Involving People Top Down Bottom Up

26
157 Lampiran 2 TRASKRIP WAWANCARA (JENJANG TK, SD, SMP, SMA , SMK*) Dimensi : Penelitian Hari/Tanggal : 20 April 2013 Informan : Kepala Sekolah / Wakil Kepala Sekolah / Guru/ Karyawan/ Siswa - siswi Humas/ Hubin (WKS4 ), Komite Sekolah : Matias M, SPd Tempat : SMK Negeri 2 Salatiga NO PERTANYAAN URAIAN JAWABAN SIMPUL AN JAWAB AN 1 Bagaimanakah Kepala Seko- lah Merencanakan penyiapan program prosedur SMK Ne- geri 2 Salatiga sampai men- dapatkan sertifikat SMM ISO 9001:2000 dan 9001:2008? Hal-hal yang perlu mendapatkan perbaikan di sekolah dan dalam perencanaan tidak merugikan sekolah komite mendukung. 2 a.Bagaimanakah peran Kepe- mimpinan (Leadership) da- lam pelaksanaan pening- katan program Sistem manajemen mutu ISO 9001:2008? Sampai saat ini saya pandang tidak ada masalah, dan meka- nisme telah berjalan, kembali kepada kepribadian personal pe- laksana sistem masing-masing, dalam memaknai sistem berkisar 25 % yang belum baik? 3 a. Bagaimana Mekanisme Kerja dan pelibatan per- sonil (Involving People) demi terwujudnya war- ga sekolah yang sadar mutu? Pelibatan sudah memenuhi instruksi kerja yang di-jalankan bersama baik Top Down maupun Bottom Up akan tetapi masih pada sebatas menyelesaikan tanggungjawab secara indivi- dual semata, belum secara tersistem 4 Bagaimana Pendekatan Sis- tem Pengelolaan ( System Approach ) ? Pendekatan pengelolaan menga- cu kepada sistem yang ada polanya dikembalikan kepada in- dividu yang melaksanakan sis- tem, apakah konsisten mene- rapkan manajemen yang berlaku? Biar sepakat untuk melaksanakan sistem manaje- men yang disetujui bersama?

Transcript of Involving People Top Down Bottom Up

Page 1: Involving People Top Down Bottom Up

157

Lampiran 2 TRASKRIP WAWANCARA

(JENJANG TK, SD, SMP, SMA, SMK*)

Dimensi : Penelitian

Hari/Tanggal : 20 April 2013 Informan : Kepala Sekolah/

Wakil Kepala Sekolah/

Guru/Karyawan/ Siswa-siswi Humas/

Hubin (WKS4),

Komite Sekolah : Matias M, SPd Tempat : SMK Negeri 2 Salatiga

NO

PERTANYAAN

URAIAN

JAWABAN

SIMPULAN

JAWAB

AN

1 Bagaimanakah Kepala Seko-

lah Merencanakan penyiapan program prosedur SMK Ne-

geri 2 Salatiga sampai men-

dapatkan sertifikat SMM ISO 9001:2000 dan 9001:2008?

Hal-hal yang perlu mendapatkan

perbaikan di sekolah dan dalam perencanaan tidak merugikan

sekolah komite mendukung.

2 a.Bagaimanakah peran Kepe-

mimpinan (Leadership) da-

lam pelaksanaan pening-

katan program Sistem manajemen mutu ISO

9001:2008?

Sampai saat ini saya pandang

tidak ada masalah, dan meka-

nisme telah berjalan, kembali

kepada kepribadian personal pe-laksana sistem masing-masing,

dalam memaknai sistem berkisar

25 % yang belum baik?

3 a. Bagaimana Mekanisme Kerja dan pelibatan per-

sonil (Involving People)

demi terwujudnya war-

ga sekolah yang sadar mutu?

Pelibatan sudah memenuhi instruksi kerja yang di-jalankan

bersama baik Top Down maupun

Bottom Up akan tetapi masih

pada sebatas menyelesaikan tanggungjawab secara indivi-

dual semata, belum secara

tersistem

4 Bagaimana Pendekatan Sis-

tem Pengelolaan ( System Approach ) ?

Pendekatan pengelolaan menga-

cu kepada sistem yang ada polanya dikembalikan kepada in-

dividu yang melaksanakan sis-

tem, apakah konsisten mene-rapkan manajemen yang

berlaku? Biar sepakat untuk

melaksanakan sistem manaje-men yang disetujui bersama?

Page 2: Involving People Top Down Bottom Up

158

5 Bagaimana Peningkatan ber-

kesinambungan (Continous Improvement) dilaksanakan?

Pihak manajemen dalam melak-

sanakan program yang dilaku-

kan baik bersifat harian, ming-guan, bulanan, semesteran,

maupun yang tahunan, supaya

mengingatkan individu pemakai agar tetap konsis-ten melakukan

berdasarkan sistem yang ada-

,karena semua pihak terlibat dan tidak ada yang dirugikan.Komite

membantu menyelesaikan pro-

gram yang direncanakan oleh

Sekolah

6 Bagaimana pembuatan Ke-putusan dilakukan? apakah

berdasarkan fakta (Factual decision making)?

Sekitar enam bulan yang lalu orang tua memberikan masukan

mengenai Parkir sepeda motor

peserta didik yang dirasa belum

meme-nuhi kualifikasi sebagai tempat parkir yang layak?

Karena semua sepeda motor

masih terkena panas sinar matahari dan kehujanan?

Mengusulkan kepada komite

sekolah agar tempat parkir dibuat lebih layak dengan

memberikan peneduh.

7 Apakah pelaksanaan pro-

gram bermuara pada

kepuasan pelanggan(costu-mer satisfaction)?

Memperhatikan kualitas lu-

lusannya, yang lulus 100%,

nampaknya pelanggan puas menyekolahkan peserta didik di

SMK N 2 Salatiga, dan juga

lulusannya terserap ke dunia kerja sam-pai 60%, dibeberapa

peru-sahaan ternama Nasional,

sisanya menjadi wirausahawan, melanjutkan ke pendidikan ting-

gi

8 Sejauhmana hubungan sa-

ling menguntungkan dengan

mitrakerja/pemasok (Mutu-ally beneficial supplier rela-tionships) berjalan?

