Microlekage Pada Sistem Pasak Yang Berbeda Dan Custom Adapted Fiber Post
-
Upload
nuril-zamzam -
Category
Documents
-
view
214 -
download
1
description
Transcript of Microlekage Pada Sistem Pasak Yang Berbeda Dan Custom Adapted Fiber Post
Microlekage pada Sistem Pasak yang Berbeda dan Custom
Adapted Fiber Post
Farideh Gemaripanah, Susan Mir Mohammad Rezaei, Samman Fallahi
Sichani, Babak Fallahi Sichani, Leyla Sadighpour
Abstrak
Tujuan: Efek adaptasi yang erat pada prefabricated fiber pada ruang pasak masih
belum diketahui. Tujuan studi ini adalah untuk mengukur microleakage dari
sebuah custom adapted fiber-reinforced post, sebuah prefabricated quartz fiber
post dan sebuah cast post menggunakan metode non-destruktif.
Material dan Metode: Enam puluh lima gigi premolar manusia yang telah di
ekstraksi, dirawat endodontik dan secara acak dibagi ke dalam tiga grup (n=15),
yang direstorasi menggunakan cast post and core (pasak dan inti), sebuah custom
adapted fiber post (Refropost) dengan sebuah resin komposit microfiller
microhybrid (Gradia), atau prefabricated quartz fiber post ( DT Light Post) dan
dua grup kontrol (n=10). Semua grup disemen menggunakan semen resin dual
polimerisasi (Panavia F2.0). Sebuah inti komposit (Z100) digunakan untuk fiber
post. Microleakage yang dihitung untuk percobaan dan grup kontrol baik sebelum
dan sesudah thermal cycling dan cycling loading menggunakan sebuah
radiotracer solution(thallium 201 klorida) dan sebuah gamma counter device.
Data penelitian diolah dengan analisis statistikal ANOVA dan Tukey HSD dengan
level signifikan P<0.05.
Hasil: Secara signifikan, nilai microleakage yang lebih rendah ditemukan pada
cast post-and-core (nilai mean=16.04 x 104 ) dan grup custom adapted fiber post
(nilai mean= 14.36x 104) . Thermal cycling dan cycling loading tidak mempunyai
efek yang signifikan pada nilai microlekage pada grup yang dites.
1
Simpulan: Sistem pasak dengan adaptasi yang telah ditingkatkan menunjukkan
mikroleakage yang sama pada casting posts.
Kata Kunci: Dental Microleakage, Thallium Radioisotop, Preparasi Gigi,
Prostodontik.
2
PENGANTAR
Pada gigi dengan kehilangan jaringan koronal yang luas, sebuah pondasi
pasak dan inti biasanya diperlukan untuk menahan sebuah restorasi tetap. Di
beberapa dekade sebelumnya, sebuah sistem yang biasa digunakan, termasuk
sebuah prefabricated fiber post dan semen adhesif diikuti oleh core build-up.
Keuntungan menggunakan prefabricated adhesive post yaitu estetik yang lebih
baik dan retrievability, dan juga keperluan satu kali kunjungan. Dikarenakan
modulus elastisitas fiber post yang rendah yang mendekati dentin, maka
diharapkan pembagian tekanan (stress) yang lebih baik. Studi klinis menunjukkan
bahwa kegagalan dapat terjadi pada semua sistem restorasi, termasuk sistem pasak
dan inti. Debonding dan kehilangan retensi adalah kegagalan yang umum terjadi
pada fiber post. Sifat retensi pasak bergantung pada desain, panjang, permukaan
perawatan, akurasi kesesuaian (fitting accuracy), dan resistansi agen luting
terhadap gaya pelepasan selama fungsi.
