Metodologi Pengembangan Model

78
Metodologi Metodologi Pengembangan Pengembangan Model Model Oleh : Prof. Dr. Ir. Iman Sudirman, DEA eff : system and decision making, karangan Dallen B

description

Metodologi Pengembangan Model. (reff : system and decision making, karangan Dallen Bach). Oleh : Prof. Dr. Ir. Iman Sudirman , DEA. Berpikir System. Komplexitas masalah semakin tinggi Tidak bisa dipecahkan secara sektoral. System : Kumpulan Elemen dengan Ciri. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Metodologi Pengembangan Model

Page 1: Metodologi Pengembangan Model

Metodologi Metodologi Pengembangan Pengembangan

ModelModel

Oleh :Prof. Dr. Ir. Iman Sudirman, DEA

(reff : system and decision making, karangan Dallen Bach)

Page 2: Metodologi Pengembangan Model

Berpikir System

1. Komplexitas masalah semakin tinggi

2. Tidak bisa dipecahkan secara sektoral

Page 3: Metodologi Pengembangan Model

System : Kumpulan Elemen dengan Ciri

1. Interaction / relationship 2. Objective, contoh : solar

system, mesin, organisasi dsb.

Page 4: Metodologi Pengembangan Model

System Dapat Bersifat Subjektif karena :

1. System hasil berpikir konseptual manusia

2. Manusia dipengaruhi oleh pengalaman, posisi, budaya, dsb.

Page 5: Metodologi Pengembangan Model

3 (Tiga) Komponen Dalam System :

1. Elemen dari Struktur System :Elemen yang membentuk

struktur sistem umumnya tidak berubah atau berubah pelan. Misalnya : mesin, bangunan, unit organisasi dsb.

Page 6: Metodologi Pengembangan Model

2. Elemen dari Proses :Situasi yang berjalan dan

berubah, misalnya : kegiatan, aliran material, aliran informasi dsb.

3. Hubungan antara struktur dengan proses atau antar proses.

Page 7: Metodologi Pengembangan Model

SupplierGudang :-Stock-Data

Mesin Potong

Bahan Bahan

Penyimpanan

Mesin Bubut

Bahan ½ Jadi

Pem-Bubu-tan

dsb.

Bahan ½ Jadi Barang

jadi

Pemeriksaan

Barangjadi

Gudang barang jadi :-Stock -Data

Barang jadi

Lengkapi gambar ini dengan mempertimbangkan aliran / informasi, peran dari keuangan, marketing, SDM, Sub kontraktor dsb.

Page 8: Metodologi Pengembangan Model

Pembatasan model

1. Tujuan

2. Waktu dan biaya

3. lingkungan

Page 9: Metodologi Pengembangan Model

Model :

- Ikonik- konseptual- Simbolik

Page 10: Metodologi Pengembangan Model

Langkah Pengembangan Model :

1. Perumusan Tujuan 2. Perumusan Sistem3. Perancangan Model4. Validasi Model

Page 11: Metodologi Pengembangan Model

Contoh : Pembuatan Model Matematik untuk Stock Bahan Bakar :

Kilang Bahan Bakar Depo Bahan BakarBB

Stock BB

Konsumen

BB

Penyimpanan BBPenyulingan Bahan Bakar

Pemakaian BB

Pemakaian

Page 12: Metodologi Pengembangan Model

Pembuatan Model :Penentuan Variabel (Elemen Proses)

Vt = Pengiriman Minyak pada saat tSt = Stock pada saat tPt = Pemakaian pada saat tSt + 1 = St + Vt - Pt

Page 13: Metodologi Pengembangan Model

Pembatasan System :

1. Tujuan2. Lingkungan (Variabel External)3. Waktu dan Biaya

Page 14: Metodologi Pengembangan Model

Relevansi System harus dapat diuraikan atau digambarkan dengan baik karena dasar membuat model

a. Penjabaran Systemb. Proses Transparansi / Aktivitasc. Komponen/sub system & relationshipd. Inpute. Output (desired/undesired)

