Mikro Medium Pertumbuhan

14
  BAB I PENDAHULUAN  A.  Latar Bel akang Pada umumnya semua makhluk hidup memerlukan bahan makanan untuk keperluan hidupnya. Bahan makanan ini diperlukan untuk sintesis bahan sel dan untuk mendapatkan energy. Demikian juga dengan mikroorganisme, untuk kehidupannya membutuhkan bahan-bahan organic dan bahan anorganik dari lingkungannya. Bahan-bahan tersebut disebut nutrient (zat gizi). Nutrien merupakan bahan baku yang digunakan untuk membangun komponen-komponen seluler baru dan untuk menghasilkan energi yang dibutuhkan dalam proses- proses kehidupan sel. Nutrisi merupakan indikasi dari kompleksitas fisiologis mikroba. 1  Mikroba sama dengan makhluk hidup lainnya, memerlukan suplai nutrisi sebagai sumber energi dan pertumbuhan selnya. Unsur-unsur dasar tersebut adalah karbon, nitrogen, hidrogen, oksigen, sulfur, fosfor, zat besi dan sejumlah kecil logam lainnya. Ketiadaan atau kekurangan sumber-sumber nutrisi ini dapat mempengaruhi pertumbuhan mikroba hingga pada akhirnya dapat menyebabkan kematian. 2  1 Lud Waluyo, Mikrobiologi Umum (Malang : UMM Press, 2007), h. 83. 2  Ibid. 

Transcript of Mikro Medium Pertumbuhan

5/17/2018 Mikro Medium Pertumbuhan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mikro-medium-pertumbuhan 1/14

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

 A.   Latar Belakang

Pada umumnya semua makhluk hidup memerlukan bahan makanan untuk 

keperluan hidupnya. Bahan makanan ini diperlukan untuk sintesis bahan sel dan

untuk mendapatkan energy. Demikian juga dengan mikroorganisme, untuk 

kehidupannya membutuhkan bahan-bahan organic dan bahan anorganik dari

lingkungannya. Bahan-bahan tersebut disebut nutrient (zat gizi). Nutrien

merupakan bahan baku yang digunakan untuk membangun komponen-komponen

seluler baru dan untuk menghasilkan energi yang dibutuhkan dalam proses-

proses kehidupan sel. Nutrisi merupakan indikasi dari kompleksitas fisiologis

mikroba.1 

Mikroba sama dengan makhluk hidup lainnya, memerlukan suplai nutrisi

sebagai sumber energi dan pertumbuhan selnya. Unsur-unsur dasar tersebut

adalah karbon, nitrogen, hidrogen, oksigen, sulfur, fosfor, zat besi dan sejumlah

kecil logam lainnya. Ketiadaan atau kekurangan sumber-sumber nutrisi ini dapat

mempengaruhi pertumbuhan mikroba hingga pada akhirnya dapat menyebabkan

kematian.2 

1Lud Waluyo, Mikrobiologi Umum (Malang : UMM Press, 2007), h. 83.

2 Ibid. 

5/17/2018 Mikro Medium Pertumbuhan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mikro-medium-pertumbuhan 2/14

 

 B.  Tujuan

Adapun tujuan pada praktikum ini yaitu mahasiswa dapat membuat media

pertumbuhan Nutrient Agar dan Potato Dextrose Agar .

C.   Manfaat

Adapun manfaat pada praktikum ini yaitu :

1.  Sebagai bahan pertimbangan terhadap teori-teori yang telah ada sebelumnya.

2. 

Mahasiswa dapat mengetahui cara membuat medium  Nutrient Agar  dan

Potato Dextrose Agar  yang dapat digunakan sebagai media pertumbuhan

mikroba.

5/17/2018 Mikro Medium Pertumbuhan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mikro-medium-pertumbuhan 3/14

 

 