Dari semua prefabricated posts, nilai retentif parallel post lebih tinggi
daripada tapered post. Akan tetapi, karena anatomi saluran akar tidak satupun
sirkular pada potongan melintang (cross section) atau silindris dalam panjang,
pembentukan kanal menggunakan drill dibantu post kit sering mengorbankan sisa
dentin yang ada, terutama pada sepertiga apikal. Jadi, tapered post lebih dipilih
untuk menghindari pelemahan gigi yang telah kehilangan jaringan kerasnya
karena karies atau perawatan saluran akar. Namun, tapered post pasif kurang
retentif dibandingkan tipe prefabricated post yang lain. Untuk menigkatkan
kemampuan retentif dari tapered post pasif, penting untuk mempertahankan kedua
adaptasi tertutup dari pasak pada ruang pasak dan sebuah lapisan tipis semen yang
homogen. Namun, karena lengkungan (curvature) individual dan bentuk potongan
melintang (cross sectional) saluran akar, terdapat perbedaan antara preparasi
ruang pasak dan dinding saluran akar bahkan ketika digunakan bur preparasi
sistem pasak yang sesuai. Dengan sub-optimally adapted post, semen dapat
mengisi kelebihan ruang antara pasak dan dentin akar, memungkinkan kelebihan
dan gaya yang berbahaya untuk berkonsentrasi dalam lapis semen selama beban
fungsional. Sifat mekanikal agen luting harus dipertimbangkan ketika menentukan
tekanan lokal. Kehampaan (void) dan ketidaksempurnaan disepanjang bonded
3
interface dapat menghasilkan pembentukan gap dan menambah microleakage,
menyebabkan pada kegagalan koronal atau apikal.
Beberapa penelitian telah menyelidiki pengaruh adaptasi pasak pada
resistensi fraktur. Hal ini memperlihatkan bahwa tekanan shrinkage (penciutan)
pada lapisan semen resin dan beban eksternal dapat menyebabkan penyimpangan,
pembentukan retakan, dan post debonding, yang berkaitan dengan meningkatnya
microleakage. Sedikit microleakage ditemukan pada over flared canals yang
direstorasi oleh pasak berbentuk individual menggunakan polyethylene woven
fiber ribbon (Ribbond) dibandingkan dengan yang direstorasi oleh preshaped
glass fiber atau quartz fiber post. Namun, studi lain memperlihatkan nilai
microleakage yang sama ketika sebuah pasak Ribbond kostumisasi (custom
Ribbond post) atau glass fiber post digunakan. Sepengetahuan kami, masih belum
diketahui bagaimana adaptasi erat fiber post dapat mempengaruhi microleakage
seperti sistem tersebut dibawah fatigue loading (beban lelah). Jadi, tujuan studi
sekarang adalah untuk membandingkan microleakage gigi yang direstorasi
dengan custom adapoted fiber post dan yang direstorasi dengan resin komposit
indirek, baik dengan atau tanpa cyclic loading. Hipotesis nol adalah tidak ada
perbedaan antara microleakage dari prefabricated fiber post, custom adapted fiber
post dengan resin komposit highly-filled dan custom casting post.
MATERIAL DAN METODE
Enam puluh lima gigi manusia dengan akar tunggal di ekstraksi dan
digunakan, tidak satupun yang menunjukkan adanya lesi servikal, keretakan,
craze line, atau resorpsi apeks yang imatur. Gigi-gigi hampir lurus di 10mm
bagian koronal dari panjang akar. Untuk memastikan kesamaan pada dimensi gigi,
dimensi bukolingual dan mesiodistal dan gan sebuah digital caliper (Seri 500
Caliper, Mitutoyo, Tokyo, Jepang) dengan tingkat akurasi 0.01mm. Gigi yang
dipilih adalah gigi dengan dimensi bukolingual 0.5mm dari rata-rata 7mm dan
dimensi mesiodistal 5mm dan panjang akar 1mm dari 15mm. Grup gigi percobaan
di dekoronisasi dari bagian paling koronal dari cemento enamel junction (CEJ)
menggunakan bur diamond dengan high-speed hand piece dibawah semprotan air.
4
Preparasi Saluran Akar
Setiap gigi dirawat endodontik dengan panjang kerja 1mm lebih pendek
dari panjang ujung file #10K (MANI Inc, Kiohara Industrial Park, Tochigi,
Jepang) melewati foramen apikal, menggunakan permukaan datar dari bagian
koronal sebagai titik referensi. Masing-masing saluran dipreparasi sampai master
file (MF) ukuran 40 menggunakan tehnik step-back dan di flared-up pada
sepertiga tengah dan sepertiga koronal menggunakan Gate Glidden #2 dan #3
(Maillefeller, Dentsply, Ballaigues, Switzerland).
