Metodologi Penelitian Pendidikan

46
Metodolog i Penelitia n Pendidika Rully Indrawan R.Poppy Yaniawati UNPAS I

description

UNPAS. I. Metodologi Penelitian Pendidikan. Rully Indrawan R.Poppy Yaniawati. Rully Indrawan Bogor, 26 Maret 1961. Guru Besar FKIP UNPAS (IVE) Rektor Ikopin Wk. Ketua Forum PT Bidang Perumahan , Kantor Menpera RI Reviewer DP2M Dikti , Depdiknas RI - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Metodologi Penelitian Pendidikan

Page 1: Metodologi Penelitian Pendidikan

Metodologi Penelitian Pendidikan

Rully IndrawanR.Poppy Yaniawati

UNPAS

I

Page 2: Metodologi Penelitian Pendidikan

• Guru Besar FKIP UNPAS (IVE) • Rektor Ikopin• Wk. Ketua Forum PT Bidang

Perumahan, Kantor Menpera RI

• Reviewer DP2M Dikti, Depdiknas RI

• Komite Perencana Pemerintah Propinsi Jawa Barat

• Staf Khusus Rektor Unpas• dll

Rully IndrawanBogor, 26 Maret 1961

• Sekretaris Lembaga Penelitian Unpas (1992-1997)

• Ketua Lembaga Penelitian Unpas (1997-2004)

• Plh. Pembantu Rektor I UNPAS (2003-2004)

• Ketua Tim Penyusun Rencana Induk Penelitian Jabar (2003)

• Pembantu Rektor II UNPAS (2004-2008)

• Staf Ahli DPD-RI (2007-2009)• Ketua Umum Korpri Kopertis

wilayah IV Jabar Banten (2006-2010)

• dll

Page 3: Metodologi Penelitian Pendidikan

Istana Kawaluyaan Jl. Kawaluyaan Indah XXI No.10 Bandung

Telp/Fax/Hp(022) 7335371- 08157000999

e-mail:[email protected]

Page 4: Metodologi Penelitian Pendidikan

R. Poppy Yaniawati

Bandung, 21 Januari 1968E-mail:

[email protected]• Dosen Kopertis Wil. IV Jabar untuk FKIP Unpas Bandung

• Lektor Kepala, Pembina/IVA• Doktor Pendidikan Matematika• Sekretaris Prodi Matematika

Pasca Sarjana Unpas;• Reviewer Penelitian Kopertis Wil.

IV Jabar dan Banten

Page 5: Metodologi Penelitian Pendidikan

SILABUS

Pendahuluan

Metode Ilmiah dan Penelitian

Penelitian Pendidikan

Penyusunan Proposal

Pelaksanaan Penelitian: 1. Analisis Kuantitatif. 2. Analisis Kualitatif

Penelitian Tindakan

Kelas

Tugas kelompok

Pengolahan data dan

Pembahasan

Luaran Penelitian: 1. Karya Tulis

Ilmiah 2. Artikel Ilmiah

Page 6: Metodologi Penelitian Pendidikan

Pendahuluan

Page 7: Metodologi Penelitian Pendidikan

Uraian Rinci Rencana Materi KuliahSesi Tujuan Topik Dosen

PengajarKet

1 Memberi pemahaman tentang kegiatan penelitian, serta landasan penelitian dalam bidang pendidikan

1. Pendahlunan2. Metode ilmiah dan

Penelitian3. Penelitian pendidikan4. Memulai penelitian

pendidikan

Rully Indrawan7 Febr

2-3 Menjelaskan dan melatih pembuatan proposal untuk penelitian pendidikan

Penyusunan Proposal:1. Judul2. Latar Belakang Masalah3. Rumusan masalah4. Tujuan dan Kegunaan5. Kerangka Berfikir6. Hipotesis7. Operasionalisais Variabel8. Metode penelitian9. Kepustakaan

R. Poppy Yaniawati

12-19 Febr

4-5 Menjelaskan penggunan metode kuantitatif dan kualitatif dalam penelitian

Pelaksanaan Penelitian:1. Analisis Kuantitatiff2. Analisis Kualitatif3. Analisis dan Pembahasan