Page 15: Metodologi Pengembangan Model

Contoh : waiting linestructure

CustomerDobulation

Arrival Process

GueneService Facility

Page 16: Metodologi Pengembangan Model

Transformation Process

Input Komponen Proses

Output

Feedback

Page 17: Metodologi Pengembangan Model

Validasi Model

Tujuan :a)Secara matematik, model benarb)Secara logis konsistenc)Dekat dengan dunia nyata

Page 18: Metodologi Pengembangan Model

Performance Testing & Estimation

Sensitivity Analysis Performance dengan situasi yang berbeda-beda

Page 19: Metodologi Pengembangan Model

Validasi

1. Validasi Internal :a. Relasi matematik benar ? Gunakan input

dengan range tertentu, satuan/dimensi logisb. Secara logis konsisten

2. Validasi Eksternal :a. Apakah model mirip dengan realitasb. Perilaku (reaksi/output terhadap input)

mirip dengan realitas

Page 20: Metodologi Pengembangan Model

Tes Hasil / Performance dari Model Hasil / Performance Model

Melalui Simulasi

Page 21: Metodologi Pengembangan Model

Shop System Methodology

Oleh :Prof. Dr. Ir. Iman Sudirman, DEA

Page 22: Metodologi Pengembangan Model

Karakteristik Soft System Methodology (SSM)

1. Ketidakjelasan system yang dipelajari (Tujuan, Struktur, dsb.)

2. Cocok untuk persoalan tidak terstruktur (Learning Process)

Page 23: Metodologi Pengembangan Model

1. Problem dipelajari secara keseluruhan

2. Expresikan problem secara jelas, definisikan aktor, proses (kegiatan) serta hubungan.

Dapat digunakan rich picture (dengan gambar-gambar)

Page 24: Metodologi Pengembangan Model

Pembuatan Definisi Awal, Membuat Pembuatan Definisi Awal, Membuat Rumusan awal dari Stage 2 : Customer, Rumusan awal dari Stage 2 : Customer, Actors, Proses Transpormasi, Actors, Proses Transpormasi, Lingkungan. Misalnya :Lingkungan. Misalnya :

Konsumen Perkiraan Demand

Perencanaan Produksi

Persediaan

Proses ProduksiProduk

Jadi

Page 25: Metodologi Pengembangan Model

Pengembangan Model Konseptual Pengembangan Model Konseptual Berdasarkan Definisi Awal.Berdasarkan Definisi Awal.Root definition (definisi awal) Root definition (definisi awal) menjelaskan what is the system menjelaskan what is the system does, conceptual model menjelaskan does, conceptual model menjelaskan struktur system dan kegiatan-struktur system dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan yang dilakukan dalam system. Suatu kegiatan penting system. Suatu kegiatan penting dapat dijadikan model konseptual dapat dijadikan model konseptual yang lebih detil.yang lebih detil.

Page 26: Metodologi Pengembangan Model

Validasi Model

Membandingkan konseptual Membandingkan konseptual model dengan dunia nyata model dengan dunia nyata berdasarkan Stage 2.berdasarkan Stage 2.

Page 27: Metodologi Pengembangan Model

Snow – ball Sampling1.1. Sampel yang biasa digunakan Sampel yang biasa digunakan

dalam SSMdalam SSM2.2. Mulai dari 1 unit (misal satu Mulai dari 1 unit (misal satu

industri kecil/seorang pemilik industri kecil/seorang pemilik industri kecil)industri kecil)

3.3. Di gali informasi, Di gali informasi, memperoleh pengetahuan memperoleh pengetahuan tentang sistem pindah ke unit tentang sistem pindah ke unit lain untuk menambah lain untuk menambah informasiinformasi

Page 28: Metodologi Pengembangan Model

4.4. Pindah ke unit lain untuk Pindah ke unit lain untuk melengkapi informasi dan melengkapi informasi dan melihat perbedaan / melihat perbedaan / keragamankeragaman

5.5. Selesai apabila informasi Selesai apabila informasi lengkap dan meliputi seluruh lengkap dan meliputi seluruh keragaman.keragaman.

