Metode Top Down

6
METODA PELAKSANAAN TOP DOWN IPA]DA iPIR@YItsK IPONEASII IDASS STRI'KTINR GIBIDI'N@ KO MIPJIIBK JPBIRKANTTO IRAN tsANK IINID @N]tsSIIA ( KOIPIE]RITI ) JL BUDI KEMULIAAN _ JAI(ARTA BRS JAIGRTA. JULI 1996 V'

description

Teknik sipil

Transcript of Metode Top Down

  • METODA PELAKSANAAN

    TOP DOWN

    IPA]DA iPIR@YItsK IPONEASII IDASS STRI'KTINR GIBIDI'N@KO MIPJIIBK JPBIRKANTTO IRAN tsANK IINID @N]tsSIIA

    ( KOIPIE]RITI )JL BUDI KEMULIAAN _ JAI(ARTA

    BRSJAIGRTA. JULI 1996

    V'

  • PEI-AKSANAAN PEICF,RJAAN TOP DOWNDI PROYEK BANK INDONESIA GEDUNG D

    I. PENDAHULUAN

    Gedung BI D ini direncanakan merupakan gedung dengan 10 lantai ke atas danke bawah ( basement ). Sepuluh lantai ke atas merupakan perkantoran(dua) lantai ke bawah (basement) merupakan tempat parkir dan ruangan-fasilitas seperti ruang genset.Seperti diketahui kondisi tanah di lokasi dimana bangunan ini akan didirikan,jelek dan lunak serta muka air tanah sangat tinggr, yaitu

    - 1.50 m dari muka

    yang ada. dan pada musim hujan kadang-kadang sampai -

    1.00 m di bawahtanah.Bila bangunan ini dilaksanakan dengan cara konvensionaf yaitu dengan galiandengan menurunkan muka air tanah sampai batas dasar Basement II (-10maka dikhawatirkan bangunan di sekitarnya yang telah ada dengan bermacam-sistem pondasi akan mengalami gangguan, kerusakan, penurunan, dan sebagainyaturunnya muka air tanah yang sangat besar/tinggi. Selain itu akibat kondisi tanlunak dan kemiringannya sangat landal maka kemungkinan tanah di basekitarnya akan terkikis habis oleh galian terbuka ini.

    II. DINDING PENAIIAN TANAIIUntuk menghindari hal-hal di atas tadi maka sistem penggalian dilakukanDinding Penahan Tanah tegalq yang dalam hal ini sebagai penahan tanah (R"Wall) di sekeliling bangunan dan yang nantinya jugu berfungsiDinding Basement, dibuat dari barisan pipa-pipa baja dengan diametermm dengan tebal 12 mm yang dipancang sampai kedalaman 35-45 m dari mukaasli hingga mencapai lapisan tanah yang mengandung clay dan tidak terlalu besedikit kedap air.

    TIAN6/

    n

    -35.00 m sd -a100rrr-.

    (o) (b)Gbr. I

    Dinding Penahan Tanah ( Retaining Wall )

    lantailan Znngan

    muka

    yangunan

    bagai

    tanahserta

  • Dinding penahan tanah ini diharapkan juga sebagai penahan air.Untuk itu perlu celah di antara pipa-pipa yang pada pelaksanaannya nanti digroagar kedap air.

    III. STRUTTING / PENYOKONG DINDINGPada waktu galian atau pembuangan tanah dari dalam bangunan dilaksanakan, tetanah ditambah tekanan air pada dinding akan membesar sejalanmakin dalamnya galian, yang pada kedalaman tertentu dinding penahan tanah tadikuat.

    (2a) (2b) (2b)Gbr- 2

    Tekanan Tanah.dan Air pada Dinding

    Untuk mengantisipasi tekanan tanah dan air maka perlu dibuat penyokong-penstrutting pada dinding tersebut. Dalam hal ini lantai dibuat dan dimanfaatkanpenyokong sebelum galian dimulai.

