MI/ANGGA YUNIAR Kepala Pasar Mayestik Ditahan Polres Jaksel fileterima warga tidak dikurangi dan...

1
SELAMAT SARAGIH K EPOLISIAN Resor Jakarta Selatan me- nangkap dan me- nahan Andi Budi, Kepala Pasar Mayestik, Ke- bayoran Baru, Jakarta Selatan. Penahanan dilakukan Satuan Reserse Kriminal atas laporan pengembang Pasar Mayestik, PT Metroland. “Kami menangkap AB di Pasar Mayestik pada 4 Maret atas dugaan pemerasan. Pe- nangkapan dilakukan setelah menerima laporan dari PT Metroland,” kata Kepala Sa- tuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Budi Irawan, kemarin. Budi menjelaskan, laporan Kepala Pasar Mayestik Ditahan Polres Jaksel Pembangunan pengembangan pasar yang dilakukan PT Metroland mengganggu ketertiban dan kenyamanan pasar. MASYARAKAT Cileungsi yang wilayahnya dilalui truk menuju Tempat Pembuangan Akhir Sampah Bantar Gebang, Bekasi, menggelar unjuk rasa, kemarin. Mereka membentangkan span- duk ‘Hentikan Truk Sampah Penyebar Bau dan Debu’. Warga menuntut truk angkut- an sampah milik Dinas Kebersih- an DKI menghentikan kegiatan menebar debu dan bau busuk ketika melintasi permukiman mereka. Ada dugaan aksi itu digelar karena jatah uang kerohiman be- lum mengucur dari Pemerintah Provinsi DKI (Pemprov) kepada masyarakat sejak Januari hingga Maret 2011. Setiap tahun Pemprov DKI mengucurkan dana commodity development sebesar Rp30 miliar. Uang itu diserahkan kepada Pemkot Bekasi. Hitungan Rp30 miliar itu merupakan 20% dari nilai tipping fee per ton sampah. Per tonnya dihargai Rp103 ribu. Pada 2010 total yang harus diba- yarkan kepada Pemkot Bekasi senilai Rp30 miliar. Sebagian dari dana Rp30 mi- liar itu diteruskan Pemkot Be- kasi kepada masyarakat yang rumahnya dilalui truk sampah Dinas Kebersihan DKI. Karena yang membagikan uang ke- pada masyarakat adalah Pemkot Bekasi, pihak Pemprov DKI sama sekali tidak mengetahui berapa angkanya. Kepala Dinas Kebersihan DKI Eko Bharuna yang dimintai kon- rmasi, kemarin, membenarkan warga Cileungsi dan penduduk sekitar TPA Bantar Gebang be- lum menerima dana kerohiman. “Belum cair dari APBD DKI. Sebab itu, kami belum menye- rahkan kepada Pemkot Bekasi.” Eko mengingatkan warga bersabar karena setiap tahun me- mang terjadi keterlambatan pen- cairan dana sekitar tiga sampai empat bulan. “Mudah-mudahan akhir bulan ini atau bulan depan sudah bisa cair,” paparnya. Menurutnya, bagian yang di- terima warga tidak dikurangi dan akan dirapel. Ia meminta truk- truk sampah jangan dihalangi karena warga yang tempat ting- galnya dilalui truk pasti meneri- ma seperti biasanya. (Ssr/J-1) Warga Protes Truk Sampah DKI Kami menjerat Andi dengan Pasal 368 KUHP tentang Pemerasan yang Disertai Ancaman. Andi diancam hukuman maksimal sembilan tahun penjara.” Budi Irawan Kasatreskrim Polres Jakart Selatan SE Ke ba Pe Re pe PT Pa at na m M tu Jak Be P p m k 7 M EGAPOLITAN RABU, 16 MARET 2011 | MEDIA INDONESIA yang masuk ke Polres Jaksel, Andi Budi diduga memeras PT Metroland sekitar Rp55 ju ta. Bahkan, Andi disebut- kan melakukan ancaman saat memeras. “Karena itu kami menjerat Andi dengan Pasal 368 KUHP tentang Pemerasan yang Di- sertai Ancaman. Andi diancam hukuman maksimal sembilan tahun penjara. Namun, saat ini kami