Page 29: Metodologi Pengembangan Model

Metodologi - Contoh

Oleh :Prof. Dr. Ir. Iman Sudirman, DEA

Page 30: Metodologi Pengembangan Model

Disertasi :Indryati Sunaryo

Judul :Anatomi Pengambilan Keputusan Konsumen untuk Melakukan Perjalanan Leisure

Page 31: Metodologi Pengembangan Model

Tujuan : Anatomi model keputusan individu

perjalanan leisure ke luar kota, meliputi :

- Tahap-tahap pengambilan keputusan

- Informasi yang dibutuhkan- Variabel-variabel yang

berpengaruh

Page 32: Metodologi Pengembangan Model

Research Question :

1.Tahap-tahap apa yang dilalui ?

2.Informasi yang dibutuhkan ?

3.Variabel apa yang dipertimbangkan ?

Page 33: Metodologi Pengembangan Model

Daftar Isi : Daftar Isi :

Bab IPendahuluan Bab II Kajian PustakaBab III Metodologi

PenelitianBab IV Pengumpulan DataBab V Analisa DataBab VI Kesimpulan dan

Saran

Page 34: Metodologi Pengembangan Model

Metodologi Penelitian : Metodologi Penelitian :

Survey (Quesioner)Cross – Sectional bukan

longitudinal Unit analisis : individuSample : Purposive

Sampling/non Probability Sampling (tidak random)

Page 35: Metodologi Pengembangan Model

Tahap-tahap Perjalanan diteliti :

-Fase antisipasiFase antisipasi-Fase perjalanan ke …Fase perjalanan ke …-Fase di daerah tujuanFase di daerah tujuan-Fase perjalanan dari Fase perjalanan dari -Fase mengenang kembali Fase mengenang kembali

Page 36: Metodologi Pengembangan Model

Tahap-tahap Penelitian :1.1. Tahap Pendahuluan :Tahap Pendahuluan :

- Kajian literatur- Kajian literatur- Kajian penelitian sebelumnya- Kajian penelitian sebelumnya-- Pengembangan model Pengembangan model awalawal-- Konfirmasi pra survey untuk Konfirmasi pra survey untuk

mengkaji model awal mengkaji model awal (deduktif- (deduktif- induktif)induktif)

Page 37: Metodologi Pengembangan Model

2.2. Tahap Penelitian :Tahap Penelitian :- - Penentuan variabel Penentuan variabel penelitian penelitian

berdasarkan model awal berdasarkan model awal -- Pengembangan instrument Pengembangan instrument

penelitianpenelitian-- Quesioner dan InterviewQuesioner dan Interview-- Pengambilan dataPengambilan data- - Analisa dataAnalisa data- - Anatomi model keputusanAnatomi model keputusan- - Validasi model (komparasi Validasi model (komparasi dengan dengan dunia nyata)dunia nyata)

Page 38: Metodologi Pengembangan Model

Proses Pengolahan Data 1.1. Pengumpulan kuesionerPengumpulan kuesioner2.2. Tabulasi dataTabulasi data3.3. Uji hipotesisUji hipotesis4.4. Informasi yang dibutuhkan dan tingkat Informasi yang dibutuhkan dan tingkat

kepentingan kepentingan 5.5. Identifikasi elemen dan variabel Identifikasi elemen dan variabel

keputusan keputusan 6.6. Hubungan antara elemen dan Hubungan antara elemen dan

variabel keputusanvariabel keputusan7.7. Anatomi model keputusan (tahapan, Anatomi model keputusan (tahapan,

elemen, variabel dan hubungan elemen, variabel dan hubungan

Page 39: Metodologi Pengembangan Model

Disertasi : Arumsari

Judul : Model Penentuan Ukuran Lot pada Sistem Produksi Terdeteriorasi dengan Mempertimbangkan Pengendalian Kualitas

