MINAT KONSUMEN TERHADAP ASURANSI SYARIAH … · Prinsip ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam...
Transcript of MINAT KONSUMEN TERHADAP ASURANSI SYARIAH … · Prinsip ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam...
Seminar Nasional & Call For Paper, FEB Unikama “Peningkatan Ketahanan Ekonomi
Nasional Dalam Rangka Menghadapi Persaingan Global”Malang, 17 Mei 2017
382
MINAT KONSUMEN
TERHADAP ASURANSI SYARIAH KELUARGA
Sumadi
Universitas Islam Indonesia Yogyakarta
Istyakara Muslichah
Universitas Islam Indonesia Yogyakarta
Abstract
Peristiwa yang akan terjadi pada masa tidak dapat dipastikan. Sehubungan dengan ini, maka orang
atau lembaga berusaha untuk mengantisipasi serta mengeliminir adanya resiko atau kerugian
sehingga lahir perusahaan asuransi yang bertujuan untuk memberikan perlindungan terhadap
berbagai kerugian atas terjadinya resiko. Dengan alasan ini, maka dilakukan penelitian dengan
tujuan untuk mengetahui dan menjelaskan faktor faktor yang mempunyai pengaruh terhadap minat
konsumen dalam berpartisipasi atau membeli asuransi syariah keluarga. Faktor-faktor atau variabel
yang dipergunakan untuk membuat prediksi minat konsumen terhadap asuransi syariah keluarga
dalam penelitian ini adalah sikap terhadap asuransi syariah, norma subyektif dan efikasi diri.
Penelitian ini dilakukan dengan cara survei di Yogyakarta, dengan populasi pelanggan potensial dan
aktual asuransi syariah keluarga yang telah menikah. Sampel diambil dengan nonprobability
sampling. Jumlah sampel sebanyak 180 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada
pengaruh yang positip dan signifikan antara sikap, norma subyektif dan efikasi diri terhadap minat
mengikuti asuransi syariah keluarga. Sikap dan norma subyektif sebagai variabel mediating
mempunyai peran dan efek yang dapat meningkatkan minat konsumen untuk berpartisipasi terhadap
asuransi syariah keluarga bagi faktor latar belakang anteseden proteksi, investasi, word of mouth dan
referensi media.
Keyword: minat, sikap, norma subyektif, efikasi diri.
PENDAHULUAN
Asuransi Syariah (Ta’min, Takaful atau Tadhamun) adalah usaha untuk saling melindungi
dan tolong menolong diantara sejumlah orang melalui investasi dalam bentuk aset dan atau tabarru’
yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad (perikatan) yang
sesuai dengan syariah (DSN-MUI, 2009). Asuransi Syariah adalah sebuah sistem dimana para peserta
meng-infaq-kan/menghibahkan sebagian atau seluruh kontribusi yang akan digunakan untuk
membayar klaim, jika terjadi musibah yang dialami oleh sebagian peserta. Peranan perusahaan disini
hanya sebatas pengelolaan operasional asuransi dan investasi dari dana-dana/kontribusi yang
menerima/ dilimpahkan kepada perusahaan (DSN-MUI, 2009).
Asuransi syari’ah disebut juga dengan asuransi ta’awun yang artinya tolong menolong atau
saling membantu . Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa Asuransi ta’awun prinsip dasarnya adalah
Seminar Nasional & Call For Paper, FEB Unikama “Peningkatan Ketahanan Ekonomi
Nasional Dalam Rangka Menghadapi Persaingan Global”Malang, 17 Mei 2017
383
dasar syariat yang saling toleran terhadap sesama manusia untuk menjalin kebersamaan dalam
meringankan bencana yang dialami peserta. Prinsip ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat
Al Maidah ayat 2
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-
menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya
Allah Amat berat siksa-Nya.
Saat ini di Indonesia ada 2 jenis produk yang ditawarkan oleh lembaga asuransi syariah yaitu
asuransi umum syariah dan asuransi jiwa syariah (UU Nomor 40 tahun 2014). Produk asuransi umum
syariah antara lain asuransi kendaraan bermotor, asuransi barang dagangan, asuransi kebakaran dan
sebagainya. Sedangkan yang termasuk jenis asuransi jiwa syariah adalah asuransi keluarga, yang
produknya berupa asuransi jiwa, asuransi pendidikan. Ditawarkan-nya asuransi syariah dapat menjadi
alternatif pilihan bagi konsumen muslim di Indonesia dalam menanggulangi resiko kerugian yang
mungkin terjadi.
Usaha asuransi syariah di Indonesia ditinjau dari usia, masih relatif muda bila dibandingkan
dengan usia usaha asuransi yang bersifat konvensional (AASI, 2014). Walaupun demikian usaha
asuransi syariah dapat menunjukkan pertumbuhan yang cukup signifikan. Pada tahun 2014,
pertumbuhan asset asuransi syariah di Indonesia sebesar 34, 23% dengan pertumbuhan investasi
sebesar 36,11 % dibandingkan dengan tahun 2013 ( Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia, 2014). Oleh
sebab usaha asuransi syariah di Indonesia akan lebih berkembang dan mempunyai peranan yang
semakin besar pada masa yang akan datang memiliki peluang yang cukup besar.
Berdasarkan studi pustaka tentang minat konsumen untuk berperilaku menjadi peserta
asuransi syariah keluarga di Indonesia belum banyak dilakukan. Faktor-faktor dan model yang
diangkat untuk dapat memprediksi dan menjelaskan minat berperilaku terhadap keikut sertaan
terhadap asuransi syariah bagi konsumen sifatnya masih parsial dan kasuistik, dan dirasakan belum
terdapat sebuah pembahasan yang sifatnya komprehensif dan mantap, sehingga membuka kesempatan
untuk dilakukan studi yang lebih banyak dan variatif.
Studi ini berusaha untuk mempelajari minat konsumen terhadap asuransi syariah keluarga,
yang target pasarnya adalah konsumen muslim di Indonesia. Jumlah penduduk muslim di Indonesia
berdasarkan pada tahun 2015 sekitar 255,5 juta orang ( Anonim, 2015). Berdasarkan BPS pada tahun
2014 sebanyak 87,18% memeluk agama Islam atau muslim. Jumlah penduduk muslim yang relatif
besar ini merupakan potensi pasar yang baik bagi produk-produk yang memperhatikan dan memenuhi
persyaratan syariah Islam. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi dan menjelaskan
minat digunakan variabel sikap, norma subyektif dan efikasi diri ( Fishbein dan Ajzen, 1975, Ajzen,
1991 dan Bonne, et al, 2007).