terus mendalami penyi- dikan atas laporan pemerasan,” paparnya. Penjelasan berbeda disam- paikan Manajer Area 12 Perusa- haan Daerah Pasar Jaya Ruyani. Menurutnya, permasalahan berawal dari sengketa parkir pasar antara pengembang Pa- sar Mayestik, PT Metroland, dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Parkir. Pembangunan pengembang- an pasar yang dilakukan PT Metroland mengganggu keter- tiban dan kenyamanan pasar. “Tanah bekas galian dari proyek pembangunan PT Me- troland mengganggu kenya- manan pasar. Selaku pengurus wilayah pasar, UPT Parkir me- ngenai biaya parkir kepada me- reka. Kepala pasar (Andi Budi) menjadi penengah. Ternyata ia ikut dilaporkan ke polisi,” ujar Ruyani. Saat ditanyakan, berdasarkan keterangan dari UPT Parkir, apakah Andi Budi turut mene- rima uang yang diberikan PT Metroland, Ruyani tidak menampik. “Bisa jadi itu benar. Namun, tidak besar, hanya ratusan ribu rupiah. Tidak mungkin sampai puluhan juta rupiah seperti yang dilaporkan. Itu bohong. Andi menjabat kepala pasar Mayestik terbilang baru, yakni sejak April 2010,” papar Ru- yani. Pihak PD Pasar Jaya yang membawahkan Pasar Mayestik enggan mengomentari penang- kapan Andi. Humas PD Pasar Nur Ha- dz mengaku pihaknya baru mengetahui Andi ditangkap kepolisian. Pasalnya, pihak kepolisian tidak memberikan surat penangkapan atau pem- beritahuan perihal penang- kapan Andi kepada PD Pasar Jaya. “Saya tidak mau menanggapi penangkapan itu. Perbuatan itu kan dilakukan seorang oknum yang kebetulan sebagai kepala pasar,” tukas Nur Hadz. Tindakan tegas Menurutnya, sebelum pe- nangkapan Andi, pihak ke- polisian menangkap petugas UPT Parkir. “Berdasarkan keterangan petugas UPT Parkir itu, polisi lalu menangkap Andi.” Manajemen PD Pasar Jaya, lanjutnya, akan mengambil tindakan tegas terhadap Andi. Namun, tindakan itu baru akan diambil setelah ada keputusan nal mengenai kasus yang me- nyeret Andi. “Kalau kesalahan menyang- kut administrasi, ia akan dico- pot dari jabatan kepala pasar dan diturunkan menjadi staf. Namun, kami masih menung- gu perkembangan kasus ini,” imbuh Nur Hadz. (*/J-1) [email protected] KETERSEDIAAN lahan perma- kaman di DKI Jakarta kian ter- batas. Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI memprediksi- kan lahan permakaman umum yang ada hanya tersedia hingga tahun 2013. Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman (Distamkam) DKI Chatarina Suryowaty me- ngatakan, dari luas total 589,65 hektare areal permakaman di Jakarta, yang siap pakai ting- gal 31,8 hektare saja. Lahan itu berada di TPU Pondok Rangon, TPU Kampung Bandan, TPU Srengseng Sawah, TPU Semper, TPU Tegal Alur, TPU Jeruk Pu- rut, TPU Tanah Kusir, dan TPU Pondok Kelapa. “Secara teoretis, lahan per- makaman seluas 31,8 hektare hanya mencukupi kebutuhan lahan makam hingga 2013. Na- mun dengan perluasan taman pemakaman umum (TPU) serta menerapkan penghematan, ke- tersediaannya bisa mencukupi hingga lebih dari 2013,” papar Chatarina, kemarin. Penghematan lahan perma- kaman antara lain dengan mene- rapkan sistem makam tumpang, penggunaan kembali makam kedaluwarsa, menganjurkan kre- masi, serta pemulangan jenazah warga non-DKI ke kampung halamannya. Tingkat kematian di DKI Ja- karta