Page 40: Metodologi Pengembangan Model

mengembangkan model ukuran lot yang ekonomis

pada sistem produksi terdeteriorasi dengan mempertimbangkan

pengendalian kualitas

Tujuan Penelitian : Tujuan Penelitian :

Page 41: Metodologi Pengembangan Model

Persoalan : Persoalan :

- Ukuran lot besar, ongkos simpan besar

- Ukuran lot kecil, ongkos set up besar

Page 42: Metodologi Pengembangan Model

Model EMQ yang ada :Model EMQ yang ada :

- Fasilitas produksi stabil - Tidak berlaku untuk sistem

terdeteriorasi

Page 43: Metodologi Pengembangan Model

Dalam sistem terdeteriorasi pengendalian kualitas menjadi penting

Page 44: Metodologi Pengembangan Model

Tujuan Model minimasi ongkos simpan, set up dan kualitas

Page 45: Metodologi Pengembangan Model

Batasan : Batasan :

a. Kualitas matrial dianggap baik

b. Pengendalian proses berjalan baik

Page 46: Metodologi Pengembangan Model

Sistem Operasi yang Sistem Operasi yang dipelajari : dipelajari :

Proses Produk Pemakai

Page 47: Metodologi Pengembangan Model

Variabel Model : Variabel Model :

1. Panjang periode produksi

2. Kecepatan produksi3. Ongkos simpan4. Ongkos set up5. Ongkos kualitas

Page 48: Metodologi Pengembangan Model

Model yang dikembangkan: Model yang dikembangkan: model optimasi biaya: model optimasi biaya:

a. EMQ dengan mempertimbangkan insfeksi dan garansi

b.EMQ dengan mempertimbangkan sampling penerimaan dan garansi

c. EMQ dengan mempertimbangkan insfeksi, sampling penerimaan dan garansi

Page 49: Metodologi Pengembangan Model

Validasi Model : Validasi Model :

Secara analitis untuk memeriksa apakah solusi optimal

Page 50: Metodologi Pengembangan Model

Disertasi :Leoni

Judul :Pengembangan Model Konseptual Menejemen Pengetahuan

Page 51: Metodologi Pengembangan Model

a. Menejemen pengetahuan mendorong tumbuhnya

organisasi,

b. Menejemen pengetahuan penting bagi proses

belajar

Latar Belakang : Latar Belakang :

Page 52: Metodologi Pengembangan Model

membangun model konseptual menejemen pengetahuan di perguruan tinggi.

Tujuan Penelitian : Tujuan Penelitian :

Page 53: Metodologi Pengembangan Model

a. Orientasi ; mencari key word, snow ball sampling,b. Reduksi vocusc. Soft system methodolgy.

Metodologi : Metodologi :

Page 54: Metodologi Pengembangan Model

a. teknologib. organisasic. informasi dan pengetahuand. anggota organisasie. proses belajar

Komponen Model : Komponen Model :

Page 55: Metodologi Pengembangan Model

Validasi Model : Validasi Model :

Perbandingan dengan dunia nyata

Page 56: Metodologi Pengembangan Model

CASE STUDY RESEARCH, ROBERT K. YIN

Case researchResearch untuk bidang :- Manajemen- Sosial- Ekonomi- PolitikBersifat exploratory, descriptive dan explanatory

Sifat :- Research question : how dan why- Focus : fenomena yang terjadi saat ini

Page 57: Metodologi Pengembangan Model

Case research design :1. Perumusan research question2. Perumusan preposisi3. Perumusan unit analisis ( single – multiple case )4. Kumpulan data, hubungan logis data dengan preposisi5. Interpretasi hasil

Peran dari teori-teoria. Perumusan research questionb. Pembentukan Model (dari pengkajian teori)c. Perumusan preposisid. Penentuan data yang harus dikumpulkanCase research dapat menjelaskan teori dan dapat membangun teori

