MIKOM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA fileSebuah penelitian yang didesain sebagai penelitian...

21
MIKOM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA PROF. SUWARTO

Transcript of MIKOM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA fileSebuah penelitian yang didesain sebagai penelitian...

MIKOM

UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH

JAKARTA

PROF. SUWARTO

PENELITIAN EKSPERIMENTAL

Penelitian eksperimental merupakan penelitian mengenai

sebab-akibat atau stimulus respon � mengukur, atau

menguji suatu reaksi atau respon tertentu terhadap suatu

stimulus.stimulus.

Sebuah penelitian yang didesain sebagai penelitian

percobaan harus terfokus pada peristiwa apa, kejadian apa,

momen apa, ketika sebuah penyebab melahirkan akibat.

Desain penelitian eksperimental memerlukan

pemanipulasian situasi (yang seringkali merupakan tiruan

artifisial dari suatu kejadian yang sebenarnya), untuk

mencoba melahirkan suatu efek.

Pentingnya kontrol pada rancangan eksperimental

Salah satu ciri utama penelitian eksperimental adalah adanya kontrol

terhadap lingkungan, variabel, dan subyek penelitian.

� Kontrol terhadap lingkungan dilakukan dengan mengisolasi situasi

pengujian dari berbagai pengaruh yang bisa menibulkan bias

penelitian, misalnya menempatkan subyek di dalam ruang yang

kedap suara agar tidak terganggu suara dari luar � terjadi pada

eksperimen laboratorium dimana semua aspek situasi dapat diatur.eksperimen laboratorium dimana semua aspek situasi dapat diatur.

� Kontrol terhadap variabel dilakukan dengan membatasi jumlah dan

jenis variabel dan memanipulasi variabel � untuk memperkuat

validitas internal dan menghilangkan pengaruh faktor luar.

� Kontrol terhadap subyek penelitian (dalam proses seleksi,

perlakuan terhadap kelompok eksperimen dan kontrol, dan terpaan

perlakuan)

Kelompok experimental (mendapatkan perlakuan)

Post test

Perlakuan (variabel independen)V

ari

ab

el

De

pe

nd

en

Pre test

Kelompok kontrol/pembanding (tanpa perlakuan)

Post test

Variabel-variabel luar (extranous variables)

Va

ria

be

l D

ep

en

de

n

Kesimpulan

Pre test

Desain eksperimental dasar

Karena dalam setiap rancangan eksperimental jenis data yang dikumpulkan akan

menentukan metode penelitian yang digunakan, maka ada beberapa pertanyaan yang

harus dijawab peneliti, sebelum membuat rancangan eksperimental, (Wimmer &

Dominick, 1983), yaitu:

� Apa tujuan eksperimen itu?

� Apa yang diukur atau diuji?

� Ada berapa independen variabel yang terlibat?

� Seberapa banyak, derajat perbedaan variabel dependen yang dilibatkan?� Seberapa banyak, derajat perbedaan variabel dependen yang dilibatkan?

� Jenis data apa yang diinginkan?

� Cara pengumpulan data yang bagaimana, yang paling mudah dan paling efisien?

� Jenis analisis statistik mana yang paling memadai untuk data yang dikumpulkan?

� Berapa biaya yang akan diperlukan?

� Seberapa banyak biaya yang bisa dipenuhi?

� Fasilitas apa yang tersedia untuk melakukan eksperimen itu?

� Penelitian yang telah dilakukan, macam apa saja, yang bisa menunjang eskperimen

itu?

� Apa keuntungan yang diperoleh dari penelitian eksperimen itu?

Validitas penelitian eksperimental

Desain penelitian eksperimental akan menentukan validitas dari penelitian yang

dilakukan:

� Validitas internal � validitas yang mengacu pada efek utama dari perlakuan

(treatment) terhadap kelompok eksperimen, agar perbedaannya dengan kelompok

kontrol, nampak secara nyata.

Untuk mempertimbangkan validitas internal, perlu dipertanyakan apakah peneliti

bisa percaya bahwa eksperimennya benar-benar menjadi penyebab, atau apakah

ada faktor lain dalam melakukan eskperimen yang merusak tujuan sebenarnya dari ada faktor lain dalam melakukan eskperimen yang merusak tujuan sebenarnya dari

eksperimen

� Validitas eksternal � kemampuan hasil eksperimen untuk digeneralisir.