Rully Indrawan

26 Febr- 4 Maret

6-7 Menjelaskan, menganalisis, mempersiapkan dan melatih Penelitian Tindakan kelas

Penelitian Tindakan Kelas:1. Persiapan2. Penysunan Model3. Pelaksanaan4. Evaluasi5. Perbaikan Model

R. Poppy Yaniawati 11-18

Maret

Page 8: Metodologi Penelitian Pendidikan

Uraian Rinci Rencana Materi KuliahSesi Tujuan Topik Dosen Pengajar Ket

8 UTS 15-16

April9-10 Mengetahui

pemahaman dan kemampuan mahasiswa dalam menyusun proposal

Tugas kelompok Rully Indrawan 7-14 Mei

11-12 Memberi pemahaman melalui praktik pengolahan data kuantitatif, serta pemanfaatan software dalam pengolahan datan

Pengolahan Data Kuantitatif:

1. Statistik Penafsiran2. Uji Statistik3. Model Persamaan

Struktural4. Pemanfaatan Software

R.Poppy Yaniawati

21,28

Mei

13-14 Menjelaskan tentang

berbagai jenis luaran penelitian

Luaran Penelitian:1. Karya Tulis Ilmiah2. Artikel Ilmiah

Rully Indrawan 4-11 Juni

15 UAS Laporan Evaluasi 18 Juni

Page 9: Metodologi Penelitian Pendidikan

LITERATUR

The Practice of Social Research. Babble, E. Belmont, California: Wadsworth Publishing Co. 1986.

Scalling Methods, Peter Dunn-Rankin. Lawrence Erlbaum Associates, London,1983

The Survey Reseach Handbook, L.Alreck and Robert B.Settle. Irwin Hom

Moleong, L. J. (2001). Metologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosydakarya

Noeng Muhadjir. (2000). Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi IV. Yogyakarta: Rake Sarasin·

Page 10: Metodologi Penelitian Pendidikan

Jurnal Penelitian Pendidikan http://bebas.vlsm.org/v06/Kuliah/Seminar-MIS/2006/168/1

68-12-ValueOfIntrusionDetectionSystems.pdf.

http://maths.fs.utm.my/matema~1/mat.htm www.fmipa.itb.ac.id/jms/file/JMS_ www.malang.ac.id/indo/jurnal.htm www.batan.go.id/ptbin/cssi/doc/paper.doc www.math.itb.ac.id/academicStaff.php?id=131803264 www.matematik.fs.utm.my/mathv4/staffprofile.php journal.lib.unair.ac.id/index.php/jmipa/issue/current matematika.upi.edu www.latrobe.edu.au/maths/research/publications www.ijournals.net gort.ucsd.edu/newjour/m/msg02553 www.mathematica-mpr.com/education www.risc.uni-linz.ac.at/people/schreine/papers www.mathematica-journal.com/issue/v9i3/n www.mathematica-mpr.com/publications maths.fs.utm.my/matema www.inform.upm.edu

Page 11: Metodologi Penelitian Pendidikan

Komponen Penilaian

Kehadiran 20 %

Tugas 25%

UTS

25%

UAS

30%

Page 12: Metodologi Penelitian Pendidikan

Target Luaran

Tesis Membuat

PTK

Mengakses Program

Penelitian

Page 13: Metodologi Penelitian Pendidikan

Metode Ilmiah dan Penelitian

Page 14: Metodologi Penelitian Pendidikan

Plato memulai segalanya dari taman academos pada 2000 tahun silam,

tepatnya jaman Yunani purba. Kebiasaan yang tak lazim di

zamannya ini, kemudian merembak menjadi pola hidup manusia modern.

Sekitar tahun 1400, ilmu mulai lepas kekangan teologi. Kebebasan berpikir

terus berkembang, mencapai puncaknya pada sekitar tahun 1700.

