MI/M IRFAN Bersikap Tegas untuk Memacu Kinerja Bursa · tanpa izin, membakar hutan, dan membuka...

1
14 | Ekonomi Nasional RABU, 11 AGUSTUS 2010 | MEDIA INDONESIA Bulog Tingkatkan Penguasaan Gula UNTUK menjamin ketersedi- aan, keterjangkauan, dan ke- stabilan harga komoditas gula, Badan Urusan Logistik (Bulog) berencana mengembangkan jaringan dan meningkatkan penguasaan stok. “Untuk menjadi stabilisa- tor, harus ada yang dilakukan Bulog, yaitu mengembangkan jaringan dan meningkatkan penguasaan stok,” ujar Direk- tur Utama Bulog Sutarto Ali- moeso, kemarin, dalam diskusi pergulaan di Jakarta. Ia menuturkan, kesepakatan pemerintah bahwa gula akan diswasembada memerlukan revitalisasi dalam sistem pe- masaran. “Sistem distribusi kita harus diperbaiki untuk mencapai swasembada. Bulog harus me- miliki jaringan pasar langsung ke tingkat lapangan. Di sam- ping itu, Bulog harus memiliki cadangan atau stok gula, seki- tar 25%-30% dari total suplai nasional.” Stok gula yang ada di Bulog saat ini sekitar 14% dari total suplai nasional. Selain itu, Sutarto menuturkan, Bulog harus melakukan program off taker gula kristal putih (GKP) PT Perkebunan Nusantara/PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI). Ia menuturkan, ketersediaan gula saat ini cukup hingga akhir tahun. Namun, jika pro- duksi pada Agustus hingga September tidak menghasilkan surplus ketersediaan, Indonesia harus mengimpor gula untuk memenuhi kebutuhan akhir dan awal tahun. “Produksi Juni-Juli lalu itu mencapai 400 ribu ton. Jumlah itu cukup untuk Agustus dan September. Panen Agustus dan September itu untuk me- menuhi kebutuhan Oktober hingga November. Jika panen tidak menambah ketersediaan, Desember kita harus impor,” terangnya. Impor itu, menurut Ke- tua Asosiasi Pengusaha Gula dan Tepung Terigu Indonesia (Apegti) Natsir Mansyur, ha- rus dilakukan pada September atau Oktober, ketika harga gula dunia US$540 (sekitar Rp4,86 miliar) per ton. “Biasanya di akhir tahun har- ganya meningkat jadi US$730 per ton.” Sementara itu, pada Rama- dan dan menjelang Lebaran, Sutarto optimistis stok beras cukup dan harga akan stabil. Bahkan untuk akhir tahun pun mencukupi. “Cukup, karena raskin itu hampir setengah jumlah pendu- duk sehingga mempengaruhi (harga). Operasi pasar, harga sudah mulai turun. Harga kita sepakati turun di bawah harga grosir,” tutupnya. (*/E-2) Bersikap Tegas untuk Memacu Kinerja Bursa U PAYA membenahi kinerja pasar mo- dal, tidak selalu dengan pendekat- an persuasif. Terkadang, oto- ritas bursa harus bertindak tegas. Badan Pengawas Pa- sar Modal dan Lembaga Ke- uangan (Bapepam-LK) sebagai regulator, menjatuhkan sanksi pelanggaran berupa denda hingga pencabutan izin guna mendongkrak kinerja pasar modal ke arah yang lebih baik. Sepanjang semester I 2010, regulator bursa itu mencatat Sebanyak 118 emiten, 37 manajer investasi, dan 32 perusahaan efek menerima sanksi. telah menjatuhkan sanksi ad- ministratif berupa denda se- nilai Rp4,628 miliar kepada 118 emiten. Sanksi tersebut diberi- kan karena emiten-emiten itu telah melanggar kegiatan usaha di pasar modal. Kepala Bapepam-LK Fuad Rahmany di sela acara Peri- ngatan 33 Tahun Pasar Modal di Gedung Bursa Efek Indone- sia (BEI), di Jakarta, kemarin, mengakui jumlah denda terse- but tergolong kecil. Namun, jika dilihat efek yang ditim- bulkan, pengenaan denda itu akan