Microsoft Word - Home Industri Tahu Dan Tempe

33
Bab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemberlakuan AFTA tahun 2010, memberikan peluang sekaligus ancaman bagi ekonomi Indonesia bila program ekonomi tidak dirancang secara sistematis, . Dengan berlakunya AFTA maka setiap barang bisa masuk asalkan memenuhi standar yang ditetapkan baik standar yang bersifat nasional maupun standar bersifar regional maupun internasional. Ini akan menjadi kendala bagi Industri kecil dan menengah (IKM) bila tidak ada penangan secara dini. Dampak buruk berlakunya AFTA adalah produk dari IKM tidak sesuai standar yang ditetapkan dan mengakibatkan satu persatu gulung tikar walaupun pernah eksis ketika terjadi krisis ekonomi pada tahun 1998 , menyadari hal tersebut, mahasiswa TIKM, diharapkan terjun langsung kelapangan dan berfikir sistematis untuk mencari permasalahan teknis yang ada pada IKM dan memberikan solusi sistematis yang tepat. B. Maksud dan Tujuan Kunjungan ini sebagai langkah awal untuk mengetahui masalah- masalah yang dihadapi IKM terutama industry kecil tahu dan tempe. Sehingga diharapkan dapat memberikan slusi positif dan sistematis agar IKM dapat berkembang dan bersaing dalam kawasan AFTA. Kunjungan ini dilakukan di IKM “Home industry tahu dan tempe Pak Kuswadi “ yan berlokasi di desa Gumilir Cilacap. Adapun tujuan dairi kunjungan ini adalah sebai berikut 1. Memenuhi tugas Ujian Akhir Trisemester I untuk mata kuliah Asas dan Penerapan Sistem Teknik 2. Mengetahui system yang ada pada IKM home industri tahu dan tempe

Transcript of Microsoft Word - Home Industri Tahu Dan Tempe

Page 1: Microsoft Word - Home Industri Tahu Dan Tempe

Bab I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemberlakuan AFTA tahun 2010, memberikan peluang sekaligus ancaman

bagi ekonomi Indonesia bila program ekonomi tidak dirancang secara sistematis, .

Dengan berlakunya AFTA maka setiap barang bisa masuk asalkan memenuhi standar

yang ditetapkan baik standar yang bersifat nasional maupun standar bersifar regional

maupun internasional. Ini akan menjadi kendala bagi Industri kecil dan menengah

(IKM) bila tidak ada penangan secara dini.

Dampak buruk berlakunya AFTA adalah produk dari IKM tidak sesuai standar

yang ditetapkan dan mengakibatkan satu persatu gulung tikar walaupun pernah eksis

ketika terjadi krisis ekonomi pada tahun 1998 , menyadari hal tersebut, mahasiswa

TIKM, diharapkan terjun langsung kelapangan dan berfikir sistematis untuk mencari

permasalahan teknis yang ada pada IKM dan memberikan solusi sistematis yang

tepat.

B. Maksud dan Tujuan

Kunjungan ini sebagai langkah awal untuk mengetahui masalah- masalah yang

dihadapi IKM terutama industry kecil tahu dan tempe. Sehingga diharapkan dapat

memberikan slusi positif dan sistematis agar IKM dapat berkembang dan bersaing dalam

kawasan AFTA. Kunjungan ini dilakukan di IKM “Home industry tahu dan tempe Pak

Kuswadi “ yan berlokasi di desa Gumilir Cilacap.

Adapun tujuan dairi kunjungan ini adalah sebai berikut

1. Memenuhi tugas Ujian Akhir Trisemester I untuk mata kuliah Asas dan

Penerapan Sistem Teknik

2. Mengetahui system yang ada pada IKM home industri tahu dan tempe

Page 2: Microsoft Word - Home Industri Tahu Dan Tempe

2

3. Mengetahui masalah yang dihadaapi IKM home industri tahu dan

tempe

4. Membantu menyelesaikan masalah dengan perbaikan system yang ada

dengan memperkenalkan pola fikir sistemik

5. Memperluas Pengetahuan dan Networking

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup bidang usaha yang dianalisis adalah