Seminar Nasional & Call For Paper, FEB Unikama “Peningkatan Ketahanan Ekonomi
Nasional Dalam Rangka Menghadapi Persaingan Global”Malang, 17 Mei 2017
384
Menurut Ajzen (2005) ada faktor-faktor latar belakang yang perlu diperhatikan terhadap sikap,
norma subyektif dan kontrol perilaku terencana. Selanjutnya mengacu pada model yang dikemukakan
oleh Husin dan Rahman (2013), maka ada 2 faktor latar belakang variabel sikap, yaitu proteksi dan
investasi serta word of mouth (WOM) dan referensi media untuk norma subyektif. Sebagai unsur
pengontrol yang sifatnya internal bagi konsumen dipergunakan efikasi diri. Efikasi diri merupakan
faktor yang dapat untuk memperkuat atau mengubah perilaku seseorang ( Bandura, 1977). Paper ini
bertujuan untuk menjelaskan dan untuk membuktikan model minat beli asuransi syariah keluarga yang
dikemukakan dalam penelitian ini.
TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
Teori dasar yang digunakan dalam kerangka penelitian ini adalah Theory of Planned Behavior
(TPB) dari Azjen (1991). Untuk model penelitian dalam bidang asuransi syariah salah satu diantaranya
adalah model yang dikemukakan oleh Husin dan Rahman (2013). Dengan acuan TPB dari Fishbein
(1991) dan Husein Rahman (2013), maka penelitian ini menggunakan Theoritical framework sebagai
berikut:
Gambar 1 : Kerangka Teori Penelitain
Kebaharuan (state of the art) penelitian ini adalah model yang belum pernah dimanfaatkan
dan dibuktikan, terutama untuk asuransi syariah keluarga yang terdiri dari asuransi jiwa syariah dan
asuransi syariah untuk pendidikan.
Minat (Intention)
WOM
Norma
Subyektif
Referensi
Media
Minat Efikasi Diri
Investasi
Proteksi
Sikap
Seminar Nasional & Call For Paper, FEB Unikama “Peningkatan Ketahanan Ekonomi
Nasional Dalam Rangka Menghadapi Persaingan Global”Malang, 17 Mei 2017
385
Menurut Ajzen (2005) minat (intention) sebagai disposisi tingkah laku, yang hingga terdapat
waktu dan kesempatan yang tepat, akan diwujudkan dalam bentuk tindakan. Feldman (1995)
menyatakan bahwa intensi adalah rencana atau resolusi individu untuk melaksanakan tingkah laku
sesuai dengan sikap mereka. Intensi juga diartikan sebagai deklarasi internal untuk bertindak atau
melakukan sesuatu (Hogg dan Vaughan, 2005). Sedangkan menurut Bandura (1969) intensi adalah
determinasi untuk melakukan suatu aktivitas atau untuk menyatakan kejadian di masa depan.
Menurut Fishbein dan Ajzen (1975), minat merupakan prediktor yang baik terhadap perilaku
seseorang di masa yang akan. Berdasarkan definisi tersebut minat merupakan awal bagi individu untuk
melakukan sesuatu perbuatan di masa depan. Menurut Feldman (1995), intensi hanya akan terwujud
dalam tingkah laku yang sebenarnya, jika individu tersebut mempunyai kesempatan yang baik dan
kesempatan yang tepat untuk merealisasikannya. Tingkah laku yang banyak dibahas dalam psikologi
sosial banyak yang berkaitan dengan tingkah laku dibawah kemauan atau kesadaran (volitional).
Artinya individu akan melakukan sesuatu tingkah laku hanya jika ia benar-benar ingin melakukannya,
untuk itu ia membentuk minat. Dengan mengacu kepada pendapat beberapa ahli dapat disimpulkan
bahwa minat merupakan rencana untuk melakukan suatu tindakan tertentu dan hal ini faktor penting
yang mendahului perilaku seseorang.
Sikap (Attitude)
Sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan, sikap seseorang terhadap obyek
adalah perasaan mendukung atau memihak (favourable) atau perasaan tidak mendukung
(unfavourable) obyek tersebut (Berkowitz, 1972). Sikap adalah disposisi untuk berespon secara
favourable atau unfavorable terhadap benda, orang, institusi atau kejadian (Ajzen, 2005). Sikap adalah
kecenderungan untuk mengevaluasi sebuah entitas dengan kadar setuju atau tidak setuju, yang
diekspresikan dalam bentuk kognitif, afektif dan tingkah laku (Eagly dan Chaiken, 1993). Dengan
demikian, sikap merupakan suatu disposisi individu untuk berperilaku yang dasarnya adalah belief
dan evaluasi terhadap suatu obyek, orang, atau kejadian yang kemudian diekspresikan dalam bentuk
kognitif, afektif dan konatif (Fishbein dan Ajzen, 1975). Sikap konsumen terhadap sesuatu obyek
dipengaruhi oleh atribut-atribut produk dan pandangan seseorang terhadap manfaat yang akan
diperolehnya (Chiou, 1998). Sangat banyak hasil dokumentasi penelitian yang membuktikan bahwa
sikap mempunyai pengaruh yang positip dan signifikan terhadap minat untuk berperilaku ( Husein dan
Rahman, 2013; Bonne et al., 2007). Untuk penelitian ini dikemukakan suatu hipotesis sebagai berikut:
H1: Sikap kepada produk asuransi syariah keluarga memiliki pengaruh positif terhadap minat
belinya.
Seminar Nasional & Call For Paper, FEB Unikama “Peningkatan Ketahanan Ekonomi
Nasional Dalam Rangka Menghadapi Persaingan Global”Malang, 17 Mei 2017
386
Norma Subyektif (Subjective Norm)
Norma subyektif menurut Theory of Planned Behavior termasuk salah satu variabel atau
faktor yang mempunyai pengaruh terhadap terjadinya minat (Fishbein dan Ajzen 1975, Ajzen 1991).
Norma subyektif merupakan persepsi bagi sebagian besar orang yang dianggap penting untuk
mengikuti atau tidak terhadap apa yang disampaikan ( Ajzen 1991). Norma subyektif adalah persepsi
individu tentang apakah orang lain akan mendukung atau tidak mendukung terwujudnya suatu
tindakan tertentu (Baron dan Byrne, 2002). Norma subyektif adalah tekanan sosial dalam
melaksanakan perilaku tertentu (Feldman, 1995). Norma Subyektif adalah produk dari persepsi
individu tentang belief yang dimiliki orang lain (Hogg dan Voughan, 2005).