mempengaruhi repu- tasi perusahaan yang terkena sanksi. Fuad menambahkan penge- naan denda tidak hanya di- berikan kepada 118 emiten, tetapi juga kepada 37 manajer investasi, 32 perusahaan efek, serta perusahaan profesi pe- nunjang pasar modal. Yang termasuk perusahaan profesi penunjang pasar modal ialah akuntan publik (men- dapat 23 sanksi), perusahaan penilai (19 sanksi), biro admi- nistrasi efek (3 sanksi), per- usahaan pemeringkat efek (2 sanksi), wali amanat (3 sanksi), dan satu wakil perantara per- dagangan efek (1 sanksi). Selain denda berupa uang, Bapepam-LK juga memberi- kan sanksi peringatan tertulis kepada enam perusahaan efek dan 96 emiten. Tidak hanya itu, regulator pasar modal tersebut juga menjatuhkan sanksi yang lebih keras, yakni pencabutan/pembatalan satu izin perusahaan efek. Sanksi yang sama juga dikenakan kepada satu wakil manajer investasi, tiga wakil perantara perdagangan efek, satu wakil penjamin emisi efek, dan satu akuntan pu- blik. “Bapepam-LK juga telah membekukan dua izin wakil perantara perdagangan efek, tiga izin penilai, dan satu izin untuk kuntan publik,” imbuhnya. Tertinggi Sementara itu, Direktur Utama BEI Ito Warsito mene- rangkan, sepanjang semester I 2010, pertumbuhan nilai kapitalisasi pasar BEI men- jadi yang terbesar di kawasan regional. Pada 4 Januari 2010, kapitalisasi pasar BEI tercatat Rp2.051,15 triliun. Pada 9 Agustus 2010, meningkat 30% menjadi Rp2.551,3 triliun. Pasar BEI menjadi yang terbesar bila dibandingkan dengan sejumlah bursa di ka- wasan regional, seperti The Stock Exchange of Thailand (SET) yang mencatat per- tumbuhan kapitalisasi pasar lebih rendah, yaitu 25,02%. Demikian pula Tokyo Stock Exchange yang memiliki ni- lai kapitalisasi pasar hanya 2,83%, Shanghai Stock Ex- change (SSE) 9,6%, dan Hong Kong Stock Exchange (HKEX) 3,99%. Begitu pula New York Stock Exchange (NYSE) ha- nya mampu mencatat per- tumbuhan nilai kapitalisasi 2,35%. (E-5) timothy@ mediaindonesia.com Andreas Timothy Sutarto Alimoeso Direktur Utama Bulog Malaysia Izinkan Produk Pertamina KEMENTERIAN Perdagangan dan Industri Malaysia (Minis- try of International Trade and Industry/MITI) telah mem- berikan izin kepada produk Pertamina untuk masuk ke Malaysia. Namun, izin teknis dari kementerian perdagangan dalam negeri dan keuangan ha- rus diurus lagi. “Menurut rencana, Pertami- na akan masuk dengan stasiun pengisian bahan bakar mobil baru, kemudian dengan pro- duk lainnya. Tapi, Pertamina punya pasar potensial karena ada sekitar 2 juta warga In- do nesia di Malaysia,” kata Minister Counsellor Ekonomi Kedutaan Besar Republik Indo- nesia (KBRI) Rahmat Pramono di Kuala Lumpur, Malaysia, kemarin. Tapi sebelum itu, lanjut Rah- mat, Pertamina harus menda- patkan izin teknis ke Kemen- terian Perdagangan dan Ke- menterian Keuangan Malaysia, setelah izin dari MITI keluar. “SPBU (stasiun pengisian bahan bakar umum) Pertamina memiliki prospek bagus, jika ada minimarket yang menjual produk makanan dan minuman Indonesia, misalnya Teh Botol, atau produk makanan khas Indonesia lainnya sehingga menjadi daya tarik bagi warga Indonesia dan warga Malaysia masuk ke SPBU Pertamina,” tambah dia. Potensi pasar Malaysia cu- kup besar karena ada sekitar 2 juta pekerja Indonesia di Malaysia, legal dan ilegal, 300 ribu warga Indonesia yang dapat permanent resident (PR), 11.300 mahasiswa dan pelajar Indonesia, ditambah 5.000 eks- patriat Indonesia. “Belum lagi, besarnya turis Indonesia ke Malaysia setiap tahun. Tahun lalu saja 2,4 juta orang.” Dia menambahkan, besarnya peluang pasar di Malaysia itu kini sudah banyak dimanfaat- kan pengusaha makanan dan minuman. Mereka banyak membuka cabang restoran dan memasarkan produk minuman. (Ant/E-1) Menurut rencana, Pertamina akan masuk dengan stasiun pengisian bahan bakar mobil baru, kemudian dengan produk lainnya.’’ Rahmat Pramono Minister Counsellor Ekonomi KBRI Malaysia Hasil Verifikasi Tepis Tudingan Greenpeace PT SMART Tbk tidak bertang- gung jawab atas deforestasi dan kerusakan habitat orang utan sebagaimana dituduhkan lembaga swadaya masyarakat Greenpeace. Selain itu, da- lam menjalankan usahanya, SMART dinilai tidak menyim- pang dari koridor hukum dan peraturan perundang-un- dangan yang berlaku. Demikian kesimpulan ha- sil verifikasi dua lembaga independen, Control Union Certification (CUC) dan BSI Group (BSI), yang dipublika- sikan kemarin. Dalam penyusunan laporan tersebut, CUC dan BSI didam- pingi dua ahli konservasi hutan dari IPB, yaitu Bambang Hero Saharjo dan Yanto Santo- sa. Tim verifikasi independen (independent verification exercise team/IVEX) menyebutkan tudingan yang dilontarkan Greenpeace tidak memiliki dasar yang kuat. Sebelumnya, LSM tersebut menuding SMART telah me- nyebabkan deforestasi hutan primer serta kerusakan habitat orang utan, membuka hutan tanpa izin, membakar hutan, dan membuka lahan gambut. Namun, hasil verifikasi in- dependen menyimpulkan tudingan tersebut tidak be- nar. TIM IVEX menemukan seluruh lahan di atas 11 area konsesi yang diperiksa, yakni hutan sekunder, lahan ter- degradasi dan semak belukar, serta yang telah beralih fungsi dari hutan primer, telah terjadi jauh sebelum SMART memulai persiapan lahan dan pena- naman. Hal ini dianalisis melalui urutan-urutan penggunaan lahan secara historis, meneliti tahapan proses kompensasi, serta melalui pengambilan contoh potensi kayu dari sisa- sisa pepohonan yang ada. Hasil analisis itu kemudian dikonfirmasi dengan citra satelit meliputi area yang di- maksud, sebelum dan sesudah lahan diperoleh SMART untuk budi daya tanaman kelapa sawit. Dari hasil analisis itu, tim IVEX berkesimpulan proses degradasi area hutan yang menjadi habitat orang utan terjadi jauh sebelum SMART memulai persiapan lahan dan penanaman. Saat menanggapi hasil veri- fikasi tersebut, Direktur Uta- ma SMART Daud Dharsono mengatakan pihaknya akan selalu berusaha untuk menjadi bagian dari solusi produksi minyak kelapa sawit lestari. Ia bersyukur kegiatan verifikasi yang dilakukan menyeluruh dan independen telah menun- jukkan fakta yang sebenarnya. (RO/E-5) MI/LILIEK D PADAT PEMBELI: Puluhan orang memadati Pusat Grosir Tanah Abang, Jakarta, kemarin. Transaksi hampir terjadi di semua toko dan kios yang menjual perlengkapan ibadah dan busana muslim. Barang- barang inilah yang paling banyak dicari untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadan. INDUSTRI SAWIT RIAU: Sebuah unit pengolahan sawit di tengah perkebunan sawit di Provinsi Riau, Kamis (5/8). Hasil verifikasi independen menyebutkan produsen minyak sawit PT SMART Tbk yang berkedudukan di Riau tidak menyebabkan deforestasi dan merusak habitat orang utan seperti tuduhan Greenpeace. MI/M IRFAN ANTARA/FANNY OCTAVIANUS