1. Analisis system

2. Analisis finansial

3. Analisis SWOT

4. Manajemen Penjualan

5. Manajemen Proses Produksi

6. Manajemen kualitas Produk

7. Menejemen Pembelian bahan baku

D. Jadwal Pelaksanaan kunjungan

No Tanggal Kegiatan

1. 18 Februari 2010 Persiapan materi kunjungan

2 19 Februari 2010 Pelaksanan Kunjungan

3 26 Februari 2010 Persentasi

4 20-28 Februari 2010 Penyusunan laporan

Page 3: Microsoft Word - Home Industri Tahu Dan Tempe

3

E. Metode Penelitian

Metode penelitian kunjungan IKM “Tahu dan Tempe Pak Kuswadi” adalah metode wawancara langsung dengan pemilik dan karyawan

Page 4: Microsoft Word - Home Industri Tahu Dan Tempe

4

Bab II GAMBARAN UMUM IKM TAHU DAN TEMPE

A. Profile Industri Kecil Tahu dan Tempe

Nama Usaha : Home Industri Tahu dan Tempe

Nama Pemilik : Bapak Kuswadi

Alamat Usaha : Jl. Sadang Rt 03/Rw 08 Gumilir Cilacap Utara

Telepon/ Hp : -

Didirikan : 2000

Usaha Pokok : Pembuatan Tahu dan Tempe

Pelanggan : Warga Gumilir dan sekitarnya

Omset Perhari : ± 400.000,-

Jumlah Karyawan : 6 orang

Waktu Kerja : 06.00-17.00

B. Organisasi Industri Kecil Tahu dan Tempe

1. Struktur Organisasi

Pemilik

Penanggung Jawab Usaha Tahu

Pemasaran Penanggung Jawab Usaha Tempe

Karyawan Karyawan Karyawan

Page 5: Microsoft Word - Home Industri Tahu Dan Tempe

5

2. Deskripsi Pekerjaan

a. Pemilik

Nama Jabatan : Pemilik Usaha

Hubungan Organisasi : Dengan Karyawan

Ringkasan Pekerjaan : Pemilik usaha adalah pengendali dan pembuat

keputusan tertinggi yang menyangkut kelangsungan

hidup perusahaan

Tugas dan tanggung jawab :

1. Membuat perencanaan, strategi, dan kebijakan yang menyangkut

operasional industry tahu dan tempe

2. Menyusun anggaran kebutuhan pembuatan tahu dan tempe serta

mencari peluang pemasaran tahu dan tempe

3. Menjamin operasional industry tahu dan tempe secara hukum

4. Melakukan kontrol secara keseluruhan atas operasional industry tahu

dan tempe.

5. Memegang kendali atas keputusan penting yang bersifat umum atau

berkaitan dengan finansial misalnya peminjaman modal ke bank.

6. Bertanggung jawab dalam memajukan usaha

7. Menangani hubungan eksternal misalnya kerjasama dengan koperasi

tahu dan tempe.

b. Nama Jabatan : Penanggung jawab produksi

Hubungan Organisasi : Bertanggung jawab kepada pemilik usaha

Page 6: Microsoft Word - Home Industri Tahu Dan Tempe

6

Ringkasan Pekerjaan : Bertugas memimpin dan menangani hal-hal yang

berkaitan dengan operasional industri tahu dan

tempe baik internal maupun eksternal

Tugas dan tanggung jawab :

1. Bertanggung jawab terhadap hal-hal yang menyangkut keuangan

baik operasional sehari-hari ataupun kebutuhan yang bersifat tidak

terjadwal

2. Berkontribusi terhadap profitabilitas usaha tahu dan tempe dengan

mencari peluang untuk meningkatkan penjualan, mengatur

persediaan barang serta mengontrol biaya produksi dan tenaga kerja

3. Memastikan jumlah dan jenis bahan-bahan untuk produksi

sesuai dengan yang sudah dipesan dan tidak mengalami kekurangan

persediaan

c. Nama Jabatan : Pemasaran

Hubungan Organisasi : Bertanggung jawab kepada pemilik usaha

Ringkasan Pekerjaan : Bertugas menangani hal-hal yang berkaitan dengan

pemasaran industri tahu dan tempe

Tugas dan tanggung jawab :

1. Memasarkan dan mencari peluang pasar tahu dan tempe

2. Melaporkan hasil penjualan tahu dan tempe kepada pemilik usaha.

3. Menerima kritikan dan saran dari konsumen untuk perbaikan kualitas tahu

dan tempe

Page 7: Microsoft Word - Home Industri Tahu Dan Tempe

7

d. Nama Jabatan : Karyawan

Hubungan Organisasi : Bertanggung jawab kepada Penanggung jawab

Produksi tahu dan tempe

Ringkasan Pekerjaan : Bertugas membuat tahu dan tempe

Tugas dan tanggung jawab :