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Semua bentuk kehidupan dari mikroorganisme sampai kepada manusia,

mempunyai persamaan dalam hal persyaratan nutrisi tertentu dalam bentuk zat-zat

kimiawi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan fungsinya yang normal. Semua

organisme hidup membutuhkan sumber energi. Selain itu semua makhluk hidup juga

memerlukan bahan makanan. Bahan makanan ini diperlukan untuk sintesis bahan sel

dan untuk mendapatkan energi. Demikian juga dengan mikroorganisme, untuk 

keperluan kehidupannya membutuhkan bahan-bahan organik dan anorganik dari

lingkungannya. Bahan-bahan tersebut disebut dengan nutrient. Ada lebih dari 40 jenis

nutrient (zat gizi) di dalam makanan, dikelompokkan menjadi 6 kelompok dengan

fungsi yang unik dan spesifik yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan

air. Di dalam tubuh kita, zat gizi ini adalah sumber utama energi bagi tubuh.3 

Peran utama nutrient adalah sebagai sumber energi, bahan pembangun sel,

dan sebagai aseptor electron dalam rekasi bioenergetik (reaksi yang menghasilakn

energi). Oleh karenanya bahan makanan yang diperlukan terdiri dari air, sumber

energi, sumber karbon, sumber aseptor electron, sumber mineral, faktor pertumbuhan,

dan nitrogen. Makhluk hidup menggunakan sumber-sumber nutrient dapat dalam

bentuk padat, tetapi ada juga yang hanya dapat menggunakan sumber nutrient dalam

3Michael J. Pelczar, Dasar-Dasar Mikrobiologi (Jakarta : UI Press, 1986), h. 132.

5/17/2018 Mikro Medium Pertumbuhan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mikro-medium-pertumbuhan 4/14

 

bentuk cair (larutan). Bila jasad hidup menggunakan sumber nutrient dalam bentuk 

padat digolongkan tipe holozoik, sedangkan yang menggunakan nutrient dalam

bentuk cairan tergolong tipe holofitik. Namun ada juga dari tipe holofitik yang dapat

menggunakan sumber nutrient dalam bentuk padat, tetapi bahan tersebut dicerna

dahulu di luar sel dengan bantuan enzim ekstraseluler.4 

Didalam Al-Qur’an allah telah berfirman pentingnya penyerapan nutrisi bagi

makhluk ciptaanya, termasuk golongan mikroorganisme. Meskipun makhluk yang

sangat kecil, tapi mikroorganisme juga merupakan makhluk ciptaan allah. Di dalam

Al-Qur’an didalam QS. Al-Furqan ayat 2 Allah SWT berfirman :

Terjemahnya :

“Yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak 

mempunyai anak, dan tidak ada sekutu baginya dalam kekuasaan(Nya), dan

 Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-

ukurannya dengan serapi-rapinya”.5 

Maksud dari ayat tersebut adalah bahwa Allah lah pemilik dari segala sesuatu

yang ada di bumi, dan segala sesuatu itu telah ditentukan batasan-batasannya dengan

sangat detail dan seadil-adilnya. segala sesuatu yang dijadikan Tuhan diberi-Nya

4Lud Waluyo, Mikrobiologi Umum (Malang : UMM Press, 2007), h. 83.

5Departemen Agama RI., Al-Qur’an dan Termahannya, h 125.

5/17/2018 Mikro Medium Pertumbuhan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mikro-medium-pertumbuhan 5/14

 

perlengkapan-perlengkapan dan persiapan-persiapan, sesuai dengan naluri, sifat-sifat

dan fungsinya masing-masing dalam hidup.

Pada dasarnya media memiliki fungsi dalam hal menumbuhkan mikroba,

isolasi, memperbanyak jumlah, menguji sifat-sifat fisiologi dan perhitungan jumlah

mikroba, dimana dalam proses pembuatannya harus disterilisasi dan menerapkan

metode aseptis untuk menghindari kontaminasi pada media. Berikut ini beberapa

media yang sering digunakan secara umum dalam mikrobiologi. Adapun medium

serbaguna adalah medium yang dapat menunjang pertumbuhan sebagian besar bakteri

seperti medium nutrien cair. Sedangkan medium yang mengandung zat-zat kimia

tertentu yang dapat menghambat pertumbuhan suatu kelompok mikroorganisme tanpa

menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang diinginkan disebut medium selektif.

Ada pula medium diferensial, yang dapat membedakan berbagai tipe bakteri.6 

Pada umumnya semua sel (tumbuhan, hewan, dan protista) dapat

mengasimilasi unsur-unsur logam yang dibutuhkan dalam bentuk garam yang dapat

larut. Beberapa bakteri ada yang harus mendapatkan C-nya dalam bentuk organik.