Dengan menerapkan kuri-kulum

berbasis industri, lulusan smkn

2 salatiga menjadi lebih banyak yang terserap ke industri, mitra

kerjasama dengan institusi

pasangan juga berjalan semakin baik.

9 Faktor - faktor pendukung pelaksanaan Sistem Mana-

jemen Mutu ISO di SMK

Faktor-faktor pendukungnya antara lain Sekolah, warga

sekolah, Komite Sekolah, Orang

Page 3: Involving People Top Down Bottom Up

159

Negeri 2 Salatiga? Tua Siswa, infrastruktur, men-

jadi lebih baik dalam men-

dukung sistem manajemen sekali-pun belum seratus

prosen, karena masih terdapat

pe-rencanaan Gedung Serba-guna.

10 Faktor-faktor penghambat pelaksanaan Sistem Mana-

jemen Mutu ISO 9001:2008?

Faktor penghambatnya ke-terbatasan kemampuan individu

pelaksana sistem manajemen,

Administrasi Guru yang tidak lengkap, ketepatan kuwajiban

orang tua siswa dalam melunasi

SPP, keterlambatan kehadiran siswa, Inkonsisten dalam peng-

komunikasian perencanaan, pe-

laksanaan dan evaluasi program,

dan terus menerus harus di-ingatkan.

11 Sejauh manakah Sistem ma-

najemen ISO sudah men-

jangkau seluruh aspek di semua lini SMK Negeri 2

Salatiga?

Dari perencanaan program yang

dilaksanakan Top Down, kem-

balinya keterlaksanaan program tidak selalu mencapai harapan

seperti apa yang telah diren-

canakan, jadi belum menjangkau

semua lini.

12 Sejauhmana manfaat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001-

:2008, ter-hadap Lembaga

SMK Negeri 2 Salatiga? a. Manfaat bagi lem-

baga?

b. Manfaat bagi Guru/

karyawan? c. Manfaat bagi siswa?

d. Manfaat bagi pema-kai

lulusan?

Manfaat bagi lembaga semua yang direncanakan sekolah

menjadi lebih tertata, langkah-

langkahnya jelas, manfaat bagi guru karyawan, menjadi lebih

tertib dalam administrasi, job

diskripsi karyawan menjadi lebih

jelas dan tertata, manfaat bagi siswa tujuan masuk ke lembaga

pendidikan ini menjadi lebih

terjamin kualitasnya alumninya dan bakal lapangan pekerjaan

yang dapat lebih terjangkau,

manfaat bagi Lulusan karena manajemen yang baik, maka

kepercayaan terhadap lulusan

lebih meningkat.

Page 4: Involving People Top Down Bottom Up

160

Lampiran 2 TRASKRIP WAWANCARA

(JENJANG TK, SD, SMP, SMA, SMK*)

Dimensi : Penelitian

Hari/Tanggal : 20 April 2013 Informan : Kepala Sekolah/Wakil

Kepala Sekolah/

Guru/ Karyawan/ Siswa-siswi Sarpras

(WKS3), Asdiqo’, SPd

Tempat :_SMK Negeri 2 Salatiga

NO

PERTANYAAN

URAIAN JAWABAN

SIMPUL

AN JAWABA

N

1 Bagaimanakah Kepala Seko-

lah merencanakan penyiap-

an program prosedur SMK Negeri 2 Salatiga sampai

mendapatkan sertifikat SMM

ISO 9001:2000 dan 9001-:2008?

Penyiapan untuk mendapatkan

sertifikat Iso 9001:2000 dan

9001:2008 tidak mudah diawali dengan mensosialisasikan Sis-

tem Manajamen ISO kepada

Guru dan Staf karyawan SMK negeri 2 Salatiga, melebar lagi

ke ketua unit-unit kerja (8 unit

kerja), 1 Unit administrasi Tata Usaha, 1 unit Perpustakaan,

Unit BP dan BK, unit-unit kerja

BELMOT, dilanjutkan dengan pelatihan-pelatihan penyusun-

an sistem manajemen, terdiri

dari penyusunan Sasaran Mutu, Pedoman Operasional

Standar, Instruksi kerja dan

pembuatan form-form pendu-

kung pada setiap unit kerja yang dikoordinir oleh tim kerja

manajemen Mutu, Selanjutnya

penyusunan skedul untuk me-laksanakan audit internal ma-

sing-masing unit kerja, sampai

dengan eksternal audit yang telah berlangsung 3 kali.

2 a.Bagaimanakah peran Ke-pemimpinan (Leadership)

dalam pelaksanaan pe-

ningkatan program Sistem manajemen mutu ISO

Kepemimpinan yang dilakukan memerlukan kepedulian Top

manajemen terhadap program

sistem manajemen mutu, seka-lipun dibeberapa hal masih

Page 5: Involving People Top Down Bottom Up

161

9001:2008? terdapat kekurangan disana-

sini

3 a.Bagaimana Mekanisme

Kerja dan pelibatan per-

sonil ( Involving People) demi terwujudnya war-

ga sekolah yang sadar

mutu?

Oleh Wakil manajemen mutu

dilaksanakan adanya beberapa

program yang dikhususkan untuk peningkatan pengetahu-

an tentang sistem Manajamen

mutu, melalui beberapa pelatih-an, workshop, dengan menda-

tangkan nara sumber dari pihak

luar, maupun dari dalam sen-diri.

4 Bagaimana Pendekatan Sis-tem Pengelolaan (System

Approach) ?

Pendekatan sistem pengelolaan di WKS3, di bidang sarana

prasarana, telah memiliki pedo-

man mutu yang mana diatur bahwa sistem pengadaan, pro-

sedurnya Top Down sedangkan

pelaksanaannya Bottom Up se-muanya diusulkan dari bawah,

kemudian diverifikasi oleh tim,

dibentuk tim dari pusat yang

melibatkan kalangan bawah, walaupun dalam perjalannya

karena waktu, sebagai WKS3,

juga mengajar, akhirnya bebe-rapa pekerjaan dilaksanakan

tidak melalui tim yang di atas,

tetapi tetap mengetahui pada akhirnya.

5 Bagaimana Peningkatan ber-kesinambungan (Continous

Improvement) dilaksanakan?