mengalami kenaikan setiap tahun. Pada tahun 2000, tercatat 36.500 kematian dari 8,4 juta penduduk, 2005 40.150 kematian dari 8,7 juta penduduk, dan 2007 tercatat 43.800 kematian dari 8,8 juta penduduk. Dengan begitu rata-rata laju angka kematian di DKI Jakarta mencapai 0,64% per tahun. Dengan asumsi laju kematian rata-rata 0,64% tiap tahun, Cha- tarina mengatakan permakaman di DKI Jakarta masih tersedia untuk sekitar 8,6 juta jiwa, atau masih cukup hingga 2030. Menurutnya, atas kondisi itu dan berdasarkan kebutuhan lahan makam seluas 5,5 meter persegi per satu makam, Dis- tamkam DKI melakukan pem- bebasan lahan di beberapa TPU seluas 202,21 hektare. “Dengan menerapkan se- muanya itu, kami menjamin lahan makam warga Jakarta akan tetap tersedia hingga 2030, ditambah pembebasan tanah untuk penambahan lahan TPU sepanjang waktu 2011-2030,” kata Chatarina. (Ssr/J-3) Lahan Permakaman kian Terbatas JALUR BERLAWANAN: Pengendara sepeda motor nekat menggunakan jalur berlawanan arah di Petukangan, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu. Jalan yang macet di wilayah tersebut membuat para pengguna motor terpaksa mengambil jalur yang berlawanan walaupun hal itu sangat berbahaya. MI/ANGGA YUNIAR Segel GKI Yasmin Diminta Dibuka MENTERI Agama Suryadharma Ali meminta penyegelan terha- dap Gereja Kristen Indonesia (GKI) Taman Yasmin, Bogor, tidak lagi dilakukan. Pasalnya, gereja tersebut su- dah memiliki izin mendiri- kan bangunan (IMB). “Harus diberikan kesempatan untuk membangun gereja. Ya tidak ada masalah,” kata Suryadharma di Balai Kartini, Jakarta, kemarin. Sebagaimana diketahui pada Minggu (13/3), puluhan ang- gota jemaat GKI Sektor Taman Yasmin, Bogor, tidak bisa me- masuki gereja untuk beriba- dah. Sebab jalan menuju gereja sudah diblokade oleh ratusan aparat kepolisian. Bahkan, satu hari sebelumnya, Pemerintah Kota Bogor menggembok pintu gereja. Pemerintah Kota (Pem- kot) Bogor berkeras tetap menyegel GKI Yasmin meski Mahkamah Agung (MA) sudah me- ngeluarkan putusan yang mengukuhkan keabsahan IMB gereja itu seperti tertera dalam Surat Keputusan MA Nomor 127 PK/TUN/2009. Pemkot Bogor tetap melihat bahwa IMB itu bermasalah. Kasus yang menimpa GKI Yasmin semakin menguatkan pemeo mem- bangun tem- pat ibadah lebih sulit ke- timbang mem- bangun tem- pat hiburan. Namun, Sur- yadharma berkilah. “Ya, sosialisasi saja. Semua pihak menyosialisa- sikan bahwa perizinan tidak bermasalah,” pungkasnya. Pemkot Bogor mencoba mem berikan solusi dengan menawari jemaat GKI Taman Yasmin berkebaktian di tempat lain. Namun tawaran tersebut ditolak. “Kami akan tetap bertahan di Yasmin. Tawaran itu menunjuk- kan Pemkot Bogor tidak mema- tuhi hukum,” kata Rini, Humas GKI Taman Yasmin. Sejumlah kalangan menge- luarkan kecaman terhadap lang- kah Pemkot Bogor yang dinilai membangkang hukum. “Pemkot Bogor telah mempra- karsai pembangkangan hukum dan melakukan pelanggaran HAM serta memicu konik hori- zontal. Pemkot Bogor memilih tunduk pada tekanan organisasi radikal pengusung aspirasi into- leran daripada mematuhi hukum yang diputus institusi peradilan tertinggi di negeri ini,” tandas Hendardi dari Setara Institute. (Nav/DD/J-2) MI/ROMY Suryadharma Ali Menteri Agama

