METODOLOGI PENELITIAN "PENDEKATAN PENELITIAN" (NAIMATUL AINIYAH 110210302037)
-
Upload
naimatul-ainiyah -
Category
Documents
-
view
75 -
download
1
description
Transcript of METODOLOGI PENELITIAN "PENDEKATAN PENELITIAN" (NAIMATUL AINIYAH 110210302037)
HALAMAN JUDUL
PENDEKATAN PENELITIAN
MAKALAH
(Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliahi Metodologi Penelitian Biadang
Study)
NAIMATUL AINIYAH 110210302037
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2013
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan
hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pendekatan
Penelitian” dengan baik. Keberhasilan dalam penyusunan makalah ini, tidak
terlepas dari bantuan para dosen pembimbing, teman-teman kami dan keterlibatan
dari semua pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih.
Makalah ini disusun dengan tujuan memenuhi tugas mata kuliah
“Metodologi Penelitian” dan sebagai media untuk lebih mendalami setiap unit
yang akan dipelajari dan dibahas dalam mata kuliah ini.
Dalam pembuatan gagasan tertulis ini, penulis menyadari bahwa terdapat
beberapa kekurangan sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua
pihak. Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat untuk semua
pihak.
Jember, 22 September 2013
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………..i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………iii
BAB 1. PEMBAHASAN…………………………………………………………1
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………….1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………2
1.3 Tujuan ………………………………………………………………………..2
BAB 2. PEMBAHASAN ………………………………………………………...3
2.1 Pendekatan Dalam Penelitian………………………………...……..…… 3
2.2 Jenis-jenis Pendekatan dalam Penelitian……………………........………. 3
2.3 Pendekatan Menurut Teknik Samplingnya …………..……………….. 10
2.4 Pendekatan Menurut Timbulnya Variabel……………………….…..… 11
2.5 Pendekatan Menurut Model Pengembanagn atau
Model Pertumbuhan…………………………………………..…….... 13
2.6 Pendekatan Menurut Desain atau Rancangan Penelitiannya …….….14
BAB 3. PENUTUP ..................................................................................… 17
3.1 Kesimpulan ........................................................................................…… 17
3.2 Saran ..................................................................................................……. 17
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................…….
iii
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendekatan Penelitian adalah seperangkat asumsi yang saling berkorelasi
satu dengan yang lain mengenai fenomena alam semesta. Dan pada dasarnya
terdapat dua pendekatan penelitian yang selama ini digunakan dalam penelitian
ilmiah yaitu Penelitian Kualitatif dan Penelitian Kuantitatif.
Pada perkembangannya beberapa ahli menggabungkan kedua pendekatan
tersebut kedalam penelitiannya, dengan pendekatan Metode Gabungan (Mixed
Methods Research).Dalam hal ini memilih pendekatan yang cocok merupakan
salah satu unsur yang penting, dalam melakukan suatu penelitian. Untuk
menentukan pendekatan penelitian, maka kita terlebih dahulu harus mengetahui
beberapa jenis pendekatan dalam penelitian. Pendekatan suatu penelitian
ditentukan berdasarkan jenis penelitian apa yang akan kita lakukan. Jadi jenis-
jenis pendekatan juga dapat dikelompokkan berdasarkan jenis penelitian yang kita
lakukan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis dapat merumuskan rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan pendekatan dalam penelitian?
2. Apa saja jenis-jenis Pendekatan dalam penelitian?
3. Apa saja jenis-jenis Pendekatan menurut Teknik sampling?
4. Apa saja Jenis-jenis Pendekatan menurut Timbulnya Variabel?
5. Apa saja jenis-jenis Pendekatan menurut Model Pengembangan atau
Model Pertumbuhan?
6. Apa saja jenis-jenis Pendekatan menurut Desain atau Rancangan
Penelitiannya?
1
7. Bagaimanakah penentuan pendekatan dalam penelitian?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka penulis menetapkan tujuan
pembuatan makalah ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahuipendekatan dalam penelitian.
2. Untuk mengetahuijenis-jenis Pendekatan dalam penelitian.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis pendekatan menurut Teknik Sampling.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis Pendekatan penelitian menurut Timbulnya
Variabel.
5. Untuk mengetahuijenis-jenis Pendekatan menurut Model Pengembangan
atau Model Pertumbuhan.