Program continous improvement belum dapat dilaksanakan, ke-

depannya diharapkan ada yang

mengkaji, meneliti, bagaimana suatu pekerjaan itu sudah

dilaksanakan, evaluasinya ba-

gaimana dan tindak lanjutnya bagaimana?. Karena terbatas-

nya capabilitas SDM menja-

dikan sistem belum berjalan

seperti yang diharapkan?

6 Bagaimana pembuatan Ke-putusan dilakukan? apakah

berdasarkan fakta (Factual decision making)?

Pembuatan keputusan di lem-baga ini (SMK Negeri 2 Salatiga)

sudah berdasarkan fakta, tetapi

terkadang karena terlalu “open”

nya manajemen dalam pengam-bilan suatu keputusan akhirnya

Page 6: Involving People Top Down Bottom Up

162

bertele-tele, sehingga banyak

mengalami kerugian, kadang-

kadang program yang seharus-nya menjadi pilot program dari

sekolah ini tidak terlaksana,

karena semua program dibuat secara bersamaan, dan bottom

up, sehingga ketika “share” kan

pilot program tidak terlaksana, karena kalah prioritas dengan

program lainnya.

7 Apakah pelaksanaan pro-

gram bermuara pada ke-

puasan pelanggan (cos-tumer satisfaction)?

Berkaitan dengan kepuasan pe-

langgan, adanya siswa, orang

tua, industri pasangan, pema-kai lulusan, diharapkan semua

program dapat memuaskan

pelanggan, akan tetapi karena

kendala pelaksanannya, contoh-nya: di bidang sarpras belum

dapat memberikan pelayanan

yang baik seperti akses jalan (koridor) antar ruang seperti

selesainya upacara bendera

siswa masuk ruangan dan men-jadikan kelas kotor kembali

karena akses jalan koridor dari

lapangan upacara ke kelas belum ada? Seharusnya ada

pengerasan / paving jalan, ka-

rena kembali pada pengambilan keputusan yang lebih banyak di

“share” kan ke forum rapat, ak-

hirnya program menjadi ter-

hambat.

8 Sejauhmana hubungan sa-ling menguntungkan dengan

mitra kerja/pemasok ( Mutu-ally beneficial supplier rela-tionships ) berjalan?

Berkaitan dengan pemasok atau mitra kerja, hubungan dengan

lembaga sudah membaik, akan

tetapi baru beberapa peru-

sahaan atau mitra kerja yang hubungannya sampai pada

taraf tindak lanjut.Contohnya

seperti PT Astra Daihatsu, yang pada awalnya hanya merekrut

tenaga kerja, dari SMK Negeri 2

Salatiga dan sekitarnya, pada akhirnya sudah sampai pada

kerja sama pelaksanaan PSG di

Page 7: Involving People Top Down Bottom Up

163

Astra Daihatsu peserta didik

dari SMK Negeri 2 Salatiga

sudah diterima PSG di Industri ini.Hal ini menjadikan perlunya

di prepare pada industri yang

lain yang merupakan kerja besar lembaga.Biar bisa mena-

rik mitra kerja kita untuk

bekerjasama lebih intens de-ngan Institusi pasangan Lem-

baga diwaktu mendatang.

9 Faktor-faktor pendukung pe-

laksanaan Sistem Manaje-

men Mutu ISO di SMK Negeri 2 Salatiga?

Faktor-faktor pendukung dian-

taranya tersedianya SDM yang

bagus dan memahami tentang Sistem manajemen ISO, dan

tahun ini adanya sistem kepe-

gawaian berbasis SISMINDU

dan SIKADU juga sistem penge-loaan keuangan dengan sistem

komputerisasi, sehingga lebih

mudah mengakses dalam bulan berjalan dalam satu tahun ajar-

an lebih mudah diketahui dan

dapat dijadikan kontrol untuk pengendalian pemasukannya

dapat langsung terjawab dengan

adanya sistem komputerisasi tersebut.

10 Faktor-faktor penghambat pelaksanaan Sistem Mana-

jemen Mutu ISO 9001:2008?

Belum adanya koordinasi yang handal untuk mengkomunikasi-

kan kemampuan (capabilitas),

SDM yang baik untuk diperoleh kinerja yang optimal dalam pe-

nyelesaian tugas-tugasnya. Di-

karenakan sistem kontrol yang belum begitu melekat dan

belum begitu kuat serta belum

bekerja secara efektif, sehingga

walaupun telah diperoleh serti-fikat SMM ISO masih didapati

beberapa keteledoran adminis-

trasi.Perlu adanya tim khusus yang menangani administrasi

Sistem manajemen ISO.

11 Sejauh manakah Sistem ma-

najemen ISO sudah men-

jangkau seluruh aspek di

Sistem manajemen ISO relatif

telah menjangkau semua lini,

akan tetapi masih pada sebatas

Page 8: Involving People Top Down Bottom Up

164

semua lini SMK Negeri 2

Salatiga?

kulit-kulitnya? Hanya beberapa

lini yang sama sekali belum

tahun ISO itu sebetulnya seperti apa? Khususnya SDM bagian

kebersihan, lambat laun diper-

kenalkan pada sistem mana-jemen ISO.

12 Sejauhmana manfaat Sistem Manajemen Mutu ISO

9001:2008, terhadap

Lembaga SMK Negeri 2 Salatiga?

a. Manfaat bagi lembaga?

b. Manfaat bagi Guru/ karyawan?

c. Mafaat bagi siswa?

d. Manfaat bagi pemakai

lulusan?

Besar sekali manfaatnya, bagi lembaga tetapi walaupun sudah

memperoleh “sertifikat” ISO

beberapa tahun banyak dana yang mengalir ke sekolah ini,

yang terakhir ADB Invest

banyak memberikan peran da-lam pebiayaan sarana prasa-

rana infrastruktur SMK N 2

Salatiga. Dengan mempunyai

sertifikat ISO pemerintah mem-berikan kesempatan pembiaya-

an, karena salah satu syarat

memperoleh bantuan pemerin-tah harus bersertifikat ISO,

kemudian manfaat bagi guru

dan karyawan, karena banyak-nya dana yang mengalir, ter-

masuk bantuan luar negeri

akhirnya efeknya kita dapat membiayai banyak program

yang berkaitan dengan guru

maupun karyawan .Adanya workshop-workshop yang dapat

meningkatkan kinerja maupun

kemampuan guru dan karya-

wan. Bagi siswa, dengan adanya

bantuan yang banyak dari

pemerintah maupun pihak luar maka siswapun juga banyak

program yang dapat dibuat dan

dilaksanakan.Dan bisa menam-bah improvisasi siswa tersebut

untuk meningkatkan kreatifi-

tasnya. Manfaat bagi lulusan, dalam

penelusuran lulusan, awalnya

kita harus ke pati, ke semarang,

pada akhirnya kita sudah dapat

Page 9: Involving People Top Down Bottom Up

165

menjadi regional center untuk

memenuhi permintaan bebe-

rapa perusahaan terkemuka, itu karena adanya Sistem mana-

jemen ISO yang dilaksanakan di

SMK Negeri 2 Salatiga.Yang membuat perusahaan tersebut

mempercayaai sekolah ini

menjadi regional center dalam rekruitmen karyawan perusa-

haan.