1. Membuat tahu dan tempe sesuai target penjualan.

2. Melaporkan kendala teknis selama proses produksi kepada peanggung

jawab produksi tahu dan tempe

3. Ketenaga Kerjaan

Industry dan tempe gumilir cilacap menyerap tenaga kerja masyarakat

sekitarnya. Untuk pembungkus tempe diambil dari ibu-ibu rumah tangga,

sedangakn untuk pencetak tahu dan pengolahan proses pembuatan tahu

diambil dari tenaga laki-laki.

Jam kerja : 06.00-17.00 WIB

Penggajian : Rp. 14.000,- perhari

C. Proses Produksi dan Produk

1. Pembuatan tempe

Untuk memperoleh tempe berkualitas baik, maka kedelai yang

digunakan juga harus berkualitas baik dan tidak tercampur dengan bahan lain,

seperti jagung, kacang hijau, dan biji-bijian lainnya. Selain itu, langkah kerja

pengolahan harus dilakukan dengan tepat. Proses pembuatan tempe pada

Tempe merupakan makanan tradisional khas

Indonesia. Banyak bahan dasar yang dapat digunakan

dalam pembuatan tempe, tetapi yang banyak dikenal

adalah pembuatan tempe dari kedelai.

Page 8: Microsoft Word - Home Industri Tahu Dan Tempe

8

dasarnya adalah proses menumbuhkan spora jamur tempe, yaitu Rhizopus sp.

pada biji kedelai. Dalam pertumbuhannya, Rhizopus sp. membentuk benang-

benang yang disebut hifa. Hifa inilah yang mengikatkan biji kedelai yang satu

dengan biji lainnya. Selama masa pertumbuhannya, jamur Rhizopus

menghasilkan enzim (senyawa kimia) yang dapat menguraikan protein yang

terkandung dalam kedelai, sehingga protein kedelai menjadi mudah dicerna.

Komposisi Zat Gizi Tempe Kedelai dalam 100 gram

Jika tempe dibiarkan, akan tercium bau amoniak yang busuk. Adanya

bau ini menunjukkan bahwa tempe mulai membusuk dan sudah tercemari

mikroorganisme lain. Bau amoniak ini masih terasa sekalipun telah dimasak,

sehingga dapat menurunkan selera konsumen. Oleh karena itu, agar diperoleh

tempe berkualitas baik dan tahan agak lama, maka selama proses pembuatan

tempe perlu diperhatikan kebersihan (alat, bahan, pembuatan) dan kualitas ragi

yang digunakan.

Page 9: Microsoft Word - Home Industri Tahu Dan Tempe

9

a. Alat dan Bahan

1.Alat

Ø Waskom

Ø Ayakan

Ø Dandang

Ø Kipas

Ø Cukil

Ø Tampah/nyiru

Ø Kompor

b. CARA KERJA

1. Cucilah tampah, ayakan, kipas, cukil yang akan digunakan,

kemudian dikeringkan.

2. Bersihkan kacang kedelai dari bahan-bahan lain yang tercampur,

kemudian cuci hingga bersih.

3. Rendam kacang kedelai yang telah dicuci bersih selama 12-18 jam

dengan air panas, bersuhu sekitar 70 derajat C.

4. Lepaskan kulit biji kedelai, kemudian cuci atau bilas dengan

menggunakan air bersih.

5. Kukus atau rebus biji kedelai tersebut sampai terasa empuk.

6. Setelah biji kedelai terasa empuk, letakkan biji-biji tersebut pada

tampah yang telah dibersihkan, kemudian kipasi sambil diaduk-aduk

hingga biji-biji tersebut terasa hangat.

2. Bahan

Ø Kacang kedelai (Dibeli di pasar)

Ø Ragi tempe (Dibeli di pasar.)

Ø Kantong plastik/ daun pisang/

daun jati (Dibeli di pasar).

Page 10: Microsoft Word - Home Industri Tahu Dan Tempe

10

7. Taburkan ragi tempe yang telah disiapkan sedikit demi sedikit

sambil diaduk-aduk supaya merata (1,5 gram ragi tempe untuk 2 kg

kedelai).

