPL, mahasiswa dapat mempraktikan secara langsung dan menerapkan ilmu yang diperoleh pada perkuliahan di kampus dalam kenyataan yang tampak di lapangan serta dihadapkan pada permasalahan yang ada dalam realitas yang sebenarnya di sekolah.

Adapun manfaat dari kegiatan PPL ini, diantaranya:

3233a. Membangun dan memperbaiki karakter diri sebagai seorang pendidik agar menjadi lebih kreatif, inovatif dan berwibawa di hadapan para siswa serta dalam mengembangkan media atau metode yang digunakan dalam pembelajaran.

b. Melatih kesabaran diri dalam menghadapi berbagai karakter siswa yang plural dan heterogen.

c. Menumbuhkan kecermatan dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang timbul dalam proses belajar mengajar.

d. Melatih rasa percaya diri dihapan orang banyak.

B. SaranSetiap kegiatan tentunya tidak akan terlepas dari kekurangan meskipun terdapat banyak manfaat di dalamnya. Begitu pun dengan kegiatan PPL yang telah dilaksanakan oleh praktikan di SMP Negeri 12 Bandung selama kurang lebih tiga bulan mempunyai kelebihan dan kekurangan. Oleh karena itu, ada beberapa saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan bagi praktikan ke depannya, P2JK UPI, maupun bagi SMP Negeri 12 Bandung.

1. Bagi Praktikan

Adapun saran bagi praktikan ke depannya, antara lain: a. Sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas, praktikan diharapkan untuk lebih mempersiapkan diri secara maksimal agar senantiasa dapat melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan baik.

b. Sebaiknya praktikan selalu mencari referensi mengenai strategi dan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakter siswa maupun materi

34yang akan diajarkan agar penyampaiannya dapat diterima dan diserap

oleh siswa secara efektif.

c. Praktikan harus senantiasa meminta masukan dan koreksi, baik dari Dosen Tetap, maupun dari Dosen Luar Biasa PPL terhadap penampilan di kelas maupun terhadap rencana pengajaran yang telah dibuat.

d. Praktikan harus mampu bersikap, berpenampilan, dan bertindak sebagaimana layaknya seorang guru yang profesional serta senantiasa memberikan teladan yang baik bagi siswa di dalam dan di luar kelas.

e. Selalu berinovasi dalam mengembangkan metode pembelajaran yang dilakukan agar siswa tidak merasa bosan.

2. Bagi Pihak SekolahAdapun saran untuk pihak sekolah, praktikan berharap agar kerja sama yang telah terjalin dapat terus berlangsung.

3. Bagi Pihak UniversitasSaran untuk pihak universitas, praktikan berharap agar meningkatkan kualitas kegiatan PPL hingga mencapai keberhasilan yang maksimal dengan cara memberikan pengarahan dan bimbingan kepada praktikan secara kontinu baik sebelum pelaksanaan PPL maupun pada saat berlangsungnya PPL. Memberikan informasi yang terbaru dengan keadaan di sekolah terutama dalam masalah administrasi sehingga praktikan tidak merasa kebingungan dalam proses penyusunan administrasi sekolah.

35DAFTAR PUSTAKASuherman, Erman. (2008). Belajar dan Pembelajaran Matematika. Hands-Out

Perkuliahan. Bandung: tidak diterbitkan.

Suryadi, Didi. (2010). Metapedidaktik dan Didactical Design Research (DDR) : Sintesis hasil Pemikiran Berdasrkan Lesson Study, dalam teori, paradigm, prinsip, dan pendekatan Pembelajaran MIPA dalam konteks Indonesia.

Bandung: FPMIPA UPI.

Wadifah. (2011). Desain didaktik konsep luas daerah segitiga pada pembelajaranmatematika SMP. Skripsi : Tidak diterbitkan.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2011). Panduan ProgramPengalaman

Lapangan (PPL) Kependidikan dan Tenaga Pendidik. Divisi Pendidikan

Profesi dan Jasa Keprofesian (P2JK) DirektoratAkademik.

