MICROGEN

12
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karakterisasi dan klasifikasi sebagian besar mikroba seperti bakteri berdasarkan pada reaksi enzimatik ataupun biokimia. Mikroba dapat tumbuh pada beberapa tipe media, memproduksi tipe metabolit tertentu yang di deteksidengan interaksi mikroba dengan reagen tes yang menghasilkan warna reagen. Reaksi-reaksi dalam sel akan teridentifikasi dengan melakukan pengujian-pengujian tertentu. Sel akan memberikan respon sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya, misalnya menghasilkan enzim katalase, enzim gelatinase atau kemamupuan untuuk menghidrolisis lemak. Secara morfologis, biakan maupun sel bakteri yang berbeda dapat tampak serupa. Karena itu ciri fisiologis atau biokimiawi merupakan kriteria yang amat penting di dalam identifikasi spesimen yang tidak dikenal. Tanpa hasil pengamatan fisiologis yang memadai mengenai organisme yang diperiksa maka penentuan spesiesnya tidaklah mungkin dilakukan. Bakeri Staphylococcus aureus ditemukan pada kulit dan hidung manusia. Salah satu penyakit berbahaya yang disebabkan oleh bakteri satu ini ialah MRSA (Methicilin-Resistant Staphylococcus Aureus) yang kebal terhadap antibiotik. Pentingnya mengetahui kemampuan bakteri S. aureus dalam melakukan metabolisme serta mengetahui sifat dari bakteri S. aureus melatarbelakangi dilakukannya praktikum ini. 1.2 Tujuan 1.3 Manfaat Dengan melakukan praktikum karakterisasi mikroorganisme dengan beberapa uji biokimia menggunakan Gn A panel ini kita mendapatkan manfaat dapat mengetahui pembentukan apa saja yang terjadi pada

Transcript of MICROGEN

Page 1: MICROGEN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang

Karakterisasi dan klasifikasi sebagian besar mikroba seperti bakteri berdasarkan pada reaksi enzimatik ataupun biokimia. Mikroba dapat tumbuh pada beberapa tipe media, memproduksi tipe metabolit tertentu yang di deteksidengan interaksi mikroba dengan reagen tes yang menghasilkan warna reagen. Reaksi-reaksi dalam sel akan teridentifikasi dengan melakukan pengujian-pengujian tertentu. Sel akan memberikan respon sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya, misalnya menghasilkan enzim katalase, enzim gelatinase atau kemamupuan untuuk menghidrolisis lemak.

Secara morfologis, biakan maupun sel bakteri yang berbeda dapat tampak serupa. Karena itu ciri fisiologis atau biokimiawi merupakan kriteria yang amat penting di dalam identifikasi spesimen yang tidak dikenal. Tanpa hasil pengamatan fisiologis yang memadai mengenai organisme yang diperiksa maka penentuan spesiesnya tidaklah mungkin dilakukan.

Bakeri Staphylococcus aureus ditemukan pada kulit dan hidung manusia. Salah satu penyakit berbahaya yang disebabkan oleh bakteri satu ini ialah MRSA (Methicilin-Resistant Staphylococcus Aureus) yang kebal terhadap antibiotik.

Pentingnya mengetahui kemampuan bakteri S. aureus dalam melakukan metabolisme serta mengetahui sifat dari bakteri S. aureus melatarbelakangi dilakukannya praktikum ini.

1.2  Tujuan 

1.3  Manfaat

Dengan melakukan praktikum karakterisasi mikroorganisme dengan beberapa uji biokimia menggunakan Gn A panel ini kita mendapatkan manfaat dapat mengetahui pembentukan apa saja yang terjadi pada bakteri yang telah kita inkubasikan selama 24 jam dengan menggunakan Microgen Gn A panel.

Serta manfaatnya dalam bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat yaitu dalam Ilmu Kesehatan Masyarakat terbagi menjadi beberapa macam bidang, salah satunya adalah gizi kesehatan masyarakat. Kaitannya dalam praktikum ini, biokimia mempunyai peranan dalam memecahkan masalah gizi, penyakit-penyakit akibat dari kurang gizi terutama pada anak-anak. Adapun salah satu penyebab dari kekurangan gizi adalah Asupan Makanan, Infeksi Penyakit. Seperti halnya yang telah di jelaskan di atas dengan mengetahui reaksi-reaksi apa saja yang terjadi dalam tubuh kita, kita dapat mengatasi kekurangan gizi dan nantinya kita dapat mengatur makanan yang akan kita konsumsi sehingga kita memperoleh manfaat dari makanan secara optimal. Serta kita dapat terbebas dari dampak suatu lingkungan yang tercemar oleh limbah yang membahayakan kesehatan.