Page 15: Metodologi Penelitian Pendidikan

(1)selalu ingin

tahu dan bertanya

,

(2) mencari jawaban

atas keingintahuannya,

(3) memilih

jalan untuk

memperoleh

jawaban atas

keingintahuannya.

Ilmuwan pada dasarnya adalah manusia yang memiliki ciri dasar, al:

KEBENARAN

Page 16: Metodologi Penelitian Pendidikan

Faham Filsafat

Idealisme : adalah suatu ajaran/faham atau aliran yang menganggap bahwa realitas ini terdiri atas roh-roh (sukma) atau jiwa, ide-ide dan pikiran atau yang sejenis dengan itu. Tokoh-tokohnya: Plato (477 -347 Sb.M), B. Spinoza, Liebniz, Berkeley, Immanuel Kant, G. Hegel.

Eksistensialisme: adalah gerakan filsafat yang mengusung ide bahwa manusia menciptakan makna dan hakekat hidup mereka sendiri. Karenanya, filsafat harus mengacu pada manusia yang konkrit, yaitu manusia sebagai eksistensi. Tokoh: Kierkegaard (1813-1855), Nietzsche, Berdyaev, Jaspers, Heidegger, Sartre, dan Camus.

16

Page 17: Metodologi Penelitian Pendidikan

17

Empirisisme: suatu doktrin filsafat yang menekankan peranan pengalaman dalam memperoleh pengetahuan dan mengecilkan peranan akal. Kebenaran yang sempurna tidak diperoleh melalui akal, melainkan di peroleh atau bersumber dari panca indera manusia, yaitu mata, lidah, telinga, kulit dan hidung. Tokoh-tokoh: Francis Bacon (1210-1292), Thomas Hobes,John Locke dan David Hume.

Rasionalisme: Kebenaran yang sangat sejati berasal dari rasio, sehingga pengenalan inderawi merupakan suatu bentuk pengenalan yang kabur. Lebih detail, Rasionalisme adalah merupakan faham atau aliran yang berdasarkan rasio, ide-ide yang masuk akal.Tokoh-tokohnya: Rene Descartes (1596 -1650), Nicholas Malerbranche, B. De Spinoza, G.W.Leibniz, Blaise Pascal.

Page 18: Metodologi Penelitian Pendidikan

Ilmu

1. Pengetahuan (body of knowledge) yang terklasifikasi dan tersistematisasi

2. Berpijak pada satu atau lebih teori sentral dan sejumlah prinsip umum (pengalaman masa lalu)

3. Terformulasikan secara kuantitatif maupun kualitatif

4. Dapat digunakan untuk memprediksi dan mengatasi masalah atau situasi yang serupa di masa datang

18

Page 19: Metodologi Penelitian Pendidikan

Sifat Ilmu dan Ilmuwan

Ilmu bersifat umum tidak memihak dan parsial.

Ilmu itu dinamis dan llmuwan harus mengorganisir pandangannya untuk

eksis dalam dinamika.

Ilmuwan harus netral dan terbuka terhadap hal-hal baru.

Ilmu adalah milik bersama sehingga harus dipublikasikan dan akuntabel

Ilmu itu objektip. Kegiatan ilmiah harus mengutamakan kejujuruan19

Page 20: Metodologi Penelitian Pendidikan

Metode Ilmiah

Pengamatan langsung terhadap fenomena;

Variabel, metode, dan metode dirumuskan secara jelas serta dapat diulang oleh peneliti yang lain;

Hipotesis yang dapat diuji secara empiris dengan pendekatan statistis maupun linguistik;

Mengembangkan nalar deduktip dan induktip;

Page 21: Metodologi Penelitian Pendidikan

Fenomena, Fakta, Data

Hipotesis, Model, Konsep

Deduktif

Deduktif

Indu

ktif

Indu

ktif

Deduktif

Deduktif

Page 22: Metodologi Penelitian Pendidikan

Bab I Metode Ilmiah dan Penelitian

Page 23: Metodologi Penelitian Pendidikan

HAKIKAT

PENALARAN

KEBENARAN

MATEMATIKA DAN SATISTIKA

BAHASA

METODE ILMIAH

Page 24: Metodologi Penelitian Pendidikan

(a) faham rasionalisme, (b)faham empirisme,

Metode Ilmiah

Penelitian

Page 25: Metodologi Penelitian Pendidikan

Pengetahuan (Knowledge)