6. Untuk mengetahui Pendekatan menurut Desain atau Rancangan
Penelitiannya.
7. Untuk mengetahui penentuan pendekatan dalam penelitian.
2
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Pendekatan Dalam Penelitian
Sebelum membahas pendekatan penelitian yang dimaksud dalam topik ini,
maka perlu dijelaskan mengenai pendekatan tersebut. Secara etimologi
pendekatan adalah derivasi kata dekat, artinya tidak jauh, setelah mendapat
awalan pe dan akhiran an maka artinya (a) proses, perbuatan, cara mendekati (b)
usaha dalam rangka aktivitas penelitian untuk mengadakan hubungan dengan
orang yang diteliti atau metode-metode untuk mencapai pengertian tentang
masalah penelitian.
Dalam penelitian dikenal adanya dua jenis pendekatan pokok, yaitu
pendekatan positivistik dan pendekatan naturalistik. Pendekatan positivistik
adalah pendekatan didalam menjawab permasalahan yang memerlukan
pengukuran yang cermat terhadap varabel-variabel tertentu dari obyek yang
diteliti, guna menghasilkan kesimpulan-ksimpulan yang dapat digeneraliasikan,
lepas dari konteks waktu dan situasi. Karena itu, pendekatan ini lebih banyak
digunakan dalam penelitian dibidang ilmu-ilmu kealaman dan penelitian-
penelitian tertentu dibiang ilmu sosial, terutama dalam rangka pengembangan
konsep/ teori. Pendekatan naturalistik, adalah pendekatan yang banyak digunakan
didalam menjawab permasalahan yang memerlukan pemahaman secara
mendalamdan menyeluruh mengenai obyek yang diteliti guna menghasilkan
kesimpulan-kesimpulan tentang permasalahan tersebut dalam konteks waktu dan
situasi yang bersangkutan. Karena, itu pendekatan ini banyak digunakan dalam
penelitian ilmu-ilmu sosial-budaya, serta penelitian-penelitianterapan untuk
memecahkan masalah praktis. (Julia Brannen, 1997:17)
2.2 Jenis-jenis Pendekatan dalam Penelitian
Adapun jenis-jenis pendekatan penelitian yang telah disinggung diatas
maka, berikut ini penjelasan lebih rinci mengenai kedua jenis pokok pendekatan
dalam penelitian.
33
2.1.1 Pendekatan Positivistik
Pendekatan ini memandanag kenyataan (realitas) sebagai sesuatu yang
berdimensi tunggal, fragmental yang cenderung bersifat tetap (fixed). Karena itu,
sebelum dilakukan penelitian dapat disusun rancangan yang terinci dan tidak
berubah-ubah selama penelitian berlangsung. Peneliti dan obyek yang diteliti
terpisah satu sama lain. Karena itu, proses penelitian dilakukan dari “luar”
melalui pengukuran-pengukuran dengan bantuan cara/alat-alat yang obyektif dan
baku.
Penggunaan pengukuran menggunakan analisis secara statistik didalam
penelitian mengimplikasikan bahwa pendekatan ini menggunakan metode
kuantitatif. Penelitian kuantitatif dipandang sebagai sesuatu yang bersifat
konfirmasi dan deduktif, sedangkan penelitian kualitatif bersifat eksploratoris dan
induktif. Bersifat konfirmasi disebabkan karena metode penelitian kuantitatif ini
bersifat menguji hipotesis dari suatu teori yang telah ada. Penelitian bersifat
mengkonfirmasi antara teori dengan kenyataan yang ada dengan mendasarkan
pada data ilmiah dalam bentuk angka atau numerik, sehingga Penelitian
Kuantitatif diidentikkan dengan Penelitian numerik. Penarikan kesimpulan pada
penelitian Kuantitatif bersifat deduktif yaitu menarik kesimpulan dari sesuatu
yang bersifat umum ke sesuatu yang bersifat khusus. Hal ini berangkat dari teori-
teori yang membangunnya.
Objek penelitian dikaji lepas dari konteks waktu/situasi sehingga
penelitian cenderung berlangsung dalam setting/lingkungan buatan (arifisial),
seperti dalam laboratorium yang bersifat “antiseptic”. Hasil penelitian merupakan
generalisasi dan merupakan prediks berdasarkan hasil-hasil pengukuran.