8. Siapkan kantong plastik atau daun pisang atau daun jati untuk

pembungkus. Bila kantong plastik yang digunakan sebagai

pembungkus, berilah lubang-lubang kecil pada kantong tersebut

dengan menggunakan jarum.

9. Masukan kedelai yang telah diberi ragi ke dalam pembungkusnya,

atur ketebalannya sesuai dengan selera.

10. Simpan kacang kedelai ini pada suhu kamar selama satu atau dua

hari atau hingga seluruh permukaan kacang kedelai tertutup jamur.

c. Diagram pembuatan tempe

Page 11: Microsoft Word - Home Industri Tahu Dan Tempe

11

2. Proses produksi Tahu

b. Tahap dalam proses produksi tahu adalah sbb :

1. Kedele dipilih dengan penampi untuk memilih biji kedele

besar.

2. Kemudian di cuci serta direndam dalam air besar selama 6 jam.

3. Setelah di rendam di cuci kembali sekitar 1/2 jam

4. Setelah di cuci bersih kedelai di bagi-bagi diletakkan dalam

ebleg terbuat dari bambu atau plastik.

5. Selanjutnya kedele giling sampai halus, dan butir kedele

mengalir dengan sendirinya kedalam tong penampung.

6. Selesai digiling langsung direbus selama 15 - 20 menit

mempergunakan wajar dengan ukuran yang besar-besar .

Sebaiknya jarak waktu antara selesai digiling dan dimasak jangan

lebih dari 5 -10 menit, supaya kualitas tahu menjadi baik.

7. Selesai di masak bubur kedele diangkat dari wajan ke bak/tong

untuk disaring menggunakan kain belacu atau mori kasar yang

a. Alat dan bahan

1. Saringan dari bahan

2. Penggilingan Kedelai

3. Ember

4. Cetakan Tahu

5. Kayu bakar dan solar

6. Kedelai

7. Tungku penggorengan

Page 12: Microsoft Word - Home Industri Tahu Dan Tempe

12

telah di letakkan pada sangkar bambu. Agar bubur dapat di

saring sekuat-kuatnya diletakkan sebuah papan kayu pada kain

itu lalu ada satu orang naik di atasnya dan menggoyang-

goyang, supaya terperas semua air yang masih ada pada bubur

kedele. Limbah dari penyaringan berupa ampas tahu. Kalau perlu

ampas tahu diperas lagi dengan menyiram air panas sampai

tidak mengandung sari lagi.

8. Pekerjaan penyaringan di lakukan berkali-kali hingga bubur

kedele habis. Air sampingan yang tertampung dalam tong warna

kuning atau putih adalah bahan yang akan menjadi tahu. Air

saringan di campur dengan asam cuka untuk menggumpalkan.

Sebagai tambahan asam cuka dapat juga air kelapa atau cairan

whey (air sari tahu bila tahu telah menggumpal) yang telah di

eramkan maupun bubuk batu tahu (sulfat kapur)

9. Gumpalan atau jonjot putih yang mulai mengendap itulah yang

nanti sesudah di cetak menjadi tahu. Air asam yang masih ada

dipisahkan dari jonjot-jonjot tahu dan disimpan, sebab air asam

cuka masih dapat digunakan lagi. Endapan tahu dituangkan

dalam kotak ukuran misalnya 50 x 60 cm 2 dan sebagai alasnya di

hamparkan kain belacu. Adonan tahu kotak dikempa, sehingga

air yang masih tercampur dalam adonan tahu itu terperas habis.

Pengempaan dilakukan sekitar 1 menit, adonan tahu terbentuk

kotak, yang sudah padat, di potong-potong, misalnya dengan

ukuran 6 x 4 cm 2, sebelulm menjadi tahu siap di jual.

Page 13: Microsoft Word - Home Industri Tahu Dan Tempe

13

c. Diagram pembuatan tahu

Page 14: Microsoft Word - Home Industri Tahu Dan Tempe

14

Bab III. ANALISIS SISTEM IKM TAHU DAN TEMPE

A. Analysis Sistem

Dari pengamatan penulis, system industry kecil tahu dan tempe terdiri dari

subsistem pemilik usaha, penanggung jawab produksi, pasaran dan karyawan. Sistem

tersebut akan beinteraksi dengan produsen kedelai dengan konsemen dari industry

kecil dan menengah. Untuk pengembangan usaha diperlukan modal yang besar ,

maka usaha tahu dan tempe tersebut akan berteraksi dengan bank atau badan

perkeriditan. Permasalahaan penjualan dan harga bahan baku kedelai yang fluktuatif ,

dibutuhkan badan yang bisa mengayomi dan membantu permasalahan tersebut, maka

usaha industry tahu dan tempe di Gumilir bergabung dengan Koperasi tahu dan

tempe.