Page 58: Metodologi Pengembangan Model

Pengambilan data :1. Rumuskan protokol pengambilan data (interview)2. Lakukan oleh orang yang memilih kemampuan

a. interviewb. interpretasi tanpa pendapat sendiric. sensitif terhadap kontradiksid. tidak bias

Protokol berisi :a. komponen-komponen yang harus di tanyakanb. prosedur

Page 59: Metodologi Pengembangan Model

Sumber data :- Dokumentasi (catatan-catatan)- Interview- Observasi langsung- Physical artifact- Focus group discussion

3 prinsip pengumpulan data :1. Gunakan multiple source2. Bentuk data base untuk penelitian yang bersangkutan3. Bentuk dan pelihara chain of evidence

Page 60: Metodologi Pengembangan Model

2 strategi rescarch1. Pengelolaan di dasari oleh preposisi Pengolahan data diarahkan membuktikan/menolak preposisi Data yang tidak terkait dengan preposisi, di buang Analisis data menurut framework Penjelasan menurut framework (urutan) misal studi

kehidupan orag dayak

2. Aanalisa Deskriptif Rumusan frame work Analisa data menurut frame work Penjelasan menurut frame work (urutan) misal studi

kehidupan orang dayak

Page 61: Metodologi Pengembangan Model

Pengolahan data :1. Pattern – matching

- menjelaskan/membuktikan preposisi- menganalisis berbagai pola dan kaitannya dari suatu preposisicontoh :preposisi = perubahan sentralisasi IT menimbulkan perubahan organisasi di analisis data/evidence diperoleh dari interview yang menunjukan urutan evidence mulai dari terjadinya sentraisasi dan timbulnya perubahan organisasi, riset ini dapat mengungkapkan variabel dependent lain yang muncul. Apabila satu case tidak cukup, dapat diambil case berikutnya ( multple case )

Page 62: Metodologi Pengembangan Model

2. Cross case researcha. Membandingkan dua atau beberapa caseb. Melihat persamaan dan perbedaan dari

preposisi (hubungan variabel dependent dan independent)

c. Menjelaskan persamaan dan perbedaan

Page 63: Metodologi Pengembangan Model

MIXED METHOD RESARCH

Prof. Dr. Ir. H. Iman sudirman. DEA

Page 64: Metodologi Pengembangan Model

PENELITIAN QULITATIVE DAN QUANTITATIVE MERUPAKAN PENELITIAN YANG BERSIFAT DIKOTOMIS DAN SERING DIPERDEBATKAN SEJAK TAHUN 1980-AN, DIKOTOMIS DAPAT DIJEMBATANI OLEH MIXED METHODS RESEARCH

Page 65: Metodologi Pengembangan Model

PENELITIAN DALAM BUDAYA DAPAT MENJADI CONTOH PENERAPAN MIXED METHOD RESEARCH DENGAN 2 CARA :

A. DILAKUKAN PENELITIAN QUALITATIVE, DITEMUKAN VARIABEL DAN HUBUNGANNYA, DIHASILKAN HIPOTESIS DAN DIBUKTIKAN DENGAN QUANTITATIVE RESEARCH

B. DILAKUKAN QUANTITATIVE RESEARCH UNTUK MEMBUKTIKAN HIPOTESIS, MEMBUKTIKAN RELASI ANTARA VA RIABEL DAN DIIKUTI DENGAN QULITATIVE RESEARCH UNTUK MENDALAMI HUBUNGAN ANTAR VARIABEL.