Penelitian (Research)

Page 26: Metodologi Penelitian Pendidikan

Penelitian (Research),adalah proses menemukan

kembali

Pra-posititivistik

Positivistik

Post-posititivistik

KEBENARAN

X

Page 27: Metodologi Penelitian Pendidikan

Berdasarkan aspek filosofi, paradigma penelitian modern dikategorikan menjadi dua dua macam, yaitu :

A. Paradigma positivisme ukuran kebenarannya tergantung pada jumlah (atau seberapa besar) serta bersifat probalistik.

B . Paradigma postpositivisme ukuran kebenaran didasarkan pada esensi (sesuai dengan hakekat obyek) dan kebenarannya bersifat holistik.

Page 28: Metodologi Penelitian Pendidikan

Positivisme: Fakta dan data terbatas

pada sesuatu yang empiri sensual

(teramati secara indrawi),

Post-positivisme : Fakta dan data selain yang empiri sensual juga mencakup apa yang ada di balik yang empiri sensual (fenomena dan nomena).

Page 29: Metodologi Penelitian Pendidikan

Paradigma Positivisme berakar pada paham ontologi realisme yang menyatakan bahwa realitas berada (exist) dalam kenyataan dan berjalan sesuai dengan hukum alam (natural law).

Paradigma Post-Positivisme metodologi pendekatan eksperimental melalui observasi dipandang tidak mencukupi, tetapi harus dilengkapi dengan triangulasi, yaitu penggunan beragam metode, sumber data, periset dan teori.

Page 30: Metodologi Penelitian Pendidikan

No Aksioma Paradigma PositivismeParadigma Post

Positivistik

1 Hakikat kenyatanKenyataan adalah tunggal, nyata

dan fragmentaris

Kenyataan adalah ganda,dibentuk,

dan merupakan keutuhan

2

Hubungan pencari

tahu dan yang

tahu

Pencari tahu dengan yang tahu

adalah bebas, jadi ada dualisme

Pencari tahu dengan yang tahu

aktif bersama, jadi tidak dapat

dipisahkan

3Kemungkinan

Generalisasi

Generalisasi atas dasar bebas-

waktu dan bebas-konteks

(pernyataan nomotetik)

Hanya waktu dan konteks yang

mengikat hipotesis kerja

(pernyataan idiografis) yang

dimungkinkan

4

Kemungkinan

hubungan sebab

akibat

Terdapat penyebab sebenarnya

yang secara temporer terhadap,

atau secara simultan terhadap

akibatnya

Setiap kejadian berada dalam

keadaan kompleks sehingga sukar

membedakan mana sebab dan

mana akibat

5 Peranan nilai Inkuirinya bebas nilai Inkuirinya terikat nilai

Perbedaan Aksioma Paradigma Positivisme dan Post-Positivisme

(Sumber : Lexy J. Moleong : 2000 : 31)

Page 31: Metodologi Penelitian Pendidikan

Quantitative Qualitative Authors

Rasionallistic Naturalistic Guba &Lincoln (1982)

Inquiry from the

Outside

Inquiry from the inside Evered & Louis (1981)

functionalist Interpretative Burrel & Morgan (1979)

Positivist Constructivist Guba (1990)

Positivist Naturalistic-ethnographicHoshmand (1989)

Quantitative and Qualitative Research : Alternative Labels

Sumber : Julia Brannen (Ed): 1992 : 58) dari Uhar Suharsaputra

Page 32: Metodologi Penelitian Pendidikan

Positivistik

Metode Kuantitatif

Analisis Kuantitatif

Post-Positivistik

Metode Kualitatif

Analisis Kualitatif

Page 33: Metodologi Penelitian Pendidikan

Penelitian eksploratif (exploratory research) merupakan jenis penelitian yang

sesuai untuk situasi di mana tujuan

penelitian bersifat umum dan data yang

dibutuhkan belum jelas.