Dengan demikian, norma subyektif merupakan suatu norma yang didapatkan seseorang dari
persepsinya terhadap lingkungan sosial yang cukup mempunyai pengaruh untuk mendukung atau tidak
pelaksanaan tingkah laku tertentu. Minat seseorang akan dapat terbentuk apabila terdapat orang lain
yang secara signifikan (significant other) memiliki pengaruh akan memberikan petunjuk tentang
apakah sebaiknya atau tepat kalau melakukan suatu perilaku. Orang lain atau pihak yang bisa
membentuk persepsi dan menjadi acuan untuk memiliki minat berperilaku ini dapat berasal dari
lingkungan keluarga (famili) seperti suami, isteri, ayah, anak atau saudara. Norma itu dapat juga
berasal dari orang lain yang dijadikan tokoh (role) dalam masyarakat atau kehidupan seseorang,
misalnya tokoh masyarakat, tokoh agama, dokter, ahli suatu bidang tertentu dan sebagainya. Norma
subyektif yang dipegang seseorang umumnya dilatar belakangi oleh belief yang berupa normatif belief
(Azjen, 1991). Banyak hasil penelitian yang telah membuktikan bahwa norma subyektif memiliki
pengaruh yang positip dan signifikan terhadap minat untuk berperilaku (Bonne et al., 2007, Razak et
al., 2012; Wijaya,2013; Sumadi 2016). Untuk penelitian ini diajukan hipotesis:
H2: Norma subjektif memiliki pengaruh positif kepada minat terhadap produk asuransi syariah
keluarga.
Efikasi Diri (Self-Efficacy)
Efikasi diri adalah penilaian diri terhadap kemampuannya, apakah dapat untuk melakukan
tindakan yang baik atau yang buruk, tepat atau salah, bisa atau tidak bisa mengerjakan sesuatu yang
dipersyaratkan. Efikasi berbeda dengan cita-cita, sebab cita-cita menggambarkan sesuatu yang ideal
yang seharusnya dicapai, sedangkan efikasi menggambarkan penilaian kemampuan diri seseorang
(Awisol, 2009). Sedangkan menurut Bandura (1977) efikasi diri sebagai kepercayaan seseorang bahwa
dia dapat menjalankan sebuah tugas pada sebuah tingkat tertentu yang mempengaruhi aktivitas
pribadi.
H3: Self-efficacy memiliki pengaruh positif pada minat terhadap produk asuransi syariah keluarga.
Seminar Nasional & Call For Paper, FEB Unikama “Peningkatan Ketahanan Ekonomi
Nasional Dalam Rangka Menghadapi Persaingan Global”Malang, 17 Mei 2017
387
Proteksi atas resiko (Risk Protection)
Proteksi merupakan sistem perlindungan berupa kompensasi yang tidak dalam bentuk
imbalan, baik langsung maupun tidak langsung dari suatu lembaga kepada seseorang atau lembaga
lain (UU Nomor 40 tahun 2014). Proteksi ini akan memberikan rasa aman, baik dari sisi financial,
kesehatan, maupun keselamatan fisik bagai pekerja sehingga pekerja dapat beraktivitas dengan tenang.
Sedangkan risiko adalah bahaya, akibat atau konsekuensi yang dapat terjadi akibat sebuah proses yang
sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang. Dalam bidang asuransi, risiko dapat diartikan
sebagai suatu keadaan ketidakpastian, di mana jika terjadi suatu keadaan yang tidak dikehendaki dapat
menimbulkan suatu kerugian. Proteksi atas resiko yang tidak dapat diduga merupakan dimensi dari
sikap seseorang dan memiliki pengaruh terhadap sikap seseorang terhadap asuransi syariah (Husen
dan Rahman, 2013).
H4: Proteksi memiliki pengaruh positif pada sikap terhadap produk asuransi syariah keluarga.
Investasi (Investment)
Investasi adalah menanamkan atau menempatkan aset, baik berupa harta maupun dana, pada
sesuatu yang diharapkan akan memberikan hasil pendapatan atau meningkatkan nilainya di masa
mendatang (Pontjowinoto, 2003). Investasi dalam bentuk uang sesuai syariah Islam dapat berkaitan
dengan perdagangan atau kegiatan usaha, dimana kegiatan usaha dapat berbentuk usaha yang
berkaitan dengan produk berwujud, aset maupun usaha jasa yang terkait secara langsung dan dapat
menghasilkan manfaat, dan dari manfaat dilakukan bagi hasil (Sula, 2004). Investasi mempunyai
pengaruh terhadap sikap seseorang dalam hubungannya dengan asuransi syariah keluarga ( Husen dan
Rahman, 2013). Dalam hubungannya dengan investasi dalam penelitian ini, dikemukakan sebuah
hipotesis.
H5: Investasi memiliki pengaruh positif pada sikap terhadap produk asuransi syariah keluarga.
Word Of Mouth (WOM)
Word of Mouth marketing adalah komunikasi tentang produk dan jasa antara orang-orang
yang dianggap independen dari perusahaan yang menyediakan produk atau jasa, dalam medium yang
akan dianggap independen dari perusahaan. Komunikasi ini bisa saja berupa percakapan, atau hanya
satu arah testimonial. Misalnya berbicara langsung, melalui telepon, e-mail, listgroup, atau sarana
komunikasi lainnya.” (Silverman, 2001). Word of mouth adalah rujukan pribadi seperti anggota
keluarga, teman atau guru spiritual dapat mempengaruhi norma subyektif ( Husen dan Rahman, 2013),
terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara word of mouth dengan norma subjektif untuk
Seminar Nasional & Call For Paper, FEB Unikama “Peningkatan Ketahanan Ekonomi
Nasional Dalam Rangka Menghadapi Persaingan Global”Malang, 17 Mei 2017
388
berperilaku sebagai nasabah bank (Zolait dan Sulaiman, 2009). Sehubungan dengan word of mouth,
maka penelitian ini mengajukan hipotesis sebagai berikut.
H6: Word of mouth memiliki pengaruh positif terhadap norma subjektif yang menjadi referensi
Referensi Media (Media Referents)
Referensi media adalah pengaruh publik seperti media massa yang dapat mempengaruhi
norma subyektif seseorang untuk perilaku ( Husen dan Rahman, 2013). Terdapat hubungan positif dan
signifikan antara referensi media dengan norma subjektif (Zolait dan Sulaiman, 2009). Beberapa
penelitian telah membuktikan bahwa media komunikasi publik menjadi pertimbangan bagi konsumen
dalam berperilaku membeli produk (Kotler dan Keller, 2012). Untuk penelitian ini dalam
hubungannya dengan pengaruh referensi media dikemukakan hipotesis,
H7: Referensi media memiliki pengaruh positif kepada norma subjektif.
METODE PENELITIAN
Sebelum penelitian dilakukan, peneliti terlebih dahulu dilakukan exploration study yang
berupa studi pustaka dan pengamatan calon populasi. Selanjutnya berdasarkan exploration study
peneliti dapat merumuskan masalah yang menarik dan perlu untuk dilakukan penelitian. Selanjutnya
mempersiapkan disain penelitian yang mencakup lokasi, populasi, sampel, responden sebagai unit
analisis, data yang diperlukan, alat untuk mengumpulkan data, cara untuk mengumpulkan data dan
analisis data disusun sedemikian rupa.
Lokasi Penelitian, Unit analisis dan Cara untuk Mengumpulkan Data.