 

Page 2: MICROGEN

 

 

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1    Uji Biokimia

Uji biokimia adalah pengujian larutan atau zat-zat kimia dari bahan-bahan dan proses-proses yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup, sebagai upaya untuk memahami proses kehidupan dari sisi kimia (Lehninger, 1995).

Biokimia bertujuan untuk memahami bagaimana interaksi biomolekul satu dengan lainnya yang membawa sifat-sifat kehidupan ini. Belum pernah dalam pengamatan logika molekul sel hidup, kita menemukan suatu pelanggaran terhadap hukum-hukum yang telah dikenal, seiring dengan itu pula, kita belum pernah memerlukan pendefinisian hukum baru. Mesin organik lunak sel hidup berfungsi di dalam kerangka hukum-hukum yang sama mengatur mesin  buatan manusia. Akan tetapi, reaksi-reaksi kimia dan proses pengaturan sel telah maju demikian pesat, melampaui kemampuan kerja mesin buatan manusia (Lehninger, 1995).

 Ciri biokimia merupakan kriteria yang amat penting di dalam identifikasi spesimen bakteri yang tak dikenal karena secara morfologis biakan ataupun sel bakteri yang berbeda dapat tampak serupa, tanpa hasil pengamatan fisiologis yang memadai mengenai organik yang diperiksa maka penentuan spesiesnya tidak mungkin dilakukan. Karakteristik dan klasifikasi sebagai mikroba seperti bakteri berdasarkan pada reaksi enzimatik ataupun biokimia. Mikroba dapat tumbuh pada beberapa tipe media memproduksi metabolit tentunya yang dideteksi dengan interaksi mikroba dengan reagen test yang mana menghasilkan perubahan warna reagen (Murray, 2005).

Uji fisiologi bisanya identik dengan uji biokimia. Uji biokimia yang biasanya dipakai dalam kegiatan identifikasi bakteri atau mikroorganisme yang antara lain uji katalase, koagulase, dan lain-lain. Pengujian biokimia merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam dunia mikrobiologi (Lim, 1998).

Uji-uji biokimia yang biasanya dipakai dalam kegiatan identifikasi bakteri atau mikroorganisme yaitu antara lain adalah uji MR-VP, uji gula-gula, uji SIM, Uji TSIA, Uji Indol, dan Uji Simmons Citrate (Dwidjoseputro, 1954).

2.2    Microgen Gn-A ID panel.

Microgen GN-ID sistem terdiri dari dua strip tes microwell terpisah (GN A dan GN B). Setiap strip tes microwell berisi 12 substrat biokimia standar yang telah dipilih berdasarkan analisis komputer yang ekstensif database diterbitkan untuk identifikasi keluarga Enterobacteriaceae dan biasa ditemui non-kritis oksidase gram basil negatif positif dan negatif. Substrat dehidrasi di setiap sumur yang dilarutkan dengan suspensi garam dari organisme yang akan diidentifikasi. Jika substrat individu dimetabolisme oleh organisme, perubahan warna terjadi selama inkubasi atau setelah penambahan reagen tertentu (lihat Substrat Referensi Tabel). Permutasi dari substrat

Page 3: MICROGEN

dimetabolisme dapat diartikan menggunakan Microgen Sistem Identifikasi Software (MID-60) untuk mengidentifikasi organisme uji.

GN A strip tes microwell ditujukan untuk identifikasi oksidase negatif, nitrat fermentor glukosa positif yang terdiri dari genera yang paling sering terjadi dari keluarga Enterobacteriacea. GN A dan GN B microwell strip tes yang digunakan bersama-sama untuk menghasilkan sistem 24 substrat untuk mengidentifikasi non-kritis gram basil negatif (oksidase negatif dan positif) di samping semua spesies saat ini diakui dari keluarga Enterobacteriacea (28 genera). GN B tes microwell strip dirancang untuk digunakan dalam hubungannya dengan GN A strip tes microwell dan tidak sendiri.