Kebenaran hasil penelitian didukung oleh validitas cara/alat yang digunakan.(Julia
Brannen, 1997:18)
2.1.2 Pendekatan Naturalistik
Pendekatan naturalistic juga sering disebut sebagai pendekatan kualitatif,
post-positivistik, etnografik, humanistic, atau case study. Pendekatan ini
memandang kenyataan sebagai sesuatu yang berdimensi jamak, utuh/merupakan
4
kesatuan, dan berubah/opended. Karena itu tidak mungkin disusun rancangan
penelitian yang terinci dan fixed sebelumnya. Rancangan penelitian berkembang
selama proses penelitian berlangsung.
Peneliti dan objek yang diteliti saling berinteraksi, yang proses
penelitiannya dilakukan dari “luar” maupun dari “dalam” dengan banyak
melibatkan judgement. Dalam pelaksanaannya, peneliti sekaligus berfungsi
sebagai “alat penelitian” yang tentunya tidak bisa melepaskan diri sepenuhnya
dari unsur subjektivitas. Dengan kata lain, dalam penelitian ini tidak ada alat
penelitian baku yang disiapkan sebelumnya.
Penggunaan judgement dalam penelitian mengimplikasikan bahwa metode
yang digunakan adalah metode kualitatif sekalipun tidak sepenuhnya. Objek yang
diteliti tidak lepas dari konteks waktu/situasi sehingga penelitian cenderung
berlangsung dalam setting/lingkungan nyata yang alamiah (natural).(Surya
Dharma, 2008:7)
Hasil penelitian lebih merupakan deskripsi interpretasi yang bersifat
tentatif dalam konteks waktu/situsai tertentu. Kebenaran hasil penelitian lebih
banyak didukung melalui kepercayaan (tructworthiness) berdasarkan konfirmasi
hasil oleh pihak-pihak yang diteliti.Penelitian Kualitatif bersifat eksploratoris
karena berusaha mengeksplorasi terhadap suatu permasalahan walaupun dengan
sedikit informan. Cara yang paling praktis dilakukan adalah dengan melakukan
in-depth interview maupun dengan proses Focus Group Discussion (FGD).
Logika dalam penarikan kesimpulan penelitian kualitatif dilakukan dengan
menggunakan logikan induktif yaitu berangkat dari hal-hal yang bersifat khusus
untuk menuju ke hal-hal yang bersifat umum berdasarkan informasi-informasi
yang membangunnya kemudian dikelaskan ke dalam suatu konsep.
Selain kedua hal pokok pendekatan diatas terdapat juga beberapa ahli yang
menggunakan, Pendekatan dengan Metode Gabungan (Mixed Methods Research),
yakni Penelitian gabungan, atau lebih dikenal dengan istilah multimedtodologi
dalam operations research, merupakan pendekatan penelitian yang memadukan
penjaringan dan analisis data kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan ini cenderung
5
didasarkan pada paradigma pragmatik (seperti orientasi konsekuensi, orientasi
masalah, dan pluralistik).
Pendekatan metode gabungan dibedakan ke dalam dua bentuk penelitian
metode gabungan (mixed method research) dan penelitian model gabungan
(mixed model research). Dalam penelitian metode gabungan peneliti
menggunakan strategi kualitatif pada satu tahapan dan strategi kuantatif pada
tahapan lain, atau sebaliknya. Sebagai contoh, seorang peneliti melakukan
eksperimen (kuantitatif) dan setelah itu melakukan wawancara terhadap partisipan
mengenai pandangan mereka terhadap eksperimen tersbut dan mencari tahu
apakah mereka setuju dengan hasilnya. Dalam penelitian model gabungan peneliti
memadukan strategi kuantitatif dan kualitatif dalam satu atau dua tahapan yang
sama. Sebagai contoh, seorang peneliti dapat melakukan sebuah survei dan
menggunakan sebuah kuesioner yang terdiri dari beberapa pertanyaan tertutup
dengan jawaban berganda (kuantitatif) dan beberapa pertanyaan terbuka
(kualitatif). Sebagai contoh lain, peneliti dapat menjaring data kualitatif yang
kemudian dirubah menjadi data kuantitatif.