Lokasi penelitian di central dan daerah sub urban Yogyakarta.Unit analisis adalah responden
individual. Cara untuk mengumpulkan data dilakukan dengan survei kepada responden. Responden
diminta untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peneliti melalui daftar pertanyaan yang sudah
disusun dan dipersiapkan sebelumnya oleh peneliti.
Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah konsumen potensial dan yang sudah menjadi peserta asuransi
syariah keluarga yang beragama Islam, laki-laki atau perempuan, sudah berkeluarga. Kriteria populasi
tersebut digunakan dengan pertimbangan objek penelitian yang berupa produk asuransi syariah
muncul dari konsep-konsep dalam agama Islam dan merupakan produk yang memiliki target pasar
untuk keluarga.
Cara yang digunakan untuk mengambil sampel adalah judgment sampling dimana responden
diseleksi berdasarkan pengalamannya yang dapat dipercaya dan mereka memenuhi syarat sebagai
target responden informasi yang dibutuhkan dalam penelitian (Hair et al., 2006). Judgment sampling
Seminar Nasional & Call For Paper, FEB Unikama “Peningkatan Ketahanan Ekonomi
Nasional Dalam Rangka Menghadapi Persaingan Global”Malang, 17 Mei 2017
389
berkaitan dengan pemilihan subyek yang menempati posisi terbaik untuk menyediakan informasi yang
dibutuhkan.
Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 180 responden. Adapun penentuan angka
tersebut didasarkan kepada penggunaan sampel untuk analisis struktural SEM, minimal 5 kali jumlah
indikator dan maksimal 10 kali jumlah indikator ( Ferdinand, 2006). Jumlah indikator yang
dipergunakan untuk penelitian ini ada 33 item, sehingga minimal sampel adalah 33 x 5 = 165 dan
maksimal 33 x 10 = 330 responden. Hair, et al., (2006) menyarankan jumlah sampel untuk analisis
yang menggunakan SEM antara 100 sampai dengan 400.
Variable Penelitian, Indikator dan Pengujian Kuesioner
Ada 8 variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Ke delapan variabel ini merupakan
variabel latent yang jenis konstruknya kontruk reflektif. Konstruk reflektif adalah variabel latent yang
dijelaskan oleh indikatornya, dan arah kausalitasnya dari konstruk ke indikator pengukuran ( Hair, et
al,. 2006). Kedelapan variabel latent dan indikator ini adalah yaitu proteksi (protection=PR) dengan 4
indikator, investasi (invesment=INV) ada 4 indikator , Word of Mouth (WOM) ada 6 indikator,
referensi media (media reference=MR) ada 3 indikator, efikasi diri (self- efficacy=SE ) ada 4
indikator, sikap (attitude=ATT) ada 4 indikator, norma subyektif (subjective norm=SN) ada 4
indikator, dan minat beli (purchase intention=PIT) ada 4 indikator. Kedelapan variabel latent tersebut
jumlah indikator semuanya ada 33.
Indikator variabel tersebut merupakan inti isi (substantive) isi dari kuesioner. Kuesioner
sifatnya tertutup. Pengukuran variabel dengan menggunakan skala likert yang terdiri dari 5 tingkatan.
Responden untuk menjawab pertanyaan disediakan alternatif pilihan jawaban atas 5 pilihan tingkatan
tersebut. Selanjutnya untuk menguji kuesioner kepada responden sasaran dilakukan tryout dengan
menggunakan 30 responden. Berdasarkan hasil perhitungan pengujian data kuesioner dengan
menggunakan Pearson Correlation semua indikator hasil angka sig. lebih kecil dari 0,05. Dengan
batas angka kritis 0,05, maka semua indikator pertanyaan adalah valid (Hair, et al,. 2006). Sedangkan
angka koefisien Cronbach Alpha untuk semua variabel di atas 0,60, dengan demikian dapat
dinyatakan reliable (Nunnally, 1978).
Data dan Rancangan Analisis
Data yang dikumpulkan berupa data primer yang dikumpulkan dari responden sasaran dengan
menggunakan alat yang berupa kuesioner. Data primer yang berhasil dikumpulkan dari responden
selanjutnya dianalisis melalui tahap pertama pengujian normalitas data, outlier data dan pengujian
convergent validity) and construct reliability, kedua pengujian Structural Equation Modeling (SEM)
yang terdiri dari measurement model yang berupa confirmatory analysis and structural model. Untuk
Seminar Nasional & Call For Paper, FEB Unikama “Peningkatan Ketahanan Ekonomi
Nasional Dalam Rangka Menghadapi Persaingan Global”Malang, 17 Mei 2017
390
pengujian ini peneliti menggunakan alat analisis komputer program Structural Equation Modeling
(SEM) Amos.
HASIL PENELITIAN
Persepsi Responden terhadap Variabel Penelitian
Penilaian responden terhadap variabel variabel penelitian dikategorikan menjadi 5 tingkatan
yang berbeda dari kategori sangat rendah ke kategori paling tinggi dengan interval yang sama untuk
masing masing tingkatan. Skore paling rendah 1 dan paling tinggi 5. Hasil skore rata-rata penilaian
responden untuk 5 variabel penelitian dapat digambarkan sebagaimana Tabel 1 di bawah ini.
Table 1 Respondent Evaluation of Variable
No
Variabel
Rata-rata
skore
1 Proteksi (PR) 3,4223
2 Investasi (INV) 3,4569
3 Word of Mouth (WOM) 2,7778
4 Referensi Media (MR) 3,0870
5 Efikasi Diri (SE) 3,4458
6 Sikap (ATT) 3,5972
7 Norma Subyektif (SN) 3,1944
8 Minat Beli (PIT) 3,2042
Sumber: Analisis Data Primer
Berdasarkan data pada Table 1 dapat diketahui bahwa, skore rata-rata untuk minat beli
asuransi syariah keluarga,norma subyektif, word of mouth, referensi media, norma subyektif dan
minat mempunyai skore rata-rata dibawah 3,40 sehingga masuk kategori sedang, sedangkan rata-rata
angka skore variabel yang lain termasuk kategori tinggi, karena memiliki skore rata-rata diatas 3,40.
Pengujian Kualitas Data
Pengukuran kualitas data diuji dengan pendekatan normalitas data, outlier dan multicolinearity.
Hasil pengujian normalitas data menunjukkan angka critical skweness antara – 0,044 sampai dengan
+2,415. Angka yang di bawah batas nilai signifikansi 1% sebesar ± 2,58, dapat dinyatakan normal
(Ferdinand, 2006). Dengan demikian berdasarkan angka yang diperoleh data memenuhi syarat normal.
Hasil pengujian outlier menghasilkan angka mahalanobis distance (distance χ 2 ) sebesar 27,710
sampai 50,049 dan terkonsentrasi secara centroid pada angka 30 sampai 40. Nilai χ2 yang berada
dibawah nilai kritis dinyatakan tidak bermasalah ( Ghozali, 2013). Angka tabel χ2 jumlah data,
banyaknya indikator dan tingkat signifikansi pengujian untuk χ2 (33;0,01) =50,892, sehingga tidak ada
outlier pada data.