Penelitian konklusif (conclusive research), sesuai

untuk situasi sebaliknya, yaitu di

mana tujuan penelitian sudah

spesifik dan data yang dibutuhkan sudah

jelas.

Page 34: Metodologi Penelitian Pendidikan
Page 35: Metodologi Penelitian Pendidikan

Penelitian Pendidika

n

Page 36: Metodologi Penelitian Pendidikan

Penelitian (Research),

adalah proses

menemukan kembali

Penelitian Pendidikan (Education Research),

adalah penyelidikan sistimatis guna memperoleh informasi untuk

pengambilan keputusan dalam pendidikan dan pengajaran.

Page 37: Metodologi Penelitian Pendidikan

Ruang Lingkup Penelitian Pendidikan

1. Pemikiran (gagasan, ide, opini

ttg. pendidikan)

2. Belajar dan Pembelajaran

3. Kurikulum pendidikan (konsep dan implementasi)4. Kelembagaan

pendidikan (Manajemen, pembiayaan,

Inovasi).5. Kebijakan Pendidikan

Page 38: Metodologi Penelitian Pendidikan

Ragam Jenis Penelitian

Page 39: Metodologi Penelitian Pendidikan
Page 40: Metodologi Penelitian Pendidikan

Proposal Penelitian

Pengumpulan Data

Pengolahan data dan Pembahasan

Luaran

Teori

(Tesis)

Metodologi

Masalah

Substansi

Pelaksanaan

Page 41: Metodologi Penelitian Pendidikan

Identifikasi masalah!

Harapan

Kenyataan

Kesenjangan

Mengapa prestasi belajar siswa berbeda padahal dalam sistem pembelajaran yang sama?

Mengapa perubahan kurikulum tidak menyebabkan prestasi belajar siswa menjadi lebih baik??

Page 42: Metodologi Penelitian Pendidikan

Dari mana ide masalah ditemukan?

Fakta empiris yang ditangkap

pancaindraTelaah

dokumentasi,

misal: Laporan

Kemajuan Belajar

Temu ilmiah, misal: diskusi

ahli

Pendapat pihak otoritas

Hasil Penelitian yang lain, dlsb.

FENOMENA

Page 43: Metodologi Penelitian Pendidikan

Merupakan upaya sistimatis untuk melihat substansi duduk persoalan

gejala tersebut dalam kerangka keilmuan

calon peneliti,

Sehingga jelas korespondensi

fenomena tersebut dengan paradigma

ilmu yang akan dijadikan patokan

langkah penelitian.

Dapat dilakukan dalam dua

pendekatan, pada (a) substansi,

(b) struktur.

Pengkajian Gejala (Fenomena)

Page 44: Metodologi Penelitian Pendidikan

FenomenaMetode Ilmiah

Disiplin Ilmu

Pertimbangan Teknis

Teori Pendukung

Rendahnya Mutu Hasil Belajar

Apa penyebab rendahnya pencapaian nilai

matematika?

Faktor mana sajakah penyebab rendahnya nilai UAN bidang matematika?

Faktor internal belajar manakah yang mempengaruhi

pencapaian nilai mp matematika pada UAN 2010

di SMA kota Bandung?

1.Human Development Index (HDI) Indonesia menduduki peringkat 102 dari 106 yang disurvei

2.Hasil survei PERC ( The Political Economic Risk Consultation), Indonesia berada pada peringkat ke 12 dari 12 negara yang disurvei

3.The Third international Mathematics and Science study-Repeat (TIMSS-R : 1999) menemukan bahwa Siswa SLTP Indonesia menempati peringkat 32 untuk IPA dan 34 untuk Matematika, dari 38 negara yang distudi di Asia, Australia, dan Afrika.

Page 45: Metodologi Penelitian Pendidikan

Kerisauan calon peneliti yang

“dibenarkan” oleh fakta dan pendapat

umum;

Resume

Page 46: Metodologi Penelitian Pendidikan

Selamat berpisah

…be countinued