Quantitative and Qualitative Research : Alternative Labels
Quantitative Qualitative Authors
Rasionallistic Naturalistic Guba &Lincoln (1982)
Inquiry from the Outside Inquiry from the inside Evered & Louis (1981)
Functionalist Interpretative Burrel & Morgan (1979)
Positivist Constructivist Guba (1990)
Positivist Naturalistic-ethnographic Hoshmand (1989)
Sumber : Julia Brannen (Ed): 1997 : 58)
Berdasarkan Williams (1988) maka, ada lima pandangan dasar perbedaan
antara pendekatan kuantitatif (istilah Williams dengan kuantitatif positivistik) dan
kualitatif. Kelima dasar pandangan tersebut ialah sifat realitas, interaksi peneliti
dan obyek penelitiannya, posibilitas generalisasi dan posibilitas kausal dan
peranan nilai.
6
1. Pada dasar pandangan sifat realitas, maka pendekatan kuantitatif melihat
realitas sebagai tunggal, konkrit, teramati, dan dapat difragmentasi.
Sebaliknya pendekatan kualitatif melihat realitas ganda (majemuk), hasil
konstruksi dalam pengertian holistik. Itulah sebabnya peneliti kuantitatif
lebih spesifik, percaya langsung pada obyek generalis, meragukan dan
mencari fenomena selanjutnya pada obyek realitas.
2. Pada dasar pandangan interaksi antara peneliti dengan obyek
penelitiannya, maka pendekatan kuantitatif melihat sebagai independen,
dualistik bahkan mekanistik. Sebaliknya pendekatan kualitatif melihat
sebagai proses interaktif, tidak terpisahkan bahkan partisipatif. Itulah
sebabnya penelitian kuantitatif agak memisahkan antara si peneliti sebagai
subyek pelaku aktif dan obyek penelitian sebagai obyek pelaku pasif dan
dapat dibebani aneka model penelitian oleh si peneliti. Sebaliknya dalam
pendekatan kualitatif ada substitusi situasi dan mutual experience,
bersama-sama di suatu medan (arena) dan tak terpisahkan yang sangat
mutual dan tumpang tindih. Terasa sekali kuantitatif melontarkan subyek
atas obyek yang saling terpisahkan, meneliti tentang sesuatu. Sebaliknya
kualitatif melontarkan obyek atas obyek, yang tak terpisahkan, meneliti
menembus di dalam sesuatu. Dengan perkataan lain, pendekatan
kuantitatif to solve the problem by surrounding the problem. Sebaliknya
pendekatan kualitatif to solve the problem by penetrating the problem.
3. Pada dasar pandangan posibilitas generalis, maka pendekatan kuantitatif
bebas dari ikatan konteks dan waktu (nomothetic statements), sedang
pendekatan kualitatif terikat dari ikatan konteks dan waktu (idiographic
statements). Itulah sebabnya peneliti kuantitatif dapat dikenai atau
dibebani dengan percobaan tertentu, lalu diukur hasilnya (ada macam-
macam jenis eksperimen). Sebaliknya peneliti kualitatif lebih menerjunkan
diri dalam riak gelombang gejolak obyek penelitian dan terbenam di
dalamnya. Ini agar dia menjadi mengerti, memahami, dan menghayati
(verstehen) pada obyek penelitiannya.
7
4. Pada dasar pandangan posibilitas kausal, maka pendekatan kuantitatif
selalu memisahkan antara sebab riil temporal simultan yang
mendahuluinya sebelum akhirnya melahirkan akibat-akibatnya.
Sebaliknya pendekatan kualitatif selalu mustahilkan usaha memisahkan
sebab dengan akibat, apalagi secara simultan. Sebab dan akibat adalah
nebula yang Pantha Rhei (mengalir kontinyu terus menerus). Itulah
sebabnya pendekatan kuantitatif selalu on line process, satu arah, mulai
dari awal sebab, proses, dan akhirnya akibat. Sebaliknya pendekatan
kualitatif selalu on cyclus process, kontinyu dan banyak arah, suatu
interaksi yang dipetakan dan masing-masing berupa sebab dan akibat
sebagai kutub-kutubnya. Proses sebab akibat adalah suatu kelanjutan dari
proses sistem model atau paradigma tertentu.
5. Pada dasar pandangan peranan nilai, maka pendekatan kuantitatif melihat
segala sesuatu bebas nilai, obyektif dan harus seperti apa adanya.