Rintangan terhadap validitas eksternal suatu eksperimen memunculkan

pertanyaan mengenai seberapa jauh eksperimen itu bisa digeneralisasikan pada

setting yang lain, pada perlakuan yang lain, dan pada subyek yang lain.

Salah satu masalahnya adalah bahwa subyek biasanya menyadari bahwa dirinya

berada pada lingkungan eksperimental yang sangat terkontrol, dan menjadi sangat

menaruh perhatian terhadap apa yang dicoba untuk dibuktikan oleh peneliti.

Variabel luar (extraneus variables)Dalam eksperimen, variabel luar harus dikontrol (atau diisolasi) karena bisa

melemahkan validitas internal maupun validitas eksternal suatu eksperimen,

variabel luar tersebut, antara lain:

Masalah yang terkait dengan subyek penelitian

1. Bias seleksi � bias yang diakibatkan oleh perbedaan cara

menyeleksi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

2. Mortalitas � perubahan akibat berkurangnya subyek penelitian 2. Mortalitas � perubahan akibat berkurangnya subyek penelitian

dalam kelompok eksperimental maupun kontrol.

3. Efek reaktif terhadap aransemen pengumpulan data � perubahan

pada diri subyek karena sadar bahwa dirinya sedang digunakan

sebagai eksperimen.

4. Demoralisasi subyek akibat tidak menerima perlakuan � ketiksa

kelompok konrtol tidak menerima perlakuan, mereka marah da

berkelakuan yang berbeda dengan kelompok eksperimen, karena

memiliki perasaan negatif.

Masalah yang terkait dengan prosedur eksperimental

1. Efek uji � test pertama (pre test) bisa menyebabkan adanya perubahan

di dalam motivasi, sikap, semangat bersaing, dsb., karena subyek belajar

dari test itu.

2. Instrumentasi � adanya perubahan yang disebabkan oleh perubahan

penggunaan ukuran pada instrumen (misalnya pada kuesyener) untuk

variabel dependen.

3. Imitasi perlakuan � kelompok kontrol bisa terpapar perlakuan atau

kondisi yang sama dengan variabel independen, sehingga tidak

mungkinkan untuk mengisolasi efek independen variabel.mungkinkan untuk mengisolasi efek independen variabel.

4. Interferensi (gangguan) akibat banyak perlakuan � perubahan pada diri

subyek akibat pengenaan perlakuan yang bertubi-tubi. Karena akibat

dari perlakuan sebelumnya belum hilang.

Masalah yang terkait dengan waktu

1. Histori � perubahan yang terjadi antara pengukuran pertama, kedua,

dan seterusnya.

2. Maturasi � proses dalam diri subyek penelitian: menjadi dewasa, lebih

lelah, berkurang perhatianya, lebih lapar, dsb.

Masalah yang terkait dengan waktu

1. Histori � perubahan yang terjadi antara pengukuran pertama,

kedua, dan seterusnya.

2. Maturasi � proses dalam diri subyek penelitian: menjadi dewasa,

lebih lelah, berkurang perhatianya, lebih lapar, dsb.

3. Masalah akibat interaksi antara seleksi dengan faktor lainnya

4. Maturasi seleksi dan interaksi lainnya � adanya perubahan yang

bersumber dari kombinasi dua atau lebih masalah yang pelik, bersumber dari kombinasi dua atau lebih masalah yang pelik,

misalnya: perbedaan perasaan bosan antara kelompok

eksperimental dan kontrol di dalam pengujian tingkat kelelahan;

perubahan akibat adanya bias yang terkait adanya interaksi antara

pemilihan subyek dengan maturasi, atau histori; dll.

Masalah yang terkait dengan uji statistik

1. Regresi statistik � perbedaan yang ekstrim antara kelompok

eksperimen dan kontrol akibat seleksi kelompok yang ekstrim.

Jenis-jenis penelitian eksperimental

A. Penelitian laboratorium dan lapangan

� Digunakan untuk menerangkan secara umum (general explanation)

“Mengapa sesuatu terjadi”.

� Dalam penelitian laboratorium dan penelitian lapangan faktor-

faktor di luar variabel independen, disebut sebagai extranous

variabels, dapat dikontrol sehingga pengaruhnya terhadap subyek variabels, dapat dikontrol sehingga pengaruhnya terhadap subyek

penelitian bisa dicegah.