Transcript of MI/M IRFAN Bersikap Tegas untuk Memacu Kinerja Bursa · tanpa izin, membakar hutan, dan membuka...

14 | Ekonomi Nasional RABU, 11 AGUSTUS 2010 | MEDIA INDONESIA

Bulog Tingkatkan Penguasaan Gula

UNTUK menjamin ketersedi-aan, keterjangkauan, dan ke-stabilan harga komoditas gula, Badan Urusan Logistik (Bulog) berencana mengembangkan jaringan dan meningkatkan penguasaan stok.

“Untuk menjadi stabilisa-tor, harus ada yang dilakukan Bulog, yaitu mengembangkan jaringan dan meningkatkan penguasaan stok,” ujar Direk-tur Utama Bulog Sutarto Ali-moeso, kemarin, dalam diskusi pergulaan di Jakarta.

Ia menuturkan, kesepakatan pemerintah bahwa gula akan diswasembada memerlukan revitalisasi dalam sistem pe-masaran.

“Sistem distribusi kita harus diperbaiki untuk mencapai swasembada. Bulog harus me-miliki jaringan pasar langsung ke tingkat lapangan. Di sam-ping itu, Bulog harus memiliki cadangan atau stok gula, seki-tar 25%-30% dari total suplai nasional.”

Stok gula yang ada di Bulog saat ini sekitar 14% dari total suplai nasional. Selain itu, Sutarto menuturkan, Bulog harus melakukan program off taker gula kristal putih (GKP) PT Perkebunan Nusantara/PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI).

Ia menuturkan, ketersediaan gula saat ini cukup hingga akhir tahun. Namun, jika pro-duksi pada Agustus hingga September tidak menghasilkan surplus ketersediaan, Indonesia harus mengimpor gula untuk memenuhi kebutuhan akhir dan awal tahun.

“Produksi Juni-Juli lalu itu mencapai 400 ribu ton. Jumlah itu cukup untuk Agustus dan September. Panen Agustus dan September itu untuk me-menuhi kebutuhan Oktober hingga November. Jika panen tidak menambah ketersediaan, Desember kita harus impor,” terangnya.

Impor itu, menurut Ke-tua Asosiasi Pengusaha Gula dan Tepung Terigu Indonesia (Apegti) Natsir Mansyur, ha-rus dilakukan pada September atau Oktober, ketika harga gula dunia US$540 (sekitar Rp4,86 miliar) per ton.

“Biasanya di akhir tahun har-ganya meningkat jadi US$730 per ton.”

Sementara itu, pada Rama-dan dan menjelang Lebaran, Sutarto optimistis stok beras cukup dan harga akan stabil. Bahkan untuk akhir tahun pun mencukupi.

“Cukup, karena raskin itu hampir setengah jumlah pendu-duk sehingga mempengaruhi (harga). Operasi pasar, harga sudah mulai turun. Harga kita sepakati turun di bawah harga grosir,” tutupnya. (*/E-2)

Bersikap Tegas untuk Memacu Kinerja Bursa

UPAYA membenahi kinerja pasar mo-dal, tidak selalu dengan pendekat-

an persuasif. Terkadang, oto-ritas bursa harus bertindak tegas. Badan Pengawas Pa-sar Modal dan Lembaga Ke-uangan (Bapepam-LK) sebagai regulator, menjatuhkan sanksi pelanggaran berupa denda hingga penca but an izin guna mendongkrak kinerja pasar modal ke arah yang lebih baik.

Sepanjang semester I 2010, regulator bursa itu mencatat

Sebanyak 118 emiten, 37 manajer investasi, dan 32 perusahaan efek menerima sanksi.

telah menjatuhkan sanksi ad-ministratif berupa denda se-nilai Rp4,628 miliar kepada 118 emiten. Sanksi tersebut diberi-kan karena emiten-emiten itu telah melanggar kegiatan usaha di pasar modal.

Kepala Bapepam-LK Fuad Rahmany di sela acara Peri-ngatan 33 Tahun Pasar Modal di Gedung Bursa Efek Indone-sia (BEI), di Jakarta, kemarin, mengakui jumlah denda terse-but tergolong kecil. Namun, jika dilihat efek yang ditim-bulkan, pengenaan denda itu akan mempengaruhi repu-tasi perusahaan yang terkena sanksi.