Untuk memperjelas interaksi tersebut, dibawah ini digambarkan system

industri kecil tahu dan tempe di desa gumilir Cilacap

masyarakat

Pemilik

Penanggung Jawab Usaha Tahu

Pemasaran

Penanggung Jawab Usaha Tempe

Karyawan

INDUSTRI KECIL

TAHU DAN TEMPE

BANK KOPERASI

Produsen kedelai Konsumen

Page 15: Microsoft Word - Home Industri Tahu Dan Tempe

15

Hubungan interaksi antar sub system sebagai berikut

1. Industri tempe dan tahu dengan Koperasi

Pengrajin tahu dan tempe bergabung dengan koperasi untuk

memperoleh bantuan pelatihan, dan penentuan harga pokok bersama tahu

dan tempe. Sedangkan koperasi membantu menjaga stabilat harga tahu dan

tempe, membantu suplay bahan baku, serta pemasaran tahu dan tempe.

Kopeasi juga menjebatani penyelesaian masalah diantara pengrajin tahu

dan tempe.

2. Industri tempe dan tahu dengan perbankan

Pengrajin tahu dan tempe mendapatkan bantuan modal, sedangkan

bank mendapatkan nasabah kridit

3. Industri tempe dan tahu dengan produsen kedelai

Pengrajin tahu dan tempe mendapatkan bahan baku kedelai dengan

harga kompetitif, sedangkan produsen kedeali mendapatkan keuntungan

dari penjualan kedelai.

4. Industri tempe dan tahu dengan konsumen

Terjadi transaksi penjualan tahu dan tempe. Pengrajin tahu dan

tempe mendapatkan keuntungan dari penjualan sedangkan komsumen

mendapatkan lezatnya makanan tahu dan tempe.

B. Analysis SWOT

STRENGTH

Ø Harga terjangkau dan kandungan protein yang cukup tinggi sehingga

diminati oleh mayarakat

Ø Promosi back to nature dan makanan rendah kolesterol mendongkrak

minat mayararakat untuk makan tahu dan tempe

Page 16: Microsoft Word - Home Industri Tahu Dan Tempe

16

Ø Mudah dibuat berbagai macam olahan makanan

Ø Bahan baku cukup murah

WEAKNESS

Ø Time life cukup pendek.

Ø Bahan baku kedelai masih mengimpor dari luar negeri

Ø Packaging masih sederhana

Ø Kurangnya kreatifiat dalam membuat tempe dan tahu

OPPORTUNITY

Ø Peminat tahu dan tempe di Indonesia terus bertambah dari tahun ke

tahun

Ø Belum banyak sentra industry tahu dan tempe di Indonesia

Ø Berbagai olahan makanan berbahan baku tahu dan tempe cukup banyak

Ø Tingkat permintaan lebih tinggi daripada penawaran yang ada di

Indonesia

THREAT

Ø Harga bahan baku kedelai bisa dipermainkan oleh Negara lain karena

masih mengimpor .

Ø Adanya hank paten tempe oleh Negara jepang sehingga sulit

diikembangkan dan di ekspor ke Negara lain.

Ø Munculnya pesaing-pesaing baru yang ingin ikut bersaing

Page 17: Microsoft Word - Home Industri Tahu Dan Tempe

17

C. Analisis Finansial

Dari kunjungan industry Kecil tahu dan tempe diperoleh data sebagai berikut:

Harga tempe kecil : Rp.200,-

Harga tempe mendoan : Rp.800,-

Harga tahu :Rp.300,-

Dengan asumsi kegiatan produksi tahu dan tempe berjalan tiap hari maka

diperoleh keuntungan (Benefit) dalam setahun sebesar Rp. 423.000.000,-

Biaya yang dibutuhkan dari awal produksi sampai 5 tahun kedepan dapat

dihitung, bila diketahui biaya yang diperlukan sebagi berikut:

Biaya One time costNo Biaya Satuan Jml Bulan Biaya /bulan Biaya/tahun1 Dapur Produksi ls 1 10.000.000,00Rp 10.000.000,00Rp 2 Alat Produksi ls 2 5.000.000,00Rp 10.000.000,00Rp

total biaya 20.000.000,00Rp

Biaya MenejemenNo Item Jml Orang Jml Bulan Gaji/ bulan Gaji / tahun1 Pemilik Usaha 2 13 1.000.000,00Rp 26.000.000,00Rp 2 karyawan pembungkus tempe 4 13 420.000,00Rp 21.840.000,00Rp 3 karyawan pembuat tahu 2 13 500.000,00Rp 13.000.000,00Rp

total biaya menejemen 60.840.000,00Rp

Biaya operasional

no Item jml Satuan Jml bulan biaya/bulan Biaya/ tahun

1 kedelai 100 kg 12 5.400,00Rp 6.480.000,00Rp 2 Daun 1 keranjang 12 20.000,00Rp 240.000,00Rp 4 kayu bakar 5 iket 12 7.000,00Rp 420.000,00Rp 5 Bahan bakar penggiling kedelai 2 liter 12 5.000,00Rp 120.000,00Rp

Total biaya operasional 7.260.000,00Rp

Rencana benefit

No Nama Produk Target penjualan/ hari Jumlah hari/ tahun Harga satuan Benefit/tahun

1 tempe kecil 1475 360 200,00Rp 106.200.000,00Rp 2 tempe mendoan 350 360 800,00Rp 100.800.000,00Rp 3 tahu 2000 360 300,00Rp 216.000.000,00Rp

423.000.000,00Rp total benefit

Page 18: Microsoft Word - Home Industri Tahu Dan Tempe

18

Total biaya yang dibutuhkan dalam setahun sebesar Rp. 384.390.000,- Dengan

menggunakan perhitungan present value kita bisa menentukan cost benefit rasio usaha

industry tahu dan tempe

Suatu usaha dikatakan layak usaha bila nilai cost benefit rasio (CBR) > 1.

Dengan menggunakan Microsoft excell diperoleh nilai cost benfet rasio usaha tahu dan

tempe sebesar 1,09. Hal ini menunjukkan usaha tahu dan tempe layak dikembangkan.

Untuk memperoleh bantuan modal dari badan perkriditan atau bank, suatu

usaha industry harus menunjukkan nilai IRR > bungan bank atau tingkat inflasi

nasional. Tabel dibawah ini menunjukkan payback analysis industry tahu dan tempe,

yang bisa digunakan untuk menentukkan nilai IRR suatu usaha dan untuk

menentukkan suatu usaha akan kembali modal.

Total cost/ biaya 384.390.000,00Rp

Biaya produksino Nama Produk jml Produksi/hari Satuan Jml hari/tahun biaya / hari Biaya/tahun

1 tempe kecil 1475 bungkus 360 50,00Rp 26.550.000,00Rp 2 tempe mendoan 350 bungkus 360 200,00Rp 25.200.000,00Rp 3 tahu 2000 buah 360 75,00Rp 54.000.000,00Rp

Total biaya Produksi 105.750.000,00Rp

YEAR OF PROJECT >>> 0 1 2 3 4 5 Totals

modal 10.000.000,00Rp Benefit -Rp 423.000.000,00Rp 423.000.000,00Rp 423.000.000,00Rp 423.000.000,00Rp 423.000.000,00Rp Discount rate (12%) 1 0,89286 0,79719 0,71178 0,63552 0,56743 PV of Benefits 10.000.000,00Rp 377.678.571,43Rp 337.213.010,20Rp 301.083.044,83Rp 268.824.147,17Rp 240.021.559,97Rp

NPV of all Benefit 10.000.000,00Rp 387.678.571,43Rp 724.891.581,63Rp 1.025.974.626,46Rp 1.294.798.773,62Rp 1.534.820.333,59Rp 1.534.820.333,59Rp one time costs 20.000.000,00Rp Costs -Rp 384.390.000,00Rp 384.390.000,00Rp 384.390.000,00Rp 384.390.000,00Rp 384.390.000,00Rp Discount rate (12%) 1 0,89286 0,79719 0,71178 0,63552 0,56743 PV if costs 20.000.000,00Rp 343.205.357,14Rp 306.433.354,59Rp 273.601.209,46Rp 244.286.794,16Rp 218.113.209,07Rp