LAMPIRAN-LAMPIRAN3637A. LAMPIRAN DOKUMENTASI

1. Upacara Bendera

2. Pelantikan PMR

38

3. Kegiatan Belajar Pembelajaran

39B. LAMPIRAN AGENDA KEGIATAN PPLAgenda Kegiatan PPL terdiri dari :

1. Agenda Harian

2. Agenda Kegiatan Belajar Pembelajaran

3. Agenda Bimbingan Belajar / Ekskul

4. Agenda Piket

5. Agenda Upacara Bendera

6. Surat Dispensasi Olimpiade Sains dan Teknologi Nasional

7. Surat Tugas Olimpiade Sains dan Teknologi Nasional

8. Surat Dispensasi Kompetisis Calculus Cup IV

9. Presensi Pengajian

10. Presensi Pendampingan PMR

11. Presensi Kehadiran Upacara Bendera

40

AGENDA HARIAN

PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

Sekolah:SMP Negeri 12 Bandung

Semester:Ganjil

Tahun Pelajaran:2012/2013

Praktikan:Salwa Nursyahida

NIM:0900700

No.HariTanggalDeskripsi KegiatanKeterangan

1Rabu05-Sep-12Penerimaan Guru PPL di Sekolah

2Kamis06-Sep-12Adaptasi dengan lingkunga sekolah

3Jumat07-Sep-12Observasi di 7A

4senin10-Sep-12Upacara Bendera

5selasa11-Sep-12Observasi 8A

6Rabu12-Sep-12Observasi 9H

7Kamis13-Sep-12Observasi 8G

Pembagian Jadwal Piket

8Jumat14-Sep-12Bimbingan dengan Guru Pamong

Upacara Bendera

9senin17-Sep-12Piket Guru

Piket Perpustakaan

KBM di 7J

10selasa18-Sep-12KBM di 7K

Bimbingan Guru Pamong

11Rabu19-Sep-12Bimbingan Guru Pamong

KBM di 7J

12Kamis20-Sep-12KBM di 7K

Bimbingan Guru Pamong

13Jumat21-Sep-12Bimbingan Guru Pamong

14Senin24-Sep-12Dispensasi Calculus Cup IV

KBM di 7J

15selasa25-Sep-12KBM di 7K

16Rabu26-Sep-12Memeriksa Ulangan Harian

KBM di 7J

17Kamis27-Sep-12KBM di 7K

Bimbingan Guru Pamong

18Jumat28-Sep-12Bimbingan Guru Pamong

Upacara Bendera

19senin01-Okt-12Piket Guru

Piket Perpustakaan

KBM di 7J

20selasa02-Okt-12KBM di 7K

Bimbingan Guru Pamong

21Rabu03-Okt-12Bimbingan Guru Pamong

22Kamis04-Okt-12KBM di 7J

41KBM di 7K

Bimbingan Guru Pamong

23Jumat05-Okt-12Bimbingan Guru Pamong

KBM di 7J

24selasa09-Okt-12KBM di 7K

Bimbingan Guru Pamong

25Rabu10-Okt-12Bimbingan Guru Pamong

KBM di 7J

26Kamis11-Okt-12KBM di 7K

Bimbingan Guru Pamong

27Jumat12-Okt-12Pelantikan PMR

28Sabtu13-Okt-12

Upacara Bendera

29senin15-Okt-12Piket Guru

Piket Perpustakaan

KBM di 7J

30selasa16-Okt-12KBM di 7K

Bimbingan Guru Pamong

31Rabu17-Okt-12Remedial Ulangan Harian

KBM di 7J

32Kamis18-Okt-12KBM di 7K

Bimbingan Guru Pamong

Pengajian Rutin Guru

33Jumat19-Okt-12Bimbingan Guru Pamong

Upacara Bendera

34senin22-Okt-12Piket Guru

Piket Perpustakaan

KBM di 7J

35selasa23-Okt-12KBM di 7K

Bimbingan Guru Pamong

36Rabu24-Okt-12Bimbingan Guru Pamong

37Kamis25-Okt-12KBM di 7J

KBM di 7K

38Jumat26-Okt-12Libur Idul Adha

39senin29-Okt-12

40selasa30-Okt-12Dispensasi Olimpiade Sains dan Teknologi

41Rabu31-Okt-12

Nasional Yogyakarta

42Kamis01-Nop-12

43Jumat02-Nop-12

Upacara Bendera