Fuad menambahkan penge-naan denda tidak hanya di-be rikan kepada 118 emiten, tetapi juga kepada 37 manajer investasi, 32 perusahaan efek, serta perusahaan profesi pe-nunjang pasar modal.

Yang termasuk perusahaan profesi penunjang pasar modal ialah akuntan publik (men-dapat 23 sanksi), perusahaan penilai (19 sanksi), biro admi-nistrasi efek (3 sanksi), per-usahaan pemeringkat efek (2 sanksi), wali amanat (3 sanksi), dan satu wakil perantara per-dagangan efek (1 sanksi).

Selain denda berupa uang, Bapepam-LK juga memberi-kan sanksi peringatan tertulis kepada enam perusahaan efek dan 96 emiten. Tidak hanya itu, regulator pasar modal tersebut juga menjatuhkan sanksi yang lebih keras, yakni

pencabutan/pembatalan satu izin perusaha an efek.

Sanksi yang sama juga dikenakan kepada satu wakil manajer investasi, tiga wakil perantara perdagangan efek, satu wakil penjamin emisi efek, dan satu akuntan pu-blik.

“Bapepam-LK juga telah membekukan dua izin wakil perantara perdagangan efek, tiga izin penilai, dan satu izin untuk kuntan publik,” imbuhnya.

TertinggiSementara itu, Direktur

Utama BEI Ito Warsito mene-rangkan, sepanjang semester I 2010, pertumbuhan nilai ka pitalisasi pasar BEI men-jadi yang terbesar di kawasan regional. Pada 4 Januari 2010, kapitalisasi pasar BEI tercatat

Rp2.051,15 triliun. Pada 9 Agustus 2010, meningkat 30% menjadi Rp2.551,3 triliun.

Pasar BEI menjadi yang terbesar bila dibandingkan dengan sejumlah bursa di ka-wasan regional, seperti The Stock Exchange of Thailand (SET) yang mencatat per-tumbuhan kapitalisasi pasar lebih rendah, yaitu 25,02%. Demikian pula Tokyo Stock Exchange yang memiliki ni-lai kapitalisasi pasar hanya 2,83%, Shanghai Stock Ex-change (SSE) 9,6%, dan Hong Kong Stock Exchange (HKEX) 3,99%. Begitu pula New York Stock Exchange (NYSE) ha-nya mampu mencatat per-tumbuhan nilai kapitalisasi 2,35%. (E-5)

[email protected]

Andreas Timothy

Sutarto Alimoeso Direktur Utama Bulog

Malaysia IzinkanProduk Pertamina

KEMENTERIAN Perdagangan dan Industri Malaysia (Minis-try of International Trade and Industry/MITI) telah mem-berikan izin kepa da produk Pertamina untuk masuk ke Malaysia. Namun, izin teknis dari kementerian perdagangan dalam negeri dan keuangan ha-rus diurus lagi.

“Menurut rencana, Pertami-na akan masuk dengan stasiun pengisian bahan bakar mobil baru, kemudian dengan pro-duk lainnya. Tapi, Pertamina punya pasar potensial karena ada sekitar 2 juta warga In-do nesia di Malaysia,” kata Minister Counsellor Ekonomi Kedutaan Besar Republik Indo-nesia (KBRI) Rahmat Pramono di Kuala Lumpur, Malaysia, kemarin.

Tapi sebelum itu, lanjut Rah-mat, Pertamina harus menda-patkan izin teknis ke Kemen-terian Perdagangan dan Ke-menterian Keuangan Malaysia, setelah izin dari MITI keluar.

“SPBU (stasiun pengisian bahan bakar umum) Pertamina memiliki prospek bagus, jika ada minimarket yang menjual produk makanan dan minuman Indonesia, misalnya Teh Botol, atau produk makanan khas Indonesia lainnya sehingga menjadi daya tarik bagi warga Indonesia dan warga Malaysia masuk ke SPBU Pertamina,” tambah dia.