NPV of all Costs 20.000.000,00Rp 363.205.357,14Rp 669.638.711,73Rp 943.239.921,19Rp 1.187.526.715,35Rp 1.405.639.924,42Rp 1.405.639.924,42Rp CBR 1,091901494

Economic Feasibility Analysis

Costs Benefits Analysis using Present Value

Page 19: Microsoft Word - Home Industri Tahu Dan Tempe

19

Dengan menggunakan formula yang tersedia pada mircosoft excell diperoleh

nilai Break even period (BEP) dan IRR. Dari data tersebut diperoleh informasi bahwa

industry tahu dan tempe cukup menggairahkan. Hanya butuh waktu 5 bulan usaha

industry tahu dan tempe bisa balik modal. Nilai IRR 45% lebih besar dari pada suku

bunga bank saat ini yaitu 12 %. Hal ini menunjukkan tingkat pengembalian hutang

cukup tinggi. Bila usaha tahu dan tempe ini mengajukan kridit ke bank, maka tingkat

pengembalian kridit cukup tinggi, artinga kridit macet sangat rendah.

YEAR OF PROJECT >>> 0 1 2 3 4 5 Totals

NPV of all Benefit 10.000.000,00Rp 387.678.571,43Rp 724.891.581,63Rp 1.025.974.626,46Rp 1.294.798.773,62Rp 1.534.820.333,59Rp 1.534.820.333,59Rp NPV of all Costs 20.000.000,00Rp 363.205.357,14Rp 669.638.711,73Rp 943.239.921,19Rp 1.187.526.715,35Rp 1.405.639.924,42Rp 1.405.639.924,42Rp Net PV benefit and costs (10.000.000,00)Rp 24.473.214,29Rp 55.252.869,90Rp 82.734.705,27Rp 107.272.058,27Rp 129.180.409,17Rp 129.180.409,17Rp Komulative benefits and costs (10.000.000,00)Rp 14.473.214,29Rp 69.726.084,18Rp 152.460.789,45Rp 259.732.847,72Rp 388.913.256,90Rp 518.093.666,07Rp Break Even Peroid (BEP) = 0,41 tahun = 5 bulanIRR 45%

Payback Analysis

Page 20: Microsoft Word - Home Industri Tahu Dan Tempe

20

Bab IV

PERMASALAHAN DAN PEMECAHANNYA

No Aspek Permasalahan Solusi

1 Manajemen penjualan 1.Pembukuan setiap penjualan yang telah dilakukan di catat secara sederhana.

Perlu adanya pelatihan tetang accounting dengan bekerja sama dengan dinas industry kecil dan menengah

2 Manajemen Operasional

1.Alat penggilingan yang dimliki masih sederhana dan kurangnya pemahaman maintenance.

2.Bahan bakar masih menggunakan kayu untuk proses penggorengan dan solar untuk alat penggilingan

1.Perlu adanya pelatihan maintenance yang bisa bekerjasama dengan LPK atau PNMP mandiri atau Institusi pendidikan.

2. bahan bakar alternative misalnya briket dan biodisel

3 Manajemen Proses produksi

pakeging tempe masih sederhana dan menggunakan daun sehingga memberi kesan makanan kurang elite dan murahan

perlu adanya creativitas dalam pakeging yang dapat bekerjasama dengan institusi pendidikan atau dinas industry kecildan menegah

4 Manajemen control bahan baku industri

Bahan baku kedelai pada umunya impor dari Negara luar, sedangkan kedelai dari dalam negeri kualitasnya kurang bagus sehingga harganya masih dipermainkan. Akibatnya

Membentuk koperasi tempe dan tahu, perlu adanya relugasi dari pemerintah untuk melindungi IKM, bekerjasama antara petani, dinas pertanian ,

Page 21: Microsoft Word - Home Industri Tahu Dan Tempe

21

Dari permasalahan yang dihadapi dan solusi yang diawarkan, diperlukan perubahan

system dari IKM tahu dan tempe . dibawah ini perubbahan system dari IKM tahu dan tempe.