Transcript of MI/ANGGA YUNIAR Kepala Pasar Mayestik Ditahan Polres Jaksel fileterima warga tidak dikurangi dan...

SELAMAT SARAGIH

KEPOLISIAN Resor Jakarta Selatan me-nangkap dan me-nahan Andi Budi,

Kepala Pasar Mayestik, Ke-bayoran Baru, Jakarta Selatan. Penahanan dilakukan Satuan Reserse Kriminal atas laporan pengembang Pasar Mayestik, PT Metroland.

“Kami menangkap AB di Pasar Mayestik pada 4 Maret atas dugaan pemerasan. Pe-nang kapan dilakukan setelah menerima laporan dari PT Metroland,” kata Kepala Sa-tuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Budi Irawan, kemarin.

Budi menjelaskan, laporan

Kepala Pasar Mayestik Ditahan Polres Jaksel

Pembangunan pengembangan pasar yang dilakukan PT Metroland mengganggu ketertiban dan kenyamanan pasar.

MASYARAKAT Cileungsi yang wilayahnya dilalui truk menuju Tempat Pembuangan Akhir Sampah Bantar Gebang, Bekasi, menggelar unjuk rasa, kemarin. Mereka membentangkan span-duk ‘Hentikan Truk Sampah Penyebar Bau dan Debu’.

Warga menuntut truk angkut-an sampah milik Dinas Kebersih-an DKI menghentikan kegiatan menebar debu dan bau busuk ketika melintasi permukiman mereka.

Ada dugaan aksi itu digelar karena jatah uang kerohiman be-

lum mengucur dari Pemerintah Provinsi DKI (Pemprov) kepada masyarakat sejak Januari hingga Maret 2011.

Setiap tahun Pemprov DKI mengucurkan dana commodity development sebesar Rp30 miliar. Uang itu diserahkan kepada Pemkot Bekasi. Hitungan Rp30 miliar itu merupakan 20% dari nilai tipping fee per ton sampah. Per tonnya dihargai Rp103 ribu. Pada 2010 total yang harus diba-yarkan kepada Pemkot Bekasi senilai Rp30 miliar.

Sebagian dari dana Rp30 mi-

liar itu diteruskan Pemkot Be-kasi kepada masyarakat yang rumah nya dilalui truk sampah Dinas Kebersihan DKI. Karena yang membagikan uang ke-pada masyarakat adalah Pemkot Bekasi, pihak Pemprov DKI sama sekali tidak mengetahui berapa angkanya.

Kepala Dinas Kebersihan DKI Eko Bharuna yang dimintai kon-fi rmasi, kemarin, membenarkan warga Cileungsi dan penduduk sekitar TPA Bantar Gebang be-lum menerima dana kerohiman. “Belum cair dari APBD DKI.

Sebab itu, kami belum menye-rahkan kepada Pemkot Bekasi.”

Eko mengingatkan warga bersabar karena setiap tahun me-mang terjadi keterlambatan pen-cairan dana sekitar tiga sampai empat bulan. “Mudah-mudahan akhir bulan ini atau bulan depan sudah bisa cair,” paparnya.

Menurutnya, bagian yang di-terima warga tidak dikurangi dan akan dirapel. Ia meminta truk-truk sampah jangan dihalangi karena warga yang tempat ting-galnya dilalui truk pasti meneri-ma seperti biasanya. (Ssr/J-1)

Warga Protes Truk Sampah DKI

Kami menjerat Andi dengan

Pasal 368 KUHP tentang Pemerasan yang Disertai Ancaman. Andi diancam hukuman maksimal sembilan tahun penjara.”

Budi IrawanKasatreskrim Polres Jakart Selatan

SE

KebaPeRepePT

PaatnamMtuJakBe

Ppmk

7MEGAPOLITANRABU, 16 MARET 2011 | MEDIA INDONESIA

yang masuk ke Polres Jaksel, Andi Budi diduga memeras PT Metroland sekitar Rp55 ju ta. Bahkan, Andi disebut-kan melakukan ancaman saat memeras.

“Karena itu kami menjerat Andi dengan Pasal 368 KUHP tentang Pemerasan yang Di-sertai Ancaman. Andi diancam hukuman maksimal sembilan tahun penjara. Namun, saat ini kami terus mendalami penyi-dikan atas laporan pemerasan,” paparnya.