Potensi pasar Malaysia cu-kup besar karena ada sekitar 2 juta pekerja Indonesia di Malaysia, legal dan ilegal, 300 ribu warga Indonesia yang dapat permanent resident (PR), 11.300 mahasiswa dan pelajar Indonesia, ditambah 5.000 eks-patriat Indonesia. “Belum lagi, besarnya turis Indonesia ke Malaysia setiap tahun. Tahun lalu saja 2,4 juta orang.”

Dia menambahkan, besarnya peluang pasar di Malaysia itu kini sudah banyak dimanfaat-kan pengusaha makanan dan minuman. Mereka banyak membuka cabang restoran dan memasarkan produk minuman. (Ant/E-1)

Menurut rencana, Pertami na akan masuk dengan stasiun pengisian bahan bakar mobil baru, kemudian dengan pro duk lainnya.’’Rahmat PramonoMinister Counsellor Ekonomi KBRI Malaysia

Hasil Verifikasi Tepis Tudingan GreenpeacePT SMART Tbk tidak bertang-gung jawab atas deforestasi dan kerusakan habitat orang utan sebagaimana dituduhkan lembaga swadaya masyarakat Greenpeace. Selain itu, da-lam menjalankan usahanya, SMART dinilai tidak menyim-pang dari koridor hukum dan peraturan perundang-un-dangan yang berlaku.

Demikian kesimpulan ha-sil verifikasi dua lembaga independen, Control Union Certification (CUC) dan BSI Group (BSI), yang dipublika-sikan kemarin.

Dalam penyusunan laporan tersebut, CUC dan BSI didam-pingi dua ahli konservasi hutan dari IPB, yaitu Bambang Hero Saharjo dan Yanto Santo-sa. Tim verifi kasi independen (independent verifi cation exercise team/IVEX) menyebutkan tudingan yang dilontarkan Greenpeace tidak memiliki

dasar yang kuat. Sebelumnya, LSM tersebut

menuding SMART telah me-nyebabkan deforestasi hutan primer serta kerusakan habitat orang utan, membuka hutan tanpa izin, membakar hutan, dan membuka lahan gambut.

Namun, hasil verifi kasi in-dependen menyimpulkan tudingan tersebut tidak be-nar. TIM IVEX menemukan seluruh lahan di atas 11 area konsesi yang diperiksa, yakni hutan sekunder, lahan ter-degradasi dan semak belukar, serta yang telah beralih fungsi dari hutan primer, telah terjadi jauh sebelum SMART memulai persiapan lahan dan pena-naman.

Hal ini dianalisis melalui urutan-urutan penggunaan lahan secara historis, meneliti tahapan proses kompensasi, serta melalui pengambilan contoh potensi kayu dari sisa-

sisa pepohonan yang ada. Hasil analisis itu kemudian

dikonfirmasi dengan citra satelit meliputi area yang di-maksud, sebelum dan sesudah lahan diperoleh SMART untuk budi daya tanaman kelapa sawit.

Dari hasil analisis itu, tim IVEX berkesimpulan proses degradasi area hutan yang menjadi habitat orang utan terjadi jauh sebelum SMART memulai persiapan lahan dan penanaman.

Saat menanggapi hasil veri-fi kasi tersebut, Direktur Uta-ma SMART Daud Dharsono mengatakan pihaknya akan selalu berusaha untuk menjadi bagian dari solusi produksi minyak kelapa sawit lestari. Ia bersyukur kegiatan verifi kasi yang dilakukan menyeluruh dan independen telah menun-jukkan fakta yang sebenarnya. (RO/E-5)

MI/LILIEK D

PADAT PEMBELI: Puluhan orang memadati Pusat Grosir Tanah Abang, Jakarta, kemarin. Transaksi hampir terjadi di semua toko dan kios yang menjual perlengkapan ibadah dan busana muslim. Barang-barang inilah yang paling banyak dicari untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadan.

INDUSTRI SAWIT RIAU: Sebuah unit pengolahan sawit di tengah perkebunan sawit di Provinsi Riau, Kamis (5/8). Hasil verifikasi independen menyebutkan produsen minyak sawit PT SMART Tbk yang berkedudukan di Riau tidak menyebabkan deforestasi dan merusak habitat orang utan seperti tuduhan Greenpeace.

MI/M IRFAN

ANTARA/FANNY OCTAVIANUS