Sebaliknya pendekatan kualitatif melihat segala sesuatu tidak pernah bebas
nilai, termasuk si peneliti sendiri yang subyektif. Itulah sebabnya
penelitian kuantitatif selalu mengaku bahwa penelitian yang terbaik ialah
yang obyektif, jujur, netral, dan apa adanya, dan yang terpenting kebal
terhadap nilai-nilai di sekitar suatu obyek penelitian. Penelitian kualitatif
memustahilkan hal ini. Hasil pengamatan jenis penelitian, analisa datang
dan sekalian hasil penelitian tidak lepas (konstektual) dengan era, geografi,
budaya dan aliran-aliran nilai yang berpengaruh di situ. Peranan nilai
hendak dilihat dengan totalitas eksistensialnya.
Secara singkat, perbandingan ciri antara antara kedua pendekatan
penelitian diatas dapat digambarkan sebagai berikut:
Ciri Positivistik Naturalistik
1.Pandangan tentang
realitas
1.Berdimensi tunggal,
fragmental, tetap.
1. Berdimensi jamak,
utuh, berubah.
2. Hubungan peneliti 2. Terpisah 2. saling berinteraksi
8
dan objek
3. Prosedur penelitian 3. pengukuran, dari
“luar”
3. judgement, dari
“dalam”
4. Alat penelitian 4. Objektif dan baku 4. Peneliti yang
sekaligus sebagai alat
yang mengandung
unsure subyektif.
5. Setting Penelitian 5. Buatan/artivisial 5. Alamiah/natural
6 Hasil Penelitian 6 Generalisasi dan
prediksi, lepas dan
konteks waktu/situasi.
6 Deskripsi dan
interpretasi dalam
konteks waktu/situasi
tertentu.
Sumber: Surya Dharma, 2008:8
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dalam perkembangan yang
terakhir, dapat digunakan pendekatan penelitian kuantitatif dan penelitian
kualitatif dalam melekukan sebuah penelitian. Kedua bentuk penelitian tersebut
bisa digunakan untuk pengembangan ilmu dan atau untuk memecahkan masalah
praktis dalam kehidupan manusia. Pendekatan kuantitatif lebih bersifat “logiko-
hipotetiko verivikatif”, sedangkan penelitian kualitatif lebih mengutamakan pada
pemahaman makna tindakan manusia dalam saling tindaknya dengan sesama
anggota masyarakat. Penelitian kualitatif lebih banyak menggunakan statistika
dalam menguji hipotesis, sedangkan penelitian kualitatif tidak banyak
memerlukan statistika.
Di dalam penelitian kuantitatif instrument penelitian diharapkan dapat
mengungkap data dalam bentuk skala tertentu, sehingga dapat membuat
generalisasinya. Sedangkan dalam penelitian kualitatif data hasil penelitian
diperoleh secara langsung, misalnya wawancara, dan observasi partisipasi,
sehingga dapat disimpulkan sebagaimana adanya. Secara singkat pendekatan
9
dapat dibedakan atas beberapa jenis, tergantung pada sudut pandangannya,
walaupun sebenarnya antara jenis yang satu dengan jenis yang lain kadang-
kadang saling over lapping. (Suharsimi Arikunto, 2010:121)
2.3 Pendekatan Menurut Teknik Samplingnya
Jenis pendekatan ini menggunakan objek yang diteliti dalam menggambil
pendekatan suatu penelitian. Pada dasarnya sampel merupakan bagian dari
populasi yang memperoleh perlakuan penelitian, yang secara keseluruhan
mempunyai sifat atau karakteristik yang sama dengan sifat atau karakteristik
populasi. Sampel merupakan wakil yang bersifat representatif dari populasi,
khususnya dalam hal "pendataan".Terdapat beberapa pendapat para ahli
mengenai pengertian sampel, antara lain :
1. David Nachmias and Chava Nachmias (1981) mendefinisikan, sampel
sebagai bagian dari populasi yang karakteristiknya tidak berbeda dengan
karakteristik populasi.
2. Bruce W. Tuckman (1972) mendeskripsikan, sampel sebagai kelompok
yang mewakili populasi serta berperan sebagai responden. Di dalam
penelitian sosial maka masalah sampel di samping sangat penting juga
kompleks.
3. Sumadi Suryabrata (1983) mengatakan, bahwa menentukan sampel sangat
penting peranannya di dalam penelitian karena semakin tidak sama sifat
sampel itu dengan populasinya, maka semakin besar kemungkinan
kekeliruan yang timbul dalam menggeneralisasikan kesimpulan penelitian.