File diganti setelah digunakan pada empat saluran. Lubang akses diisi
dengan bahan sementara non-eugenol (Cavit-G, 3M ESPE, St Paul, MN).
Seperempat apikal ditutup bagian luarnya dengan semen glass ionomer
(Ionofil, Lot 002033, VOCO, 3M ESPE) dan disimpan pada larutan saline normal
selama 72 jam sebelum preparasi rongga pasak. Gutta-percha dilepas dengan
reamer spesifik #2 dari DT light post (RTD, St. Egreve, Perancis) untuk membuat
rongga pasak sepanjang 8mm. Drill dibuang setelah preparasi 5 gigi.
Pembuatan Pasak dan Inti
Spesimen secara acak dialokasikan ke dalam tiga grup penelitian; dengan
nama, grup cast post (CP), custom adapted fiber post (CF), dan prefabrecated
post (PF).
Grup cast post
Sebuah groove (kedalaman 1mm, panjang 2mm) dipreparasi sebagai
antirotasi menggunakan bur diamond (#856-010, D-Z Co., Bern, Swizz) untuk
mencegah rotasi pasak selama sementasi. Polycarbonate posts (Pin-jet, Angelus
Dental Solution, Lonrina, Brazil) yang disesuaikan secara pasif diadaptasikan
pada ruang pasak dengan resin akrilik autopolimerisasi (Pattern Resin, Lot
0505061, GC America Inc., Alsip, IL). Permukaan oklusal dibentuk dengan dua
cusp dari 15º.
Sebuah silikon indeks (Putty, Speedex, Coltene/Whaledent Inc., Apadana
tak, Tehran, Iran) digunakan untuk menstandardisasikan preparasi. Pola dicast
pada base metal alloy (Vera-Bond, Fairfield, CA).
5
Saluran dibersihkan dengan air dan dikeringkan. Sebuah self-etching
primer (ED Primer, Lot 51169, Kuraray Co. Ltd., Osaka, Jepang) diaplikasikan
pada setiap saluran dengan microbrush tip (Microbrush International, Waterford,
Irlandia) dan dikeringkan setelah 60 detik. Margin di polimerisasi cahaya
(Coltolux 75, Coltene/Whaledent) selama 60 detik pada 500 mW/cm2 dan jarak
1.0mm.
Grup Custom Adapted Fiber Post
Sebuah antirotasi dipersiapkan seperti yang telah dijelaskan pada grup CP.
Sebuah glass fiber post #2 ( Reforpost, Angelus Dental Solution) diletakkan di
dalam saluran dan dipotong 3mm diatas permukaan gigi dengan diamond disk
(Edenta Ag Dental Produkte, Hauptstrausse, Swiss). Ruang pasak dilapisi dengan
sebuah lapis tipis separating agent (GC Gradia Separator, GC Corp., Tokyo,
Jepang).
Abrasi udara digunakan pada permukaan pasak dengan partikel 50µm
aluminum oxide (Shenzen Co, Dhanghai, Cina) dibawah tekanan 3 kg/cm2 selama
10 detik dengan jarak 5cm.
Permukaan pasak dikondisikan dengan dua lapis saline solution
(Monobond S, Viva-dent, Schaan, Liechtenstein).
Satu lapis self-etching light –polymerizing bonding agent (G Bond, lot
1002051, GC Corp.) diaplikasikan pada permukaan pasak, secara perlahan udara
dikeringkan dan diekspos pada cahaya 500 mW/cm2 (Coltoux 75) selama 20 detik
dengan jarak 1mm. Sebuah komposit microhybrid microfilled resin (MFR) (Shade
DA2, lot 0909102 Gradia Indirect, GC Corp.) diaplikasikan pada permukaan
pasak dan di dalam saluran menggunakan microbrush (Microbrush International).