    Loniai dasar

    Gbr.3Ptnt Baton/ Lantai llasar Sebagai Strntting

    =th

    +

  • Atau dengan kata lain lantai dasar atau lantai yang selevel dengan muka tanahlebih dulu. Sesudah lantai tersebut cukup kuat maka tanah dibadapat dikeluarkan/digali melalui lubang-lubang galian pada lantaisudah dipersiapkan terlebih dahulu.Galian ini dilakukan sampai kedalaman lantai berikutnya.

    LANT

    Gbr- 4Plat I-antai dan Basem.ent-I Sehgai Strutting Pada Lapis II

    Bila dalam perhitungan, dinding penahan tanah yang telah disokong pada lantaidapat menahan tekanan tanah dan air sampai dengan l-antai Basement II.galian dapat terus dilakulian. Kemudian lantai B.II dapat dibuat / dicor.

    Untuk Proyek BI Gedung D ini, hal tersebut di atas tidak memungkinkandilaksanakan. Sehingga pada saat galian telah sampai pada Basement I ( B.I ),pngecoran plat lantai B.I dapat dilaksanakan terlebih dahulu sebelum penggaliadilaksanakan.

    ,

    Plat lantai ini nantinya akan berfungsi lagi sebagai penyokong/strutting lapis ke II.Demikian diulangi lagi, bila lantai Basement I ini sudah cukup kuat. maka galianpembuatan Basement II dapat dilaksanakan.

    ibuathoyoyang

    dasarmaka

    maka

    untuk

    SMUTTING LA

    LANTAI B.ISTRUTTIN6 L

    LANTAI B.II

  • ini:ofiluga

    TIAN6 LTTAMAIKIN6 POST)

    ""^r^] [ Tc;

    Gbr.5fiang-tiang Pendukung atau King Post

    Bila bentang kedua dinding penahan tanah ini cukup besar. maka perlu ada tiang-pengaku/pendukung di tengah bentang ( Gbr. 5 ). Tiang-tiang ini atau biasa dis" KING POST " harus cukup kuat untuh menahan beban lantai-lantai yangdibuat, sementara lantai yang terbawah (raft foundation) plat dasar bangunannantinya akan berfungsi sebagai pondasi bangunan ini belum dilaksanakan.

    Untuk menghubungkan tiang-tiang pipa baja ini dengan lantai B.I atau I-antaidipakai profil-profil baja yang dilaskan pada pipa ( Gbr.6 ). I:ntaiseolah-olah tergantung pada pipa-pipa pondasi ( KingPost ). Fungsi dari profil-baja ini adalah untuk menahan geseran antara lantai dan pipa baja yangdisebut u Shear FIead ".

    PLAT BITON

    Gbr- 6Penahan Geser ( Shear Head ) Pada Pipa Pondasi dan King Post

  • IV. DEWATERING / PENGERTNGAN

    Muka air tanah pada lokasi ini sangat tinggr. Untuk menanggulangi pengaruh ipada pelaksanaan pe.kerjaan maka air yang tergenang di dalam bangunanrembesan air yang masih ada dibuang keluar, sehingga muka air di dalam dindinllebih rendah dari muka air di luar dinding.Air dipompa melalui beberapa sumtu pengering yang terlebih dahulu disiapkan.

    Yort|ra.

    dnAvy DEV/ATERIN6

    .[-- - 20

    Gbr.7Pen gerin pn ( Dewatering)

    Pada kenyataannya, akibat dinding yang kedap air ini cukup dalanc, maka naiknyadalam bangunan pada saat pompa tidak dihidupkan sangat kecil yaitu 20

    - 25 cm s

    Hal ini dapat dipantau pada ketinggian air di dalam sumur-sumur pengeringdiukur setiap hari.Dengan demikian,pekerjaan di bawah muka air tanah ini dapat dilakukan tanpa tergair tanah.

    r lnlataujauh

    ir di:hari.yang

    nggu

    L....