Oleh karena itu harus diupayakan agar penentuan sampel tidak keliru.
10
Jadi kesalahan dalam menentukan sampel ("sampling error"), baik jumlah
dan sifatnya, akan berakibat pada tidak dapat digeneralisasikannya kesimpulan
penelitian kepada seluruh anggota populasi, akibatnya kesimpulan penelitian
hanya dapat diberlakukan secara terbatas pada anggota sampel itu sendiri.
Sampel tidak harus berupa manusia atau individu, tetapi dapat berupa buku,
patung, rumah, dan benda-benda lainnya; tergantung dari populasinya. Kalau
populasinya manusia maka sampelnya juga manusia, dan kalau populasinya
benda maka sampelnya pun berupa benda pula. Meskipun demikian dalam
penelitian sosial umumnya sampel berupa manusia, baik pengertian individu
maupun kelompok. Jenis pendekatan ini menggunakan objek yang diteliti dalam
mengambil pendekatan suatu penelitian. Yang termasuk kedalam jenis pendekatan
ini adalah:
a. Pendekatan populasi
Dalam pendekatan populasi, peneliti menggunakan populasi atau seluruh
komponen dari subjek penelitian sebagai sumber data dalam penelitian
tersebut. Jadi yang menjadi target pendekatan penelitian ini adalah
populasi.
b. Pendekatan sampel
Sering kali terjadi bahwa peneliti tidak dapat melakukan studi terhadap
semua anggota yang menjadi objek penelitian, sehingga mereka hanya
mampu mengambil sebagian dari populasi (sampel), dalam penelitian ini
biasanya digunakan pendekatan sampel.
c. Pendekatan kasus
Penelitian kasus adalah penelitian yang bertujuan untuk mempelajari
secara intensif tentang latarbelakang suatu keadaan tertentu yang ada
sekarang dan interaksi lingkungan suatu unit sosial: individu, kelompok
lembaga atau masyarakat. Studi kasus pada dasarnya mempelajari secara
intensif seorang individu yang dipandang mengalami suatu kasus tertentu.
Misalnya, mempelajari secara khusus anak yang nakal, anak yang tidak
bisa bergaul dengan orang lain atau anak yang selalu gagal belajar.
11
2.4 Pendekatan Menurut Timbulnya Variabel
Yang termasuk kedalam jenis pendekatan menurut timbulnya variabel
adalah:
1. Penekatan non-eksperimen
2. Pendekatan Eksperimen
Pendekatan non-eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan
menjelaskan/menggambarkan variabel masa lalu dan sekarang(sedang terjadi).
Misalnya, penelitian mengenai kemunduran prestasi belajar siswa, kemunduran
rasa tanggung jawab.
Pendekatan Eksperimen adalah penelitian yang dilakukan terhadap
variabel-variabel yang akan datang, penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan
apa-apa yang akan terjadi bila variabel-variabel tertentu dikontrol atau
dimanipulasi secara tertentu. Jadi pendekatan ekperimen dapat diartikan sebagai
pendekatan yang digunakan dalam melakukan penelitian eksperimen.
Yang termasuk kedalam jenis pendekatan penelitian menurut pola-pola
sifat peneliatian Non-eksperimen adalah sebagai berikut :
1. Penelitian kasus (case-studies)
Selain dapat dikumpulkan dari berbagai sumber pustaka yang telah
ada, pengumpulan data suatu penelitian dapat pula dilakukan dengan
mengadakan kuliah kerja (field work). Salah satu bentuk dari kuliah kerja
itu adalah case study, yang dalam sejarah pertumbuhannya mula-mula
dipergunakan untuk menggambarkan dan menunjang suatu pendapat atau
dalil. Pendekatan ini digunakan untuk memecahkan suatu problema
melalui pengumpulan data dalam bentuk beberapa case yang konkrit dan
terperinci
2. Penelitian kausal komparatif
Pendekatan kausal komparatif adalah penelitian yang dilakukan
untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat dengan cara
berdasarkan atas pengamatan terhadap akibat yang ada, mencari kembali
faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data terentu.
12
Hal ini berlainan dengan metode eksperimental yang mengumpulkan
datanya pada waktu kini dalam kondisi yang dikontrol. Mislanya,
penelitian sikap santai siswa dalam kegiatan belajar, mungkin
menyebabkan banyaknya lulusan pendidikan tertentu yang tidak dapat
lapangan kerja.