Page 10: Involving People Top Down Bottom Up

166

Lampiran 2 TRASKRIP WAWANCARA

(JENJANG TK, SD, SMP, SMA, SMK*)

Dimensi : Penelitian

Hari/Tanggal : 20 April 2013 Informan : Kepala Sekolah/Wakil

Kepala Sekolah/

Guru/ Karyawan/ Siswa-siswi Humas/

Hubin (WKS4), Eko Sudaryanto

Tempat :_SMK Negeri 2 Salatiga

NO

PERTANYAAN

URAIAN JAWABAN

SIMPUL

AN JAWABA

N

1 Bagaimanakah Kepala Seko-

lah merencanakan penyiap-

an program prosedur SMK Negeri 2 Salatiga sampai

mendapatkan sertifikat SMM

ISO 9001:2000 dan 9001-

:2008?

Diawali dengan memanggil kon-

sultan SMM ISO PT TUV Rein-

hand cabang Yogyakarta untuk mendampingi penyiapan kon-

sep-konsep SMM ISO,kemudian

sosialisasi kepada warga seko-

lah, dan pemantapan sasaran mutu, Pedoman Opersional

Standar dan Instruksi kerja

sampai persiapan internal dan eksternal audit.

2 a.Bagaimanakah peran Kepe-

mimpinan (Leadership)

dalam pelaksanaan pe-

ningkatan program Sis-tem manajemen mutu

ISO 9001:2008?

Peran sebagai pimpinan adalah

sebagai penanggungjawab ma-

najemen itu sendiri memberikan

arahan dalam pelaksanaan ma-najemen

3 a. Bagaimana Mekanisme

Kerja dan pelibatan per-

sonil ( Involving People) demi terwujudnya war-

ga sekolah yang sadar

mutu?

Adanya konsultan memberikan

pelatihan/diklat yang berkaitan

dengan sistem manajemen de-ngan difasilitasi oleh WMM

4 Bagaimana Pendekatan Sis-

tem Pengelolaan ( System Approach ) ?

Melaksanakan program sesuai

dengan tupoksi pada pokja ma-sing-masing

5 Bagaimana Peningkatan ber-kesinambungan (Continous

Improvement) dilaksanakan?

Biasanya pada setiap rapat sharing antar waka, mencoba

mensharingkan mana yang bisa

berjalan programnya dan mana

Page 11: Involving People Top Down Bottom Up

167

yang tidak, berdasarkan prinsip

manajemen.

6 Bagaimana pembuatan Ke-

putusan dilakukan? apakah

berdasarkan fakta (Factual decision making)?

Beban - beban keputusannya

berdasarkan problem-problem

itu sendiri, yang ada di SMK, dipecahkan bersama-sama, un-

tuk mencapai hal yang diingin-

kan.

7 Apakah pelaksanaan pro-gram bermuara pada ke-

puasan pelanggan (costu-mer statisfaction)?

Belum semua program ber-muara pada kepuasan pelang-

gan, tetapi sudah mengarah ke

sana? Contoh dengan industri

dalam mengiplementasikan ku-rikulum pada kelas industri.

8 Sejauhmana hubungan sa-

ling menguntungkan dengan

mitra kerja/pemasok ( Mutu-ally beneficial supplier rela-tionships ) berjalan?

Selama ini hubungan dengan

stake holder yang ada sudah

pada pendekatan kebutuhan

stake holder berusaha dipenuhi, jika sampai hubungan saling

menguntungkan adalah sebuah

proses untuk menperoleh kepuasan yang diharapkan itu.

9 Faktor-faktor pendukung pe-

laksanaan Sistem Manaje-

men Mutu ISO di SMK Negeri

2 Salatiga?

Adanya keinginan dari warga

yang berkeinginan lembaga

menjadi baik,

10 Faktor-faktor penghambat pelaksanaan Sistem Mana-

jemen Mutu ISO 9001:2008?

Sistem manajemen itu sendiri yang terlalu “njlimet” untuk

dilaksanakan sehingga karena

belum terbiasa, apa yang

dicatat dikerjakan dan apa yang dikerjakan dicatat.Untuk menu-

ju pada warga yang sadar

memerlukan proses secara ber-tahap berkesinambungan.

11 Sejauh manakah Sistem ma-

najemen ISO sudah men-

jangkau seluruh aspek di

semua lini SMK Negeri 2 Salatiga?

Jika dikatakan menjangkau se-

mua lini belum, masih ada

beberapa yang belum tersentuh

juga? Sudah mencoba memulai tetapi masih jauh dari yang

diinginkan?

12 Sejauhmana manfaat Sistem

Manajemen Mutu ISO 9001-

:2008, terhadap Lembaga SMK Negeri 2 Salatiga?

a. Manfaat bagi lembaga?

b. Manfaat bagi Guru/

Manfaat bagi lembaga menjadi

semakin lebih baik, manfaat

bagi guru bisa bekerja dengan protap dan tupoksi yang semes-

tinya.

Bagi siswa bahwa SMK ini akan

Page 12: Involving People Top Down Bottom Up

168

karyawan?

c. Manfaat bagi siswa?

d. Manfaat bagi pemakai lulusan?

banyak berhubungan dengan

industri dan industri semakin

merasa terpuaskan mengguna-kan produk SMK yang semakin

baik dan memenuhi harapan

Industri.