Pengukuran dengan analisis validitas konvergen dan reliabilitas kontruk
Seminar Nasional & Call For Paper, FEB Unikama “Peningkatan Ketahanan Ekonomi
Nasional Dalam Rangka Menghadapi Persaingan Global”Malang, 17 Mei 2017
391
Pengujian yang dilakukan adalah uji validitas konvergen (convergent validity) dan reliabilitas
konstruk (construct reliability). Pengujian validitas konvergen dilakukan dengan melihat hasil loading
factor (i), dan angka probability value nya. Bila angka probability value lebih kecil dari 0,05, maka
indikator dinyatakan valid (Hair et al., 2006). Sedangkan untuk reliabilitas konstruk dihitung dengan
indeks reliabilitas instrument yang digunakan (composite reliability), bila nilainya ≥ 0,70 maka telah
memenuhi persyaratan baik (Byrne, 2010). Hasil perhitungan dan analisis validitas dan reliabilitas
dapat disimpulkan bahwa indikator – indikator dan kontruk latent yang dipergunakan untuk penelitian
memenuhi kriteria valid dan reliabel.
Model Pengukuran : Analisis Konfirmator Indikator Variabel
Hasil pengujian measurement model menunjukkan bahwa indikator-indikator atau manifest
dari sebanyak 8 variabel latent yang digunakan dalam penelitian telah memenuhi kesesuaian
(goodness of fit). Hal ini ditunjukkan oleh angka-angka hasil pengujian terhadap unsur Chi-Square,
probability, CMIN/DF, RMSEA, GFI, TLI dan CFI. Pengujian ini dapat menjelaskan bahwa indikator-
indikator yang digunakan adalah sesuai (goodness of fit).
Analisis Kesesuaian Model Struktural (Goodness of Fit Model Structural)
Untuk mengetahui apakah model yang dipergunakan untuk penelitian ini secara struktural
sesuai atau tidak untuk membuat prediksi minat konsumen untuk membeli asuransi syariah keluarga,
maka perlu dilakukan pengujian. Hasil pengujian model secara struktural dengan mempergunakan alat
analisis SEM Amos hasilnya disampaikan pada Tabel 2 di bawah ini.
Seminar Nasional & Call For Paper, FEB Unikama “Peningkatan Ketahanan Ekonomi
Nasional Dalam Rangka Menghadapi Persaingan Global”Malang, 17 Mei 2017
392
Table 2: Analisis Terhadap Kesesuaian (Goodness Of Fit ) Model Struktural
Goodness of Fit Index Cut-off Value Hasil analisis Keterangan
X2 – Chi Square Sangat kecil 909,337 Baik
Probabilityor p value(p) ≥ 0.05 0,058 Baik
CMIN/DF ≤ 2,00 1,927 Baik
RMSEA ( The Roats Mean Square
Error of Aproximation)
≤ 0.08 0,072 Baik
GFI (Goodness of Fit Index) ≥ 0.90 0,942 Baik
AGFI (Adjusted Goodnes of Fit
Index)
≥ 0.90 0,936 Baik
TLI (Tucker Lewis Index) ≥ 0.90 0,921 Baik
CFI (Comparative Fit Index) ≥ 0.90 0,879 Marginal
ECVI ( Expected Cross Validation
Index )
ECVI < IM Default :6,075 Baik
Saturated:
IM :
Sumber: Analisis Data Primer.
Dengan membandingkan antara hasil perhitungan yang diperoleh dengan batas angka kritisnya (
cut-off value goodness-of fit) pada Tabel 2 dapat diambil kesimpulan bahwa model yang disusun
untuk penelitian ini adalah fit atau sesuai. Selanjutnya disampaikan angka hasil analisis untuk
koefisien regresi standar (standardized regression weight), critical ratio dan probability value sebagai
berikut.
Tabel 3: Hasil pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung
Pengaruh
Variabel bebas
variabel tergantung
Koefisien
Regresi
Standar
Critical
Ratio
(th)
Sig.
Kesimpulan
INV → ATT
PR → ATT
WOM → SN
MR → SN
ATT → PIT
SN → PIT
SE → PIT
+ 0,492
+ 0,161
+ 0,343
+ 0,349
+ 0,227
+ 0,303
+ 0,626
+ 3,219
+ 1,161
+ 2,517
+ 2,046
+ 3,006
+ 3,348
+ 5,676
0.001
0,245
0,012
0,016
0,003
0,000
0,000
signifikan
tidak
signifikan
signifikan
signifikan
signifikan
signifikan
signifikan
Sumber : Analisis Data Primer
Dengan memperhatikan hasil analsis yang disampaikan pada Tabel 3 di atas, dapat diketahui
bahwa angka hasil analisis untuk koefisien regresi standar (standardized regression weight), critical
ratio dan probability value untuk ke enam jalur (path) pengaruh bertanda positip dan angka signifikan
lebih kecil dari 0,05 dengan demikian sebanyak 6 hipotesis yang dikemukakan dimuka dapat diterima,
dan ada satu hipotesis yang menyatakan “Proteksi memiliki pengaruh positif kepada sikap terhadap
asuransi syariah keluarga tidak dapat diterima dengan demikian hipotesis ke empat ditolak.
Seminar Nasional & Call For Paper, FEB Unikama “Peningkatan Ketahanan Ekonomi
Nasional Dalam Rangka Menghadapi Persaingan Global”Malang, 17 Mei 2017
393
Hasil penelitian ini, juga dapat menjelaskan bahwa efek total (total effect) dari variabel 2
variabel mediating sikap terhadap asuransi syariah keluarga (ATT) untuk proteksi dan investasi serta
norma subyektif (SN) untuk word of mouth dan referensi media kepada minat untuk membeli asuransi
syariah keluarga (PIT) semua positip, hal ini dapat disimpulkan bahwa peran sikap dan norma
subyektif terhadap minat untuk membeli asuransi syariah keluarga dapat untuk memperkuat terhadap
variabel-variabel yang mendahului (antecedent).
PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah tiga faktor yang ditentukan, dapat menjelaskan
dan signifikan sebagai penggerak minat konsumen untuk membeli asuransi syariah keluarga. Tiga
faktor tersebut adalah sikap, minat dan efikasi diri. Modified of Theory of Planned Behavior dari
Ajzen (2005) menyarankan bahwa perlu diperhatikan faktor latar belakang (backgroud factor) atas
sikap dan minat. Dalam hal ini peneliti mempergunakan 2 variabel sebagai latar belakang sikap, yaitu
proteksi dan investasi ( Husin dan Rahman, 2013), sedang untuk latar belakang sikap variabel word of
mouth dan referensi media ( Husin dan Rahman, 2013; Zolait dan Sulaiman, 2009). Sedangkan
variabel efikasi merupakan faktor yang dapat mengubah variabel lain secara langsung (Bandura,
1977). Untuk itu, maka efikasi diri diperhitungkan memiliki pengaruh langsung terhadap minat untuk
berperilaku sebagai peserta asuransi syariah dengan tidak melalui variabel antar (mediating).