44senin05-Nop-12Piket Guru

Piket Perpustakaan

KBM di 7J

45selasa06-Nop-12KBM di 7K

Bimbingan Guru Pamong

46Rabu07-Nop-12Belajar Tambahan

47Kamis08-Nop-12KBM di 7J

KBM di 7K

42Bimbingan Guru Pamong

48Jumat09-Nop-12Pengumuman nilai UH 2

Bimbingan Guru Pamong

49senin12-Nop-12Menyusun Laporan Individual, RPP ujian

KBM di 7J

50selasa13-Nop-12KBM di 7K

Bimbingan Guru Pamong

51Rabu14-Nop-12Bimbingan Guru Pamong

Bimbingan Koordinator guru pamong

52Kamis15-Nop-12Libur Tahun baru Hijriah

Upacara Bendera

53senin19-Nop-12Piket Guru

Piket Perpustakaan

Remedial Teaching

KBM di 7J

KBM di 7K

54selasa20-Nop-12Penyerahan Laporan Individual PPL,

Perangkat Pembelajaran, dan RPP Ujian

Remedial Teaching

55Rabu21-Nop-12Persiapan Ujian PPL

KBM di 7J

56Kamis22-Nop-12KBM di 7K

Ujian PPL

Upacara Bendera

57senin26-Nop-12Piket Guru

Piket Perpustakaan

58selasa27-Nop-12KBM di 7J

KBM di 7K

60Kamis29-Nop-12KBM di 7J

KBM di 7K

43AGENDA KEGIATAN BELAJAR DAN PEMBELAJARANPROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)Sekolah:SMP Negeri 12 Bandung

Mata Pelajaran:Matematika

Semester:Ganjil

Tahun Pelajaran:2012/2013

Praktikan:Salwa Nursyahida

NIM:0900700

NoHari/TanggalKelasJam Ke-MateriKeterangan

1.Selasa/ 187J3-4Menyelesaikan Operasi Hitung

September7K5-6Bilangan Desimal

2012

2.Kamis/ 207K1-21.Menuliskan Bilangan Pecahan

September7J3-4Bentuk Baku;

20122.Menggunakan sifat-sifat operasi

tambah kurang, kali, bagi pada

bilangan bulat, pecahan serta

mengaitkannya dalam kehidupan

sehari-hari

3.Selasa/ 257J3-4Ulangan Harian KD 1.1 dan 1.2

September7K5-6

2012

4.Kamis/277K1-21.Menjelaskan pengertian ,

September7J3-4koefisien, variabel, kosntanta,

2012faktor, suku, dan suku sejenis;

2.Melakukan operasi hitung tambah

dan kurang pada bentuk aljabar

5.Selasa/27J3-4Melakukan operasi hitung kali dan

Oktober 20127K5-6pangkat pada bentuk aljabar

6.Kamis/ 47K1-2UTS

Oktober 20127J3-4

7.Selasa/ 97J3-41. Melakukan Operasi pada bentuk

44Oktober 20127K5-6aljabar;

2.Menyederhanakan pecahan

bentuk aljabar;

3.Melakukan operasi hitung

tambah dan kurang pada

pecahan bentuk aljabar

8.Kamis/ 117K1-2Melakukan Operasi Kali, Bagi, dan

Oktober 20127J3-4pangkat pada pecahan bentuk Aljabar

9.Selasa/ 167J1Menerapkan Operasi Hitung pada

Oktober 20127K3Bentuk Aljabar dalam permasalahan

sehari-hari

7J2Remedial UTS

7K4

10.Kamis/ 187K1-2Ulangan Harian KD 2.1, dan 2.2

Oktober 20127J3-4

11.Selasa/ 237J3-41. Mengenali PLSV dalam berbagai

Oktober 20127K5-6bentuk dan variabel;

2.Menentukan bentuk setara dari

PLSV

12.Kamis/ 257K1-21.Menentukan Penyelesain PLSV;

Oktober 20127J3-42.Menentukan Penyelesaian PLSV

dalam bentuk Pecahan

13.Selasa/ 307J3-41.Mengenali PtLSV dalam berbagaiDispensasi

Oktober 20127K5-6bentuk dan variabel;