Setiap hampa atau defek pada permukaan pasak dikoreksi dengan menambah
komposit dan disinar selama 60 detik. Inti dibuat dengan komposit indirek (DA2
GC Gradia, GC Corp.) sampai ketinggian 5mm. Setiap lapis disinar pada unit
Gradia Step Light selama 10 detik.
6
Grup Prefabricated post
Sebuah quartz fiebr post (DT light post, RTD) dimasukkan ke dalam ruang
pasak yang telah disiapkan yang dipotong 12mm dari ujung apikal menggunakan
diamond disk (Edenta AD Dentalprodukte).
Grup Kontrol
Grup kontrol negatif termasuk 10 gigi yang tidak dirawat yang dibelah
4mm di atas bagian paling koronal CEJ. Gigi ditutup di kedua ujungnya dengan
cyanoacrylate (Super Glue, Razi Chemicals< Terhan, Iran).
Pada grup kontrol positif (n-10), saluran di obturasi dengan gutta percha,
tapi tidak digunakan sealer dan ruang akses tidak ditemporisasi.
Tes Microleakage
Untuk grup penelitian, sebuah lapis ganda dari cat kuku (My, Kahl & Co,
Ghazvin, Iran) dicat pada permukaan akar pada 1mm apikal sampai inti
anatarmuka (interface). Untuk grup kontrol, semua permukaan kecuali (kontrol
positif) atau termasuk (kontrol negatif), lubang akses dilapisi.
Semua spesimen dibenamkan selama 24 jam di dalam 50cc thallium 201
chloride solutions (MDS Nordion, Fleurus, Belgia) dengan aktifitas spesifik
1mCi.
Spesimen dicuci dengan bahan cair deterjen (Prill, Henkel, Saveh, Iran)
dengan ujung kain penyeka selama 60 detik.
Spesimen dimasukkan kedalam tabung spesifik, dengan hati-hati ditaruh
secara identik dan ditempatkan di dalam gamma counter device (Kontron
Gammatic, Neufahrn, Jerman).
Radiasi dihitung dengan thallium 201 photon pick dari 77Kev dan sebuah
jendela energi 15% selama 60 detik.
Untuk menghilangkan kontaminasi fisik radioaktif, spesimen disimpan di
sebuah lead shield kontainer selama 12 hari.
Untuk meniru kondisi dalam oral, semua spesimen dilakukan thermal
cycling (TC) antara 5º dan 55º selama 60 detik dan waktu tinggal 12 detik.
7
Ligamen periodontal ditirukan pada akar gigi pada grup tes cyclic loading
(CL) menggunakan indeks silikon.
Spesimen dicobakan pada 100.000 putaran pada beban 50N pada frekuensi
1.5 Hz untuk meniru pelayanan 6 bulan. Setelah pemberian beban, spesiemen
dilepas dari blok akrilik dan dibersihkan dengan hati-hati. Cat kuku diaplikasi
seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Microleakage diukur setelah
dibenamkan larutan thallium 201, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Net
microleakage pada grup penelitian dikalkulasi dengan cara mengurangi nilai mean
microleakage pada kontrol negatif “diketahui sebagai kontaminasi permukaan”
dari nilai yang telah diukur pada tiap spesimen. Satu cara tes ANOVA, Tukey
HSD post-hoc dan Dunnet T3 digunakan untuk memperlihatkan terdapat
perbedaan antara nilai mean microleakage dari grup yang dites, baik sebelum atau
sesudah TC/CL. Untuk membandingkan nilai microleakage setiap grup sebelum
dan sesudah TC/CL, uji coba t-test berpasangan dilakukan. Level signifikansi
diatur pada α=0.05 dan software statistikal SPSS versi 11 (SPSS Inc, Chicago, IL)
digunakan.
8
HASIL
Tidak satu spesimen pun yang gagal selama periode pemberian beban
(loading). Pelepasan yang menyebabkan kehilangan kontak dengan kepala beban
atau fraktur dianggap kegagalan. Microleakage terbesar terjadi pada kontrol
positif dan grup PF sebelum dan sesudah TC/CL. Kecuali kontrol negatif,
microleakage terkecil ditemukan pada grup CP dan CF sebelum dan sesudah
TC/CL. (Tabel 1).
