Metode Switching
-
Upload
amienudin-alam-syah-husein -
Category
Documents
-
view
32 -
download
1
description
Transcript of Metode Switching
CARA KERJA SWITCH
(Metode Switching)
Jika akan menggunakan switching hub, diperlukan beberapa informasi dasar untuk
menentukan pilihan switch, yaitu dengan mengetahui cara kerjanya. Adapun cara kerja
switch (metode switching) terbagi dua yaitu:
1. Cut Through ( Real Time ) atau FastForward
Yaitu menentukan route paket yang diterima langsung ke alamat port tujuan. Tentu saja
hal ini akan meningkatkan throughput koneksi dan mengurangi latency pengiriman
paket. Pengiriman dilakukan tanpa terlebih dahulu mengumpulkan seluruh paket. Tetapi
ketika alamat tujuan diketahui, langsung route dan pengiriman dilakukan ke alamat itu.
Untuk satu paket Ethernet (1518 byte) proses ini memerlukan waktu hanya selama 40
microsecond. Dalam keadaan koneksi tujuan sedang digunakan, switch akan
menampung paket data yang diterima untuk dimasukkan ke dalam buffer. Dan paket
data akan dikirim dari buffer jika koneksi tujuan telah kosong.
Switch LAN membaca hanya alamat tujuan (6 byte pertama yang mengikuti preamble )
ke buffer onboardnya ( chip memory di dalam sebuah switch ) setelah itu dilakukan,
switch akan melihat ke alamat tujuan hardware di dalam table switching MAC,
menentukan outgoing interface, dan kemudian menforward frame menuju tujuannya
melalui interface tersebut .
Sebuah switch cut through benar – benar membantu mengurangi latency karena ia
mulai menforward frame begitu ia membaca alamat tujuan dan menentukan outgoing
interface .
Gambar 1. Mode Switch Cut Through
2. Store and Forward
Adalah metode switching LAN cisco yang utama. Pada metode store and forward,
switch LAN menduplikasi atau mengcopy seluruh frame ke buffer onboardnya dan
kemudian menghitung cylic redundancy check ( CRC ), Karena ia
menduplikasi seluruh frame, latency melalui switch menjadi bervariasi sesuai
dengan panjang frame .
Cara kerjanya dilakukan dengan mengumpulkan seluruh paket hingga lengkap ke
dalam memory switch dan melakukan pemeriksaan kesalahan dengan metode CRC
(Cyclic Redundancy Check). Waktu yang diperlukan untuk melakukan proses untuk
setiap paket Ethernet adalah 1,2 milidetik. Karena diperlukan memory yang cukup, ada
potensi terjadinya latency dalam store and forward switch ini yang disebabkan oleh
penuhnya memory yang ada untuk menampung seluruh paket dan tabel dari ntwork
address.
Frame dibuang jika mengandung sebuah error CRC – juga dibuang jika ia terlalu
pendek ( lebih pendek dari 64 byte pertama termasuk CRC ) atau jika terlalu panjang
( lebih dari 1518 byte termasuk CRC ). Jika frame tidak memiliki error, switch LAN
melihat kealamat hardware tujuan di table forwarding atau table switching untuk
menentukan outgoing interface yang benar. Ketika ia menemukannya, frame akan
diforward ke tujuan melalui interface tersebut .
Gambar 2.Store and Forward
Walaupun cara cut through akan mengurangi terjadinya latency, tetapi konsekuensinya,
paket data yang rusak juga akan juga sampai ke alamat tujuan. Kebalikannya, hal ini
tidak terjadi pada store and forward switch.
Dari kedua cara di atas, ada pula switch yang menggabungkan kedua cara tsb yang
disebut hybrids. Pada saat awal menggunakan cara cut through switching, dan
melakukan pemeriksaan CRC, kemudian menghitung jumlah error yang ada. Jika
jumlah error telah sampai pada batas tertentu, switch akan bekerja dengan cara store
and forward sampai dengan kondisi jumlah error telah berkurang. Selanjutnya switch
akan kembali bekerja dengan cara cut through. Cara termudah untuk mengetahui
adanya kemampuan ini adalah dengan melihat ada atau tidaknya keterangan threshold
detection atau adaptive switch dalam spesifikasi teknisnya.