2.3    Morfologi Bakteri S. aureus

Morfologi Staphylococcus aureus

Bentuknya bulat atau lonjong (0,8 sampai 0,9), jenis yang tidak bergerak, tidak berspora dan gram positif. Tersusun dalam kelompok seperti buah anggur. Pembentukan kelompok ini terjadi karena pembelahan sel terjadi dalam tiga bidang dan sel anaknya cenderung dekat dengan sel induknya. Sifat biakan bersifat aerob dan tumbuh baik pada pembenihan yang sederhana pada temperatur optimum 37oC dan pH 7,4.

Staphylococcus “Staph” adalah kuman yang ditemukan pada kulit dan hidung kita. Spesies Staphylococcus ini adalah gram positif yang fakultatif anaerob. Staphylococcus pathogen mempunyai sifat sebagai berikut:

–        Dapat menghemolisa eritrosit

–        Menghasilkan koagulasi dapat membentuk pigmen (kuning keemasan)

–        Dapat memecah manitol menjadi asam

Sebagian besar sebagai flora normal kulit yang tidak berbahaya. Sebagian besar Staphylococcus aureus (SA) dapat dirawat dengan antibiotik seperti methicillin (salah satu tipe penicillin). Tetapi, SA menjadi meningkat pertahanannya dengan antibiotik yang biasa digunakan. Infeksi S. aureus diasosiasikan dengan beberapa kondisi patologi, diantaranya bisul, jerawat, pneumonia, meningitis, dan arthritits.

Karakteristik staphylococcus aureus

Karakteristik  Staphylococcus aureusPewarnaan Gram

BentukMotilitasKapsulSporaFlagel

Katalase

PositifKokus

Non-motil-

Non-spora-

Positif

Page 4: MICROGEN

OksidaseMRVP

Oksidatif/Fermentatif (OF)IndolSitrat

UreaseMereduksi Nitrat

H2SGasPYR

Hidrolisis GelatinKoagulaseHemolisisPigment

Fermentasi :Arabinosa

DNaseFruktosaGlukosa

HippurateInositolInulin

LaktosaMaltosaManitolMannose

MyolnositolRafinosaRiboseSorbitolSukrosa

Reaksi Enzimatik:Acetate UtilizationAcetoin ProductionAcid Phosphatase

Alkaline PhosphataseAmidase

Arginine DehydrolaseArylsulphataseBeta LactamaseHyalurodinase

LecithinaseLipase

NegatifPositifPositif

FermentatifNegatifPositif

Bervariasi, Umumnya PositifPositifNegatifNegatifNegatifPositifPositif

Beta-HemolitikPositif

-PositifPositifPositif

---

PositifPositifPositifPositif

-Negatif

--

Positif

-Positif

-Positif

-Positif

--

Positf-

Page 5: MICROGEN

LysineNeuraminidase

ONPG TestOrnithine DecarboxilasePhenylalanine deaminase

PerooxidaseTellurite

Tributyrin

Positif---

Negatif----

 

BAB III

METODOLOGI

3.1       Waktu dan Tempat

Hari/Tanggal        :

Waktu                  : Pukul 09.45 WIB s.d Selesai

Tempat                 : Laboratorium Mikrobiologi II

3.2       Alat dan Bahan

Alat

Inkubator

Bahan

3.3  Prosedur Kerja

PROCEDURE - INOCULATION AND INCUBATION

1. Carry out a Gram stain (Gram positive cocci in clusters), catalase test (catalase positive) and latex agglutination (Microgen® Staph Latex) or slide coagulase test (LAT) on the isolate to confirm that it belongs to the genus Staphylococcus.. Note any colony pigment production (CPG).

2. Emulsify a single colony from an 18-24 hour culture in the suspending medium supplied in the kit. Mix thoroughly.

3. Carefully peel back the adhesive strip(s) sealing the microwell strip(s). Do NOT discard the sealing strip(s) as they will be required later.

4. Using a sterile pasteur pipette, add 3-4 drops (approximately 100µL) of the bacterial suspension to each well of the strip(s).

Page 6: MICROGEN

5. As a purity check, transfer 1 drop of the bacterial suspension on to a purity plate using a non- selective differential medium. Incubate the plate aerobically at 35-37°C for 18-24 hours.

6. After inoculation, overlay wells 10 and 11 with 3-4 drops of mineral oil. This well is highlighted with a black circle around the well to assist in adding oil to the correct wells.

7. Seal the top of the microwell strip with the adhesive strip removed earlier and incubate at 3537°C. The microwell strips are read after 18-24 hours incubation.