� Tetapi kondisi yang mencerminkan kondisi tipikal manusia sukar

dibuat

– Penelitian laboratorium, dilakukan di dalam sebuah laboratorium

dimana extranous variables dikontrol secara sangat efektif.

– Pada penelitian lapangan, yang berada di dunia nyata, extranous

variabel dikontrol tetapi dengan efektifitas tidak terlalu tinggi.

B. Penelitian eksperimental sebenarnya (true experiment) dan

penelitian eksperimental alamiah (natural experiment)

Perbedaan dari kedua jenis penelitian ini berada pada wilayah

kontrolnya.

• Di dalam penelitian true experiment, peneliti membuat satu set

kondisi (variabel independen) untuk mengukur efeknya (dependen

variabel), dengan mencoba mengontrol sebanyak mungkin faktor variabel), dengan mencoba mengontrol sebanyak mungkin faktor

yang bisa berpengaruh terhadap dependen variabel.

• Di Dalam penelitian alamiah, tidak ada satupun faktor luar

(extranous variabel) yang dikontrol. Peneliti akan mengamati satu

kondisi (variabel prediktor) dan menghubungkannya dengan kondisi

lainnya (variabel kroterion). Penelitian eksperimen alamiah dimulai

dari sebuah situasi dimana semua variabel bebas untuk berubah

dan memungkinkan diperkenalkannya kontrol pada suatu saat.

• Penelitian alamiah umumnya merupakan penelitian

evaluasi (evaluation research) � misalnya evaluasi

terhadap suatu program.

• Bertujuan untuk mencari kejadian yang menjadi sumber

untuk membangun pernyataan teoritis, “mengapa kejadian-

kejadian itu bisa saling berhubungan satu sama lain”.

Penelitian Alamiah

kejadian itu bisa saling berhubungan satu sama lain”.

• Dalam penelitian bersetting alamiah, keuntungan yang

didapat bisa lebih besar dari kesulitan yang dihadapi, yaitu

tidak bisa fokus pada kondisi mendekati kondisi subyek

yang diteliti.

• Dalam penelitian bersetting alamiah extranous variables

tidak bisa dikontrol.

Desain Eksperimental1. Desain eksperimental sesungguhnya

Desain Eksperimen Klasik atau Desain Pretest-Posttes Kelompok Kontrol

Random

Langkah yang diambil:

– Membagi subyek ke dalam kelompok eksperimen dan kontrol secara random

– Memberikan pengujian (pretest) mengenai variabel dependen kepada kedua

kelompok itu.

– Memberikan perlakuan (variabel independen) kepada kelompok eksperimen, – Memberikan perlakuan (variabel independen) kepada kelompok eksperimen,

tanpa memberi perlakuan kepada kelompok kontrol.

– Memberikan pengujian ulang (posttest) mengenai dependen variabel

(pengulangan prettest secara virtuil) menyusul perlakuan.

Tabel 1. Eksperimental Klasik

Kelompok Waktu 1 Waktu 2 Waktu 3

Kelompok Eksperimental Pretest Perlakuan Posttest

Kelompok Kontrol Pretest - Posttest

2. Desain Eksperimen Empat-Kelompok Solomon

Langkah yang diambil:

– Membagi subyek ke dalam empat kelompok secara random

– Memberikan pretest kepada kelompok 1 dan 2.

– Memberikan perlakuan (variabel independen-IV) kepada kelompok 1

dan 3.

– Memberikan posttest kepada masing-masing kelompok.

Tabel 2. Eksperimen empat-kelompok Solomon

Kelompok Waktu 1 Waktu 2 Waktu 3

Kelompok 1: Kelompok eksperimental pertama Pretest IV Posttest

Kelompok 2: Kelompok kontrol pertama Pretest - Posttest

Kelompok 3: Kelompok eksperimental kedua IV Posttest

Kelompok 4: Kelompok kontrol kedua Posttest

3. Desain Kelompok Kontrol Posttest-Saja

Langkah yang diambil:– Membagi subyek ke dalam kelompok eksperimen dan kontrol

secara random

– Memberikan perlakuan (variabel independen) kepada kelompok eksperimen.

– Memberikan posttest kepada kedua kelompok.