Sebelum TC/CL, ANOVA memperlihatkan perbedaan signifikan pada
nilai mean microleakage diantara sistem pasak. Tes perbandingan multipel
mengindikasikan bahwa CP dan CF secara signifikan mempunyai nilai
microleakage lebih rendah dari pF dan kontrol positif, tetapi PF dan kontrol
positif tidak berbeda secara signifikan (Tabel 2).
Peringkat microleakage yang sama ditemukan pada grup tes setelah
TC/CL. Tidak ada perbedaan yang ditemukan pada nilai microleakage dari setiap
grup sebelum dan sesudah TC/CL.
9
DISKUSI
Hipotesis nol dari studi sekarang ditolak, karena custom adapted fiber post
dan cast post secara signifikan mempunyai nilai microleakage yang lebih rendah
dari prefabricated fiber post. Namun, TC/CL tidak mempengaruhi nilai
microleakage pada grup yang dites.
Karena penggunaan kombinasi yang berbeda dari sistem pasak, bahan
luting dan metodologi, tidak mungkin secara langsung membandingkan hasil studi
terdahulu dengan hasil yang sekarang.
Akan tetapi, studi terdahulu telah secara umum memperlihatkan nilai
microleakage lebih rendah yang sesuai untuk meningkatkan kemampuan fiber
post. Menggunakan sistem tanpa inti, Usumez et al. menemukan microleakage
yang lebih sedikit secara signifikan menggunakan direct custom fiber post dengan
polyethilene woven fiber post ribbon (Ribbond) membandingkan dengan sistem
prefabricated stainless steel (Para Post) atau zirconia post.
Tidak ada perbedaan yang terlihat dibandingkan prefabricated fiber post
berlawanan dengan hasil studi sekarang.
Prosedur adaptasi kustomisasi kami meningkatkan akurasi pasak melalui
proses pelepasan pasak dari saluran dan secara langsung memperbaiki kehampaan
dengan resin komposit.
Generasi ketiga komposit indirek (Gradia) digunakan untuk beradaptasi
erat dengan custom FRC post. Komposit MFR menggabungkan ceramic filler
dengan sebuah partikel dengan ukuran rata-rata kurang dari 1µm, dimana dua kali
dari isi matriks organik (~66% filler inorganik dan 33% matriks resin).
Meningkatnya isi filler meningkatkan kekuatan terhadap fraktur (resistensi
terhadap perambatan keretakan) dan mengurangi shrinkage polimerisasi.
Permukaan yang dibonding ke Gradia lebih baik (contoh, dapat menghilangkan
tegangan shrinkage) daripada yang langsung dibonding pada permukaan pasak
(seperti pada grup PF). Lebih jauh lagi, modulus elastisitas Gradia (50Mpa), 400
kali lebih rendah daripada FT light post (20Gpa), memungkinkan lapisan resin
komposit menjalani deformasi plastik lebih banyak dan mengkompensasi efek
negatif hasil tekanan dibawah pembebanan dan selama polimerisasi.
10
Penjelasan lain untuk hasil yang berbeda adalah penggunaan metode
pengukuran microleakage yang berbeda. Korelasi yang buruk antar metode
evaluasi microleakage yang berbeda berkaitan dengan perbedaan mekanisme
kerja. Metode filtrasi fluida mengukur gaya liquid melalui void dan gap diantara
dentin, semen, pasak dan/atau sealer, dan hukum filtrasi diaplikasi ke setiap
pergerakan liquid. Penetrasi tracer bergantung pada pergerakan kapiler pasif.
Meskipun perbedaan metode sekarang konsisten dengan studi yang dilakukan
oleh Erkut et al., dimana individually formed diber post menunjukkan performa
yang lebih baik daripada pre-shaped glass atau quartz fiber post dalam hal
pengukuran microleakage yang diukur dengan dye penetration.Sebuah semen
adhesif dual polimerisasi (Rely X Arc) digunakan untuk mengkompensasi sisa
ruang yang terdapat di bagian koronal saluran overflared, yang kelihatan lebih
lemah. Penemuan ini ikut membantu nilai microleakage yang lebih tinggi dari dua
tipe prefabricated post di studi mereka.