Page 66: Metodologi Pengembangan Model

TIGA KATGORI MIXED METHODS RESEARCH

1. NON INTEGRTIVE ANTARA QUALITATIVE DAN QUANTITATIVE

RESEARCH TIDAK BERHUBUNGAN2. SIMULTANEOUS ATTEMPT QUALITATIVE DAN QUANTITATIVE

DILAKSANAKAN BERSAMA3. INTERACTIVE CONTINUM

QUALITATIVE DAN QUANTITATIVE DILAKSANAKAN SECARA INTERAKTIF UNTUK MENJAWAB PERTANYAAN PENELITI

Page 67: Metodologi Pengembangan Model

VALIDITAS RESEARCH QUALITATIVE

TIDAK ADA KONSESUS TENTANG VALIDITAS DARI RESEARCH QUALITATIVE.

Page 68: Metodologi Pengembangan Model

KRITERIA VALIDITAS RESEARCH QUALITATIVE :

Page 69: Metodologi Pengembangan Model

PROLONGED ENGAGEMET ON - SITE

Page 70: Metodologi Pengembangan Model

PENLITIAN YANG DILAKUKAN SEDEMIKIAN SEHINGGA DAPAT MENGAMATI SEMUA FENOME NA

Page 71: Metodologi Pengembangan Model

PERSISTENT ( CONSISTENT ) OBSEVATION :

PENELITAIN DILAKUKAN DGN CARA KONSISTEN.

Page 72: Metodologi Pengembangan Model

TRIANGULATION :

PENELITIAN DAPAT MENGUNG KAP SUMBER-SUMBER DATA YANG BERFARIASI.

Page 73: Metodologi Pengembangan Model

DEBRIEFING :

PENELITAN MENANGKAP PRES FECTIVE ( PRESEPSI ) DARI PEET BAIK YANG SAMA PROFESINYA MAUPUN YANG TIDAK.

Page 74: Metodologi Pengembangan Model

NEGATIVE CASE ANALYSIS :

PENELITIAN HARUS DILAKUKAN PADA KASUS BERIKUTNYA APABILA PADA KASUS YANG DIPILIH INFORMASI TIDAK CUKUP. SEHINGGA PREPOSISI TIDAK BISA DI ANALISIS.

Page 75: Metodologi Pengembangan Model

RENTIAL MATERIALS : PENELITIAN HARUS DIDUKUNG OLEH DOKUMEN-DOKUMEN YG CUKUP LENGKAP SEPERTI SOP, HASIL DIKUSI, HASIL INTER VIEW, DSB.

Page 76: Metodologi Pengembangan Model

LEAVING AN AUDIT TRAIL

PENELITAN HARUS MEMILIKI DOKUMENTASI YANG CUKUP DAN SISTEMATIK, SEHINGGA PENELITI LAI DAPAT MENGECEK MENTELUSURI DAN MEMBAN DINGKAN DENGAN KASUS YANG/ PENELITI YANG LAIN.

Page 77: Metodologi Pengembangan Model

REFLEXIVE JOURNAL DALAM PENELITIAN QUALITATIVE SELURUH KEJADIAN/ DATA YANG DITELITI HARUS DICATAT SECARA KONTINU DARI HARI KEHARI/DARI PERODE KE PERIODE DAN PENAFSI RAN PENELITI TERHADAP DATA ATAU KEJADIAN TERSEBUT HARUS TERCATAT DARI HARI KEHARI/DARI PEERIODE KEPERIODE

Page 78: Metodologi Pengembangan Model

PRINSIP-PRINSIP POKOK DALAM MIXED METHOD1. LATAR BELAKANG MENGANTARKAN KEPADA

RESEARCH QUESTION.2. RESEARCH QUESTION HARUS JELAS.3. TUJUAN PENELITAN HARUS JELAS DAN KONSISTEN

DENGANRESEARCH QUESTION. 4. METODOLOGI HARUS KONSISTEN DENGAN

TUJUAN, DAN HARUS MENUNJUKAN INTER AKSI ANTARA QUANTITATIVE DAN QUALITATIVE.

5. HASIL PENELITIAN HARUS KONSISTEN DENGAN METODOLOGI DAN MENGANDUNG :

ANALISA DESKRIFTIF, ANALISA QUANTITAVE, ANALISA QULITATIVE, DAN INTEGRASI