Penjelasan berbeda disam-paikan Manajer Area 12 Perusa-haan Daerah Pasar Jaya Ruyani. Menurutnya, permasalahan berawal dari sengketa parkir pa sar antara pengembang Pa-sar Mayestik, PT Metroland,

dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Parkir.

Pembangunan pengembang-an pasar yang dilakukan PT Metroland mengganggu keter-tiban dan kenyamanan pasar.

“Tanah bekas galian dari pro yek pembangunan PT Me-troland mengganggu kenya-manan pasar. Selaku pengurus wilayah pasar, UPT Parkir me-ngenai biaya parkir kepada me-reka. Kepala pasar (Andi Budi) menjadi penengah. Ternyata ia

ikut dilaporkan ke polisi,” ujar Ruyani.

Saat ditanyakan, berdasarkan keterangan dari UPT Parkir, apakah Andi Budi turut mene-rima uang yang diberikan PT Metroland, Ruyani tidak menampik.

“Bisa jadi itu benar. Namun, tidak besar, hanya ratusan ribu rupiah. Tidak mungkin sampai puluhan juta rupiah seperti yang dilaporkan. Itu bohong. Andi menjabat kepala pasar Mayestik terbilang baru, yakni sejak April 2010,” papar Ru-yani.

Pihak PD Pasar Jaya yang membawahkan Pasar Mayestik enggan mengomentari penang-kapan Andi.

Humas PD Pasar Nur Ha-fi dz mengaku pihaknya baru mengetahui Andi ditangkap kepolisian. Pasalnya, pihak kepolisian tidak memberikan surat penangkapan atau pem-beritahuan perihal penang-kapan Andi kepada PD Pasar Jaya.

“Saya tidak mau menanggapi penangkapan itu. Perbuatan itu kan dilakukan seorang oknum yang kebetulan sebagai kepala pasar,” tukas Nur Hafi dz.

Tindakan tegas Menurutnya, sebelum pe-

nangkapan Andi, pihak ke-polisian menangkap petugas UPT Parkir.

“Berdasarkan keterangan petugas UPT Parkir itu, polisi la lu menangkap Andi.”

Manajemen PD Pasar Jaya, lanjutnya, akan mengambil tindakan tegas terhadap Andi. Namun, tindakan itu baru akan diambil setelah ada keputusan fi nal mengenai kasus yang me-nyeret Andi.

“Kalau kesalahan menyang-kut administrasi, ia akan dico-pot dari jabatan kepala pasar dan diturunkan menjadi staf. Namun, kami masih menung-gu perkembangan kasus ini,” imbuh Nur Hafi dz. (*/J-1)

[email protected]

KETERSEDIAAN lahan perma-kaman di DKI Jakarta kian ter-batas. Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI memprediksi-kan lahan permakaman umum yang ada hanya tersedia hingga tahun 2013.

Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman (Distamkam) DKI Chatarina Suryowaty me-ngatakan, dari luas total 589,65 hektare areal permakaman di Jakarta, yang siap pakai ting-gal 31,8 hektare saja. Lahan itu berada di TPU Pondok Rangon, TPU Kampung Bandan, TPU Srengseng Sawah, TPU Semper, TPU Tegal Alur, TPU Jeruk Pu-rut, TPU Tanah Kusir, dan TPU Pondok Kelapa.

“Secara teoretis, lahan per-makaman seluas 31,8 hektare hanya mencukupi kebutuhan lahan makam hingga 2013. Na-mun dengan perluasan taman pemakaman umum (TPU) serta menerapkan penghematan, ke-tersediaannya bisa mencukupi hingga lebih dari 2013,” papar Chatarina, kemarin.

Penghematan lahan perma-kam an antara lain dengan mene-rapkan sistem makam tumpang, penggunaan kembali makam kedaluwarsa, menganjurkan kre-

masi, serta pemulangan jenazah warga non-DKI ke kampung ha lamannya.