2.Menentukan bentuk setara dari

PtLSV ;

3.Menentukan Penyelesain PtLSV;

14.Kamis/ 17K1-2Mengubah masalah ke dalam modelDispensasi

November7J3-4matematika berbentuk PLSV dan

2012PtLSV

15.Selasa/ 67J3-4Menyelesaikan model matematika

November7K5-6suatu masalah yang berkaitan dengan

PLSV dan PtLSV

2012

4516.Kamis/ 87K1-2Ulangan Harian KD 2.3, 2.4, 3.1, dan

november7J3-43.2

2012

17.Selasa/ 137J3-41.Menghitung nilai keseluruhan, nilai

november7K5-6per-unit, dan nilai sebagian;

2.Menentukan besar dan persentase

2012laba, rugi, harga jual, harga beli,

dan rabat dalam kegiatan ekonomi

18.Selasa/ 207J3-41.Menghitung Bruto, Tara, Neto;

November7K5-62.Menentukan besar dan persentase

2012bunga tunggal dan pajak dalam

kegiatan ekonomi.

19.Kamis/227K1-21.Menjelaskan pengertian skala

November7J3-4sebagai suatu perbandingan.

2.Menghitung faktor perbesaran dan

2012pengecilan pada gambar berskala.

46AGENDA BIMBINGAN BELAJAR/ EKSKULPROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)Sekolah:SMP Negeri 12 Bandung

Semester:Ganjil

Tahun Pelajaran:2012/2013

Praktikan:Salwa Nursyahida

NIM:0900700

No.HariTanggalKegiatanKeterangan

1Senin24SeptemberPelantikan Ketua OSIS

2Jumat18Oktober 2012Pelantikan PMR

3Sabtu19Oktober 2012Pelantikan PMR

4Senin5 November 2012Penyerahan kejuaraan ekskul

Pramuka ke pihak sekolah

5Rabu7 November 2012Bimbingan Belajar 7K

6Senin19November 2012Remedial Teaching 7K

7Selasa20November 2012Remedial Teaching 7J

47AGENDA PIKET GURU DAN PIKET PERPUSTAKAANPROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)Sekolah:SMP Negeri 12 Bandung

Semester:Ganjil

Tahun Pelajaran:2012/2013

Praktikan:Salwa Nursyahida

NIM:0900700

No.HariTanggalKegiatanKeterangan

1Senin17September 2012Piket Guru

Piket Perpustakaan

2Senin24September 2012Piket GuruDispensasi

Piket Perpustakaan

3Senin1 Oktober 2012Piket Guru

Piket Perpustakaan

4Senin8 Oktober 2012Piket Guru

Piket Perpustakaan

5Senin15Oktober 2012Piket GuruIzin

Piket Perpustakaan

6Senin22Oktober 2012Piket Guru

Piket Perpustakaan

7Senin29Oktober 2012Piket GuruDispensasi

Piket Perpustakaan

8Senin5 November 2012Piket Guru

Piket Perpustakaan

489Senin12 November 2012Piket GuruSakit

Piket Perpustakaan

10Senin19 November 2012Piket Guru

Piket Perpustakaan

11Senin26 November 2012Piket Guru

Piket Perpustakaan

49AGENDA UPACARA BENDERAPROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)Sekolah:SMP Negeri 12 Bandung

Semester:Ganjil

Tahun Pelajaran:2012/2013

Praktikan:Salwa Nursyahida

NIM:0900700

No.HariTanggalKegiatanKeterangan

1Senin10September 2012Upacara Bendera pertama

2Senin17September 2012Upacara Bendera

3Senin24September 2012Upacara BenderaDispensasi

4Senin1 Oktober 2012Upacara Hari Kebangkitan

Pancasila

5Senin8 Oktober 2012Upacara Bendera

6Senin15Oktober 2012Upacara BenderaIzin

7Senin22Oktober 2012Upacara Bendera

8Senin29Oktober 2012Upacara BenderaDispensasi

9Senin5 November 2012Upacara Bendera

10Senin12November 2012Upacara Hari PahlawanSakit

11Senin19November 2012Upacara Bendera

12Senin26November 2012Upacara Bendera