Page 13: Involving People Top Down Bottom Up

169

Lampiran 2 TRASKRIP WAWANCARA

(JENJANG TK, SD, SMP, SMA, SMK*)

Dimensi : Penelitian

Hari/Tanggal : 20 April 2013 Informan : Kepala Sekolah/

Wakil Kepala Sekolah/

Guru/Karyawan/ Siswa-siswi Humas/Hubin (WKS4),

Ka.Program : Sartono, SPd

Tempat : SMK Negeri 2 Salatiga

NO

PERTANYAAN

URAIAN JAWABAN

SIMPUL

AN JAWAB

AN

1 Bagaimanakah Kepala Seko-

lah Merencanakan penyiapan

program prosedur SMK Ne-geri 2 Salatiga sampai men-

dapatkan sertifikat SMM ISO

9001:2000 dan 9001:2008?

Saya menjadi kaprodi baru satu

tahun berjalan, ketika perenca-

naan program, maupun pro-sedur, sampai SMKN 2 Salatiga

memper-oleh ISO, saya belum

mengetahui secara pasti, karena

sebelumnya hanya menjadi guru biasa.

2 a.Bagaimanakah peran Kepe-

mimpinan (Leadership)

dalam pelaksanaan pe-

ningkatan program Sistem ma-najemen mutu ISO

9001:2008?

Sebagian telah dapat memenuhi

kualifikasi ke-pemimpinan? Dari

segi manajemen belum dike-tahui secara menyeluruh, ten-

tang capabilitas administrasinya

sebagai Leader menurut SMM

ISO?

3 a. Bagaimana Mekanisme Kerja dan pelibatan per-

sonil (Involving People)

demi terwujudnya war-

ga sekolah yang sadar mutu?

Pada dasarnya belum semua warga sekolah sadar sistem? Dan

memerlukan peningkatan pema-

haman serta pemetaan personal

sejauh mana paham akan SMM ISO? Dan sadar sistem dan

sebagian belum sadar sistem?

4 Bagaimana Pendekatan Sis-

tem Pengelolaan (System Approach) ?

Sebaiknya semua lini, unit kerja

dan personal, dilibatkan dalam pelaksana-an sistem manajemen,

se-suai tugas, pokok, fungsinya

masing-masing, agar tidak dida-

pati warga sekolah yang apatis saja terhadap keberlangsungan

pelaksanaan SMM ISO, yang

Page 14: Involving People Top Down Bottom Up

170

terstandar.Sebaiknya program

di-sosialisasikan secara rutin

dan periodik terencana bahwa ini adalah program yang baik yang

bermanfaat bagi lembaga, indi-

vidu dan personal.Baik dilaku-kan secara topdown maupun

bottom up, kritik dan saran

bukan merupa-kan hal yang

tabu, tetapi juga bukan merupakan hal yang susah

untuk dilakukan, karena tercatat

dan teradministrasi

5 Bagaimana Peningkatan ber-

kesinambungan (Continous Improvement) dilaksanakan?

Akan lebih baik jika sistem

manajemen benar-benar diterap-kan, diselaraskan dengan akre-

ditasi, dan menjadikan SMM ISO

sebagai budaya sadar mutu, sehingga ketika surveyland tidak

menjadi masalah.

6 Bagaimana pembuatan Ke-

putusan dilakukan? apakah

berdasarkan fakta (Factual decision making)?

Sebaiknya keputusan dida-

sarkan pada fakta, kecuali kebi-

jakan bolehlah tidak berdasar-kan fakta, karena harus dapat

mengakomodir semua kepenting-

an

7 Apakah pelaksanaan pro-

gram bermuara pada ke-uasan pelanggan (costumer satisfaction)?

Sebaiknya bermuara kepada

kepuasan pelanggan tanpa memberatkan pelaku sistem

manajemen, sebagian kecil ma-

sih belum memuaskan pe-langgan, semisal BP/BK hanya

unit yang menangani siswa ber-

masalah, padahal se-harusnya siswa berprestasi juga semes-

tinya mendapatkan porsi seha-

rusnya, sehingga prinsip keseim-bangan manajemen terjaga.

8 Sejauhmana hubungan sa-ling menguntungkan dengan

mitra kerja/pemasok (Mutu-ally beneficial supplier relationships) berjalan?

Hubungan dengan mitra kerja masih berjalan baik, dengan

industri seperti perekrutan

tenaga kerja, kebutuhan yang di-minta industri belum dapat

dipenuhi karena jumlah tenaga

kerja rekrutan masih lebih ba-nyak daripada jumlah lulusan

yang memenuhi syarat, praktis

Page 15: Involving People Top Down Bottom Up

171

tidak ada siswa yang mengang-

gur.

9 Faktor - faktor pendukung

pelaksanaan Sistem Mana-

jemen Mutu ISO di SMK Negeri 2 Salatiga?

Infrastruktur, sarana prasara-

na, administratif relatif sudah

terpenuhi.

10 Faktor-faktor penghambat

pelaksanaan Sistem Mana-

jemen Mutu ISO 9001:2008?

Kesadaran warga sekolah me-

ngingat jumlah sumber daya

manusia yang relatif banyak, terhadap sistem Manajemen

yang masih minim.

11 Sejauh manakah Sistem

manajemen ISO sudah men-

jangkau seluruh aspek di semua lini SMK Negeri 2

Salatiga?

Dari segi administratif sudah

menjangkau sampai di tingkat

bawah, tetapi duplikasinya yang masih perlu ditinjau ulang dan

dievaluasi?

12 Sejauhmana manfaat Sistem

Manajemen Mutu ISO 9001-

:2008, ter-hadap Lembaga SMK Negeri 2 Salatiga?

a. Manfaat bagi lem-

baga? b. Manfaat bagi Guru/

karyawan?

c. Manfaat bagi siswa?

d. Manfaat bagi pemakai lulusan?

Manfaatnya cukup positif, kare-

na dengan penerapan sistem

manajemen ISO semua akan serba tertata, rapi, tertib,

teradministrasi dengan baik,

sistem manajemen ISO itu bu-kan sesuatu yang dipaksakan,

tetapi jika telah teraplikasi

dengan baik, nantinya menjadi

budaya yang baik, karena semua yang dikerjakan dicatat, dan

yang dicatat dilakukan, semua

terdokumentasi dengan baik, jadi akan memberikan manfaat

bagi semuanya, termasuk pema-

kai lulusan akan mendapatkan output lulusan yang telah ter-

standar dengan baik dari SMK N

2 salatiga.