Tingkat kematian di DKI Ja-karta mengalami kenaikan setiap tahun. Pada tahun 2000, tercatat 36.500 kematian dari 8,4 juta penduduk, 2005 40.150 kematian dari 8,7 juta penduduk, dan 2007 tercatat 43.800 kematian dari 8,8 juta penduduk. Dengan begitu rata-rata laju angka kematian di DKI Jakarta mencapai 0,64% per tahun.

Dengan asumsi laju kematian rata-rata 0,64% tiap tahun, Cha-tarina mengatakan permakaman di DKI Jakarta masih tersedia untuk sekitar 8,6 juta jiwa, atau masih cukup hingga 2030.

Menurutnya, atas kondisi itu dan berdasarkan kebutuhan lahan makam seluas 5,5 meter persegi per satu makam, Dis-tamkam DKI melakukan pem-bebasan lahan di beberapa TPU seluas 202,21 hektare.

“Dengan menerapkan se-muanya itu, kami menjamin lahan makam warga Jakarta akan tetap tersedia hingga 2030, ditambah pembebasan tanah untuk penambahan lahan TPU sepanjang waktu 2011-2030,” kata Chatarina. (Ssr/J-3)

LahanPermakamankian Terbatas

JALUR BERLAWANAN: Pengendara sepeda motor nekat menggunakan jalur berlawanan arah di Petukangan, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu. Jalan yang macet di wilayah tersebut membuat para pengguna motor terpaksa mengambil jalur yang berlawanan walaupun hal itu sangat berbahaya.

MI/ANGGA YUNIAR

Segel GKI Yasmin Diminta DibukaMENTERI Agama Suryadharma Ali meminta penyegelan terha-dap Gereja Kristen Indonesia (GKI) Taman Yasmin, Bogor, tidak lagi dilakukan.

Pasalnya, gereja tersebut su-dah memiliki izin mendiri-kan bangunan (IMB). “Harus diberikan kesempatan untuk membangun gereja. Ya tidak ada masalah,” kata Suryadharma di Balai Kartini, Jakarta, kemarin.

Sebagaimana diketahui pada Minggu (13/3), puluhan ang-gota jemaat GKI Sektor Taman Yasmin, Bogor, tidak bisa me-masuki gereja untuk beriba-dah. Sebab jalan menuju gereja sudah diblokade oleh ratusan aparat kepolisian. Bahkan, satu hari sebelumnya, Pemerintah

Kota Bogor menggembok pintu gereja.

Pemerintah Kota (Pem-k o t ) B o g o r ber keras tetap menyegel GKI Yasmin meski M a h k a m a h Agung (MA) s u d a h m e -n g e l u a r k a n pu tus an yang mengukuhkan keabsahan IMB gereja itu seperti tertera dalam Surat Keputusan MA Nomor 127 PK/TUN/2009. Pemkot Bogor tetap melihat bah wa IMB itu bermasalah.

Kasus yang menimpa GKI Yas min semakin menguatkan

pemeo mem-bangun tem-pat ibadah le bih sulit ke-timbang mem-bangun tem-pat hiburan. Namun, Sur-y a d h a r m a ber kilah. “Ya, sosialisasi saja. Semua pihak menyosialisa-

sikan bahwa perizinan tidak ber masalah,” pungkasnya.

Pemkot Bogor mencoba mem berikan solusi dengan me nawari jemaat GKI Taman Yasmin berkebaktian di tempat lain. Namun tawaran tersebut ditolak.

“Kami akan tetap bertahan di Yasmin. Tawaran itu menunjuk-kan Pemkot Bogor tidak mema-tuhi hukum,” kata Rini, Humas GKI Taman Yasmin.

Sejumlah kalangan menge-luarkan kecaman terhadap lang-kah Pemkot Bogor yang dinilai membangkang hukum.

“Pemkot Bogor telah mempra-karsai pembangkangan hukum dan melakukan pelanggaran HAM serta memicu konfl ik hori-zontal. Pemkot Bogor memilih tunduk pada tekanan organisasi radikal pengusung aspirasi into-leran daripada mematuhi hukum yang diputus institusi peradilan tertinggi di negeri ini,” tandas Hendardi dari Setara Institute.(Nav/DD/J-2)

MI/ROMY

Suryadharma AliMenteri Agama