metodologi.doc
Click here to load reader
-
Upload
syamsul-hidayat -
Category
Documents
-
view
29 -
download
6
Transcript of metodologi.doc
1.6 Metodologi
1.6.1 Tipe Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan metode pene;llitian kualitatif. Dengan
menggunakan tipe penelitian deskriptif, sesuai dengan penjelasan Bogdan dan Taylor,
metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. (Moleong,
1994: 3) Pawito mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang
tidak dimaksudkan untuk menberikan penjelasan – penjelasan, mengontrol gejala – gejala
komunikasi, mengemukakan prediksi – prediksi, atau untuk menguji teori apapu, tetapi
lebih dimaksudkan untuk mengemukakan gambaran dan/pemahaman mengenai
bagaimana seatu gejala atau realitas komunikasi terjadi. (Pawito, 2007: 308) Data yang
dikumpulkan dari penelitian deskriptif ini adalah berupa kata – kata, gambar dan bukan
angka – angka. Laporan penelitian akan berisi kutipan – kutipan data untuk member
gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut mungkin berasal dari naskah
wawancara, catatan lapangan, foto – foto, dokumen pribadi, catatan atau memo serta
dokumen resmi lain nya.
Dengan menggunakan tipe penelitian deskriptif, yang bertujuan untuk
mendeskripsikan secara terperinci, sistematik, akurat dan karakteristik mengenai
fenomena sosial suku anak dalam yang berkaitan dengan penerimaan suku anak dalam
tentang program pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah.
Dalam penelitian kualitatif ini, digunakan metode fenomenologi untuk makin
memahami pengalaman seseorang. Pendekatan fenomenologi menempatkan peneliti
sebagai pihak yang berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap
orang-orang biasa dalam situasi tertentu (Moleong, 1994: 9).
Fenomenologi adalah pendekatan yang fokus pada bagaimana hidup dijalani
sebagai sebuah pengalaman. Tidak semata-mata terkait dengan penyebab dari suatu hal
tapi mencoba untuk memberikan deskripsi tentang bagaimana hal tersebut dialami oleh
mereka-mereka yang terlibat dalam sebuah pengalaman hidup. Fenomenologi mencoba
memahami fenomena dari sudut pandang orang yang mengalami sendiri fenomena
tersebut, bagaimana mereka memahami situasinya, atau menginterpretasikan kejadian
tersebut. Bukannya mencoba untuk mengukur luas atau tingkat suatu kejadian, atau
menjelaskan penyebab kejadian tersebut (Denscombe, 2007: 76). Setiap manusia punya
caranya sendiri-sendiri dalam memandang fenomena yang mereka alami masing-masing.
Cara-cara tersebutlah yang membuat satu individu ke individu lainnya memiliki kekhasan
pemaknaan yang coba diungkapkan dengan fenomenologi.
Sedangkan menurut Rahardjo, fenomenologi merupakan suatu studi tentang
pengetahuan yang berasal dari kesadaran, atau cara kitasampai pada pemahaman objek-
objek atau kejadian-keadian yang secara sadar kita alami. (Rahardjo, 2005: 44).
Alasan penggunaan pendekatan ini antara lain :
a. Fenomenologi tidak berasumsi bahwa peneliti mengetahui arti sesuatu bagi orang-
orang yang diteliti (Moleong, 1994: 9)
b. Yang ditekankan oleh kaum fenomenologis adalah aspek subyektif dari seseorang
c. Fenomenologi berasumsi bahwa pada manusia tersedia berbagai cara untuk
mengintrepertasikan pengalaman mlalui interaksi dengan oran lain, dengan kata
lain pengertian pengalamanlah yang membentuk kenyataan.
Penelitian fenomenologi yang akan dilakukan adalah kajian terhadap pengalaman
individu yang menjadi subjek penelitian, yaitu suku anak dalam baik yang bersekolah
ataupun tidak, baik pengalaman pada tataran afektif, kognitif maupun pengalaman berupa
perilaku yang dapat mereka maknai. Sedang menjalani, atau sudah pernah menjalani
bersekolah atau mengenyam pendidikan.
1.6.2 Objek Penelitian
Suku anak dalam, baik yang bersekolah ataupun yang tidak bersekolah setelah
menerima sosialisasi yang dilakukan pemerintah daerah tentang penting nya pendidikan
bagi masyarakat khususnya bagi Suku Anak Dalam.
1.6.3 Jenis Data
3.1 Data primer
Data primer yaitu data yg diperoleh langsung dari objek penelitian yakni
hasil wawancara mendalam dengan suku anak dalam, baik yang
bersekolah maupun tidak.
3.2 Data sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari data-data yang telah diteliti
dan dihimpun pihak lain berupa buku-buku, referensi, dan sumber data
kepustakaan lainnya yang akan digunakan untuk membantu penelitian ini.
1.6.4 Teknik Pengumpulan Data
4.1 Pengamatan berperan serta
Pengamatan berperan serta dipandang sebagai teknik penelitian oleh
Kone, Pengamatan berperan serta ini dikategorikan sebagai teknik dengan alasan,
yaitu sebagai pengamat, peneliti berperan serta dalam keidupan sehari-hari
subjeknya pada setiap situasi yang diinginkannya untuk dapat dipahaminya
(Moleong, 1994: 118).
4.2 Wawancara
Wawancara dalam riset kualitatif, yang disebut sebagai wawancara
mendalam (indepth-interview) atau wawancara secara intensif (intensive-
interview) dan kebanyakan tak berstruktur. Tujuannya untuk mendapatkan riset
kualitatif yang mendalam ( Kriyantono, 2006: 96).
1.6.5 Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini sesuai dengan langkah-langkah
penelitian fenomenologi, seperti yang disebutkan von Eckartsberg (Moustakas,
1994: 15-16) :
1. The problem and question formulation—the phenomenon.
Peneliti menggambarkan fokus dari investigasi, membuat formula
pertanyaan-pertanyaan yang mudah dimengerti.
2. The data generating situation—the protocol life text.
Peneliti memulai dengan narasi deskriptif yang dihasilkan oleh subyek
penelitian, membuat pertanyaan dan membuat suatu dialog, serta
menggabungkan dialog-dialog tersebut.
3. The data analysis—explication and interpretation.
Setelah didapatkan, dari data yang diperoleh, dicari strukturnya,
konfigurasi, makna, pertalian, keadaan, serta kejadian. Langkah
selanjutnya adalah mengikat semua temuan tersebut.
Daftar Pustaka
L.J. Moleong. 1994. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.
Moustakas, Clark. 1994. Phenomenological Research Methods. California. SAGE Pub.
Pawito. 2007. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogjakarta. LKiS Pelangi Aksara.
Rachmat Kriyantono. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta. Prenada Media
Group.
Turnomo Rahardjo. 2005. Menghargai Perbedaan Kultural. Yogyakarta. Pustaka
Pelajar.