Page 16: Involving People Top Down Bottom Up

172

Lampiran 2 TRASKRIP WAWANCARA

(JENJANG TK, SD, SMP, SMA, SMK*)

Dimensi : Penelitian

Hari/Tanggal : 20 April 2013 Informan : Kepala Sekolah/Wakil

Kepala Sekolah/

Guru/ Karyawan/Siswa-siswi Dian B.S-Ismawati/ Humas/Hubin

(WKS4)

Tempat :_SMK Negeri 2 Salatiga

NO

PERTANYAAN

URAIAN

JAWABAN SIMPULAN

JAWABAN

1 Bagaimanakah Kepala Seko-

lah merencanakan penyiap-

an program prosedur SMK

Negeri 2 Salatiga sampai mendapatkan sertifikat SMM

ISO 9001:2000 dan 9001-

:2008?

Siswa/i : Sistem manajemen

Mutu ISO 9001:2000 ataupun

9001:2008 saya tidak menge-

tahuinya, dan tidak me-mahaminya karena tidak ada

sosialisasi kepada siwa/i.

2 a.Bagaimanakah peran Kepe-mimpinan (Leadership)

dalam pelaksanaan pe-

ningkatan program Sis-

tem manajemen mutu ISO 9001:2008?

Siswa : terdapat penurunan leadership Top Management

dibandingkan leadership sebe-

lumnya, dipandang dari kedi-

siplinan yang lebih ketat, yang didukung oleh Kepala Sekolah-

nya, sedangkan Leadership

yang sekarang ini Kepala Sekolah tidak begitu dekat

dengan siswanya, tingkatan

Middle Manajement (WKS1 dan

WKS2) dirasa kurang tegas, khususnya pada kesiswaan

tegasnya dalam tatanan

menggertak saja dan hasilnya tidak ada? Sedangkan WKS2

sebelumnya sekalipun tidak

banyak bicara (bicara sedikit) tetapi melaksanakannya, Pada

Leadership Middle Manajemen di

Program Keahlian sebagian sudah menerapkan 5 S, tetapi

dalam pelaksanannya masih

terdapat kekurangan pada

komitmen kebersihan dan pe-

Page 17: Involving People Top Down Bottom Up

173

masangan kembali simbol-

simbol gambar peringatan dan

keselamatan kerja di bengkel-bengkel,

Siswi: leadership Top mana-gement maupun Middle mana-gement mengalami penurunan

dibandingkan sekarang, pada

tataran Kepala Program

Keahlian sudah cukup baik, tinggal meningkatkan inovasi-

inovasi baru saja.

3 a. Bagaimana Mekanisme

Kerja dan pelibatan

personil ( Involving People) demi

terwujudnya warga

sekolah yang sadar mutu?

Siswi: pelibatan personil dalam

organisasi sangat perlu, adanya

penanggungjawab kegiatan sis-wa/i berharap agar mekanisme

lebih berorientasi pada keman-

dirian personil organisasi. Siswa : pelibatan personil cu-

kup melibatkan, tetapi perlu

perubahan, semisal pada pro-gram kesiswaan dengan dua

kegiatan, tetapi hanya satu

pembimbing, sehingga berjalan-nya kegiatan tidak dapat

terfokus pada salah satu ke-

giatan bila masing-masing

kegiatan ada pembimbingnya, seperti kejadian yang pernah

kami alami, ada sebuah ke-

giatan sekolah, dimana ter-jadi kesalah pahaman dengan warga

lingkungan masyarakat yang

menilai melakukan kegiatan yang dianggap mengganggu

lingkungan warga karena di-

lakukan dini hari dimana banyak warga sedang ber-

istirahat.Pada waktu itu tidak

ada seorangpun pembimbing

yang ada disitu, sehingga siswa senior sendiri yang berusaha

menyelesaikan kesalahpahaman

dengan warga lingkungan ter-dekat pelaksanaan kegiatan

siswa dan tidak dapat mengadu

kepada siapapun karena ketia-

Page 18: Involving People Top Down Bottom Up

174

daan pembimbing pada situasi

waktu itu?.maka pelibatan

personil pembina pada setiap kegiatan siswa sangat diper-

lukan.

4 Bagaimana Pendekatan Sis-

tem Pengelolaan ( System Approach ) ?

Siswa: Siswa dituntut pro-aktif

dalam mendapatkan informasi

yang berkaitan dengan kegiatan intra maupun extra sekolah,

siswa memerlukan pandangan

guru pembimbing mengenai kegiatan yang dilakukannya?

Siswi: pelibatan personilnya

masih dirasa kurang memadai semisal di BKK, ketika siswa

membutuhkan informasi lo-

wongan pekerjaan, kurang men-

dapatkan pelayanan informasi yang cukup yang diperlukan

siswa/i, sehingga berakibat

tidak langsung akibat informasi yang tidak jelas, sehingga siswa

kurang memahami lowongan

pekerjaan yang diminati mere-ka? Kurang adanya keter-

bukaan sehingga berpengaruh

terhadap pengelolaan?

5 Bagaimana Peningkatan ber-

kesinambungan (Continous Improvement) dilaksanakan?

Siswi: peningkatan berkesinam-

bungan yang dilakukan pada kegiatan siswa tidak terlalu

tampak?

Siswa: perlunya diperbaiki peningkatan berkesinambungan

dalam kegiatan dari tingkat X,

XI sampai dengan XII, semisal kegiatan A, “off” sampai dengan

tingkat XI, seharusnya siswa

peserta kegiatan perlu men-

dapatkan informasi yang cukup, tentang keberlangsungan kegi-

atan tersebut dan tidak lang-

sung dihentikan jalannya ke-giatan.Sehingga berdampak gra-

fik prestasi kegiatan tersebut

cenderung menurun karena kurangnya penyiapan rege-

nerasi dari siswa senior pelaku

Page 19: Involving People Top Down Bottom Up

175

kegiatan kepada siswa yunior

penerus kegiatan? Dokumen

dan rekaman hasil kegiatan diperlukan dalam pelaporan

kegiatan yang sudah dijalan-

kan.

6 Bagaimana pembuatan

Keputusan dilakukan? apakah berdasarkan fakta

(Factual decision making)?