Beberapa hasil penelitian terdahulu dapat menjelaskan dan mendukung TPB, bahwa sikap
terhadap obyek halal mempunyai pengaruh yang positip dan signifikan terhadap minatnya, antara lain
produk halal oleh Lada et al. (2009); Shah, et al. (2011), Mukhtar dan Butt (2012), daging halal;
Sumadi, (2016). Hasil penelitian ini mendapatkan temuan bahwa sikap konsumen terhadap asuransi
syariah mempunyai pengaruh yang positip dan signifikan terhadap minat belinya, artinya semakin baik
sikap konsumen terhadap lembaga asuransi syariah, maka minat beli produk atau untuk ikut serta
program asuransi syariah keluarga semakin meningkat. Sikap merupakan sebagai prediktor minat beli
asuransi syariah signifikan. Temuan ini memperkuat Theory of Planned Behavior dari Ajzen (1991).
Dua faktor yang mendahului atau sebagai latar belakang sikap dalam penelitian ini adalah
investasi dan proteksi. Investasi merupakan pengeluaran sejumlah dana atau kekayaan saat sekarang
yang mengharapkan manfaat ekonomi untuk masa yang akan datang (Becker, 1962). Investasi adalah
faktor yang dapat membentuk dan mempengaruhi sikap seorang konsumen (Husin dan Rahman,
2013). Sikap sesorang dapat terbentuk karena ada faktor latar belakang yang mendahului (Ajzen,
2005). Sikap terjadi karena adanya atribut-atribut serta manfaat atas obyek yang bersangkutan (Chang,
2006). Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh yang positip dan signifikan antara asuransi syariah
Seminar Nasional & Call For Paper, FEB Unikama “Peningkatan Ketahanan Ekonomi
Nasional Dalam Rangka Menghadapi Persaingan Global”Malang, 17 Mei 2017
394
sebagai investasi kepada sikapnya. Hasil temuan penelitian ini telah mendukung pendapat yang
dikemukakan oleh Husin dan Rahman (2013) dan Modified of TPB dari Azjen (2005). Variabel kedua
yang dikemukakan diduga berpengaruh terhadap sikap adalah proteksi. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa proteksi hasilnya positip tetapi tidak signifikan. Dengan demikian untuk penelitian ini, proteksi
tidak dapat digunakan sebagai prediktor. Temuan ini tidak sesuai dengan hasil penelitian untuk
asuransi jiwa di Nigeria bahwa resiko proteksi atas asuransi mempunyai pengaruh terhadap sikapnya
(Omar, 2007; Omar dan Frimpong, 2007).
Sudah sangat banyak hasil penelitian yang dapat membuktikan bahwa norma subyektif
mempunyai pengaruh terhadap sikapnya. Norma subyektif mempunyai pengaruh yang positip dan
signifikan terhadap minat beli produk halal telah dilakukan oleh Lada et al. (2009); Shah, et al. (2011),
Mukhtar dan Butt (2012),; Sumadi, (2016). Hasil penelitian ini mendapatkan temuan bahwa norma
subyektif bagi produk dan lembaga asuransi syariah mempunyai pengaruh yang positip dan signifikan
terhadap minat belinya, artinya semakin baik penilaian konsumen terhadap kelompok, lembaga atau
orang yang dinilai baik dan menjadi preferensi maka minat beli atau untuk ikut serta program asuransi
syariah keluarga semakin meningkat. Norma Subyektif merupakan sebagai prediktor minat beli
asuransi syariah signifikan. Temuan ini memperkuat Theory of Planned Behavior dari Ajzen (1991).
Dua faktor latar belakang yang digunakan untuk menjelaskan pengaruh norma subyektif
dalam penelitian ini, yaitu word of mouth (WOM) dan referensi media. WOM dapat dilakukan secara
langsung dengan bertatap muka atau dengan media sosial atau media online (Zolait, Sulaiman 2009).
Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa WOM mempunyai pengaruh yang positip dan signifikan
terhadap minat belinya, artinya WOM tentang asuransi syariah yang dinilai positip dan baik akan
dapat mempengaruhi dan meningkatkan minat beli konsumen pada asuransi syariah keluarga. Hasil
penelitian ini membuktikan model yang dikemukakan oleh Husin dan Rahman (2013) dan
mendukung penelitian Zolait dan Sulaiman (2009) serta membuktikan model teoritis TPB Modified
adanya latar belakang yang dikemukakan oleh Azjen (2005).
Referensi Media merupakan suatu perangkat sistem komunikasi atau kelompok orang yang
menjadi acuan yang dapat mempengaruhi penilaian atau pandangan norma subyektif. Dalam kontek
penelitian ini media dibagi menjadi 2 golongan yaitu media cetak/tulis/digital dan orang atau profesi
(Husin dan Rahman, 2013; Zolait dan Sulaiman, 2009). Hasil penelitian menghasilkan temuan bahwa
referensi media mempunyai pengaruh yang positip dan signifikan terhadap minat beli produk asuransi
syariah keluarga. Hasil penelitian ini membuktikan pernyataan bahwa referensi media mempunyai
pengaruh terhadap norma subyektif (Husin dan Rahman, 2013) dan mendukung hasil penelitian Zolait
dan Sulaiman (2009) dan membuktikan adanya faktor latar belakang dari teori Modified of Theory of
Planned Behavior dari Azjen (2005).
Seminar Nasional & Call For Paper, FEB Unikama “Peningkatan Ketahanan Ekonomi
Nasional Dalam Rangka Menghadapi Persaingan Global”Malang, 17 Mei 2017
395
Faktor berikutnya yang mempunyai pengaruh terhadap minat beli produk asuransi syariah
keluarga adaah efikasi diri. Efikasi diri berhubungan dengan kemampuan diri baik dari dalam maupun
dari luar yang terdapat pada seorang individu untuk menjalankan suatu tugas atau pekerjaan tertentu
(Bandura,1969). Dalam penelitian ini, efikasi diri berkaitan dengan kesungguhan dan kemampuan
yang dimiliki sesorang untuk mengikuti atau berminat beli pada asuransi syariah keluarga. Hasil
penelitian menghasilkan temuan bahwa efikasi diri mempunyai pengaruh yang positip dan signifikan.
Hal ini berarti bilamana sefikasi diri semakin meningkat atau tinggi, maka keikut sertaan atau minat
beli terhadap asuransi syariah keluarga juga meningkat atau tinggi. Hal ini memberikan bukti
pernyataan dari Husin dan Rahman (2013) dan efikasi diri dapat mengubah perilaku sesorang
(Bandura,1977).