masyarakat

System

keuntungan IKM tahu dan tempe maikin kecil karena tidak mungkin menaikkan harga tahu dan tempe

dan perguruan tinggi untuk swasembada kedelai yang berklulitas

Pemilik

Penanggung Jawab Usaha Tahu

Pemasaran

Penanggung Jawab Usaha Tempe

Karyawan

INDUSTRI KECIL

TAHU DAN TEMPE

BANK KOPERASI

Produsen kedelai Konsumen

Dinas IKM

Dinas Pertanian

MST UGM

PNPM Mandiri

Page 22: Microsoft Word - Home Industri Tahu Dan Tempe

22

Hubungan interaksi antar sub system sebagai berikut

1. Industri tempe dan tahu dengan Koperasi

Pengrajin tahu dan tempe bergabung dengan koperasi untuk

memperoleh bantuan pelatihan, dan penentuan harga pokok bersama tahu

dan tempe. Sedangkan koperasi membantu menjaga stabilat harga tahu dan

tempe, membantu suplay bahan baku, serta pemasaran tahu dan tempe.

Kopeasi juga menjebatani penyelesaian masalah diantara pengrajin tahu

dan tempe.

2. Industri tempe dan tahu dengan perbankan

Pengrajin tahu dan tempe mendapatkan bantuan modal, sedangkan

bank mendapatkan nasabah kridit

3. Industri tempe dan tahu dengan produsen kedelai

Pengrajin tahu dan tempe mendapatkan bahan baku kedelai dengan

harga kompetitif, sedangkan produsen kedeali mendapatkan keuntungan

dari penjualan kedelai.

4. Industri tempe dan tahu dengan konsumen

Terjadi transaksi penjualan tahu dan tempe. Pengrajin tahu dan

tempe mendapatkan keuntungan dari penjualan sedangkan komsumen

mendapatkan lezatnya makanan tahu dan tempe.

5. Industri tempe dan tahu dengan Dinas IKM

Membantu IKM tahu tempe melalui pelatihan menjemen,

mengeluarkan regulasi yang melindungi IKM,

6. Industri tempe dan tahu dengan Produsen kedelai dan Dinas pertanian

Membantu regulasi harga bahan baku kedelai,

Page 23: Microsoft Word - Home Industri Tahu Dan Tempe

23

7. Industri tempe dan tahu dengan MST UGM dan PNPM Mandiri

Membantu masalah pakeging, pelatihan manajemen oprasional,

rancang bangun pabtik dan alat

Page 24: Microsoft Word - Home Industri Tahu Dan Tempe

24

BAB V

PENUTUP

Demikian hasil kunjungan IKM tahu dan tempe yang beralamat di Jl. Sadang Rt 03/Rw

08 Gumilir Cilacap Utara yang meliputi dasar menejemen yang di analisis adalah:

1. Analisis system

2. Analisis finansial

3. Analisis SWOT

4. Manajemen Penjualan

5. Manajemen Proses Produksi

6. Manajemen kualitas Produk

7. Menejemen Pembelian bahan baku

Dari kunjungan tersebut diperoleh permasalahan dan diskusi permasalahan. Follow up

dari permaslahan tersebut, penulis memberikan masukan untuk pengembangan IKM dengan

memberikan presentasi kepada pemilik dan sebagiian karyawan IKM tahu dan tempe pada hari

yang berbeda.

Demikianlah laporan kami , semoga dapat bermanfaat bagi IKM tahu dan Tempe Pak

Kuswadi dan pihak-pihak yang memerlukan

Page 25: Microsoft Word - Home Industri Tahu Dan Tempe

25

LAMPIRAN

A. Slide Presentasi

Page 26: Microsoft Word - Home Industri Tahu Dan Tempe

26

Page 27: Microsoft Word - Home Industri Tahu Dan Tempe

27

Page 28: Microsoft Word - Home Industri Tahu Dan Tempe

28

Page 29: Microsoft Word - Home Industri Tahu Dan Tempe

29

Page 30: Microsoft Word - Home Industri Tahu Dan Tempe

30

Page 31: Microsoft Word - Home Industri Tahu Dan Tempe

31

B. Foto Presentasi

C. Foto Kunjangan Industri

Page 32: Microsoft Word - Home Industri Tahu Dan Tempe

32

Page 33: Microsoft Word - Home Industri Tahu Dan Tempe

33

DAFTAR HADIR PRESENTASI IKM TAHU DAN TEMPE

Hari/ Tanggal : Jumat, 26 February 2009 Jam : 10.00 WIB s.d. Selesai

No Nama Peserta Tanda Tangan

1 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8