3. Penelitian korelasi
Penelitian korelasional adalah penelitian yang dilakukan untuk
mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan
variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien
korelasi. Jadi dalam menggunakan pendekatan ini, peneliti dituntut
mempelajari dua variabel atau lebih, yakni sejauh mana variabel dalam
satu variabel berhubungan dengan variabel lain. Misalnya, studi
mempelajari hubungan antara skor pada tes masuk perguruan tinggi
dengan indeks prestasi.
4. Penelitian historis
Pendekatan histori yaitu usaha untuk mempelajari dan mengenali
fakta-fakta dan menyusun kesimpulan mengenai peristiwa-peristiwa masa
lampau. Disini peneliti dituntut mengemukakan fakta, menilai dan
menafsirkan fakta yang diperoleh secara sistematis dan objektif untuk
memahami masa lampau. Temuan- temuan masa lampau tersebut bisa
dijadikan bahan untuk masa sekarang dan meramalkan peristiwa yang
akan datang.
5. Penelitian filosofis
Dari uraian-uraian pendekatan penelitian menurut pola-pola atau
sifat penelitian non-eksperimen, maka dapat dikelompokkan bahwa jenis
penelitian kasus (case-studies), pendekatan penelitian kausal komparatip
dan penelitian korelasi dapat dinamakan juga sebagai penelitian deskriptif.
2.5 Pendekatan Menurut Model Pengembanagn atau Model Pertumbuhan.
1. “One-shot” model pendekatan yang menggunakan satukali
pengumpulan data pada “suatu saat”. Misalnya, penelitian yang
13
dilakukan untuk meneliti perkembangan motorik pada anak usia 1
tahun, penelitian dilakukan pada
2. Longitudinal Model, yaitumempelajari sebagai tingkat pertumbuhan
dengan cara “mengikuti” perkembangan bagi individu-individu yang
sama. Misalnya, meneliti perkembangan motorik sekelompok anak
umur 7 bln, 8, 9, 10, 11, 12 bulan, dst, dengan demikian, penelitian
dilakukan pada beberapa waktu terhadap 1 kelompok.
3. Cross-sectional model,yaitu gabungan antara model a dan b, untuk
memperoleh data yang lebih lengkapyang dilakukan dengan cepat,
sekaligus dapat menggambarkan perkembangan individu selama dalam
masa pertumbuhankarena mengalami subjek dari berbagai tingkat
umur.Misalnya, seorang peneliti yang meneliti perkembangan pola pikir
suatu sekolah dasar, maka peneliti meneliti secara serentak kelas I, II,
III, IV, V dan VI.
2.6 Pendekatan Menurut Desain atau Rancangan Penelitiannya
Walaupun ada beberapa jenis desain atau rancangan penelitian, namun
secara garis besar ada tiga rancangan dasar yaitu:
1. Rancangan rambang luar
2. Rancangan ulangan
3. Rancangan factorial
Campbell dan Stanly membagi jenis-jenis desain ini berdasarkan atas baik
buruknya eksperimen, atau sempurna tidaknya eksperimen. Secara garis besar
mereka mengelompokan menjadi:
1. Pre Eksperimental Design
Jenis ini seringkali dipandang sebagai eksperimen yang tidak sebenarnya.
Oleh karena itu sering disebut juga dengan istilah quasi experiment atau
eksperimen pura-pura. Disebut demikian karena eksperimen jenis ini belum
memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang dapat dikatakan ilmiah
mengukuti peraturan-peraturan tertentu. Ada tiga jenis design yang dimaksukkan
ke dalam kategori pre experimental design, diantaranya:
14
a. One shot case study
Desain ini sangat sederhana sehingga kurang bernilai ilmiah, peneliti
hanya mengadakan treatment satu kali yang diperkirakan sudah mempunyai
pengaruh. Kemudian diadakan post test, dari hasil post test diambil kesimpulan
dengan dua cara, yaitu dengan melihat rata-rata hasil dan membandingkan dengan
standar yang diinginkan dan dibandingkan dengan rata-rata test sebelum
treatment.
b. Pre test and post test group
Didalam desain ini observasi dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum
eksperimen dan sesudah eksperimen, observasi yang dilakukan sebelum
eksperimen disebut pre test dan observasi yang dilakukan setelah eksperimen
disebut post test.
c. Static group comparison
Pada design ini sudah ada kelompok lain sebagai standar eksternal.