Berdasarkan uraian yang telah disampaikan dapat diberikan suatu kesimpulan bahwa model
yang dikemukakan dalam penelitian ini dapat diterima sebagai alternatif untuk membuat prediksi
tentang minat beli konsumen terhadap asuransi syariah keluarga di Indonesia, khususnya di
Yogyakarta.
KESIMPULAN DAN SARAN
Model penelitian dipergunakan oleh peneliti untuk mengetahui minat konsumen untuk
mengikuti asuransi keluarga menggunakan 3 faktor yaitu variabel sikap terhadap asuransi syariah,
norma subyektif dan efikasi diri. Sebagai faktor pendahulu (antecedent) untuk sikap adalah investasi
dan proteksi, faktor investasi mempengaruhi secara positip dan signifikan kepada sikap terhadap
asuransi syariah dan faktor proteksi tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Sedangkan WOM dan
referensi media mendahului dan mempunyai pengaruh positip dan signifikan terhadap norma
subyektif. Variabel sikap kepada asuransi syariah keluarga memiliki peran yang positip sebagai
variabel mediating bagi variabel proteksi dan investasi, demikian pula norma subyektif juga berperan
secara positip bagi variabel pendahulu word of mouth (WOM) dan referensi media. Model yang di
manfaatkan untuk menjelaskan dan analisis setelah diuji secara struktural hasilnya sesuai (goodness of
fit) bagi konsumen di Yogyakarta. Hasil ini dapat membuktikan sebagian faktor penggerak (driver)
bagi konsumen untuk ikut serta dalam asuransi syariah oleh Husin dan Rahman (2013).
Sehubungan dengan hasil temuan penelitian bahwa sikap terhadap asuransi syariah keluarga,
norma subyektif dan efikasi diri memiliki pengaruh yang positip dan signifikan, maka hasil penelitian
ini memiliki implikasi bahwa perusahaan asuransi syariah dan institusi yang berkepentingan perlu
untuk mengelola faktor latar belakang sikap kepada asuransi syariah yang berupa investasi dan faktor
latar belakang norma subyektif yang berupa word of mouth (WOM) dan faktor referensi media antara
Seminar Nasional & Call For Paper, FEB Unikama “Peningkatan Ketahanan Ekonomi
Nasional Dalam Rangka Menghadapi Persaingan Global”Malang, 17 Mei 2017
396
lain dengan memberdayakan personal selling, pesan tertulis, suara atau melalui media sosial tentang
manfaat dan kebaikan untuk ikut serta program asuransi syariah keluarga.
Penelitian ini memiliki keterbatasan untuk membahas minat konsumen untuk berpartisipasi
dalam asuransi syariah keluarga hanya mengangkat faktor sikap, norma subyektif dan efikasi diri dan
latar belakang yang terdiri dari proteksi, investasi, word of mouth dan referensi media. Sampel
penelitian ini juga masih terbatas untuk wilayah Yogyakarta, hal ini tentunya dapat diperluas, untuk
dapat mengetahui hasil dari sampel yang lebih luas.
Saran bagi penelitian yang akan datang adalah dilakukannya penelitian lanjutan tentang
perilaku membeli atau partisipasi konsumen dalam asuransi syariah keluarga. Masih banyak faktor-
faktor lain yang memiliki pengaruh yang perlu dicari dan dikaji yang belum diangkat pada penelitian
ini, seperti faktor variabel moderating, misalnya demografi dan lain-lain.
Daftar Pustaka
AASI-Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (2014), Data Bisnis Asuransi dan Reasuransi Syariah TW
IV, Divisi Statistik dan Riset, http://www.asosiasi asuransi syariah indonesia/ accessed 14
November 2016
Ajzen, I. (1988). Attitudes, personality, and behavior. Milton-Keynes, England: Open University Press
& Chicago, IL: Dorsey Press.
Ajzen, I. (1991). The theory of planned behavior. Organizational Behavior and Human Decision
Processes, 50, 179-211.
Ajzen, I. (2005). Attitudes, personality, and behavior (2nd. Edition). Milton-Keynes, England: Open
University Press / McGraw-Hill.
Akhter, W.; Hussain, T. (2012 ). Taka¯ ful standards and customer percep-tions affecting taka¯ ful
practices in Pakistan: a survey. International Journal of Islamic and Middle Eastern Finance
and Management. 5 (3), 229-240
Alam, S.S. and Sayuti, N.M. (2011) “Applying the theory of planned behavior (TPB) in halal food
purchasing”, International Journal of Commerce and Management, 21(1), 8-20.
Alhabshi, S.O. and Razak, S.H.S.A., (2013). Takāful : concept, history, development, and future
challenges of its industry. Islam and Civilisational Renewal: The Global Financial Crisis
Al Qur’an dan Terjemahannya Departemen Agama Republik Indonesia, tanpa tahun terbit.
Amin, H., Rahim, A., Sondoh, S.L. Jr and Hwa, A.M.C. (2011), “Determinants of customers’ intention
to use Islamic personal financing: the case of Malaysian Islamic banks”, Journal of Islamic
Accounting and Business Research, 2 (1), 22-42.
Anonim (2015),. www. asean digital population, accessed, February 7th
Seminar Nasional & Call For Paper, FEB Unikama “Peningkatan Ketahanan Ekonomi
Nasional Dalam Rangka Menghadapi Persaingan Global”Malang, 17 Mei 2017
397
Anonymous (2016), Family Takaful, available at: http://www-insuranceinfo. com.my?-system/
media/--/family takaful / (accessed 14 November 2016)
Anonim (2016), Kategori Produk Asuransi Syariah, http://www- forbes.com/ (accessed 14 November
2016)
Arifin, J., Yazid, A.S.;and Sulong, Z., (2013). A Conceptual Model of Literature Review for Family
Takaful (Islamic Life Insurance) Demand in Malaysia International Business Research; 6 (3),
ISSN 1913-9004
Bagozi, R.P. (1981). Attitudes, intentions and behavior: A test of some key hipotheses. Journal of
Personality and Social Psychology. 41(4), 78-92.
Bandura, A. (1969), Principles of behavior modification. New York: Holt, Rinehart & Winston.
Bandura, A. (1977),Self-efficacy: Toward a Unifying Theory of Behavioral Change, Psychological
Review, 1977, 84 (2), 191-215
Baron, R. and Byrne, D. (2002), Social Psychology, 5th edition, Boston: Allyn&Bacon.
Becker, B.S. (1962), Investment in Human Capital: A Theoretical Analysis, Journal of Political
Economy , Vol. 70, No. 5, Part 2: Investment in Human Beings (Oct., 1962), pp. 9-49 Published
by: The University of Chicago Press (accessed http://www.jstor.org/stable /1829103, 9
Desember 2016).
Berkowitz, L (1972). Social Psychology. Glenview: Scott, Foresman and Company.
Biro Pusat Statistik (BPS) (2014). http://www.bps.go.id. diakses September 2014.