PROCEDURE - READING AND ADDITION OF REAGENTS

1. Remove the adhesive strip and record all positive reactions with the aid of the colour chart (included in this booklet). Record the results on the forms provided

2. Add the appropriate reagents to the following microwells: a) Add 1 drop of PYR reagent to well 12 and read after 10 minutes. Formation of a very deep pink/red colour indicates a positive result. b) Perform the nitrate reduction test on well 9 after reading and recording the β Glucuronidase reaction. Add 1 drop of Nitrate A reagent and 1 drop of Nitrate B reagent to the well and read after 60 seconds. The development of a red colour indicates that nitrate has been reduced to nitrite.

3. Record these additional results on the forms provided

Prosedur setelah inkubasi

MEMBACA DAN PENAMBAHAN REAGENTS

GN A Jalur

1. Lepaskan pita perekat dan mencatat semua reaksi positif dengan bantuan bagan warna (termasuk dalam buku ini). Catat hasil pada formulir yang disediakan.

2. Tambahkan reagen sesuai dengan microwell berikut:

a) Tambahkan 2 tetes reagen Kovac untuk baik 8. Baca dan mencatat hasil setelah 60 detik. Pembentukan warna merah menunjukkan hasil positif

b) Tambahkan 1 tetes VP I reagen dan 1 tetes reagen VP II untuk baik 10 dan dibaca setelah 15-30minutes. Pembentukan pink / warna merah tua menunjukkan hasil yang positif.

c) Tambahkan 1 tetes TDA reagen untuk baik 12 dan dibaca setelah 60 detik. Pembentukan warna cherry merah menunjukkan hasil yang positif.

Page 7: MICROGEN

3. Untuk Oxidase organisme Positif, Lakukan tes reduksi nitrat dengan baik 7 setelah membaca dan merekam hasil ONPG. Tambahkan 1 tetes Nitrate A reagen dan 1 tetes Nitrate B reagen untuk sumur dan dibaca setelah 60 detik. Perkembangan warna merah menunjukkan bahwa nitrat telah direduksi menjadi nitrit. Jika baik 7 tetap kuning atau berwarna setelah penambahan reagen nitrat, tambahkan sedikit bubuk seng. Ini akan menunjukkan apakah nitrat telah sepenuhnya dikurangi menjadi gas nitrogen.

 

 

 

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1    Hasil Pengamatan

Page 8: MICROGEN

4.2  Pembahasan

Keterbatasan

Hasil harus ditafsirkan dalam konteks semua informasi laboratorium yang tersedia. The Microgen ID sistem ditujukan untuk identifikasi organisme termasuk dalam

database. Ini tidak boleh digunakan untuk mengidentifikasi bakteri lainnya. Tes hanya murni, koloni tunggal karena koloni campuran dapat memberikan hasil yang

salah. Reaksi diperoleh dengan menggunakan Microgen GN-ID mungkin berbeda dari data

yang diterbitkan diperoleh dengan menggunakan formulasi substrat alternatif atau reagen.

Beberapa strain bakteri mungkin memiliki reaksi biokimia atipikal dan mungkin sulit untuk mengidentifikasi.

Komputer yang dihasilkan hasil identifikasi harus diinterpretasikan oleh tenaga yang terlatih.

Ketika menentukan identifikasi akhir dari suatu isolat, sumber isolat, pewarnaan gram, morfologi kolonial, tes tambahan dan tes terhadap identifikasi disarankan harus dipertimbangkan.

Motilitas dan nitrat tes harus dilakukan pada oksidase positif, gram basil negatif. Sebuah 9 digit Oktal Kode diperlukan untuk menginterpretasikan hasil menggunakan Microgen Sistem Identifikasi Software.

GN-ID Tes microwell Strip mungkin tidak dapat membedakan secara akurat antara Klebsiella spp, Enterobacter spp dan Serratia spp. Spesies dalam tiga genera tersebut dapat dibedakan dengan menggunakan GN-ID A + B. Atau, tes tambahan seperti motilitas dan DNAse tes dapat digunakan.

 

 

 

 

Page 9: MICROGEN

 

BAB V

PENUTUP

5.1  Kesimpulan

S. aureus adalah bakteri gram positif yang menghasilkan pigmen kuning, bersifat aerob fakultatif, tidak menghasilkan spora dan tidak motil. Bakteri ini biasanya terdapat pada saluran pernapasan atas dan kulit.Keberadaan S. aureus pada saluran pernapasan atas dan kulit pada individu jarang menyebabkan penyakit, individu sehat biasanya hanya berperan sebagai karier.

5.2 Saran

Page 10: MICROGEN

LAMPIRAN