2. True Experimental Design
Yaitu jenis-jenis eksperimen yang dianggap sudah baik karena sudah
memenuhi persyaratan, yang dimaksud dengan persyaratan dalam eksperimen
adalah adanya kelompok lain yang tidak dikenal eksperimen dan ikut mendpatkan
pengamatan.
2.7 Penentuan Pendekatan
Pedekatan penelitian banyak dipengaruhi oleh jenis dan banyaknya
variabel tetapi sebaliknya jenis variabel juga dipengaruhi oleh jenis pendekatan,
selain pendekatan penelitian ini dipengaruhi oleh banyak dan jenis variabel tetapi
masih ada faktor-faktor yang mempengaruhi jenis pendekatan ini, antara lain:
1. Tujuan pendekatan
2. Waktu dan dana yang tersedia
15
3. Tersedianya subjek penelitian
4. Minat atau selera penelitian
Walaupun masalah penelitiannya sama, tetapi kadang-kadang peneliti
dapat memilih satu diantara dua atau lebih jenis pendekatan penelitian yang bisa
digunakan untuk memecahkan masalah tersebut.
16
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pendekatan dalam penelitian merupakan dua hal yang tak terpisahkan.
Pendekatan penelitian digunakan untuk mempermudah peneliti melakukan
penelitiannya. Pendekatan yang digunakan itu disesuaikan dengan penelitian
yang akan dilakukan. Jadi jenis-jenis pendekatan juga dapat dikelompokkan
berdasarkan jenis penelitian yang dilakukan.
Pada dasarrya Pendekatan penelitian itu ada dua yakni pendekatan
Kuantitif ( positivistik) dan pendekatan Kualitatif (naturalistik). Namun dalam
perkembangannya beberapa ahli menggabungkan kedua jenis pendekatan
tersebut kedalam penelitiannya, dengan pendekatan Metode Gabungan (Mixed
Methods Research).
Merujuk pendapat dari para ahli maka, dapat disimpulkan bahwa
terdapat lima pandangan dasar yang membedakan antara pendekatan
kuantitatif (positivistik) dan kualitatif (naturalistik). Kelima dasar pandangan
tersebut ialah sifat realitas, interaksi peneliti dan obyek penelitiannya,
posibilitas generalisasi dan posibilitas kausal serta peranan nilai.
3.2 Saran
Sebagai seorang mahasiswa yang sering bersinggungan dengan
penelitian dan kegiatan ilmiah, sebaiknya harus memahami dan mengerti dalam
ilmu metodologi penelitian, khususnya dalam mengetahui Pendekatan yang
akan digunakan pada penelitian yang akan dilakukannya, agar tidak terjadi
kesalahan.
17
DAFTAR PUSTAKA
Sujana, Nana dan Ibrahim.1989. Peneliitian dan Penilaian Pendidikan.Bandung :
Sinar Baru.
Yousda, I. Amirman dan Arifin Zainal. 1993. Penelitian dan Statistik Pendidikan.
Jakarta : Bumi Askara.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta :Rineka Cipta.
Surya Dharma, MPA., Ph.D.2008. Pendekatan, Jenis, Dan Metode Penelitian
Pendidikan : Jakarta.
Brannen, Julia, Memadu Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, 1997.
Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Sumber Internet:
Mulyadi, Dani.2012.Pengertian Pendekatan Kuantitatif.
http://dani-mulyadi.blogspot.com/2012/12/pengertian-pendekatan-
kuantitatif.html .[22 september 2013]
Adnyani, Made.2012.Metodologi Penellitian.
file:///F:/METODOLOGI%20PENELITIAN/PENDEKATAN%20PENELITIAN
%20_%20blognya%20made.htm [22 september2013]
Hariyanto.2012. Pendekatan, Jenis dan Metode Penelitian Pendidikan.
file:///F:/METODOLOGI PENELITIAN/METODE PENELITIAN ) Pendekatan,
Jenis dan Metode Penelitian.htm[23 september 2013]
Alzamlubawi, Abu.2012.Memilih Pendekatan Penelitian.
http://abualzamlubawi.blogspot.com/2012/04/memilih-pendekatan-penelitian.html
[ 26 september2013]
18