Perlu diperhatikan bahwa dalam pertumbuhannya ada beberapa bakteri yang juga

membutuhkan nutrisi dalam bentuk gas. Gas yang dimaksud adalah unsure-unsur atau

persenyawaan yang berbentuk gas dalam suhu dan tekanan yang normal. Tetapi

dalam peranannya sebagai substrat untuk pertumbuhan mikroba bahan-bahan ini

harus berada dalam keadaan larut dalam air dan sering kali daya larut ini menjadi

6  Ibid. 

5/17/2018 Mikro Medium Pertumbuhan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mikro-medium-pertumbuhan 6/14

 

factor penghambat bagi pertumbuhan bakteri. Karena itu suatu kekeliruan jika

beranggapan bahwa penggunaan bahan-bahan ini dalam bentuk gas.

7

 

Berdasarkan sumber karbon yang digunakan, mikroorganisme dapat

dibedakan menjadi autotrof yaitu yang dapat mensintesis semua komponen selnya

dari CO2

dan heterotrof yaitu yang membutuhkan satu atau lebih senyawa sederhana

seperti asam asetat, ada pula yang memerlukan banyak macam senyawa organik dari

yang sederhana sampai yang kompleks. Selanjutnya autotrof dan heterotrof 

dikelompokkan berdasarkan sumber energinya yaitu fotoautotrof (autotrof yang dapat

memanfaatkan energi cahaya matahari dengan bantuan pigmen fotosintetik),

khemoautotrof (autotrof yang memperoleh energi dari oksidasi senyawa anorganik 

sederhana seperti nitrit, nitrat, sulfide), fotoheterotrof (dapat memanfaatkan energi

cahaya matahari tetapi perlu sumber karbon organik seperti alcohol) dan

khemoheterotrof (perlu sumber energi organik seperti glukosa atau asam amino).

8

 

Sumber nitrogen bagi mikroorganisme autotrofik ialah senyawa anorganik 

dan bagi heterotrof dapat berupa asam amino atau senyawa antara protein seperti

peptida, proteosa dan pepton. Mikroorganisme juga memerlukan unsur-unsur logam

seperti Na, K, Ca, Mg, Mn, Fe, Zn, Cu, P dan Co untuk pertumbuhannya. Unsur-

unsur ini diperlukan dalam jumlah sedikit.9 

Berdasarkan konsistensinya, medium dapat dibedakan menjadi medium cair,

padat dan semi padat. Medium cair digunakan untuk pembiakan dalam jumlah

7Koes Irianto, Mikrobiologi (Bandung : CV. Yrama Widya, 2007), h. 44.

8Tjahjadi Purwoko, Fisiologi Mikroba ( Jakarta : Bumi Aksara, 2009), h. 152. 

9 Ibid.

5/17/2018 Mikro Medium Pertumbuhan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mikro-medium-pertumbuhan 7/14

 

besar,mengamati terjadinya fermentasi dan berbagai uji lain. Medium padat

digunakan untuk mengamati kenampakan atau morfologi koloni dan mengisolasi

biakan murni. Sedangkan medium semi padat untuk menguji motilitas dan

kemampuan fermentasi. Medium padat dapat dibuatdengan menambah bahan

pemadat berupa agar. Untuk membuat semi padat, bahan pemadat ditambahkan

dengan konsentrasi lebih kecil. Bahan yang digunakan untuk pemadat ialah bahan

yang tidak dapat digunakan oleh sebagian besar mikroorganisme seperti agar-agar,

gelatin atau silika gel. Yang paling banyak digunakan adalah agar-agar, yang larut

bila dipanaskan sampai suhu 100°C dan tetap cair bila didinginkan sampai 43°C. 10 

Keragaman yang luas dalam hal tipe nutrisi di antara bakteri diimbangi oleh

tersedianya berbagai media yang banyak macamnya untuk kultivasi. Tipe media

terbagia atas dua macam yaitu media kimiawi dan media alamiah. Dimana media

kimiawi tidak dipergunakan untuk kiultivasi rutin bakteri. Melainkan substansi-

substansi rumit tertentu sepetri pepton, ekstrak daging, dan kadang-kadang ekstrak 

khamir yang dilarutkan dalam air dengan jumlah bermacam-macam, sehingga

menghasilkan media yang menunjang pertumbuhan berbagai ragam bakteri dan

mikroorganisme lain. Bila diinginkan medium padat maka digunakan agar sebagai

bahan pemadat. Adapun media alamiah, misalnya susu skim tidak menimbulkan

masalah di dalam penyiapannya sebagai media, hanya semata-mata dituang ke dalam

10Iqbal Ali, Nutrisi Bagi Mikroba , http://nutrisi mikroba.com (05 Desember 2011). 

