MEUBEL

4
ANALISIS INDUSTRY MEUBEL BERDASARKAN TIGA ASPEK EKOLOGI PADA HOME A. Profil Industri Nama industri : Mebel Nirwana Jenis industri : Home Industry Alamat : --------------------- Nama Pengusaha : --------------------- Email / No. Hp : --------------------- Deskripsi Mebel Nirwana ini merupakan industri yang menghasilkan produk berupa furniture anatara lain lemari, meja belajar, kitchen set, meja, dan lain sebagainya. Bahan baku yang diunakan berupa kayu multpleks yang diperoleh dari Galiwerti, Gemblongan, Surabaya. Kayu multipleks adalah kayu olahan yaitu gabungan dari beberapa tripleks Pemasaran Proses pemasarannya menggunakan sistem marketing yaitu terdapat pekerja yang berkedudukan sebagai marketing untuk memasarkan produk mebel tersebut. Umumnya, pihak marketing akan datang ke daerah perumahan atau pemukiman penduduk, kantor, ataupun sekolah untuk menawarkan produk mereka. Kemudian, setelah didesain produk yang seperti apa yang diinginkan oleh customer, maka kemudian desain tersebut akan

description

tugas analisis industri

Transcript of MEUBEL

ANALISIS INDUSTRY MEUBEL BERDASARKAN TIGA ASPEK EKOLOGI PADA HOME

A. Profil Industri Nama industri : Mebel Nirwana Jenis industri : Home IndustryAlamat: ---------------------Nama Pengusaha : ---------------------Email / No. Hp: ---------------------Deskripsi Mebel Nirwana ini merupakan industri yang menghasilkan produk berupa furniture anatara lain lemari, meja belajar, kitchen set, meja, dan lain sebagainya. Bahan baku yang diunakan berupa kayu multpleks yang diperoleh dari Galiwerti, Gemblongan, Surabaya. Kayu multipleks adalah kayu olahan yaitu gabungan dari beberapa tripleksPemasaran Proses pemasarannya menggunakan sistem marketing yaitu terdapat pekerja yang berkedudukan sebagai marketing untuk memasarkan produk mebel tersebut. Umumnya, pihak marketing akan datang ke daerah perumahan atau pemukiman penduduk, kantor, ataupun sekolah untuk menawarkan produk mereka. Kemudian, setelah didesain produk yang seperti apa yang diinginkan oleh customer, maka kemudian desain tersebut akan dibawa ke pengerajin (tukang kayu) untuk dibuat sesuai dengan pesanan customer dengan melihat acuan pada gambar/desain. Pembuatan Produk a. Alat dan Bahan Alat : Gergaji, Gerindra, Penggaris/meteran, Pensil, Bor listrik, Kuas, Baut, Obeng Bahan : Kayu multiplek, kertas gosok, cat mobil beraneka warna, stiker bermotif kayu (kulit kayu imitasi)

b. Proses pembuatan produk furniture yaitu sebagai berikut: 1. Menyiapkan bahan berupa kayu multiplek2. Mengukur kayu dan menyesuaikan dengan pola 3. Memotong kayu sesuai dengan pola yang telah dibuat di kayu4. Merangkai bagian-bagian kayu yang telah dipotong untuk menjadi barang (furniture) sesuai dengan desain dan pesanan. 5. Mengamplas/menghaluskan kayu sampai halus dan rata. 6. Mengecat furniture sesaui dengan keinginan customer.

B. Analisis Aspek Ekologi

1. Integrasi Sistem-sistem Manusia dengan Sistem Alam Produksi furnitur yang dilakukan menggunakan bahan baku berupa kayu multiplek. Kayu multiplek ini merupakan bagungan dari beberapa triplek yang diperoleh dari alam. Apabila persediaan kayu di alam jumlahnya berkurang, maka produksi furnitur juga akan terhambat karena kurangnya bahan baku. Oleh sebab itu penggunaan sumber daya alam berupa kayu, harus diimbangi dengan penanaman pohon agar jumlahnya tidak berkurang dan pada jangka panjang tidak menimbulkan kepunahan pada jangka panjang.2. Meminimalisasi Penggunaan Energi dan Material (efisiensi)

Usaha mebel ini menggunakan bahan baku berupa kayu yaitu kayu multiplek yang masih jarang dimanfaatkan. Bahan baku ini cukup mudah didapatkan selain itu juga memiliki harga yang terjangkau. Dalam proses pembuatana produk ini, umunya masih menggunakan tenaga murni dari manusia yaitu seperti memotong menggunakan gergaji, menhaluskan menggunakan kertas gosok dan lain sebagainya. Sehingga cukup dapat menghemat energi yaitu misalnya energi listrik. Akan tetapi, bukan berarti dalam proses pembuatannya tidak menggunakan energi sama sekali. Produsen tetap menggunakan energi yaitu beru pa energi listrik yaitu digunakan ketika menggunakan bor listrik, menghaluskan kayu menggunakan mesin penghalus, dan mengecat menggunakan alat _________________.

3. Meminimalisasi dampak-dampak negatif Industri ini memiliki beberapa cara untuk meminimalisasi dampak negatif dari usahanya ini antara lain (1) memilih lokasi yang strategis yaitu dekat dengan jalan raya dan jauh dari tempat pemukiman padat penduduk. Sehingga tidak mengganggu penduduk dengan debu maupun suara bising. (2) bahan sisa yang dihasilkan misalnya potongan kayu-kayu kecil akan dimanfaatkan kembali untuk membuat tempat penyimpanan berupa kotak-kotak kecil seperti kotak obat. Akan tetapi, bahan sisa yang berupa serbuk dibuang oleh produsen ke tempat sampah dan tidak dimanfaatka untuk hal lain. Ini merupakan salah satu sisi negatif dari industri ini. Sehingga perlu adanya inovasi untu mengolah bahan sisa berupa serbuk kayu ini agar tidak mencemari lingkungan. Akan jauh lebih baik bila bahan serbuk kayu ini dapat dimanfaatkan untuk hal lain misalnya untuk campuran media tanaman, untuk dijadikan arang serbuk kayu, ataupun digunakan untuk campuran gipsum untu pembuatan plafon.