Thermal cycling dan mechanical loading tidak mempengaruhi nilai
microleakage pasak pada studi saat ini. Secara berulang-ulang mengaplikasikan
sebuah gaya berkekuatan rendah ke bahan restoratif di lingkungan oral dapat
memperlihatkan kegagalan dari waktu ke waktu, dengan hukum penyebaran dan
keretakan mikro (microcracks) di sepanjang interface antara pasak dan inti dan
struktur gigi. Direkomendasikan untuk meniru masticatory cyclic loading ketika
menyelidiki aplikasi klinikal bahan restorasi. Terbatasnya jumlah aplikasi loading
cycles membantu menjelaskan hasil yang didapatkan, karena waktu yang cukup
diperlukan agar keretakan dapat terlihat secara kasat mata (macroscopically
detectable). Protokol mechanical loading yang meniru pelayanan klinis bertahun-
tahun dianggap sebagai protokol “tahun percepatan”. Dalam kenyataanya,
diperlukan bertahun-tahun agar semen meluruh karena microleakage yang
disebabkan adanya gap. Sebagai tambahan, TC/CL secara serentak tidak
memungkinkan karena keterbatasan desain mesin yang digunakan. Lebih banyak
siklus dan TC srentak direkomendasi untuk penelitian selanjutnya. Beberapa
percobaan dibuat untuk menstandardisasi spesimen di studi sekarang. Dimensi
gigi yang termasuk diukur agar mirip dan instrumen putaran standar digunakan
untuk menyelesaikan saluran akar dan menyiapkan ruang pasak. Namun, tidak ada
11
crown atau ferrule (residual minimum 1.5-2mm panjang vertikal dentin koronal)
yang dipertimbangkan. Efek penguatan faktor-faktor ini dapat mengaburkan efek
pasak dan tipe semen. Penelitian microleakage in vitro semakin dikritik karena
aplikasi klinikal yang terbatas. Namun, metode kuantifikasi (cth: filtrasi fluid)
lebih disarankan daripada metode non-kuantifikasi (cth: dye penetration). Metode
yang diadopsi di studi saat ini, bernama gamma counting, dipertimbangkan
metode kuantifikasi. Radioisotop secara rutin digunkan dalam memvisualisasi
gambaran tubuh fisiologis, dan thallium 201 adalah radionuklida hasil cyclotron
(cyclotron-generated radionuclide) yang menurunkan ke merkuri (mengeluarkan
sinar-X) dan thallium (mengeluarkan sinar gamma). Sebuah gamma counter
spesifik atau kamera resolusi tinggi dapat menghasilkan profil gamma yang
diabsorbsi oleh spesimen yang dibenamkan di cairan yang sesuai selama beberapa
jam. Konsentrasi cairan yang digunakan studi saat ini ditentukan oleh trial and
error, karena studi yang mirip belum ada di literatur. Sama seperti filtrasi fluid,
metode gamma counting dilakukan berulang-ulang dan tidak menghancurkan
pada spesimen, memungkinkan tes lain untuk dilakukan secara bersamaan.
Ukuran ion hydrated thallium 201 mirip dengan ion hydrated potassium, yang
dapat masuk ke gap apa saja dalam molekuk air. Hidrodegradasi fiber post adalah
satu sumber memungkinkan dari meningkatnya fleksibilitas dan deboning
Thallium tracing memperlihatkan jumlah air yang mengkontaminasi spesimen tes
dan maka daripada itu relevan dengan kondisi fisiologi oral. Di masa depan,
sebuah kamera spesifik dapat digunakan untuk mendapatkan informasi lebih pada
pola microleakage.
SIMPULAN
Dalam keterbatasan studi saat ini, disimpulkan bahwa microleakage dari
sistem custom adapted fiber post-and-core dan cast post-and core secara
signifikan lebih kecil dari sistem prefabricated fiber post. Nilai microleakage grup
tes menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan setelah TC/CL jangka pendek.
12