5/17/2018 Mikro Medium Pertumbuhan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mikro-medium-pertumbuhan 8/14

 

wadah-wadah yang sesuai seperti tabung reaksi atau labu yang disterilkan sebalum

digunakan.

11

 

Faktor pertumbuhan merupakan molekul organik yang diperlukan untuk 

pertumbuhan bakteri. Meskipun diperlukan dalam jumlah sedikit, bakteri belum dapat

mensintesis zat-zat ini sendiri. Oleh sebab itu, bakteri harus menyerap dari

lingkungan hidupnya. faktor-faktor pertumbuhan meliputi: vitamin, asam amino dan

asam nukleat. Beberapa mikroorganisme menggunakan hidrogen molekuler sebagai

sumber energi. Beberapa organisme tersebut dapat tumbuh dalam larutan yang

seluruhnya mengandung mineral, dengan menggunakan CO2 dari udara sebagai

sumber karbon dan mengoksidasi H2 menjadi H2O sebagao sumber energi. Selain itu,

peranan oksigen molekuler sangat penting terutama dalam mekanisme memperoleh

energi pada sel dan mempunyai hubungan lain terhadap kehidupan sel. Sumber dan

pemakaian oksigen berbeda-beda pada berbagai spesies.

12

 

Susunan kimia sel mikroba relatif tetap, baik unsur kimia maupun senyawa

yang terkandung di dalam sel. Dari hasil analisis kimia diketahui bahwa penyusun

utama sel adalah unsur kimia C, H, O, N, dan P, yang jumlahnya + 95 % dari berat

kering sel, sedangkan sisanya tersusun dari unsur-unsur lain. Apabila dilihat susunan

senyawanya, maka air merupakan bagian terbesar dari sel, sebanyak 80-90 %, dan

bagian lain sebanyak 10-20 % terdiri dari protoplasma, dinding sel, lipida untuk 

cadangan makanan, polisakarida, polifosfat, dan senyawa lain. Setiap unsur nutrisi

11Yusmina Hala, Biologi Umum 1 (Makassar : UIN Press, 2006), h. 108.

12Michael J. Pelczar, op.cit ., h. 135. 

5/17/2018 Mikro Medium Pertumbuhan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mikro-medium-pertumbuhan 9/14

 

mempunyai peran tersendiri dalam fisiologi sel. Unsur tersebut diberikan ke dalam

medium sebagai kation garam anorganik yang jumlahnya berbeda-beda tergantung

pada keperluannya.13

 

Beberapa golongan mikroba misalnya diatomae dan alga tertentu

memerlukan silika (Si) yang biasanya diberikan dalam bentuk silikat untuk menyusun

dinding sel. Fungsi dan kebutuhan natrium (Na) untuk beberapa jasad belum

diketahui jumlahnya. Natrium dalam kadar yang agak tinggi diperlukan oleh bakteri

tertentu yang hidup di laut, algae hijau biru, dan bakteri fotosintetik. Natrium

tersebut tidak dapat digantikan oleh kation monovalen yang lain.14 

Jasad hidup dapat menggunakan makanannya dalam bentuk padat maupun

cair (larutan). Jasad yang dapat menggunakan makanan dalam bentuk padat tergolong

tipe holozoik, sedangkan yang menggunakan makanan dalam bentuk cair tergolong

tipe holofitik. Jasad holofitik dapat pula menggunakan makanan dalam bentuk padat,

tetapi makanan tersebut harus dicernakan lebih dulu di luar sel dengan pertolongan

enzim ekstraseluler. Pencernaan di luar sel ini dikenal sebagai extracorporeal

digestion.15 

Tekanan hidrostatik mempengaruhi metabolisme dan pertumbuhan mikroba.

Umumnya tekanan 1-400 atm tidak mempengaruhi atau hanya sedikit mempengaruhi

13Syamsul, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Mikroba,

http://rachdie.blogsome.com (05 Desember 2011).14 Ibid.

15Yusmina Hala, op.cit ., h. 111. 