Tabel 3. Desain kelompok kontrol posttest sajaTabel 3. Desain kelompok kontrol posttest saja

Kelompok Waktu 1 Waktu 2

Kelompok eksperimental Independen variabel Posttest

Kelompok kontrol - Posttest

�Kuasi eksperimental digunakan dalam keadaan di mana elemen dasar dari ekperimen yang sebenarnya (true

experiment) tidak bisa disusun � karena situasi alamiah menyebabkan kelompok eksperimen dan kontrol tidak bisa ditentukan secara random, misalnya

Desain Kuasi Eksperimental

kontrol tidak bisa ditentukan secara random, misalnya dalam penelitian untuk membandingkan kelas-kelas di sekolah dimana kelas-kelasnya tidak berbeda satu sama lain.

�Dalam hal ini, krakteristik dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol bisa diperbandingkan sebelum eksperimen dilakukan.

Jenis-jenis desain kuasi eksperimental

1. Perbandingan kelompok statis

Tabel 4. Perbandingan kelompok-statis

Kelompok Waktu 1 Waktu 2

Kelompok eksperimental* Independen Variabel Posttest

Kelompok kontrol* - Posttest

*kelompok tidak ditentukan secara random

2. Eksperimen diskontinuitas-regresi2. Eksperimen diskontinuitas-regresi

�Dalam keadaan dimana ada sekelompok siswa pada suatu sekolah yang

perlu diberi program remedial (pertolongan) suatu mata ajaran, maka

kepada mereka diberikan program remedial sebagai perlakuan � dianggap

sebagai kelompok eksperimen. Sedangkan mereka yang tidak diberi

program remedial dianggap sebagai kelompok kontrol

�Dalam keadaan ini, peneliti mencari perbedaan yang terjadi pada titik

perlakuan yang akan membedakan skor sesudah perlakuan dari kelompok

eksperimen dengan kelompok kontrol yaitu mereka yang tidak diberi

program remedial.

3. Eksperimen time-series

� Ketika ada satu set data yang telah terkumpul yang

menunjukkan perkembangan angka atau nilai dari waktu

ke waktu, bisa digunakan bentuk kuasi eksperimental

yang lain, yaitu eksperimen time-series

� Misalnya yang dilakukan Phillips untuk melihat apakah

ada peningkatan pembunuhan menyusul suatu ada peningkatan pembunuhan menyusul suatu

pertandingan tinju kelas berat.

� Hal ini memerlukan sebuah analisis regresi untuk

melihat kalau-kalau dan kapan ada peningkatan angka

pembunuhan yang meningkat.

Desain Pra Eksperimental

• Dalam keadaan di mana penelitian tidak bisa memasukkan semua kualifikasi untuk eksperimen yang sebenarnya, dan keadaan dimana peneliti sosial yang mungkin ingin meneliti tidak dimungkinkan mendapatkan faktor-faktor yang diperlukan untuk eksperimen, maka stimulus bisa dimungkinkan mendapatkan faktor-faktor yang diperlukan untuk eksperimen, maka stimulus bisa dikenakan terhadap satu kelompok dan reaksinya diukur.

• Penelitian dengan desain pra-eksperimental ada dua macam, yaitu studi kasus one-shot, dan desain pretest-posttest satu kelompok.

1. Studi Kasus One-Shot

� Pada desain ini, suatu kelompok dikenakan perlakuan

tertentu. Kemudian dilakukan pengukuran terhadap

variabel dependen.

Misalnya eksperimen untuk mengetahui efektif tidaknya

metode diskusi untuk meningkatkan prestasi belajar

� Pada jangka waktu tertentu pada sekelompok subyek

dikenakan perlakuan, yaitu metode diskusi.

� Setelah itu diberikan tes, yaitu posttest untuk mengukur

prestasi belajarnya, dan dihitung mean-nya

� Penelitian seperti ini tanpa validitas internal, tetapi bisa

digunakan untuk menjajaki masalah yang hendak diteliti,

dan untuk mengembangkan gagasan dalam action

research

2. Desain Pretest-Posttest Satu Kelompok.

� Dalam desain ini hanya digunakan satu kelompok subyek. Kepada kelompok subyek itu dilakukan pretest, kemudian dikenakan perlakuan, dan dilakukan posttest.

Misalnya eksperimen untuk mengetahui efektif tidaknya metode diskusi untuk meningkatkan tidaknya metode diskusi untuk meningkatkan prestasi belajar, seperti pada studi kasus one-shot.

� Eksperimen seperti itu tidak menjamin bahwa perlakuan merupakan penyebab perbedaan pretest

dan posttest, dan variabel luar sama sekali tidak terkontrol, kecuali pada variabel seleksi.