Siswi : siswa kebanyakan

memperoleh informasi tidak secara langsung, biasanya me-

lalui pengumuman saat upacara

bendera, apel pagi dan setiap kesempatan dari Guru wali

kelas, dan guru mata pelajaran

lainnya? Pengambilan keputus-an menurut siswa sebaiknya

bermuara pada kepentingan

belajar siswa, sehingga kepuas-

an siswa sebagai pelanggan lembaga pendidikan ini, ter-

penuhi.

Siswa: Pengambilan keputusan berdasarkan fakta perlu ada

koreksi lagi, point-point pada

tata tertib, perlu mendapatkan tinjauan kembali untuk memas-

tikan apakah sudah sudah

memenuhi klasifikasi semesti-nya atau belum? Pengambilan

keputusan tindakan pemberian

point hanya dilakukan keba-nyakan oleh beberapa unsur

staf kesiswaan, dan lebih

banyak memiliki kecenderungan

kurang adil bagi peserta didik yang dianggap melanggar tatib,

dan perlu mendapatkan revisi

pada poit tertentu agar lebih bijaksana dan berdampak lebih

positif yang memberikan efek

jera? Pelanggar tatibnya.Peserta didik berharap pengaturan dan

penjadwalan operasi tatib dila-

kukan secara terjadwal dan jelas waktunya agar lebih

memberikan kesadaran siswa

untuk tidak melanggarnya?

Daripada mengadakan operasi

Page 20: Involving People Top Down Bottom Up

176

semisal potongan rambut de-

ngan kurang semestinya dan

berdampak psikologis bagi pe-serta didik (kurang menyenang-

kan) yang melanggar tatib

jangka panjang, dan kurang memberikan efek jera (siswa

pelanggar tatib, merasa terte-

kan), dan semestinya yang mengubah perilaku menjadi

tidak melanggar tatib lagi.

7 Apakah pelaksanaan pro-

gram bermuara pada kepu-

asan pelanggan (costumer satisfaction)?

Siswa: Pada awalnya ketertarik-

an peserta didik mendaftar di

sekolah ini karena kedisiplinan yang diterapkan dalam berbagai

lini kegiatan maupun pembe-

lajaran yang berlangsung secara

baik dan ketat, (berdasarkan cerita alumni), setelah menga-

laminya sendiri, ternyata “jauh

api dari panggangnya” menurut siswa mengalami penurunan,

dan mengusulkan mening-

katkan kembali kualitas kedi-siplinan semua lini, agar

menjadi dasar bagi kegiatan

maupun PBM, sebagai pelang-gan kami belum puas? Tradisi

yang baik ketika awal pendirian

sekolah tetap dilestarikan, Siswi: Tidak semua hasil

lembaga, memberikan kepuasan

pada pelanggan?, menghilang-

kan diskriminasi gender dan memberikan ruang diperlukan

perempuan untuk memberikan

aspirasi dalam berbagai kegiat-an maupun pembelajaran.

8 Sejauhmana hubungan sa-ling menguntungkan dengan

mitrakerja/pemasok( Mutual-ly beneficial supplier relation-ships ) berjalan?

Siswi : hubungan lembaga dengan orang tua masih kurang

mesra? Masih terbatas pada

seputaran masalah siswa saja baru terjadi interaksi antara

lembaga dengan orang tua,

sedangkan dalam rekruitmen calon tenaga kerja yang disulihi

BKK, semestinya mendapatkan

Page 21: Involving People Top Down Bottom Up

177

porsi yang semestinya dan

orang tua berhak mendapatkan

informasi yang dibutuhkan. Siswa: Hubungan lembaga

dengan lembaga luar, kita

sangat dipandang? Kerjasama dengan Astra Daihatsu menjadi

yang pertama bagi lembaga ini

dan kita harus tetap mem-pertahankannya, karena yang

telah dicapai sampai saat ini

merupakan perjuangan alumni

untuk tetap mengukuhkan angkatan berikutnya bila me-

masuki dunia kerja di Astra

Daihatsu. Kerjasama dengan orang tua perlu mendapatkan

perhatian lebih kedepannya?

9 Faktor-faktor pendukung pe-

laksanaan Sistem Manaje-

men Mutu ISO di SMK Negeri 2 Salatiga?

Siswa: Faktor pendukung SMM

ISO salah satunya adalah Guru,

guru yang baik memotivasi siswanya untuk lebih memper-

hatikan kebutuhan belajarnya,

tidak pemarah dan terus mem-bimbing peserta didik untuk

mendekatkan diri pada cita-

citanya? Dari pihak BK telah memberikan bimbingan yang

diperlukan peserta didik, dari

segi fasilitas makin meningkat dari tahun ke-tahun, seperti

infrastruktur gedung, aula, ti-

dak terlepas dari peran, guru,

komite sekolah, orang tua dan pemerintah.

Siswi: dari segi SDM guru,

karyawan sudah mendukung, fasilitas walaupun belum semu-

anya tetapi telah memberikan

peningkatan mendukung kema-juan lembaga ini, beberapa

fasilitas seperti wifi yang meme-

nuhi kebutuhan siswa, staf dan guru perlu ditingkatkan agar

lebih memacu semua keperluan

IT SDM.

10 Faktor-faktor penghambat Siswa: saya tidak setuju dengan

Page 22: Involving People Top Down Bottom Up

178

pelaksanaan Sistem Manaje-

men Mutu ISO 9001:2008?

menyediakan ruang bagi pero-

kok, ditiadakan saja, karena

akan berdampak buruk bagi kesehatan yang bukan mero-

kok. Diskriminasi aturan bagi

siswa/i tidak boleh merokok dan berambut pendek semen-

tara gurunya belum pendek

rambutnya, dan masih sebagian perokok, menjadi hambatan

bagi kemajuan belajar-meng-

ajar.Tertib dan maju bersama?

Jangan hanya membacakan komitmen dan aturan belaka,

tetapi diharapkan lebih dapat

memberikan teladan dan contoh yang lebih baik bagi peserta

didik.

Siswi: Tergantung dari orangnya sendiri, bagaimana ia dapat

menempatkan diri pada hal

yang lebih baik, dari pada me-lakukan yang kurang baik bagi

diri sendiri dan orang la-

in.seperti merokok, tempat se-

macam itu dipertimbangkan untuk dapat diadakan ke de-

pan?