5/17/2018 Mikro Medium Pertumbuhan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mikro-medium-pertumbuhan 10/14

 

metabolisme dan pertumbuhan mikroba. Tekanan hidrostatik yang lebih tinggi lagi

dapat menghambat atau menghentikan pertumbuhan, oleh karena tekanan hidrostatik 

tinggi dapat menghambat sintesis RNA, DNA, dan protein, serta mengganggu fungsi

transport membran sel maupun mengurangi aktivitas berbagai macam enzim.Tekanan

diatas 100.000 pound/inchi2

menyebabkan denaturasi protein. Akan tetapi ada

mikroba yang tahan hidup pada tekanan tinggi (mikroba barotoleran), dan ada

mikroba yang tumbuh optimal pada tekanan tinggi sampai 16.000 pound/inchi2 

(barofil). Mikroba yang hidup di laut dalam umumnya adalah barofilik atau

barotoleran. Sebagai contoh adalah bakteri Spirillum.16 

16Lud Waluyo, op.cit ., h. 85.

5/17/2018 Mikro Medium Pertumbuhan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mikro-medium-pertumbuhan 11/14

 

 

BAB III

METODE PRAKTIKUM

 A.   Alat dan Bahan

1.  Alat

Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu neraca analitik,

labu Erlenmeyer, gelas kimia, batang pengaduk lurus, batang pengaduk 

bengkok, autoklaf, oven, guntung, dan kompor gas.

2.  Bahan

Adapun bahan yang digunakan yaitu kentang, toge,  Nutrient Agar ,

Potato Dextrose Agar , kapas, kertas saring, kertas aluminium foil, Koran dan

kertas HVS.

 B.  Cara Kerja

Adapun cara kerja pada praktikum ini yaitu :

1. Pembuatan Nutrient Agar dan Nutrient Broth 

a.  Menimbang komponen medium dengan menggunakan neraca analitik 

untuk volume yang dinginkan sesuai dengan komposisi sebagai berikut :

  Beef extract 3 gr

5/17/2018 Mikro Medium Pertumbuhan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mikro-medium-pertumbuhan 12/14

 

  Peptone 5 gr

 

Agar 15 gr

  Aquadest s.d 1.000 ml

b.  Membagi aquades sebanyak 100 ml menjadi dua satu bagian untuk 

melarutkan  Beef extract dan peptone dan sebagian lagi untuk melarutkan

agar.

c.  Melarutkan agar pada sebagian air tersebut dengan mengaduk secara

konstan dan diberi panas.

d.  Sementara itu sebagian aquades digunakan untuk melarutkan peptone dan

beef extract , cukup dengan pengadukan.

e.  Setelah melarutkan keduanya, kemudian menuangkan larutan ke larutan

agar dan mengaduk sampai homogeny.

f. 

Setelah itu memasukkan media ke dalam labu Erlenmeyer dan

mensterilisasi dengan autoklaf.

g.  Menuang media steril ke cawan petri secara aseptis.

2. Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)

a.  Menimbang komponen media dengan menggunakan neraca amalitik 

untuk mendapatkan volume yang diinginkan sesuai dengan komposisi

berikut :

  Potato/ kentang 3g

  Peptone 5 gr

  Agar 15 gr

5/17/2018 Mikro Medium Pertumbuhan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mikro-medium-pertumbuhan 13/14

 

  Aquadest s.d 1000 ml

  Sebelum menimbang, sebaiknya mengupas kentang lalu mengiris

kecil-kecil)

b.  Merebus kentang dalam sebagia aquadest tadi selama 1-3 menit sampai

lunak, kemudian mengambil ekstrak dengan mayaring dan memerasnya

menggunakan kertas saring kemudian menampung ke dalam beaker glass

baru.

c.  Melarutkan agar dengan  Hot Plate Stirrer  dalam 50 ml aquades lalu

setelah larut kemudian menambahkan dextrose dan menghomogenkannya

lagi.

d.  Setelah semua larut, kemudian mencampur ekstrak agar dan agar-

dextrosa dan menghomogenkannya. Mengatur pH media menjadi 5-6

dengan meneteskan HCl/ NaOH.

e.  Menuang media ke dalam labu Erlenmeyer atau ke tabung reaksi

kemudian siap untuk disterilkan.

C.  Waktu dan Tempat

Adapun waktu dan tempat pelaksanaan praktikum ini yaitu sebagai berikut :

Hari/ tanggal : Selasa/ 7 Desember 2011

Pukul : 15.00 – 17.00 WITA

Tempat : Laboratorium Mikrobiologi Lantai II

Fakultas Sain dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Alauddin

5/17/2018 Mikro Medium Pertumbuhan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mikro-medium-pertumbuhan 14/14

 

Makassar, Samata-Gowa.