Bonne, K. and Verbeke, W. (2008). “Religious values informing halal meat production and the control
and delivery of halal credence quality”. Agriculture and Human Values 25 (1), 35-47.
Bonne, K.; Vermeir, I.; Bergeaud, B.F.; Verbeke, W. (2007) “Determinants of halal meat consumption
in France”. British Food Journal, 109(5),367-386.
Byrne, B.M. (2010), Structural Equation Modeling With AMOS Basic Concept, Applicatiosn and
Programming, Second Edition, London: Roudledge TF.
Chang, H. (2006), “Integrating the role of sales agent into the branding model in the insurance
industry”, The Journal of American Academy of Business, Cambridge, 8(2), 278-285.
Chiou, J.S. (1998), “The Effects of Attitude, Subjective Norm, and Perceived Behavioral Control on
Consumers’ Purchase Intentions: The Moderating Effects of Product Knowledge and
Attention to Social Comparison Information”, Proc Natl. Sci. Counc. ROC (C), 9(2), 67- 81.
Coolen, M.T. (2013), “Islamic insurance (takaful):demand and supply in the UK” International
Journal of Islamic and Middle Eastern Finance and Management, 6(2), 87-104.
Delener, N. (1994). “Religious contrasts in consumer decision behaviour patterns: their dimensions
and marketing implications”. European Journal of Marketing, 28 (5), 36-53.
Seminar Nasional & Call For Paper, FEB Unikama “Peningkatan Ketahanan Ekonomi
Nasional Dalam Rangka Menghadapi Persaingan Global”Malang, 17 Mei 2017
398
Dewan Standarisasi Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI 2001)
Eagly, A.H. And Chaiken S.(1993). The Psychology of Attitude. Forworth TX: Harcouth Brace.
Feldman, R.S. (1995). Social Psychology. New Jersey: Prentice Hall.
Ferdinand, A. (2006). Structural Equation Modelling Dalam Penelitian Management : Aplikasi
Model-Model Rumit dalam Penelitian untuk Tesis Magister dan Disertasi Doktor. Semarang :
Badan Penerbit Universitas Diponegoro. ISBN 979.704.233.2
Fishbein, M and Ajzen I. (1975). Beliefs, Attitude, Intention and Behavior. New Yok:Addison-Wesley
Publishing Company, INC.
Fithriah, A.; Rahim, H.A. (2011). Determinants of Islamic insurance acceptance: an empirical
analysis”.International Journal of Business and Society, 12 (2), 37- 54
Ghozali, Imam (2013). Model Persamaan Struktural Konsep dan Aplikasi dengan Program AMOS
21.0. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hair, J.F. ;Anderson,R.E; Tatham, R.L. and Black, W.C., (2006). Multivariate Data Analysis, 5th ed.
Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall.
Hogg, M.A. and Voughan.G.M (2005). Introduction to Social Psychology. Sidney. Australia: Prentice
Hall.
Husin, M. Md; Rahman, A.A., (2013). “What drives consumers to participate into family takaful
schemes? A literature review”. Journal of Islamic Marketing. 4 (3), 264-280.
Kartajaya, H.; Sula, M.S., (2008). Syariah Marketing. Bandung: Mizan
Kotler, P. and Keller K.L. (2012), Marketing Management 14th, Global Edition, New York: Pearson.
Lada, S., Harvey, T. G.and Amin, H.(2009), “Predicting intention to choose halal products using
theory of reasoned action”, International Journal of Islamic and Middle Eastern Finance and
Management, 2 (1), 34-48.
Malhotra, N.K, (1996). Marketing Research. New Jersey: Prentice-Hall Int. Inc.
Mehr, R.I., (1983). Fundamental of Insurance. Homewood, Illinois: Richard D. Irwin.
Mukhtar, A. and Butt M.M. (2012), “Intention to choose Halal products: the role of religiosity”,
Journal of Islamic Marketing, 3 (2), 108-120.
Nunnally, J. C. (1978). Psychometric Theory. New York: McGraw-Hill
Olorogun, L.A., (2015), “A proposed contribution model for general Islamic insurance industry “,
International Journal of Islamic and Middle Eastern Finance and Management , 8(1), 2, 114-
131
Omar, O.E. (2007), “The retailing of life insurance in Nigeria: an assessment of consumers’ attitudes”,
Journal of Retail Marketing Management Research, 1(1), 41-47.
Seminar Nasional & Call For Paper, FEB Unikama “Peningkatan Ketahanan Ekonomi
Nasional Dalam Rangka Menghadapi Persaingan Global”Malang, 17 Mei 2017
399
Omar, O.E. and Frimpong, N.O. (2007), “Life insurance in Nigeria: an application of the theory of
reasoned action to consumers’ attitudes and purchase intention”, The Service Industries
Journal, 27(7), 963-976.
Riaz, M.N and Chaudry, M.M. (2004), Halal Food Production, Boca Raton, FL: CRC Press.
Shah, A. S., Sayuti, M., Nazura,M. (2011), “Applying the Theory of Planned Behavior (TPB) in halal
food purchasing”, International Journal of Commerce and Management , 21(1), 8-20.
Salman A.; Charles, D.; and Altayab, ., (2011). “The effect of national culture on service provision
within Takaful industry A comparative study in Kuwait and Egypt”. Journal of Islamic
Marketing, 2 (3), 225-245
Khalid, S.I.; Gill, S.S.; Hussain, N., (2010). “Determinants of individual life insurance consumption in
Pakistan”. Interdisciplinary Journal of Contemporary Research in Business, 2(6), 45-63
Sherif,M and Shaairi, N.A. (2013) “Determinants of demand on family Takaful in Malaysia”, Journal
of Islamic Accounting and Business Research, 4(1), 26-50.
Silverman, G. ( 2001).The Secret of WOM Marketing. Ebook Edition.
Siang, L.C. and Weng, L.K. (2011), “Factors affecting non-Muslim consumers’ towards intention to
use Islamic banking products and services”, paper presented at the 2011 Las Vegas
International Academic Conference, Las Vegas, Nevada, USA.
Sumadi (2016). Minat Beli Daging Halal, Disertasi S3, tidak dipublikasikan, Yogyakarta:
Pascasarjana FE Universitas Islam Indonesia.
Sula, M.S.,(2004). Asuransi Syariah. Jakarta: Gema Insani.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2014 tentang Perasuransian.
Wijaya, T. (2013), “Model Perilaku Beli Makanan Organik”, Disertasi S3, tidak di publikasikan,
Yogyakarta: Pascasarjana FE UII.
Yazid,A.S; Arifin J.; Hussin,M.R.; Daud, W.N.W. (2012), “Determinants of Family Takaful (Islamic
Life Insurance) Demand: A Conceptual Framework for a Malaysian Study”, International
Journal of Business and Management, 7 (6), 115-127.
Zolait, A.H.S; Sulaiman, A. (2009). The Influence of Communication Channels on Internet Banking.
Asian Journal of Business and Accounting, 2(2), 115-134.