Siswa: Kurang keterbukaan Gu-ru terhadap siswanya, kurang-

nya sosialisasi informasi, men-

jadi faktor penghambat, kita tahu, “tak kenal maka tak

sayang” setidaknya adat 3S

yang sekarang mulai memudar? Dapat kita jalankan kembali?

Faktor penghambatnya dari pi-

hak lembaga ada karena ke-

tidak konsistenan dan meng-hilangkan adat-adat 5 S yang

pernah ada, dan kurang ada

komitmen untuk mempertahan-kannya? Dengan adanya tetap

menjalankannya kembali diha-

rapkan siswa lebih “enjoy” tidak tertekan dan lebih merasa me-

miliki lembaganya.Faktor peng-

Page 23: Involving People Top Down Bottom Up

179

hambat dari siswanya sendiri

dalam berorganisasi tidak men-

dukung temannya yang melaku-kan kegiatan malahan mengejek

dan memperolok kegiatan yang

dilakukan temannya? Masalah-nya terletak kurangnya pembe-

rian wawasan kepada siswa

lebih jauh mengenai kegiatan-yang dapat diikuti siswa,

sehingga memberikan pema-

haman positif terhadap kegiatan

yang ada di lembaga ini? Dan tidak menimbulkan salah pa-

ham terhadap kegiatan yang

dilakukan siswa yang berbeda dengan siswa lainnya.Diusulkan

satu siswa satu kegiatan saja?

Agar tidak berdampak lebih efektif dan tidak pada pere-

mehan antara kegiatan satu

terhadap lainnya antar siswa pelaku kegiatan?

Siswi: Menjalankan tatib de-

ngan konsisten antara semua

pihak baik lembaga, pembina lapangan, siswa, maupun tatib-

nya sendiri, dirasa lebih berarti,

dari pada mempermasalahkan guru yang tidak mengajar kelas

tertentu, kemungkinan kurang

mengerti masalah yang ada pada kelas yang tidak diajar-

nya?

Pada dasarnya siswa sepen-dapat bahwa setiap kegiatan

dituangkan dalam buku pan-

duan kegiatan, untuk memper-

kecil permasalahan yang akan muncul? Dengan adanya des-

kripsi setiap kegiatan yang di-

tuangkan dalam buku panduan kegiatan tersebut?

Faktor penghambat lain adanya

gosip/ issue yang ditiupkan pihak di luar lembaga SMK N 2

salatiga mengenai mahalnya

Page 24: Involving People Top Down Bottom Up

180

dana pendidikan di lembaga ini

sedikit banyaknya telah berpe-

ngaruh pada kurangnya animo pendaftar ke lembaga ini.

Contoh-contoh yang kurang

berhasil diwaktu terdahulu menjadi faktor penghambat

pelaksanaan Sistem Manajemen

Mutu.

11 Sejauh manakah Sistem

manajemen ISO sudah menjangkau seluruh aspek

di semua lini SMK Negeri 2

Salatiga?

Siswi: hampir mendekati selu-

ruh lini, perlunya penanggung-jawab pada penggunaan ru-

angan, mendapatkan ijin untuk

mencari tempat PSG sedikit susah, pemahaman peserta

didik hanya sebatas peraturan

tatib yang dipahami siswa,

pelaksanaan manajemen yang lainnya kurang dipahami.

Siswa: Kurangnya fasilitas

penerangan pada ruang-ruang R.M, yang mengganggu pada

musim penghujan, karena

ruangan menjadi gelap.Keterbu kaan beberapa Unit kerja dan

BK sudah lebih baik dan

diperlukan siswa untuk men-jadikan siswa lebih mempunyai

rasa memiliki “sense of bel-nging” ,mempunyai ketahanan

melaksanakan tugasnya dan lebih terbuka terhadap per-

masalahan yang dialami siswa

dan lebih peduli selama pem-belajaran di sekolah? Semisal

contoh peserta didik ingin

memperoleh informasi tentang lowongan pekerjaan tetapi pe-

serta didik dikecewakan oleh

pelayanan petugas yang mela-

yani siswa, sebaliknya peserta didik yang datang ke ruangan

BKK tidak memperoleh payanan

yang semestinya, malahan ter-kesan terlalu angkuh dalam

memberikan informasi. Bukan-

nya mendapatkan bentuk peng-

Page 25: Involving People Top Down Bottom Up

181

komunikasian dan informasi

yang diperlukan? Dalam Pelak-

sanaan Sistem manajemen per-lu lebih dipertajam lagi di

semua lini.Papan petunjuk arah

lokasi bengkel dan lainnya, perlu diadakan agar memu-

dahkan stake holder menjang-

kau dan menemukannya? Agar peserta didik dan stake holder

memperoleh layanan yang lebih

baik?

12 Sejauhmana manfaat Sistem

Manajemen Mutu ISO 9001-:2008, terhadap Lembaga

SMK Negeri 2 Salatiga?

a. Manfaat bagi lembaga?

b. Manfaat bagi Guru/ karyawan?

c. Manfaat bagi siswa?

d. Manfaat bagi pemakai lulusan?

Siswi: Manfaat SMM ISO ter-

hadap lembaga sangat ber-manfaat, bagi guru menjadikan

guru lebih tertib dalam melak-

sanakan tugasnya, manfaat ba-

gi lulusan tetap harus menge-depankan mutu, karena lem-

baga telah memiliki sistem kerja

yang bagus.Kualitas lulusan yang baik berdampak bagi calon

lulusan berikutnya untuk mem-

peroleh kesempatan kerja pada perusahaan yang baik yang

telah bekerjasama dengan lem-

baga ini. Siswa: Manfaat bagi lembaga

SMM ISO telah dilaksanakan,

manfaat bagi guru dan karya-wan telah melaksanakan tugas-

nya lebih baik, dan guru

sebaiknya terlebih dahulu me-

mahami sistem manajemen ISO, sehingga bila peserta didik me-

merlukan penjelasan, mempero-

lehnya, manfaat bagi siswa se-harusnya ada sosialisasi terle-

bih dahulu dari pihak sekolah,

semakin membuat siswa me-ngerti, bahwa SMM ISO telah

dilaksanakan di lembaga ini.

Manfaat bagi pemakai lulusan dari waktu ke waktu seha-

rusnya kualitasnya semakin

meningkat dan tidak mengalami

penurunan.

Page 26: Involving People Top Down Bottom Up

182